• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN

KBRI RABAT

TAHUN 2015

VISI:

"Terwujudnya diplomasi total, melalui peningkatan peran

KBRI Rabat sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan

kepentingan nasional Indonesia di Maroko dan Mauritania

untuk kepentingan rakyat”

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA

RABAT, KERAJAAN MAROKO

(2)

1

KATA PENGANTAR

Sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah telah mewajibkan setiap instansi pemerintah pusat dan daerah untuk menyusun Laporan Kinerja yang merupakan bentuk tanggung jawab dan akuntabilitas mengenai capaian kinerja. Dalam rangka memenuhi ketentuan-ketentuan tersebut Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Rabat telah menyusun Laporan kinerja selama tahun 2015.

Hal ini juga merupakan salah satu perwujudan komitmen Perwakilan RI di Rabat, Maroko sebagai instansi pemerintah RI dalam melaksanakan upaya-upaya perwujudan “good

governance” sesuai tugas pokok dan fungsi-fungsi pemerintahan di bidang politik dan

hubungan luar negeri.

Akhir kata, kiranya laporan ini dapat menjadi media komunikasi dan umpan balik, tidak saja bagi KBRI Rabat, tetapi juga bagi instansi terkait lainnya dalam upaya meningkatkan kinerja Perwakilan RI di masa mendatang.

Rabat, 30 Januari 2016

Kepala Perwakilan RI

E.D. Syarief Syamsuri

(3)

2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... 1 DAFTAR ISI ... 2 BAB I : PENDAHULUAN ... 3 A. LATAR BELAKANG ... 3 B. ASPEK ORGANISASI ... 4

BAB II : PERENCANAAN KINERJA ... 5

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ... 7

A. GAMBARAN UMUM AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 ... 7

B. ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN... 7

 SASARAN 1 ... 7  SASARAN 2 ... 8  SASARAN 3 ... 8  SASARAN 4 ... 9  SASARAN 5 ... 9 C. REALISASI ANGGARAN ... 10

LAMPIRAN MATRIK LKJ KBRI RABAT TAHUN 2015 ... 14 A. LAMPIRAN I PERJANJIAN KINERJA

B. LAMPIRAN II REALISASI RENCANA AKSI (RENAKSI) C. LAMPIRAN III INFORMASI KINERJA

(4)

3

BAB I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

KBRI Rabat sebagai sebuah perwakilan diplomatik milik Pemerintah Republik Indonesia dengan negara akreditasi Kerajaan Maroko dan Republik Islam Mauritania. Sebagai sebuah perwakilan diplomatik yang dipimpin oleh seorang Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP), KBRI Rabat memiliki peran dan tanggung jawab yang cukup besar untuk mempromosikan dan meningkatkan hubungan baik yang telah terjalin cukup lama antara Indonesia dan Kerajaan Maroko. Hubungan baik kedua negara ditandai dengan kunjungan Presiden Soekarno tahun 1960 ke Maroko tidak lama setelah kemerdekaan Maroko tahun 1956. Kunjungan ini menjadi momentum yang abadi hubungan baik antara kedua negara yang sebenarnya telah terjalin ratusan tahun sebelumnya sejalan dengan penyebaran agama Islam ke tanah Nusantara dan salah satunya dengan kunjungan ulama besat Maroko bernama Ibnu Batutah ke Nusantara. Sejak tahun 2013, KBRI Rabat juga merangkap akreditasi untuk Republik Islam Mauritania sehingga dengan misi dan tanggung jawab KBRI Rabat menjadi semakin luas sehingga diperlukan sebuah perencanaan kinerja secara optimal dengan tentu tetap mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) KBRI Rabat tahun 2015-2019 khususnya dalam penerapan visi dan misi.

Sesuai dengan visi KBRI Rabat yaitu : Menjadi Ujung Tombak dalam Mewujudkan Wibawa Indonesia di Negara Maroko dan Mauritania untuk kepentingan rakyat, maka menjadi jelas bahwa KBRI Rabat memiliki sebuah panduan yang jelas bahwa setiap kegiatannya mewakili negara di kedua negara akreditasi tersebut hendaknya memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia, sejalan 3 (tiga) tujuan utama Kebijakan Luar negeri di era Presiden Joko Widodo, yaitu : Diplomasi Perbatasan untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Diplomasi Ekonomi dan Diplomasi Perlindungan WNI dan BHI di luar negeri. Untuk itu, Renstra KBRI Rabat juga melengkapi visinya dengan misi untuk mencapai tujuan dari diplomasi tersebut dengan penjabaran misi sebagai berikut : Memperkuat peran Perwakilan dalam memajukan kepentingan nasional di negara akreditasi, Meningkatkan Kapasitas Perwakilan yang mumpuni dalam mendukung misi diplomasi di negara akreditasi serta Meningkatkan Pelayanan dan Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia secara prima di Maroko dan Mauritania. Dengan visi dan misi tersebut, terlihat jelas, bahwa KBRI Rabat menjalankan fungsi dan tugasnya tetap mengacu kepada kepentingan nasional dengan mengoptimalkan segala kemampuan dan sumberdaya yang dimilikinya yang merupakan sebuah Aspek Strategis Organisasi untuk menghadai sejumlah permasalahan utama (strategis issues) yang dihadapi oleh KBRI Rabat dalam tahun 2015.

(5)

4

B.

ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

Aspek strategis KBRI Rabat dinilai melalui analisa kekuatan (strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) yang dihadapi pada tataran internal dan eksternal. Penilaian ini didasarkan asumsi bahwa hubungan internasional di masa mendatang akan terus semakin kompleks dan permasalahan internal di tingkat domestik baik yang bersifat nasional maupun kedaerahan secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap kondisi pelaksanaan tugas di tingkat regional maupun internasional. Oleh karena itu keterpaduan upaya di tingkat nasional dengan peningkatan kerjasama bilateral, regional maupun internasional merupakan langkah mutlak yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan nasional.

Secara ringkas pola dan model perumusan kebijakan tersebut digambarkan sbb:

KBRI Rabat mempunyai posisi yang strategis dalam rangka pelaksanaan hubungan bilateral Indonesia - Maroko. Peluang untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara cukup besar mengingat disamping kedua negara memiliki penduduk mayoritas beragama Islam, juga terdapat banyak kesamaan pandangan dalam berbagai masalah regional maupun internasional; dan kedua negara juga sama-sama menganut kebijakan moderat dan merupakan anggota PBB, OKI, Kelompok G77 dan GNB.

Landasan Ideal dan Konstitusional Landasan Operasional

Visi dan Misi Tujuan Strategik

Kebijakan (sasaran dan program) Kegiatan

Dukungan` Pancasila dan UUD 45

UU Hublu, RPJP Nasional

Rencana Strategik

Penjabaran Misi RPJM Nasional

SDM, Org & Anggaran,

Rencana Kinerja Tahunan

Lingkungan Eksternal

(6)

5 BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Dalam Perencanaan Kinerja yang ditanda tangani pada tahun 2015, terdapat 5 (lima) Sasaran Strategis berikut Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan berikut target dalam bentuk prosentase sebagai berikut :

1. Sasaran pertama adalah : Terus berlanjutnya dukungan Maroko dan Mauritania terhadap kedaulatan NKRI dan meningkatnya dukungan dan kerjasama ekonomi dan perdagangan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman bilateral dan global. Indikator Kinerja Utama yang ada adalah Prosentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Rabat yang ditindak lanjuti oleh stake holder dengan target 90%. Dalam sasaran pertama ini terlihat jelas bahwa KBRI Rabat banyak mendapatkan dukungan dan bantuan dari stakeholder dan mitra kerja, khususnya dalam pembahasan isu isu bilateral dan global yang selalu mendapatkan respons positif dari mitra kerja, khususnya dari Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Maroko. Walaupun wujud nyata dukungan/ kerjasama ekonomi dan perdagangan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman belum terlihat.

2. Sasaran kedua : Peningkatan Peran KBRI Rabat dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi. Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ada adalah realisasi rencana aksi sebagai impelementasi dari perjanjian/kesepakatan dengan target capaian 100%. Untuk sasaran ini maka kegiatan networking dan penggalangan hubungan menjadi kegiatan utama untuk mencapai sasaran tersebut. Sebab disadari bahwa tingkat kedekatan dan frekeuensi serta keterampilan dalam berkomunikasi dan networking/jejaring merupakan hal yang sangat utama dalam mencapai sasaran kedua mengingat untuk itu diperlukan implementasi dari sebuah perjanjian/kerjasama. Dalam prakteknya sepanjang tahun 2015, persentase capaian sasaran kedua sedikit di bawah target.

3. Sasaran ketiga : Peningkatan peran dan upaya KBRI Rabat dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia dengan IKU adalah peningkatan Trade, Tourism and Investment (TTI) dengan target persentase sebesar 25%. Untuk sasaran ketiga ini memang relatif termasuk yang sulit untuk Maroko karena seperti disampaikan dalam analisa SWOT sebelumnya, bahwa untuk sektor perdagangan ada beberapa hal yang harus diatasi, baik oleh pengusaha ataupun kalangan pemerintahan untuk meningkatkan hubungan disektor tersebut yang dalam prakteknya diperlukan upaya yang tidak sebentar dan berkesinambungan. Untuk itu target yang ditetapkan memang tidak terlalu tinggi karena dirasakan tidak mudah untuk mencapai target yang ada.

(7)

6 4. Sasaran keempat : Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh

KBRI Rabat dengan IKU adalah Pandangan positif publik Maroko dan Mauritania terhadap Indonesia dengan target capaian 90%. Target capaian untuk sasaran keempat memang ditetapkan agak optimis karena aspek pendidikan, kesenian dan kebudayaan menjadi kata kunci dalam mencapai sasaran keempat tersebut. Seperti diketahui bersama, bahwa untuk aspek pendidikan, kebudayaan dan kesenian, maka Indonesia memiliki softpower cukup kuat untuk dipergunakan bagi publik di Maroko dan Mauritania. Sejauh ini secara umum, pandangan warga Maroko dan Mauritania cukup positif terhadap Indonesia, terlebih didukung dengan seringnya tokoh agama dan pendidikan yang berkunjung ke Maroko dan semakin banyaknya jumlah pelajar Indonesia yang belajar di Maroko saat ini.

5. Sasaran kelima : Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di Maroko dan Mauritania dengan IKU sebanyak 2 buah yaitu: persentase permasalahan WNI dan BHI di Maroko yang diselesaikan dan Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas opelayanan kekonsuleran dengan target capaian masing masing sebesar 100%. Dengan penetapan prosentase 100% tersebut menunjukkan bahwa KBRI Rabat cukup serius dalam melaksanakan tugas perlindungan WNI dan BHI di negara sekaligus memberikan pelayanan kepada segenap WNI dan diaspora di luar negeri dengan sebaik mungkin. Aspek Protokol Konsuler dan perlindungan warga memang bukan hal yang mudah diatasi, namun sejauh ini dengan segala keterbatasan dan kesungguhan yang ada, permasalahan perlindungan WNI dan pelayanan WNI dapat diselesaikan secara maksimal. Bahkan saat ini KBRI Rabat sedang merencanakan untuk menjadikan sebagai salah satu perwakilan Citizen Service.

(8)

7 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A

A. GAMBARAN UMUM AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Secara umum selama tahun 2015 KBRI Rabat telah melaksanakan kegiatan strategis yang mengarah pada pencapaian tujuan dan sasaran strategis sebagaimana ditetapkan dalam Renstra 2015 – 2019 dan RKT 2015. Tujuan dan sasaran strategis tersebut dicapai melalui 16 (enam belas) kegiatan operasional sebagaimana tercantum di dalam Matriks Realisasi Rencana Aksi KBRI Rabat tahun 2015.

Untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja tersebut, maka ditetapkan beberapa indikator kuantitatif faktual yang memberi kontribusi bagi penentuan tingkat akuntabilitas kinerja yang kredibel bagi KBRI Rabat.

B ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN

Selama tahun 2015 telah dilaksanakan 15 kegiatan yang terkait dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja KBRI Rabat. Pengukuran, evaluasi dan analisis yang disajikan dalam LKJ ini difokuskan pada realisasi sasaran dan kegiatan. Metode pembandingan capaian kinerja sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja (Target/T) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (R) untuk mendapatkan capaian (C) organisasi. Selanjutnya, akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya deviasi capaian kinerja yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang.

Sasaran 1 : Meningkatkan Hubungan kerja sama bilateral dan isu-isu global dengan negara akreditasi Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015

Program / Kegiatan

T

R

C (%)

IK 1. Peningkatan persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti stakeholders

Melakukan 12 pendekatan (lobby) kepada stakeholders

12

12

100

Mengembangkan 8 jejaring kerja (networking)

8

8

100

(9)

8 Sasaran 2 : Meningkatkan peran Perwakilan RI dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi dan lembaga Internasional

Indikator Kinerja Sasaran

Tahun 2015

Program / Kegiatan

T

R

C (%)

IK 1. Peningkatan persentase realisasi rencana aksi/inisiatif yang diimplementasikan

Pertemuan dengan 5 pejabat negara akreditasi

5

4

80

Melakukan upaya penggalangan terhadap 4 pencalonan Indonesia pada lembaga atau organisasi internasional

4

3

75

Kunjungan lapangan ke 3 (tiga) lokasi industri potensial/strategis

3 1 33

Sasaran 3 : Meningkatkan peran Perwakilan RI dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia

Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015

Program / Kegiatan

T

R

C (%)

IK 1. Peningkatan persentase Trade; Tourism and Investment (TTI)

Menyusun 2 data economic intelligence/market survey untuk kepentingan stakeholders

2

1

50

Mengupayakan peningkatan kunjungan 20 pengusaha dalam kerangka misi dagang

20

11

55

(10)

9 Sasaran 4 : Meningkatnya hubungan dan kerjasama sosial budaya di wilayah akreditasi Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015

Program / Kegiatan

T

R

C (%)

IK 1. Peningkatan persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia

Melakukan 1 kali event promosi wisata dan budaya Indonesia

500

(pengunjung)

475

95

Memberdayakan keberadaan 100 WNI di wilayah kerja

100

100

100

Kerjasama penyiaran dengan 3 radio/media di negara akreditasi tentang Indonesia

3

3

100

Sasaran 5 : Meningkatkan pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI, serta pemberdayaan diaspora di negara akreditasi

Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015

Program / Kegiatan

T

R

C (%)

IK 1. Peningkatan persentase Permasalahan WNI dan BHI di negara akreditasi yang

Diselesaikan

Pemulangan 24 WNI bermasalah

12

24

200

Pelayanan dokumen kekonsuleran bagi WNI dan WNA

100

341

300

Mengadakan 6 kali kunjungan/sosialisasi ke kantong-kantong WNI

(11)

10

C REALISASI ANGGARAN TAHUN 2015

Sasaran 1 : Meningkatkan Hubungan kerja sama bilateral dan isu-isu global dengan negara akreditasi

Indikator Kinerja Sasaran

Tahun 2015

Program / Kegiatan

T (Juta)

R (Juta) C (%)

IK 1. Peningkatan persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti stakeholders

Melakukan 12 pendekatan (lobby) kepada

stakeholders

55.560.000 55.560.000

100

Mengembangkan 8 jejaring kerja (networking) 45.000.000 35.000.000

77,7

Menyelenggarakan 2 seminar/kajian penyusunan rekomendasi

145.600.000 130.000.000

89

Untuk mencapai indikator kinerja sasaran peningkatan persentase rekomendasi yang ditindak lanjuti stakeholder, KBRI Rabat telah melakukan 3 kegiatan, yaitu :

1. Melakukan 12 pendekatan (lobby) kepada stakeholders dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 55.560.000

2. Mengembangkan 8 jejaring kerja (networking) dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 35.000.000

3. Menyelenggarakan 2 seminar/kajian penyusunan rekomendasi dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 130.000.000

Sehingga total anggaran yang dikeluarkan dari mata anggaran 1302.003.001 (Bantuan Delegasi / Penyelenggaraan ceramah/ Operasional Pendukung/ Kerjasama Bilateral/ Regional/Pameran Visualisasi, Publikasi, Promosi/Farm trip Travel Agent/Writer/Media) untuk indikator tersebut adalah sebesar Rp. 189.060.000.

Sasaran 2 : Meningkatkan peran Perwakilan RI dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi dan lembaga Internasional

Indikator Kinerja Sasaran

Tahun 2015

Program / Kegiatan

T (Juta)

R (Juta) C (%)

IK 1. Peningkatan persentase realisasi rencana aksi/inisiatif yang diimplementasikan

Pertemuan dengan 5 pejabat negara akreditasi 65.000.000 55,000.000

84,6

Melakukan upaya penggalangan terhadap 4

pencalonan Indonesia pada lembaga atau organisasi internasional

15.000.000 14.000.000

93,3

(12)

11 potensial/strategis

Untuk mencapai indikator kinerja sasaran peningkatan persentase realisasi rencana aksi / inisiatif yang diimplementasikan, KBRI Rabat telah melakukan 3 kegiatan, yaitu :

1. Pertemuan dengan 5 pejabat negara akreditasi dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 55.000.000

2. Melakukan upaya penggalangan terhadap 4 pencalonan Indonesia pada lembaga atau organisasi internasional dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 14.000.000 3. Kunjungan lapangan ke 3 (tiga) lokasi industri potensial/strategis dengan realisasi

anggaran sebesar Rp. 11.800.000

Sehingga total anggaran yang dikeluarkan dari mata anggaran 1302.003.001 (Bantuan Delegasi / Penyelenggaraan ceramah/ Operasional Pendukung/ Kerjasama Bilateral/ Regional/Pameran Visualisasi, Publikasi, Promosi/Farm trip Travel Agent/Writer/Media) untuk indikator tersebut adalah sebesar Rp. 80.000.000

Sasaran 3 : Meningkatkan peran Perwakilan RI dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia

Indikator Kinerja Sasaran

Tahun 2015

Program / Kegiatan

T (Juta)

R (Juta) C (%)

IK 1. Peningkatan persentase Trade; Tourism and Investment (TTI)

Menyusun 2 data economic intelligence/market survey untuk kepentingan stakeholders

5.000.000 35.000

0,7

Mengupayakan peningkatan kunjungan 20 pengusaha dalam kerangka misi dagang

50.000.000 25.000.000

50

Memfasilitasi kunjungan 15 delegasi bisnis/pengusaha RI 25.000.000 15.000.000

60

Untuk mencapai indikator kinerja sasaran peningkatan persentase Trade Tourism and

Invesment, KBRI Rabat telah melakukan 3 kegiatan, yaitu :

1. Menyusun 2 data economic intelligence/market survey untuk kepentingan stakeholders dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 35.000

2. Mengupayakan peningkatan kunjungan 20 pengusaha dalam kerangka misi dagang dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 25.000.000

3. Memfasilitasi kunjungan 15 delegasi bisnis/pengusaha RI dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 15.000.000

Sehingga total anggaran yang dikeluarkan dari mata anggaran 1302.003.001 (Bantuan Delegasi / Penyelenggaraan ceramah/ Operasional Pendukung/ Kerjasama Bilateral/ Regional/Pameran Visualisasi, Publikasi, Promosi/Farm trip Travel Agent/Writer/Media) untuk indikator tersebut adalah sebesar Rp. 40.035.000

(13)

12 Sasaran 4 : Meningkatnya hubungan dan kerjasama sosial budaya di wilayah akreditasi

Indikator Kinerja Sasaran

Tahun 2015

Program / Kegiatan

T (Juta)

R (Juta) C (%)

IK 1. Peningkatan persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia

Melakukan 1 kali event promosi wisata dan budaya Indonesia

80.000.000 80.000.000

100

Memberdayakan keberadaan 100 WNI di wilayah kerja 65.000.000 65.000.000

100

Kerjasama penyiaran dengan 3 radio/media di negara akreditasi tentang Indonesia

40.000.000 35.000.000

87,5

Untuk mencapai indikator kinerja sasaran peningkatan persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia, KBRI Rabat telah melakukan 3 kegiatan, yaitu :

1. Melakukan 1 kali event promosi wisata dan budaya Indonesia dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 80.000.000

2. Memberdayakan keberadaan 100 WNI di wilayah kerja dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 65.000.000

3. Kerjasama penyiaran dengan 3 radio/media di negara akreditasi tentang Indonesia dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 35.000.000

Sehingga total anggaran yang dikeluarkan dari mata anggaran 1302.004.001 (Jumlah masyarakat Indonesia yang dibina/digalang Pembinaan dan Penggalangan masalah Hubsosbudpen/Penyelenggaraan Kenegaraan) untuk indikator tersebut adalah sebesar Rp. 180.000.000

Sasaran 5 : Meningkatkan pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI, serta pemberdayaan diaspora di negara akreditasi

Indikator Kinerja Sasaran

Tahun 2015

Program / Kegiatan

T (Juta)

R (Juta)

C (%)

IK 1.

Peningkatan persentase Permasalahan WNI dan BHI di negara akreditasi yang

Diselesaikan

Pemulangan 24 WNI bermasalah 214.514.400 204.834.413

95

Pelayanan dokumen kekonsuleran bagi WNI dan WNA 60.083.000 53.666.114

89

Mengadakan 6 kali kunjungan/sosialisasi ke kantong-kantong WNI

(14)

13 Untuk mencapai indikator kinerja sasaran peningkatan persentase permasalahan WNI dan BHI di negara akreditasi yang diselesaikan, KBRI Rabat telah melakukan 3 kegiatan, yaitu :

1. Pemulangan 24 WNI bermasalah dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 204.834.413

2. Pelayanan dokumen kekonsuleran bagi WNI dan WNA dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 53.666.114

3. Mengadakan 6 kali kunjungan/sosialisasi ke kantong-kantong WNI dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 136.556.276

Sehingga total anggaran yang dikeluarkan dari mata anggaran 1302.002.001 (WNI/BHI yang mendapatkan Pelayanan/Perlindungan) untuk indikator tersebut adalah sebesar Rp. 395.056.803

(15)

14

LAMPIRAN MATRIKS

Referensi

Dokumen terkait

Majelis hakim Surabaya memberi putusan bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat dikabulkan dengan berbagai pertimbangan hakim, yang pertama mengenai pernyataan

Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam penegakan hukum peredaran rokok ilegal tanpa cukai berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Semarang berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 21 Tahun 2016 dan kemudian dijabarkan menurut

KBRI Bandar Seri Begawan LAPORAN KINERJA 2020 Capaian dan Tantangan di Tengah Pandemi COVID 19 Januari 2021 Laporan Kinerja KBRI BSB 2020 Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan

Hasil yang telah dicapai dari kegiatan pembangunan hidram, yaitu sebanyak 3 unit pompa Hidram telah dibangun dan dapat berfungsi dengan baik, untuk memenuhi

ma"am ases'ris praktis yang tidak hanya memiliki 5ungsi keindahan tapi juga memiliki 5ungsi khusus dan sebutkan 5ungsi

Berdasarkan konsideran menimbang dalam UU Nomor 22 Tahun 2001, pembangunan nasional harus diarahkan kepada terwujudnya kesejahteraan rakyat dengan melakukan refor- masi di

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat digunakan sebagai bukti pemenuhan syarat calon anggota Panwas Kabupaten/Kota ………*.. Dibuat di