• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR EKSEKUTIF. PROGRAM/ KEGIATAN Program Dukungan Manajemen pada Sekretariat Jenderal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IKHTISAR EKSEKUTIF. PROGRAM/ KEGIATAN Program Dukungan Manajemen pada Sekretariat Jenderal"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Kesehatan Nomor : 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024, bahwa Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat yang berada dibawah tanggung jawab Unit Eselon I Sekretariat Jenderal dan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mendukung Program Dukungan Manajemen pada Sekretariat Jenderal.

Tugas pokok dan fungsi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat diatur dalam Permenkes No.64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan pada Pasal 100 hingga Pasal 114 adalah melaksanakan pengelolaan komunikasi dan pelayanan masyarakat serta dokumentasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugasnya, juga menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan opini publik, produksi komunikasi dan peliputan; b. pelaksanaan hubungan media dan lembaga;

c. pelaksanaan urusan pelayanan masyarakat;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro

Capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat tahun 2020 sebagai berikut :

PROGRAM/

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

2020 TARGET REALISASI Program Dukungan Manajemen pada Sekretariat Jenderal Meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan manajemen Kementerian Kesehatan

Kegiatan Pengelolaan Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

Jumlah publikasi program pembangunan kesehatan masyarakat yang disebarluaskan kepada masyarakat 69.000 publikasi 16.645 publikasi Jumlah layanan informasi publik (permohonan informasi dan pengaduan masyarakat) yang diselesaikan 19.690 layanan 45.764 Layanan

Jumlah UPT Kemenkes dengan kategori baik dalam pelaksanaan standar interaksi pelayanan 30 UPT 30 UPT

(4)

Dapat tercapainya indikator tersebut oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat karena tercapainya kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan, dukungan sumber daya (SDM, pembiayaan, sarana prasarana) dan terobosan atau inovasi. Capaian peningkatan kinerja dapat di lihat dari berbagai apresiasi yang diterima oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat. Aperesiasi yang di terima oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat tersebut merupakan apresiasi terhadap Kementerian Kesehatan. Adapun apresiasi tahun 2020 yang diperoleh:

• Penghargaan Goverment Social Media Summit (GSMS) tahun 2020

Dalam hal publikasi di pengelolaan Akun media sosial Kementerian Kesehatan berhasil meraih 4 penghargaan di seluruh kategori yang dinominasikan dalam ajang Goverment Social Media Summit (GSMS) tahun 2020. Adapun empat kategori tersebut yaitu Most Active Kementerian, Most Engaging kementerian, Best Use of Image dan Best Use of Video. Mekanisme penilaian dilakukan dengan pemantauan kepada akun sosial media di 34 Kementerian 50 Lembaga 34 Pemerintah Provinsi dan 121 BUMN selama satu tahun periode Oktober 2019 – September 2020. Ajang ini diselenggarakan oleh Nolimit Indonesia, bekerja sama dengan Awrago pada tanggal 27-29 November 2020 secara daring.

(5)

• Penghargaan Majalah Mediakom tahun 2020

Penghargaan yang diberian oleh Kompas Gramedia pada “Indonesia Content Marketing Awards (ICMA) 2020 sebagai The Best Inhouse Magazine Category (kategori majalah pemeritah) dan penghargaan dari , penghargaan dari Perusahaan Serikat Pers (SPS) sebagai Gold Winner Mediakom edisi 105.

(6)

• Penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2020 Kategori Kementerian

Tahun 2020 Kementerian melalui layanan PPID Kementerian Kesehatan memperoleh penghargaan “Badan Publik Menuju Informatif” dari Komisi Informasi Pusat untuk kategori Kementerian dalam hal Keterbukaan Infromasi Badan Publik.

• Penghargaan Contact Center Halokemenkes 1500567 pada kompetesi Contact Center World (CCW) Tingkat Asia Fasifik

Tahun 2020 Halokemenkes 1500567 mendapatkan penghargaan Peringkat Pertama dalam kompetisi Contact Center World (CCW) Tingkat Asia Pasifik dengan kategori “Best Technology Innovation-Internal Solution”

(7)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……… 1 IKHTISAR EKSEKUTIF ……….. 2 DAFTAR ISI ……….. 6 BAB I. PENDAHULUAN ………. 7 A. LATAR BELAKANG ……… 7

B. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ……… 8

C. STRUKTUR ORGANISASI ……… 9

D. SISTEMATIKA LAPORAN ……… 13

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ………. 14

A. PERENCANAAN KINERJA ……….. 14

B. PERJANJIAN KINERJA ……… 21

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ……….. 22

A. CAPAIAN KINERJA ……….. 22

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2020 ………. 23

C. SUMBER DAYA/REALISASI ANGGARAN ……….. 86

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) disusun pada setiap akhir tahun untuk mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik (Good Governance) dan sekaligus dibangun sebagai Pemerintah yang berorientasi pada output/outcome (result

oriented government). SAKIP merupakan sebuah sistem dengan pendekatan

manajemen berbasis kinerja (performance-base Management) untuk penyediaan informasi kinerja guna pengelolaan kinerja.

Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Untuk itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimasi sehingga penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Berdasarkan hal tersebut telah dikembangkan media pertanggungjawaban dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) melalui Keputusan Kepala LAN Nomor 589/IX/6/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sesuai dengan dinamika perkembangan yang terjadi, Keputusan tersebut mengalami penyempurnaan dengan dikeluarkannya Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan pelaksanaan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan peraturan/ketentuan lainnya. Adapun Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang LAKIP tersebut menyatakan bahwa seluruh Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah yang didanai oleh APBN/APBD wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk

pertanggungjawaban penyelenggaraan kegiatan/kebijakan pembangunan di masing-masing instansi.

(9)

Khusus di Kementerian Kesehatan, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) diatur dengan Permenkes Nomor 988/Menkes/Per/XI/2006 tentang petunjuk pelaksanaan penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dan untuk menilai kualitas LAK oleh aparatur pengawas juga telah ditetapkan Permenkes Nomor 950/MENKES/PER/VII/2010 tentang Pedoman teknis evaluasi akuntabilitas kinerja di Kementerian Kesehatan.

Pada Renstra tahun 2020-2024 telah ditetapkan visi, misi, tujuan dan strategi baru yang didasarkan pada perubahan struktur organisasi, fokus pada sasaran prioritas nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan dan Tujuan Pembangunan Milenium (MDG’s). Salah satu program generik yang mewadahi kegiatan di lingkup Sekretariat Jenderal adalah Program Dukungan Manajemen pada Sekretariat Jenderal. Sasaran program ini adalah meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan manajemen Kementerain Kesehatan. Kegiatan Pengelolaan Komunikasi dan Publikasi berada dibawah program tersebut dan mempunyai luaran meningkatnya pengelolaan komunikasi publikasi dan pelayanan informasi. Untuk memastikan keluaran tersebut dapat dihasilkan, maka telah ditetapkan 3 (tiga) indikator yaitu : 1) Jumlah Publikasi Program Pembangunan Kesehatan yang disebarluaskan kepada masyarakat, 2) Jumlah Layanan Informasi Publik (permohonan informasi dan pengaduan masyarakat) yang diselesaikan, 3) Jumlah UPT Kementerian Kesehatan dengan kategori baik dalam pelaksanaan standar interaksi pelayanan.

B. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR

Tugas pokok dan fungsi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat (Rokomyanmas) dalam lingkungan Kementerian Kesehatan RI diatur dalam Permenkes No.64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan pada Pasal 100 hingga Pasal 114. Disampaikan bahwa Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat berkedudukan langsung dibawah Menteri Kesehatan yang dalam pelaksanaan tugas sehari-hari bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal.

Adapun tugas Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat adalah melaksanakan pengelolaan komunikasi dan pelayanan masyarakat serta dokumentasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, juga menyelenggarakan fungsi:

a. Pengelolaan opini publik, produksi komunikasi dan peliputan; b. Pelaksanaan hubungan media dan lembaga;

(10)

c. Pelaksanaan urusan pelayanan masyarakat;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat terdiri dari : 1. Bagian Opini Publik, Produksi Komunikasi dan Peliputan yang terdiri dari:

a. Sub Bagian Opini Publik

b. Sub Bagian Produksi Komunikasi c. Sub Bagian Peliputan dan Dokumentasi

2. Bagian Hubungan Media dan Lembaga, terdiri dari: a. Sub Bagian Hubungan Media Massa dan Media Sosial b. Sub BagianKomunikasi Antar Lembaga

c. Sub Bagian Tata Usaha

3. BagianPelayanan Masyarakat, terdiri dari: a. Sub BagianPelayanan Informasi. b. Sub BagianPengaduan Masyarakat c. Sub Bagian Penerbitan dan Perpustakaan

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Satuan Kerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

(11)

Dalam pelaksanaannya, dapat diindentifikasi beberapa isu strategis antara lain : 1. Komunikasi memiliki peran penting dalam mewujudkan kondisi kesehatan sesuai

dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), antara lain untuk meningkatkan pemahaman, dukungan, dan partisipasi stakeholder (pemangku kepentingan) Kemenkes terhadap kebijakan dan program pembangunan kesehatan.

2. Terdapat peningkatan kebutuhan dari pemangku kepentingan internal Kemenkes terhadap peranan strategis Rokom Yanmas, baik dalam meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan, maupun dalam menjaga citra positif Kemenkes. Keberadaan Rokom Yanmas dirasa penting dalam memberikan arahan dan pendampingan bagi unit-unit utama dalam menyiapkan dan mengolah bahan informasi yang ingin diinformasikan dan dipublikasikan Kemenkes kepada para pemangku kepentingan baik di internal maupun di eksternal.

3. Terdapat peningkatan tuntutan dari pemangku kepentingan eksternal dan masyarakat luas terhadap peran Rokom Yanmas dalam menyediakan informasi kesehatan yang benar dan akurat, dapat dengan mudah diakses oleh publik, mengkampanyekan/mensosialisasikan program-program yang dijalankan oleh Kemenkes, maupun menampung aspirasi publik. Masyarakat semakin menyadari hak mereka untuk memperoleh informasi mengenai kebijakan dan program-program Pemerintah dalam bidang kesehatan dan memberi masukan terhadap Pemerintah.

4. Terdapat peningkatan tuntutan dari pemangku kepentingan eksternal dan masyarakat luas terhadap keseragaman, kekinian, keakuratan, dan kelengkapan informasi publik yang dikeluarkan oleh Kemenkes. Keseragaman, kekinian, keakuratan dan kelengkapan data dan informasi menjadi hal yang perlu ditingkatkan karena empat poin tersebut akan bermuara pada kredibilitas dan kualitas informasi yang disampaikan Rokomyanmas Kemenkes kepada para pemangku kepentingan Kemenkes. Dengan demikian tingkat kepercayaan pemangku kepentingan Kemenkes dapat meningkat sehingga Kemenkes dapat memperoleh citra yang baik.

5. Meningkatnya berita-berita yang tidak benar berupa Hoax dan seperti informasi yang beredar di masyarakat tentang kesehatan yang tidak benar sehingga dapat menimbulkan keresahan yang bila tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan ketidak percayaan pada Kebijakan/Program Kementerian Kesehatan dan

(12)

Pemerintah secara umum, untuk itu perlu langkah dan upaya mengkounter dan diluruskan melalui konten-konten yang positif dan desain anti hoax.

6. Perlunya penguatan kapasitas Rokomyanmas Kemenkes, baik dari sisi sistem maupun sumber daya (software dan hardware), untuk mengoptimalisasi penyelenggaraan fungsi komunikasi publik Kemenkes, baik untuk aspek strategis maupun aspek taktis.

Untuk mewujudkan RPJMN, Renstra Kementerian Kesehatan di tahun 2020 dan memperhatikan pencapaian Prioritas Nasional Bidang Kesehatan serta Rencana Aksi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, maka akan dilaksanakan strategi yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan Pengelolaan Komunikasi Publik tahun 2020 sebagai berikut :

1. Meningkatkan peran dan fungsi strategis Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes.

Rokom Yanmas Kemenkes harus berperan aktif dalam memberikan masukan, rekomendasi dan solusi strategis bagi seluruh kebutuhan dan permasalahan komunikasi yang dimiliki dan dihadapi oleh Kemenkes, khususnya yang terkait dengan media massa, publik, dan pemangku kepentingan.

2. Mengimplementasikan kegiatan komunikasi dan hubungan timbal balik yang pro-aktif dan terpadu dengan para pemangku kepentingan. Rokomyanmas Kemenkes harus menjalankan kegiatan komunikasi publik dan hubungan timbal balik yang didasarkan kepada perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang, serta pengetahuan dan pengenalan terhadap kepentingan atau isu yang dibawa oleh pihak-pihak sasaran, dan berjalan selaras menuju pencapaian visi Kemenkes. 3. Meningkatkan akses publik terhadap informasi mengenai lembaga dan

pembangunan kesehatan. Rokomyanmas Kemenkes harus menjadi pintu gerbang komunikasi antara Kemenkes dengan publik melalui penyediaan dan pengelolaan akses bagi publik dan pemangku kepentingan terhadap kebutuhan informasi dan penyaluran aspirasi.

4. Menggalang kemitraan dengan pemangku kepentingan kunci dalam diseminasi dan sosialisasi kebijakan dan program pembangunan kesehatan. Rokomyanmas Kemenkes harus dapat mengidentifikasi para pemangku kepentingan yang berpotensi menjadi mitra dan membangun kerjasama dalam mengimplementasikan kebijakan dan program komunikasi publik Kemenkes, untuk mencapai pihak atau audiens sasaran yang lebih luas.

(13)

5. Mengembangkan dan memperkuat sistem monitoring dan analisa terhadap opini dan isu yang berkembang. Rokomyanmas Kemenkes harus memiliki sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak untuk melakukan monitoring dan analisa regular terhadap opini dan isu yang berkembang, dan mampu menggunakan hasil tersebut bagi pengambilan kebijakan atau keputusan, khususnya yang terkait masalah komunikasi Kemenkes.

Dengan lima strategi dalam upaya mencapai RPJMN, Renstra Kementerian Kesehatan dan Program di lingkup Sekretariat Jenderal dan Rencana Aksi Kegiatan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat 2020-2024, berikut ini adalah sasaran yang dicapai pada periode 2020:

1. Terkomunikasi dan tersosialisasi kebijakan, program, pencapaian, dan pandangan Kemenkes kepada pemangku kepentingan dan masyarakat. Tercapainya sasaran ini akan menciptakan pemahaman dan persepsi yang positif dari pemangku kepentingan dan masyarakat terhadap Kemenkes.

2. Terwujudnya peran pemberian masukan strategis (strategic advisory) Rokomyanmas Kemenkes bagi para penentu kebijakan Kemenkes. Sasaran ini sejalan dengan kedudukan, tugas dan fungsi Rokomyanmas Kemenkes yang berada langsung di bawah Menteri Kesehatan dan dalam tugas sehari-hari bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal Kemenkes.

3. Terciptanya hubungan yang terbuka, interaktif, dan saling menghormati dengan para pemangku kepentingan. Tercapainya sasaran ini akan mendukung penyampaian informasi mengenai kebijakan dan program pembangunan kesehatan dan penanganan isu secara objektif, cepat, dan tepat.

4. Tersedianya sarana dan materi informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh publik, serta sistem dan sarana untuk menerima dan menyalurkan masukan dari dan kepada publik. Tercapainya sasaran ini akan menciptakan interaksi Kemenkes dengan publik sehingga dapat mendukung pencitraan positif Kemenkes sebagai lembaga yang terbuka dan berpihak kepada rakyat.

5. Tersedianya sistem monitoring dan analisa terhadap pemangku kepentingan, pendapat dan pandangan publik, dan isu yang terkait dengan lembaga, serta rekomendasi strategis untuk menyikapi isu-isu yang berkembang. Tercapainya sasaran ini akan mendukung pengembangan strategi dan program komunikasi publik yang antisipatif dan responsif.

6. Tersedianya evaluasi dan masukan bagi pengembangan kebijakan dan program komunikasi publik. Dengan tersedianya evaluasi maka kegiatan-kegiatan yang

(14)

dilakukan Rokomyanmas Kemenkes dapat diukur, akuntabel, transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan.

D. SISTEMATIKA LAPORAN

Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat tahun 2020 ini menjelaskan pencapaian kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat selama tahun 2020. Capaian kinerja tersebut dibandingkan juga dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan kerangka pikir seperti itu, sistematika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat adalah sebagai berikut:

• Bab I (Pendahuluan) : menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas, fungsi dan struktur organisasi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, serta sistematika penyajian laporan.

• Bab II (Perencanaan dan perjanjian kinerja) : menjelaskan Perencanaan Kinerja (Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Indikator Kinerja Kegiatan) dan Perjanjian kinerja 2020 Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

• Bab III (Akuntabilitas Kinerja) : menjelaskan tentang capaian kinerja 5 tahun terakhir), Analisis Capaian Kinerja 2020 serta sumberdaya manusia dan anggaran yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja Biro Komunikasi dan elayanan Masyarakat selama tahun 2020.

• Bab IV (Kesimpulan dan Tindak Lanjut) : berisi kesimpulan atas laporan akuntabilitas kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat tahun 2020 dan Tindak Lanjut

(15)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Kinerja

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, DO, Indikator Kinerja Kegiatan

Sistem akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan sebuah sistem dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja untuk penyediaan informasi kinerja guna pengelolaan kinerja.

Informasi akuntabilitas kinerja sebuah organisasi didukung dari beberapa komponen, antara lain perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan pencapaian sasaran kinerja organisasi yang diukur dari Indikator Kinerja Kegiatan yang telah ditetapkan.

Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat sebagai pengemban amanah atas Pengelolaan Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat dan untuk memenuhi kebutuhan publik akan informasi Kesehatan sesuai amanat UU KIP Nomor 14 Tahun 2008, sebagai Badan Publik sesuai dengan Tugas dan Fungsinya pada periode 2020-2024 telah menetapkan proses bisnis dengan output publikasi dan pelayanan informasi. Adapun proses bisnis difokuskan pada; a) pengelolaan manajemen isu, Strategi Komunikasi dan Komunikasi Risiko; b) pengelolaan publikasi Kesehatan; c) koordinasi Komunikasi dan sinergi antar Kementerian/Lembaga d) pengelolaan pelayanan publik dan dukungan administrasi Biro.

(16)

Pada pemerintahan Kabinet Indonesia Maju, Presiden Joko Widodo telah menyampikan bahwa visi dan misi yang dijalankan oleh Kementerian/Lembaga adalah visi dan misi dari Presiden.

1. Visi dan Misi

Pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2023 dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024, visi dan misi Kementerian atau Lembaga mengikuti visi dan misi Presiden RI yaitu “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.

Upaya mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan melalui 9 misi pembangunan yaitu: 1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.

2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing. 3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.

4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.

5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.

6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh

warga.

8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya. 9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka Negara Kesatuan

Kementerian Kesehatan sebagai bagian integral dari pemerintah, dalam upaya mewujudkan vis, misi presiden serta agenda pembangunan RPJMN 2020-2024 sehingga tercapainya Masyarakat Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan, dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024 telah menetapkan misi :

1. Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh penduduk Indonesia

2. Memberdayakan masyarakat dan mengarusutamakan pembangunan kesehatan 3. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumberdaya kesehatan 4. Memantapkan tatakelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif

Untuk kurun waktu tahun 2020-2024 Biro Komunikasi dan pelayanan Masyarakat dengan tugas melaksanakan pengelolaan komunikasi dan pelayanan masyarakat, dalam hal visi dan misi mengikuti visi dan misi presiden serta misi kementerian kesehatan dalam pembangunan Kesehatan.

(17)

2. TUJUAN DAN SASARAN 2.1 Tujuan

Rumusan tentang tujuan dan sasaran strategis adalah menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi untuk tercapainya visi. Dalam upaya mewujudkan visi dan misi Presiden dan telah dijabarkan dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024 telah ditetapkan tujuan strategis yaitu :

1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus hidup. 2. Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

3. Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat.

4. Peningkatan sumber daya Kesehatan

5. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif.

Untuk mewujudkan visi, misi presiden dan tujuan Kementerian Kesehatan dalam pembanguan kesehatan 2020-2024, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat yang mempunyai tugas dan fungsi dalam pengelolaan komunikasi dan pelayanan masyarakat perlu mempublikasikan, mengkomunikasikan kebijakan/program pada semua stakeholder dan masyarakat luas secara masif termasuk hasil-hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai. Semua hal ini dituangkan dalam rencana kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, untuk itu telah ditetapkan tujuan strategis dalam perencanaan kinerja pengelolaan komunikasi dan pelayanan masyarakat :

1. Penguatan pengelolaan manajemen isu, strategi Komunikasi dan Komunikasi risiko.

2. Penguatan Pengelolaan Publikasi Cetak, Elektrik dan Digital.

3. Peningkatan Layanan Informasi, pengaduan masyarakat, Peliputan dan Pendokumentasian hasil hasil pembangunan Kesehatan.

4. Penguatan Hubungan Media Massa dan Pengelolaan Media Sosial secara professional.

5. Penguatan koordinasi hubungan komunikasi dan jejaring antar Lembaga Pemerintah dan Lembaga Non Pemerintah.

6. Peningkatan pembinaan JF Pranata Humas dan Pustakawan

7. Pengelolaan tata kelola administrasi umum Biro dengan baik, bersih dan transparan.

(18)

2.2 SASARAN

Sebagai unit yang diberikan tugas pengelolaan publikasi dan pelayanan masyarakat pada kementerian sasaran kegiatan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat adalah meningkatnya pengelolaan Publikasi-Komunikasi dan pelayanan masyarakat yaitu dengan: 1) Meningkatnya penyebarluasan informasi tentang kebijakan, program dan hasil capaian kesehatan kepada publik dari tahun ke tahun; 2) Dengan cepat dan mudah layanan informasi dapat diakses masyarakat dan pengaduan masyarakat secara cepat direspons dan di tindak lanjuti.

Untuk mewujudkan sasaran tersebut dapat tercapai untuk kurun lima tahun kedepan 2020-2024, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat telah menetapkan 8 (delapan) sasaran strategis yaitu;

(19)

3. STRATEGI

Untuk mewujudkan agenda pembangunan RPJMN 2020-2024, Tujuan dan Sasaran Strategis Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024, Rencana Aksi Kegiatan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat 2020-2024 maka Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat telah menetetapkan dan merancang strategi sebagai berikut:

Strategi Publikasi Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Tahun 2020-2024

4. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 telah ditetapkan 2 (dua) kategori Program Kementerian Kesehatan yaitu program generik dan program teknis. Program generik meliputi: 1) Program Dukungan Manajemen; 2) Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi; 3) Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Adapun Program teknis meliputi: 1) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2) Program Kesehatan Masyarakat 3) Program Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Merujuk Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024 pada Bab IV sub A Target Kinerja di point 2 Sasaran, Indikator Kinerja Program dan Kegiatan ditetapkan bahwa Sasaran Program Dukungan Manajemen (Program Dukman) pada Sekretariat Jenderal adalah meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan manajemen Kementerian Kesehatan.

Untuk mencapai salah satu sasaran Program Dukman di dilingkungan Sekretariat Jenderal, Satker Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat yang diberi amanah dalam menjaga citra dan reputasi kementerian Kesehatan diberi tanggungjawab dalam kegiatan

(20)

pengelolaan publikasi publik dan pelayanan masyarakat. Sasaran kegiatannya adalah meningkatnya pengelolaan komunikasi publik dan pelayanan masyarakat dengan Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah: (1) Jumlah publikasi program pembangunan kesehatan yang disebarluaskan kepada masyarakat melalui berbagai media sebanyak 309.000 publikasi, (2) Jumlah layanan informasi publik (permohonan informasi dan pengaduan masyarakat) yang diselesaikan sebanyak 98.750 layanan, (3) Jumlah UPT Kemenkes dengan kategori baik dalam pelaksanaan standar interaksi pelayanan sebanyak 167 UPT.

Selanjutnya dapat dijabarkan dalam 5 (lima) tahun kedepan (2020-2024) secara rinci target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat sebagai berikut:

Tabel 1

Matrik Kinerja Kegiatan

Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat 2020-2024

N o

Program/ Kegiatan

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja TAHUN 2020 2021 2022 2023 2024 Pengelolaan Komunikasi Publik dan pelayanan masyarakat Meningkatnya Pengelolaan Komunkasi Publik dan Pelayanan Masy Jumlah Publikasi Pembangun an Kes yg disebar luas kan ke Masy 69.000 Publikasi 70.000 Publikasi 75.000 Publikasi 80.000 Publikasi 85.000 Publikasi Jumlah layanan informasi Publik (per mohonan informasi & pengaduan masyarakat) yang telah diselesaikan 19.690 Layanan 19.690 Layanan 19.690 Layanan 19.840 Layanan 19.840 Layanan Jumlah UPT Kemenkes dengan katagori baik dalam pelaksanaan Standar Interaksi Pelayanan

30 UPT 30 UPT 30 UPT 37 UPT 40 UPT

*) Sumber : dokumen RAK Kemenkes Tahun 2020-2024

(21)

5. DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR KINERJA

Untuk memudahkan perhitungan indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang telah ditetapkan maka disusun definisi operasional ke tiga IKK sebagai berikut

a. Jumlah Publikasi Program Pembangunan Kesehatan yang disebarluaskan kepada masyarakat melalui berbagai media

Definisi Operasional : Informasi program pembangunan kesehatan yang dipublikasikan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat kepada masyarakat melalui media cetak, elektronik, media sosial (facebook, twitter, youtube, website) rilis penerbitan, dan media tatap muka (sosialisasi/pertemuan)

Cara Perhitungan : Menjumlahkan total publikasi yang disebarkan ke masyarakat oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarkat melalui media cetak dan elektronik, rilis, media sosial yaitu : facebook, twitter, youtube, website, penerbitan dan , media tatap muka (sosialisasi/pertemuan)

b. Jumlah layanan informasi publik (permohonan informasi dan pengaduan masyarakat) yang diselesaikan.

Definisi Operasional : Layanan informasi publik adalah berupa permohonan informasi dan pengaduan masyarakat yang masuk ke Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat melalui aplikasi Saluran Informasi Aspirasi dan Pengaduan ( Halokemenkes, email, pojok info,, PPID, LAPOR, SMS, Surat, Whatsapp)

Cara Perhitungan: menjumlahkan total permohonan informasi dan pengaduan masyarakat yang masuk melalui aplikasi Saluran Informasi Aspirasi dan Pengaduan ( Halokemenkes, email, pojok info,, PPID, LAPOR, SMS, Surat, Whatsapp) dengan status telah terselesaikan

c. Jumlah UPT Kemenkes dengan kategori baik dalam pelaksanaan standar interaksi pelayanan

Definisi Operasional : Kategori Baik adalah jumlah UPT Kemenkes yang telah menerapkan interaksi pelayanan publik sesuai Permenkes No. 33 Tahun 2019 tentang Panduan Perilaku Interaksi pelayanan publik di lingkungan Kementerian Kesehatan dan memperoleh angka penilaian diatas 70.

(22)

Cara Perhitungan : Melakukan penilaian melalui survei dengan angka sange standar penilaian sebagai berikut : 91-100 Prima; 81-90 sangat baik; 71-80 Baik; 61-70 Cukup; 51-60 Kurang; 0-50 Buruk.

B. PERJANJIAN KINERJA 2020

Sebagai penjabaran dari sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan kesehatan telah ditetapkan target-target sasaran indikator kinerja yang tertuang di dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2020.

Penetapan Kinerja berisi tekad dalam rencana kinerja tahunan yang dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/ unit kerja yang menerima tanggung jawab kinerja dengan pihak yang memberikannya. Penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya.

Target capaian indikator kinerja kegiatan untuk tercapainya sasaran meningkatnya pengelolaan komunikasi publik dari program kegiatan pengelolaan komunikasi publik adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Perjanjian Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Tahun 2020 PROGRAM/

KEGIATAN

SASARAN

KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET Pengelolaan Komunikasi Publik dan Pelayanan Masyarakat Meningkatnya pengelolaan komunikasi publik

1. Jumlah publikasi kesehatan yang disebarluaskan kepada masyarakat melalui berbagai media

69.000 publikasi

2. Jumlah la informasi publik (permohonan dan pengaduan masyarakat) yang diselesaikan

19.690 layanan

3. Jumlah UPT Kemenkes dengan kategori baik dalam

pelaksanaan standar interaksi pelayanan

(23)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA

Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target melalui indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat tahun 2020 dilakukan dengan membandingkan target (rencana) dan realisasi dari masing-masing indicator kinerja kegiatan yang telah ditetapkan.

Didasarkan atas informasi kinerja atau gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator yang diukur, maka akan ditindaklanjuti sebagai bagian pembinaan dan perencanaan kedepan sehingga setiap program/kegiatan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Satker Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat melakukan pengukuran kinerja secara periodik dan dibahas diantara pejabat struktural III dan IV serta dalam rutin rakorstaf.

Sasaran merupakan hasil yang dicapai secara nyata oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Sasaran Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat yaitu:

Sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat tahun 2020 - 2024, terdapat 3 (tiga) indikator kinerja kegiatan yaitu :

1. Jumlah Publikasi Program Pembangunan Kesehatan yang disebarluaskan kepada masyarakat melalui berbagai media.

2. Jumah layanan informasi publik (permohonan informasi dan pengaduan masyarakat) yang diselesaikan.

3. Jumlah UPT Kemenkes dengan kategori baik dalam pelaksanaan interaksi pelayanan.

Pencapaian tujuan dan sasaran akan terlihat secara keseluruhan pada kurun waktu 5 (lima) tahun, namun demikian perubahan setiap tahun akan terlihat dari pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan setiap tahunnya. Penetapan sasaran dan indikator kinerja di tuangkan dalam dokumen Rencana Strategi Kemenkes tahun 2020 – 2024.

(24)

Tabel 3.1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan

Kegiatan Sasaran Indikator

Output

2019 (Baseline) 2020

Target Realisasi Target Realisasi Pengelolaan komunikasi dan pelayanan Masyarakat Meningkanya pengelolaan komunikasi dan pelayanan masyarakat 1 Jumlah publikasi program pembangunan kesehatan yang disebarluaskan kepada masyarakat 9.800 Publikasi 17.266 Publikasi 69.000 Publikasi 16.645 Publikasi 2 Jumlah layanan informasi public (permohonan informasi dan pengaduan masyarakat) yang diselesaikan 19.000 Layanan 19.360 Layanan 19.690 Layanan 45.764 Layanan 3 Jumlah UPT Kemenkes dengan kategori baik dalam pelaksanaaan standar interaksi pelayanan - - 30 UPT 30 UPT

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2020

Dilihat dari capaian masing-masing indikator, untuk tahun 2020, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat dapat melaksanakan dan mencapai sasaran kinerja dengan baik.

Uraian capaian indikator kinerja Kegiatan (IKK) Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat sebagai berikut :

1. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) PERTAMA :

Jumlah Publikasi Program Pembangunan Kesehatan yang

disebarluaskan kepada masyarakat melalui berbagai media

(25)

Program / Kegiatan

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi

Pengelolaan Komunikasi Publik dan Pelayanan Masyarakat Meningkatnya pengelolaan komunikasi dan pelayanan masyarakat Jumlah Publikasi Program Pembangunan Kesehatan yang disebarluaskan kepada masyarakat melalui berbabgai media 69.000 Publikasi 16.645 Publikasi

Adapun kegiatan yang didesain untuk mendukung capaian indikator kinerja pertama tersebut sebagai berikut :

a) Publikasi dengan acara Talkshow di Media TV dan Radio

Publikasi kebijakan program pembangunan kesehatan bertujuan untuk:

1. meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kebijakan dan program Kemenkes.

2. meningkatkan interaksi dan partisipasi publik dalam pembangunan kesehatan.

3. meningkatkan citra dan reputasi organisasi Kementerian Kesehatan.

Tahun 2020 publikasi dilakukan melalui beberapa kanal, diantaranya adalah melalui Telelevisi, radio, media cetak dan online. Publikasi melalui televisi berupa talkshow di Metro TV, TV One dan talkshow bersama wakil rakyat/DPR dan narasumber Dinkes Kab/Kota di Stasiun TVRI Daerah ditambah dengan filler 3 menit di Metro TV. Kegiatan talkshow di radio disiarkan di RRI, elshinta dan Siaran Radio Kesehatan (SRK). Untuk media cetak dan online bentuknya berupa berita tulisan, foto dan video.

Topik-topik yang dibahas selama tahun 2020, sebagian besar dikhususkan untuk penaggulangan COVID-19.Dibawah ini beberapa bukti untuk publikasi melalui Televisi, radio dan media cetak:

(26)

Talkshow TV di Metro TV dan TV One

- Format : live, indoor - Durasi : 30 menit - Frekuensi : mingguan

- Waktu : April s/d September - Media : Metro TV dan TV One - Jml tayangan : 20 kali

Talkshow di Radio

- Format : Live by Phone - Durasi : 60 menit - Frekuensi : mingguan

- Waktu : April s/d Desember - Media : Elshinta , RRI Pro3 FM - Jml tayangan : 35 kali

(27)

Talkshow TV Lokal (TVRI Jatim, TVRI NTT, TVRI Sulawesi Utara, TVRI Sumatera Utara) dan Filler 3 Menit di Metro TV

Durasi: 60 menit

Waktu: April – Desember Frekuensi: 10 Kali

Format: live & taping talkshow, promo program, running text, audiens, VT, ILM

b. Publikasi Advertorial di Media Cetak dan Media Online (Advertorial) Informasi kebijakan yang di publikasi melalui advertorial cetak dan online diterbitkan pada media mainstream nasional.

Media cetak:

Solo Pos, Harian Jogja, Jakarta Post, Majalah Tempo, Media Indonesia, Majalah PR Indonesia, Rakyat Merdeka, Suara Pembaharuan, Warta Kota, Gatra, Sindo Media online:

suara.com, dream.co.id, MNC Group, Liputan6.com, R.Mol.Co.id, Investor.co.id, tribunnews.com, gatra.com, health.detik.com, cnnindonesia.com

Waktu: Februari - Desember Jumlah: 60 kali

(28)

c. Publikasi Running Text

/

d. Publikasi Siaran Radio Kesehatan

Program Siaran Radio Kesehatan tahun 2020:

Talkshow Sehat, Konten Digital dan Berita Kesehatan. Jumlah Publikasi : 5.618 publikasi

(29)

e. Publikasi melalui Situs Sehatnegeriku dan Situs Resmi Kementerian Kesehatan

Publikasi informasi kepada masyarakat telah dikembangkan melalui situs resmi Kemenkes www.kemkes.go.id & sehatnegeriku.kemkes.go.id. Untuk tahun 2020, telah diterbitkan 790 rilis. Pada tahun yang sama juga dilakukan redesign terhadap website sehatnegeriku.kemkes.go.id. Bertujuan menampilkan website

yang lebih segar dan up to date, serta untuk menunjukan identitas sebagai portal berita Kementerian Kesehatan.

Foto 2 Tampilan Redesign Website SN Foto 1 Tampilan Website SN Terdahulu

(30)

Publikasi ini menyebarluaskan informasi terkini dalam bentuk teks atau rilis, foto yang diunggah ke Flickr (www.flickr.com/sehatnegeriku) dan video yang diunggah ke Youtube :

(http://www.youtube.com/user/sehatnegeriku) dengan 4955 foto tayang dan 120 video mengenai program pembangunan Kesehatan.

Sumber: Kemkes.go.id

f. Publikasi Narasi Tunggal

Sesuai dengan dengan arahan dan kebijakan pada Instruksi Presiden No. 9 tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik menginstruksikan kepada Kementerian Komonunikasi dan Informasi untuk menyebarluaskan kepada publik berupa publikasi narasi tunggal dan data pendukung lainnya yang terkait dengan kebijakan dan program pemerintah. Dalam mendukung kebijakan tersebut Kementerian Kesehatan melalui Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat pada tahun 2020 berkontribusi dengan mempublikasikan Narasi Tunggal sebanyak 2 kali, yaitu saat Pengumuman PSBB Pertama Kali Pada Tanggal 6 April 2020 dan Hari Kesehatan Nasional ke-56. Publikasi Narasi Tunggal tersebut ini telah disebarluaskan melalui kanal GPR Widget baik di Pusat maupun Daerah.

(31)

PUBLIKASI NARASI TUNGGAL PSBB

g. Publikasi melalui Media Briefing, dan Jumpa Pers

Selama masa pandemic, pertemuan dengan para wartawan media cetak dan elektronik dilakukan melalui dua acara yaitu secara luring dan daring.

(32)

Jumpa Pers dan Konferensi Pers secara luring dan daring

Seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan diberikan kesempatan untuk memberikan penjelasan tentang program pembangunan kesehatan yang sedang menjadi tren pemberitaan/hot issue. Untuk tahun 2020 isu yang dibahas mengenai perkembangan pembangunan Kesehatan maupun perkembangan dan informasi terbaru mengenai COVID-19 di Indonesia telah dilakukan sebanyak 49 kali dengan jumlah pemberitaan sebanyak 1.532.

(33)

Media yang terlibat meliputi Media Mainstream elektronik, Cetak maupun jaringan Media Asing antara lain Tempo, Tribunnews, Kompas, Republik, Media Indonesia, Antara TV, Metro TV, detik.com, Reuters, Jakarta Post dan sebagainya yang biasa terlibat dan ikut dalam temu media yang di adakan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

Tabel 3.3

Pelaksanaan media briefing dan jumpa pers periode 2020

Tahun Jumlah Keterangan

2020 49 Temu media dan konferensi pers, dengan tema hari-hari besar kesehatan,rokok elektronik, urun biaya dan selisish biaya, update novel coronavirus, kesiapan RS dalam menangani infeksi virus besar, aplikasi pelacakan kontak, sosialisasi protokol kesehatan, update kasus COVID-19 dan hari besar terkait dengan kesehatan lainnya.

h. Publikasi melalui Reportase Berita

Reportase merupakan kegiatan unggulan di Rokomyanmas. Di tahun 2020, Rokomyanmas melakukan reportase sebanyak 9 kali jumlah publikasi 79 berita dengan mengajak media massa peliputan di GOR Rajawali, Universitas Borobudur dan PGP Bekasi, Pemulangan WNI di Natuna, Bandara Kertajati Majalengka, Task Force Jawa Timur, Kunjungan Kerja Menkes ke Biofarma dan RSHS Bandung.

(34)

i. Publikasi melalui Temu Blogger

Blogger merupakan salah satu komunitas yang berpotensi membentuk publik opini. Untuk itu kelompok ini perlu dirangkul dan diberikan informasi yang tepat agar tulisan yang dihasilkan benar dan sesuai. Tahun ini Birokom Yanmas meluaskan kegiatan Temu blogger sebanyak 4 kali terkait dengan Hari Kanker Sedunia, Cerdas dan Aman Menangani Virus Corona di Yogyakarta, Hari ginjal, Kampanye menggunakan masker.

(35)

j. Publikasi Pengelolaan Media Sosial

Tahun 2020, khususnya selama masa pandemi COVID-19. akun media sosial Kemenkes RI semakin banyak memiliki pengikut. Adapun akun twitter @KemenkesRI sampai akhir 2020 memiliki 460.303 followers dengan jumlah twit sebanyak 4.748. Akun Facebook Kementerian Kesehatan RI memiliki 12.458.362 total fanpage like followers dengan jumlah postingan 1.549. Sementara akun instagram @Kemenkes_RI memiliki 1,8K dengan jumlah postingan 684 dengan isu terbanyak yang dibahas adalah isentif tenaga kesehatan, perkembangan COVID-19 dan kesiapan RS dalam menangani COVID-COVID-19.

Beberapa inovasi kegiatan yang dilakukan melalui akun media sosial Kementerian Kesehatan diantaranya adalah sebagai berikut :

• Publikasi Live melalui Podcast, Q n A di Instagram dam Kolaborasi dengan akun youtube channel menjadi Manusia

(36)

Saat Pandemi COVID-19, Birokomyanmas memanfaatkan media sosial untuk tetap memaerikan konten dengan informasi yang ringan dan membuka ruang diskusi bersama netizen secara live, program yang dilaksanakan yaitu 3 podcast mengenai purna tugas Jubir Penanganan COVID-19, Tetap aman di tempat kerja dan vaksin COVID-19 aman. Untuk Q n A live telah dilaksanakan sebanyak 4 kali terkait dengan insentif tenaga kesehatan, tetap sehat dimasa AKB, sehat jiwa dimasa pandemi COVID-19 dan sehat puasa selama pandemi COVID-19 dan setiap hari jumat birokomyanmas bekerjasama dengan Kesjaor melakukan live FB untuk senam sehat selama puasa yang telah dilaksanakan sebanyak 15 kali live Facebook serta melakukan 1 kolaborasi bersama channel youtube Menjadi Manusia membahas mengenai kesehatan jiwa selama pandemi COVID-19.

(37)

• Publikasi melalui pembuatan komik sehat

Di tahun 2020, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat berinovasi dalam memberikan informasi melaui komik. Dengan torehan gambar yang menarik, komik pun dapat dijadikan medium penyampaian pesan yang lebih mudah diterima oleh pembaca. Tidak hanya pesan kesehatan, update COVID-19, komik juga menjadi sarana hiburan dan informasi yang dapat disampaikan kepada netizen. Target pembuatan komik ini agar lebih mudah dipahami, kontennya dibuat sesederhana mungkin, lebih kreatif dan inovatif, serta mudah diakses di media sosial.

Dalam hal publikasi di pengelolaan Akun media sosial Kementerian Kesehatan berhasil meraih 4 penghargaan di seluruh kategori yang dinominasikan dalam ajang Goverment Social Media Summit (GSMS) tahun 2020. Adapun empat kategori tersebut yaitu Most Active Kementerian, Most Engaging kementerian, Best Use of Image dan Best Use of Video. Mekanisme penilaian dilakukan dengan pemantauan kepada akun sosial media di 34 Kementerian 50 Lembaga 34 Pemerintah Provinsi dan 121 BUMN selama satu tahun periode Oktober 2019 – September 2020. Ajang ini diselenggarakan oleh Nolimit Indonesia, bekerja sama dengan Awrago pada tanggal 27-29 November 2020 secara daring. Selama 3 hari, serangkaian kegiatan GSMS 2020 diantaranya GSM Conference, GSM Clinic dan GSM Awards.

(38)

Penghargaaan Government Social Media Summit (GSMS) Tahun 2020

k. Publikasi dalam event Pameran

Publikasi dalam event pameran merupakan salah satu media publikasi dan penyebaran informasi atas program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan. Bentuk kegiatan dalam publikasi dalam event pameran adalah publikasi Berita Foto. Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat pada tahun 2020 telah mengadakan Pameran foto dan Stan/gerai antara lain :

• Publiksi Berita Foto pada Event Pameran Foto dalam rangka Rakerkesnas Publikasi Berita Foto pada event Pameran foto dalam rangka Rakerkesnas dilaksanakan pada tanggal 18 – 20 Februari 2020, menampilkan foto-foto kegiatan dari tiap Satker di Unit Utama Kemenkes RI. Foto yang ditampilkan sejumlah 42 foto.

Peserta Rakerkesnas mengunjungi Pameran

(39)

• Publikasi Foto pada event Pameran Foto dalam rangka HKN

Publikasi Foto pada event Pameran foto dalam rangka HKN dilaksanakan pada tanggal 12 – 20 November 2020, dengan tema Promotif dan Preventif di masa pandemi. Foto yang di tampilkan sejumlah 146 foto.

• Publikasi Berita Foto pada event pameran foto koridor Selasar Gedung Upaya mempublikasikan kegiatan Kementerian Kesehatan dalam bentuk foto dilakukan salah satunya melalui pameran foto koridor yang ditempatkan sepanjang selasar lantasi 1 gedung Dr Adhyatma, juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada publik terkait aktivitas dari pimpinan Kemenkes.

(40)

l. Publikasi Majalah Mediakom

Mediakom merupakan majalah resmi Kementerian Kesehatan RI yang dikelola oleh Tim Redaktur Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat. Pada tahun 2020 Mediakom terbit 12 edisi dalam bentuk digital yang dapat diakes di sehatnegeriku.kemkes.go.id.

(41)
(42)

Digitalisasi Mediakom

Edisi digital akan dilaksanakan dengan maksud penyebaran dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas tanpa batas, menjangkau masyarakat digital, tidak memerlukan biaya kirim dan laporan kirim balik (kirbal) yang sulit kembali 100%. Pada tahun 2020, Mediakom melakukan migrasi secara bertahap ke alamat mediakom.kemkes.go.id.

Dalam upaya mendukung kelancaran produksi publikasi majalah mediakom, pada tahun 2020 diselenggarakan pelatihan menulis populer yang bertujuan meningkatkan kompetensi menulis artikel bagi pelaksana teknis kegaiatan publikasi, para pranata humas dan penanggung jawab warta di unit utama Kemenkes agar mahir dalam penulisan popular sehingga dapat berkontribusi sebagai penulis Majalah Mediakom. Pelatihan Menulis Majalah Mediakom dilakukan secara online pada tangal 13 Agustus 2020. Pelatihan diisi oleh narasumber Cheta Nilawaty Jurnalis pada Kanal Difabel di Tempo.Co dan Irwan Nugroho Redaktur Detik-X Dari detik.com. Pelatihan diikuti 150 peserta dan mendapatkan e-sertifikat dari Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat bagi peserta yang mengirimkan tulisan.

(43)

Pelatihan Penulisan Popular tahun 2020

Tahun 2020 Majalah Mediakom Kementerian Kesehatan mendapatkan posisi ke 2, penghargaan Indonesia Content Marketing Awards (ICMA) 2020 sebagai The Best Inhouse Magazine Category, untuk kategori majalah pemeritah. Penghargaan diberikan oleh Kompas Gramedia.

(44)

Analisa Keberhasilan

Analisis Keberhasilan/Kegagalan Pencapaian Indikator 2020 1. Hal- Hal yang mempengaruhi pencapaian target

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia pada Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat sudah sesuai dengan analisa kebutuhan dan sesuai dengan peta jabatan yang telah ditetapkan oleh Kemenpan RB, namun demikian perlu dikembangkan dan ditingkatkan kompetensinya dalam bidang Kehumasan.

2. Time Schedule, Semua pekerjaan memiliki deadline waktu 3. Dukungan anggaran yang memadai

4. Dukungan pimpinan terhadap kegiatan yang direncakan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat .

1. Permasalahan

a. Adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan dan terjadinya refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 b. Mediakom yang terbit 12 edisi setiap tahun (Terbit setiap Bulan) belum bisa terbit

tepat waktu

c. Digitalisasi Mediakom sudah selesai dilaksanakan, namun belum optimal beroperasi dan akan dioptimalkan secara penuh di tahun 2021

d. Kegiatan publikasi melalui media televisi dan radio, di tahun 2020 bentuknya masih berupa talkshow dan beberapa media cetak dan online.

2. Pemecahan Masalah

a. Menjadwalkan ulang kegiatan dan alokasi anggaran terkait dengan penanganan pandemi Covid-19

b. Dilaksanakan Pelatihan Mediakom untuk menjaring kontributor baru dan membantu menyelesaikan satu edisi Mediakom

c. Diperlukan metode lain untuk publikasi program kesehatan melalui TV dan Radio, apakah bentuk sinetron atau drama kesehatan lainnya. Namun tantangannya adalah membutuhkan dana besar.

d. Pemecahan masalah dari SDM adalah meningkatkan kapasitas petugas/ staf.

3. Rencana Tindak Lanjut

a. Tahun 20210 akan diatasi dengan dibuatkan PJ untuk setiap rubrik, Dari 20 Rubrik yang saat ini ada, dikelompokkan kedalam empat rubric besar, dan setiap rubriknya akan dipasang satu orang pranata humas sebagai Penanggung Jawab

(45)

b. Proses Digitalisasi Mediacom akan Running di tahun 2021.

c. Diperlukan penambahan metode lain untuk publikasi program kesehatan melalui tv dan radio, apakah bentuk sinetron atau drama kesehatan lainnya. Namun tantangannya adalah membutuhkan dana besar.

d. Dilakukan pelatihan singkat untuk staf di internal Birokom Yanmas dan unit utama lain serta Dinas Kesehatan yang berkontribusi kuat terhadap capaian indikator Rokomyanmas

2. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) KEDUA :

Jumah Layanan Informasi Publik (Permohonan Informasi dan Pengaduan Masyarakat) yang diselesaikan

Program / Kegiatan

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi

Pengelolaan Komunikasi Publik dan Pelayanan Masyarakat Meningkatnya pengelolaan komunikasi dan pelayanan masyarakat Jumlah Layanan Informasi (Permohonan Informasi dan Pengaduan Masyarakat) yang diselesaikan 16.690 Layanan 45.764 Layanan

Upaya pelaksanaan keterbukaan informasi dan pelayanan informasi publik telah dilaksanakan melalui beberapa pelayanan antara lain adalah Pojok Informasi, Halo Kemenkes, Email, Lapor, PPID/Form SIAP, SMS, Surat, WhatsApp.

Rekapan Layanan Informasi Publik Tahun 2020 Jenis Pelayanan Publik

Yang diberikan

Total Pelayanan Publik Yang Masuk

Total Pelayanan Publik Yang Telah Diselesaikan (Close)

% Pelayanan Publik Yang Telah DIselesaikan Pojok Info 446 446 100 Halo Kemenkes 17.829 17.827 99,98 Email 3.712 3.712 100 LAPOR! 425 394 92,70 PPID/Form SIAP 348 245 70,40 SMS 7.448 7.448 100 Surat 22 13 59,09 WhatsApp 15.701 15.679 99,85 Jumlah 45.931 45.764 99,63

(46)

Akses layanan informasi publik di Kementerian Kesehatan : a) Contact Center Halo Kemenkes 1500567

Kementerian Kesehatan membangun Halo Kemenkes 1500567 yang bertujuan untuk memberikan layanan pengaduan dan informasi secara cepat dan cermat yang diperlukan masyarakat dalam bidang kesehatan dan memberikan respons cepat terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat di bidang kesehatan melalui hotline 1500567.

Halo Kemenkes merupakan layanan terintegrasi yang memadukan kanal-kanal seperti telepon, SMS, Email dan Media Sosial dalam satu aplikasi yang dinamakan SIAP. No telepon call center di (kode lokal) 1500 567. Waktu pelayanan Halo Kemenkes adalah 24 jam. Pemanfaatan Halo Kemenkes tidak hanya dari masyarakat dalam negeri tetapi juga luar negeri. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan Halo Kemenkes untuk meminta informasi, pengaduan, dan memberikan saran. Jumlah telepon tahun 2019 sebanyak 14.742 penelepon dan yang telah diselesaikan 14.742 layanan . Halo Kemenkes sudah mendapatkan ISO 9001-2008.

Jam operasional:

• Setiap hari selama 24 jam (non-stop) Saluran Komunikasi lainnya :

• SMS : 081281562620

• WhatsApp : 081260500567 (Hari Kerja) • Email : kontak@kemkes.go.id

• Media sosial : twitter (@KemenkesRI) dan facebook (sehatnegeriku page) • Surat : Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat; gd. Adhyatma,

jl. HR Rasuna Said blok X5 Kav. 4-9

• Laman PPID :www.ppid.kemkes.go.idatau http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/kontak/

(47)

Dari 17719 penelpon , terdapat 16043 permintaan informasi, 1547 pengaduan dan 129 saran, dengan jumlah detailnya seperti yang terdapat dalam chart berikut : 1. Permintaan informasi 16043 penelpon

2. Pengaduan sebanyak 1547 penelpon

3. Saran yang masuk ke Halo Kemenkes sebanyak 129 penelpon

b. SMS (No SMS :081281562620)

Permintaan Informasi melalui SMS Halo Kemenkes selama tahun 2020 sebanyak 7448 sms, dengan rincian permintaan informasi sebanyak 6927, saran 106, pengaduan 415.

c. SP4N LAPOR

Merupakan layanan aspirasi dan pengaduan yang dikelola oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi. Selama 2020 tercatat Kementerian Kesehatan telah melakukan 370 layanan, dengan rincian informasi 133, pengaduan 149, dan saran 46 layanan.

(48)

d. Email (kontak@kemkes.go.id)

Email merupakan salah satu layanan yang telah diintegrasikan dalam aplikasi SIAP (saluran informasi, aspirasi dan pengaduan) selama 2020 telah masuk sebanyak 3712 email dengan rincian permintaan informasi sebanyak 3513 layanan, email pengaduan sebanyak 116 layanan dan 63 email saran dari masyarakat.

e. WhatsApp (081260 500 567)

Layanan informasi dan pengaduan whatsapp mulai diperkenalkan sejak awal Januari 2019 dengan nomor layanan 081260500567, layanan ini dimaksudkan agar masyarakat dan stakeholders memiliki akses informasi yang lebih cepat, murah dan efisien. Saat ini layanan WhatsApp hanya melayani di jam kerja (08.00 – 16.00) dan hari kerja (senin-jumat).

Layanan whatsapp cukup diterima dan menyebar dengan cukup luas dengan melayani total sepanjang 2020 ialah 15701 layanan, dengan rincian permintaan informasi 14001, pengaduan 1158, dan saran 542.

Sejak tahun 2015 dikembangkan aplikasi terpadu SIAP (Saluran Informasi Aspirasi & Pengaduan) Kemenkes RI yang mengintegrasikan semua saluran pelayanan informasi yang ada. Tujuannya, agar masyarakat mudah dan cepat mengakses informasi dan keluhan serta mempercepat petugas merespons permintaan informasi dan keluhan. Selain itu, pimpinan dapat mengetahui penyelesaian akhir secara real time. Saat ini para admin Unit Utama dan admin unit teknis bisa saling

149

46

133

LAPOR!

(49)

berhubungan, diharapkan kedepannya, SIAP bisa berhubungan dengan PPID Pelaksana, RS Vertikal dan UPT Vertikal.

f. Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Kemenkes 1. Sekretariat PPID Kemenkes

Di awal tahun 2020, PPID Kemenkes secara resmi memiliki peraturan menteri yang baru, Pemrnekes nomor 37 tahun 2019 yang mengatur tata kelola pelayanan informasi publik. Bulan Februari, kegiatan sosialisasi Permenkes tersebut dilaksanakan perdana di lingkungan Badan Litbangkes.

Selain berkoordinasi antar pengelola informasi dalam penanganan pemohonan informasi publik yang diajukan oleh masyarakat atau lembaga / badan hukum, pada akhir bulan Februari, Sekretariat PPID Kementerian kesehatan berkesempatan memfasilitasi audiensi publik yang diminta oleh lembaga swadaya masyarakat Tamperak.

PPID Kemenkes tidak mendapat panggilan penyelesaian sengketa informasi oleh Komisi Informasi Pusat sepanjang tahun 2020. Namun demikian, masih mendapatkan pemohon informasi yang tidak puas dengan layanan.

Layanan informasi ini juga dilakukan PPID Pelaksana di masing-masing Sekretariat Eselon 1 dan Unit Pelayanan Teknis (UPT). Namun demikian, PPID Utama tetap menggunakan saluran informasi di bawah ini dalam menerima permohonan informasi:

• Saluran Halo Kemenkes 1500567 ; • Datang langsung di Pojok Informasi ; atau • Laman PPID : www.ppid.kemkes.go.id

• Media Sosial : Instagram @ppid_kemenkes, Facebook @PPID_Kemenkes 2. Pojok Informasi

Adalah fasilitas ruangan untuk menerima masyarakat yang ingin bertanya atau melakukan pengaduan. Fasilitas ini digunakan bagi pemohon atau pengadu untuk datang langsung dan menyampaikan keperluannya kepada petugas informasi. Lokasi pojok informasi berada di gedung Prof. Sujudi, lantai dasar, di kompleks kantor Kementerian Kesehatan di Kuningan Jakarta.

Saat ini pojok informasi menempati ruang baru dengan kelengkapan sebagai berikut : beberapa fasilitas seperti : ruang diskusi, front desk, brosur display, majalah display, 1 unit Signage TV Kemenkes, dan perlengkapan penunjang seperti komputer desktop.

(50)

bagian luar bagian dalam

Mekanisme layanan informasi di pojok informasi mengacu pada standar layanan keterbukaan informasi publik. Sedangkan untuk pengaduan mengacu pada protap penyelesaian pengaduan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, petugas informasi akan berupaya menjawab dengan berasaskan cepat, murah dan efesien. Pada tahun 2020 PPID Kementerian Kesehatan memperoleh penghargaan dari Komisi Informasi Pusat untuk kategori Kementerian sebagai badan publik MENUJU INFORMATIF.

(51)

Data Rekapitulasi Permohonan Informasi Sepanjang Tahun 2020

g. Unit Layanan Terpadu (ULT)

Unit Layanan Terpadu (ULT) merupakan implementasi dari Undang Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang kemudian dibentuk Unit Layanan Terpadu (ULT) berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 509/MENKES/SK/2010 pada tanggal 26 April 2010. Unit ini terletak di gedung Prof. Dr. Sujudi lantai 1 dengan tujuan mempermudah penyelenggaraan pelayanan perizinan, transparansi dan akuntabilitas pelayanan serta memotong birokrasi yang panjang di bidang kesehatan.

(52)

Jenis layanan yang ada di ULT termuat dalam tabel berikut: Tabel I. Jenis Layanan Loket ULT

No Jenis Layanan Loket PJ

1 Perizinan Produksi dan Distribusi Kefarmasian • Izin Pedagang Besar Farmasi (PBF) • Izin Prinsip Industri Farmasi

• Izin Industri Farmasi (IF)

• Izin Prinsip Industri Obat Tradisional • Izin Industri Obat Tradisional (IOT) • Izin Prinsip Industri Ekstrak Bahan Alam • Izin Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) • Izin Produksi Kosmetika

• IT/IP/EP/ET Narkotika, Psikotropika dan Prekusor Farmasi

• SPI/SPE Narkotika, Psikotropika dan Prekusor Farmasi Loket 1 Loket 2 Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian

2 Pengurusan Surat Keterangan Alkes

Pengurusan Izin Edar Alkes dan PKRT (registrasi Alkes dan PKRT) Loket 3 Loket 4 Direktorat Penilaian Alkes dan PKRT

3 Pengurusan Izin Penyalur Alat Kesehatan (IPAK), dan

Perizinan Sertifikasi Produksi Alkes dan PKRT

Loket 5 Direktorat

Pengawasan Alkes dan PKRT

4 Administrasi Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)

Loket 6 Sekretariat Ditjen Farmalkes

5 Layanan DUPAK Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan

Input Administrasi DUPAK Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan dari persuratan (pos)

Loket 7 Loket 13

Sekretariat Ditjen Pelayanan

Kesehatan

6 Layanan Kepegawaian Kemenkes Loket 8 dan

Loket 9

(53)

Analisis Keberhasilan/Kegagalan Pencapaian Indikator Kedua: Permasalahan:

Dalam Indikator ke 2 ini dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar puas sering kali kesulitan saat harus berhubungan dengan Unit Satker lain. Dimana hal tersebut membutuhkan waktu yang panjang. Sehingga akan menimbulkan kekurangpuasan masyarakat.

Pemecahan Masalah :

Koordinasi dengan unit-unit teknis lainnya dengan melakukan pertemuan untuk membahas semua permasalahan yang dihadapi selama pelayanan.

Rencana Tindakl anjut:

Sebagai realisasi UU Keterbukaan Informasi Publik, PPID akan melakukan internalisasi Permenkes No 37 tahun 2019 tentang Pedomman Permohonan Informasi Publik di lingkungan Kemenkes.

Untuk menciptakan pelayanan pemerintah yang mudah diakses masyarakat. ULT akan memberikan pelayanan perizinan dan non perizinan yang cepat dan tidak berbelit, mempercepat respon terhadap masyarakat, seperti halnya mengacu pada penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang memiliki tugas untuk melayani perizinan dan non perizinan dengan sistem satu pintutetapi di lingkup kerja Kementerian Kesehatan.

Selain itu contact center Halo Kemenkes yang pada tahun 2019 pindah ke Gedung P2P Jl. Percetakan Negara akan kembali Gedung Kemenkes Pusat Jl. Rasuna Said dan bergabung satu lantai dengan layanan lainnya seperti Pojok Informasi dan Unit Layanan Terpadu sehingga mempermudah koordinasi dengan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat.

(54)

3. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) KETIGA :

Jumah UPT Kemenkes dengan Kategori Baik Dalam Pelaksanaan Standar Interaksi Pelayanan

Program / Kegiatan

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi

Pengelolaan Komunikasi Publik dan Pelayanan Masyarakat Meningkatnya pengelolaan komunikasi dan pelayanan masyarakat Jumlah UPT Kemenkes dengan kategori Baik dalam Pelaksanaan Standar Interaksi Pelayanan 30 UPT 30 UPT

Indkator ke tiga Biro Komunikasi dan Pelayanan masyarakat adalah jumlah unit pelaksana teknis (UPT) dengan katagori baik dalam pelaksanaan standar perilaku interaksi layanan. Untuk mengukur tingkat kepatuhan terhadap standar perilaku interaksi layanan telah dilakukan beberapa pentahapan.

Sebelumnya, 166 UPT yang terdiri dari 33 Rumah sakit vertikal, 49 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), 10 Balai Besar dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBPTKLPP/BPTKLPP), 38 Politeknik Kesehatan, 4 Balai Besar Laboratorium (BBLK), 3 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM), 2

(55)

Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM), 6 Balai dan Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK/LPFK), 11 Balai Besar, Balai dan Loka Penelitian dan Pengembangan, 6 Balai Besar Pelatihan Kesehatan dan Balai Pelatihan Kesehatan, 1 Balai Kesehatan Olah Raga masyarakat (BKOM), 2 Balai, Loka Kesehatan Tradisional MAsyarakat (BKTM) dan 1 Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) telah mengikuti workshop service excellence.

Selanjutnya, mereka menyusun rencana aksi peningkatan standar perilaku interaksi layanan, mendapat monitoring standar perilaku interaksi layanan, kemudian mengikuti kompetisi standar perilaku interaksi layanan.

Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah :

a) Mengetahui tingkat kepatuhan pelaksanaan Pedoman lnteraksi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian Kesehatan pada Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Politeknik Kesehatan.

b) Mengetahui praktek interaksi layanan atas pelaksanaan Pedoman lnteraksi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian Kesehatan pada Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Politeknik Kesehatan.

c) Mengetahui kelemahan dan kekurangan pelaksanaan Pedoman lnteraksi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian Kesehatan pada Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Politeknik Kesehatan sebagai acuan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan

d) Sebagai bahan evaluasi dan acuan untuk merumuskan kebijakan perbaikan di masa depan.

e) Mendorong persaingan yang positif antar Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Politeknik Kesehatan dalam upaya peningkatan mutu pelaksanaan interaksi pelayanan publik

f) Bagi masyarakat akan mengetahui tentang kinerja unit pelayanan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai penerima layanan

Metoda

a) Survei kepatuhan layanan interaksi ini menggunakan metode mystery guest atau mystery shopping

b) Mistery guest adalah salah satu teknik survei dalam menilai kualitas pelayanan publik dengan cara menugaskan seseorang atau sekelompok orang untuk berkunjung ke unit pelayanan dengan berpura-pura sebagai pengguna

(56)

jasa untuk mengalami, mengamati, dan menilai kesesuaian layanan dengan standar pelayanan (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara no 31 Tahun 2014)

c) Kriteria penilian adalah :

Nilai Kriteria 91%-100% Prima 81%-90% Sangat Baik 71%-80% Baik 61%-70% Cukup 51%-60% Kurang 0%-50% Buruk

Objek Survey Penilaian standar perilaku interaksi layanan

a). Rumah Sakit Vertikal

NO NAMA RUMAH SAKIT 1 RSUP Dr. Adam Maik, Medan

2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin, Palembang

3 RSUP.Dr. Rivai Abdullah, Banyu Asin Sumatera Selatan 4 RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

5 RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung 6 RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu, Bandung 7 RS Kanker Dharmais, Jakarta

8 RSP Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta 9 RSUP Persahabatan, Jakarta

10 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta 11 RS dr. H. Marzoeki Mahdi, Bogor

12 RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita 13 RSAB Harapan Kita, Jakarta

Gambar

Gambar  1.1  Struktur  Organisasi  Satuan  Kerja  Biro  Komunikasi  dan  Pelayanan  Masyarakat
Tabel 3.1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan
Foto 2 Tampilan Redesign Website SN Foto 1 Tampilan Website SN Terdahulu
Tabel 3.2  Alokasi dan Realisasi Anggaran tahun 2020  Pagu  Awal  (Rp.)  Pagu  Revisi (Rp.)  Self  Blocking  (Rp.)  Realisasi  Anggaran  (Rp.)  %  41.696.397.000  23.044.522.000             0  22.001.764.629  95,48 49321305101520253035PENDIDIKANPENDIDIKANS
+4

Referensi

Dokumen terkait

Perekaan bentuk instrumen saringan ini telah memastikan semua konstruk (perkara yang ditaksir) dijelmakan sejajar dengan definisi yang telah ditetapkan oleh pihak

Maka dari itu peneltian ini mencangkup tentang kualitas pelayanan yang meliputi Tangible, Realibility, Responsiveness, Asurancy dan Emphaty terhadap kepuasan pengunjung

Mekanisme Pemberian pembiayaan usaha mikro yang ada di BRISyariah KCP Pringsewu yaitu pihak nasabah akan diberikan brosur mengenai pembiayaan yang akan dipilih

Menurut Yunus (1999) bakteri endofit merupakan organisme yang hidup selama satu periode siklus hidup dalam jaringan tanaman, tidak termasuk mikroorganisme yang hidup

Indikator persentase program S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi internasional yang diakui pemerintah atau sertifikat ditetapkan target sebesar 2,5% sesuai dengan yang

Capaian kinerja Direktorat Jenderal Imigrasi pada program tersebut adalah tercapainya sasaran program/outcome Direktorat Jenderal Imigrasi Tahun 2017 yaitu meningkatnya

Perencanaan strategis disusun sebagai acuan dalam pengelolaan sumber daya. Perencanaan strategis instansi pemerintah memerlukan integrasi antara keahlian sumberdaya

Jika suatu produk harus adaptasi secara khusus sesuai dengan keperluan konsumen maka jenis promosi yang dapat dilakukan juga dalam bentuk personal selling. Misalnya