• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. Bank SUMUT

Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal

04 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas. Berdasarkan Undang-undang 13 Tahun 1962 tentang ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965, dengan modal dasar sebesar Rp 100 Milyar dan saham dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat II se-Sumatera Utara. Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan, terjadi beberapa kali perubahan Peraturan Daerah untuk meningkatkan Modal Disetor.

Tanggal 28 Februari 1962, diterbitkan Surat Izin Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM-I-25/II Tentang Izin Usaha PT. BPDSU. Terhitung mulai tanggal 15 Maret 1962 PT. BPDSU mulai menjalankan kegiatan usahanya dengan menyewa satu lantai dari rumah toko gedung tua milik Sutan Naga di Jalan Palang Merah No. 62 dengan merk tulisan besar “SUTAN NAGA”, dimana lantai II masih dipergunakan pemilik sebagai kantornya.

Pada tahun 1975, kantor BPDSU dipindahkan ke gedung baru dijalan Imam Bonjol No. 7 dan pada April 1962 tentang

(2)

ketentuan-ketentuan pokok pembangunan daerah, berdasarkan keputusan DPRD-GR Tingkat I SU NO. 21/K/1965 ditetapkan Perda No.5 Tahun 1965, dimana status PT. BPDSU dirubah dan dilebur menjadi Perusahaan Daerah Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara dengan modal dasar uang lama dan saham dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se-Sumatera Utara.

Pada tanggal 16 April 1999 bentuk Badan Hukum diubah kembali menjadi Perseroan Terbatas sesuai dengan Akte Pendirian Perseroan Terbatas No. 38 Tahun 1999 Notaris Alina Hanum Nasution, S.H , yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999, dengan Modal Dasar sebesar Rp. 400.000.000.000,- Dasar perubahan Bentuk Hukum dan Modal dasar sebelumnya telah dituangkan dalam Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 1999. Sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan selanjutnya dengan Akte Nomor 31 tanggal 15 Desember 1999 Modal Dasar ditingkatkan menjadi Rp 500.000.000.000,-.

PT. Bank SUMUT merupakan bank non devisa yang kantor pusatny di jalan Imam Bonjol No. 18 Medan. Dalam tahun 2006, bank telah menambah 1 kantor cabang pembantu, 4 kantor kas, 9 unit ATM dan 12 kantor kas yang mengalami peningkatan status menjadi kantor cabang sedangkan kas mobil dan payment point tidak berubah sehingga per 31 Desember 2006, Bank telah memiliki 20 kantor cabang konvensional, 21 kantor cabang pembantu, 30 kantor kas, 15 kas mobil. I payment point,

(3)

Dalam tahun 2004, Bank membuka unit Usaha Syariah yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia Cabang Medan dengan suratnya No. 6/a42/DPIP/Prz/Mdn tanggal 18 Oktober 2004. Dalam tahun 2006, jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2006 adalah 2995 masing-masing berjumlah 1.218 dam 1.004 orang.

Bank juga menambah 1 cabang pembantu syariah sehingga per 31 Desember 2006, Bank telah memiliki 3 cabang syariah dan 1 kantor Cabang Pembantu yang didirikan di jalan Sisingamangaraja No. 3 A.

1. Makna Logo, Visi, dan Misi

a. Logo Bank SUMUT

Sumber : PT. Bank SUMUT (2014)

Kata kunci logo adalah “Sinergi” yaitu kerja sama yang erat sebagai langkah lanjut dalam rangka meningkatakan taraf hidup yang lebih baik, berbekal kemauan kerja keras yang didasari dengan professionalisme dan siap memberikan pelayanan terbaik.

Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait, bersinergi membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal “SUMUT”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang

(4)

sangat erat antara Bank Sumut dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank Sumut dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam angka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Warna orange sebagai symbol suatu hasrat untuk maju yang dilakukan dengan enerjik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan professional sebagai misi Bank Sumut “Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

Warna putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana statement Bank Sumut “Memberikan Pelayanan Terbaik”. Jenis kecil “Platino Bold” sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf capital guna lebih mengedepankan Sumetera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.

b. Visi Bank SUMUT

Menjadi bank andalan bagi membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

(5)

c. Misi Bank SUMUT

Mengelola dana Pemerintah dan Masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance (pemenuhan atau ketentuan dari Undang-undang atau peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia).

B. Jenis Usaha Kegiatan

Pada umumnya Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang

kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.

Bank SUMUT merupakan Bank yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Bank SUMUT dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dalam bidang keuangan.

Kegaiatan pihak perbankan secara sederhana dapat kita katakan sebagai tempat melayani segala kebutuhan para nasabahnya. Para nasabah datang silih berganti baik sebagai pembeli jasa maupun penjual jasa yang ditawarkan.

Adapun kegiatan daripada KCP (Kantor Cabang Pembantu) Aksara anatara lain menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito. Bank Sumut KCP (Kantor Cabang Pembantu) Aksara juga menyalurkan dana ke masyarakat

(6)

dalam bentuk kredit seperti kredit umum, kredit pensiunan, kredit angsuran lainnya, kreit peduli usaha mikro dan berbagai kredit lainnya. Bank Sumut KCP (Kantor Cabang Pembantu) Aksara medan juga menyalurkan jasa-jasa lainnya seperti kliring, inkaso, dan transfer kiriman uang, bank garansi, pembayaran tagihan telepon, safe deposit box, dan lain-lain.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi

Demi mencapai tujuan umum suatu instansi/perusahaan diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktifitas maupun kegiatan perusahaan tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam perusahaan.

Struktur organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, struktur organisasi harus didesain sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keadaan perusahaan agar seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dipergunakan secara optimal.

(7)

Struktur organisasi yang diterapkan pada PT. BANK SUMUT KCP Aksara adalah struktur organisasi garis, dimana pada struktur ini terdapat kesatuan perintah karena pada prinsipnya. Tidak seorangpun dapat melayani dua atasan sekaligus. Keuntungan dari bentuk ini adalah bila mengambil keputusan dapat berjalan dengan lancar karena orang yang diajak berkonsultasi sedikit jumlahnya. Solidaritas diantara karyawannya tinggi karena diantara karyawannya saling kenal satu dengan lainnya.

(8)

STRUKTUR ORGANISASI

KANTOR CABANG PEMBANTU AKSARA

Sumber : PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Aksara (2014)

Gambar 2.1 Struktur organisasi Kantor Cabang Pembantu Aksara

Pimpinan Cabang Bank SUMUT KCP Aksara

Wakil Pimpinan Cabang Bank SUMUT KCP Aksara

Back Office Operasional Pemasaran Kredit Pemasaran Kredit Pemasaran Kredit

(9)

D. Uraian Pekerjaan / Job Description

Tugas Pimpinan KCP (Kantor Cabang Pembantu) Aksara

a) Memimpin, mengkoordinasi, dan mengawasi serta melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan.

b) Membina dan mengarahkan kegiatan pelayanan kepada nasabah penggunaan teknologi informasi, administrasi kredit dan pengelolaan likuiditas dan serta memantau dan menegndalikan kegiatan-kegiatan tersebut.

c) Membina dan mengarahkan kegiatan menghimpun dana,menyalurkan kredit pemasaran jasa-jasa Bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan kebijakan direksin pada perencanaan kerja bank serta memantau dan melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut.

d) Membina dan mengarahkan penyusunan rencana kerja tahunan jangka menengah dan jangka panjang untuk diajukan kepada direksi dan selanjutnya menyusun action plan, melakukan koordinasi atas pelaksanaan rencana kerja yang telah disetujui.

e) Melakukan evaluasi atas performance dan memberikan pengarahan dalam program-program untuk melakukan performance sesuai target yang ditetapkan direksi.

f) Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana dan pengusaha-pengusaha swasta dan pemerintah, yayasan, dan lain-lain.

g) Memimpin kegiatan kelompok pemutus kredit sesuai dengan kebutuhan yang berlaku.

(10)

h) Membimbing, mengarahkan, dan memonitor upaya penyelesaian kredit non liner.

Tugas Wakil Pimpinan KCP (Kantor Cabang Pembantu) Aksara

a) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemimpin KCP.

b) Membantu memimpin KCP dalam membina dan mengawasi seluruh pekerjaan staf dan karyawan dilingkungan kantor.

c) Membantu pemimpin cabang dalam mengevaluasi dan meningkatkan

performance KCP.

d) Melakukan upaya peningkatan pelayanan kepada nasabah.

e) Mengkoordinir dan memeriksa pembuatan laporan-laporan, analisis serta memberikan saran antisipasi untuk tindaklanjutnya.

f) Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengaturan seluruh kegiatan operasional KCP termasuk kantor kas bank dan kas mobil.

g) Mengatur kebutuhan likuiditas kantor cabang setiap harinya.

h) Membantu pemimpin cabang dalam menjalani dan meningkatkan hubungan dengan mengawasi masyarakat terutama pemilik dana.

Tugas Seksi Pemasaran

a) Melakukan transaksi/retaksasi serta pemeriksaan atas laporan transaksi/retaksasi barang agunan yang dilakukan oleh petugas transaksi.

b) Memeriksa kembali keabsenan dan kelengkapan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permohonan kredit.

(11)

c) Memeriksa analisa permohonan kredit yang dilakukan oleh anlisa kredit.

d) Mengajukan memorandum kepada pemimpin cabang/wakil pemimpin untuk mengajukan daftar komite pemutus kredit.

e) Meneliti laporan hasil pemantauan usaha debitur dan mengantisipasi tindak lanjutnya.

f) Melakukan pemeliharaan atas performance portofolio yang direalisir (sandi 1 dan sandi 2).

g) Mengatur penataan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar, serta berkas/nota yang berhubungan dengan seksi pemasaran.

h) Mempersiapkan nilai pengajuan permohonan izin memberikan kredit ke kantor pusat apabila jumlah plafond kredit melebihi wewenang pemimpin cabang setelah mendapat persetujuan komite pemutus kredit. i) Membuat surat panggilan/teguran peringatan kepada debitur yang menunggak pelunasan atau pembayaran angsuran pokok dan bunga kredit dan melakukan penagihan langsung.

j) Mempergunakan seluruh menu OLIB’S yang terdapat pada fungsi pemasaran kredit.

Tugas Customer Service (CS)

a) Melayani nasabah dalam membuat tabungan.

b) Mengarahkan nasabah dalam mengisi formulir pembukaan rekening. c) Merekap formulir pembukaan rekening.

(12)

e) Menjaga hubungan dengan nasabah.

Tugas Teller

Tugas sebagai teller adalah melayani mitra/nasabah dalam hal setoran simpanan, penarikan simpanan, pembayaran angsuran dan pemidahbukuan.

Tugas Operasional

a) Melakukan tutup buku hari transaksi dan mencetak rekap lampiran serta mencocokannya dengan neraca.

b) Mencetak rekening giro kredit dan seluruh data yang dibutuhkan untuk keperluan laporan, pengarsipan dan lainnya serta mendistribusikannya keseluruh unit yang memerlukan.

c) Mengkordinir pembukuan perhitungan ongkos yang masih harus dibayar pada akhir tahun buku.

d) Menyusun laporan-laporan harian, minggua n, bulanan, dan tahunan untuk kepentingan intern dan eksteren.

e) Mengatur pengadaan dan penyediaan ATK, BBC, materai, dan alat-alat listrik yang diperlukan untuk operasional bank serta menata usahanya dengan baik.

f) Mengatur pemakaian kendaraan dinas untuk keperluan antar cabang. g) Mengawasi kegiatan keluar dan masuk izin, untuk mempersiapkan

pengajian, upah, cuti, pinjaman, angsuran, dan lain-lain keperluan pegawai kantor cabang.

(13)

h) Mengatur penjilidan nota-nota dan dokumen serta menata usahakan penyimpanan.

i) Menata dan mengarsipkan file-file yang berhubungan dengan biodata karyawan dilingkungan kantor cabang.

E. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja usaha adalah sebuah proses untuk menetapkan apa yang harus dicapai, dan pendekatannya untuk mengelola dan pengembangan manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa sasaran akan dapat dicapai dalam suatu jangka waktu tertentu baik pendek maupun panjang.

Sebagai pelayanan publik Bank SUMUT harus dapat memberikan pelayanan terbaik kepada nasabahnya, kepuasan nasabah (customer

satisfaction) harus dapat terjaga dalam arti kata bank harus mampu

memberikan pelayanan melebihi harapan pelanggan. Bank juga harus dapat memberikan fasilitas kenyamanan bagi nasabahnya berupa sarana dan prasarana, ketepatan waktu transaksi, on-line system, non stop service transaksi penarikan tunai dan pembayaran, Cash Deposite Machine pada ATM.

Sesuai fungsinya Bank dalam melaksanakan intermediasi yakni menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit/pembiayaan, Bank SUMUT senantiasa harus dapat membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber

(14)

pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Bank juga sebagai agent of development disegala sektor usaha dan bisnis dengan menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking).

Bank SUMUT sebagai objek pelayanan publik berbadan hukum Perseroan Terbatas dengan aktivitas kegiatan usaha disektor perbankan konvensional dan syariah memiliki arah kebijakan strategis menjadi “Bank terkemuka di daerah melalui produk dan layanan kompetitif dengan jaringan luas yang dikelola secara professional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional”, untuk mewujudkan program BPD (Bank Pembangunan Daerah) Regional Champion Tahun 2014.

Pondasi untuk mewujudkan program tersebut dilandasi dengan Penerapan Good Corporate Governance (GCG) sehingga untuk mencapai tujuan tersebut Bank SUMUT tidak melanggar aturan-aturan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku maupun etika bisnis dalam industri perbankan. Disamping menerapkan aturan-aturan regulator Bank Indonesia, dalam pelaksanaannya Bank SUMUT tetap menerapkan kepatuhan terhadap aturan lainnya seperti ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia. Guna memperkuat permodalan dalam rangka penguatan kelembagaan menuju regional

champion perlu adanya terobosan-terobosan untuk menjadi Bank Devisa

dan menjadi perseroan terbatas terbuka (Tbk) dengan melakukan Initial

Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana Bank yang Go Public.

(15)

Tujuan dari pada penerapan GCG ini pada awalnya merupakan langkah dalam mewujudkan program restrukturisasi perbankan sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) pada Pilar IV yakni menciptakan industri perbankan yang kuat, dan sejalan dengan Penerapan BASEL II pada Pilar III tentang market decipline yang berkaitan dengan

disclosure dan transparency.

Pencapaian tata kelola perusahaan yang baik dilakukan dengan membentuk struktur organisasi yang menggambarkan garis pertanggung jawaban yang jelas, dengan unsur utama pelaksana tata kelola perusahaan yakni Dewan Komisaris dan Direksi. Struktur organisasi ini nantinya akan lebih menekankan pada aspek pengawasan, kepatuhan, pelayanan, pemasaran, efektivitas/efisiensi melalui penerapan GCG (Good Corporate

Governance), Manajemen Risiko, Risk Culture, dan Corporate Culture

dengan berorientasi kepada pelaksanaan core business utama Bank SUMUT sebagai lembaga profesional penghimpun dan penyalur dana.

Hasil dari penilaian Self Assessment Good Corporate Governance (GCG) dapat kita lihat di Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 berikut ini :

Tabel 2.1

Skor Self Assessment GCG

Tahun 2009 2010 2011 2012

Skor Self Assessment GCG 1,425 1,425 1,425 1,525

(16)

Tabel 2.2 Nilai Komposit

Nilai Komposit Predikat Komposit Nilai Komposit < 1,5 Sangat Baik

1,5 < Nilai Komposit < 2,5 Baik

2,5 < Nilai Komposit < 3,5 Cukup Baik

3,5 < Nilai Komposit < 4,5 Kurang Baik

4,5 < Nilai Komposit < 5 Tidak Baik

Sumber : PT. Bank SUMUT 2013

Dari hasil penilaian Self Assessment Good Corporate Governance (GCG) kinerja PT. Bank SUMUT meningkat. Pada tahun 2009-2011 nilai komposit dari PT. Bank SUMUT 1,425 dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 1,525. Dari penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja PT. Bank SUMUT masuk ke dalam katagori baik.

Referensi

Dokumen terkait

Media komunikasi data antara satu terminal pengukur dengan sistem pengolah data (control room) dapat dilakukan dengan beberapa pilihan antara lain : dapat melalui

Dalam konteks yang lain, tuturan dengan modus deklaratif tidak langsung juga digunakan mahasiswa dalam wacana akademik untuk me- nyatakan daya ilokusi

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel yaitu capital employed efficiency (CEE), human capital efficiency (HCE), structural

Model pembelajaran matematika realistik (PMR) lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, 2) Terdapat pengaruh gaya kognitif (field dependent dan

5.1 Kepala Bidang Kawasan Permukiman Kota Tual Ketua 5.2 Kepala Dinas Kesehatan Kota Tual Anggota 5.3 Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tual Anggota 5.4 Direktur PDAM

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan sama seperti penulis buat dan hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa sistem FAST dapat menerima masukan berupa

Rekapitulasi Minutasi Perkara Pidana pada Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Palembang.

Variabel respon yang digunakan dalam penelitian ini adalah lama waktu penyele- saian pengurusan perizinan HO (T), dengan 11 variabel penjelas yaitu: jenis kelamin pemilik usaha,