ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DAN MORAL
DALAM LEGENDA PULAU LIPAN DESA PENUBA
KECAMATAN SELAYAR KABUPATEN LINGGA
e-Jurnal
Oleh: KAMELIA NIM 120388201196
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
ABSTRAK
Kamelia. 2016. Analisis Nilai-Nilai Pendidikan dan Moral dalam Legenda Pulau Lipan Desa Penuba Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga. Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang. Pembimbing (I) Dr. H. Abdul Malik, M.Pd. (II) Drs. Wagiman, M.Pd.
Kata Kunci : Analisis, Nilai Pendidikan, Nilai Moral, Legenda
Legenda adalah cerita rakyat yang persediaannya paling banyak. Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya karena legenda biasanya bersifat migratoris yakni dapat berpindah-pindah sehingga dikenal luas di daerah yang berlainan.Selain itu, jumlah legenda di setiap kebudayaan jauh lebih banyak daripada mite dan dongeng. Penelitian ini menganalisis nilai pendidikan dan moral dalam legenda pulau lipan desa penuba kecamatan selayar kabupaten lingga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak nilai pendidikan dan moral dalam legenda pulau lipan. Penelitian ini meneliti sebuah legenda. Oleh karena itu, informan dari penelitian ini adalah warga desa pulau lipan yang berjumlah 2 orang.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Selanjutnya, pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Setelah data terkumpul, kemudian di analisis dengan mengelompokkan nilai pendidikan dan moral.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 nilai pendidikan dalam teks legenda pulau lipan dan terdapat 5 nilai moral dalam teks legenda pulau lipan. Dapat disimpulkan bahwa teks legenda pulau lipan memiliki 2 nilai utama. Kedua nilai tersebut adalah nilai pendidikan dan moral.
1. Pendahuluan
Sastra merupakan hasil dari pemikiran, khayalan, dan imajinasi seseorang yang memiliki nilai keindahan. Sastra adalah sebuah ide atau gagasan yang keluar dari pemikiran seseorang melalui pandangan terhadap lingkungan sosial yang berada disekelilingnya dan menggunakan bahasa yang indah. Sastra merupakan karya fiksi yang memiliki pemahaman yang mendalam bukan hanya sekedar cerita khayal saja tetapi merupakan wujud dari kreativitas pengarang yang mampu mengolah ide yang ada dalam pikirannya. Tanpa kita sadari didalam kehidupan sangat sering kita menemukan hal-hal yang berhubungan dengan sastra, baik itu sastra lisan maupun sastra non lisan. Namun banyak yang tidak mengerti bahwa sesungguhnya itu adalah sebuah sastra yang di dapat didalam kehidupan.
Karya sastra merupakan karya seni. Ia lahir dari kreativiatas pengarang dalam merangkai sebuah kata, kalimat dan dijadikan sebuah paragraf. Karya sastra banyak dipelajari di bangku pendidikan, khususnya perkuliahan yang membidangi jurusan sastra tersebut. Terkadang karya sastra merupakan cipta seni yang menggambarkan kehidupan manusia. Pengarang menggabungkan unsur realitas dalam kehidupan dengan menggambarkan imajinasi yang ada pada pikirannya.
Salah satu bentuk karya sastra adalah Legenda. Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya cerita sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh pernah terjadi. Legenda bersifat sekuler (keduniawian), terjadinya pada masa yang belum begitu lampau, dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang.Legenda adalah cerita rakyat yang persediaannya paling banyak. Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya karena legenda biasanya bersifat migratoris yakni dapat berpindah-pindah sehingga dikenal luas di daerah yang berlainan.Selain itu, jumlah legenda di setiap kebudayaan jauh lebih banyak daripada mite dan dongeng.
Penelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan nilai pendidikan dan nilai moral apa saja yang terkandung dalam Legenda Pulau Lipan Desa Penuba Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2004:53).
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data. Teknik analisis data dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh, kemudian peneliti menguraikan data-data tersebut sesuai dengan teori yang peneliti gunakan. Penelitian untuk menganalisis isi dari suatu objek, dalam penelitian ini objek yang dimaksud adalah Legenda Pulau Lipan.
2. Hasil Penelitian
No Data penelitian Teks Legenda Pulau
Lipan Baris ke Nilai Pendidikan
1
Narno berniat membangun pulau tersebut untuk menjadi sesuatu yang bias dimanfaatkan untuk orang banyak
17 Nilai pendidikan sosial
2 Ada seseorang yang datang menemui
narno untuk membangun dapur arang 19 Nilai pendidikan sosial
3
Narno berfikir bahwa dapur arang tersebut bias bermanfaat bagi orang banyak
20 Nilai pendidikan sosial
4
Karena Kak Seng sadar bahwa lipan adalah ciptaan Tuhan yang harus dilindungi
26 Nilai pendidikan religius
5 Kini ia membuat rumah di pulau tersebut
karena permintaan narno 30 Nilai pendidikan moral 6 Mak munai adalah orang yang pada saat
itu tidak memiliki tempat tinggal dan
agama.
7 Mak Munai mulai membangun rumah
tersebut dibantu narno 35 Nilai pendidikan moral
8
Karena tinggal disampan adalah kebiasaan suku laut dari zaman ke zaman
33 Nilai pendidikan Budaya
9 Mendapat bantuan dari dinas 48 Nilai pendidikan sosial
10
Pertama dibangun surau sekarang telah memiliki sekolah untuk tempat anak-anak belajar dan menuntut ilmu
49 Nilai pendidikan sosial
No Data penelitian Teks Legenda Pulau Lipan Baris ke Nilai Moral 1 Dengan mengajak beberapa orang untuk
pergi ke pulau tersebut
15 Nilai moral 2 Narno berniat membangun pulau tersebut 17 Nilai moral 3 Kak seng meminta izin untuk membangun
dapur arang
20 Nilai moral
4 Pada saat itu kak seng tidak lagi membunuh lipan tersebut
26 Nilai moral
5
Mereka tetap melanjutkan pembangunan rumah Mak Munai sampai selesai tanpa mengganggu lipan lainnya yang muncul
3. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan rumusan penelitian berikut ini dikemukakan simpulan penelitian yaitu: Nilai pendidikan yang terkandung di dalam teks Legenda Pulau Lipan sebanyak sebelasdata yang terdiri atas:nilai pendidikan religius terdiri atas dua data, nilai pendidikan moral terdiri atas dua data, nilai pendidikan sosial terdiri atas enam data, dan nilai pendidikan budaya terdiri atas satu data.Nilai moral yang terkandung di dalam teks Legenda Pulau Lipan sebanyak lima data. Nilai moral tersebut meliputi data yang terdapat dibaris ke limabelas, tujuhbelas, duapuluh, duapuluh enam,dan tigapuluh sembilan. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa teks Legenda Pulau Lipan memiliki dua nilai utama. Kedua nilai tersebut adalah nilai pendidikan dan nilai moral.
Sesuai dengan hasil penelitian berikut ini dikemukakan saran-saran berikut: 1. Teks Legenda Pulau Lipan dianjurkan sebagai referensi tambahan bagi
pembaca untuk menerapkan nilai-nilai pendidikan dan moral guna memperbaiki karakter dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.
2. Para pembaca diharapkan setelah mengetahui nilai-nilai pendidikan dan moral yang terdapat dalam teks Legenda Pulau Lipan tersebut dapat menjadikannya sebagai pedoman dalam bersikap, bertindak, dan dapat dalam kehidupan bermasyarakat luas.
3. Penelitian ini bisa bermanfaat bagi dunia Pendidikan, dapat menjadi bahan ajar untuk mengetahui legenda yang berasal dari daerah lain yaitu dalam Legenda Pulau Lipan , serta dengan menerapkan nilai-nilai pendidikan dan moraldalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Novita Rihi. 2010. Analisis Gaya Bahasa dan Nilai-Nilai Pendidikan Novel Sang pemimpi Karya Andrea Hirata (tersedia online). http://amalia.blogspot.com.
Budiyono, Kabul. 2012. Pendidikan Pancasila ntuk Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta.
Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.
Darmadi, Hamid. 2007. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta.
Endaswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: PT. Buku Seru.
Fajriah, Nurul. 2015. “Analisis Komparatif Nilai-Nilai Budaya Mealayu Legenda Pulau Tapai dan Dedap Durhaka.” Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji,Tanjungpinang (tidak diterbitkan).
Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi ke Tiga. 2007. Jakarta: Balai Pustaka.
Kurniaputra, Dicky. 2011. “Nilai-Nilai Budaya dalam Novel Siti Payung karya Tusiran Suseno.”Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang (tidak diterbitkan).
Mahsun, 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Radja Grafindo Persada
Malik, Abdul. 2010. Penelitian Deskriftif (Untuk Penelitian Bahasa, Pendidikan Sosial, dan Budaya). FKIP, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Moleong, L. J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja. Pradana, Hamdani. 2013. “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Atan
(Budak pulau) Karya Ary Sastra.”Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang (tidak diterbitkan).
Ratna, Kutha Nyoman. 2004. Teori Metode dan Tehnik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.
Sugeng D. Triswanto. 2010. Trik Menulis Skripsi & Menghadapi Presentasi Bebas Stress. Yogyakarta : Tugu Publisher
Suhardi. 2011. Sastra Kita, Kritik, dan Lokalitas. Depok: PT. Komodo Books.
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV. Rajawali.
Tarigan, Hendry Guntur. 1995. Dasar-Dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa Bandung.
. 2011. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa Bandung.