• Tidak ada hasil yang ditemukan

10 Jenis Kata Menurut Aristoteles

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "10 Jenis Kata Menurut Aristoteles"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

10 Jenis Kata Menurut Aristoteles

Nomina (Kata Benda)

Nomina adalah kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak. Contohnya, kata rumah adalah nomina karena tidak mungkin dikatakan tidak rumah, biasanya dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa. Nomina dibagi lagi menjadi beberapa jenis, antara lain;

1. Abstrak, nomina yang biasanya berasal dari adjektiva atau verba, yang tidak menunjuk pada sebuah objek tetapi pada suatu kejadian atau pada suatu abstraksi; 2. Atributif, nomina yang membatasi nomina lain, misalnya hutan dalam anjing hutan; 3. Kolektif, nomina yang menunjukkan kelompok orang, benda, atau id;

4. Konkret, nomina yang menunjukkan benda berwujud;

5. Predikatif, nomina atau pronomina yang berfungsi sebagai predikat, misalnya guru dalam Simon menjadi guru, dan dia dalam itu dia;

6. Verbal, nomina yang fungsi dan maknanya berdekatan degan verba

CIRI - CIRI KATA BENDA (NOMINA)

Kata benda atau nomina memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Dapat diperluas dengan kata ("yang" + kata sifat)

Contohnya : Buku yang bagus Batu yang besar Air yang panas

2. Dapat diiingkarkan dengan kata bukan. Contohnya :

Bukan meja Bukan kamu Bukan lemari

3. Menduduki jabatan dalam kalimat sebagai Subjek "S" dan Objek "O" Contoh :

- Sinta membeli bubur ayam

Kata Sinta sebagai (Subjek), dan kata bubur ayam sebagai (Objek)

Adjektiva (Kata Sifat)

Adjektiva adalah kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan secara umum dapat bergabung dng kata lebih dan sangat. Contohnya adalah kati cantik, jelek, rusak, dan lain-lain.

CIRI-CIRI KATA SIFAT

(2)

1. Kata sifat atau adjektiva dapat diberi keterangan pembanding dengan menggunakan kata-kata berikut :

- lebih (contoh : lebih mahal) - kurang (contoh : kurang mahal) - paling (contoh : paling mahal)

2. Kata sifat atau adjektiva dapat diberi keterangan penguat dengan kata-kata berikut : - sangat (contoh : sangat indah)

- amat (contoh : amat indah) - benar (contoh : indah benar) - sekali (contoh : indah sekali) - terlalu (contoh : terlalu indah)

3. Kata sifat atau Adjektiva dapat diingkari dengan kata "tidak" Contoh :

- tidak bodoh - tidak bagus - tidak salah

4. Kata sifat atau adjektiva dapat diulang dengan awalan (se-) dan akhiran (–nya) Contoh :

- sebaik-baiknya - seburuk-buruknya - sejelek-jeleknya - sejahat-jahatnya

5. Kata sifaat atau adjektiva pada kata tertentu menggunakan akhiran : - ( - er ) (contoh : honorer)

- ( -(wi ) (contoh : duniawi) - ( -iah ) (contoh : alamiah) - ( -if ) (contoh : positif) - ( -al ) (contoh : formal) - ( –ik ) (contoh : elektronik)

Verba (Kata Kerja)

Verba adalah kelas kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan (kata kerja). Verba dibagi menjadi 24 jenis, antara lain:

1. Atelis, verba yang menggambarkan perbuatan yang tidak tuntas;

2. Bantu, kata yang dipakai untuk menerangkan verba dalam frasa verbal, biasanya untuk menandai modus, kala, atau aspek;

3. Defektif, verba yang tidak mempunyai semua bentuk konjugasi;

4. Desiderative, verba yang menyatakan keinginan untuk melaksanakan perbuatan; 5. Ekuatif, verba yang menghubungkan subjek dengan komplemen (seperti be, seem,

become dalam bahasa Inggris)

6. Faktif, verba yang mempunyai komplemen kalimat dan yang menyimpulkan kebenaran komplemen itu (msl tahu dalam para sarjana tahu bahwa mereka masih belajar); atau dapat juga berarti verba yang mempunyai dua komplemen, seperti memilih, mengangkat

(3)

7. Finit, bentuk verba yang dibatasi oleh kala dan dalam beberapa bahasa menunjukkan kesesuaian dengan persona dan jumlah;

8. Frekuentatif, bentuk verba yang menyatakan kebiasaan atau perbuatan berulang dalam bahasa Rusia;

9. Impersonal, verba yang hanya dipakai dalam persona ketiga singularis dan tidak bersangkutan dengan nomina tertentu;

10. Instrumentatif, verba yang menunjukkan alat perbuatan di dalam maknanya; 11. Intransitive, verba yang tidak menggunakan objek;

12. Kausatif, verba yang berarti menyebabkan atau menjadikan sebab;

13. Komposit, verba yang terdiri atas dua bagian yang dalam struktur kalimat dipisahkan oleh objek dari verba itu;

14. Modal, verba bantu yang digunakan untuk menyatakan modus seperti optatif, obligatif;

15. Performatif, verba dalam kalimat dengan kala kini dengan “saya” sebagai subjek dengan atau tanpa “Anda” sebagai objek taklangsung, yang secara langsung menyatakan pertuturan yang dibuat pembicara pada waktu mengujarkan kalimat; 16. Personal, verba yang dipakai dalam ketiga persona;

17. Refleksif, verba yang digunakan bersama dengan pronomina refleksif;

18. Resiprokal, verba yang maknanya bersangkutan dengan perbuatan timbal balik; 19. Statif, verba yang tidak dapat disertai kata bantu sedang;

20. Takteratur, verba yang berubah vokal akarnya untuk mengubah kala dan bukannya dengan menambah sufiks inflektif;

21. Telis, verba yang menggambarkan perbuatan yang tuntas, misalnya verba menebang pohon yang berbeda dengan sedang menebang dalam kalimat Mereka sedang

menebang pohon yang merupakan verba jenis ini;

22. Teratur, verba yang dikonjugasikan dengan sufiks inflektif menurut paradigma kelasnya dalam suatu bahasa;

23. Transitif, verba yang memiliki objek;

24. Utama, bentuk verba yang mengungkapkan makna ‘perbuatan’ (dipertentangkan dengan verba bantu)

Ciri-ciri verba (kata kerja) adalah sebagai berikut.

1. Verba berfungsi utama sebagai predikat atau inti predikat dalam kalimat walaupun dapat juga berfungsi lain;

2. Verba mengandung makna dasar perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas;

3. Verba, khususnya yang bermakna keadaan, tidak dapat diberi prefik ter- yang berarti ‘paling’. Penanda kata kerja adalah kata sudah, sedang, akan, bisa, harus, misalnya: sudah makan, sedang pergi, akan bertemu, bisa mendengar, harus berhenti. Contoh penggunaan kata kerja dalam kalimat.

Numeralia (Kata Bilangan)

Numeralia adalah kelas kata (atau frasa) yang menunjukkan bilangan atau kuantitas. Numeralia dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1. Multiplikatif, numeralia yang menyatakan beberapa kali perbuatan terjadi, misalnya sekali, dua kali, dan sebagainya;

(4)

2. Partitif, numeralia yang menyatakan pecahan, misalnya setengah, sepertujuh, dan sebagainya;

3. Pokok, numeralia yang memberi jawaban atas pertanyaan berapa?; 4. Tingkat, numeralia yang memberi jawab atas pertanyaan ke berapa? Ciri-Ciri Kata Bilangan

Kata yang menyatakan jumlah, nomor, urutan, atau kumpulan. Contoh : Kata bilangan utama satu, dua, tiga sebelas.

Kata bilangan tingkat pertama, kedua, kesebelas.

Kata bantu bilangan, seseorang, dua buah, seekor dan lain-lain. Kaya bantu bilangan lain, setanggai, setandan, sehelai dan lain-lain.

Pronomina (Kata Ganti)

Pronomina adalah kelas kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda.

Misalnya kata aku, engkau, dia; Pronomina juga dibagi menjadi pronominal

persona, yaitu pronominal yang menunjukkan kategori persona seperti saya, ia,

mereka, kita, kami, dan seterusnya.

Ciri-Ciri Kata Ganti

1. Kata ganti orang pertama (mengganti diri orang yang berbicara): – saya

– Aku ku – Kami – Kita

Contoh : Adik bertanya kepada paman, “Paman, bolehkah saya kerumah Paman?’ (saya = adik)

2. Kata ganti orang kedua (mengganti orang yang diajak bicara) – Kamu

– Engkau – Anda – Kalian

Contoh : Mengapa kemarin kamu tidak sekolah?’ tanya Hasan pada Ali temannya sekelas. Kata ganti orang ketiga (mengganti diri orang yang dibicarakan)

– Ia – Dia – – nya – Beliau – Mereka – Mendiang – Almarhum

Contoh : Hasan adalah murid baru dikelas V. Ia tinggal di Jalan Surabaya. ( Ia = Hasan)

Adverbia (Kata Keterangan)

Adverbia adalah kelas kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat, misalnya sangat, lebih, tidak

(5)

Ciri-Ciri Kata Keterangan

Kata ini memberi penjelasan pada kalimat/bagian kalimat lain yang sifatnya tak menerangkan keadaan/ sifat.

1. Kepashan yaitu kata, memang, pasti, justru.

2. Keraguan/kesangsian yaitu kalau, barangkali, mungkin, kiranya, rasanya, agaknya, rupanya.

3. Harapan, yaitu kata-kata, seringkali, sekali-sekali, sesekali, acapkali, jarang.

Konjungsi (Kata Sambung)

Konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Konjungsi dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Koordinatif, konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama, misalnya dan, tetapi, atau;

2. Subordinatif, konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat atau menghubungkan bagian dari kalimat subordinatif

Ciri-Ciri Kata Penghubung

Kata ini digunakan untuk menghubungkan kata dengna klausa dengan klausa/kalimat dengan kalimat. Contoh:

1. Untuk akta penghubung sederajat: dan, dengan, serta atau, sedangkan, selanjutnya, adalah dan lain-lain.

2. Untuk penghubung tak sederajat : sebab, jika, bila, sebagai, sehingga, sesudah dan lain-lain.

Preposisi (Kata Depan)

Preposisi adalah kelas kata yang biasa terdapat di depan nomina, misalnya, dari, dengan, di, dan ke.

Ciri-Ciri Kata Depan

Kata yang digunakan di muka kata benda untuk menghubungkan kata dengan klausa dengan klausa/kalimat dengan kalimat. Contoh kata depan:

1. Tempat berada: di, pada, dalam, atas dan antara. 2. Arah asal : dari

3. Arah tujuan: ke, kepada, akan dan terhadap. 4. Pelaku : oleh

5. Alat : dengan dan berkat. 6. Perbandingan : daripada

7. Hal/ masal : tentang, mengenai. 8. Akibat : hingga, sampai

9. Tujuan : untuk, buat. Guna dan bagi. 10. Demi dan menurut.

(6)

Artikel (Kata Sandang)

Artikel adalah unsur yang dipakai untuk membatasi atau memodifikasi nomina, misalnya the dalam bahasa Inggris. Atau dalam bahasa Indonesia lazim digunakan artikel -lah, -pun.

Ciri-Ciri Kata Sandang

Dalam bahasa Indonesia kata sandang digunkan menjadi penentu didepan kata nama diri, kata perkerabatan, kata sifat, Sri dan Sang.

Contoh: Itu Si Hasan

Sang kancil telah sampai duluan.

Interjeksi (Kata Seru)

Interjeksi adalah kelas kata yang mengungkapkan seruan perasaan.

Akhirnya, itulah dia 10 jenis kata menurut Aristoteles. Jika kalian bertanya tentang tujuan Om mengirim undangan seperti ini, mungkin kita bisa mulai dari kalian menjawab

pertanyaan Om yang satu ini

Ciri-Ciri Kata Seru

Kata yang digunakan untuk menggungkapkan perasaan bahwa, misalnya: Karena kaget, terharu, marah, kagum, sedih dan lain-lain.

Contoh : – Kata seru berupa kata-kata singkat : wah, cih, hai, o, nah, na, dan hah. – Kata serupa berupa kata-kata biasa: aduh, celaka gila, kasihan, bangsat ya ampun. – Kata seru serapan: astaga, masya allah, alhamdulillah.

(7)

10 JENIS KATA

( Menurut Aristoteles )

Disusun Oleh :

Nama : Nefi Agus Wahyu Ningsih

Kelas : X IPS 1

Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga

SMA NEGERI 2 KAB. TEBO

Referensi

Dokumen terkait

2.1.2 Menjelaskan perubahan verba, adjektiva, nomina, dan kata bantu predikat dalam bahasa Jepang 2.1.3 Menguasai konstruksi kalimat.

Pengisi fungsi tersebut dapat berupa frasa, sehingga selain kelas kata yang nomina, terdapat pula frasa nominal. Adjektiva, adverbia, numeralia, preposisi, konjungsi, dan pronomina

Partikel sae dan mo memiliki persamaan struktur antara lain: melekat pada nomina, kata berkonjugasi (verba, adjektiva, jodoushi), adverbia, partikel yang lain

Namun, secara umum verba dapat diidentifikasi dan dibedakan dari kelas kata yang lain, terutama dari adjektiva, karena ciri-ciri berikut: (1) verba memiliki

Pada zero derivation, kelas kata yang muncul adalah Nomina ke verba; dan Nomina ke Adjektiva; dimana dua kelas kata tersebut muncul dari morfem yang sama tetapi mempunyai makna

Kategori kata yang dapat mengikuti kon- stituen dika pada kalimat negatif imperatif bahasa Mongondow dialek Mongondow yaitu verba, adjektiva, adverbial, dan

(3) Pada onomatope suara hewan dalam bahasa Jepang merupakan suatu fungsi adverbia, kategori adverbia itu wujudnya dalam kategori kelas kata nomina dan verba,

Jenis kata dasar yang mengalami pengulangan dalam novel Emily karya Erika Ebener ada 5 jenis, yaitu: verba kata kerja, adjektiva kata keadaan, nomina kata benda, adverbia kata