• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTIKEL BAHASA JEPANG MANUSIA. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PARTIKEL BAHASA JEPANG MANUSIA. pdf"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGGUNAAN PARTIKEL MO DAN SAE

Dosen Pembina: Dr. Nandang Rahmat, Ph. D.

Tugas Makalah UAS Kapita Selekta Linguistik

Disusun oleh: Teguh Santoso, S. Hum.

180120140008

Universitas Padjajaran

Program Pasca Sarjana

Fakultas Ilmu Budaya

Konsentrasi Bidang Ilmu Linguistik Jepang

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang dalam setiap aspek kehidupannya tidak dapat terpisah dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dan menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Salah satu pengertian bahasa yang lazim dikutip oleh para peneliti bahasa adalah bahasa merupakan alat untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran atau perasaan kepada orang lain baik itu dilakukan secara lisan atau tulisan. Jadi, sangat jelas bahwa bahasa adalah suatu alat atau aturan yang digunakan manusia dalam melakukan komunikasi antar sesamanya baik komunikasi tersebut dilakukan secara lisan atau tulisan (Soepardjo, 2012: 1-2).

Dalam mempelajari bahasa ada empat komponen besar yaitu komponen bunyi, komponen kata, komponen kalimat, dan komponen makna. Komponen bunyi dipelajari dalam fonologi, komponen kata (bentuk kata) dalam morfologi, komponen kalimat (susunan kalimat) dipelajari dalam sintaksis, dan komponen makna dipelajari dalam semantik. Salah satu unsur pembentuk kalimat dalam bahasa Jepang adalah joshi (partikel).

(3)

1.2Identifikasi Masalah

Penulis membagi permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana persamaan dan perbedaan makna partikel mo dan sae ? 2. Bagaimana penggunaan atau fungsi partikel mo dan sae dalam kalimat?

1.2Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan makna partikel mo dan sae. 2. Mendeskripsikan penggunaan atau fungsi partikel mo dan sae dalam kalimat.

1.3 Metode Penelitian

(4)

BAB II KAJIAN TEORI

2.1Partikel (Joshi/助詞助詞助詞助詞)

Menurut Sudjianto (2000: 1-2) joshi ada yang menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah kata bantu. Selain itu ada juga yang menerjemahkan joshi ke dalam istilah partikel. Hal ini merujuk pada penerjemahan ke dalam bahasa Inggris. Ada pula yang menerjemahkan joshi sebagai post posisi karena berdasarkan letak joshi dalam kalimat yang selalu menempati posisi di belakang (setelah) kata lain.

Dalam Kojien (1998) joshi didefinisikan:

助詞は常にほかの語の後について使われる語のうち、活用しない語。前の語が単 語とどのように関係にあるかを示したり、話ししての新城など一定の意味を添え る。文を簡潔したりなどする働きがある。

Joshi wa tsune ni hoka no go no ato ni tsuite tsukawareru go no uchi, katsuyou shinai go. Mae no go ga tango to dono youni kankei ni aru ka o shimeshitari, hanashite no shinjou nado ittei no imi o soeru, bun o kanketsu shitari nado suru hataraki ga aru.

‘Joshi adalah kata yang tidak dapat berfungsi bila tidak dapat berfungsi bila tidak digunakan bersama dengan kata yang lain. Fungsinya untuk menunjukkan hubungan bagaimana yang ada diantara kata yang didepannya dengan kata lain, memperkuat arti kata yang diucapkan orang yang berbicara dan menyempurnakan kalimat’.

Menurut Nishida Naohashi (1977: 195) joshi dibagi menjadi tujuh jenis, diantaranya: 1) Rentai Joshi

連帯助詞は文中の体言と体言との間に位置して、上の体言としたの体言とを 関係付ける助詞である。

Rentai joshi wa bun naka no taige to taigen to no aida ni ichi shite, ue no taigen to shita no taigen to wo kankeizukeru joshi de aru.

(5)

2) Kakujoshi

格助詞は文中の体言について、それがしたに続く用言とどのような関係に立 つものであるかを狂死する助詞である。

Kakujoshi wa bun naka no taigen ni tsuite, sore ga shita ni tsuzuku yougen to dono youna kankei ni tatsu mono de aru ka wo kyoushi suru joshi de aru.

‘Kakujoshi melekat pada taigen dalam kalimat, serta merupakan joshi yang menunjukkan suatu hubungan dengan yougen sesudahnya.’

Contoh:

が ga, の no, を wo, に ni, へ e, と to, より yori, から kara, で de, と to, やya, か ka. 3) Fukujoshi

副助詞は文中の体言活用語、副詞などを受けて、したの用言にかかる助詞で ある。

Fukujoshi wa bun naka no taigen, katsuyougo, fukushi nado wo ukete, shita no yougen ni kakaru joshi de aru.

‘Fukujoshi melekat dibelakang yougen, diantara taigen, katsuyougo, adverbia dan lain-lain.’

Contoh:

Bakari, nomi, nado, made, sura, dani, sae, shi, shimo, tsutsu. 4) Kakarijoshi

係助詞は文中の語句と述語用言と関係ずける助詞である。

Kakarijoshi wa bun naka no goku to jutsugo yougen to kankeizukeru joshi de aru.

‘Kakarijoshi merupakan joshi yang menghubungkan antara predikat dengan kata dalam kalimat.’

Contoh:

ぞ zo, が ga, かも kamo, かは kawa, や ya, やも yamo, こそ koso, は wa, も mo 5) Kantoujoshi

(6)

Kantoujoshi wa bun naka no keshiki, bun no imi kouzou nado ni sekikyoku teki na yakuwari wo hatasu koto ga nai.

‘Kantoujoshi tidak memiliki peranan formal dalam pembentukan arti dan lain-lain secara aktif dalam kalimat.’

Contoh: や ya, よ yo, を wo 6) Shuujoshi

終助詞は文終末に位置する助詞である。

Shuujoshi wa bun no shuumatsu ni ichi suru joshi de aru.

‘Shuujoshi adalah joshi yang terletak di akhir kalimat.’ Contoh:

な na, ぞ zo, ね ne, に ni, こそ koso, しか shika, かも kamo, かな kana, か ka, や ya,

よ yo, ものか monoka, かし kashi. 7) Setsuzokujoshi

接続助詞は一つ文の相当する叙述判断を受けて、そこで簡潔させずにしたに くる文に続ける助詞である。

Setsuzokujoshi wa hitotsu bun no soutou suru jojutsu handan wo ukete, soko de kanketsu sasezuni shita ni kuru bun ni tsuzukeru joshi de aru.

‘Setsuzokujoshi adalah joshi yang menghubungkan dengan kalimat yang ada setelah tanpa membuatnya sempurna, mmutuskan, mendesktripsikan dengan tepat di dalam sebuah kalimat.’

Contoh: は wa, とも tomo, と to, をwo, い i, が ga, で de, して shite, つつ tsutsu, な がら nagara, ものは monowa, ものの mono no.

Menurut bentuknya joshi dikelompokkan menjadi dua, diantaranya:

a. Partikel tunggal, yaitu partikel yang menjadi salah satu pembentuk kontruksi kalimat yang tidak mengalami perubahan sebagai partikel tunggal

(7)

Sedangkan menurut Iori Isao (2000:345) joshi dibagi menjadi 4 yaitu:

a. Kakujoshi: [ ga, wo, ni, to, de, he, kara, made, yori ] no you ni meishi to jutsugo to kankei wo arawasu joshi wo kakujoshi to yobimasu.

‘Kakujoshi adalah partikel yang menerangkan hubungan antara kata benda dan predikat, seperti ga, to, ni, wo, de, e, kara, made, yori.’

b. Heiretsujoshi : meishi to meishi no aida ni okeru [to, ya, ka] nado wa heiretsu joshi to yobimasu.

‘Joshi yang diletakkan diantara kata benda dengan kata benda, seperti to, ya ka, disebut heiretsujoshi.’

c. Shuujoshi [ne, yo, yone, ka, wa, zo, sa] nado omoi ni bunmatsu ni okare, kikite ya dekigoto ni taisuru hanashite no taido wo arawasu joshi wo shuujoshi to yobimasu.

‘Joshi yang terletak dibelakang kalimat seperti ne, yo, yoru, ka, wa, zo, sa, yaitu joshi yang menerangkan sikap pembicara terhadap peristiwa atau pandangan disebut shuujoshi.’

d. Toritatejoshi: gakkou bunpou de kakari joshi ya fukujoshi to yobarereu [wa, mo, dake, shika, bakari, nado] kakujoshi to fukugo suru ka moshiku wo okikaeru koto ni yotte

hanashite no kimochi wo hyougen suru joshi wo toritatejoshi to yobimasu.

‘Yang disebut kakari joshi dan fukujoshi dalam gakkou bunpou, seperti wa, mo, dake, shika, bakari dan sebagainya atau yang bermajemuk dengan kakujoshi atau partikel yang berfungsi sebagai pengganti yang mengungkapkan perasaan pembicara, disebut toritatejoshi.’

2.1.1 Joshi Sae

A. Kakari Joshi Sae

(8)

a. Melekat pada taigen dan juntai joshi [no]. Juntai joshi merupakan jenis joshi dalam Hashimoto Bunpou. Partikel yang termasuk juntai joshi memiliki kemiripan dengan [no]

pada kalimat Shiroi ga ii ‘Putih itu bagus’. Juntai joshi dipakai setelah kata lain untuk memberikan kualifikasi nomina.

Contoh:

1. あのころは授業か、どころか家賃さえ払えないほど難しかった。

Ano koro wa jugyou ka dokoro ka yachin sae haraenai hodo muzukashikatta.

‘Pada masa itu jangankan kuliah, membayar sewa rumah pun sulit/tidak mampu.’ 2. 少しうるさいのさえ我慢すれば便利な所だ。

Sukoshi urusai no sae gaman sureba benri na tokoro da.

‘Jika bersabar, sedikit bisingpun tempat yang praktis.’ B. Toritate Joshi Sae

b. Melekat pada kakujoshi dan setsuzokushi [te] Contoh:

1. 親にさえ言えないことなのか。

Oya ni sae ienai koto na no ka.

‘Hal yang tidak dapat dikatakan kepada orangtua sekalipun.’ 2. バスに乗ってさえ二十分はかかります。

Basu ni notte sae nijuppun wa kakarimasu.

‘Dengan bus pun memakan waktu dua puluh menit.’ c. Melekat pada perubahan katsuyougo

Contoh:

1. 見られさえすればどんな席でもかまいません。

Mirare sae sureba donna seki demo kamaimasen.

(9)

2. お互いに元気でさえいれば、またいつか会えるだろう。

Otagai ni genki sae ireba, mata itsuka aeru darou.

‘Jika keduanya sehat, dapat bertemu lagi nanti.’ (NBDJ, 1984:257)

2.2.2 Makna Sae A. Kakari Joshi

Menurut Matsumuura (1971:257) makna kakari joshi sae antara lain:

a. Menerangkan contoh ekstrim yang dikemukakan yang menunjukkan standar, batas, ukuran suatu keadaan atau aktivitas

Contoh:

1. こんな難しい問題は大学先生でさえ出来ないだろう。

Konna muzukashii mondai wa daigaku sensei de sae dekinai darou.

‘Soal sesulit ini, dosenpun mungkin tidak bisa.’ 2. 挨拶さえしない。

Aisatsu sae shinai.

‘Menyapa saja/pun tidak.’ b. Menerangkan arti penambahan

Contoh:

雨だけでなく風さえ吹いてきた。

Ame dake de naku kaze sae fuitekita.

‘Tidak hanya hujan, angin pun berhembus.’

c. Pola [sae...ba] menunjukkan syarat terjadinya peristiwa atau aktivitas Contoh:

(10)

Okane sae areba nandemo dekiru to omotte iru.

‘Jika ada uang, saya pikir apapun dapat dilakukan.’ B. Toritate Joshi

Menurut Iori (2000: 358) sae adalah joshi yang memiliki arti untuk menerangkan perasaan igai pembicara untuk menekankan sesuatu yang ektrim.

Contoh:

宝くじが当たったことは家族にさえ言いませんでした。

Takarakuji ga atatta koto wa kazoku ni sae iimasen deshita.

‘Tentang menang lotere lagi, kepada keluarga pun tidak memberi tahu.’

2.2.3 Joshi Mo

A. Kakari Joshi Mo

Menurut Matsumuura (1984: 897) menyebutkan struktur kakari joshi mo sebagai berikut: a. Melekat pada juntai joshi [no] dan taigen

Contoh:

1. 今日もいい天気だ。 Kyou mo ii tenki da.

‘Hari ini pun cuaca bagus’

2. インクは青いのも黒いのもあります。 Inku wa aoi no mo kuroi no mo arimasu.

‘Tinta biru dan hitam pun ada.’ b. Melekat pada rentaikei katsuyougo

Contoh:

1. せっかく訪ねてきたのに、彼は会いもしなかった。

(11)

‘Meskipun saya sudah repot-repot berkunjung, dia menemuiku saja/pun tidak.’ 2. 嬉しくも悲しくもありません。

Ureshiku mo kanashiku mo arimasen.

‘Sedih pun tidak senang pun tidak.’ c. Menempel pada kakujoshi

Contoh:

私の家へもどうぞおいでください。

Watashi no uchi e mo douzo oide kudasai.

‘Silakan datang ke rumah saya.’ d. Menempel pada fukujoshi

Contoh:

いつまでもお元気で。

Itsu made mo ogenki de.

‘Sehatlah selalu.’ e. Menempel pada fukushi

Contoh:

それはあまいにもひどすぎる。

Sore wa amai ni mo hidosugiru.

‘Itu betul-betul sangat keterlaluan.’ B. Toritate Joshi Mo

a. Melekat pada taigen Contoh;

夜もふけたので、町が静かになった。

Yo mo fuketa node, machi ga shizuka ni natta.

(12)

b. Melekat pada kopula ~masu Contoh:

泣きも笑いもしない。

Naki mo warai mo shinai.

‘Tidak menangis tidak pula tertawa’ c. Melekat pada bentuk sambung adjektiva

Contoh:

少しも知らなかった。

Sukoshi mo shiranakatta.

‘Sedikitpun tidak tahu.’ d. Melekat pada klausa

Contoh:

参加者が二百年も集まった。

Sankasha ga nihyaku nen mo atsumatta.

‘Para peserta sebanyak 200 orang berkumpul.’ e. Melekat pada bentuk sambung verba

Contoh:

暮れも御質待って忙しくなった。

Kure mo oshitsu matte isogashiku natta.

‘Karena akhir tahun sudah mendekat, kami sangat sibuk.’

2.2.4 Makna Mo A. Kakari Joshi Mo

(13)

Contoh:

まいにちよく降れね。今日もまた雨降りだ。

Mainichi yoku fure ne, kyou mo mata ame furi da.

‘Setiap hari turun hujan ya, hari ini pun hujan turun lagi.’ b. Menerangkan dua hal/lebih dalam suatu kondisi yang sama

Contoh:

お金も暇もない。

Okane mo hima mo nai.

‘Tidak ada uang juga tidak ada waktu luang.’

c. Menjelaskan pokok masing-masing dari suatu keadaan yang menjelaskan suatu hal yang mirip dengan hal lainnya

Contoh:

この家は庭も狭いし、日当たりも悪い。

Kono ie wa niwa mo semaishi, hiatari mo warui.

‘Rumah ini halamannya sempit tempat yang terkena sinar matahari pun sedikit’ d. Menjelaskan makna implisit keadaan yang mengilustrasikan keadaan yang ekstrim,

makna ini juga dimiliki [sae]. Contoh:

あいつには冗談も言えない。

Aitsu ni wa joudan mo ienai.

‘Bercanda pun kepada orang itu tidak bisa.’

e. Menjelaskan seluruh kalimat positif dan negatif bersama dengan kata yang lainnya ketika melekat pada pronomina futeisho (pronomina tanya).

Contoh:

(14)

Izuremo kirei da.

‘Yang manapun indah/cantik.’

f. Menegaskan makna kata yang dilekatinya Contoh:

あまりにも酷いじゃないか。

Amari ni mo hidoi janai ka.

‘Tidaklah itu sangat kejam.’

g. Mengilustrasikan suatu perkara dengan makna [...to... itte mo...] yang mengandung keadaan yang berkelanjutan setelah penjelasan yang menambahkan suatu batas yang dikemukakan.

Contoh:

そのダイヤも二カラットはあるという大きなものです。

Sono daiya mo ni karatto wa aru to iu ookina mono desu.

‘Berlian itupun merupakan berlian yang besar sedikitnya dua karat.’ h. Menunjukkan batas jumlah dan waktu

Contoh:

遅くも九時までには帰ります。

Osoku mo kuji made ni wa kaerimasu.

‘Selambat-lambatnya pun pulang jam 9 malam.’

i. Diantara kata yang sama menunjukkan keekstriman derajatnya Contoh:

北も北。北海道の果てだ。

Kita mo kita. Hokkaido no hate da.

(15)

j. Diantara kata yang sama mengandung keadaan yang menjelaskan perkara yang dibenarkan pernyataan sebelumnya.

Contoh:

子供も子供だが、親も悪い

Kodomo mo kodomo da ga oya mo warui

‘Memang anak-anak salah juga tetapi orang tua pun tidak baik juga.’ (NBDJ, 1984:837-838)

B. Makna Toritate Joshi Mo

Menurut Yoshiku (1992:1) makna toritate joshi mo adalah a. Doushitsu ruika ‘jenis yang sama/kumulatif’

Contoh:

1. 桜も桃と同じように春に咲く。

Sakura mo momo to onaji youni haru ni saku.

‘Sama dengan bunga sakura, bunga persik juga mekar di musim semi.’ 2. 泣くも笑いもしない。

Naku mo warai mo shinai.

‘Menangis pun tidak tertawa juga tidak.’ b. Igaisei ‘sifat diluar dugaan’

Contoh:

少しも知らなかった。

Sukoshi mo shiranakatta.

‘Sedikitpun tidak tahu.’

c. Yarawage ‘memperlunak, memperhalus.’

Contoh:

(16)

Nooto nara go hayaku en mo motte ikeba kau koto ga dekiru darou.

‘Jika mempunyai sedikitnya lima ratus yen mungkin dapat membeli buku catatan.’ (NBSM, 1992:12)

2.2Semantik

Kata semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani yaitu sema (kata benda) yang berarti tanda atau lambang. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti menandai atau melambangkan (Chaer, 1995:2). Kata semantik ini kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya, atau dengan kata lain, bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Verhaar (1999:385) mengungkapkan bahwa semantik adalah cabang linguistik yang meneliti arti dan makna. Di dalam bahasa Jepang, istilah semantik disebut 意味論 (imiron).

Menurut Kindaichi (1995:138) pengertian semantik adalah:

意味論:言語学の一つ部門で、ことばの意味の構造 ・変化に関する研究を行う

分野。

Imiron : Gengogaku no hitotsu bumon de, kotoba no imi no kouzou/henka ni kansuru kenkyuu wo okonau bunya.

“Imiron merupakan salah satu cabang linguistik yang meneliti mengenai struktur dan perubahan makna kata.”

2.2Jodoushi

Dalam tata bahasa Jepang, kata diklasifikasikan menjadi 10 jenis. Satu dari sepuluh kelas kata yang perlu dipelajari para pembelajar bahasa Jepang adalah jodoushi. Jodoushi diterjemahkan menjada verba bantu atau kata kerja bantu. Pemakaian istilah verba bantu ini tidak terlepas dari huruf Kanji yang dipakai untuk menulis kata jodoushi, yakni :

助 : tasukeru, jo = membantu, menolong

(17)

詞 : shi = kata

助動詞 : jodoushi = verba bantu atau kata kerja bantu

Sudjianto menerangkan pendapat dari Yasuo dalam Nihon Bunpou Jiten, bahwa jodoushi adalah salah satu kata yang tidak digolongkan ke dalam jiritsugo ( 自立語) atau kata yang dapat berdiri sendiri, melainkan sebaliknya digolongkan ke dalam fuzokugo ( 付属語) atau kata – kata yang tidak dapat berdiri sendiri. (Yasuo dalam Sudjianto, 1999 :199).Contohnya : [masu], [desu], [tai], [nai], [souda], [youda] dan lain – lain. Tidak dapat dimengerti artinya bila kita mengucapkannya begitu saja. Kata – kata seperti ini harus digunakan dengan melekatkannya pada jiritsugo.

Yasuo menambahkan lagi bahwa verba bantu dapat mengalami perubahan dan dipakai setelah verba, nomina, adjektiva -i, adjektiva –na, dan sebagainya. Kata – kata yang termasuk jodoushi dapat menyatakan maksud atau kehendak pembicara, keputusan pembicaradan dapat menambah arti kata yang ada sebelumnya. (Yasuo dalam Sudjianto, 1999 : 199)

Contoh :

1. 私はジュースを( が) のみたい。 Watashi wa juusu o (ga) nomitai.

‘Saya ingin minum jus’.

2. あのひとはせんせいです。 Ano hito wa sensei desu.

(18)

BAB III

PERBEDAAN PENGGUNAAN PARTIKEL MO DAN SAE

3.1Partikel Sae

A. Melekat pada nomina Contoh:

そこは電気さえないような耶麻の中です。

Soko wa denki sae nai you na yama no naka desu.

Sana-TOP- listrik-pun-tidak-sampai-sampai-pedalaman-GEN-dalam-KOP-KKin ‘Tempat itu daerah di pedalaman, sampai-sampai listrik pun tidak ada.’

(KYJ, 1971:392)

B. Melekat pada kata berkonjugasi a. Verba dan perubahannya

Contoh:

1. 家の中にいてさえ寒さで手足が冷たくなってしまう。 Ie no naka ni ite sae samusa de teashi ga tsumetaku natte shimau.

Rumah-GEN-dalam-DAT-ada-KKin-pun-dinginnya-dengan-kaki dan tangan-NOM-menjadi dingin-KKin

‘Meskipun di dalam rumah kaki dan tangan menjadi dingin akibat udara dingin.’

2. もう生きてるさえいやになった。

Mou ikiteru sae iya ni natta.

Sudah-kehidupan-KKin-pun-tidak-DAT-menjadi-KLam ‘Kehidupan pun sudah tak diharapkan’

b. Adjektiva Contoh:

煩くさえなければ、便利いいところだ。

Urusaku sae nakereba, benri ii tokoro da.

Bising-pun-tidak-BPeng-praktis-bagus-tempat-KOP-KKin ‘Walaupun tidak bising, tempatnya bagus dan praktis’.

c. Jodoushi

Contoh:

お互いに元気でさえいれば、また何時か会えるだろう

(19)

Saling-DAT-sehat-dengan-pun-BPeng-lagi-lain waktu-bertemu-KKin ‘Jika saling menjaga kesehatan sampai berrtemu lagi di lain waktu.’ C. Melekat pada frase nomina

Contoh:

そんなことは小学生でさえ知ってるよ。

Sonna koto wa shougakusei de sae shitteru yo. Hal seperti itu-TOP-SD-dengan-pun-mengerti-KKin ‘Hal seperti itu anak SD pun mengerti.’

D. Melekat pada adverbia Contoh:

少しさえ知らなかった。

Sukoshi sae shiranakatta.

Sedikit-pun-tidak tahu-KLam-Neg ‘Sedikitpun tidak tahu’

E. Melekat pada klausa

初めて楽譜を見たさえすらすら上手に響いてします。

Hajimete gakufu o mita sae sura sura jouzu ni hibiiteshimasu.

Pertama kali-notasi-AK-melihat-KLam-dengan lancar-DAT-memainkan-KKin ‘Melihat pertama kali notasinya saja dapat memainkannya dengan lancar.’

F. Melekat pada joshi lain seperti pada kakujoshi dan setsuzokushi Contoh:

バスに乗ってさえ二十分はかかります。

Basu ni notte sae nijuppun wa kakarimasu.

Bus-DAT-naik-KKin-pun-20 menit-TOP-memakan waktu-KKin ‘Dengan naik bus pun memakan waktu 20 menit.’

G. Mempertegas suatu bagian seperti fungsi pemarkah subjek Contoh:

放射能は一線キロ慣れた場所さえ冠属された。

Houshanou wa issen kiro hanareta basho sae kanzoku sareta.

Teropong-TOP-seribu kilometer-terpisah-KLam-tempat-pun-dapat diamati-KLam ‘Dengan menggunakan teropong tempat yang terpisah sejauh seribu kilometer pun dapat diamati.’

3.2Partikel Mo

A. Melekat pada nomina Contoh:

(20)

Heikan jikan made, ato san juppun mo arimasu. Waktu tutup-sampai-kurang 30 menit lagi-KKin ‘Waktu tutup kurang 30 menit lagi.’

B. Melekat pada kata berkonjugasi dan perubahannya a. Verba dan perubahannya

Contoh:

私は逃げも隠れもしない。文句があったら、何時でも来なさい。

Watashi wa nige mo kakure mo shinai. Monku ga attara, itsu demo kinasai. Saya-TOP- tidak lari-ataupun-sembunyi-KKin-Neg. Keluhan-NOM-kalau ada-KLam-BPeng-kapan pun-datanglah-KK-IMP.

‘Saya tidak lari ataupun sembunyi. Jika ada keluhan datanglah kapanpun.’ b. Adjektiva

1. 嬉しくも悲しくもありません。 Ureshiku mo kanashiku mo arimasen. Senang-pun-sedih-pun-tidak-KKin-Neg ‘Senangpun tidak, sedihpun tidak’ 2. それほど便利でもないようだ。

Sorehodo benri de mo nai you da.

Tidak begitu-praktis dengan-pun-kelihatannya-KOP-KKin ‘Kelihatannya tidak begitu praktis.’

c. Jodoshi

Contoh;

そんなことは聞きたくもない。

Sonna koto wa kikitaku mo nai.

Seperti itu-hal-TOP-ingin mendengar-pun-tidak-KKin-Neg ‘Ingin mendengar hal seperti itupun tidak.’

C. Melekat pada adverbia Contoh:

少しも知らなかった。

Sukoshi mo shiranakatta.

Sedikit-pun-tidak mengerti-KLam-Neg ‘Sedikitpun saya tidak mengerti.’

D. Melekat pada joshi lain seperti kaku joshi, fukujoshi, toritate joshi dan setsuzoku joshi

Contoh:

1. その大学からもう合格通知が届きました。

(21)

Itu-universitas-dari-sudah-kelulusan-NOM-datang-KLam

‘Pemberitahuan kelulusan dari universitas itu pun sudah datang.’ 2. 満席にならないまでもかなりたくさんの客が入った。

Manseki ni naranai made mo kanari takusan no kyaku ga haitta.

Kursi-DAT-tidak-sampai-pun-cukup-banyak-GEN-tamu-NOM-masuk-KLam ‘Kursi tidak sampai penuh pun cukup banyak tamu yang masuk.’

3. 子供服なんかも今はずいぶん色々なデザインがあります。

Kodomo fuku nanka mo ima wa zuibun iro-iro na desain ga arimasu.

Anak-pakaian pun-sekarang-TOP-cukup-bermacam-macam-model-NOM-ada-KKin

‘Pakaian anak-anak pun sekarang ini banyak terdapat bermacam-macam modelnya.’

4. 今日はまた誰とも話していない。 Kyou wa mata dare to mo hanashite inai.

Hari ini-TOP-lagi-siapa-dengan-pun-berbicara-KKin-Neg ‘Hari ini belum lagi berbicara dengan siapapun.’

E. Melekat pada frase nomina

彼はフランス語も韓国語も出来る。

Kare wa Furansugo mo Kankokugo mo dekiru

Dia-TOP-bahasa Perancis-pun-bahasa Perancis-pun-bisa-KKin ‘Dia dapat berbicara bahasa Perancis maupun Korea.’

F. Melekat pada klausa

でも、今はどんなものを見てもなにも感じない。

Demo, ima wa donna mono o mite mo nani mo kanjinai.

Tapi-sekarang-TOP-bagaimana-hal-AK-melihat-KKin-pun apa-pun-tidak percaya-KKin-Neg

‘Tapi, jika melihat pada hal apapun sekarang ini, tidak ada yang aku percaya sama sekali.’

G. Mempertegas suatu bagian seperti fungsi pemarkah topik Contoh:

今にも雨が降りそうだ。

Ima ni mo ame ga furisou da.

Sekarang-DAT-pun-hujan-NOM-kelihatannya turun-KOP-KKin ‘Kelihatannya sekarang pun hujan akan turun.’

(22)

Contoh:

風が強いばかりでなく、あめさえも降り始めた。

Kaze ga tsuyoi bakari de naku, ame sae mo furihajimeta.

Angin-NOM-kuat-tidak saja-KKin-Neg-hujan-mulai turun-KLam ‘Tidak saja angin bertiup kencang, hujan pun mulai turun.’

2. Menunjukkan syarat yang harus dipenuhi untuk terjadinya suatu aktivitas Contoh:

あなたさえそばにいてくだされば、他には何もいりません。

Anata sae soba ni ite kudasareba, hoka ni wa nani mo irimasen.

Kamu-pun-disisi-DAT-ada-kalau-BPeng-yanglain-DAT-TOP-apa-pun-tidak memerlukan-KKin-Neg

‘Saya tidak memerlukan yang lainnya kalau berada disisi kamu.’ 3. Menunjukkan ilustrasi ekstrim dari batas, ukuran, aktivitas dan keadaan

Contoh:

あまり忙しいので食べる時間さえありません。

Amari isogashii node taberu jikan sae arimasen.

Begitu-sibuk-karena-makan-KKin-waktu-pun-tidak ada-KKin-Neg ‘Karena begitu sibuk, waktu makan saja tidak ada.’

3.4 Fungsi atau Penggunaan Partikel Mo

1. Menderetkan dua hal atau lebih dalam kondisi yang sama Contoh:

それまで僕は彼女の顔も名前も知らなかった。

Sore made boku wa kanojo no kao mo namae mo shiranakatta.

Sampai sekarang-aku-TOP-dia-GEN-wajah-pun-nama-pun-tidak tahu-KLam-Neg ‘Sampai sekarang pun aku tidak tahu nama dan juga wajah wanita itu.’

2. Menunjukkan penambahan dari keadaan yang telah disebutkan sebelumnya Contoh:

昨日は雨が降りました。風も吹きました。

Kinou wa ame ga furimashita, kaze mo fukimashita.

Kemarin-TOP-hujan-NOM-turun-KLam-angin-pun berhembus-KLam ‘Kemarin hujan turun, angin pun berhembus.’

3. Menerangkan makna kanryoku Contoh:

子供も子供だが、親も悪い。

Kodomo mo kodomo da ga, oya mo warui.

(23)

4. Menunjukkan ilustrasi ekstrim dari keadaan jumlah, ukuran dan aktivitas Contoh:

長い間雨が降られないので、水にも乾上ってしまった。

Nagai aida ame ga furarenai node, mizu ni mo hiagatte shimatta.

Jangka waktu lama-hujan-NOM-tidak turun-KKin-Neg-karena-air-DAT-pun-mengering-Klam

‘Karena dalam jangka waktu lama tidak turun hujan, danau pun mengering.’ 5. Menunjukkan makna ketidakjelasan (fukikujitsu) ketika melekat pada kata tanya

Contoh:

でも、今はどんなものを見ても、何も感じない。

Demo, ima wa donna mono wo mite mo, nani mo kanjinai.

Tapi-sekarang-bagaimana-hal-AK-melihat-KKin-pun-sama sekali-tidak percaya-KKin-Neg

‘Tapi, jika melihat pada hal apapun sekarang ini, tidak ada yang aku percaya sama sekali.’

6. Menunjukkan makna seruan Contoh:

太郎も小学校に上がる年になったか。

Tarou mo shogakkou ni agaru nen ni natta ka?

Nama-pun-SD-DAT-naik-tingkat-DAT-menjadi-KLam ‘Apakah Taro pun naik tingkat SD?’

7. Menunjukkan makna seperti fukushi Contoh:

不幸にもその歌手の乗った飛行機が墜落した。

Fukou ni mo sono kashu no notta hikouki ga tsuirakushita.

Malang-DAT-pun-itu-penyanyi-DAT-naik-KLam-pesawat-NOM-jatuh-KLam ‘Malangnya pun pesawat yang ditumpangi penyanyi itu jatuh.’

8. Menerangkan makna eufimisme untuk memperbaharui

夜も更けてまいりますので、そろそろ失礼します。

Yo mo fukete mairimasu node, soro soro shitsurei shimasu. Malam-pun-larut-datang-KKin-karena-segera-pamit-KKin ‘Karena malam telah larut, saya akan segera mohon pamit.’

3.5Perbedaan dan Persamaan Partikel Sae dan Mo

(24)

menunjukkan kekhususan makna, melekat pada kata kerja dan mempunyai fungsi seperti pemarkah topik, Memiliki makna igaise dengan perbedaan nuansa, seperti: Tsuki ni mo/sae ikeru.

Perbedaanya adalah:

1. Partikel sae merupakan kontinuitas perkembangan dari pernyataan sebelumnya sedangkan mo menjadikan tambahan yang menerangkan pada topik yang sama.

Contoh:

昨日は雨が降りました。風も吹きました。

Kinou wa ame ga furimashita. Kaze mo fukimashita.

Kemarin-TOP-hujan-NOM-turun-KLam-angin-pun berhembus-KLam ‘Kemarin hujan turun. Angin pun berhembus.’

2. Pada partikel sae terdapat makna syarat agar terjadi pernyataan setelahnya sedangkan pada mo tidak terdapat makna ini

Contoh:

あなたさえそばにいてくだされば、ここには何もいりません。

Anata sae soba ni ite kudasareba, koko ni wa nani mo irimasen.

Kamu-pun-disisi-DAT-ada-KKin-kalau-Bpeng-disini-apapun-tidakmemerlukan-KKin-Neg

‘Saya tidak memerlukan yang lainnya kalaupun berada disisi kamu.’ 3. Pada partikel mo terdapat penderetan (heiretsu) sedangkan sae tidak

Contoh:

それまで僕は彼女の顔も名前も知らなかった。

Sore made boku wa kanojo no kao mo namae mo shiranakatta.

Sampai sekarang-aku-TOP-dia-GEN-wajah-pun-nama-pun-tidak tahu-KLam-Neg ‘Sampai sekarang pun saya tidak tahu nama dan juga wajah wanita itu.’

4. Pada partikel mo terdapat penggunaan bermakna ungkapan sedangkan sae tidak Contoh:

子供も子供だが、親も悪い。

Kodomo mo kodomo da ga, oya mo warui.

Anak-anak-pun-anak-anak-KOP-Kkin-tetapi-orang tua-pun-tidak baik-KKin ‘Meskipun anak-anak adalah anak-anak, orang tua pun tidak baik.’

5. Pada partikel mo terdapat penggunaan bermakna seruan, fungsi keterangan dan penghalusan sedangkan sae tidak.

Contoh:

(25)

Tarou mo shogakkou ni agaru nen ni natta ka?

(26)

BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Soepardjo, Djodjok. 2012. Linguistik Jepang. Surabaya: Bintang Anggota IKAPI

Koizumi, Tamotsu. 1993. Nihongo Kyooshi no Tame no Gengogaku Nyuumon. Linguistik Bagi Para Calon Guru Bahasa Jepang. Tokyo: Taishukan Shoten.

Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press.

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

Verhaar, J. W. M. 2004. Asas Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sudjianto. 1999. Gramatika Bahasa Jepang Modern. Jakarta: Kesaint Blanc Matsumuura Akira.1984. Nihongo Bunpou Daijiten. Toukyou: Meiji Shoin.

Numata, Yoshiko. 1992. Nihongo Bunpou Serufu Masuta. Toukyou: Kuroshio Shuppan. Oono, Susumu. 1997. Nihongo 7 Bunpou. Toukyou: Iwanamu Shoten.

Iori Isao. 2000. Shokyuu Wo Oshieru Hito No Tame No Nihongo Bunpou Handobukku. Toukyou: Suriiee Nettowaku.

Referensi

Dokumen terkait

yang tepat penggunaan insektisida abamektin untuk pengendalian lalat pengorok daun pada pertanaman kentang.. Aplikasi insektisida berbahan aktif abamektin dapat menekan

Jemaat Kristen perdana sungguh percaya bahwa umat Allah akan dibangkitkan dan mengalami kehidupan yang baru, karena Allah telah membangkitkan Yesus dari alam maut dan

Berdasarkan pengalaman penulis dan para observer dalam mengamati pembelajaran matematika dalam kegiatan lesson study diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut

Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Basri (2015) yang menyatakan bahwa love of money tidak dapat memediasi pengaruh gender terhadap persepsi

Hal ini karena kotak musik tersebut dapat digunakan setiap hari oleh siswa untuk mendengarkan musik yang disenanginya, dengan demikian semakin sering siswa

Hasil penelitian ini menunjukan ekstrak metanol daun senggugu memiliki aktivitas antiangiogenesis pada konsentrasi 0,35 dan 0,7 mg/mL dengan persentase penghambatan

Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit

Masjid Jamik, gapura dan menara memiliki bentuk yang khas yang dapat terlihat pada tampilan visual fasad bangunan yang dimana terdapat tanda atau simbol arsitektur