• Tidak ada hasil yang ditemukan

Derivasional dan Infleksional Bahasa Inggris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Derivasional dan Infleksional Bahasa Inggris"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Inggris

Diana Rozelin

Fakultas Adab IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Abstrak:

Artikel ini membahas tentang derivasi dan infleksi dalam bahasa Inggris. Derivasi merupakan bagian dari word formation yang mempu nyai fu ngsi sebagai pengubah kelas kata dan pemertahanan kelas kata tetapi makna leksikalnya berbeda. Sementara infleksi adalah proses morfologis yang menghasilkan bentuk-bentuk kata yang berbeda dari sebuah leksem yang sama.

Kata Kunci: Derivasi, infleksi, morfologi.

A. Pendahuluan

Di dunia ini terdapat beribu-ribu bahasa, walaupun demikian ada satu hal yang pasti sama yakni ada ciri tertentu yang dimiliki oleh semua bahasa. Untuk mengkaji bahasa secara internal tentu akan terkait dengan morfologi. Morfologi mengidentifikasikan satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan-satuan gramatikal.

Kata terkait dengan morfologi. Kata adalah satuan atau unit yang terpenting dalam suatu bahasa. Pemahaman kata dalam linguistik masih kabur dan banyak persepsi yang dimunculkan oleh para linguist baik dalam maupun luar. Menurut Matthews kata dibagi atas tiga bagian, yaitu: a) phonological word; b) lexeme; dan c) word formation1. Penjelasan tentang lexeme akan terkait dengan derivasi,

(2)

sedangkan word formation akan terkait dengan infleksi.

Menurut Bauer morfologi dapat dipilah berdasarkan dua cabang yaitu morfologi derivasional dan morfologi infleksional. Infleksi merupakan bagian dalam sintaksis karena bersifat melengkapi bentuk-bentuk leksem dan derivasi menjadi bagian dari leksis karena menyediakan leksem-leksem baru2. Kajian Infleksi dan Derivasi ini

merupakan sebuah kajian yang sangat diminati oleh para linguist hingga saat ini, khususnya untuk bahasa-bahasa Indo-Eropa. Lebih jauh Subroto menyatakan bahwa kajian morfologi derivasi dan infleksi ternyata bermanfaat untuk pemerian morfologi bahasa-bahasa Indo-Eropa karena bahasa-bahasa-bahasa-bahasa itu termasuk tipe bahasa-bahasa fleksi atau infleksi3. Tentu saja teori tentang derivasi dan infleksi ini

dapat juga diterapkan ke dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa inggris.

Ahli linguist lainnya yang sangat konsen dalam meneliti derivasi dan infleksi adalah Katamba dalam dua bukunya yang berbeda beliau menjelaskan perbedaan dua ikon ini, pada tahun 1993 beliau menjelaskan pembentukan derivasi dan infleksi sebagai berikut:

Menurut Katamba, pembentukan Derivational melalui dua cara yakni4:

a. Perubahan pada makna dasar ketika affixes melekat pada kata dasarnya, contoh: kind (adj) – unkind (adj) kelas kata keduanya sama tetapi maknanya berlawanan, sehingga kata tersebut masuk ke kategori derivasional.

b. Mengubah kelas kata dasar, contohmya: kind (adj) + ly= kindly (adverb; adanya penambahan suffix pada kata dasar yang mengakibatkan perubahan kelas kata.

Pembentukan Infleksional dengan cara:

a. Morfem infleksional tidak mengubah kelas kata base yang diikutinya.

b. Morfem infleksional hanya mampu memodifikasi bentuk kata sehingga kata tersebut cocok dengan system sintaksis bahasa.

Lebih lanjut, dalam bukunya yang terbit tahun 1994 Katamba menjelaskan bahwa infleksi berbeda dengan derivasi. Infleksi

(3)

berkaitan dengan kaidah-kaidah sintaktik yang dapat diramalkan (predictable), otomatis (automatic), sistematik, bersifat tetap/ konsisten, dan tidak mengubah identitas leksikal, sedangkan derivasi tidak5. Berdasarkan penjelasan diatas terlihat bahwa teori derivasi

dan infleksi ini mempunyai ciri yang berbeda.

B. Derivasional Bahasa Inggris

Derivasi merupakan bagian dari Word formation yang mempunyai fungsi sebagai pengubah kelas kata dan pemertahanan kelas kata tetapi makna leksikalnya berbeda. Menurut Nida dalam Ermanto, pembentukan derivasi itu adalah: a) bentuk derivasi (struktur kompleks) termsuk kelas distribusi yang sama seperti anggota kelas bentuk simpelnya (tunggal); b) cenderung menjadi formasi lapisan inti (lapisan dalam); c)secara statistic cenderung lebih beragam; d) morfem derivasi lebih terbatas distribusinya; e) memperlihatkan pengubahan kelas kata6.

Pandangan ini sejalan dengan Verhaar yang menyatakan bahwa: 1) derivasi adalah perubahan morfemis yang menghasilkan kata dengan identitas morfemis yang lain; 2) dua kata yang sama tetapi makna leksikalnya berbeda; 3) kaidah derivasi adalah kaidah yang beruntun urutannya7. Berdasarkan penjelasan tersebut terlihat bahwa

derivasi tidak saja terjadi pada kelas kata yang berbeda tetapi juga pada kata yang sama tetapi makna leksikalnya berbeda, selain itu memiliki distribusi yang terbatas tetapi memiliki afiks yang sangat beragam.

Bauer dalam Subroto memperjelas bahwa derivasi adalah proses morfemis yang menghasilkan leksem baru8. Denga kata lain, derivasi

adalah bentuk-bentuk kata yang berbeda dari paradigm yang berbeda. Menurut Matthews dalam Subroto yang dimaksud dengan leksem dalam pembahasan ini adalah satuan leksikal abstrak, yang terkecil baik tunggal maupun kompleks dari bentuk-bentuk kata dalam sebuah paradigm9. Leksem biasanya ditulis dengan huruf besar,

(4)

Dalam bahasa Inggris seperti kata friend dan friends termasuk leksem yang sama, sedangkan befriend merupakan leksem yang berbeda. Verba to befriend adalah hasil derivasi dari nomina friend bukan hasil infleksi, karena kedua kata itu tidak sama kelasnya, yaitu verba dan nomina. Di bawah ini adalah distribusi derivasi afiksasi dalam bahasa Inggris.

Perubahan dari Nomina ke Verba

Perubahan dari nomina ke verba karena adanya penambahan en-,dis-, de-, inter-, em-,-ize/ise,-wise,-ify,

Prefiks Kata Dasar

Proses Morfem Bentukan

Arti

en- Slav e (N) en + Enslav e (V) memperbudak danger (N) en + Endanger (V) membahay akan circle (N) en + Encircle (V) mengelilingi em- Bark (N) em + Embark (V) Menaikkan

Power (N) em + Empower (V) menguasakan, member kuasa dis- Bar (N) dis + Disbar (V) Memecat de- Value (N) de + Dev alue (V) Mendev aluasika

n

Nude (N) de + Denude (V) Menggundulkan inter- Sect (N) inter + Intersect (V) Memotong

Act (N) inter + Interact (V) Mempengaruhi

Su fiks Kata Dasar Proses Morfem Bentukan

Arti

-ize/ise Idol (N) + ize/ise Idolize (V) memuja, memberhalakan Motor (N) + ize/ise Motorize (V) Memperlengkapi Western (N) + ize/ise Westernize (V ) Membaratkan -wise Clock (N) + wise Clockwise (V) menurut jalan

jam

-ify Beauty (N) +-ify beautify Memperindah Glory (N) +-ify glorify Mengagungkan

(5)

Perubahan dari Nomina ke Adjektiva

Perubahan dari nomina ke adjektiva karena adanya penambahan a-, im-a-, post-a-, anti-a-, -ya-, -lya-, -ica-, -iblea-, -arya-, -ara-, -atea-, -ic –ala-, -ousa-, -lessa-, -ful, -ish,-able

Prefiks Kata Dasar Proses Morfem Bentukan

Arti

a- Moral (N) a + Amoral (Adj) tidak sopan im- Moral (N) im + Immoral (Adj) tidak sopan post- War (N) post + Postwar (Adj) sehabis perang anti- Social(N) anti + Antisocial (Adj) A ntisocial

Suffix Kata Dasar Proses Morfem Bentukan

Arti

-y Cloud (N) + y Cloudy (Adj) Berawan Guilt (N) + y Guilty (Adj) Bersalah Blood (N) + y Bloody (Adj) Berdarah -ly King (N) + ly Kingly (Adj) seperti raja

Man (N) + ly Manly (Adj) Gagah Lov e (N) + ly Lov ely (A dj) Meny enagkan -ic Parasite (N) + ic Parasitic bersifat benalu

Democrat (N) + ic Democratic Demokratis -able Honor (N) +able Honorable

(Adj)

y ang terhormat -ible Leg (N) +ible Legible (Adj) dapat dibaca -ary Honor (N) +ary Honorary (Adj) Kehormatan -ar Line (N) +ar Linear (Adj) Bergaris -ate Fortune (N) +ate Fortunate (Adj) Untung -ic -al History (N) +ic +al Historical (Adj) Bersejarah

economic (N) +ic +al Economical (Adj)

Hemat -ous Ambition (N) +ous Ambitious (Adj) A mbisius

Hazard (N) +ous hazardous (Adj) Berbahay a Treason (N) +ous treasonous

(Adj)

Berkhianat -less Home (N) + less homeless (Adj) Tunawisma

Use (N) + less useless (Adj) tidak berguna -ful Grace (N) + ful Graceful (Adj) A nggun

(6)

Perubahan dari Nomina ke Nomina

Perubahan dari nomina ke nomina karena adanya penambahan -hood, -dom, -ship, -ese, - ian

Perubahan dari Adjektiva ke Nomina

Perubahan dari adjektiva ke nomina karena adanya penambahan im-, -nessim-, -y dan -ity.

Cheer (N) + ful Cheerful (Adj) Riang

-ish Child (N) + ish Childish (Adj) kekanak-kanakan Fool (N) + ish Foolish (Adj) Kebodoh-bodohan Green (N) + ish Greenish (A dj) Kehijau-hijauan

Sufiks Kata Dasar Proses Morfem

Bentukan

Arti

-hood Parent (N) + hood Parenthood (N) Kedudukan sebagai orang tua State (N) + hood Statehood (N) Status sebagai

negara bagian -dom King (N) + dom Kingdom (N) Kerjaan

Duke (N) + dom Dukedom (N) Kekuasaan -ship Fellow (N) + ship Fellowship (N) Persahabatan

Lord (N) + ship Lordship (N) Kuasa

-ese Japan (N) + ese Japanese (N) Orang Jepang V ietnam (N) + ese Vietnamese (N) Orang V ietnam -ian Music (N) + ian Musician (N) Pemusik

Magic (N) + ian Magician (N) Tukang sulap

Prefiks Kata Dasar

Proses

Morfem

Bentukan

Arti

im-

Possible (Adj)

im +

Impossible (N)

Hal yang mustahil

Suffix

Kata Dasar

Proses

Morfem

Bentukan

Arti

-ness

Big (Adj)

+ ness Bigness (N)

Besarnya

(7)

Perubahan dari Adjektiva ke Verba

Perubahan dari adjektiva ke verba karena adanya penambahan en-, -em dan -en.

Perubahan dari Adjektiva ke Adjektiva

Perubahan dari adjektiva ke adjektiva karena adanya penambahan -un, -in, ir-, dis.

Drunken (A dj) + ness Drunkenness (N) Keadaan mabuk Fierce (Adj) + ness Fierceness (N) Keganasan -y Honest (Adj) + y Honesty (N) Kejujuran -ity Capable (A dj) + ity Capability (N) Kesanggupan

Prefik s

Kata Dasar Proses Morfem Bentukan

Arti

en- Large (Adj) en + Enlarge (V) Memperluas Rich (Adj) en + Enrich (V) Memperkaya Able (Adj) en + Enable (V) Memungkinka

n

em- Bitter (Adj) en + Embitter (V) Menyakitkan

Suffix Kata Dasar Proses Morfem Bentukan

Arti

-en Hard (Adj) + en Harden (V) Mengeraskan

Prefiks Kata Dasar Proses Morfem

Bentukan

Arti

un- Reliable (Adj) un + Unreliable (Adj)

Tidak dapat dipercay a Ripe (Adj) un + Unripe (Adj) Mentah A ble (Adj) un + Unable (Adj) Tidak sanggup in- A nimate (Adj) in + Inanimate (A dj) Mati

ir- Religious (Adj) ir + Irreligious (Adj)

Mati dis- Honest (A dj) dis + Dishonest Tidak jujur

(8)

Perubahan dari Verba ke Nomina

Perubahan dari verba ke nomina karena adanya penambahan er, -ance, -ence,- ment, -ion, -or, - ee

Perubahan dari Verba ke Adjektiva

Perubahan dari verba ke adjektiva karena adanya penambahan –ent, -less, -able, -ible -ant, y.

Su fiks Kata Dasar Proses Morfem Dasar Arti -er Learn (V) + er Learner (N) Pelajar

Buy (V ) + er Buy er (N) Pembeli Beliv e (V ) + er Believ er (N) Penganut -ance Deliv er (V ) + ance Deliv erance (N) Pembebasan

Assure (V ) + ance A ssurance (N) Jaminan Conv ey (V ) + ance Conv ey ance (N) Kendaraan -ence Differ (V) + ence Difference (N) Perbedaan Depend (V ) + ence Dependentce (N) Tanggungan -ment Agree (V) + ment A greement (N) Persetujuan

Adv ertise (V ) + ment A dv ertisement (N) Iklan

Gov ern (V ) + less Gov ernment (N) Pemerintahan Ex cite (V) + ment Ex citement (N) Kegembiraan -ion Confuse (V ) + ion Confusion (N) Kebingungan -or Create (V) + or Creator (N) Pencipta

Visit (V ) + or V isitor (N) Pengunjung -ee Appoint (V ) + ee A ppointee (N) Orang y ang

diangkat Pay (V ) + ee Pay ee (N) Y ang dibay ar

Sufiks Kata Dasar Proses Morfem Dasar Arti

-ent Differ (V ) +ent different (Adj) tidak sama -less Use (V ) + less Useless (Adj) Tidak berguna -able Commend (V ) + able Commendable (Adj) Patut dihargai

Understand (V ) + able understandable (Adj) Dapat dimengerti -ant Import (V ) + ant important penting

-ible Corrupt (V ) + ible Corruptible (Adj) Dapat disuap Discern (V ) + ible Discernible (Adj) Y ang dapat dilihat

(9)

Perubahan dari Verba ke Verba

Perubahan dari verba ke verba karena penambahan dis-, -re, -un,

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa afiks yang terlibat dalam proses derivasional, yaitu: afiks pembentuk nomina, afiks pembentuk verba, afiks pembentuk adjektiva dan afiks pembentuk adverbial. Setiap afiks terdiri atas beberapa morfem yang berbeda-beda. Afiks pembentuk nomina berjumlah 20 morfem, afiks pembentuk verba berjumlah 11 morfem, afiks pembentuk adjektiva berjumlah 18 morfem dan afiks pembentuk adverbial berjumlah 3 morfem, seperti pada table di bawah ini:

Prefiks Kata Dasar Proses Morfem Dasar

Arti dis- Obey (V ) + dis Disobey (V) Mengingkari

A llow (V ) + dis Disallow (V) Menolak Believ e (V ) + dis Disbeliev e (V ) Meny angsika re- Form (V ) + re Reform (V) Memperbaiki

A ssemble (V ) + re Reassemble (V ) Mengumpulkan lagi

Produce (V) + re Reproduce (V ) Menghasilkan lagi un- lock (V ) + un Unlock (V) Membuka kunci

Nou n Affix es Verb Affixes Adjectiv e Affixes Adv erb Affixes

-hood -ate -able -ly

-ment -en/em -al -ward

-ness -ize -ful -wise

ion/ition/ation -ify -y

-al -ate -ous

-ance/ence un- -ish

-er/-ar/-or de- -ic/ical

-ant/ent dis- -ful

-ee re- -iv e/ativ e/itiv e

-ity miss- -able

-th

Un--dom in- (im-, il-, ir-) - ship

(10)

Derivasi Jenis Conversi

Derivasi dalam bentuk conversi bahasa Inggris terjadi dengan 3 tipe, yaitu: perubahan pengucapan bunyi konsonan, perubahan dengan penekanan bunyi, dan zero derivasi.

1. Perubahan pengucapan bunyi konsonan

Yaitu perubahan bentuk leksem dengan melakukan perubahan pada buyni konsonan, biasanya kepada konsonan s menjadi z.

e.g: house –-> to house (z) 2. Perubahan Penekanan bunyi

Yaitu perubahan penekanan pelafalan bunyi yang ditekankan kepada awal atau akhir suku kata. Dalam bahasa inggris, verba selalu ditekankan pada bunyi di belakang.

e.g: expórt —> éxport 3. Zero derivation

Perubahan sebuah morfem ke morfem baru tanpa merubah bentuk morfem sama sekali.

e.g: Akar Affik Morfem Bentukan

Nomina Verba

face ø face

water ø water

name ø name

Pada zero derivation, kelas kata yang muncul adalah Nomina ke verba; dan Nomina ke Adjektiva; dimana dua kelas kata tersebut muncul dari morfem yang sama tetapi mempunyai makna yang berbeda khususnya kelas katanya berubah ketika morfem tersebut masuk ke dalam sebuah kalimat, atau ketika terjadinya penekanan bunyi. Penekanan bunyi adalah perubahan penekanan pelafalan bunyi yang ditekankan kepada awal atau akhir suku kata. Dalam bahasa Inggris, verba selalu ditekankan pada bunyi di belakang.

(11)

Derivasi Jenis Compounding

Yaitu penentukan leksem baru berdasarkan pembentukan dengan menggabungkan dua leksem menjadi satu yang menimbulkan makna baru.

e.g: white dan house —> white house black dan board —> blackboard girl dan friend —> girlfriend black dan bird —> blackbird life dan guard —> lifeguard air dan craft —> aircraft play dan ground —> playground back dan water —> backwater make dan up —> makeup easy dan going —> easy going

Derivasi Jenis Accronym

Yaitu penyingkatan dengan mengambil awal setiap kata dan

No Noun Verb I n Ex am ple

a. She wrote the record of that ev ent y esterday . (N) b. She records ev ery word. (V )

a.       a.  English Channel. (N)

b.      b.  She is channeling cocaine through Malay sia.

a.     A ll of the c ast of Indonesian football are my

fav orite. (N)

b.     She casts the ball to her dog.

a.       I see the Mount Ev erest (N)

b.      The information of m ounting costs

No Noun A djectiv e I n Ex am ple

a.     I attend the social ev ent in Jakarta.

b.     They  alway s do social c ustom s here.

a.     He is the Great King. (N)

b.     The size of my  shoes is king one.

1 Social (pertemuan silaturrahmi) Social (senang bergaul) 2 King (raja) King

(berukuran besar) 3 Cast (para pemain) Cast (melempar kan) 4 Mount (puncak) Mount (menaiki, meningkat) 1 Record (Catatan) Record (mencatat) 2 Channel (saluran) Channel (meny alur kan)

(12)

menggabungkannya menjadi satu sehingga menimbulkan satu leksem baru. Contohnya:

Very Important Person VIP

North Atlantic Treaty Organisation NATO Light Amplification Stimulated Emision Radiation LASER

Short Message Services SMS

Derivasi Jenis Clipping

Clipping adalah penyingkatan kata-kata (shorten word), contohnya: telephone phone condominium condo demonstration demo telefax fax professor prof laboratory lab

C. Infleksional Bahasa Inggris

Morfem infleksional hanya bisa memodifikasi bentuk kata sehingga bentuk kata tersebut cocok dengan sistem sintaksis bahasa. Bauer berpendapat bahwa infleksi adalah proses morfologis yang menghasilkan bentuk-bentuk kata yang berbeda dari sebuah leksem yang sama10. Misalnya, book dan books adalah sama-sama kata benda,

akhiran –s memberi informasi tentang jumlahnya. Grammatikal bahasa Inggris memiliki aturan bahwa benda yang lebih dari satu harus ditambahi /s/ sebagai penanda jamak atau bisa juga sebagai penanda orang ketiga tunggal. Contoh infleksional:

(please) write (your name) (please) sing (the song) (I) write (my name) (you) sing (a song) (she) writes (a letter) (Mila) sings (a song) (you) wrote ( a letter yesterday) (I) sang (song)

(he is) writing ( a letter) (we are) singing (a song) (they have) written (the letter) (you have) sung (a song)

(13)

Dari data pada halaman 11 dapat diketahui bahwa ada proses infleksi yaitu proses morfologis yang menghasilkan bentuk-bentuk kata yang berbeda dari sebuah leksem yang sama. Infleksional tidak menghasilkan leksem baru. infleksional memodifikasi bentuk kata sesuai dengan sistem gramatikal bahasa. Infleksional tidak mengubah makna base dan juga tidak mengubah kelas kata. Dengan kata lain, infleksi adalah bentuk-bentuk yang berbeda dari kata yang sama atau bentuk-bentuk kata yang berbeda dari paradigm yang sama.

Dalam bahasa Inggris, infleksional tidak terlalu beragam seperti dalam derivasional bahasa Inggris. Tetapi afiksasi infleksional verba bahasa Inggris terjadi kesemua verba, demikian juga dengan adjektiva dan nomina. Ada semantic regularity à keteraturan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua afiks dalam infleksional produktif.

Infleksional dalam bahasa Inggris terjadi pada nomina, verba dan adjektiva dengan distribusi sebagai berikut:

Infleksional Nomina

Infleksional dalam bahasa Inggris yang berbentuk nomina terjadi dalam dua kelompok, yaitu: -s/es dan –‘s

Sufiks Fungsi Contoh

-s/es penanda jamak Books Pens

Su ffix ST EM Function Ex am ples

-s/-es N Plural Bags, pens

-s V 3r d person, singular,

present tense

Waits, eats

-‘s N Possessiv e The chair’s leg,

Fatih’s book

-ing V Progressiv e Talking, folding

-er Adj/Adv Comparativ e degree Faster, smaller -est/more/most Adj/Adv Superlativ e degree Fastest,

smallest

-en V Past participle Has eaten,

hav e broken

(14)

Bags pencils boxes churches -‘s kepunyaan The chair’s leg

Fatih’s book Afif’s pen Alya’s home

Infleksional Verba

Infleksional dalam bahasa Inggris yang berbentuk verba terjadi dalam empat kelompok, yaitu: -s (orang ketiga tunggal, singular,tensis present tense);-ing (progressive); -en (tensis past participle);-ed (tensis past tense), contohnya:

Sufiks Fungsi Contoh

-s (orang ketiga tunggal, waits singular,tensis present tense) eats

reads makes plays writes -ing (progressive) Talking

Folding Speaking Writing Wrapping Sewing -en (tensis past participle) Has eaten

Have broken Have written Has spoken Has taken

(15)

Infleksional Adjektiva/Adverbia

Infleksional dalam bahasa Inggris yang berbentuk adjektiva/adverbia terjadi dalam dua kelompok, yaitu: contohnya: -er (Comparative degree) dan -est (Superlative degree), contohnya:

Sufiks Fungsi Contoh

-er (Comparative degree) Faster Smaller Bigger Happier Taller -est/more/most (Superlative degree) Fastest,

Smallest More difficult Most beautiful Biggest

Zero Affixation

Zero affixation mempunyai kaitan dengan inflectional, kelas kata yang muncul adalah kelas kata verba dan Nomina. Zero affixation terjadi pada morfem yang sama dimana ketika dari tensis present berubah ke tensis past tense morfem tersebut tidak berubah dan tidak mendapatkan tambahan allomorph apapun. Contohnya:

No Sim ple Present T ense Past T ense Word-Class of I nput Base Meanin g

1 Miscast Miscast V Salah pilih

2 Outbid Outbid V Mengalahkan seseorang Dalam menawar

3 Preset Preset V a.       Mendapatkan lebh 

dahulu

4 Put Put V Menaruh, meletakkan

5 Rid Rid V Membersihkan,

melempar 6 Shut Shut V b.      Menutup

7 Sublet Sublet V Meny ewakan lagi 8 Underbid Underbid V Menawarkan

(16)

a. Contoh kalimat yang mengandung dua unsur antara

infleksional dan derivasional (menurut George Yule):

b. “The students have a wonderful teacher.”

D. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan:

1. Derivational mempunyai dua fungsi yaitu: mengubah kelas kata dan mengubah makna dasar yang ditempelinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembentukan derivasional ini bersifat tak teramalkan atau disebut juga dengan idiosinkretis (keanehan-keanehan-tak pasti).

2. Afiksasi yang terjadi pada derivasi bahasa Inggris adalah: a) perubahan dari Nomina ke Verba yang terdiri atas prefix dan sufiks; b) perubahan dari Nomina ke Adjektiva yang terdiri atas prefix dan sufiks; c) perubahan dari Nomina ke nomina yang hanya terdiri atas sufiks; d) perubahan dari Adjektiva ke Nomina yang terdiri atas prefix dan sufiks; e) perubahan dari Adjektiva ke verba yang terdiri atas prefix dan sufiks; f) perubahan dari Adjektiva ke Adjektiva yang hanya terdiri atas prefix; g) perubahan dari Verba ke Nomina yang hanya terdiri atas sufiks; h) perubahan dari Verba ke Adjektiva yang hanya terdiri atas sufiks; i) perubahan dari Verba ke Verba yang hanya terdiri atas prefix.

3. Derivasional dalam bahasa inggris menurut proses morfologinya

No Sim ple Present T ense

Past T ense Word-Class of Input Base

Meaning

1 Set Set N Kumpulan

2 Spread

Spread

N

Lebarnya

The studen t S hav e a wonde r Ful teac h er

Free free bound free free Free bound free bound Base base inflectio

nal affix

base base base derivatio nal affix

base derivatio nal affix

(17)

dapat dikelompokkan menjadi:

a. Afiksasi, dapat terjadi baik dengan prefiksasi, e.g: polite – impolite, atau sufiksasi, e.g: eat —> eatable.

b. Conversi, seperti pada cut –-> cut

c. Compounding, seperti pada contoh: white dan house— > white house.

d. Clipping, seperti pada contoh: professor à prof

e. Accronym, seperti pada contoh: Short Message Services à sms

4. Zero derivation adalah terjadinya perubahan kelas kata tetapi kata yang muncul adalah sama, kelas kata yang muncul hanya dua kelompok yaitu: perubahan dari nomina ke verba dan nomina ke adjektiva.

5. Morfem infleksional tidak mengubah kelas kata base yang diikutinya dan morfem ini hanya mampu memodifikasi bentuk kata sehingga kata tersebut cocok dengan system sintaksis bahasa. Infleksi mempunyai sifat keteramalan.

6. Infleksional terdiri atas tiga bagian: a) infleksional nomina yang terdiri atas: s/es, ‘s; b) infleksional verba yang terdiri atas: s, -ing, -en, -ed; c) infleksional Adjektiva/Adverbia yang terdiri atas:-er, -est.

7. Zero affixation mempunyai kaitan dengan infleksional yaitu bentuk dan kelas katanya sama hanya tensisnya yang berbeda. Perbedaan tensis ini terjadi pada simple present tense yang berubah menjadi simple past tense yang hanya terjadi pada dua kelas kata yakni verba dan nomina.

Catatan:

1. Matthews,P. H. 1974. Morphology, an Introduction to the Theory of Word Structure. Hal. 20-26

2. Bauer. 1988. Introducing English Moephology. hal. 80

3. Subroto. 1987. “Derivasi dan Infleksi: Kemungkinan Penerapannya dalam Bahasa Indosnesia. “hal1

4. Katamba,F. 1993. Morphology. hal. 47-52 5. Ibid. 1994. hal. 92

(18)

7. Verhaar. 2008. Asas-Asas Linguistik Umum. hal. 143-151

8. Subroto. Infleksi dan Derivasi: Kemungkinan Penerapannya dalam Bahasa Indonesia. hal. 54

9. Ibid. hal. 54

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Bauer, Laurie. 1983. English Word Formation. London: Cambridge University Press.

Bauer, Laurie. 1988. Introducing Linguistic Morphology. Great Britain: Edinburgh University Press.

Ermanto. 2008. Derivasi dan Infleksi Verba bahasa Indoneisa. Disertasi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Subroto.1987.”Derivasi dan Infleksi: Kemungkinan Penerapannya dalam Bahasa Indosnesia.” Majalah Ilmiah Haluan Sastra dan Budaya, No13 Tahun VII September-Oktober. Surakarta: Fakultas Sastra UNS.

Katamba, F. 1993. Morphology. London: The Macmillan Press,L.td. Katamba, F. 1994. Modern Linguistics: Morphology. London: The

Macmillan Press Ltd.

Matthews, P.H. 1974. Morphology, an Introduction to the Theory of Word Structure. Cambridge: Cambridge University Press. Verhaar. 2008. Asas-Asas Linguistik Umum.Yogyakarta: Gadjah

Referensi

Dokumen terkait

Hukum acara Penyelesaian sengketa ekonomi Syariah belum terkodifikasi masih tersebar di beberapa peraturan lain, karena untuk menunjang pelaksanaan hukum acara

1) Disiplin kerja berpengaruh signifikan kearah positif terhadap kepuasan kerja pada karyawan Indomobil Nissan-Datsun Solobaru. 2) Stres kerja berpengaruh signifikan kearah

Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit

skripsi ini sebagai salah satu syarat penyelesaian pendidikan Sarjana Strata Satu Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DILENGKAPI MEDIA BUKU SAKU DAN MIND MAP TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID KELAS XI

Dari segi yuridis, kredit dan pembiayaan sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 97 ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun

Dari Gambar 3-8 yang merupakan hasil perbandingan polarisasi Stasiun Tanjungsari dengan Stasiun Pontianak banyak terdapat data kosong sehingga pola dari