• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

59 PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KARAKTER DISIPLIN SISWA KELAS V

SD SE-GUGUS V KECAMATAN SAMIGALUH KULON PROGO Martina Fitrianingsih

Dhiniaty Gularso Universitas PGRI Yogyakarta e-mail : martinafitrianingsih@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola asuh yang diterapkan orang tua siswa kelas V SD gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo, Karakter disiplin siswa kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo, dan Besarnya pengaruh pola asuh orang tua terhadap karakter disiplin anak kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo tahun pelajaran 2016/2017.

Penelitian dilaksanakan di SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 58 siswa dan sampel penelitian yang berjumlah 58 siswa dengan teknik propotional random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner atau angket, Pola asuh orang tua menggunakan angket lalu karakter disiplin siswa juga menggunakan angket. Uji coba instrumen meliputi Uji validitas dan Uji realibilitas. Uji analisis menggunakan uji normalitas dan uji linieritas. Uji hipotesis menggunakan regresi linier sederhana.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) pola asuh orang tua (X) dilihat dari besarnya Mean (M) = 62,5 berada pada kelas interval 56,25 < X  68,75 dengan presentase = 15,52%. berada pada kategori cukup. (2) kedisiplinan siswa (Y) dilihat dari Mean (M) = 50 berada pada kelas interval 45 < X ≤ 55 dengan presentase = 12,07% berada pada kategori sedang. (3) ada pengaruh yang positif pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan siswa kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo Tahun pelajaran 2016/2017, dengan diperoleh p = 0,001 < 0,05. Artinya semakin baik pola asuh orang tua maka semakin tinggi kedisiplinan siswa. Demikian juga sebaliknya semakin kurang pola asuh orang tua maka semakin rendah kedisiplinan siswa. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa adanya pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan siswa akan memberikan wawasan dan pandangan bagi orang tua dan sekolah dalam mewujudkan peningkatan karakter kedisiplinan siswa yang lebih baik.

(2)

60

ABSTRACT

This research aimed to determine the parenting which was applied by students parents of V class students at Samigaluh V Elementary School Kulon Progo, discipline characters of students, and how much the effect of parenting parents against the student discipline characters.

This research was conducted at Samigaluh V Elementary School Kulon Progo Academic year 2016/2017. This research used approach of quantitative with the populations were all of V class students around 58 students and samples were 58 students with the technique of proportional random sampling. Data collection used a questionnaire, parenting parents used a questionnaire then students discipline characters also used a questionnaire. Instrument trials comprised used a validity test and a reliability test. Analysis techniques used normality test and linearity test. The hypothesis test used a simple linear regression.

Based on the results of this research concluded that (1) parenting parents (X) be observed from the Mean (M) = 62,5 was in a class interval 56,25 < X ≤ 68,75 with percentage = 15,52% that was in enough categories. (2) students discipline characters (Y) be observed from Mean (M)= 50 was in a class interval 45 < X ≤ 55 with percentage = 12,07% at the midole category. (3) There was a influence of positive parenting parents to the students discipline character seen from p = 0,001 < 0,05. It means parenting parents, was getting better the higher the student discipline character, getting low parenting parents, was getting less discipline character students getting low. The implications from this research was that the influence of parents' parenting to the students discipline character would provided insight and view for parents and school in realizing the enhancement the students discipline character better.

Keywords: Parenting Parents, Students Discipline, Character PENDAHULUAN

Pendidikan berlangsung sepanjang hayat atau lebih dikenal dengan pendidikan seumur hidup. Dwi Siswoyo, dkk (2008: 146) mengemukakan bahwa makna pendidikan sepanjang hayat yaitu pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya. Proses pendidikan dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu tempat terjadinya proses pendidikan adalah lingkungan keluarga. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari peran keluarga. Hal ini sesuai dengan pendapat Henny Supolo (Kompas, 2000: 41) yang mengatakan bahwa persentuhan anak yang pertama adalah dengan keluarga. Orang tua memiliki peran yang penting bagi perkembangan dan pendidikan seorang anak, yaitu bertanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu sehingga pada akhirnya seorang anak siap dalam kehidupan bermasyarakat.

Keluarga merupakan pendidik yang pertama dan utama dalam kehidupan anak, karena dari merekalah anak mendapatkan

pendidikan untuk pertama kalinya serta menjadi dasar perkembangan dan kehidupan anak di kemudian hari. Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan untuk anaknya. Anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam lingkup keluarga. Orangtua bertugas sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara dan sebagai pendidik terhadap anak-anaknya.s Hasil wawancara peneliti dengan Kepala Sekolah MI Ma’arif Petet ditemukan bahwa orang tua siswa di daerah tersebut mayoritas ekonominya menengah kebawah, jadi tuntutan biaya sekolah yang dirasa tinggi menyebabkan orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya dibandingkan untuk mengawasi anak-anaknya sehingga anak menjadi kurang perhatian. Akibatnya, tak jarang anak-anak di daerah tersebut memiliki perilaku dan karakter yang kurang baik. Misalnya, masih ada anak yang datang ke sekolah terlambat dan saat upacara bendera hari senin tak banyak anak yang tidak membawa atribut upacara, ini menunjukan bahwa orang tua kurang memperhatikan kedisiplinan anaknya. Selanjutnya tentang PR anak, masih banyak anak yang tidak mengerjakan PR ketika

(3)

61 mendapatkan PR, ini menunjukkan bahwa

orang tua di rumah kurang pemahamannya tentang pola asuh orang tua yang baik misalnya dengan mendampingi anaknya ketika belajar di rumah.

Beberapa fakta yang disebutkan perlu mendapatkan perhatian. Pola asuh orang tua menjadi faktor dominan dalam pembentukan karakter disiplin anak. Seharusnya anak usia sekolah dasar mendapat perhatian dan pengasuhan yang layak dari orang tua. Sehingga sebaiknya orang tua lebih memahami tentang pengaruh pola asuh yang diterapkan terhadap kedisplinan anak. Setelah melakukan pengamatan dari data yang diperoleh, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Kedisiplinan Siswa Kelas V SD Se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo”.

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu :

1. Beberapa orang tua siswa kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo kurang memperhatikan karakter disiplin anaknya.

2. Kurangnya pemahaman sebagian orang tua siswa kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo mengenai pengaruh pola asuh orang tua terhadap karakter disiplin anak.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pola asuh orang tua siswa kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo?

2. Bagaimana kedisiplinan siswa kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo ?

3. Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua terhadap krakter disiplin siswa kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo ?

TUJUAN PENELITIAN

Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pola asuh yang diterapkan orang tua siswa kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo.

2. Karakter disiplin siswa kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo.

3. Besarnya pengaruh pola asuh orang tua terhadap karakter disiplin anak SD kelas V se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo.

MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini disusun dengan harapan agar penelitian ini dapat memberi manfaat antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diterapkan mampu memberikan informasi mengenai pengaruh pola asuh orang tua terhadap karakter disiplin siswa. Selain itu, penelitian ini dapat juga digunakan sebagai pijakan bagi penelitian-penelitian lain mengenai pola asuh maupun karakter siswa.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan sarana dalam meningkatkan pengetahuan metodologi penelitian dan sarana menerapkan langsung teori yang didapat di bangku kuliah dalam kegiatan pembelajaran nyata. b. Bagi Orang tua

Penelitian ini diharapkan orang tua dapat menerapkan pola asuh yang tepat untuk mendidik anak sehingga seorang anak dapat memiliki karakter yang optimal.

c. Bagi Guru

Penelitian ini dapat disajikan sebagai salah satu sumber informasi untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan siswa.

(4)

62 Melalui penelitian ini, guru juga

diharapkan lebih dapat memahami karakter siswanya sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang lebih bermakna.

KAJIAN TEORI

1. Pola Asuh Orang Tua

a. Pengertian Pola Asuh Orang Tua Pola Asuh Orang tua menurut Casmini (Bety Bea Septiari, 2012: 162) adalah bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan anak dalam mencapai proses kedewasaan hingga pada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan masyarakat pada umumnya.

b. Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua Menurut Bety Bea Septiari (2012:170) membagi pola asuh menjadi tiga yaitu :

1. Authotarian

Pola asuh ini menggunakan pendekatan yang memaksakan kehendak orang tua kepada anak. Anak harus menurut kepada orang tua. Keinginan orang tua harus dituruti, anak tidak boleh mengeluarkan pendapat.

Pola asuh ini dapat mengakibatkan anak menjadi penakut, pencemas, menarik diri dari pergaulan, kuraang adaptif, kurang tajam, kurang tujuan, curiga kepada orang lain, dan mudah stres.

2. Permisif

Orang tua serba membolehkan anak berbuat apa saja. Orang tua memiliki kehangatan, dan menerima apa adanya. Kehangatan cenderung memanjakan, ingin dituruti keinginannya. Sedangkan menerima apa adanya cenderung memberikan kebebasan kepada anak untuk berbuat apa saja.

Pola asuh ini dapat mengakibatkan anak agresif, tidak patuh pada orang tua, sok kuasa, kurang mampu mengontrol diri. 3. Authoritative

Orang tua sangat

memperhatikan kebutuhan anak, dan mencukupinya dengan pertimbangan faktor kepentingan dan kebutuhan.

Pola asuh ini dapat mengakibatkan anak mandiri, mempunyai kontrol diri, mempunnyai kepercayaan diri yang kuat, dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik, mampu menghadapi stres, mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru, kooperatif dengan orang dewasa, penurut, patuh, dan berorientasi pada prestasi. Pola pengasuhan dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi mandiri, tetapi tetap meberikan batasan-batasan atau aturan serta mengontrol perilaku anak. Orang tua bersikap hangat, mengasuh dengan penuh kasih sayang serta penuh perhatian. Orang tua juuga memberikan ruang kepada anak untuk membicarakan apa yang mereka inginkan atau harapan dari orang tuanya.

2. Karakter Disiplin Siswa

a. Pengertian Karakter Disiplin Siswa Karakter Disiplin menurut Gordon S. Watkins dkk (Moenir, 2000: 94) disiplin dalam pengertian yang utuh ialah suatu kondisi yang ada pada semua anggota organisasi yang tunduk dan taat pada aturan organisasi, pada penelitian ini teori Gordon diaplikasikan pada lingkungan sekolah jadi disiplin dalam pengertian yang utuh ialah suatu kondisi yang ada pada semua anggota sekolah yang tunduk dan taat pada aturan sekolah.

(5)

63 b. Macam-Macam Karakter Disiplin

Siswa

Moenir (2000: 95-96) menyebutkan dua jenis disiplin yang dominan, yaitu disiplin dalam hal waktu dan disiplin perbuatan. Pernyataan Moenir menunjukkan bahwa disiplin yang utama adalah disiplin waktu dan perbuatan.

a. Disiplin Waktu

Disiplin waktu adalah jenis disiplin yang paling mudah dilihat dan dikontrol baik oleh mananjemen yang bersangkutan maupun oleh masyarakat. Mengenai disiplin terhadap jam kerja misalya melalui sistem daftar absensi yang baik atau sistem apel, dapat dipantau secara cepat dan tepat. Akan tetapi dalam berbagai observasi kelihatan bahwa disiplin dalam waktu kerja saja tidak merupakan jaminan adanya disiplin dalam kerja atau perbuatan. Dapat saja seorang datang tepat pada waktunya, tetapi ia tidak segera melakukan perbuatan sesuai dengan ketentuan organisasi, melainkan berbincang-bincang dengan sesama tean sekerja, membaca surat kabar yang bukan tugasnya, berbicara melalui telepon yang bukan kepentingan pekerjaan dan sejenisnya yang hakikatnya merugikan pada organisasi dan masyarakat. Dari segi pengawasan pun, pendisiplinan jam kerja lebih mudah diketahui atau diawasi, sedang dalam pekerjaan tidak demikian.

b. Disiplin Kerja

Keharusan mengikuti aturan kerja ini dicakup dalam satu istilah disipplin kerja. Memang dengan kemajuan peralatan kerja yang serba otomatis, banyak perbuatan-perbuatan yang merupakan rangkaian pekerjaan dapat dilimpahkan kepada peralatan

tersebut. Dalam usaha mendisiplin kerja ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan :

1. Pembagian tugas dan pekerjaan telah dibuat lengkap dan dapat diketahui dengan sadar oleh para pekerja; 2. Adanya petunjuk kerja yang

singkat, sederhana tetapi lengkap;

3. Kesadaran setiap pekerja terhadap tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya;

4. Perlakuan adil terhadap setiap

penyimpangan oleh

Manajemen;

5. Adanya keinsafan pada pekerja bahwa akibat kecerobohan atau kelalaiannya dapat merugikan organisasi dan dirinya serta ada kemungkinan membahayakan orang lain. Karakter disiplin untuk siswa dapat dibedakan menjadi kegiatan disiplin waktu siswa di sekolah dan di rumah, meliputi aspek waktu dan perbuatan. Aspek waktu dan perbuatan juga diperlukan dalam kedisiplinan mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah.

METODE PENELITIAN

a. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD dan MI di Gugus V Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo yang terdiri SD Negeri Kalirejo sebagai SD Inti, SD Muhammadiyah Njarakan, SD Negeri Pagerharjo, SD Pangudi Luhur, dan MI Pagerharjo. Penelitian dilaksanakan pada bulan September tahun pelajaran 2015/2016.

b. Variabel/parameter Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdapat dua macam yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

(6)

64 Sugiyono (2014: 64),

menyatakan bahwa variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya suatu perubahan terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pola asuh orang tua.

(2) Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2014: 64), menyatakan bahwa variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel yang mempengaruhi. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu karakter disiplin siswa kelas V SD.

c. Metode Penentuan Subjek

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD di gugus V Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. jumlah populasi dari penelitian ini adalah 58 siswa. Jumlah tersebut merupakan keseluruhan dari siswa kelas V se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo.

d. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Dalam penenlitian ini, pengumpulan data menggunakan data sumber primer karena peneliti menggunakan instrumen penenelitian berupa kuesioner atau angket. Sugiyono (2010: 199) angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang pola asuh dan karakter disiplin siswa. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan angkat tertutup dan langsung. Dikatakan angket langsung karena data yang diambil berasal dari siswa. Dikatakan angket tertutup karena dalam angket tersebut sudah disediakan alternatife jawaban dan siswa tinggal memilih satu jawaban tersebut.

e. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2014: 148), “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati”. Sedangkan Sudjana dan Ibrahim (2012: 97), menyatakan bahwa instrumen merupakan suatu alat pengumpulan data, dimana pengumpulan data harus dirancang dengan benar, sehingga akan menghasilkan data yang valid. Pendapat lain dari Sanjaya (2013: 247), instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian ini yaitu angket tentang pola asuh orang tua dan karakter disiplin siswa. Sebelum angkat disusun, terlebih dahulu menentukan indikator yang dirumuskan dalam kisi-kisi angket uji coba tentang pola asuh orang tua dan karakter disiplin siswa. Setelah menyusun kisi-kisi angket uji coba, selanjutnya menyusun angket uji coba pola asuh orang tua dan karakter disiplin siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen skala pola asuh orang tua dan skala Karakter disiplin siswa.

f. Uji Coba Instrumen

Sebelum angket dijadikan sebagai alat pengumpul data, terlebih dahulu dilakukan analisis melalui uji coba instrument. Pengujian instrument penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrument yang dibuat. Uji coba instrument penelitian dilaksanakan dengan karakteristik yang mirip dengan sekolah dasar dalam populasi penelitian. Pelaksanaan uji coba dilakukan pada siswa kelas V SD Se-gugus IV Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo dengan jumlah siswa 51 siswa. Setelah dilakukan uji coba intrumen lalu diuji dengan Uji Validitas dan Uji Realibilitas Instrumen.

g. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2011: 147) teknik analisis data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

(7)

65 melakukan penghitungan hipotesis yang

telah diajukan. Untuk menganalisis data tersebut digunakan teknik analisis sebagai berikut:

1. Teknik Analisis Deskriptif

Variabel dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif teknik unvariat. Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel. Analisis deskriptif ini meliputi mean, median,modus, standar deviasi frekuansi, persentase dan perkategorian kelas interval. Dalam perhitungan analisis deskriptif ini menggunakan bantuan program SPSS. Untuk mengetahui kelas interval perlu dilakukan perhitungan menggunakan rumus kelas interval. 2. Teknik Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan sesudah dilakukan analisis prasyarat yang harus dipenuhi. Teknik analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan statistik parametric regresi sederhana yaitu berupa uji normalitas dan uji linieritas dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji Normalitas, Uji Linieritas, regresi linier sederhana, korelasi product moment, dan koefisien determinan dengan program SPSS 16.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) pola asuh orang tua (X) dilihat dari besarnya Mean (M) = 62,5 berada pada kelas interval 56,25 < X  68,75 dengan presentase = 15,52%. berada pada kategori cukup. (2) kedisiplinan siswa (Y) dilihat dari Mean (M) = 50 berada pada kelas interval 45 < X ≤ 55 dengan presentase = 12,07% berada pada kategori sedang. (3) ada pengaruh yang positif pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan siswa kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo Tahun pelajaran 2016/2017, dengan diperoleh p =

0,001 < 0,05. Artinya semakin baik pola asuh orang tua maka semakin tinggi kedisiplinan siswa. Demikian juga sebaliknya semakin kurang pola asuh orang tua maka semakin rendah kedisiplinan siswa. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa adanya pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan siswa akan memberikan wawasan dan pandangan bagi orang tua dan sekolah dalam mewujudkan peningkatan karakter kedisiplinan siswa yang lebih baik.

PEMBAHASAN

Berdasarkan pengujian hipotesis, ada pengaruh yang positif dan signifikan pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan siswa. Hal ini berarti semakin baik pola asuh orang tua terhadap siswa maka semakin tinggi kedisiplinan siswa. Yang dibuktikan secara statistik dengan diperoleh harga Fhitung = 11,635 > Ftabel 4,01 dengan p = 0,001 < 0,05. Hal ini berarti ada pengaruh positif pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua berpengaruh secara signifikan terhadap kedisiplinan siswa kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo tahun pelajaran 2016/2017 yang dibuktikan secara statistik dan diperkuat oleh hasil pengkategorian kelas interval. Berdasarkan uji statistik dan hasil pengkategorian kedua variabel tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin baik pola asuh orang tua diikuti oleh peningkatan kedisiplinan siswa.

Dalam penelitian ini menunjukkan dimana pola asuh orang tua dapat berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa. Pola asuh orang tua merupakan pola pengasuhan orang tua terhadap anak, yaitu bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan sampai dengan membentuk perilaku anak sesuai dengan norma dan nilai yang baik dan sesuai dengan kehidupan masyarakat. Pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya ada beberapa macam, yaitu pola asuh otoriter yang bersifat menuntut namun tidak menerima

(8)

66 kemampuan anaknya, pola asuh permisif yang

besifat memberikan kebebasan seluas-luasnya, dan pola asuh otoritatif yang bersifat menerima namun juga memberikan tuntutan terhadap anaknya.

Pola asuh orang tua yang cenderung memperhatikan kebutuhan anak, menerapkan peraturan yang realistis tidak mengekang tetapi tetap ada batasan, kontrol orang tua wajar tidak berlebihan, hukuman yang realistis apabila anak berbuat salah, memberi hadiah, komunikasi antara orang tua dengan anak terjalin dengan baik, sehingga anak akan menjadi lebih mandiri, mempunyai kontrol diri, dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal baru, patuh dan berorientasi pada prestasi.

Pola asuh orang tua juga mempengaruhi anak dalam bersosialisasi, kemandirian anak, nilai-nilai moral dan tingkah laku, serta orientasi berprestasi. Bantuan orang tua dalam meletakkan dasar-dasar kedisiplinan diri kepada anak adalah menciptakan situasi dan kondisi yang mendorong anak memiliki dasar-dasar disiplin diri, sehingga anak sudah mempunyai bekal kedisiplinan. Pola asuh keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari anggotanya, terutama pada anak-anak yang masih berada dalam bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya. Pola asuh orang tua yang baik akan membentuk sikap dan perilaku siswa dalam potensi dirinya, akan membentuk dan meningkatkan perilaku siswa dalam belajar. Pola asuh orang tua yang baik akan meningkatkan kedisiplinan siswa

PENUTUP 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Untuk variabel pola asuh orang tua (X) dilihat dari besarnya Mean (M) = 77,39 berada pada kelas interval 68,75 < X  81,25 dengan presentase = 55,17%. berada pada kategori baik.

2. Untuk variabel kedisiplinan siswa (Y) dilihat dari Mean (M) = 62,03 berada pada kelas interval 55 < X ≤ 65 dengan presentase = 53,45% berada pada kategori tinggi.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan siswa kelas V SD se-gugus V Kecamatan Samigaluh Kulon Progo Tahun pelajaran 2016/2017, dengan diperoleh p = 0,001 < 0,05. Artinya semakin baik pola asuh orang tua maka semakin tinggi kedisiplinan siswa. Demikian juga sebaliknya semakin kurang pola asuh orang tua maka semakin rendah kedisiplinan siswa. 2. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, akan disampaikan beberapa implikasi baik teoritis maupun praktis, sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian semakin memperkuat teori yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan siswa, sehingga berdasarkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak sekolah untuk dapat lebih mendukung kegiatan siswa yang dapat memberikan peningkatan kedisiplinan siswa.

2. Bagi peneliti yang melakukan penelitian tentang permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan, aktivitas belajar, lingkungan belajar, dan prestasi belajar, maka hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi maupun salah satu sumber teori yang dapat digunakan sebagai materi penunjang dalam penelitian yang berhubungan dengan sikap dan perilaku siswa pada umumnya dan kedisiplinan siswa pada khususnya.

3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat diberikan saran-saran yang diharakan dapat bermanfaat sebagai berikut:

(9)

67 1. Kepala Sekolah

Diharapkan kepala sekolah lebih mengusahakan penyediaan fasilitas belajar yang lebih lengkap dan menunjang proses peningkatan kedisiplinan siswa serta guru harus lebih optimal dalam penggunaan fasilitas belajar agar semangat belajar siswa meningkat. Kepala sekolah dapat memberikan pengarahan kepada guru agar dapat mengajak siswa agar lebih kreatif menciptakan lingkungan dan kegiatan belajar sederhana namun tetap dapat dijadikan media yang efektif dalam proses peningkatan kedisiplinan siswa.

2. Guru

Guru pembimbing untuk lebih dapat optimal dalam penggunaan fasilitas belajar agar siswa dapat dimanfaatkan dalam peningkatan kedisiplinan siswa sehingga diharapkan prestasi belajar siswa meningkat. Guru pembimbing agar dapat selalu menciptakan suasana belajar yang baik dan menyenangkan bagi siswa agar siswa belajar dengan nyaman, senang sehingga dapat meningkatnya kedisiplinan siswa. 3. Bagi siswa

Siswa hendaknya dapat memahami dan memanfaatkan waktu belajar dengan baik sehingga dapat meningkatkan kedisiplinan. Siswa juga hendaknya dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dengan teman-temannya demi kelancaran belajar dan memperoleh prestasi belajar yang baik.

4. Orang tua siswa

Orang tua selalu memberikan pengawasan dan perhatian yang lebih kepada anak agar anak selalu mengerti akan kewajibannya dalam belajar, selalu tepat waktu dalam belajar, dan selalu menciptakan suasana yang baik serta memperhatikan kebutuhan siswa

dalam belajar sehingga dapat mendukung meningkatnya kedisiplinan siswa.

5. Peneliti

Bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti tentang pola asuh orang tua terhadap karakter siswa, peneliltian ini dapat dijadikan wawasan untuk penelitian karakter selain disiplin, misalnya karakter kreatif dalam penelitian itu pola asuh orang tua berpengaruh atau tidak untuk karakter kreatif atau untuk karakter-karakter yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Bety Bea Septiari. 2012. Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta: Nuha Medika

Casmini. (2007). Emotional Parenting. Yogyakarta: Pilar Media

Moenir. 2000. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Nana Sudjana dan Ibrahim. 2012. Penelitian

dan Penilaian Pendidikan. Jakarta: Sinar Baru Algensindo

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian.

Bandung: Alfabeta

_______ . 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta _______ .2014. Metode Penelitian

Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa pemikiran di atas, pemberian tugas individu akan memberikan pengaruh baik pada performance tugasnya maupun didalam hasil belajar, yang perlu diperhatikan

Sebagai content provider, pada tanggal 30 Agustus 2011 Kompas TV melakukan siaran percobaan dengan kerjasama dengan stasiun TV lokal Ktv atau PT Komando Media Televisi

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 650 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT (2,047)c. TOTAL LABA

masalah pada penelitian ini yaitu apakah ada hubungan antar motivasi kader dengan keaktifan kader dalam melaksanakan kegiatan Posyandu di desa Poncosari di wilayah

Tujuan dari perancangan audio visual ini adalah untuk memperkenalkan potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kawasan Dataran Tinggi Dieng.. Metodologi yang digunakan dalam

Judul Skripsi : Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak dan Kemudahan Perhitungan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Minat Perilaku Wajib Pajak sebagai Variabel

Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini akan merancang sebuah Aplikasi Penyustan Aktiva tetap untuk membantu perusahaan dalam melakukan proses penyustan

PENGARUH KEBERADAAN RUANG PUBLIK TERHADAP SIKAP MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN (FPTK) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI). Universitas Pendidikan Indonesia |