• Tidak ada hasil yang ditemukan

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SILABUS

DAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Nama Matakuliah : Politik Agraria

Bobot sks : 2 (dua) sks

Penyusun : Prof Dr Muhammad Bakri, SH.MS

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Matakuliah : Politik Agraria

Bobot sks : 2 (dua) sks

Penyususn : Prof Dr Muhammad Bakri, SH.MS

Tanggal Gelar Silabus : 29 Juni 2012-09-30

Bagian : Hukum Perdata

Mengetahui Malang, 20 September 2012 Ketua Bagian Penyususn

Hukum Perdata

Siti Hamidah, SH.MM Prof Dr Muhammad Bakri, SH.MS NIP.19660622 2 001 NIP. 19500815 197903 1 002

Mengetahui Pembantu Dekan I

Dr Muchamad Ali Safa’at, SH.MH NIP. 19760815 199903 1 00

(3)

S I L A B U S

A. IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : POLITIK AGRARIA STATUS MATA KULIAH :

KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

B. DESKRIPSI MATA KULIAH

Matakuliah Politik Agraria membahas tentang polecy (kebijakan) pemerintah dalam mencapai tujuan hukum agraria yaitu meningkatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, mulai dari jaman penjajahan Belanda, pemerintah orda lama, pemerintah orda baru sampai dengan masa pemerintah orde reformasi sekarang ini.

C. KOMPETENSI MATA KULIAH

Mahasiswa dapat mengerti, memahami dan menjelaskan kebijakan pemerintah dalam mencapai tujuan hukum agraria yaitu, meningkatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, mulai dari jaman penjajahan Belanda sampai dengan pemerintah orde reformasi.

D. LEVEL MATA KULIAH

LEVEL KOMPETENSI 1 : Pengertian Politik Agraria;

LEVEL KOMPETENSI 2 : Kebijakan Pemerintah Hindia Belanda: a. Agrarice Wet

b. Domeinverklaring

LEVEL KOMPEYTENSI 3 : Kebijakan Pemerintah Orde Lama a. Pengertian Landreform

b. Landasan/dasar hukum landreform c. Tujuan lendreform

d. Luas maksimum pemilikan/penguasaan tanah pertanian

(4)

f. Gadai tanah pertanian g. Tanah absentee

h. Redistribusi tanah objek landreform a. Perjanjian bagi hasil tanah pertanian

LEVEL KOMPETENSI IV : Kebijakan Pemerintah Orde Baru a. Membekukan landreform

b. Mengundang investor

c. Pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat hukum adat atas tanahnya

LEVEL KOMPETENSI V: Kebijakan Pemerintah Orde Reformasi a. Landreform plus

b. Mengundang investor

DAFTAR REFERENSI

Boedi Harsono, 2003, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-undang

Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta

Boedi Harsono, 1994, Hukum Agraria Indonesia Himpunan Peraturan-peraturan Hukum

Tanah, Djambatan, Jakarta

Iman Soeteknjo, 1983, Politik Agraria Nasional, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Parlindungan AP, 1987, Landreform Di Indonesia Suatu Studi Perbandingan, Alumni, Bandung

Soegianto Padmo, Landreform Dan Gerakan Protes Petani Klaten 1959-1965, Media Pressindo, Yogyakarta

(5)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

A. IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : POLITIK AGRARIA STATUS MATA KULIAH :

KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

B. DESKRIPSI MATAKULIAH

Matakuliah Politik Agraria membahas tentang polecy (kebijakan) pemerintah dalam mencapai tujuan hukum agraria yaitu meningkatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, mulai dari jaman penjajahan Belanda sampai dengan pemerintah orde reformasi sekarang ini.

C. KOMPETENSI MATA KULIAH

Mahasiswa dapat mengerti, memahami dan menjelaskan kebijakan pemerintah dalam mencapai tujuan hukum agraria yaitu, meningkatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, mulai dari jaman penjajahan Belanda sampai dengan pemerintah orde reformasi.

D. LEVEL KOMPETENSI

LEVEL KOMPETENSI 1 : Pengertian Politik Agraria;

LEVEL KOMPETENSI 2 : Kebijakan Pemerintah Hindia Belanda: a. Agrarice Wet

b. Domeinverklaring

LEVEL KOMPEYTENSI 3 : Kebijakan Pemerintah Orde Lama a. Pengertian Landreform

b. Landasan/dasar hukum landreform c. Tujuan lendreform

d. Luas maksimum pemilikan/penguasaan tanah pertanian

e. Luas minimum pemilikan tanah pertanian f. Gadai tanah pertanian

(6)

g. Tanah absentee

h. Redistribusi tanah objek landreform i. Perjanjian bagi hasil tanah pertanian

LEVEL KOMPETENSI 4 : Kebijakan Pemerintah Orde Baru a. Membekukan landreform

b. Mengundang investor

c. Pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat hukum adat atas tanah

LEVEL KOMPETENSI 5 : Kebijakan Pemerintah Orde Reformasi a. Landreform plus

b. Mengundang investor

Matakuliah: Politik Agraria

Level Kompetensi I

Pengertian Politik Agraria

Waktu:

Minggu I/pertemuan ke 1

Kontrak Belajar Dan Silabus

Sub-sub Kompetensi:

1. Pengertian hukum agraria

2. Pengertian politik hukum agraria 3. Pengertian politik agraria

Tujuan Pembelajaran:

1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pengertian hukum agraria

2. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pengertian politik hukum agraria

(7)

Indikator Hasil Pembelajaran:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hukum agraria

2. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara politik hukum agraria dengan politik agraria

Metode Pembelajaran :

1. Ceramah 2. Diskusi

3. Penugasan membaca literartur dan membuat ringkasannya.

Evaluasi :

Keaktifan mahasiswa mengikuti kuliah, diskusi dan pembuatan ringkasan sebagai salah satu komponen penilaian tugas terstruktur 1 ( T1 )

Bahan Pustaka :

Boedi Harsono, 2003, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-undang

(8)

Mata Kuliah : Politik agraria Level kompetensi 2 : Kebijakan pemerintah Hindia Belanda Waktu :

Minggu II dan III Pertemuan ke 2 dan 3 Sub-sub kompetensi : 1. Agrarische Wet 2. Domainverklaring Tujuan Pembelajaran :

1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pasal-pasal dalam agrarische wet 2. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tujuan agrarische wet

3. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami asas domainverklaring dan fungsinya

Indikator hasil belajar :

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pasal-pasal yang termuat dalam agrarische wet

2. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan agrarische wet

3. Mahasiswa dapat menjelaskan arti asas domainverklaring dan tujuannya

Metode pembelajaran : 1. Ceramah

2. Diskusi

3. Penugasan membaca literartur dan membuat ringkasannya.

Evaluasi :

Keaktifan mahasiswa mengikuti kuliah, diskusi dan pembuatan ringkasan sebagai salah satu komponen penilaian tugas terstruktur 1 ( T1 )

Bahan pustaka :

Boedi Harsono, 2003, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-undang

(9)

Mata kuliah : Politik agraria Level Kompetensi 3 : Kebijakan pemerintah orde lama Waktu :

Minggu IV, V, VI, VII, VII, IX

Pertemuan ke 4, 5, 6, 7, 8, 9

Sub-sub kompetensi :

1. Pengertian Landreform

2. Landasan/dasar hukum landreform 3. Tujuan landreform

4. Luas maksimum pemilikan/penguasaan tanah pertanian 5. Luas minimum pemilikan tanah pertanian

6. Gadai tanah pertanian 7. Tanah absentee

8. Redistribusi tanah objek landreform 9. Perjanjian bagi hasil tanah pertanian

Tujuan Pembelajaran :

1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pengertian landreform baik secara luas maupun secara sempit

2. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami dasar hukum dan tujuan landreform

3. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami larangan pemilikan/penguasaan tanah pertanian yang melampui batas maksimum

4. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami batas minimum pemilikan tanah pertanian

5. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami redistribusi tanah obyek landreform

6. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami larangan pemilikan tanah pertanian secara absentee

7. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami perjanjian bagi hasil tanah pertanian.

(10)

Metode pembelajaran : 1. Ceramah

2. Diskusi

3. Penugasan membaca literartur dan membuat ringkasannya.

Evaluasi :

Keaktifan mahasiswa mengikuti kuliah, diskusi dan pembuatan ringkasan sebagai salah satu komponen penilaian tugas terstruktur 1 ( T1 )

Bahan pustaka :

Boedi Harsono, 2003, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-undang

Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta

Boedi Harsono, 1994, Hukum Agraria Indonesia Himpunan Peraturan-peraturan Hukum

Tanah, Djambatan, Jakarta

Iman Soeteknjo, 1983, Politik Agraria Nasional, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Parlindungan AP, 1987, Landreform Di Indonesia Suatu Studi Perbandingan, Alumni, Bandung

Soegianto Padmo, Landreform Dan Gerakan Protes Petani Klaten 1959-1965, Media Pressindo, Yogyakarta

(11)

Mata kuliah : Politik agraria Level kompetensi 4 Kebijakan pemerintah orde baru Waktu :

Minggu X, XI, XII Pertemuan ke 10, 11, 12

Sub-sub kompetensi :

1. Membekukan landreform

2. Mengundang investor seluas-luasnya

3. Pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat hukum adat atas tanahnya

Tujuan pembelajaran :

1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami kebijakan pemerintah orde baru untuk membekukan landreform

2. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami kebijakan pemerintah orde baru mengundang investor untuk menenamkan modalnya di Indonesia

Indikator hasil belajar :

1. Mahasiswa dapat menjelaskan kebijakan pemerintah orde baru membekukan landreform

2. Mahasiswa dapat menjelaskan kebijakan pemerintah orde baru mengundang investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan mengabaikan hak-hak masyarakat hukum adat atas tanahnya

Metode pembelajaran : 1. Ceramah

2. Diskusi

3. Penugasan membaca literartur dan membuat ringkasannya.

Evaluasi :

Keaktifan mahasiswa mengikuti kuliah, diskusi dan pembuatan ringkasan sebagai salah satu komponen penilaian tugas terstruktur 1 ( T1 )

(12)

Bahan pustaka :

Boedi Harsono, 2003, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-undang

Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta

Boedi Harsono, 1994, Hukum Agraria Indonesia Himpunan Peraturan-peraturan Hukum

Tanah, Djambatan, Jakarta

Iman Soeteknjo, 1983, Politik Agraria Nasional, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Parlindungan AP, 1987, Landreform Di Indonesia Suatu Studi Perbandingan, Alumni, Bandung

Soegianto Padmo, Landreform Dan Gerakan Protes Petani Klaten 1959-1965, Media Pressindo, Yogyakarta

(13)

Mata kuliah : Politik agraria Level kompetensi 5 Kebijakan pemerintah orde reformasi Waktu :

Minggu XIII dan XIV Pertemuan ke 13 dan 14

Sub-sub kompetensi : 1. Landreform plus 2. Mengundang investor

Tujuan Pembelajaran :

1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami kebijakan pemerintah orde reformasi dalam melaksanakan landreform plus ;

2. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami kebijakan pemerintah orde reformasi untuk mengundang investor menanamkan modalnya di Indonesia

Indikator hasil belajar :

1. Mahasiswa dapat menjelaskan landreform plus

2. Mahasiswa dapat menjelaskan kebijakan pemerintah orde reformasi untuk mengundang investor

Metode Pembelajaran : 1. Ceramah

2. Diskusi

3. Penugasan membaca literartur dan membuat ringkasannya.

Evaluasi :

Keaktifan mahasiswa mengikuti kuliah, diskusi dan pembuatan ringkasan sebagai salah satu komponen penilaian tugas terstruktur 1 ( T1 )

(14)

Bahan pustaka :

Boedi Harsono, 2003, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-undang

Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta

Boedi Harsono, 1994, Hukum Agraria Indonesia Himpunan Peraturan-peraturan Hukum

Tanah, Djambatan, Jakarta

Iman Soeteknjo, 1983, Politik Agraria Nasional, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Parlindungan AP, 1987, Landreform Di Indonesia Suatu Studi Perbandingan, Alumni, Bandung

Soegianto Padmo, Landreform Dan Gerakan Protes Petani Klaten 1959-1965, Media Pressindo, Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dan alasan mengikuti kegiatan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) tahun 2019 adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merencanakan, melaksanakan,

Pada babi, infeksi Brucella suis menyebabkan orchitis pada babi pejantan, abortus pada induk babi dan pada manusia penyakit ini menyebabkan demam yang hilang timbul.. Di

SNTTM XVII dengan tema “Peran Ilmu Teknik Mesin yang Berorientasi Global Dalam Mendukung Pembangunan Nasional Berkelanjutan” merupakan kegiatan tahunan Badan Kerja Sama Teknik

Melalui teknik analisis data dengan meng- gunakan regresi linier sederhana yang pada penelitian ini memiliki variabel X1 berupa kebisingan sedangkan variabel

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan subyektif pada pekerja yang terpajan tekanan panas (heat

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian dosis pupuk kandang kambing 20 ton/ha berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah yang terbaik ditunjukan oleh rata-rata

Sehingga pada penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Provinsi Jawa

Topik bahasan : Keseimbangan Konsumen dalam Pasar Persaingan Tidak Sempurna Tujuan pembelajaran