TUGAS AKHIR
Implementasi Block Matching Algorithm (BMA) Pada Ekstraksi
Objek Bergerak
Block Matching Algorithm (BMA) Implementation of Motion Object Extraction
Oleh :
Amalia Sulfa Hashlinda NRP. 1208100046
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Ektraksi pada video
adalah pengambilan
objek yang bergerak.
Objek bergerak yang
digunakan untuk analisis
lebih lanjut.
Dibutuhkan dalam beberapa aplikasi
vision-based seperti kamera
pengintai (video survaillence),
penginderaan jarak jauh (remote
sensing), diagnosis dan pengobatan
medis.
Segmentasi Gerakan (Motion
Segmentation) adalah
pengelompokan piksel
berdasarkan kecepatan dan
arah perpindahannya
Motion Vector adalah besar
dan arah pergerakan suatu
piksel dari satu frame ke
frame berikutnya
Motion Vector dihasilkan
oleh Estimasi Gerakan
(Motion Estimation)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Ektraksi pada video
adalah pengambilan
objek yang bergerak.
Objek bergerak yang
digunakan untuk analisis
lebih lanjut.
Dibutuhkan dalam beberapa aplikasi
vision-based seperti kamera
pengintai (video survaillence),
penginderaan jarak jauh (remote
sensing), diagnosis dan pengobatan
medis.
Segmentasi Gerakan (Motion
Segmentation)
Motion Vector
Estimasi Gerakan
LANJUTAN...
Segmentasi Gerakan (Motion Segmentation) berbasis
Block Matching Algorithm (BMA) untuk mengekstraksi
I. PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah:
1. Bagaimana mengimplementasikan Estimasi
Gerakan (Motion Estimation) untuk menghasilkan
Motion Vector dengan metode BMA pada sebuah
video?
2. Bagaimana melakukan Segmentasi Gerakan (Motion
Segmentation) berbasis BMA pada sebuah video
dengan tujuan mengekstraksi objek bergerak yang ada dalam adegan?
I. PENDAHULUAN
1.3 Batasan Masalah
Batasan Masalah dalam Tugas Akhir ini adalah:
1. Video yang akan diteliti adalah video dijital dengan satu objek bergerak
2. Background pada video diasumsikan diam.
3. Metode segmentasi gerakan yang digunakan adalah
K-Means Clustering .
4. Metode BMA yang digunakan adalah algoritma EBMA untuk estimasi gerakannya.
I. PENDAHULUAN 1.4 Tujuan
Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membangun sistem untuk mengekstraksi objek bergerak pada sebuah video dengan metode segmentasi gerakan berbasis Block Matching Algorithm (BMA) .
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah mendapatkan objek bergerak dalam sebuah adegan video. Hasil dari proses ini dapat dimanfaatkan untuk menganalisis lebih lanjut suatu objek bergerak pada sebuah video. Sebagai contoh, pelacakan dan deteksi objek bergerak pada sistem Video Survaillence.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Digital
Citra digital adalah citra yang nilainya di-digitalisasi-kan (dibuat diskrit) baik dalam koordinat
spasialnya maupun dalam
intensitasnya. Citra digital dapat digambarkan dalam suatu matriks dengan baris dan kolom yang merepresentasikan suatu titik pada citra, dan nilai dari elemen matriks tersebut menunjukkan intensitas di titik tersebut. Setiap citra digital memiliki beberapa karakteristik, antara lain ukuran citra,resolusi, koordinat, noise dan kedalaman bit.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2 Video
Video digital tersusun atas serangkaian frame yang ditampilkan pada layar dengan kecepatan tertentu. Masing-masing frame merupakan citra digital yang direpresentasikan dengan sebuah matriks yang masing-masing elemennya merepresentasikan nilai intensitas. Karakteristik suatu video digital ditentukan oleh resolusi, kedalaman bit, dan frame
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Ekstraksi Objek Bergerak
Ekstraksi objek bergerak pada video Segmentasi Gerakan (Motion Segmentation) adalah pengelompokan piksel berdasarkan kecepatan dan arah
perpindahannya
Motion Vector adalah besar dan arah pergerakan piksel
dari satu frame ke frame berikutnya
Estimasi Gerakan (Motion Estimation) adalah suatu
proses memperkirakan perubahan gerak piksel antara
dua frame yang berurutan
Metode Estimasi Gerakan: 1. Optical Flow
2. General Methodologies 3. Pixel-Based Motion
Estimation
4. Block Matching Algorithm (BMA)
Metode Segmentasi Gerakan: 1. Segmentation Using Two Frame 2. Temporal Integration
3. Clustering in the Motion Parameter Space 4. Maximum Likelihood Segmentation
5. Maximum A Posteriori Probability Segmentation
6. Region- Based ML Segmentation: Fusion of Color and Motion
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Estimasi Gerakan
Suatu proses memperkirakan perpindahan piksel dari frame ke (t-1) ke frame ke-t. Perpindahan tersebut
direpresentasikan dengan motion vector.
2.5 Estimasi Gerakan dengan Block Matching Algorithm (BMA)
Sumber: Video Processing and Communication Hal 164 [6]
Fungsi Pencocokan:
Mean Absolute Difference (MAD) =
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.6 Exchautive Search BMA (EBMA)
EBMA disebut juga algoritma pencarian penuh. Algoritma ini membutuhkan perhitungan yang sangat tinggi. Namun, memperoleh posisi blok yang optimal pada search region. Berikut skema pada EBMA
Error / Absolute Difference=
Sumber: Implementation Of A Java Applet For Demonstration Of Block-Matching Motion Estimation Algorithms Hal 7
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.7 Segmentasi Gerakan
Mengelompokkan piksel-piksel berdasarkan
intensitas yang sama dan informasi gerakannya yang sesuai dengan objek tunggal.
2.8 Segmentasi Gerakan dengan Kmeans Clustering
Mengelompokkan piksel-piksel berdasarkan jarak terdekat atau ketetanggaannya.
Motion vector yang dihasilkan EBMA
dikelompokkan menjadi beberapa cluster.
Merepresentasikan piksel-piksel yang mirip dan merupakan kesatuan gerakan yang sama.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.8 Segmentasi Gerakan dengan Kmeans Clustering (Lanjutan…)
Langkah-langkah Kmeans clustering pada motion vector field:
1. Tentukan K cluster
2. Tentukan pusat-pusat cluster secara acak.
3. Masukkan tiap motion vector ke dalam cluster yang jarak pusatnya paling dekat.
4. Ubah nilai pusat cluster sebagai rata-rata (mean) dari seluruh motion vector dalam cluster.
5.Ulangi langkah 2,3,4 hingga memperoleh hasil yang konvergen.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.9 Pelabelan dengan Minimisasi Energi Oleh Graph cut.
Memperoleh pelabelan dengan memetakan setiap piksel x hasil estimasi gerakan dengan label gerakan
𝑚
𝑥∈ 1, … 𝑀 .
Fungsi pelabelan:⋀ 𝑡 ≔ 𝑥; 𝑚
𝑥𝑡
𝑥∈𝑋.
Akan dicari nilai⋀
yang meminimalkan fungsi objektif berikut𝐽 ∧ = 𝐽𝑚𝑚𝑚 ∧ + 𝐶2𝐽𝑠𝑠𝑠𝑚 ∧
• 𝐶2 adalah bobot konstan
• 𝐽𝑚𝑚𝑚 ∧ = ∑ 𝑉𝑥 𝑚𝑚𝑚 𝑥; 𝑚𝑥 , 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑉𝑚𝑚𝑚 𝑥; 𝑚𝑥 = 𝑓 𝑥; 𝑡 − 𝑓(𝑥 + 𝑢�𝑚𝑥 𝑡 ; 𝑡 − 1) 2 • 𝐽𝑠𝑠𝑠𝑚 ∧ = ∑ ∑𝑥 𝑉𝑠 𝑥, 𝑥𝑛; 𝑚𝑥, 𝑚𝑥𝑛 𝑛∈𝑁 𝑥 , 𝑥 Dengan 𝑉𝑠(𝑥, 𝑥𝑛; 𝑚𝑥, 𝑚𝑥𝑛) = �4 − 𝐶𝐶 𝑓 𝑥 , 𝑚𝑥 ≠ 𝑚𝑥𝑛 0, 𝑙𝑑𝑙𝑑𝑑𝑙𝑑 𝐶𝐶 𝑓 𝑥 = CA r x + CA g x + CA b x deteksi tepi Canny
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.9 Pelabelan dengan Minimisasi Energi Oleh Graph cut. (Lanjutan…)
Minimisasi Energi oleh Graph cut (algoritma
𝜶 −
𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆
/perluasan 𝛼)1. Inisialisasi: mulai dengan pelabelan awal secara acak (clustering).
2. Cycle: untuk setiap label
𝛼 ∈ {1, … . . , 𝑀}
:Iterasi: Dapatkan
∧
𝑛𝑛𝑛 dalam sebuah pergerakan perluasan𝛼.
3. Jika J
∧
𝑛𝑛𝑛<∧
𝑠𝑝𝑛𝑝 , tetapkan ∧𝑠𝑝𝑛𝑝 sama dengan∧
𝑛𝑛𝑛 dan mulai dengan cycle baru. Sedangkan proses berhenti untuk hasil yang lainnya.II. TINJAUAN PUSTAKA
2.9 Pelabelan dengan Minimisasi Energi Oleh Graph cut. (Lanjutan…)
algoritma
𝜶 − 𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆
/
perluasan𝛼
III. Perancangan dan Implementasi Simulasi 3.1 Diagram Alur Sistem
III. Perancangan dan Implementasi Simulasi 3.2 Perancangan Program
Dalam membangun simulasi untuk mengekstraksi
objek bergerak, program ini terdiri dari 5 program, yaitu
1. Program Pilih Video
Berfungsi menginputkan dan memutar video yang akan diekstrak si objek bergeraknya.
2. Program Segmentasi Gerakan
Program ini disajikan dalam dua sistem yang berbeda yaitu segmentasi gerakan yang dilakukan per frame dan segmentasi gerakan seluruh frame. Dalam program ini, sistem menjalankan tiga algoritma yaitu Estimasi gerakan dengan BMA, segmentasi gerakan dengan Kmeans Clustering, dan Pelabelan dengan Minimisasi Energi Graph cut.
III. Perancangan dan Implementasi Simulasi 3.2 Perancangan Program
2. Program Segmentasi Gerakan (Lanjutan…)
Flowchart Estimasi Gerakan BMA
Flowchart Segmentasi Gerakan
III. Perancangan dan Implementasi Simulasi 3.2 Perancangan Program
3. Program Hasil Segmentasi Per Frame
Berfungsi menampilkan hasil ekstraksi objek bergerak per pasangan frame berurutan.
Citra objek dan citra background terpisah
4. Program Hasil Segmentasi Semua Frame
(Objek/Foreground)
Berfungsi menampilkan hasil ekstraksi objek bergerak seluruh frame dari video yang diinputkan.
Video objek bergerak
5. Program Hasil Segmentasi Semua Frame (Background)
Berfungsi menampilkan hasil ekstraksi objek bergerak seluruh frame dari video yang diinputkan.
III. Perancangan dan Implementasi Simulasi 3.2 Perancangan Program
Program Hasil Segmentasi (Lanjutan…)
Flowchart Hasil Ekstraksi Objek Bergerak Per Frame
IV. Uji Coba Simulasi
Uji Coba dilakukan terhadap setiap pasangan frame berurutan.
IV. Uji Coba Simulasi
4.2 Pengujian Estimasi Gerakan , Segmentasi Gerakan, dan Pelabelan
IV. Uji Coba Simulasi
4.2 Pengujian Estimasi Gerakan , Segmentasi Gerakan, dan Pelabelan (Lanjutan…)
IV. Uji Coba Simulasi
4.3 Hasil Ekstraksi Objek Bergerak
IV. Uji Coba Simulasi
4.4 Evaluasi
Pada percobaan di atas secara kasat mata citra hasil
ekstraksi objek bergerak pada pasangan frame yang sama dapat berbeda-beda. Ini berhubungan dengan estimasi gerakan menggunakan BMA yaitu pada salah satu
variabelnya, ukuran blok. Semakin kecil ukuran blok pada estimasi gerakan BMA, maka hasil ekstraksi objeknya
semakin baik.
V. Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari Uji Coba Simulasi dipeoleh kesimpulan sebagai berikut 1. Algoritma Block Matching Algorithm untuk estimasi gerakan dapat
diterapkan dengan ukuran blok yang berbeda. Hasil yang diperoleh pun berbeda-beda. Dari pengujian yang dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa semakin kecil ukuran blok yang digunakan (4 x 4) akan semakin akurat hasil estimasi gerakan yang diperoleh.
2. Dapat ditarik kesimpulan juga bahwa keakuratan hasil estimasi gerakan akan berpengaruh terhadap hasil pelabelan dengan Graph cut.
Semakin kecil ukuran blok yang digunakan pada BMA untuk estimasi gerakan, maka hasil estimasi gerakan semakin akurat, dan pada
segmentasi gerakannya akan menghasilkan pelabelan yang lebih baik. 3. Pelabelan dengan Graph cut yang baik, akan diperoleh hasil ekstraksi
yang baik pula. Jadi, hasil estimasi gerakan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pada ekstraksi objek bergerak.
V. Penutup
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam pengembangan penelitian ini antara lain adalah:
1. Estimasi gerakan adalah algoritma untuk menghitung perpindahan piksel antara pasangan frame berurutan. Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan penggunaan metode estimasi gerakan yang lebih baik yaitu estimasi gerakan yang dilakukan pada setiap piksel frame. Sebagai contoh, algoritma optical flow. Diharapkan dengan algoritma ini akan dihasilkan estimasi gerakan yang jauh lebih akurat dan tentu saja akan menghasilkan ekstraksi objek yang lebih optimal.
2. Untuk menghasilkan esktraksi objek yang lebih optimal juga hendaknya dilakukan segmentasi yang lain selain segmentasi gerakan. Misalnya, segmentasi warna. Dengan demikian, noise dan kehilangan strukstur objek (hasil ekstraksi pada subbab Uji Coba) dapat diminimalkan.
IV. DAFTAR PUSTAKA
[1] Barjatya, Aroh.2004.“Block Matching Algorithms For Motion Estimation”.DIP 6620
Spring 2004 Final Project Paper.
[2] Bhusan, K. Sasi, Vineela, T., Reddy, N. Venkateswara, Krishna, K.Vamsi, dan Rao, Joseph Abilash. May 2009. “Motion Based Foreground Segmentation using Block Matching Algorithm (BMA)”.International Journal Of Recent Trends in
Engineering. Vol. 1, No. 2.
[3] Bovik, Al. 2009. The Essential Guide to Video Processing. India : diacriTech [4] Boykov, Yuri, Veksler, Olga, Zabih, Ramin. November 2011. “Fast Approximate
Energy Minimization via Graph Cuts”. IEEE TRANSACTIONS ON PATTERN
ANALYSIS AND MACHINE INTELLIGENCE, Vol. 23, No. 11.
[5] Chung, Ronald H.Y., Chin, Francis Y.L., Wong, Kwan-Yee K., Chow, K.P., Luo, T., dan Fung, Henry, S.K. Apr 2005. “Efficient Block-based Motion Segmentation Method using Motion Vector Consistency”. Conference on Machine Vision Application. [6] Han, Bing, Robert,William, Wu, Dapeng, dan Li, Jian.2007.
“Motion-Segmentation-Based Change Detection”. Algorithms for Synthetic Aperture Radar Imagery XIV. [7] S. Alexiadis, Dimitrios, D. Sergiadis, George. 2008. “Motion estimation, segmentation
and separation, using hypercomplex phase correlation, clustering techniques and graph-based optimization”. Computer Vision and Image Understanding 113 (2009)
212-234.
[8] Wang, Yao, Ostermann, Jorn, Zhang, Ya-Qin, Ostermann, Joern, dan Zhang Ya-quin. 2001. Video Processing and Communication. Prentice Hall.