• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun Oleh : Madinah NIM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun Oleh : Madinah NIM:"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KETOKOHAN TERHADAP PENINGKATAN MINAT JAMA’AH HAJI DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI DAN UMROH (KBIHU) MAHBUBIYAH

CILANDAK JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh :

Madinah

NIM: 11160530000064

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1441 H/2020 H

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Madinah, NIM: 1160530000064, Pengaruh Ketokohan Terhadap Peningkatan Minat Jama’ah Haji Di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Dan Umroh (Kbihu) Mahbubiyah Cilandak Jakarta Selatan

Ritual ibadah haji adalah ibadah yang berbeda dengan ibadah wajib lainnya, yang mana pelaksanaanya memiliki waktu yang khusus dan tempat pelaksanaannya pun khusus. Oleh karena itulah butuh finansial yang lebih untuk menunaikan ibadah haji ini.

Perkembangan zaman telah berubah yang mana pelaksanaan haji kini sudah dapat dimudahkan dengan adanya keberadaan kelompok-kelompok travel maupun kelompok ibadah haji di tanah air, semua hadir dengan menawarkan fasilitas-fasilitas dan pelayanan terbaiknya hingga banyaklah promosi-promosi yang ditawarkan.

Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh promosi tokoh dalam mempengaruhi minat jama’ah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis statistik. Data-data yang diambil oleh peneliti meliputi data yang ada di lembaga dengan teknik wawancara, angket serta dokumentasi.

Dari penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, menunjukan bahwa KBIH Mahbubiyah Cilandak Jakarta Selatan dalam memasarkan promosi ketokohan dalam menarik minat jama’ah cukup menghasilkan dan cukup mempengaruhi, ditandai dengan kepercayaan jama’ah bahwa ketokohan yang memiliki kapasitas memumpuni akan dapat membimbing dengan baik dalam pelaksanaan haji maupun umrah.

Kata Kunci : Pengaruh Analisis Promosi Ketokohan terhadap Minat Jama’ah KBIH Mahbubiyah Cilandak Jakarta Selatan

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, puji syukur kepada Allah SWT, karena atas izin dan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Peningkatan Minat Jama’ah Haji Di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Dan Umroh (KBIH) Mahbubiyah Cilandak Jakarta Selatan”. Tidak lupa penulis sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah membimbing umatnya ke dalam ajaran yang benar, semoga kita mendapatkan syafa’at di hari akhir nanti. Aamiin.

Tak lupa penulis berterima kasih kepada orang tua yang telah mendukung dalam penyelesaian skripsi ini karena berkat do’a dan support mereka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Semoga beliau diberikan kesehatan, rezeki, dan lindungan Allah SWT., aamiin.

Selama penelitian, penulisan, dan penyelesaian skripsi ini penulis mendapatkan banyak bantuan serta support dari berbagai pihak. Maka penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. 2. Bapak Suparto, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Ibu Dr. Siti Napsiyah, MSW selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr Sihabudin Noor, MA selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, dan Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA Selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

(7)

iii

3. Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Ketua Program Studi Manajemen Dakwah dan Bapak Amirudin, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Dakwah.

4. Bapak Dr. H. Ahmadih Rojali Jawab, MA selaku Dosen Penasihat Akademik dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dari awal hingga akhir penyelesaian.

5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Manajemen Dakwah yang telah memberikan pengalaman serta pembelajaran teori yang sangat luar biasa.

6. Bapak Hery selaku Ketua Bidang Kesekretariatan dan menginzinkan penulis untuk melakukan penelitian di KBIH Mahbubiyah serta bersedia penulis wawancarai.

7. Pengurus serta jajaran staff, beserta para Jama’ah KBIH Mahbubiyah yang membantu penulis dalam penyelesaian penelitian dan bersedia untuk penulis wawancarai.

8. Bapak Ahmad Fahlevi, S.Pd, Reza Maulana yang memberikan dukungan serta membantu dalam ide penulisan skripsi

9. Aby Lutfy Ibrahim yang telah membantu saya dalam pengerjaan skripsi.

10. Kawan-kawan Kpks Basecamp selaku kawan-kawan seperjuangan dalam penyelesaian skripsi dan saling support satu sama lain dalam penulisan skripsi.

11. Teman-teman seperjuangan Prodi Manajemen Dakwah angkatan 2016, khususnya MD B dan MD MHU yang telah berjuang bersama-sama.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, besar harapan kepada pembaca untuk dapat berupa

(8)

iv

kritikan dan saran yang membangun untuk kesempurnaan penelitian ini. Demikian penulis membuat penelitian ini, semoga dapat memberikan manfaat. Terima Kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb Jakarta, Senin 28 September 2020

(9)

v DAFTAR ISI ABSTRAK ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... v DAFTAR BAGAN………... ix DAFTAR TABEL………. x BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah………1

B. Pembatasan Masalah………. 5

C. Rumusan Masalah………. 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian………... 6

1. Tujuan Penelitian……… 6

2. Manfaat Penelitian……….. 7

E. Tinjauan Pustaka………... 8

F. Sistematika Penulisan………. 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

A. Pengertian Strategi……….. 11

B. Pengertian Promosi………. 13

C. Jenis jenis Promosi……….. 16

1. Periklanan……….. 17

2. Penjualan Tatap Muka………. 18

(10)

vi

E. Pengertian Minat………..21

1. Minat dalam Pandangan Islam……… 24

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat………. 25

F. Jenis-jenis Minat………...26

G. Pengertian Jam’ah Haji dan Umrah………...31

1. Macam-macam Haji dan Umrah………. 35

2. Syarat, Rukun, dan Wajib Haji dan Umrah………... 37

BAB III GAMBARAN UMUM ... 40

A. Tempat dan Waktu Penelitian……… 40

1. Tempat Penelitian………... 40

2. Waktu Penelitian………... 40

B. Gambaran Umum KBIH Mahbubiyah Cilandak Jakarta Selatan.. 40

1. Sejarah Singkat……….. 40

2. Profil Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Mahbubiyah………. 42

3. Susunan Pengurus KBIH Mahbubiyah……… 43

4. Susunan Manejerial KBIH Mahbubiyah…………...………….. 44

C. Metode Penelitian………. 45

D. Populasi dan Sampel……… 45

E. Teknik Pengumpulan Data……….. 45

1. Studi Dokumenter……….. 46

2. Wawancara………. 46

3. Angket dan Kuisioner……… 52

(11)

vi i

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENULIS ... 55

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 55

1. Variabel X (Promosi Tokoh)……… 55

2. Variabel Y (Minat Jama’ah)….………... 58

B. Analisis Data ... 60

1. Uji Validitas………... 60

2. Uji Reliabilitas………...…… 64

3. Uji Korelasi……… 65

4. Uji Koefiensi Determinasi………...….. 69

5. Uji Hipotesis (Uji t)………...………. 70

BAB V PENUTUP ... 72

1. Kesimpulan ... 72

2. Saran-saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74 Lampiran

(12)

vi ii DAFTAR TABEL:

TABEL 1.1 Kisi-Kisi Instrumen ... 35

TABEL 4.1 Rekapitulasi Tabulasi Jawaban Responden untuk Kuisioner X (Promosi Ketokohan) ...………... 40

TABEL 4.2 Rekapitulasi Tabulasi Jawaban Responden untuk Kuisioner Variabel Y (Motivasi Belajar) ... 43

TABEL 4.3 SPSS Validitas Variabel X ... 46

TABEL 4.4 SPSS Validitas Variabel Y ... 47

TABEL 4.5 Perhitungan Validitas Instrumen ... 48

TABEL 4.6 Nilai r Cronbanch Variabel X ... 50

TABEL 4.7 Nilai r Cronbach Variabel Y ... 50

(13)
(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama Islam betugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, Insyaa Allah menjadi orang yang beruntung. Ibadah dalam Agama Islam banyak macamnya. Haji dan Umroh salah satunya Haji merupakan rukun islam yang kelima setelah syahadat, sholat, zakat, puasa, dan ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya namun juga semangat dan harta.Dalam mengerjakan haji, di perlukan penempuhan jarak yang demikian jauh untuk mencapai baitullah. Dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak keluarga hanya dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.

Haji dan umroh adalah ibadah yang diperintahkan Allah dan dajarkan oleh para Rasul. Ibadah ini dimulai sejak Nabi Adam AS., manusia pertama yang menginjakkan kaki didunia ini, membangun ka’bah di Makkah. Bahwa ia merupakan kewajiban, yang sesungguhnya tidaklah

diperlukan-Nya, memperkuat keyakinan akan kebutuhan untuk

menunaikannya.Orang-orang yang mengerjakan ibadah haji dan umroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memberikan kepada mereka apa yang mereka minta, kemudian Dia akan mengganti semua harta yang mereka belanjakan untuk-Nya, satu dirham menjadi sejuta dirham.Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti

(15)

thawaf, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya.

Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. Haji diwajibkan pada tahun kesembilan Hijriyah yakni setelah Isalm berkembang dan memperoleh kemajuan di Madinah. Tiap tahun lebih dari 2,5 tahun juta umat muslim menunaikan ibadah Haji.

Haji merupakan rukun islam yang kelima, diwajibkan kepada setiap muslim yang mampu untuk mengerjakannya, jumhur ulama sepakat bahwa mula- mulanya disyariatkan ibadah haji tersebut adalah pada tahun ke enam hijriyah, tetapi ada juga yang mengatakan tahun ke sembilan hijriyah.1

Mengingat antusiasnya umat islam yang menginginkan beribadah haji dan umrah ketanah suci. Sehingga secara tidak langsung juga memberikan kerugian nama baik kepada biro-biro travel haji dan umrah lainnya. Untuk menghindari hal tersebut masyarakat dihimbau agar lebih selektif memilih biro-biro yang berizin resmi yang telah ditetapkan oleh Kemenag (Kementerian Agama). Janganlah tergiur dengan harga yang murah dalam membeli paket umrah, seharusnya sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama di Indonesia.

Biro-biro haji dan umrah berkompetisi menawarkan pembinaan, pelayanan dan kelebihan berbagai fasilitas untuk dapat menarik simpati para jamaah. Sehingga banyaklah bermunculan biro-biro penyelenggara haji dan umrah yang menawarkan harga dibawah standart. Otomatis banyaklah calon jamaah yang tergiur akan tawaran tersebut, membayar dengan harga murah dan dapat berangkat ketanah suci. Sebenarnya tidak

(16)

masuk akal, karena tidak bisa memenuhi standart minimal yang telah ditetapkan oleh Kementrian Agama. Biaya yang telah ditetapkan untuk beribadah ketanah suci oleh Kementerian Agama yakni sebesar 20 juta. Sehingga seharusnya biro haji dan umrah yang menawarkan harga jauh dibawah standart tersebut perlu dicurigai. Harga yang tidak lazim tentu akan mempunyai konsekuensi yang lebih besar. Terdapat beberapa biaya yang ditekan seperti tiket pesawat dan hotel yang jauh dari masjidil haram. Calon jamaah yang menginginkan paket tersebut disyaratkan memesan terlebih dahulu dan keberangkatannya bisa sampai 1-2 tahun lagi. Adanya realitas tentang masih banyaknya umat Islam yang masih belum kuat secara perekonomian sehingga akan sangat mudah tergiur dengan paket umroh yang jauh dibawah harga standart. Namun bukan hanya promosi biaya murah dan fasilitas yang menjanjikan yang menjadi daya tarik para masyarakat agar tertarik menjadi peserta suatu biro pelayanan haji dan umrah namun apa saja strategi-strategi yang diterapkan oleh biro pelayanan haji dan umrah agar mendapat peningkatan peserta haji dan umrah tiap tahunnya.

Berdasarkan UU no. 13 Tahun 2008 juga menjelaskan tentang penyelenggaraan Ibadah Haji, pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan ibadah haji dan umrah. pembinaan diarahkan pada terwujudnya jamaah haji mandiri, yaitu kemampuan jamaah dalam memahami dan melaksanakan tata cara ibadah sesuai ketentuan syariat islam. Jamaah haji mandiri hanya dapat dicapai melalui evektivitas pelaksanaan bimbingan jamaah haji yang dilakukan pemerintah dan KelompokBimbingan/KBIH.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis dengan amat tertarik untuk meneliti mengenai strategi pembinaan untuk menciptakan kemandirian jamaah haji baik yang berkaitan dengan seputar manasik haji maupun hal hal lainnya yang saling ada kaitannya dengan pelaksanaan

(17)

ibadah haji terutama dalam pembinaan. Dan kemudian penulis jadikan bahan sekaligus objek penelitian dengan judul “Pengaruh Ketokohan

Terhadap Peningkatan Minat Jama’ah Haji Di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Dan Umroh (Kbihu) Mahbubiyah Cilandak Jakarta Selatan”

B. Pembatasan Masalah

Agar dalam pembahasan proposal penelitian ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah yang dibahas hanya pada Strategi Promosi lewat Ketokohan terhadap peningkatan minat jama’ah haji dan umroh KBIH Mahbubiyah Cilandak jakarta selatan.

C. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang akan dibahas diatas, penulis merumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana menciptakan strategi promosi ( Ketokohan ) KBIH Mahbubiyah dalam menarik minat konsumen ?

b. Seberapa besar hubungan strategi promosi ketokohan KBIH Mahbubiyah dalam mempengaruhi minat konsumen ?

c. Seberapa besar pengaruh strategi promosi KBIH Mahbubiyahdalam meningkatkan minat jama’ah haji dan umrah ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui strategi promosi ibadah haji dan umrah di KBIH Mahbubiyah.

(18)

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam memberikan promosi kepada konsumen.

c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi promosi KBIH Mahbubiyah terhadap peningkatan minat jama’ah haji dan umrah.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Manfaat secara akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan terhadap pihak kampus dan mahasiswakhususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah Jurusan ManajemenHaji dan Umroh (MHU).

b. Manfaat secara praktis

Agar citra KBIH Mahbubiyah menjadi lebih baik dan selalu baik dimata jama’ah dan menjadi KBIH yang berkualitas dalam melayani jama’ah sebagai konsumen.

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan tinjauan yang sudah dilakukan beberapa sumber kepustakaan, penulis menemukan skripsi yang dijadiakn tinjauan pustaka sebagai bahan perbandingan dan untuk menghindari adanya penjiplakan dalam pembuatan skripsi yang akan peneliti susun. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian ini diantaranya:

1. Ilmiyatin Nupus (11140530000017) jurusan Manajemen Dakwah (Manajemen Haji Umrah) Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu

(19)

Komunikasi UIN syarif Hidayatullah Jakarta2018 “Strategi Pembinaan Petugas Haji Indonesia Pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia” Penelitian ini membahas tentang strategi pembinaan petugas haji pada kantor Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah KementrianAgama.

2. Maisurih (1110053100029) jurusan Manajemen Dakwah (Manajemen Haji Umrah) Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN syarif Hidayatullah Jakarta 2015 “Manajemen Pelayanan Jamaah Haji Pada Asrama Haji Embarkasi Dki Jakarta Pondok Gede Tahun 2014” penelitian ini membahas tentang manajemen pelayanan haji pada asrama haji Embarkasi DKI Jakarta Pondok Gede tahun 2014.

F. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penelitian ini penulisan menggunakan Sesuai dengan keputusan Rektor UIN Jakarta Nomor 507 Tahun 2017. Adapun sistematika dalam penulisan ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian strategi, macam-macam strategi, fungsi strategi, Pengertian Promosi, jenis-jenis promosi, fungsi promosi, pengertian minat, jenis-jenis minat, pengertian jamaah haji dan umrah.

(20)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian ini berisikan penjelasan tentang populasi dan sampel, tempat dan waktu penelitian, sumber data, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik analisis data.

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Temuan penelitian dan pembahsan ini berisikan penjelasan mengenai hasil temuan dan analisis data seperti deskripsi data responden penelitian, uji instrumen, rekapitulasi validasi dan reabilitas instrumen, deskripsi data dan pembahasan dan analisis data.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas kesimpulan dari rumusan masalah penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA

(21)

8 BAB II

LANDASAN TEORI A. Strategi Promosi

Strategi adalah Perangkat luas rencana organisasi untuk mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai tujuan organisasi. Pada awalnya konsep strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan (ways to achieve ends). Konsep ini terutama sesuai dengan perkembangan awal penggunaan konsep strategi yang digunakan dalam dunia militer. Strategi digunakan dalam dunia militer untuk memenangkan suatu peperangan, sedangkan cara yang digunakan oleh pasukan untuk memenangkan pertempuran disebut dengan istilah taktik.1

Menurut Philip Kotler perencanaan strategi adalah proses manajerial untuk mengembangkandan mempertahankan kesesuaian yang layak antara sasaran, keahlian, dan sumber daya serta peluang-peluang pasar yang selalu berubah. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk membentuk dan menyempurnakan usaha dan produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan.2

Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert Jr bahwa strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu:

1. Berdasarkan perspektif yang pertama,

Strategi, program untuk menentukan dan mencapai tujuan

organisasi dan mengimplementasikan misinya.

2. Sedangkan berdasarkan perspektif yang kedua,

1 Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung : Erlangga, 2012) h. 24 2 Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran,

(22)

9

Strategi, merupakan pola tanggapan atau respon oganisasi

terhadap lingkungannya sepanjang waktu.

Dari dua perspektif diatas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah rencana atas suatu tindakan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.3 Sedangkan menurut Buchari Alma dengan mengutip pendapat dari Kenneth R. Andrews, bahwa :

“Strategi perusahaan adalah pola keputusan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud, dan tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan”.4

Jadi strategi adalah penetapan arah keseluruhan dari bisnis yang ditujukan untuk mencapai suatu tujuan.

B. Pengertian Promosi

Sebelumnya penulis atau kebanyakan orang berfikiran bahwasanya promosi memiliki arti yang sama dengan pemasaran, namun pada kenyataannya promosi memiliki arti yang sangat luas, meskipun promosi adalh salah satu bagian dari pemasaran. Promosi dalam jual beli memiliki peranan yang sangat besar dikarenakan aktifitas promosi adalah kegiatan untuk memberikan kepercayaan bahkan mengikat keinginan konsumen untuk terus membeli atau memakai barang dari hasil produk itu sendiri.

3 Fandy Tjiptono, Manajemen Pemasaran, ( Yogyakarta : Andi Offset, 2005), h.3 4 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa,

(23)

10

Penulis mengutip beberapa pengertian-pengertian promosi dari berbagai ahli diawah ini.

“Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang diinginkan.”5Secara

sederhana strategi promosi mengacu pada perencanaan mengenai bagaimana cara untuk mendapatkan sebuah produk agar sampai ketangan pelanggan.

Menurut Tjiptono, promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.6

Menurut Kotler Promosi adalah, “usaha yang dilakukan oleh marketer, berkomunikasi dengan calon audiens, komunikasi adalah proses membagi ide, informasi atau perasaan audiens.”7

Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk tersebut. Pada bagian promosi peran komunikasi menjadi penting karena komunikasi merupakan pertukaran informasi antar pembeli dan penjual. Pertukaran informasi sangat penting bagi peningkatan hubungan pemasaran, hal ini dikarenakan informasi akan memberikan pengertian kepada para konsumen termasuk penjual itu sendiri bagi peningkatan pemasaran produk yang akan ditawarkan. Secara tradisional, bauran promosi

5 Angipora,M.P., Dasar-dasar Pemasaran, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006

), h. 28

6 Fandy, Tjiptono, Strategi Pemasaran, ( Yogyakarta : ANDI, 2001), h. 219

7 Philip Kotler, gary amstrong, Manajemen Pemasaran, ( Jakarta : Erlangga, 2012),

(24)

11

mencakup empat elemen, yaitu: iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi, dan personal selling. Namun George dan Michael Belch menambahkan dua elemen dalam promotional mix, yaitu direct marketing dan interactive media. Dua elemen terakhir ini telah digunakan secara luas oleh pengelola pemasaran dewasa ini untuk berkomunikasi dengan khalayak sasarannya sebagaimana empat elemen sebelumnya.8

Dari beberapa pengertian promosi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa promosi merupakan kegiatan pemasaran dan penjualan dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara memengaruhi para konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

C. Jenis-Jenis Promosi

Dalam kegiatan promosi dapat menggunakan berbagai media, agar sebuah promosi menjadi lebih menarik. Tentunya dalam melakukan kegiatan promosi akan ada feedback yang diharapkan berupa materi. Seiring dengan perkembangan zaman, memudahkan untuk setiap individu melakukan kegiatan promosi untuk menjual produk atau jasa yang dimiliki, sehingga hal tersebut menuntut kreativitas dalam melakukan promosi, yang tidak terbatas pada media konvensional saja. media dapat dikatakan sebagai pembentuk keyakinan bahwa isi yang disebarkan oleh media memiliki kekuatan untuk memengaruhi masa depan masyarakat.

Secara garis besar promosi produk dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain yaitu: 1) Periklanan (Advertising) adalah segala bentuk presentasi dan promosi non personal suatu produk yang disponsori

(25)

12

oleh sponsor yang jelas. 2) Personal Selling adalah suatu komunikasi secara persuasif seseorang secara individu kepada seseorang atau lebih calon pembeli dengan maksud menimbulkan permintaan atau penjualan. 3) Publisitas adalah sejumlah informasi tentang produk yang disebarluaskan kepada masyarakat dengan cara membuat berita yang mempunyai arti secara komersial. 4) Sales Promotion adalah suatu proses promosi yang dapat dilakukan dengan cara peragaan, pertunjukan, pameran dan demonstrans yang ditujukan dengan memberikan sample produk, dan hadiah.9 Ada berbagai jenis-jenis Promosi, antara lain:

1. Periklanan (Advertising) yaitu bentuk promosi non personal dengan mengunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Periklanan juga merupakan salah satu media promosi paling efektif dalam mempasarkan barang atau jasa. Periklanan (advertising) berguna untuk menginformasi dan membujuk sekelompok besar orang dengan komunikasi satu arah. Secara umum iklan bisa muncul di mana saja, menggunakan media apapun mengusung informasi penjualan kepada targetnya. Perkembangan iklan yang pesat membuat iklan dapat menjangkau berbagai media. Ada iklan radio, televisi, internet, megatron (papan reklame yang menampilkan gambar bergerak), dan media lainnya seperti melalui media cetak seperti brosur, poster, banner dan sebagainya.

Banyak bentuk periklanan memberi kontribusi unik pada bauran promosi, secara keseluruhan periklanan dapat mencapai jumlah besar pembeli yang tersebar secara geografis dengan biaya rendah.Periklanan memungkinkan penjual mengulang pesan yang diterima dari beberapa pesaing karena sifat publik atau periklanan

(26)

13

cenderung membuat konsumen memandang produk yang diiklankan sehingga dipahami dan diterima oleh konsumen.Periklanan berskala besar menunjukan sesuatu yang positif mengenai besarnya penjualan, popularitas dan keberhasilan. 2. Penjualan tatap muka (personal selling) yaitu bentuk promosi secara personal dengan persentasi lisan dalam suatu percakapan/ interaksi dengan calon pembeli. Tipe promosi ini diharapkan untuk dapat secara intensif mempengaruhi dan mendorong calon pembeli. Kegiatan promosi ini sering terjadi melalui telepon yang dapat menghubungkan pembeli dan penjual.10

D. Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah untuk menginformasikan, kemudian juga untuk mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya, tidak hanya sekedar menginformasikan suatu produk, namun diharapkan dapat menciptakan suatu keadaan dimana konsumen bersedia untuk memakai suatu produk atau jasa yang dipasarkan.

Promosi bertujuan untuk menarik konsumen agar mau mencoba produk baru, memancing konsumen agar meninggalkan produk pesaing, atau untuk membuat konsumen meninggalkan produk yang sudah matang, atau menahan atau member penghargaan pada konsumen yang loyal.11

Adapun tujuan promosi penjualan menurut para ahli lain adalah sebagai berikut:

1. Menarik perhatian para pembeli baru.

10 Philip Kotler, Priciple Of Marketing, ( United Kingdom : Pearson Education, 2001

), h. 448

(27)

14

2. Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen atau pelanggan lama.

3. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama. 4. Menghindarkan konsumen dari peralihan ke merek lain. 5. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas.

6. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas pangsa pasar jangka panjang.

Ada beberapa keuntungan dari promosi penjualan, yaitu:

1. Seringkali menarik perhatian konsumen

2. Tema atau judul peralatan promosi menarik

3. Konsumen dapat memperoleh sesuatu yang berharga seperti kupon, voucher, hadiah, barang gratis, dan lain-lain.

4. Menambah jumlah konsumen dan menjaga kesetiaan atau loyalitas konsumen

5. Meningkatkan daya rangsang ataupun minat beli untuk melakukan pembeliaan.12

Sedangkat pendapat lain dari Tujuan dari kegiatan promosi berdasarkan riset antara lain:

a. Tujuan promosi untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, dalam hasil riset menunjukan bahwa sebagian besar konsumen masih belum mengetahui keberadaan

12 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, ( Bandung : CV

(28)

15

perusahaan.

b. Tujuan promosi untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan jika hasil riset menunjukan sebagian besar khalayak penggunaan atau konsumen belum memahami manfaat produk yang dihasilkan perusahaan.

c. Tujuan promosi untuk mengubah citra perusahaan dimata khalayak karena adanya produk atau kegiatan baru jika hasil riset menunjukan khalayak belum mengetahui bahwa perusahaan telah menghasilkan produk baru atau kegiatan baru.13

Dalam hal ini promosi yang dilakukan oleh KBIH dalam menyelenggarakan ibadah haji dan umroh sangatlah barvariasi mulai dari harga yang ditawarkan, fasilitas yang nyaman serta ketokohan yang dimunculkan oleh pihak tersebut sehingga promosi yang diberikan kepada konsumen dapat mengikat keinginan konsumen dalam hal ini adalah jama’ah untuk menggunakan jasa tersebut.

(29)

16 E. Pengertian Minat

Minat adalah suatu rasa atau proses rasa ketertarikan yang dirasakan oleh seseorang terhadap suatu produk, dan ingin mencoba, menggunakan atau memiliki produk tersebut. Secara (Terminologi), minat adalah keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap sesuatu hal.14

Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.15 “Minat dapat diartikan pula sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas, atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai dengan perasaan senang.”16

Menurut Schiffman-Kanuk dalam perilaku konsumen difokuskan kepada bagaimana individu-individu membuat keputusan untuk menghabiskan ketersediaan sumber daya yang mereka miliki seperti waktu, uang dan usaha untuk mengkomsumsi barang kebutuhan.17 Menurut Kotler dan Amstrong mengemukakan bahwa perilaku

14 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1990), h.58

15 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004),

h.151

16 Abd. Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persepektif Islam, (Jakarta : PT. Prenada Media, 2004), h. 262

17 Mulyadi, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil,( Bandung : Alfabeta, 2009), hal.114

(30)

17

konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk komsumsi personal.18

Dalam kehidupan ini kita akan selalu berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain, benda, situasi dan aktivitas- aktivitas yang terdapat di sekitar kita. Dalam berhubungan tersebut kita mungkin bersikap menerima,membiarkan atau menolaknya. Apabila kita menaruh minat, itu berarti menyambut atau bersikap positif dalam berhubungan dalam objek atau lingkungan tersebut dengan demikian maka akan cenderung untuk member perhatian dan melakukan tindakan lebih lanjut.

Apa sebenarnya minat itu ? Secara sederhana minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan tindakan terhadap orang. Dalam menarik minat jama.ah untuk menggunakan jasa KBIH sebagai penyelenggara haji dan umrah haruslah memiliki sesuatu yang berbeda sehingga ada rasa dari jama’ah untuk terus menggunakan jasa pihak KBIH penyyelenggara haji dan umrah karena merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

1. Minat dalam Pandangan Islam

Sebagaimana dengan bakat minat juga merupakan sesuatu yang harus diteruskan pada hal-hal konkret. Karena sebenarnya minat masih merupakan hal yang abstrak. Upaya kita dalam membedakan minat inilah yang ditutut dalam islam. Jika kita memiliki minat yang besar terhadap sesuatu namun tidak

18 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, ( Jakarta : PT Indeks, 2001), edisi ke 11, Cet Ke-2, hal.3

(31)

18

mendapatkan maka minat itu tidak ada gunanya. Sesuatu hal yang naïf jika seseorang memiliki minat pada sesuatu namun tidak meresponnya dengan tindakan nyata. Karena pada dasarnya jika kita menaruh minat pada sesuatu, maka berarti kita menyambut baik dan bersikap positif dalam berhubungan dengan objek dan lingkungan. Misalnya, seseorang yang berminat menguasai bahasa ingris, maka dia akan melakukan upaya untuk dapat mengetahui, memahami, bahkan untuk berkomunikasi bahasa inggris.

َمَّلَع

إمَلإعَي إمَل اَم َناَسإنِ إلْا

ِمَلَق

إلاِب َمَّلَع يِذَّلا

مَرإكَ إلْا َكُّبَر َو إأ َرإقا

Artinya: “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”19 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat

a. Dorongan dari dalam diri individu.

Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

b. Motif social.

Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, perhargaan dari lingkungan dimana ia berada.

c. Faktor emosional.

19 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi dalam Perspektif

(32)

19

Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuat kegiatan atau objek tertentu.20

Sedangkan menurut Abu Ahmadi ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi minat yaitu sebagai berikut:

1. Pembawaan. 2. Kebutuhan. 3. Kewajiban. 4. Suasana jiwa. 5. Keadaan batin 6. Suasana di sekitar.

7. Kuat tidaknya perangsang21

F. Jenis-jenis Minat

Minat memegang peranan penting dalam hal jual-beli sebuah prodak karena proses promosi berkaitan dengan menarik minat konsumen untuk mencari tau hingga membeli barang yang diproduksi, sehingga minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam berdasarkan timbulnya minat, berdasarkan arahnya minat, dan berdasarkan cara mengungkapkan minat.

1. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi dua macam antara lain :

a. Minat Primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan

20 Crow, Lester D dan Alice Crow, Psikologi Pendidikan, (Surabaya: Bina Ilmu,

1984), hlm. 22

(33)

20

akan makanan, perasaan enak dan nyaman, kebebasan beraktivitas serta seks.

b. Minat Kultural atau sosial adalah minat yang timbulnya karena proses belajar, minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita. Misalnya minat belajar individu punya pengalaman bahwa masyarakat atau lingkungan akan lebih menghargai orang-orang terpelajar dan pendidikan tinggi, sehingga hal ini akan menimbulkan minat individu untuk belajar dan berprestasi agar mendapat penghargaan dari lingkungan, hal ini mempunyai arti yang sangat penting bagi harga dirinya.

2. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi dua macam antara lain :

a. Minat Intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasr atau minat asli. Misalnya seseorang belajar karena memang pada ilmu pengetahuan atau karena memang senang membaca, bukan karena ingin mendapatkan pujian atau penghargaan.

b. Minat Ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut hilang. Misalnya seseorang yang belajar dengan tujuan agar menjadi juara kelas atau lulus ujian.

(34)

21

3. Berdasarkan cara mengunkapkan minat dapat dibedakan menjadi empat macam terdiri atas :

a. Expressed interest adalah minat yang diungkapkan dengan cara meminta kepada subjek untuk menyatakan atau menuliskan kegiatan-kegiatan baik yang berupa tugas maupun bukan tugas dengan perasaan senang.

b. Manifest interest adalah minat yang diungkapkan dengan cara mengobservasi secara langsung terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan subjek.

c. Tested interest adalah minat yang diungkapkan cara menyimpulkan dari hasil jawaban tes objektif yang diberikan. d. Inventoried interest adalah minat yang diungkapkan dengan

menggunakan alat-alat yang sudah distandardisasikan.

Menurut Woolfolk minat tebagi menjadi dua: 1. Personal (Individual)

Minat yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa adanya pengaruh dari luar. Minat individual merupakan aspek terpendam dari dalam diri seseorang.

2. Situasional

Merupakan minat yang muncul dari diri seseorang karena adanya pengaruh dari luar, berupa aktifitas sosial. Lingkungan lebih dalam menentukan minat, misalnya siswa berminat pada materi bahasa Inggris karena teman-teman sekeliling banyak yang menyukai dan mempelajari. Sehingga minat selain tumbuh dari aspek terpendam dari dalam diri, minat juga dapat tumbuh melalui pengaruh lingkungan terutama komunikasi teman sebaya pada siswa- siswa di

(35)

22

sekolah. Interaksi yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap sesuatu terutama dalam ketertarikan dan pengambilan keputusan.22

Menurut Milton minat dibagi menjadi dua yaitu:

a. Minat subyektif: Perasaan yang menyatakan bahwa pengalaman-pengalaman tertentu yang bersifat menyenangkan.

b. Minat obyektif: Reaksi yang merangsang kegiatan-kegiatan dalam lingkungannya.23

Sedangkan secara umum menurut Buchori minat dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

a. Minat Primitif: Minat primitif disebut minat yang bersifat biologis, seperti kebutuhan makan, minum, bebas bergaul dan sebagainya. Jadi pada jenis minat ini meliputi kesadaran tentang kebutuhan

yang langsung dapat memuaskan dorongan untuk

mempertahankan organisme.

Minat Kultural: Minat kultural atau dapat disebut juga minat sosial yang berasal atau diperoleh dari proses belajar. Jadi minat kultural disini lebih tinggi nilainya dari pada minat primitive. Suatu minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu tidak muncul sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi

22 Woolfolk, Anita, Educational Psychology, (Boston : Allyn and Balcon, 2004), Edisi

9, hal. 363-364

23 Alex Sobur, Psikologi umum dalam lintas sejarah, (Bandung,PustakaSetia, 2003),

(36)

23

belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut.24

G. Pengertian Jama’ah Haji dan Umrah

Jamaah berasal dari kata arab yang artinya kompak atau bersama- sama. Ungkapan shalat berjamaah berarti shalat yang dikerjakan secara bersama-sama di bawah pimpinan seorang imam. Jamaah juga berarti sekelompok manusia yang terikat oleh sikap, pendirian, keyakinan, dan tugas serta tujuan yang sama. Islam menganjurkan umat islam menggalang kekompakan dan kebersamaan, yaitu suatu masyarakat yang terdiri dari pribadi-pribadi muslim, menegakkan prinsip ta‟awun (tolong- menolong) dan kerjasama, untuk tegaknya kekuatan bersama demi tercapainya tujuan bersama.25

Kata haji berasal dari akar kata

جح

-

ي

جح

-

جح

yang artinya menuju tempat tertentu. Dalam Kamus Bahasa Indonesia haji adalah rukun islam yang kelima, kewajiban ibadah yang harus dilakukan oleh orang Islam yang mampu dengan mengunjungi ka‟bah di Masjidil haram pada bulan haji dan mengamalkan amalan-amalan haji (seperti Ihram, Tawaf, Sa‟i, dan wukuf).26

24 Buchori, Psikologi Pendidikan, (Jakarta. PT. Aksara Baru, 1991), hal. 136 25 Sumuran Harahap, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta : Mitra Abadi Press,

2008), h.278-279

26 Meity Taqdir Qodratilah, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, (Jakarta: Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), h. 296

(37)

24

Menurut pendapat Imam Maliki mengenai haji “Haji menurut bahasa ialah menyengaja. Sedangkan menurut syara ialah wukuf di padang Arafah pada malam kesepuluh dari bulan Dzulhijjah, tawaf di Ka‟bah 7 kali, sa‟i 7 kali. Dan semuanya itu dikerjakan menurutcara-cara tertentu.” Maksud dari wukuf pada malam kesepuluh dari bulan Dzulhijjah dengan menunjukkan bahwa rukun wukuf harus pada malam hari. Sedangkan tawaf maksudnya ialah tawaf ifadhah, karena ia termasuk rukun haji. Sa‟I yang juga termasuk rukun dilakukan setelah tawaf ifadhah bagi orang yang tidak bersa‟i setelah tawaf qudum (selamat datang di Ka‟bah) akan tetapi, sekalipun juga niat termasuk rukun bagi mereka.27

Abdurrahman Al-Zaziri menyatakan bahwa “yang dimaksud dengan “Haji” secara bahasa menuju kemuliaan, sedngkan pengertian haji secara istilah adalh amalan-amalan tertentu dan dengan cara tertentu pula.”28

Menurut pengertian diatas ialah dapat disimpulkan bahwa pengertian jama’ah haji ialah kumpulan sekelompok orang yang sengaja melaksanakan ibadah haji ke Baitul Haram pada bulan Zulhijjah dengan niat mengharapkan ridho Allah SWT.

Ibadah haji tidak dilakukan disembarang tempat dan waktu begitupula tidak sembarang akan hal-hal kegiatan dalam pelaksanaan haji, bila demikian dilakukan disembarang tempat atau dengan hal-hal sembarangan dalam melaksanakan ritual haji maka itu bukanlah ibadah haji. Dalam surah Al-Baqarah Allah SWT berfirman :

27 Ibid, h.296

28 Abdurrahman Al-Zaziri, Fiqih 4 Mazhab Bagian Ibadat (Puasa, Zakat, Haji, Kurban), (Jakarta : Darul Ulum Press, 1996), cet. Ke 1, h.177

(38)

25

َف ۚ ٌت ٰم إو لإعَّم ٌر هإشَا ُّجَحإلَا

إلا َّنِهإيِف َضَرَف إنَم

َلَ َو َق إو س ف َلَ َو َثَفَر َلََف َّجَح

ِج

َلاَد

ٰاللّ هإمَلإعَّي ٍرإيَخ إنِم ا إو لَعإفَت اَم َو ۗ ِ جَحإلا ىِف

ِداَّزلا َرإيَخ َّنِاَف ا إو د َّوَزَت َو ۗ

ۖ ى ٰوإقَّتلا

: ةرقبلا﴿ ِباَبإلَ إلَا ىِلو آٰٰي ِن إو قَّتا َو

۱۹۷

Artinya: (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats, berbuat Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal. (QS al-Baqarah: 197).29

َّنِإ

َل َّوَأ

ت ۡيَب

َع ِض و

ِساَّنلِل

يِذَّلَل

َةَّكَبِب

م

ا ٗك َراَب

ى ٗد ه َو

َنيِمَلَٰع ۡلِ ل

ِهيِف

َء

ت َٰيا

ت َٰنِ يَب

ماَقَّم

َۖميِه َٰرۡبِإ

نَم َو

ۥ هَلَخَد

َناَك

َء

ۗاٗنِما

َِّ ِلِل َو

ىَلَع

ِساَّنلٱ

ُّج ِح

ٱ

ِت ۡيَب ۡل

ِنَم

َعاَطَت ۡسٱ

ِهۡيَلِإ

ۚ ٗلَيِبَس

نَم َو

َرَفَك

َّنِإَف

ٱ

ََّلِل

يِنَغ

ِنَع

نيِمَلَٰعۡلٱ

﴿

نارمع لآ

۹۷

-۹٦

Artinya : Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah bagi) manusia, ialah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) Maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah), menjadi amanlah dia; mengerjakan haji menuju Baitullah adalah kewajiban manusia terhadap Allah, (yaitu bagi) yang sanggup mengadakan perjalanan ke sana, barangsiapa kafir, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (dan tidak butu) pada seluruh alam.30

Ibadah haji adalah ibadah yang besar dan istimewa, karena umat muslim yang menjalankan ibadah haji dituntun untuk kuat fisik dan

29 Departemen Agama RI, Al-„Aliyy, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung:

Diponegoro, 2005), h.49

30 http://id.noblequran.org/quran/surah-ali-imran/, di download pada hari Sabtu,

(39)

26

finansial oleh karena itu ibadah haji masuk dalam kategori ibadah bagi orang yang mampu, yang artinya mampu dalam kekuatan fisik untuk menjalankan ritual-ritual haji dan mampu dalam segi finansial untuk memenuhi biaya-biaya yang dibutuhkan dalam melaksanakan ibadah haji.

Adapun pengertian umrah, kata umrah berasal dari bahasa Arab yaitu علاا رامت yang bermakna (berpergian). Berasal dari kata I’timar yang berarti ziarah, yakni menziarahi ka‟bah dan berthawaf disekelilingnya, kemudian bersa‟i antara shafa dan marwa, serta mencukur rambut (tahallul) tanpa wukuf di arafah.31 Umrah dapat dilaksanakan kapan saja, kecuali ada beberapa waktu yang dimakruhkan melaksanakan umrah bagi jamaah haji, yaitu pada saat jamaah haji wukuf di padang arafah pada hari arafah, hari nahar (10 dzulhijjah) dan hari-hari tasyriq.32

1. Macam-macam Haji dan Umrah

Ada 3 macam haji, yakni haji tamattu‟, haji ifrad, dan haji qiran: a. Haji Tamattu

Mengerjakan umrah terlebih dahulu baru mengerjakan haji b. Haji Ifrad

Mengerjakan haji terlebih dahulu baru mengerjakan umrah dan diselingi tahallul.

c. Haji Qiran

Mengerjakan haji dan umrah bersama-sama tanpa diselingi tahallul.33

31 Muhammad Baqir Al-Habsi, Fiqih Praktis, (Bandung : Mizan,1999), h.377 32 Meity Taqdir Qodratilah., op.cit., h. 296

33 Iwan Gayuh, Buku Pintar Haji dan Umrah, (Jakarta: Pustaka Warga Negara,

(40)

27

Adapun umrah itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu umrah wajib dan umrah sunat :

a. Umrah Wajib

Umrah yang pertama kali dilaksanakan disebut juga umratul islam umrah sunat. Dan umrah yang dilaksanakan karena nazar.

b. Umrah Sunat

Umrah yang dilaksanakan setelah umrah wajib baik yang kedua kali dan seterusnya dan bukan karena nazar.34

2. Syarat, Rukun, dan Wajib Haji dan Umrah a. Syarat Haji dan Umrah

Syarat haji dan umrah pada dasarnya sama tidak ada perbedaan antara haji dan umrah. Syarat tersebut ialah ketentuan-ketentuan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Para ulama hukum Islam (Fuqaha) telah bersepakat bahwa syaratsyarat wajib ibadah haji dan umrah adalah:

1. Islam 2. Baligh 3. Berakal

4. Orang merdeka 5. Mampu (istitha‟ah) b. Rukun Haji dan Umrah

Rukun haji dan umrah adalah amalan-amalan haji yang harus dilaksanakan dan apabila ditinggalkan salah satunya

(41)

28

maka haji maupun umrahnya tidak sah. Adapun perbedaan antara rukun dalam berhaji dan berumrah. Rukun-rukunnya adalah sebagai berikut:

NO Haji Umrah

1 Ihram Ihram

2 Wukuf di Arafah ---

3 Thawaf Ifadhah Thawaf Umrah

4 Sa’i Sa’i

5 Bercukur untu Tahallul Bercukur untu Tahallul

6 Bermalam di Muzdalifah ---

7 Bermalam di Mina ---

8 Thawaf Wada’ ---

*1-5 rukun

*6-10 sebagian kewajiban dalam haji35

Mengutip dalam kitab karangan Syekh Abdullah Abdurrahman Bafadhal Al-Hadlrami berkata :

ناكرأ

جحلا

ةسمخ

:

،مارحلْا

فوقولاو

،ةفرعب

،فاوطلاو

،يعسلاو

قلحلاو

.

ناكرأو

ةرمعلا

ةعبرأ

يهو

:

،مارحلْا

،فاوطلاو

يعسلاو

،

قلحلاو

35 H. Edi Mulyo & H. Harun Abu Rofi‟ie, Panduan Praktis dan Terlengkap Ibadah

(42)

29

Rukun-rukun haji ada lima, yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Dan rukun-rukun umrah ada empat yaitu ihram, tawaf, sa’i dan memotong rambut,” (Syeh Abdullah Abdurrahman Bafadhol al-Hadlrami, Busyra al-Karim Bi Syarhi Masa-il at-Ta’lim Ala al-Muqaddimah al-Hadlrasmiyah, Dar al-Fikr, juz 2, hal. 55).36

Jadi Umrah dapat disimpulkan bahwa memiliki niatan yang sama dengan ibadah haji yakni, sama-sama merupakan rangkaian ritual kegiatan ibadah yang dilaksanakan di Baitul Haram dengan niatan untuk mendapatkan ridho Allah SWT namun yang membedakan hanya waktu pelaksanaannya, yangmana ibadah haji merupakan ibadah yang dilaksanakan hanya pada bulan Dzulhijjah namun, ibadah Umrah bisa dilaksanakan kapan saja. Dan dalam hal rukun haji dan umrah memiliki perbedaan pula. Sebagaimana Allah SWT berfirman :

: ةرقبلا﴿

٦

۱۹

ِ ِلِل َةَرإم عإلا َو َّجَحإلا اوُّمِتَأ َو

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah untuk Allah,” (QS al-Baqarah: 196).37

36https://islam.nu.or.id/post/read/108247/4-perbedaan-haji-dan-umrah, didownload

pada hari Sabtu, 27 Juni 2020 pukul 17.20 WIB

37 https://islam.nu.or.id/post/read/108247/4-perbedaan-haji-dan-umrah,

(43)

30 BAB III

GAMBARAN UMUM KBIH MAHBUBIYAH A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di KBIH MAHBUBIYAH Cilandak Jakarta Selatan pada bulan Juli 2020

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15-20 Juli 2020

B. Gambaran Umum KBIH Mahbubiyah Cilandak Jakarta Selatan

1. Sejarah Singkat KBIH Mahbubiyah Cilandak Jakarta Selatan

Berawal dari minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia akan tatacara pelaksanaan ibadah haji dan umroh, lalu muncullah inisiatif dari seorah Tokoh Ulama yaitu Dr. KH. Manarul Hidayat MA dan Dra Hj. Mahyanah tergerak untuk membentuk Kelompok Bimbingan Haji.

Awalnya pasangan suami istri tersebut pergi haji dengan beberapa sanak saudara, dan disana mereka membimbing serta mengarahkan kepada sanak saudara bagaimana tatacara melaksanakan ibadah haji dengan benar, dari situlah sanak saudara merasa terbantu dengan arahan-arahan yang diberikan oleh KH. Manarul Hidayat, lalu setalah pelaksanaan haji selesai sanak saudara mempromosikan ke masyarakat akan kemahiran KH. Manarul Hidayat dalam memberikan arahan-arahan akan tatacara pelaksanaan ibadah haji. Terseberlah berita dari mulut ke mulut hingga berdirilah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji hingga sampai saat ini. Meskipun awalnya banyak tantangan yang dihadapi dalam menjalankan KBIH, karena saat itu pihak Departemen Agama tidak

(44)

31

menyukai adanya KBIH dan posisi KBIH saat itu sangatlah terpojokan. Inilah awal perjuangan KH. Manarul Hidayat dan istri membuat forum dengan mengumpulkan KBIH lain untuk melaksanakan pertemuan dengan Departemen Agama, dalam hal ini KBIH menjelaskan posisi keberadaan KBIH hanyalah sebuah bimbingan agar para jama’ah terbimbing dalam melaksanakan ibadah haji. Akhirnya dengan kesepakatan bersama Departemen Agama memberikan izin adanya KBIH. Awal dalam mempromosikan KBIH ialah dengan cara menyebarkan brosur-brosur ke sanak saudara sehingga menyebar dari satu jama’ah ke jama’ah yang lain sehingga membentuk antrian tiap tahunnya.

2. Profil Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Al- MAhbubiyah

KBIH Al- Mahbubiyah terletak di Jl. Jeruk Purut No. 10 Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Ps. Minggu Jakarta Selatan. Yang dipimpin oleh KH. Manarul Hidayat Hj. Mahyanah. KBIH ini berdiri sejak tahun 1993 dengan niat karena Allah SWT dan bertujuan agar para jama’ah haji dapat beribadah dengan baik dan benar.

Visi :

Mengadakan bimbingan calon jama’ah Haji Indonesia agar terwujud ibadah haji yang mabrur dan berkualitas

Misi :

 Membimbing jama’ah haji dengan materi manasih haji, fiqih, dan lain-lain

 Mendampingi dan membimbing manasik di Indonesia dan di tanah suci

(45)

32

3. Susunan Pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-

Mahbubiyah

Penanggung Jawab : Dr. KH. Manarul Hidayat MA. Drs. H. Ishomuddin Bisri, Hum.

Ketua : Dra. Hj. Mahyanah

Sekretaris : H. Yusron Hamdi, S,H.I.

Bendahara :Neneng Nurdiniyatul HAsanah, SH.

 Bidang-Bidang

Kesekretariatan : Herry

Bimbingan di Tanah Suci : Drs. H.Mahyudin, MM. HM

Publikasi : Isna Ambarwati

Akomodasi : Didin Wahyudin

Manasik di Tanah Suci : DR. H. Taufik Abdillah Syukur, MA.

4. Susunan Manajerial KBIH Al- Mahbubiyah

Program kerja sebelum keberangkatan :

a. Mengadakan pengajian bulanan pukul 08.00-09.00 WIB b. Mengadakan pra manasik dan do’a-do’a ibadah haji pukul

09.00-10.00 WIB secara cicilan

Apabila ada kebijakan atau keputusan pemerintah yang berubah maka program kerja yang telah dibuat akan di revisi kembali.

Pengurus KBIH Al-Mahbubiyah direkrut dari kalangan sanak saudara yang berkompeten dalam pelaksanaan ibadah haji, selain menjadi pengurus KBIH mayoritas berprofesi menjadi Guru dan Dosen. Pegawai KBIH Al- MAhbubiyah direkrut dari tetangga- tetangga yang mampu mengabdikan dirinya untuk umat.

(46)

33

Dalam mempertahankan keharmonisan antara pengurus dan pegawai KBIH Al-Mahbubiyah mengadakan COFFE MORNING setiap sebulan sekali, agar terjalinnya silaturahim yang kuat. Dalam kegiatan COFFE MORNING tersebut diharapkan antar pengurus dan pegawai bisa saling terbuka dan sharing tentang segala hal yang ada di KBIH Al-Mahbubiyah.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode penelitian survey, dimana data yang didapatkan oleh peneliti adalah hasil apa adanya yang berasal dari responden yang diteliti. Penelitian ini bersifat deskriptif naturalistik, yang mana data dan hasil penelitian memberi gambaran kepada kita tentang kondisi apa adanya.

D. Populasi dan Sampel

Adapun populasi pada penelitian ini adalah jama’ah KBIH Mahbubiyah Cilandak Jakarta Selatan, dengan populasi sasaran adalah dengan jumlah 30 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini bukan hanya data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket, namun semua data yang penulis butuhkan dalam rangka keseluruhan pelaksanaan penelitian, dari mulai pengajuan proposal, pelaksanaan penelitian hingga penulisan skripsi. Karena itu, jika dipilah-pilah maka data yang penulis butuhkan diperoleh dari beragam cara, baik itu yang termasuk data primer (yang penulis ambil sendiri), maupun data sekunder (atau data yang telah tersedia). Untuk mendapatkan data tersebut penulis melakukan kegiatan:

(47)

34

Yaitu cara mengumpulkan data melalui data dokumentasi dan bukan merupakan hasil rekayasa atau perlakuan sesaat ketika penelitian dilakukan. Data yang didapatkan dari hasil studi documenter ini seperti data kepuasan jama’ah, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

2. Wawancara

Yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung dengan Ketua KBIH dan Staff KBIH. Untuk memperoleh informasi mengenai berbagai hal tentang tempat penelitian dilaksanakan.

3. Angket atau Kuesioner

Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalama arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket ini ditujukan kepada jama’ah KBIH Mahbubiyah Cilandak Jakarta Selatan, digunakan untuk memperoleh data tentang sikap mereka terhadap pelaksanaan promosi KBIH Mahbubiyah dalam meningkatkan minat jama’ah haji dan umroh. Dalam hal pengumpulan data melalui angket (instrument), terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Instrumen dalam penelitian ini adalah berbentuk lembar pertanyaan atau angket yang sifatnya tertutup. Bersifat tertutup yang dimaksud adalah bahwa responden diberi pertanyaan dan disediakan jawaban yang harus dipilihnya, sehingga tidak ada kesempatan bagi responden untuk memberikan penjelasan akan jawabannya, atau memberikan jawaban selain yang telah disediakan.

Angket atau kuesioner terbagi menjadi dua bagian sesuai dengan banyaknya variabel penelitian, yaitu:

(48)

35

1. Definisi Konseptual

Dimaksud dengan promosi ketokohan, seperti yang telah dipahami, adalah kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan jasa lewat ketokohan yang dimiliki oleh KBIH Mahbubiyah Cilandak yaitu Prof. Dr. KH. Manarul Hidayat MA. 2. Definisi Operasional

Karena ingin mendapatkan angka-angka untuk penganalisaan, maka diperlukan operasionalisasi dari kegiatan promosi. Jama’ah yang memiliki antusias, minat, dan kesungguhan dalam menggunakan jasa KBIH Mahbubiyah Cilandak tentunya memiliki nilai yang lebih tinggi. Sebagai contoh, misalnya ada dua orang yang puas dengan jasa tersebut, satu orang sangat puas dengan jasa yang diberikan sedangkan orang lain hanya biasa-biasa saja, tentunya dalam hal ini jama’ah yang puas akan memiliki bobot yang lebih tinggi.

Dalam hal ini, karena penelitian ingin melihat kegiatan promosi secara keseluruhan, maka nilai akhir yang didapatkan adalah nilai promosi secara umum. Kuesioner akan terdiri dari pertanyaan atau pernyataan yang membutuhkan jawaban, dan setiap pertanyaan atau pernyataan itu disediakan tiga buah jawaban yang masing-masing memiliki bobot 1, 2, dan 3 sehingga setiap jama’ah yang akan memiliki jawaban yang bervariasi antara 15 sampai dengan 45. Selanjutnya nilai-nilai tersebut dianalisa. Untuk menyusun instrumen penelitian terlebih dahulu disusun kisi-kisinya.

Instrumen Minat Jama’ah (Y)

(49)

36

Sesuai dengan teori yang diungkapkan dalam bab II, secara umum dapat disimpulkan bahwa minat adalah dorongan yang membuat seseorang mau melakukan keinginan untuk terus memakai produk tersebut. Baik dorongan yang berasal dari dalam dirinya sendiri, maupun dorongan yang berasal dari luar dirinya. Oleh karenanya motivasi seseorang akan sangat bergantung pada pola pikir yang terbentuk dalam kesadarannya, serta kondisi lingkungan di mana dia berada.

Minat yang bergantung pada pola pikir atau kesadaran pada dasarnya akibat pengaruh yang berasal dari luar diri, masyarakat, atau fasilitas infrastruktur yang tidak mendukung maka belajar, terlebih dalam bentuk pendidikan formal tidak akan dapat diwujudkan sebagaimana mestinya.

2. Definisi Operasional

Agar dapat dianalisis, dan terlihat tinggi rendahnya minat seorang jama’ah (responden) maka kepada mereka diberikan kuesioner dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang harus dilengkapi dengan jawaban, dan setiap pilihan jawaban memiliki bobot. Sehingga dari seluruh pertanyaan atau pernyataan yang telah dijawabnya akan dapat diakumulasi total bobot yang diperolehnya. Total bobot tersebut pada dasarnya dapat dijadikan ukuran bagi tinggi rendahnya minat jama’ah. Dipercaya atau tidaknya nilai ini akan bergantung pada validitas kuesioner itu sendiri. apakah kuesioner tersebut memang sedang mengukur minat jama’a atau tidak. Jika valid maka apapun jawaban responden selarusnya dapat diyakini bahwa demikian, itulah variasi minat para jama’ah.

(50)

37

Instrumen minat jama’ah terdiri dari pertanyaan atau pernyataan yang dilengkapi dengan tiga pilihan jawaban, masing-masing memiliki bobot 1, 2, dan 3. Sehingga nilai tertinggi yang mungkin didapat adalah perkalian jumlah pertanyaan dengan tiga, dan nilai terendah adalah perkalian jumlah pertanyaan dengan satu. Nilai-nilai itu selanjutnya dianalisa untuk memperoleh kesimpulan penelitian.

Instrumen minat terdiri dari 15 pertanyaan, dengan pilihan jawaban bernilai 1 sampai 3. Maka kemungkinan total jawaban tertinggi adalah 45 dan kemungkinan terendah adalah 15. Susunan instrumen pelatihan dapat dilihat dari kisi-kisi yang disusun. Begitupun dengan variabel minat jama’ah. Seperti dijelaskan di atas, instrumen kinerja terdiri dari 15 pertanyaan dengan pilihan jawaban bernilai 1 sampai 3. Maka kemungkinan total jawaban tertinggi adalah 60 dan kemungkinan terendah adalah 15. Berikut adalah tabel 3.1 yang berisi tentang kisi-kisi instrumen.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen

Variabel Indikator Nomor Butir

Promosi Tokoh (X)

A. Kepribadian yang kuat

B. Pengaruh yang besar

C. Tegas D. Berpandangan Luas 1-3 4-6 7-9 10-12

(51)

38 E. Ketajaman Pemikiran 13-15 Minat Jama’ah (Y) A. Pembawaan B. Kebutuhan C. Kewajiban D. Suasana Jiwa E. Keadaan Batin 1-3 4-6 7-9 10-12 13-15

Penentuan jumlah pertanyaan untuk satu indikator dapat saja sebanyak-banyaknya, maka jumlah pertanyaan tidak selalu harus 15 buah, karena setelah kuesioner diisi akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dari hasil uji validitas ini, jika terdapat pertanyaan yang tidak valid maka dapat dibuang, atau tidak dimasukkan ke dalam analisa selanjutnya.

F. Teknik Analisis Data

Data yang didapatkan dari angket selanjutnya dianalisa dengan menggunakan teknik analisis Korelasi Pearson Product Moment yaitu dengan rumus : r =

 

 

 2 2 2 2 Y Y N X X n Y X XY n Keterangan :

r = angka (koefisien) korelasi

(52)

39

∑X = jumlah bobot jawaban untuk variabel X (Promosi tokoh)

∑Y = jumlah bobot jawaban untuk variabel Y (Minat jama’ah)

∑XY = jumlah total dari perkalian antara masing-masing bobot jawaban variabel X dan bobot jawaban variabel Y.

Dari rumus korelasi di atas akan didapatkan nilai r yang berkisar antara -1 sampai dengan +1 (minus 1 sampai dengan 1). Tanda negatif pada r menunjukan hubungan terbalik (korelasi negatif), sedangkan jika positif maka berarti hubangan searah (korelasi positif). Dengan demikian jika diabaikan tanda positif atau negatifnya, maka angka korelasi yang sebenarnya adalah berkisar antara 0 sampai dengan 1, dengan interpretasi sebagai berikut :

r = 0 : tidak terdapat korelasi

0,000 < r < 0,200 : korelasi sangat lemah

0,200 < r < 0,400 : korelasi lemah

0,400 < r < 0,600 : korelasi cukup kuat

0,600 < r < 0,800 : korelasi kuat

0,800 < r < 1,000 : korelasi sangat kuat

Setelah didapatkan nilai r, selanjutnya penganalisaan dilanjutkan dengan analisa koefisien determinasi (kd) dengan rumus :

Kd = r2 x 100%

Dari rumus tersebut akan didapatkan nilai Kd dalam persen yang berkisar antara 0% sampai dengan 100%. Ni1ai kd menunjukkan

(53)

40

pengaruh variabel X (promosi tokoh) terhadap variabel Y (minat jama’ah), sedangkan sisanya (100% - kd) merupakan pengaruh selain variabel X terhadap variable Y.

Setelah itu penganalisaan dapat pula dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Uji t dilakukan dengan rumus :

thitung =

2

1 2 r n r  

Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai t hasil perhitungan (thitung) dengan nilai tabel yaitu nilai t yang terdapat dalam tabel distribusi nilai kritis t pada α = 0,05 dan df = n-2 (ttabel) dengan

ketentuan:

Jika thitung > ttabel : maka penelitian menolak H0 dan menerima H1 yang berarti bahwa pada tingkat keyakinan 95% dapat diyakini adanya hubungan antara variabel X (promosi tokoh) dengan variabel Y (minat jama’ah).

Jika thitung < ttabel : maka penelitian menerima H0 dan menolak

H1 yang berarti bahwa pada tingkat keyakinan 95% tidak dapat diyakini adanya hubungan antara variabel X (promosi tokoh) dengan variable Y (minat jama’ah).

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat diduga bahwa ekstrak bertingkat kulit buah dan biji durian juga dapat menunjukan aktivitas yang sama terhadap bakteri Gram positif lainnya yang

diibaratkan seperti teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit yang digunakan untuk mendeteksi potensi sumber daya alam di suatu titik lokasi,

Ada perbedaan hasil belajar antara sis- wa yang mendapat model DCKC dengan mo- del bersafari pada pembelajaran menulis cerpen siswa kelas XII SMA Kebon Dalem Semarang. Hal

Tanaman sayuran tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral dan lainlain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun dan atau buah yang berumur

Hal tersebut yang menjadi pertimbangan penulis untuk mengembangkan sistem registrasi KRS yang memanfaatkan teknologi wireless yaitu teknologi J2ME, untuk memudahkan mahasiswa

Survey GPS untuk pemantauan penurunan muka tanah yang dilakukan di Jakarta ini telah dilakukan tiga belas kali dimulai dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2011, seperti

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Dalam Renstra ini akan dipaparkan semua aspek strategis yang akan dicapai oleh FMIPA Unesa, meliputi: (1) mengembangkan tridarma perguruan tinggi dalam bidang