PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA
DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO - GEMPOL
DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD
DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Arif Rahman 9108 201 507
DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr. Moses L. S. MSc, MRegSc
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN TEKNIK BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN INDUSTRI PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
• Belum memiliki kerangka Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) yang jelas sehingga hanya terdapat visi dan misi
lembaga yang cenderung hanya sebagai slogan karena
tanpa didukung perencanaan strategik yang koheren
antara visi dan misi dengan program operasional.
• Semakin ketatnya persaingan dalam dunia pendidikan
karena semakin bertambahnya lembaga pendidikan baik
swasta maupun negeri.
• Indikator-indikator kinerja apa saja yang ada pada
Lembaga Pendidikan.
• Bagaimana kinerja Lembaga Pendidikan yang
diukur dengan indikator yang telah ditetapkan.
• Usaha apa saja yang perlu dilakukan untuk
memperbaiki kinerja Lembaga Pendidikan.
• Didapatkannya KPI dan Strategy Map yang dapat digunakan
dalam menentukan langkah-langkah strategis dan mengukur
kinerja secara menyeluruh.
• Diperolehnya hasil pengukuran kinerja dengan menggunakan
metode Balanced Scorecard di Lembaga Pendidikan.
• Menentukan usaha apa saja yang harus dilakukan untuk
memperbaiki kinerja sesuai dengan visi dan misi Lembaga
Pendidikan.
• Membantu untuk memperoleh data kinerja secara total
sehingga mampu menentukan keputusan-keputusan strategis
yang tepat untuk mencapai target Lembaga Pendidikan.
• Dapat mengetahui ukuran performa yang telah dicapai
diharapkan dapat meningkatkan kinerja dimasa yang akan
datang.
• Memberi sumbangan yang nyata bagi pengembangan
penilaian kinerja Lembaga Pendidikan.
• Pembatasan
masalah
dalam
penelitian
ini
adalah
penelitian tidak mencakup pelaksanaan usulan perbaikan
kinerja
• Asumsi yang digunakan selama penelitian ini adalah
tidak ada perubahan visi dan misi Lembaga Pendidikan
Pengukuran Kinerja
Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran Kinerja pada Organisasi Publik
Balanced Scorecard
Analytic Hierarchy Process (AHP)
Objectives Matrix (OMAX)
Traffic Light System
METODOLOGI
PENELITIAN
Observasi Awal
Perumusan Masalah dan Tujuan
Studi Lapangan (survei, kuesioner, interview, analisa data) :
1. Profil Lembaga Pendidikan
2. Laporan kinerja Lembaga Pendidikan Studi Pustaka :
1. Pengukuran Kinerja
2. Balanced Scorecard
3. Analytic Hierarchy Process 4. Scoring System
Identifikasi sasaran Strategi berdasarkan BSC
Pembobotan KPI
Melakukan Scoring
Menganalisa Hasil Rancangan
Kesimpulan dan Saran
Merancang sistem
pengukuran kinerja
Yayasan LPM Walisongo Gempol didirikan pada tanggal 12
Maret 1980. Yayasan LPM Walisongo merupakan Lembaga
Pendidikan
Islam
yang
bergerak
dan
bertugas
dibidang
Pendidikan terdiri dari Pendidikan Taman Kanak-Kanak,
Pendidikan
Madrasah
Ibtidaiyah,
Pendidikan
Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan yang berada dalam dalam naungan Yayasan
LPM Walisongo.
STRUKTUR ORGANISASI
YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF WALISONGO GEMPOL PERIODE 2009 - 2014 SMK1 TK MI SMP SMA SMK2 DEWAN PEMBINA DEWAN PENGAWAS DEWAN PENGURUS
Visi :
“Terbentuknya insan muslim yang bertaqwa, dengan
amaliyah yang berhaluan ahlusunnah waljama’ah,
cerdas dan sejahtera serta berdayaguna bagi agama,
bangsa dan Negara”.
Misi :
o
Bidang Sosial
o
Menyelenggarakan pendidikan formal dan non formal
o
Mempersiapkan
dan
menyediakan
tenaga-tenaga
pendidik
yang
professional
o
Mendirikan rumah sakit, poliklinik dan laboratorium
o
Penelitian di bidang ilmu pengetahuan
o
Menyelenggarakan hubungan dengan institusi pendidikan dan ilmu
pengetahuan di dalam negeri maupun internasional
o
Menyelenggarakan studi banding
o
Mengadakan usaha-usaha lain yang bermanfaat dan berguna bagi
Yayasan
•Bidang Keagamaan
Mendirikan sarana ibadah
Mendirikan pondok pesantren
Mengelola penyaluran amal zakat, infaq dan shodaqoh
Meningkatkan pemahaman keagamaan
Melaksanakan syiar keagamaan
Menyelenggarakan studi banding keagamaan
•Bidang Kemanusiaan
Memberi bantuan kepada korban bencana alam
Memberikan bantuan kepada pengungsi akibat perang
Memberi bantuan kepada fakir miskin dan tuna wisma
Melestarikan lingkungan hidup
PERSPEKTIF SIMBOL SASARAN STRATEGIS SIMBOL
Pelanggan P.PLG Peningkatan kualitas pendidikan PLG1
Kepuasan pelanggan PLG2
Perluasan jaringan PLG3
Keuangan P.KEU Optimalisasi pendapatan KEU1
Efisiensi biaya operasional KEU2
Pemanfaatan investasi KEU3
Proses Bisnis Internal P.PBI Peningkatan inovasi dan riset pelayanan PBI1
Efisiensi waktu pelayanan PBI2
Pemberdayaan dan keselarasan SDM PBI3 Efektifitas Pengajaran Guru PBI4 Pertumbuhan dan
Pembelajaran
P.PP Peningkatan kepuasan pegawai PP1 Kelancaran informasi dan komunikasi PP2 Peningkatan kompetensi pegawai PP3
Pembinaan akhlaq PP4
Key Performance Indicator
Sasaran Strategi Key Performance Indicator
Perspektif Pelanggan Peningkatan kualitas
pendidikan
Penilaian Intelektual (IQ) Penilaian Spiritual (SQ)
Peningkatan prestasi sekolah
Kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan/siswa didik terhadap pelayanan pendidikan Pemenuhan sarana prasarana pendidikan
Jumlah siswa yang melanjutkan sekolah di YLPM Walisongo Perluasan jaringan Jalinan kerjasama dengan instansi lain
Peningkatan citra masyarakat Perspektif keuangan
Optimalisasi pendapatan Prosentase kenaikan pendapatan per siswa
Efisiensi biaya operasional Prosentase biaya per siswa terhadap pendapatan per siswa Pemanfaatan
Sasaran Strategi KPI
Perspektif Proses Bisnis Internal Peningkatan inovasi dan riset
pelayanan
Prosentase jumlah pekerjaan yang sudah terkomputerisasi
Penerapan metode quantum learning dan quantum teaching dalam proses belajar mengajar
Efisiensi waktu pelayanan Prosentase penurunan waktu pelayanan Pemberdayaan dan keselarasan
SDM
Prosentase guru yang memiliki jam mengajar overload Pemberdayaan SDM
Kesesuaian kompentensi guru dalam pengajaran Efektifitas Pengajaran Guru Kelengkapan perangkat mengajar Guru
Prosentase ketercapaian PBM sesuai perangkat mengajar Absensi Guru
Kedisiplinan dalam mengajar
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Peningkatan kepuasan pegawai Peningkatan fasilitas untuk pegawai
Kepuasan pegawai terhadap kritik dan saran yang diimplementasikan Kelancaran informasi dan
komunikasi
Intensitas pertemuan
Keterpaduan sistem informasi dengan pegawai Peningkatan kompetensi pegawai Intensitas pelatihan
Pe la n gg an K euang an Pr oses Bisnis In ternal Pertumbuha n d an Pe m b el ajar an Kelancaran informasi dan komunikasi Pemberdayaan dan keselarasan SDM Efisiensi waktu pelayanan Peningkatan kepuasan pegawai p y Peningkatan inovasi dan riset
pelayanan Peningkatan kompetensi Pembinaan akhlaq g Efektifitas pengajaran guru Efisiensi biaya operasional Pemanfaatan investasi Optimalisasi pendapatan Peningkatan kualitas pendidikan Perluasan jaringan Kepuasan pelanggan
Strategy Map
PENGOLAHAN DAN
ANALISA DATA
KODE
PERSPEKTIF
BOBOT
P.PLG
PELANGGAN
0,483
P.KEU
KEUANGAN
0,272
P.PBI
PROSES BISNIS INTERNAL
0,157
P.PP
PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN
0,088
Pembobotan Seluruh Perspektif
Pembobotan KPI didasarkan pada musyawarah seluruh pengurus unit
pendidikan yang dianggap berkompeten yang berisi penilaian tingkat
kepentingan tiap nilai elemen KPI yang mempengaruhi kondisi kinerja
Lembaga Pendidikan. Jumlah anggota perumusan bobot KPI terdiri dari 20
orang Pengurus Unit dan 3 orang Pengurus Yayasan.
Pembobotan seluruh Sasaran Strategi
KODE SASARAN STRATEGI BOBOT
PLG1 Peningkatan kualitas pendidikan 0,429
PLG2 Kepuasan pelanggan 0,429
PLG3 Perluasan jaringan 0,143
KODE SASARAN STRATEGI BOBOT
KEU1 Optimalisasi pendapatan 0,443
KEU2 Efisiensi biaya operasional 0,387
KEU3 Pemanfaatan investasi 0,169
KODE SASARAN STRATEGI BOBOT
PBI1 Peningkatan inovasi dan riset pelayanan 0,238
PBI2 Efisiensi waktu pelayanan 0,077
PBI3 Pemberdayaan dan keselarasan SDM 0,168
PBI4 Efektifitas pengajaran guru 0,517
KODE SASARAN STRATEGI BOBOT
PP1 Peningkatan kepuasan pegawai 0,409
PP2 Kelancaran informasi dan komunikasi 0,165 PP3 Peningkatan kompetensi pegawai 0,322
PP4 Pembinaan akhlaq 0,104
Perspektif Pelanggan
Perspektif Keuangan
Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Rasio Konsistensi = 0,00
Rasio Konsistensi = 0,02
Rasio Konsistensi = 0,04
Pembobotan seluruh KPI
KPI BOBOT KPI BOBOT KPI BOBOT KPI BOBOT
PLG1.1 0.0889 KEU1.1 0.1205 PBI1.1 0.0124 PP1.1 0.0180 PLG1.2 0.0889 KEU2.1 0.1053 PBI1.2 0.0249 PP1.2 0.0180 PLG1.3 0.0296 KEU3.1 0.0460 PBI2.1 0.0091 PP2.1 0.0073 PLG2.1 0.1206 PBI2.2 0.0030 PP2.2 0.0073 PLG2.2 0.0640 PBI3.2 0.0066 PP3.1 0.0283 PLG2.3 0.0226 PBI3.3 0.0157 PP4.1 0.0092 PLG3.1 0.0173 PBI4.1 0.0317 PLG3.2 0.0518 PBI4.2 0.0298 PBI4.3 0.0119 PBI4.4 0.0078
Perhitungan dan analisa data yang digunakan berdasarkan data
pencapaian kinerja setiap KPI dan kuesioner yang dilakukan pada 50
siswa, 30 guru dan 20 jajaran Pengurus Unit Pendidikan. Kuesioner
disusun dengan mengunakan skala Likert, yaitu skala yang berisi lima
tingkat jawaban, yang merupakan skala jenis ordinal.
Karena Yayasan LPM Walisongo memiliki beberapa satuan unit
pendidikan, maka data pengukuran kinerja setiap KPI akan diukur
berdasarkan
satuan
unit
pendidikan
yang
ada
sehingga
akan
mendapatkan pengukuran kinerja dalam setiap unit pendidikan.
Langkah selanjutnya, hasil dari data pencapaian kinerja
tersebut dapat dipadukan dengan model scoring system yaitu
model OMAX (objectives matrix) yang dilakukan bersamaan
dengan perancangan Traffic Light System.
Scoring system diperlukan untuk mengetahui nilai pencapaian
terhadap target masing-masing KPI, sedangkan Traffic Light
System berfungsi sebagai tanda apakah score pada KPI
mengindikasi perlunya suatu perbaikan atau tidak.
Scoring System
dengan OMAX dan
Dari hasil scoring OMAX semua KPI, maka dapat dihitung performance
indicator dan juga indeks produktivitas. Nilai performance indicator dihitung dari
total value dari semua KPI. Berikut ini adalah perhitungan dari Indeks produktivitas.
Performance indicator = 4,538
Performance indicator periode sebelumnya = 3,835
Indeks Produktivitas =
Hasil dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa performa Lembaga
Pendidikan memiliki nilai 4,538 yang berada pada warna kuning yang artinya kinerja
Lembaga Pendidikan sudah cukup tetapi masih membutuhkan perbaikan untuk menuju
ke target yang diinginkan. Sedangkan indeks produktivitas 18,3% berarti bahwa
kenaikan kinerja Lembaga Pendidikan dari periode sebelumnya sebesar 18,3%.
(4,538-3,835)
3,835
x 100%
= 18,3%
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, maka dapat dilakukan evaluasi
terhadap masing-masing KPI sebagai berikut :
•Indikator Kinerja Hijau, yaitu indikator kinerja yang berada pada level 8 –
10 tergolong pada penilaian performansi baik, yang realisasinya hampir
mendekati atau bahkan dapat mencapai target yang telah ditetapkan,
meliputi :
•KPI PLG3.1
: Jalinan kerjasama dengan instansi lain
•KPI PBI4.1
: Kelengkapan perangkat mengajar guru
•KPI PP2.1
: Intensitas pertemuan
• Indikator Kinerja Kuning, yaitu indikator kinerja yang berada pada level 4 - 7
tergolong pada penilaian performa cukup, yang realisasinya belum mencapai target,
meskipun nilainya sudah mendekati target yang telah ditetapkan, meliputi :
1. KPI PLG1.1
: Penilaian intelektual (IQ)
2. KPI PLG1.2
: Penilaian Spiritual (SQ)
3. KPI PLG2.1
: Kepuasan siswa didik terhadap pelayanan pendidikan
4. KPI PLG2.2
: Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan
5. KPI PLG2.3
: Jumlah siswa yang melanjutkan di YLPM Walisongo
6. KPI PBI1.1
: Prosentase jumlah pekerjaan yang sudah terkomputerisasi
7. KPI PBI1.3
: Penerapan metode Quantum dalam pengajaran
8. KPI PBI2.1
: Prosentase penurunan waktu pelayanan
9. KPI PBI3.2
: Pemberdayaan SDM
10. KPI PBI3.3 : Kesesuaian kompetensi guru dalam pengajaran
11. KPI PBI4.2 : Ketercapaian PBM sesuai dengan perangkat mengajar
12. KPI PBI4.4 : Kedisiplinan guru dalam mengajar
13. KPI PP1.1
: Peningkatan fasilitas untuk pegawai
14. KPI PP1.2
: Kepuasan pegawai atas saran yang diimplementasikan
15. KPI PP2.2
: Keterpaduan sistem informasi dengan pegawai
•Indikator Kinerja Merah, yaitu indikator kinerja yang berada pada level 0 –
3 tergolong pada penilaian performansi jelek, yang realisasinya berada di
bawah target yang telah ditetapkan oleh Lembaga Pendidikan, meliputi :
1. KPI PLG1.3
: Peningkatan prestasi sekolah
2. KPI PLG3.2
: Peningkatan citra masyarakat
3. KPI KEU1.1 : Prosentase kenaikan pendapatan per siswa
4. KPI KEU2.1 : Prosentase biaya terhadap pendapatan per siswa
5. KPI KEU3.1 : Return on Investment
6. KPI PBI3.1
: Prosentase guru yang memiliki jam mengajar overload
7. KPI PBI4.3
: Absensi guru dalam mengajar di kelas
Perspektif Bobot Kinerja Tertinggi Indeks Pencapaian Indeks Target Realistis Rasio Pencapaian Target Pelanggan 0,483 10 2,543 4,83 0,526 Keuangan 0,272 10 0,576 2,72 0,212 Proses Bisnis Internal 0,157 10 0,868 1,57 0,553 Pertumbuhan dan pembelajaran 0,088 10 0,552 0,88 0,627 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800 0.900 1.000
P.PEL P.KEU P.PBI P.PP
0.526
0.212
0.553
0.627
Perspektif Bobot Kinerja Rata-rata
Index Pencapaian Index Rata-rata Tingkat perbaikan Pelanggan 0,483 3 2,543 1,449 0,755 Keuangan 0,272 3 0,576 0,816 -0,294 Proses Bisnis Internal 0,157 3 0,868 0,471 0,843 Pertumbuhan dan pembelajaran 0,088 3 0,552 0,264 1,091 ‐0.400 ‐0.200 0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200
P.PEL P.KEU P.PBI P.PP
0.755
‐0.294
0.843
1.091
Analisa Perbaikan
Tahap selanjutnya adalah analisa perbaikan dari hasil pengukuran yaitu
KPI yang berada pada indikator warna merah yang terdiri dari 7 KPI. Dalam
pemecahan masalah ini analisa yang digunakan adalah Root Cause Analysis
dengan menggunakan metode 5W+1H (5 Why + 1 How). Metode 5W+1H
adalah sebuah metode yang paling sederhana dalam usaha menemukan root
cause. Caranya adalah melakukan pertanyaan Why sampai 5 atau 4 kali terhadap
permasalahan yang dihadapi, lalu pada pertanyaan “Why” yang ke-5 atau ke-4,
dengan melakukan pertanyaan “How” setelahnya, kita akan menemukan
solusi-solusi masalah yang ada, bisa jadi 1 atau lebih.
No KPI Perbaikan
1 Peningkatan prestasi Memberikan pemahaman tentang visi dan misi Yayasan LPM Walisongo Memberikan motivasi terhadap kepedulian dan dedikasi pada tujuan pendidikan
2 Peningkatan citra masyarakat
Merancang SOP yang yang lebih baik untuk semua unit pendidikan Membuat sistem reward and punishment untuk memotivasi pegawai 3 Prosentase kenaikan
pendapatan per siswa
Merancang SOP yang yang lebih baik untuk semua unit pendidikan Membuat sistem reward and punishment untuk memotivasi pegawai 4 Prosentase biaya per
siswa terhadap
pendapatan per siswa
Mencari tenaga ahli di bidang manajemen keuangan untuk merapikan dan mengontrol tentang keuangan Lembaga pendidikan
5 Return on Investment Memberikan pemahaman tentang visi dan misi Yayasan LPM Walisongo Memberikan motivasi terhadap kepedulian dan dedikasi pada tujuan pendidikan
6 Prosentase guru yang memiliki jam mengajar
overload
Menambah pelatihan bagi pegawai baru
Melakukan knowledge management dari pegawai lama kepada pegawai baru
7 Absensi guru dalam mengajar di kelas
Membuat sistem reward and punishment untuk memotivasi pegawai Memberikan kesadaran tentang tanggung jawab sebagai guru
KESIMPULAN DAN
SARAN
• Berdasarkan penyusunan sistem pengukuran kinerja dengan
menggunakan metode balanced scorecard yang telah dilakukan,
maka dalam empat perspektif didapatkan 14 sasaran strategi
Lembaga Pendidikan.
• Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan model
OMAX dan Traffic Light System, maka didapatkan 4 KPI
berwarna hijau, 16 KPI berwarna dan 7 KPI berwarna
•
Hasil dari perhitungan scoring OMAX menunjukkan bahwa performance indicator
Lembaga Pendidikan memiliki nilai 4.538 yang berada pada level 4-7 yaitu warna
kuning yang berarti berada pada penilaian performa cukup. Indeks produktivitas
sebesar 18,3% yang berarti bahwa kenaikan kinerja Lembaga Pendidikan dari periode
sebelumnya sebesar 18,3%.
•
Hasil prosentase pencapaian target yang paling tinggi ada pada perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran dengan rasio 0,627 yang berarti tingkat pencapaian
target sudah sebesar 62,7%, Perspektif proses bisnis internal mencapai target sebesar
55,3%, Perspektif pelanggan mencapai target sebesar 52,6% dan yang terendah
Perspektif keuangan mencapai target sebesar 21,2%.
• Yayasan LPM Walisongo harus mempunyai target dalam hal
prestasi akademik dan berupaya semaksimal mungkin untuk
mencapai target tersebut sehingga akan meningkatkan citra
Yayasan LPM Walisongo di mata masyarakat.
• Perlu adanya penilaian atau evaluasi terhadap semua karyawan
disertai dengan reward dan punishment terhadap produktivitas
pegawai.
SEKIAN
Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas
operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya
berdasarkan sasaran, standart dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. (Mulyadi dan John setyawan, 1999)
Integrated Performance Measurement System
(IPMS)
Balanced Scorecard Performance Prism
Asal Centre for
StrategicManufacturing University of Strathclyde
Harvard Business School kolaborasi antara
Accenure dengan Cranfield School of
Management (Cambridge University).
Elemen menggunakan empat elemen pengukuran yaitu,
Stakeholder
Requirements, External Monitor, Objective, dan Measure
menggunakan empat elemen pengukuran yaitu, Keuangan, Pelanggan, Proses Bisnis internal, Pertumbuhan dan Pembelajaran
menggunakan lima
elemen yaitu stakeholder
satisfaction, stakeholder contribution, strategy, process dan capability.
Starting point
Stakeholder Visi, Misi dan strategi Stakeholder
Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran Kinerja pada Organisasi Publik
Organisasi publik merupakan organisasi yang didirikan dengan
tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat bukan
mendapatkan
keuntungan.
Organisasi
ini
bisa
berupa
organisasi pemerintah dan organisasi swasta non–profit.
(Averson, 1999)
Feature Private Sector Public Sector
General Strategic Competitiveness Mission success; Best practice
Goals Uniqueness Practices
Financial Goals Profit; Growth; Market share Productivity; Efficiency; Value Stakeholders Stackholders; Buyers; Managers Taxpayers; Recipients; Legislator Desire Outcome Customer satisfaction Customer satisfaction
• Balanced scorecard adalah kartu skor yang digunakan untuk
mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan
antara sisi keuangan dan non keuangan, antara jangka pendek
dan jangka panjang serta melibatkan faktor internal dan
eksternal dengan mempertimbangkan empat perspektif yaitu:
perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta
proses pembelajaran dan pertumbuhan.
Balanced Scorecard
• Metode AHP adalah penyusunan sebuah hierarki fungsional
dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki
memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak
terstruktur dalam sub – sub masalah, lalu menyusunnya
menjadi suatu bentuk hierarki
Analytic Hierarchy Process (AHP)
Mulai
Pemberian nilai kuesioner
Membuat matrik yang disusun menurut kepentingan Menghitung λ maks Menghitung CI dan CR Nilai CR ≤ 0,1 Selesai Y T
Back
Penentuan skor menggunakan OMAX skor ditentukan sesuai OMAX, yaitu dengan menentukan skala skor untuk tiga nilai, yaitu :
‐Level 0, yaitu nilai kinerja terendah berdasarkan data historis.
‐Level 3, yaitu didasarkan pada nilai rata‐rata data historis.
‐Level 10, yaitu nilai kinerja yang diharapkan atau nilai target.
Riggs, James L. And Glen Felix (1983)
Intensitas
Kepentingan Keterangan Penjelasan
1 Sama Pentingnya Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama.
3 Agak lebih penting yang satu atas lainnya
Pengalaman dan penilaian sangat memihak satu elemen dibandingkan dengan pasangannya
5 Cukup penting Pengalaman dan keputusan menunjukkan kesukaan atas satu aktifitas lebih dari yang lain
7 Sangat penting Pengalaman dan keputusan menunjukkan kesukaan yang kuat atas satu aktifitas lebih dari yang lain
9 Mutlak lebih penting Satu elemen mutlak lebih disukai dibandingkan dengan pasangannya, pada tingkat keyakinan tertinggi.
2,4,6,8 Nilai tengah diantara dua nilai keputusan yang berdekatan
Bila kompromi dibutuhkan
Resiprokal Kebalikan Jika elemen i memiliki salah satu angka dari skala perbandingan 1 sampai 9 yang telah ditetapkan oleh Saaty ketika dibandingkan dengan elemen j, maka j memiliki kebalikannya ketika dibandingkan dengan elemen I
Rasio Rasio yang didapat langsung dari pengukuran
Saaty, Thomas L., (1990)
Mulai
Menentukan target dan nilai terendah setiap KPI
Melakukan perhitungan skala pencapaian masing‐masing KPI
Melakukan scoring system dengan OMAX
Menentukan skor aktual dan nilai performansi serta menghitung indikator pencapaian total
Selesai