• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH RINGKAS BRIEF HISTORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEJARAH RINGKAS BRIEF HISTORY"

Copied!
308
0
0

Teks penuh

(1)

Kotamadya Batam merupakan Kotamadya ke 2 (dua) di Propinsi Riau yang pertama Kotamadya Batam pada mulanya merupakan suatu Wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan Batam yang termasuk dalam Wilayah Administrasi Kabupaten Tingkat II Kepulauan Riau. Batam adalah nama sebuah pulau terbesar di daerah ini, tetapi tidak jelas diketahui dari mana literatur sejarah masa lampau diwaktu Johor dan Riau masih merupakan Kerajaan Melayu.

Pada abad ke 18 Lord Minto dan Rafles dari kerajaan Inggris telah melakukan "Barter" dengan Pemerintah Hindia Belanda, sehingga Pulau Batam yang merupakan pulau kembar dengan Singapura diserahkan kepada Pemerintah Belanda. Luas wilayah Kotamadya Batam lebih kurang 1.647,83 Km2, yang terdiri dari lautan 1.035,30 Km2 dan daratan 612,53 Km2, sedangkan banyaknya pulau berjumlah 186 buah dimana 80 buah telah dihuni dan 106 buah pulau lagi masih kosong, diantaranya ada 3 buah pulau yang agak besar yaitu Pulau Batam dengan luas kurang lebih 415 Km2, Pulau Bulan dan Kepala Jeri.

Karena wilayah Kotamadya Batam letaknya yang sangat strategis pada jalur pelayaran international yang paling ramai di dunia dengan jarak hanya 12,5 mil laut (20 km) dari Singapura serta pintu gerbang lalu lintas wisatawan yang keluar masuk dari/keluar negeri melalui pelabuhan laut Sekupang. Dengan modal inilah maka Pemerintah Indonesia sebagai upaya untuk memacu perkembangan di wilayah Nusantara dari semua aspek kehidupan, khususnya di bidang ekonomi dalam rangka persiapan tinggal landas pada Pelita VI, maka pemerintah mengembangkan Pulau Batam menjadi Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam (OBDIPB).

Municipality of Batam represent the secondary Municipality in Province of Riau, the first Municipality is Pekanbaru, having the character of is otonomous, while Municipality of Batam have the character of Administrative which dimiciling it mount with Sub-Province/ Municipality Area. Before formed its of Municipality of Batam in the begining represent a Region District, that is District of Batam which included in Region Administration Sub-Province of Riau Archipelago. Batam is name a the biggest island in this area, but ill defined known by where from old world history literature is time of Johor and of Riau still represent Empire of Malay

There was a “barter” between Lord Minto and Rafless from United Kingdom with Dutch, so that the twin Islands Batam and Singapore given out to Dutch government. The area of Batam Municipality is approximately 1,647.83 km sq which consists of 1,035.30 km sq of water area and 612,53 km sq of mainland. There are 186 islands, 80 of them are inhibited, while 106 of are empty, three of them are Batam Island is about 415 km sq, Bulan and Kepala Jeri Island.

Cause strategic situation of Municipality of Batam is at fairway of international most crowded in world and with distance was only 12,5 sea mile ( 20 km) from Singapore and also secretory tourist traffic gateway from port of Sekupang. With this advantage the Government of Indonesia as effort to race growth of Nusantara from all aspect, especially in economic in order to preparation take-off at Pelita VI, hence government develop Island of Batam become Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam (authority Industrial Development Area of Batam Island).

(2)

kapal, penumpukan dan basis logistik serta pariwisata, maka dikeluarkan beberapa Surat Keputusan Presiden atau Mentri maupun Dirjen, sebagaimana periodesasi Pimpinan/Pengembangan Otorita Batam sebagai berikut :

1. Tahun 1969 - 1975

Adalah periode persiapan dan permulaan pengembangan, pada periode ini pengembangan Batam lebih ditujukan untuk menunjang kegiatan pertanian dan pencarian minyak lepas pantai dengan ketua Otorita Batam DR.IBNU SUTOWO, diantara periode tersebut telah keluar beberapa Keputusan Presiden antara lain :

a. Kepres No. 65 Tahun 1970 tanggal 19 Oktober 1970; Tentang Proyek Pengembangan Pulau Batam.

b. Kepres No. 74 Tahun 1971 tanggal 26 Oktober 1971; Tentang Pembangunan Pulau Batam dengan membentuk Badan Pimpinan Daerah Industri (Badan Penguasa) dan bertanggung jawab kepada Presiden.

c. Kepres No. 41 tahun 1973 tanggal 22 November 1973; Tentang seluruh Pulau Batam dinyatakan sebagai daerah industri.

Pada tanggal 26 Agustus 1974 pemerintah menunjuk beberapa lokasi di Sekupang, Batu Ampar dan Kabil di Pulau Batam sebagai Bonded Ware House dan menunjuk PT. Persero Batam sebagai penguasa Bonded Ware House.

2. Tahun 1975 - 1978

Adalah periode konsulidasi dimana dalam periode ini dititikberatkan untuk konsulidasi dan pemeliharaan prasarana-prasarana dan aset-aset yang ada, sehubungan dengan krisis yang timbul dalam Pertamina, dengan ketua Otorita Batam Prof. Dr. Soemarlin.

bases and heaping and also tourism, The President was released some decision and also The Ministery and Director General, as period of Head or development of the following Otorita Batam as followed :

1. The period 1969 - 1975

Starter and preparation of development Period, at this period the development of Batam more addressed to support agricultural activity and seeking of offshore oil with DR.IBNU SUTOWO as chief of Otorita Batam, among this period have gone out some Decision of President such as :

a. Presidential decree No. 65 Year 1970, 19 October 1970; About Development Project Island of Batam.

b. Presidential decree No. 74 Year 1971, 26 October 1971; About Development of Island of Batam with Industrial Head Area physique (Body Power) and hold responsible to President.

c. Presidential decree No. 41 year 1973, 22 November 1973; About entire Island of Batam expressed as industrial area. On 26 August 1974 government show some location in Sekupang, Batu Ampar and of Kabil in Island of Batam as Bonded of Ware House and show PT. Persero Batam as power of Bonded of Ware House.

2. Period 1975 - 1978

Consolidation period was focussed for consolidation and conservancy of infrastructure and existing asset, and referring to arising out crisis in Pertamina, with Prof. Dr. Soemarlin as chief of Otorita Batam.

(3)

a. Pada tahun 1975, karena adanya resesi dalam tubuh Pertamina, maka terjadilah pengalihan tanggung jawab pembangunan Daerah Industri Pulau Batam dari Pertamina ketangan Pemerintah.

b. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.43 tahun 1977 tanggal 19 Februari 1977 tentang Pengolahan dan Penggunaan Tanah di Pulau Batam.

c. Pada tanggal 14 Mei 1977 dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Perdagangan No. 147/Kpb/V/1977, Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 150/LML/1977 dan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.119/0/Phb/1977 tentang Pengembangan Lalu lintas Perdagangan sesuai kebijaksanaan pemerintah yang dilaksanakan Oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam.

d. Surat Keputusan Ketua BKPM No. 1 Tahun 1978 tanggal 7 Februari 1978 tentang Pemberian Perlimpahan Wewenang Pengurusan dan Penilaian Pemohonan Penanaman Modal di Pulau Batam.

e. Pada tanggal 24 November 1978 pemerintah menetapkan seluruh wilayah Pulau Batam menjadi wilayah Bonded Ware House.

3. Tahun 1978 - 1983

Yaitu periode pemantapan rencana dan lanjutan pembangunan prasarana utama dengan ketua Otorita Batam Prof. DR. Ing. B J.Habibie. Periode ini rencana pengembangan disesuaikan dengan rencana strategi pengembangan, strategi pembangunan nasional dan situasi ekonomi dunia yang sedang mengalami resesi.

Beberapa surat keputusan yang dikeluarkan dalam periode ini antara lain

a. In the year 1975, caused by recession in Pertamina, on that way the transfer of responsibility development of Industrial Area of Island of Batam has take over to Government.

b. Decree Of The Minister Of Home Affairs of No.43 year 1977 19 Februari 1977 about Processing and Usage of Land; Ground in Island of Batam.

c. On 14 th May 1977 created the degree of

Trade Minister no 147/Kpb/V/1977, the decree of Finance Minister no 150/LML/1977 and the degree of Transportation Minister no KM 119/ 0/PHB/1977 concerning the traffic trade development in accordance with government policy which carried out by Batam Industrial Development Authority. d. The decree of chairman BKPM no. 01

year 1978 on 07th February 1978 giving

authoruty to Batam Authority for evaluation investment in Batam Island. e. On 24th November 1978 government

decided the whole of Batam Island is Bounded Warehouse.

3. Year 1978 - 1983

Stabilization of planning and continuity period of infrastructure development with Prof. Dr. Ing BJ. Habibie as leader. In this period the development planning were suited to the Strategy of National planning development, and world economic situation was recession.

(4)

Otorita Batam dan Mayjend. TNI Soedarsono D. sebagai ketua Badan Pelaksana.

b. Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M. 01-PW-10-01- 83 tanggal 7 Juni 1980 tentang penetapan Pulau Batam sebagai daerah berstatus khusus di bidang keimigrasian.

c. Keputusan Menteri Perdagangan dan koperasi No.70/KP/I/1983 tanggal 19 Januari 1983 tentang pelimpahan wewenang di bidang perdagangan dan koperasi.

d. KEPRES No. 15 tahun 1983 tanggal 9 Maret 1983 tentang kebijaksanaan pengembangan pariwisata, dalam hal ini pelabuhan laut dan udara di Pulau Batam ditetapkan sebagai pintu masuk wisatawan dari luar negeri.

4. Tahun 1983 sampai sekarang merupakan periode penanaman modal dan industri serta pengembangannya.

Tanggal 27 Desember 1983 diresmikan oleh Bapak Presiden RI prasarana-prasarana utama, sejak periode tersebut daerah industri Pulau Batam mulai dipasarkan secara luas dan secara nyata sudah menunjukkan pengembangan dan hasilnya. Pada tahun 1984 menetapkan semua wilayah Pulau Batam ditambah pulau-pulau Janda Berias, Tanjung Sau, Ngenang, Kasem dan Moi-moi sebagai Bonded Area.

Sejalan dengan perkembangan Pulau Batam tersebut oleh Otorita Batam, sesuai dengan periodesasi pembangunan dan pimpinannya maka dibentuklah "KOTAMADYA BATAM' berdasarkan PP No.34 tahun 1983, dalam hal ini wilayah pemerintahannya sama dengan Kecamatan Batam sebelum dibentuknya Kotamadya Batam tersebut dan membawahi 3 (tiga) kecamatan yaitu :

as a chief of Authority Batam and Mayjend TNI Soedarsono as a chief of organizer. b. The decree of Minister of Justice of

Republic of Indonesia no. M. 01-PW-10-01- 83 at 7th June 1980

concerning the decision that Batam is a special on immigration matters.

c. The decree of Minister of Trade and cooperative no. 70/KP/I/1983 on 19th

January 1983 concerning the delegation of authority on trade and cooperative. d. Presidential decree no 15 year 1983 on 9th

March 1983 concerning the development on tourism. In this case seaport and airport in Batam Island decided as a gate of foreign tourist.

4. Since 1983 up till now and the future as a period for investment and development of industry.

On 27 th December 1983 the

President of Republic of Indonesia officially declare the main infrastructure, since the period the Batam Industrial Development Authority start to market extended and have gotten successful. In 1984 the area of bounded warehouse was added by the Islands are Janda Berhias, tanjung Sauh, Ngenang, Kasem and Moi-moi.

In line with growth of Batam Island by Otorita Batam and its formed as known by " MUNICIPALITY of BATAM' pursuant to PP No.34 year 1983, in this case the governance region same as District of Batam and covered on 3 (district) namely are :

(5)

17 PP No. 34 tahun 1983, telah keluar KEPRES No. 7 tahun 1984 tentang: hubungan kerja antara Kota-madya Batam dengan Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam. Dalam KEPRES No.7 tahun 1984 tersebut telah diatur tentang koordinasi sebagai berikut : Pasal 2, menyebutkan :

Walikotamadya Batam, sebagai Kepala Wilayah adalah penguasa tunggal di bidang pemerintahan dalam arti memimpin pemerintahan membina kehidupan masyarakat Kotamadya Batam di semua bidang dan mengkoordinasikan bantuan dan dukungan pembangunan daerah industri Pulau Batam. Pasal 3 huruf F, menyebutkan :

Walikotamadya Batam bersama Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam secara periodik mengadakan rapat koordinasi dengan instansi-instansi pemerintahan lainnya, guna mewujudkan sinkronisasi program diantara mereka dan sejauh mana mengenai pelaksanaan pembangunan, sarana, prasarana dan fasilitas lainnya yang diperlukan dalam rangka pengembangan Daerah Industri Pulau Batam.

Dalam hal ini telah ditunjuk sebagai Walikotamadya Batam yang pertama Ir.Rahman Draman yang menjabat sebagai walikota selama periode 1984 - 1989. Kemudian sejak bulan Oktober 1989 sampai dengan sekarang telah pula ditunjuk Walikotamadya Batam yang kedua Drs. R. A. Aziz.

- Tahun 1992

Dengan Kepres No. 28 Tahun 1992 wilayah kerja Otorita Batam diperluas meliputi wilayah BARELANG ( Pulau Batam, Rempang, Galang dan pulau-pulau sekitarnya ) dengan luas wilayah seluruhnya sekitar 715 Km ( 115 % dari luas Singapura ).

year 1983. Created the presidential decree No.7 year 1984 concerning the relation between Batam and Batam Authority. On the presidential decree no. 7 year 1984 was arranged the coordination as follow :

Section 2

The Mayor of Batam as a head of district is an authority of administrative, it means lead by administration and social activities in Batam and to coordinated and supported development of Batam.

Section 3 Letter F

Mayor of Batam and chief of authority of Batam periodically hold meeting with government institution for implementing the program and to evaluate development implementation, infrastructure and other facilities needed for developing Authority.

It was appointed the first Mayor of Batam was Ir. Rahman Draman since 1984 - 1989. The second is Drs. R.A Aziz since October 1989 up to 1999.

- Year 1992

According to Presidential decree No. 28, 1992 the area of Batam Authority was extended into Barelang area (Batam island, Rempang , Galang Island and other islands surrounding). The area is about 715 km sq (115% of the total area of Singapore).

(6)

prasarana dan penanaman modal lanjutan dengan perhatian lebih besar pada kesejahteraan rakyat dan perbaikan iklim investasi. Sebagai ketua dijabat oleh Ismeth Abdullah.

- Tahun 1999 (Otonomi Daerah)

Implementasi Undang-Undang No.53 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No 13 Tahun 2000, maka Batam yang semula sebagai Kota Administratif Batam statusnya berubah menjadi daerah otonom Kota Batam, yang mempunyai 20 kewenangan daerah sama seperti daerah otonom lainnya di Indonesia

Untuk itu, struktur pemerintahan dan penataan wilayahnya juga mengalami perubahan. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005, dinyatakan bahwa Kota Batam semula terdiri dari 8 Kecamatan dan 51 Kelurahan berubah menjadi 12 Kecamatan dan 64 Kelurahan.

Perkembangan pembangunan yang semakin pesat di Kota Batam telah menjadi daya tarik tersendiri bagi pendatang untuk mengembangkan usaha dan menyebabkan peningkatan jumlah penduduk yang berimpilkasi pada timbulnya permasalahan dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

- Tahun 2007 (Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas)

Priode ini ditandai dengan keluarnya PP Nomor 46 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam meliputi pulau Batam, Tonton, Setokok, Rempang, Galang, Galang Baru dan Nipah .

with focus on Social Development and Investment Climate Improvement. As chairman is Mr. Ismeth Abdullah

- Year 1999 (Authonomy)

According to rule of law No. 53, year 1999 as improve by law No. 13 year 2000, Batam Administered Municipality was changed to became the autonomy area of Batam City which have 20 authorities same as like others in Indonesia

Batam City was also changed in the governance structure by Batam law no. 2 year 2005, as informed become 12 District and 64 subdistrict.

The Growth of Batam, become the factor of urban to improving their economic and sociality in Batam.

- Year 2007 (Free Trade and Free Port Zone) According to Governent law No. 46, 2007 about Batam Free Trade and Free Port zone extended into Batam island, Tonton island, Setokok island, Galang island, Galang Baru island and Nipah island.

(7)

yang sangat strategis, yaitu di jalur pelayaran dunia internasional. Kota Batam berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam Tahun 2004-2014, terletak antara : - 0o.25' 29″ LU - 1o15'00″ LU

- 103o.34' 35″ BT - 104o26'04″BT

2. B A T A S

Kota Batam berbatasan dengan : - Sebelah Utara : Selat Singapura - Sebelah Selatan : Kecamatan Senayang - Sebelah Barat : Kecamatan Karimun dan Moro Kabupaten Karimun - Sebelah Timur : Kecamatan Bintan Utara

3. GEOLOGIE

Wilayah Kota Batam seperti halnya Kecamatan-kecamatan di daerah lainnya di Provinsi Kepulauan Riau, juga merupakan bagian dari paparan Kontinental. Pulau-pulau yang tersebar di daerah ini merupakan sisa-sisa erosi atau penyusutan dari daratan pra tersier yang membentang dari semenanjung Malaysia/Pulau Singapore di bagian utara sampai dengan pulau-pulau Moro dan Kundur serta Karimun di bagian Selatan. Kota Tanjung Pinang yang merupakan pusat pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan terletak disebelah timur dan memiliki keterkaitan emosional dan kultural dengan Kota Batam

Permukaan tanah di Kota Batam pada umumnya dapat digolongkan datar dengan variasi disana-sini berbukit-bukit dengan ketinggian maksimum 160 M diatas permukaan laut. Sungai-sungai kecil banyak mengalir dengan aliran pelan dan dikelilingi hutan-hutan serta semak belukar yang lebat.

on international seas abroad. Accoding by local regulation number 2 year 2004. Batam city lies between :

- 0o.25' 29″ - 1o15'00″ of North Latitude

- 103o.34' 35″ - 104o26'04″of East

Longitude 2. Boundary

Batam City borders on : - Singapore ocean toward The North

- Senayang sub district toward The South - Karimun and Moro sub district of Karimun

distrct The West

- North Bintan sub districts toward The East

3. Geology

Same as other districts in Province of Kepulauan Riau the area of Batam City is a part of continental. The islands spread out here a the remaining of erosion or reduction of the mainland pre tersier (before tertiary) which lies from Malaysia/ Singapore island at the month and Moro, Kundur and Karimun Islands at the south. Tanjung Pinang and Bintan at east had strongly tighten emotion and cultural to Batam City.

Moreover, the land surface of Batam City is mostly flat land, While hilly areas are located everywhere the maximum to sea level was 160 m. There are small rivers slowly flow and surrounded by jungle.

(8)

Kota Batam mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum pada tahun 2007 berkisar antara 20,8 0 C – 23,0 o C dan

suhu maksimum berkisar antara 31,2 o C -

32,9 o C, sedangkan suhu rata-rata sepanjang

tahun 2007 adalah 26,3 o C - 27,9 o C.

Keadaan tekanan udara rata-rata untuk tahun 2007, minimum 1.003,6 MBS dan maksimum 1.016,4 MBS. sementara kelembaban udara di Kota Batam rata-rata berkisar antara 82 – 86 %. Dan kecepatan angin maksimum 17 - 25 knot. Banyaknya hari hujan selama setahun di Kota Batam pada tahun 2007 adalah 222 hari dan banyaknya curah hujan setahun 2.929 mm.

2007 the minimum temperature was 20,8 0

C – 23,0 o C ; the maximum temperature was

31,2 o C - 32,9 o . and the average

temperature was adalah 26,3 o C - 27,9 o C.

The minimum and maximum atmospheric pressures were respectively 1.003,6 MBS and 1.016,4 MBS in 2007. Furthermore, the average humidity of atmospheric in Batam City between 82- 86 %. The maximum speed of wind flow is 15 – 28. Average number of rainy in a year for the year of 2007 was 222 days and the number of rainfall in a year was 2.929 mm

(9)

Table

Humidity of Atmosphere in Batam City Each Month, 2006-2007

Kelembaban Udara 2006 2007 B u l a n Month Maksimum Maximum Minimum Minimum Rata-rata Average Maksimum Maximum Minimum Minimum Rata-rata Average (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Januari 100 55 85 100 55 85 2. Pebruari 98 60 80 98 56 80 3. Maret 98 47 79 98 45 82 4. April 99 54 85 98 55 82 5. Mei 100 50 83 100 57 85 6. Juni 98 53 86 98 57 84 7. Juli 99 55 83 98 58 86 8. Agustus 100 57 81 100 54 84 9. September 100 53 83 96 66 84 10. Oktober 97 44 81 96 65 84 11. Nopember 98 55 85 96 68 86 12. Desember 100 55 86 94 70 85

Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

(10)

Table 1.2 Atmosphere Pressure in Batam City Each month (mb), 2006-2007 Tekanan Udara 2006 2007 B u l a n Month Maksimum Maximum Minimum Minimum Rata-rata Average Maksimum Maximum Minimum Minimum Rata-rata Average (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Januari 1.014,6 1.005,5 1.010,4 1.016,4 1.007,5 1.011,4 2. Pebruari 1.014,7 1.005,6 1.010,6 1.015,7 1.006,5 1.011,2 3. Maret 1.014,8 1.004,4 1.009,7 1.013,4 1.005,0 1.010,0 4. April 1.012,8 1.005,7 1.009,2 1.013,1 1.005,8 1.010,0 5. Mei 1.013,6 1.006,4 1.009,9 1.015,4 1.006,0 1.009,7 6. Juni 1.013,1 1.005,6 1.009,9 1.012,5 1.003,6 1.008,2 7. Juli 1.013,8 1.007,0 1.010,3 1.013,8 1.006,8 1.009,7 8. Agustus 1.013,7 1.006,8 1.010,2 1.013,2 1.006,1 1.009,8 9. September 1.014,8 1.006,9 1.010,8 1.014,0 1.005,8 1.009,8 10. Oktober 1.015,8 1.007,3 1.011,3 1.013,4 1.005,7 1.009,7 11. Nopember 1.013,9 1.005,8 1.010,0 1.014,2 1.005,2 1.009,8 12. Desember 1.017,3 1.006,7 1.010,1 1.014,0 1.004,8 1.009,3

Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

(11)

Tabel

Table 1.3 Bulan (knot), 2006-2007

Wind Velocity in Batam City Each month (knot),2006-2007

Arah dan Kecepatan Angin

2006 2007 B u l a n Month Arah & Kecepatan Rata-Rata Ditection & Average Speed Arah & Kecepatan Maksimum Ditection & Maximum Speed Arah & Kecepatan Rata-Rata Ditection & Average Speed Arah & Kecepatan Maksimum Ditection & Maximum Speed (1) (2) (3) (4) (5)

1. Januari 05/N 19/NE 06/N 21/NE

2. Pebruari 08/NE 22/NE 08/NE 25/NE

3. Maret 06/NE 22/NE 04/NE 18/E

4. April 03/NE 22/NE 04/NE 17/NE

5. Mei 03/S 28/SW 03/S 22/W

6. Juni 03/S 15/S 03/SE 25/NW

7. Juli 05/S 25/SE 03/S 25/S

8. Agustus 06/SE 23/NW 04/S 17/SE

9. September 04/SE 16/W 04/SE 20/S

10. Oktober 03/W 20/SE 03/SE 16/S

11. Nopember 03/NE 18/E 03/NE 25/S

12. Desember 05/N 25/NE 05/N 22/S

Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

(12)

Tabel

Table 1.4

Temperatur Udara di Kota Batam Dirinci Setiap Bulan (oC), 2006-2007

Mean Temperature in Batam City Each month (oC), 2006-2007

Temperatur Udara 2006 2007 B u l a n Month Maksimm Maximum Minimum Minimum Rata-rata Average Maksimum Maximum Minimum Minimum Rata-rata Average (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Januari 34,1 22,0 26,3 31,9 21,0 26,4 2. Pebruari 32,2 22,0 27,3 31,6 21,2 27,1 3. Maret 33,8 23,2 27,0 33,5 21,8 27,3 4. April 33,2 22,4 27,0 33,2 23,0 27,9 5. Mei 33,2 22,8 27,8 32,8 22,9 27,6 6. Juni 32,6 22,8 27,0 33,4 22,8 27,7 7. Juli 32,8 22,6 27,7 32,9 22,8 27,0 8. Agustus 32,2 21,2 25,6 32,6 22,7 26,9 9. September 33,1 23,0 26,9 32,3 22,8 26,9 10. Oktober 33,4 22,3 27,7 33,4 22,0 27,0 11. Nopember 30,8 24,0 27,0 32,6 21,5 26,6 12. Desember 29,6 22,9 26,6 31,2 20,8 26,3

Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

(13)

Tabel

Table 1.5

Bulan(mm), 2003 - 2007

Number of Raindays in Batam City Each Month (mm), 2003 – 2007 B u l a n Month 2003 2004 2005 2006 2007 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari 21 15 14 19 20 January 2. Pebruari 15 4 3 9 5 February 3. Maret 12 18 13 10 17 March 4. April 21 8 13 26 13 April 5. Mei 16 21 22 14 23 May 6. Juni 16 10 22 22 20 June 7. Juli 17 25 17 18 21 July 8. Agustus 16 10 20 13 18 August 9. September 21 18 20 16 19 September 10. Oktober 22 18 24 11 23 October 11. Nopember 22 22 28 26 24 November 12. Desember 21 17 24 24 19 December

Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

(14)

Table 1.6 Amounth of Rainfall in Batam City Each Month (mm), 2003 – 2007 B u l a n Month 2003 2004 2005 2006 2007 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari 636,2 689,1 259,2 489,1 483,3 January 2. Pebruari 108,3 20,6 14,4 89,9 65,9 February 3. Maret 145,9 173,0 75,0 105,3 181,0 March 4. April 151,3 77,1 167,5 259,8 134,3 April 5. Mei 41,8 203,9 351,0 141,1 196,2 May 6. Juni 59,9 75,8 72,2 277,0 202,3 June 7. Juli 97,0 188,2 162,3 143,0 211,9 July 8. Agustus 210,6 114,6 189,6 154,0 206,2 August 9. September 220,9 134,3 150,8 86,3 217,6 September 10. Oktober 294,2 125,0 245,3 95,1 272,0 October 11. Nopember 171,2 135,0 329,0 134,6 245,2 November 12. Desember 415,5 130,3 154,4 989,5 512,9 December

Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

(15)

1994 – 2007

Tahun

Year

Banyaknya Hari Hujan

Number of Raindays

Banyaknya Curah Hujan (mm)

Number of Rainfalls (mm) (1) (2) (3) 1994 192 1.988 1995 218 2.684 1996 211 2.365 1997 158 1.604 1998 212 2.515 1999 227 2.138 2000 232 2.434 2001 244 2.616 2002 188 2.075 2003 219 2.553 2004 186 2.067 2005 220 2.171 2006 208 2.965 2007 222 2.929

Sumber : Stasiun Metereologi & Geofisika Hang Nadim Batam Source : Meteorology and Geographical Station Hang Nadim, Batam

(16)

Table The Distance from Batam City to Districts and Village, 2007

A n t a r a

From – To

Jarak Lurus ( Km/Mil )

Linier Distance

(1) (2)

BATAM - Pulau Terong 40

CENTER - P e c o n g 33 - K a s u 31 - P e m p i n g 31 - Belakang Padang 16 - Pantai Gelam 82 - Temoyong 66 - Pulau Setokok 15 - Batu Legong 19 - Bulang Lintang 22 - Pulau Buluh 17 - Pulau Abang 17 - Karas 18 - Sijantung 18 - Sembulang 18 - Rempang Cate 19 - Subang Mas 20 - Galang Baru 20 - Sagulung 7 - Batu Aji 7 - Tanjung Piayu 11 - Muka Kuning 5 - Ngenang 50 - K a b i l 30 - Batu Besar 9 - Baloi Permai 2

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam Source : Central Board of Statistics of Batam City

(17)

A n t a r a

From – To

Jarak Lurus ( Km/Mil )

Linier Distance (1) (2) - Baloi 2 - Teluk Tering 1 - Belian 4 - Nongsa 18 - Tanjung Uncang 7 - Tanjung Riau 14 - Tiban Asri 7 - Tiban Lama 7 - Tiban Indah 7 - Patam Lestari 18 - Sungai Harapan 11 - Tanjung Pinggir 12 - Pangkalan Petai 4 - Batu Selicin 4 - Kampung Pelita 4

- Lubuk Baja Kota 4

- Tanjung Uma 7 - Bukit Jodoh 6 - Bengkong Harapan 4 - Harapan Baru 4 - Kampung Seraya 5 - Sungai Jodoh 5 - Bengkong Laut 5 - Bukit Senyum 10 - Batu Merah 8

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam Source : Central Board of Statistics of Batam City

(18)

Ibukota Tingkat II, Kecamatan Batam

District

Tinggi (m)

Height (m)

(1) (2)

1. Ibukota Kota Batam 2

2. Ibukota Kecamatan Belakang Padang 2

3. Ibukota Kecamatan Bulang 2,5

4. Ibukota Kecamatan Galang 3

5. Ibukota Kecamatan Sei Beduk 3

6. Ibukota Kecamatan Nongsa 3

7. Ibukota Kecamatan Sekupang 2,5

8. Ibukota Kecamatan Lubuk Baja 5

9. Ibukota Kecamatan Batu Ampar 5

10. Ibukota Kecamatan Batam Kota 5

11. Ibukota Kecamatan Sagulung 10

12. Ibukota Kecamatan Batu Aji 10

13. Ibukota Kecamatan Bengkong 5

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam Source : Central Board of Statistics of Batam City

(19)

Sungai / Rivers Sungai / Rivers

(1) (2)

1. Sungai Harapan 12. Sungai Bengkong

2. Sungai Ladi 13. Sungai Panas

3. Sungai Baloi 14. Sungai Temiang

4. Sungai Beduk 15. Sungai Binti

5. Sungai Tiban 16. Sungai Lekop

6. Sungai Relai 17. Sungai Muka Kuning

7. Sungai Jodoh 18. Sungai Tuak

8. Sungai Pancur 19. Sungai Deras

9. Sungai Tongkang 20. Sungai Kasam

10. Sungai Patam 21. Sungai Jabi

11. Sungai Nongsa 22. Sungai Seribu

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam Source : Central Board of Statistics of Batam City

(20)

menjadi harapan untuk dapat menjawab setiap permasalahan maupun tantangan yang muncul sesuai dengan perkembangan Sosial Ekonomi, Sosial Budaya, Politik dan lainnya dalam masyarakat.

Pemerintah Kotamadya Batam dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1983 dan diresmikan pada tanggal 24 Desember 1983 yang bersifat Administratif dipimpin oleh Walikota yang berkedudukan setingkat dengan Kabupaten/Kotamadya Daerah tingkat II lainnya. Eksistensinya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau.

Keberadaan Kotamadya Batam adalah merupakan Implementasi atas dasar dekonsentrasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di daerah. Motivasi dibentuknya Kotamadya Batam adalah dalam rangka peningkatan pelayanan masyarakat dan pembangunan Wilayah tersebut sebagai akibat berkembangnya daerah Pulau Batam untuk menjadi daerah Industri, Perdagangan, Alih kapal dan Pariwisata. Oleh sebab itu dengan adanya peningkatan status Kecamatan Batam yang dulunya termasuk wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Kepulauan Riau menjadi wilayah tersendiri dalam bentuk Pemerintahan Kotamadya Administrasi Batam, yang terdiri atas 3 (tiga) Kecamatan.

Dengan berlakukunya Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, maka Kotamadya Administratif Batam berubah menjadi daerah otonom Kota Batam dengan membawahi 8 kecamatan dan 35 kelurahan serta 16 desa. kemudian dengan berlakunya Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 4 Tahun 2002 perubahan status desa menjadi kelurahan dengan rincian sebagai berikut :

a. Kecamatan Belakang Padang terdiri dari 5 Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Pulau Terong 2. Kelurahan Pecong 3. Kelurahan Pemping 4. Kelurahan K a s u

5. Kelurahan Belakang Padang

face any problems appear in accordance with the economic, social, culture and politic development.

Batam was built based on government regulation No. 34 on 1983 legalized on 24 December, it is lead by a mayor which regency / municipality level and to be responsible to Governor of Riau.

The existence of Batam Municipality is an implementation of deconcentration as it stated on regulation No.5 1974. Batam Municipality built in order to increase the services of social and region development as the result of Batam Island turn for industrial, trade and tourism are. The change status / level of Batam district into Batam Administration Municipality, it divided into 3 Districts.

According to rule of law No. 53, 1999 Batam Administered Municipality was changed to became to be the autonomy area of Batam city which consist of 8 districts, 35 Kelurahan and 16 Villages. Then with Regional regulation No. 4 on 2002 are as follow :

1.

a. Belakang Padang district divided into 5 kelurahans

namely :

1. Kelurahan Pulau Terong 2. Kelurahan Pecong 3. Kelurahan Pemping 4. Kelurahan Kasu

(21)

3. Kelurahan Pulau Setokok 4. Kelurahan Legong 5. Kelurahan Bulang Lintang 6. Kelurahan Pulau Buluh

c. Kecamatan Galang terdiri dari 7 Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Pulau Abang 2. Kelurahan Karas 3. Kelurahan Sijantung 4. Kelurahan Sembulang 5. Kelurahan Rempang Cate 6. Kelurahan Subang Mas 7. Kelurahan Galang Baru

d. Kecamatan Sei Beduk terdiri dari 4 Kelurahan , yaitu :

1. Kelurahan Sagulung 2. Kelurahan Batu Aji 3. Kelurahan Tanjung Piayu 4. Kelurahan Muka Kuning

e. Kecamatan Nongsa terdiri dari 8 Kelurahan , yaitu :

1. Desa Ngenang 2. Kelurahan Kabil 3. Kelurahan Batu Besar 4. Kelurahan Baloi Permai 5. Kelurahan Baloi 6. Kelurahan Teluk Tering 7. Kelurahan Belian 8. Kelurahan Nongsa

f. Kecamatan Sekupang terdiri dari 8 Kelurahan , yaitu :

1. Kelurahan Tanjung Uncang 2. Kelurahan Tanjung Riau 3. Kelurahan Tiban Asri 4. Kelurahan Tiban Lama 5. Kelurahan Tiban Indah 6. Kelurahan Patam Lestari 7. Kelurahan Sungai Harapan 8. Kelurahan Tanjung Pinggir

2. Kelurahan Temoyong 3. Kelurahan Pulau Setokok 4. Kelurahan Legong 5. Kelurahan Bulang Lintang 6. Kelurahan Pulau Buluh

c. Galang districts divided into 7 Kelurahans namely :

1. Kelurahan Pulau Abang 2. Kelurahan Karas 3. Kelurahan Sijantung 4. Kelurahan Sembulang 5. Kelurahan Rempang Cate 6. Kelurahan Subang Mas 7. Kelurahan Galang Baru

d. Sei Beduk districts divided into 4 Kelurahans namely :

1. Kelurahan Sagulung 2. Kelurahan Batu Aji 3. Kelurahan Tanjung Piayu 4. Kelurahan Muka Kuning

e. Nongsa districts divided into 8 Kelurahans namely :

1. Kelurahan Ngenang 2. Kelurahan Kabil 3. Kelurahan Batu Besar 4. Kelurahan Baloi Permai 5. Kelurahan Baloi 6. Kelurahan Teluk Tering 7. Kelurahan Belian 8. Kelurahan Nongsa

f. Sekupang districts divided into 8 Kelurahans namely:

1. Kelurahan Tanjung Uncang 2. Kelurahan Tanjung Riau 3. Kelurahan Tiban Asri 4. Kelurahan Tiban Lama 5. Kelurahan Tiban Indah 6. Kelurahan Patam Lestari 7. Kelurahan Sungai Harapan 8. Kelurahan Tanjung Pinggir

(22)

2. Kelurahan Batu Selicin 3. Kelurahan Kampung Pelita 4. Kelurahan Lubuk Baja Kota 5. Kelurahan Tanjung Uma

h. Kecamatan Batu Ampar terdiri dari 8 Kelurahan , yaitu :

1. Kelurahan Bukit Jodoh 2. Kelurahan Bengkong Harapan 3. Kelurahan Harapan Baru 4. Kelurahan Kampung Seraya 5. Kelurahan Sungai Jodoh 6. Kelurahan Bengkong Laut 7. Kelurahan Bukit Senyum 8. Kelurahan Batu Merah

Dengan berlakunya Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pemekaran Perubahan dan Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan Dalam Daerah Kota Batam, sehingga jumlah kecamatan di Kota Batam semula 8 Kecamatan berubah menjadi 12 kecamatan dengan rincian sebagai berikut :

a. Kecamatan Belakang Padang terdiri dari 6 Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Tanjung Sari 2. Kelurahan Sekanak Raya 3. Kelurahan Pemping 4. Kelurahan Pulau Terong 5. Kelurahan Pecong 6. Kelurahan K a s u

b. Kecamatan Batu Aji terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Bukit Tempayan 2. Kelurahan Buliang 3.`Kelurahan Kibing

4. Kelurahan Tanjung Uncang

c. Kecamatan Sekupang terdiri dari 7 Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Tanjung Riau 2. Kelurahan Tiban Indah 3. Kelurahan Patam Lestari 4. Kelurahan Tiban Baru 5. Kelurahan Tiban Lama 6. Kelurahan Sungai Harapan 7. Kelurahan Tanjung Pinggir

2. Kelurahan Batu Selicin 3. Kelurahan Kampung Pelita 4. Kelurahan Lubuk Baja Kota 5. Kelurahan Tanjung Uma

h. Batu Ampar districts divided into 8 Kelurahan namely :

1. Kelurahan Bukit Jodoh 2. Kelurahan Bengkong Harapan 3. Kelurahan Harapan Baru 4. Kelurahan Kampung Seraya 5. Kelurahan Sungai Jodoh 6. Kelurahan Bengkong Laut 7. Kelurahan Bukit Senyum 8. Kelurahan Batu Merah

Last according to local regulation No. 2, 2005 Batam Administered Municipality was changed to became to be the autonomy area of Batam city which consist of 12 districts, are as follow :

1.

a. Belakang Padang district divided into 6 kelurahan,

namely :

1. Kelurahan Tanjung Sari 2. Kelurahan Sekanak Raya 3. Kelurahan Pemping 4. Kelurahan Pulau Terong 5. Kelurahan Pecong 6.Kelurahan K a s u

b.Batu Aji district divided into 4 kelurahan, namely : 1. Kelurahan Bukit Tempayan

2. Kelurahan Buliang 3.`Kelurahan Kibing

4. Kelurahan Tanjung Uncang

c.Sekupang district divided into 7 kelurahan, namely :

1. Kelurahan Tanjung Riau 2. Kelurahan Tiban Indah 3. Kelurahan Patam Lestari 4. Kelurahan Tiban Baru 5. Kelurahan Tiban Lama 6. Kelurahan Sungai Harapan 7. Kelurahan Tanjung Pinggir

(23)

2. Kelurahan Sungai Binti 3. Kelurahan Sungai Lekop 4. Kelurahan Sagulung Kota 5. Kelurahan Sungai Langkai

6. Kelurahan Sungai Pelunggut

e. Kecamatan Sungai Beduk terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Tanjung Piayu 2. Kelurahan Duriangkang 3. Kelurahan Mangsang 4. Kelurahan Muka Kuning f. Kecamatan Batu Ampar

terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu :

1.Kelurahan Tanjung Sengkuang

2. Kelurahan Sungai Jodoh 3. Kelurahan Batu Merah 4. Kelurahan Kampung Seraya

g. Kecamatan Bengkong terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Bengkong Laut 2. Kelurahan Bengkong Indah

3. Kelurahan Sadai

4. Kelurahan Tanjung Buntung

h. Kecamatan Nongsa terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan kabil 2. Kelurahan Sambau 3. Kelurahan Batu Besar 4. Kelurahan Ngenang i. Kecamatan Batam Kota

terdiri dari 6 Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Teluk Tering 2. Kelurahan Taman Baloi 3. Kelurahan Sukajadi 4. Kelurahan Belian 5. Kelurahan Sungai Panas 6. Kelurahan Baloi Permai

2. Kelurahan Sungai Binti 3. Kelurahan Sungai Lekop 4. Kelurahan Sagulung Kota 5. Kelurahan Sungai Langkai 6. Kelurahan Sungai Pelunggut

e. Sungai Beduk districts divided into 4 Kelurahan namely :

1. Kelurahan Tanjung Piayu 2. Kelurahan Duriangkang 3. Kelurahan Mangsang 4. Kelurahan Muka Kuning f. Batu Ampar districts divided into 4 Kelurahan namely :

1.Kelurahan Tanjung Sengkuang 2. Kelurahan Sungai Jodoh 3. Kelurahan Batu Merah 4. Kelurahan Kampung Seraya g. Bengkong districts divided into 4 Kelurahan namely :

1. Kelurahan Bengkong Laut 2. Kelurahan Bengkong Indah 3. Kelurahan Sadai

4. Kelurahan Tanjung Buntung h. Nongsa districts divided into 4 Kelurahan namely :

1. Kelurahan kabil 2. Kelurahan Sambau 3. Kelurahan Batu Besar 4. Kelurahan Ngenang

i. Batam Kota districts divided into 6 Kelurahan namely :

1. Kelurahan Teluk Tering 2. Kelurahan Taman Baloi 3. Kelurahan Sukajadi 4. Kelurahan Belian 5. Kelurahan Sungai Panas 6. Kelurahan Baloi Permai

(24)

Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Kampung Pelita 2. Kelurahan Batu Selicin 3. Kelurahan Lubuk Baja Kota 4. Kelurahan Tanjung Uma 5. Kelurahan Baloi Indah

k. Kecamatan Galang terdiri dari 8 Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Sijantung 2. Kelurahan Karas 3. Kelurahan Sembulang 4. Kelurahan Subang Mas 5. Kelurahan Rempang Cate 6. Kelurahan Air Raja 7. Kelurahan Pulau Abang 8. Kelurahan Galang Baru

l. Kecamatan Bulang terdiri dari 6 Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Pulau Buluh 2. Kelurahan Bulang 3. Kelurahan Setokok 4. Kelurahan Batu Legong 5. Kelurahan Pantai Gelam 6. Kelurahan Temoyong

Kelurahan namely :

1. Kelurahan Kampung Pelita 2. Kelurahan Batu Selicin 3. Kelurahan Lubuk Baja Kota 4. Kelurahan Tanjung Uma 5. Kelurahan Baloi Indah k.Galang district divided into 8 Kelurahan namely :

1. Kelurahan Sijantung 2. Kelurahan Karas 3. Kelurahan Sembulang 4. Kelurahan Subang Mas 5. Kelurahan Rempang Cate 6. Kelurahan Air Raja 7. Kelurahan Pulau Abang

k.Bulang district divided into 6 Kelurahan namely :

1. Kelurahan Pulau Buluh 2. Kelurahan Bulang 3. Kelurahan Setokok 4. Kelurahan Batu Legong 5. Kelurahan Pantai Gelam 6. Kelurahan Temoyong

(25)

December 2007 Nama Name Jabatan Official (1) (2)

1 Drs. Ahmad Dahlan - Walikota Batam 2 Ir. Ria Saptarika - Wakil Walikota Batam

1 Agussahiman, S.H. - Sekretaris Daerah Kota Batam

1 Drs. Asyari Abbas, M.Si. - Asisten I Pemerintah Setdako Batam 2

Drs. Syamsul

Bahrum,Amp,M.Si,P.hd

- Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Setkdako Batam

3 H. Maaz Ismail, S.IP, M.Si - Asisten III Administrasi Umum Setdako Batam

1 Ir. A. Dendi Noviardi - Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Kota Batam

2 Husnul Hafil, S.Sos - Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Batam 3 Drs. Hartoyo Sirkoen, M.Si. - Kepala Badan Pengawas Kota Batam

4 Dr. Ir. Wan Darussalam, M.Sc. - Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kota Batam

5 Drs. M. Syuzairi, M.Si. - Kepala Badan Penanaman Modal Kota Batam 6 Drs. H. Nurman, M.Si.

- Kepala Badan Komunikasi dan Informasi Kota Batam

1 Guntur Sakti, S.Sos, M.Si.

- Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batam

2 Alvi Syahrin, AMP

- Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Batam

3 Drs. H. Bustami Al Kampari - Sekretaris Korpri Daerah Kota Batam

1 Drs. Pirma Marpaung - Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam 2 Drs. Buralimar, M.Si - Kepala Dinas Pertanahan Kota Batam

3 Drs. Sadri Khairuddin, M.M. - Kepala Dinas, Kependudukan, Catatan Sipil dan KB Kota Batam

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Batam Source : Human Resurces Board of Batam City

(26)

Continued Table Nama Name Jabatan Official (1) (2)

4 Dr. Mawardi Badar, M.M. - Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam

5 Drs. H. Azwan, M.Si - Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan Kota Batam 6 Ir. H. Harry Roekanto - Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kota

Batam

7 Raja Supri, S.Sos. - Kepala Dinas Pendapatan Kota Batam 8 Yazid, S.E., M.M. - Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam

9 Ahmad Hijazi, SE, M.Si. - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam

10 Ir. Abang Muzni - Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Batam

11 Drs. Muslim Bin Bidin, M.M - Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam

12 Drs. Makmur M., M.Pd. - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Koperasi dan UKM Kota Batam

13 Raja Muchsin, S.E. - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam 14 Drs. Anwar Ujang - Kepala Dinas Sosial Kota Batam

1 Drs. Zulhendri, M.Si. - Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Linmas Kota Batam

2 Dra. Nurmadiah, M.Pd - Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Kota Batam 3 Drs. Jefridin, M.Pd. - Kepala Kantor Pemuda dan Olah Raga Kota Batam 4 Drs. Azman, M.P. - Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Batam

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Batam Source : Human Resurces Board of Batam City

(27)

Continued Table 2.1 Nama Name Jabatan Official (1) (2)

1 Rudi Sakyakirti, S.H., M.H. - Kepala Bagian Hukum dan Organisasi Setdako Batam 2 Drs. Yusfa Hendri, M.Si. - Kepala Bagian Humas Setdako Batam

3 Drs. M. Sahir, M.Pd. - Kepala Bagian Kesra Setdako Batam

4 Pebrialin, S.E., M.Si. - Kepala Bagian Perekonomian Setdako Batam

5 Muramis, S.E. - Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset Setdako Batam 6 Drs. Aunar Karimsu - Kepala Bagian Perpustakaan Umum dan Arsip Setdako

Batam

7 Salim, S.Sos - Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setdako Batam 8 Erwinta Marius, ak. M.M. - Kepala Bagian Keuangan Setdako Batam

9 Martin Moromon, S.Sos - kepala Bagian Protokol Setdako Batam 10 Amsakar, S.Sos, M.Si. - Kepala Bagian Umum Setdako Batam

11 Gintoyono, SE, MM - Kepala Bagian Pembangunan Setdako Batam

1 Zulhelmi, AMP - Camat Sekupang Kota Batam 2 Hendri, S.Sos - Camat Batu Ampar Kota Batam 3 Rudolph Napitupulu, AMP - Camat Sei Beduk Kota Batam 4 Dece Awidaria, AMP - Camat Nongsa Kota Batam

5 R. Kamarul zaman, SE - Camat Belakang Padang Kota Batam 6 Aspawi Nangali, S.Sos - Camat Galang Kota Batam

7 Dasrul Azwir, SE - Camat Lubuk Baja Kota Batam 8 Junaidi, S.Sos - Camat Bulang Kota Batam 9 Drs. Said Khaidar - Camat Batam Kota Kota Batam 10 Drs. Ahmad Arfah - Camat Batu Aji Kota Batam 11 Zulkifli, AMP, SE - Camat Sagulung Kota Batam 12 Endi Fauzimar, S.IP - Camat Bengkong Kota Batam

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Batam Source : Human Resurces Board of Batam City

(28)

Table The Official who work in The Regional Government of Batam City, until September 2008 Nama Name Jabatan Official (1) (2)

1 Drs. Ahmad Dahlan - Walikota Batam 2 Ir. Ria Saptarika - Wakil Walikota Batam

1 Agussahiman, S.H. - Sekretaris Daerah Kota Batam

1 Drs. Asyari Abbas, M.Si. - Asisten I Pemerintah Setdako Batam 2 Drs. Syamsul Bahrum,Amp,M.Si,P.hd - Asisten II Ekonomi dan Pembangunan

Setkdako Batam

3 H. Maaz Ismail, S.IP, M.Si - Asisten III Administrasi Umum Setdako Batam

1 Drs. Hartoyo Sirkoen, M.Si. - Inspektur Daerah Kota Batam

1 Ir. A. Dendi Noviardi - Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Kota Batam

2 Husnul Hafil, S.Sos - Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Batam

3 Dr. Ir. Wan Darussalam, M.Sc. - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Batam

4 Drs. Pirma Marpaung - Kepala Badan Penanaman Modal Kota Batam 5 Muramis, SE - Kepala Badan Komunikasi dan Informatika

Kota Batam

6 Drs. Buralimar, M. Si - Kepala Badan Pertanahan Kota Batam 7 Drs. Zulhendri, M.Si - Kepala Badan Kesbang Linmas Kota Batam 8 Dra. Nurmadiah, M.Pd - Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan

dan KB Kota Batam

1 Guntur Sakti, S.Sos, M.Si. - Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batam

2 Alvi Syahrin, AMP - Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Batam

3 Drs. H. Bustami Al Kampari - Sekretaris Korpri Daerah Kota Batam

1 Rudi Sakyakirti, SH, MH - Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam 2 Drs. Sadri Khairuddin, M.M. - Kepala Dinas, Kependudukan dan Catatan

Sipil Kota Batam

(29)

Nama Name

Jabatan Official

(1) (2)

3 Dr. Mawardi Badar, M.M. - Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam

4 Drs. H. Azwan, M.Si - Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam

5 Ir. H. Harry Roekanto - Kepala Dinas Pekerjaan Umum 6 Raja Supri, S.Sos. - Kepala Dinas Pendapatan Kota Batam 7 Yazid, S.E., M.M. - Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam 8 Ahmad Hijazi, SE, M.Si. - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

ESDM Kota Batam

9 Drh. Suhartini - Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan Kota Batam

10 Drs. Muslim Bin Bidin, M.M - Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam

11 Drs. Pebrialin SE, M. Si - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pasar, Koperasi dan UKM Kota Batam

12 Raja Muchsin, S.E. - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam

13 Drs. M. Syuzairi, M. Si - Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam 14 Gintoyono, BE, SE, MM - Plt. Kepala Dinas Tata Kota Batam

1. Drs. Jefridin M. Pd - Ka. Kantor Pemuda dan Olah Raga Kota Batam 2 Drs. Aunar Karimsu - Kepala Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kota

Batam

3 Zulhelmi, AMP - Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Batam 4 Drs. Azman, MP - Kepala Satuan Pamong Praja Kota Batam

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Batam Source : Human Resurces Board of Batam City

(30)

Nama Name Jabatan Official (1) (2)

1 Demi Hasfinul Nasution, SH, M.Si - Kepala Bagian Hukum Setdako Batam 2 Drs. Yusfa Hendri, M.Si. - Kepala Bagian Humas Setdako Batam 3 Drs. M. Sahir, M.Pd. - Kepala Bagian Kesra Setdako Batam

4 Rudolf Napitupulu, - Kepala Bagian Perekonomian Setdako Batam 5 Salim, S. Sos

- Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset Setdako Batam 6 Amsakar, S.Sos, M. Si - Kepala Bagian Organisasi Setdako Batam

7 Drs. Said Khaidhar - Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setdako Batam

8 Erwinta Marius, ak. M.M. - Kepala Bagian Keuangan Setdako Batam 9 Martin Moromon, S.Sos - kepala Bagian Protokol Setdako Batam 10 Firmansyah, S.Sos - Kepala Bagian Umum Setdako Batam 11 Ismet Djohar. M.Si - Kepala Bagian Bina Program Setdako Batam

1 R. Kamarulzaman, SE - Camat Sekupang Kota Batam 2 Hendri, S.Sos - Camat Batu Ampar Kota Batam 3 Mardanis, SE - Camat Sei Beduk Kota Batam 4 Akhmad Tarmizi, S.Sos - Camat Nongsa Kota Batam

5 Nor Fauzi, S. Sos - Camat Belakang Padang Kota Batam 6 Junaidi, S.Sos - Camat Galang Kota Batam

7 Dece Awidaria, AMP - Camat Lubuk Baja Kota Batam

8 Ruslan, SE - Camat Bulang Kota Batam

9 Dasrul Azwir, SE - Camat Batam Kota Kota Batam 10 Drs. Ahmad Arfah - Camat Batu Aji Kota Batam 11 Zulkifli, AMP, SE - Camat Sagulung Kota Batam 12 Nurul Iswahyuni, AMP, SE - Camat Bengkong Kota Batam

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Batam Source : Human Resurces Board of Batam City

(31)

Table

The Capital of District, Area and Number of

Kelurahan,since June 2007

Kecamatan

District

Nama Camat

Banyak

Kelurahan

Number of

Kelurahan

Ket

(1)

(2)

(3)

(4)

1. Sekupang

R. Kamarul zaman, SE

7

2. Batu Ampar

Hendri, S.Sos

4

3. Sei Beduk

Mardanis, SE

4

4. Nongsa

Akhmad Tarmizi, S.Sos

4

5. Belakang Padang

Nor Fauzi, S. Sos

6

6. Galang

Junaidi, S.Sos

8

7. Lubuk Baja

Dece Awidaria, AMP

5

8. Bulang

Ruslan, SE

6

9. Batam Kota

Dasrul Azwir, SE

6

10. Batu Aji

Drs. Ahmad Arfah

4

11.Sagulung

Zulkifli, AMP, SE

6

12.Bengkong

Nurul Iswahyuni, AMP, SE

4

Kota Batam

64

Sumber : Pemerintah Kota Batam

(32)

Kecamatan District Desa / Kelurahan Village/Kelurahan Width Luas Wilayah (km2) (1) (2) (3) I. Belakang Padang 69.120 1. Pulau Terong 5.791 2. Pecong 1.382 3. Kasu 50.637 4. Pemping 4.249 5. Tanjung Sari 2.041 6. Sekanak Raya 5.020 II. Bulang 158.749 1. Pantai Gelam 25.853 2. Temoyong 5.351 3. Pulau Setokok 24.886 4. Batu Legong 49.775 5. Bulang Lintang 50.697 6. Pulau Buluh 2.187 III. Galang 296.288 1. Pulau Abang 28.612 2. Karas 50.449 3. Sijantung 39.616 4. Sembulang 65.834 5. Rempang Cate 91.523 6. Subang Mas 20.254 7. Galang Baru 50.287 8. Air Raja 4.191

IV. Sei Beduk 106.448

1. Tanjung Piayu 28.595

2. Duriangkang 11.273

3. Mangsang 9.999

4. Mukakuning 56.581

Sumber : Pemerintah Kota Batam

(33)

Tabel Lanjutan Continued Table 2.4 Kecamatan District Desa / Kelurahan Village/Kelurahan Luas Wilayah (km2) Width (1) (2) (3) V. Nongsa 114.544 1. Ngenang 19.546 2. Kabil 25.915 3. Batu Besar 41.009 4. Sambau 28.074 VI .Sekupang 57.302 1. Tanjung Riau 23.902 2. Tiban Baru 3.886 3. Tiban Lama 14.094 4. Tiban Indah 5.936 5. Patam Lestari 6.159 6. Sungai Harapan 3.325 7. Tanjung Pinggir 10.999 VII.Lubuk Baja 11.426 1. Batu Selicin 1.331

2. Lubuk Baja Kota 1.459

3. Kampung Pelita 1.393 4. Baloi Indah 3.519 5. Tanjung Uma 3.724 VIII.Batu Ampar 11.187 1. Tanjung Sengkuang 3.787 2. Sungai Jodoh 2.161 3. Batu Merah 3.792 4. Kampung Seraya 1.447 IX.Batam Kota 38.968 1. Teluk Tering 5.890 2. Taman Baloi 4.065 3. Sukajadi 3.374 4. Belian 17.683 5. Sungai Panas 2.991 6. Baloi Permai 4.960

Sumber : Pemerintah Kota Batam

(34)

Kecamatan District Desa / Kelurahan Village/Kelurahan Luas Wilayah (km2) Width (1) (2) (3) X. Sagulung 54.778 1. Tembesi 30.512 2. Sungai Binti 5.356 3. Sungai Lekop 3.723 4. Sagulung Kota 1.933 5. Sungai Langkai 3.983 6. Sungai Pelunggut 9.271

XI. Batu Aji 41.336

1. Bukit Tempayan 1.738 2. Buliang 2.789 3. Kibing 14.535 4. Tanjung Uncang 22.274 XII. Bengkong 13.214 1. Bengkong Laut 1.829 2. Bengkong Indah 999 3. Sadai 6.326 4. Tanjung Buntung 4.060

Sumber : Pemerintah Kota Batam

(35)

Kecamatan Jumlah Kelurahan Jumlah RW Jumlah RT (1) (2) (3) (4) 1.Blk. Padang 6 27 87 2.Bulang 6 18 53 3.Galang 8 30 79 4.Sei beduk 4 58 324 5.Nongsa 4 49 157 6.Sekupang 7 73 294 7.Lubuk baja 5 43 186 8.Batu Ampar 4 44 160 9. Batam Kota 6 91 301 10. Sagulung 6 86 424 11. Batu Aji 4 66 352 12. Bengkong 4 52 227 Jumlah / Total 64 637 2644

Sumber :Dinas Kependudukan dan Capil Kota Batam Source : Population Service of , Batam City

(36)

Kecamatan / District Kontestan Contestant Batu Ampar Lubuk Baja Nongsa Seku-pang Blk. Padang Sei

Beduk Galang Bulang

Jumlah Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. PNIM 634 263 577 3.071 15 2.304 91 116 7.071 2. PBSD 791 148 326 823 30 4.277 50 141 6.586 3. PBB 1.652 755 989 1.611 264 1.314 348 169 7.102 4. PM 575 135 190 100 43 261 13 10 1.327 5. PPP 5.968 1.395 1.343 3.813 344 2.616 446 245 16.170 6. PPDK 1.058 134 484 759 584 284 30 41 3.374 7. PPIB 763 1.607 971 360 39 165 61 44 4.010 8. PNBK 865 167 563 649 56 248 55 71 2.674 9. PD 4.758 4.141 3.418 3.126 238 2.686 194 219 18.780 10. PKPI 344 114 200 485 55 311 39 7 1.555 11. PPDI 589 225 232 609 35 415 167 108 2.380 12. PPNUI 529 118 259 234 17 418 15 6 1.596 13. PAN 5.999 2.497 4.641 6.762 999 8.525 859 223 30.505 14. PKPB 840 356 892 1.142 401 444 69 65 4.209 15. PKB 3.304 1.637 2.267 2.000 1.371 5.782 420 96 16.877 16. PKS 4.368 2.320 4.274 9.830 2.148 11.477 534 527 35.478 17. PBR 5.895 436 524 1.627 152 884 115 56 9.689 18. PDIP 9.413 457 6.154 8.462 979 7.049 1.437 401 34.352

Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

(37)

Kecamatan / District Kontestan Contestant Batu Ampar Lubuk Baja Nongsa Seku-pang Blk. Pdg Sei

Beduk Galang Bulang

Jumlah Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 19. PDS 3.005 1.231 3.670 6.522 67 6.475 54 17 21.041 20. PARTAI GOLKAR 5.709 3.455 5.103 5.834 1.959 4.618 1.046 1.463 29.187 21.P.P. PANCASILA 232 286 528 843 35 1.050 83 29 3.086 22.PSI 551 455 709 313 10 309 10 6 2.363 23.PPD 448 156 353 567 194 1.199 83 26 3.026 24.PLP 1.023 283 180 2.016 3 577 31 95 4.208 Jumlah 59.313 22.771 38.847 61.558 10.038 63.688 6.250 4.181 266.646

Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

(38)

Kecamatan / District Kontestan Contestant Batu Ampar Lubuk Baja Nongsa Seku-pang Blk. Padang Sei

Beduk Galang Bulang

Jumlah Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. PNIM 420 267 417 596 10 632 49 56 2.447 2. PBSD 407 82 200 601 18 1.483 15 77 2.883 3. PBB 1.817 546 822 1.483 290 1.716 266 126 7.066 4. PM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5. PPP 3.323 951 1.081 2.557 203 1.504 229 159 10.007 6. PPDK 453 56 277 369 221 123 23 28 1.550 7. PPIB 709 1.308 2.939 509 46 124 32 38 5.705 8. PNBK 443 94 339 555 25 2.861 20 31 4.368 9. PD 3.674 2.823 2.412 2.887 184 1.622 88 155 13.845 10. PKPI 259 90 76 366 53 273 8 4 1.129 11. PPDI 233 124 228 628 20 229 70 53 1.585 12. PPNUI 454 91 199 252 13 139 7 7 1.162 13. PAN 5.565 2.123 4.924 6.196 814 9.348 532 267 29.769 14. PKPB 837 393 740 720 336 463 59 56 3.604 15. PKB 2.549 1.977 1.877 1.388 991 3.950 614 124 13.470 16. PKS 4.544 2.028 4.397 8.261 2.360 10.849 335 445 33.219 17. PBR 1.000 453 506 832 115 1.015 76 53 4.050 18. PDIP 6.989 3.939 4.252 3.490 922 4.952 891 335 25.770 19. PDS 3.865 1.327 3.765 6.105 75 6.834 28 19 22.018 20. PARTAI GOLKAR 5.877 3.216 4.714 4.706 1.885 4.793 661 1.079 26.931 21. P.P. PANCASILA 261 396 496 400 18 314 50 38 1.973 22. PSI 282 232 364 83 13 117 25 10 1.126 23. PPD 348 111 260 272 112 446 41 25 1.615 24. PLP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 59.313 44.309 22.627 35.285 43.256 8.724 53.787 4.119 3.185

Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

(39)

Kecamatan District Kontestan Contestant Batu Ampar Lubuk Baja Nongsa Seku-pang Blk Padang Sei

Beduk Galang Bulang

Jumlah Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. PNIM 369 239 372 645 25 1.518 77 108 3.353 2. PBSD 515 135 326 813 34 2.331 34 141 4.329 3. PBB 1.543 674 970 1.706 356 1.383 428 172 7.232 4. PM 278 132 171 86 22 71 11 7 778 5. PPP 4.917 1.404 1.455 3.481 299 2.187 419 210 14.372 6. PPDK 571 116 352 485 373 198 94 37 2.226 7. PPIB 752 1.312 692 290 34 133 21 47 3.281 8. PNBK 429 169 416 358 39 194 70 52 1.727 9. PD 5.288 4.162 3.389 3.429 252 2.237 175 224 19.156 10.PKPI 255 89 126 223 33 270 28 3 1.027 11.PPDI 432 191 182 542 14 323 133 90 1.907 12.PPNUI 590 169 185 243 7 320 28 10 1.552 13.PAN 7.481 3.053 5.822 9.092 603 11.544 793 335 38.723 14.PKPB 912 394 884 836 130 385 73 71 3.685 15.PKB 2.533 1.724 1.876 1.816 716 3.165 344 109 12.283 16.PKS 4.619 2.192 4.529 9.974 1.250 11.445 454 521 34.984 17.PBR 756 498 538 1.374 107 887 91 63 4.314 18.PDIP 8.167 5.112 5.939 5.519 718 5.343 1.252 436 32.486 19.PDS 5.106 1.580 4.426 10.316 66 8.386 33 21 29.934 20.GOLKAR 5.608 3.565 5.468 6.035 1.564 3.982 997 1.349 28.568

Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

(40)

Kecamatan District Kontestan Contestant Batu Ampar Lubuk Baja Nongsa Seku-pang Blk Padang Sei

Beduk Galang Bulang

Jumlah Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 21.P.P. PANCASILA 208 258 454 500 20 282 82 23 1.827 22.PSI 240 332 434 119 1 109 5 6 1.246 23.PPD 248 118 196 293 30 407 59 31 1.382 24.PLP 515 182 151 384 0 243 21 79 1.575 Jumlah 59.313 52.332 27.800 39.353 58.559 6.693 57.343 5.722 4.145

Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

(41)

e

Region

No.

Urut Nama Jumlah Suara

(1) (2) (3)

1 Benny Horas Panjaitan 43.737

2 Drs. M. Roem Isma Putra, M.Si 3.456

3 H. Muhammad Buang, SH 6.202

4 Hj. Khodijah Amiri, BA 13.354

5 Ir. H. Idris Zaini 18.407

6 H. M. Idris Siradj 4.848

7 Imam Sudrajat 3.364

8 Ir. Joki Muchajar, S.MP 7.762

9 Henry Frankim 15.362

10 H. Said Adnan Zainal 2.328

11 Bambang Sujagad Susanto, SE 30.933

12 Elza Zein 6.932

13 Aida Ismeth 107.842

Jumlah 264.527

Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

(42)

and Vice Governor of Kepulauan Riau Province, 2005

Nama / Name Jumlah Suara

Vote

(1) (2)

1 H. Rizal Zen/Firman Bisowarno 7.042

2 Ismeth Abdullah/Muhammad Sani 174.437

3 Drs. H. Nyat Kadir/DR.H.M. Soerya Respationo,SH,MH 65.776

Jumlah 247.255

Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

Tabel

Table 2.11

Hasil Perolehan Suara Pilkada Walikota Batam dan Wakil Walikota Batam, 2005

Result of Valid Votes on Regional General Election of Major and Vice Major of Batam, 2005

Nama/Name Jumlah Suara

Vote

(1) (2)

1 H. Ahmad Dachlan, SH/H. Zulbahri M,MPd 45.051

2 Drs. Ahmad Dahlan/Ria Saptarika 93.616

3 Drs. Abdul Basyid/Richard Pasaribu, B.Sc,M.Sc 43.926 4 Drs. H.M. Nazief Soesila Dharma/Sahat Sianturi, SH 43.193

Jumlah 225.786

Sumber : KPUD Kota Batam Source : KPUD Batam City

(43)

1. Penduduk

Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dinyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar baru menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan Nasional hanya bila penduduk yang besar tersebut berkualitas baik. Namun dengan pertumbuhan penduduk yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata.

Program kependudukan di Kota Batam seperti halnya di daerah Indonesia lainnya meliputi, pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian bayi dan anak, perpanjangan usia harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang terus ditingkatkan.

Sejak Pulau Batam dan beberapa pulau disekitarnya dikembangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia manjadi daerah Industri, Perdagangan, Alih kapal dan Pariwisata serta dengan terbentuknya Kotamadya Batam tanggal 24 Desember 1983, laju pertumbuhan penduduk terus mengalami peningkatan dimana dari hasil sensus penduduk rata-rata per tahunnya selama periode 1990-2000 laju pertumbuhan penduduk Batam rata-rata sebesar 12,87 persen. Namun sejak pelaksanaan Perda Kota Batam Nomor 2 Tahun 2001, laju pertumbuhan penduduk Kota Batam dari tahun 2001-2006 rata-rata sebesar 6,36 persen.

Penduduk Kota Batam berdasarkan tahun 2007 tercatat sebesar 724.315 jiwa terdiri atas 355.692 jiwa laki-laki dan 368.623 jiwa perempuan dengan sex ratio 96,49. Penduduk Kota Batam sampai dengan Oktober 2008 berjumlah 853.408 jiwa.

Dari jumlah penduduk tersebut tersebar di duabelas kecamatan dan 64 kelurahan. Hanya penyebarannya tidak merata sehingga mengakibatkan kepadatan penduduk per Km2 di

daerah ini bervariasi.

1. Population

It stated on “Garis-Garis Besar Haluan Negara” that the great number of population will become high potential which is needed by national development if their quality are good. However the rapid growth of population makes it difficult to improve social welfare evenly.

It means it is not so easy to attain the best quality with the great number of population like other regions in Indonesia, the population program in Batam are : birth control, decreasing infant and children mortality extending life expectation and the even population distribution. Since Batam Island and other islands developed by the government the growth of population increase immediately. The average growth of population according to population census 2000 in 1990 - 2000 was recorded at 12.87 %. Growth of population in 2001 to 2006 was 6.36 %.

Number of Batam population was recorded at 724.315 persons, while the result of 2007 consist of male population at 345,575 persons and female population at 366,385 persons with sex ratio at 94.87 percent. Number of Batam population till Juli 2007 was population was recorded at 719.142 persons.

The population which was recorded, had distributed to twelve districts and 64 kelurahan. The uneven population distribution caused various density per km2.

Gambar Figure 3.1.

Penyebaran Penduduk Menurut Kecamatan 2007

0 50,000 100,000

(44)

2. Tenaga Kerja

Masalah kependudukan selalu berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan. Salah satu contoh adalah tingkat pertumbuhan penduduk akan berpengaruh juga pada tingginya penyediaan tenaga kerja.

Untuk jumlah pencari kerja dari tahun 1997 – 2007 dapat kita lihat pada tampilan gambar 3.2 dan jumlah tenaga kerja di Kota Batam dapat dilihat pada yang menggambarkan bahwa dari tahun ke tahun terjadi kenaikan jumlah pencari kerja dan tenaga kerja di Kota Batam. Selanjutnya dalam Bab ini juga disajikan data jumlah Pegawai Negeri Sipil, data jumlah tenaga kerja yang disalurkan dan lain-lain.

2. Labor Force

Labor problem is always related to population problem. For example, population growth rate influenced by labor force supply will make unemployment or half unemployment.

The figure show that in 1997 – 2007 numbers of labour and job seekers has been increasing year to year. Furthermore this chapter presents number of civil servant, and labor force distributed and others.

Gambar Figure 3.2

Jumlah Pencari Kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Tahun 1997 - 2007

Number of Registered Job Seekers at Man Power Service of Batam City Year 1997 - 2007

6203 6181 6831 10336 16815 18403 18565 25594 19509 40033 34987 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 1997 1999 2001 2003 2005 2007 Pencari Kerja

Gambar

Table  The Official who work in The Regional Government of Batam City, until  September  2008  Nama  Name  Jabatan Official  (1)  (2)
Table  The Capital of District, Area and  Number of  Kelurahan,since June 2007
Gambar Figure 3.2
Tabel Lanjutan
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2) Kebisingan akibat lalu lintas darat di dalam daerah bandara pada umumnya tidak berarti karena luasnya ruang bandara. Kebisingan tambahan akibat dari lalu lintas pada akses

Masing-masing artikel dalam buletin tersebut diinventarisasi berdasarkan kontribusi artikel per kelompok peneliti, komoditas, dan subjek artikel, pola kepengarangan, tingkat

Temuan statistikal terkait hubungan variabel Pola Penggunaan (tiga dimensi) dengan variabel Peningkatan Ekonomi sebelumnya yang nota bene menghasilkan hubungan yang tidak

ovarium TKG IV setiap bulan yang dideskripsikan pada Gambar 5 memperlihatkan bahwa sampel ikan dengan ovarium translucent paling banyak ditemukan pada September 2011 yaitu 6 ekor

Aktifitas pertama adalah aktor memilih menu “ User” kemudian sistem akan menampilkan list data User, klik “Add” untuk menambahkan data User , kemudian klik

mengetahui gambaran keterlaksanaan pembelajaran serta aktivitas guru dan siswa.. 1) penilaian setiap tes hasil belajar kognitif ditetapkan pada skala 100 dengan. rumus

Karakteristik model pembelajaran jejaring sosial pada pelajaran matematika, yaitu: (1) telah tercapainya kompetensi dasar dengan telah tercapainya ketuntasan

Promosi merupakan salah satu variabel perusahaan dalam marketing mix atau bauran pemasaran yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan