• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus : Nn.A (20 th) datang ke RS dengan keluhan demam tinggi selama 4 hari. Klien mengatakan nyeri kepala, mual, muntah, dan terdapat bintik merah di lengan kanan atas.

A. Pengkajian Keperawatan

Tanggal pengkajian : Sabtu, 7 September 2013 jam 09.00 Petugas pengkaji : Rudi Kurniawan

Anik Rakhmawati Sofia Nur Fitriana Ruang pengkajian : Paviliun garuda lt 4 I.Identitas

a. Pasien

Nama lengkap : Nn. A

Umur : 20 th

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

Latar belakang pendidikan : SMA

Alamat : Perumahan Pantai perak gang 3 no 21 Semarang

Suku/bangsa : Jawa / Indonesia

Status perkawinan : Belum Menikah

No CM : C3202213

Tanggal masuk RS : 6 September 2013

Diagnosa medis : DHF

b. Penanggung Jawab

Nam : Tn.S

Umur : 45 th

Pekerjaan : PNS

Alamat : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang

No. Telepon : 0812115678

Hubungan dengan klien : Ayah

(2)

a. Keluhan utama

Klien mengeluh demam tinggi selama 4 hari b. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien mengeluh demam tinggi, menggigil dan terus menerus selama 4 hari disertai kelemahan fisik, nafsu makan menurun, mual, muntah, nyeri kepala, punggung, sendi dan ulu hati. Ditemukan bintik merah di lengan kanan atas.

c. Riwayat Penyakit dahulu

Klien mengatakan belum pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya, selama ini belum pernah dirawat di rumah sakit, tidak ada riwayat alergi obat-obatan.

3. Pemeriksaan Fisik 1. Tanda – tanda Vital a. Tingkat Kesadaran

Keadaan Umum : lemah

 Respon buka mata : 4  Respon motorik : 6  Respon verbal : 5 Jumlah : 15 Kesimpulan : Composmentis b. Data Klinik Usia : 20 th TB : 158cm BB : 50 kg Tekanan darah : 100/60 mmhg Temperature : 39,2

Nadi : 120x/menit, lemah dan teratur

RR : 24x/menit

c. Pemeriksaan Pernapasan dan Sirkulasi

Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada Palpasi : Ekspansi paru simetris

Perkusi : Suara sonor pada kedua paru Auskultasi : Suara vesikuler

d. Pemeriksaan Integumen

(3)

Turgor : normal, kulit agak kering Lecet : tidak ada

Bengkak : tidak ada

Bercak : terdapat bintik merah di bawah kulit pada lengan atas kanan Oedema : tidak ada

Pasien terpasang infus RL 30tpm di tangan kiri. e. Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : tidak ascites, simetris Auskultasi : Bising usus 18x/menit

Palpasi : Tak ada pembesaran hepar atau limpa Perkusi : Suara timpani

f. Musculoskletal

ROM : penuh, tidak ada gangguan

Keseimbangan : stabil

Menggenggam : agak lemah dan sama antara kanan dan kiri Kemampuan otot kaki : agak lemah

IV. Pola Fungsi Kesehatan

1. Persepsi terhadap kesehatan – manajemen kesehatan

Klien mengatakan tidak pernah merokok, mengkonsumsi alkohol ataupun ketergantungan pada obat-obat tertentu. Riwayat alergi makanan atau obat-obatan disangkal.

2. Pola aktivitas dan latihan

Pasien adalah seorang mahasiswa. Aktif dalam kuliah dan kegiatan di kampus.

Selama dirawat klien tidak mampu melakukan perawatan diri sendiri karena badan terasa lemah. Dalam pemenuhan kebutuhan ADL dibantu oleh keluarga dan perawat.

3. Pola istirahat dan tidur

Klien mengatakan tidak ada gangguan tidur, dalam sehari biasa tidur kurang lebih 8 jam. Klien mengatakan tidak pernah tidur siang karena sibuk kuliah. Selama dirawat pasien mengatakan lebih sering istirahat karena badan terasa lemas.

4. Pola nutrisi

(4)

Selama dirawat klien terpasang infus RL 30tpm, klien mengatakan perut terasa mual, muntah dalam sehari kurang lebih 3x dan nafsu makan menurun. Dalam sehari klien makan 3x sehari, menggunakan nasi, sayur, lauk dan hanya menghabiskan 1/3 porsi makan yang disediakan rumah sakit. Dalam sehari pasien minum ±1200cc. Tidak ditemukan penurunan berat badan yang signifikan.

5. Pola eliminasi

Klien biasa BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak, bau dan warna khas, juga tanpa pencahar. Klien dalam BAK sehari 5x, setiap BAK kurang lebih 200cc, warna kuning jernih, tidak ada keluhan khusus dalam BAK.

Selama dirawat pasien mengatakan BAB 1x sehari, tidak diare, konsistensi lunak, warna dan bau khas. Pasien BAK 4-5x sehari @200cc.

6. Pola kognitif – perceptual

Klien sadar, tidak ada gangguan orientasi, bicara normal, mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar, pendengaran normal, penglihatan normal tanpa kacamata ataupun kontak lensa. Klien mengatakan nyeri di kepala, nyeri timbul setelah melakukan aktivitas yang berlebihan, nyeri seperti diikat, nyeri dirasakan di daerah kepala sebelah depan, tidak menjalar. Klien menunjukkan angka 5 untuk skala nyerinya, nyeri hilang timbul. Pasien tampak menahan nyeri.

7. Pola konsep diri

Tidak ditemukan adanya gannguan body image, gangguan ideal diri, gangguan harga diri, gangguan peran ataupun gangguan identitas diri.

8. Pola koping

Sebelum sakit pasien mengatakan jika ada masalah dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan baik. Klien mengatakan merasa optimis terhadap masa depannya. Klien berharap setelah sembuh nanti dapat segera melanjutkan studinya.

9. Pola seksualitas – reproduksi

Menstruasi terakhir tanggal 25 Agustus 2013. Siklus menstruasinya rutin 1x dalam 1 bulan selama kurang lebih 5 hari. Klien mengatakan tidak ada masalah dalam menstruasinya.

10. Pola peran – hubungan

Klien belum menikah, saat ini sedang melanjutkan kuliah disebuah Universitas Negeri di Semarang. Selama dalam perawatan, klien ditunggui oleh Ayah, Ibu dan Adiknya.

(5)

11. Pola nilai dan kepercayaan

Klien beragama Islam. Sebelum sakit pasien mengatakan tidak pernah meninggalkan sholat. Selama dalam perawatan klien selalu melaksanakan sholat 5x sehari. Klien mengatakan saat ini belum membutuhkan bimbingan rohaniawan dari RS.

V. Genogram

: pasien

: sudah meninggal

: meninggal karena stroke

VI. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan laboratorium Hb : 11,7 gr% (11,7 – 15,5) Ht : 35,3 % (35,0 – 48,0) Eritrosit : 4,20 jt/mmk (3,8 – 5,2) Leukosit : 6,1 rb/mmk (4,1 – 10,9) Trombosit : 115,2 rb/mmk (150 – 500) IgM salmonela : 3

Hasil ro thorax tanggal 06 September 2013 yaitu pulmo tak tampak kelainan, cor tak membesar. CTR < 50%

Program terapi :

(6)

B. Analisa data

Data Diagnosa Etiologi

S : Klien mengeluh demam tinggi, menggigil dan terus menerus selama 4 hari

O : T : 39,2 °C TD : 100/60 mmHg, N : 120 x/mnt

Hipertermia Proses

penyakit (viremia) S : Klien mengatakan nyeri di kepala

P : nyeri timbul setelah melakukan aktifitas yang berlebihan

Q : kepala terasa seperti diikat

R : kepala bagian depan, tidak menjalar S : skala 5

T : nyeri hilang timbul

O : N : 120 x/mnt, pasien tampak lemah

Nyeri akut Penurunan

suplai O2 ke otak

S : pasien mengatakan muntah 3x sehari

O : TD : 100/60 mmHg, T : 39,2 °C, N : 120 x/mnt, tampak lemah, minum ±1200cc, kulit kering

Kekurangan volume cairan tubuh

Muntah

S :

-O : terdapat bintik merah di lengan kanan atas Trombosit : 115,2 rb/mmk

Resiko terjadi perdarahan lanjut

Penurunan trombosit

S : pasien mengatakan makan 3x sehari, setiap makan habis 1/3 porsi, pasien mengatakan mual, muntah 3x sehari, nafsu makan menurun

O : pasien tampak lemah, kurang berminat terhadap makanan

pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Intake yang kurang, mual muntah

S : pasien mengatakan badan lemah

O : TD : 100/60 mmHg, aktifitas dibantu keluarga dan perawat

Gangguan pemenuhan aktifitas sehari hari

Kelemahan fisik

C. Diagnosa keperawatan

(7)

2. Hipertermia 3. Nyeri

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 5. Gangguan pemenuhan aktifitas sehari hari

6. Resiko terjadi perdarahan lanjut

D. Intervensi

1. Kurangnya volume cairan tubuh

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dengan kriteria hasil :

Volume cairan terpenuhi dengan tanda-tanda turgor kulit normal, mukosa lembab, haluaran urin normal

Intervensi :

a. Kaji keadaan umum pasien (lemah, pucat, takikardi) serta tanda-tanda vital b. Observasi tanda-tanda syok

c. Berikan cairan intravena sesuai program dokter d. Anjurkan pasien untuk banyak minum

e. Catat intake dan output 2. Hipertermia

Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 2x24 jam diharapkan suhu tubuh menjadi normal dengan kriteria hasil :

Suhu tubuh normal (36 – 37°C). Nadi 80-100x/mnt, pasien bebas dari demam dan tidak menggigil.

Intervensi :

a. Kaji saat timbulnya demam.

b. Observasi tanda vital (suhu, nadi, tensi, pernafasan)

c. Anjurkan pasien untuk banyak minum (cairan 2,5 liter/24 jam) d. Monitor intake dan output

e. Berikan kompres hangat

f. Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian yang tebal

g. Berikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuai program dokter

(8)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil :

Rasa nyaman pasien terpenuhi. Nyeri berkurang atau hilang. Intervensi :

a. Kaji tingkat nyeri yang dialami pasien

b. Berikan posisi yang nyaman, usahakan situasi ruangan yang tenang c. Ajarkan teknik relaksasi

d. Alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri

e. Berikan obat-obat analgetik sesuai program dokter 4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 2x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil :

Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi.

Pasien mampu menghabiskan makanan sesuai dengan posisi yang diberikan /dibutuhkan. Intervensi :

a. Kaji keluhan mual, sakit menelan, dan muntah yang dialami pasien b. Kaji cara / bagaimana makanan dihidangkan

c. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur d. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering

e. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari f. Berikan obat-obatan antiemetik sesuai program dokter

g. Ukur berat badan pasien setiap minggu. 5. Gangguan pemenuhan aktifitas sehari hari

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pemenuhan ADL terpenuhi dengan kriteria hasil :

Pasien mampu mandiri setelah bebas demam. Kebutuhan aktivitas sehari-hari terpenuhi Intervensi :

a. Kaji keluhan pasien

b. Kaji hal-hal yang mampu atau yang tidak mampu dilakukan oleh pasien

c. Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan aktivitasnya sehari-hari sesuai tingkat keterbatasan pasien

d. Letakkan barang-barang di tempat yang mudah terjangkau oleh pasien. 6. Resiko terjadinya perdarahan lebih lanjut

(9)

Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 2x24 jam diharapkan perdarahan tidak terjadi dengan kriteria hasil :

Tidak terjadi tanda-tanda perdarahan lebih lanjut. Jumlah trombosit meningkat.

Intervensi :

a. Monitor tanda penurunan trombosit yang disertai gejala klinis b. Anjurkan pasien untuk banyak istirahat

c. Beri penjelasan untuk segera melapor bila ada tanda perdarahan lebih lanjut d. Jelaskan obat yang diberikan dan manfaatnya

E. Implementasi

Tgl Diagnosa Implementasi Respon

7/9/13 Jam 12.00 Jam 14.00 Jam 17.00 Jam 17.00 Jam 22.00 8/9/13 1, 2 1 3, 5 1, 3 1, 2 1, 2 - Mengukur TTV

- Memberikan kompres hangat - Menganjurkan pasien untuk banyak

minum

- Memberikan terapi paracetamol p.o 500mg

- Memberikan terapi primperan via iv 1 ampul

- Mengajarkan teknik relaksasi dengan nafas dalam

- Membantu pasien mandi di kamar mandi

- Mengukur TTV

- Memonitor tetesan infus

- Memberikan terapi paracetamol 500mg

- Menganjurkan pasien segera beristirahat tidak dengan selimut tebal

- Memberikan terapi paracetamol

S : pasien mengatakan badan masih terasa lemes

O : T : 38,8°C TD : 100/60 mmHg

S :

-O : T : 38,6°C

S : pasien mengatakan mengerti cara melakukan nafas dalam, badan terasa lebih segar

O : skala nyeri 4 S :

-O : TD : 100/70 mmHg, N : 100x/mnt, RR : 20x/mnt, T : 38°C S :

O : tetesan infus lancar T : 37,7°C

(10)

Jam 06.00 Jam 07.00 Jam 11.00 Jam 14.00 Jam 17.00 Jam 22.00 4, 6 1, 2, 3, 4 1, 4, 6 5, 6 1, 2 500mg

- Memonitor intake output (balance cairan)

- Menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering dan

menghabiskan diet dari RS - Dokter visit : kolaborasi dengan

dokter untuk program cek DR ulang

- Mengambil sampel darah untuk cek laborat

- Mengukur TTV

- Mengkaji keluhan pasien

- Menganjurkan pasien untuk banyak minum

- Memberikan terapi paracetamol p.o 500mg, primperan via iv 1 amp - Memonitor tanda perdarahan lain

- Membantu pasien mandi di kamar mandi

- Mengecek hasil laborat

- Memonitor tetesan infus

- Memberikan terapi paracetamol 500mg

- Menganjurkan pasien segera beristirahat Minum : 1200cc Output : IWL : 700cc Urin : ± 1200cc Muntah : ± 500cc Balance : +1400

S : pasien mengatakan mau mengahabiskan diet dari RS O : pasien habis ¾ porsi Hasil laborat belum jadi

S : pasien mengatakan nyeri kepala berkurang, pasien sejak semalam hanya muntah 1x O : skala nyeri 3, TD : 110/70 mmHg, N : 90x/mnt, T : 37,7°C, RR : 15x/mnt S : -O : T : 37,5°C

Bintik merah di lengan tidak bertambah, tidak muncul perdarahan baru

S : pasien mengatakan badan terasa segar, dan akan belajar utk ke kamar mandi sendiri

O : trombosit : 190rb/ mmk S :

-O : tetesan infus lancar 30tpm T : 37,2°C

(11)

F. Evaluasi

Evaluasi dilakukan tanggal 9 September 2013 jam 09.00

Dx Evaluasi Ttd

1 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam didapatkan data : S : pasien mengatakan badan sudah tidak menggigil

O : T : 37,2 °C, TD : 110/70 mmHg, N : 90x/mnt, RR : 15 x/mnt A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

2 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam didapatkan data : S : pasien mengatakan badan lemas berkurang

O : turgor kulit baik, kulit tidak kering, minum dalam sehari ±1400cc T : 37,2 °C, TD : 110/70 mmHg, N : 90x/mnt, RR : 15 x/mnt A : masalah teratasi sebagian

P : lanjut intervensi

3 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24jam didapatkan data : S : pasien mengatakan nyeri kepala berkurang, skala nyeri 3, dapat melakukan teknik nafas dalam

O : wajah tampak rileks

T : 37,2 °C, TD : 110/70 mmHg, N : 90x/mnt, RR : 15 x/mnt A : masalah teratasi sebagian

P : lanjut intervensi

4 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24jam didapatkan data : S : pasien mengatakan sudah tidak mual dan muntah lagi

O : pasien makan 3x sehari, diet dari rumah sakit habis ¾ porsi A : masalah teratasi sebagian

P : lanjut intervensi

5 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24jam didapatkan data : S : pasien mengatakan ingin belajar ke kamar mandi sendiri

O : ADL pasien dibantu dengan bantuan minimal A : masalah teratasi sebagian

P : lanjut intervensi

6 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24jam didapatkan data : S : pasien mengatakan badan lemas berkurang

(12)

T : 37,2 °C, TD : 110/70 mmHg, N : 90x/mnt, RR : 15 x/mnt Tidak muncul tanda perdarahan baru, bintik merah tidak bertambah A : masalah teratasi sebagian

P : lanjut intervensi

DAFTAR PUSTAKA

Wilkinson, M. Judith and Ahern, Nancy R. 2009. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. EGC : Jakarta

KEPERAWATAN DASAR II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DHF DI RUANG PAVILIUN GARUDA RSDK SEMARANG

(13)

DISUSUN OLEH :

ANIK RAKHMAWATI (22020113183013) SOFIA NUR FITRIANA (22020113183015)

RUDI KURNIAWAN (22020113183018)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Referensi

Dokumen terkait

1) Sistem kontak tinggi (high-contact system), konsumen harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa pendidikan, rumah sakit, dan transportasi. 2)

Ekstrak daun pepaya dosis II memiliki pengaruh diuretik yang setara dengan kontrol positif, Hal ini mengacu pada data hasil uji post hoc volume urin 24 jam

: Studi Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Berdasarkan Pendekatan ”Entrepreneurial Intention-based Models” pada Mahasiswa Perguruan Tinggi

Sasaran yang ingin clicapai dalam standar pelayanan ini adalah agar pelayanan di Balai Kesehatan Penerbangan dapat sesuai dengan prosedur, sehingga mampu bersaing

pembahasan tentang Penerapan Metode CPM, didapatkan lintasan kritis pada kegiatanA-B-D-E-F-H-J-K-L-N-O-W-Z2- Z6-Z8-Z9. Faktor- faktor yang memperngaruhi keterlabatan

Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh populasi, yaitu:tokoh-tokoh adat Karo yang ada di Desa Seberaya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo,seniman-seniman

Misalnya, jika harga penjualan dari suatu produk termasuk jumlah yang dapat diidentifikasikan untuk jasa lanjutan, maka jumlah tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai

• Semua perilaku penyalahgunaan narkoba mendorong otak untuk memproduksi efek euforis. Bagaimanapun, beberapa jenis psikotropika juga memberikan dampak yang sangat negatif pada