42
BAB III
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
III.1. Analisa Masalah
Ginjal (renal) adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk
menyaring dan membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan menjaga
keseimbangan cairan serta elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan kalium)
dalam darah. Kebiasaan buruk yang sering di lakukan seperti hal nya menahan
buang air kecil yang cukup sering akan menyebabkan penyakit ginjal. Gejala
penyakit ginjal harus diketahui oleh setiap orang, karena memang penyakit ini
sulit dideteksi (sering tidak ada tanda-tanda peringatan) namun sangat
mengancam kehidupan seseorang. Dan kondisi terburuk pasien penyakit ginjal
adalah tidak berfungsinya ginjal dalam tubuh dalam periode bulan atau tahun.
Untuk membantu mendeteksi penyakit ginjal secara dini diperlukan suatu sistem
pakar.
Sistem pakar adalah cabang kecerdasan buatan yang menggunakan
pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human
expert/pakar. Sistem pakar banyak dikembangkan dengan menggunakan berbagai
macam metode, salah satu diantaranya adalah metode certainty factor. Certainty
factor menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta atau hipotesa)
berdasar bukti atau penilaian pakar. Dengan menggunakan metode certainty
factor dapat memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memahami dan
III.2. Penerapan Metode Certainty Factor
Faktor kepastian (certainty factor) menyatakan kepercayaan dalam sebuah
kejadian (fakta atau hipotesa) berdasar bukti atau penilaian pakar. Certainty factor
menggunakan suatu nilai untuk mengasumsikan derajat keyakinan seorang pakar
terhadap suatu data.
Adapun gambaran alur sistem (flowchart)dari penerapan metode certainty
factor dalam perancangan aplikasi mendeteksi penyakit ginjal secara dini dapat
dilihat pada gambar III.1.
Start
Input nilai CF pakar untuk masing-masing gejala
Input nilai bobot user
Hitung nilai CF
CF[H,E]1 = CF[H]1 * CF[E]1
Hasil diagnosa penyakit ginjal metode Certainty factor
End
Mengkombinasikan nilai CF dari masing-masing kaidah CFcombineCF[H,E]1,2= CF [H,E]1 + CF[H,E]2 *
[1-CF[H,E]1]
Adapun langkah-langkah proses perhitungan metode certainty factor
sebagai berikut :
CF H, M H, -MD H, Keterangan :
CF(H,E) = certainty factor hipotesa yang dipengaruhi oleh evidence e diketahui
dengan pasti.
MB(H,E) = measure of belief terhadap hipotesa H,jika diberikan evidence
E (antara 0 dan 1).
MD(H,E) = measure of disbelief terhadap evidence H,jika diberikan evidence H,
jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1).
Certainty factor untuk kaidah premis tunggal yaitu sebagai berikut :
CF H, CF H CF
Certainty factor untuk kaidah dengan kesimpulan yang serupa (similarly
concluded rules) :
CFcombineCF[H,E]1,2= CF [H,E]1 + CF[H,E]2 * [1-CF[H,E]1]
CFcombineCF[H,E]old,3= CF[H,E]old + CF[H,E]3 * [1-CF[H,E]old]
Basis pengetahuan dalam sistem pakar ini akan digunakan untuk
menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan yang diperoleh dari
hasil analisis. Hasil yang diperoleh setelah pengguna melakukan interaksi dengan
sistem pakar yaitu dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sistem pakar.
Basis pengetahuan yang di gunakan didalam sistem pakar ini terdiri dari nama
penyakit serta gejala-gejala yang diderita oleh pasien.
...(2)
...(4)
...(3)
Adapun jenis penyakit ginjal dapat dilihat pada Tabel III.1
Tabel III.1. Tabel Penyakit Ginjal
Id Penyakit Nama Penyakit
P001 Infeksi Saluran Kemih
P002 Batu Ginjal
P003 Kanker Ginjal
P004 Kista Ginjal
P005 Gagal Ginjal Akut P006 Gagal Ginjal Kronik P007 Gagal Ginjal Terminal
Tabel gejala penyakit ginjal serta nilai CF yang diberikan oleh pakar
terhadap masing-masing gejala dapat dilihat pada Tabel III.2.
Tabel III.2. Tabel Gejala Penyakit Ginjal Id
Gejala Nama Gejala
MB MD Nilai
CF
G001 Rasa panas atau nyeri ketika buang air kecil 0.9 0.1 0,8
G002 Rasa ingin sering buang air kecil 0.8 0.2 0,6
G003 Kencing terasa sakit, tetapi sedikit-sedikit disertai rasa
panas atau nyeri dan muntah 0.9 0.1 0,8
G004 Demam dan menggigil 0.6 0.2 0,4
G005 Ditemukannya kuman E.Coli, Klebsiela, dan
Enterobakter atau Proteus 0.9 0.1 0,8
G006 Jumlah koloni bakteri lebih dari atau sama dengan
100,000/ml 0.9 0.1 0,8
G007 Urine berbau busuk, mengandung darah atau nanah, dan
terlihat keruh 0.8 0.2 0,6
G008 Rasa sakit yang menetap di perut bagian bawah 0.8 0.2 0,6
G009
Rasa nyeri yang hebat pada pinggang di atas ginjal yang dapat menyebar ke perut bagian bawah, nyeri
berlangsung sekitar 1 menit, reda sebentar, kemudian
terasa lagi selama beberapa menit 0.9 0.1 0,8
G010 Sering buang air kecil atau dorongan ingin buang air
kecil 0.8 0.2 0,6
G011 Nyeri ketika buang air kecil 0.9 0.1 0,8
G012 Darah di dalam urine (hematuria) 0.9 0.1 0,8
G013
Demam dan bengkak pada pinggang menandakan batu ginjal yang disertai dengan infeksi, atau terjadi
G014 Muntah 0.8 0.2 0,6 G015 Tidak ada gejala selama batu tersebut diam di tempatnya 0.6 0.2 0,4
G016 Rasa sakit yang menetap pada salah satu daerah
pinggang sedikit di bawah tulang rusuk 0.9 0.1 0,8
G017 Berat badan turun 0.8 0.2 0,6
G018 Ada benjolan di ginjal, ditemukan pada waktu dilakukan
pemeriksaan 0.9 0.1 0,8
G019 Kelelahan yang tidak diketahui sebabnya 0.8 0.2 0,6
G020 Demam yang berulang 0.8 0.2 0,6
G021 Rasa sakit pada daerah tubuh lainnya di sekitar ginjal,
bila sel kanker telah menyebar 0.9 0.1 0,8
G022 Perut terasa kembung akibat terjadinya pembesaran
ginjal 0.9 0.1 0,8
G023 Urine keluar dalam jumlah yang banyak, karena ginjal
tidak bisa lagi memekatkannya 0.9 0.1 0,8
G024 Adanya gumpalan besar pada bagian kanan atau kiri
pinggul 0.9 0.1 0,8
G025 Penurunan jumlah urine 0.9 0.1 0,8
G026 Tidak ada urine sama sekali 0.9 0.1 0,8
G027 Peninggian kadar ureum dan kreatinin darah dalam
beberapa hari 0.9 0.1 0,8
G028 Pusing, mual, kehilangan nafsu makan, lemas, dan sesak
nafas 0.8 0.2 0,6
G029 Penurunan nilai tes klirenkreatinin 0.9 0.1 0,8
G030 Sesak nafas karena penumpukan air di paru-paru 0.8 0.2 0,6
G031 Adanya sumbatan karena batu dan infeksi 0.9 0.1 0,8
G032 Adanya gelembung berisi cairan pada ginjal (ginjal
kistik) 0.9 0.1 0,8
G033 Perubahan frekuensi kencing, sering ingin berkemih
pada malam hari 0.9 0.1 0,8
G034 Pembengkakan pada pergelangan kaki 0.8 0.2 0,6
G035 Kram otot pada malam hari 0.8 0.2 0,6
G036 Lemah dan lesu, kurang berenergi, nafsu makan turun,
mual dan muntah 0.9 0.1 0,8
G037 Sulit tidur 0.8 0.2 0,6
G038
Bengkak seputar mata pada pagi waktu bangun pagi hari atau merah dan berair karena deposit garam kalsium fosfat yang dapat menyebabkan iritasi hebat pada
selaput lendir mata 0.8 0.2 0,6
Tabel keputusan untuk gejala-gejala penyakit ginjal dapat dilihat pada
Tabel III.3
Tabel III.3. Tabel Keputusan Untuk Gejala-Gajala Penyakit Ginjal Id
Gejala Nama Gejala Penyakit
G001 Rasa panas atau nyeri ketika buang air kecil
Infeksi Saluran
Kemih G002 Rasa ingin sering buang air kecil
G003 Kencing terasa sakit, tetapi sedikit-sedikit disertai rasa panas atau nyeri dan muntah
G004 Demam dan menggigil
G005 Ditemukannya kuman E.Coli, Klebsiela, dan Enterobakter atau Proteus
G006 Jumlah koloni bakteri lebih dari atau sama dengan 100,000/ml
G007 Urine berbau busuk, mengandung darah atau nanah, dan terlihat keruh
G008 Rasa sakit yang menetap di perut bagian bawah
G009
Rasa nyeri yang hebat pada pinggang di atas ginjal yang dapat menyebar ke perut bagian bawah, nyeri berlangsung sekitar 1 menit, reda sebentar, kemudian terasa lagi selama beberapa menit
Batu Ginjal G010 Sering buang air kecil atau dorongan ingin buang air kecil
G011 Nyeri ketika buang air kecil G012 Darah di dalam urine (hematuria)
G013
Demam dan bengkak pada pinggang menandakan batu ginjal yang disertai dengan infeksi, atau terjadi sumbatan yang membengkak
G014 Muntah
G015 Tidak ada gejala selama batu tersebut diam di tempatnya
G016 Rasa sakit yang menetap pada salah satu daerah pinggang sedikit di bawah tulang rusuk
Kanker Ginjal G017 Berat badan turun
G012 Darah di dalam urine (hematuria)
G018 Ada benjolan di ginjal, ditemukan pada waktu dilakukan pemeriksaan
G019 Kelelahan yang tidak diketahui sebabnya G020 Demam yang berulang
G021 Rasa sakit pada daerah tubuh lainnya di sekitar ginjal, bila sel kanker telah menyebar
G022 Perut terasa kembung akibat terjadinya pembesaran ginjal Kista Ginjal G023 Urine keluar dalam jumlah yang banyak, karena ginjal tidak
bisa lagi memekatkannya
G024 Adanya gumpalan besar pada bagian kanan atau kiri pinggul G025 Penurunan jumlah urine
Gagal Ginjal Akut G026 Tidak ada urine sama sekali
G027 Peninggian kadar ureum dan kreatinin darah dalam beberapa hari
G028 Pusing, mual, kehilangan nafsu makan, lemas, dan sesak nafas G029 Penurunan nilai tes kliren kreatinin
Gagal Ginjal Kronik G030 Sesak nafas karena penumpukan air di paru-paru
G027 Peninggian kadar ureum dan kreatinin darah dalam beberapa hari
G031 Adanya sumbatan karena batu dan infeksi
G032 Adanya gelembung berisi cairan pada ginjal (ginjal kistik)
G033 Perubahan frekuensi kencing, sering ingin berkemih pada malam hari
Gagal Ginjal Terminal G034 Pembengkakan pada pergelangan kaki
G035 Kram otot pada malam hari
G036 Lemah dan lesu, kurang berenergi, nafsu makan turun, mual dan muntah
G037 Sulit tidur
G038
Bengkak seputar mata pada pagi waktu bangun pagi hari atau merah dan berair karena deposit garam kalsium fosfat yang dapat menyebabkan iritasi hebat pada selaput lendir mata G039 Kulit gatal dan kering
Pohon keputusan digunakan sebagai alat pendukung keputusan untuk
mengklasifikasikan penyakit berdasarkan serangkaian pertanyaan mengenai gejala
penyakit. Adapun pohon keputusan penyakit ginjal berdasarkan gejala-gejala yang
G002 G006 G007 G008 G003 G004 G005 Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya G003 G007 G008 G004 G005 G006 Ya Ya Ya Ya Ya G004 G008 G005 G006 G007 Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak G005 G006 G007 Ya Ya Tidak G006 G007 G008 G008 Ya Ya Ya Tidak G007 G008 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak G008 P001 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya
G010 G014 G015 G011 G012 G013 Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya G011 G015 G012 G013 G014 Ya Ya Ya Ya G012 G013 G014 G015 Tidak Ya Ya Ya Tidak G013 G014 G015 Ya Ya Tidak G014 G015 Ya Tidak G015 Tidak Tidak Tidak P002 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
G017 G020 G021 G012 G018 G019 Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya G012 G021 G018 G019 G020 Ya Ya Ya Ya G018 G019 G020 G021 Tidak Ya Ya Ya Tidak G019 G020 G021 Ya Ya Tidak G020 G021 Ya Tidak G021 Tidak Tidak Tidak P003 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak G016 Tidak G023 G024 Tidak Ya Ya Ya G024 Ya Tidak Tidak P004 G022 G026 G027 Tidak Ya Ya Ya G027 Ya Tidak Tidak P005 G025 Tidak G028 G028 G028 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak G030 G027 Tidak Ya Ya Ya G027 Ya Tidak Tidak P006 G029 G031 G031 G031 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Tidak G032 G032 G032 G032 Ya Tidak G032
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
G034 G038 G039 G035 G036 G037 Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya G035 G039 G036 G037 G038 Ya Ya Ya Ya G036 G037 G038 G039 Tidak Ya Ya Ya Tidak G037 G038 G039 Ya Ya Tidak G038 G039 Ya Tidak G039 Tidak Tidak Tidak P007 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak G033
Tidak Tidak
Tidak
Default
Gambar III.2. Pohon Keputusan
Contoh Kasus:
Berikut ini contoh kasus penerapan metode certainty factor dalam
mendeteksi penyakit ginjal. Adapun logika metode certainty factor pada sesi
diagnosa sistem, pengguna diagnosa diberi pilihan jawaban yang masing-masing
memiliki bobot sebagai berikut :
Tabel III.4. Tabel Nilai User
No. Keterangan Nilai User
1 Tidak Tahu 0.2
2 Sedikit Yakin 0.4
3 Cukup Yakin 0.6
4 Yakin 0.8
5 Sangat Yakin 1
Nilai 0.2 menunjukkan bahwa pengguna diagnosa menginformasikan
bahwa penyakit ginjal tidak memiliki gejala seperti apa yang ditanyakan oleh
sistem. Semakin pengguna konsultasi yakin bahwa gejala-gejala tersebut ada pada
penyakit ginjal, maka semakin tinggi pula hasil presentase keyakinan yang
diperoleh. Proses perhitungan presentase keyakinan diawali dengan pemecahan
sebuah kaidah yang memiliki premis majemuk, menjadi kaidah-kaidah yang
memiliki premis tunggal. Kemudian masing-masing aturan baru dihitung certainty
factor nya, sehingga diperoleh nilai certainty factor untuk masing-masing aturan,
kemudian nilai certainty factor tersebut dikombinasikan. Sebagai contoh, proses
pemberian bobot pada setiap premis (ciri-ciri) hingga perolehan presentase
keyakinan untuk penyakit Kista Ginjal.
Kaidah-kaidah produksi atau rule yang berkaitan dengan penyakit Kista
IF Perut terasa kembung akibat terjadinya pembesaran ginjal
AND Urine keluar dalam jumlah yang banyak, karena ginjal tidak bisa lagi
memekatkannya
AND Adanya gumpalan besar pada bagian kanan atau kiri pinggul
THEN Kista Ginjal
Langkah pertama, pakar menentukan nilai CF untuk masing-masing gejala
sebagai berikut :
CFpakar1 = MB[H,E] - MD[H,E]
= 0.9 - 0.1
= 0.8
CFpakar2 = MB[H,E] - MD[H,E]
= 0.9 - 0.1
= 0.8
CFpakar3 = MB[H,E] - MD[H,E]
= 0.9 - 0.1
= 0.8
CFpakar1(Perut terasa kembung akibat terjadinya pembesaran ginjal) = 0.8
CFpakar2(Urine keluar dalam jumlah yang banyak, karena ginjal tidak bisa lagi
memekatkannya) = 0.8
CFpakar3(Adanya gumpalan besar pada bagian kanan atau kiri pinggul) = 0.8
Kemudian dilanjutkan dengan penentuan nilai bobot user. Misalkan user
memilih jawaban sebagai berikut :
Urine keluar dalam jumlah yang banyak, karena ginjal tidak bisa lagi
memekatkannya = Cukup Yakin = 0.6
Adanya gumpalan besar pada bagian kanan atau kiri pinggul = Yakin = 0.8
Langkah kedua, kaidah-kaidah tersebut kemudian dihitung nilai CF nya
dengan mengalikan CFpakar dengan CFuser menjadi :
CF[H,E]1 = CF[H]1 * CF[E]1 = 0.8 * 0.8 = 0.64 CF[H,E]2 = CF[H]2 * CF[E]2 = 0.8 * 0.6 = 0.48 CF[H,E]3 = CF[H]3 * CF[E]3 = 0.8 * 0.8 = 0.64
Langkah yang terakhir adalah mengkombinasikan nilai CF dari
masing-masing kaidah. Berikut adalah kombinasikan CF[H,E]1 dengan CF[H,E]2 :
CFcombine CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1)
= 0.64 + 0.48 * (1 – 0.64)
= 0.64 + 0.17
= 0.81old1
CFcombine CF[H,E]old,2 = CF[H,E]old1 + CF[H,E]3 * (1-CF[H,E]old1)
= 0.81 + 0.64 * (1 – 0.81)
= 0.93old2
CF[H,E]old3 * 100 % = 0.93 * 100%
= 93 %
Dengan demikian dapat dikatan bahwa perhitungan certainty factor pada
penyakit Kista Ginjal memiliki persentase tingkat keyakinan 93%.
III.3. Desain Sistem
Tahap ini akan dilakukan perancangan terhadap sistem yang diusulkan.
Adapun perancangan dari sistem ini dapat digambarkan dengan Unified Modelling
Language (UML) yang meliputi use case diagram, class diagram, activity
diagram, dan sequence diagram.
III.3.1.Use Case Diagram
Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai
suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk actor. Sebuah
use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use
Perancangan Aplikasi Mendeteksi Penyakit Ginjal Secara Dini Menggunakan Metode
Certainty Factor (Studi Kasus : Rumah Sakit Umum Haji Medan)
User Melakukan Diagnosa/ Konsultasi Hasil Diagnosa Cetak Laporan Hasil Diagnosa Admin Mengelola Data Pasien Mengelola Data Penyakit Melakukan Setting Rule/Relasi Mengelola Data Gejala Pakar Login <<extend>> <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> <<extend>> Mengubah Password Logout
Gambar III.3. Use Case Diagram Perancangan Aplikasi Mendeteksi Penyakit Ginjal Secara Dini Menggunakan Metode Certainty Factor
III.3.2.Class Diagram
Diagram ini digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar
antara class-class, hubungan antar-class, di mana sub-sistem class tersebut. Pada
class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association
(hubungan antar-class). Adapun bentuk classdiagram yang penulis rancang dapat
tblLogin -username -password -level +masuk +bersih tblGejala -id -namaGejala -pertanyaan -mb -md -cfG +simpan +edit +hapus tblPenyakit -id -namaPenyakit -keterangan -pengobatan +simpan +edit +hapus tblRule -idRule -idPenyakit -idGejala -ya -tidak +simpan +edit +hapus tblNilaiCF -idGejala2 -cf +cetak 1 * * * * * * * tblPasien -id -namaPasien -jenisKelamin -usia -tanggal -idPenyakit2 +simpan +bersih
Gambar III.4. Class Diagram Perancangan Aplikasi Mendeteksi Penyakit Ginjal Secara Dini Menggunakan Metode Certainty Factor
III.3.3.Activity Diagram
Menggambarkan aktifitas - aktifitas, objek, state, transisi state dan
event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku
sistem untuk aktivitas, berikut beberapa gambar activity diagram :
1. Activity Diagram Login
Activity diagram login menggambarkan aktivitas untuk masuk kedalam menu
admin/pakar. Bentuk activity diagram login yang penulis rancang dapat
Login Admin/Pakar
Sistem Admin/Pakar
Pilih Menu Masuk
Cek Validasi Pilih Level Login, Input
Username dan Password
Form Utama Admin/Pakar
Benar Salah
Tampil Form Login
Klik Button Login
Buka Aplikasi Tampil Form Menu Utama
Gambar III.5. ActivityDiagram Login
2. Activity Diagram Data Pasien
Activity diagram data pasienmenggambarkan aktivitas untuk pengolahan data
pasien yang dilakukan oleh admin. Bentuk activitydiagram data pasien yang
Data Pasien
Sistem Admin
Pilih Menu Pasien Tampil Form Data Pasien
Tampil Data Pasien Hapus
Klik Kanan Data Pasien Yang akan Dihapus, Pilih Delete
Ya
Hapus Data Pasien Tidak
Gambar III.6. ActivityDiagram Data Pasien
3. Activity Diagram Data Penyakit
Activity diagram data penyakit menggambarkan aktivitas untuk pengolahan
data penyakit yang dilakukan oleh admin/pakar. Bentuk activitydiagram data
Data Penyakit
Sistem Admin/Pakar
Pilih Menu Penyakit
Input Data Penyakit
Simpan Data Penyakit Simpan Ya
Klik Button Save
Tidak Tampil Form Data Penyakit
Tampil Data Penyakit Edit
Ubah Data Penyakit Ya
Klik Button Update Simpan Perubahan
Data Penyakit
Hapus
Tidak
Double Klik Data yang akan Dihapus, Klik Button Delete
Ya
Hapus Data Penyakit Tidak
Gambar III.7. ActivityDiagram Data Penyakit
4. Activity Diagram Data Gejala
Activity diagram data gejalamenggambarkan aktivitas untuk pengolahan data
gejala penyakit ginjal yang dilakukan oleh admin/pakar. Bentuk activity
Data Gejala
Sistem Admin/Pakar
Pilih Menu Gejala
Input Data Gejala
Simpan Data Gejala Simpan Ya
Klik Button Save
Tidak Tampil Form Data Gejala
Tampil Data Gejala Edit
Ubah Data Gejala Ya
Klik Button Update Simpan Perubahan
Data Gejala
Hapus
Tidak
Double Klik Data Gejala, Lalu Klik Button Delete
Ya
Hapus Data Gejala Tidak
Gambar III.8. ActivityDiagram Data Gejala
5. Activity Diagram Setting Rule
Activity diagram setting rule menggambarkan aktivitas untuk pengolahan
data basis pengetahuan penyakit ginjal yang dilakukan oleh admin/pakar.
Bentuk activitydiagram setting rule yang penulis rancang dapat dilihat pada
Setting Rule
Sistem Admin/Pakar
Pilih Menu Setting Rule
Pilih Nama Penyakit, Gejala, Jawaban Ya dan Tidak
Simpan Data Rule Simpan Ya
Klik Button Save
Tidak Tampil Form Setting Rule
Tampil Data Rule Edit
Ubah Data Rule Ya
Klik Button Update Simpan Perubahan
Data Rule
Hapus
Tidak
Double klik data rule yang akan Dihapus, Klik Button Delete
Ya
Hapus Data Rule Tidak
Gambar III.9. ActivityDiagram Setting Rule
6. Activity Diagram Ubah Password
Activity diagram ubah password menggambarkan aktivitas untuk merubah
Bentuk activity diagram ubah password yang penulis rancang dapat dilihat
pada gambar III.10.
Ubah Password
Sistem Admin/Pakar
Pilih Menu Ubah Password
Masukkan Password Baru
Simpan Password Baru Ubah
Ya
Konfirmasi Password Baru
Tidak Tampil Form Ubah Password
Klik Button Update
Gambar III.10. ActivityDiagram Ubah Password
7. Activity Diagram Log Out
Activity diagram log out menggambarkan aktivitas untuk keluar dari menu
admin/pakar. Bentuk activity diagram log out yang penulis rancang dapat
Log Out
Sistem Admin/Pakar
Pilih Menu Keluar Dis able Form Admin/Pakar
Tampil Form Utama User
Gambar III.11. ActivityDiagram Log Out
8. Activity Diagram Diagnosa
Activity diagram diagnosa menggambarkan aktivitas untuk melakukan proses
diagnosa/konsultasi penyakit ginjal yang dilakukan oleh user. Adapun bentuk
activity diagram diagnosa yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar
Konsultasi
Sistem User
Buka Aplikasi
Tampil Form Input Data Pasien
Cetak Laporan Klik Button Print
Ya
Tampil Laporan Hasil Diagnosa
Tidak Tampil Form Utama
Pilih Menu Diagnosa
Pilih Jawaban untuk Pertanyaan yang Muncul
Klik Button Next Tampil Hasil Diagnosa Diagnosa
Ya Tidak
Input Data Pasien
Klik Button Save
Tampil Form Diagnosa Tampil Data Pasien
Klik Button Lanjut ke Proses Diagnosa
III.3.4.Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan perilaku pada sebuah skenario,
diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message (pesan) yang
diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case. Bentuk sequence diagram
yang penulis rancang sebagai berikut :
1. Sequence DiagramLogin
Sequence diagram login menggambarkan interaksi admin/pakar dengan
aplikasi dan database dalam melakukan login. Bentuk sequence diagram
login yang penulis rancang dapat dilihat pada Gambar III.13.
Validasi Login Username dan Password Salah Koneksi Database () tblLogin
Menu Login Menu Utama
Username dan Password Benar
Admin/Pakar
Pilih Level Login, Input Username dan Pass word
Proses
Gambar III.13. SequenceDiagramLogin
2. Sequence Diagram Data Pasien
Sequence diagram data pasien menggambarkan interaksi admin dengan
aplikasi dan database dalam mengelola data pasien. Bentuk sequence
Pilih Menu Pasien Hapus Data Pasien
Menampilkan Data Pasien
Form Data Pasien Proses tblPasien
Koneksi Database () Admin
Gambar III.14. SequenceDiagram Data Pasien
3. Sequence Diagram Data Penyakit
Sequence diagram data penyakit menggambarkan interaksi admin/pakar
dengan aplikasi dan database dalam mengelola data penyakit ginjal. Bentuk
sequence diagram data penyakit yang penulis rancang dapat dilihat pada
Input Data Penyakit Simpan Data Penyakit
Hapus Data Penyakit
Menampilkan Data Penyakit
Edit Data Penyakit
Form Data Penyakit Proses tblPenyakit
Koneksi Database () Koneksi Database () Koneksi Database () Admin/Pakar
Ubah Data Penyakit
Double Klik Data Penyakit Menampilkan Data
Penyakit Menampilkan Data
Penyakit
Gambar III.15. SequenceDiagram Data Penyakit
4. Sequence Diagram Data Gejala
Sequence diagram data gejala menggambarkan interaksi admin/pakar dengan
aplikasi dan database dalam mengelola data gejala penyakit ginjal. Bentuk
sequence diagram data gejala yang penulis rancang dapat dilihat pada
Input Data Gejala Simpan Data Gejala
Hapus Data Gejala
Menampilkan Data Gejala
Edit Data Gejala
Form Data Gejala Proses tblGejala
Koneksi Database () Koneksi Database () Koneksi Database () Admin/Pakar
Ubah Data Gejala
Double Klik Data Gejala Menampilkan Data
Gejala Menampilkan Data
Gejala
Gambar III.16. SequenceDiagram Data Gejala
5. Sequence DiagramSetting Rule
Sequence diagram setting rule menggambarkan interaksi admin/pakar dengan
aplikasi dan database dalam mengelola rule pengetahuan penyakit ginjal.
Bentuk sequence diagram setting rule yang penulis rancang dapat dilihat
Pilih Data untuk Rule
Penyakit Simpan Data Rule
Hapus Data Rule
Menampilkan Data Rule
Edit Data Rule
Form Setting Rule/Relasi Proses tblPenyakit Koneksi
Database ()
Koneksi Database () Admin/Pakar
Ubah Data Rule
Double Klik Data Rule Menampilkan Data Rule Menampilkan Data Rule Koneksi Database () Koneksi Database () Koneksi Database () Koneksi Database () Koneksi Database () tblGejala tblRule
Gambar III.17. SequenceDiagram Setting Rule
6. Sequence Diagram Ubah Password
Sequence diagram ubah password menggambarkan interaksi admin/pakar
dengan aplikasi dan database dalam merubah password yang digunakan
untuk login. Bentuk sequence diagram ubah password yang penulis rancang
Input Password Baru Simpan Password Baru
Form Ubah Password Proses tblLogin
Koneksi Database () Admin/Pakar
Gambar III.18. SequenceDiagram Ubah Password
7. Sequence Diagram Diagnosa
Sequence diagram diagnosa menggambarkan interaksi user dengan aplikasi
dan database dalam melakukan konsultasi untuk mendiagnosa penyakit
ginjal. Bentuk sequence diagram diagnosa yang penulis rancang dapat dilihat
User
Pilih Jawaban
Hasil Diagnosa
Form Diagnosa Penyakit Proses tblRule tblNilaiCF
Koneksi Database () Koneksi Database () Koneksi Database ()
Klik Button Cetak
Laporan Hasil Diagnosa
Koneksi Database () Lanjut Pertanyaan
tblPasien
Input Data Pasien
Tampil Pertanyaan
Koneksi Database () Simpan Data Pasien
Cetak Laporan
Koneksi Database ()
Koneksi Database ()
Gambar III.19. SequenceDiagram Diagnosa
III.4. Desain Database
Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya. Untuk merancangnya diperlukan alat bantu, baik
menggambarkan relasinya maupun mengoptimalkan rancangan database.
III.4.1.Kamus Data
Kamus data merupakan uraian yang menjelaskan tentang tabel data atau
entitas serta field-field yang terdapat pada entitas yang ada. Kamus data digunakan
pemakai sistem maupun untuk keperluan pengembangan sistem database. Adapun
tabel data atau entitas yang dibentuk seperti berikut ini :
1. Kamus Data Tabel Login
tblLogin : [@username + password + level] 2. Kamus Data Tabel Gejala
tblGejala : [@id + namaGejala + pertanyaan + mb + md + cfG] 3. Kamus Data Tabel Nilai CF
tblNilaiCF : [@@idGejala2 + cf] 4. Kamus Data Tabel Penyakit
tblPenyakit : [@id + namaPenyakit + keterangan + pengobatan] 5. Kamus Data Tabel Pasien
tblPasien : [@id + namaPasien + jenisKelamin + usia + tanggal + @@idPenyakit2]
6. Kamus Data Tabel Rule
tblRule : [@idRule + @@idPenyakit + @@idGejala + ya + tidak]
III.4.2.Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel
atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga
terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. Bentuk
normalisasi yang dilakukan pada rancangan database adalah sebagai berikut :
id namaPenyakit keterangan pengobatan id namaGejala pertanyaan mb md cfG idRule ya tidak P001 Infeksi saluran kemih Infeksi saluran kemih bisa menjadi awal dari gagal ginjal. sering terjadi pada wanita karena konstruksi saluran kemihnya lebih rawan terkena infeksi. Dokter akan meresepkan analgetik (obat penghilang nyeri akibat infeksi yang terjadi) G001 Rasa panas atau nyeri ketika buang air kecil Apakah ada rasa panas atau nyeri ketika buang air kecil? 0.9 0.1 0.8 R001 G0 02 G009
2. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)
Id namaPenyakit keterangan pengobatan
P001 Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih bisa menjadi awal dari gagal ginjal. sering terjadi pada wanita karena konstruksi saluran kemihnya lebih rawan terkena infeksi.
Dokter akan
meresepkan analgetik (obat penghilang nyeri akibat infeksi yang terjadi)
id namaGejala pertanyaan mb md cfG idRule ya tidak
G001 Rasa panas atau nyeri ketika buang air kecil
Apakah ada rasa panas atau nyeri ketika buang air kecil?
0.9 0.1 0.8 R001 G002 G009
3. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Id namaPenyakit keterangan pengobatan
P001 Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih bisa menjadi awal dari gagal ginjal. sering terjadi pada wanita karena konstruksi saluran kemihnya lebih rawan terkena infeksi.
Dokter akan
meresepkan analgetik (obat penghilang nyeri akibat infeksi yang terjadi)
id* namaGejala pertanyaan mb md cfG
G001 Rasa panas atau nyeri ketika buang air kecil
Apakah ada rasa panas atau nyeri ketika buang air kecil?
0.9 0.1 0.8
idRule idPenyakit idGejala ya Tidak
P001 P001 G001 G002 G006
id* namaPenyakit keterangan pengobatan
P001 Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih bisa menjadi awal dari gagal ginjal. sering terjadi pada wanita karena konstruksi saluran kemihnya lebih rawan terkena infeksi.
Dokter akan
meresepkan analgetik (obat penghilang nyeri akibat infeksi yang terjadi)
id* namaGejala pertanyaan mb md cfG
G001 Rasa panas atau nyeri ketika buang air kecil
Apakah ada rasa panas atau nyeri ketika buang air kecil?
0.9 0.1 0.8
idRule* idPenyakit** idGejala** ya Tidak
P001 P001 G001 G002 G006
III.4.3.Desain Tabel
Tabel adalah salah satu unsur yang paling penting dalam pembuatan
database, karena sebuah database dapat terbentuk dari beberapa tabel yang saling
berelasi satu sama lain. Dalam perancangan database aplikasi mendeteksi
penyakit ginjal secara dini, data record tersimpan dalam (6) buah tabel dengan
arsitektur data sebagai berikut :
1. Tabel Login
Nama Database : dbPakarGinjal
Nama Tabel : tblLogin
Primary Key : username
Tabel III.5. Tabel Login
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
username(*) varchar 15 username
password varchar 15 password
level varchar 5 level login
Nama Database : dbPakarGinjal
Nama Tabel : tblGejala
Primary Key : id
Tabel III.6. Tabel Gejala
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
id(*) varchar 10 id gejala
namaGejala text - nama gejala
pertanyaan text - pertanyaan
mb float - nilai measure of belief
md float - measure of disbelief
cfG float - nilai cf
3. Tabel Nilai CF
Nama Database : dbPakarGinjal
Nama Tabel : tblNilaiCF
Foreign Key : idGejala2
Tabel III.7. Tabel Nilai CF
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
idGejala2 varchar 10 id gejala 2
cf float - nilai kepastian
4. Tabel Penyakit
Nama Database : dbPakarGinjal
Nama Tabel : tblPenyakit
Primary Key : id
Tabel III.8. Tabel Penyakit
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
id(*) varchar 10 id penyakit
namaPenyakit text - nama penyakit
pengobatan text - solusi pengobatan
5. Tabel Pasien
Nama Database : dbPakarGinjal
Nama Tabel : tblPasien
Primary Key : id
Foreign Key : idPenyakit2
Tabel III.9. Tabel Pasien
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
id(*) varchar 10 id pasien
namaPasien varchar 50 nama pasien
jenisKelamin varchar 10 jenis kelamin
usia varchar 10 usia pasien
tanggal date - tanggal diagnosa
idPenyakit2 varchar 10 id penyakit
6. Tabel Rule
Nama Database : dbPakarGinjal
Nama Tabel : tblRule
Primary Key : idRule
Foreign Key : idPenyakit, idGejala
Tabel III.10. Tabel Rule
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
idRule(*) varchar 10 id rule
idPenyakit varchar 10 id penyakit
idGejala varchar 10 id gejala
ya varchar 10 ya
tidak Varchar 10 tidak
Setelah merancang database maka dapat dibuat relasi antar tabel sebagai
kebutuhan data. Relasi ini menggambarkan hubungan antara satu tabel dengan
tabel yang lain. Apakah hubungan satu dengan satu, satu dengan banyak dan
banyak dengan banyak. Adapun relasi antar tabel dibuat dalam bentuk entity
relationship diagram (ERD) dapat dilihat pada gambar III.20.
tblLogin Mengelola username password 1 Mengelola 1 M tglGejala id namaGejala pertanyaan cfG tblPenyakit 1 namaPenyakit Memiliki M tblRule idRule idPenyakit idGejala tblPasien id pengobatan namaPasien id keterangan ya tidak tanggal usia jenisKelamin 1 M M M Memiliki M level tblNilaiCF idGejala2 cf Memiliki idPenyakit2 M mb mb
Gambar III.20. Entity Relationship Diagram Perancangan Aplikasi Mendeteksi Penyakit Ginjal Secara Dini Menggunakan Metode Certainty
Factor
III.5. Desain User Interface
Pada tahap ini adalah tahap perancangan tampilan sistem yang akan
input sampai laporan. Adapun desain user interface dari perancangan aplikasi
mendeteksi penyakit ginjal secara dini adalah sebagai berikut :
1. Rancangan Form Login
Perancangan form login berfungsi untuk verifikasi pengguna yang berhak
mengelola sistem. Adapun rancangan form login dapat dilihat pada gambar
III.21. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXX Username : Password :
Login Clear Cancel
<<<< Login >>>>
Level : ▼
Gambar III.21. Rancangan Form Login
2. Rancangan Form Utama
Rancangan form utama berfungsi untuk menampilkan tampilan awal saat
membuka aplikasi. Adapun rancangan form utama dapat dilihat pada gambar
Menu Utama
-Data Diagnosa Informasi Log
Gambar
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
Alamat : Jl. Rumah Sakit Haji, Kenangan Baru, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara Telepon : (061) 6619520
Penyakit Gejala Setting Rule Pasien
Username : Admin | level : Admin | Date : dd/mm/yyyy | Time : 00:00:00
PERANCANGAN APLIKASI MENDETEKSI PENYAKIT GINJAL SECARA DINI MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
Depeloved By : Ayu Masyita
Gambar III.22. Rancangan Form Utama
3. Rancangan Form Ubah Password
Rancangan form ubah password digunakan untuk mengubah password yang
dilakukan oleh admin/pakar. Adapun rancangan form ubah password dapat
Ubah Password -Level : Password : XXXXXXXXXXXXX Password Baru : Konfirmasi : XXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXX Update Clear Username : XXXXXXXXXXXXX Input Data <<<< Ubah Password >>>>
Gambar III.23. Rancangan Form Ubah Password
4. Rancangan Form Data Pasien
Rancangan tampilan form data pasien merupakan tampilan admin untuk
melihat data-data pasien yang telah melakukan diagnosa penyakit ginjal.
Data Pasien -ID Pasien XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
Nama Pasien Usia Nama Penyakit
XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XX XX XX XX XX XX <<<< Data Pasien >>>>
* Keterangan : Klik kanan pada data Pasien yang hendak dihapus. Jenis Kelamin XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX
Gambar III.24. Rancangan Form Data Pasien
5. Rancangan Form Data Penyakit
Rancangan tampilan form data penyakit merupakan tampilan admin/pakar
untuk mengelola data penyakit ginjal. Rancangan form data penyakit dapat
Data Penyakit -Nama Penyakit : Input Data Keterangan : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Save Clear ID Penyakit : XXXXX XXXXXXXXXXXXXX ▼ Pengobatan : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX ▼ ▼ XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX ▼ ▼ Update Delete Search By : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
ID Penyakit Nama Penyakit Keterangan Pengobatan
XXXXX XXXXX XXXXX XXXXX XXXXX XXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX <<<< Data Penyakit >>>>
Gambar III.25. Rancangan Form Data Penyakit
6. Rancangan Form Data Gejala
Rancangan form data gejala digunakan untuk mengelola data gejala penyakit
ginjal yang dilakukan oleh admin/pakar. Adapun rancangan form data gejala
Data Gejala -Nama Gejala : Input Data Pertanyaan : XXXXX Save Clear ID Gejala : XXXXX XXXXXXXXXXXXXX ▼ Nilai MB : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX ▼ ▼ XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX ▼ ▼ Update Delete Search By : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
ID Gejala Nama Gejala Pertanyaan Measure Of Belief
XXXXX XXXXX XXXXX XXXXX XXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXX XXXXX XXXXX XXXXX XXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX <<<< Data Gejala >>>> XXXXX Nilai MD : XXXXX Nilai CF : Measure Of Belief Measure Of Disbelief Certainty Factor |||
Gambar III.26. Rancangan Form Data Gejala
7. Rancangan Form Setting Rule
Rancangan form setting rule merupakan tampilan admin/pakar untuk
melakukan setting rule pengetahuan penyakit ginjal. Adapun rancangan form
Setting Rule -Nama Gejala : Input Data Jawaban Ya : Save Clear ID Rule : XXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX ▼ Jawaban Tidak : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX ▼ Update Delete Filter By :
ID Rule Nama Gejala Jawaban Ya Jawaban Tidak
XXXXX XXXXX XXXXX XXXXX XXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXX XXXXXXXX XXXXXXXX XXXXXXXX XXXXXXXX XXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXX Nama Penyakit : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX ▼ XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX ▼ XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX ▼ Nama Penyakit XXXXXXXX XXXXXXXX XXXXXXXX XXXXXXXX XXXXXXXX
<<<< Setting Rule / Relasi >>>>
Gambar III.27. Rancangan Form Setting Rule
8. Rancangan Form Input Data Pasien
Rancangan form input data pasien merupakan tampilan user untuk mengisi
data pasien sebelum melakukan diagnosa. Adapun rancangan forminput data
Input Data Pasien -Nama Pasien : Input Data Usia : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XX Save Clear ID Pasien : XXXXX Tahun
Lanjut ke Proses Diagnosa
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
▼
▼
<<<< Input Data Pasien >>>>
Jenis Kelamin : XXXXXXXXXXXXXXXXXX ▼
Gambar III.28. Rancangan Form Input Data Pasien
9. Rancangan Form Diagnosa
Rancangan form diagnosa merupakan tampilan user untuk melakukan
diagnosa penyakit ginjal dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXX - Diagnosa - Nilai Keyakinan : <<<< Diagnosa / Konsultasi >>>> Next >> Close ▼ Kinsultasi
Jawablah Pertanyaan di Bawah Ini :
▼
▼
Gambar III.29. Rancangan Form Diagnosa
10. Rancangan Form Hasil Diagnosa
Rancangan form hasil diagnosa merupakan tampilan penggunauntuk melihat
hasil diagnosa penyakit ginjal. Adapun rancangan form hasil diagnosa dapat
XXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXX Diagnosa -Persentase Keyakinan : Nama Penyakit : Keterangan : Jenis Gejala : Pengobatan : Close Print Hasil Diagnosa : XXXXXXXXXXXXXXXXXXX ▼ ▼ XXXXXXXXXXXXXXXXXXX ▼ ▼ XXXXXXXXXXXXXXXXXXX ▼ ▼ Diagnosa <<<< Diagnosa / Konsultasi >>>>
Gambar III.30. Rancangan Form Hasil Diagnosa
11. Rancangan Laporan Hasil Diagnosa
Rancangan laporan hasil diagnosa merupakan tampilan user untuk mencetak
laporan hasil diagnosa penyakit ginjal. Adapun rancangan laporan hasil
HASIL DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
Diketahui Oleh :
(dr. Abdullah Sujono, M.Kes) Logo
Rumah Sakit Umum Haji Medan
Alamat : Jl. Rumah Sakit H., Kenangan Baru, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Telepon : (061) 6619520 dd/mm/yyyy Nama Pasien : Jenis Kelamin : Keterangan Penyakit : Pengobatan : XXXXXXXXXXX XXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Usia : XX Nama Penyakit : XXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX