• Tidak ada hasil yang ditemukan

131000752.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "131000752.pdf"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI SKRIPSI

Oleh : Oleh :

SANTI MEYLIA PINEM SANTI MEYLIA PINEM

NIM. 131000752 NIM. 131000752

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSI

UNIVERSITAS SUMATERA TAS SUMATERA UTARAUTARA MEDAN

MEDAN 2018 2018

(2)

Skripsi ini diajukan sebagai Skripsi ini diajukan sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh : Oleh :

SANTI MEYLIA PINEM SANTI MEYLIA PINEM

NIM. 131000752 NIM. 131000752

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSI

UNIVERSITAS SUMATERA TAS SUMATERA UTARAUTARA MEDAN

MEDAN 2018 2018

(3)

TAHUN 2017 TAHUN 2017

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini beserta seluruh isinya Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau adalah benar hasil karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau mengutip dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku mengutip dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya  pelanggaran

 pelanggaran terhadap terhadap etika etika keilmuan keilmuan dalam dalam karya sakarya saya iniya ini, , atau atau klaim klaim dari dari pihakpihak lain terhadap karya saya ini.

lain terhadap karya saya ini.

Medan, Januari 2018 Medan, Januari 2018 Penulis Penulis

SANTI MEYLIA PINEM SANTI MEYLIA PINEM

 NIM : 131000  NIM : 131000752752

(4)
(5)

 penurunan

 penurunan kasus kasus HIV HIV dan dan AIDS. AIDS. Oleh Oleh sebab sebab itu, itu, Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan membuatmembuat suatu kebijakan dengan menetapkan sebanyak 358 rumah sakit rujukan HIV dan suatu kebijakan dengan menetapkan sebanyak 358 rumah sakit rujukan HIV dan AIDS di Indonesia, termasuk Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe. Klinik AIDS di Indonesia, termasuk Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe. Klinik VCT-CST merupakan tempat pelayanan HIV dan AIDS di Rumah Sakit. Data di VCT-CST merupakan tempat pelayanan HIV dan AIDS di Rumah Sakit. Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, hingga Desember 2016 terdapat 684 orang Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, hingga Desember 2016 terdapat 684 orang  pengidap HIV/AIDS

 pengidap HIV/AIDS..

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan lebih mendalam mengenai implementasi penanganan mengetahui secara jelas dan lebih mendalam mengenai implementasi penanganan HIV dan AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe. Metode pengumpulan HIV dan AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini data dilakukan dengan wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini  berjumlah 9 orang,

 berjumlah 9 orang, yang terdiri dari yang terdiri dari 1 orang pegawai Dinas 1 orang pegawai Dinas Kesehatan KabupatenKesehatan Kabupaten karo, 1 orang sekretaris Tim Pelayanan HIV-AIDS RSUD Kabanjahe, 1 orang karo, 1 orang sekretaris Tim Pelayanan HIV-AIDS RSUD Kabanjahe, 1 orang dokter pelaksana di klinik VCT-CST RSUD Kabanjahe, 1 orang konselor yang dokter pelaksana di klinik VCT-CST RSUD Kabanjahe, 1 orang konselor yang merangkap sebagai Kepala Ruangan Klinik VCT-CST RSUD Kabanjahe, 1 orang merangkap sebagai Kepala Ruangan Klinik VCT-CST RSUD Kabanjahe, 1 orang manajer kasus, 1 orang apoteker,1 orang analis laboratorium dan 2 orang manajer kasus, 1 orang apoteker,1 orang analis laboratorium dan 2 orang  penderita

 penderita HIV HIV dan dan AIDS. AIDS. Analisis Analisis data data menggumenggunakan nakan metode metode Miles Miles dandan Huberman.

Huberman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi penanganan HIV dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi penanganan HIV dan AIDS belum terlaksana secara optimal. Hal ini disebabkan karena tidak AIDS belum terlaksana secara optimal. Hal ini disebabkan karena tidak lengkapnya tenaga pelaksana yaitu ODHA yang dihunjuk sebagai manajer kasus lengkapnya tenaga pelaksana yaitu ODHA yang dihunjuk sebagai manajer kasus dan konselor yang berfungsi sebagai pendukung kepatuhan minum obat dan dan konselor yang berfungsi sebagai pendukung kepatuhan minum obat dan kelompok dukungan sebaya, kurangnya sarana dan prasarana, terbatasnya SDM kelompok dukungan sebaya, kurangnya sarana dan prasarana, terbatasnya SDM yang terlibat dalam penanganan HIV-AIDS, serta dukungan dana dari pemerintah yang terlibat dalam penanganan HIV-AIDS, serta dukungan dana dari pemerintah daerah masih belum optimal. Selain itu, koordinasi antara tenaga pelaksana di daerah masih belum optimal. Selain itu, koordinasi antara tenaga pelaksana di Klinik VCT-CST masih belum berjalan

Klinik VCT-CST masih belum berjalan dengan baik.dengan baik.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan kepada Direktur RSUD Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan kepada Direktur RSUD Kabanjahe agar melengkapi dan menetapkan tenaga pelaksana yang bekerja full Kabanjahe agar melengkapi dan menetapkan tenaga pelaksana yang bekerja full time di Klinik VCT-CST serta melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung time di Klinik VCT-CST serta melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung  pelayanan. Selain

 pelayanan. Selain itu, diharapkan itu, diharapkan agar koordinasi agar koordinasi antara antara klinik VCTklinik VCT-CST Rumah-CST Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dapat Sakit Umum Daerah Kabanjahe dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dapat  berjalan dengan baik dan pemerintah daerah turut and

 berjalan dengan baik dan pemerintah daerah turut andil dalam hal ini.il dalam hal ini.

Kata Kunci: HIV dan AIDS, Klinik VCT

(6)

Therefore, the Ministry of Health made a policy by authorizing around 358 Therefore, the Ministry of Health made a policy by authorizing around 358 hospitals in Indonesia in reconciliation of HIV and AIDS, including Kabanjahe’s hospitals in Indonesia in reconciliation of HIV and AIDS, including Kabanjahe’s  Regional Public Hospital. VCT-CST clinic i

 Regional Public Hospital. VCT-CST clinic is a place fs a place for HIV and or HIV and AIDS service inAIDS service in hospital. The data in Health Department of Karo regency registered until hospital. The data in Health Department of Karo regency registered until  December 2016 shows that there are abou

 December 2016 shows that there are about 684 people infected HIV/AIDS.t 684 people infected HIV/AIDS.

This research was qualitative research which aims to know clearly and This research was qualitative research which aims to know clearly and deeply about the implementation of HIV and AIDS treatment in Kabanjahe’s deeply about the implementation of HIV and AIDS treatment in Kabanjahe’s  Regional Public

 Regional Public Hospital. Hospital. The The method method of of collecting collecting data data was was in-depth in-depth interview.interview. There will be nine persons as the informants of this research, they are an There will be nine persons as the informants of this research, they are an employee of Health Department of Karo regency, secretary of the ministry team employee of Health Department of Karo regency, secretary of the ministry team  HIV and AIDS of

 HIV and AIDS of Kabanjahe’s Regional Public Hospital, a doctor, a Kabanjahe’s Regional Public Hospital, a doctor, a counselor, acounselor, a case manager, a pharmacist, a laboratory analyst, and two ODHA (People with case manager, a pharmacist, a laboratory analyst, and two ODHA (People with  HIV

 HIV and and AIDS). AIDS). The The technique technique of of analyzing analyzing data data is is the the method method of of Miles Miles andand  Huberman.

 Huberman.

The result of this research showing that the implementation of HIV and The result of this research showing that the implementation of HIV and  AIDS treatment has not been optimally conducted. It was du

 AIDS treatment has not been optimally conducted. It was due to the lack of humane to the lack of human resources namely ODHA as HIV and AIDS case manager and counselor to resources namely ODHA as HIV and AIDS case manager and counselor to  promote

 promote medication medication adherence adherence and and peer peer proponent proponent group. group. Furthermore, Furthermore, it it waswas also due to the lack of facilities and infrastructure, limited human resources also due to the lack of facilities and infrastructure, limited human resources involved in the handling of HIV-AIDS and the insufficiency of financial aid from involved in the handling of HIV-AIDS and the insufficiency of financial aid from local government. Besides that the coordination among the ones in charged in the local government. Besides that the coordination among the ones in charged in the VCT-CST clinic and Health Department of Karo regency were not run well.

VCT-CST clinic and Health Department of Karo regency were not run well.  Based

 Based of of the the results, results, the the Director Director of of Hospital Hospital expected expected to to complete complete andand authorize the staff to work full time in VCT-CST clinic and also equipthe facilities authorize the staff to work full time in VCT-CST clinic and also equipthe facilities and infrastructure to support the treatment. Further, it also expected that and infrastructure to support the treatment. Further, it also expected that VCT-CST clinic, Kabanjahe’s Regional Public Hospital and Health Department of CST clinic, Kabanjahe’s Regional Public Hospital and Health Department of  Karo regency can coordinate well and

 Karo regency can coordinate well and local government took a part of thlocal government took a part of this case.is case.

K

Ke

eyyw

wo

ord

rd:

: H

H II V a

V and

nd AI

AI DS

DS,

, VC

VCT-

T-

CST clinic, Kabanjahe’s Regional PublicCST clinic, Kabanjahe’s Regional Public

H

(7)

 judul

 judul ““Analisis Implementasi Penanganan HIV dan AIDS di Rumah SakitAnalisis Implementasi Penanganan HIV dan AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe Tahun 2017”

Umum Daerah Kabanjahe Tahun 2017”. Skripsi ini disusun dalam rangka. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat. memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari  berbagai

 berbagai pihak, pihak, untuk untuk itu itu pada pada kesempatan kesempatan ini ini penulis penulis ingin ingin menyampaikanmenyampaikan ucapan terima kasih kepada:

ucapan terima kasih kepada: 1.

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum selaku Rektor Universitas SumateraProf. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

Utara. 2.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas KesehatanProf. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 3.

3. Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes selaku Ketua Departemen Administrasi danDr. Drs. Zulfendri, M.Kes selaku Ketua Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Utara. 4.

4. dr. Rusmalawaty, M.Kes selaku Dosen pembimbing I yang telah meluangkandr. Rusmalawaty, M.Kes selaku Dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam mendidik, membimbing dan memberikan waktu dan pikirannya dalam mendidik, membimbing dan memberikan masukan, saran serta kritikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat masukan, saran serta kritikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

diselesaikan. 5.

5. dr. Heldy BZ, MPH selaku Dosen pembimbing II yang telah meluangkandr. Heldy BZ, MPH selaku Dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam mendidik, membimbing dan memberikan waktu dan pikirannya dalam mendidik, membimbing dan memberikan

(8)

telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan masukan, kritik telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan masukan, kritik dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaika

dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaika n.n. 7.

7. dr. Fauzi, SKM selaku dosen penguji II yang telah meluangkan waktu dandr. Fauzi, SKM selaku dosen penguji II yang telah meluangkan waktu dan  pikirannya

 pikirannya dalam dalam memberikan memberikan masukan, masukan, kritik kritik dan dan saran saran kepada kepada penulispenulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 8.

8. Seluruh dosen dan pegawai di Fakultas Kesehatan Masyarakat UniversitasSeluruh dosen dan pegawai di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Sumatera Utara. 9.

9. drg. Irna Safrina Sembiring Meliala, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatandrg. Irna Safrina Sembiring Meliala, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dan Saban Kemit, SKM selaku Pelaksana Bidang Kabupaten Karo dan Saban Kemit, SKM selaku Pelaksana Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Karo yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

Karo yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian. 10.

10. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe dan seluruh staf khususnyaDirektur Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe dan seluruh staf khususnya di klinik VCT-CST yang telah membantu penulis dalam melakukan di klinik VCT-CST yang telah membantu penulis dalam melakukan  penelitian.

 penelitian. 11.

11. Orangtua tercinta Ayahanda Drs. Sedia Pinem dan Ibunda T Br SinulinggaOrangtua tercinta Ayahanda Drs. Sedia Pinem dan Ibunda T Br Sinulingga yang telah memberi dukungan tidak terhingga baik moril maupun materil. yang telah memberi dukungan tidak terhingga baik moril maupun materil. 12.

12. Jannes Satria Pinem, S.T selaku abang, Silvia Maya Sari Br Pinem, S.HJannes Satria Pinem, S.T selaku abang, Silvia Maya Sari Br Pinem, S.H selaku kakak, Evi Dogma Sari Napitupulu, S.T selaku kakak ipar, July Anita selaku kakak, Evi Dogma Sari Napitupulu, S.T selaku kakak ipar, July Anita Br Tarigan untuk doa, dukungan dan motivasi yang diberikan.

(9)

14.

14. Kepada Kelompok PBL Desa Kecupak 1 Kabupaten Pakpak Bharat yangKepada Kelompok PBL Desa Kecupak 1 Kabupaten Pakpak Bharat yang sudah memberikan

sudah memberikan motivasi, semangat motivasi, semangat dan doa dan doa dalam pengerjaan sdalam pengerjaan skripsi ini.kripsi ini. 15.

15. Kepada Kelompok LKP Desa Bingkat Kabupaten Serdang Bedagai,Kepada Kelompok LKP Desa Bingkat Kabupaten Serdang Bedagai, Alexander Bukit, Junita Sinaga, Lidia Kaban, Lusiyanti Simamora yang Alexander Bukit, Junita Sinaga, Lidia Kaban, Lusiyanti Simamora yang sudah memberikan doa, semangat, dan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini. sudah memberikan doa, semangat, dan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini. 16.

16. Kepada teman-teman seperjuangan AKK 2013 atas bantuan, semangat danKepada teman-teman seperjuangan AKK 2013 atas bantuan, semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini 17.

17. Kepada sahabat terkasih Ruth Meivina Bukit, Della Rispita, Andry Purba,Kepada sahabat terkasih Ruth Meivina Bukit, Della Rispita, Andry Purba, January Ginting, Rahmad Dani yang sudah memberikan doa, motivasi, dan January Ginting, Rahmad Dani yang sudah memberikan doa, motivasi, dan dukungan dalam pengerjaan skripsi ini.

dukungan dalam pengerjaan skripsi ini. 18.

18. Kepada sahabat terkasih Permata Paskah 2 Vida Ginting, Iscanda Ginting,Kepada sahabat terkasih Permata Paskah 2 Vida Ginting, Iscanda Ginting, Saskia Margareth, Margaretha Pandia, Imanuel Bukit, Andika Ginting yang Saskia Margareth, Margaretha Pandia, Imanuel Bukit, Andika Ginting yang sudah memberikan doa, semangat, dan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini. sudah memberikan doa, semangat, dan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik membangun untuk oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua  pihak khususny

 pihak khususnya di bidang Kesehatan Masyarakat dan bagi ya di bidang Kesehatan Masyarakat dan bagi yang membacanya.ang membacanya. Medan, Januari 2018 Medan, Januari 2018

Penulis Penulis

(10)

ASBSTRAK

ASBSTRAK ... ... iiiiii ABSTRACT

ABSTRACT ... ... iviv KATA

KATA PENGANTAR PENGANTAR ... v... v DAFTAR

DAFTAR ISI ...ISI ... ... viiiviii DAFTAR

DAFTAR TABEL ...TABEL ... ... xixi DAFTAR

DAFTAR GAMBAR ...GAMBAR ... ... xiixii DAFTAR

DAFTAR LAMPIRAN ...LAMPIRAN ... ... xiiixiii DAFTAR

DAFTAR ISTILAH ...ISTILAH ... ... xivxiv DAFTAR

DAFTAR RIWAYAT RIWAYAT HIDUP HIDUP ... ... xvixvi BAB

BAB I I PENDAHULUAN .PENDAHULUAN ... 1... 1 1.1

1.1 Latar Latar Belakang Belakang ... 1... 1 1.2

1.2 Rumusan Rumusan Masalah ...Masalah ... 8... 8 1.3

1.3 Tujuan Tujuan Penelitian...Penelitian... ... 88 1.3.1

1.3.1 Tujuan Tujuan Umum...Umum... ... 88 1.3.2

1.3.2 Tujuan Tujuan Khusus Khusus ... ... 88 1.4

1.4 Manfaat Manfaat Penelitian...Penelitian... 8... 8 BAB

BAB II II TINJAUAN TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA ... 9... 9 2.1

2.1 Implementasi Implementasi Kebijakan Kebijakan ... 9... 9 2.2

2.2 HIV-AIDS dan HIV-AIDS dan ODHA ODHA ... 10... 10 2.2.1

2.2.1 Pengertian Pengertian HIV-AIDS HIV-AIDS ... ... 1010 2.2.2

2.2.2 Pengertian Pengertian ODHA ODHA ... ... 1111 2.2.3

2.2.3 Ciri-Ciri PCiri-Ciri Penderita enderita ... ... 1212 2.2.4

2.2.4 Penularan Penularan HIV-AIDS HIV-AIDS ... ... 1313 2.2.5

2.2.5 Pencegahan Pencegahan HIV-AIDS HIV-AIDS ... ... 1616 2.2.6

2.2.6 Penanggulangan Penanggulangan HIV-AIDS HIV-AIDS ... ... 1717 2.3

2.3 Pelayanan Kesehatan untuk AIDS ....Pelayanan Kesehatan untuk AIDS ... 17... 17 2.4

2.4 Perawatan, Dukungan dan Pengobatan HIV-AIDS di Indonesia Perawatan, Dukungan dan Pengobatan HIV-AIDS di Indonesia ... 19... 19 2.5

2.5 Kebijakan pada PKebijakan pada Perluasan Layerluasan Layanan PDP anan PDP ... ... 2121 2.5.1

2.5.1 Sistem RuSistem Rujukan jukan PDP PDP ... ... 2222 2.5.2

2.5.2 Rumah Sakit Rumah Sakit Rujukan Rujukan ODHA ODHA ... ... 2424 2.6

2.6 Perawatan Penderita Perawatan Penderita AIDS AIDS ... ... 2828 2.7

2.7 Konseling dan Testing HIV-AIDS Sukarela (VCT) Konseling dan Testing HIV-AIDS Sukarela (VCT) ... 30... 30 2.7.1

2.7.1 Definisi KonDefinisi Konseling dalam seling dalam VCT VCT ... ... 3030 2.7.2

2.7.2 Peran Peran Konseling Konseling dan dan Testing Testing Sukarela Sukarela (VCT) ... (VCT) ... 3030 2.7.3

2.7.3 Prinsip Prinsip Pelayanan Pelayanan VCT VCT ... ... 3131 2.7.4

2.7.4 Model Model Pelayanan Pelayanan Konseling Konseling dan dan Testing Testing Sukarela Sukarela (VCT) (VCT) . . 3232 2.7.5

2.7.5 Sasaran KSasaran Konseling onseling dan dan Testing Testing Sukarela (VSukarela (VCT) ... CT) ... 3434 2.7.6

(11)

3.2

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...Lokasi dan Waktu Penelitian... ... 3838 3.3

3.3 Informan Penelitian .Informan Penelitian ... 38... 38 3.4

3.4 Metode Pengumpulan Data ....Metode Pengumpulan Data ... 3... 388 3.5

3.5 Jenis dan Jenis dan Sumber Data Sumber Data ... 39... 39 3.6

3.6 Instrumen PeneliInstrumen Penelitian tian ... 39... 39 3.7

3.7 Triangulasi Triangulasi ... 39... 39 3.8

3.8 Teknik Analisis Teknik Analisis Data Data ... 40... 40 BAB

BAB IV IV HASIL HASIL PENELITIAN PENELITIAN ... 41... 41 4.1

4.1 Gambaran Umum Gambaran Umum RSUD Kabanjahe ...RSUD Kabanjahe ... 41... 41 4.2

4.2 Gambaran Umum Klinik VCT-CST RSUD Gambaran Umum Klinik VCT-CST RSUD Kabanjahe ... Kabanjahe ... 4141 4.3

4.3 Karakteristik Informan ...Karakteristik Informan ... ... 4444 4.4

4.4 Standar Operasional Prosedur Standar Operasional Prosedur ... ... 4545 4.5

4.5 Wawancara Wawancara Penanganan HIV-AIDS di Penanganan HIV-AIDS di RSUD Kabanjahe ...RSUD Kabanjahe ... 44... 44 4.5.1

4.5.1 Pernyataan Informan tentang Sertifikat Pernyataan Informan tentang Sertifikat Pelatihan KhususPelatihan Khusus HIV-AIDS

HIV-AIDS ... ... 4646 4.5.2

4.5.2 Pernyataan Informan tentang Ketersediaan ODHA yangPernyataan Informan tentang Ketersediaan ODHA yang Ditunjuk sebagai

Ditunjuk sebagai Manajer Kasus Manajer Kasus dan Konselor ...dan Konselor ... 46... 46 4.5.3

4.5.3 Pernyataan Informan tentang Pendanaan Penanganan HIV-Pernyataan Informan tentang Pendanaan Penanganan HIV-AIDS

AIDS di di RSUD RSUD Kabanajhe Kabanajhe ... 47... 47 4.5.4

4.5.4 Pernyataan Informan tentang Ketersediaan PeralatanPernyataan Informan tentang Ketersediaan Peralatan Kesehatan yang Mendukung Pelayanan Kesehatan Kesehatan yang Mendukung Pelayanan Kesehatan Rujukan45

Rujukan45 ... ... 4747 4.5.5

4.5.5 Pernyataan Informan Pernyataan Informan tentang Ketersediatentang Ketersediaan Obat-Obatan ..an Obat-Obatan .... 48.. 48 4.5.6

4.5.6 Pernyataan Informan tentang Ketersediaan PerlengkapanPernyataan Informan tentang Ketersediaan Perlengkapan untuk

untuk Pencegahan Pencegahan HIV-AIDS ..HIV-AIDS ... 49... 49 4.5.7

4.5.7 Pernyataan Informan tentang Ketersediaan PerlengkapanPernyataan Informan tentang Ketersediaan Perlengkapan untuk

untuk Monitoring dan Monitoring dan Evaluasi ...Evaluasi ... 50... 50 4.5.8

4.5.8 Pernyataan Informan tentang ProsesPernyataan Informan tentang Proses PelayananPelayanan HIV-AIDS

HIV-AIDS ... ... 5151 4.5.9

4.5.9 Pernyataan Informan tentang kendala dalam melaksanakanPernyataan Informan tentang kendala dalam melaksanakan Proses

Proses Pelayanan Pelayanan HIV-AIDS ...HIV-AIDS ... 53... 53 4.5.10

4.5.10 Pernyataan Informan tentang Proses Komunikasi, InformasiPernyataan Informan tentang Proses Komunikasi, Informasi dan

dan Edukasi ...Edukasi ... 54... 54 4.5.11

4.5.11 Pernyataan Informan tentang Kendala dalam PelaksanaanPernyataan Informan tentang Kendala dalam Pelaksanaan KIE

KIE ... ... 5555 4.5.12

4.5.12 Pernyataan Informan tentang Kedudukan Klinik VCT-CSTPernyataan Informan tentang Kedudukan Klinik VCT-CST Diantara

Diantara Klinik VCT Klinik VCT lainnya ...lainnya ... 56... 56 4.5.13

4.5.13 Pernyataan Informan tentang Kerjasama dengan PuskesmasPernyataan Informan tentang Kerjasama dengan Puskesmas dan

(12)

HIV dan

HIV dan AIDS di RSUD AIDS di RSUD Kabanjahe Kabanjahe ... 60... 60 BAB

BAB VI VI PEMBAHASAN PEMBAHASAN ... 63... 63 5.1

5.1 Implementasi Penanganan HIV dan AIDS di Implementasi Penanganan HIV dan AIDS di Rumah Sakit RujukanRumah Sakit Rujukan ODHA

ODHA ... ... 6363 5.2

5.2 Kebijakan terkait Kebijakan terkait Rumah Sakit Rujukan Rumah Sakit Rujukan ODHA dan HIV-AIDS ODHA dan HIV-AIDS .... 65.... 65 5.3

5.3 Tenaga Pelaksana yang dibutuhkan di Tenaga Pelaksana yang dibutuhkan di R.S Rujukan ODHA ... R.S Rujukan ODHA ... 6868 5.4

5.4 Biaya Operasional Penanganan HIV-AIDS di Rumah SakitBiaya Operasional Penanganan HIV-AIDS di Rumah Sakit Rujukan

Rujukan ODHA ...ODHA ... ... 6868 5.5

5.5 Sarana dan Prasarana untuk Penanganan HIV-AIDS di Rumah SakitSarana dan Prasarana untuk Penanganan HIV-AIDS di Rumah Sakit Rujukan

Rujukan ODHA ...ODHA ... .. 6969 5.6

5.6 Proses Penanganan HIV dan AIDS di RumaProses Penanganan HIV dan AIDS di Rumah Sakit Rujukanh Sakit Rujukan ODHA

ODHA ... ... 7171 5.6.1

5.6.1 Pelayanan HIV-AIDS di Rumah Sakit Pelayanan HIV-AIDS di Rumah Sakit Rujukan ODHARujukan ODHA (layanan konseling, testing HIV,

(layanan konseling, testing HIV,  pengobatan ARV

 pengobatan ARV, pendampingan ODHA) ... , pendampingan ODHA) ... 7272 5.6.2

5.6.2 Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) terkaitKomunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) terkait HIV

HIV dan dan AIDS AIDS ... 77... 77 5.6.3

5.6.3 Sistem Pelaporan Sistem Pelaporan Kasus HIVKasus HIV-AIDS -AIDS ... 78... 78 5.7

5.7 Hasil Implementasi Penanganan HIV dan AIDS di RSUDHasil Implementasi Penanganan HIV dan AIDS di RSUD Kabanjahe

Kabanjahe ... ... 7979 BAB VI

BAB VI I I KESIMPULAKESIMPULAN N DAN DAN SARAN SARAN ... 81... 81 6.1

6.1 Kesimpulan...Kesimpulan... ... 8181 6.2

6.2 Saran Saran ... ... 8282 DAFTAR

(13)

Tabel 4.2

Tabel 4.2 Matriks Pernyataan Informan tentang Sertifikat Pelatihan KhususMatriks Pernyataan Informan tentang Sertifikat Pelatihan Khusus HIV-AIDS

HIV-AIDS ... .. 4646 Tabel 4.3

Tabel 4.3 Matriks Pernyataan Informan tentang Ketersediaan ODHA yangMatriks Pernyataan Informan tentang Ketersediaan ODHA yang Dihunjuk sebagai

Dihunjuk sebagai Manajer Manajer Kasus atau Kasus atau Konselor ...Konselor ... ... 4646 Tabel 4.4

Tabel 4.4 Matriks Pernyataan Informan tentang Sistem Pendanaan PenangananMatriks Pernyataan Informan tentang Sistem Pendanaan Penanganan HIV-AIDS

HIV-AIDS di di RSUD RSUD Kabanjahe ...Kabanjahe ... ... 4747 Tabel 4.5

Tabel 4.5 Matriks Pernyataan Informan tentang Ketersediaan PeralatanMatriks Pernyataan Informan tentang Ketersediaan Peralatan Kesehatan yang Mendukung Pela

Kesehatan yang Mendukung Pela yanan Kesehatayanan Kesehatan Rujukan ... n Rujukan ... 4747 Tabel 4.6

Tabel 4.6 Matriks Pernyataan Informan tentang KetersediaMatriks Pernyataan Informan tentang Ketersediaan Obat-Obatan .... an Obat-Obatan .... 4848 Tabel 4.7

Tabel 4.7 Matriks Pernyataan Informan tentang Ketersediaan PerlengkapanMatriks Pernyataan Informan tentang Ketersediaan Perlengkapan Untuk

Untuk Pencegahan Pencegahan HIV-AIDS ...HIV-AIDS ... ... 4949 Tabel 4.8

Tabel 4.8 Matriks Pernyataan Informan tentang Ketersediaan Matriks Pernyataan Informan tentang Ketersediaan PerlengkapanPerlengkapan Untuk

Untuk Monitoring Monitoring dan dan Evaluasi ...Evaluasi ... ... 5050 Tabel 4.9

Tabel 4.9 Matriks Pernyataan Informan tentang Proses PelayananMatriks Pernyataan Informan tentang Proses Pelayanan HIV-AIDS

HIV-AIDS ... .. 5151 Tabel 4.10

Tabel 4.10 Matriks Pernyataan Informan tentang Kendala dalamMatriks Pernyataan Informan tentang Kendala dalam Melaksanakan

Melaksanakan Pelayanan Pelayanan HIV-AIDS...HIV-AIDS... 53. 53 Tabel 4.11

Tabel 4.11 Matriks Pernyataan Informan tentang Proses Komunikasi,Matriks Pernyataan Informan tentang Proses Komunikasi, Informasi

(14)

Diantara

Diantara Klinik Klinik VCT VCT lainnya ...lainnya ... 56.. 56 Tabel 4.14

Tabel 4.14 Matriks Pernyataan Informan tentang Kerjasama dengan PuskesmasMatriks Pernyataan Informan tentang Kerjasama dengan Puskesmas Dan

Dan Dinas Dinas Kesehatan Kesehatan Kabupaten Kabupaten Karo Karo ... . 5757 Tabel 4.15

Tabel 4.15 Matriks PernMatriks Pernyataan Informan yataan Informan tentang Keterltentang Keterlibatan ibatan LSM LSM ... ... 5858 Tabel 4.16

Tabel 4.16 Matriks Matriks Pernyataan Pernyataan Informan teInforman tentang Sistem ntang Sistem Laporan Laporan ... . 5858 Tabel 4.17

Tabel 4.17 Matriks Pernyataan Informan tentang Matriks Pernyataan Informan tentang Tugas dan FTugas dan Fungsinya Masing-ungsinya Masing-Masing di

Masing di Klinik VCT-CST Klinik VCT-CST RSUD KabanjaRSUD Kabanjahe ..he ... ... 5959 Tabel 4.18

Tabel 4.18 Matriks Pernyataan Informan Saran atau Harapan untukMatriks Pernyataan Informan Saran atau Harapan untuk

Meningkatkan Kualitas Pelayanan dalam Penanganan HIV-AIDS Meningkatkan Kualitas Pelayanan dalam Penanganan HIV-AIDS di

(15)

Gambar 2.1

Gambar 2.1 Fokus Fokus Penelitian ...Penelitian ... 36... 36 Gambar 4.1

(16)

2.

2. Tim Pelayanan HIV-AIDS RSUD KabanjaheTim Pelayanan HIV-AIDS RSUD Kabanjahe 3.

3. Keputusan Menteri Kesehatan tahun 2012Keputusan Menteri Kesehatan tahun 2012 4.

4. Hasil DokumentasiHasil Dokumentasi 5.

5. Surat Permohonan Izin PenelitianSurat Permohonan Izin Penelitian 6.

6. Surat Izin PenelitianSurat Izin Penelitian 7.

(17)

AIDS

AIDS : : Acquired Acquired Immune Immune Deficiency Deficiency SyndromeSyndrome ARC

ARC : : AIDS AIDS Related Related ComplexComplex ART

ART : : Antiretroviral Antiretroviral TherapyTherapy ARV

ARV : : AntiretroviralAntiretroviral ASA

ASA : : Aksi Aksi Stop Stop AIDSAIDS ASI

ASI : : Air Air Susu Susu IbuIbu BKKbN

BKKbN : : Badan Badan Kependudukan Kependudukan dan dan Keluarga Keluarga BerencanaBerencana BPJS

BPJS : : Badan Badan Penyelenggara Penyelenggara Jaminan Jaminan SosialSosial CST

CST : : Care Care Support Support TreatmentTreatment Depdikbud

Depdikbud : : Departemen Departemen Pendidikan Pendidikan dan dan KebudayKebudayaanaan Depkes

Depkes : : Departemen Departemen KesehatanKesehatan Dinkes

Dinkes : : Dinas Dinas KesehatanKesehatan GBKP

GBKP : : Gereja Gereja Batak Batak Karo Karo ProtestanProtestan HiKHA

HiKHA : : Himpunan Himpunan Konselor Konselor HIV-AIDSHIV-AIDS HIV

HIV : : Human Human Immunodeficiency Immunodeficiency VirusVirus IDU

IDU : : Injecting Injecting Drugs Drugs UserUser IMS

IMS : : Infeksi Infeksi Menular Menular SeksualSeksual KB

KB : : Keluarga Keluarga BerencanaBerencana Kemkes

Kemkes : : Kementerian Kementerian KesehatanKesehatan KEPMENKES

KEPMENKES : : Keputusan Keputusan Menteri Menteri KesehatanKesehatan KIA

KIA : : Kesehatan Kesehatan Ibu Ibu dan dan AnakAnak KIE

KIE : : Komunikasi, Komunikasi, Informasi Informasi dan dan EdukasiEdukasi KPA

KPA : : Komisi Komisi Penanggulangan Penanggulangan AIDSAIDS LSM

LSM : : Lembaga Lembaga Swadaya Swadaya MasyarakatMasyarakat MDG’s

MDG’s : : Millenium Millenium Development Development GoalsGoals MRI

MRI : : Magnetic Magnetic Resonance Resonance ImagingImaging  NAPZA

(18)

PLWHA

PLWHA : : People People Living Living With With HIV-AIDSHIV-AIDS PMTCT

PMTCT : : Prevention Prevention of of Mother Mother To To Child Child TransmissionTransmission Pokja

Pokja : : Kelompok Kelompok KerjaKerja PPP

PPP : : Profilaksis Profilaksis Pasca Pasca PajananPajanan PSK

PSK : : Pekerja Pekerja Seks Seks KomersialKomersial P2P

P2P : : Pencegahan Pencegahan dan dan Pengendalian Pengendalian PenyakitPenyakit RI

RI : : Republik Republik IndonesiaIndonesia Risti

Risti : : Risiko Risiko TinggiTinggi RSUD

RSUD : : Rumah Rumah Sakit Sakit Umum Umum DaerahDaerah SDG’s

SDG’s : : Sustainable Sustainable Development Development GoalsGoals SIHA

SIHA : : Sistem Sistem Informasi Informasi HIV-AIDSHIV-AIDS SOP

SOP : : Standar Standar Operational Operational ProsedurProsedur Subdit

Subdit : : Sub Sub DirektoratDirektorat SUMUT

SUMUT : : Sumatera Sumatera UtaraUtara TBC

TBC : : TuberkulosisTuberkulosis UNAIDS

UNAIDS : : United United Nations Nations Programme Programme on on HIV-AIDSHIV-AIDS VCT

VCT : : Voluntary Voluntary ounselling ounselling and and TestingTesting WHO

(19)

13 Mei 1994. Beragama Kristen Protestan dan bersuku Batak Karo. Bertempat 13 Mei 1994. Beragama Kristen Protestan dan bersuku Batak Karo. Bertempat tinggal di Jl. Pahlawan No. 10 Kabanjahe Kabupaten Karo. Penulis merupakan tinggal di Jl. Pahlawan No. 10 Kabanjahe Kabupaten Karo. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Drs. Sedia Pinem dan Ibu anak ketiga dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Drs. Sedia Pinem dan Ibu Teringet Br Sinulingga.

Teringet Br Sinulingga.

Pendidikan formal penulis dimulai di Sekolah TK. Cahaya Kabanjahe pada Pendidikan formal penulis dimulai di Sekolah TK. Cahaya Kabanjahe pada tahun 1999 dan selesai pada tahun 2000, SD Negeri 040448 Kabanjahe pada tahun 1999 dan selesai pada tahun 2000, SD Negeri 040448 Kabanjahe pada tahun 2000 dan selesai pada tahun 2006, SMP Swasta Methodist Kabanjahe pada tahun 2000 dan selesai pada tahun 2006, SMP Swasta Methodist Kabanjahe pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2009, SMA Negeri 1 Kabanjahe pada tahun tahun 2006 dan selesai pada tahun 2009, SMA Negeri 1 Kabanjahe pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2012, pada tahun 2013 melanjutkan pendidikan S1 di 2009 dan selesai pada tahun 2012, pada tahun 2013 melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Sumatera Utara Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Ilmu Universitas Sumatera Utara Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat dan selesai pada tahun 2017.

(20)

Kesehatan yaitu situasi sejahtera dari tubuh, jiwa serta sosial yang Kesehatan yaitu situasi sejahtera dari tubuh, jiwa serta sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif dengan cara sosial serta memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif dengan cara sosial serta ekonomis (UU Kesehatan, 2009). Banyak kebijakan-kebijakan yang telah disusun ekonomis (UU Kesehatan, 2009). Banyak kebijakan-kebijakan yang telah disusun dalam meningkatkan pembangunan kesehatan manusia. Salah satu kebijakan dalam meningkatkan pembangunan kesehatan manusia. Salah satu kebijakan kesehatan yaitu dengan membentuk

kesehatan yaitu dengan membentuk Millenium Development Goals Millenium Development Goals (MDG’s) yang(MDG’s) yang diadopsi oleh 189 negara pada

diadopsi oleh 189 negara pada bulan September tahun 2000, termasuk Indonesia.bulan September tahun 2000, termasuk Indonesia. MDG’s mempunyai 8 target yang harus dicapai dengan 18 target dan 48 MDG’s mempunyai 8 target yang harus dicapai dengan 18 target dan 48 indikator yang diharapkan.

indikator yang diharapkan. Salah satu target MDG’s yaitu mengendalikanSalah satu target MDG’s yaitu mengendalikan  penyebaran HIV dan

 penyebaran HIV dan AIDS dan AIDS dan mulai menurunkan jmulai menurunkan jumlah kasus umlah kasus baru pada baru pada tahuntahun 2015. Namun jumlah kasus HIV dan AIDS dari tahun ke tahun di seluruh bagian 2015. Namun jumlah kasus HIV dan AIDS dari tahun ke tahun di seluruh bagian dunia terus meningkat dan tidak ada negara yang tidak terkena dampak dari dunia terus meningkat dan tidak ada negara yang tidak terkena dampak dari HIV-AIDS meskipun berbagai upaya pencegahan terus dilakukan (Depkes RI, 2006). AIDS meskipun berbagai upaya pencegahan terus dilakukan (Depkes RI, 2006).

Kegagalan MDG’s itu adalah pemerintah Indonesia tidak mampu untuk Kegagalan MDG’s itu adalah pemerintah Indonesia tidak mampu untuk menekan jumlah penularan HIV dan AIDS, sehingga hingga akhir tahun 2015 menekan jumlah penularan HIV dan AIDS, sehingga hingga akhir tahun 2015  jumlah

 jumlah angka angka kasus kasus HIV HIV terus terus meningkat. meningkat. Memasuki Memasuki tahun tahun 2016, 2016, IndonesiaIndonesia menghadapi tantangan untuk mencapai target program pembangunan menghadapi tantangan untuk mencapai target program pembangunan  berkelanjutan

 berkelanjutan 2030 2030 yg yg disebutdisebut Sustainable Development GoalsSustainable Development Goals (SDG’s) sebagai(SDG’s) sebagai  pengganti

 pengganti MDG’s. MDG’s. Program Program pembangunan ini pembangunan ini mempunyai mempunyai 17 17 tujuan tujuan dengan dengan 11 6969 target yang menjadi komitmen pemerintah Indonesia dalam Sidang Umum PBB target yang menjadi komitmen pemerintah Indonesia dalam Sidang Umum PBB ke-70. Pada sektor kesehatan, khususnya pada penanggulangan HIV dan AIDS ke-70. Pada sektor kesehatan, khususnya pada penanggulangan HIV dan AIDS

(21)

dengan catatan bahwa pelaksanaan MDG’s yang digagas sejak

dengan catatan bahwa pelaksanaan MDG’s yang digagas sejak 15 15 tahun tahun lalu lalu ituitu ternyata masih jauh dari harapan. Pada target SDG’s ini, Indonesia menunjukkan ternyata masih jauh dari harapan. Pada target SDG’s ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk mengendalikan dan menghentikan tren epidemi HIV yang komitmennya untuk mengendalikan dan menghentikan tren epidemi HIV yang cenderung meningkat setiap tahun.

cenderung meningkat setiap tahun. HIV dan AIDS (

HIV dan AIDS ( Human  Human Immunodeficiency Immunodeficiency Virus-Aquired Virus-Aquired ImmuneImmune  Deficiency Syndrome

 Deficiency Syndrome) merupakan masalah global yang hampir dihadapi di ) merupakan masalah global yang hampir dihadapi di seluruhseluruh dunia saat ini dan belum ada satu negarapun yang dinyatakan bebas dari HIV dan dunia saat ini dan belum ada satu negarapun yang dinyatakan bebas dari HIV dan AIDS. Epidemi HIV dan AIDS telah bergerak dari tingkat epidemi yang rendah AIDS. Epidemi HIV dan AIDS telah bergerak dari tingkat epidemi yang rendah ke arah tingkat epidemi pada kelompok resiko tinggi sehingga mengkhawatirkan ke arah tingkat epidemi pada kelompok resiko tinggi sehingga mengkhawatirkan masyarakat dunia karena disamping belum menemukan obat dan vaksin masyarakat dunia karena disamping belum menemukan obat dan vaksin  pencegahan, HIV dan

 pencegahan, HIV dan AIDS juga meAIDS juga memilikimiliki window periodewindow periode atau fase tanpa gejalaatau fase tanpa gejala (asimptomatik) yang relatif panjang dalam perjalanan penyakitnya. Hal tersebut (asimptomatik) yang relatif panjang dalam perjalanan penyakitnya. Hal tersebut menyebabkan pola perkembangannya seperti fenomena gunung es (

menyebabkan pola perkembangannya seperti fenomena gunung es ( icebergiceberg  phenomena

 phenomena) (Depkes RI, 2006).) (Depkes RI, 2006). Laporan Epidemi

Laporan Epidemi United Nations Programme on HIV and United Nations Programme on HIV and  AIDS (UNAIDS AIDS (UNAIDS 2015) menunjukkan bahwa terdapat 36.700.000 orang yang hidup dengan HIV di 2015) menunjukkan bahwa terdapat 36.700.000 orang yang hidup dengan HIV di dunia. Di Indonesia semakin banyak ditemukan kasus HIV dan AIDS. Jumlah dunia. Di Indonesia semakin banyak ditemukan kasus HIV dan AIDS. Jumlah kumulatif HIV dan AIDS sejak tahun 1987 sampai dengan September 2015 kumulatif HIV dan AIDS sejak tahun 1987 sampai dengan September 2015 sebanyak 184.929 orang dan 68.197 orang. Persentase infeksi HIV tertinggi sebanyak 184.929 orang dan 68.197 orang. Persentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (70,6%), diikuti oleh kelompok dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (70,6%), diikuti oleh kelompok umur

20-umur 20-24 tahun (15,8%), dan kelompok 20-umur ≥ 50 tahun (6,4%). Sedangkan24 tahun (15,8%), dan kelompok umur ≥ 50 tahun (6,4%). Sedangkan  persentase

 persentase AIDS AIDS tertinggi tertinggi pada pada kelompok kelompok umur umur 30-39 30-39 tahun tahun (34,5%), (34,5%), diikutidiikuti kelompok umur 20-29 tahun (25,4%) dan kelompok umur 40-49 tahun (20,55%) kelompok umur 20-29 tahun (25,4%) dan kelompok umur 40-49 tahun (20,55%)

(22)

(KPA, 2015). HIV dan AIDS tersebar di 381 (77%) dari 498 kabupaten/kota di (KPA, 2015). HIV dan AIDS tersebar di 381 (77%) dari 498 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah infeksi HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah infeksi HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (38.464), diikuti Jawa Timur (24.104), Papua (20.147), Jawa Barat (17.075), dan (38.464), diikuti Jawa Timur (24.104), Papua (20.147), Jawa Barat (17.075), dan Bali (11.824).

Bali (11.824).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sumut, pertambahan kasus baru cukup Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sumut, pertambahan kasus baru cukup tinggi. Setiap bulan, setidaknya ada 100-120 kasus baru yang ditemukan. tinggi. Setiap bulan, setidaknya ada 100-120 kasus baru yang ditemukan. Banyaknya temuan ini karena sudah banyak klinik

Banyaknya temuan ini karena sudah banyak klinik Voluntary Counselling andVoluntary Counselling and Testing

Testing (VCT) yang dapat melayani masyarakat untuk konseling dan(VCT) yang dapat melayani masyarakat untuk konseling dan memeriksakan diri. Berdasarkan data KPA Sumatera Utara, penderita HIV-AIDS memeriksakan diri. Berdasarkan data KPA Sumatera Utara, penderita HIV-AIDS hingga Januari 2015 tercatat sebanyak 6689 orang. Penderita terinfeksi HIV hingga Januari 2015 tercatat sebanyak 6689 orang. Penderita terinfeksi HIV sebanyak 2564 orang dan positif AIDS seban

sebanyak 2564 orang dan positif AIDS sebanyak 4125 orang.yak 4125 orang.

Jumlah kumulatif HIV/AIDS di Kabupaten Karo sejak tahun 2007 sampai Jumlah kumulatif HIV/AIDS di Kabupaten Karo sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2016 sebanyak 684 kasus. Kasus tertinggi dilaporkan pada tahun dengan tahun 2016 sebanyak 684 kasus. Kasus tertinggi dilaporkan pada tahun 2016 dengan jumlah 135 kasus dengan kasus tertinggi pada

2016 dengan jumlah 135 kasus dengan kasus tertinggi pada kelompok umur 25-49kelompok umur 25-49 tahun (106 kasus) diikuti oleh kelompok umur 20-24 tahun (12 kasus), diikuti tahun (106 kasus) diikuti oleh kelompok umur 20-24 tahun (12 kasus), diikuti oleh kelompok umur ≥ 50 tahun (11 kasus

oleh kelompok umur ≥ 50 tahun (11 kasus ), dan umur < 4-19 tahun (6 kasus).), dan umur < 4-19 tahun (6 kasus). Berdasarkan jenis kelamin kasus HIV-AIDS pada tahun 2016 di Kabupaten Karo Berdasarkan jenis kelamin kasus HIV-AIDS pada tahun 2016 di Kabupaten Karo dilaporkan hampir sebanding laki-laki dengan perempuan karena laki-laki dilaporkan hampir sebanding laki-laki dengan perempuan karena laki-laki  berjumlah 68 kasus dan perempuan berj

 berjumlah 68 kasus dan perempuan berjumlah 67 kasus (Profil Dinkes umlah 67 kasus (Profil Dinkes Kab. Karo,Kab. Karo, 2016).

2016).

Tingginya jumlah kasus dan cepatnya penyebaran atau penularan Tingginya jumlah kasus dan cepatnya penyebaran atau penularan HIV/AIDS menunjukkan bahwa persoalan HIV/AIDS di Tanah Karo adalah isu HIV/AIDS menunjukkan bahwa persoalan HIV/AIDS di Tanah Karo adalah isu  penting

(23)

khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dan rumah sakit terutama rumah khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dan rumah sakit terutama rumah sakit yang menangani HIV dan AIDS.

sakit yang menangani HIV dan AIDS.

Rumah Sakit merupakan instansi kesehatan yang berperan penting dalam Rumah Sakit merupakan instansi kesehatan yang berperan penting dalam melawan penyebaran HIV dan AIDS. Awalnya di Indonesia hanya 75 Rumah melawan penyebaran HIV dan AIDS. Awalnya di Indonesia hanya 75 Rumah Sakit yang dihunjuk pemerintah sebagai Rumah Sakit yang memberikan Sakit yang dihunjuk pemerintah sebagai Rumah Sakit yang memberikan  perawatan

 perawatan penderita penderita HIV HIV dan dan AIDS AIDS (KEPMENKES (KEPMENKES RIRI  No.832/Menkes/SK/X/2

 No.832/Menkes/SK/X/2006). 006). Saat Saat ini, ini, kasus kasus Orang Orang Dengan Dengan HIV HIV dan dan AIDSAIDS (ODHA) di kalangan masyarakat khususnya masyarakat usia produktif cenderung (ODHA) di kalangan masyarakat khususnya masyarakat usia produktif cenderung meningkat, sehingga pemerintah membuat keputusan baru untuk menambah meningkat, sehingga pemerintah membuat keputusan baru untuk menambah  jumlah

 jumlah rumah rumah sakit sakit rujukan rujukan ODHA ODHA yang yang tertera tertera pada pada Keputusan Keputusan MenteriMenteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 451/MENKES/SK/IV/2012 yaitu sebanyak Kesehatan Republik Indonesia Nomor 451/MENKES/SK/IV/2012 yaitu sebanyak 358 Rumah Sakit. Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan kepada 358 Rumah Sakit. Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan kepada  pasien

 pasien dengan dengan HIV HIV dan dan AIDS AIDS di di Sumatera Sumatera Utara Utara ada ada 18 18 Rumah Rumah Sakit, Sakit, salahsalah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabanjahe.

satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabanjahe.

Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe adalah rumah sakit umum daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe adalah rumah sakit umum daerah milik Pemerintah Daerah Kabupaten Karo, dimana sesuai dengan Sertifikat milik Pemerintah Daerah Kabupaten Karo, dimana sesuai dengan Sertifikat Penetapan Kelas Rumah Sakit yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Penetapan Kelas Rumah Sakit yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.02.03/I/2000/HK.02.03/I/2000/2014 tanggal 12 2014 tanggal 12 AgustusAgustus 2014 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C. RSUD Kabanjahe adalah 2014 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C. RSUD Kabanjahe adalah rumah sakit strata II untuk penanganan (rujukan) HIV/AIDS. Sebagai Rumah rumah sakit strata II untuk penanganan (rujukan) HIV/AIDS. Sebagai Rumah Sakit Rujukan Strata II, RSUD Kabanjahe harus memiliki: (1) tim pokja HIV dan Sakit Rujukan Strata II, RSUD Kabanjahe harus memiliki: (1) tim pokja HIV dan AIDS; (2) tenaga dokter, perawat, konselor, manajer kasus, tenaga farmasi AIDS; (2) tenaga dokter, perawat, konselor, manajer kasus, tenaga farmasi (apoteker), analis laboratorium yang telah di latih dan juga harus memiliki ODHA (apoteker), analis laboratorium yang telah di latih dan juga harus memiliki ODHA

(24)

yang berfungsi sebagai pendukung kepatuhan makan obat dan kelompok yang berfungsi sebagai pendukung kepatuhan makan obat dan kelompok dukungan sebaya; (3) layanan dan kegiatan; (4) obat, dan sarana laboratorium. dukungan sebaya; (3) layanan dan kegiatan; (4) obat, dan sarana laboratorium.

Berdasarkan survey pendahuluan yang di lakukan di RSUD Kabanjahe Berdasarkan survey pendahuluan yang di lakukan di RSUD Kabanjahe dengan melakukan wawancara kepada salah satu tenaga pelaksana di klinik VCT dengan melakukan wawancara kepada salah satu tenaga pelaksana di klinik VCT HIV dan AIDS, didapatkan informasi

HIV dan AIDS, didapatkan informasi mengenai peningkatan jumlah ODHA setiapmengenai peningkatan jumlah ODHA setiap tahunnya. Terhitung mulai November 2015 hingga 12 Juni 2017, jumlah ODHA tahunnya. Terhitung mulai November 2015 hingga 12 Juni 2017, jumlah ODHA yang berasal dari Kabupaten Karo ada sebanyak 325 orang. RSUD Kabanjahe yang berasal dari Kabupaten Karo ada sebanyak 325 orang. RSUD Kabanjahe  juga

 juga menerima menerima rujukan rujukan dari dari daerah daerah lain lain seperti seperti Sidikalang, Sidikalang, dan dan dari dari tempat tempat lainlain seperti RS. Evarina Etaham, Klinik Bersama, dan Puskesmas. RSUD Kabanjahe seperti RS. Evarina Etaham, Klinik Bersama, dan Puskesmas. RSUD Kabanjahe  juga

 juga bekerja bekerja sama sama dengan dengan Komisi Komisi AIDS AIDS GBKP. GBKP. Komisi Komisi ini ini dibentuk dibentuk atasatas kepedulian tentang masalah HIV dan AIDS yang ada di Tanah Karo.

kepedulian tentang masalah HIV dan AIDS yang ada di Tanah Karo.

RSUD Kabanjahe sebagai Rumah Sakit Rujukan Strata II telah memiliki RSUD Kabanjahe sebagai Rumah Sakit Rujukan Strata II telah memiliki Tim Pelayanan HIV/AIDS sejak Januari 2017 dimana yang berperan sebagai Tim Pelayanan HIV/AIDS sejak Januari 2017 dimana yang berperan sebagai Penanggung Jawabnya adalah Direktur RSUD Kabanjahe dan koordinatornya Penanggung Jawabnya adalah Direktur RSUD Kabanjahe dan koordinatornya adalah Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Kabanjahe. Tim Pelayanan adalah Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Kabanjahe. Tim Pelayanan HIV/AIDS ini terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Administrator, Klinik HIV/AIDS ini terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Administrator, Klinik VCT, Klinik CST, Divisi Prevention Mother to Child Transmition (PMTCT), VCT, Klinik CST, Divisi Prevention Mother to Child Transmition (PMTCT), Divisi Kolaborasi TB-HIV, Divisi HIV/AIDS pada anak, Manajer Kasus, Divisi Divisi Kolaborasi TB-HIV, Divisi HIV/AIDS pada anak, Manajer Kasus, Divisi Farmasi, Divisi Laboratorium, Divisi Unit Transfusi Darah, Divisi Gizi, dan Farmasi, Divisi Laboratorium, Divisi Unit Transfusi Darah, Divisi Gizi, dan Dokter Konsulen. Tujuan dibentuknya Tim Pelayanan HIV/AIDS ini untuk Dokter Konsulen. Tujuan dibentuknya Tim Pelayanan HIV/AIDS ini untuk melayani masyarakat yang terkena HIV dan AIDS di Tanah Karo. Kegiatan yang melayani masyarakat yang terkena HIV dan AIDS di Tanah Karo. Kegiatan yang dilakukan tim pelayanan ini meliputi melayani pasien dengan HIV dan AIDS, dilakukan tim pelayanan ini meliputi melayani pasien dengan HIV dan AIDS, konseling, dan memantau kepatuhan minum obat.

(25)

Salah satu sarana layanan yang dimiliki Tim Pelayanan HIV/AIDS ini Salah satu sarana layanan yang dimiliki Tim Pelayanan HIV/AIDS ini yaitu klinik

yaitu klinik Voluntary Counselling and Testing-Care Support Treatment Voluntary Counselling and Testing-Care Support Treatment   (VCT-  (VCT-CST). Layanan ini buka setiap hari Senin-Kamis pukul 07.30-14.30 dan CST). Layanan ini buka setiap hari Senin-Kamis pukul 07.30-14.30 dan Jumat-Sabtu pukul 07.30-11.30. Di Klinik VCT ini tersedia sarana dan prasarana berupa Sabtu pukul 07.30-11.30. Di Klinik VCT ini tersedia sarana dan prasarana berupa kondom,

kondom, hands cool hands cool , masker dan berbagai jenis obat-obatan untuk menangani, masker dan berbagai jenis obat-obatan untuk menangani HIV dan AIDS. Progam-program yang dilakukan di Klinik VCT RSUD HIV dan AIDS. Progam-program yang dilakukan di Klinik VCT RSUD Kabanjahe ini adalah pelayanan HIV-AIDS dan Komunikasi, Informasi, dan Kabanjahe ini adalah pelayanan HIV-AIDS dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE).

Edukasi (KIE).

Kegiatan dalam pelayanan HIV-AIDS

Kegiatan dalam pelayanan HIV-AIDS yaitu layanan konseling, testingyaitu layanan konseling, testing HIV, pengobatan, dan pendampingan ODHA. Alur pelaksanaannya yaitu pasien HIV, pengobatan, dan pendampingan ODHA. Alur pelaksanaannya yaitu pasien yang dirujuk (baik rawat jalan ataupun pasien rawat inap di Rumah Sakit yang yang dirujuk (baik rawat jalan ataupun pasien rawat inap di Rumah Sakit yang terkena HIV) akan terlebih dahulu mendapatkan pelayanan konseling lalu pasien terkena HIV) akan terlebih dahulu mendapatkan pelayanan konseling lalu pasien tersebut melakukan testing HIV. Jika hasilnya negatif, maka akan di ulang setelah tersebut melakukan testing HIV. Jika hasilnya negatif, maka akan di ulang setelah tiga bulan, tetapi jika hasilnya positif akan diberikan pengobatan antiretoviral tiga bulan, tetapi jika hasilnya positif akan diberikan pengobatan antiretoviral (ARV). Jika kondisi pasien sudah membaik, maka akan dilakukan pendampingan (ARV). Jika kondisi pasien sudah membaik, maka akan dilakukan pendampingan ODHA. Sedangkan kegiatan KIE mengadakan pertemuan bersama ODHA ODHA. Sedangkan kegiatan KIE mengadakan pertemuan bersama ODHA minimal dua minggu sekali untuk dibuat seminar atau sharing seputar HIV-AIDS minimal dua minggu sekali untuk dibuat seminar atau sharing seputar HIV-AIDS dan ODHA yang dipimpin oleh dokter pelaksana di VCT dan didampingi oleh dan ODHA yang dipimpin oleh dokter pelaksana di VCT dan didampingi oleh  perawat-perawat VCT.

 perawat-perawat VCT.

Penelitian Dayaningsih (2009) menyimpulkan bahwa RSUP Dr. Kariadi Penelitian Dayaningsih (2009) menyimpulkan bahwa RSUP Dr. Kariadi muncul masalah untuk pelayanan VCT-nya yang bersifat pasif, usaha promosi muncul masalah untuk pelayanan VCT-nya yang bersifat pasif, usaha promosi yang sudah dilaksanakan masih kurang, untuk pelayanan VCT di ruang rawat inap yang sudah dilaksanakan masih kurang, untuk pelayanan VCT di ruang rawat inap  belum

(26)

lembar dirasa tidak efektif. Penelitian Amin (2010) menyimpulkan bahwa lembar dirasa tidak efektif. Penelitian Amin (2010) menyimpulkan bahwa Himpunan Konselor HIV dan AIDS (HiKHA) Jawa Barat mempunyai program Himpunan Konselor HIV dan AIDS (HiKHA) Jawa Barat mempunyai program yang disebut dengan Aksi Stop AIDS (ASA). Di dalamnya terdapat layanan yang disebut dengan Aksi Stop AIDS (ASA). Di dalamnya terdapat layanan konseling dan testing sukarela HIV dan AIDS atau disebut juga

konseling dan testing sukarela HIV dan AIDS atau disebut juga VoluntaryVoluntary Counselling and Testing 

Counselling and Testing   (VCT). Program ini bekerja sama dengan sejumlah  (VCT). Program ini bekerja sama dengan sejumlah lembaga dan institusi dari luar maupun dalam negeri.

lembaga dan institusi dari luar maupun dalam negeri.

RSUD Kabanjahe telah berusaha memberikan pelayanan dengan standar RSUD Kabanjahe telah berusaha memberikan pelayanan dengan standar yang telah ditentukan, namun kenyataan di lapangan masih dijumpai yang telah ditentukan, namun kenyataan di lapangan masih dijumpai kendala-kendala dalam penanganan HIV dan AIDS seperti pasokan obat ARV yang kendala dalam penanganan HIV dan AIDS seperti pasokan obat ARV yang  pernah

 pernah kehabisan, kehabisan, obat obat ARV yang ARV yang datang tedatang terlambat, rlambat, hal hal ini ini kemungkinan terjadikemungkinan terjadi karena keterlambatan membuat pelaporan stok ARV yang kosong kepada subdit karena keterlambatan membuat pelaporan stok ARV yang kosong kepada subdit AIDS Kemkes, dan keterlambatan mengirimkan order obat. Disamping itu juga, AIDS Kemkes, dan keterlambatan mengirimkan order obat. Disamping itu juga, RSUD Kabanjahe belum memiliki ODHA yang ditunjuk sebagai pendukung RSUD Kabanjahe belum memiliki ODHA yang ditunjuk sebagai pendukung kepatuhan minum obat dan kelompok dukungan sebaya, karena

kepatuhan minum obat dan kelompok dukungan sebaya, karena menurut pedomanmenurut pedoman Depkes, hal terse

Depkes, hal tersebut harus dimiliki oleh Rumah Sakit Rujukan HIV dan AIDS.but harus dimiliki oleh Rumah Sakit Rujukan HIV dan AIDS. Penelitian Yuniar dan Ni Ketut (2012) menyimpulkan bahwa ketersediaan Penelitian Yuniar dan Ni Ketut (2012) menyimpulkan bahwa ketersediaan dan keterjangkauan obat ARV dapat meningkatkan kepatuhan minum obat bagi dan keterjangkauan obat ARV dapat meningkatkan kepatuhan minum obat bagi ODHA di Kota Bandung dan Cimahi. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik ODHA di Kota Bandung dan Cimahi. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian tentang analisis i

melakukan penelitian tentang analisis implementasi penanganan HIV dan AIDS dimplementasi penanganan HIV dan AIDS di RSUD Kabanjahe tahun 2017.

(27)

1.2.

1.2. Rumusan MasalahRumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalahnya adalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalahnya adalah  bagaimana penanganan HIV dan AIDS di Rumah Sakit

 bagaimana penanganan HIV dan AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah KabanjaheUmum Daerah Kabanjahe tahun 2017.

tahun 2017. 1.3.

1.3. Tujuan PenelitianTujuan Penelitian

Untuk mengetahui implementasi penanganan HIV dan AIDS di Rumah Untuk mengetahui implementasi penanganan HIV dan AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe ta

Sakit Umum Daerah Kabanjahe tahun 2017.hun 2017. 1.4.

1.4. Manfaat PenelitianManfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak antara lain:

antara lain: 1.

1. Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe, agarSebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe, agar semakin meningkatkan kualitas Rumah Sakit karena telah dipercayakan semakin meningkatkan kualitas Rumah Sakit karena telah dipercayakan sebagai salah satu rumah sakit rujukan HIV dan AIDS di Sumatera Utara. sebagai salah satu rumah sakit rujukan HIV dan AIDS di Sumatera Utara. 2.

2. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan Ilmu Administrasi danSebagai bahan masukan untuk pengembangan Ilmu Administrasi dan Kebijakan Kesehatan dalam menganalisis standar penunjukan Rumah Kebijakan Kesehatan dalam menganalisis standar penunjukan Rumah Sakit sebagai rujukan HIV dan AIDS dan kegiatan-kegiatan yang harus Sakit sebagai rujukan HIV dan AIDS dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan sesuai dengan pedoman.

dilakukan sesuai dengan pedoman. 3.

3. Sebagai bahan informasi dan pengembangan bagi penelitian selanjutnyaSebagai bahan informasi dan pengembangan bagi penelitian selanjutnya sejenis dan berkelanjutan.

(28)

Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan publik. Suatu program kebijakan harus diimplementasikan agar kebijakan publik. Suatu program kebijakan harus diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan yang diinginkan (Winarno, 2012). Implementasi mempunyai dampak atau tujuan yang diinginkan (Winarno, 2012). Implementasi kebijakan adalah tahap pembuatan keputusan diantara pembentukan suatu kebijakan adalah tahap pembuatan keputusan diantara pembentukan suatu kebijakan seperti halnya pasal-pasal sebuah undang-undang legislatif, pengeluaran kebijakan seperti halnya pasal-pasal sebuah undang-undang legislatif, pengeluaran sebuah peraturan eksekutif, pelolosan keputusan pengadilan, atau keluarnya sebuah peraturan eksekutif, pelolosan keputusan pengadilan, atau keluarnya standar peraturan dan konsekuensi dari kebijakan bagi masyarakat yang standar peraturan dan konsekuensi dari kebijakan bagi masyarakat yang mempengaruhi beberapa aspek kehidupannya. Jika sebuah kebijakan diambil mempengaruhi beberapa aspek kehidupannya. Jika sebuah kebijakan diambil secara tepat, maka kemungkinan kegagalan pun masih bisa terjadi, jika proses secara tepat, maka kemungkinan kegagalan pun masih bisa terjadi, jika proses implementasi tidak tepat. Namun bahkan sebuah kebijakan yang brilliant implementasi tidak tepat. Namun bahkan sebuah kebijakan yang brilliant sekalipun jika di implementasikan buruk bisa gagal untuk mencapai tujuan para sekalipun jika di implementasikan buruk bisa gagal untuk mencapai tujuan para  perancangnya (Tangkilisan, 2003

 perancangnya (Tangkilisan, 2003).).

Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian yang luas, Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian yang luas, merupakan tahap dari proses kebijakan segera setelah penetapan undang-undang. merupakan tahap dari proses kebijakan segera setelah penetapan undang-undang. Implementasi dipandang secara luas mempunyai makna pelaksanaan Implementasi dipandang secara luas mempunyai makna pelaksanaan undang-undang dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur dan teknik berkerja undang dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur dan teknik berkerja bersama-sama untuk menjalankan kebijakan dalam upaya untuk meraih tujuan-tujuan sama untuk menjalankan kebijakan dalam upaya untuk meraih tujuan-tujuan kebijakan atau program-program. Implementasi pada sisi yang lain merupakan kebijakan atau program-program. Implementasi pada sisi yang lain merupakan fenomena yang kompleks yang mungkin dapat dipahami sebagai suatu proses, fenomena yang kompleks yang mungkin dapat dipahami sebagai suatu proses, suatu keluaran (

(29)

Implementasi dikonseptualisasikan sebagai suatu proses atau serangkaian Implementasi dikonseptualisasikan sebagai suatu proses atau serangkaian keputusan-keputusan yang diterima oleh lembaga legislatif untuk dijalankan. keputusan-keputusan yang diterima oleh lembaga legislatif untuk dijalankan. Implementasi juga bisa diartikan dalam konteks keluaran, atau sejauh mana Implementasi juga bisa diartikan dalam konteks keluaran, atau sejauh mana tujuan-tujuan yang telah direncanakan mendapat dukungan, seperti tingkat tujuan-tujuan yang telah direncanakan mendapat dukungan, seperti tingkat  pengeluaran

 pengeluaran belanjan belanjan bagi bagi suatu suatu program. program. Akhirnya, Akhirnya, pada pada tingkat tingkat abstrasi abstrasi yangyang tinggi, dampak implementasi mempunyai makna bahwa telah ada perubahan yang tinggi, dampak implementasi mempunyai makna bahwa telah ada perubahan yang  bisa

 bisa diukur diukur dalam dalam masalah masalah yang yang luas luas yang yang dikaitkan dikaitkan dengan dengan program, program, undang- undang-undang publik dan keputusan yudisial. Misalnya, apakah kemiskinan telah bisa undang publik dan keputusan yudisial. Misalnya, apakah kemiskinan telah bisa dikurangi atau warga negara merasa lebih nyaman dalam kehidupan dikurangi atau warga negara merasa lebih nyaman dalam kehidupan sehari-harinya dibandingkan pada waktu sebelum penetapan program kesejahteraan harinya dibandingkan pada waktu sebelum penetapan program kesejahteraan sosial atau kebijakan pemberantasan kejahatan. Singkatnya, implementasi sebagai sosial atau kebijakan pemberantasan kejahatan. Singkatnya, implementasi sebagai suatu konsep pada semua kegiatan. Sekalipun implementasi merupakan fenomena suatu konsep pada semua kegiatan. Sekalipun implementasi merupakan fenomena yang kompleks, konsep itu bisa di pahami sebagai suatu proses, keluaran dan yang kompleks, konsep itu bisa di pahami sebagai suatu proses, keluaran dan dampak. Implementasi melibatkan sejumlah aktor, organisasi dan teknik dampak. Implementasi melibatkan sejumlah aktor, organisasi dan teknik  pengendalian (Winarno, 2012)

 pengendalian (Winarno, 2012) 2.2

2.2 HIV-AIDS dan HIV-AIDS dan ODHAODHA 2.2.1

2.2.1 Pengertian Pengertian HIV-AIDSHIV-AIDS HIV atau

HIV atau  Human  Human Immunodeficiency Immunodeficiency VirusVirus  adalah virus yang menyerang  adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia (Permenkes, 2013). Orang yang dalam darahnya terdapat virus tubuh manusia (Permenkes, 2013). Orang yang dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak sehat dan belum membutuhkan pengobatan. Namun orang HIV dapat tampak sehat dan belum membutuhkan pengobatan. Namun orang tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain bila melakukan hubungan tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain bila melakukan hubungan seks berisiko dan berbagi alat suntik dengan orang lain.

(30)

AIDS atau

AIDS atau  Acquired  Acquired Immune Immune Deficiency Deficiency SyndromeSyndrome  adalah sekumpulan  adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka oleh infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka orang tersebut sangat mudah terkena penyakit seperti TBC, kandidiasis, berbagai orang tersebut sangat mudah terkena penyakit seperti TBC, kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak dan kanker. Stadium AIDS radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak dan kanker. Stadium AIDS membutuhkan pengobatan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus membutuhkan pengobatan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh sehingga bisa sehat kembali (Permenkes, 2013)

HIV di dalam tubuh sehingga bisa sehat kembali (Permenkes, 2013)

Pengidap HIV positif adalah seesorang yang telah terinfeksi virus HIV, Pengidap HIV positif adalah seesorang yang telah terinfeksi virus HIV, dapat menularkan penyakitnya walaupun tampak sehat dan tidak menunjukkan dapat menularkan penyakitnya walaupun tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun. Penderita AIDS adalah seseorang yang menunjukkan gejala penyakit apapun. Penderita AIDS adalah seseorang yang menunjukkan tanda-tanda dari sekumpulan gejala penyakit yang memerlukan pengobatan, tanda-tanda dari sekumpulan gejala penyakit yang memerlukan pengobatan, setelah sekian waktu (3-10 tahun) terinfeksi HIV.

setelah sekian waktu (3-10 tahun) terinfeksi HIV. 2.2.2

2.2.2 Pengertian Pengertian ODHAODHA

ODHA mengacu pada Orang dengan HIV dan AIDS. ODHA digunakan ODHA mengacu pada Orang dengan HIV dan AIDS. ODHA digunakan sebagai pengganti istilah untuk seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi HIV. sebagai pengganti istilah untuk seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi HIV. ODHA mulai digunakan untuk menggantikan istilah pengidap, penderita, dan ODHA mulai digunakan untuk menggantikan istilah pengidap, penderita, dan istilah lain yang dinilai kurang manusiawi. Penggunaan kata ODHA dianjurkan istilah lain yang dinilai kurang manusiawi. Penggunaan kata ODHA dianjurkan oleh Prof Dr Antom M. Moeliono, Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan oleh Prof Dr Antom M. Moeliono, Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. Sekarang istilah ODHA sudah digunakan secara luas untuk Bahasa Depdikbud. Sekarang istilah ODHA sudah digunakan secara luas untuk menggantikan kata pengidap. Istilah ODHA untuk di dunia digunakan PLWHA menggantikan kata pengidap. Istilah ODHA untuk di dunia digunakan PLWHA yaitu singkatan dari

(31)

2.2.3

2.2.3 Ciri-ciri Ciri-ciri PendPenderitaerita

Beberapa orang mungkin menjadi sakit beberapa hari atau minggu sesudah Beberapa orang mungkin menjadi sakit beberapa hari atau minggu sesudah infeksi. Gejala-gejala pertama yang timbul sangat mirip dengan influenza, yaitu: infeksi. Gejala-gejala pertama yang timbul sangat mirip dengan influenza, yaitu: (a) Demam; (b) Rasa lemah dan lesu; (c) Sendi-sendi terasa nyeri; (d) Batuk; (e) (a) Demam; (b) Rasa lemah dan lesu; (c) Sendi-sendi terasa nyeri; (d) Batuk; (e)  Nyeri te

 Nyeri tenggorokan; (f) nggorokan; (f) Pembentukan kePembentukan kelenjar. lenjar. Gejala Gejala ini ini disebut sebagai disebut sebagai stadiumstadium tanpa gejala. Gejala tersebut setelah berlangsung beberapa hari atau minggu akan tanpa gejala. Gejala tersebut setelah berlangsung beberapa hari atau minggu akan hilang dengan sendirinya. Dalam stadium ini virus yang di dalam tubuh pengidap hilang dengan sendirinya. Dalam stadium ini virus yang di dalam tubuh pengidap secara perlahan terus menyerang sistem pertahanan tubuhnya sehingga secara perlahan terus menyerang sistem pertahanan tubuhnya sehingga selanjutnya dapat terjadi ARC (

selanjutnya dapat terjadi ARC ( AIDS Related Complex AIDS Related Complex).).

Gejala-gejala klinis AIDS: (a) Demam (panas badan lebih dari 38° C) Gejala-gejala klinis AIDS: (a) Demam (panas badan lebih dari 38° C) disertai keringat malam yang timbul secara berkala atau terus menerus; (b) disertai keringat malam yang timbul secara berkala atau terus menerus; (b) Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam waktu tiga bulan; (c) Kelemahan Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam waktu tiga bulan; (c) Kelemahan tubuh yang mengganggu/menurunkan aktivitas fisik sehari-hari; (d) Pembesaran tubuh yang mengganggu/menurunkan aktivitas fisik sehari-hari; (d) Pembesaran kelenjar secara lebih meluas di leher, lipatan paha dan ketiak; (e) Diare atau kelenjar secara lebih meluas di leher, lipatan paha dan ketiak; (e) Diare atau mencret yang berkala atau terus menerus dalam waktu yang lama tanpa sebab mencret yang berkala atau terus menerus dalam waktu yang lama tanpa sebab yang jelas; (f) Batuk dan sesak nafas lebih dari satu bulan secara terus menerus; yang jelas; (f) Batuk dan sesak nafas lebih dari satu bulan secara terus menerus; (g) Kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan; (h) Sakit tenggorokan; (i) (g) Kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan; (h) Sakit tenggorokan; (i) Pendarahan yang tidak jelas sebabnya (Noviana, 2016).

Pendarahan yang tidak jelas sebabnya (Noviana, 2016).

Tanda-tanda diatas ini tidak khas, karena gejala-gejala ini dapat juga Tanda-tanda diatas ini tidak khas, karena gejala-gejala ini dapat juga terjadi pada penyakit-penyakit lain. Namun gejala-gejala ini menunjukkan terjadi pada penyakit-penyakit lain. Namun gejala-gejala ini menunjukkan indikasi adanya kerusakan pada sistem kekebalan tubuh. Pada stadium ini indikasi adanya kerusakan pada sistem kekebalan tubuh. Pada stadium ini kekebalan tubuh penderita telah demikian rusaknya. Sehingga pada tahap ini kekebalan tubuh penderita telah demikian rusaknya. Sehingga pada tahap ini  penderita

Gambar

Gambar 2.1 Peran VCTGambar 2.1 Peran VCT
Gambar 2.2 Fokus PenelitianGambar 2.2 Fokus Penelitian
Tabel 4.1 Karakteristik InformanTabel 4.1 Karakteristik Informan
Gambar 4.1 Standar Operasional ProsedurGambar 4.1 Standar Operasional ProsedurKonseling PraKonseling PraTesting HIVTesting HIVTesting HIVTesting HIVPositif  PositifPositif PositifKonseling PascaKonseling PascaTesting HIVTesting HIV Konseling PascaKonseling

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini, Rabu tanggal Tiga Puluh Satu bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua Belas, dimulai pukul 09.30 WIB (10.30 WITA), sampai dengan pukul 14.30 WIB (15.30 WITA) telah

Hambatan berhitung mencongak siswa setelah diberikan treatment mengenai strategi mental dalam materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat terlihat ketika

Melalui langkah-langkah yang khusus ini, objektif, bahan bantu mengajar, dan aktiviti khusus yang bersesuaian dengan masalah yang dihadapi oleh murid hendaklah

Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang dengan ini telah keliru dalam menerapkan hukum acara karena berdasarkan ketentuan Pasal 155 ayat (2) KUHAP,

Penelitian Skripsi oleh Pasri Y Pasaribu tahun 2012 dengan judul “Pengaruh Sikap Konsumen tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility terhadap Loyalitas

bahwa dalam rangka penyusunan perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang efektif dan efisien dengan

drama Bila Mencintai Dayang Tari karya Benny Arnas. Data penelitian berupa data tertulis yang berwujud kata-kata berupa prinsip kerja sama dalam naskah drama Bila Mencintai

Bisa saja kita mengikuti orang yang telah berhasil dalam suatu lapangan usaha, namun kita perlu memiliki nilai lebih dari aspek kualitas yang kita tawarkan kepada konsumen.. Namun