• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Steroid Pada Pasien Dhf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penggunaan Steroid Pada Pasien Dhf"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN STEROID

HUBUNGAN STEROID

PADA PASIEN DHF

(2)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau

Dengue

Dengue

Hemorhagic Fever

Hemorhagic Fever

(DHF) merupakan penyakit akibat infeksi virus

(DHF) merupakan penyakit akibat infeksi virus

Dengue yang masih

Dengue yang masih

menjadi problem kesehatan masyarakat.

menjadi problem kesehatan masyarakat.

Patogenesis utama yang menyebabkan

Patogenesis utama yang menyebabkan

kematian

kematian

 pada hampir

 pada hampir

seluruh pasien DBD adalah renjatan karena

seluruh pasien DBD adalah renjatan karena

perembesan plasma

perembesan plasma

..

Berdasarkan hal tersebut, maka penanganan yang tepat dan seawal

Berdasarkan hal tersebut, maka penanganan yang tepat dan seawal

mungkin terhadap penderita prarenjatan dan renjatan, merupakan

mungkin terhadap penderita prarenjatan dan renjatan, merupakan

faktor penting yang

faktor penting yang menentuk

menentukan hasil

an hasil perawatan penderita

perawatan penderita

Salah satu patogenesis DBD adalah adanya peran

Salah satu patogenesis DBD adalah adanya peran

immunopatologis

immunopatologis

dimana virus dengue

dimana virus dengue mengaktifkan mediator

mengaktifkan mediatormediator proin!amasi yang

mediator proin!amasi yang

berakhir pada

berakhir pada

meningkatnya permeabilitas kapiler maupun

meningkatnya permeabilitas kapiler maupun

peningkatan apoptosis trombosit

peningkatan apoptosis trombosit

. "danya proses immunopatologis ini

. "danya proses immunopatologis ini

membuat beberapa peneliti men#oba memberikan

(3)

DEMAM BERDARAH DENGUE

$%&'S

$*+

&

,"-'S

%"

Demam berdarah dengue adalah

 penyakit demam akut yang

disebabakan oleh virus dengue dan

ditandai dengan empat gejala klinis

utama yaitu demam yang tinggi,

manifestasi perdarahan, hepatomegali,

dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi

sampai timbulnya renjatan (sindrom

renjatan dengue) sebagai akibat dari

kebooran plasma

(4)

Virus dengue termasuk grou

ar!o"irus dan sekarang dikena#

se!agai genus $#a"i"irus% $ami#i

F#a"i"iridae dan memun&ai '

(enis serotie% &aitu DEN)*% DEN)

+% DEN), dan

DEN)'-In$eksi dengan sa#a. satu serotie akan

menim!u#kan anti!odi seumur .idu ter.ada

serotie &ang !ersangkutan tetai tidak ada

er#indungan ter.ada serotie &ang

(5)

#ain-Virus dengue ditu#arkan keada manusia me#a#ui gigitan n&amuk Aedes

aeg&ti-N&amuk aedes aeg&ti .idu dengan su!ur di !e#a.an dunia &ang memi#iki ik#im

trois dan su!trois seerti Asia% A$rika% Austra#ia dan

Amerika-N&amuk aedes a&geti .idu dan !erkem!ang!iak ada

temat)temat enamungan air !ersi. &ang tidak

se/ara #angsung !er.u!ungan dengan tana. seerti0 !ak

mandi12/% minuman !urung% air tandon% air

tema&an1gentong% ka#eng% !an !ekas% d##- Di Indonesia

n&amuk aedes a&geti terse!ar #uas di se#uru. e#osok

tana. air% !aik di kota)kota mauun di desa)desa%

ke/ua#i di 2i#a&a. &ang ketinggiann&a #e!i. dari *-333m

diatas ermukaan #aut

(6)

Orang ini !isa menun(ukkan ge(a#a sakit% tetai !isa (uga tidak sakit% &aitu

(ika memun&ai keke!a#an &ang /uku ter.ada "irus

(7)

dengue-Epidemiologi

4e#omok umur &ang sering

terkena ada#a. anak)anak

umur ')*3 ta.un% 2a#auun

daat mengenai !a&i di!a2a.

umur * ta.un- 5aki)#aki dan

eremuan sama)sama daat

Data Departemen esehatan &% menunjukkan pada tahun //0 terdapat

peningkatan jumlah penduduk1 provinsi dan ke#amatan yang terjangkit

penyakit ini1 dengan

case fatality rate

sebesar 21/23. Pada bulan 4anuari

//5 sampai +ktober //5 ter#atat 5/126 kasus DBD di %ndonesia1 7/2

diantaranya meninggal dunia. ondisi DBD di %ndonesia saat ini memiliki

tingkat kematian 89F& 21:3

(8)

Patofisiologi

Dengue

Hemoragi/

Fe"er

Teori Virulensi

Virus

Teori

Imunopatologi

Teori Antigen

Antibodi

Teori

Infection

Enhacing

Antibodi

Teori Mediator

Teori

Trombosit

Endotel

Teori

Apoptosis

Perubahan

Hematologi

(9)
(10)
(11)

Manifestasi Klinis

Demam Dengue

Peningkatan su.u mendadak%

kadangkadang disertai mengigi#% n&eri

kea#a% muka kemera.an 6$#us.ed

$a/e7% n&eri retro)or!ita#% $oto$o!ia%

mia#gia1atra#gia% anoreksia% konstiasi%

n&eri erut% n&eri tenggorok% ruam

ku#it% mani$estasi

erdara.an-5a!0 #eukoenia% (um#a.

trom!osit umumn&a norma#

tai daat di(umai

trom!ositoenia% $aktor

em!ekuan norma# dan

emeriksaan sero#ogi

dengue ositi$ 

(12)

Manifestasi Klinis

Demam Berdarah

Dengue

!ejala klinis DBD ditandai dengan demam

mendadak, disertai dengan muka kemerahan

(faial flush), gejala klinis lain yang

menyerupai DD

Perubahan patofisiologis infeksi

dengue menentukan perbedaan

 perjalanan penyakit antara DD dengan

DBD. Perubahan patofisiologis

tersebut adalah kelainan hemostasis

dan perembesan plasma. "edua

kelainan tersebut dapat dapat diketahui

dengan adanya trombositopenia dan

 peningkatan hematokrit

(13)

*-

Demam atau ri2a&at demam akut%

antara +)8 .ari% !iasan&a !i$asik

+-

Terdaat minima# * dari mani$estasi

erdara.an

,-

Trom!ositoenia 6(um#a. trom!osit 9

*33-3331u57

'-

Terdaat minima# satu dari tanda)

tanda #asma #eakage 6keo/oran

#asma7

Pemeriksaan Penunang

D

H

F

Pemeri

ksaan

dara.

Pemeri

ksaan

Fungsi

.ati

Pemeri

ksaan

Radio#o

gis

Pemeri

ksaan

sero#ogi

s

AGNOS

(14)

;"S%F%"S%

#danya demam tanpa perdarahan, manifestasi

 perdarahan hanya berupa torniket tes positif 

Derajat $

!ejala demam diikuti dengan perdarahan spontan,

 biasanya berupa perdarahan di bawah kulit dan atau

 berupa perdarahan lainnya

Derajat $$

#danya kegagalan sirkulasi berupa nadi yang epat

dan lemah, penyempitan tekanan nadi (% &' mmg),

atau hipotensi, dengan disertai akral dingin dan

gelisah

Derajat $$$

#danya syok yang berat dengan nadi tak teraba dan

tekanan darah yang tidak terukur 

Derajat $

Komplikasi

*nsefalopati dengue

"ejang

!agal ginjal akut

+dem paru

"erusakan hepar 

(15)

PENATA5A4SANAAN

Fase demam

Parasetamo# *3)*:mg1kg1dosis

4omres .angat

Terai suorti$ &ang di!erikan

antara #ain #arutan ora#it% (us

!ua. dan #ain)#ain

Fase kritis

-

Tata#aksana umum

-

Tata#aksana /airan

asien dengan s&ok

-

Indikasi tran$usi dara.

-

Indikasi tran$usi trom!osit

Fase en&em!u.an

-

Hentikan Pem!erian /airan

-

Indikasi u#ang

Pa#ing tidak +' (am tidak

demam tana antiiretik

Se/ara k#inis tamak er!aikan

Na$su makan !aik

Ni#ai Ht sta!i#

Tiga .ari sete#a. s&ok teratasi

Tidak ada sesak na$as atau

takinea

(16)

anda syok muntah t erus-menerus kejang kesadaran menurun muntah darah berak hitam Tersangka DBD

demam tinggi, mendadak terus-menerus <7 hari tidak disertai infeksi saluran nafas bagian atas, badan lemah & lesu

Ada kedaruratan Tidak ada kedaruratan periksa uji ourniquet umlah trombosit ? !!"!!!#$l umlah trombosit % !!"!!!#$l

uji torniquet (+) uji torniquet (-)

Rawat jalan

Rawat inap

minum banyak ,-' liter#hr  parasetamol

kontrol tiap hari sampai demam turun periksa (b, (t, trombosit tiap kali

parasetamol kontrol tiap hari sampai demam hilang

nilai tanda klinis, periksa trombosit & (t bila demam menetap setelah hari sakit ke-)

*ab" (b & (t naik, Trombosit turun Rawat jalan

Perhatian untuk orang tua: pesan bila timbul tanda syok, yaitu gelisah, lemah, kaki#tangan dingin, nyeri perut, berak hitam, bak kurang

DBD derajat + atau derajat ++ tanpa peningkatan hematokrit ejala linis.

demam '-7 hari

uji tourniquet positif atau perdarahan spontan *aboratorium.

(ematokrit tidak meningkat trombositopeni /ringan0

Pasien masih dapat minum

Beri minum sebanyak -' liter#hari atau satu sendok makan tiap & menit 1enis minuman. air bening, teh m anis, sirup, jus buah, susu, oralit"

Bila suhu %)2!3 beri parasetamol Bila kejang beri obat antikon4ulsif

Pasien tidak dapat minum

5asien muntah terus-menerus

onitor gejala klinis dan laboratorium

5erhatikan tanda syok 5alpasi hati setiap hari 6kur diuresis setiap hari  8asi perdarahan

5eriksa (b, (t, trombosit tiap 9-' jam

5ulang /kriteria pulang0

- tidak demam selama ': jam tanpa antiprelik - nafsu makan membaik

- se;ara klinis tampak perbaikan - (t stabil

- tiga hari setelah syok teratasi

(t naik dan atau trombosit turun

Perbaikan klinis dan laboratoris

5asang infus <a3l !,=>.

dekstrosa &> /.)0, tetesan rumatan sesuai berat badan

5eriksa (b, (t, trombosit tia 9-' am

+nfus ganti ringer laktat /?*0 /tetesan disesuaikan0

(17)
(18)

STEROID

Sen&a2a steroid ada#a. sen&a2a go#ongan #iid &ang memi#iki stuktur kimia

tertentu &ang memi#iki tiga /in/in sik#o.eksana dan satu /in/in

sik#oentana-Suatu mo#eku# steroid &ang di.asi#kan se/ara a#ami o#e. korteks adrena# tu!u.

dikena# dengan nama sen&a2a kortikosteroid- 4ortikosteroid sendiri

digo#ongkan men(adi dua !erdasarkan akti$itasn&a% &aitu g#ukokortikoid dan

minera#okortikoid

(19)
(20)

Indikasi

Terapi substitusi

Pem!erian kortikosteroid disini !ertu(uan untuk

memer!aiki kekurangan aki!at insu$isiensi sekresi

korteks adrena# aki!at gangguan $ungsi1struktur adrena#

6insu$isiensi rimer7 atau .io$isis 6insu$isiensi

sekunder7-Terapi non!endokrin

Dasar em!erian kortikosteroid disini ada#a. e$ek

antiin$#amasin&a dan kemamuan menekan reaksi imun

ada !e!eraa en&akit &ang !ukan meruakan ke#ainan

adrena# atau .io$isis misa#n&a en&akit a#ergi%

en&akkit ku#it &ang en&e!a!n&a autoimun atau

en&akit #ain &ang dasarn&a ada#a. reaksi

(21)

imun-EFE4 SAMPING

Tempat

Macam

Efek

"amping

#$ "aluran cerna

&$ 'tot

($ "usunan saraf pusat

)$ Tulang

*$ Kulit

+$ Mata

,$ Darah

-$ Pembuluh darah

.$ Kelenar adrenal bagian

kortek

#/$ Metabolisme protein0

KH dan lemak

##$ Elektrolit

#&$ "istem immunitas

Hiersekresi asam #am!ung% mengu!a. roteksi gaster% u#kus etikum1er$orasi% ankreatitis% i#eitis

regiona#% ko#itis

u#serati$-Hiotro$i% $i!rosis% mioati

anggu#1!a.u-Peru!a.an keri!adian 6eu$oria% insomnia% ge#isa.% muda. tersinggung% sikosis% aranoid% .ierkinesis%

ke/endrungan !unu. diri7% na$su makan

!ertam!a.-Osteoorosis%$raktur% komresi "erte!ra% sko#iosis% $raktur tu#ang

an(ang-Hirsutisme% .iotroi% strie atro$ise% dermatosis aknei$ormis% urura%

te#angiektasis-G#aukoma dan katarak su!kasu#ar osterior

4enaikan H!% eritrosit% #eukosit dan #im$osit

4enaikan tekanan dara.

Atro$i% tidak !isa me#a2an stres

4e.i#angan rotein 6e$ek kata!o#ik7% .ier#iidemia%gu#a meninggi% o!esitas% !u$$a#o .um% er#emakan

.ati-Retensi Na1air% ke.i#angan ka#ium 6astenia% ara#isis% tetani% aritmia kor7

(22)

tim!u#-Hubungan "teroid dengan Demam

Berdarah Dengue

Dengue adalah infeksi virus yang manifestasi penyakit dengan spektrum yang

luas, mulai dari infeksi asimtomatik hingga sindrom kebooran plasma sistemik

yang biasanya disertai dengan trombositopenia dan gangguan koagulasi.

"ebooran plasma yang berat dapat berkembang menjadi

dengue shock

 syndrome

 (D) yang menganam jiwaPeningkatan

 Antibody-dependent 

 yang

mengakibatkan peningkatan replikasi virus merupakan salah satu faktor yang

dianggap mendasari fenomena ini, meskipun berbagai mekanisme lain mungkin

 juga berkontribusi terhadap fenotip penyakit akhir.

"ortikosteroid merupakan agen anti-inflamasi yang sangat efektif, sering

digunakan sebagai terapi tambahan pada kondisi penyakit di mana respon imun

host diduga memberikan kontribusi yang signifikan untuk patogenesis penyakit

(23)

Pada penelitian yang dilakukan di ietnam, penggunaan prednisolon

oral selama fase akut awal infeksi dengue tidak berhubungan dengan

 perpanjangan viremia atau efek samping lainnya. eskipun tidak

menilai efektifitasnya, ditemukan ada pengurangan dalam terjadinya

shok atau komplikasi infeksi virus dengue yang lain dalam

 penelitian tersebut.

Pada penelitian yang dilakukan oleh usdiansaputra (&''/)

Pemberian kortikosteroid pada pasien D0 tidak lebih efektif

daripada tanpa pemberian kortikosteroid dalam memperbaiki

manifestasi klinik, hasil pemeriksaan laboratorium, lama perawatan,

kebutuhan transfusi darah, serta kejadian mual muntah.

(24)

KESIMPULAN

Penggunaan steroid pada penderita DBD sampai

saat ini masih merupakan kontroversi dari

 penelitian yang telah dilakukan sebagian besar

menunjukkan tidak efektifnya pemberian steroid

 pada pasien DBD.

VIRUS

DEN *

DEN +

DEN ,

DEN '

GE>A5A

DEMAM

TROMBOSITOPENIA

5EU4OSITOSIS

PERDARAHAN

4OMP5I4ASI

S?O4

HIPOVO5EMI4

STEROID

enegah

Perkembangan

"omplikasi

emperlama

Pemberantasan

irus

(25)

TEIM

A

Referensi

Dokumen terkait

Kata membiasakan memberi arti melakukan bersama-sama bukan hanya menyuruh. Seperti membiasakan ibadah shalat misalnya. Shalat adalah hubungan paling kuat antara hamba dengan

Hambatan dari internal bank yang timbul dalam penanganan kredit macet seperti kurang komunikasi dengan debitur, kesalahan komunikasi dengan staff bagian lain,

Penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan antara ukuran dewan komisaris (DK), komisaris independen (KI), opini

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan terhadap lama latihan aerobik menggunakan permainan dance dance revolution (DDR) terhadap nilai VO 2 maks

Kemampuan dasar keilmuan dan humanitas berdasar keimanan tentunya merupakan landasan bagi setiap kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah berwujud sensitifitas dan

Dengan ridha Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dengan judul: Konstruksi Pendidikan Karakter Moral Pada Film Catatan Akhir Sekolah dalam Perspektif

Pengujian dilakukan terhadap 5 sampel air limbah, dengan hasil pengujian menunjukkan bahwa flokulan kationik AMDAC lebih baik digunakan untuk penurunan turbiditas

Kepada peserta pelelangan yang akan mengajukan sanggahan diberikan waktu selama 3 (tiga) hari kerja terhitung tanggal 23 September 2014 sampai dengan 25 September 2014. Demikian