• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin 2015 KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin 2015 KATA PENGANTAR"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Rencana Kinerja (Renkin) tahun anggaran 2015 disusun dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM), sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 44/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Logam dan Mesin.

Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan pengembangan industri logam dan pemesinan melalui kegiatan penelitian terapan serta layanan, jasa keteknikan dan peningkatan SDM, dengan misi utamanya menumbuhkembangkan industri logam dan mesin berskala kecil dan menengah.

Rencana Kinerja BBLM tahun anggaran 2015 dibuat berdasarkan keputusan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian dengan penekanan pada pengembangan kompetensi inti dibidang pemrosesan logam yang mencakup: pengecoran (casting), pemesinan dan pengelasan dengan produk akhir berupa prototipe, komponen kendaraan bermotor serta produk-produk tools dan komponen engine. Kegiatan pendukung lainnya berupa jasa Pelayanan teknik yang mencakup: Pengujian, Kalibrasi, Sertifikasi Produk, pelatihan, SDM industri, pelayanan teknik dan pembinaan industri melalui konsultansi dan supervise serta bantuan teknik lainnya.

Rencana Kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi serta menjadi acuan bagi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan BBLM.

Kami Mengharapkan kepada semua pihak, berkenan untuk memberikan masukan dan saran dalam rangka meningkatkan kinerja BBLM dimasa mendatang.

Bandung, Januari 2014 Kepala

Balai Besar Logam dan Mesin

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksud dan Tujuan 2

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi 2

1.4 Ruang Lingkup 3

BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI 4

2.1 Hasil-hasil Pembangunan 4

2.1.1 Hasil Litbang 4

2.1.2 Pelayanan JPT 4

2.1.3 Sumber Daya Manusia (SDM) 7

2.1.4 Sarana dan Prasarana 7

2.2 Arah Pembangunan 8

BAB III RENCANA KINERJA 12

3.1 Sasaran 12

3.2 Indikator Kerja 13

BAB IV PENUTUP

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Balai Besar Logam dan Mesin yang merupakan salah satu

lembaga litbang dan unit pelaksana teknis Departemen

Perindustrian, mengemban tugas meningkatkan penguasaan teknologi logam dan mesin, dan turut serta dalam mengembangkan

industri nasional, secara terus menerus mengembangkan

kemampuan teknis dan manajemen dalam rangka optimalisasi peran BBLM. Oleh karena itu diperlukan rencana strategis yang akan menjadi acuan penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan tahunan.

Dasar hukum penyusunan Rencana Kinerja BBLM ini adalah Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia nomor : 150/M-IND/PER/12/2011, tentang Pedoman Penyusunan Dokumen

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan

Kementerian Perindustrian. Rencana Strategis Balai Besar Logam & Mesin tahun 2010-2014 masih tetap dijadikan acuan untuk penentuan Rencana Kegiatan TA. 2015. Program renstra pada tahun 2010-2014 disusun mengacu pada Program Pembangunan Nasional (Propenas) dan Kebijakan Nasional Perindustrian. Tugas pokok dan fungsi Balai Besar Logam & Mesin sesuai Keputusan Menteri Perindustrian nomor : 44/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006. Adapun hal-hal yang dipertimbangkan dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Adanya Kebutuhan Industri yang berkembang dari masa

ke masa, sehingga sebagai lembaga litbang, BBLM harus memberi layanan, khususnya di bidang Layanan Litbang dan penguasaan Teknologi.

(4)

3. Jumlah Sumber Daya Manusia BBLM saat ini.

4. Permintaaan dari Masyarakat Industri, baik itu layanan

maupun Penelitian dan Pengembangan.

Akuntabilitas merupakan salah satu asas umum

penyelenggaraan negara seperti yang tertuang dalam penjelasan UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan diaplikasikan melalui Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Presiden mewajibkan penyelengara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan dengan diawali perencanaan strategis (RENSTRA) sebagai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) lima tahunan yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional dua puluh lima tahunan. Penjabaran RENSTRA dilaksanakan setiap tahun melalui Rencana Kinerja (RENKIN) pada setiap awal tahun. RENKIN yang merupakan Rencana Kinerja untuk kegiatan tahunan akan dipertanggungjawabkan melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Berdasarkan alur tersebut, Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) menyusun Rencana Kinerja (RENKIN) tahun 2015 yang menjabarkan target kinerja tahun anggaran 2015 dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang tertuang dalam RENSTRA, walaupun Renstra BBLM tahun 2015 belum dibuat. RENKIN disusun berdasarkan hasil kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2013 yaitu kegiatan Maping Pengembangan BBLM untuk menuju Visi dan

Misi BBLM 2020, dengan Visi “sebagai lembaga litbang terapan

terkemuka dibidang logam dan mesin, pusat uji kompetensi dan inovasi teknologi terpercaya yang mampu memberikan solusi kepada industry logam dan mesin di Indonesia pada tahun 2020”.

Pencapain Renkin akan dilaksanakan dengan mengoptimalkan seluruh Potensi yang ada, yakni Sumber Daya Manusia di BBLM,

(5)

masih berfungsi dengan baik. Didukung dengan manajemen yang baik di BBLM ditargetkan semua Rencana Kinerja yang disusun akan tercapai di akhir anggaran. Dalam rangka mencapai Visi diatas, BBLM pada 7 tahun kedepan (2014-2020) mengemban misi sebagai berikut:

1. Melakukan Litbang Terapan desain produk,material, proses

dan kepastian mutu dibidang logam dan mesin

2. Memberikan pelayanan teknis, konsultasi dan supervise

SDM, sertifikasi Produk, sertifikasi personel dan system manajemen mutu bagi industri logam dan mesin.

3. Penyebarluasan dan membantu penerapan teknologi dibidang

logam dan mesin kepada masyarakat Industri.

1.2 Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin tahun 2015 dimaksudkan sebagai penjabaran kegiatan yang akan dilaksanakan di Balai Besar Logam dan Mesin tahun 2015 dengan tujuan penyusunan adalah:

1. Sebagai gambaran program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan BBLM pada tahun 2015.

2. Sebagai arah dan panduan formal dalam melaksanakan

program dan kegiatan BBLM selama tahun anggaran 2015.

3. Sebagai dasar pengukuran capaian kinerja baik sasaran,

program maupun kegiatan BBLM pada tahun 2015.

4. Sebagai bahan evaluasi diakhir tahun 2015 tentang

kesesuaian perencanaan dengan pencapaian Kinerja.

Adapun tujuan strategis yang sudah disusun untuk mewujudkan Visi dan Misi BBLM kedalam program-program yang akan dilaksanakan, tujuan strategis BBLM adalah sebagai berikut:

1. Memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan

(6)

peralatan) yang ada agar pangsa pasar dan produk yang sudah dikuasai saat ini dapat terjamin kesinambungannya.

2. Meningkatkan produktivitas, potensi/peluang pasar dan

pendapatan/ Penerimaan Jasa Pelayanan Teknis (JPT) BBLM, untuk peningkatan PNBP.

3. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)

dalam penguasaan teknologi logam dan mesin agar menjadi rujukan teknologi bagi industri logam dan mesin didalam negeri.

4. Mengembangkan hasil litbang unggulan dan pasar potensial

secara selektif.

5. Menumbuhkembangkan industri logam dan mesin di

Indonesia, khususnya yang berskala kecil dan menengah (IKM) dengan memberikan bimbingan teknis dan konsultasi serta pelatihan yang berkesinambungan.

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 44/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 juni 2006, Balai Besar Logam dan Mesin mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan pengembangan industri logam dan pemesinan, penelitian terapan serta layanan pengujian, jasa keteknikan dan peningkatan SDM, sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Balai Besar Logam dan Mesin menyelenggarakan fungsi untuk:

 Melaksanakan kerjasama penelitian dan pengembangan

teknologi baik dengan instansi didalam dan luar negeri.

 Melaksanakan penelitian dan pengembangan, perancangan

keteknikan, standarisasi proses dan produk serta teknologi informasi.

(7)

 Melaksanakan alih teknologi, pengecoran logam, pemesinan, perlakuan panas pengelasan dan pelapisan serta konsultasi dan supervisi.

 Melaksanakan penilaian kesesuaian, kalibrasi, pengujian dan

inspeksi serta sertifikasi produk dan profesi.

 Melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi bagi semua

unsur di lingkungan BBLM.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup Rencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin tahun 2015 meliputi:

 Penjabaran kegiatan yang didasarkan pada hasil kegiatan

Maping BBLM tahun 2013;

 Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan di Balai Besar Logam

dan Mesin;

 Kegiatan yang merupakan prioritas dan diukur kinerjanya

yaitu kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada kegiatan penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa keteknikan yang bertujuan meningkatkan kemampuan kelembagaan Balai Besar Logam dan Mesin;

 Penetapan indikator kinerja dilakukan pada sasaran strategis

 Pelaksanaan program dan kegiatan dimulai dari bulan

Januari hingga Desember tahun anggaran 2015;

(8)

BAB II

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI

2.1 Hasil-hasil Pembangunan

Dalam menghadapi era globalisasi, Balai Besar Logam dan Mesin berupaya meningkatkan layanan dalam bidang: pengujian; kalibrasi; sertifikasi produk prototiping; pendidikan dan pelatihan; pembuatan produk; bimbingan, konsultasi dan supervisi. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BBLM selalu berusaha meningkatkan kredibilitas dengan pengembangan hasil litbang, pelayanan JPT, SDM serta sarana dan prasarana lainnya.

2.1.1 Hasil Litbang

Dalam menjalankan fungsinya sebagai salah satu lembaga litbang di lingkungan kementerian perindustrian, Balai Besar Logam dan Mesin telah mempunyai banyak hasil penelitian dan pengembangan yang telah diterapkan di industri, baik industri kecil, mengah maupun besar. Setiap tahun Balai Besar Logam dan Mesin menghasilkan judul penelitian dan pengembangan yang diharapkan suatu hari nanti akan diterapkan di Industri. Hasil Litbang yang dihasilkan Balai Besar Logam dan Mesin dalam 4 tahun terakhir diantaranya:

Tahun 2010:

 Pembuatan Permanen Magnet dengan Partikel Nano

 Penelitian Pelapisan Seng untuk Komponen Otomotif tanpa

Cyanid

 Penelitian Partikel Nano dalam Slurry terhadap Permukaan

Produk Casting pada Proses Invesmen Casting

 Uji Coba Prototipe Mesin Algae dengan Dua Expeller Putaran

Rendah

(9)

 Monitoring dan Sosialisasi Turbin Air Pembangkit Listrik Kapasitas 300 kVA

 Perancangan dan Pembuatan Jig Fixture pada Alat Mesin

untuk Pembuatan Nozzle

 Rekayasa Mesin Kalibrasi Load Cell dan proving Ring

Kapasitas 50 ton

 Uji Coba Alternator Permanen Magnet Putaran Rendah untuk

Pembangkit Listrik Kapasitas 5 kW

 Pemodelan Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang

Laut

Tahun 2011:

 Penelitian Bahan High Permanen Magnet dengan Proses Nano

Teknologi

 Studi Lanjut Penelitian Seng tanpa Cyanid untuk Komponen

Otomotif pada Industri Kecil Menengah

 Pembuatan Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang

Laut

 Pilot Model Implementasi Turbin Air Jenis Kaplan Pembangkit

Listrik 300 kVA

 Pengembangan Proses Biodiesel dengan Teknologi Kavitasi

 Perancangan Turbin Aliran Sungai Tipe Horizontal Kapasitas

50 kVA Tahun 2012:

 Penelitian Kapabilitas Teknologi Manufaktur di Industri

Logam Mesin untuk Pengembangan Produk Substitusi Impor

 Pengujian Prototype Turbin Pembangkit Listrik Tenaga

Gelombang Laut Kapasitas 5 kVA

 Pengujian Turbin Aliran Sungai Tipe Horizontal Kapasitas 20

kVA

 Penelitian Penyambungan Material Berbeda (Dissimilar Joint)

antara SA312 Tipe 316L dan SA 2205 untuk Pipa-pipa Penyalur Bahan Kimia

(10)

 Penelitian Partikel Nano dalam Slurry terhadap Permukaan Produk Casting pada Proses Investment Casting

 Design Printer 3D untuk Operasi Casting dan Simulasi

Produksi

 Pembuatan Produk Cor Roda Kereta Api dalam Rangka

Mendukung Pembangunan Transportasi Massal Nasional

 Pembuatan Nano Komposit untuk Pemakaian pada

Komponen Otomotif

 Pengembangan, Penyusunan, Sosialisasi dan Penerapan

Standar sampai Menjadi RSNI/SNI

Tahun 2011:

 Penelitian Bahan High Permanen Magnet dengan Proses Nano

Teknologi

 Studi Lanjut Penelitian Seng tanpa Cyanid untuk Komponen

Otomotif pada Industri Kecil Menengah

 Pembuatan Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang

Laut

 Pilot Model Implementasi Turbin Air Jenis Kaplan Pembangkit

Listrik 300 kVA

 Pengembangan Proses Biodiesel dengan Teknologi Kavitasi

 Perancangan Turbin Aliran Sungai Tipe Horizontal Kapasitas

50 kVA

Tahun 2012

 Penelitian Kapabilitas Teknologi Manufaktur di Industri

Logam Mesin untuk Pengembangan Produk Substitusi Impor

 Pengujian Prototype Turbin Pembangkit Listrik Tenaga

Gelombang Laut Kapasitas 5 kVA

 Pengujian Turbin Aliran Sungai Tipe Horizontal Kapasitas 20

kVA

 Penelitian Penyambungan Material Berbeda (Dissimilar Joint)

antara SA312 Tipe 316L dan SA 2205 untuk Pipa-pipa Penyalur Bahan Kimia

(11)

 Penelitian Partikel Nano dalam Slurry terhadap Permukaan Produk Casting pada Proses Investment Casting

 Design Printer 3D untuk Operasi Casting dan Simulasi

Produksi

 Pembuatan Produk Cor Roda Kereta Api dalam Rangka

Mendukung Pembangunan Transportasi Massal Nasional

 Pembuatan Nano Komposit untuk Pemakaian pada

Komponen Otomotif

 Pengembangan, Penyusunan, Sosialisasi dan Penerapan

Standar sampai Menjadi RSNI/SNI

Tahun 2013

 Penelitian Proses Pengerasan Permukaan (Hard Facing)

dengan Material Nano Material terhadap Baja Karbon Rendah dengan Proses Shielded Metal Arc Welding (SMAW)

 Proses Perlakuan Panas Prototipe Roda Kereta Api Produk Cor

 Penerapan Kegiatan Pembuatan Nano Komposit untuk

Komponen Otomotif

 Kajian Pengembangan Tanah jarang untuk aplikasi Industri

 Evaluasi Pemanfaatan Turbin Aliran Sungai Type Horizontal

Kapasitas 20 KvA

 Eksplorasi Perubahan Sistem motor Bakar Diesel berbahan

bakar minyak menjadi bahan bakar Gas

 Perancangan dan Pembuatan Mesin Cleaning biji kakao

 Pembuatan Printer 3D

 Perancangan dan Pembuatan Alat Uji Regulator Tekanan

Tinggi untuk tabung LPG

(12)

2.1.2 Pelayanan JPT

Pengujian

Jasa pelayanan teknis pengujian merupakan salah satu kegiatan pelayanan yang diberikan oleh BBLM kepada masyarakat industri dalam menjalankan peran untuk memajukan industri nasional. Jasa pelayanan pengujian di BBLM sampai saat ini, telah melakukan banyak kegiatan pengujian komoditi diantaranya: pengujian kompor,tabung gas LPG, selang, regulator dan logam (terutama baja)

Kalibrasi

Selain layanan pengujian, BBLM juga menyediakan layanan kalibrasi peralatan kepada industri. Laboratorium kalibrasi juga telah mempunyai sertifikat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang harus direakreditasi/akreditasi ulang setiap empat tahun. Layanan kalibrasi BBLM meliputi: kalibrasi dimensi; suhu dan kelistrikan; masa dan volume; gaya dan tekanan.

Sebagian besar perusahaan pengguna jasa layanan kalibrasi BBLM merupakan perusahaan yang secara berkelanjutan memantau kualitas alatnya, sehingga permintaan layanan kalibrasi akan berulang karena merupakan keharusan dari pihak perusahaan yang telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001,. Hal ini dilakukan untuk memberikan jaminan kualitas produk sebelum produk dipasarkan.

Layanana kalibrasi alat dapat dilakukan di laboratorium BBLM ataupun secara in situ, tergantung kondisi peralatan (bobot, ukuran/dimensi ) dan persyaratan standar. petugas kalibrasi akan mengunjungi perusahaan yang bersangkutan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.

Lembaga Sertifikasi Produk

Penerapan SNI pada dasarnya bersifat sukarela, artinya kegiatan dan produk yang tidak memenuhi ketentuan SNI tidak dilarang.

(13)

Dengan demikian untuk menjamin keberterimaan dan pemanfaatan SNI secara luas, penerapan norma - keterbukaan bagi semua pemangku kepentingan, transparan dan tidak memihak, serta selaras dengan perkembangan standar internasional -

merupakan faktor yang sangat penting.

Namun untuk keperluan melindungi kepentingan umum, keamanan negara, perkembangan ekonomi nasional, dan pelestarian fungsi lingkungan hidup, pemerintah dapat saja memberlakukan SNI tertentu secara wajib.

Pemberlakuan SNI wajib dilakukan melalui penerbitan regulasi teknis oleh instansi pemerintah yang memiliki kewenangan untuk meregulasi kegiatan dan peredaran produk (regulator). Dalam hal ini, kegiatan dan produk yang tidak memenuhi ketentuan SNI menjadi terlarang.

BBLM sebagai salah satu instansi pemerintah yang ditunjuk sebagai lembaga penguji untuk pemberlakuan SNI Wajib sudah memiliki lembaga sertifikasi produk (LSPro) ada sejak tahun 2011 dan di tahun 2012 dan 2013 sudah melaksanakan kegiatan

sertifikasi produk terhadap perusahaan-perusahaan, baik

perusahaan dalam negeri maupun perusahaan Luar Negeri.  Pendidikan dan pelatihan

Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh BBLM

merupakan salah satu layanan yang diberikan untuk

pengembangan kompetensi SDM pada sektor industri. Dari tahun ketahun penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan terus menurun. Pada tahun 2009 layanan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan sebanyak 12 pelatihan pada tahun 2011 sebanyak 3 dan pada tahun 2012 sebanyak 15, diantaranya: SMK Merdeka Bandung, SMK Merdeka Soreang, SMK Bandung Selatan, Disperindag Prov. Jawa Barat, PT.Indah Kiat & PT MES ProPharma, PT. Pupuk Kujang, PT. Abadi Genteng Jatiwangi, Disperindag Provinsi Jatim, Disperindag Provinsi Jateng,

(14)

PT. Toyota Boshoku, BBIA, Disperindah Jateng, Badan Pengelola Wilayah Surabaya-Madura, dst.

Litbang Teknologi Produk dan Proses

BBLM yang merupakan lembaga litbang juga menghasilkan produk yang berguna untuk membantu industri dalam memenuhi komponen sukucadang. Beberapa industri maupun perusahaan telah menggunakan jasa layanan pembuatan produk untuk menunjang kinerjanya. Sudah banyak pembuatan produk yang dilakukan di BBLM diantaranya: pada tahun 2010 (pembuatan komponen, produk casting dan lainnya); pada tahun 2011 Perusahaan maupun industri yang menggunakan jasa pembuatan produk di BBLM, ada yang berulang dan ada yang baru; pada tahun 2012 litbang teknologi proses yang dilakukan di Balai Besar Logam dan Mesin diantaranya ( Pembuatan cetakan kue, pembuatan alat penggulung batik, Mesin pembuat pakan Ikan, Pembuatan Prototip Soil Cond, Pengecoran Roda Kereta Api, Pemanfaatan dan Penempatan Prototip Kincir air pembangkit listrik kapasitas 20 kVA dan pembuatan produk cor), Pembuatan mesin Celaning kakao, dan lainnya. Pembuatan produk di BBLM juga disesuaikan dengan kemampuan dan peralatan yang tersedia.

Bimbingan, konsultasi dan supervisi

Bimbingan konsultasi dilaksanakan BBLM kepada instansi, industri atapun perusahaan yang membutuhkan sesuai dengan permintaan. Layanan yang diberikan akan disesuaikan dengan permintaan dari pihak luar dan kompetensi yang tersedia di BBLM. Layanan yang sudah pernah dilakukan oleh BBLM diantaranya: supervisi bidang pengecoran, supervisi engineering, dan lainnya. Pada tahun 2010 layanan konsultasi dan supervisi yang dilaksanakan tidak ada dan pada tahun 2011 sebanyak 3 kali.

Pada tahun 2013 juga banyak lembaga maupun instansi yang menggunakan jasa BBLM untuk bagian konsultasi, supervisi dan Pelatihan, diantaranya disperindag dibeberapa kota dan yang

(15)

2.1.3 Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia yang ada di BBLM saat ini berjumlah 150 orang . Jumlah pegawai tersebut dengan komposisi berdasarkan latarbelakan pendidikan S3 3 orang, S2 16 Orang, S1 56 Orang, D3 56 orang, SLTA 51 Orang, SLTP 11 orang. ,

mewujudkan visi dan misinya, yaitu menjadi ” sebagai lembaga

litbang terkemuka dibidang desain proses dan produk engineering yang mampu memberikan solusi kepada industri logam dan mesin pada tahun 2020”. Komposisi perkembangan SDM BBLM berdasarkan Jabatan pada Tahun 2012 adalah; Struktural Eselon 2 sebanyak 1 orang, Eselon 3 sebanyak 4 orang dan Eselon 4 sebanyak 4 orang. Sedangkan Fungsional; Peneliti sebanyak 4 orang, Perekayasa sebanyak 3 orang, Litkayasa sebanyak 9 orang, penyuluh Perindustrian sebanyak 1 orang, Pustakawan sebanyak 1 orang, Analis kepegawaian sebanyak 1 orang, Arsiparis sebanyak 1 orang, dan humas sebanyak 2 orang.

2.1.4 Sarana dan Prasarana

Dalam menunjang kinerja yang optimal, dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai agar dapat berjalan dengan baik. Sarana dan prasarana yang terdapat di BBLM dari tahun ke tahun terus dikembangkan seiring dengan perkembangan teknologi dan tuntutan indutri yang semakin maju, baik untuk pengembangan litbang (beberapa alat untuk mendukung kegiatan seperti Tungku induksi kap. 50 kg, 200 kg, dan 500 kg, Pasilitas pembuatan pola dan cetakan pasar antara lain: double squaze molding, jolts squeeze molding system, mesin pemanas ladel, laboratorium pasir, spectrometer, mesin CMM, mesin bubut 3 axis, computer engineering, CNC, Hemle, Hartford, Gildemeister, Gallic 420, CHMER, Robofil 310, Brown & Sharpe, Dongshin, Jackmill, Pegard, Klopp FS 11, Dufour, Maho, Deckel FP 1, ACIERA F3, Vicking, dan lainnya.

(16)

Untuk layananan penilaian kesesuaian yaitu dengan ditunjuknya BBLM dalam pelaksanaan SNI wajib sehingga ditambah beberapa peralatan seperti alat uji relaksasi (tahun 2012), Alat Uji Sepeda (tahun 2011), spectrometer, dan lainnya Peralatan pendukung yang disebutkan sebelumnya adalah untuk melengkapi Peralatan yang sudah ada sebelumnya yaitu: Mesin Uji tarik (Lioyid, Mohr, Dartec) Mesin Uji Kekerasan ( Torsee,Indentec, Hoytom, Proceeq) Mesin Uji Impak Charpy, Magnetic Particle, Portable Ultrasonic Flaw Detector, Calibration Block, Jangka Sorong, dan lainnya.

Untuk layanan kalibrasi, di laboratorium Tekanan ( Test Gauge, Pressure Digital, Dead weight tester, Dead weight Tester Vacuum. Di laboratorium Massa ( Anak timbangan, Mass Comparator, Analitical Balance, Massa, dll). Di laboratorium Suhu ( Digital Tachometer, Infra Red Calibrator, Termokopel “R”, Termokopel 4 wire, P.R.T (Termokopel 4 kawat), Zero Point Calibration, Dry Well Calibrator, Temperature Calibrator, Thermohygro Calibrator, Thermohygrometer). Di Laboratorium Kelistrikan (Multiproduct Calibrator, Current Coil, Check Master 9000, Oscilloscope, Clamp meter, Power meter, Welding Calibrator, dll)di Laboratorium Gaya dan Kekerasan ( Load cell,

Torsimeter kalibrator, Ekstensiometer Kalibrator, Rubber

Hardness Standard, Micro Vickers Block Standard, Vickers Block Hardness Standard, Brinnel Block Hardness, Rockwell Block Hardness Standard, Tensiometer, Multiproduct Calibrator, Digital Multimeter, Current Coil, dll). Di Laboratorium Dimensi (Calibration tester, CMM Check desk, Surface Plate Cast Iron, Measuring Microscope, Bevel Protractor, Thickness (Feeler) Gauge, Laser Hologages, Laser measurement, Profil Projector, Level Kalibrator, Dial Indicator, Dial Test Indicator, dll)

(17)

2.2 Arah Pembangunan

Kebijakan Industri Nasional (KIN) diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008 merupakan suatu arahan dan kebijakan jangka menengah maupun jangka panjang, dalam rangka mempercepat proses industrialisasi untuk

mendukung pembangunan ekonomi nasional sekaligus

mengantisipasi dampak negatif globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia dan perkembangan di masa yang akan datang

Didalam Peraturan Presiden tentang Kebijakan Industri Nasional, terdapat Sasaran jangka Panjang, Sasaran Jangka Menengah dan sasaran jangka Pendek. Sehingga dari sasaran tersebut maka BPKIMI juga membuat sasaran yang harus dicapai untuk mewujudkan visi, misi BPKIMI dan visi, misi Kebijakan Industri Nasional.

Sejalan dengan arah Kebijakan Pembangunan Industri Nasional yang menerapkan pendekatan klaster industri, Balai Besar Logam dan Mesin sebagai lembaga litbang terapan dan pusat teknologi dalam lingkup Kementerian Perindustrian harus menjalankan peran dibidang:

a. Peningkatan standardisasi dalam mendukung daya saing

produk industri nasional;

b. Pengembangan teknologi industri yang berdaya saing

termasuk nanoteknologi, bioteknologi serta teknologi informatika dan komunikasi;

c. Pengembangan material, produk, proses yang berwawasan

lingkungan (green industry);

d. Mendukung pengembangan industri regional melalui

penyediaan teknologi tepat guna.

Sejalan dengan kebijakan industri nasional maka Balai Besar Logam dan Mesin menetapkan arah kebijakan dalam bidang penelitian dan pengembangan industri; bidang penilaian kesesuaian; tempat uji kompetensi bidang teknologi pengelasan, pengecoran, pemesinan, perancangan teknis dan pelapisan logam; kerjasama

(18)

dengan lembaga litbang, perguruan tinggi, dan industri di dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan kompetensi BBLM.

Program strategis BBLM adalah mewujudkan cita-cita organisasi sesuai visi & misi melalui program:

1. Peningkatan kompetensi BBLM yang meliputi program

penguasaan desain produk dan proses engineering dengan

fokus peralatan energi, tooling, mold & dies dan mesin

peralatan produksi lainnya;

2. Menumbuhkembangkan industri secara berkelanjutan;

3. Pengembangan usaha jasa pelayanan teknis dan intensitas

promosi serta pemasaran.

Kegiatan yang sudah dilaksanakan pada kurun waktu 2010 – 2014, meliputi kegiatan-kegiatan yang mendukung program:

 Peningkatan Bidang Litbang

 Peningkatan Bidang Manufacturing

 Peningkatan Bidang Penilaian Kesesuaian

 Penguatan Bidang Kerjasama dan Pelayanan Jasa Teknis

 Pengawasan, pengendalian dan evaluasi

 SDM

 Perencanaan

 Keuangan

 Organisasi, metode dan ketatalaksanaan

 Sarana dan prasarana termasuk sistem IT

Kegiatan ini didukung dari dana DIPA, dengan rincian kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a) Peningkatan Bidang Litbang

 Peningkatan data/survei/identifikasi kebutuhan litbang

industri (data bank)

 Peningkatan/penguatan perancangan keteknikan,

engineering design dan material

 Peningkatan validasi/evaluasi material, produk dan proses

(19)

b) Peningkatan Bidang Manufacturing

 Peningkatan/penguatan pusat teknologi pengecoran

 Peningkatan/penguatan pusat teknologi perlakuan panas

 Peningkatan/penguatan pusat teknologi permesinan

 Peningkatan/penguatan pusat teknologi pengelasan

 Peningkatan/penguatan pusat teknologi pelapisan logam

c) Peningkatan Bidang Penilaian Kesesuaian

 Peningkatan/penguatan laboratorium pengujian

 Peningkatan/penguatan laboratorium kalibrasi

 Peningkatan/penguatan sertifikasi produk dan personel.

d) Penguatan Bidang Kerjasama dan Pelayanan Jasa Teknis

 Peningkatan/penguatan pelayanan, pemasaran dan

kerjasama

 Peningkatan/penguatan pendidikan dan pelatihan SDM

bagi dunia industri logam dan mesin

 Peningkatan/penguatan penyebarluasan informasi

teknologi industri logam dan mesin.

e) Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi

 Mengoptimalkan Sistem Pengendalian Internal

 Meningkatkan evaluasi dan efektifitas pencapaian kinerja

 Meningkatkan penerapan IT untuk mendukung

pengendalian internal.

f) SDM

Mengembangkan/menguatkan SDM yang memiliki semangat kerja, integrasi, loyalitas, moralitas, tanggung jawab dan kompetensi yang optimal dengan sistem reward yang fair.

g) Perencanaan

Meningkatkan kualitas perencanaan dan sistematika penyusunan program sesuai tugas dan fungsi.

h) Keuangan

Mengembangkan efisiensi, efektifitas, ekonomis dan

(20)

prioritas, proporsionalitas yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

i) Organisasi, Metode dan Ketatalaksanaan

Membangun organisasi yang profesional dan probisnis dengan tatanan organisasi yang seimbang dan optimal baik struktural maupun fungsional.

j) Sarana dan Prasarana termasuk Sistem IT

Mengembangkan sarana prasarana kerja yang memadai sesuai tugas pokok dan fungsi dan pengoptimalan sistem IT yang terintegrasi dan handal.

(21)

BAB III

RENCANA KINERJA

3.2 Sasaran

Sasaran Strategis di Balai Besar Logam dan Mesin pada Tahun Anggaran 2015 ini diambil dari hasil kegiatan Maping di tahun 2013, yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan Renstra Balai Besar logam dan Mesin untuk periode tahun 2015 s/d 2019.

Sasaran yang ingin dicapai tahun 2015-2019, adalah sebagai berikut :

 Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh

industri.

 Meningkatnya kerja sama litbang.

 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang.

 Meningkatnya usulan penerapan SNI

 Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha.

 Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah

 Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan

dan staf

 Meningkatkan kualitas pelayanan public

 Tercapainya tata kelola organisasi yang optimal

Untuk mencapai Sasaran strategis selama periode Tahun 2015-2019 maka disusun kegiatan kegiatan yang merupakan pendukung program yang disusun secara general diantaranya:

1. Peningkatan Bidang Litbang

2. Peningkatan Bidang manufacturing

3. Peningkatan Bidang Penilaian Kesesuaian

4. Penguatan Bidang Kerjasama dan Pelayanan Jasa Teknis

5. Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi

(22)

7. Perencanaan

8. Keuangan

9. Organisasi, Metode dan Ketatalaksanaan

10. Sarana dan Prasarana termasuk system IT

3.2 Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan variabel penentu keberhasilan ataupun kegagalan setiap sasaran strategis yang ingin dicapai.

Indikator untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri adalah:

1. Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan.

2. Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan.

Dengan adanya indikator kinerja sasaran diatas, maka ditetapkan target jangka pendek yaitu hasil penelitian dan pengembangan yang telah diterapkan dapat dimaksimalkan implementasinya dan dapat berguna dengan baik.

Indikator untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya kerja sama

litbang adalah:

1. Kerja sama litbang instansi dengan industri

Target jangka pendek dari indikator kinerja sasaran diatas adalah didapatkannya MoU kerjasama dengan instansi dan layanan jasa teknis dari BBLM.

Indikator untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya publikasi

ilmiah hasil litbang adalah:

1. Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan.

Target jangka pendek dari indikator kinerja sasaran diatas adalah jumlah karya ilmiah yang diterbitkan setiap tahunnya di BBLM.

Indikator untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya usulan

penerapan SNI adalah:

1. Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di

(23)

Target jangka pendek dari indikator kinerja diatas adalah peningkatan jenis produk yang bisa diuji di BBLM

Indikator untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha adalah:

1. Jumlah Orang

2. Jumlah sampel

3. Jumlah Desain/Prototip

4. Jumlah Perusahaan yang dilayani

5. Nilai (Rp.) JPT

Indikator untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya Standardisasi

Industri Daerah adalah:

1. Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

2. Jumlah pengadaan alat laboratorium

3. Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN

Indikator untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf adalah:

1. Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja

Target jangka pendek dari indikator kinerja sasaran diatas adalah pelaksanaan Pengendalian internal Balai Besar Logam dan Mesin.

Indikator untuk mencapai sasaran strategis Meningkatkan kualitas

pelayanan publik adalah:

1. Tingkat kepuasan pelanggan

Target jangka pendek dari indikator kinerja sasaran strategis Meningkatkan kualitas pelayanan public adalah kepuasan pelanggan Balai Besar Logam dan Mesin.

Indikator untuk mencapai sasaran strategis Tercapainya tata kelola

organisasi yang optimal adalah:

1. Tingkat persetujuan rencana kegiatan (tidak ada dana non alokasi)

2. Tingkat kualitas laporan keuangan

(24)

Tujuan/sasaran yang tertuang dalam Rencana Kinerja merupakan penjabaran dari tujuan/sasaran pada Rencana Strategis Balai Besar Logam dan Mesin.

Hanya saja pada indikator kinerja terdapat perbedaan anatara Rencana Kinerja dengan Rencana Strategis Balai Besar Logam dan Mesin, dikarenakan adanya penyempurnaan Rensrta Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Indusrti (BPKIMI) sesuai dengan restrukturisasi di Lingkungan Kementerian Perindutrian. Rencana Strategis Balai Besar Logam dan Mesin dalam hal ini, belum mengalami perubahan, sehingga indikator masih seperti saat disusun pada akhir tahun 2009, sebagai berikut:

 Hasil litbang yang dipatenkan

 Hasil litbang teknologi proses

 Hasil litbang teknologi produk

 Hasil litbang material

 Hasil rekayasa ulang

 Hasil litbang standar

 Kemampuan penguasaan teknologi proses dan produk.

 Kompetensi penguasaan keteknikan dan manajemen

 Pencapaian pendidikan formal S2 dan S3

 Jumlah permintaan konsultasi dan supervisi

 Jumlah pelatihan SDM Industri (jutaan rupiah)

 Pembuatan produk prototyping dan reverse engineering (juta

Rupiah)

 Volume pelayanan kalibrasi (juta rupiah)

 Volume pelayanan pengujian (juta rupiah)

 Pelaksanaan kegiatan sertifikasi (juta rupiah)

 Sosialisasi hasil litbang BBLM

 Pengembangan jejaring kerjasama

(25)

BAB IV

PENUTUP

Rencana Kinerja BBLM 2015 adalah merupakan program tahun 2015 yang diarahkan untuk mengembangkan potensi inti BBLM di bidang pemrosesan logam dengan misi utama membantu penyelesaikan masalah design dan proses di industri logam dan mesin dan melakukan pelayanan kepada Industri. Produk inti yang akan dikembangkan adalah Penelitian dan Pengembangan Enginee Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG)

Sedangkan kegiatan jasa pelayanan teknis kepada industri untuk tahun 2015 adalah dengan meningkatkan mutu jasa pelayanan pengujian, kalibrasi, sertifikasi produk, pelatihan, konsultasi & Supervisi dan Litbang teknologi proses dan Produk

(26)

Lampiran

RENCANA KINERJA BBLM TA. 2015

Unit Organisasi Eselon II

: Balai Besar Logam dan Mesin

Mesin

Tahun Anggaran

: 2015

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET

Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S) 1 Meningkatnya hasil-hasil

Litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan

Penelitian Hasil penelitian dan

pengembangan yang telah diimplementasikan

Penelitian Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T)

2 Meningkatnya kerja sama

litbang Kerja sama litbanginstansi

dengan industri Kerjasama 3 Meningkatnya publikasi

ilmiah hasil litbang

Karya tulis ilmiah yang

dipublikasikan Karya Ilmiah 4 Meningkatnya usulan

penerapan SNI

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

Persentase (%) 5 Meningkatnya jasa

pelayanan teknis kepada dunia usaha

Jumlah Orang Orang Jumlah sampel Sampel

Jumlah Desain/Prototip Desain/Prototip Jumlah Perusahaan yang

dilayani Perusahaan Nilai (Rp.) JPT Rupiah (95 % target PNBP 2015) 6 Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat Orang

(27)

Jumlah pengadaan alat laboratorium

Alat Jumlah lingkup pengakuan

produk LPK yang diakui oleh KAN

Lingkup

Sasaran Strategis Satker 7 Meningkatnya budaya

pengawasan pada unsur pimpinan dan staf

Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja Sistem 8 Meningkatkan kualitas pelayanan publik Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 9 Tercapainya tata kelola

organisasi yang optimal

Tingkat persetujuan

rencana kegiatan (tidak ada dana non alokasi)

persen

Tingkat kualitas laporan keuangan

LK audited BPK Terlaksananya program

penghapusan BMN

Referensi

Dokumen terkait

Warna sebagai salah satu elemen atau medium seni rupa merupakan unsur yang sangat penting kehadirannya, karena lewat warna kita dapat membedakan antara benda satu dengan

kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, peralatan pada saat pelajaran, keadaan gedung atau tempat yang digunakan untuk pembelajaran, guru dan metode mengajar

Uno,( 2008 : 22 ) mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang mempuyai

Kaitannya antara motif dengan motivasi sangat erat, seperti yang dikemukakan E kast dan E Rosenzwig (1970:15) motive adalah suatu dorongan yang datang dari dalam diri

empirik penelitian dengan teknik perhitungan menggunakan bantuan komputer. Data diungkap menggunakan rubrik penilaian aspek psikomotorik dan afektif dengan skor tertinggi

Dalam proses produksi animasi 3D, terutama produksi material desain karakter yang menggunakan perangkat lunak Maxon Cinema 4D dan BodyPaint 3D beberapa tahapan yang sangat dasar

Setelah diamati dan dilakukan pengujian hasil yang diperoleh dari pembuatan prototype pertama adalah: (1) Obyek 3D sudah dapat ditampilkan dengan baik pada saat

Makanan Menggunakan Teknologi Augmented Reality pada Mobile Android OS “ yang diujicoba pada 27 anak kelas IV IPA menunjukan hasil yang lebih baik pada kelompok siswa yang belajar