IMPLEMENTASI PAIKEM DENGAN MEDIA GOOGLE DRIVE PADA MATA KULIAH PEMBELAJARAN GEOMETRI DAN PENGUKURAN
Joko sulianto
Dosen PGSD IKIP PGRI Semarang sulianto.jo@gmail.com
Abstrak
Matematika diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Di perguruan tinggi khusunya di prodi PGSD salah satu kajian matematika adalah pembelajaran geometri dan pengukuran. Permasalahan yang muncul adalah kemandirian belajar mahasiswa perlu dikembangkan sehingga mengurangi ketergantungan terhadap penjelasan dosen, Semangat mahasiswa untuk belajar mandiri kurang, sehingga perlu difasilitasi untuk belajar mandiri. Pemanfaatan sumber belajar dan media perlu dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa,Kesempatan mahasiswa dalam melakukan aktifitas belajar, eksplorasi berbagai sumber belajar perlu ditingkatkan. Implementasi PAIKEM dengan media Google Drive mampu memberikan kesempatan kepada mahasiwa untuk melakukan eksplorasi lebih banyak atas apa yang akan dipelajari, sehingga dimungkinkan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah pembelajaran geometri dan pengukuran lebih baik.
Pada saat belajar matematika, siswa diharapkan akan belajar tentang hal hal yang berkaitan dengan penalaran, yaitu alasan‐alasan logis yang dapat diterima oleh akal (Fajar Shadiq, 2000: 1). Kemampuan bernalar inilah yang merupakan kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Kemampuan tersebut dapat ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya dengan pendidikan. Hal itu sejalan dengan Standar Isi Mata Pelajaran Matematika (2006: 416) bahwa mata pelajaran matematika diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Kemandirian belajar mahasiswa perlu dikembangkan sehingga mengurangi ketergantungan terhadap penjelasan dosen. Semangat mahasiswa untuk belajar mandiri kurang, sehingga perlu difasilitasi untuk belajar mandiri. Kemandirian belajar merupakan kesiapan dari individu yang mau dan mampu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan belajar, metoda belajar, dan evaluasi hasil belajar. Berkaitan dengan hal tersebut, Sugilar (2000) merangkum pendapat Guglielmino, West & Bentley menyatakan bahwa karakteristik individu yang memiliki kesiapan belajar mandiri dicirikan oleh: (1) kecintaan terhadap belajar, (2) kepercayaan diri sebagai mahasiswa, (3) keterbukaan terhadap tantangan belajar, (4) sifat ingin tahu, (5) pemahaman diri dalam hal belajar, dan (6) menerima tanggung jawab untuk kegiatan belajarnya.
Dalam kemandirian belajar, inisiatif merupakan indikator yang sangat mendasar (Knowles). Dalam pengertiannya yang lebih luas, kemandirian belajar mendeskripsikan sebuah proses dimana individu mengambil inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan orang lain, untuk mendiagnosis kebutuhan belajar, memformulasikan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber belajar, memilih dan menentukan pendekatan strategi belajar, dan melakukan evaluasi hasil belajar yang dicapai. Kemandirian belajar menuntut tanggung jawab yang besar pada diri
peserta ajar sehingga peserta ajar berusaha melakukan berbagai kegiatan untuk tercapainya tujuan belajar
Pembelajaran PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inspiratif/Interaktif/Inovatif, Kritis /Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dalam PAIKEM digunakan prinsip prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai berikut: (a). Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya. (b). Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi menjadi satu kesatuan. (c). Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta didiknya. (d). Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi berikutnya. (e). Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan lingkungan. Berpikir kritis
adalah kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality) dan ketajaman pemahaman (insigt) dalam mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah (problem solving) adalah kemampuan tahap tinggi siswa dalam mengatasi hambatan, kesulitan maupun ancaman. Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. (f). Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga memberikan pengalaman belajar beragam bagi peserta didik.
Tujuan PAIKEM
Pembelajaran berbasis PAIKEM membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi, berpikir kritis dan berpikir kreatif (critical dan creative thinking). Berpikir kritis adalah suatu kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (orginality), ketajaman pemahaman (insigt) dalam mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Dalam pembelajaran pemecahan masalah, siswa secara individual atau kelompok diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah. Jika memungkinkan masalah diidentifikasi dan dipilih oleh siswa sendiri, dan diidentifikasi hendaknya yang penting dan mendesak untuk diselesaikan serta sering dilihat atau diamati oleh siswa sendiri, umpamanya masalah kemiskinan, kejahatan, kemacetan lalu lintas, pembusukan makanan, wabah penyakit, kegagalan panen, pemalsuan produk, atau soal soal dalam setiap mata pelajaran yang membutuhkan analisis dan pemahaman tingkat tinggi.
Karakteristik PAIKEM
Sesuai dengan singkatan PAIKEM, maka pembelajaran yang berfokus pada siswa, makna, aktivitas, pengalaman dan kemandirian siswa, serta konteks kehidupan dan lingkungan ini memiliki 4 ciri yaitu: mengalami, komunikasi, interaksi dan refleksi.
Mengalami (pengalaman belajar) antara lain: Melakukan pengamatan
Melakukan percobaan Melakukan penyelidikan Melakukan wawancara
Siswa belajar banyak melalui berbuat
Pengalaman langsung mengaktifkan banyak indera. Komunikasi, bentuknya antara lain:
Mengemukakan pendapat Presentasi laporan
Memajangkan hasil kerja Ungkap gagasan
Interaksi, bentuknya antara lain: Diskusi
Tanya jawab
Lempar lagi pertanyaan
Kegiatan Refleksi yaitu memikirkan kembali apa yang diperbuat/dipikirkan. Mengapa demikian?
Apakah hal itu berlaku untuk …? Untuk perbaikan gagasan/makna Untuk tidak mengulangi kesalahan Peluang lahirkan gagasan baru
Dari karakteristik PAIKEM tersebut, maka guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab belajar, memang berada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung jawab dalam memberikan situasi yang mendorong
prakarsa, motivasi, perhatian, persepsi, retensi, dan transfer dalam belajar, sebagai bentuk tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.
Media Google Drive
Google Drive adalah layanan berbasis komputasi awan itu dapat digunakan untuk membuat, membagi, mengolaborasikan dan menyimpan data hingga 1 terabite (TB). Menurut perwakilan Google, Sundar Pichai, Drive memungkinkan pengguna mengunggah dan mengakses berbagai file seperti video, foto, Google Docs dan PDF. Semua dapat dilakukan. Anda dapat mengakses file dari mana saja. Di rumah, kantor, atau bahkan saat berada jauh dari perangkat anda, dengan media penyimpanan berbasis awan ini. Menurutnya, Drive dapat digunakan di komputer Mac dan merek lain. Selain itu, Drive juga bisa digunakan di komputer tablet dan ponsel bersistem operasi Android. Tidak hanya itu, pengguna yang mengalami gangguan penglihatan pun dapat mengakses Drive menggunakan alat pembaca layar (screen reader). Google Drive memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 5 Gigabite (GB) dan dapat digunakan gratis. Jika ingin memperbesar kapasitas sebesar 25 GB sampai 1TB, pengguna dikenai tarif sebesar USD2,5-USD 50 per bulan. Layanan berbasis komputasi awan milik Google Drive diklaim sebagai yang termurah. Berbeda dengan layanan lain yang telah diluncurkan kompetitor, Google Drive dapat dikolaborasikan dengan aplikasi pengolah kata Google Docs.
Pembahasan
Karakteristik Paikem meliputi: Mengalami, Komunikasi, Interaksi dan Refleksi dapat diterapkan dalam pembelajaran Geometri dan Pengukuran dengan memanfaatkan fasilitas Google Drive. Google drive merupakan fasilitas yang disediakan google untuk menyimpan dokumen di awan, sehingga memungkinkan dapat dibuka dimana saja selama ada jaringan internet. Untuk memanfaatkan google drive maka perlu dibangun worksheet yang di kelola oleh seorang admin. Pada penerapannya dalam mata kuliah pembelajaran geometri dan pengukuran dosen pengampu sebagai admin group kelas, dan kemudian membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang setiap kelompoknya dipilih salah satu sebagai admin kelompok yang akan mengupload bahan kajian ke worksheet kelas.
Membangun worksheet
Langkah pertama dalam memanfaatkan google drive adalah dengan cara membangun worksheet dengan cara membuat email atau tinggal login dengan email gmail yang sudah ada kemudian masuk ke http://docs.google.com.
Gambar 1. Login di account google drive
Setelah berhasil masuk tinggal membuat worksheet baru
Gambar 2. Worksheet baru siap digunakan.
Setelah berhasil membangun worksheet baru langkah selanjutnya adalah mengundang peserta untuk diskusi dalam worksheet.
Gambar 3. Mengundang peserta diskusi dalam worksheet
Worksheet bisa digunakan dalam kelompok belajar berikutnya mengimplementasikan PAIKEM dalam perkuliahan dengan melalui tahapan berikut;
Mengalami
Pada tahap ini mahasiswa diberikan penugasan untuk menggali materi yang akan dijadikan bahan pembelajaran dengan cara mengeksplorasi bahan kajian melalui sumber belajar, buku, internet untuk di diskusikan bersama kelompoknya, kemudian hasil diskusi final dari bahan yang menjadi tugas belajar di upload di worksheet yang telah dibangun. Di dalam worksheet admin kelompok saling melengkapi dari hasil kajian yang mereka dapat. Sehingga dimungkinkan banyak pengalaman belajar dari mahasiswa.
Komunikasi
Komunikasi dilakukan di dalam kelas untuk memvalidasi bahan kajian yang telah diupload mahasiswa di worksheet, peran dosen disini sangat diperlukan untuk membatasi kajian sesuai dengan topic dan bahan kajian, menambahkan materi yang belum termuat di worksheet atau menghapus kajian yang menyimpang.
Setelah adanya diskusi di dalam kelas maka dilanjutkan dengan pengujian mahasiswa dengan cara membangun kompetisi dalam belajar dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan kepada mahasiswa.
Refleksi
Pada tahap refleksi atas apa yang telah dikaji, mahasiswa bersama kelompok kecil membuat rangkuman sederhana dan membuat soal dan pemecahan sesuai dengan topik yang telah dikaji. Kemudian diunggah di worksheet. Maka untuk perkuliahan berikutnya dosen membagi kajian untuk dicari mahasiswa dalam berbagai sumber belajar. Dan sesuai tahapan PAIKEM akan diulang untuk kajian materi yang berbeda.
Simpulan
Implementasi PAIKEM dengan media Google Drive mampu memberikan kesempatan kepada mahasiwa untuk melakukan eksplorasi lebih banyak atas apa yang akan dipelajari, sehingga dimungkinkan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah pembelajaran geometri dan pengukuran lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Fajar Shadiq. 2000. Paket Pembinaan Penataran: Aritmetika (Perbandingan, Waktu dan Kecepatan). Yogyakarta: PPPG Matematika.
Mc. Keague, Charles P. 1994. Beginning Algebra. 4th Edition. Orlando: Harcourt Brace College Publisher.
Sukardjono. 1998. Paket Pembinaan Penataran: Matematika SD dalam Kehidupan Sehari-hari Permasalahan dan Pembelajaran. Yogyakarta: PPPG Matematika.
Sukirman dan Rachmadi. 2000. Bahan Penataran Guru SLTP: Aritmetika. Yogyakarta: PPPG Matematika.
Sugilar. (2000). Kesiapan belajar mandiri peserta pendidikan jarak jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 1(2), hal. 13. Jakarta: Universitas Terbuka.