• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan CA Serviks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asuhan Keperawatan CA Serviks"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan Ca Serviks

Asuhan Keperawatan Ca Serviks

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang

Kanker serviks merupakan

Kanker serviks merupakan kanker tersering kedua di kanker tersering kedua di dunia pada perempuan ndunia pada perempuan namunamun merupakan kanker yang sifatnya tersering terjadi di daerah berkembang. Pada tahun

merupakan kanker yang sifatnya tersering terjadi di daerah berkembang. Pada tahun

2002prevalensi kasus kanker serviks di dunia mencapai 1,4 juta dengan 19!000 kasus baru 2002prevalensi kasus kanker serviks di dunia mencapai 1,4 juta dengan 19!000 kasus baru dan 2".000 kasus kematian. #ari data tersebut lebih dari $0% penderita berasal dari &sia dan 2".000 kasus kematian. #ari data tersebut lebih dari $0% penderita berasal dari &sia &elatan, 'ub(saharan &frika, &merika )e

&elatan, 'ub(saharan &frika, &merika )engah dan &merika 'elatan. #ari ngah dan &merika 'elatan. #ari data *+data *+ menyatakan bah-a setiap tahunnya 20.000 perempuan meninggal akibat

menyatakan bah-a setiap tahunnya 20.000 perempuan meninggal akibat kanker serviks dankanker serviks dan 190.000 penderita berasal dari negara berkembang *+, 2000/.

190.000 penderita berasal dari negara berkembang *+, 2000/. nsiden

nsiden kanker kanker serviks serviks bervariasi bervariasi dari dari 1010.000 1010.000 dinegara dinegara barat barat sampai sampai 40100.000 40100.000 didi negara berkembang. )ingginy

negara berkembang. )ingginya angka penderita a angka penderita kanker serviks di negara kanker serviks di negara berkembangberkembang disebabkan leh kurangnya prgram skrining dan fasilitas kesehatan yang berkualita, serta disebabkan leh kurangnya prgram skrining dan fasilitas kesehatan yang berkualita, serta tingginya prevalensi infeksi

tingginya prevalensi infeksi +uman Papillma 3irus yang nkgenik.+uman Papillma 3irus yang nkgenik. Kanker

Kanker serviks serviks merupakan merupakan kanker kanker tersering tersering di di ndnesia ndnesia dengan dengan perkiraan perkiraan insidensinsidens 2(40 100.000. 5en

2(40 100.000. 5enurut data tahun 2000. Kankurut data tahun 2000. Kanker serviks merupakan 2$% er serviks merupakan 2$% dari seluruhdari seluruh kanker yang diderita leh perempuan dan 1$% dari sleuruh kanker yang terjadi di ndnesia kanker yang diderita leh perempuan dan 1$% dari sleuruh kanker yang terjadi di ndnesia dengan jumlah kasus baru sekitar 26 kasus. #ata tersebut diperkirakan bukan angka yang dengan jumlah kasus baru sekitar 26 kasus. #ata tersebut diperkirakan bukan angka yang sebenarnya dikarenakan masih banyak penderita yang tidak mau datang ke pelayanan

sebenarnya dikarenakan masih banyak penderita yang tidak mau datang ke pelayanan kesehatan untuk mengntrl penyakitnya.

kesehatan untuk mengntrl penyakitnya. Kanker

Kanker serviks serviks terjadi terjadi mulai mulai dari dari dekade dekade ke(2 ke(2 kehidupan. kehidupan. nsidens nsidens puncak puncak pada pada usiausia 4 tahun untuk kanker invasif dan

4 tahun untuk kanker invasif dan 0 tahun untuk lesi prekanker. #i negara berkembang0 tahun untuk lesi prekanker. #i negara berkembang seperti di negara ndnesia, puncak insidens kanker serviks terdapat pada usia (4 tahun. seperti di negara ndnesia, puncak insidens kanker serviks terdapat pada usia (4 tahun. Penurunan puncak insidens kanker serviks diperkirakan akibat adanya prgram skrinning Penurunan puncak insidens kanker serviks diperkirakan akibat adanya prgram skrinning aktif yang bertujuan mendeteksi lesi prekanker sedini mungkin dari faktr risik lain sepertui aktif yang bertujuan mendeteksi lesi prekanker sedini mungkin dari faktr risik lain sepertui  perilaku seksual dan paritas.

 perilaku seksual dan paritas. Kanker

Kanker serviks serviks di di ndnesia ndnesia menjadi menjadi masalah masalah besar besar dalam dalam pelayanan pelayanan kesehatankesehatan karena kebanyakn pasien datang dalam stadiun yang lanjut. +al itu diperkirakan akibat karena kebanyakn pasien datang dalam stadiun yang lanjut. +al itu diperkirakan akibat  prgram skrining yang sifatnya masih kurang.

 prgram skrining yang sifatnya masih kurang. 'ch-art7 et al menyatakan bah-a setengah'ch-art7 et al menyatakan bah-a setengah dari perempuan yang menderita kanker serviks belum pernah menjalani pap smear dan pasien dari perempuan yang menderita kanker serviks belum pernah menjalani pap smear dan pasien dengan kanker stadium lanjut baru mencari pertlngan medis setelah mengeluarkan sekret, dengan kanker stadium lanjut baru mencari pertlngan medis setelah mengeluarkan sekret,  pendarahan pervagina atau nyeri yang sudah tidak tertahankan lag

 pendarahan pervagina atau nyeri yang sudah tidak tertahankan lagi leh si penderita.i leh si penderita. 'ymnds

'ymnds et et al al juga juga mengatakan mengatakan bah-a bah-a prgresi prgresi kanker kanker serviks serviks lebih lebih dipengaruhi dipengaruhi lehleh sifat bilgis dari tumr tersebut daripada leh keterlambatan diagnsis. Kanker pda stadium sifat bilgis dari tumr tersebut daripada leh keterlambatan diagnsis. Kanker pda stadium lanjut mempunyai tingkat prliferasi yang lebih cepat dan -aktu pembelahan yang lebih lanjut mempunyai tingkat prliferasi yang lebih cepat dan -aktu pembelahan yang lebih

(2)

singkat. Kanker serviks yang prgesif terutama terjadi pada perempuan yang berusia lebih singkat. Kanker serviks yang prgesif terutama terjadi pada perempuan yang berusia lebih tua.

tua.

1.. !u"usan #asalah 1.. !u"usan #asalah

1.

1. 8ag8agaimaimana aana anatnatmi mi dan fdan fisiisillgi ragi rahim him  2.

2. &pa &pa defdefiniinisi si dardari :i :a. a. 'er'ervikvikss .

. &pa &pa etietilglgi di dari ari :a. :a. 'erv'erviks iks  4.

4. 8ag8agaimaimana pana patatfisifisillgi dagi dari :ari :a. 'er. 'ervikviks s  .

. 8ag8agaimaimana maana manifenifestasstasi klii klinis danis dari :a. 'ri :a. 'erverviks iks  6.

6. 8ag8agimaimana *na *: : dardari :ai :a. '. 'erverviks iks  ".

". 8agaim8agaimana pana pemeriksemeriksaan aan diagndiagnstik stik dari dari :a. :a. 'ervik'erviks s  $.

$. 8ag8agaimaimana peana penatanatalaklaksansanaan daaan dari :a. 'ri :a. 'erverviks iks  9.

9. 8ag8agaimaimana kana kmpmpliklikasi dasi dari :ari :a. 'ea. 'ervirviks ks  10.

10. 8agim8agimana prgnana prgnsis dari :a. 'erviks sis dari :a. 'erviks  11.

11. 8agaimana asuhan k8agaimana asuhan kepera-atan pada klien epera-atan pada klien :a. 'erviks :a. 'erviks 

1.$.

1.$. %u%u&uan&uan 1..1.

1..1. )ujuan )ujuan ;mum;mum

5ahasis-a diharapkan mampu

5ahasis-a diharapkan mampu menjelaskan dan menmenjelaskan dan mengidentifikasi gidentifikasi gangguan dalam gangguan dalam sistemsistem <eprduksi, yaitu kanker 'erviks.

<eprduksi, yaitu kanker 'erviks.

1..2.

1..2. )ujuan )ujuan KhususKhusus 1.

1. 5ahasi5ahasis-a daps-a dapat mengat mengidentiidentifikasi bfikasi bagaimanagaimana anatma anatmi dan fii dan fisilsilgi rahimgi rahim.. 2.

2. 5ahasi5ahasis-a das-a dapat mpat mengideengidentifikntifikasiapa asiapa definidefinisi dari si dari :a. ':a. 'ervikserviks.. .

(3)

4. 5ahasis-a dapat mengidentifikasibagaimana patfisilgi dari :a. 'erviks.

. 5ahasis-a dapat mengidentifikasi bagaimana manifestasi klinis dari :a. 'erviks. 6. 5ahasis-a dapat mengidentifikasi bagaimana *: dari :a. 'erviks.

". 5ahasis-a dapat mengidentifikasibagaimana pemeriksaan diagnstik dari :a. 'erviks.

$. 5ahasis-a dapat mengidentifikasibagaimana penatalaksanaan dari :a. 'erviks. 9. 5ahasis-a dapat mengidentifikasi bagaimana kmplikasi dari :a. 'erviks. 10. 5ahasis-a dapat mengidentifikasi bagaimana prgnsis dari :a. 'erviks.

11. 5ahasis-a dapat mengidentifikasibagaimana asuhan kepera-atan pada klien :a. 'erviks.

1.'. #an(aat

5ahasis-a dapat memahami dan menjelaskan tentang patfisilgi gangguan pada sistem reprduksi  :a. 'erviks dalam tubuh manusia sehingga dapat bermanfaat bagi para mahasis-a kepera-atan dalam melakukan pemeriksaan dan tindakan kepera-atan

BAB II

%IN)AUAN PUS%AKA

.1. Anat*"i +an ,isi*l*gi !ahi"

;terus adalah rgan yang tebal, bertt, berbentuk buah pear, terletak dalam rngga panggul kecil di antara kandung kemih dan anus, ttnya desebut mimetrium dan selaput lendir yang melapisi bagian dalamnya disebut endmetrium. Peritnium menutupi sebagian besar

 permukaan luar uterus, letak uterus sedikit antefle=i pada bagian lehernya dan anteversi meliuk agak memutar ke depan/ dengan fundusnya terletak di atas kandung kencing. 8agian  ba-ah bersambung dengan vagina dan bagian atasnya tuba uterin masuk ke dalamnya.

>igamentum latum uteri dibentuk leh dua lapisan peritneum, di setiap sisi uterus terdapat varium dan tuba uterina. Panjang uterus  ? $ cm dengan berat 0 ? 60 gram 3errals, 'ilvia, 200/.

;terus terbagi atas  bagian yaitu 

(4)

2. 8adan uterus  melebar dari fundus ke serviks . sthmus  terletak antara badan dan serviks

8agian ba-ah yang sempit pada uterus disebut serviks. <ngga serviks bersambung dengan rngga badan uterus melalui s interna mulut interna/ dan bersambung dengan rngga vagina melalui s eksterna

>igamentum teres uteri  ada dua buah kiri dan kanan. 8erjalan melalui annulus inguinalis,  prfundus ke kanalis iguinalis. 'etiap ligamen panjangnya 10 ? 12, cm, terdiri atas jaringan

ikat dan tt, berisi pembuluh darah dan ditutupi peritneum. Peritneum di antara kedua uterus dan kandung kencing di depannya, membentuk kantng uter(vesikuler. #i bagian  belakang, peritneum membungkus badan dan serviks uteri dan melebar ke ba-ah sampai

frni= psterir vagina, selanjutnya melipat ke depan rectum dan membentuk ruang retri( vaginal.

>igamentum latum uteri  Peritneum yang menutupi uterus, di garis tengh badan uterus melebar ke lateral membentuk ligamentum lebar, di dalamnya terdapat tuba uterin, varium diikat pada bagian psterir ligamentum latum yang berisi darah dan saluran limfe untuk uterus maupun varium.

@ungsi dari uterus adalah

1. 'etiap bulan, berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan ditandai adanya perubahan dan pelepasan dari endmetirum.

2. 'elama kehamilan sebagai tempat implantasi, retensi dan nutrisi knseptus. . 'aat persalinan dengan adanya kntraksi dinding uterus dan

 pembukaan serviks uterus, isiknsepsi dikeluarkan.

  ;kuran uterus berbeda(beda tergantung pada usia, pernah melahirkan atau  belum. ;kuran uterus pada anak ( anak 2( cm, nuli para 6($ cm dan multi para $(9 cm.

;terus terdiri atas dua bagian utama yaitu serviks dan krpus uteri.

a.

Serviks uteri

'erviks uteri merupakan bagian terba-ah uterus, yang terdiri dari pars vaginalis dan pars  supravaginalis. Kmpnen utama dalam serviks uteri adalah tt pls, jalianan jaringan ikat

klagen dan gliksamin/ dan elastin. 8agian luar di dalam rngga vagina yaitu portio cervicis uteridengan lubang ostium uteri externum, yang dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, danstium uteri internum.

1. Krpus uteri

Krpus uteri terdiri dari paling luar lapisan sersa! peritneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intra abdmen, tengah lapisan

(5)

muskular ! mimetrium berupa tt pls tiga lapis dari luar ke dalam arah

serabut tt lngitudinal, anyaman dan sirkular/, serta dalam lapisanendmetrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat

 pengaruh hrmn(hrmn varium. Psisi crpus intra abdmen mendatar dengan fleksi ke anterir, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.

+ubungan antara kavum uteri dan kanalis servikalis ke dalam vagina disebut stium uteri eksternum. Isthmus adalah bagian uterus antar krpus dan serviks uteri, yang diliputi leh peritneum viserale. sthmus, akan melebar selama kehamilan dan disebut segmen  ba-ah rahim.

rgan yang berbatasan dengan uterus adalah sebagai berikut

1. 'ebelah atas rngga rahim berhubungan dengan tuba falpi

2. 'ebelah ba-ah berbatasan dengan saluran leher rahim ( kanalis servikalis ) #inding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu

1. >apisan sersa (perimetrium) terletak paling luar  2. >apisan tt ( mimetrium ) terletak di tengah

. >apisan muksa ( endmetrium ) terletak paling dalam

'ikap dan letak uterus dalam rngga panggul terfiksasi dengan baik karena diskng dan dipertahankan leh

1. )nus rahim sendiri 2. )ekanan intra abdminal . tt(tt dasar panggul 4. >igamentum(ligamentum

,isi*l*gi

;ntuk menahan vum yang telah dibuahi selama perkembangan sebutir vum, sesudah keluar  dari verium diantarkan melalui tuba uterin ke uterus pembuahan vum secara nrmal

terjadi dalam tuba uterin/ se-aktu hamil yang secara nrmal berlangsung selama 40 minggu, uterus bertambah besar, tapi dindingnya menjadi lebih tipis tetapi lebih kuat dan membesar sampai keluar pelvis, masuk ke dalam rngga abdmen pada masa fetus.

Pada umumnya setiap kehamilan berakhir dengan lahirnya bayi yang sempurna. )etapi dalm kenyataannya tidak selalu demikian. 'ering kali perkembangan kehamilan mendapat

gangguan. #emikian pula dengan penyakit trfblast, pada hakekatnya merupakan kegagalan reprduksi. #i sini kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang sempurna, melainkan  berkembang menjadi keadaan patlgik yang terjadi pada minggu(minggu pertama

(6)

kehamilan, berupa degenerasi hidrifik dari jnjt karin, sehingga menyerupai gelembung yang disebut Amla hidatidsaA. Pada ummnya penderita Amla hidatidsa akan menjadi baik  kembali, tetapi ada diantaranya yang kemudian mengalami degenerasi keganasan yang

 berupa karsinma *iknjsastr, +anifa, 2002/.

.. De(inisi

Kanker leher rahim adalah kanker primer yang terjadi pada jaringan leher rahim atau serviks.'ementara lesi prakanker, adalah kelainan pada epitel serviks akibat terjadinya  perubahan sel(sel epitel, namun kelainannya belum menembus lapisan basal. &ndrijn,

200"/

Kanker serviks adalah tumr ganas yang tumr ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau cerviks bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina/. Kanker serviks biasanya menyerang -anita berusia ( tahun Banda.200"/

Karsinma insitu pada serviks adalah keadaan di mana sel(sel neplastik terdapat  pada seluruh lapisan epitel. Perubahan prakanker lain yang tidak sampai melibatka seluruh

lapisan epitel serviks disebut dysplasia.

Kanker serviks adalah perubahan sel(sel serviks dengan karakteristik histlgy. Prses perubahan pertama menjadi tumr ini mulai terjadi pada sel(sel squamoculummar  junction. Kanker serviks ini terjadi paling sering pada usia 0 sampai 4 tahun, tetapi dapat

terjadi pada usia dini ,yaitu 1$ tahun 5itayani.2009/

.$. Eti*l*gi

Penyebab primer kanker leher rahim adalah infeksi krnik leher rahim leh satu atau lebih virus +P3  Human Papiloma Virus/ tipe nkgenik yang beresik tinggi menyebabkan kanker leher rahim yang ditularkan melalui hubungan seksual  sexually

transmitted disease/. Perempuan biasanya terinfeksi virus ini saat usia belasan tahun, sampai tiga puluhan, -alaupun kankernya sendiri baru akan muncul 10(20 tahun sesudahnya. nfeksi virus +P3 yang berisik tinggi menjadi kanker adalah tipe 16, 1$, 4, 6 dimana +P3 tipe 16 dan 1$ ditemukan pada sekitar "0% kasus. nfeksi +P3 tipe ini dapat mengakibatkan  perubahan sel(sel leher rahim menjadi lesi intra(epitel derajat tinggi high-grade

intraepithelial lesion! >'#)/ yang merupakan lesi. @K;.200$/

@actr lain yang berhubungan dengan kanker serviks adalah aktivitas seksual terlalu muda C16 tahun/, jumalah pasangan seksual yang tinggi D 4 rang/, adanya ri-ayat infeksi berpapil -arts/.Karena hubungannya erat dengan infeksi +P3, -anita yang mendapat atau menggunakan penekan kekebalan immunosuppressive) dan penderita +3  beresik menderita kanker serviks.8ahan karsingenik spesifik dari temabakau dijumpai

dalam lender serviks -anita perkk.8ahan ini dapat merusak #B& sel epitel skuamsa dan  bersama dengan infeksi +P3 mencetuskan transfrmasi maligna. 5.@arid.2006/

(7)

.'. Pat*(isi*l*gi

Pada perempuan saat remaja dan kehamilan pertama, terjadi metaplasia sel skuamsa serviks. 8ila pada saat ini terjadi infeksi +P3, maka akan terbentuk sel baru hasil transfrmasi dengan partikel +P3 tergabung dalam #B& sel. 8ila hal ini berlanjut maka terbentuklah lesi prekanker dan lebih lanjut menjadi kanker. 'ebagian besar kasus displasia sel servi= sembuh dengan sendirinya, sementara hanya sekitar 10% yang berubah menjadi displasia sedang dan berat.0% kasus displasia berat berubah menjadi karsinma.8iasanya -aktu yang dibutuhkan suatu lesi displasia menjadi keganasan adalah 10(20 tahun.Kanker leher rahim invasif bera-al dari lesi displasia sel(sel leher rahim yang kemudian berkembang menjadi displasia tingkat lanjut, karsinma in(situ dan akhirnya kanker invasif. Penelitian terakhir menunjukkan bah-a prekursr kanker adalah lesi displasia tingkat lanjut  high- grade dysplasia) yang sebagian kecilnya akan berubah menjadi kanker invasif dalam 10(1

tahun, sementara displasia tingkat rendah lo-grade dysplasia/ mengalami regresi spntan. @K;.200$/

Kanker insitu pada serviks adalah keadan dimana sel(sel neplastik terjadi pada seluruh lapisan epitel disebut dysplasia.#ysplasia serviks intraeptielal :B/.:B terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu tingkat satu ringan, tingkat dua sedang, tingkat tiga berat.)idak ada gejala spesifik pada kanker serviks, perdarahan merupakan gejala satu(satunya yang nyata, tetapi gejala ini ditemukan pada tahap akhir pada tahap a-al tidak.

Karsinma serviks timbul dibatasi antar yang melapisi ektserviks prti/ dan endserviks kanalis serviks yang disebut skuam klumnar junctin ':E/.

)umr dapat tumbuh  5itayani,2009/

• Fksfilik 

5ulai dari arah ':E keaearh lumen vagina sebagai massa prliferative yang mengalami infeksi skunder dan nekrsis.

• Fndfilik 

5ulai dari ':E tumbuah kedalam strma serviks dan cenderung infiltrative membentuk ulkus

• ;lseratif 

5ulai dari ':E dan cenderung merusak struktur jaringan pelvis dengan melibatkan

frnices vagina untuk menjadi ulkus yang luas. 'erviks nrmal secara alami akan mengalami metaplasi atau ersi akibat saling desak kedua jenis epitel yang melapisinya. #engan

masuknya mutagen, prti yang erusif metaplasia skuams/ yang semula faali berubah menjadi patlgik diplatik(diskartik/ melalui tinggkatan B'(,, dan K' untuk akhirnya menjadi karsinma invansive. 'ekali menjadi mikrinvansive, prses keganasan akan terus berjalan.

(8)

• )ahap  dimana kanker hanya terbatas pada serviks saja tapi telah mengalami invasi

ke strma serviks. &kibat invasi pada stma serviks, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur serviks. Kerusakan tersebut menyebabkan ulserasi yang disertai dengan perdarahan spntan setelah citus serta tejadi anemia. 'elain itu, ulserasi juga menyebabkan sekresi serviks yang berlebihan, sehingga timbul keputihan yang berbau khas.

• )ahap 

)ahap  sudah ada perluasan kanker kearah ba-ah serviks tapi tidak melibatkan dinding  panggul dan telah mengenai daerah vagina dan akan terjadi nekrsis pada vagina dan juga

akan adanya pengeluaran cairan vagina yang berbau busuk dan juga disertai pendarahan.

• )ahapan  penyebaran ke vagina yang lebih luas dan juga mengalami penyebaran

 pada dinding panggul.Pada tahap ini kanker meluas ke sistem perkemihan,  pencernaan, pernapasan, dan tak. 5etastasis pada sistem perkemihan dapat

menyebabkan penyumbatan ureter atau penuhnya kandung kemih yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan eliminasi urine. 5etastasis pada bagian

 pencernaan dapat menyebabkan terbentuknya ulkus dan terjadinya perdarahan. 'elain itu, juga dapat terjadi peningkatan asam lambung yang merangsang mual dan muntah. 5etastasis pada sistem pernapasan menyebabkan gangguan pengembangan paru sehingga terjadi gangguan pertukaran gas. #an metastasis pada bagian tak

menyebabkan terjadinya kerusakan sistem saraf sehingga terjadi stke dan kematian. :B biasanaya terjadi disambungan epitel skuamsa dengan epitel klumnar dan muksa endserviks, keadaan ini tidak dapat diketahui dengan cara panggul rutin, pap smear dilaksanakan untuk mendeteksi perebuahan. Beplastik hasil apusan abnrmal dilanjutkan dengan biypsi klpskp fungsinya mengarahkan tindakan biypsy dengan mengambil sample, bipsy kerucut harus dilakukan.

'tadium dini :B dapat diangkat seluruhnya dengan bipsy kerucut atau

dibersihkan dengan laser kanker atau bedah beku, atau biasa juga disebut histerektmi bila klien merencanakan untuk tidak punya anak.Kanker invasive dapat meluas sampai jaringan ikat, pembuluh limfe dan vena.3agina ligamentum kardinale. Fndmentrum penanganan yang dapat dilaksanakan yaitu raditerapi atau histerektmi radikal dengan mengangkat uterus atau varium jika terkena kelenjar limfe arta diperlukan kemterapi.Price, 'ylvia &. 2006/.

Kanker cervik merupakan kanker gineklgi yang pada tahap permulaan

menyerang pada bagian lining atau permukaan cervi=.Kanker jenis ini tidak dengan segera terbentuk menjadi sel yang bersifat ganas melainkan secara bertahap berubah hingga

akhirnya menjadi sel kanker.)ahap perkembangan ini yang kemudian disebut sebagai tahap  pre(kanker pre(cancerus yaitu displasia, neoplasia intraepitel cervik atau !I" , dan lesi  squamosa intraepitel atau #I$/ kanker cervik dia-ali dengan terbentuknya tumr yang  bersifat bulky benjlan/ yang berada pada vagina bagian atas kemudian tumr ini berubah

menjadi bersifat invasif serta membesar hingga memenuhi bagian ba-ah dari pelvis.Eika invasinya kurang dari  mm maka dikategrikan sebagai karsinma dengan invasi mikr micrinvasif/ dan jika lebih dari  mm atau melebar hingga lebih dari " mm maka disebut sebagai tahap invasif.Pada tahap ini disebut juga tahap kanker dan membutuhkan evaluasi tahap perkembangan kanker atau stage.&khirnya, tumr tersebut berubah menjadi bersifat

(9)

destruktif dengan manifestasi ulcerasi hingga terjadi infeksi serta nekrsis jaringan.nfeksi +P3 yang berjenis ncgenik merupakan factr utama penyebab kanker cervik.+P3

merupakan virus tumr yang ber(#B& rantai ganda yang menyerang lapisan epite l basal pada daerah transfrmasi cervik dimana sel(selnya sangat rapuh.+P3 menginfeksi cervik ketika trauma mikr terjadi atau ersi pada lapisan tersebut. 3irus ini mampu menghindari deteksi system imun dengan cara membatasi ekspresi gen dan replikasinyanya hanya pada lapisan supra basal dan dapat tetap berada pada lkasi tersebut untuk jangka -aktu yang lama. 'harma et al, 200"/.

Pada umumnya screening a-al pap smear/ mampu mengidentifikasi abnrmalitas namun pemeriksaan sebaiknya dilanjutkan melalui clpscpy, :) scan, atau 5< untuk mendapatkan hasil yang definitive. @ederatin f Gyneclgy and bstetrics memberikan  batasan mengenai tahapan(tahapan pada kanker cervik yang selanjutnya tahapan(tahapan ini

menjadi tahapan penting guna menentukan terapi yang cck untuk penderita.

.-. #ani(estasi Klinis

Kebanyakan sering asimtmatik. 'aat terdapat rabas atau perdarahan yang tidak teratur 8ughman.2000/

1. <abas meningkat jumlahnya dan menjadi cair. <abas ini ber-arnagelap dan berbau  busuk karena nekrsis dan infeksi dari tumr

2. Perdarahan terjadi pada interval yang tidak teratur antara peride atau setelah menpasu, cukup besar dibandingkan hanya bercak yang terdapat pada pakaian dalam, dan biasanya terlihat setelah trauma ringan hubungan seksual, duching, atu defekasi/

. #engan berjalanya penyakit, perdarahan mungkin persisten dan meningkat.

4. 'ejalan dengan berkembangnya kanker, jaringan disebelah luar serviks terserang, termasuk kelenjar limfe anterir ke sacrum saraf yang terkena mengakibatkan nyeri yang sangat pada pungung tungkai.

)ahap akhir kurus ekstrem dan anemia, sering dengan demam akibat infeksi sekunder dan abses pada massa yang mengalami ulserasi, dan membentuk fistula.

.. /0C

)erlampir 

.. Sta+iu" Ca. Serviks

(10)

'tadium 0 Karsinma insitu, karsinma intra epineal

'tadium  Karsinma masih terbatas pada servks penyebaran ke krpus uteri/

'tadium a nvansi kanker ke strma hanya dapat dikenali secara mikrskpik, lesi yang dapat dilihat secara langsung -alau dengan invansi yang sangat superficial

dikelmpkan sevagai stadium b. kedalaman invansi ke strma tidak lebih dari  mm dan lebarnya lesi tidak lebih dari " mm.

'tadium a1 nvansi ke strma dengan kedalaman tidak lebih dari  mm dan lebar tidak lebih dari " mm

'tadium a2 nvansi ke strma dengan kedalaman lebih dari  mm tapi kurang dari  mm dan lebar tidak lebih dari " mm

'tadium b >esi terbatas di serviks atau secara mikrskpik lebih dari a

'tadium b1 8esar lesi secara klinis tidak lebih dari 4 cm

'tadium b2 8esar lesi secara klinis lebih dari 4 cm

'tadium  )elah melibatkan vagina, tetapi belum sampai sepertiga  ba-ah atau infiltrasi ke parametrium belum mencapai

dinding panggul.

'tadium a )elah melibatkan vagina tapi belum melibatkan  parametrium

'tadium b nfiltrasi ke parametrium, tetapi belum mencapai dinding  panggul

(11)

'tadium  )elah melibatkan sepertiga ba-ah vagina atau adanya  perluasaan sampai dinding panggul. Kasus dengan

hidrneprsis atau ganguan fungsi ginjal dimasukan dalam stadium ini, kecuali kelainan ginjal dapat dibuktikan leh sebab lain

'tadium a Keterlibatan sepertiga ba-ah vagina dan infiltrasi  parametrium belum mencapai dinding panggul

'tadium b Perluasan sampai dinding panggul atau adanya hidrneprsis atau ganguan fungsi ginjal

'tadium 3 Perluasan ke luar rgan reprduktif 

'tadium va Keterlibatan muksa kandung kemih atau muksa rectum

'tadium 3b 5etastase jauh atau telah keluar dari rngga panggul

.2. Pe"eriksaan Diagn*stik 

&da beberapa cara memeriksakan kanker serviks, diantaranya

• 5endeteksi kanker serviks dengan Pap 'mear 

Pemeriksaan Pap 'mear adalah satu cara pemeriksaan sel serviks yang dapat

mengetahui perubahan perkembangan sel rahim, sampai mengarah pada pertumbuhan sel kanker tubuh lagi pada bagian atas vagina setelah dilakukan perasi pengangkatan rahim histerektmi/.

*anita yang dianjurkan untuk melakukan tes pap smear biasanya mereka yang tinggi aktivitas seksualnya. Bamun tidak menjadi kemungkinan juga -anita yang tidak mengalami aktivitas seksualnya memeriksakan diri.

• 8ipsi

8ila pemeriksaan klpskpi terlihat ada kelainan epitel atau kelainan pembuluh darah maka harus dibuktikan dengan pemeriksaan patlgi yaitu dengan melakuakan bipsi dengan bips target atau dengan lp electrical e=cisin f the transfrmatin 7ne >F)H/ mengambil sedikit sayatan jaringan menggunakan alat lp tenaga listrik.

(12)

• Knisasi

8ila pemeriksaan klpskpi tidak akurat tetapi pada pemeriksaan pap smear terdapat lesi prekanker maka diagnsis sebaiknya ditetapkan dengan pemeriksaan knisasi. Knisasi adalah mengambil jaringan servikal dengan pembedahan kecil, serviks diambil

dengan bentuk irisan seperti kerucut.risan dapat dilakukan dengan pisau, ka-at listrik!kauter, atau dengan laser.Kadang memerlukan anestesi lkal.

• 3& nspeksi 3isual dengan &sam &setat/

5erupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker serviks sedini mungkin dengan menggunakan asam asetat (%. &lat ini begitu sederhana sebab saat

memeriksakannya tidak perlu ke labratrium dan dapat dilakukan leh bidan.

• 5endiagnsis serviks dengan klpskp

Klskpi merupakan suatu pemeriksaan untuk melihat permukaan

serviks.Pemeriksaan ini menggunakan mikrskp berkekuatan rendah yang memperbesar  permukaan serviks.Perbesarannya dari 10(40 kali dari ukuran nrmal.ni dapat membantu

mengidentifikasi area permukaan serviks yang menunjukkan ketidaknrmalan.

• 3agina inflammatin self test card

3agina inflammatin self test card adalah alat pendeteksian yang dapat menjadi %arning signA. Iang ditest dengan alat ini adalah tingkat keasaman p+/, test ini cukup akurat, sebab pada umumnya apabila serang -anita terkena infeksi, mima, kista bahkan kanker serviks, kadar p+nya tinggi. #engan begitu maka melalui tets ini paling tidak -anita dapat mengetahui kndisi vagina mereka secara kasar.

• 'chillentest

:ara kerja pemeriksaan ini adalah

1. 'erviks dilesi dengan larutan ydium

2. 'el yang sehat -arnanya akan berubah menjadi cklat.

'edangkan sel yang abnrmal -arnanya menjadi putih atau kuning.Eika terkena karsinma tidak ber-arna

• Klpmikrskpi

Klpmikrskpi adalah pemeriksaan yang bergabung dengan pap smear.

Klpmikrskpi dapat melihat hapusan vagina Pap 'mear/ dengan pembesaran sampai 200 kali.

(13)

Gineskpi adalah terpng mncular, ringan, pembesaran 2.=lebihsederhana dari klpskpi/

.3. Penatalaksanaan

• )erapi lcal

)erapi lcal dilakukan pada penyakit prainvasif, yang meliputi bipsy, cauterasi, terapi laser, knisasi, dan bedah buku.

• +isterektmi

+isterektmi mungkin juga dilakukan tergantung pada usia -anita, status anak, dan atau keinginan untuk sterilisasi. +isterektmi radikal adalah pengangkatan uterus, pelvis dan ndus limfa para aurtik.

• Pembedahan dan terapi radiasia.

Pembedahan dilakukan untuk pengangkatan sel kanker. Pembedahan ini dilakukan pada kanker serviks invasive. Pada terapi batang eksternalbertujuan mengatahui luas dan lkasi tumr serta mengecilkan tumr.

• <aditerapi batang eksternala.

)erapi ini dilakukan jika ndus limfe psitif terkena dan bila batas(batas pembedahan itu tegas.;ntuk terapi radiasi ini biasanya para -anita dipasang kateter urine sehingga tetap  berada di tempat tidur, makan makanan dengan diet ketat dan memakan bat untuk

mencegah defekasi, karena pada terapi ini biasanya terpasang tampn aplikatr/

• Fksenterasi pelvica.

Penatalaksanaan ini dilakukan jika terjadi kanker setempat yang berulang. Penatalaksanaan ini dapat dilakukan pada bagian anterir, psterir, atau ttal tergantung rgan yang diangkat ditambah dengan uterus dan ndus limfa disekitarnya.

• )erapi bilgi

Iaitu dengan memperkuat system kekebalan tubuh system imun/

• Kemterapi

#engan menggunakan bat(batan sitstastik.

(14)

• )erapi nutrisi

&supan makanan, jenis makanan, makanan tambahan!suplementene, beta(car, selenium, vitamin :, vitamin F, eicsap(entaenic acid/

• 5anajemen penyakit dukungan bat, penyembuhan tanpa bat melainkan dengan

aktivitas tertentu, radiasi, perasi bedah, pera-atan tradisinal dan knsultasi  psiklgis/

)indakan bergantung pada usia, paritas, tua kehamilan, dan stadium kanker 

1. *anita relatif muda dan hamil tua dengan kanker stadium dini, dapat melahirkan janin secara spntan

2. #alam trimester  dijumpai kanker serviks, dilakukan abrtus buatan, kemudian diberikan pengbatan radiasi

. #alam trimester  kehamilan segera lakukan histerektmi untuk mengeluarkan hasil knsepsi, kemudian diberikan dsis penyinaran

4. *anita yang masi relatif muda dan mendambakan anak dengan kanker serviks dilakukan knisasi atau amputasi prsi kemudian dikntrl dengan baik. 8ila anak cukup maka dikerjakan histerektmi.

.14. K*"plikasi

Pada lesi prakanker, mungkin akan menyebabkan kegagalan fungsi reprduksi karena kmplikasi pengbatan lesi prakanker. Pada kanker serviks stadium a-al akan dapat menyebabkan kegagalan fungsi reprduksi khususnya pada penderita usia muda karena  pengbatan pembedahan ataupun radiasi.

Kanker serviks stadium lanjut ataupun kanker serviks yang tumbuh lagi setelah  pengbatan dapat menyebabkan kematian pada penderitanya karena kegagalan

 pengbatan.Pada stadium lanjut, kanker dapat menyebar metastase/ ke berbagai rgan lainnya sehingga dapat menyebabkan gangguan fungsi berbagai rgan, seperti ginjal, paru(  paru, hati dan rgan lainnya. +artati Bur-ijaya, dkk, 2010/

Sedangkan menurut *an #esen, 2011, kmplikasi kanker serviks uteri adalah sebagai berikut

a/ <etensi uri

Pada -aktu histerektmi ttal radikal mudah terjadi rudapaksa pleksus saraf dan pembuluh darah kecil intrapelvis, hingga timbul gangguan sirkulasi darah, disuria, retensi uri. 8iasanya  pasca perasi dipertahankan saluran urin lancer  ? " hari, secara berkala dibuka  ? 4 hari,

fungsi buli(buli biasanya dapat pulih.Pada retensi uri sekitar $0% dalam  minggu fungsi  buli(bulinya.

(15)

 b/ Kista limfatik pelvis

Pasca pembersihan kelenjar limfe pelvis, drainase limfe tidak lancar, dapat terbentuk kista limfatik retrperitneal, umumnya pasien asimtmatik dan mengalami absrpsi spntan, bila kista terlalu besar timbul rasa tak enak perut ba-ah, nyeri tungkai ba-ah, akumulasi cairan kista dikeluarkan, gejala akan mereda.

c/ 'istitis radiasi dan rektitis radiasi

Pasca radiasi pelvis, pasien umumnya mengalami sistitis radiasi ataupun rektitis radiasi yang  bervariasi derajatnya.Gejala berupa rasa tak enak abdmen ba-ah, plakisura, disuria atau

hematuria, tenesmus, mukke7ia, hematke7ia.8agi pasien dengan derajat ringan tak perlu ditangani, bila derajat sedang ke atas umumnya dibati dengan anti radang, hemstatik,

antispasmdic, dll.Penting diketahui bah-a penyakit kanker bukanlah tmatis berakhir pada kematian.)imbulnya ketakutan pada penderita kanker dan kanker serviks khususnya, karena selama ini kanker belum ada batnya.Bamun sejalan dengan -aktu dan penemuan baru di  bidang penelitian kanker, baik penemuan jenis pera-atan dan bagaimana caranya sel(sel

kanker berkembang sudah diketahui.Kini banyak pasien kanker yang dapat bertahan hidup dan bahkan bisa sembuh.

.11.Pr*gn*sis

@aktr yang mempengaruhi prgnsis banyak, seperti stadium klinis, tipe

 patlgi, metastasis kelenjar limfe, manipulasi perasi, dll.'emuanya dapat mempengaruhi hasil terapi.5aka dalam terapi pasien kanker serviks uteri harus berpikir kmprehensif, melakukan pemeriksaan cermat, analisis terpadu barulah menetapkan rejimen terapi.'etelah terapi masih harus periksa ulang berkala. *an #esen, 2011/

Karsinma serviks yang tidak dapat dibati atau tidak memberikan respns terhadap pengbatan, maka 9% akan mengalami kematian dalam 2 tahun setelah timbul gejala. Pasien yang menjalani histerektmi perasi pengangkatan rahim/ dan memiliki rasi tinggi terjadinya kekambuhan harus terus dia-asi karena -alaupun setelah histerektmi ttal masih dapat terjadi kekambuhan dalam 2 tahun sebesar $0%. 'ehingga prgnsis penyakit ini tergantung dari stadium penyakit dan pengbatan yang dilakukan s edini mungkin. Khusus kanker serviks, data rumah sakit di ndnesia mendapatkan bah-a lebih dari "0% penderita kanker serviks datang berbat pada stadium tinggi atau lanjut sehingga angka kegagalan atau tidak memuaskan pengbatan tinggi sehingga angka kematian tinggi. Eika tidak terdeteksi lebih dini, maka kanker serviks akan berakibat fatal. 8anyak kematian akibat kanker serviks yang terjadi di seluruh dunia karena pada saat dilakukan skrining ditemukan penderita sudah  pada tahap stadium tinggi.

.1. Pen5egahan

(16)

'creening untuk memeriksa perubahan(perubahan leher rahim sebelum adanya gejala(gejala adalah sangat penting.'creening dapat membantu dkter mencari sel(sel abnrmal sebelum kanker berkembang.5encari dan mera-at sel(sel abnrmal dapat

mencegah kebanyakan kanker serviks. 'creening juga dapat membantu mendeteksi kanker secara dini, sehingga pera-atan akan menjadi lebih efektif.

;ntuk beberapa dekade yang lalu, jumlah -anita(-anita yang didiagnsis setiap tahun

dengan kanker serviks sudah menurun.#kter(dkter percaya bah-a ini terutama disebabkan leh sukses dari screening.

1/ 3&

3& yaitu singkatan dari nspeksi 3isual dengan &sam asetat. 5etde pemeriksaan dengan mengles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area ber-arna putih.Eika tidak ada perubahan -arna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. &nda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. ni dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Eika terlihat tanda yang

mencurigakan, maka metde deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan. 2/ Pap smear 

5etde tes Pap smear yang umum yaitu dkter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel(sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat memberi jawaban apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker servix.

! Thin prep

Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. "ika Pap smear han#a mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasiln#a akan jauh lebih akurat dan tepat.

•   Kolposkopi

"ika semua hasil tes pada metode sebelumn#a menunjukkan adan#a infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat #ang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian #ang terinfeksi. Tujuann#a untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan #ang tidak normal pada serviks atau leher rahim. "ika ada #ang tidak normal, biopsi pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai .

BAB III

ASUHAN KEPE!A/A%AN $.1.Pengka&ian

1. dentitas klien

(17)

;mur  Eenis kelamin  &lamat 

• Keluhan utama

Pasien biasanya datang dengan keluhan nyeri intraservikal disertai dengan keputihan meyerupai air, berbau, bahkan perdarahan.

• <i-ayat penyakit sekarang

8iasanya klien pada stsdium a-al tidak merasakan keluhan yang mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium  dan 4 timbul keluhan seperti perdarahan, keputihan dan rasa nyeri intra servikal.

• <i-ayat penyakit dahulu

#ata yang perlu dikaji adalah 

<i-ayat abrtus, infeksi pasca abrtus, infeksi masa nifas, ri-ayat perasi kandungan, serta adanya tumr.<i-ayat keluarga yang menderita kanker.

• <i-ayat penyakit keluarga

Perlu ditanyakan apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit seperti ini atau  penyakit menular lain.

• <i-ayat psikssial

#alam pemeliharaan kesehatan dikaji tentang pemeliharaan gi7i di rumah dan bagaimana  pengetahuan keluarga tentang penyakit kanker serviks.Kanker

serviks sering dijumpai padakelmpk ssial eknmi yang rendah, berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitasmakanan atau gi7i yang dapat mempengaruhi imunitas tubuh, serta tingkat persnal hygiene terutama kebersihan dari saluran urgenital.

1. Pemeriksaan fisik  2. nspeksi

Klien tampak kelelahan, rambut jarang, tubuh pasien kurus dan tampak sering ingin mual, kulit pucat disebabkan karena anemia, mata cekung disebabkan karena kurang tidur, klien tanpak meringis menahan kesakitan, klien mengalami keputihan, klien juga mengalami  pendarahan yang sering

. Palpasi

(18)

• Pemeriksaan diagnstik 

1.

1. 5endeteksi kanker serviks dengan Pap 'mear  2. 8ipsi

. Knisasi

4. 3& nspeksi 3isual dengan &sam &setat/ . 5endiagnsis serviks dengan klpskp 6. 3agina inflammatin self test card

". 'chillentest

$. Klpmikrskpi 9. Gineskpi

$..Analisis +ata

N*. Data Eti*l*gi #asalah keperawatan

Pre6"e+ikasi

1 DS7

( Pasien mengatakan merasa sakit ketika

hubungan suami(istri ( )erjadi perdarahan setelah hubungan yang kemudian berlanjut menjadi  perdarahan yang abnrmal

D07 6

:a serviks J

Fkslitik  J

#ari ':E kearah lumen vagina

J

5assa prliferasi

(19)

J

 Bekrsis jaringan

2 DS7

( 5engungkapkan secara verbal atau isyarat

D07

( Gerakan menghindari nyeri

( Perubahan nafsu makan dan makan

( Perilaku ekspresif  ( 8erfkus pada diri sendiri

:a serviks J

5enginfiltrasi jar. 'ekitar  J

5enekan serabut saraf  J  Byeri  Byeri Pas5a6"e+ikasi 1 DS7 ( Pengungkapan rasa malu! bersalah ( Pengungkapan rasa negative diri D07 ( 5enyangkal  permasalahan ( 5embesar(besarkan  permasalahan :a serviks J Kemterapi J Perubahan penampilan J

+arga diri rendah

(20)

( 5erasinalisasi kegalalan diri 2 DS7 ( D07 ( :a serviks J Pembedahan

<esik tinggi infeksi

 DS7

( Pasien mengatakan takut mati dan tidak mau mati ( D07 ( Pasien tampak gelisah ( 8ingung ( ))3 abnrmal :a serviks J Pembedahan J )ingkat kesembuhan &nsietas 4 DS7 ( Klien mengatakan mual dan ingin muntah ( )idak nafsu makan

D07

( 88 turun

( Prsi makan tidak habis :a serviks J Kemterapi J 5ual, muntah Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

(21)

( )ampak kurus

$.$.Diagn*sa keperawatan Pre6"e+ikasi

1. Gangguan pla seksual berhubungan dengan deficit pengetahuan tentang respn alternative terhadap perubahan kndisi kesehatan

2. Byeri berhubungan dengan nekrsis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks

Pas5a6"e+ikasi

1. Gangguan knsep diri berhubungan dengan perubahan dalam gaya hidup dan  penampilan akibat efek samping kemterapi

2. <esik tinggi infeksi berhubungan dengan prsedur infasif  . &nsietas berhubungan dengan ancaman kematian

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah akibat dari efek samping kemradiasi

$.'.Intervensi Pre6"e+ikasi

a. Gangguan pla seksual berhubungan dengan deficit pengetahuan tentang respn alternative terhadap perubahan kndisi kesehatan

%u&uan 'etelah dilakukan tindakan kepera-atan 1=24 jam klien dan pasangan dapat memahami bah-a seksualitas tidak hanya terbatas pada aktivitas fisik 

(22)

( 'uami memberikan dukungan psiklgis terhadap pengbatan istri ( 'uami sering mejaga istrinya di rumah sakit

Intervensi !asi*nal

:iptakan hubungan terapeutik atas dasar saling percaya dan saling menghargai,  berikan privasi dan kepercayaan diri klien

5empermudah asuhan kepera-atan untuk pasien

&njurkan klien untuk mengungkapkan ketakutan dan menanyakan masalah

5enggali masalah yang dihadapi klien

#iskusikan bentuk alternatif ekspresi seksual yang dapat diterima pada klien sesuai kebutuhan

5enyesuaikan rencana tindakan dengan kebutuhan klien

>ibatkan pasangan dalam diskusi &kan meningkatkan mtivasi klien dalam  prses penyembuhan

 b. Byeri berhubungan dengan nekrsis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker  serviks

%u&uan7 menghilangkan!mengurangi nyeri yang dirasakan klien dalam 2=24 jam

Kriteria hasil7

(23)

Intervensi !asi*nal

)anyakan pasien tentang nyeri, tentukan karaktersitik nyeri

5embantu dalam evaluasi gejala nyeri kanker yang dapat melibatkan visera, saraf atau jaringan tulang

8uat skala nyeri 0(10 rentang, intensitasnya

Penggunaan skala rentang membantu  pasien dalam

mengkaji tingkat nyeri

bservasi tanda(tanda vital ;ntuk mengetahui Penurunan tekanan darah  peningkatan nadi dan pernafasan

Kaji pernyataan verbal dan nn verbal nyeri pasien.

Ketidaksesuaian antara verbal dan nn verbal menunjukan.derajat nyeri

Fvaluasi keefektifan pemberian bat 5emberikan bat berdasarkan aturan.

8erikan tindakan kenyamanan, ubah  psisi, dll

5eningkatkan relaksasi dan pengalihan  perhatian..

8erikan lingkungan tenang. Penurunan stress, menghemat energy

K0LAB0!ASI7

8erikan analgesik rutin s!d indikasi. 5empertahankan kadar bat, menghindari puncak peride nyeri

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengkajian kepada pasien kanker serviks yang dirawat yang telah mendapat Asuhan Keperawatan didapatkan data sebanyak 60% kualitas hidup pasien cukup baik,

Perubahan Fisik yang Paling Sering Dialami Pasien Kanker Serviks dengan Kemoterapi .... Perubahan Psikologis Pasien Kanker Serviks dengan Kemoterapi 60

antara dukungan keluarga dengan kemauan pasien kanker serviks untuk kemoterapi. di

Menerapkan inovasi tentang teknik relaksasi otot progresif asuhan keperawatan dengan masalah gangguan ansietas pada klien kanker serviks kemoterapi ke- 1. 1.3

Adapun diagnosa keperawatan pada pasien kanker pankreas yaitu : 1. Nyeri berhubungan dengan obstruksi pankreas. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan obstruksi saluran

Implikasi bagi pelayanan kesehatan masyarakat sangat perlu karena terkait dari hasil penelitian pengalaman pasien kanker serviks selama masa pengobatan memerlukan

Secara histopatologi, polip serviks sebagian besar bersifat jinak (bukan merupakan keganasan) dan dapat terjadi pada seseorang atau sebagian besar bersifat jinak (bukan

Cryosurgery digunakan untuk mengobati kanker serviks yang hanya ad adi dalam leher rahim (stadium 0), tapi bukan kanker invasif yang telah menyebar ke luar leher rahim.. Pembedahan