Asuhan Keperawatan Ca Serviks
Asuhan Keperawatan Ca Serviks
BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang
Kanker serviks merupakan
Kanker serviks merupakan kanker tersering kedua di kanker tersering kedua di dunia pada perempuan ndunia pada perempuan namunamun merupakan kanker yang sifatnya tersering terjadi di daerah berkembang. Pada tahun
merupakan kanker yang sifatnya tersering terjadi di daerah berkembang. Pada tahun
2002prevalensi kasus kanker serviks di dunia mencapai 1,4 juta dengan 19!000 kasus baru 2002prevalensi kasus kanker serviks di dunia mencapai 1,4 juta dengan 19!000 kasus baru dan 2".000 kasus kematian. #ari data tersebut lebih dari $0% penderita berasal dari &sia dan 2".000 kasus kematian. #ari data tersebut lebih dari $0% penderita berasal dari &sia &elatan, 'ub(saharan &frika, &merika )e
&elatan, 'ub(saharan &frika, &merika )engah dan &merika 'elatan. #ari ngah dan &merika 'elatan. #ari data *+data *+ menyatakan bah-a setiap tahunnya 20.000 perempuan meninggal akibat
menyatakan bah-a setiap tahunnya 20.000 perempuan meninggal akibat kanker serviks dankanker serviks dan 190.000 penderita berasal dari negara berkembang *+, 2000/.
190.000 penderita berasal dari negara berkembang *+, 2000/. nsiden
nsiden kanker kanker serviks serviks bervariasi bervariasi dari dari 1010.000 1010.000 dinegara dinegara barat barat sampai sampai 40100.000 40100.000 didi negara berkembang. )ingginy
negara berkembang. )ingginya angka penderita a angka penderita kanker serviks di negara kanker serviks di negara berkembangberkembang disebabkan leh kurangnya prgram skrining dan fasilitas kesehatan yang berkualita, serta disebabkan leh kurangnya prgram skrining dan fasilitas kesehatan yang berkualita, serta tingginya prevalensi infeksi
tingginya prevalensi infeksi +uman Papillma 3irus yang nkgenik.+uman Papillma 3irus yang nkgenik. Kanker
Kanker serviks serviks merupakan merupakan kanker kanker tersering tersering di di ndnesia ndnesia dengan dengan perkiraan perkiraan insidensinsidens 2(40 100.000. 5en
2(40 100.000. 5enurut data tahun 2000. Kankurut data tahun 2000. Kanker serviks merupakan 2$% er serviks merupakan 2$% dari seluruhdari seluruh kanker yang diderita leh perempuan dan 1$% dari sleuruh kanker yang terjadi di ndnesia kanker yang diderita leh perempuan dan 1$% dari sleuruh kanker yang terjadi di ndnesia dengan jumlah kasus baru sekitar 26 kasus. #ata tersebut diperkirakan bukan angka yang dengan jumlah kasus baru sekitar 26 kasus. #ata tersebut diperkirakan bukan angka yang sebenarnya dikarenakan masih banyak penderita yang tidak mau datang ke pelayanan
sebenarnya dikarenakan masih banyak penderita yang tidak mau datang ke pelayanan kesehatan untuk mengntrl penyakitnya.
kesehatan untuk mengntrl penyakitnya. Kanker
Kanker serviks serviks terjadi terjadi mulai mulai dari dari dekade dekade ke(2 ke(2 kehidupan. kehidupan. nsidens nsidens puncak puncak pada pada usiausia 4 tahun untuk kanker invasif dan
4 tahun untuk kanker invasif dan 0 tahun untuk lesi prekanker. #i negara berkembang0 tahun untuk lesi prekanker. #i negara berkembang seperti di negara ndnesia, puncak insidens kanker serviks terdapat pada usia (4 tahun. seperti di negara ndnesia, puncak insidens kanker serviks terdapat pada usia (4 tahun. Penurunan puncak insidens kanker serviks diperkirakan akibat adanya prgram skrinning Penurunan puncak insidens kanker serviks diperkirakan akibat adanya prgram skrinning aktif yang bertujuan mendeteksi lesi prekanker sedini mungkin dari faktr risik lain sepertui aktif yang bertujuan mendeteksi lesi prekanker sedini mungkin dari faktr risik lain sepertui perilaku seksual dan paritas.
perilaku seksual dan paritas. Kanker
Kanker serviks serviks di di ndnesia ndnesia menjadi menjadi masalah masalah besar besar dalam dalam pelayanan pelayanan kesehatankesehatan karena kebanyakn pasien datang dalam stadiun yang lanjut. +al itu diperkirakan akibat karena kebanyakn pasien datang dalam stadiun yang lanjut. +al itu diperkirakan akibat prgram skrining yang sifatnya masih kurang.
prgram skrining yang sifatnya masih kurang. 'ch-art7 et al menyatakan bah-a setengah'ch-art7 et al menyatakan bah-a setengah dari perempuan yang menderita kanker serviks belum pernah menjalani pap smear dan pasien dari perempuan yang menderita kanker serviks belum pernah menjalani pap smear dan pasien dengan kanker stadium lanjut baru mencari pertlngan medis setelah mengeluarkan sekret, dengan kanker stadium lanjut baru mencari pertlngan medis setelah mengeluarkan sekret, pendarahan pervagina atau nyeri yang sudah tidak tertahankan lag
pendarahan pervagina atau nyeri yang sudah tidak tertahankan lagi leh si penderita.i leh si penderita. 'ymnds
'ymnds et et al al juga juga mengatakan mengatakan bah-a bah-a prgresi prgresi kanker kanker serviks serviks lebih lebih dipengaruhi dipengaruhi lehleh sifat bilgis dari tumr tersebut daripada leh keterlambatan diagnsis. Kanker pda stadium sifat bilgis dari tumr tersebut daripada leh keterlambatan diagnsis. Kanker pda stadium lanjut mempunyai tingkat prliferasi yang lebih cepat dan -aktu pembelahan yang lebih lanjut mempunyai tingkat prliferasi yang lebih cepat dan -aktu pembelahan yang lebih
singkat. Kanker serviks yang prgesif terutama terjadi pada perempuan yang berusia lebih singkat. Kanker serviks yang prgesif terutama terjadi pada perempuan yang berusia lebih tua.
tua.
1.. !u"usan #asalah 1.. !u"usan #asalah
1.
1. 8ag8agaimaimana aana anatnatmi mi dan fdan fisiisillgi ragi rahim him 2.
2. &pa &pa defdefiniinisi si dardari :i :a. a. 'er'ervikvikss .
. &pa &pa etietilglgi di dari ari :a. :a. 'erv'erviks iks 4.
4. 8ag8agaimaimana pana patatfisifisillgi dagi dari :ari :a. 'er. 'ervikviks s .
. 8ag8agaimaimana maana manifenifestasstasi klii klinis danis dari :a. 'ri :a. 'erverviks iks 6.
6. 8ag8agimaimana *na *: : dardari :ai :a. '. 'erverviks iks ".
". 8agaim8agaimana pana pemeriksemeriksaan aan diagndiagnstik stik dari dari :a. :a. 'ervik'erviks s $.
$. 8ag8agaimaimana peana penatanatalaklaksansanaan daaan dari :a. 'ri :a. 'erverviks iks 9.
9. 8ag8agaimaimana kana kmpmpliklikasi dasi dari :ari :a. 'ea. 'ervirviks ks 10.
10. 8agim8agimana prgnana prgnsis dari :a. 'erviks sis dari :a. 'erviks 11.
11. 8agaimana asuhan k8agaimana asuhan kepera-atan pada klien epera-atan pada klien :a. 'erviks :a. 'erviks
1.$.
1.$. %u%u&uan&uan 1..1.
1..1. )ujuan )ujuan ;mum;mum
5ahasis-a diharapkan mampu
5ahasis-a diharapkan mampu menjelaskan dan menmenjelaskan dan mengidentifikasi gidentifikasi gangguan dalam gangguan dalam sistemsistem <eprduksi, yaitu kanker 'erviks.
<eprduksi, yaitu kanker 'erviks.
1..2.
1..2. )ujuan )ujuan KhususKhusus 1.
1. 5ahasi5ahasis-a daps-a dapat mengat mengidentiidentifikasi bfikasi bagaimanagaimana anatma anatmi dan fii dan fisilsilgi rahimgi rahim.. 2.
2. 5ahasi5ahasis-a das-a dapat mpat mengideengidentifikntifikasiapa asiapa definidefinisi dari si dari :a. ':a. 'ervikserviks.. .
4. 5ahasis-a dapat mengidentifikasibagaimana patfisilgi dari :a. 'erviks.
. 5ahasis-a dapat mengidentifikasi bagaimana manifestasi klinis dari :a. 'erviks. 6. 5ahasis-a dapat mengidentifikasi bagaimana *: dari :a. 'erviks.
". 5ahasis-a dapat mengidentifikasibagaimana pemeriksaan diagnstik dari :a. 'erviks.
$. 5ahasis-a dapat mengidentifikasibagaimana penatalaksanaan dari :a. 'erviks. 9. 5ahasis-a dapat mengidentifikasi bagaimana kmplikasi dari :a. 'erviks. 10. 5ahasis-a dapat mengidentifikasi bagaimana prgnsis dari :a. 'erviks.
11. 5ahasis-a dapat mengidentifikasibagaimana asuhan kepera-atan pada klien :a. 'erviks.
1.'. #an(aat
5ahasis-a dapat memahami dan menjelaskan tentang patfisilgi gangguan pada sistem reprduksi :a. 'erviks dalam tubuh manusia sehingga dapat bermanfaat bagi para mahasis-a kepera-atan dalam melakukan pemeriksaan dan tindakan kepera-atan
BAB II
%IN)AUAN PUS%AKA
.1. Anat*"i +an ,isi*l*gi !ahi"
;terus adalah rgan yang tebal, bertt, berbentuk buah pear, terletak dalam rngga panggul kecil di antara kandung kemih dan anus, ttnya desebut mimetrium dan selaput lendir yang melapisi bagian dalamnya disebut endmetrium. Peritnium menutupi sebagian besar
permukaan luar uterus, letak uterus sedikit antefle=i pada bagian lehernya dan anteversi meliuk agak memutar ke depan/ dengan fundusnya terletak di atas kandung kencing. 8agian ba-ah bersambung dengan vagina dan bagian atasnya tuba uterin masuk ke dalamnya.
>igamentum latum uteri dibentuk leh dua lapisan peritneum, di setiap sisi uterus terdapat varium dan tuba uterina. Panjang uterus ? $ cm dengan berat 0 ? 60 gram 3errals, 'ilvia, 200/.
;terus terbagi atas bagian yaitu
2. 8adan uterus melebar dari fundus ke serviks . sthmus terletak antara badan dan serviks
8agian ba-ah yang sempit pada uterus disebut serviks. <ngga serviks bersambung dengan rngga badan uterus melalui s interna mulut interna/ dan bersambung dengan rngga vagina melalui s eksterna
>igamentum teres uteri ada dua buah kiri dan kanan. 8erjalan melalui annulus inguinalis, prfundus ke kanalis iguinalis. 'etiap ligamen panjangnya 10 ? 12, cm, terdiri atas jaringan
ikat dan tt, berisi pembuluh darah dan ditutupi peritneum. Peritneum di antara kedua uterus dan kandung kencing di depannya, membentuk kantng uter(vesikuler. #i bagian belakang, peritneum membungkus badan dan serviks uteri dan melebar ke ba-ah sampai
frni= psterir vagina, selanjutnya melipat ke depan rectum dan membentuk ruang retri( vaginal.
>igamentum latum uteri Peritneum yang menutupi uterus, di garis tengh badan uterus melebar ke lateral membentuk ligamentum lebar, di dalamnya terdapat tuba uterin, varium diikat pada bagian psterir ligamentum latum yang berisi darah dan saluran limfe untuk uterus maupun varium.
@ungsi dari uterus adalah
1. 'etiap bulan, berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan ditandai adanya perubahan dan pelepasan dari endmetirum.
2. 'elama kehamilan sebagai tempat implantasi, retensi dan nutrisi knseptus. . 'aat persalinan dengan adanya kntraksi dinding uterus dan
pembukaan serviks uterus, isiknsepsi dikeluarkan.
;kuran uterus berbeda(beda tergantung pada usia, pernah melahirkan atau belum. ;kuran uterus pada anak ( anak 2( cm, nuli para 6($ cm dan multi para $(9 cm.
;terus terdiri atas dua bagian utama yaitu serviks dan krpus uteri.
a.
Serviks uteri
'erviks uteri merupakan bagian terba-ah uterus, yang terdiri dari pars vaginalis dan pars supravaginalis. Kmpnen utama dalam serviks uteri adalah tt pls, jalianan jaringan ikat
klagen dan gliksamin/ dan elastin. 8agian luar di dalam rngga vagina yaitu portio cervicis uteridengan lubang ostium uteri externum, yang dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, danstium uteri internum.
1. Krpus uteri
Krpus uteri terdiri dari paling luar lapisan sersa! peritneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intra abdmen, tengah lapisan
muskular ! mimetrium berupa tt pls tiga lapis dari luar ke dalam arah
serabut tt lngitudinal, anyaman dan sirkular/, serta dalam lapisanendmetrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat
pengaruh hrmn(hrmn varium. Psisi crpus intra abdmen mendatar dengan fleksi ke anterir, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
+ubungan antara kavum uteri dan kanalis servikalis ke dalam vagina disebut stium uteri eksternum. Isthmus adalah bagian uterus antar krpus dan serviks uteri, yang diliputi leh peritneum viserale. sthmus, akan melebar selama kehamilan dan disebut segmen ba-ah rahim.
rgan yang berbatasan dengan uterus adalah sebagai berikut
1. 'ebelah atas rngga rahim berhubungan dengan tuba falpi
2. 'ebelah ba-ah berbatasan dengan saluran leher rahim ( kanalis servikalis ) #inding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu
1. >apisan sersa (perimetrium) terletak paling luar 2. >apisan tt ( mimetrium ) terletak di tengah
. >apisan muksa ( endmetrium ) terletak paling dalam
'ikap dan letak uterus dalam rngga panggul terfiksasi dengan baik karena diskng dan dipertahankan leh
1. )nus rahim sendiri 2. )ekanan intra abdminal . tt(tt dasar panggul 4. >igamentum(ligamentum
,isi*l*gi
;ntuk menahan vum yang telah dibuahi selama perkembangan sebutir vum, sesudah keluar dari verium diantarkan melalui tuba uterin ke uterus pembuahan vum secara nrmal
terjadi dalam tuba uterin/ se-aktu hamil yang secara nrmal berlangsung selama 40 minggu, uterus bertambah besar, tapi dindingnya menjadi lebih tipis tetapi lebih kuat dan membesar sampai keluar pelvis, masuk ke dalam rngga abdmen pada masa fetus.
Pada umumnya setiap kehamilan berakhir dengan lahirnya bayi yang sempurna. )etapi dalm kenyataannya tidak selalu demikian. 'ering kali perkembangan kehamilan mendapat
gangguan. #emikian pula dengan penyakit trfblast, pada hakekatnya merupakan kegagalan reprduksi. #i sini kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang sempurna, melainkan berkembang menjadi keadaan patlgik yang terjadi pada minggu(minggu pertama
kehamilan, berupa degenerasi hidrifik dari jnjt karin, sehingga menyerupai gelembung yang disebut Amla hidatidsaA. Pada ummnya penderita Amla hidatidsa akan menjadi baik kembali, tetapi ada diantaranya yang kemudian mengalami degenerasi keganasan yang
berupa karsinma *iknjsastr, +anifa, 2002/.
.. De(inisi
Kanker leher rahim adalah kanker primer yang terjadi pada jaringan leher rahim atau serviks.'ementara lesi prakanker, adalah kelainan pada epitel serviks akibat terjadinya perubahan sel(sel epitel, namun kelainannya belum menembus lapisan basal. &ndrijn,
200"/
Kanker serviks adalah tumr ganas yang tumr ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau cerviks bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina/. Kanker serviks biasanya menyerang -anita berusia ( tahun Banda.200"/
Karsinma insitu pada serviks adalah keadaan di mana sel(sel neplastik terdapat pada seluruh lapisan epitel. Perubahan prakanker lain yang tidak sampai melibatka seluruh
lapisan epitel serviks disebut dysplasia.
Kanker serviks adalah perubahan sel(sel serviks dengan karakteristik histlgy. Prses perubahan pertama menjadi tumr ini mulai terjadi pada sel(sel squamoculummar junction. Kanker serviks ini terjadi paling sering pada usia 0 sampai 4 tahun, tetapi dapat
terjadi pada usia dini ,yaitu 1$ tahun 5itayani.2009/
.$. Eti*l*gi
Penyebab primer kanker leher rahim adalah infeksi krnik leher rahim leh satu atau lebih virus +P3 Human Papiloma Virus/ tipe nkgenik yang beresik tinggi menyebabkan kanker leher rahim yang ditularkan melalui hubungan seksual sexually
transmitted disease/. Perempuan biasanya terinfeksi virus ini saat usia belasan tahun, sampai tiga puluhan, -alaupun kankernya sendiri baru akan muncul 10(20 tahun sesudahnya. nfeksi virus +P3 yang berisik tinggi menjadi kanker adalah tipe 16, 1$, 4, 6 dimana +P3 tipe 16 dan 1$ ditemukan pada sekitar "0% kasus. nfeksi +P3 tipe ini dapat mengakibatkan perubahan sel(sel leher rahim menjadi lesi intra(epitel derajat tinggi high-grade
intraepithelial lesion! >'#)/ yang merupakan lesi. @K;.200$/
@actr lain yang berhubungan dengan kanker serviks adalah aktivitas seksual terlalu muda C16 tahun/, jumalah pasangan seksual yang tinggi D 4 rang/, adanya ri-ayat infeksi berpapil -arts/.Karena hubungannya erat dengan infeksi +P3, -anita yang mendapat atau menggunakan penekan kekebalan immunosuppressive) dan penderita +3 beresik menderita kanker serviks.8ahan karsingenik spesifik dari temabakau dijumpai
dalam lender serviks -anita perkk.8ahan ini dapat merusak #B& sel epitel skuamsa dan bersama dengan infeksi +P3 mencetuskan transfrmasi maligna. 5.@arid.2006/
.'. Pat*(isi*l*gi
Pada perempuan saat remaja dan kehamilan pertama, terjadi metaplasia sel skuamsa serviks. 8ila pada saat ini terjadi infeksi +P3, maka akan terbentuk sel baru hasil transfrmasi dengan partikel +P3 tergabung dalam #B& sel. 8ila hal ini berlanjut maka terbentuklah lesi prekanker dan lebih lanjut menjadi kanker. 'ebagian besar kasus displasia sel servi= sembuh dengan sendirinya, sementara hanya sekitar 10% yang berubah menjadi displasia sedang dan berat.0% kasus displasia berat berubah menjadi karsinma.8iasanya -aktu yang dibutuhkan suatu lesi displasia menjadi keganasan adalah 10(20 tahun.Kanker leher rahim invasif bera-al dari lesi displasia sel(sel leher rahim yang kemudian berkembang menjadi displasia tingkat lanjut, karsinma in(situ dan akhirnya kanker invasif. Penelitian terakhir menunjukkan bah-a prekursr kanker adalah lesi displasia tingkat lanjut high- grade dysplasia) yang sebagian kecilnya akan berubah menjadi kanker invasif dalam 10(1
tahun, sementara displasia tingkat rendah lo-grade dysplasia/ mengalami regresi spntan. @K;.200$/
Kanker insitu pada serviks adalah keadan dimana sel(sel neplastik terjadi pada seluruh lapisan epitel disebut dysplasia.#ysplasia serviks intraeptielal :B/.:B terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu tingkat satu ringan, tingkat dua sedang, tingkat tiga berat.)idak ada gejala spesifik pada kanker serviks, perdarahan merupakan gejala satu(satunya yang nyata, tetapi gejala ini ditemukan pada tahap akhir pada tahap a-al tidak.
Karsinma serviks timbul dibatasi antar yang melapisi ektserviks prti/ dan endserviks kanalis serviks yang disebut skuam klumnar junctin ':E/.
)umr dapat tumbuh 5itayani,2009/
• Fksfilik
5ulai dari arah ':E keaearh lumen vagina sebagai massa prliferative yang mengalami infeksi skunder dan nekrsis.
• Fndfilik
5ulai dari ':E tumbuah kedalam strma serviks dan cenderung infiltrative membentuk ulkus
• ;lseratif
5ulai dari ':E dan cenderung merusak struktur jaringan pelvis dengan melibatkan
frnices vagina untuk menjadi ulkus yang luas. 'erviks nrmal secara alami akan mengalami metaplasi atau ersi akibat saling desak kedua jenis epitel yang melapisinya. #engan
masuknya mutagen, prti yang erusif metaplasia skuams/ yang semula faali berubah menjadi patlgik diplatik(diskartik/ melalui tinggkatan B'(,, dan K' untuk akhirnya menjadi karsinma invansive. 'ekali menjadi mikrinvansive, prses keganasan akan terus berjalan.
• )ahap dimana kanker hanya terbatas pada serviks saja tapi telah mengalami invasi
ke strma serviks. &kibat invasi pada stma serviks, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur serviks. Kerusakan tersebut menyebabkan ulserasi yang disertai dengan perdarahan spntan setelah citus serta tejadi anemia. 'elain itu, ulserasi juga menyebabkan sekresi serviks yang berlebihan, sehingga timbul keputihan yang berbau khas.
• )ahap
)ahap sudah ada perluasan kanker kearah ba-ah serviks tapi tidak melibatkan dinding panggul dan telah mengenai daerah vagina dan akan terjadi nekrsis pada vagina dan juga
akan adanya pengeluaran cairan vagina yang berbau busuk dan juga disertai pendarahan.
• )ahapan penyebaran ke vagina yang lebih luas dan juga mengalami penyebaran
pada dinding panggul.Pada tahap ini kanker meluas ke sistem perkemihan, pencernaan, pernapasan, dan tak. 5etastasis pada sistem perkemihan dapat
menyebabkan penyumbatan ureter atau penuhnya kandung kemih yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan eliminasi urine. 5etastasis pada bagian
pencernaan dapat menyebabkan terbentuknya ulkus dan terjadinya perdarahan. 'elain itu, juga dapat terjadi peningkatan asam lambung yang merangsang mual dan muntah. 5etastasis pada sistem pernapasan menyebabkan gangguan pengembangan paru sehingga terjadi gangguan pertukaran gas. #an metastasis pada bagian tak
menyebabkan terjadinya kerusakan sistem saraf sehingga terjadi stke dan kematian. :B biasanaya terjadi disambungan epitel skuamsa dengan epitel klumnar dan muksa endserviks, keadaan ini tidak dapat diketahui dengan cara panggul rutin, pap smear dilaksanakan untuk mendeteksi perebuahan. Beplastik hasil apusan abnrmal dilanjutkan dengan biypsi klpskp fungsinya mengarahkan tindakan biypsy dengan mengambil sample, bipsy kerucut harus dilakukan.
'tadium dini :B dapat diangkat seluruhnya dengan bipsy kerucut atau
dibersihkan dengan laser kanker atau bedah beku, atau biasa juga disebut histerektmi bila klien merencanakan untuk tidak punya anak.Kanker invasive dapat meluas sampai jaringan ikat, pembuluh limfe dan vena.3agina ligamentum kardinale. Fndmentrum penanganan yang dapat dilaksanakan yaitu raditerapi atau histerektmi radikal dengan mengangkat uterus atau varium jika terkena kelenjar limfe arta diperlukan kemterapi.Price, 'ylvia &. 2006/.
Kanker cervik merupakan kanker gineklgi yang pada tahap permulaan
menyerang pada bagian lining atau permukaan cervi=.Kanker jenis ini tidak dengan segera terbentuk menjadi sel yang bersifat ganas melainkan secara bertahap berubah hingga
akhirnya menjadi sel kanker.)ahap perkembangan ini yang kemudian disebut sebagai tahap pre(kanker pre(cancerus yaitu displasia, neoplasia intraepitel cervik atau !I" , dan lesi squamosa intraepitel atau #I$/ kanker cervik dia-ali dengan terbentuknya tumr yang bersifat bulky benjlan/ yang berada pada vagina bagian atas kemudian tumr ini berubah
menjadi bersifat invasif serta membesar hingga memenuhi bagian ba-ah dari pelvis.Eika invasinya kurang dari mm maka dikategrikan sebagai karsinma dengan invasi mikr micrinvasif/ dan jika lebih dari mm atau melebar hingga lebih dari " mm maka disebut sebagai tahap invasif.Pada tahap ini disebut juga tahap kanker dan membutuhkan evaluasi tahap perkembangan kanker atau stage.&khirnya, tumr tersebut berubah menjadi bersifat
destruktif dengan manifestasi ulcerasi hingga terjadi infeksi serta nekrsis jaringan.nfeksi +P3 yang berjenis ncgenik merupakan factr utama penyebab kanker cervik.+P3
merupakan virus tumr yang ber(#B& rantai ganda yang menyerang lapisan epite l basal pada daerah transfrmasi cervik dimana sel(selnya sangat rapuh.+P3 menginfeksi cervik ketika trauma mikr terjadi atau ersi pada lapisan tersebut. 3irus ini mampu menghindari deteksi system imun dengan cara membatasi ekspresi gen dan replikasinyanya hanya pada lapisan supra basal dan dapat tetap berada pada lkasi tersebut untuk jangka -aktu yang lama. 'harma et al, 200"/.
Pada umumnya screening a-al pap smear/ mampu mengidentifikasi abnrmalitas namun pemeriksaan sebaiknya dilanjutkan melalui clpscpy, :) scan, atau 5< untuk mendapatkan hasil yang definitive. @ederatin f Gyneclgy and bstetrics memberikan batasan mengenai tahapan(tahapan pada kanker cervik yang selanjutnya tahapan(tahapan ini
menjadi tahapan penting guna menentukan terapi yang cck untuk penderita.
.-. #ani(estasi Klinis
Kebanyakan sering asimtmatik. 'aat terdapat rabas atau perdarahan yang tidak teratur 8ughman.2000/
1. <abas meningkat jumlahnya dan menjadi cair. <abas ini ber-arnagelap dan berbau busuk karena nekrsis dan infeksi dari tumr
2. Perdarahan terjadi pada interval yang tidak teratur antara peride atau setelah menpasu, cukup besar dibandingkan hanya bercak yang terdapat pada pakaian dalam, dan biasanya terlihat setelah trauma ringan hubungan seksual, duching, atu defekasi/
. #engan berjalanya penyakit, perdarahan mungkin persisten dan meningkat.
4. 'ejalan dengan berkembangnya kanker, jaringan disebelah luar serviks terserang, termasuk kelenjar limfe anterir ke sacrum saraf yang terkena mengakibatkan nyeri yang sangat pada pungung tungkai.
)ahap akhir kurus ekstrem dan anemia, sering dengan demam akibat infeksi sekunder dan abses pada massa yang mengalami ulserasi, dan membentuk fistula.
.. /0C
)erlampir
.. Sta+iu" Ca. Serviks
'tadium 0 Karsinma insitu, karsinma intra epineal
'tadium Karsinma masih terbatas pada servks penyebaran ke krpus uteri/
'tadium a nvansi kanker ke strma hanya dapat dikenali secara mikrskpik, lesi yang dapat dilihat secara langsung -alau dengan invansi yang sangat superficial
dikelmpkan sevagai stadium b. kedalaman invansi ke strma tidak lebih dari mm dan lebarnya lesi tidak lebih dari " mm.
'tadium a1 nvansi ke strma dengan kedalaman tidak lebih dari mm dan lebar tidak lebih dari " mm
'tadium a2 nvansi ke strma dengan kedalaman lebih dari mm tapi kurang dari mm dan lebar tidak lebih dari " mm
'tadium b >esi terbatas di serviks atau secara mikrskpik lebih dari a
'tadium b1 8esar lesi secara klinis tidak lebih dari 4 cm
'tadium b2 8esar lesi secara klinis lebih dari 4 cm
'tadium )elah melibatkan vagina, tetapi belum sampai sepertiga ba-ah atau infiltrasi ke parametrium belum mencapai
dinding panggul.
'tadium a )elah melibatkan vagina tapi belum melibatkan parametrium
'tadium b nfiltrasi ke parametrium, tetapi belum mencapai dinding panggul
'tadium )elah melibatkan sepertiga ba-ah vagina atau adanya perluasaan sampai dinding panggul. Kasus dengan
hidrneprsis atau ganguan fungsi ginjal dimasukan dalam stadium ini, kecuali kelainan ginjal dapat dibuktikan leh sebab lain
'tadium a Keterlibatan sepertiga ba-ah vagina dan infiltrasi parametrium belum mencapai dinding panggul
'tadium b Perluasan sampai dinding panggul atau adanya hidrneprsis atau ganguan fungsi ginjal
'tadium 3 Perluasan ke luar rgan reprduktif
'tadium va Keterlibatan muksa kandung kemih atau muksa rectum
'tadium 3b 5etastase jauh atau telah keluar dari rngga panggul
.2. Pe"eriksaan Diagn*stik
&da beberapa cara memeriksakan kanker serviks, diantaranya
• 5endeteksi kanker serviks dengan Pap 'mear
Pemeriksaan Pap 'mear adalah satu cara pemeriksaan sel serviks yang dapat
mengetahui perubahan perkembangan sel rahim, sampai mengarah pada pertumbuhan sel kanker tubuh lagi pada bagian atas vagina setelah dilakukan perasi pengangkatan rahim histerektmi/.
*anita yang dianjurkan untuk melakukan tes pap smear biasanya mereka yang tinggi aktivitas seksualnya. Bamun tidak menjadi kemungkinan juga -anita yang tidak mengalami aktivitas seksualnya memeriksakan diri.
• 8ipsi
8ila pemeriksaan klpskpi terlihat ada kelainan epitel atau kelainan pembuluh darah maka harus dibuktikan dengan pemeriksaan patlgi yaitu dengan melakuakan bipsi dengan bips target atau dengan lp electrical e=cisin f the transfrmatin 7ne >F)H/ mengambil sedikit sayatan jaringan menggunakan alat lp tenaga listrik.
• Knisasi
8ila pemeriksaan klpskpi tidak akurat tetapi pada pemeriksaan pap smear terdapat lesi prekanker maka diagnsis sebaiknya ditetapkan dengan pemeriksaan knisasi. Knisasi adalah mengambil jaringan servikal dengan pembedahan kecil, serviks diambil
dengan bentuk irisan seperti kerucut.risan dapat dilakukan dengan pisau, ka-at listrik!kauter, atau dengan laser.Kadang memerlukan anestesi lkal.
• 3& nspeksi 3isual dengan &sam &setat/
5erupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker serviks sedini mungkin dengan menggunakan asam asetat (%. &lat ini begitu sederhana sebab saat
memeriksakannya tidak perlu ke labratrium dan dapat dilakukan leh bidan.
• 5endiagnsis serviks dengan klpskp
Klskpi merupakan suatu pemeriksaan untuk melihat permukaan
serviks.Pemeriksaan ini menggunakan mikrskp berkekuatan rendah yang memperbesar permukaan serviks.Perbesarannya dari 10(40 kali dari ukuran nrmal.ni dapat membantu
mengidentifikasi area permukaan serviks yang menunjukkan ketidaknrmalan.
• 3agina inflammatin self test card
3agina inflammatin self test card adalah alat pendeteksian yang dapat menjadi %arning signA. Iang ditest dengan alat ini adalah tingkat keasaman p+/, test ini cukup akurat, sebab pada umumnya apabila serang -anita terkena infeksi, mima, kista bahkan kanker serviks, kadar p+nya tinggi. #engan begitu maka melalui tets ini paling tidak -anita dapat mengetahui kndisi vagina mereka secara kasar.
• 'chillentest
:ara kerja pemeriksaan ini adalah
1. 'erviks dilesi dengan larutan ydium
2. 'el yang sehat -arnanya akan berubah menjadi cklat.
'edangkan sel yang abnrmal -arnanya menjadi putih atau kuning.Eika terkena karsinma tidak ber-arna
• Klpmikrskpi
Klpmikrskpi adalah pemeriksaan yang bergabung dengan pap smear.
Klpmikrskpi dapat melihat hapusan vagina Pap 'mear/ dengan pembesaran sampai 200 kali.
Gineskpi adalah terpng mncular, ringan, pembesaran 2.=lebihsederhana dari klpskpi/
.3. Penatalaksanaan
• )erapi lcal
)erapi lcal dilakukan pada penyakit prainvasif, yang meliputi bipsy, cauterasi, terapi laser, knisasi, dan bedah buku.
• +isterektmi
+isterektmi mungkin juga dilakukan tergantung pada usia -anita, status anak, dan atau keinginan untuk sterilisasi. +isterektmi radikal adalah pengangkatan uterus, pelvis dan ndus limfa para aurtik.
• Pembedahan dan terapi radiasia.
Pembedahan dilakukan untuk pengangkatan sel kanker. Pembedahan ini dilakukan pada kanker serviks invasive. Pada terapi batang eksternalbertujuan mengatahui luas dan lkasi tumr serta mengecilkan tumr.
• <aditerapi batang eksternala.
)erapi ini dilakukan jika ndus limfe psitif terkena dan bila batas(batas pembedahan itu tegas.;ntuk terapi radiasi ini biasanya para -anita dipasang kateter urine sehingga tetap berada di tempat tidur, makan makanan dengan diet ketat dan memakan bat untuk
mencegah defekasi, karena pada terapi ini biasanya terpasang tampn aplikatr/
• Fksenterasi pelvica.
Penatalaksanaan ini dilakukan jika terjadi kanker setempat yang berulang. Penatalaksanaan ini dapat dilakukan pada bagian anterir, psterir, atau ttal tergantung rgan yang diangkat ditambah dengan uterus dan ndus limfa disekitarnya.
• )erapi bilgi
Iaitu dengan memperkuat system kekebalan tubuh system imun/
• Kemterapi
#engan menggunakan bat(batan sitstastik.
• )erapi nutrisi
&supan makanan, jenis makanan, makanan tambahan!suplementene, beta(car, selenium, vitamin :, vitamin F, eicsap(entaenic acid/
• 5anajemen penyakit dukungan bat, penyembuhan tanpa bat melainkan dengan
aktivitas tertentu, radiasi, perasi bedah, pera-atan tradisinal dan knsultasi psiklgis/
)indakan bergantung pada usia, paritas, tua kehamilan, dan stadium kanker
1. *anita relatif muda dan hamil tua dengan kanker stadium dini, dapat melahirkan janin secara spntan
2. #alam trimester dijumpai kanker serviks, dilakukan abrtus buatan, kemudian diberikan pengbatan radiasi
. #alam trimester kehamilan segera lakukan histerektmi untuk mengeluarkan hasil knsepsi, kemudian diberikan dsis penyinaran
4. *anita yang masi relatif muda dan mendambakan anak dengan kanker serviks dilakukan knisasi atau amputasi prsi kemudian dikntrl dengan baik. 8ila anak cukup maka dikerjakan histerektmi.
.14. K*"plikasi
Pada lesi prakanker, mungkin akan menyebabkan kegagalan fungsi reprduksi karena kmplikasi pengbatan lesi prakanker. Pada kanker serviks stadium a-al akan dapat menyebabkan kegagalan fungsi reprduksi khususnya pada penderita usia muda karena pengbatan pembedahan ataupun radiasi.
Kanker serviks stadium lanjut ataupun kanker serviks yang tumbuh lagi setelah pengbatan dapat menyebabkan kematian pada penderitanya karena kegagalan
pengbatan.Pada stadium lanjut, kanker dapat menyebar metastase/ ke berbagai rgan lainnya sehingga dapat menyebabkan gangguan fungsi berbagai rgan, seperti ginjal, paru( paru, hati dan rgan lainnya. +artati Bur-ijaya, dkk, 2010/
Sedangkan menurut *an #esen, 2011, kmplikasi kanker serviks uteri adalah sebagai berikut
a/ <etensi uri
Pada -aktu histerektmi ttal radikal mudah terjadi rudapaksa pleksus saraf dan pembuluh darah kecil intrapelvis, hingga timbul gangguan sirkulasi darah, disuria, retensi uri. 8iasanya pasca perasi dipertahankan saluran urin lancer ? " hari, secara berkala dibuka ? 4 hari,
fungsi buli(buli biasanya dapat pulih.Pada retensi uri sekitar $0% dalam minggu fungsi buli(bulinya.
b/ Kista limfatik pelvis
Pasca pembersihan kelenjar limfe pelvis, drainase limfe tidak lancar, dapat terbentuk kista limfatik retrperitneal, umumnya pasien asimtmatik dan mengalami absrpsi spntan, bila kista terlalu besar timbul rasa tak enak perut ba-ah, nyeri tungkai ba-ah, akumulasi cairan kista dikeluarkan, gejala akan mereda.
c/ 'istitis radiasi dan rektitis radiasi
Pasca radiasi pelvis, pasien umumnya mengalami sistitis radiasi ataupun rektitis radiasi yang bervariasi derajatnya.Gejala berupa rasa tak enak abdmen ba-ah, plakisura, disuria atau
hematuria, tenesmus, mukke7ia, hematke7ia.8agi pasien dengan derajat ringan tak perlu ditangani, bila derajat sedang ke atas umumnya dibati dengan anti radang, hemstatik,
antispasmdic, dll.Penting diketahui bah-a penyakit kanker bukanlah tmatis berakhir pada kematian.)imbulnya ketakutan pada penderita kanker dan kanker serviks khususnya, karena selama ini kanker belum ada batnya.Bamun sejalan dengan -aktu dan penemuan baru di bidang penelitian kanker, baik penemuan jenis pera-atan dan bagaimana caranya sel(sel
kanker berkembang sudah diketahui.Kini banyak pasien kanker yang dapat bertahan hidup dan bahkan bisa sembuh.
.11.Pr*gn*sis
@aktr yang mempengaruhi prgnsis banyak, seperti stadium klinis, tipe
patlgi, metastasis kelenjar limfe, manipulasi perasi, dll.'emuanya dapat mempengaruhi hasil terapi.5aka dalam terapi pasien kanker serviks uteri harus berpikir kmprehensif, melakukan pemeriksaan cermat, analisis terpadu barulah menetapkan rejimen terapi.'etelah terapi masih harus periksa ulang berkala. *an #esen, 2011/
Karsinma serviks yang tidak dapat dibati atau tidak memberikan respns terhadap pengbatan, maka 9% akan mengalami kematian dalam 2 tahun setelah timbul gejala. Pasien yang menjalani histerektmi perasi pengangkatan rahim/ dan memiliki rasi tinggi terjadinya kekambuhan harus terus dia-asi karena -alaupun setelah histerektmi ttal masih dapat terjadi kekambuhan dalam 2 tahun sebesar $0%. 'ehingga prgnsis penyakit ini tergantung dari stadium penyakit dan pengbatan yang dilakukan s edini mungkin. Khusus kanker serviks, data rumah sakit di ndnesia mendapatkan bah-a lebih dari "0% penderita kanker serviks datang berbat pada stadium tinggi atau lanjut sehingga angka kegagalan atau tidak memuaskan pengbatan tinggi sehingga angka kematian tinggi. Eika tidak terdeteksi lebih dini, maka kanker serviks akan berakibat fatal. 8anyak kematian akibat kanker serviks yang terjadi di seluruh dunia karena pada saat dilakukan skrining ditemukan penderita sudah pada tahap stadium tinggi.
.1. Pen5egahan
'creening untuk memeriksa perubahan(perubahan leher rahim sebelum adanya gejala(gejala adalah sangat penting.'creening dapat membantu dkter mencari sel(sel abnrmal sebelum kanker berkembang.5encari dan mera-at sel(sel abnrmal dapat
mencegah kebanyakan kanker serviks. 'creening juga dapat membantu mendeteksi kanker secara dini, sehingga pera-atan akan menjadi lebih efektif.
;ntuk beberapa dekade yang lalu, jumlah -anita(-anita yang didiagnsis setiap tahun
dengan kanker serviks sudah menurun.#kter(dkter percaya bah-a ini terutama disebabkan leh sukses dari screening.
1/ 3&
3& yaitu singkatan dari nspeksi 3isual dengan &sam asetat. 5etde pemeriksaan dengan mengles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area ber-arna putih.Eika tidak ada perubahan -arna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. &nda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. ni dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Eika terlihat tanda yang
mencurigakan, maka metde deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan. 2/ Pap smear
5etde tes Pap smear yang umum yaitu dkter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel(sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat memberi jawaban apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker servix.
! Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. "ika Pap smear han#a mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasiln#a akan jauh lebih akurat dan tepat.
• Kolposkopi
"ika semua hasil tes pada metode sebelumn#a menunjukkan adan#a infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat #ang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian #ang terinfeksi. Tujuann#a untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan #ang tidak normal pada serviks atau leher rahim. "ika ada #ang tidak normal, biopsi pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai .
BAB III
ASUHAN KEPE!A/A%AN $.1.Pengka&ian
1. dentitas klien
;mur Eenis kelamin &lamat
• Keluhan utama
Pasien biasanya datang dengan keluhan nyeri intraservikal disertai dengan keputihan meyerupai air, berbau, bahkan perdarahan.
• <i-ayat penyakit sekarang
8iasanya klien pada stsdium a-al tidak merasakan keluhan yang mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium dan 4 timbul keluhan seperti perdarahan, keputihan dan rasa nyeri intra servikal.
• <i-ayat penyakit dahulu
#ata yang perlu dikaji adalah
<i-ayat abrtus, infeksi pasca abrtus, infeksi masa nifas, ri-ayat perasi kandungan, serta adanya tumr.<i-ayat keluarga yang menderita kanker.
• <i-ayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit seperti ini atau penyakit menular lain.
• <i-ayat psikssial
#alam pemeliharaan kesehatan dikaji tentang pemeliharaan gi7i di rumah dan bagaimana pengetahuan keluarga tentang penyakit kanker serviks.Kanker
serviks sering dijumpai padakelmpk ssial eknmi yang rendah, berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitasmakanan atau gi7i yang dapat mempengaruhi imunitas tubuh, serta tingkat persnal hygiene terutama kebersihan dari saluran urgenital.
1. Pemeriksaan fisik 2. nspeksi
Klien tampak kelelahan, rambut jarang, tubuh pasien kurus dan tampak sering ingin mual, kulit pucat disebabkan karena anemia, mata cekung disebabkan karena kurang tidur, klien tanpak meringis menahan kesakitan, klien mengalami keputihan, klien juga mengalami pendarahan yang sering
. Palpasi
• Pemeriksaan diagnstik
1.
1. 5endeteksi kanker serviks dengan Pap 'mear 2. 8ipsi
. Knisasi
4. 3& nspeksi 3isual dengan &sam &setat/ . 5endiagnsis serviks dengan klpskp 6. 3agina inflammatin self test card
". 'chillentest
$. Klpmikrskpi 9. Gineskpi
$..Analisis +ata
N*. Data Eti*l*gi #asalah keperawatan
Pre6"e+ikasi
1 DS7
( Pasien mengatakan merasa sakit ketika
hubungan suami(istri ( )erjadi perdarahan setelah hubungan yang kemudian berlanjut menjadi perdarahan yang abnrmal
D07 6
:a serviks J
Fkslitik J
#ari ':E kearah lumen vagina
J
5assa prliferasi
J
Bekrsis jaringan
2 DS7
( 5engungkapkan secara verbal atau isyarat
D07
( Gerakan menghindari nyeri
( Perubahan nafsu makan dan makan
( Perilaku ekspresif ( 8erfkus pada diri sendiri
:a serviks J
5enginfiltrasi jar. 'ekitar J
5enekan serabut saraf J Byeri Byeri Pas5a6"e+ikasi 1 DS7 ( Pengungkapan rasa malu! bersalah ( Pengungkapan rasa negative diri D07 ( 5enyangkal permasalahan ( 5embesar(besarkan permasalahan :a serviks J Kemterapi J Perubahan penampilan J
+arga diri rendah
( 5erasinalisasi kegalalan diri 2 DS7 ( D07 ( :a serviks J Pembedahan
<esik tinggi infeksi
DS7
( Pasien mengatakan takut mati dan tidak mau mati ( D07 ( Pasien tampak gelisah ( 8ingung ( ))3 abnrmal :a serviks J Pembedahan J )ingkat kesembuhan &nsietas 4 DS7 ( Klien mengatakan mual dan ingin muntah ( )idak nafsu makan
D07
( 88 turun
( Prsi makan tidak habis :a serviks J Kemterapi J 5ual, muntah Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
( )ampak kurus
$.$.Diagn*sa keperawatan Pre6"e+ikasi
1. Gangguan pla seksual berhubungan dengan deficit pengetahuan tentang respn alternative terhadap perubahan kndisi kesehatan
2. Byeri berhubungan dengan nekrsis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks
Pas5a6"e+ikasi
1. Gangguan knsep diri berhubungan dengan perubahan dalam gaya hidup dan penampilan akibat efek samping kemterapi
2. <esik tinggi infeksi berhubungan dengan prsedur infasif . &nsietas berhubungan dengan ancaman kematian
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah akibat dari efek samping kemradiasi
$.'.Intervensi Pre6"e+ikasi
a. Gangguan pla seksual berhubungan dengan deficit pengetahuan tentang respn alternative terhadap perubahan kndisi kesehatan
%u&uan 'etelah dilakukan tindakan kepera-atan 1=24 jam klien dan pasangan dapat memahami bah-a seksualitas tidak hanya terbatas pada aktivitas fisik
( 'uami memberikan dukungan psiklgis terhadap pengbatan istri ( 'uami sering mejaga istrinya di rumah sakit
Intervensi !asi*nal
:iptakan hubungan terapeutik atas dasar saling percaya dan saling menghargai, berikan privasi dan kepercayaan diri klien
5empermudah asuhan kepera-atan untuk pasien
&njurkan klien untuk mengungkapkan ketakutan dan menanyakan masalah
5enggali masalah yang dihadapi klien
#iskusikan bentuk alternatif ekspresi seksual yang dapat diterima pada klien sesuai kebutuhan
5enyesuaikan rencana tindakan dengan kebutuhan klien
>ibatkan pasangan dalam diskusi &kan meningkatkan mtivasi klien dalam prses penyembuhan
b. Byeri berhubungan dengan nekrsis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks
%u&uan7 menghilangkan!mengurangi nyeri yang dirasakan klien dalam 2=24 jam
Kriteria hasil7
Intervensi !asi*nal
)anyakan pasien tentang nyeri, tentukan karaktersitik nyeri
5embantu dalam evaluasi gejala nyeri kanker yang dapat melibatkan visera, saraf atau jaringan tulang
8uat skala nyeri 0(10 rentang, intensitasnya
Penggunaan skala rentang membantu pasien dalam
mengkaji tingkat nyeri
bservasi tanda(tanda vital ;ntuk mengetahui Penurunan tekanan darah peningkatan nadi dan pernafasan
Kaji pernyataan verbal dan nn verbal nyeri pasien.
Ketidaksesuaian antara verbal dan nn verbal menunjukan.derajat nyeri
Fvaluasi keefektifan pemberian bat 5emberikan bat berdasarkan aturan.
8erikan tindakan kenyamanan, ubah psisi, dll
5eningkatkan relaksasi dan pengalihan perhatian..
8erikan lingkungan tenang. Penurunan stress, menghemat energy
K0LAB0!ASI7
8erikan analgesik rutin s!d indikasi. 5empertahankan kadar bat, menghindari puncak peride nyeri