• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Nilai Lahan Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta Menggunakan Aplikasi SIG dan Penginderaan Jauh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Nilai Lahan Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta Menggunakan Aplikasi SIG dan Penginderaan Jauh"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i ANALISIS NILAI LAHAN KECAMATAN MERGANGSAN KOTA

YOGYAKARTA MENGGUNAKAN APLIKASI SIG DAN PENGINDERAAN JAUH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana S-1

Fakultas Geografi

Diajukan Oleh: Trihani Prihandoko NIM : E 100 150 021

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

(2)
(3)
(4)

INTISARI

Lahan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Kebutuhan lahan di suatu kota dari tahun ke tahun selalu berkembang sejalan dengan meningkatnya aktivitas kegiatan penduduknya. Perkembangan kota yang paling menonjol terlihat dari adanya perkembangan jumlah penduduk dan bangunan yang ada di kota tersebut. Fenomena perkembangan jumlah tersebut, akan semakin meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan peningkatan fungsi dan peranan lahan di kota, serta peningkatan aktivitas yang ada di dalam suatu kota. Kecamatan Mergangsan adalah salah satu kecamatan di Kota Yogyakarta yang strategis dan dekat dengan pusat kota menyebabkan tingkat permintaan lahan di kecamatan ini tinggi dan berpengaruh terhadap naiknya tingkat nilai lahan. Agar perkembangan nilai lahan dapat dimonitoring, maka diperlukan suatu analisa untuk mengetahui agihan nilai lahan dan analisa faktor dominan yang mempengaruhi nilai lahan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik Stratified Purpose Sampling, dianalisa overlay menggunakan kuantitatif berjenjang, dan dikelaskan dengan klasifikasi data Equal Interval. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penggunaan lahan, aksesibilitas positif, aksesibilitas negatif, dan kelengkapan utilitas. Berdasarkan hasil berupa Peta Nilai Lahan Kecamatan Mergangsan yang terbagi menjadi 3 kelas yaitu kelas tinggi, sedang, dan rendah. Kelurahan yang memiliki nilai lahan paling tinggi yaitu Kelurahan Keparakan dengan luas lahan 38,37 ha dengan persentase 80,95 % . Untuk kelurahan yang memiliki nilai lahan paling rendah yaitu Kelurahan Wirogunan yaitu 17,92 % dengan luas lahan 14,02 ha. Faktor aksesibilitas positif merupakan faktor yang paling berpengaruh pada tingginya nilai lahan di Kecamatan Mergangsan yaitu banyaknya jalan lokal yang tersebar sehingga mempermudah masyarakat untuk menuju suatu tempat.

(5)

v

ABSTRACT

Land is one of the basic needs that must be fulfilled by every human being. Land needs in a city from year to year is always growing in line with the increased activity of the population. The development of the most prominent city seen from the development of population and buildings in the city. The phenomenon of the development of these numbers, will increase over time along with the improvement of functions and role of land in the city, as well as an increase in activity within a city. Mergangsan district is one of the districts in Yogyakarta City which is strategic and close to the city center causing the demand of land in this district is high and influential to the increase of land value level. In order to develop the value of land can be monitored, it is needed an analysis to know the value of land and analysis of dominant factors that affect the value of land.

The method used in this research is survey method with Stratified Purpose Sampling technique, analyzed the overlay using quantitative tiered, and explained by Equal Interval data classification. The parameters used in this research are land use, positive accessibility, negative accessibility, and completeness of utility. Based on the results of the Map Land Value Mergangsan District is divided into 3 classes of high, medium, and low. Kelurahan which has the highest land value is Keparakan Village with a land area of 38.37 ha with a percentage of 80.95%. For the village that has the lowest land value is Wirogunan village is 17.92% with a land area of 14.02 ha. Positive accessibility factor is the most influential factor on the high value of land in Mergangsan District that is the number of local roads spread so as to facilitate the community to get somewhere.

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI...ii

PERNYATAAN...iii

INTISARI ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ... ix KATA PENGANTAR ... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Pengantar... 1 1.1.1 Latar Belakang ... 1 1.1.2 Perumusan Masalah ... 5 1.1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.1.4 Kegunaan Penelitian... 5

1.2 Telaah Pustaka dan Penelitian Sebelumnya ... 6

1.2.1 Telaah Pustaka ... 6

1.2.2 Penelitian Sebelumnya ... 16

1.2.3 Kerangka Penelitian ... 18

1.3 Metode Penelitian... 20

1.3.1 Populasi/Objek Penelitian ... 21

1.3.2 Teknik Pengambilan Sampel... 23

1.3.3 Metode Pengumpulan Data ... 23

1.3.4 Instrumen Penelitian... 23

1.3.5 Metode Pengolahan Data ... 24

1.3.6 Metode Analisis Data... 31

1.4 Diagram Alir Penelitian ... 33

(7)

vii

BAB II DESKRIPSI GEOGRAFIS DAERAH PENELITIAN... 36

2.1 Kondisi Geografis Daerah Penelitian... 36

2.2 Letak dan Luas ... 36

2.3 Geologi dan Geomofrologi... ... 38

2.4 Iklim dan Curah Hujan... 38

2.5 Penggunaan Lahan ... 40

2.6 Jumlah dan Kepadatan Penduduk ... 41

2.6 Aksesibilitas Lahan ... 41

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43

3.1 Analisis Agihan Nilai Lahan ... 43

3.2 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Lahan ... 50

3.2.1 Penggunaan Lahan ... 50

3.2.2 Aksesibilitas Positif... 65

3.2.3 Aksesibilitas Negatif ... 67

3.2.4 Kelengkapan Utilitas... 69

3.2.5 Faktor yang Paling Mempengaruhi Nilai Lahan ... 71

BAB IV PENUTUP ... 75

4.1 Kesimpulan ... 75

4.2 Saran... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76 LAMPIRAN

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk di Kecamatan Mergangsan... 1

Tabel 1.2 Klasifikasi Penggunaan Lahan Kota ...7

Tabel 1.3 Profil Dan Spesifikasi Satelit Quickbird ...10

Tabel 1.4 Tabel Penelitian Sebelumnya ...17

Tabel 1.5 Parameter Penggunaan Lahan Dan Harkat ...28

Tabel 1.6 Parameter Aksesibilitas Positif Dan Harkat ...29

Tabel 1.7 Parameter Aksesibilitas Negatif Dan Harkat ...30

Tabel 1.8 Parameter Penentu Nilai Lahan...31

Tabel 2.1 Curah Hujan menurut 3 (tiga) Stasiun Pengamat Hujan di Kota Yogyakarta Tahun 2015...39

Tabel 2.2 Rata-rata Suhu dan Kelembaban Udara Menurut Bulan di Kota Yogyakarta Tahun 2015...40

Tabel 2.3 Penggunaan Lahan Kecamatan Mergangsan...41

Tabel 3.1 Luas dan Persentase Nilai Lahan Kecamatan Mergangsan...44

Tabel 3.2 Luas dan Persentase Nilai Lahan per Kelurahan di Kecamatan Mergangsan...45

Tabel 3.3 Klasifikasi dan Jumlah Harkat Tingkat Nilai Lahan...45

Tabel 3.4 Hasil Wawancara Harga Lahan di Kecamatan Mergangsan...47

Tabel 3.5 Luas, Persentase Nilai Lahan dan Harga Lahan di Kecamatan Mergangsan...48

Tabel 3.6 Tabel Hasil Akurasi Penentuan Harga Lahan Menurut Nilai Lahan di Kecamatan Mergangsan...50

Tabel 3.7 Penggunaan Lahan Kecamatan Mergangsan...63

Tabel 3.8 Luas dan Persentase Aksesibilitas Positif...65

Tabel 3.9 Luas dan Persentase Aksesibilitas Negatif...67

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kota Yogyakarta... ...2

Gambar 1.2 Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta...3

Gambar 1.3 Permukiman kumuh di sepanjang Sungai Code... ...4

Gambar 1.4 Salah satu Hotel yang berada di wilayah Kecamatan Mergangsan...4

Gambar 1.5 Kerangka Pemikiran...20

Gambar 1.6Proses Tumpang Susun Analisis Spasial GIS Kuantitatif Berjenjang...32

Gambar 1.7 Diagram Alir Penelitian...34

Gambar 2.1 Peta Batas Administrasi Kecamatan Mergangsan...37

Gambar 3.1 Peta Agihan Nilai Lahan Kec. Mergangsan...46

Gambar 3.2 Peta Agihan Harga Lahan Kec. Mergangsan...49

Gambar 3.3 Penggunaan Lahan Masjid...51

Gambar 3.4 Penggunaan Lahan Gereja ...51

Gambar 3.5 Penggunaan Lahan Gudang ...52

Gambar 3.6 Penggunaan Lahan Kantor Pemerintahan...53

Gambar 3.7 Penggunaan Lahan Kantor Swasta ...53

Gambar 3.8 Penggunaan Lahan Sekolah ... ...54

Gambar 3.9 Penggunaan Lahan Bank... ...55

Gambar 3.10 Penggunaan Lahan Asrama...55

Gambar 3.11 Penggunaan Lahan Hotel...56

Gambar 3.12 Penggunaan Lahan Homestay...57

Gambar 3.13 Penggunaan Lahan Lapangan...57

Gambar 3.14 Penggunaan Lahan Layanan kesehatan... ...58

(10)

Gambar 3.16 Penggunaan Lahan Pusat Perbelanjaan...59

Gambar 3.17 Penggunaan Lahan Pasar... ...60

Gambar 3.18 Penggunaan Lahan Permukiman teratur... ...60

Gambar 3.19 Penggunaan Lahan Permukiman tidak teratur... ...61

Gambar 3.20 Penggunaan Lahan Museum... ...62

Gambar 3.21 Penggunaan Lahan Kuburan/Makam... ...62

Gambar 3.22 Peta Penggunaan Lahan Kec. Mergangsan...64

Gambar 3.23 Peta Aksesibilitas Positif Kec. Mergangsan...66

Gambar 3.24 Peta Aksesibilitas Negatif Kec. Mergangsan... ...68

Gambar 3.25 Peta Kelengkapan Utilitas Kec. Mergangsan... ...70

Gambar 3.26 Grafik Harkat Parameter Nilai Lahan Kelurahan Wirogunan... ... ...71

Gambar 3.27 Grafik Harkat Parameter Nilai Lahan Kelurahan Keparakan.. ...72

Gambar 3.28 Grafik Harkat Parameter Nilai Lahan Kelurahan Brontokusuman ...73

(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Nilai Lahan di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta Menggunakan Aplikasi SIG dan Penginderaan Jauh” Pembuatan laporan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Sarjana Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam menyelesaikan laporan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan baik yang bersifat moral maupun materi dari banyak pihak. Atas bantuan tersebut penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Dekan Fakultas Geografi UMS Bapak Yuli Priyono, M. Si. yang telah memberikan banyak bantuan, doa, dan motivasi,

2. Bapak Agus Anggoro Sigit, S.Si, M.Sc yang telah memberikan banyak motivasi dan masukan selaku dosen pembimbing Skripsi,

3. Bapak Drs. Suharjo, M.P dan Bapak Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M. Si selaku dosen penguji, terima kasih untuk masukan, kritik dan saran yang telah diberikan, sehingga menghasilkan karya tulis yang lebih baik,

4. Kedua orangtua saya, Bapak Sunarto dan Ibu Sri Nuryanti yang telah memberikan banyak doa, semangat, dan dukungan,

5. Kakak saya Willi Hendrastaka sekeluarga dan Wahyu Aprilintoko sekeluarga yang telah banyak memberikan doa dan dukungan,

6. Teman-teman D3 PJ & SIG UGM tercinta, Anisa Nurma Sari, Ririn Nadia, Puspasari Dwi N., Elzha, Wibi A., Aka Krispiono, Adib Irfai, Shandy Adi Prakoso, Nanang A. P., Danar Madya Alfari, Arfiani, Dimas Eka Fajar, dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang telah memberikan semangat, dukungan, dan doa,

(12)

7. Para sahabat saya yang tergabung dalam PMM Jowah V, Kominitas GIS, Perkumpulan Pemain Bola Basket IMS, PGSI DIY,dan PPMI DIY yang tak henti-hentinya memberikan semangat, dukungan dan doa,

8. Keluarga besar Fakultas Geografi UMS yang banyak membantu dan memberikan semangat, dan

9. Seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari kelemahan dan kesalahan. Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan kualitas hasil penulisan dan penyusunan laporan yang lebih baik penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat dan dapat digunakan sebaagai referensi untuk menambah ilmu dan pengetahuan.

Surakarta, 10 September 2017 Penulis

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif terjadi pada partisipan karena pemberian uang saku dari orang tua yang dapat dibelikan sesuatu

 Melaksanakan tugas lain di bidang sarana dan prasarana dinas yang ditugaskan oleh Kepala Bidang Sumber : Peraturan Bupati Karimun No.07 Tahun 2007.. RENSTRA DINAS

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

[r]

Kemampuan kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang

Berdasarkan Tabel 11 diatas, dapat disimpulkan bahwa media yang disukai oleh petani rumput laut di Desa Tellumpanua Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru adalah

Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk melanjutkan penelitian Sofyani et al., dan menganalisis lebih lanjut mengenai perbandingan dan perbedaan