• Tidak ada hasil yang ditemukan

CRITICAL SUCCES FACTORS PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN DI KABUPATEN PIDIE JAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CRITICAL SUCCES FACTORS PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN DI KABUPATEN PIDIE JAYA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

15 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

CRITICAL SUCCES FACTORS PELAKSANAAN

PROYEK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN

DI KABUPATEN PIDIE JAYA

Gunawan1, Moch. Afifuddin2, Ibnu Abbas Majid2 1)

Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Abstract: Construction projects in Pidie Jaya district has increased in many sectors, one of which is the infrastructure of roads and bridges. Implementation of road and bridge construction projects are experiencing success is influenced by many factors critical to project implementation. To study the factors that support the implementation of road and bridge construction projects , the research objective are identify the top 5 category and top 10 Critical success factors in the implementation of road and bridge projects in the Public Works Department of Pidie Jaya district. Primary data were collected through a questionnaire survey with the target respondent was the Owner and Contractor engaged in road and bridge construction projects in the 2012 budget. The results indicate that the affect the success of the construction of roads and bridges in Pidie Jaya district include : ranked in the top 5 Critical Success Factors category consists of: Contractors category; the category Consultants / Team Planner; Project Management; Project Managers; and Owner. While ranking the top10 critical success factors are factors; the ability to solve problems; communication systems; effectiveness to make decisions; Owner emphasis on high quality construction; project monitoring; project manager leadership skills; capability engineering project manager; Owner emphasis on rapid construction; Owner project management; and adequacy of funds.

Keywords: Critical success factors, roads and bridges, Pidie Jaya district.

Abstrak: Pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Pidie jaya mengalami peningkatan

diberbagai sektor, salah satunya adalah sektor infrastruktur jalan dan jembatan. Pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan tersebut mengalami keberhasilan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor penentu kesuksesan pelaksanaan proyek. Untuk mempelajari faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan, maka tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasikan 5 teratas kategori dan 10 Critical success factors dalam pelaksanaan proyek jalan dan jembatan di Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Pidie Jaya. Pengumpulan data primer dilakukan melalui survey kuesioner dengan target responden adalah pihak Owner dan Kontraktor yang terlibat dalam proyek konstruksi jalan dan jembatan tahun anggaran 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mempengaruhi kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Kabupaten Pidie Jaya meliputi: peringkat 5 teratas kategori Critical Success Factors terdiri atas: kategori kontraktor; kategori Konsultan/Tim Perencana; Manajemen Proyek; Manajer Proyek; dan Owner. Sedangkan peringkat 10 teratas critical success factors yaitu faktor kemampuan menyelesaikan masalah; sistem komunikasi; efektifitas membuat keputusan, penekanan Owner pada mutu tinggi konstruksi; monitoring proyek; keahlian memimpin manager proyek; kemampuan teknik manager proyek; penekanan Owner pada konstruksi yang cepat; manajemen proyek Owner; dan kecukupan dana.

Kata Kunci: Critical success factors, jalan dan jembatan, Kabupaten Pidie Jaya.

PENDAHULUAN

Kabupaten Pidie Jaya adalah salah satu kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten induk yaitu Kabupaten Pidie. Sebagai

kabupaten yang baru diresmikan, Pemerintah Daerah beserta perangkatnya sedang giat melaksanakan pembangunan di semua sektor,

(2)

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 16 salah satunya adalah sektor infrastruktur jalan

dan jembatan.

Dalam pelaksanaan proyek-proyek konstruksi jalan dan jembatan pada umumnya banyak menghadapi permasalahan baik berkaitan dengan waktu, biaya maupun mutu. Proyek konstruksi jalan dan jembatan dikabupaten Pidie Jaya telah berhasil dilakukan sesuai dengan batasan waktu, biaya, dan mutu. Keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan penerapan manajemen proyek, pemeliharaan, metode pengadaan, peran Owner, pengetahuan dan keahlian konsultan perencana, manajemen kontraktor, peran manajer proyek dan kondisi lingkungan kerja dan bisnis.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis berinisiatif untuk meneliti faktor-faktor apa saja yang berkonstribusi terhadap keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Kategori dan Faktor Kritikal apa saja yang dapat mempengaruhi kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Pidie Jaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi atau mengetahui 5(lima) teratas kategori Critical

Succes Factors dan mengidentifikasi atau

mengetahui 10 (sepuluh) teratas Critical Succes

Factors pelaksanaan proyek jalan dan jembatan

di Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Pidie Jaya.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Proyek konstruksi jalan dan jembatan, yang dijadikan objek penelitian adalah proyek pada tahun anggaran 2012 dengan sumber dana OTSUS (Otonomi Khusus) dan APBK (Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten) Pidie Jaya tahun 2012 dibawah manajemen Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pidie Jaya. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei kuesioner dengan target responden adalah pihak Owner (pemilik proyek/pengguna jasa) dan pihak Kontraktor (penyedia jasa).

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif antara lain: Perbaikan manajemen proyek dalam pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Pidie Jaya; Peningkatan kemampuan perusahaan konstruksi (kontraktor) dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan; Memberikan pengetahuan manajemen konstruksi khususnya tentang pelaksanaan proyek konstruksi di wilayah Aceh bagi mahasiswa.

Metode penelitian yang dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu dengan melakukan kajian kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder yang digunakan untuk menyusun/merancang kuesioner, melakukan penelitian lapangan dalam rangka pengumpulan data primer yang dimulai dari merancang kuesioner, menentukan target

(3)

17 - Volume 3, No. 1, Februari 2014 responden, mendistribusikan kuesioner, dan pengumpulan kembali feedback kuesioner dari target responden. Pengolahan data dimulai dengan uji reliabilitas, analisa frekuensi,

relative importance index, dan uji korelasi Rank Spearman, serta perangkingan kategori dan Critical success factors. Pembahasan dilakukan

terhadap 5 kategori utama dan 10 critical

succes factors yang paling berkontribusi

terhadap kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan survey yang dilakukan pada Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Pidie Jaya diperoleh bahwa adanya hubungan signifikan dalam peringkat antara keduanya dimana, kategori kontraktor merupakan peringkat teratas dari kategori

Critical success factors pelaksanaan proyek

konstruksi dan variabel faktor kemampuan menyelesaikan masalah (kategori Manajemen Proyek) menjadi faktor teratas dalam pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Kabupaten Pidie Jaya.

KAJIAN KEPUSTAKAAN Proyek Konstruksi

Cleland dan King (1983) menyatakan bahwa proyek merupakan gabungan dari beberapa sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/ perbaikan sarana fasilitas (gedung, jalan, jembatan, bendungan dan

sebagainya) atau bisa juga berupa kegiatan penelitian dan pengembangan.

Tahapan Pelaksanaan Proyek Konstruksi El-Reedy (2011) menyatakan bahwa proses pembangunan proyek konstruksi terdiri dari tujuh tahapan, Tahapan-tahapan tersebut adalah ide, studi kelayakan, pra desain, detail engineering desain, pengadaan atau pelelangan, pelaksanaan atau konstruksi, serta operasional dan pemeliharaan.

Pihak Yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi

Husen (2009) menyatakan bahwa agar keinginan dan kebutuhan masing-masing pihak dalam pelaksanaan suatu proyek dapat direalisasikan dalam suatu usaha bersama dalam untuk pencapaian suatu sasaran dan tujuan, maka perlu dilakukan indetifikasi terhadap organisasi atau individual yang terlibat, baik dari internal maupun eksternal, yang berperan pada proyek, dan harus diantisipasi selama proyek berlangsung.

Kesuksesan Proyek

Chua dkk (1999) menyatakan bahwa selain sasaran biaya, mutu, dan waktu maka ada beberapa sasaran spesifik yang harus dicapai suatu proyek. Sedangkan Sanvido (1992) menyatakan proyek dikatakan sukses apabila memenuhi empat faktor, antara lain proyek berjalan sesuai jadwal, pengeluaran lebih kecil dari yang direncanakan, masalah yang terjadi dalam proyek kecil, dan mendapat keutungan.

(4)

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 18 Trauner (1993) menyatakan bahwa

secara umum suksesnya sebuah proyek mempunyai hubungan dengan perpektif dari pihak-pihak yang terlibat. Saqib dkk (2008) menyatakan sejumlah faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi, dapat dikelompokkan atau digroupkan dalan 7 kategori, yaitu: a)Kategori manajemen proyek, b)Kategori faktor yang berkaitan dengan pengadaan, c)Kategori faktor yang berkaitan dengan owner, d) Kategori faktor yang berkaitan dengan konsultan/tim perencana, e) Kategori faktor yang berkaitan kontraktor, f) Kategori faktor yang berkaitan dengan manajer proyek, g) Kategori faktor yang berkaitan dengan lingkungan kerja dan bisnis.

Penelitian Terkait Critical Succes Factors yang Mempengaruhi Kinerja Pelaksanaan Proyek Konstruksi Di Aceh

Penelitian terkait dengan pelaksanaan proyek konstruksi di wilayah Provinsi Aceh telah banyak dilaksanakan baik oleh peneliti akademisi, maupun oleh mahasiswa pasca sarjana dan sarjana teknik sipil. Arya (2011), telah mengidentifikasi 10 (sepuluh) faktor-faktor kritikal yang berkonstribusi terhadap kesuksesan pelaksanaan proyek-proyek konstruksi jalan dan jembatan di kabupaten Gayo Lues adalah: Faktor keahlian teknis manajer proyek; pengalaman manajer proyek; keahlian perencanaan manajer proyek; keahlian mengorganisir manajer proyek; komitmen manajer proyek memenuhi mutu;biaya dan waktu; pelaksanaan manajemen proyek yang

mantap dan menyeluruh; keterlibatan dari awal dan seterusnya manajer proyek dalam konstruksi; kompleksitas proyek; keahlian mengkoordinasi manajer proyek; dan sistem komunikasi. Selain itu, Yulandari (2013), telah mengidentifikasikan 5 (lima) faktor teratas yang merupakan faktor-faktor penting penyebab keterlambatan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Kota Sabang yaitu: faktor kekurangan jumlah peralatan, faktor kondisi cuaca, faktor perubahan desain oleh Owner, faktor keterlambatan pengiriman bahan, dan faktor kekurangan bahan konstruksi.

Identifikasi Kategori Dan Faktor-Faktor kritikal Yang Mempengaruhi Kesuksessan Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, maka dapat diidentifikasikan faktor-faktor kritikal yang mempengaruhi kesuksessan pelaksanaan proyek konstruksi sebagi berikut:

No Kategori Faktor 1 Manajemen proyek 1. Sistem komunikasi 2. Mekanisme kontrol 3. Kemampuan Feedback 4. Kemampuan menyelesaikan masalah 5. Usaha perencanaan 6. Efektifitas membuat keputusan 7. Monitoring proyek 8. Mengembangkan struktur organisasi proyek yang tepat 9. Mengimplementasika n program keselamatan yang efektif 10. Mengembangkan program penjaminan mutu yang efektif 11. Rencana dan jadwal

yang digunakan 12. Mengendalikan kerja

(5)

19 - Volume 3, No. 1, Februari 2014 No Kategori Faktor 13. Pengalaman manajemen proyek sebelumnya 14. Indetifikasi dan alokasi risiko 15. Proses penyelesaian perselisihan formal 16. Program constructability 17. Pelatihan SDM untuk kebutuhan skill proyek 2 Pengadaan 18. Sistem penyelenggaraan proyek 19. Metode penawaran proyek 20. Mekanisme/sistem kontrak proyek

3 Owner 21. Pengaruh owner atau representif owner 22. Pengalaman owner 23. Jenis owner (pemerintah/swasta 24. Pengetahuan owner terhadap organisasi proyek konstruksi 25. Kepercayaan owner terhadap tim konstruksi 26. Penerapan teknis

terakhir oleh owner 27. Pendefinisian skop dan tujuan proyek yang tepat dan jelas oleh owner 28. Ketepatan keputusan

yang dibuat oleh owner/ representatif owner

29. Keinginan menangani risiko oleh owner 30. Penekanan owner

pada biaya konstruksi rendah

31. Penekanan owner pada mutu tinggi konstruksi 32. Penekanan owner

pada konstruksi yang cepat 33. Manajemen proyek owner 34. Kemampuan owner untuk meringkas 35. Kemampuan owner untuk mendefinisikan keputusan 36. Kemampuan owner untuk mendefinisikan peran 4 Konsultan/ tim perencana 37. Pengalaman tim perencana 38. Komplesitas disain proyek 39. Kesalahan dan keterlambatan memproduksi No Kategori Faktor dokumen desain 40. Kontribusi tim disain

pada konstruksi (constructability, value engineering) 41. Kecukupan rencana dan spesifikasi 5 Kontraktor 42. Pengalaman kontraktor dalam proyek konstruksi 43. Manajemen site 44. Supervisi 45. Penglibatan subkontraktor 46. Cash flow kontraktor 47. Efektifitas sistem pengendalian biaya 48. Kecepatan aliran informasi 6 Manajer proyek 49. Kompetensi manajer proyek 50. Pengalaman manajer proyek 51. Kewenangan manajer proyek membuat keputusan dari hari ke hari

52. Kewenangan manajer proyek membuat keputusan keuangan, dan memiliki anggota tim kunci 53. Kemampuan teknik manajer proyek 54. Keahlian memimpin manager proyek 55. Kemampuan dan hubungan manajer proyek dengan kontraktor/subkontrak tor 56. Kemampuan dan hubungan manajer proyek dengan owner/repsentatif owner 57. Keahlian motivasi manajer proyek 58. Komitmen manajer proyek terhadap pencapaian mutu, biaya dan waktu 59. Keterlibatan dari

awal dan selanjutnya manajer proyek dalam proyek 60. Kemampuan beradaptasi manajer proyek untuk perubahan rencana proyek 61. Kemampuan manajer proyek untuk mendelegasikan kewenangan 62. Rapat-rapat pengendalian konstruksi

(6)

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 20 No Kategori Faktor kerja dan bisnis 64. Lingkungan sosial 65. Lingkungan politik 66. Lingkungan kerja fisik 67. Lingkungan hubungan-hubungan industrial 68. Lingkungan persetujuan/izin administrasi 69. Komitmen semua pihak terhadap proyek 70. Kecukupan dana 71. Ketersediaan teknologi 72. Ketersediaan tenaga kerja skill 73. Curang, korupsi,

sikap pilih kasih, dan kurang etika

Sumber: Muhammad Saqib, Rizwan.U. Farooqui dan Sarosh. H. Lodi (2008), Arya (2011), Yulandari (2013).

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas atau kehandalan menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Arikunto (2006), menyatakan bahwa reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Uji reliabilitas yang digunakan adalah untuk sekali pengambilan data dan untuk menganalisis kuisioner yang skalanya bukan 0 dan 1 digunakan rumus Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dikatakan reliabel bila nilai Alpha Cronbach >0,6 dengan rumus sebagai berikut:

𝑟𝑖 = 𝑘 𝑘−1 1 − 𝜎𝑏 2 𝜎𝑡2 Dimana : 𝑟𝑖 = Reliabilitas instrumen;

k = Banyaknya butir pertanyaan; 𝜎𝑏2 = Jumlah varian butir;

𝜎𝑡2 = varian total.

Rumus untuk varians butir dan varians total:

𝜎𝑡2 = 𝑋𝑡 2 𝑛 − ( 𝑋𝑡 )2 𝑛2 𝜎𝑏2 = 𝐽𝑘𝑖 𝑛 − 𝐽𝑘𝑠 𝑛2 Dimana: 𝜎𝑡2 = Varians total; 𝜎𝑏2 = Varians butir; Xt2

= Kuadrat jumlah total jawaban responden;

Xt = Jumlah total jawaban responden; Jki = Jumlah kuadrat seluruh butir; Jks = Jumlah kuadrat subjek; n = Jumlah responden.

Analisis frekuensi

Analisa frekuensi diperlukan untuk perhitungan Relative Importance Index (RII) . Analisis statistik frekuensi secara umum menunjukkan persentase bagi setiap pertanyaan pada penelitian ini. Pada analisa frekuensi, persentase dapat dihitung dengan rumus:

% Frekuensi = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑥 100 %

Analisa Relative Importance Index

Penentuan tingkat kepentingan yang ditunjukkan oleh pihak-pihak yang terkait digunakan untuk mengukur nilai relative

importance index dari masing-masing faktor

(Narbuko dan Achmadi, 2004). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Relative Importance Index (RII) = 𝑊𝑖𝑋𝑖

5 𝑖=1 𝑊𝑖 5 𝑖=1 Dimana:

I = Indeks kategori respon (1, 2, 3, 4 dan 5) Bagian B (Paling penting, Sangat Penting, Penting, Kurang Penting, Tidak Penting)

(7)

21 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

respon ke-i (1, 2, 3, 4, 5 secara berurutan)

Xi = Frekuensi dari respon ke-i sebagai

persentase dari total responden untuk setiap faktor.

Dari hasil perhitungan RII kedua kelompok yang berbeda maka dapat ditentukan nilai RII gabungan untuk menentukan peringkat

Critical success factors yang mempengaruhi

kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Kabupaten Pidie Jaya menurut pendapat kedua kelompok responden dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

RII gabungan = 𝑅𝐼𝐼𝑜 + 𝑅𝐼𝐼𝑘 2

Dimana:

RIIo = Nilai RII Kelompok Responden

Owner

RIIk = Nilai RII Kelompok Responden Kontraktor

Analisa Korelasi Rank Spearman

Untuk mengukur kuatnya hubungan antara dua variabel tidak berdasarkan pasangan nilai data yang sebenarnya, tetapi berdasarkan rangkingnya. Hubungan tersebut dinamakan rank correlation coeficient. Analisa korelasi rank Spearman termasuk dalam statistik non-parametrik. Metode korelasi ini ditemukan Carl Spearman pada tahun 1904 (Narbuko dan Achmadi, 2004). Rumus yang digunakan:

rs =

1-6 𝑛𝑖=1𝑑𝑖2 𝑛(𝑛2−1) dimana:

r = Koefisien korelasi Spearman antara 2 grup;

n = Banyaknya pasangan data;

d = Belisih dari tiap pasangan rangking.

Keterkaitan antara peringkat dari pihak-pihak tersebut dibuktikan dengan sebuah uji hipotesa dengan taraf signifikan 95%. Untuk mengetahui apakah korelasi tersebut diterima atau ditolak antara dua kelompok terhadap

Critical success factors yang mempengaruhi

kesuksessan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Kabupaten Pidie Jaya maka diperlukan uji hipotesa. Rumusan hipotesa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

𝐻1 = ada hubungan signifikan dalam

peringkat antara 2 kelompok.

𝐻0= tidak ada hubungan signifikan dalam

peringkat antara 2 kelompok.

𝐻0 diterima (𝐻1 ditolak) apabila nilai

probabilitas < 0,05.

𝐻1 diterima (𝐻0 ditolak) apabila nilai

probabilitas > 0,05.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilakukan terhadap 34 paket konstruksi jalan dan jembatan pada tahun 2012 . Populasi untuk penelitian ini bersumber dari 34 paket proyek konstruksi jalan dan jembatan di kabupaten pidie jaya yang meliputi pihak Owner dan Kontraktor. Untuk setiap

(8)

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 22 responden mewakili para pihak sebuah proyek.

Sehingga jumlah populasi responden secara keseluruhan adalah 34 proyek x 2 orang = 68 orang. Dari jumlah responden tersebut, maka diperlukan sebanyak 68 responden dibagi 2 kategori responden = 34 Owner dan 34 Kontraktor. Untuk penelitian ini jumlah sampel diambil sama dengan jumlah populasi.

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder.

Data Primer

Pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan melalui survei kuisioner. Penyusunan kuisioner dilakukan berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan.

Data Sekunder

Data sekunder berupa penentuan populasi dan sampel berdasarkan kajian literatur.

Desain Kuisioner

Kuisioner dalam penelitian ini di desain mengikuti Skala Likert. Riduwan (2003) menyatakan Skala likert adalah standar penilaian variabel dalam bentuk pengkodean untuk mengukur item-item pernyataan yang bersifat positif maupun pernyataan negatif terhadap masalah yang diteliti.

Metode Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh selanjutnya direkap

dengan bantuan software microsoft excel dan SPSS. Analisa yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas: Analisa Reliabilitas untuk menguji kelayakan kuesioner yang digunakan, Analisa Frekuensi untuk menentukan persentase jawaban setiap variabel, Analisa Relative Importance Indeks untuk menunjukkan nilai RII dari responden (Owner dan Kontraktor) secara keseluruhan dan nilai RII gabungan dari kedua pihak Responden serta dapat ditentukan peringkat dan kekuatan pengaruh dari setiap variabel berdasarkan nilai RII yang diperoleh, dan Analisa Korelasi Rank Spearman untuk menunjukkan hubungan antara kedua responden dengan menggunakan peringkat dari setiap variabel.

HASIL PEMBAHASAN

Kategori Critical Succes Factors

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan maka telah teridentifikasi 5 (Lima) peringkat teratas Kategori Critical

Succes Factors yaitu:

1. Kategori Kontraktor

Kontraktor sebagai penanggung jawab dalam pelaksanaan kontruksi merupakan kategori utama dalam faktor sukses pelaksanaan konstruksi jalan dan jembatan di kabupaten Pidie jaya. 2. Kategori Konsultan/ Tim Perencana

Konsultan/ Tim perencana harus mengunakan wewenangnya seefektif dan seefisien mungkin dalam merencanakan proyek konstruksi guna meminimalisir kesalahan atau ketidaksesuaian

(9)

23 - Volume 3, No. 1, Februari 2014 konstruksi dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

3. Manajemen Proyek

Manajemen Proyek yang terkoordinasi dengan baik akan memberikan kemudahan bagi pelaksanan proyek konstruksi dalam mengatur anggaran yang akan digunakan.

4. Manajer Proyek

Manajer proyek memiliki tanggung jawab dalam pencapaian mutu, biaya dan waktu. Seorang manajer proyek hendaknya memiliki kompetensi yang baik dalam memahami proyek yang akan dilaksanakan.

5. Owner

Owner sebagai pengguna jasa memiliki wewenang untuk melakukan penekanan terhadap penyedia jasa (kontraktor).

Critical Succes Factors

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan maka telah teridentifikasi 10 (sepuluh) peringkat teratas Critical Succes

Factors yaitu:

1. Kemampuan menyelesaikan masalah Faktor kemampuan dalam menyelesaikan masalah merupakan faktor teratas karena keakuratan/ ketepatannya sangat diperlukan dalam mengambil keputusan. 2. Sistem komunikasi

Sistem komunikasi tidak hanya terbatas antara Penyedia jasa (Kontraktor) dan Pengguna Jasa, keberadaan para pekerja dengan segala risiko dan tantangan kerja

yang dihadapinya harus diberikan informasi semaksimal mungkin untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja dan pengelembungan biaya konstruksi dengan adanya kejadian diluar perencanaan.

3. Efektifitas membuat keputusan

Keefektifan keputusan akan memperlancar jalannya proses konstruksi dan memerlukan manajemen yang baik dalam aplikasinya.

4. Penekanan Owner pada mutu tinggi konstruksi

Faktor penekanan Owner pada mutu tinggi konstruksi merupakan komitmen owner dalam mengupayakan konstruksi yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan.

5. Monitoring proyek

Monitoring proyek dilakukan untuk mengetahui sejauh mana progress pelaksanaan proyek, guna menghindari keterlambatan waktu penyelesaian. 6. Keahlian memimpin manager proyek

Manajer proyek dengan segala pengalaman dan integritasnya dalam perusahaan akan menggunakan segala keahliannya untuk melaksanakan proyek konstruksi secara tepat guna dan tepat waktu.

7. Kemampuan teknik manager proyek Kemampuan teknik manager proyek dapat memberikan nilai lebih bagi seorang manager proyek.

(10)

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 24 8. Penekanan Owner pada konstruksi yang

cepat

Kemampuan Owner memberikan tekanan untuk pelaksanaan konstruksi yang cepat akan memberikan dampak yang positif bagi pelaksana konstruksi.

9. Manajemen proyek Owner

Owner sebagai pengguna jasa hendaknya

juga memiliki manajemen proyek yang baik, guna mengakomodir secara keseluruhan kegiatan pengadaan proyek konstruksi yang diawali dengan tahap perencanaan, pelelangan, dan pengumuman pemenang.

10. Kecukupan dana.

Anggaran (Dana) yang tersedia dapat mempengaruhi lingkungan kerja konstruksi. Kecukupan dana akan memberi kenyamanan bagi para pekerja dan ketersediaan material yang cukup untuk mendukung terlaksananya proyek konstruksi

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan terhadap kedua responden menunjukkan adanya hubungan signifikan dalam peringkat antara keduanya.

1. Karakteristik responden pada penelitian ini terdiri atas: Owner ( Kepala Dinas/Pengguna Angaran, PPTK, dan Pengawas) dan kontraktor (Pimpinan perusahaan, Manager Proyek dan Site Manager).

2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka peringkat 5 teratas kategori Critical

Succes Factors terdiri atas: kategori

kontraktor, kategori Konsultan/Tim Perencana, Manajemen Proyek, Manajer Proyek, dan Owner.

3. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka peringkat 10 teratas variabel faktor-faktor kritikal yang mempengaruhi kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Kabupaten Pidie Jaya yaitu faktor: kemampuan menyelesaikan masalah, sistem komunikasi, efektifitas membuat keputusan, penekanan Owner pada mutu tinggi konstruksi, monitoring proyek, keahlian memimpin manager proyek, kemampuan teknik manager proyek, penekanan Owner pada konstruksi yang cepat, manajemen proyek Owner, dan kecukupan dana. Saran

Penelitian ini diharapkan dapat:

1. Memberikan konstribusi kepada pihak

Owner dan Kontraktor untuk memahami

dan mempertimbangkan faktor-faktor kritikal yang mempengaruhi kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan

2. Memberikan informasi tentang perbaikan manajemen proyek dalam pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan di Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Pidie Jaya;

(11)

25 - Volume 3, No. 1, Februari 2014 3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

acuan dan bahan evaluasi peneliti selanjutnya untuk daerah dan proyek konstruksi yang berbeda.

4. Memberikan masukan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan kritikal sukses faktor pada proyek konstruksi guna menentukan solusi nyata dalam meminimalisir risiko kegagalan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Arya, S. M. 2011. Faktor-faktor kritikal yang

berkontribusi pada kesuksesan pelaksanaan

dan waktu penyelesaian proyek-proyek

konstruksi. Banda Aceh: Tugas Akhir

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala.

Chan, D. M. W. dan Kumarasway, M.M (1996). A Comprative Study of Causes of Time Overruns in Hongkong Construction Projects. Internasional Journal of Project Management, Elsevier.

Chan, A. P. C., Scott, D. dan Chan, A. P. L. (2004). Faktors Affecting the Succes of a Contruction Project. Journal of Construction Engineering and Management, ASCE.

Chua, D. K. H., Kog, Y. C, dan Loh, P. K (1999),

Critical Succes Factors For Different Projects Objectivers. Journal of Contruction

Engineering and Management. ASCE. Dissanayaka, S. M. dan Kumaraswamy, M. M

(1999). Evaluation of Factors Affecting Time and Cost Performance in Hongkong Building Projects Engineering, Contruction and Architectural Management.

El-Reedy, M. A., 2011, Construction Management

And Design Of Industry Concrete And Steel Structure, CRC Press Taylor and Francis

Group.

Ervianto, 2005, Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta, D. G. (1990).

Hubbard, D. G. (1990). Succesfull Utility Project Management From Lessons Learned. Project Management Journal.

Husen, A. 2009. Manajemen Proyek – Perencanaan,

Penjadwalan, dan Pengendalian Proyek.

Yogyakarta: Andi.

Isya, M. 2010. Buku Panduan Penulisan Tesis. Banda Aceh: Program Studi Magister Teknik Sipil.

Jaselski, E. J dan Ashley, D. B. (1991). Optimal

allocation of Project Management Resources for Achieving Succes. Journal of Construction

Engineering and Management. ASCE. Kerzner, H., 2005, Project Management – A System

Approach to Planning, Schedulling, and Controlling, John Wiley & Sons, New York.

Narbuko, C.dan Achmadi. A. 2004. Metodelogi

Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Riduwan. 2003. Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

Saqib, M., Farooqi, R. U., and Lodi, S. H. 2008.

Assesment of Critical Succes Factors for

Construction Projects in Pakistan.

Internasional Conference on Construction in Developing Countries. Pakistan. Karachi. Sanvido, V, Grobler, F., Parfitt, K., Guvenis, M. dan

Coyle, M. 1992. Critical Succes Factors For

Construction Projects, Journal of

construction and management. ASCE. Soeharto, I. 2001. Manajemen Proyek Dari

Konseptuaal dan Operasional Jilid II.

Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Yulandari, D. 2013. Faktor-faktor Penting Penyebab

Keterlabatan Penyelesaian Pelaksanaan

Proyek Konstruksi Jalan dan Jembatan Di Kota Sabang. Banda Aceh: Tugas Akhir

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa urutan faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi adalah faktor keuangan, faktor desain dan perencanaan, faktor material,

Berdasarkan persepsi responden di propinsi Papua, faktor perubahan berada pada peringkat kedua penyebab keterlambatan pekerjaan proyek, faktor situasi berada pada peringkat

Dari kelima indikator yang menjadi penyusun kesuksesan proyek, faktor yang paling menonjol atau dengan kata lain faktor yang paling berperan dalam kesuksesan sebuah proyek

Faktor-Faktor Resik Yang Mempengaruhi Kinerja Waktu Pelaksanaan Konstruksi Gedung Secara Swakelola (Studi Kasus : Proyek Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan

Dari permasalahan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan waktu pelaksanaan proyek-proyek Pembangunan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa perubahan desain yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi akan mempengaruhi kinerja proyek

Faktor-faktor utama non excusable delays yang berkontribusi terhadap waktu pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya adalah pengiriman material

Faktor penyebab keterlambatan yang paling utama dalam pelaksanaan pekerjaan proyek di Kabupaten Morowali untuk pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan tahun