KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Puji syukur saya panjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
khidayah-nya, sehingga saya berhasil menyelesaikan laporan kerja praktek yaitu proyek
khidayah-nya, sehingga saya berhasil menyelesaikan laporan kerja praktek yaitu proyek
Paramount Skyline Tower di CBD-Gading Serpong.
Paramount Skyline Tower di CBD-Gading Serpong.
Dengan kesungguhan dan di lakukan di sela-sela kesibukan kuliah dan bekerja dan
Dengan kesungguhan dan di lakukan di sela-sela kesibukan kuliah dan bekerja dan
adanya berbagai keterbatasan yang di miliki penulis.Namun demikian berkat bimbingan dari
adanya berbagai keterbatasan yang di miliki penulis.Namun demikian berkat bimbingan dari
dosen,dorongan, serta bantuan dari berbagai pihak seperti : para pembimbing di proyek yang
dosen,dorongan, serta bantuan dari berbagai pihak seperti : para pembimbing di proyek yang
selalu membantu di sela-sela pekerjaan yang harus di lakukakan,maka berbagai keterbatasan dan
selalu membantu di sela-sela pekerjaan yang harus di lakukakan,maka berbagai keterbatasan dan
hambatan yang di hadapi tersebut akhirnya dapat diatasi.
hambatan yang di hadapi tersebut akhirnya dapat diatasi.
Akhirnya dengan teriring doa semoga segala bantuan yang telah di berikan mendapatkan
Akhirnya dengan teriring doa semoga segala bantuan yang telah di berikan mendapatkan
balasan dari Allah SWT. Amin
balasan dari Allah SWT. Amin
Tangerang,12 januari 2014
Tangerang,12 januari 2014
Triana Utami
Triana Utami
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan………...………
Lembar Pengesahan………...………...
…... ii
Lembar
Lembar Penilaian………
Penilaian……….………
…….……….... ii
……….... ii
Surat Izin
Surat Izin Kerja Praktek………..……
Kerja Praktek………..……….... iii
……….... iii
Surat Keterangan
Surat Keterangan Kerja Praktek………...………
Kerja Praktek………...………... iv
…………... iv
Surat Keterangan Telah K
Surat Keterangan Telah K erja Praktek………...………. v
erja Praktek………...………. v
Lembar Absensi Kerja
Lembar Absensi Kerja Praktek ………...…..………
Praktek ………...…..……….. vi
…….. vi
Kata Pen
Kata Pengantar ……….…...…………
gantar ……….…...……… vii
……… vii
Daftar
Daftar Gambar………
Gambar………..………
……..………...
………... viii
viii
Daftar
Daftar Isi
Isi .………
.………..………
…………..………..ix
………..ix
BAB
BAB I I PENDAHULUANPENDAHULUAN
I.1. Latar Be
I.1. Latar Belakang………..……….
lakang………..……….1
1
I.2. Maksud d
I.2. Maksud dan
an Tujuan………
Tujuan……….………...
……….………...2
2
I.3. Metode
I.3. Metode Studi……….….………
Studi……….….……….…………...
……….…………...3
...3
I.4. Lingkup Pemba
I.4. Lingkup Pembahasan………..……….………..
hasan………..……….………..3
3
I.5. Sistematika Pembaha
I.5. Sistematika Pembahasan……….……….…………...
san……….……….…………...3
3
BAB
BAB II II PENGENALAN PENGENALAN PERUSAHAANPERUSAHAAN
II.1.Profil Pe
II.1.Profil Perusahaan………...8
rusahaan………...8
II.2. Visi Dan Misi
II.2. Visi Dan Misi Perusahaan……….……...9
Perusahaan……….……...9
II.3. Struktur Organisasi P
II.3. Struktur Organisasi Perusahaan…………...………...9
erusahaan…………...………...9
II.4. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Perusahaan ...10
II.4. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Perusahaan ...10
BAB
BAB III III PENGENALAN PENGENALAN PROYEKPROYEK
III.1. Latar Belakang
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan………...………
Lembar Pengesahan………...………...
…... ii
Lembar
Lembar Penilaian………
Penilaian……….………
…….……….... ii
……….... ii
Surat Izin
Surat Izin Kerja Praktek………..……
Kerja Praktek………..……….... iii
……….... iii
Surat Keterangan
Surat Keterangan Kerja Praktek………...………
Kerja Praktek………...………... iv
…………... iv
Surat Keterangan Telah K
Surat Keterangan Telah K erja Praktek………...………. v
erja Praktek………...………. v
Lembar Absensi Kerja
Lembar Absensi Kerja Praktek ………...…..………
Praktek ………...…..……….. vi
…….. vi
Kata Pen
Kata Pengantar ……….…...…………
gantar ……….…...……… vii
……… vii
Daftar
Daftar Gambar………
Gambar………..………
……..………...
………... viii
viii
Daftar
Daftar Isi
Isi .………
.………..………
…………..………..ix
………..ix
BAB
BAB I I PENDAHULUANPENDAHULUAN
I.1. Latar Be
I.1. Latar Belakang………..……….
lakang………..……….1
1
I.2. Maksud d
I.2. Maksud dan
an Tujuan………
Tujuan……….………...
……….………...2
2
I.3. Metode
I.3. Metode Studi……….….………
Studi……….….……….…………...
……….…………...3
...3
I.4. Lingkup Pemba
I.4. Lingkup Pembahasan………..……….………..
hasan………..……….………..3
3
I.5. Sistematika Pembaha
I.5. Sistematika Pembahasan……….……….…………...
san……….……….…………...3
3
BAB
BAB II II PENGENALAN PENGENALAN PERUSAHAANPERUSAHAAN
II.1.Profil Pe
II.1.Profil Perusahaan………...8
rusahaan………...8
II.2. Visi Dan Misi
II.2. Visi Dan Misi Perusahaan……….……...9
Perusahaan……….……...9
II.3. Struktur Organisasi P
II.3. Struktur Organisasi Perusahaan…………...………...9
erusahaan…………...………...9
II.4. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Perusahaan ...10
II.4. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Perusahaan ...10
BAB
BAB III III PENGENALAN PENGENALAN PROYEKPROYEK
III.1. Latar Belakang
III.1. Latar Belakang Proyek………
Proyek………..……… 13
…………..……… 13
III.2. Data Proyek………..………..…... 14
III.2. Data Proyek………..………..…... 14
BAB
BAB IV IV MANAJEMEN MANAJEMEN PROYEKPROYEK
IV.1. Pengendalian Waktu
IV.1. Pengendalian Waktu
………..………... 20………..………... 20IV.1.1 Aspek Pendukung Manajemen Waktu
IV.1.1 Aspek Pendukung Manajemen Waktu
………... 21………... 21IV.2. Manajemen Procurement
IV.2. Manajemen Procurement
………... 24………... 24IV.3. Manajemen
IV.3. Manajemen SDM………
SDM………
………
2424IV.4 Manajemen
IV.4 Manajemen Biaya………
Biaya………
………
2525IV.4.1 Aspek Pendukung Manajemen
IV.4.1 Aspek Pendukung Manajemen Biaya……….
Biaya……….
2626BAB
BAB V V TINJAUAN TINJAUAN UMUM UMUM PEKERJAAN PEKERJAAN PROYEKPROYEK
BAB
BAB VI VI LIPUTAN LIPUTAN PEKERJAAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN KERJA KERJA PRAKTEKPRAKTEK
BAB
BAB VII VII TINJAUAN TINJAUAN KHUSUS KHUSUS PEKERJAAN PEKERJAAN FINISHINGFINISHING
BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP
VIII.1. Kesimpulan
VIII.1. Kesimpulan ………
………...……. 101
………...……. 101
VIII.2. Saran
VIII.2. Saran ………
……….…
……….……. 102
…. 102
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA………
……….
………. 103
103
LAMPIRAN LAMPIRAN………
………
………....
……….... 104
104
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam pendidikan Arsitektur dibutuhkan berbagai pengetahuan yang luas, baik dalam
bidang teori Arsitektur maupun dalam bidang praktek saat di lapangan pekerjaan. Kedua bidang
tersebut memiliki keterkaitan yang saling mendukung satu sama lain.Tetapi dalam kondisi yang
sesungguhnya, perencanaan yang didasari oleh teori yang sudah ada terkadang tidak berjalan
sesuai yang di harapkan pada saat proses perancangan berlangsung.Dan di sini seorang arsitek
harus dapat bertanggung jawab saat terjadinya perubahan sesuai fungsi yang diharapkan.
Dan inilah yang menjadi salah satu hambatan mahasiswa jika memasuki dunia kerja ketika lulus nanti,mereka tidak memiliki bekal dalam bidang praktek untuk memasuki dunia kerja,karena mereka hanya mendapatkan bidang teori yang diperoleh di kampus dan tentu saja teori yang didapatkan masih kurang dan belum tentu sama dengan praktik kerja dilapangan.
Dalam jurusan Arsitektur terdapat pelajaran Arsitektur Interior,dipelajaran tersebut mempelajari tentang Arsitektur dalam bangunan(interior), tetapi pengetahuan yang diperoleh hanya sekilas tentang teori di karenakan SKS (satuan kredit semester) yang di berikan tidak cukup dalam memperlajari secara lebih dalam sehingga di butuhkan pengetahuan lebih dalam di lapangan.
Oleh karena itu Program Studi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Indonesia di semester 7 memiliki program akademis yang sudah sesuai dengan kurikulum yang di tetapkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional yaitu mata kuliah kerja praktek yang bertujuan agar mahasiswa/i dapat memperdalam ilmu Arsitektur ke dalam dunia kerja dan dapat mengetahui baik itu situasi dan rekan kerja dilapangan,sehingga dapat meningkatkan pengetahuan baik yang sudah ada maupun yang belum didapatkan dan siap terjun ke dunia kerja ketika lulus kuliah.
I.2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan diadakan kerja praktek di Proyek PARAMOUNT SKYLINE TOWER yang berlokasi di CBD
–
GADING SERPONG yaitu sebagai berikut :1. Mahasiswa dapat memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan
arsitektur khususnya di bidang interior yang telah diperoleh dalam perkuliahan untuk
diterapkan dalam lapangan kerja.
2. Mahasiswa dapat mengenal pelaksanaan dan proses desain arsitektur interior yang
sebenarnya.
3. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang dikerjakan di kampus dengan praktik
kerja yang berhubungan tentang interior di lapangan.
4. Mahasiswa dapat memperdalam wawasan terhadap system kerja interdisiplin secara
professional khususnya pada pelaksanaan interior.
5. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan serta pengalaman dalam
pengerjaan desain Arsitektur secara detail di masyarakat.
6. Sedangkan bagi perusahaan tempat kerja praktek, analisis dalam karya tulis ini dapat
berguna dan bermanfaat sebagai evaluasi kerja, sehingga dapat meningkatkan hal-hal
yang baik dan mengurangi semua kesalahan di kemudian hari.
Mata kuliah kerja praktek ini bertujuan sebagai berikut :
1. Untuk menambah pengetahuan,keterampilan, dan pemahaman yang tidak didapat
langsung dalam perkuliahan.
2. Sebagai sarana pelatihan dalam penyusunan laporan untuk suaru penugasan.
3. Untuk menyiapkan tenaga kerja yang ahli dan siap pakai dalam masyarakat dan
wiraswastawan dalam bidang Arsitektur.
Dan manfaat yang di dapat sebagai berikut :
1. Memberikan gambaran dunia kerja yang sebenarnya kepada mahasiswa sebegai bekal
untuk kemudian hari.
2. Memperoleh pengalaman,pengamatan dan pengenalan visual secara langsung mengenai
kondisi yang ada dilapangan.
I.3. Metode Studi
Dalam melakukan pelaksanaan kerja praktek dan guna dalam pembuatan laporan kerja praktek, maka dibutuhkan beberapa metode studi yang digunakan sebagai acuan pencarian data dan
fakta dalam pelaksanaan pekerjaan praktek. Metode studinya antara lain :
Pengumpulan data, yaitu penghimpunan data perusahaan dan proyek yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan.
Diskusi, yaitu kegiatan tanya jawab dengan pembimbing lapangan pekerjaan untuk
memberikan penjelasan dan pemahaman lebih detail mengenai permasalahan lapangan kerja. Wawancara
, yaitu untuk memperkuat landasan teori, penulis juga melakukan
wawancara dengan orang yang bersangkutan di dalam proyek
I.4. Lingkup Pembahasan
Pada proses Kerja Praktek ini, lingkup pembahasan berada pada tinjau khusus yang lebih
mendalami tentang Arsitektur interior
I.5. Sistematika Pembahasan
Garis besar sistematika pembahasan pada laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai
berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menjabarkan perihal latar belakang,maksud dan tujuan,metode studi,lingkup pembahasan
dan sistematika pembahasan.
Bab II : Pengenalan Perusahaan
Bab ini menjabarkan perihal perusahaan Proyek Paramount Skyline,berupa sejarah ,perijinan
perusahaan,visi misi perusahaan,susunan pengurus,manajemen proyek,cara mendapatkan proyek.
Bab III : Pengenalan Proyek
Uraian umum tentang proyek Proyek Paramount Skyline Tower,berupa : identifikasi teknis
proyek,tujuan dan sasaran proyek,struktur organisasi proyek,data teknis proyek.
Bab IV : Manajemen Proyek
Merupakan uraian proses manajerial dalam pasca atau pada pelaksanaan proyek Paramount
skyline Tower.
Bab V : Tinjuan Pekerjaan Proyek
Merupakan uraian keseluruhan dari pekerjaan yang dilakukan dalam proyek,berupa data dan
fakta lapangan yang serta lingkup pekerjaan yang diamati.
Bab VI : Pelaksanaan Pekerjaan Proyek
Mencakup pekerjaan yang diamati dan ditangani dalam hal pekerjaan finishing,pengawas
lapangan dengan pembuatan weekly report dan monthly report .
Bab VII : Penutup
Mencakup tentang kesimpulan yang di temukan serta kritik dan saran terhadap proyek dan
penyusunan laporan kerja praktek
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
II. 1. Profil perusahaan
PT. PP DIRGANEKA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis kontruksi
dan building management.Perusahaan ini berdiri dengan Standar Internasional ISO 9001,OHSAS
18001 dan ISO 14001 dengan sasaran merealisasikan Kebijakan Mutu dan K3L Perusahaan
khusus dalam bidang usaha kontraktor dan pengelolaan gedung. Mayoritas kepemilikan saham
PT PP Dirganeka dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT PP (Persero).
PP DIRGANEKA adalah pada awalnya perusahaan bergerak dalam bidang Perdagangan,
seiring dengan banyaknya permintaan akan Jasa Konstruksi dan Jasa Pengelolaan Gedung maka
PT PP Dirganeka mengembangkan diri pada bidang tersebut. Dengan melihat hasil kerja dan
kemampuan yang dimiliki oleh PT PP Dirganeka kemudian memfokuskan diri pada Usaha Jasa
Konstruksi dan Jasa Pengelolaan Gedung.
PT PP DIRGANEKA telah berkembang menjadi perusahaan yang besar dengan
kepercayaan Pelanggan untuk menangani proyek-proyek Jasa Konstruksi seperti : Gedung
Perkantoran, Rumah Sakit, Pusat Perbelanjaan, Bangunan Pendidikan, Pekerjaan civil seperti :
dermaga, dinding penahan tanah dan lain-lainnya. Sedangkan Jasa Pengelolaan Gedung PT PP
Dirganeka dipercaya Untuk mengelola Gedung Perkantoran, Apartemen, Pertokoan dan lain-lain,
di lingkup pekerjaan penyedia jasa housekeeping, security, tenaga manejemen perawatan
peralatan mekanikal dan elektrikal gedung. Hingga saat ini PT PP Dirganeka telah memiliki
karyawan lebih dari 200 orang diseluruh Indonesia meliputi Jabodetabek, Jawa, Bali,
Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.
II.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi :
Menjadi perusahaan kelas menengah,usaha utamanya di bidang jasa pengelolaan
gedung yang mengutamakan kualitas produk dan pelayanan,sehingga menjadi perusahaan yang
mampu bersaing di tingkat nasional
Misi :
Menjadikan Layanan Jasa Kontruksi dan Pengelolaan Gedung kepada
masyarakat Indonesia agar dapat member nilai tambah kepada
II.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 2.1 struktur organisasi perusahaan Sumber : Dokumen Paramount,2011
PT.PP DIRGANEKA
ENGINEERING
ENGINEERING MAINTENANCE PROCUREMENT
CONTRUCTION
DESIGN REPAIR/SERVICE SUPPLY MATERIAL
II.4. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Perusahaan
a. Komisioner
Komisioner adalah seseorang menyelenggarakan perusahaanya dengan
melakukan perjanjian-perjanjian atas namanya sendiri atau firmanya,dan dengan
mendapatkan upah atau provisi tertentu, atas order dan atas beban pihak lain, serta
memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap operasional
perusahaan.
b. Direktur Utama
Bertanggung Jawab kepada : Komisioner
Tugas dan Tanggung Jawab :
Mengkoordinasikan semua direksi dalam menjalankan fungsi, tugas, wewenang
dan tanggung jawab masing-masing
Memberi laporan perkembangan dalam pengendalian perusahaan sesuai dengan
operasional yang telah berjalan berdasarkan anggaran dasar perusahaan kepada
dewan Direksi/BOD (Board of Director)
Merumuskan dan menetapkan suatu kebijakan dan program umum
perusahaan,atau organisasi sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh
suatu badan pengurus atau badan pimpinan yang serupa seperti dewan komisaris.
Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang di sebabkan ketidaksesuaian
operasional kepengurusan.Namun,apabila kerugian di hasilkan karena kerugian
bisnis dan direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian PT.
Menyelenggarakan urusan surat menyurat termasuk penyimpanan dokumen dari
seorang pimpinan.
Menyusun konsep surat menyurat dan dalam bidang kearsipan, membantu pimpinan dalam penyesuaian jadwal, dan membantu pimpinan dalam menjalankan organisasi perusahaan.
Bertanggung jawab atas penyusunan kearsipan perusahaan dan kegiataan operasional perusahaan dalam kegiatan rapat dan penjadwalan harian Pimpinan
d. Direktur Operasional
Bertanggung Jawab kepada : Direktur Utama
Tugas dan Tanggung Jawab :
Merencanakan, melaksanakan, mengatur, dan mengkoordinasikan kegiatan operasional perusahaan yang ditugasi oleh Direktur Utama.
Melakukan peninjauan dan pengawasan terhadap proyek perusahaan yang sedang berjalan
Mempersiapkan strategi dan rencana pelaksanaan proyek
Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional dalam perusahaan
e. Direktur SDM
Bertanggung Jawab kepada : Direktur Utama Tugas dan Tanggung Jawab :
Merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan strategi di bidang pengelolaan dan pengembangan SDM dalam suatu perusahaan.
Bertanggung jawab terhadap kualitas kinerja SDM dan hubungannya dengan perusahaan, hingga pembelanjaan per departemen sesuai dengan anggaran-anggaran
f. Direktur Keuangan
Bertanggung Jawab kepada : Direktur Utama Tugas dan Tanggung Jawab :
Mengkoordinasi penyusunan rencana Anggaran perusahaan
Mengatur dan mengelola finansial dalam perusahaan
Memastikan pengelolaan keuangan dalam proyek dan perusahaan tidak mengalami kerugian
Bertanggung jawab terhadap kerugian dan keuntungan finansial perusahaan
g. Direktur Pemasaran
Bertanggung Jawab kepada : Direktur Utama Tugas dan Tanggung Jawab :
Mengawasi dan memgendalikan departemen pemasaran dengan bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam pencapaian target-target perusahaan.
Mengawasi dan mengimplementasikan perusahaan sesuai dengan perkembangan bisnis
Bertanggung jawab atas penjualan, penawaran, dan presentasi produk perusahaan
h. Manajer IT
Bertanggung Jawab kepada : Direktur Utama (Secara tidak langsung) Tugas dan Tanggung Jawab :
Mengawasi dan Mengendalikan website perusahaan dan semua computer perusahaan yang di tugasi oleh Direktur Utama.
i. Manajer Akuntan & Pajak
Bertanggung Jawab kepada : Direktur Keuangan (Secara langsung) Tugas dan Tanggung Jawab :
Mengolah dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan mengenai posisi keuangan danhasil operasi bisnis.
Pengembangan dan pemakaian informasi akuntansi yang menggambarkan posisi keuangan yang sesungguhnya dan hasil operasi perusahaan.
Akuntansi keuangan berhubungan dengan penyiapan laporan keuanganuntuk pengguna eksternal, seperti kreditur,investor dan pemasok.
Laporan keuangan meliputi : neraca,laporan laba-rugi dan laporan perubahan posisi keuangan.
j. Manajer Kontruksi
Bertanggung Jawab kepada : Direktur Operasional (Secara langsung) Tugas dan Tanggung Jawab :
Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan.
Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yangtidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan.
Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telahdicapai, hal itu dilakukan dengan opname (laporan) harian,mingguan dan bulanan.
Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilankeputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan.
k. Manajer Engineering
Bertanggung Jawab kepada : Direktur Operasional (Secara langsung) Tugas dan Tanggung Jawab :
Membuat rencana, gambar-gambar dan rincian tentang kebutuhan material.
Memberikan persetujuan atas surat-surat sehubungan dengan pembelian material.
l. Manajer Procerrement
Bertanggung Jawab kepada : Direktur Operasional (Secara langsung) Tugas dan Tanggung Jawab :
Membuat laporan tentang pembelian dan pemakaian bahan pada proyek.
Melaksanakan pembelian bahan-bahan yang akan digunakan, baik pembelian dari dalam maupun luar negeri.
Membuat schedule pembelian material.
m. Manajer HSE
Bertanggung Jawab kepada : Direktur Utama (Secara tidak langsung) Tugas dan Tanggung Jawab :
Membuat strategi dan kebijakan mewakili manajemen untuk memastikan berkelanjutan lingkungan dan penjaminan keselamatan dan kesehatan seluruh kayawan.
Menetapkan dan menegakan standar, melengkapi pelatihan dan pendidikan, dan mendorong perbaikan berkelanjutan ditempat kerja.
Mengontrol jalannya proyek dan mengkoordinasikan team yang terlibat dalam suatu proyek agar tujuan suatu proyek dapat tercapai.
Melaporkan kondisi proyek kepada Direktur Operasional.
Mengontrol progress fisik (kemajuan pekerjaan) dengan membuat laporan progress report mingguan dan bulanan.
Mengontrol shop drawing Mengontrol biaya proyek.
o. QA/QC Manajer
Bertanggung Jawab kepada : Direktur Operasional (Secara langsung) Tugas dan Tanggung Jawab :
Merencanakan dan mengembangkan program yang berhubungan dengan standarisasi, perubahan dan pengawasan kualitas.
Menginstruksikan dan memberikan saran yang berhubungan dengan tindakan penanganan claim.
Menginstruksikan pencapaian standar perusahaan dan kontrol kualitas dalam setiap proses antar divisi, dan memberikan saran yang berhubungan dengan
Mengembangkan pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan standarisasi dan pengawasan kualitas kepada karyawan.
p. Dokumen Kontrol
Bertanggung jawab kepada : Direktur Operasional (Secara langsung) Tugas dan Tanggung Jawab:
BAB III
PENGENALAN PROYEK
III. 1.Latar Belakang Proyek
PARAMOUNT SKYLINE Tower merupakan bangunan dengan tipologi bangunan komersil dan edukasi yaitu Hotel, Apartemen dan Universitas fungsi utama yaitu PARAMOUNT SKYLINE Apartemen.Bangunan terdiri dari 18 lantai terletak pada kawasan CBD-Gading Serpong. Kawasan CBD merupakan tempat yang sangat strategis di karenakan berada didaerah dengan intensitas perkembangan kota yang baik,diantaranya berada di kawasan komersial area.
PARAMOUNT SKYLINE Tower berdiri dengan latar belakang melihat kebutuhan manusia yang
Gambar 3.1 Tampak PARAMOUNT SKYLINE TOWER (sumber : dokumen PP Dirganeka)
PARAMOUNT SKYLINE Tower terdiri dari 1 massa ,6 tower dan 4 Lt. podium, tower A adalah universitas,tower B,C,D,E,F adalah apartement dan hotel, hotel berada di lantai paling atas yaitu berada di lantai 1-8 sedangkan apartement berada di lantai 9-18.Ada beberapa lantai yang tidak ada seperti lantai 4,13 dan 14 dikarenakan mengikuti hukum feng shui,pada lantai P2 terdapat kolam renang.Untuk Universitas sudah di buka pada pertengahan 2013,untuk Apartemen di rencanakan akan mulai di buka pertengahan tahun 2014 dan Hotel sudah di buka akhir tahun 2013.
III. 2.Data Proyek
A. Nama Proyek : Proyek Pembangunan Paramount Skyline Tower B. Fungsi Proyek : Apartement, Hotel dan Universitas
C. Alamat Proyek : CBD Gading Serpong,Tangerang Selatan
D. Peta Lokasi :
E. Batas-Batas Proyek
Utara : Summarecon Mal Serpong
Selatan : Ruko
Timur : Ruko
Barat : Ruko
F. Pemberi Tugas : PT. Paramount Propertindo
Lokasi proyek
Gambar 3.2. Lokasi proyek PARAMOUNT SKYLINE Tower (sumber : dokumen PP Dirganeka)
J. Konsultan Arsitek : Detail Studio (in house)
K. Konsultan Mekanikal dan Elektrikal : PT. Narama Mandiri (iin house) L. Jenis Kontrak : Lumpsum
M. Masa Pekerjaan : 351 hari (17 Juli 2012 – 30 Juni 2013) N. MasaPemeliharaan : 360 hari (1 Juli 2013 – 26 Juni 2014)
O. Site Plan :
P. Jumlah Lantai : 18 lantai ( Lt. P1,P2,P3,1-3,5-12,15-18,Lt.atap,atap Tangga) + 1 lantai basement
Q. Sekup Pekerjaan : Pekerjaan Struktur
1) Struktur Bawah
Pile Cap
Tie Beam dan Slab Basement
Gambar 3.3. Site Plan PARAMOUNT SKYLINE Tower (sumber : Dokumen PP Dirganeka)
Balok dan Slab Façade Dinding Tangga Pekerjaan Arsitek Finishing Dinding Finishing Lantai Finishing Plafond
Finishing Pintu dan Jendela
Finishing Aksesoris Pintu dan Jendela Finishing Kulit Luar
Finishing Mahkota Tower Finishing Ornamen
Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Pada proyek pembangunan Paramount Skyline Tower ini PP dirganeka selaku main
III. 3. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
General Manager Beda Ria R SOM SIPIL Budi H Project Manager Iman Faried GSP SOM ME A us W SAM Ahmad Z Peralatan Warsono GSP Toni H GSP Suratno Akuntansi 1 Achmad F Akuntansi 2 Ahmad Z QSHE Ahmad Zulkani SEM M.Kusnin POP Yudi P. Drafter Aris D.P. Drafter Teknik Mara N.P. Staf Teknik Rifqi H. Logistik SolehudinGambar 3. 4. Struktur Organisasi Proyek PARAMOUNT SKYLINE Tower (Sumber : dokumen PP Dirganeka)
III. 4.Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Proyek
A. President Director
Direktur utama adalah pemilik perusahaan yang berperan dalam pembangunan proyek sebagai pemilik wewenang tertinggi dalampelaksanaan dan teknis proyek.
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
a) Memimpin kegiatan perusahaan yang berada dalam peraturan perusahaan dan tanggung jawab atas semua kegiatan perusahaan
b) Menentukan garis-garis kebijaksanaan dalam membuat suatu keputusan c) Menandatangani surat-surat dan dokumen-dokumen penting perusahaan
B. Operational Director
Koordinator lapangan pada pembangunan proyek yang memiliki wewenang di bawah President Director
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
a) Melakukan koordinasi langsung dengan President Director dan Project Director tentang kebijakan dan kondisi lapangan
C. Project manager
Bertanggung jawab atas pengorganisasian dan pengawasan proyek dilapangan agar dapat di pertanggung jawabkan kepada President Director.
Tugas dan tanggung jawab Project Manager :
a) Bertanggung jawab langsung kepada pemberi tugas atas seluruh kegiatan proyek dalam hal mutu,biaya dan waktu
d) Menyampaikan/menandatangani laporan bulanan tentang pelaksanaan proyek
D. QSHE Coordinator
Kordinator dalam keselamatan kerja para pekerja Tugas dan Tanggung jawab :
a) Bertanggung jawab atas system manajemen keamanan dan keselamatan kerja (SMK3)
b) Berperan sebagai ketua panitia Pembina K3 sebagaimana tanggung-jawab mutu dan K3 yang ditetapkan dalam pedoman system manajemen perusahaan.
BAB IV
MANAJEMEN PROYEK
Manajemen Proyek adalah sebuah usaha temporer yang dilakukan untuk menciptakan proyek atau jasa,keahlian,alat dan teknik untuk aktivitas proyek guna memenuhi atau melampaui kebutuhan yang di harapkan oleh stekholder dari proyek tersebut.Manajemen proyek memiliki manfaat yang sangat menguntungkan bagi tiga pihak yang seling terlibat yaitu pemilik, kontraktor, dan konsultan.
Pemilik (owner) Konsultan Kontraktor Memerlukan manajemen proyek
Gambar 4.1. Diagram Hubungan Kebutuhan Manajemen Proyek (sumber : www.google.co.id)
Beberapa manfaat dari manajemen proyek,diantaranya sebagai berikut :
Memenuhi kebutuhan dari proyek dan pelanggan Mengurangi jumlah pekerjaan yang mungkin terlewati
Mengendalikan waktu pelaksanaan (jadwal),budget, dan sumber daya proyek Memaksimalkan pemakaian sumber daya
Dalam menjalankan manajemen proyek, dibutuhkan beberapa keahlian manajemen yang lebih terperinci untuk mengelola sesuai dengan bidang dan tugasnya, diantaranya adalah :
1. Fokus manajemen waktu adalah menentukan penyusunan atau struktur perincian kerja, menentukan hubungan ketergantungan diantara tugas tugas proyek, memperkirakan usaha dan durasi tugas, menyusun jadwal proyek, monitoring dan pembaharuan kemajuan proyek, membuat perubahan untuk estimasi dan jadwal. Fokus manajemen waktu meliputi Perncanaan mutu, pemastian Mutu dan Kendali Mutu.
2. Fokus manajemen procurement adalah pengadaan, pengembangan pelaksanaan, monitoring kontrak dengan jasa vendor, memilih rekanan yang tepat, menyelesaikan kontrak setelah proyek selesai.
3. Fokus manajemen SDM adalah penentuan keahlian yang dibutuhkan untuk melekukan berbagai tugas, peran dan tanggung jawab, memilih kadidat potensial dan sebagainya.
4. Fokus manajemen biaya mencakup penentuan kategori biaya proyek estimasi penggunaan masing masing sumber daya dalam masing-masing katagori, penganggaran untuk biaya yang diperkirakan dan kemudian mengontrol biaya saat proyek berjalan
IV. 1 Manajemen Waktu
orang-Fokus pada manajemen waktu, salah satu manajemen yang diperhatikannya adalah manajemen mutu. Manajemen waktu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan
waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :
Produk/pelayanan/proses pelaksanaan Proses management proyek itu sendiri
Dalam manajemen mutu,terdapat beberapa aspek pekerjaan, diantaranya adalah : Perencanaan mutu seorang manajer proyek mendefinisikan apa saja yang akan
mempresentasikan mutu dan bagaimana mutu tersebut diukur.
Pemastian mutu meliputi bagaimana mengawasi seluruh mutu proyek untuk melihat apakah standarnya telah dipenuhi.
Kendali mutu manajer proyek memeriksa output aktual untuk mengevaluasi kesesuaiannya dengan standar yang telah ditetapkan dalam rencana.
IV.1.1 Aspek Pendukung Manajemen Waktu
A. Kurva S
Dalam mengendalikan waktu pelaksanaan proyek agar sesuai dengan target pelaksanaan, dibutuhkan sebuah jadwal perencanaan pelaksanaan proyek yang telah diperhitungkan berdasarkan bobot pekerjaan kemampuan administrasi proyek tersebut. Dengan pembuatan jadwal pelaksanaan proyek, maka terdapat pengendalian yang menunjukan idealnya waktu proses pelaksanaan proyek, yaitu dengan menggunakan kurva-S. Selain untuk mengendalikan progress pelaksanaan proyek, kurva-S juga dapat digunakan untuk mengendalikan biaya administrasi.
dari total harga pekerjaan tersebut) akan diserap di awal pekerjaan tersebut dan sisa durasi dilakukan untuk biaya pemasangannya.
B. Laporan Pelaksanaan Proyek
Untuk memantau progress pelaksanaan proyek dan sebagai dokumentasi, dibutuhkan bentuk laporan-laporan yang akan disampaikan kepada pihak yang terkait. Laporan tersebut
dinamakan laporan pelaksanaan proyek.
Laporan pelaksanaan proyek terbagi menjadi tiga jenis laporan berdasarkan waktunya
1. Laporan Harian
Laporan harian adalah laporan yang meliput segala kegiatan pekerjaan yang dilakukan pada hari tersebut dengan progress pelaksanaan dan permasalahan yang ditemuinya.
2. Laporan mingguan
Laporan mingguan adalah hasil kegiatan harian selama satu minggu serta permasalahan atau hambatan yang terjadi.
3. Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah laporan hasil rekapitulasi dari laporan mingguan dan beserta dengan laporan visual dalam bentuk foto-foto proyek.
C. RKS
Sebagai perencanaan mutu dibutuhkan sebuah acuan atau pedoman yang akan ditetapkan sebagai kualitas dan persyaratan yang digunakan dalam pembangunan. Salah satu acuan yang telah ditetapkan dalam perancangan tersebut adalah RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat). RKS ini meliputi sekumpulan persyaratan baik persyaratan administrative maupun persyaratan teknis.
isi dalam sebuah dokumen RKS pada umumnya terdiri atas pasal-pasal. Setiap pasal menjelaskan tentang definisi maupun kriteria persyaratan tertentu.
Dalam dokumen RKS Administrasi dan Umum, memuat persyaratan yang berkaitan dengan pelaksana pembangunan, prinsip pembangunan, rencana anggaran pelaksanaan, imbalan jasa/ honorarium, hingga pemeriksaan dan penyerahan bangunan serta pemeliharaan bangunan. Muatan yang terdapat di dalamnya diantara definisi, tugas, wewenang dan
tanggung jawab, dasar hukum, maupun persyaratan yang ditetapkan pihak perencana.
Salah satu contoh dokumen RKS Administrasi dan Umum, terdapat didalamnya beberapa pasal yakni:
1. Pemberi Tugas
2. Tim Pelaksana Pembangunan 3. Dasar-Dasar Pelaksanaan 4. Sumber Pembiayaan
5. Prinsip Dasar Pembangunan 6. Etika Pembangunan
7. Persyaratan Kualifikasi Tim Pelaksana pembangunan 8. Rencana Anggaran Pelaksana
9. Jadwal Waktu Pelaksana
10. Pembayaran Biaya Pembangunan 11. Imbalan Jasa
12. Pemeriksaan dan penyerahan Bangunan 13. Masa Pemeliharaan
14. Penutup
Pada bagian penutup, biasanya disebutkan bahwa persyaratan yang belum termuat dalam dokumen RKS Administrasi dan Umum, akan diatur lebih lanjut dalam dokumen lain sesuai dengan kesepakatan
IV.2. Manajemen Procurement
Pengadaan adalah proses memperoleh barang ataupun jasa dari pihak di luar organisasi. Manajemen Pengadaan adalah proses – proses yang dilakukan untuk mendapatkan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan sebuah proyek dari luar organisasi yang “didukungnya”.
Untuk melaksanakan Manajemen pengadaan dengan efektif, dibutuhkan tahapan-tahapan Manajemen Pengadaaan, diantaranya adalah :
1. Perencanaan pembelanjaan dan pengadaan
Proses menentukan apa yang dibutuhkan, kapan dibutuhkan dan bagaimana proses
pengadaannya. Dalam perencaan ini harus diputuskan apa yang harus diambil dari luar, tipe kontrak dan menggambarkan kerja yang harus dilakukan oleh distributor kelak.
2. Perencanaan kontrak kerja sama
Proses menggambarkan kebutuhan produk atau servis yang diperlukan, yang digambarkan dalam RFP, kriteria evaluasi dan SOW.
3. Permintaan respon dari distributor
Proses memperoleh informasi, tanggapan, penawaran atau proposal dari penjual
4. Memilih Distributor
Proses memilih suplier yang paling potensial melalui proses analisis suplier potensial dan negosiasi
5. Administrasi kontrak kerja sama
Formalisasi pernyataan kerja sama
6. Penutupan Kontrak
IV.3 Manajemen SDM
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam proyek adalah proses mengorganisasikan dan mengelola atau menempatkan orang-orang yang terlibat dalam proyek, sehingga orang tersebut dapat dimanfaatkan potensinya secara efektif dan efisien. Agar terlaksana, Manajemen SDM, memiliki tahapan
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Mengidentifikasi dan mendokumentasikan perananan seseorang dalam proyek, tanggung jawabnya dan bagaimana relasi pelaporan orang tersebut dengan orang-orang lain dalam proyek . 2. Akuisi Tim Proyek
Mengidentifikasi dan mendokumentasikan perananan seseorang dalam proyek, tanggung jawabnya dan bagaimana relasi pelaporan orang tersebut dengan orang-orang lain dalam proyek. 3. Membangun Tim Proyek
Meningkatkan kompetensi dan interaksi anggota tim proyek, baik secara individual maupu secara berkelompok untuk meningkatkan kinerja proyek.
4. Mengelola Tim Proyek
Memantau kinerja tim proyek dengan memberikan masukan atau motivasi, solusi ataupun sekedar koordinasi dalam rangka meningkatkan kinerja proyek.
IV.4 Manajemen Biaya
Manajemen biaya proyek meliputi proses-proses yang diperlukan untuk menjamin agar anggaran biaya yang telah disetujui cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam lingkup proyek. Proses
utama dalam manajemen biaya proyek adalah :
1. Perencanaan Sumber Daya
Perencanaan sumber daya melibatkan penentuan apa jenis sumber daya fisik (orang, peralatan, bahan) dan berapa jumlah masing-masing harus digunakan dan kapan mereka akan diperlukan
untuk melakukan kegiatan proyek. 2. Pengestimasian Biaya
Pengestimasian biaya melibatkan pengembangan perkiraan (estimasi) biaya sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek kegiatan. Dalam menaksir biaya, penaksir mempertimbangkan penyebab variasi estimasi akhir untuk tujuan pengelolaan proyek yang lebih baik.
3. Penganggaran Biaya
Penganggaran biaya melibatkan mengalokasikan keseluruhan biaya perkiraan untuk kegiatan individu atau bekerja paket untuk menetapkan biaya garis dasar untuk mengukur kinerja
4. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya yang bersangkutan dengan mempengaruhi faktor-faktor yang membuat perubahan biaya dasar untuk memastikan bahwa perubahan disetujui. Menentukan yang biaya dasar telah berubah, dan mengelola perubahan yang sebenarnya ketika dan sebagai mereka terjadi.
IV.4.1 Aspek Pendukung Manajemen Biaya
Salah satu aspek pendukung manajemen biaya adalah adanya rencana anggaran biaya (RAB). RAB ini adalah perhitungan biaya bangunan berdasarkan gambar bangunan dan spesifikasi pekerjaan konstruksi yang akan dibangun, sehingga dengan adanya RAB dapat dijadikan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaannya nanti.
Dalam menghitung RAB diperlukan beberapa data yang diantaranya adalah gambar rencana bangunan, spesifikasi teknis pekerjaan (RKS), volume masing-masing pekerjaan yang akan dilakukan, dan jumlah pekerja saat pekerjaan dilaksanakan.
Beberapa cara menghitung RAB adalah :
1. Menghitung volume masing-masing pekerjaan
2. Membuat HSP (Harga Satuan Pekerjaan), yaitu, hasil kali dari upah/harga material dengan index analisa yang kemudian dijumlahkan.
3. Membuat RAB yaitu, hasil kali dari Volume dan HSP untuk setiap sub item pekerjaan
4. Membuat Rekapitulasi ( Bill of Quantity) yaitu, hasil kali dari volume dengan HSP kemudian dijumlahkan dari masing-masing sub item pekerjaan.
BAB V
TINJAUAN UMUM PEKERJAAN PROYEK
V.1.1 Pekerjaan Persiapan,Sarana, dan Prasarana
V.1.1 Pekerjaan Persiapan Lapangan
Pekerjaan persiapan adalah suatu pekerjan awal yang dilaksanakan dari keseluruhan substansi pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan tujuan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. Adapun lingkup pekerjaan persiapan sebagai berikut :
1. Dokumentasi foto proyek
Foto kegiatan dibuat oleh kontraktor sesuai pengarahan dari PT. PARAMOUNT PROPERTINDO dengan ketentuan beberapa tahap sesuai dengan bobot pekerjaan yang dilaksanakan
2. Pembersihan lapangan selama pekerjaan
kegiatan pembersihan dimulai pada keseluruhan bagian yang harus dibersihkan, dibongkar, dan dipotong sesuai dengan persyaratan pada gambar sehingga pekerjaan selanjutnya dapat dilakukan secara efisien dan meminimalisir gangguan pada saat pelaksanaan kerja.
3. Direksi keet
4. Tempat pekerja
Tempat tinggal sementara untuk para pekerja untuk beristirahat,tempat tersebut dibuat tidak permanen dan berada di dalam kawasan proyek
6. Listrik kerja
Kontraktor menyediakan alat-alat instalasi air/listrik kerja atas biaya sendiri. Alat-alat tersebut selain untuk keperluan pekerjaan juga untuk fasilitas bagi pekerja .
7. Air kerja
Kontraktor menyediakan alat-alat instalasi air/listrik kerja atas biaya sendiri. Alat-alat tersebut selain untuk keperluan pekerjaan juga untuk fasilitas bagi pekerja.
8. Pembuangan puing keluar lokasi
Seluruh puing atau material pekerjaan konstruksi harus di buang langsung tidak diperbolehkan ditumpuk diarea kerja , untuk menjaga kebersihan dan tidak mengganggu aktifitas pekerja.
9. Pekerjaan pengukuran
Lingkup Pekerjaan termasuk di dalam lingkup pekerjaan persiapan pelaksanaan konstruksi ini penyediaan tenaga, bahan material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pengukuran dan pemasangan patok ukur.
pengukuran :
a. Pengukuran awal harus dilakukan guna menentukan posisi dinding baru di lapangan, serta duga tinggi ± 0.00 (yakni sama dengan + 0.05 dari tinggi permukaan lantai ubin pc bangunan, yang sudah ada sebelumnya).
b. Pengukuran selanjutnya dilaksanakan bertahap sesuai dengan tahapan pekerjaan yang membutuhkannya, antara lain adalah :
Untuk penetapan pemasangan jendela-pintu baru Untuk leveling plafond
Untuk leveling lantai
Posisi pemipaan & elektrikal
Untuk pengecekkan kebenaran kedudukan elemen-elemen kontruksi selama