• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cerebrovaskular Disease

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Cerebrovaskular Disease"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Cerebrovaskular Disease

Cerebrovaskular Disease

(2)

DEFINISI

DEFINISI

Stroke

Stroke

Gangguan Pembuluh Darah Otak (GPDO)

Gangguan Pembuluh Darah Otak (GPDO)

Cerebro Vascular Disease (CVD)

Cerebro Vascular Disease (CVD)

Cerebro V

Cerebro Vascular

ascular Accdent (

Accdent (CV

CVA)

A)

Merupakan suatu kondisi kehilangan fungsi oak

Merupakan suatu kondisi kehilangan fungsi oak

secara mendadak yang diakibatkan oleh

secara mendadak yang diakibatkan oleh

gangguan suplai darah ke bagian otak

gangguan suplai darah ke bagian otak

 –

(3)

--DEFINISI

DEFINISI

Stroke

Stroke

Gangguan Pembuluh Darah Otak (GPDO)

Gangguan Pembuluh Darah Otak (GPDO)

Cerebro Vascular Disease (CVD)

Cerebro Vascular Disease (CVD)

Cerebro V

Cerebro Vascular

ascular Accdent (

Accdent (CV

CVA)

A)

Merupakan suatu kondisi kehilangan fungsi oak

Merupakan suatu kondisi kehilangan fungsi oak

secara mendadak yang diakibatkan oleh

secara mendadak yang diakibatkan oleh

gangguan suplai darah ke bagian otak

gangguan suplai darah ke bagian otak

 –

(4)

--DEFINISI

DEFINISI

Suatu kelainan otak baik secara fungsional

Suatu kelainan otak baik secara fungsional

maupun

maupun struktur

struktural yang disebabkan oleh

al yang disebabkan oleh

kkeadaan

eadaan patologis pembuluh

patologis pembuluh darah serebral

darah serebral

atau dari selluruh sistem pembuluh

atau dari selluruh sistem pembuluh darah otak

darah otak

 –

(5)

--DEFINISI

DEFINISI

• StrokeStroke : sindrom yang terdiri dari gejala hilangnya: sindrom yang terdiri dari gejala hilangnya

fungsi SSP

fungsi SSP fokfokal/global yang berkembang cepat (dalamal/global yang berkembang cepat (dalam detik/menit) . Berlangsung lebih dari 24 Jam.

detik/menit) . Berlangsung lebih dari 24 Jam.

• TIATIA : transien ischemic att: transien ischemic attack : ack : hilangnyhilangnya fungsi SSPa fungsi SSP

fokal scara cepat yang berlangsung kurang dari 24 jam, fokal scara cepat yang berlangsung kurang dari 24 jam, dan diduga diakibatkan oleh

dan diduga diakibatkan oleh mekanisme vaskularmekanisme vaskular emboli, trombosis.

emboli, trombosis.

• RINDRIND : reversible ischemic neurological Deficits :: reversible ischemic neurological Deficits :

beberapa episode transien/sementara yang beberapa episode transien/sementara yang berlangsung lebih dari 24

berlangsung lebih dari 24 jam, tetapi pasien mengalamijam, tetapi pasien mengalami pemulihan sempurna

(6)

ETIOLOGI

• Infark otak :

 – Emboli (15-20%)

• Emboli kardiogenik, • Emboli paradoksal • Emboli arkus aorta

 – Trombosis (75-80%)

• Di arteri ektrakranial  carotis interna, vertebralis

• Di arteri intracranial  carotis interna, serebri media, basilaris

• Penyebab lain

 – Hiperkoagulasi

 – Trombosis sinus dura  – Vasculitis SSP

(7)

Faktor resiko

• Hipertensi • Penyakit CVS • Hematokrit tinggi • DM • Kontrasepsi oral • Penurunan tekanan darah berebihan

• Obes, rokok, alkohol • Esterogen tinggi

• Usia > 35 tahun

• Penyalahgunaan obat • Gangguan aliran

darah otak sepintas

• Hiperkolesterolemia • Infeksi • Kelainan pembuluh darah otak • Lansia • Asam urat

(8)

EPIDEMIOLOGI

Eropa 200/100.000 orang pertahun menderit

stroke

America 275.000-300.000 orang meninggal

Usia

kejadian meningkat pada dekade 5

Infark krn emboli

 – Mulai ada <20 thn  – Meningkat 40-60 thn  – Menurun > 60 thn

(9)

EPIDEMIOLOGI

20-30 tahun

3,59%,

30-50 tahun

20,76%,

51-70 tahun

52,69%

71-90 tahun

22,95%

 – Pusat Pengembangan dan Penanggulangan Stroke

(10)

EPIDEMIOLOGI

WHO (2005), stroke menjadi penyebab

kematian dari 5,7 juta jiwa di seluruh dunia

Diperkirakan meningkat menjadi 6,5 juta

penderita pada tahun 2015 dan 7,8 juta

penderita pada tahun 2030

(11)
(12)

GEJALA (non hemoragik)

Menurut letak sumbatan

A.carotis interna

 – Amaurosis fugaks

 – Disfasia  tidak bisa bicara  – Hemiparesis kontralateral

A.cerebri anterior

 – Hemiparesis kontralat  tungkai lebih parah  – Gangguan mental

 – Gangguan sensibilitas tungkai yang lumuh

 – Tidak mampu kendalikan buang air (ngompol)  – kejang

(13)

GEJALA (non hemoragik)

• A. Cerebri media

 – Gangguan saraf perasa , 1 sisi tubuh

 – Aphasia  hilang kemampuan berbahasa

• Sist. Vertebrobasilar

 – Lumpuh 1-4 etremitas  – Meningkat refleks tendo

 – Gangguan koordinasi gerak tubuh  – Tremor dan vertigo

 – Disfagia

 – Disatria  gangguan motoris lidah, mulut, rahang, pita suara  – Sinkope, struptor, disoirentasi

 – Gangguan penglihatan  – Gangguan pendengaran

(14)

GEJALA (non hemoragik)

• A.cerebri posterior

 – Koma

 – Hemiparesis

 – Aleksia  tidak mampu membaca  – Lumpuh nervus III

• Fungsi luhur

 – Aphasia motorik  tidak mampu bicara

 – Aphasia sensorik  tidak mampu mengerti pembicaraan  – Alexia verbal  tidak mampu baca kata

 – Alexia lateral tidak mampu baca huruf   – Dyslexia  kongenital

 – Agraphia  tidak mampu menulis  – Acalculata

 – Agnosia jaro  – Amnesia  – dementia

(15)

GEJALA (hemoragik)

Perdarahan Intraserebral (PIS)

 – nyeri kepala berat,  – mual, muntah

 – adanya darah di rongga subarakhnoid pada

pemeriksaan pungsi lumbal

 – Serangan sering kali di siang hari, waktu beraktivitas

dan saat emosi/marah.

 – Kesadaran biasanya menurun dan cepat masuk koma  – (65% terjadi kurang dari setengah jam, 23% antara

(16)

GEJALA (hemoragik)

• Perdarahan Subarakhnoid (PSA)

 – nyeri kepala yang hebat,

 – nyeri di leher dan punggung,  – mual, muntah,

 – fotofobia.

• Perdarahan Subdural

 – nyeri kepala,

 – Tajam penglihatan mundur akibat edema papil

 – tanda-tanda defisit neurologik daerah otak yang tertekan.  – Gejala ini timbul berminggu-minggu hingga

(17)
(18)

Anatomi Fisiologi CerebroVascular

Sirkulasi darah otak

 – menerima 17 % curah jantung

 – Menggunakan 20 % oksigen dari seluruh Tubuh

Suplai darah

 – 2 pasang arteri : a.carotis interna & a.vertebralis  – a.Carotis perdarahi bagian Anterior

 – a.Vertebralis perdarahi bagian Posterior  – Membentuk Circulus Arteriosus Willisi

(19)

a. Braciocephalica

a. Carotis communis a. Carotis interna a. Cerebri anterior a. Cerebri media a. Cerebri com. posterior a. Subclavia a. Vertebralis a. Cerebelar posterior - anterior a. Spinalis anterior a. Spinalis posterior a. basilaris a. Cerebellar Anterior-inferior a. Cerebellar superior a. Cerebellar posterior

(20)
(21)
(22)

Circulus Arteriosus Willisi

Anastomosis dari a.Carotis interna dan

a.Vertebralis

Dibentuk oleh :

 – a. Cerebri posterior

 – Ramus communicans anterior  – a. Carotis interna

 – Ramus communicans posterior  – a. Cerebri anterior

(23)
(24)
(25)

Anatomi Fisiologi CerebroVascular

Perdarahan cerebri

 – a. Cerebri anterior  permukaan medial &

posterior

• Lobus Frontalis

 – a. Cerebri media  permukaan lateral ,

• Lobus temporalis

 – a. Cerebri posterior  permukaan Inferior ,

(26)

Anatomi Fisiologi CerebroVascular

Sirkulasi Kolateral

 – Sirkulus willisi  – Ateria oftalmika

Autoregulasi otak

 – Perubahan ukuran pembuluh

 – Tek. arteri Sistemik naik  vasokonstriksi  – Tek. Arteri sistemik turun  vasodilatasi

(27)

PATOFISIOLOGI

(28)
(29)

Diabetes Mellitus arterosklerosis

Stenosis

Kurang perfusi korteks cerebri

ISKEMIK

(inti,penumbra, luxury perfusion)

Trombosis & embolus

(30)

ISKEMIK

Pada daerah yang diperdarahi oleh a. Carotis interna a. Cerebri anterior a. Cerebri posterior a. Cerebri Media 1. Amaurosis Fugaks 2. Disfasia (tdk bisa bicara) 3. Hemiparesis kontra lateral 1. Hemiparesis kontra lateral 2. Kejang 3. Gangguan sensibilitas daerah hemiparesis 1. Gangguan saraf  perasa 2. Aphasia 1. Hemiparesis kontra lateral

(31)

PATOFISIOLOGI

(32)

Hipertensi MicroaneurismaPECAH Darah masuk ke  jaringan otak TIK meningkat Edema otak Herniasi otak Kematian medadak

(33)

Hipertensi Aneurisma Berry / AVM PECAH Keluar ke Sub-arachnoid TIK meningkat Turun kesadaran Vaso-spasme Struktur peka nyeri meregang Nyeri kepala Hebat

(34)
(35)

Non-hemoragik

• Computerized Tomography Scanning (CT-Scan)

 – membedakannya dengan perdarahan terutama pada

fase akut.

•  Angiografi serebral (karotis atau vertebral)

 – gambaran yang jelas tentang pembuluh darah yang

terganggu

Pemeriksaan

likuor serebrospinalis,

 – membedakan infark, perdarahan otak, baik

perdarahan intraserebral (PIS) maupun perdarahan subarakhnoid (PSA).

(36)

Non-hemoragik

menemukan faktor resiko, seperti:

 – pemeriksaan darah rutin (Hb, hematokrit, leukosit,

eritrosit),

 – Komponen kimia darah, gas, elektrolit, Doppler,  – Elektrokardiografi (EKG).

(37)
(38)
(39)
(40)

Penatalaksanaan

• Obat

 – Trombolitik  – Antikoagulan  – Antiagregasi

• Perhatian pemberian obat

 – No antihipertensi  ganggu kolateralisasi  – No diuretika  viskositas darah

 – No dexamethasone  gangguan elektrolit & metabolisme

lokal

 – No infus glukosa  meningkatkan lactat

 – No anticoagulan (jika 4 jam setelah teraputic window)

Referensi

Dokumen terkait

In God’s Image – Journal of Asian Women’s Resource Centre for Culture and Theology 28, no.. dengan kekerasan simbolis. Kekerasan ini dimaknai sebagai bentuk penggunaan bahasa

Tetapi pada penelitian ini, bentuk spesimen yang tidak seragam menjadi penyebab kesimpangsiuran data, seperti pengujian tarik pada spesimen mula-mula tanpa las dengan

Hal tersebut terjadi dikarenakan dengan semakin besar nilai variance threshold yang digunakan maka pada saat justifikasi dengan fuzzy IR dilakukan toleransi yang

Pada sistem tangki tekan mengunakan tekanan dari pompa yang dipasang pada tangki penampung bawah yang kemudian dialirkan menuju ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup

Pernyataan yang hampir sama diungkapkan oleh Mowen (2002) yaitu perspektif pengambilan keputusan (decision-making perspektif) menggambarkan seorang konsumen sedang

Hasil analisis korelasi terhadap hubungan tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan mengalami nyeri haid primer pada penelitian ini memberikan hasil bahwa

Untuk magnetisasi daTitipe-P maka pactasalah satu lapisan tipis teIjadi pembalikan maIDenmagnetik sehingga akan timbul dinding tetapi kemudian lenyap apabila maIDenmagnetik