• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Trenggalek Jawa Timur. Dom inasi yang dilakukan oleh tengkulak terhadap petani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Trenggalek Jawa Timur. Dom inasi yang dilakukan oleh tengkulak terhadap petani"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAH ULU AN

A. ALASAN PEM ILIH AN JUDUL 1. Aktualitas

Dalam penelitian ini akan m em bahas m engenai be ntuk dom ina si tengkulak

terhadap petani cengke h di De sa Sawahan Kecam atan Panggul Kabupaten

Trenggalek Jawa Tim ur. Dom inasi yang dilakukan oleh tengkula k terhada p peta ni

cengkeh ini m erupakan akibat ada nya relasi yang terjadi antara keduanya yang

sudah berlangsung lam a, sehingga bisa dikatakan bahwa relasi sosial yang terja di

di m asyaraka t bisa m enc iptaka n dom inasi satu pihak kepada pihak yang la in

diantara individu ata u kelom pok yang sa ling berinteraksi.

Relasi yang terja lin antara tengkulak denga n petani m erupakan be ntuk relasi

alam i. Relasi alam i ini terjadi karena sistem penjua lan hasil pane n petani m asih

tergantung pada te ngkulak a palagi untuk petani de sa dengan akses ya ng terbatas

seperti di Desa Sawahan. Adanya tengkulak m em bua t petani tidak perlu repot

untuk m enjual hasil panennya ke pengepul ya ng berada ja uh di pusat kecam atan,

selain itu terkadang para tengkulak juga m em berikan pinjam an kepada para

petani, sehingga m em udahkan petani untuk m em beli kebutuhan perta nian m aupun

kebutuhan hidup sehari-hari.

Tengkulak m em iliki posisi yang penting untuk petani pede saan yang tidak

(2)

tetapi secara langsung m aupun tidak langsung peran tengkulak juga m em buat

petani ketergantungan da n perekonom iannya tidak berkem ba ng. Terdapat

beberapa dam pak yang ditim bulkan dari adanya dom inasi tengkula k terhadap

petani, sehingga m em buat fenom ena ini m enarik untuk diteliti.

Penelitia n ini bersifat aktual karena perm asalahan tengkula k dengan peta ni

sam pai saat ini m asih dapa t kita tem ui di berbagai daerah di Indonesia. Dom ina si

yang dilakuka n tengkulak terhada p petani m erupakan salah sa tu perm asalahan

yang aka n te tap ada, karena dom inasi m erupakan salah satu ciri dari adanya

kapita lism e di suatu kegiata n pertukaran ekonom i. Selam a kapitalism e m asih ada

dan terus berkem bang di Indonesia m aka pem bahasan m engenai dom inasi dan

kebebasan akan teta p m enjadi topik ya ng m enarik untuk dite liti.

2. O risinalitas

Penelitia n tenta ng tem a dom inasi tengkulak terhadap peta ni sudah beberapa

kali dilakukan. Ada beberapa penelitian yang m engam bil fokus m engenai

dom inasi tengkulak teta pi belum a da penelitian yang dilakuka n di De sa Sa wahan

Kecam atan Panggul Kabupaten Trenggalek. Selain itu da lam penelitia n ini juga

m enjelaskan m engena i penyebab utam a terjadinya dom inasi yang dilakukan

tengkulak, yaitu adanya relasi yang bersifat alam iah. Dibawa h ini terdapat

beberapa contoh penelitian ya ng sebelum nya perna h dilakukan tenta ng dom ina si

tengkulak terhadap peta ni m aupun relasi tengkulak dengan peta ni, tetapi m em iliki

perbedaan dengan pene litian ini, yaitu :

(3)

Penelitian dengan judul “Ketergantungan ekonom i pesanggem terha dap

tengkulak dalam pengelolahan baon di de sa randualas kecam atan kare kabupaten madiun”, yang ditulis oleh Kharisma G Rhadiana (2012). Penelitia n tersebut

m eneliti m engena i ketergantunga n pesanggem terhada p tengkulak.

Ketergantungan m erupa kan sala h satu akiba t adanya rela si antara pesanggem

dengan tengkulak yang berlangsung lam a. Tidak ada nya akses terhadap pasar

itulah m aka ketergantungan m ereka pada tengkula k m enjadi tinggi, baik

ketergantungan da lam m enjual hasil panen d i Baon m aupun ketergantungan

dalam m em enuhi kebutuha n penggarapan lahan B aon. Dengan keberadaan

tengkulak m aka para pesanggem tidak perlu repot m em ikirkan untuk m enjual

hasil pa nen, karena sudah ada orang yang siap m enam pung. Sem entara apabila

tidak ada tengkulak, buka n hanya m ereka harus berfikir untuk m enjua l hasil panen

m elainkan kesulitan untuk m encari konsum en yang m em beli hasil pane n para

pesanggem.

Realitas sosia l m asyarakat di Desa Randualas terda pat em pat ka tegori c iri

-cirinya ya ng pertam a m asyarakat de sa Randualas m erupakan kom unitas peta ni

atau pesanggem (penggarap tanah atau lahan) yang m enganut perilaku ekonom i

subsistensi, yang kedua ta nah sebagai sum ber kekayaan utam a de sa yang dikuasai

secara kom unal untuk ke pentingan seluruh anggota kom unita s pesanggem , yang

ketiga m asyarakat pe desaan hidup da lam tradisi dan budaya yang khas secara

signifikan berbeda dengan m asyarakat ka pita lis m odern. Kekhasan m ereka

terletak pada perilaku dan pola hubungan sosial yang didasarka n pada prinsip –

(4)

prespektif ekonom i m asyarakat de sa m engakui perbedaan ya ng m encolok adanya

kelas – ke las di pedesaan yaitu antara kela s kaya dan kelas m iskin. Sehingga dari

kategori ciri – ciri m asyarakat pede saan, khususnya m asyarakat Desa Randualas

dengan disadari peran tengkulak sangat penting untuk ke langsungan hidup

m ereka.

Persam aan antara penelitian ini de ngan penelitian diata s adalah sam a -sam a

m em bahas m engenai hubungan atau relasi antara petani dengan tengk ulak. Relasi

yang terjadi antara tengkula k dengan petani m em ang banyak ditem ui, bahkan dari

berbagai kasus relasi tersebut yang m em iliki keuntungan adala h para tengkulak.

Dalam penelitia n ini justru relasi yang selam a ini sering terjadi dia ntara tengkulak

dengan petani dipertanyakan lagi. Dalam pe nelitian ini pola relasi yang terja di

antara tengkulak de ngan peta ni cengkeh di Desa Sawahan tidak langsung

disim pulkan bahwa relasi tersebut m enyebabkan kerugian ba gi pe tani, teta pi

penelitian ini m asih m em pertanyakan a pakah dari a danya rela si tersebut hanya

tengkulak sa ja yang m em iliki keuntungan, apakah justru denga n adanya tengkulak

yang ada di Desa Sawahan terebut m em buat petani m endapa tkan keuntungan.

2. Penelitia n tentang relasi antara petani denga n tengkulak

Penelitia n dengan judul “Hubungan Antara Pengrajin Batik Tulis Dan

Pengepul Batik Tulis : Studi di D usun Tanuraksan, Desa Gem eksekti, Kecam atan

Kebum en, Kabupa ten Kebum en, yang ditulis oleh Akbar Bahtiar (2013). Pada

penelitian tersebut m ene liti m engenai hub ungan a ntara pengrajin de ngan

pengepul. Hubungan tersebut terlihat sekilas se perti produsen dan konsum en,

(5)

m em iliki pe nghasilan ya ng lebih rendah dari pe ngepul. Ketim pangan penda pata n

tersebut tidak m eghentika n hubungan pengrajin denga n penge bul, tetapi walaupun

ada ketim panga n tersebut hubungan keduanya berjala n sejak lam a dim ulai se kitar

tahun 60-an. Para pengrajin batik tidak m enjual la ngsung hasil ba tiknya ke

konsum en m elainkan m elalui pengepul terlebih dahulu. Penjuala n batik m elalui

pengepul tersebut suda h berlangsung lam a sehingga sudah m em bentuk sistem

yang m elekat pada pe ngrajin batik. Sistem pem asaran ba tik m ela lui tengkulak ini

dirasa cukup m em bantu pe ngrajin karena pengrajin batik tulis dapat de ngan

m udah untuk m enjual barang da gangannya tersebut tanpa m enunggu lam a, tetapi

di sisi lain pengrajin batik harus m engorbanka n keuntungan yang diperole h yang

seharusnya dapat m enjadi lebih besar.

Penelitia n diata s m em iliki persam aan dalam hal penjualan, jika pa da penelitian

di atas para pengrajin tida k langsung m enjual ha sil batiknya ke konsum en dan

justru dijual lewa t pengepul m aka sam a halnya dengan penelitian ini bahwa para

petani cengke h tidak langsung m enjua l ha sil pane nnya ke pa sar te tapi m enjua lnya

ke tengkulak. Para petani cengkeh lebih inte ns m elakuka n interaksi ke tengkulak

dibandingkan interaksi ke pasar. relasi antara tengkulak dengan petani cengkeh

sudah berlangsung lam a. hal ini dikarenakan m enjadi petani cengke h m erupakan

hasil dari turun tem urun dan lahan cengkeh ya ng dim iliki para petani m erupakan

lahan m ilik nenek m oyang atau keluarganya, dan prose s jual-be li cengkeh de ngan

tengkulak ini sudah berlangsung sejak dulu, apalagi ketika tahun 80an akse s jalan

dari Desa Sawahan ke pa sar belum sem udah sekarang, sehingga prose s jual -be li

(6)

Pada era 80-90a n te ngkulak m enjadi poros perdagangan jual-be li cengkeh.

M asyarakat tidak berpikir untuk m enjualnya la ngsung ke pa sar sehingga dari dulu

sam pai sekarang posisi tengkula k sanga t penting bagi para petani cengkeh.

Hubungan antara tengkula k denga n petani cengke h di Desa Sawahan bukan hanya

hubungan antara produsen dan konsum en tetapi juga sebagai sa udara. M asyarakat

Sawahan m asih m enjunjung nila i-nilai adat sehingga hubungan tolong m enolong

dan saling bahu m em bahu m asih sangat kuat. Fungsi tengkulak tidak hanya

sebagai pengum pul dna perantara terjualnya cengkeh para petani tetapi juga

m em punyai fun gsi untuk m em bantu orang lain. Keberadaan tengkulak yang dirasa

petani sangat m enguntungkan m ereka m em buat posisi tengkulak sanga t pe nting

untuk m ereka.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di ata s adalah m enge nai objek

sasaran penelian. Jika pa da la pora n dia tas objeknya ada lah pengrajin batik m aka

pada penelitian ini objeknya adalah petani cengkeh, selain itu jika pada pene litian

di ata s perantarana disebut pengepul m aka pada penelitian ini perantara disebut

sebagai te ngkulak M elihat objek penelitian yang berbeda m em buat pene litian ini

m em iliki orisinalitas dari se gi objek penelitia n. Perbedaan obje k antara pene litian

ini denga n pe nelitian sebe lum nya yang m em bahas m engenai relasi atau hubungan

antara tengkulak dengan konsum ennya m enjadikan pene litian m em iliki

(7)

3. Relevensi dengan Jurusan Pembangunan Sosial dan K esejahteraan

Kesejahteraan petani m erupakan sebua h isu ya ng aka n terus m enarik untuk

diperbincangkan dikalanga n akadem isi, LSM m aupun pem erintah. Isu

kesejahteraan m erupaka n sua tu isu ya ng sa ngat krusia l di jurusan PSdK , karena

tujua n utam a jurusa n PSdK adalah m am pu m em aham i tentang isu kese jahteraan

yang ada di Indonesia. Pada pene litian ini m em iliki keterka itan denga n isu

kesejahteraan terutam a kesejahteran peta ni cengkeh yang ada di Desa Sawahan.

Para petani di Desa Sawahan ini secara batiniah be lum m engalam i kese jahteraan

karena m asih di dom inasi oleh te ngkulak. Ketergantungannya terha dap tengkulak

m em buat petani belum bisa beba s dan belum sejahtera secara batiniah. Ja di

penelitian ini m em eiliki relevansi dengan jurusan Pem bangunan Sosial dan

Kesejahteraan (PSdK).

Selain itu, kajian m engenai dom inasi tengkulak terhadap pe tani adalah kajian

yang sejak dulu sam pai sekarang m asih te tap ada di da lam relasi ekonom i dan di

bagian perta nian. Kajian tersebut m erupakan suatu bentuk m asalah -m asa lah

sosial yang selalu ada di bidang perta nian m aupun perdaga ngan. M asalah

-M asalah sosial m erupakan salah satu m ata kuliah wajib ya ng ada di jurusan

PSdK, karena didalam m enciptakan sua tu ke sejahtera an untuk m asyarakat m aka

harus m engetahui terlebih dahulu m asalah -m asalah sosial yang dihada pi,

(8)

B. LATAR BELAK ANG

Tanam an cengkeh (Syzigium Aromaticum) m erupaka n salah sa tu tanam an

perkebunan yang banyak tum buh di Indonesia term a suk di Jawa Tim ur. Salah satu

kabupate n di Jawa T im ur yang m asih m em budidayakan tanam an ini adala h di

Kabupate n Trenggale k. Sejak 1970-an, Kabupaten Trenggalek m enjadi pem asok

utam a kebutuhan cengke h bagi pabrik-pabrik rokok di Jawa Tim ur. Lahan-lahan

perkebunan cengkeh terse bar m erata di Kecam atan Dongko, M unjungan, Panggul,

W atulim o, Pule, dan Bendunga n. Pada tahun 2013 Kabupa ten Trenggale k m am pu

m enghasilkan 319,75 ton cengkeh. Salah satu Kecam atan penghasil cengke h d i

Kabupate n Trenggalek adalah Kecam atan Panggul yang m enyum bang seba nyak

47,75 ton pada tahun 2013.

M enurut Sensus Pertanian Tahun 2013, petani cengkeh di Trenggalek

berjum lah 51.948 rum ah tangga. Banyaknya m asyarakat yang bertani cengkeh di

Trenggalek juga didorong oleh kebutuhan cengkeh ya ng cenderung sta bil dari

berbagai m acam industri, utam anya rokok. Salah sa tu w ilayah di Trenggalek yang

penduduknya sebagian besar petani cengkeh adala h di Kecam atan Panggul. Letak

Kecam atan Panggul yang berada di wilaya h pe gunungan dan pe sisir m em buat

kecam atan ini m em bagi w ilayahnya kedalam beberapa zona, yaitu zona kidul

yang m erupa kan daerah pesisir dan zona lor yang m erupakan daerah pe gunungan.

W ilayah Panggul lor yang dijadikan se bagai wila yah pe ngem banga n pertanian

dan perkebunan tanam an tadah hujan, sehingga Desa yang m asuk zona Panggul

(9)

Salah satu De sa di Kecam atan Panggul yang berada di zona Panggul Lor

adalah Desa Sawahan. W ilayah De sa Sawahan term asuk ke dalam wilayah

Panggul lor yang dija dika n sebagai w ilaya h pengem bangan pertanian dan

perkebunan tanam an tadah hujan. Salah satu jenis tanam an tadah hujan a dalah

cengkeh. Salah satu Daerah yang berada pada zona lor a dalah De sa Sawahan

sehingga kegiata n bertani cengke h m erupaka n ke giatan yang um um dilakukan

penduduk De sa Sawahan. M enjadi peta ni cengkeh di De sa Sawahan m erupakan

pekerjaan turun tem urun keluarga. Ham pir sem ua keluarga di Desa Sawahan

m em iliki lahan cengkeh ba ik laha n m ilik pribadi m aupun lah an sewa m ilik D inas

Perhutani. M enurut data penduduk pem erinta h Desa Sawahan, dari total 1498

penduduk desa sawa han yang bekerja, 1093 orang diantar anya adalah bekerja

sebagai petani cengkeh.

Kondisi petani cengkeh di Desa Sawahan tahun 2015 sudah tergolo ng

sejahtera tetapi m asih rentan untuk m engalam i penurunan, ha l ini diliha t dari

standar sejahtera petani m elalui N ilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tim ur 2015. Nilai

Tukar Petani (NTP) Jawa Tim ur bulan Septem ber 2015 na ik 1,21 persen dari

105,14 m enjadi 106,42. Kenaikan NTP ini disebabkan kena ikan indeks harga

yang diterim a petani (It) lebih tinggi dari pada ke naikan indeks harga yang

dibayar petani (Ib). Pada bulan Septem ber 2015, tiga sub sektor pertanian

m engalam i kenaikan N TP dan sisanya m engalam i penurunan . Kenaikan NTP

terbesar terjadi pada sub sektor Tanam an Pa ngan sebesar 3,14 persen dari 99,77

m enjadi 102,90, diikuti sub se ktor Peternakan se besar 1,71 persen dari 113,55

(10)

m enjadi 10 5,97. Sedangkan penurunan N TP terjadi pada sub sektor Tanam an

Perkebunan Rakya t se besar 1,63 persen dari 102,53 m enjadi 100,86 (BPS

Trenggalek 2015).

Pertanian cengkeh term asuk ke da lam sektor tanam an perkebunan rakyat,

walaupun tahun ini sub se ktor tanam a n perkebunan rakyat m ega lam i penurunan

sebesar 1,63% tetapi m asih berada pada garis standar NTP. Nilai Tukar Petani

yang >100 berarti petani m engalam i surplus. Harga produksi naik le bih besar dari

kenaikan harga konsum sinya. Pendapata n peta ni naik lebih be sar dari

pengeluarannya. M eskipun NTP pe tani cengkeh berada diatas 100 teta pi peta ni

cengkeh m asih sangat rentan karena bisa saja jika ada penurunan harga beli

cengkeh diserta i ke naikan harga pa ngan m aka petani akan m engalam i guncangan

ekonom i. NTP sebesar 100,86 terse but belum berada pada N TP am an sehingga

kesejahteraan peta ni m asih bisa m enurun.

Petani cengkeh di Desa Sawahan dalam satu tahun sekali akan m engalam i

m asa panen raya antara bulan juni-septem ber. Saat panen raya ini segala kegiatan

petani difo kuskan untuk tanam an cengkeh. D i desa Sawahan ini terdapa t beberapa

tengkulak yang m em beli hasil panen para petani. Setiap dusun di Desa Sawahan

pasti m em iliki beberapa tengkulak. Awa l m unculnya tengkulak ini, untuk

m em udahkan para petani dalam m enjual hasil pa nen. Jarak antara desa sawahan

ke pasar Panggul m enjadi sala h satu keterba tasan para peta ni untuk m enjua l hasil

panennya, karena untuk bisa ke pasar para petani ini harus m enem puh wa ktu sa tu

jam dengan berjalanan kaki. Dengan kondisi yang seperti itu banyak dari peta ni

(11)

hasil panen ke tengkulak m em bua t para petani lebih efisien waktu , juga tidak

m em erlukan tenaga yang banyak. M eskipun saat ini akses pe tani m enuju pasar

m enjadi m udah de ngan a danya jalan yang sudah perm anen, tetapi para peta ni

cengkeh tetap m enjual hasil panennya ke tengkula k yang ada di dusun m ereka.

Saat panen raya, hanya beberapa petani ya ng langsung m enjual hasil

panennya ke pasar, dan sebagian besar m enjua lny a ke tengkulak. Harga beli

cengkeh yang dijua l langsung ke pasar denga n yang dijual ke tengkula k akan

berbeda. Para petani yang m enjual langsung ha sil pane nnya ke pa sar m em iliki

keuntungan yang lebih ba nyak daripa da m ereka yang m enjual ke tengkulak.

M udahnya akse s seharusnya m em buat para petani bisa m enjual langsung hasil

panennya ke pa sar. Tetapi dalam kenyataanya m asih banya k petani yang m em ilih

m enjual hasil panennya ke tengkula k. Jauhnya jarak desa ke pasar m em pengaruhi

harga beli cengkeh tengkulak ke peta ni. Harga be li cengkeh terse but ditentukan

oleh harga pasaran cengke h yang tela h dite tapkan serta biaya transporta si

tengkulak ke pasar.

Petani Desa Sawahan m em iliki relasi yang baik de ngan tengkulak, relasi

tersebut sudah terjalin sejak lam a. Relasi tersebut m enciptakan sebuah keuntungan

bagi m asing-m asing aktor, seperti peta ni yang terbantu oleh tengkula k dalam

m enjual hasil panennya dan tengkulak m endapatkan keuntungan dari hasil

berdagangnya. Relasi antara petani de ngan tengkulak tersebut tidak hanya relasi

yang terjalin antara pem beli dengan pe dagang m ela inka n relasi antar kehidupan

(12)

Dalam kehidupan bertetangga petani dan tengkulak juga saling tolong

m enolong, jika sala h sa tu aktor tersebut m engalam i kesulitan m aka aktor yang

lainnya akan m em bantu. Kesulitan dalam hal keuangan m enjadi suatu hal yang

biasa dirasaka n oleh peta ni ketika cengkeh belum m asa panen, sehingga ada

petani yang m em injam uang ke tengkulak. K ondisi seperti ini um um terjadi di

Desa Sawahan. Para tengkula k yang juga m erupakan seorang peta ni cengkeh,

akan tetap m em iliki uang dan m odal wala upun belum m asa panen cengkeh karena

para tengkulak biasanya m em iliki usaha sam pingan seperti berdaga ng. Sedangkan

petani bia sanya hanya m engandalkan uang sim panan hasil pe njua lan cengkeh

panen tahun kem arin a tau m engandalkan hasil penjualan jenis ta nam an ladang.

Ketika ua ng sim panan m enipis dan ada beberapa kebutuhan yang b elum tercukupi

m aka petani harus m em injam uang kepa da tetangga dan kebanya kan ke tengkulak.

Relasi yang terjalin antara tengkulak denga n petani yang berla ngsung lam a

m enciptakan se buah ika tan di antara keduanya. Ikatan tersebut m em buat peta ni

m erasa nyam an m em iliki hubungan jual-be li dengan tengkulak sehingga peta ni

tim bul rasa percaya kepada tengkulak. Rasa nyam an yang dirasa kan petani kepada

tengkulak m em bua t petani peracaya untuk m elakukan kegiatan huta ng piutang

dengan tengkulak. Dalam m enjalankan siste m hutang piutang tersebut ketentuan

harga telah ditentuan oleh tengkulak. Selain itu harga beli cengkeh pe tani juga

ditentuka n oleh tengkulak.

Dom inasi tersebut terjadi karena adanya relasi alam iah yang terja di antara

tengkulak dengan petani. Adanya dom ina si tengkulak terhadap peta ni tersebut

(13)

terjadi. Karena dom inasi tersebut berpengaruh terhada p keseja hteraan dan

peningkatan perekonom ian petani. NTP petani yang sekarang berada pa da angka

100,86 bisa m engalam i penurunan ketika pendapatan peta ni m enurun karena

adanya dom inasi yang dilakukan oleh tengkulak terhadap penentuan harga

cengkeh dan penentuan standar harga hutang piuta ng. Penurunan penda patan

petani ini akan berpengaruh pa da tingkat keseja hteraan pe tani. jika penda patan

petani m enurun a kiba t adanya penentuan harga yang dipatok oleh te ngkulak m aka

akan berpengaruh pada besarnya keinginan petani untuk berhutang kepada

tengkulak.

C. RUM USAN M AS ALAH

Penelitia n ini dirancang untuk m enjawab kebim bangan peneliti dalam hal

donim asi tengkulak terhada p pe tani. Berdasarka n la tar bela kang m asa lah yang

telah diuraikan, m aka peneliti m em buat sua tu rum usan m asalah yang m erupakan

fokus pene litian. Adapun rum usan m asalah da lam penelitian ini ya itu :

1. Bagaim ana bentuk dom ina si tengkulak terhada p petani cengkeh di Desa

Sawahan?

2. Apakah dam pa k yang ditim bulka n dari ada nya dom inasi tengkulak

terhadap petani cengkeh?

D. TUJUAN PENELITIAN

Terdapat dua tujuan da lam penelitian ini, ya itu tujuan Substa nsia l dan

(14)

A. Tujuan Substansial :

1. M elalui penelitian ini diharapkan dapat m engeta hui bentuk dom ina si

yang dilakukan ole h tengkulak terhadap para petani cengkeh di Desa

Sawahan. M elihat bentuk dom inasi tengkulak m ela lui sistem

penjua lan, penentua n harga dan kegiatan hutang piutang kepada peta ni

cengkeh.

2. M engetahui dam pak yang ditim bulkan dari adanya dom inasi yang

dilakukan tengkulak terhada p petani cengkeh.

B. Tujuan O perasional :

Tujua n operasionalnya ya itu diharapkan pene litian yang dilakukan ini

bisa m em berika n hasil keabsaha n data yang nantinya bisa digunakan

sebagai referensi dan update pene litian terbaru m enge nai dom ina si

tengkulak terha dap petani cengkeh untuk Jurusan Pem bang unan Sosial dan

Kesejahteraan. Diharapkan pene litian te ntang dom ina si te ngkulak ini bisa

dijadikan seba gai acuan untuk pene litian yang terkait se lanjutnya.

E. M ANFA AT PENELITIAN

M anfaat yang diharapka n dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitia n tenta ng dom inasi tengkula k terhadap pe tani ini bisa

m em berikan m anfaat untuk bidang perkebunan dan perta nian di

Indonesia dan di Trenggalek khususnya.

2. Penelitia n ini diharapkan bisa m em berikan pandangan dan

(15)

cengkeh di Indone sia pada um um nya dan petani cengkeh di

Trenggalek khususnya.

3. Dengan adanya penelitia n ini , para petani di desa Sawahan bisa

m em iliki inovasi dan m otivasi dalam pengem bangan usaha tanam an

cengkeh, serta agar para petani m em iliki kem andir ian dalam

m elakukan kegia tan penjua lan cengkeh dan tidak m enggantungkan

pada para tengkulak.

4. Untuk m enge tahui dam pak yang terjadi karena ada nya dom ina si

tengkulak, sehingga para pe tani, tengkulak ataupun Pem erintah Desa

Sawahan bisa m endapa tkan ja lan kelua r yang terba ik dalam m engata si

dom inasi ini.

F. TINJAU AN PUSTAK A 1. K onseptualisasi

a. M ata Pencaharian

M enurut Sim anjuntak, M ata Pencaharian m erupakan suatu pekerjaan atau

kegiatan yang dilakukan dalam m em enuhi kebutuhan sehari-hari untuk

kelangsunga n hidup. M ata pencaharian m erupakan pekerjaan pokok yang

dilakukan oleh m asyarakat. Setiap individu dalam m asyarakat harus m em pun yai

pekerjaan pokok untuk m enopang kebutuhan ekonom i m ereka. M ayarakat Desa

Sawahan da lam m em enuhi kebutuha n sehari-hari untuk kelangsungan hidup

m ereka bekerja sebagai petani dan m enjual hasil pertanian m ereka.

Tanam an pertanian utam a Desa Sawahan adala h cengkeh, tetapi jika

(16)

yaitu tanam an rem pah-rem apah seperti kunyit, jahe, le ngkuas dan kencur untuk

dijua l ke pasar sehingga untuk m em beli ke perluan sehari-hari. Sela in em

pon-empon, ada petani yang m enanam ubi-ubian untuk dijua l ataupun dikonsum si

ecara pribadi. Seluruh Rum ah Tangga di Desa Sawaha n m em iliki la dang sehingga

m asing-m asing rum ah tangga bisa m enanam beberapa tanam an yang bisa dijual

untuk m em enuhi ke butuhan sehari-hari sem bari m enunggu m asa panen cengkeh

yang m erupakan tanam an yang m em berikan penghasilan yang banyak untuk

m asyarakat.

M enurut sim anjunta k, m ata pencaharian m erupakan pekerjaan pokok

untuk m enopang kebutuhan ekonom i. Pada pene litian ini m asyarakat Desa

Sawahan dalam m enopang kebutuhan ekonom i m ereka dengan bertani dan

m enjual hasil perta nian m ereka. Dari tota l m asyarakat yang bekerja yaitu 1498

orang yang bekerja sebagai petani sejum lah 1093 orang (data penduduk

pem erintah Desa Sawahan 2015), sehingga lebih dari se tengah m asyarakat Desa

Sawahan bekerja sebagai petani.

b. Petani

Definisi a tau konsep m enge nai petani dikataka n oleh Eric R. W olf bahwa “Penduduk yang secara eksistensial terlibat dalam cocok tanam dan membuat

keputusan yang otonom te ntang proses tanam . Kategori itu dengan dem ikian

m encakup penggarapan atau penerim a bag i ha sil m aupun pem ilik penggarap

selam a m ereka ini berada pada posisi pem bua t keputusa n yang releva n tentang

(17)

atau buruh tani tak bertanam” (Wolf : 1983). Nampaknya definisi yang

dikem uka kan oleh W olf m enitikberatkan pada kegiatan seseorang yang secara

nyata bercocok tanam dan m em buat ke putusannya sendiri dalam proses c ocok

tanam . Oleh karenanya beliau tida k m em asukkan buruh ta ni tak berta nah karena

dianggap sebagai pe kerja yang tidak berhak m em buat keputusan atas tanam an.

Kepem ilikan tanah yang m erupakan ha sil dari warisan turun tem urun

keluarga m asing-m asing petani m em buat m ereka m em iliki tanggungjawab untuk

terus m engelola ta nah dan terus m em budidaya kan tanam an cengkeh. Sehingga

segala aktivitas yang dilakukan petani se tiap harinya adala h m engolah dan

m engelola tanam an cengkeh m ereka hingga m usim panen tiba. Segala aktivitas

pengelolaan ta nam an cengkeh m ereka sendiri yang m enanga ninya m ulai dari

pupuk, irigasi, saat panen tiba hingga penjualan.

Petani Cengkeh di Desa Sawa han m engerja kan sendiri laha n m ilik

m asing-m asing, tida k ada yang nam anya buruh tani yang m em bantu m ereka.

Kebanyakan pe tani cengke h yang ada di Desa Sawahan adalah m ereka yang sudah

berusia tua sehingga saat pa nen tiba m ereka tidak bisa m em etik sendiri setiap

pohon cengkeh yang pane n, tetapi ada tetangga yang akan m em bantu atau bisa

disebut m em pekerjakan tetangganya. Hal tersebut tidak bisa digolongkan kedalam

buruh tani karena kegia tan sa ling tolong m enolong saat pane n tia adalah sesua tu

yang wajar dilakuka n di Desa Sawahan.

Pada penelitian ini konsep petani m enurut Eric R. W olf telah m encakup

(18)

kegiatan bercocok tanam serta m em iliki ha k otonom dalam pengelolaan tanam an

pertanian dan tidak term asuk buruh ataupun pe kerja sewa. Secara tersirat

dijela skan bahwa seorang petani m erupakan pensusuk ya ng m em iliki tanah

sendiri, m engola h dan m engelola tanam an perta niaannya sendiri serta m em iliki

hak dan kewajiban dalam m em utuskan sistem jual be li hasil panen perta niannya.

Konsep tersebut sesuai denga n kondisi peta ni cengkeh yang ada di Desa

Sawahan. Para petani cengkeh di Desa Sawahan m ayoritas m em iliki tanah sendiri,

karena lahan perke bunan cengkeh tersebut m erupaka n hasil warisan da n turun

tem urun dari keluarga sehingga para petani m asih m enja ga dan m elestarikan

tanam an cengkeh. Dalam ha l m engelola dan m engolah perkebuna n cengke h, para

petani sendiri yang m elakukannya, m ulai sejak tanam hingga pane n, tetapi saat

panen ada petani yang dibantu oleh petani la in. M engenai penjualan hasil panen

cengkeh, para petani m em utuskan sendiri penjuala n cengkehnya, apakah dijual ke

tengkulak, ke pasar, diolah dulu ataupun disim pan dulu m enunggu harga cengkeh

naik.

c. Tengkulak

M enurut KBBI tengkulak m erupakan pedaga ng perantara (yang m em beli

hasil bum i dan sebagainya dari petani atau pem ilik pertam a) m isa lnya dari peta ni

atau pem ilik pertam a, peraih, serta harga beli pada um um nya lebih rendah de ngan

harga pasar. yang dim aksud perantara m erupaka n sebaga i penghubung antara

petani cengkeh denga n pasar. akse s pa sar yang jauh m em buat para petani lebih

(19)

sebagai perantara karena m elalui tengkula k para petani m e njual hasil pane nnya

dan sela njutnya adalah tugas tengkulak untuk m enjua lnya ke pa sar. Dan definisi

lain m engena i Tengkulak adalah orang yang m em asarkan hasil pane n, yang

m enjadi perantara dari seorang produsen yakni petani ke konsum en.

Dalam penelitian ini m asyarakat Desa Sawahan m enyebut pe ngum pul

hasil pa nen cengkeh m ereka dengan sebutan te ngkulak. Tengkulak yang ada

disetiap dusun di Desa Sawahan adalah tem pat para petani m enjual hasil

panennya. Jauhnya jarak desa denga n pa sar m em buat para petani m em pe rcayakan

hasil penjuala n cengkeh ke tengkulak.. Tengkulak yang ada di Desa Sawahan ini

tidak m em beli terlebih hasil panen petani tetapi petani cengkeh sendiri yang

berinisiatif m enjual hasil pane nnya ke tengkulak. Tengkulak harus selalu siap

m enerim a hasil panen pe tani kapa n saja tanpa m enunggu saat pane n datang.

Selain m enjadi pe ngum pul dan pem be li hasil panen petani, para tengkula k ini juga

seorang petani yang m em iliki la han perkebunan cengkeh.

Tengkulak di De sa Sawahan m erupaka n tengkulak kecil yang ber fungsi

sebagai pe nyaluran cengke h dari dusun ke pasar. Para tengkulak di Desa Sawahan

ini juga m em iliki prioritas dida lam m enentukan harga beli cengkeh dari petani.

Penentuan harga beli cengke h pe tani yang dilakukan oleh tengkulak didasarkan

pada harga pasaran cengkeh yang saat itu telah ditentukan. Para tengkulak

m engam bil keuntungan dari penjuala n cengkeh tersebut.

Para tengkulak m em beli cengke h peta ni dengan harga ya ng lebih m urah

(20)

Biaya transportasi dari desa ke pa sar, biaya penam pungan cengkeh sebelum dijual

ke pasar serta biaya jasa yang diberikan juga dihitung agar te ngkulak tidak

m engalam i kerugian.

d. Pengepul

Pengepulan m enurut KBBI berarti proses, cara, perbuatan m engum p ulkan.

Jika disim pulkan dari m akna tersebut, pengepula n cengkeh berarti prose s, cara

m aupun perbuatan m engepulkan cengkeh. pengepul cengkeh m erupakan orang

yang m em iliki m odal untuk m em beli cengkeh dari petani m aupun tengkulak.

Cengkeh yang dise torkan oleh peta ni dan tengkulak tersebut akan ditim bang dan

dipilah berda sarkan kualita s cengkeh, sete lah itu cengkeh aka n disetorksn ke

pabrik rokok.

Di Kecam atan Panggul terdapat dua pengepul yang oleh para petani dan

tengkulak dijadikan seba gai lokasi utam a penju ala n cengkeh. Para tengkulak dan

petani ya ng ada di De sa Sawahan juga m enjual cengkeh ke tem pat pengepul

tersebut. Pengepul m em iliki hubungan secara langsung dengan pabrik rokok.

Cengkeh yang tela h dikum pulkan oleh pege pul akan disetorkan ke pabrik rokok

setelah m encukupi perm intaan pabrik.

2. Teoritisasi

Pada bagian ini pene liti ingin m em aparkan m engenai kerangka berpikir

tentang dom ina si te ngkulak terha dap petani. Kerangka berpikir pene liti akan

diawali tenta ng teori dan konsep-konsep yang m endasari pene litian ini. Teori

(21)

m enjelaskan beberapa te ori m ikro yang berka itan dengan pem bahasa n pada

penelitian ini

Kapita lism e se bagaim ana diteka nkan M arx m erupaka n suatu sistem produksi

kom oditi. D i dalam sistem ka pita lism e para pem produksi tida k sekedar

m enghasilkan bagi keperluannya sendiri atau untuk kebutuha n individu -individu

yang m em punyai kontak priba di de ngan m ereka, kapitalism e m elibatkan pasar

pertukaran (exchange market) yang m encakup nasional atau bahka n seringka li

m encakup dunia internasiona l (Giddens, 1986 : 57) . Sistem perdaga ngan cengkeh

yang ada di De sa Sawahan tidak hanya m eliba tkan relasi antara tengkula k de ngan

petani, teta pi juga m elibatkan cengkeh se bagai alat produksi utam a, pe ngepul

yang m erupakan bagian dari pasar pertukaran. Kom oditi cengkeh ya ng ada di

Desa Sawahan m enciptakan suatu sistem kapital ba gi pe tani, te ngkulak m aupun

pengepul. Kapitalism e tersebut m enciptakan se buah relasi antara tengkulak

dengan petani.

a. Relasi sosial antara Tengkulak dengan Petani

M anusia selaku m akhluk sosial selalu berinteraksi dengan sesam a untuk

m em enuhi kebutuhannya . Interaksi sosia l m erupakan hubunga n -hubunga n sosial

yang dinam is ya ng m enyangkut hubungan antara orang perorangan, antara

kelom pok-kelom pok m anusia, m aupun antara orang perorangan dengan kelom pok

m anusia (G ullin dan G illin dalam Soekanto, 1990 : 67) Hubungan Sosial

(22)

Pola relasi sosial digunakan dalam penelitian ini untuk m enjelaska n pola

hubungan antara pengepul, tengkulak dan peta ni cengkeh di Desa Sawahan

Kecam atan Panggul Kabupa ten Trengga lek. Relasi adala h hubungan antar

individu di da lam m asyarakat. Relasi sosia l juga disebut hubungan sosial hasil

dari interaksi (rangkaian tingka h laku) sistem atik antara dua orang a tau lebih yang

dinam is dan m enya ngkut hubungan antar individu, antar kelom pok a taupun antara

individu dengan ke lom pok. Relasi sosial m erupakan hubunga n tim bal balik antar

individu yang sa tu den gan individu ya ng lain dan saling m em pengaruhi.

Pandangan M arx a tas kom oditas berakar di da lam orientasi m aterialisnya,

dengan fokus pada ke giatan-kegiata n produktif para aktor. M enurut panda ngan

M arx, dalam interaksinya dengan alam dan para aktor la innya, m anusia

m enghasilkan barang-barang ya ng m ereka butuhkan a gar dapat berta han hidup.

Barang-barang itu dihasilka n untuk diguna kan sendiri atau untuk digunakan orang

lain di lingkungan dekatnya. Penggunaan itula h ya ng disebut M arx sebagai nilai

guna kom oditas. Kom oditas adalah produk-produk pekerjaan m anusia, teta pi

kom oditas bisa ja di terpisah dari kebutuhan -kebutuhan dan m aksud-m aksud para

penciptanya. Kom oditas m enerim a realitas eksternal independen yang nyaris

m istis (M arx, 1867/1967 : 35). M arx m enyebut prose s itu sebagai pem berhalaan

kom oditas. M arx m em aksudkan suatu benda yang kita buat se ndiri dan kem udian

kita puja seakan-akan ia adalah dewa.

M enurut Karl M arx dalam teori pem berhalaan kom oditas yang m erupakan

turunan dari teori kapitalis ba hwa N ilai se jati kom oditas m enggam barkan re

(23)

antara m anusia m enerim a bentuk fantastik relasi dia ntara benda -benda (M arx

dalam George Ritzer, 2012). Dengan m em beri realita s kepada kom oditas dan

pasar di dalam kapitalism e, individu terus m enenerus kehilangan kenda li atasnya.

Oleh karena itu, sebuah komoditas adalah “sebuah benda misterius, hanya

karena di dalam kom oditas sifat sosial pekerjaan m anusia tam pak m enjadi sifat

objektif yang dibubuhkan kepada produk pe kerjaan itu: karena hubungan

-hubungan para produsen dengan jum lah total pe kerjaan m ereka sendiri disajikan

kepada m ereka seba gai suatu rela si sosial, yang ada bukan di a ntara se sam a

m ereka, tetapi di a ntara produk-produk pekerjaan m ereka (M arx,1867/1967: 72).

Kegiatan jual-be li cengkeh yang dilakuka n oleh tengkulak dengan petani,

m erupakan sua tu be ntuk penggam baran bahwa cengke h m erupakan a lat utam a

terbentuknya relasi antara tengkulak dengan petani.

Diskusi M arx m engenai kom oditas da n pem berhalaannya m em bawa kita

pada level aktor individua l m enuju struktur -struktur sosial berskala besar

(Giddens, 2012 : 97). Kom oditi cengke h m enciptaka n suatu struktur yang terja di

di m asyarakat Desa Sawahan yaitu Petani dengan Tengkulak. Dalam struktur

tersebut Tengkulak m em iliki posisi lebih tinggi dari peta ni. Tengkulak m em iliki

posisi lebih tinggi karena da pat m enguasai sistem penjuala n cengkeh para petani,

sedangka n petani yang m em punyai ketergantungan dengan tengkulak m em iliki

posisi yan g lebih rendah. Struktur tersebut m enggam barkan ba hwa ada sebuah

dom inasi diantara hubungan tengkula k dengan petani. Struktur terse but m em buat

(24)

M enurut Spradley da n M cCurdy dalam Ram adhan, relasi sosial atau

hubungan sosial ya ng terja lin a ntara individu yang berlangsung dalam waktu yang

relatif lam a akan m em bentuk suatu pola, pola hubungan ini juga disebut se bagai

pola relasi sosial. Relasi sosial sering kita jum pa i setia p harinya, m isalnya saja

relasi ekonom i. Definisi relasi m enurut konsep terse but m erupakan hubungan

tim bal ba lik antara satu orang atau lebih, jika dikaitkan de ngan relasi ekonom i

m aka hubungan tim bal balik antar satu orang lebih yang m encakup kegiatan

ekonom i. Setiap orang yang sudah berum ur p roduktif setia p harinya akan

m elaksanakan kegiatan ekonom i.

Dalam m elaksanakan kegiatan ekonom i setiap orang akan berinteraksi

dengan ora ng la in. M asing-m asing orang dalam m elakukan kegiata n ekonom i

m em iliki fungsi dan peran, ada nya m acam -m acam peran ini akan m em buat

kegiatan ekonom i sem akin bervaria si. Seperti ha lnya dalam ke giatan perdaga ngan

terdapat yang nam anya konsum en, produsen, distributor, tengkulak a tau penge pul.

M asing-m asing peran tersebut m em iliki fungsi da n kewajibannya yang akan

dilaksanakan guna m encipta kan suatu kondisi ekonom i yang diharapka n.

Relasi Te ngkulak dengan pe tani cengke h di Desa Sawahan juga term asuk

kegiatan e konom i. Nam un Relasi tengkulak de ngan pe tani cengkeh tersebut tidak

hanya se batas kegiata n ekonom i m elainka n ada rela si yang lainnya. Jika m enurut

spradley da n M cCurdy Relasi m em buat suatu pola yang dise babkan karena sudah

lam anya relasi tersebut terjadi, m aka definisi terse but se suai dengan pola relasi

(25)

Relasi yang terjadi antara te ngkulak dengan peta ni ini terjadi se tiap hari

dan m eliba tkan cengkeh se bagai ala t utam a relasi tersebut. Relasi yang alam iah

yang terjadi antara tengkulak dengan peta ni tersebut m em buat salah sa tu pihak

berada pada piha k yang m endom inasi dan didom inasi. Hal tersebut terja di karena

salah satu pihak m erasa m em iliki ketergantungan dengan pihak yang sa tunya,

dalam hal ini petani cengkeh Desa Sawahan m em iliki ketergantungan de ngan

tengkulak untuk m enjual hasil pane nnya.

Selain kedua relasi terseb ut, cengkeh juga m em unculkan relasi lain yaitu

relasi antara petani denga n pengepul dan tengkulak denga n pengepul. Relasi

tersebut m em iliki tujuan yang sam a yaitu m endapatka n keuntungan dari penjualan

cengkeh. Para pengepul ini m em buat relasi denga n petani dan tengkulak untuk

m em asok barang dan m enjualnya lagi untuk m endapatka n keuntungan yang le bih.

Gam bar : Relasi antar sistem jual-beli cengkeh

Komoditas utama

: Cengkeh

Petani

Pengepul

(26)

Gam bar diata s m erupakan sua tu gam baran relasi ya ng terjadi antara

tengkulak, petani dan pengepul, cengkeh sebaga i alat penyam bung relasi terse but.

Cengkeh dianggap se bagai benda yang berharga bagi ketiga aktor tersebut. Petani

m em punyai relasi de ngan pengepul, ya itu m endapatkan ke untungan yang lebih

besar dibandingkan m enjualnya ke tengkulak, pengepul m em butu hkan peta ni

untuk karena untuk m em asok bahan baku yang akan dia jual ke produsen.

Selanjuta nya tengkulak m em iliki relasi dengan pengepul, yaitu untuk m enjual

hasil pengum pula n cengkeh yang didapa t dari pe tani dan pengepul m em butuhkan

tengkulak untuk m em beli cengkeh dari pe tani yang tidak bisa m enjual langsung

ke pasar, sedangkan relasi te ngkulak dengan petani, yaitu peta ni m enjua l cengkeh

ke tengkula k dan tidak perlu jauh-jauh ke pa sar dan tengkulak m em beli hasil

panen petani serta m endapatkan keuntungan da ri hasil penjualannya. Cengkeh

m enjadi alat utam a terjadinya relasi antara ketiga aktor tersebut.

Relasi yang terjadi antara tengkulak dengan peta ni berja lan secara terus

-m enerus dan berlangsung secara turun te-m urun. Relasi tersebut -m enciptakan

sebuah hubungan pasar dan struktur ke las. Hubunga n pasar dan struktur kelas

tersebut m em buat salah satu pihak m endom ina si dan berada pada level yang lebih

tinggi dari pihak yang satunya. Petani berada pada le vel ba wah karena m asih

bergantung pada tengkulak.

b. Dominasi

Dom inasi tengkulak terhada p pe tani berawal dari adanya re lasi ekonom i

(27)

dalam sebuah hubungan pasar terdapa t sua tu pola hubungan ya ng rum it dan yang

tum pang tindih denga n sum bu dikhotom is dari struktur kela s, ada tiga jenis

kelom pok rum it tersebut yaitu Kelas m arginal, Strata dan kelom pok -kelom pok

individu ya ng heterogen. U ntuk m enje laskan hubungan pa sar yang terjadi antara

tengkulak dengan petani, jenis kelom pok yang m enjadi acuan adal ah Stra ta.

M enurut M arx strata yang berdiri dalam suatu hubungan ketergantungan funsional

kepada salah sa tu kela s dan ole h karenanya cenderung untuk m engidentifikasikan

diri secara politis dengan ke las itu.

Jika dikaitkan dengan penelitian ini , m aka terda pat suatu strata dalam

hubungan tengkulak dengan pe tani. Ada ketergantunga n petani kepa da tengkulak

dibalik rela si ya ng terjalin dia ntara keduanya. Dom inasi tengkulak di Desa

Sawahan ini terja di karena adanya sua tu keterga ntungan dari pe tani dalam

m enjual hasil pane nnya dan hal itu berlangsung secara terus m enerus. Para petani

sangat terbantu akan adanya tengkulak ya ng m em beli hasil panennya dan

tengkulak m endapatkan keuntungan dari m em beli hasil panen para petani. Relasi

tersebut m em buat para peta ni secara tidak langsung bergantung kepada tengkulak,

dan tengkulak m endapa tkan posisi penting dalam kegiata n jual-be li cengke h yang

ada di Desa Sawahan.

M enurut M arx, kelas-kelas aka n tim bul apa bila hubungan-hubungan

produksi m eliba tkan suatu pem bagian te naga kerja yang beraneka ragam , yang

m em ungkinkan terjadinya penum pukan surplus produksi, sehingga m erupakan

pola hubunga n m em eras terhadap m assa para pem produksi (Gidde ns, 1986 : 44).

(28)

pem bagian kerja, yaitu pe tani sebagai pem elihara cengkeh dan m enjua lnya se telah

panen, sedangkan tengkulak sebagai pengum pul hasil pane n tersebut. Teta pi

pem bagian kerja ini m enciptakan sebuah dom inasi ya ng dilakukan oleh tengkulak,

karena secara pem bagian kerja pekerjaan m enjadi tengkulak m em punyai tingkatan

yang penting. Karena sem ua pekerjaan yang dilakukan oleh pe tani nantinya

bertujuan untuk dijua l ke tengkulak.

Dom inasi yang dila kukan para tengkulak ini m em pengaruhi dan m engatur

sistem jual-beli cengkeh seperti m enentukan harga jual-be li cengkeh, m enentukan

sistem hutang-piutang m aupun m enentukan sistem pem bayaran . Para tengkulak

m enentukan harga beli cengke h yang disesuaikan dengan keuntungan yang akan

didapa tkan dengan m em pertim bangkan harga pasar. Selanjutnya ada lah penentuan

sistem pem bayaran, di awa l tengkulak telah m enentuka n sistem pem bayaran,

seperti hutang-piutang , ba las jasa m aupun barter. Penentuan kebijakan yang

dibua t sendiri oleh tengkulak tersebut secara teori M arx bisa disebut sebagai pola

hubungan m em eras pada m assa para pem produksi.

M enurut M arx, kebebasan adalah kem am puan untuk m engendalikan

pekerjaan anda sendiri dan produk-produknya. M eskipun para individu dapat

tam pak beba s di bawa h kapitalism e, m ereka tidak bebas. D i bawa h be ntuk -bentuk

sosial sebelum nya, orang didom inasi secara langsung oleh orang lain sehingga

m ereka sadar atas ketidakbeba sannya. Di bawah kapitalism e, orang didom ina si

oleh re lasi-relasi kapitalis ya ng tam pak objektif dan alam iah sehingga tidak terasa

(29)

yang dilakukan oleh tengkulak m erupa kan suatu bentuk dom inasi yang disadari

m aupun tidak disadari ole h para petani cengke h.

Dom inasi yang dilakukan tengkulak terha dap pe tani diangga p se bagai

suatu bentuk yang objektif dan a lam iah se hingga para petani tidak

m em perm asalahkan adanya be ntuk dom inasi tersebut. D om inasi yang dilakukan

tengkulak terse but m erupaka n akiba t adanya relasi alam ia h yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari antara tengkula k denga n petani. Relasi a lam iah ini terja di

tidak hanya m engenai jual-beli cengkeh teta pi m enyangkut hubungan berteta ngga

dan hubungan persa udaraan m asyarakat pedesaan.

Dom inasi yang dilakuka n tengkulak seolah -olah tidak dirasakan oleh

petani, ha l ini terjadi karena proses dom ina si tersebut bersifat objektif dan terja di

secara alam iah. Kehidupan m asyaraka t pedesaan ya ng m asih m enjaga nilai -nilai

gotong royong da n persaudaraan yang kuat, m enjadikan relasi-rela si kapitalis

tam bak objektif dan alam iah. Sehingga dom inas i yang dilakukan oleh tengkulak

m erupakan suatu bentuk tolong m enolong antar anggota m asyarakat, jadi bisa

dikata kan ba hwa dom inasi tersebut hidup diba lik relasi-rela si a lam iah yang

m uncul dikehidupa n berm asyarakat antara tengkulak de ngan petani cengkeh.

Ketidakm am pua n peta ni dalam m enjua l hasil panennya langsung ke pasar

m em buat m ereka bergantung kepada tengkula k. Ketergantungan pe tani kepada

tengkulak ini m erupakan suatu bentuk ke tida kbebasan suatu individu dibawah

dom inasi kapitalis. M ereka dapat tam pak bebas tetapi tidak bebas.

(30)

tengkulak, seperti penentuan harga, penentuan kualitas cengke h serta penentuan

pem bayaran. Para petani m endapatkan kem uda han dengan m enjua l hasil

panennya ke tengkulak yaitu tidak perlu jauh-jauh pergi ke pa sar yang

m em butuhka n banyak waktu, tetapi dibalik kem udahan tersebut a da sua tu

keterikatan ya ng m em buat para petani tidak beba s.

Indika tor adanya dom inasi yang dilakukan ole h tengkulak yaitu se perti

adanya sistem Hutang-Piutang, penentuan harga, penentuan kua lita s m aupun

penentua n pem bayaran. Ada nya pene ntua n sistem pem be lian hasil panen tersebut

adalah suatu dom inasi tengkulak, karena hal tersebut sudah m em njadi kebiasaan

dan berla ngsung lam a m aka pe tani tidak m enya dari adanya dom inasi yang

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan gejala penyakit pada daun kakao yang diperlakukan dengan formula fungisida yang diuji bervariasi berdasarkan jumlah bercak yang terlihat, tetapi berdasarkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pola pengobatan pasien hipertensi di Puskesmas 1 Kemranjen sudah sesuai dengan standar dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas

Dari adjusted R square, diketahui bahwa 39% variasi harga saham yang dapat dijelaskan oleh variasi pengungkapan corporate social responsibility (CSR) terdiri dari CSR

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 2 dari hasil penelitian menggunakan kuisioner setelah diberikan konseling menunjukan jumlah ibu yang minat dalam memilih

Pengetahuan dan sikap gizi kader dan ibu balita di posyandu dan pengaruhnya terhadap status gizi balita di Desa Babakan, Bogor Barat [skripsi] Bogor : Fakultas

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi dalam merumuskan tipologi permukiman kumuh dengan kajian yang komprehensif; serta menentukan arahan

yaitu ‘pendidikan’ dan ‘hiburan’. Tindakan tersebut dilakukan sebagai solusi untuk me- ngatasi masalah rendahnya keterampilan me- nyimak dongeng siswa. Setelah tindakan pada

Berdasarkan hasil simulasi dengan ETAP untuk kondisi Eksisting diperoleh hasil tegangan terendah dicapai oleh Bus 93 (ujung Penyulang) yakni sebesar 11,789 kV