• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suatu Penilaian Mengenai Kontribusi Trait Kepribadian Terhadap Dimensi Komitmen Organisasi Pada Operator SPBU Pertamina Coco Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Suatu Penilaian Mengenai Kontribusi Trait Kepribadian Terhadap Dimensi Komitmen Organisasi Pada Operator SPBU Pertamina Coco Kota Bandung."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi dari trait kepribadian terhadap pembentukan dimensi komitmen organisasi pada operator SPBU Pertamina COCO Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan total sampling yaitu mengambil data pada seluruh operator SPBU Pertamina COCO Kota Bandung yang terdapat di 3 tempat dengan jumlah total 36 orang. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kontribusi.

Dalam mengukur trait kepribadian digunakan alat ukur The Big Five Inventory (BFI) yang di terjemahkan dari The Big-Five Trait Taxonomy: History, Measurement, and Theoretical Perspective, Oliver P. John (1999), yang terdiri dari 44 item. Alat ukur yang digunakan untuk komitmen organisasi adalah (Three-Component Model) of commitment (TCM) yang diterjemahkan dari TCM Employee Commitment, Survey Academic User Guide 2004. Dikembangkan oleh John P. Meyer and Natalie J. Allen (2004) dan terdiri dari 18 item. Data yang diperoleh telah diolah menggunakan uji regresi linear ganda dengan program SPSS 17.0.

Berdasarkan pengolahan data secara statistik, diperoleh hasil bahwa trait kepribadian secara simultan berkontribusi signifikan terhadap pembentukan normative commitment. Trait yang berkontribusi secara signifikan yaitu ekstraversion dengan koefisien regresi 0,463 dan trait conscientiousness dengan koefisien regresi 0,191. Dari hasil uji statistik, tidak terdapat kontribusi yang signifikan dari trait kepribadian secara simultan terhadap affective commitmen maupun terhadap continuance commitment, namun trait yang berkontribusi terhadap affective commitment adalah ekstraversion dengan koefisien regresi 0,267, sedangkan trait yang berkontribusi signifikan terhadap continuance commitment adalah openess dengan koefisien regresi 0,213.

(2)

ii

Universitas Kristen Maranatha

Abstract

This study was conducted to determine the contribution of personality trait to the establishment dimensions of organizational commitment on operator Pertamina gas station COCO Bandung. This study uses total sampling that retrieves data on all operators Pertamina gas stations COCO Bandung contained in 3rd place with a total of 36 people. This research was conducted by research contribution.

Used in measuring the personality trait measure the Big Five Inventory (BFI) which is translated from The Big-Five Trait Taxonomy: History, Measurement, and Theoretical Perspectives, Oliver P. John (1999), which consists of 44 items. Measuring instruments used for organizational commitment is (Three-Component Model) of commitment (TCM) which is translated from the TCM Employee Commitment, Academic Survey User Guide 2004. Developed by John P. Meyer and Natalie J. Allen (2004) and consisted of 18 items. The data obtained was analyzed using multiple linear regression with SPSS 17.0.

Based on the statistical data processing, obtained the result that personality traits simultaniously contribute significantly to establishment of normative commitment. Trait that contributes significantly to the regression coefficient 0.463 is ekstraversion and trait conscientiousness with regression coefficient 0.191. From the results of the statistical test, there is no significant contribution of personality trait simultaniously to affective commitment nor the continuance commitment, but traits that contribute to affective commitment is ekstraversion with regression coefficient 0.267, whereas traits that contribute significantly to the continuance commitment is openess to the regression coefficient of 0.213.

(3)

iii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 10

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1 Maksud Penelitian ... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 11

1.5 Kerangka Pemikiran ... 11

1.6 Asumsi Penelitian... 20

(4)

iv

Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Big Five Personality ... 23

2.1.1 Definisi Kepribadian ... 23

2.1.2 Determinan Kepribadian... 24

2.1.3 Definisi Trait Kepribadian ... 24

2.1.4 Facet Trait Kepribadian Big Five ... 25

2.2 Komitmen Organisasi ... 29

2.2.1 Defenisi Komitmen Organisasi ... 29

2.2.2 Dimensi Komitmen Dalam Berorganisasi ... 29

2.2.3 Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Komitmen Organisasi ... 31

2.2.4 Konsekuensi Komitmen terhadap Organisasi ... 33

2.3 Teori Career Stage ... 35

2.3.1 Definisi Karir ... 35

2.3.2 Career Stage and Important Needs ... 35

2.4 Dewasa Dini ... 37

2.4.1 Pengertian Dewasa Dini ... 37

2.4.2 Ciri-Ciri Perkembangan Dewasa Dini ... 38

2.4.3 Tugas-Tugas Perkembangan Masa Dewasa Dini ... 41

2.4.4 Penyesuaian Pekerjaan Dewasa Dini ... ... 42

2.4.4.1 Tahap-Tahap Penyesuaian Pekerjaan... 42

(5)

v

Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 47

3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 47

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional ... 48

3.3.1 Variabel Penelitian ... 48

3.3.2 Definisi Operasional ... 48

3.3.2.1 Trait Kepribadian (Big Five Personality) ... 48

3.3.2.2 Komitmen Organisasi... 49

3.4 Alat Ukur ... 50

3.4.1 Alat Ukur Trait Kepribadian ... 50

3.4.1.1 Kisi-kisi Alat Ukur Trait Kepribadian ... 51

3.4.1.2 Sistem Penilaian ... 52

3.4.2 Alat Ukur Komitmen Organisasi ... 53

3.4.2.1 Kisi-kisi Alat Ukur Komitmen Organisasi ... 54

3.4.2.2 Sistem Penilaian ... 54

3.4.3 Data Penunjang ... 55

3.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 55

3.5.1 Validitas Alat Ukur ... 55

3.5.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 57

3.6 Populasi dan Sampling ... 59

3.6.1 Populasi ... 59

3.6.2 Sampling... 60

(6)

vi

Universitas Kristen Maranatha

3.8 Hipotesis Statistik ... 61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden ... 65

4.1.1 Jenis Kelamin Responden ... 65

4.1.2 Usia Responden ... 65

4.1.3 Lama Bekerja ... 66

4.1.4 Pendidikan Terakhir ... 66

4.2 Hasil Penelitian ... 67

4.2.1 Kontribusi Trait Kepribadian Terhadap Affective Commitment ... 67

4.2.2 Kontribusi Trait Kepribadian Terhadap Continuance Commitment .. ... 68

4.2.3 Kontribusi Trait Kepribadian Terhadap Normative Commitment .. ... 69

4.2.4 Kontribusi Trait Extraversion Terhadap Affective Commitment ... 70

4.2.5 Kontribusi Trait Aggreableness Terhadap Affective Commitment ... ... 70

4.2.6 Kontribusi Trait Conscientiousness Terhadap Affective Commitment ... 71

(7)

vii

Universitas Kristen Maranatha

4.2.8 Kontribusi Trait Openess Terhadap Affective

Commitment ... 73

4.2.9 Kontribusi Trait Extraversion Terhadap Continuance

Commitment ... 74

4.2.10 Kontribusi Trait Agreeableness Terhadap Continuance

Commitment ... 75

4.2.11 Kontribusi Trait Conscientiousness Terhadap Continuance Commitment ... .... 76 4.2.12 Kontribusi Trait Neurotic Terhadap Continuance

Commitment ... 77 4.2.13 Kontribusi Trait Openess Terhadap Continuance

Commitment ... 78 4.2.14 Kontribusi Trait Extraversion Terhadap Normative

Commitment ... 79

4.2.15 Kontribusi Trait Agreeableness Terhadap Normative

Commitment ... 80 4.2.16 Kontribusi Trait Conscientiousness Terhadap Normative

Commitment ... 81 4.2.17 Kontribusi Trait Neurotic Terhadap Normative

Commitment ... 82 4.2.18 Kontribusi Trait Openess Terhadap Normative

(8)

viii

Universitas Kristen Maranatha

4.2.19 Kontribusi Trait Kepribadian Terhadap Dimensi

Komitmen Organisasi ... 84

4.3 Pembahasan ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 95

5.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 98

(9)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Trait dan Facets Big Five Personality Costa & Mc Crae ... 26

Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur Trait Kepribadian ... 51

Tabel 3.2 Sistem Penilaian ... 52

Tabel 3.3 Kisi-kisi Alat Ukur Komitmen Organisasi ... 54

Tabel 3.4 Sistem Penilaian ... 54

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 65

Tabel 4.2 Usia Responden ... 65

Tabel 4.3 Lama Bekerja ... 66

Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir ... 66

Tabel 4.5 Kontribusi Trait Kepribadian Terhadap Affective Commitment ... 67

Tabel 4.6 Kontribusi Trait Kepribadian Terhadap Continuance Commitment ... 68

Tabel 4.7 Kontribusi Trait Kepribadian Terhadap Normative Commitment ... 69

Tabel 4.8 Kontribusi Trait Extraversion Terhadap Affective Commitment ... 70

(10)

x

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.10 Kontribusi Trait Conscientiousness Terhadap Affective

Commitment ... 71

Tabel 4.11 Kontribusi Trait Neurotic Terhadap Affective

Commitment ... 72

Tabel 4.12 Kontribusi Trait Openess Terhadap Affective

Commitment ... 73

Tabel 4.13 Kontribusi Trait Extraversion Terhadap Continuance

Commitment ... 74 Tabel 4.14 Kontribusi Trait Agreeableness Terhadap Continuance

Commitment ... 75 Tabel 4.15 Kontribusi Trait Conscientiousness Terhadap Continuance

Commitment ... .... 76 Tabel 4.16 Kontribusi Trait Neurotic Terhadap Continuance

Commitment ... 77

Tabel 4.17 Kontribusi Trait Openess Terhadap Continuance

Commitment ... 78

Tabel 4.18 Kontribusi Trait Extraversion Terhadap Normative

Commitment ... 79 Tabel 4.19 Kontribusi Trait Agreeableness Terhadap Normative

Commitment ... 80 Tabel 4.20 Kontribusi Trait Conscientiousness Terhadap Normative

(11)

xi

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.21 Kontribusi Trait Neurotic Terhadap Normative

Commitment ... ... 82

Tabel 4.22 Kontribusi Trait Openess Terhadap Normative

(12)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 PT Pertamina Retail Lampiran 2 Kata Pengantar Kuesioner Lampiran 3 Surat Pernyataan Kesediaan Lampiran 4 Data Penunjang

Lampiran 5 Kuesioner Big Five Inventory Lampiran 6 Kuesioner Komitmen Organisasi Lampiran 7 Hasil Uji Regresi Linear Ganda

Lampiran 8 Hasil Tabulasi Silang Antara Dimensi Komitmen Organisasi dengan Data Penunjang

Lampiran 9 Tabel Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Trait Kepribadian Lampiran 10 Tabel Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Komitmen Organisasi Lampiran 11 Tabel Dasar

(13)

13

(14)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahan bakar minyak adalah sumber daya terpenting yang dibutuhkan untuk setiap negara dalam menjalankan roda perindustrian dan kebutuhan rumah tangga. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di kalangan masyarakat luas, PT. Pertamina selaku BUMN penyedia energi bahan bakar dalam negeri, menyediakan prasarana umum yang dikenal dengan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum). Pada umumnya SPBU menjual bahan bakar jenis premium, solar, pertamax dan pertamax plus. SPBU merupakan ujung tombak pemasaran jaringan distribusi bahan bakar untuk umum, dimana pemerintah sebagai pemilik perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kepada masyarakat umum melalui SPBU.

(15)

2

Universitas Kristen Maranatha

Kompetitor yang dimaksud adalah perusahaan yang bergerak di bisnis hilir BBM non subsidi, mereka antara lain Shell (Belanda), Petronas (Malaysia) dan Total (Prancis) (Harian-global.com).

Pertamina menyiapkan diri untuk menghadapi kompetitor-kompetitor asing dalam persaingan di negara sendiri, dengan melakukan usaha-usaha dalam hal pembenahan dan perbaikan untuk memperbaiki citra dalam dunia energi. Usaha PT.Pertamina (Persero) tersebut yaitu dengan mengelola SPBU COCO (Corporate Owned Corporate Operated) dan Bright, yang memiliki komitmen untuk selalu memberikan produk dan pelayanan terbaik bagi pelanggannya. SPBU COCO di kota Bandung hanya ada di 3 lokasi, yaitu di jalan Soekarno-Hatta, jalan Ibrahim Ajie dan di Kota Baru Parahyangan. Perbedaan SPBU COCO dengan SPBU lain yaitu SPBU COCO dimiliki dan dioperasikan langsung oleh Pertamina, sehingga bahan bakar tidak boleh kosong supaya kebutuhan akan bahan bakar tidak terhambat. SPBU COCO Pertamina merupakan salah satu program yang di unggulkan Pertamina, yang menjadi komitmen bagi Pertamina untuk terus maju di tengah kompetisi bisnis hilir migas yang semakin kompetitif.

(16)

3

Universitas Kristen Maranatha

sasaran, maka perlu di dukung oleh sumber daya manusia yang handal dan memiliki kedisiplinan kerja yang baik. Dalam hal ini, SDM yang di maksud adalah mereka yang memiliki komitmen terhadap perusahaan.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan melalui wawancara kepada pengawas SPBU COCO kota Bandung, didapatkan informasi bahwa jumlah operator di masing-masing SPBU COCO berjumlah 10 sampai 16 orang. Operator ini bekerja berdasarkan tiga shift, shift tersebut diberlakukan bergilir sehingga setiap petugas merasakan semua shift baik pagi, sore dan malam. Calon operator SPBU melamar kepada kantor pertamina pusat Bandung, akan diseleksi dan kemudian diberi training kerja. Operator akan bekerja berdasarkan kontrak tahunan (Outsourcing) yang kontraknya harus diperpanjang setiap tahunnya dan akan dipertimbangkan oleh perusahaan dengan melihat kinerja petugas tersebut. Gaji rata-rata operator SPBU COCO adalah batas UMK kota Bandung yaitu Rp 1.271.625 (sumber : Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat, tentang UMK Jawa Barat 2012). Selain itu, ada juga insentif per tiga bulan sesuai dengan jumlah penjualan BBM di tiap SPBU COCO tersebut. Operator mendapatkan kesempatan jenjang karir yang adil tergantung dari kinerjanya. Hal ini tidak dijumpai di SPBU selain COCO karena pengelolaannya berada di tangan pengelola langsung.

(17)

4

Universitas Kristen Maranatha

dengan kemampuan. Sebanyak 13,3% operator bertahan bekerja di SPBU karena merasa yakin mendapatkan pekerjaan yang berjenjang di perusahaan tersebut dan senang dengan pekerjaan yang berhubungan dengan banyak orang.

Operator yang bekerja hanya satu tahun kontrak sekitar satu sampai dua orang, sedangkan yang lain bertahan bekerja sampai delapan tahun. Menurut pengawas SPBU COCO, operator kurang ada kesediaan dalam menanggapi keluhan pelanggan dengan baik karena merasa tidak berdaya dan hanya menanggapinya sebagai keluhan biasa. Hal yang selalu di tegaskan setiap briefing yaitu sikap saat melayani konsumen untuk memberi salam, senyum dan sapa sesuai slogan pertamina 3S (salam, senyum, sapa) karena 50% operator sering lupa menerapkannya ketika sibuk melayani antrian konsumen atau terkadang melayani sambil bergurau dengan teman. Operator SPBU juga sering menukar shift kerjanya dengan teman lainnya karena berbagai alasan. Dari tiga SPBU COCO kota Bandung, pengawas sering mengetahui adanya petugas “nakal”

(menurut pengawas SPBU COCO) yang sering menjual struk pembelian BBM orang lain kepada supir untuk menambah pendapatannya. Tahun 2011-2012 di SPBU COCO di Jl Soekarno-Hatta, operator yang akan keluar berjumlah tiga orang dengan usia sekitar 22 tahun-29 tahun dan di SPBU Jl. Ibrahim Ajie, operator yang akan berencana mengundurkan diri sebanyak dua orang, alasan pengunduran diri mereka adalah ingin mencari kerja yang lebih baik lagi.

Data juga didapat melalui “Suara Pengalaman SPBU” yang merupakan

(18)

5

Universitas Kristen Maranatha

pelanggan, tidak menerapkan salam, senyum, sapa dan juga berbicara terus dengan temannya ketika melayani konsumen. Hasil observasi juga menunjukan hasil serupa pada beberapa petugas yang tidak menerapkan salam, senyum, dan sapa, juga berbicara dengan operator lain sehingga konsumen terlihat seperti di acuhkan.

Dari data-data tersebut, dapat dilihat bahwa operator SPBU banyak yang bertahan bekerja dengan waktu sampai 8 tahun. Sesuai data survei, 60% operator bertahan karena kebutuhan dan merasa nyaman dengan pekerjaannya. Dari fenomena tersebut, terlihat bahwa operator SPBU memiliki komitmen terhadap organisasi dengan dasar yang berbeda-beda. Operator yang memiliki komitmen pada perusahaan seharusnya akan bersikap profesional dalam bekerja seperti tetap bekerja di tempat itu walaupun dengan kekurangan yang terdapat pada perusahaan, mencurahkan perhatian, pikiran, tenaga, usaha dan waktunya, serta mengerjakan apa yang diharapkan oleh perusahaan yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan dan kemajuan bagi perusahaan.

(19)

6

Universitas Kristen Maranatha

mereka. Komitmen ini memungkinkan orang membawa „hati‟ mereka pada

pekerjaan.

Para operator SPBU menjadi ujung tombak dari program Pertamina sebagai bagian dalam perusahaan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, oleh karena itu para operator perlu memiliki komitmen organisasi untuk bisa menjalankan tugasnya sesuai yang diharapkan perusahaan sehingga akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Komitmen organisasi, mempengaruhi sikap para operator ketika bekerja dan menjalankan program perusahaan.

Meyer dan Allen (1991) merumuskan tiga dimensi komitmen dalam berorganisasi, yaitu : affective, continuance, dan normative. Ketiga hal ini lebih tepat dinyatakan sebagai komponen atau dimensi dari komitmen berorganisasi, daripada jenis-jenis komitmen berorganisasi. Hal ini disebabkan karena setiap orang memiliki ketiga dimensi ini namun derajat tiap dimensi tersebut berbeda-beda. Affective commitment terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional, Continuance commitment muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan lain, atau karena tidak menemukan pekerjaan lain, Normative commitment timbul dari nilai-nilai dalam diri karyawan.

(20)

7

Universitas Kristen Maranatha

perusahaan berbeda-beda. Kecenderungan pada salah satu dimensi komitmen inilah yang akan memunculkan perilaku yang berbeda-beda.

Operator SPBU bertahan pada pekerjaannya dengan berbagai alasan, tentunya alasan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor eksternal yaitu dari organisasi maupun internal yaitu karakteristik pribadi. Kepribadian adalah salah satu faktor internal yang turut menentukan komitmen terhadap perusahaan, sebab pembentukan komitmen pada perusahaan tidak lepas dari proses operator SPBU yang menjadi anggota perusahaan. Pada saat karyawan terlibat dalam suatu perusahaan, karyawan membawa serta kepribadiannya yang unik, kemampuan, sifat, nilai – nilai dan aspirasi kerja yang berupa harapan, tujuan, atau cita – cita mengenai pekerjaan yang telah direncanakan bagi dirinya.

Pengaruh kepribadian terhadap komitmen organisasi, telah diteliti oleh

Esther M Kembaren tahun 2002 dengan judul “Pengaruh trait kepribadian,

komitmen pekerjaan dan perceived organizational support terhadap komitmen

dosen pada perguruan tinggi”. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa ada

pengaruh trait kepribadian terhadap komitmen organisasi. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Liche Seniati (2006) bahwa adanya pengaruh trait kepribadian terhadap komitmen dosen. Penelitian tersebut adalah penelitian mengenai pengaruh trait terhadap komitmen secara menyeluruh, sehingga dalam penelitian selanjutnya ingin diketahui lebih dalam mengenai kontribusi trait terhadap masing-masing dimensi komitmen.

(21)

8

Universitas Kristen Maranatha

lingkungan. Istilah organisasi yang dinamis disini berarti bahwa kepribadian selalu berkembang dan berubah walaupun ada sistem yang mengikat dan menghubungkan komponen kepribadian. Psikofisis berarti bahwa kepribadian meliputi mental dan neural (susunan syaraf) atau keseluruhan fisik-psikologis yang dimiliki seseorang. Istilah “menentukan” mengandung arti bahwa kepribadian memainkan peran aktif dalam tingkah laku individu. “unik” berarti

tidak ada 2 orang yang benar-benar sama dalam caranya menyesuaikan diri terhadap lingkungan, sehingga tidak ada 2 orang yang mempunyai kepribadian yang sama.

Untuk melihat kepribadian manusia, terdapat suatu pendekatan dari teori kepribadian yang digunakan dalam psikologi, pendekatan ini melihat kepribadian melalui trait. Trait (sifat) adalah sistem neuropsikis yang digeneralisasikan dan diarahkan dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam perangsang secara bersamaan, memulai serta membimbing tingkah laku adaptif dan ekspresif. Mc Crae & Costa mengembangkan teori trait ini yang kemudian mengemukakan the big five personality yang tersusun dalam lima buah domain kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor, yaitu meliputi extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuoriticism, dan openness. Setiap orang memiliki lima trait kepribadian tersebut namun dengan

(22)

9

Universitas Kristen Maranatha

Operator dengan trait kepribadian dominan Extraversion cenderung menunjukkan sifat-sifat mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, aktif, banyak berbicara, orientasi pada hubungan bersama, penuh kasih sayang, senang mencintai, ramah, energik, dan tertarik pada banyak hal. Operator dengan trait kepribadian dominan Agreeableness cenderung menunjukkan sifat-sifat suka menolong, pemaaf, penurut, dan dapat dipercaya. Operator dengan trait kepribadian dominan Conscientiousness cenderung memiliki sifat-sifat teratur, pekerja keras, dapat diandalkan, disiplin, tepat waktu, rapi dan hati-hati. Operator dengan trait kepribadian dominan Neuroticism cenderung memiliki sifat-sifat mudah cemas, gugup, emosional, merasa tidak aman, merasa tidak mampu, dan mudah panik. Operator dengan trait kepribadian yang dominan Openness cenderung memiliki sifat-sifat rasa ingin tahu yang besar, minat luas, kreatif, imajinatif, dan terbuka terhadap pengalaman.

Trait kepribadian akan menjadi dasar seseorang dalam usahanya menyesuaikan diri dengan lingkungan. Trait kepribadian yang sesuai dengan tuntutan lingkungan sekitarnya, akan lebih mempermudah melakukan penyesuaian diri dan akan memunculkan tingkah laku yang selaras. Rasa adaptif ini turut berperan menjadi dasar untuk bertahan dalam perusahaan.

(23)

10

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini ingin diketahui bagaimana kontribusi trait kepribadian terhadap komitmen organisasi pada operator SPBU Pertamina COCO di kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran trait kepribadian operator SPBU Pertamina COCO Bandung dan mengetahui gambaran komitmen organisasi yang dimiliki petugas operator SPBU Pertamina COCO di kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana kontribusi trait kepribadian terhadap dimensi komitmen organisasi pada operator SPBU Pertamina COCO di kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoretis

1. Memberikan informasi mengenai kontribusi trait kepribadian dengan teori big five personality terhadap komitmen organisasi dalam bidang ilmu

(24)

11

Universitas Kristen Maranatha

2. Memberi masukan bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai trait kepribadian dan komitmen organisasi, juga mendorong dikembangkannya penelitian yang berhubungan dengan hal tersebut.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi khususnya pada pengawas SPBU Pertamina COCO, mengenai kontribusi trait kepribadian terhadap komitmen organisasi agar dapat lebih mudah memberikan konsultasi dan masukan kepada operator. 2. Memberikan informasi kepada pengawas SPBU Pertamina COCO,

khususnya HRD Pertamina, untuk mempertimbangkan juga tipe kepribadian dalam perekrutan, seleksi, training dan konseling operator SPBU agar lebih optimal dalam memberikan program.

3. Memberikan informasi kepada HRD dan pengawas SPBU Pertamina COCO mengenai hal-hal yang mempengaruhi komitmen organisasi pada operator SPBU Pertamina COCO

1.5 Kerangka Pemikiran

(25)

12

Universitas Kristen Maranatha

SPBU ini sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang memiliki komitmen terhadap SPBU, yang tentunya akan mendukung keberhasilan SPBU tersebut.

Meyer dan Allen (1991) merumuskan suatu definisi mengenai komitmen dalam berorganisasi sebagai suatu konstruk psikologis yang merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi. Meyer dan Allen (1997) mengembangkan tiga dimensi komitmen dalam berorganisasi, yaitu : affective, continuance, dan normative. Affective commitment berkaitan dengan hubungan emosional operator terhadap SPBU

COCO, identifikasi dengan organisasi, dan keterlibatan diri dengan kegiatan di organisasi. Operator SPBU dengan affective commitment, bertahan menjadi karyawan di SPBU karena didasari rasa keterlibatan secara emosional dengan SPBU, karyawan SPBU lainnya dan terhadap pekerjaannya melayani konsumen. Operator ini melakukan tugas dengan sepenuh hati dan dengan senang hati memberikan pelayanan yang baik pada pelanggan.

Continuance commitment berkaitan dengan kesadaran operator terhadap

(26)

13

Universitas Kristen Maranatha

Normative commitment menggambarkan perasaan keterikatan untuk terus berada dalam organisasi karena rasa tanggungjawab (Allen & Meyer, 1997). Operator SPBU dengan normative commitment bertahan menjadi karyawan dalam perusahaan karena merasa dirinya harus memberikan kontribusi yang baik kepada perusahaan yang memberikan kesempatan kerja dan membayarnya. Operator memandang bekerja dengan baik adalah suatu kewajiban dan tugasnya untuk bekerja dengan sebaik-baiknya, sehingga akan bekerja dengan disiplin.

Setiap operator memiliki ketiga dimensi komitmen tersebut, namun derajatnya berbeda-beda. Dimensi komitmen yang paling tinggi pada setiap operator menunjukkan dasar dari operator tersebut untuk tetap bertahan di perusahaan. Menurut Meyer dan Allen terdapat beberapa faktor yang dapat berperan pembentukan tipe komitmen organisasi, baik dari organisasi, maupun dari individu sendiri (Allen & Meyer, 1997). Dalam penelitian ini, yang akan diteliti yaitu kontribusi dari karakteristik pribadi individu yang dilihat melalui kepribadian. Kepribadian turut menentukan bagaimana komitmen karyawan terhadap perusahaan, sebab pembentukan komitmen pada perusahaan tidak lepas dari proses karyawan yang menjadi anggota perusahaan. Pada saat karyawan terlibat dalam suatu perusahaan, karyawan membawa serta kepribadiannya yang unik, kemampuan, sifat, nilai – nilai dan aspirasi kerja yang berupa harapan, tujuan, atau cita – cita mengenai pekerjaan yang telah direncanakan bagi dirinya.

(27)

14

Universitas Kristen Maranatha

sebagai respons terhadap berbagai situasi lingkungan. Salah satu pendekatan yang melihat kepribadian melalui trait disebut Big Five Personality. Teori ini didasarkan pada model lima faktor kepribadian sebagai representasi struktur trait yang merupakan dimensi utama dari kepribadian. Trait kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuoriticism, dan openness to experiences.

Faktor pertama adalah extraversion, faktor ini merupakan dimensi yang penting dalam kepribadian, dimana extraversion ini dapat memprediksi banyak tingkah laku sosial. Operator SPBU yang memiliki trait kepribadian dominan Extraversion menunjukkan sifat-sifat mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial baik dengan sesama karyawan SPBU maupun dengan konsumen. Operator aktif, lebih tertarik berbicara, berorientasi pada hubungan dengan orang lain, menunjukkan kepeduliannya saat bekerja baik kepada teman kerja maupun saat melayani konsumen dan ramah.

Trait Agreebleness dapat disebut juga social adaptibility atau likability. Operator SPBU COCO dengan trait kepribadian dominan Agreeableness menunjukkan sifat-sifat suka menolong, pemaaf, menghindari konflik, penurut, dan dapat dipercaya, sehingga mereka akan menunjukkan sifat suka membantu, menaati semua peraturan perusahaan tanpa rasa keberatan dan berusaha menciptakan situasi kerja yang tenang.

Conscientiousness dapat disebut juga dependability, impulse control, dan

(28)

15

Universitas Kristen Maranatha

memiliki sifat-sifat teratur, pekerja keras, dapat diandalkan, disiplin, tepat waktu, rapi dan hati-hati sehingga operator akan cenderung bekerja sesuai peraturan perusahaan.

Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan

emosi yang negatif seperti mudah cemas, gugup, emosional, merasa tidak aman, merasa tidak mampu, dan mudah panik. Secara emosional mereka labil. Petugas yang memiliki trait neurotic memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan dan berkomitmen, mereka juga memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah, mudah khawatir dan kurang dapat memberikan pelayanan yang selalu ramah saat kondisi perasaannya kurang baik.

Openness, mengacu pada bagaimana seseorang bersedia melakukan

penyesuaian pada suatu ide atau situasi yang baru. Openness mempunyai ciri memiliki sifat-sifat rasa ingin tahu yang besar, minat luas, kreatif, imajinatif, mudah bertoleransi dan terbuka terhadap pengalaman. Operator yang openness akan cenderung menerima feedback dan melakukan perbaikan pada dirinya.

(29)

16

Universitas Kristen Maranatha

Trait aggreablenes lebih cenderung pengaruhnya pada dimensi normative commitment yang bekerja berdasarkan rasa tanggungjawab dan memberikan

loyalitas terhadap perusahaan tempat mereka bekerja karena berpikir seharusnya memberikan timbal balik yang sewajarnya terhadap perusahaan. Sifat trait yang menghindari konflik dan penurut menjadi dasar untuk bekerja dengan rasa tanggung jawab.

Trait conscientiousness cenderung membentuk dimensi normative commitment. Dengan dasar sifat yang disiplin dan dapat diandalkan maka operator SPBU dengan trait ini akan bekerja berdasarkan keyakinan dalam diri untuk memberikan loyalitas dan bekerja dengan rasa tanggungjawab.

Trait neurotic cenderung membentuk dimensi continuance commitment karena dasar dari sifat yang sulit menjalin hubungan sosial dan sulit meregulasi emosi sehingga lebih cenderung bekerja karena memikirkan untung-rugi dalam bekerja. Operator ini bertahan bekerja hanya untuk mendapatkan gaji, dan lebih mudah mengundurkan diri jika ada pekerjaan lain sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan karena harus selalu bersikap ramah. Trait ini bisa juga menjadi dasar pembentuk dimensi normative commitment karena memiliki sifat mudah cemas maka akan bekerja dengan disiplin untuk meredakan kecemasannya.

Trait openess cenderung membentuk dimensi komitmen continuance karena memiliki minat yang luas dan terbuka untuk mencari pengalaman kerja baru.

(30)

17

Universitas Kristen Maranatha

berbeda-beda pula antar operator SPBU. Selain dari faktor kepribadian individu sendiri, komitmen organisasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yaitu karakteristik organisasi, pengalaman kerja, investasi, alternative pekerjaan, proses consideration, sosialisasi awal dan kontrak psikologis.

Karakteristik organisasi yang terdiri dari struktur organisasi, komunikasi, dan persepsi mengenai keadilan pemberian hak dalam organisasi. Struktur organisasi yang bersifat desentralisasi akan mempertimbangkan pendapat yang disampaikan karyawan dalam pembuatan keputusan. Komunikasi yang terbentuk dapat mempengaruhi persepsi karyawan terhadap organisasi. Perusahaan yang memiliki tipe komunikasi dua arah dan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan akan membentuk persepsi yang positif pada karyawannya dan hal akan mempengaruhi pembentukan affective commitment (Meyer dan Allen, 1997 hal. 42-43).

(31)

18

Universitas Kristen Maranatha

Investasi berharga bagi karyawan dapat berupa, waktu, materi dan usaha yang telah dimiliki karyawan selama bekerja diperusahaan. Karyawan yang meninggalkan perusahaan akan kehilangan investasi yang telah mereka miliki di perusahaan, keengganan karyawan kehilangan hal tersebut memiliki peranan dalam pembentukan continuance commitment. Ketersediaan alternatif pekerjaan di luar perusahaan turut berperan dalam pembentukan komitmen, sedikitnya alternatif pekerjaan yang dimiliki karyawan akan berperan dalam pembentukan continuance commitment. Terdapat prosses consideration, dimana karyawan mempertimbangkan investasi dan alternatif, yang akan berdampak pada pembentukan continuance commitment (Meyer dan Allen, 1997 hal. 56-58).

Masa sosialisasi adalah proses pembelajaran dimasa awal karyawan mengenai tingkah laku dan sikap yang sesuai dengan aturan perusahaan. Pembelajaran tersebut dilakukan melalui conditioning (punishment dan reward) dan modeling (observasi dan meniru). Masa sosialisasi awal yang dirasa menyenangkan oleh karyawan, akan berperan dalam pembentukan normative commitment. Kontrak psikologis yang dirasakan karyawan terhadap perusahaan

juga turut berperan terhadap pembentukan normative commitment. Karyawan memiliki keyakinan bahwa ada keterkaitan yang erat dengan perusahaan, dengan keyakinan tersebut karyawan akan berusaha memberikan kinerja terbaik (Meyer dan Allen, 1997 hal. 60-65).

(32)

19

Universitas Kristen Maranatha

Faktor yang mempengaruhi : - Karakteristik organisasi - Pengalaman bekerja - Investasi

- Alternatif pekerjaan - Proses considerations - Sosialisasi awal - Kontrak psikologis

Bagan 1.1 Kerangka Pikir Trait Kepribadian

(33)

20

Universitas Kristen Maranatha

1.6Asumsi Penelitian

1. Saat Operator SPBU Pertamina COCO melakukan proses adaptasi terhadap perusahaan, ia akan melibatkan kepribadiannya yang unik.

2. Trait kepribadian yang dominan pada setiap Operator SPBU Pertamina COCO berbeda-beda sehingga dapat membentuk dimensi komitmen yang berbeda-beda.

3. Trait Kepribadian memiliki potensi untuk berkontribusi membentuk affective commitment.

4. Trait Kepribadian memiliki potensi untuk berkontribusi membentuk continuance commitment.

5. Trait Kepribadian memiliki potensi untuk berkontribusi membentuk normative commitment.

1.7 Hipotesis Penelitian Hipotesis Mayor

Berdasarkan penjelasan pada kerangka pemikiran, maka hipotesis penelitian yang diajukan adalah :

1. Trait Kepribadian secara simultan memiliki kontribusi terhadap pembentukan affective commitment.

2. Trait Kepribadian secara simultan memiliki kontribusi terhadap pembentukan continuance commitment.

(34)

21

Universitas Kristen Maranatha

Hipotesis Minor

Rumusan hipotesis penelitian di atas dapat diuraikan secara rinci ke dalam hipotesis minor, yaitu :

1. Trait Kepribadian extraversion memiliki kontribusi terhadap pembentukan affective commitment.

2. Trait Kepribadian agreeableness memiliki kontribusi terhadap pembentukan affective commitment.

3. Trait Kepribadian concientiousness memiliki kontribusi terhadap pembentukan affective commitment.

4. Trait Kepribadian neuroticism memiliki kontribusi terhadap pembentukan affective commitment.

5. Trait Kepribadian openness memiliki kontribusi terhadap pembentukan affective commitment.

6. Trait Kepribadian extraversion memiliki kontribusi terhadap pembentukan continuance commitment.

7. Trait Kepribadian agreeableness memiliki kontribusi terhadap pembentukan continuance commitment.

8. Trait Kepribadian concientiousness memiliki kontribusi terhadap pembentukan continuance commitment.

9. Trait Kepribadian neuroticism memiliki kontribusi terhadap pembentukan continuance commitment.

(35)

22

Universitas Kristen Maranatha

11. Trait Kepribadian extraversion memiliki kontribusi terhadap pembentukan normative commitment.

12. Trait Kepribadian agreeableness memiliki kontribusi terhadap pembentukan normative commitment.

13. Trait Kepribadian concientiousness memiliki kontribusi terhadap pembentukan normative commitment.

14. Trait Kepribadian neuroticism memiliki kontribusi terhadap pembentukan normative commitment.

(36)

23

(37)

95

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Trait kepribadian secara simultan hanya berkontribusi signifikan terhadap

pembentukan dimensi normative commitment pada operator SPBU COCO Pertamina di Kota Bandung, terutama trait ekstraversion dan conscientiousness.

2. Trait yang berkontribusi signifikan terhadap dimensi affective commitment hanya trait ekstraversion.

3. Trait yang berkontribusi signifikan terhadap continuance commitment hanya trait openess.

4. Masa sosialisasi sangat berperan sebagai dasar pembentukan komitmen organisasi pada operator SPBU COCO Pertamina di Kota Bandung, terutama pada dimensi normative commitmen dan affective commitment .

5. Hubungan positif antara perusahaan dan karyawan turut berperan sebagai dasar pembentukan dimensi komitmen affective pada operator SPBU COCO Pertamina di Kota Bandung.

(38)

96

Universitas Kristen Maranatha

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu:

1. Saran teoretis

 Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai komitmen

organisasional, hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal untuk melakukan penelitian sejenis.

 Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan, peneliti

menyarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai konsekuensi dari komitmen organisasi, khususnya unjuk kerja (job performance).

2. Saran praktis

a. Bagi HRD, hasil penelitian ini dijadikan informasi untuk dipertimbangkan dalam rekrutmen dan seleksi supaya dapat lebih memenuhi tuntutan pekerjaan di SPBU COCO.

b. Untuk keperluan training dan konseling agar dapat memberikan masukan yang lebih tepat kepada para operator SPBU COCO Pertamina Kota Bandung.

(39)

97

Universitas Kristen Maranatha

d. Bagi HRD atau kepala SPBU dihimbau untuk membuat suatu program kebersamaan seperti rekreasi atau gadhering pegawai beserta keluarga untuk meningkatkan hubungan positif antara perusahaan dan pegawai juga untuk meningkatkan rasa kebanggaan pada diri pegawai.

(40)
(41)

98

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Allen, N. J., & Meyer, J. P. (2004). TCM Employee Commitment Survey: Academic Users Guide 2004. The University of Western Ontario: Department of Psychology.

Furlong, Nancy E., Lovelace, Eugene A., Lovalace, Kristin L. 2002. Reasearch Methods and Statistic. Florida : Harcourt College Publisher.

Freidenberg, L., 1995. Psychological Testing, Design Analysis, and Use, The Boston : Allyn and Bacon, A Simon & Scuster Company

Guilford and Rutcher, J.N.A. 1973. Fundamental Statistic in Psychology and Education, McGraw-Hill, New York.

Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi 5. Jakarta : Erlangga

Ivancevich, John M. 2001. Human Resource Management 8th Edition, New York: McGraw Hill Companies.

John, Oliver 1999. The Big-Five Trait Taxonomy: History, Measurement, and Theoretical Perspectives. Calivornia: Barkeley.

Luthans, Fred. 2002. Organizational Behavior 9th Edition. New York : McGraw-Hill Higher Education

Mathis, L Robert & Jackson, J.H. 2001. ”Manajemen Sumber Daya Manusia(terjemahan). Thomson Learning

Meyer, John. P and Natalie J. Allen. 1997. Commitmen in the Workplace. London : Sage Publication

(42)

99

Universitas Kristen Maranatha

Robbins, S. 1996. Perilaku Organisasi Jilid 1. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Prenhallindo

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ke- 18. Bandung : CV ALFABETA

Suryabrata, S. 2008. Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

(43)

100

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

Chandra, Ria Yunita. 2010. Pengaruh Trait Kepribadian Berdasarkan “The Big Five Model” terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Pada Pengurus Inti Senat Mahasiswa “X” Universitas “Y” Bandung. Skripsi.

Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Kembaren. Esther M. 2002. Pengaruh trait kepribadian, komitmen pekerjaan dan perceived organizational support terhadap komitmen dosen pada perguruan tinggi. Tesis. Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. (http://jurnal.dikti.go.id, diakses 04 Agustus 2012)

Komitmen Organisasi

(http://www.pdfebook4u.com/download/OrganizationalCommitment)

PT. Pertamina Retail (http://www.pertaminaretail.com/webv2/)

Seniati, Liche. 2006. Pengaruh Masa Kerja, Trait Kepribadian, Kepuasan kerja dan Iklim Psikologis Terhadap Komitmen Dosen Pada Univeritas Indonesia. Tesis. Depok : Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia (http://journal.ui.ac.id/humanities/article, diakses 04 agustus 2012)

Srivastava, S. (2012). Measuring the Big Five Personality Factors. Diakses (02 oktober 2012) from (http://www.uoregon.edu/sanjay/bigfive.html.

The Big Five Personality

(44)

Referensi

Dokumen terkait

anak balita padaa kelompok umur 48- 59 bulan, memiliki rerata konsumsi energi, protein dan lemak paling rendah padahal kelompok ini masih tergolong usia

Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X1) dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar Guru (Y) pada SMA Negeri di Kabupaten Subang ...146.. BAB V Kesimpulan dan

Sementara itu, himpunan batuan di daerah penelitian didominasi oleh batuan metamorf derajat rendah, yang diwakili oleh sekis dan filit, sehingga dapat diinterpretasikan

Dengan demikian perlu diketahui faktor- faktor yang menentukan ekuitas merek dan loyalitas konsumen motor automatic Honda Beat dan Yamaha Mio sehingga dapat diketahui

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana bentuk dukungan Puskesmas dalam melakukan pemeriksaan ( screening ) rutin, pemberian pendidikan kesehatan, dan

terhadap gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok dengan motivasi.. berhenti

kekerasan. 5) Diskusikan bersama klien cara mengontrol perilaku kekerasan. 6) Anjurkan klien memprktekan latihan. Tum : Klien dapat meningkatkan harga dirinya. 2) Klien

Berangkat dari hal tersebut diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja ASN dikantor