• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIENCE RESPONSE SYSTEM MENGGUNAKAN WI-FI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AUDIENCE RESPONSE SYSTEM MENGGUNAKAN WI-FI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

AUDIENCE RESPONSE SYSTEM

MENGGUNAKAN WI-FI

Albert Wongso

Salim Wijaya

Yosep

dan

Robby Saleh

Universitas Bina Nusantara

Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11480

Email (canbert_91@yahoo.com; wijaya.salim05@gmail.com; yosep.stephan@gmail.com)

ABSTRAK

Penggunaan Audience Response System telah berkembang secara global dan luas. Jaringan wireless (Wi-Fi) banyak digunakan oleh perangkat portable / mobile device karena kemudahan instalasi. Tujuan skripsi adalah untuk mengembangkan Audience Response System dengan device yang memiliki Wi-Fi. Metode penelitian yang digunakan, yaitu metode analisis dan metode perancangan. Di dalam penelitian, perangkat responden (clicker) yang pada umumnya dedicated device menggunakan radio frekuensi diganti dengan perangkat mobile yang memiliki koneksi Wi-Fi. Uji coba yang dilakukan dalam penelitian adalah kompatibelitas browser dalam menampilkan user interface clicker dan jumlah responden yang dapat dilayani. Simpulan dari penelitian adalah Audience Response System berbasis Wi-Fi dapat berjalan dengan baik dengan jumlah responden yang banyak tergantung dari konfigurasi kelas network dan perangkat access point yang digunakan.

Kata kunci : Audience Response System, Wi-Fi, Clicker, Access Point

ABSTRACT

Using Audience Response System has been expanded globally and widely.Wireless network (Wi-Fi) device are used by portable / mobile device for easy instalation. The purpose of thesis was to develop Audience Response System using Wi-Fi. Research methods applied were analysis and design methods. Thesis methods applied were analysis and design methods. In the study, respondents’ device (clicker) are usually dedicated devices with radio frequency replaced with mobile devices that have Wi-Fi connection. In this study, experiments performed are browser compatibility in the user interface displays the clicker and the number of respondents who can be served. The conclusions of the study is the Audience Response System based on Wi-Fi can work well with the number of respondents that a lot depends on the grade configuration of network and access point used.

(2)

Pendahuluan

Latar belakang

Keputusan selalu diambil secara mufakat atau berdasarkan keputusan paling banyak. Hal ini diterapkan dalam suatu musyawarah / rapat untuk menentukan langkah yang tepat untuk kelangsungan tim / organisasi ke depannya. Cara pengambilan keputusan dalam rapat menerapkan sistem pemungutan suara sederhana, misalnya setiap orang mengangkat tangan sebagai persetujuan atas pilihan yang diajukan. Contoh lain, setiap orang menuliskan pilihannya di atas kertas, sehingga orang lain tidak dapat mengetahui pilihannya. Sistem pemungutan suara kurang efisien dari segi waktu dan pilihan seseorang dapat diketahui oleh orang lain (untuk sistem pemungutan suara dengan cara mengangkat tangan). Karena itulah dikembangkan cara baru yang disebut dengan Audience Response System.

Kay dan Lesage (2009:819) berpendapat, ”Audience Response System merupakan teknologi yang sudah diterapkan di beberapa negara untuk menjadi solusi di dalam sistem pengajaran yang monoton.” Pengajar memberikan materi yang hanya bersifat satu arah. Karena itu, Audience Response System diterapkan agar pendengar dapat memberikan respon. Audience Response System juga diterapkan dalam pengisian kuisioner dan hasilnya akan ditampilkan secara langsung melalui layar. Audience Response

System yang dipakai telah menggunakan media kabel (wire) dan tanpa kabel (wireless) sebagai media

untuk menyampaikan data ke server.

Namun, penggunaan Audience Response System memiliki beberapa kendala. Salah satunya, ARS memerlukan alat yang harus dibeli dari perusahaan dengan harga per unit yang mahal dan perlu dilakukan maintenis secara berkala. Teknologi terbaru dikembangkan untuk memecahkan masalah tersebut, yaitu ARS dengan menggunakan device yang memiliki Wi-Fi, contohnya laptop, komputer, telepon genggam, dan lain-lain. Tanpa membeli peralatan ARS yang seharusnya, pemanfaatan teknologi ARS dapat diimplemetasi pada device sendiri, sehingga memudahkan dalam proses maintenis.

Selain itu, dari hasil wawancara dengan Bapak Ari Yuda Laksmana, S.Psi., S.S. pada lampiran A, permasalahan yang sedang dialami Corporate Learning Directorate (CLD) adalah pengisian kuisioner yang kurang efektif dan proses rekapitulasi hasil kuisioner yang membutuhkan waktu yang lama. Pengisian kuisioner yang dilakukan CLD masih menggunakan kertas yang dibagikan secara langsung kepada responden. Hasil dari kuisioner akan dikumpulkan kembali dan dilakukan rekapitulasi jawaban untuk mengetahui kesimpulan. Dengan kapasitas 25 orang, rekapitulasi membutuhkan waktu 10 menit untuk pelatihan biasa dan 30 menit untuk pelatihan yang bersifat induksi.

Kajian pustaka KSIP Solutions

Didirikan sejak tahun 2010, KSIP Solutions adalah Audience Response System (ARS) Specialists yang pertama di Indonesia. Fokus utama KSIP Solutions adalah menyediakan jasa rental ARS baik dalam bentuk Full Service (Wet Hire) maupun Do It Yourself (Dry Hire). Dalam waktu kurang dari satu tahun ARS KSIP Solutions telah banyak digunakan pada berbagai acara seminar, workshop, symposium/kongres kedokteran, acara corporate training, round-table discussion (RTD), permainan / kuis pada booth acara Java Jazz Festival, polling institusi pemerintahan seperti Kongres Luar Biasa PSSI di Solo, dan berbagai acara lain di Jakarta, Bali, Surabaya, Medan, dan Makassar. Kini, selain dapat memenuhi kebutuhan ARS di seluruh Nusantara, KSIP Solutions juga menyediakan jasa ARS ke beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand, dan lain-lain.

KSIP Solutions bekerja sama dengan pihak software dan hardware pengembang aplikasi ARS. KSIP Solutions telah mempunyai 500 alat ARS untuk mendukung kinerja perusahaan saat ini. KSIP Solutions mempunyai beberapa jenis alat ARS sesuai dengan kegunaannya, salah satu alatnya dapat dilihat pada gambar 1.

(3)

(a) (b) (c) Gambar 1 Alat Voting KSIP Solutions

(a) Reply Mini +, (b) Reply + Tampak Depan, (c) Reply + Tampak Belakang

KSIP Solutions menyimpan data responden untuk setiap id/address dari alat voting ARS yang ada. Penyimpanan data biasanya disimpan di dalam bentuk file xml dan csv. Tujuannya adalah untuk menyimpan setiap jawaban yang dikirim melalui alat masing-masing. Akibatnya, rekap semua jawaban responden akan selalu tersimpan di file presentasi.

Pengembangan aplikasi ARS yang dimiliki KSIP Solutions diimplementasi melalui fitur Add-In yang disediakan di Microsoft Powerpoint. Untuk proses penambahan pertanyaan dan pilihan di setiap

slide dilakukan secara langsung di slide presentasi tersebut. Aplikasi memberikan fitur pilihan jawaban

sesuai dengan yang diinginkan oleh fasilitator, misalnya single answer, multiple answer (maksimal 30 pilihan yang disediakan), dan open statement.

Ketika proses voting akan dilakukan, program memberikan fitur timer di mana responden diperbolehkan menjawab selama waktu belum habis. Ketika timer telah dimulai, sinyal jawaban akan dikirim dari alat voting ke receiver yang terhubung ke laptop presentasi, Ketika timer telah habis, slide akan menampilkan grafik hasil rekap jawaban semua responden yang telah mengirim jawaban. Program memperbolehkan untuk melihat informasi jawaban yang telah dikirim, meliputi id/address alat voting, nama responden, waktu pengiriman jawaban, dan nilai yang diperoleh (khusus untuk presentasi yang bersifat kuis). Pada akhir presentasi, fasilitator dapat memilih untuk melakukan export ke berbagai bentuk

file, contohnya Microsoft Excel.

Turning Point

Ditemukan pada tahun 2002, perusahaan mengembangkan teknologi Turning Point di Youngstown, Ohio. Perusahaan memulai dengan 3 tujuan utama, yaitu untuk membuat teknologi respon lebih terjangkau, user-friendly, dan dapat didokumentasikan. Turning Point merupakan teknologi yang terdiri dari hardware dan software yang saling mendukung.

Gambar 2 Clicker Turning Point

Hardware dari Turning Point terdiri dari 2 jenis, yaitu hardware yang diproduksi langsung dari

perusahaan dan software yang ditanamkan ke gadget sehingga dapat berfungsi sebagai alat voting.

Hardware yang disediakan langsung oleh perusahaan terdiri dari 12 tombol yang berguna dalam proses voting. Perusahaan juga mengembangkan aplikasi software yang dapat menjadikan gadget sebagai handset voting.

Software Turning Point dikembangkan oleh perusahaan dengan mengkombinasikan software

dengan Microsoft Powerpoint. Pada tampilan Microsoft Powerpoint akan muncul beberapa toolbar baru untuk memodifikasi slide presentasi yang ingin dibuat, seperti terlihat pada gambar 3.

(4)

Gambar 3 Toolbar yang Disediakan oleh Software Turning Point

Pertanyaan yang akan ditampilkan oleh slide presentasi ditambahkan secara langsung pada bagian slide bersangkutan. Tipe - tipe diagram yang ingin ditampilkan dipilih melalui pilihan slide yang disediakan.

Setelah pilihan slide dipilih, maka slide presentasi akan berubah sesuai dengan pilihan. Administrator dapat menambahkan keterangan tambahan (pertanyaan dan pilihan) di bagian yang telah disediakan.

Turning Point juga menyediakan answer indicator yang berfungsi untuk menampilkan jumlah

responden yang terhubung, jumlah jawaban yang telah masuk ke dalam sistem, dan kondisi port selama presentasi.

Gambar 4 Answer Indicator pada saat Polling dibuka

Gambar 5 Answer Indicator pada saat Polling Ditutup

Ketika polling sedang dibuka, responden akan diminta untuk memilih jawaban sesuai dengan jumlah pilihan yang disediakan. Ketika polling ditutup, slide akan menambahkan tampilan diagram sesuai dengan jawaban masing-masing responden.

(5)

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:

Bagaimana perancangan teknologi untuk mendukung Audience Response System agar menjadi lebih efisien?

Bagaimana tingkat kompatibelitas tampilan di device dan browser yang berbeda?

• Berapa banyak responden yang dapat diterima?

• Berapa biaya yang dibutuhkan untuk penggunaan aplikasi?

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk merancang aplikasi yang dapat menerima tanggapan responden melalui perangkat yang berbasis Wi-Fi.

Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan pada pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan metode analisis dan metode perancangan dengan penjelasan sebagai berikut: a. Metode analisis

Analisis untuk mendapatkan gambaran tentang cara kerja dan pemanfaatan alat pemungutan suara untuk pengisian kuisioner dengan mengunakan Wi-Fi. Studi dilakukan dengan cara wawancara langsung terhadap pihak-pihak yang sering memberikan kuisioner dan device yang dipakai responden, serta menganalisis cara penggunaan alat-alat sejenis yang sudah ada.

b. Metode perancangan

Metode perancangan adalah proses perancangan suatu program berdasarkan masalah yang muncul setelah dilakukan metode analisis. Metode ini digunakan untuk merancang desain interface,

database, dan flowchart untuk mempermudah dalam menggunakan aplikasi yang dibuat.

Hasil dan Bahasan

Dari hasil penelitian penulis, aplikasi telah dikembangkan dengan menggunakan beberapa jenis software, yaitu Microsoft Visual Studio 2010 C#, xampp, Microsoft Office 2010, dan Microsoft

Expression Web. Dalam pengisian kuisioner, ada tiga aktor yang terlibat, yaitu:

a. Administrator, berperan untuk mengelola setiap data presentasi dan pertanyaan per slidenya b. Fasilitator, berperan untuk mengatur proses berjalannya presentasi

c. Responden, berperan untuk mengikuti dan mengisi kuisioner

Proses pengisian kuisioner dimulai dari administrator yang membuat data presentasi untuk pengisian kuisioner. Administrator dapat menambahkan dan menghapus pertanyaan dan data presentasi, mengubah password untuk responden dan fasilitator, serta menjalankan servis agar aplikasi dapat menerima jawaban dari responden. Aplikasi memberikan fitur di mana fasilitator dapat memilih apakah ingin menyimpan hasil rangkuman kuisioner ke dalam Microsoft Excel atau tidak.

Sebelum memulai pengisian kuisioner, administrator harus memilih data presentasi yang ingin ditampilkan dan menjalankan servis. Audience Response System yang dibuat menggunakan Wi-Fi agar dapat mengirimkan jawaban ke server dengan menggunakan device responden. Device responden harus terhubung terlebih dahulu dengan access point yang disediakan. Ketika telah terkoneksi, responden dapat melakukan login ke web yang telah disediakan dengan menggunakan browser masing-masing. Sebagai pengatur jalannya presentasi, fasilitator akan menggunakan tombol setelah melakukan login web sebagai admin untuk mengatur presentasi.

(6)

Gambar 7 Tampilan Web (dari kiri) Halaman Login, Halaman Fasilitator, dan Halaman Responden Pengisian kuisioner dapat dilakukan dengan semua device yang memiliki Wi-Fi, misalnya laptop dan berbagai jenis smartphone. Penulis telah melakukan pengujian terhadap tampilan web dengan menggunakan device dan sistem operasi yang berbeda. Hasil dari pengujian menunjukkan tampilan web secara keseluruhan hampir sama.

Gambar 8 Tampilan Web pada Device (dari kiri) Samsung Galaxy W, Blackberry Torch 9800, Nokia C6

Gambar 9 Tampilan Web pada Browser (dari kiri) Mozilla Firefox dan Internet Explorer

Pada tampilan responden, responden diperbolehkan untuk memilih lebih dari satu kali, atau bahkan tidak memilih. Ketika responden memilih jawaban untuk pertama kali, jawaban yang dipilih akan disimpan. Namun, apabila responden memilih jawaban lagi (tidak harus sama seperti jawaban awal), jawaban responden sebelumnya akan dihapus dan responden dianggap belum menjawab. Setiap responden memilih untuk hitungan genap, maka responden dianggap membatalkan jawaban.

Selama pengisian kuisioner, aplikasi dapat menampilkan responden yang belum memilih pada saat pertanyaan ditampilkan dengan adanya answer indicator. Selain responden yang belum menjawab, answer indicator juga menampilkan keadaan poling pada saat itu, jumlah responden yang terhubung, dan jumlah responden yang telah menjawab.

(7)

Dengan menggunakan satu access point, responden yang dapat ditampung dalam satu kali kegiatan pengisian kuisioner sangat terbatas, tergantung dengan jenis access point yang digunakan. Untuk menampung responden yang lebih banyak, penulis merancang jaringan untuk penggunaan dua access

point atau lebih, seperti terlihat pada gambar 10.

Pada rancangan jaringan (gambar 10), ada dua jenis jaringan yang dicontohkan, yaitu menghubungkan access point di satu jaringan dan berbeda jaringan. Apabila administrator ingin menghubungkan access point di dalam satu jaringan, administrator dapat mengatur di setiap access point ke dalam mode Bridge. Sedangkan untuk menghubungkan access point yang berbeda jaringan, administrator membutuhkan router sebagai penghubungnya. Semakin banyak responden yang ingin ditampung, semakin rumit pula jaringan yang harus dibuat karena membutuhkan peralatan dan pengaturan yang lebih banyak.

Untuk IP Address setiap device yang melakukan koneksi ke access point dapat menggunakan DHCP yang di-setting dari access point dengan menggunakan IP Private yang terdapat pada setiap kelas IP sehingga client yang melakukan koneksi ke dalam access point dapat menggunakan IP yang sudah di batasi dari access point.

Gambar 10 Rancangan Jaringan untuk Penggunaan Dua Access Point atau Lebih

Simpulan dan Saran

Simpulan

Berikut beberapa simpulan dari hasil perancangan dan implementasi yang telah dilakukan :

Sistem yang dibuat berhasil diimplementasikan pada tipe browser yang berbeda (mobile device dan komputer) serta mobile device yang berbasis sistem operasi yang berbeda (Android, Blackberry,

Windows Phone, dan lain - lain).

• Sistem yang diimplementasikan berhasil melakukan pengiriman data/jawaban dari responden ke aplikasi dengan tingkat keberhasilan 100 persen dari 10 kali percobaan.

Sistem yang diimplementasikan dapat digunakan untuk dua / lebih access point, baik satu jaringan maupun berbeda jaringan untuk menambah jumlah responden.

(8)

Saran

Berikut beberapa saran yang dapat digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang ada, serta pengembangan dari aplikasi:

Aplikasi dapat menerima jawaban berupa open statement dan multiple answer.

• Aplikasi dapat bersifat kuis (pengetahuan) agar hasil jawaban setiap responden dapat direkam dan ditunjukkan untuk menunjukkan hasil evaluasi pembelajaran.

REFERENSI

Archer, T., Amp, Whitechapel, A. (2002). Visual C++ .NET Programming Bible. Texas : Willey. Banks, David A. (2010). Audience Response Systems in Higher Education: Applications and Cases.

London : Information Science Publishing.

Bremner, M., Emerson, C., Mardeno, N. (2010). The Use of Audience Response Systems in Nursing Education: Best Practice Guidelines. International Journal of Nursing Education Scholarship, 7(32), 1-17.

Collins, Janette. (2008). Audience Response System (ARS) : Technology to Engage Learners. Journal of

the American College of Radiology, 5(9), 993-1000.

Connoly, T., Begg, C. (2002). Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation, and

Management. Boston : Addison-Wesley.

Deitel, Harvey M. (2002). C# How to Program. New Jersey : Prentice Hall.

Desrizal. (2010). Panduan Lengkap PHP Ajax jQuery, diakses 10 November 2012 dari http://blog.codingwear.com/.

Forouzan, Behrouz A. (2007). Data Communications and Networking. New York : McGraw-Hill. Hancock, Terence M. (2010). Use of Audience Response Systems for Summative Assessment in Large

Classes. Australasian Journal of Educational Technology, 26(2), 226-237.

Kay, Robin H., Lesage, Ann. (2009). Examining The Benefits and Challenges of Using Audience Response Systems. Computer & Education, 53, 819-827.

Lary, Ullman. (2011). PHP for the Web. San Fransisco : Peachpit Press.

Murty, M.S., Veeraiah, D., Rao, A.S. Performance Evaluation of Wi-Fi Comparison with WiMAX Networks. International Journal of Distributed and Parallel Systems, 3(1), 321-329.

Makofske, David B., Donahoo, Michael J., Calvert, Kenneth L.. (2004). TCP/IP Sockets in C# : Practical

Guide for Programmers. San Fransisco : Morgan Kaufmann.

Schengili, K., Robert. (2003). Core CSS. New Jersey : Prentice Hall.

Solichin, Achmad. (2009). Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL, diakses 5 November 2012 dari http://www.informatika.unsyiah.ac.id.

Vaswani, Vikram. (2005). How to Do Everything with PHP and MySQL. New York : McGraw-Hill. Yager, Tom. (2002). Microsoft .Net and C#. InfoWorld, 24(1), 34.

RIWAYAT PENULIS

Albert Wongso lahir di kota Pontianak pada 12 Juli 1991 Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus

University dalam bidang Teknologi Informasi pada 2013. Saat ini bekerja sebagai Network Administrator Software Laboratory Center, Universitas Bina Nusantara.

Salim Wijaya lahir di kota Duri pada 18 April 1991 Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus

University dalam bidang Teknologi Informasi pada 2013. Saat ini bekerja sebagai Network Administrator Software Laboratory Center, Universitas Bina Nusantara.

Yosep lahir di kota Jakarta pada 24 Agustus 1991 Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus

University dalam bidang Teknologi Informasi pada 2013. Saat ini bekerja sebagai Teaching Assistant Software Laboratory Center, Universitas Bina Nusantara

Gambar

Gambar 2 Clicker Turning Point
Gambar 5 Answer Indicator pada saat Polling Ditutup
Gambar 7 Tampilan Web (dari kiri) Halaman Login, Halaman Fasilitator, dan Halaman Responden
Gambar 10 Rancangan Jaringan untuk Penggunaan Dua Access Point atau Lebih

Referensi

Dokumen terkait

Menyelesaikan ma- salah yang berkaitan dengan aturan pang- kat, akar dan loga- ritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kua dra t, fungsi eksponen dan grafi- knya ,

Hasil asuhan kebidanan pada Ny.”R” masa hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana di wilayah kerja Puskesmas Puri keadaan yang fisiologis pada masa

(MTS) yang setara dengan SMP. Jumlah masing- masing responden pada tiap daerah adalah 20 orang. Total angket yang dibagikan sebanyak 120 dan hanya 100 angket yang dapat

Hasil survei dinamika penularan ini memperlihatkan bahwa penularan malaria di Desa Banjaretno, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah terjadi pada musim kemarau, di

tbl_Pertanyaan.idQuestion, tbl_Jawaban.Correct " & _"FROM tbl_Katagori INNER JOIN (tbl_Level INNER JOIN. (tbl_Pertanyaan INNER JOIN

Ikan ini termasuk ikan benthopelagis air tawar yang dapat mencapai ukuran maksimum dengan panjang baku (SL) 26 cm. Ikan ini dikenal sebagai jenis ikan konsumsi yang

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kepatuhan penulisan resep sesuai formularium dengan mengacu pada teori

[r]