• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

Aspek Teknis

Pembibitan

Kegiatan pembibitan PT. Aneka Intipersada terdapat di Blok C003 divisi 1 dan B003 divisi II kebun Pinang Sebatang Estate. Varietas yang digunakan merupakan varietas Dura x Pisifera (D x P) yang disebut Tenera Socfindo dan Tenera Marihat dengan populasi untuk daerah berbukit yaitu 140 bibit perhektar dan untuk daerah datar sejumlah 180 bibit perhektar. Pembibitan di unit kebun ini masih dalam tahap pre-nursery dengan jumlah bibit yaitu 180,000 bibit dengan luas 13.96 ha untuk persiapan replanting tahun 2013.   

Pembibitan di Kebun Pinang Sebatang Estate merupakan pembibitan dua tahap (double stage). Pada pembibitan ini, kecambah ditanam dalam small polybag (baby bag) di pre-nursery. Sesudah tiga bulan, bibit tersebut dipindahkan (transplanting) ke large bag di main-nursery. Tahapan pembibitan dua tahap diawali dengan pemilihan lokasi pre-nursery yang datar dan harus berdekatan dengan main-nursery. Lokasi ini harus dibersihkan dari gulma serta diratakan tanahnya. Syarat lokasi pembibitan yaitu dekat sumber air dan air tersedia cukup banyak dengan kualitas yang sesuai (pada musim kemarau), drainase baik sehingga tidak tergenang pada musim hujan, lokasi harus mudah didatangi dan jalan ke pembibitan harus baik, areal harus jauh dari sumber hama dan penyakit, tersanitasi dengan baik dan terbuka, tidak terhalang oleh pohon besar atau bangunan, dekat dengan emplasemen sehingga pengawasan dari pencurian dapat lebih intensif serta aman dari gangguan hewan dan binatang liar.

Lokasi pre-nursery dibuat bedengan dengan ketentuan arah bedengan memanjang dari barat ke timur, panjang bedengan disesuaikan dengan keadaan lapangan, lebar bedengan 1.2 m, jarak antar bedengan 1 m dan tepi bedengan dibuat palang dari papan. Naungan untuk pre-nursery di pembibitan ini menggunakan para net 80% naungan (shade).

(2)

Polybag untuk pre-nursery yang digunakan adalah baby-bag dengan ukuran lebar 14 cm, panjang 23 cm dan tebal 0.1 mm, berwarna hitam dan terdapat lubang-lubang drainase. Tanah yang digunakan untuk media tanam adalah tanah lapisan atas (top-soil) dan tidak bercampur dengan batu-batu atau kerikil. Tekstur tanah sebaiknya lempung berliat dan mempunyai sifat drainase yang baik. Tanah lapisan atas diayak dengan ayakan 1 cm untuk memisahkan bongkah-bongkah tanah dan sisa-sisa akar atau kerikil. Tanah yang telah diayak dicampur dengan pupuk Rock Phospate (RP) dengan dosis 15 g/baby-bag.

Baby-bag yang telah diisi dengan tanah disusun rapat dan rapi sehingga membentuk bedengan selebar 120 cm (14 baby-bag). Panjang bedengan tergantung pada jumlah bibit per nomor kelompok. Penyiraman dilakukan setiap hari agar tanahnya menjadi kompak.

Kecambah yang diterima di kebun ditanam satu hari setelah penerimaan kecambah. Kecambah dikirim dalam bentuk bungkusan plastik dan sebelum dibuka terlebih dulu dipisah-pisahkan sesuai dengan nomor kelompoknya. Pada kegiatan magang ini mahasiswa melakukan kegiatan pengawasan pengsian baby-bag dan sortir kecambah yang akan di tanam. Sortir dilakukan terhadap kecambah yang afkir dan double tone. Mahasiswa juga mengikuti kegaiatan main-nursery pada saat pengawasan pengambilan tanah, pengisian baby bag, penerimaan kecambah, sortir kecambah, penanaman dan perawatan nurserynya. Kegiatan pembibitan tahap pre-nursery dapat dilihat pada Gambar 3.

(a) Penanaman kecambah (b) Pemeliharaan pre-nursery Gambar 3. Kegiatan (a) Penanaman kecambah, (b) Pemeliharaan nursery

(3)

Pembibitan yang dilakukan di Unit Kebun Pinang Sebatang Estate merupakan program pembibitan yang pertama kali dijalankan sehingga pengetahuan para pekerja masih kurang dan pengelolaannya masih menjadi satu dengan divisi II. Hal ini mengakibatkan kurangnya tenaga kerja baik pada pembibitan maupun divisi II. Tenaga kerja yang diperlukan dalam pembibitan ini yaitu 1 orang asisten pembibitan, 1 orang mandor 1, 1 orang krani divisi dan 8 orang karyawan perawatan. Tenaga kerja yang belum tersedia yaitu asisten pembibitan dan 4 orang tenaga kerja untuk pemeliharaan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka tenaga kerja yang digunakan khusus pembibitan menggunakan karyawan yang berasal dari divisi lainnya. Tenaga kerja yang bertugas dipembibitan dijadwalkan secara bergilir sebelum pembibitan ini menjadi divisi tersendiri dan merima karyawan tetap.

Pengendalian Gulma

Kegiatan pengendalian gulma di Unit Kebun Pinang Sebatang Estate dilakukan secara kimiawi dan secara manual. Pegendalian gulma ini bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan gulma yang tumbuh di areal tanaman yang diusahakan agar persaingan dengan tanaman utama dapat ditekan. Pengendalian secara manual yaitu dengan bongkar tanaman pengganggu (BTP) sedangkan pengendalian secara kimia dilakukan melalui penyemprotan dengan menggunakan herbisida.

Bongkar Tanaman Pengganggu (BTP). Kegiatan ini dilakukan di bawah

pengawasan mandor perawatan. Teknik pengendalian manual dilakukan dengan menggunakan alat cados (cangkul dodos) dengan cara membongkar gulma sampai perakarannya. Kegiatan BTP ini tidak dibenarkan menggunakan parang babat (slashing) tetapi dalam teknis lapangan kegiatan BTP dengan menggunakan parang tetap dilakukan pada kondisi tertentu dan pada gulma tertentu. Kegiatan BTP dengan cados dilakukan dengan membongkar sampai perakaran gulma sedangkan pembabatan dengan menggunakan parang dilakukan dengan membabat gulma berkayu atau gulma di rawa sampai pangkal gulma sehingga gulma mampu tertekan pertumbuhannya. Gulma berkayu yang terdapat di Unit Kebun Pinang Sebatang Estate Divisi II yang perlu di lakukan BTP yaitu anak sawit (kentosan).

(4)

Chromola malabathr masalah u Estate. Un tambahan tanpa adan dalam ben ditentukan biasa dan menjadi k BTP yaitu Gambar 4 a. Me Gambar 4 Pe melalui pe di Unit K Kegiatan gulma kim penyempr oleh satu yaitu men efisiensi p aena odora ricum, Clide utama dalam ntuk menga untuk setia nya intensif ntuk luasan n oleh peru 5 jam/HK karyawan at u 9 orang. . elastoma ma . Gulma ana enyemprota enyemprota Kebun Pina penyempro miawi terkon rotan yang l divisi dalam ngurangi ko pemupukan, ata (Eupato emia hirta m pengenda atasi kentos ap karyawa f yang dibe n area teta usahaan den untuk hari taupun pen Alat BTP alabathricu ak kayu (a) an. Kegiata an gulma de ang Sebata otan ini mer

nsentrasi ya ebih baik da m satu kebu ompetisi un , memperm orium odor dan gulma alian gulma san ini mak an membaw rikan. Kegi api dihitun ngan lama j jumat. Ma gawas seba dan contoh um Melastoma an pengend engan herbi ang Estate rupakan sis ang dikerjak an dilakuka un yaitu div nsur hara, a mudah kontro ratum), Lan berkayu lai a di divisi ka pihak keb wa 20 kento iatan BTP t g berdasark jam kerja y ahasiswa me agai mando h gulma ana a malabathr dalian gulm isida. Sistem yaitu bloc stem penyem kan blok pe an oleh satu visi II. Tuju air, dan sin

ol pelaksan ntana cama innya. Kent II Kebun P bun membe osan pada s idak memil kan jam k yaitu 7 jam engikuti ke or dengan ju ak kayu da b. Kenth ricum dan (b ma secara k m semprot ck spraying mprotan at er blok deng tim sempro uan pengen nar matahar naan panen ara, Melas tosan merup Pinang Seb erikan kebij saat antrian liki standar kerja yang m/HK untuk giatan BTP umlah kary apat dilihat hosan b) Kenthosa kimia dilak yang digun g system (B au pengend gan sasaran ot yang dipe ndalian gulm ri, meningk dan pemup stoma pakan batang ijakan n pagi kerja telah k hari P baik yawan pada an kukan nakan BSS). dalian mutu egang ma ini katkan ukan,

(5)

memudahkan kutip brondolan sehingga menekan losses fruit (kehilangan hasil), mempermudah kontrol pekerjaan dari satu gawangan ke gawangan lain dan menekan populasi hama (terutama pada TBM). Hasil penyemprotan akan dievalusi oleh tim supervisi yaitu mantri buah dengan menggunakan sistem structure block supervision (SBS) yaitu sistem pengawasan terhadap blok yang dilakukan pada area yang telah disemprot seminggu setelah aplikasi. Hasil yang diharapkan dari kegiatan semprot adalah tingkat kematian gulma sasaran sebesar 100% dengan indikasi hasil semprotan merata sesuai sasaran.

Kegiatan pengendalian gulma ini dibagi menjadi dua yang pertama yaitu semprot piringan, pasar rintis dan TPH sedangkan yang kedua yaitu semprot gawangan dan lalang. Semua karyawan yang termasuk tim pengendalian secara kimia ini harus mengikuti arahan dari asisten ataupun mandor semprot masing-masing. Alat pelindung diri (APD) wajib dipakai oleh karyawan pada waktu spraying berupa topi, kaca mata, masker hidung, baju seragam apron, masker hidung, sarung tangan karet (nitrille), celana panjang dan sepatu boot. Selain itu, mandor semprot wajib membawa dua bendera warna merah untuk memulai dan mengakhiri pengancakan sedangkan karyawan membawa bendera kuning untuk tanda apabila herbisida karyawan habis di dalam hanca. Herbisida yang digunakan dicampur terlebih dahulu di mobil semprot pada waktu pagi hari dan dilakukan pengadukan secara merata.

Semprot piringan, pasar rintis dan TPH. Kegiatan ini merupakan

pemeliharaan beberapa sarana yang terpenting dari produksi dan perawatan yaitu piringan, pasar rintis dan TPH. Hal ini dilakukan supaya sarana tersebut berfungsi sebagaimana mestinya, maka sarana tersebut mutlak memerlukan pemeliharaan yang berkesinambungan. Kegiatan pengendalian gulma ini dilakukan dengan menggunakan alat semprot Micron Harby Sprayer (MHS) yang berkapasitas 5 liter. Herbisida yang digunakan bermerk Prima Up berbahan aktif gliphosate dengan konsentrasi 4% (200 cc), dosis 0.5 l/ha dan volume semprot yaitu 40 l/ha. Bahan ini akan dicampur dengan herbisida bermerk Dejavu dengan konsentrasi bahan aktif fluroksipir 1% (50 cc/kep), dosis 0.5 l/ha dan volume semprot 40 l/ha . Frekuensi penyemprotan yaitu 3 kali dalam 1 tahun. Kegiatan penyemprotan diawali dengan pembagian hanca oleh mandor semprot kepada setiap pekerja.

(6)

Tiap pekerja memperoleh hanca dua pasar rintis. Penyemprotan dimulai dari sisi colectioan road menuju pasar rintis sampai ke colectioan road selanjutnya berpindah ke sisi colectioan road sebelahnya dan menuju ke pasar rintis sampai ke colectioan road awal penyemprotan. Penyemprotan ini dilakukan oleh karyawan wanita yang berjumlah 12 orang dengan standar kerja yaitu 4 ha/HK. Prestasi kerja karyawan yaitu 4 ha/HK dan prestasi kerja penulis yaitu 1.5 ha/HK. Permasalahan dalam penyemprotan ini yaitu terjadinya hujan pada saat melakukan penyemprotan sehingga kegiatan ini terhenti. Apabila masalah ini terjadi maka kegiatan penyemprotan harus dilembur pada hari minggu atau hari libur.

Semprot gawangan. Kegiatan semprot gawangan ini menggunakan alat

semprot RB-15 dengan volume semprot berdasarkan ukuran nozzle. Kegiatan diawali dengan penghancakan karyawan oleh mandor semprot dari sisi colectioan road menuju pasar rintis di mana setiap karyawan membawa 1 pasar rintis dan setengah gawangan mati di sisi kanan dan kiri pasar rintis menuju colectioan road dan selanjutnya berpindah ke sisi colectioan road sebelahnya dan menuju ke pasar rintis sampai ke colectioan road awal penyemprotan. Herbisida yang digunakan untuk daerah rendahan yaitu herbisida bermerk Prima Up berbahan aktif gliphosate dengan konsentrasi 0.8% (120 cc), dosis 0.32 l/ha dan volume semprot 40 l/ha. Bahan ini dicampur dengan Meta Prima yang berbahan aktif metil metsulfuron konsentrasi dengan konsentrasi 0.03% (5 gr), dosis 16 g/ha dan volume semprot 53.3 l/ha. Sedangkan untuk daerah selain rendahan penyemprotan gawangan menggunakan dengan herbisida bermerk Kenlon yang berbahan aktif Tryclophir konsentrasi 0.8% (120 cc), dosis 320 cc/ha dan volume semprot 40 l/ha. Standar kerja karyawan yaitu 1.5 ha/HK dan prestasi kerja karyawan yaitu 2.1 ha/HK dengan jumlah karyawan yaitu 16 orang. Dalam kegitan ini penulis tidak mengikuti kegiatan secara langsung tetapi penulis menjadi pendamping mandor dengan jumlah karyawan yang diawasi yaitu 14 HK dan luas areal yang diawasi 30 ha. Permasalahn yang terjadi yaitu pertumbuhan gulma yang sangat cepat sedangkan frekuensi penyemprotan gawangan ini yaitu 1 kali dalam setahun. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan frekuensi penyemprotan agar pertumbuhan gulma dapat tertekan. Gulma yang sasaran penyemprotan ini

(7)

yaitu Clid macam gu dilihat pad Leaf Samp Pe dosis dan dengan ke mencermi teknis, top contoh da yang dila pemupuka adalah unt analisa di kandungan Ke aplikasi p kemarau p sama pad petugas L sampel di yang diam demia hirta, ulma anak k da Gambar 5 (a) Sempro Gambar 5 pling Unit ( ngambilan n aplikasi p esatuan unit nkan keser pografi dan aun yang di akukan pad an pada tah tuk memper i laborator n hara daun egiatan peng emupukan panjang. Pe da tiap tahu SU, kebersi iusahakan p mbil tetap ak , Melastom kayu lainnya 5. ot gawangan 5. Kegiatan (LSU) sampel dau pemupukan t sampel ata ragaman ya n drainase. lakukan sek da tahun 20 hun 2013-2 roleh data t rium, hal i n dengan per gambilan sa dan tidak b engambilan unnya deng ihan tempat pokok yang kurat. a malabatr a. Kegiatan n semprot (a) un merupak yang dida au leaf samp ang melipu Kegiatan kali dalam 012 diguna 2014. Tuju tentang kand ini dilakuk rtumbuhan ampel daun boleh dilkuk n sampel da gan mempe t sampel LS g sama dal richum, Lan n semprot pi (b ) gawangan kan langka asarkan pad pling unit ( uti umur tan

ini merupa satu tahun. akan untuk uan utama dungan uns kan karena dan produk n minimal d kan pada w aun harus d erhatikan fa SU dan kebe lam setiap ntana cama iringan dan b) Semprot dan (b) piri ah awal dal da suatu un (LSU). Keg naman, jen akan kegiat Pengambil k menentuk pengambila sur hara dala adanya h ksi tanaman dilakukan d waktu musim dilakukan p aktor keber ersihan sam tahunnya s

ara dan ber gawangan t piringan ingan lam menent nit yang di giatan LSU nis tanah, k tan pengam lan sampel kan rekome an sampel am daun m hubungan a kelapa saw dua bulan se m hujan ata pada bulan rsihan baik mpel daun. P sehingga sa rbagai dapat tukan ikenal harus kultur mbilan daun endasi daun elalui antara wit. etelah aupun yang k dari Pokok ampel

(8)

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu egrek, gunting, kuas, peralatan tulis, cat warna biru, plastik, blanko LSU dan label data LSU. Petugas LSU terdiri dari 2 orang, petugas 1 bertugas mengamati kondisi tanaman yang disensus, mencatat data, memotong daun, memisahkan lidi dengan lembar daun dan menyimpan daun dalam wadah plastik. Petugas 2 memberi label dalam pokok, mengamati pelepah ke-17 dan memotong pelepah ke-17.

Kegiatan LSU diawali dengan menentukan titik sampling (TS) yaitu pokok yang akan diambil daunnya sebagai sampel. Nomor TS ditulis pada pelepah yang kering namun masih melekat pada pokok. Pokok TS pertama berada pada baris ketiga dan pokok ketiga blok pada posisi barat-selatan. Titik sampling pertama ditandai dengan nomor 1 dengan garis dua di bawah sedangkan TS selanjutnya hanya diberi garis satu di bawah angka yang menunjukkan jumlah TS. Penentuan pokok juga menggunakan sistem LSU yaitu pengaturan cara menghitung jumlah baris dan pokok serta jumlah sampel yang harus diambil. Jika sistem LSU menunjukkan angka 12 x 11 = 30 maka sampel yang diambil setiap pokok ke-12 pada setiap baris ke-11 dengan 30 jumlah TS/unit. Syarat pokok yang menjadi TS yaitu pokok tidak dekat dengan jalan, sungai, bangunan dan parit. Tanaman tersebut bukan merupakan tanaman sisipan, masih normal dan tidak terserang penyakit. Apabila TS tersebut tidak memenuhi syarat tersebut maka dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) Pokok berada di pinggir jalan maka harus bergeser 2 pokok ke dalam (2) Pokok dekat parit dan bangunan bergeser 1 pokok

(3) Pokok bersebelahan dengan pokok mati atau kosong maka bergeser 2 pokok dan

(4) Pokok steril, tumbuh abnormal atau terserang penyakit bergeser 1 pokok. Daun yang diambil yaitu daun pada pelepah ke-17. Pelepah diturunkan kemudian mengambil anak daun tengah yaitu anak daun yang terletak diantara pelepah yang datar dan yang tajam dengan tanda jarum atau tonjolan. Jumlah anak daun yang diambil yaitu 6 lembar yang terdiri dari 3 lembar sebelah kanan pelepah dan 3 lembar sebelah kiri pelapah. Anak daun diambil bagian tengah daun sepanjang 20 cm kemudian memisahkan lembar daun dengan lidinya dimana lembar daun sebelah kiri dimasukkan kekantong plastik putih dan lembar daun

(9)

sebelah k selesai dia Ke hara pada foto tanam melakukan secara teo di divisi Permasala karyawan Gambaran (a) Pe pel Gambar 6 Pemupuk Pe Prinsip ut adalah set direkomen dilakukan bisnis per efisien de anan dimas ambil kemu egiatan LSU a tanaman k man kelapa n pengamat ori melalui s II bersama ahan yang t LSU sehi n tentang ke ngambilan lepah ke-17 6. Kegiatan daun, da kan mupukan m tama dalam tiap pokok ndasikan ol untuk men rkebunan. engan mem sukkan ke dian dipoto U yang lain kelapa sawi sawit yang tan dengan sosialisasi d a karyawan terjadi pada ingga pelat egiatan LSU 7 n LSU (a) p an (c) penyi merupakan m aplikasi at harus men leh departe ncapai produ Kegiatan p mperhatikan kantong pl ng-potong d yaitu penga it. Pengama kekurangan mudah. Ma dari MRC d n di blok a waktu ke tihan LSU U dapat dilih (b) Penentu daun pengambila impanan po kegiatan pe tau penabur nerima tiap ement mina uktivitas ta pemupukan 6 faktor p lastik hitam dengan uku amatan visu atan visual n unsur hara ahasiswa m dan pengam lama A 1 egiatan LSU perlu dila hat pada Ga uan anak an pelepah tongan daun emberian u ran pupuk d p jenis pupu amas resear naman yang harus dila pemupukan m. Sampel d uran 2 cm. ual terhadap ini menggu a sehingga t engikuti ke mbilan LSU 11 dengan U yaitu kur akukan lebi mbar 6. (c) P p ke-17, (b) n unsur hara k di perkebun uk sesuai d rch centre g menjadi t akukan sec n yaitu, jen daun yang p defisiensi u uanakan ban tim LSU m giatan LSU secara lang luas 50.58 rang teramp ih intensif Penyimpanan otongan dau penentuan kepada tana nan kelapa dosis yang (MRC). Ha tujuan akhir cara efektif nis pupuk, telah unsur ntuan ampu U baik gsung 8 ha. pilnya lagi. n un anak aman. sawit telah al ini r dari f dan dosis

(10)

aplikasi, penyimpanan pupuk, waktu aplikasi, cara aplikasi dan tempat diaplikasikan.

Kegiatan pemupukan di Unit Kebun Pinang Sebatang Estate menggunakan sistem yang dinamakan block manuring system (BMS) yang berada di divisi IV. Kegiatan pemupukan ini merupakan sistem pemupukan terkonsentrasi yang dikerjakan blok per blok dengan sasaran mutu pemupukan yang lebih baik, supervisi lebih fokus dan produktivitas yang lebih tinggi. Organisasi pemupukan meliputi tukang until, tukang angkut pupuk, tukang langsir/ecer pupuk dan tukang tabur pupuk dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas pemupukan. Alat pelindung diri (APD) wajib dipakai oleh karyawan pada waktu pemupuk yaitu baju lengan panjang, sarung tangan, clemek, ember, mangkuk, masker hidung, pelindung mata dan muka (face visor), sarung tangan karet (nitrille), baju lengan panjang, celana panjang dan sepatu boot.

Until pupuk. Kegiatan penguntilan pupuk dilakukan di gudang sentral

kebun di mana untilan, jenis dan berat pupuk disesuaikan dengan rencana areal yang akan dipupuk dan kemampuan penabur. Penguntilan diawali dengan menentukan blok mana yang akan dipupuk besok hari dan apa jenis pupuk serta dosisnya. Goni untuk untilan digunakan eks goni pupuk sebelumnya, tidak boleh menggunakan goni yang baru dibuka. Hal ini perlu dilakukan karena jumlah goni bukan baru merupakan kontrol apakah jumlah kilogram atau zak yang dibuka sama dengan jumlah yang sudah diuntil. Untilan disusun (ditumpuk 10 until) sedemikian rupa sehingga mudah menghitungnya. Pupuk yang sudah diuntil harus segera ditabur besok harinya agar tidak terjadi proses penggumpalan. Permaslahan yang terjadi yaitu jumlah karung until yang kurang karena hilang pada waktu pemupukan sehingga menghambat proses penguntilan pupuk. Perusahaan seharusnya menyedi akan jumlah karung yang mencukupi pada waktu penguntilan sehingga proses penguntilan pupuk ini bisa berjalan dengan lancar. Basis until pupuk untuk setiap karyawan yaitu 1,500 kg/HK.

Pengeceran pupuk. Pengeceran pupuk adalah kegiatan memuat pupuk

yang ada di gudang untuk selanjutnya dikirim ke lapang. Kegiatan pengeceran pupuk dilakukan karyawan muat pupuk menggunakan truk muat dengan pengawasan oleh mandor pupuk dan satpam. Pengeceran dilakukan di collection

(11)

road (CR) pada tempat penumpukan pupuk (TPP) yang telah ditentukan jumlahnya sesuai dengan dosis pupuk. Pengeceran pupuk dilakukan oleh pemuat dengan jumlah pemuat yaitu 2 HK untuk setiap unit angkutan sedangkan premi yang diberikan yaitu Rp 8,000/ton. Pengeceran harus dilakukan blok per blok, bila dosis blok yang satu dengan berikutnya sama maka pengeceran dapat dilakukan langsung per collection road. Kegiatan pengeceran di kebun ini perlu diperhatikan karena bentuk area pertanaman kelapa sawit berupa terasan atau berbukit-bukit. Hal ini mengakibatkan daerah tersebut makin banyak jalan kontur sehingga mempersulit dalam pengeceran. Solusi permasalahan ini yaitu adanya rencana pengeceran pupuk untuk setiap perlakuan pada peta detail, sehingga pada waktu pelaksanaan pemupukan sudah ada pedoman yang pasti.

Langsir Pupuk dan Penaburan Pupuk. Pelaksanaan pemupukan

berdasarkan BMS terdiri dari 1 orang tukang langsir pupuk dan 2 orang penabur pupuk. Pelangsiran dilakukan dengan menggunakan angkong dan berada di depan tukang penabur pupuk yang dimulai dari pinggir CR ke pasar tengah. Untilan pertama diletakkan di pasar rintis pada pokok pertama dari col. Untilan berikutnya mengikuti ketentuan sesuai dengan jumlah untilan per rintis. Perpindahan pelangsir menuju ke sebelah timur atau barat blok. Penaburan pupuk dimulai dari pinggir CR ke pasar tengah. Untilan ke -1 langsung dipupukkan dari pinggir collection road. Penaburan dimulai dari pinggir CR di mana untilan telah tersedia menuju sisi barat atau timur blok sesuai dengan jumlah pokok yang harus dipupuk per untilan. Penaburan dilakukan dengan takaran tertentu untuk tiap pokok sesui dosis yang direkomendasikan dan ditabur melingkar merata di permukaan tanah di piringan sebelah luar. Mahasiswa mengikuti kegiatan pengeceran pupuk. pemupukan secara langsung di lapangan dan sebagai pengawas atau pendamping mandor. Basis yang ditetapkan oleh perusahaan untuk tenaga kerja pupuk (pengecer dan penabur) adalah 450 kg/HK dengan jumlah karyawan pupuk yaitu 30 orang. Mahasiswa mengikuti kegiatan pemupukan MOP dengan prestasi kerja penulis yaitu 210 kg/HK sedangkan prestasi kerja karyawan pupuk sama dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu 450 kg/HK dan jumlah karyawan pemupuk yaitu 12 orang.

(12)

Aplikasi pemupukan. Tanaman kelapa sawit di Unit kebun Pinang

Sebatang Estate merupakan Tanaman Menghasilkan (TM) sehingga pemupukan diaplikasikan 2 kali/tahun. Aplikasi pertama dilakukan pada bulan Februari–Mei sedangkan aplikasi kedua dilakukan harus sudah selesai di bulan Oktober pada setiap tahun berjalan. Aplikasi pemupukan ini sering terganggu dengan adanya hujan dipagi hari. Apabila terjadi hujan dipagi hari maka kegiatan pemupukan akan diundur esok harinya sehingga mengakibatkan aplikasi pemupukan menjadi mundur. Jenis pupuk, dosis dan aplikasi pupuk dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Jenis pupuk, dosis dan aplikasi tahun 2011-2012 Jenis pupuk Aplikasi Dosis pupuk per tahun tanam

1994 1995 1996 1997 1998 1999 2001 ...kg/pokok... Urea 1 1.0 1.0 1.1 1.0 1.1 1.1 1.1 2 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 Rock Phosphate 1 1.3 1.2 1.4 1.2 2.0 1.5 1.5 2 0 0 0 0 0 0 0 MOP 1 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 2 1.3 1.3 1.4 1.3 1.3 1.4 1.4 Dolomit 1 1.4 0.2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 Kieserit 1 1.2 1.4 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8 2 0 0 0 0 0 0 0 HGFB 1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 2 0 0 0 0 0 0 0

Sumber : Kantor Besar Unit Kebun Pinang Sebatang Estate

Pengawasan pemupukan. Pengawasan pemupukan dengan menggunakan

metode strukture block supervision (SBS) ini ditujukan kepada karyawan, mandor pupuk dan divisi. Pengawasan dilakukan terhadap untilan tertinggal, pokok tidak terpupuk, pupuk tidak merata, tidak tepat sasaran, peralatan yang meliputi karung tercecer dan takaran tertinggal. Pengawasan dilakukan berdasarkan ketentuan kebun dan khusus bagi penabur/pengecer yang dikategorikan buruk menjadi tambahan untuk diperiksa sampai mengalami perubahan menjadi baik. Hasil yang diharapkan dari kegiatan pemupukan adalah pokok terpupuk 100% dengan indikasi hasil pemupukan merata dan sesuai dosis rekomendasi. Pelaksanaan pemupukan di kebun memerlukan penanganan khusus karena kondisi areal yang berbukit dan kondisi areal yang spesifik seperti barisan pokok tidak lurus

(13)

(terutama sungai, jur tanaman penaburan mandor pu Pengenda De mendukun intergrate di kebun h penggunaa healthy fo terhadap tanaman b secara terp (c pada areal rang atau p bervariasi. n pupuk dil upuk. alian Hama eteksi ham ng pelaksa ed pest mana harus memp an pestisida food”. Unit hama ulat bermanfaat padu dapat d (a) Cassia c) Antigono berteras), b alung. Hal Untuk m lakukan ole a dan Penya ma dan pen anaan peng agement (IP prioritaskan a sehingga t Kebun P api Setoth (beneficial p dilihat pada a cobanensis n leptopus barisan dala ini mengak mengatasi h eh 1 orang akit nyakit sec gendalian PM). Setiap n pemanfaat produk yan Pinang Seb hosea asign plant). Jeni a Gambar 6. s am 1 rintis kibatkan jum hal tersebu dengan pe ara dini m hama seca p usaha peng tan biologic ng dihasilka atang Esta na Van Ee is tanaman . (b (d) K tidak tembu mlah pokok ut maka p engawasan merupakan ara terpadu gelolaan ha cal control an berwaw ate melakuk ecke denga untuk meng b) Turnera andang buru us akibat ad dalam 1 ba pelangsiran yang ketat tindakan u atau di ama dan pen dan minim asan “clean kan penceg an menggun gendalikan subulata ung hantu danya arisan dan t oleh yang isebut nyakit malkan n and gahan nakan hama

(14)

Gambar 7. Pengendalikan hama secara terpadu (a) Cassia cobanensis, (b) Turnera subulata, (c) Antigonon leptopus dan (d) Kandang burung hantu Penanaman tanaman bermanfaat di areal terbuka di sekitar tanaman kelapa sawit sebagai inang musuh alami dari ulat kantong maupun ulat api. Jenis tanaman yang harus dikembangkan adalah Cassia cobanensis, Turnera subulata dan Antigonon leptopus. Pengendalian hama tikus dilakukan dengan pengembangbiakan burung hantu (Tyto alba) yang termasuk golongan burung buas (carnivora) yang umumnya memakan mangsanya dalam kondisi hidup. Burung hantu dikembangbiakkan dengan memasang kandang burung hantu (nest box) 1 buah per 20 ha. Pada kegiatan ini mahasiswa melakukan pengawasan penanaman Turnera subulata di area pembibitan dengan jumlah mandor yang diawasi yaitu 2 orang dan dilakukan selama 8 jam.

Penunasan Pelepah (prunning)

Penunasan pelepah (prunning) bertujuan untuk pemeliharaan pelepah daun produktif dengan cara mengurangi jumlah pelepah yang kurang produktif sampai pada batas tertentu yang tidak menyebabkan kemampuan fotosintes di daun terganggu sehingga pertumbuhan vegetatif dan generatif menjadi optimal. Penunasan juga bertujuan untuk mempermudah pekerjaan potong buah (melihat dan memotong buah masak), menghindari tersangkutnya brondolan pada ketiak cabang, memperlancar proses penyerbukan alami, mempermudah pengamatan buah pada saat sensus produksi, melakukan sanitasi (kebersihan) tanaman sehingga menciptakan lingkungan yang tidak sesuai bagi perkembangan hama dan penyakit. Pada tanaman muda (tunas pasir) mempermudah pemupukan, cuci rumput piringan dan pengutipan brondolan. Kegiatan penunasan ini dilakukan jangan sampai terjadinya tunas pelepah yang berlebihan (over prunning) atau pemeliharaan pelepah yang terlambat (pokok gondrong/under pruning).

Penunasan yang dilakukan di Unit Kebun Pinang Sebatang merupakan penunasan yang bersifat progresif (maintenance progressive prunning). Tunas pokok progresif adalah kegiatan penunasan yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan panen oleh pemanen itu juga (bukan oleh tim tunas khusus). Penunasan

(15)

dilakukan pelepah de tanaman b pelepah. P dilakukan dapat dilak Tunas pro penghema karyawan progresif block har pelepah ya Pe di antara p pada areal ini sekal menguran tahun dan biaya Rp tetapi keg penyusuna dan area d (a) Ga setelah pot engan meng berumur 4-7 Pelaksanaan secara lan kukan hanc ogesif ini m atan tenaga (turn over) ini juga rversting sy ang dilakuk lepah daun pokok sehin l berbukit h igus bertu ngi laju kece

n pembayar 800 per pok giatan penu an pelepah datar dapat d Susunan Pe b ambar 8. Su tong buah, gacu pada p 7 tahun seda n tunas pelep ngsung pad ca panen ata mempunyai kerja dan m ) rendah ka untuk men ystem (BHS kan oleh ten yang telah ngga memb harus disusu ujuan untuk epatan air ( ran nilai tu kok. Mahas unasan dilak pada gawa dilihat pada elepah pada berteras usunan pelep pada pokok prinsip-prins angkan untu pah secara p da saat pan au pada har keuntungan mandor, pok arena tamba ngintegrasik S) dengan p naga panen i ditunas disu entuk huruf un dengan a k melakuk (run-off). K unasan dila siswa tidak kukan pada angan mati. a Gambar 8. a lahan pah pada du k itu juga d sip tunas po uk tanaman progresif in nen dan ap ri libur atau n yang lebi kok sawit ti ahan pendap kan pelaksa pemeliharaa itu sendiri. usun (dirum f U (U-shap arah memot kan konser Kondisi pele akukan seba melakukan a waktu pa . Susunan p (b) S ua area (a) b dan dilakuk okok yaitu 5 n lebih dari ni bila mem abila tidak setelah pel h yaitu bia idak stres d patan. Selai anaan pane an tanaman mpuk) di gaw pe) sedangk ong kemirin rvasi tanah epah harus d anyak 3 ka penunasan anen sawit pelepah pad Susunan pel berbukit, (b) kan pemelih 56 pelepah u 8 tahun yai mungkinkan memungk laksanaan p aya lebih re dan keluar m n itu, penun en menggun atau penun wangan mat kan pelepah ngan lereng h dengan dijaga sepan ali/tahun de secara lang dan dilanju da area ber lepah U-sha ) area datar haraan untuk itu 48 dapat inkan panen. ndah, masuk nasan nakan nasan ti dan daun g. Hal cara njang engan gsung utkan rbukit ape

(16)

Permasalahan yang terjadi pada kegiatan penunasan yaitu terlambatnya pembayaran nilai tunasan oleh perusahaan kepada karyawan tunas. Hal ini ini disebabkan penyelesaian penunasan antar blok tidak selesai secara bersama. Oleh karena itu, perusahaan harus menjadwalkan kegiatan penunasan secara tertib sehingga kegiatan ini dapat selesai secara serempak sehingga pembayaran dapat berjalan dengan lancar.

Perawatan Jalan dan Jembatan

Jalan merupakan akses yang paling penting di Unit Kebun Pinang Sebatang Estate dan mempunyai fungsi yang vital yaitu sebagai jalur transportasi TBS ke pabrik dan minyak kernel sawit (MKS) dan inti kernel sawit (IKS) keluar pabrik atau kebun. Transportasi TBS ke pabrik harus dijadwalkan setiap hari untuk diolah pada hari itu juga dikarenakan semakin lambat diangkut ke pabrik maka semakin naik kandungan ALB nya. Jalan yang berfungsi dengan baik, akan mempermudah dalam pengangkutan sarana transportasi bahan atau alat ke lapangan seperti unit semprot, bahan jembatan, titi panen dan lain-lain. Jalan yang baik akan dapat mempercepat pergi atau pulangnya karyawan serta mempercepat atau mempertinggi intensitas kontrol dan komunikasi. Jenis jalan yang terdapat di kebun ini yaitu jalan akses (access road), jalan utama (main road), jalan pengumpul (collection road) dan jalan bantu/jalan kontur (tertiary road).

Perawatan jalan yang dilaksanakan di kebun ini dilakukan dengan dua cara yaitu perawatan secara manual dan mekanis. Perawatan secara manual diawali dengan membabat mepet rumput-rumputan di permukaan jalan dan bekas babatan harus dibuang ke gawangan. Pelepah yang menjulang ke jalan akan menghalangi sinar matahari dan mengganggu lalu-lintas kendaraan maka perlu dilakukan penunasan (tunas pasar). Apabila terdapat genangan air atau jalan berlumpur maka air yang tergenang dialirkan (tali air) dengan menggunakan cangkul kemudian ditimbun dengan menggunakan batu pecah dan diratakan. Parawatan jalan secara mekanis dilakukan dengan menggunakan alat berat yaitu road grader, compactor dan TLB. Kegiatan perawatan jalan secara mekanis diawali dengan menimbun titik-titik jalan yang rusak dengan menggunakan batu pecah. Batu yang sudah

(17)

ditimbunk cembung/c mengguna dengan co mengguna Jen gorong-go culvert). J luas, bentu kayu dan mana frek berkontruk frekuensi berkontruk gorong-go Backhoe ( ditimbun mengguan jembatan road gra pengawasa mandor d dilihat pad (a) Pe G kan ke jal cambering akan road ompactor/ro akan Tracto nis jembata orong bund Jembatan ini uk, topogra beton biasa kuensi lalu l ksi beton di lalu lintas k ksi kayu da orong yang (TLB). Kay tanah dan nakan com tersebut de ader dan an perbaika an pendam da Gambar 9 rbaikan jem Gambar 9. K lan kemud dengan p grader. Jal oad roller. or Loader Ba an yang te dar (buist i dibangun afi (contour anya dibang lintas kenda ibangun di a kendaraan b an gorong-g telah rusak yu dan gor batu pecah mpactor. Je engan menn dipadatkan an jalan dan mping asiste 9. mbatan Kegiatan perb dian diratak parit yang lan yang s Benteng-b ackhoe (TL erdapat di k beton) dan dengan men r) dan strukt gun di jalan araan beratn access road beratnya re gorong dipe k dengan m rong-gorong h kemudian embatan b nggukan ba n dengan n jembatan n. Kegiatan baikan (a) j kan dan p berada d udah terbe benteng di LB) agar air kebun ini n jembatan nyesuaikan tur geologin collection nya relatif re d, main road latif cukup erbaiki den menggunakan g yang tela n diapadatk beton diper atu pecah k compactor sebagai pen n perbaikan (b) Perb embatan da permukaan di kanan ntuk kemu kiri jalan bisa menga yaitu jemb n berkontru daerah alira nya. Jemba road dan ja endah. Seda d dan collec tinggi. Per ngan menga n alat berat ah rusak di kan secara rbaiki den kemudian d r. Mahasis ngawas pad n jalan dan baikan jalan an (b) jalan jalan dib atau kiri udian dipad dibuka de alir ke parit. batan kayu uksi beton an sungai se atan berkont alan kontur angkan jem ction road u rbaikan jem angkat kayu t Tractor Lo iganti kemu manual ata ngan menim diratakan de swa melak a waktu me jembatan n mekanis mekanis entuk jalan datkan engan . ulin, (box eperti truksi yang mbatan untuk mbatan u atau oader udian aupun mbun engan kukan enjadi dapat

(18)

Perawatan Titi Panen dan Tangga Teras

Titi panen merupakan salah satu bentuk jembatan dengan struktur konstruksi yang paling sederhana yaitu berupa beton yang diletakan di atas tanah yang diletakkan di atas parit. Titian panen di kebun ini dibedakan menjadi titi panen kayu ulin dan titi panen beton bertulang. Titi panen tidak berfungsi dikarenakan hanyut atau tanah penyangga titian panen tersebut longsor sehingga titi panen hanyut ke parit. Perawatan titi panen dilakukan dengan memasang kembali titian panen yang telah hanyut sehingga bisa berfungsi untuk penyeberangan karyawan ataupun angkong untuk muat TBS.

Tangga teras merupakan teras yang dibuat di daerah berbukit yang berfungsi mempermudah evakuasi TBS ke atas atau ke bawah bukit. Perawatan tangga teras dilakukan dengan membuat kembali tangga teras yang telah rusak dengan mengguanakan cangkul. Macam-macam titi panen dapat dilihat pada Gambar 10.

(a) Titi Panen dari beton (b) Titi panen dari kayu ulin Gambar 10. Titi panen dari (a) beton dan (b) kayu ulin

Konservasi Tanah dan Air

Usaha-usaha konservasi tanah dan air yang dilakukan di Unit Kebun Pinang Sebatang Estate meliputi : pencegahan erosi tanah, peningkatan bahan organik, menjaga kelembaban tanah dan perbaikan drainase. Kegiatan ini dilakukan dengan membuat parit konservasi (conservation pit), teras bersambung (continous terrace atau contour terrace), road side pit (tampungan air divisi jalan) dan penanaman Nephrolephis exaltata (L.). Berdasarkan pengamatan mahasiswa

(19)

parit kons parit kons aliran air gawangan dan air dap

Ga Pemanena Pa rotasi pan brondolan selambat-l menekan l faktor top sarana in dengan ha extraction Sis panen blo setiap har interval ya panen ya lapangan. panen, ter servasi dibu servasi mew r permukaa n mati apab pat diliahat (a) Parit k ambar 11. ( an anen adalah nen < 9 h n (loose fru lambatnya losses semin pografi laha frastruktur asil TBS > n rate (KER) stem panen ck harvestin ri kerja terk ang telah di ang maksim Ciri sistem rdapat 3 m uat dengan u wakili delap an. Penana bila populas pada Gamb konservasi (a) Parit kon

h kegiatan ari dengan uit), serta m dalam wa nimal mung an, kondisi yang ada. > 25 ton/H ) > 4.80% n. Unit Keb ng system ( konsentrasi itentukan. H mum dan m m panen ini y mandoran pa ukuran uku pan tanama aman Neph si tanaman bar 11. nservasi dan memotong mutu pan mengirimkan aktu 24 jam gkin. Hal in i areal tana . Pemanena Ha, oil extr

dan ALB < bun Pinang (BHS) yaitu

pada satu Hal ini dilak

mengantisip yaitu divisi anen dalam uran 3 m x an sawit de hrolephis e tersebut be (b ) Neph n (b) Nephro semua jan nen sesuai n seluruh T m. Dalam ni mutlak ha aman, kete an ini mem action rate < 2.5%. Sebatang E u sistem pan seksi panen kukan untuk pasi kenda atau kebun m setiap div 0.6 m x 0.6 engan mem exaltata (L erkurang. K hrolephis ex olephis exa njang masak standar. m TBS yang d pengelolaa arus dilakuk ersediaan te mpunyai s (OER) > Estate meng nen yang ke n dengan te k mencapai ala yang se n mempunya visi, setiap 6 m dimana mperhatikan .) dilakuka Konservasi xaltata (L.) ltata (L.) k panen de mengutip se dipanen ke an panen kan tanpa m enaga kerja asaran pro > 23.5%, k ggunakan s egiatan pane etap berdas sasaran keg ering terja ai 6 (enam) hari kerja a satu n arah an di tanah engan eluruh PKS harus elihat a dan oduksi kernel sistem ennya arkan giatan di di seksi harus

(20)

menyelesaikan satu seksi panen, pemanen mendapatkan hanca panen tetap, kegiatan panen terkonsentrasi untuk memudahkan transport TBS. Kegiatan panen dimulai dan diakhiri dengan arah yang sama dan dapat diterapkan dengan sistem DoL ( Division of Labour) dengan efektif. Peta seksi panen divisi II dapat dilihat pada Lampiran 6.

Kriteria TBS Matang Panen. Kriteria TBS matang panen atau minimum

ripenes standart (MRS) yaitu jumlah brondolan yang jatuh di piringan sebelum buah dipanen untuk tiap kg TBS. Kriteria ini sifatnya tidak tetap dan sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan policy management. Kriteria panen yaitu 2 brondolan/kg TBS yang terdapat dipiringan sebelum buah dipanen. Unit Kebun Pinang Sebatang Estate menggukan kriteria panen dengan minimal 5 brondolan dipirngan sebelum buah dipanen untuk tiap TBS. Brondolan jatuh secara normal bukan dikarenakan hama atau penyakit. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan (losse fruit) yang tinggi di kebun dan memaksimalkan produksi.

Rotasi panen. Rotasi panen merupakan waktu yang diperlukan antara

panen terakhir dan panen berikutnya ditempat yang sama. Rotasi Panen di Unit Kebun Pinang Sebatang Estate ditetapkan berdasarkan seksi panen yang ada yaitu 6/7 (rotasi normal < 9 hari), artinya dalam satu minggu terdapat enam hari panen sehingga terdapat enam seksi panen. Jumlah rotasi panen/tahun dan umur pusingan normal yang digunakan saat ini sebanyak 40 rotasi/tahun dengan interval panen normal 7-9 hari.

Rotasi panen ini harus tetap dijaga agar tetap normal karena merupakan faktor pembatas dalam menentukan produksi TBS, kualitas atau mutu buah, mutu transport, pengolahan TBS di PKS serta biaya eksploitasi. Rotasi panen terlambat (umur pusingan > 9) hari akan menyebabkan buah cenderung terlalu masak (overipe) bahkan bisa menjadi janjang kosong (empty bunch). Apabila rotasi ini semakin tinggi maka akan mengakibatkan jumlah brondolan meningkat sehingga akan memperlambat penyelesaian hanca panen bahkan basis borongnya sulit tercapai (output kg/HK rendah dan biaya panen meningkat). Peluang losses yakni janjang masak tinggal di pohon dan brondolan tidak terkutip juga menjadi sangat tinggi serta kualitas minyak menjadi rendah (ALB > 2.5%). Rotasi panen juga tidak boleh terlalu cepat karena akan mengakibatkan pemanen cenderung

(21)

memotong buah mentah (unripe) dan agak mentah (under-ripe) untuk memenuhi basis kerja sehingga menurunkan % OER. Buah mentah yang dipanen apabila diolah akan menjadi buah mogol (unstripe bunch) yang memerlukan waktu perebusan yang lebih lama sehingga sehingga biaya pengolahan menjadi meningkat dan kapasitas menjadi menurun. Rotasi panen di Unit Kebun Pinang Sebatang Estate bisa menjadi tinggi dikarenakan proses potong buah terhambat dengan adanya hujan di jam kerja, waktu libur dan banyaknya karyawan yang cuti. Tingginya rotasi ini harus dinormalkan dengan kegiatan potong buah pada waktu hari libur yaitu kontanan dan target kerja sore.

Persiapan panen. Kegiatan persiapan panen meliputi penetapan seksi

panen, penetapan luas hancak kerja pemanen dan penetapan luas hanca kerja per mandoran. Persiapan ini ditentukan berdasarkan luas area dan kondisi kebun.

Penetapan seksi panen. Fungsi utama penetapan seksi panen yaitu

sebagai kerangka area kerja yang harus bisa diselesaikan dalam 1 hari panen. Penetapan seksi ini dilakukan dengan pengelompokan blok–blok area tanaman menghasilkan (TM) sehingga mempermudah pindah hancak pemanen dari satu blok ke blok lain, mempermudah kontrol asisten, mandor I dan mandor panen. efisiensi dalam pengangkutan TBS dan meningkatkan output pemanen.

Contoh perhitungan :

Unit Kebun Pinang Sebatang Estate Divisi II mempunyai luas area TM 728.996 ha dengan estimasi produksi 22.78 ton/ha/tahun. Maka untuk pembagian areal tersebut menjadi 6 seksi dapat dihitung sebagai berikut :

1. Penetapan luas area produksi per seksi per rotasi panen (ha/seksi/rotasi) • luas rata-rata per seksi : . = 121.49 ha/seksi • luas rata-rata per 5 jam kerja : 121.49 ha = 86.79 ha • koefisien penambah luas area : . . = 5.78 ha • luas rata-rata seksi panen hari biasa : 121.49 ha + 5.78 ha = 127.27 ha • luas rata-rata seksi panen hari jumat : 86.79 ha + 5.78 ha = 92.57 ha

(22)

2. Penetapan rencana produksi per seksi per rotasi panen (ton/ha/seksi/rotasi) • produksi rata-rata per rotasi panen : . / // = 0.57

ton/ha/rotasi

• estimasi produksi rata-rata per seksi panen :

- hari biasa (7 jam kerja) : 0.57 ton/ha x 127.27 ha = 72.54 ton/ hari - jumat (5 jam kerja): 0.57 ton/ha x 92.57 ha = 52.76 ton

Untuk mengetahui luas seksi panen Divisi II Unit Kebun Pinang Sebatang Estate dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Luas seksi panen divisi II Unit Kebun Pinang Sebatang Estate Seksi Panen Hari Luas aktual Rata –rata luas seksi panen

...ha... A Senin 113.27 127.27 B Selasa 119.78 127.27 C Rabu 118.88 127.27 D Kamis 165.41 127.27 E Jumat 90.49 92.57 F Sabtu 121.17 127.27 Total 728.996 728.996

Sumber : Kantor Besar Unit Kebun Pinang Sebatang Estate 2012

Tabel 4 menunjukkan bahwa luas seksi panen berdasarkan perhitungan dengan luas aktual berbeda. Hal ini dikarenakan pada waktu penentuan luas seksi perlu memperhatikan faktor-faktor seperti keadaan topografi, posisi blok antar blok dan perabatasan blok dengan kebun yang lain.

Penetapan luas hanca pemanen. Sebelum menentukan luas hancak

pemanen diawali dengan menentukan jumlah tenaga kerja pemanen dengan mempertimbangkan :

(1) Estimasi produksi (ton/ha) per seksi panen per rotasi (2) Kapasitas panen (kg/HK) yang diinginkan (1,300 kg/HK)

(3) Hektar panen (ha/HK) optimum yang dapat diselesaikan oleh pemanen (4) Homogenitas tanaman

(5) Kondisi topografi

Tenaga kerja di Unit Kebun Pinang Sebatang Estate ditetapkan dengan menggunakan sistem block harvesting system (BHS) Non-DoL yaitu tenaga kerja

(23)

potong buah (cutter) dan tenaga pengutip brondolan (picker) menjadi satu. Tenaga potong buah juga bertugas dalam potong pelepah, susun pelepah, potong gagang panjang, angkut TBS dan brondolan ke TPH. Perbandingan pemanen dengan hanca panen di Unit Kebun Pinang Sebatang Estate ditetapkan yaitu 1:16 yang artinya setiap pemanen memiliki hanca panen tetap rata-rata seluas 16 ha.

Penetapan luas hanca per kemandoran. Penetapan luas hanca mandoran

berfungsi sebagai kerangka kerja tetap untuk mempertajam atau memperfokus proses supervisi. Dengan penetapan hanca ini diharapkan timbul rasa tanggung jawab atas pemeliharaan mutu hanca dan siklus buah tiap mandoran dalam jangka panjang. Rasio tenaga mandor dan pekerja lebih efesien apabila hanca tiap kemandoran dibagi secara merata, sehingga kegiatan supervisi dapat lebih merata. Selain itu, budaya kompetisi yang sehat antar mandor panen secara dapa terjalin secara sportif dan konstruktif. Perbandingan ideal pekerja dan mandor di Unit Kebun Pinang sebatang Estate yaitu (1 : 16 TK ) sehingga jumlah mandor yang di perlukan adalah : 50 TK/16 TK per mandor = 3 mandor. Sedangkan luas hanca tetap mandor per seksi panen divisi II Pinang Sebatang Estate yaitu:

= L A J M = .

= 40.49 ha/mandor

Persiapan teknis lapangan. Tanaman kelapa sawit di Unit Kebun Pinang

Sebatang Estate merupakan tanaman menghasilkan. Persiapan teknis lapangan yang perlu diperhatian untuk memperlancar kegiatan panen yaitu memastikan bahwa piringan, TPH, pasar rintis dalam keadaan bersih. Kondisi gawangan harus dipastikan normal karena apabila kondisi gawangan bersemak maka akan mempersulit pemanen dalam menyusun pelepah. Apabila blok dikelilingi oleh parit maka perbandingan pasar pikul dengan titi panen yaitu minimal 3 : 1, sedangkan apabila kondisi area berupa bukit maka harus dipastikan tangga teras bisa dilewati oleh pemanen atau angkong. Kondisi jalan dan jembatan harus dipastikan bisa di lewati oleh unit angkut TBS sehingga tidak mengganggu proses pengangkutan buah. Rawat jalan dilakukan juga dengan melakukan tunas pasar tehadap jalan-jalan yang tertutup oleh pelepah sehingga jalan bisa cepat kering.

(24)

Pe kegiatan menghasil perusahan dapat dilih Ta Jenis Alat (b) K (c) (d) D (e) D eralatan d panen di lkan. Berba n untuk kary

hat pada Tab abel 5. Alat Karung Piku ) Kampak (a) Gancu Dodos Kecil Dodos Besar an perlen Unit Kebu agai alat da yawan pane bel 5. dan perleng Keg Ala men pok Kar men piri area Ala gag TB Pot umu tahu Pot umu tahu ul l r ngkapan p un Pinang an perlengk en. Rincian gkapan pane gunaan at untuk ngangkut kok ke pasar rung gon ngangkat ingan ke a berbukit at untuk mem gang panjan S tong buah ur tanama un tong buah ur tanama un panen. Ala Sebatang kapan panen n tentang al en membantu TBS dari r rintis ni untuk TBS dari TPH pada motong ng dari h dengan an 3 – 4 h dengan an 5 – 8 at yang di yaitu alat n ini telah lat dan perl

Keterang u Besi beto panjang s setempat k a Terbuat d bekas y persegi gantunga Besi b tembilang panjang dengan k n Lebar m tengah 7 0.5 cm, t cm, diam cm, panja n Lebar ma tengah tengah pangkal 0 gagang 4 total 18 c igunakan d untuk tan disediakan lengkapan p gan on 3/8 “ de sesuai kebi dari karung yang berb dengan an beton ber g, diameter besi s kebutuhan mata 8 cm. cm, tebal te tebal pangka meter gagan ang total 18 ata 14 cm, 12 cm, 0.5 cm, 0.7 cm, diam 4.5 cm, pan cm dalam naman n oleh panen engan asaan g goni entuk 2 rmata r dan sesuai lebar engah al 0.7 ng 4.5 8 cm lebar tebal tebal meter njang

(25)

Jenis alat ( (g (h) Saru (i) Sep (k) Karun (j) Karu f) Egrek g) Helm ung egrek patu boot ng Brondola ung Brondol Keg Pot umu Ala (kep Seb pisa Ala Mem Tem an lan gunaan tong buah ur tanaman at pelind pala) bagai alat au egrek at pelindung muat buah k mpat brondo h dengan > 9 tahun dung diri pelindung g diri (kaki) ke TPH olan Keterang n Berat 0. pangkal pisau 4 lengkung sumbu 13 Warna dilengkap pengikat Terbuat d di pasang Digunaka karyawan terhindar ataupun kerja lain Di gunak yang data Karung d setiap k oleh KCS gan .5 kg, pan 20 cm, pan 45 cm, g dihitung 35 kuning pi de di kepala dari plastik g di pisau eg a supaya s n panen r dari dari kecela nnya kan pada d ar dibagikan ke karyawan p S njang njang sudut pada dan engan yang grek setiap sawit duri akaan daerah epada panen

(26)

Jenis alat Sumber : Ha Pe (BHS) dil dilakukan dengan m menyusun gagang pa tersebut d dengan be di sampin dinomori d tiap pema oleh KCS dilakukan mengguan cek per h rintis/140 pemanen cek per ha dilakukan pemanen y (l) Ste (m asil Pengamat elaksanaan laksanakan pada setia memotong nnya dalam anjangnya m dibuang pa ersih dan me ng janjang dan diperik anen, jumlah S kemudian oleh man nakan struc hari untuk 3 pokok dan pada blok ari untuk 2 3 cek set yang buruk empel m) Terpal Keg Stem Ala tan Penulis Ta panen. Pe mengguna ap hari jam buah mas gawangan m minimal ± 5 ada gawang engantrikan sawit. Jan sa oleh KC h brondolan n dimuat un dor panen, cture block 3 pemanen n 2 TPH. dan mando 2 pemanen. tiap minggu wajib diper gunaan mpel janjan s brondolan ahun 2012 elaksanaan p akan sistem m kerja kecu sak, memo mati. Buah 5 cm dari p gan mati. n brondolan njang yang S. Pemeriks n dan mutu ntuk dibaw mandor I supervision pada blok Mandor I or yang berb Pengecekan u yang dilak riksa sampa g TBS n panen deng m panen N uali pada h tong pelep yang telah permukaan b Pemanen w n di TPH den g telah dian saan oleh K buah. Buah wa ke PKS. , asisten d n (SBS). M yang berbe memeriksa beda. Sedan n yang dila kukan oleh ai mengalam Keterang Stempel b terdapat pemanen, Kebun Tempat jika tidak karung gan block ha Non Dol. hari minggu pah penyan dipanen kem buah, lalu p wajib meng ngan alas k ntrikan di KCS meliput h yang telah . Pemeriksa dan manajer Mandor pan eda untuk 1 a 2 cek pe ngkan asist akukan oleh h mantri bu mi perbaika an berwarna m tanda n , divisi dan alas bron k menggun arvesting sy Kegiatan p u. Panen di ngga buah mudian dipo potongan ga gutip bron karung bron TPH kemu ti jumlah jan h telah dipe aan mutu h r kebun de en memerik 1 cek terda er hari unt ten memerik h manajer k ah. Khusus an. merah. nomor n Unit dolan nakan ystem panen iawali dan otong agang dolan dolan udian njang eriksa hanca engan ksa 3 apat 2 tuk 2 ksa 1 kebun s bagi

(27)

Basis dan premi. Terdapat tiga jenis basis panen yang terdapat di Unit

Kebun Pinang Sebatang Estate yaitu basis waktu, basis luas hektar dan basis borong. Basis waktu yang ditetapkan yaitu 7 jam kerja hari biasa dan 5 jam kerja pada hari jumat. Luas hanca karyawan potong adalah hanca panen yang harus diselesaikan oleh pemanen dalam satu hari kerja adalah 3.5 ha/HK. Basis borong yaitu jumlah tandan yang harus dipanen oleh karyawan pada jam kerja. Basis borong pada jam kerja hari biasa yaitu 1,300 kg dan pada hari jumat sebesar 930 kg. Dari ketiga basis tersebut yang paling diutamakan yaitu basis borong dalam bentuk kilogram.

Premi yaitu penghargaan yang diberikan kepada pemanen sebagai penghargaan kepada pekerja apabila hasil kerjanya sesuai atau diatas standar yang ditentukan. Premi juga merangsang pekerja untuk berupaya mencapai out-put di atas standar (basis borong) dan mendorong kenaikan out-put (janjang/hari kerja) tetapi tidak dengan biaya yang lebih tinggi dari biaya standar jam dinas. Premi menjadikan tinggi rasa tanggung jawab pekerja terhadap tugas dan kewajiban sebagai karyawan panen (rasa kebanggaan profesi). Terdapat dua jenis premi panen yaitu premi siap borong dan premi lebih borong. Premi siap borong yaitu diberikan kepada pemanen pada saat jumlah janjang panen sama dengan atau lebih dari jumlah janjang basis borong yang telah ditentukan. Besarnya premi basis borong (dinyatakan dalam rupiah/hari kerja), nilainya adalah sama untuk seluruh tahun tanam. Premi lebih borong yaitu premi yang diberikan kepada pemanen pada saat pemanen memperoleh jumlah janjang panen lebih dari jumlah janjang basis borong yang telah ditentukan. Basis dan premi panen dapat dilihat pada Tabel 6.

(28)

Tabel 6. Basis dan premi pemanen tandan buah segar Unit Kebun Pinang Sebatang Estate tahun 2012

Hasil panen Basis borong Lebih borong Premi basis borong Premi lebih borong Total premi lebih borong Total premi ... ..kg... ...Rp... ..Rp/kg.. ...Rp... <1,300 0 0 0 0 0 0 =1,300 1,300 0 13,500 0 0 13,500 ≥1,300 1,300 1 13,500 45 45 13,545 ≥2,000 1,300 700 18,500 45 31,500 50,000 = 2,600 1,300 1,300 27,000 45 58,500 85,500 ≥2,601 1,300 1,301 27,000 50 65,050 92,550

Sumber : Kantor Besar Unit Kebun Pinang Sebatang Estate 2012

Premi untuk tandan buah segar untuk pengawas panen adalah sebagai berikut:

- Premi mandor panen = 150%

- Premi kerani panen = 125%

- Premi mandor 1 = 150%

Brondolan yang dikutip oleh pemanen dan diantrikan ke TPH akan dihargai untuk setiap kilogram brondolan. Harga brondolan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan terdapat pada Tabel 7.

Tabel 7. Premi brondolan Unit Kebun Pinang Sebatang Estate tahun 2012 Target premi Jumlah premi Keterangan

...(Rp/kg)...

Pengutip berondolan 125 Tonase (kilogram) berdasarkan hasil timbangan PKS Kerani panen/brondol 8 Mandor panen 5 Mandor I 2 Total 140

Sumber : Kantor Besar Unit Kebun Pinang Sebatang Estate 2012

Sangsi dan Denda. Sangsi dan denda diberikan kepada karyawan yang

(29)

perusahaan. Macam dan jenis denda tersebut dibuat untuk membuat sistem kerja yang tertib sesuai prosedur yang diberlakukan perusahaan. Denda ini juga disesuaikan dengan kondisi panen pada hari tersebut. Jenis denda dan sangsi panen dapat dilihat dalam Tabel 8.

Tabel 8. Jenis sangsi dan denda panen

Jenis kesalahan Denda

...Rp...

Potong buah mentah 10,000/janjang

Buah kurang masak (under ripe) 5,000/janjang

Buah masak tidak dipanen 10,000/janjang

Buah dipotong tinggal di hanca 7,500/janjang

Memotong buah tidak sempurna (buah matahari) 500/janjang

Buah tidak diantrikan di TPH 250/janjang

Buah busuk yang dipanen dan tidak dirontokkan 500/janjang

Gagang panjang lebih dari 3 cm 500/janjang

Pelepah tidak disusun rapi di gawangan mati 1,000/pelepah Pelepah sengkleh akibat terkena alat panen 1,000/pelepah

Brondolan banyak sampah 10 kg

Over prunning 1,000/pokok

Brondolan tidak dikutip : Pokok, piringan, pasar rintis,

gawangan > 2 brondol/pokok 1,000/pokok

Sumber : Kantor Besar Unit Kebun Pinang Sebatang Estate

Pemberian denda ditujukan kepada karyawan untuk memberikan efek jera. Sistem yang digunakan adalah mengurangi premi (reword) yang didapat oleh karyawan tersebut pada hari itu dengan tidak mengurangi gaji pokok.

Aspek Manajerial

Tugas dan tanggung jawab staf (Asisten divisi) dan supervisi (mandor dan krani) dimulai dari lingkaran pagi pukul 05.30-06.00 WIB yang dilakukan setiap hari kerja. Dalam lingkaran pagi ini asisten memberikan pengarahan kepada seluruh mandor di divisinya mengenai pekerjaan yang akan dilakukan pada hari itu. Setelah lingkaran pagi tersebut masing-masing mandor mengadakan lingkaran pagi bersama karayawan yang dimulai pukul 06.00-06.20 WIB. Mandor memberikan pengarahan mengenai pekerjaan dan penetapan hanca yang akan dikerjakan pada hari itu ke masing-masing karyawan. Pekerjaan di mulai pukul

(30)

07.00-14.00 WIB dengan istirahat selama 30 menit antara pukul 09.30-10.00 WIB dan pekerjaan diakhiri pada pukul 14.00 WIB pada hari normal dan pukul 12.00 WIB pada hari jumat.

Pendamping Asisten Divisi

Tugas dan tanggung jawab asisten divisi yaitu mengelola seluruh kegiatan operasional di divisi sesuai dengan program, biaya yang telah disetujui dan melaksanakan kegiatan kultur teknis sesuai dengan panduan kultur teknis kebun. Asisten wajib memberikan pelatihan terhadap karyawan baru, membina kesejahteraan karyawan dan memelihara administrasi divisi. Selain itu, tugas asisten yaitu melakukan berbagai perencanaan divisi, berkoordinasi dengan berbagai pihak demi kelancaran semua kegiatan kebun. Tugas dan kewajiban yang lain yaitu melakukan pengawasan, menerima dan menyampaikan berbagai informasi baik dari atasan mauapun dari bawahan. Menandatangani rencana kerja harian, absensi, bon permintaan barang, daftar gaji, hasil pemeriksaan mutu hanca dan buah, administrasi produksi, berita acara pemeriksaan pekerjaan (BAPP) dan laporan lain yang akan disampaikan kepada atasan.

Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama menjadi pendamping asisten yaitu membantu berbagai kegiatan operasional divisi yaitu di pembibitan dari kegiatan persiapan media tanam, pengawasan pengisian baby baby, sortir kecambah, pengawasan penanaman kecambah, perawatan pre-nursery dan persiapan lahan main-nursery. Selain itu, mahasiswa juga mengikuti kegiatan pengecekan mutu hanca bersama asisten plantation sustainable quality management (PSQM), rapat strategy operating unit (SOU), pelatihan tim BMS dan pelatihan LSU. Pengecekan mutu hanca dan mutu buah selama menjadi pendamping asisten sudah sesui dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kehilangan dari brondolan tertinggal sejumlah 0.81%/pokok sedangkan mutu buah di TPH yaitu 98.1% dari total pengamatan merupakan buah masak. Form pengawasan mutu hanca dan mutu buah terlampir pada Lampiran 7 dan 8.

(31)

Pendamping Mandor I

Setiap harinya mandor I bertugas memimpin antrian pagi bersama semua tim supervisi. Mandor I bertugas mengatur, mengawasi, membagi tugas dan memberi petunjuk teknis kepada para mandor dalam melaksanakan pekerjaan serta mengawasi seluruh pekerjaan sesuai dengan RKH (Rencana Kerja Harian). Selain itu, tugas mandor I yaitu melakukan pengecekan seluruh hasil pekerjaan mandor ke dalam sarana administrasi. Tugas mandor I secara umum adalah sebagai berikut:

(1) Bersama-sama asisten divisi membuat rencana kerja panen harian untuk esok hari

(2) Melakukan evaluasi atas laporan harian mandor panen

(3) Mengisi buku kegiatan mandor (BKM) yang berisi absensi supervisi dan kegiatan hari itu

(4) Melakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya buah restan pada blok–blok panen 1 (satu) hari yang lalu termasuk pemeriksaan kebersihan brondolan di TPH akibat pengangkutan buah pada malam hari

(5) Berkoordinasi dengan traksi/transportir untuk mempercepat pengangkutan tandan buah restan di lapangan

(6) Melakukan pemeriksaan atas mutu buah dan mutu hancak

(7) Monitoring proses evakuasi TBS ke PKS sampai dengan pengangkutan TBS yang terakhir

Penulis menjadi pendamping mandor I divisi dengan kegiatan pengecekan mutu hanca per I kemandoran bersama mantri buah dan perbaikan jalan maupun jembatan. Pengecekan mutu hanca yang dilakukan bersama mantri buah menunjukan bahwa kehilangan hasil sejumlah 1.12%/pokok. Form pengecekan mutu hanca terdapat pada Lampiran 9.

Pendamping Mandor Panen

Unit Kebun Pinang Sebatang Estate Divisi II mempunyai 3 mandor panen yaitu mandor panen A dengan anggota panen sejumlah 16 orang, mandor B dengan anggota panen sejumlah 16 orang dan Mador C dengan anggota panen sejumlah 17 orang. Tugas dan kewajiban mandor panen yaitu :

(32)

(1) Melakukan apel pagi dengan karyawan potong buah sekaligus membagi pemberitahuan mengenai hasil kerja dan sanksi-sanksi kerja

(2) Melakukan safety briefing pada karyawan panen dan sekaligus memeriksa peralatan potong buah, APD dan perbekalan

(3) Mengisisi BKM produksi yang bersisi absensi karyawan, hektar panen dan blok panen

(4) Penghancaan karyawan potong buah

(5) Melakukan pemeriksaan mutu hanca potong buah (mengisi buku SBS) minimal 200 pokok untuk 3 tenaga potong buah, buku warna biru untuk tanggal genap dan warna merah untuk tanggal ganjil

(6) Melaporkan prestasi kerja di BKM dan taksasi untuk esok hari (7) Mengisi blanko pusingan potong buah

(8) Melaporkan hasil pemeriksaan hanca potong buah kepada Asisten

Penulis menjadi pendamping mandor panen A, B dan C secara bergantian. Kegiatan yang dilakukan dimulai dari antrian pagi sampai selesai kegiatan panen hari tersebut. Permasalahan selama menjadi pendamping mandor panen yaitu terdapatnya beberapa pemanen yang tidak menggunakan helm dan sarung egrek sebagai alat pelindung diri. Oleh karena itu, mandor panen dengan tegas memperingatkan kepada setiap karyawan agar menggunakan APD dengan lengkap agar tidak terjadi kecelakaan kerja yang fatal. Pengecekan mutu hanca dan mutu buah dilakukan kepada 3 karyawan panen untuk setiap harinya yang dipilih secara acak. Pengecekan mutu hanca oleh mandor panen dengan mengguanakan buku structure block supervision (SBS). Form pengecekan mutu hanca mandor panen terdapat pada Lampiran 10.

Pendamping Krani Cek Sawit (KCS).

Tugas dan tanggung jawab dari KCS yaitu mencatat jumlah TBS yang dipanen dan brondolan yang telah terkumpul di TPH dari masing-masing pemanen dan masing-masing blok per tahun tanam kemudian mengisinya ke dalam buku penerimaan buah (BPB). Krani cek sawit di divisi II Unit Kebun Pinang Sebatang Estate berjumlah 3 orang dengan tugas secara khusus dan tanggung jawab yaitu:

(33)

(1) Memeriksa mutu buah dan brondolan, menghitung jumlah janjang dan mengukur berat brondolan yang telah diantrikan di TPH

(2) Mencatat hasil pemeriksaan mutu buah, jumlah janjang dan berat brondolan ke dalam buku penerimaan buah kelapa sawit

(3) Mengsisi laporan potong buah (LPB) yang berisi jumlah janjang, kilogram dan premi hasil panen karyawan

(4) Membuat surat pengantar buah (SPB) ke PKS dan ditukar dengan karcis timbang kemudian dilampirkan di LPB setiap harinya

(5) Membagikan buku notes potong buah (NPB) untuk diperiksa oleh karyawan

(6) Bertanggung jawab mengambil alas brondolan di kantor divisi dan mendistribusikannya kepada karyawan. Alas brondolan berupa terpal atau karung goni

Selama menjadi pendamping KCS mahasiswa ikut dalam memeriksa mutu buah, menghitung jumlah janjang panen setiap karyawan dan jumlah brondolan yang telah diantrikan di TPH. Jumlah karyawan yang diawasi yaitu 15 orang dan dilakukan selama 2 jam di blok B003.

Dalam pemeriksaan mutu buah apabila terdapat buah mentah maka KCS wajib mencatat pemilik buah tersebut dan melaporkan kepada mandor panen untuk di denda. Buah mentah tidak boleh dikirim ke PKS karena akan mengurangi mutu buah, maka kebijakan yang diberikan di Unit Kebun Pinang Sebatang yaitu membelah buah tersebut dan tetap mengirim ke PKS. Pelangsiran buah dari TPH pemanen ke TPH induk juga kewajiban dari KCS apabila jalan yang dilalui tidak bisa di lewat oleh dump truck dan pelangsiran ini dilakukan dengan mengunakan tractor. Form surat pengantar buah terdapat pada Lampiran 11.

Pendamping Krani Divisi dan Krani Keliling

Kerani divisi mempunyai jabatan yang setingkat dengan mandor I dan berkoordinasi secara langsung dengan mandor I mengenai kegiatan yang ada di divisi. Krani divisi ini berjumlah 1 orang dan bertugas dalam membuat laporan produksi harian dan melaporkan pada kantor besar, mengisi tabel produksi serta biaya potong buah dan kutip brondolan, membuat adminstrasi pada buku produksi

(34)

(crop book), membuat rekapitulasi hasil pemeriksaan mutu buah dan mutu hanca dan mengisi structure block supervisison (SBS) harian divisi. Selain itu, krani divisi bertugas dalam merekap hasil kerja tiap mandoran dari BKM ke sistem komputerisasi yaitu sistem application and production (SAP). Dalam menjalankan tugasnya, krani divisi dibantu oleh krani keliling untuk memperlancar laporan administrasi divisi. Penulis bekerja secara langsung baik menjadi krani divisi atau krani keliling pada tiap akhir bulan yaitu pada waktu tutup buku. Kegiatan yang dilakukan meliputi reword pemuat, premi harian dan premi KHL, mengisi absensi, membuat rencana kerja harian (RKH), membuat laporan produksi harian, mengisi meja miring dan merekap prestasi kerja karyawan perawatan dan produksi.

Permasalahan yang terjadi selama menjadi pendamping krani divisi dan keliling yaitu adanya pergantian krani keliling, krani keliling yang baru dipindah tugas haruskan ke bagian krani pembibitan sedangkan penganti krani tersebut diambil dari karyawan pemuat. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan oleh krani keliling yang baru kurang optimal sehingga krani divisi memberikan pelatihan agar bisa bekerja dengan baik.

Pendamping Mandor Semprot

Unit Kebun Pinang Sebatang Estate mempunyai dua mandor semprot yaitu mandor semprot gawangan dan mandor semprot piringan, pasar rintis dan TPH. Mandor semprot bertugas dalam melaksankan penyemprotan di seluruh divisi dalam satu kebun dan bertanggung jawab dalam hasil kerja melalui pemeriksaan kualitas penyemprotan pada blok yang sudah disemprot 2 minggu yang lalu meliputi mati tidaknya gulma yang disemprot, ada tidaknya area yang tidak kena semprot, ada tidaknya area yang tidak tepat sasaran dalam penyemprotan dan ada tidaknya penyemprotan yang tidak merata. Mandor semprot juga bertanggung jawab dalam kelengkapan alat kerja dan APD, kelengkapan alat semprot (harus dalam kondisi yang aman untuk digunakan). Menentukan dosis & jenis herbisida yang digunakan serta menentukan hanca masing-masing karyawan. Penyemprotan ini menggunakan metode SBS sehingga mandor harus menerapkan sistem block spraying sistem (BSS) yaitu penyemprotan yang dikonsentrasikan pada blok

(35)

perblok dan dilakukan pengawasan untuk kualitas penyemprotan. Setelah selesai menyelesaikan pekerjaan penyemprotan, mandor semprot wajib mengisi laporan hasil kerja penyemprotan ke BKM yang meliputi absensi karyawan, luasan hasil kerja hari tersebut, premi dan herbisida yang digunakan. Kegiatan mahasiswa yang diikuti saat menjadi pendamping mandor semprot yaitu monitoring dan mempersiapkan kebutuhan bahan sebelum dibawa ke lapang dan mengawasi karyawan selama kegiatan penyemprotan berlangsung.

Kegaiatan mahasiswa selaku menjadi pendamping mandor semprot yaitu pengawasan terhadap kegiatan semprot gawangan. Jumlah karyawan yang diawasi yaitu 14 orang dengan luas area yang diawasi 30 ha dan dilakukan selama 9 jam. Permasalahan yang terjadi selama menjadi pendamping semprot yaitu terdapatnya area kebun yang berbukit sehingga menyulitkan karyawan dalam melakukan penyemprotan. Oleh karena itu, untuk daerah yang berbukit maka dibuat tangga teras sehingga selain mempermudah karyawan panen juga mempermudah karyawan semprot.

Pendamping Mandor Pupuk

Pemupukan di Unit Kebun Pinang Sebatang Estate terdapat di divisi IV dengan 2 mandor pupuk. Mandor pupuk bertugas dalam kegiatan pemupukan seluruh divisi di dalam kebun yang meliputi tepat sasaran, tepat dosis, tepat waktu, tepat aplikasi dan memastikan bahwa seluruh pokok terpupuk secara seragam. Mandor pupuk mempunyai tanggung jawab untuk mencapai target yang telah diberikan yaitu pupuk teraplikasi semua sesuai dengan rekomendasi pemupukan yang telah diberikan, meminimalkan kehilangan pupuk, karung pupuk tersusun rapi dan mengawasi kegiatan pemupukan dari awal. Metode pengawasam terhadap karyawan merupakan salah satu tanggung jawab mandor pupuk dengan menerapkan metode BMS. Pemeriksaan APD, memberikan pengarahan kepada karyawan mengenai pelaksanaan teknis pemupukan, mementukan blok yang akan dipupuk, jumlah pupuk yang akan digunakan beserta dosisnya.

Mahasiswa tidak menjadi pandamping mandor pupuk secara langsung dikarenakan pada waktu jadwal mahasiswa menjadi pendamping mandor, kegiatan pemupukan tidak dilakukan di divisi II tempat mahasiswa magang.

(36)

Pendamping Mandor Perawatan

Mandor perawatan bertugas dalam melaksanakan tugas perawatan yang meliputi BTP tunas pasar, rawat jalan dan jembatan, pembuatan tangga teras dan perbaikan titi panen. Kegiatan diawali dengan membagi hanca karyawan sesuai lokasi yang akan dikerjakan sesuai dengan tugas karyawan, memastikan semua alat yang digunakan lengkap, aman, dalam kondisi baik dan siap pakai, mengontrol dan mengawasi pekerjaan karyawan dan mengawasi karyawan secara optimal dari setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa selama menjadi pendamping mandor perawatan yaitu melakukan pengawasan terhadap karyawan BTP, tunas pasar, rawat jalan dan jembatan, perbaikan tangga teras dan titi panen. Mandor perawatan yang terdapat di divisi II Unit Kebun Pinang Sebatang Estate berjumlah 1 orang.

Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selaku menjadi pendamping mandor perawatan yaitu melakukan pengawasan kegiatan perawatan jalan, rawat jembatan, tunas pasar dan BTP. Jumlah karyawan yang diawasi yaitu 14 orang dengan luas area 10.5 ha dan dilakukan selama 5 jam di blok B003. Permasalahan yang ada yaitu terdapat gulma anak kayu yang dominan pada daerah rendahan sehingga kegiatan BTP yang pada awalnya dilakukan oleh karyawan perempuan maka kegiatan tersebut sebagian dilakukan oleh karyawan laki-laki.

Gambar

Tabel 3. Jenis pupuk, dosis dan aplikasi tahun 2011-2012  Jenis pupuk  Aplikasi  Dosis pupuk per tahun tanam
Tabel 6. Basis dan premi pemanen tandan buah segar Unit Kebun Pinang     Sebatang Estate tahun 2012

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi kertas kerja dan produk nyata dilakukan oleh pembimbing , dosen partisipan yang ditunjuk pada seminar dan dosen mata kuliah tugas akhir.Laporan tugas

dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga dan Rasio Kecukupan Modal secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah bank umum syariah

Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan

CABARAN 1 Mewujudkan negara Malaysia bersatu yang mempunyai matlamat yang serupa &amp; dikongsi bersama-sama.. CABARAN 2 Mewujudkan masyarakat yg berjiwa bebas, tenteram &amp; maju

Hasil simulasi indeks lahan menurut skenario 2 (Tabel 26) menunjukkan bahwa lahan yang direncanakan untuk areal budidaya palawija pola pengelolaan pertanian konservasi pada unit

Berdasarkan hasil analisis uji Anova dua jalur yang menunjukkan nilai p&lt;0,05 dan berdasarkan hasil analisis uji LSD antara metode Bass sesudah perlakuan dengan

Laju pembentukan asam laktat dalam optimasi jumlah inokulum L. Dari hasil optimasi jumlah inokulum didapatkan bahwa jumlah inokulum yang paling baik adalah 5% volume/ volume

Kabupaten Subang adalah daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam