• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stabilitas termal dan struktur kacateo 2 -ZnO-Li 2 O-MgO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Stabilitas termal dan struktur kacateo 2 -ZnO-Li 2 O-MgO"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

11

Stabilitas termal dan struktur kacaTeO

2

-ZnO-Li

2

O-MgO

Sulhadia,*

a

Laboratorium Fisika Material

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA,Universitas Negeri Semarang Gd. D9 Lt.1 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang

*

Email: sulhadipati@yahoo.com

Abstrak

Pengaruh penambahan Li2O dan MgO terhadap stabilitas termal dan struktur kaca zinc–tellurite yang difabrikasi dengan melt– quenching technique dikaji dengan TG/DTA dan FTIR spectroscopy. Dari hasil TG/DTA menunjukkan bahwa penambahan Li2O dan MgO pada kaca zinc-tellurite dapat menurunkan temperatur transisi kaca, temperatur kristalisasi dan titik lebur kaca.Stabilitas termal kaca tertinggi sebesar 97oC tercapai pada penambahan 1mol% Li2O dan 1mol% MgO. Dari analisis hasil FTIR spectroscopy menunjukan adanya pengaruh penambahan Li2O dan MgO pada perubahan struktur kaca. Perubahan yang teramati konsisten pada stretching vibration mode TeO4 trigonal bipyramid (tdp), TeO3 trigonal pyramid (tp), dan bending vibration mode Te-Te (atau O-Te-O) yang terjadi pada semua komposisi. Penambahan MgO dan Li2O pada kaca zinc-tellurite menunjukan adanya kecenderungan menurunnya intensitas absorpsi sekitar 1636cm-1 dan 3422cm-1–3434cm-1 yang merupakan stretching vibration dari hydroxyl group. Kata kunci :TG/DTA, FTIR Spectroscop, melt–quenching technique

1. Pendahuluan

Telah banyak dilakukan penelitian teknologi pembuatan kaca untuk berbagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.Pada perkembangan berikutnya kaca dimanfaatkan untuk aplikasi bahan optik dengan teknik fabrikasi tertentu. Langkah penting dalam pembentukan material kaca adalah pendinginan dari keadaan cair, kondensasi dari uap sekitar, tekanan pencetakan (quenching) dan proses annealing. Dari banyak teknik yang dikenal dalam pembentukan material kaca, yang paling banyak digunakan adalah melt quenching technique dan sol-gel formation.

Tellurium dioxide (TeO2) merupakan oksida yang

stabil dari tellurium (Te) dengan titik didih (melting point) 773oC.Stabilitas dari TeO2 ini merupakan bagian

penting untuk diteliti lebih lanjut sebagai bahan crystalline maupun bahan amorphous (kaca) [1].

Kaca tellurite diketahui merupakan salah satu system amorphous yang penting karena memungkinkan untuk aplikasi komesial. Kaca tellurite mempunyai sifat opto-elektronik yang khas karena tidak hanya memiliki temperatur transisi kaca yang rendah tetapi juga merupakan bahan dengan daya transmisi infrared yang sangat baik [2,3] yaitu antara 0,4 – 6,0 µm [4]. Dengan sifat tersebut kaca tellurite sangat baik untuk aplikasi sensor tekanan atau sebagai bahan laser.Sidebottom dkk (1997) melaporkan bahwa kaca zinc-tellurite sangat baik sebagai bahan dasar optik aktif (optically-active) jika didoping dengan ion lanthanide (rare earth) karena mampu meminimalkan kebocoran nonradiative sehingga mempunyai ketahanan kimia dan sifat optik yang baik [5].

Penggunaan doping erbium (Er3+) pada kaca zinc– tellurite menghasilkan kaca dengan sifat optik dan kimia yang sesuai untuk aplikasi optik [6,7] yang sangat baik untuk aplikasi modulator cahaya laser [8] dan mempunyai stabilitas termal yang sesuai untuk aplikasi fiber drowing [9]. Dilaporkan juga bahwa doping erbium (Er3+) pada kaca zinc–tellurite dapat menaikkan daya emisi karena hanya memerlukan energi phonon yang rendah.Untuk pengembangan lebih lanjut pada kaca laser ini, sangat penting untuk mengetahui sifat termal kaca dan perubahan struktur unit kaca untuk dapat menentukan komposisi dan konsentrasi material yang diperlukan.Dari sebagian besar studi tentang kaca zinc-tellurite menitikberatkan pada kajian komposisi kaca dan perubahan strtuktur unit.Dari spectrum FTIR, dapat ditunjukkan adanya perubahan network struktur kaca terhadap komposisi pembentukan kaca.Kajian tentang struktur kaca ini sangatlah penting untuk menginterpretasi sifat kimia dan fisika dari kaca yang terjadi.Dari beberapa literature menunjukkan bahwa stabilitas termal dari kaca yang dibentuk sangat mempengaruhi perubahan struktur unit kaca yang terjadi [1]. Paper ini melaporkan kajian pengaruh Li2O dan MgO terhadap

stabilitas termal dan perubahan struktur dari kaca zinc–tellurite yang terbentuk.

2. Metode penelitian

Melt–quenching technique digunakan untuk fabrikasi kaca zinc–tellurite dengan komposisi 80TeO2

-(20-2x)ZnO-xLi2O-xMgO system (1mol%≤x≤5mol%).

Sampel 10 g dipreparasi dari powder TeO2 (99%), ZnO

(2)

12 dimilling selama 30 menit, kemudian dileburkan dalam krusibel silica pada temperatur 1000oC selama 1 jam. Sampel yang telah lebur itu dituang untuk quenching dalam plat stainless steel dan diannealing pada suhu 250oC selama 5 jam.

Pyris Diamond TG/DTA

(Themogravimetric/Differential Thermal Analyzer) digunakan untuk menentu-kan parameter termal dari kaca yang dihasilkan. Sampel kaca dengan massa 10-20 mg dimasukkan dalam furnace TG/DTA, kemudian dipanaskan dengan laju 10oC/min dari 30OC sampai 900OC.

Parkin Elmer GX FTIR spectroscopy digunakan untuk menentukan spectrum absorpsi infrared. Teknik yang dipakai menggunakan pellet campuran sampel kaca dan KBr dengan perbandingan 1 : 100. Spectrum FTIR direkam pada range 400 cm-1 – 4000 cm-1. 3. Hasil dan pembahasan

Hasil analisis TG/DTA ditunjukkan pada Gb.1 dan Tabel 1. Kurva TG/DTA dari sampel kaca menunjukkan perubahan endotermik sekitar 293o C-313oC yang merupakan temperatur transisi dari kaca Tg. Perubahan temperatur selanjutnya yaitu sampai

puncak eksotermik sekitar 372oC-405oC yang

merupakan temperatur kristalisasi dari kaca Tc.

Perubahan berikutnya adalah puncak endotermik sekitar 580oC-627oC yang merupakan titik lebur (melting temperature) dari kaca Tm. Grafik hubungan

antara Tg, Tc, Tc-Tg yang menunjukkan stabilitas termal

kaca fungsi dari konsentrasi Li2O dan MgO dapat

dilihat pada Gb.2.

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa penambahan Li2O dan MgO pada semua sampel kaca zinc-tellurite

menyebabkan penurunan temperatur transisi kaca dari 313oC sampai 293oC, demikian juga untuk temperatur kristalisasi dari 405oC sampai 372oC dan titik lebur kaca dari 627oC sampai 580oC. Penurunan temperatur transisi Tg tersebut memungkinkan terjadinya

penurunan rigiditas dari network struktur unit dari kaca zinc-tellurite [10]. Terjadi perubahan eksotermik yang merukapan indikasi temperatur kristalisasi, dimana intensitas puncak eksotermik tersebut semakin turun (kecil) pada penambahan Li2O dan MgO dari 1mol%

sampai 5mol% menunjukkan bahwa sample semakin mudah membentuk kristal. Hal tersebut dimungkingkan adanya pengaruh MgO yang lebih mudah membentuk kristal, sementara Li2O lebih

berpengaruh pada perubahan struktur unit [11].

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 H eat F low E ndo D ow n ( m W ) Temperature (oC)

Gambar 1. Kurva TG/DTA dari 80TeO2-(20-2x)ZnO-xLi2O-xMgO system dengan (1mol%≤x≤5mol%) x=0mol% x=1mol% x=2mol% x=3mol% x=4mol% x=5mol%

(3)

13

Tabel 1. Komposisi kaca zinc-tellurite dengan karakteristik termal dari hasil TG/DTA

No Sampel

Komposisi (mol%) Temperatur (oC) TeO2 ZnO MgO Li2O Tg Tc Tc-Tg Tm

S0 80 20 0 0 313 405 92 627 S1 80 18 1 1 300 397 97 611 S2 80 16 2 2 303 391 88 605 S3 80 14 3 3 302 382 80 608 S4 80 12 4 4 302 382 80 591 S5 80 10 5 5 293 372 79 580

Gambar 2. Grafik fungsi Tg, Tc, Tm dan Tc-Tg terhadap konsentrasi penambahan MgO dan Li2O

Dari Gb.2 dan Tabel 1, dapat dilihat bahwa penambahan Li2O dan MgO sampai 1mol%

menunjukkan peningkatan stabilitas termal dari 92oC sampai 97oC, berikutnya terjadi penurunan stabilitas termal kaca sampai 79oC. Dengan merujuk hasil stabilitas termal tersebut dapat dikatakan bahwa penambahan Li2O dan MgO yang

optimal hanya sampai 1mol%, yang memungkinkan sebagai bahan dasar (host) kaca yang stabil. Peningkatan stabilitas termal kaca ini kemungkinan berhubungan dengan pembentukan struktur unit dari ZnTeO3[3]. Dari Tabel 1, hubungan antara Tc

-Tg dengan Tc yang relative linear mengindikasikan

bahwa kaca dengan komposisi ini memungkinkan untuk difabrikasi dengan mudah [2].

FTIR spectra dari kaca zinc-tellurite ditunjukkan pada Gb.3 dan Tabel 2. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa muncul puncak absorpsi sekitar 456cm-1–462cm-1 pada semua komposisi kaca, begitu juga pada puncak absorpsi sekitar 646cm-1–652cm-1, 758cm-1–768cm-1,

1102cm-1–1113cm-1, 1636cm-1 dan 3422cm-1– 3434cm-1. Pada saat konsentrasi MgO dan Li2O

ditambah hingga 4 mol%, muncul pucak absorpsi sekitar 604cm-1–612cm-1 dan 679cm-1–682cm-1. Pada saat konsentrasi MgO dan Li2O mencapai 5

mol%, muncul lagi puncak absorpsi sekitar 724cm

-1

.

Puncak absorpsi utama sekitar 650cm-1 dan 760cm-1 (Gb.3) pada kaca zinc-tellurite mungkin merupakan mixing dari beberapa struktur unit TeO3

group, symmetric TeO4 group dan deformed TeO4

group [12]. Terjadinya pergeseran puncak absopsi sekitar 650cm-1 pada saat konsentrasi MgO dan Li2O ditambah (0mol%-1mol%), menunjukan

adanya mixing struktur unit symmetric TeO4 group

dan deformed TeO4 group pada kaca. Pergesaran

posisi puncak utama kedaerah nomer gelombang (wave-number) panjang, menunjukan berkurangnya energi ikatan (energi vibrasi) pada struktur TeO4

tbp. Akan tetapi, posisi puncak tersebut bergeser kedaerah nomer gelombang (wave-number) pendek

0 100 200 300 400 500 600 700 0 1 2 3 4 5

Konsentrasi MgO dan Li2O (mol%)

T e m p e ra tu r ( o C) Tm Tc Tg Tc-Tg

(4)

14 pada saat konsentrasi MgO dan Li2O ditambah

hingga 4 mol%, menunjukan bertambahnya energi ikatan (energi vibrasi) pada struktur TeO4 tbp. Hal

tersebut sesuai dengan analisis stabilitas kaca diatas. Munculnya puncak baru sekitar 604cm-1 – 612cm-1 dan 679cm-1 – 682cm-1, dimungkinkan adanya substitusi ion Mg2+ atau Li+ terhadap ion Zn2+ pada struktur unit yang ada.

Pada saat yang sama, tengkuk (shoulder) antara 758cm-1 – 768cm-1 mulai muncul dan diasumsikan sebagai struktur unit TeO3 dari ZnTeO3[2].

Munculnya puncak baru sekitar 724cm-1, dimungkinkan adanya subtitusi ion Mg2+ atau Li1+ terhadap ion Zn2+ pada struktur unit yang ada.

Dari hasil spectra yang terbentuk dapat dilihat pula munculnya puncak absorpsi sekitar 456cm-1– 459cm-1 pada semua komposisi kaca, diasumsikan merupakan ikatan Zn-O tetrahedral [13]. Kecilnya puncak yang terjadi tersebut dapat diasumsikan karena hanya merupakan deformasi dari vibrasi ikatan Te-O [4,14].

Sebagai tambahan, munculnya puncak absorpsi sekitar 1102cm-1 – 1113cm-1 pada semua sample kaca yang merupakan ikatan Te-O-Zn [13], akan tetapi ini tidak merupakan pengaruh dari vibrasi pada struktur unit (ikatan) tertentu.

Stretching vibration yang merupakan indikasi adanya hydroxyl group ditunjukkan dengan munculnya puncak absorpsi di sekitar 1636cm-1 dan 3422cm-1 – 3434cm-1. Puncak tersebut dapat diasumsikan dengan strong-metal-bonding dan hydrogen-bonding.Ikatan OH- ini merupakan impuritas pada kaca, yang salah satunya dapat menyebabkan keretakaan (crack). Dari spectra yang terbentuk, dapat dilihat bahwa penambahan MgO dan Li2O pada kaca zinc-tellurite menunjukan

adanya kecenderungan menurunnya intensitas absorpsi sekitar 1636cm-1 dan 3422cm-1–3434cm-1. Hal ini dimungkinkan adanya substitusi Li+ terhadap ion Zn2+ yang mengakibatkan menguatnya struktur network karena adanya peningkatan dari bridging-oxygen-ions[11]. 4000. 3000 2000 1500 1000 400.0 IR Band (cm-1) Tr ans m is si on (% ) 80TeO2-(20-2x)ZnO-xMgO-xLi2O x=0mol% x=1mol% x=2mol% x=3mol% x=4mol% x=5mol%

Gambar 3. Spectrum Transmisi IR dari kaca zinc-tellurite

Tabel 2. Komposisi kaca zinc-tellurite dengan posisi puncak FTIR

No Sampel

Composition (mol%)

IR Bands (cm-1) TeO2 ZnO MgO Li2O

S0 80 20 0 0 462 650 768 1111 1636 3434 S1 80 18 1 1 456 652 758 1102 1636 3434 S2 80 16 2 2 456 652 760 1110 1636 3434 S3 80 14 3 3 456 652 760 1113 1636 3434 S4 80 12 4 4 459 612 648 682 766 1113 1636 3422 S5 80 10 5 5 459 604 646 679 724 764 1113 1636 3422

(5)

15 4. Kesimpulan

Telah dapat difabrikasi kaca zinc-tellurite dengan penambahan MgO dan Li2O pada konsentarsi 1mol%

sampai 5 mol% dengan melt–quenching technique.TG/DTA dan FTIR Spectroscopy digunakan untuk mengkaji pengaruh penambahan MgO dan Li2O

terhadap stabilitas termal dan struktur kaca yang dihasilkan. Terjadi penurunan temperatur transisi kaca, temperature kristalisasi dan titik lebur kaca pada semua sampl yang dihasilkan. Stabilitas termal kaca tertinggi mencapai 97oC yaitu pada penambahan konsentrasi MgO dan Li2O 1mol%. Perubahan struktur unit yang

teramati terhadap penambahan MgO dan Li2O

konsisten pada stretching vibration mode TeO4 trigonal

bipyramid (tdp), TeO3 trigonal pyramid (tp). Dari

spectra yang terbentuk, dapat dilihat bahwa penambahan MgO dan Li2O pada kaca zinc-tellurite

menunjukan adanya kecenderungan menurunnya intensitas absorpsi hydroxyl group (OH-).

Ucapan Terima Kasih

Penulis menyampaikan terikma kasih kepada Kementrian Sains, Teknologi dan Innovasi (MOSTI) Malaysia atas bantuannya melalui Vot 74532. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada UTM dan Unnes atas dukungannya pada project ini.

Daftar Pustaka

[1] El-Mallawany, R.. (2002).Tellurite Glasses Handbook: Physical Properties and Data, CRC Press LLC. [2] Sahar, M.R., Noordin, N. (1995). J. Non-Cryst. Solids

184, Hal. 137.

[3] Sahar, M.R., Jehbu, A.K., Karim , M.M. (1997). J. Non-Cryst. Solids 213&214, Hal. 164.

[4] Bǘrger, H., Kneipp, K., Hobert, H., Vogel, W.(1992).J. Non-Cryst. Solids 151 Hal. 134.

[5] Sidebottom, D.L. Hruschka, M.A. Potter, B.G. Brow, R.K. (1997).J. Non-Cryst. Solids 222, Hal. 282. [6] Sun, K. (1988).Preparation and Characterization of

Rare Earth Glasses, Thesis, Brown University.

[7] Marjanovic, S., Toulouse, J., Jain, H., Sandmann, C., Dierolf, V., Kortan, A.R., Kopylov, N., Ahrens, R.G. (2003).J. Non-Cryst. Solids 322, Hal. 311.

[8] Uhlmann, D.R., Kreidl, N.J. (1983). Glass: Science and Technology, Vol. 1 Academics Press, New York. [9] Neindre, L.L., Jiang, S., Hwan, B.C., Luo, T., Watson,

J., Peyghambarian, N. (1999).J. Non-Cryst. Solids 255, Hal. 97.

[10] El-Moneim, A. A. (2002).Mater. Chem&Phys 73, Hal. 318.

[11] Feng, X., Tanabe, S., Hanada, T. (2001).J. Non-Cryst. Solids 281, Hal. 48.

[12] Hu, L., Jiang, Z. (1996).Phys. Chem. Glasses 37 [1], Hal. 19.

[13] Liu, H.S., Chin, T.S., Yung, S.W. (1997).Mater. Chem&Phys 50, Hal. 1.

[14] Xia, H., Nie, Q., Zhang, J., Wang, J. (2003).Mater. Lett 4446, Hal. 1.

Gambar

Gambar 1. Kurva TG/DTA dari 80TeO 2 -(20-2x)ZnO-xLi 2 O-xMgO system dengan (1mol%≤x≤5mol%) x=0mol% x=1mol% x=2mol% x=3mol% x=4mol% x=5mol%
Gambar 2. Grafik fungsi T g , T c , T m  dan T c -T g  terhadap konsentrasi penambahan MgO dan Li 2 O
Gambar 3. Spectrum Transmisi IR dari kaca zinc-tellurite

Referensi

Dokumen terkait

Usia individu terhitung mulai saat dilahirkan, semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Azwar,

Saran yang direkomendasikan guru Bahasa Indonesia agar dalam pengajaran untuk peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi, dapat menggunakan Pembelajaran Quantum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) pemakaian gaya bahasa dalam iklan produk kecantikan perawatan kulit wajah di televisi; (2) tanggapan masyarakat terhadap

Pengambilan keputusan sebagai pemecahan masalah berfokus pada tujuan nasabah untuk memenuhi apa yang mereka inginkan. 18 Seorang nasabah memersepsikan suatu masalah karena

• Menjawab, memperhatikan dan menanggapi keluhan dan saran yang masuk terkait dengan produk yang sudah dipasarkan (Keluhan/saran yang menyangkut produk secara mendetail akan

Pencabutan Surat Keputusan Rektor UKM No: 013/SK/ORG/UKM/VII/2015 tentang Pengangkatan Staf Khusus Pembantu Rektor II Bidang Keuangan, Sarana dan Prasarana, Teknologi

Di bawah kondisi tropika terjadi kerugian-kerugian yang besar pada beberapa titik dalam urutan distribusi yang disebabkan oleh kerusakan komoditi, penanganan kasar,

Sebaiknya perusahaan menggunakan sistem komputerisasi dalam melakukan pergerakan persediaan barang, agar tidak terjadi kesalahan yang dapat merugikan perusahaan, dan