• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VI HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Aspek Non Finansial

Analisis kelayakan usaha berdasarkan aspek non finansial terdiri dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, serta aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Penilaian terhadap berbagai komponen tersebut akan memengaruhi kelayakan suatu usaha.

6.1.1. Aspek Pasar

Pasar ialah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Pasar merupakan mekanisme pertemuan antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga. Aspek pasar yang akan dianalisis mencakup peluang pasar, permintaan, penawaran, dan bauran pemasaran produk. Analisis aspek pasar merupakan unsur yang penting bagi manajemen perusahaan karena mampu memberikan informasi bagi kegiatan operasional perusahaan seperti peluang pasar yang dimiliki produk, permintaan yang diinginkan konsumen, penawaran yang mampu dihasilkan produsen, keunggulan produk dibanding pesaing, strategi promosi produk yang tepat bagi pelanggan potensial, dan penentuan lokasi demi menunjang kemudahan akses terkait ketersediaan bahan baku di pasar. Berbagai kebutuhan tersebut sangat berkaitan dengan anggaran perusahaan. Analisis aspek pasar akan membantu perusahaan beroperasi dengan lebih efektif dan efisien dalam menghasilkan produk.

Pembahasan yang dilakukan dalam aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat mendukung pengembangan usaha yang direncanakan. Program pemasaran merupakan kesimpulan akhir yang harus disusun secara jelas dan terperinci baik mengenai rencana penjualan, tingkat harga, kebijaksanaan pengadaan bahan baku, kebijaksanaan penyaluran, sistem pembayaran, dan biaya pemasaran (Ibrahim 2003).

(2)

6.1.1.1. Analisis Potensi Pasar

Peluang pasar terhadap brownies panggang didukung oleh perkembangan pola hidup masyarakat yang semakin dinamis dimana masyarakat menuntut tersedianya produk siap saji serta mudah untuk dikonsumsi. Brownies masih dianggap sebagai panganan dengan nilai tawar serta prestise yang cukup tinggi oleh sebagian masyarakat. Aneka daya tarik, kreasi, dan modifikasi brownies yang beredar saat ini telah membuat konsumen memiliki beragam pilihan untuk mengonsumsi brownies. Cita rasa brownies yang khas membuat brownies sangat digemari berbagai kalangan, baik tua maupun muda.

Peluang pasar bagi pengembangan brownies juga didukung adanya budaya yang berkembang di masyarakat untuk memberikan buah tangan bagi sanak famili setelah berkunjung ke daerah wisata. Brownies merupakan panganan yang praktis dan mudah didapat sehingga menjadi salah satu alternatif buah tangan yang digemari oleh wisatawan. Kota Bogor, sebagai salah satu tujuan wisata yang menarik bagi keluarga, menawarkan aneka potensi wisata baik di bidang agrowisata, kuliner, maupun wisata belanja. Beragam alternatif kawasan wisata tersebut antara lain Kebun Raya Bogor, Istana Bogor, Museum Zoologi, Museum Etno Botani, Prasasti Batu Tulis, Danau Situgede, Museum Tanah, Museum PETA, Museum Perjuangan, dan water adventure The Jungle. Pilihan menarik wisata lainnya ialah wisata belanja dan kuliner di sepanjang Jalan Padjadjaran, Tajur, dan Katulampa. Agrowisata di Kota Bogor antara lain ikan hias di

Rancamaya, jus mambu merah di Sukaresmi, dan jus lidah buaya di Katulampa8.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Bogor yang dihimpun dari kunjungan obyek wisata dan tingkat kunjungan hotel, pariwisata di Kota Bogor memiliki prospek yang menjanjikan untuk dikembangkan. Peningkatan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara di Kota Bogor sejak tahun 2005 hingga tahun 2009 dapat dilihat di Tabel 7.

8

(3)

Tabel 7. Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Bogor Sejak Tahun 2005 hingga Tahun 2009 Jenis Wisatawan (orang) 2005 2006 2007 2008 2009 Domestik 1.533.513 1.807.115 2.086.926 2.249.484 2.729.672 Mancanegara 24.541 49.876 50.157 144.114 146.888

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor (2010)

Data tersebut menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Kota Bogor mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan paling tinggi kunjungan wisatawan domestik terjadi pada tahun 2009 hingga mencapai 21 persen dibanding tahun sebelumnya. Kunjungan wisatawan mancanegara terbesar terjadi pada tahun 2008 yang mengalami peningkatan sebesar 187 persen dari tahun 2007. Wisatawan yang berkunjung ke Bogor pada tahun 2010 berjumlah 2,97 juta jiwa. Angka tersebut meningkat hampir 10 ribu wisatawan dibanding kunjungan pada tahun 2009 yang hanya mencapai 2,89 juta jiwa9.

Peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor dari tahun ke tahun merupakan peluang pasar potensial yang harus dimanfaatkan dalam proses pemasaran Elsari Brownies and Bakery. Pangsa pasar pengembangan brownies panggang Elsari sebagai salah satu buah tangan khas Bogor memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan.

Perkembangan teknologi dan pendidikan dewasa ini semakin

mempertinggi tingkat kesadaran konsumen akan produk yang aman dikonsumsi. Hal ini membuat konsumen semakin jeli memilih produk yang terjamin kualitasnya. Produsen senantiasa dituntut untuk mampu memuaskan kebutuhan konsumen dengan menghasilkan produk yang layak dikonsumsi masyarakat. Gaya hidup sehat yang berkembang di masyarakat membuat konsumen semakin selektif memilih panganan yang aman bagi keluarga.

9

(4)

Produk yang berkualitas serta aman dikonsumsi dapat ditinjau melalui berbagai sertifikasi perizinan yang telah diperolehnya. Elsari Brownies and Bakery telah mendapatkan izin dan sertifikasi dari lembaga terkait yang mendukung kelayakan produknya. Produk Elsari telah dilengkapi dengan sertifikasi kehalalan produk dari Majelis Ulama Indonesia. Selain itu, izin yang telah diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor meyakinkan konsumen bahwa produk Elsari termasuk produk yang bebas dari bahan pengawet. Hal ini akan meningkatkan tingkat kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap produk Elsari yang aman untuk dikonsumsi. Brownies Elsari yang telah dilengkapi oleh sertifikasi halal dari MUI dan izin Dinas Kesehatan Kota Bogor merupakan kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh peluang pasar.

Perkembangan permintaan masyarakat terhadap brownies panggang produksi Elsari sampai akhir tahun 2011 masih relatif tinggi. Hal ini dapat ditinjau melalui adanya peningkatan permintaan dari agen perseorangan, counter, maupun instansi sebagai penyalur produk brownies panggang Elsari kepada konsumen. Produk yang didistribusikan kepada konsumen melalui agen penyalur selalu habis sehingga menunjukkan minat konsumen yang tinggi terhadap brownies panggang produksi Elsari. Permintaan terhadap brownies panggang Elsari masih sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari permintaan distributor per bulan mencapai 5.184 kotak sedangkan kapasitas produksi Elsari saat ini ialah 4.160 kotak per bulan. Adanya gap antara permintaan dan penawaran mengindikasikan potensi pasar yang masih prospektif untuk dikembangkan. Daftar permintaan agen dan counter Elsari Brownies and Bakery dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4.

Rencana pembukaan gerai baru Elsari didasarkan pada minimnya kontribusi pemasaran secara langsung terhadap pendapatan perusahaan. Lokasi mini counter Elsari yang menyatu dengan pabrik menyebabkan saluran pemasaran langsung tidak optimal karena konsumen kesulitan mengakses mini counter tersebut. Pembukaan gerai baru di wilayah yang strategis diharapkan mampu meningkatkan penjualan secara langsung sehingga pendapatan perusahaan pun akan semakin tinggi.

(5)

Rencana pembukaan gerai baru Elsari di wilayah yang lebih strategis turut mendorong terbukanya peluang pasar yang lebih luas. Konsep pengembangan usaha yang dilengkapi dengan counter penjualan kopi serta beragam fasilitas yang menunjang kenyamanan konsumen menjadi daya tarik tersendiri. Selain memudahkan konsumen dalam mengakses lokasi pemasaran, gerai baru ini akan memberikan pelayanan selayaknya cafe dengan standar internasional namun dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini sesuai dengan gaya hidup masyarakat saat ini yang gemar berkumpul di tempat yang nyaman dan dilengkapi berbagai fasilitas pendukung. Konsep ini diharapkan akan mampu meningkatkan loyalitas konsumen sehingga akan menambah pendapatan bagi perusahaan.

6.1.1.2. Pemasaran

Pemasaran merupakan inti dari kegiatan bisnis. Bisnis yang dijalankan harus memiliki pasar yang mampu menyerap produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, pemasaran merupakan unsur yang penting untuk diperhatikan dalam analisis kelayakan bisnis. Analisis mengenai pemasaran mencakup bauran pemasaran dan strategi pemasaran.

1) Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan variabel yang menjadi inti dalam kegiatan pemasaran perusahaan. Bauran pemasaran mencakup produk, harga, promosi, dan distribusi. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai bauran pemasaran Elsari Brownies and Bakery.

a) Produk

Produk yang dihasilkan oleh Elsari ialah aneka jenis pastry, brownies, dan kue tradisional. Aneka jenis produk Elsari dapat dikategorikan sebagai barang konsumsi karena sifatnya yang langsung dapat dikonsumsi oleh konsumen. Ciri khas yang dimiliki oleh brownies Elsari ialah lukisan bunga-bunga yang terbuat dari cokelat cair di bagian atas brownies. Strategi produk yang diterapkan oleh Elsari ialah adanya berbagai variasi topping dan aneka rasa yang semakin memanjakan lidah para pecinta brownies. Ragam pilihan yang ditawarkan oleh produk pastry Elsari membuat konsumen tidak cepat merasa bosan. Selain itu, produk Elsari dilindungi oleh kemasan yang menjamin kualitasnya. Kemasan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 30x10 cm dan tebal 0,5 mm. Kemasan

(6)

tersebut dilengkapi dengan informasi nama produk, logo Elsari, komposisi bahan baku, berat bersih (netto) nomor telepon yang dapat dihubungi, tanggal kadaluarsa, serta berbagai sertifikasi yang telah dilengkapi oleh Elsari yaitu izin dari Dinas Kesehatan dan label halal Majelis Ulama Indonesia.

Inovasi yang dilakukan oleh manajemen Elsari dalam memperluas pangsa pasar adalah dengan melengkapi gerai penjualan brownies dengan counter penjualan kopi. Budaya meminum kopi kini semakin meluas sehingga merupakan peluang pasar yang sangat potensial untuk dikembangkan. Pengunjung gerai dapat mengonsumsi produk Elsari dengan ditemani pula dengan jamuan hangat maupun dingin dari aneka jenis kopi yang ditawarkan dengan harga sangat terjangkau. Elsari mempertahankan kualitas kopi yang istimewa namun dengan harga bersaing dibanding coffee shop kelas internasional.

Produk yang ditawarkan pada counter penjualan kopi Elsari adalah espresso, cappuccino, dan coffee latte. Aneka pilihan minuman kopi tersebut dapat disajikan dalam kondisi panas maupun dingin sesuai dengan keinginan konsumen. Minuman yang dihasilkan akan memiliki kualitas unggul karena menggunakan bahan baku pilihan. Biji kopi yang digunakan merupakan campuran antara biji kopi arabika dan robusta yang akan menghasilkan kombinasi racikan kopi yang istimewa. Selain itu, susu yang digunakan juga susu full cream dengan kelas internasional, yaitu greenfields. Dengan demikian, aneka hidangan minuman kopi di gerai Elsari akan selalu terjaga kualitasnya sehingga tidak mengecewakan konsumen.

b) Harga

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Harga merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Harga jual produk Elsari berkisar antara Rp 30.000,00 hingga Rp 33.000,00. Harga jual produk ke agen atau counter mitra tidak ditentukan oleh manajemen Elsari. Agen distributor tersebut diberikan kebebasan dalam

(7)

menentukan harga asalkan harga tersebut tidak dibawah harga jual yang diberikan oleh Elsari kepada konsumen akhir.

Strategi harga yang akan diterapkan oleh Elsari ialah memberi potongan harga khusus kepada konsumen yang melakukan banyak pembelian. Potongan harga tersebut akan diberikan kepada konsumen yang membeli langsung di gerai baru Elsari. Potongan harga berkisar antara Rp 1.000,00 hingga Rp 2.000,00. Penerapan strategi harga ini diharapkan dapat menarik minat konsumen sehingga mereka akan meningkatkan kuantitas pembelian produk Elsari.

Kopi yang ditawarkan di gerai Elsari dijual dengan harga Rp 10.000,00 per cangkir. Harga ini sangat terjangkau dibanding produk sejenis yang dijual kompetitor. Kopi yang dijual memiliki berbagai jenis antara lain espresso, cappuccino, dan coffee latte. Gerai Elsari akan menawarkan pelayanan prima dari segi kualitas produk maupun harga sehingga konsumen merasa nyaman dan akan tetap loyal terhadap produk Elsari.

c) Promosi

Promosi merupakan komunikasi pemasaran yang diharapkan dapat meningkatkan omzet penjualan produk. Elsari pernah memanfaatkan media cetak lokal di Bogor untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat luas pada tahun 2004. Media radio juga pernah digunakan oleh Elsari untuk mempromosikan produknya. Pemanfaatan media cetak lokal dan radio tersebut dinilai kurang efektif sehingga manajemen Elsari tidak lagi melakukan kegiatan promosi melalui kedua media tersebut. Promosi yang dinilai lebih efektif ialah word of mouth. Kegiatan promosi ini berdasarkan cerita dari orang ke orang yang merasa puas dengan produk Elsari. Kualitas produk yang prima membuat penyebaran lewat cerita langsung tersebut lebih cepat sehingga mampu meningkatkan penjualan brownies Elsari.

Kekuatan word of mouth menjadikan Elsari lebih dikenal oleh masyarakat luas bahkan lewat media televisi dan internet. Prospek pengembangan bisnis Elsari yang semakin baik membuat pemilik usaha beberapa kali diliput oleh berbagai media dari beragam stasiun televisi. Elsari Brownies and Bakery sebagai salah satu UKM di Kota Bogor yang mampu meraih kesuksesan menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya. Pemilik Elsari pun menjadi narasumber atas

(8)

keberhasilannya menjalankan usaha pembuatan brownies hingga menjadi sukses seperti sekarang. Kesuksesan bisnis Elsari telah ditayangkan di TVRI, MNC, Jak TV, dan TV One. Hal ini tentu menguntungkan manajemen Elsari karena secara tidak langsung produk Elsari telah mampu memperluas media promosinya hingga ke media pertelevisian. Elsari juga pernah mengisi rubrik wirausaha dan profil pariwisata khususnya panganan buah tangan khas Kota Bogor di situs internet.

Elsari hanya melakukan kegiatan promosi melalui liflet. Elsari tidak mencetak brosur atau pamflet. Liflet tersebut hanya memberikan informasi mengenai daftar harga produk Elsari. Pemberian liflet hanya dilakukan secara berkala apabila terdapat kunjungan dari instansi baik di sekitar wilayah Kota Bogor maupun luar Kota Bogor.

Strategi promosi melalui word of mouth memang efektif untuk meningkatkan penjualan produk Elsari namun promosi melalui liflet kurang efektif untuk diterapkan. Liflet tersebut kurang memberikan informasi mengenai deskripsi produk sehingga kebutuhan konsumen akan pengetahuan produk Elsari tidak terpenuhi. Penyebaran liflet juga kurang intensif sehingga hanya segelintir orang yang mengetahui eksistensi Elsari sebagai salah satu produsen brownies di Kota Bogor.

Perusahaan sebaiknya memperluas kegiatan promosi melalui brosur dan pamflet yang memiliki informasi cukup memadai mengenai deskripsi produk sehingga pengetahuan konsumen akan bertambah. Penyebarannya pun harus diperluas di wilayah yang strategis misalnya toko oleh-oleh, kawasan wisata, kawasan belanja, dll. Hal ini diperlukan guna memperluas jaringan pemasaran agar mampu meningkatkan penerimaan bagi Elsari Brownies and Bakery.

Pada rencana pengembangan usaha, diperlukan sarana promosi yang lebih efektif dalam memperkenalkan gerai baru Elsari kepada konsumen. Strategi promosi yang dapat diterapkan oleh manajemen Elsari ialah melalui social media antara lain facebook dan twitter. Manajemen Elsari dapat memberikan informasi berupa potongan harga atau paket menarik lainnya di hari yang istimewa seperti valentine melalui media tersebut. Hal ini akan menarik antusiasme konsumen dalam membeli produk Elsari. Selain itu, diperlukan banner dan spanduk yang menarik guna memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai

(9)

keberadaan gerai Elsari ini. Dengan demikian, konsumen akan lebih banyak berkunjung di gerai baru Elsari yang lebih mudah dijangkau dengan lokasi yang lebih strategis.

d) Distribusi

Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Strategi distribusi sangat penting diterapkan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen dalam hal ketepatan dan kecepatan penyaluran produk.

Produk yang dihasilkan oleh Elsari didistribusikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Jalur distribusi secara langsung dilakukan di mini counter Elsari yang menyatu dengan lokasi pabrik. Konsumen dapat langsung mendatangi pabrik Elsari untuk melakukan pembelian di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Lokasi tersebut memang tidak berada di tengah kota sehingga konsumen yang berasal dari luar daerah Kota Bogor cenderung lebih sulit mengakses produk Elsari. Pembelian secara langsung mayoritas dilakukan oleh konsumen yang berada di sekitar wilayah pabrik.

Proses distribusi secara tidak langsung dilakukan melalui mitra penjualan, yaitu agen perorangan, counter, dan instansi. Elsari memiliki 120 distributor yang tersebar di seluruh wilayah pemasaran Elsari, yaitu Bogor, Bandung, Karawang, Cibubur, Depok, dan Sukabumi. Agen perorangan terdiri dari karyawan swasta dan ibu rumah tangga. Sistem penjualan yang diterapkan kepada agen perorangan ialah jual lepas yaitu produk yang tidak terjual secara keseluruhan akan menjadi tanggungan pihak agen sehingga akan menimalisir risiko perusahaan. Periode pembayaran agen perorangan ialah bulanan.

Counter yang dimanfaatkan Elsari sebagai tempat memasarkan produknya adalah toko kue dan toko oleh-oleh. Elsari menjual produknya ke counter dengan sistem konsinyasi, yaitu perusahaan menitipkan produknya ke counter tersebut namun segala risiko kerusakan produk dan produk yang tidak laku dijual menjadi tanggungan perusahaan. Periode pembayaran counter dilakukan seminggu sekali.

Strategi distribusi yang diterapkan oleh Elsari Brownies and Bakery untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen ialah dengan melakukan

(10)

kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia (PT.KAI). Kerjasama yang dilakukan ialah dengan memasok brownies Elsari sebagai salah satu komponen dalam konsumsi yang akan disajikan bagi para penumpang. Selain itu, produk Elsari juga dapat dibeli oleh penumpang kereta di kafetaria. Kereta Api Agro Lawu tujuan Surabaya-Jakarta merupakan trayek yang dilayani oleh Elsari Brownies and Bakery. Elsari memasok 50 kotak brownies per minggu dengan sistem kerjasama konsinyasi. Alur distribusi tidak langsung dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 3. Alur Distribusi Tidak Langsung Elsari Brownies and Bakery

Pemasaran langsung yang dilakukan oleh Elsari kurang efektif untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan lokasi mini counter yang menyatu dengan pabrik sehingga sulit dijangkau oleh konsumen baik konsumen di wilayah Bogor maupun yang berasal dari luar kota. Rencana pengembangan usaha Elsari yaitu pembukaan gerai baru sebagai saluran pemasaran langsung di wilayah yang lebih strategis merupakan strategi distribusi yang tepat untuk dilakukan. Gerai baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk Elsari sehingga mampu meningkatkan penerimaan perusahaan. Alur distribusi langsung Elsari dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 4. Alur Distribusi Langsung Elsari Brownies and Bakery 2) Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran terdiri dari penentuan segmentasi pasar, target pasar, dan posisi pasar. Berikut merupakan penjelasan mengenai strategi pemasaran Elsari Brownies and Bakery.

a) Segmentasi pasar (segmentation)

Segmentasi pasar ialah proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok tertentu yang membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda pula. Pembagian segmen pasar dilakukan berdasarkan berbagai aspek, antara lain aspek

Produsen Mitra Penjualan

(agen dan counter) Konsumen

(11)

geografis, aspek demografis, aspek psikografis, dan aspek perilaku. Segmentasi pasar Elsari Brownies and Bakery berdasarkan aspek geografis terkait dengan wilayah pemasaran. Segmentasi pasar berdasarkan aspek demografis mencakup usia dan penghasilan. Aspek psikografis yang menjadi segmen Elsari ialah kelas sosial. Segmentasi pasar Elsari berdasarkan aspek perilaku terkait dengan peristiwa dan manfaat.

Pembukaan gerai baru Elsari yang dilengkapi dengan counter penjualan kopi memiliki segmen pasar yang berbeda dengan kondisi perusahaan saat ini. Kondisi pengembangan usaha memiliki segmentasi pasar yang lebih luas. Berdasarkan aspek geografis, segmentasi pasar yang dituju Elsari ialah masyarakat yang berdomisili di wilayah Kota Bogor dan sekitarnya. Segmentasi pasar berdasarkan aspek demografis ialah kelompok usia produktif yang memiliki tingkat pengeluaran untuk kebutuhan makanan di atas Rp 1.000.000,00 per bulan. Aspek psikografis yang menjadi segmen pasar Elsari setelah pengembangan usaha ialah masyarakat yang memiliki gaya hidup modern dan praktis. Berdasarkan aspek perilaku, segmentasi pasar yang dituju Elsari ialah masyarakat yang memiliki kecenderungan dalam menghabiskan waktu di suatu tempat dengan tingkat konsumsi yang tinggi.

b) Target pasar (targeting)

Target pasar merupakan proses pemilihan segmentasi pasar yang akan dimasuki oleh perusahaan. Penentuan target pasar dilakukan setelah segmentasi perusahaan teridentifikasi. Berdasarkan wawancara dengan pemilik usaha, target pasar yang dibidik oleh Elsari Brownies and Bakery ialah masyarakat yang berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, Karawang, Cibubur, Sukabumi, hingga Bandung. Masyarakat yang menjadi target pasar Elsari ialah masyarakat yang telah memasuki usia produktif. Kelompok usia yang menjadi sasaran pasar Elsari ialah kelompok usia 17 tahun hingga 55 tahun dengan penghasilan antara Rp 1.000.000,00 sampai dengan Rp 5.000.000,00 yaitu kelas menengah ke atas yang mengutamakan kualitas panganan untuk peristiwa khusus maupun oleh-oleh (Rahmanto 2010).

(12)

c) Posisi pasar (positioning)

Posisi pasar (positioning) ialah penetapan posisi perusahaan agar mendapatkan tempat yang berbeda dalam benak konsumen sasarannya. Elsari ingin memposisikan produknya sebagai produk yang enak, berkualitas, dan terjangkau bagi konsumen. Posisi pasar yang ingin diraih perusahaan setelah pengembangan usaha tidak berbeda dengan kondisi perusahaan saat ini. Gerai baru Elsari menawarkan konsep coffee shop internasional dengan produk yang berkualitas tinggi namun harga yang terjangkau. Kenyamanan konsumen menjadi prioritas utama dengan fasilitas wifi yang dapat digunakan secara gratis untuk mengakses internet. Gerai baru Elsari diposisikan sebagai pilihan tempat strategis bagi masyarakat yang ingin berkumpul dengan kerabat, sahabat, dan rekan kerjanya baik selepas bekerja maupun saat libur akhir pekan.

6.1.1.3. Perkiraan Penjualan

Peningkatan produksi brownies panggang oleh Elsari harus terus dilakukan. Hal ini dikarenakan peluang pasar yang masih sangat terbuka bagi pengembangan produk tersebut. Perkiraan penjualan dianalisis berdasarkan data perkembangan penawaran brownies di Kota Bogor. Hal ini dikarenakan target pemasaran langsung Elsari hanya mencakup wilayah Kota Bogor. Oleh karena itu, data perkembangan penawaran industri yang digunakan berdasarkan data penawaran brownies di Kota Bogor. Adapun perkembangan penawaran brownies di Kota Bogor disajikan dalam Tabel 8.

Tabel 8. Perkembangan Penawaran Brownies di Kota Bogor pada Tahun 2006- 2011

Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah

Produksi

(kotak) 59.960 471.646 641.520 809.520 999.736 1.191.156 4.173.538 Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor (2012)

Proyeksi penawaran pada tahun 2012 dapat diperoleh melalui analisis deret waktu berupa metode kuadrat terkecil dengan persamaan:

dimana, ∑ dan ∑

∑ Sumber: Umar (2007)

(13)

Tabel 9. Perhitungan Proyeksi Perkembangan Brownies Panggang di Kota Bogor Tahun X Y X2 XY 2006 -3 59.960 9 -179.880 2007 -2 471.646 4 -943.292 2008 -1 641.520 1 -641.520 2009 1 809.520 1 809.520 2010 2 999.736 4 1.999.472 2011 3 1.191.156 9 3.573.468 Jumlah 4.173.538 28 4.617.768

Berdasarkan perhitungan proyeksi penjualan dengan menggunakan metode analisis deret waktu, maka diperoleh persamaan Y=695.589,67+164.920,286X sehingga proyeksi penjualan pada tahun 2012 (X=4) sebesar 1.355.271 kotak. Perolehan proyeksi penjualan tersebut dapat digunakan dalam menganalisis market share yang dimiliki Elsari saat ini dan setelah dilakukan rencana pengembangan usaha. Nilai market share dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut:

Market share = Jumlah penjualan perusahaan (unit) x 100 persen Jumlah penjualan industri (unit)

Market share Elsari Brownies and Bakery saat ini atau tanpa pengembangan usaha ialah:

Market share= 9.984 x 100%=0,74% 1.355.271

Market share yang dimiliki Elsari setelah tahun pertama dan kedua pengembangan usaha ialah:

Market share= 11.981 x 100%=0,88% 1.355.271

Sedangkan Market share yang dimiliki Elsari pada tahun ketiga hingga kesepuluh pengembangan usaha ialah:

Market share= 14.976 x 100%=1,105% 1.355.271

(14)

Perhitungan market share yang diterima Elsari pada saat ini ialah 0,74 persen. Hal ini didasarkan pada alokasi jumlah penjualan melalui pemasaran langsung yang sebanyak 20 persen dari total penjualan. Total penjualan brownies panggang Elsari saat ini adalah 49.920 kotak per tahun. Dengan demikian, produk yang berhasil dijual melalui pemasaran langsung adalah 9.984 kotak per tahun.

Elsari mampu melakukan kegiatan produksi sebanyak 59.904 kotak pada tahun pertama dan kedua pengembangan usaha serta 74.880 kotak per tahun pada tahun ketiga hingga akhir umur usaha. Jumlah produk yang berhasil dijual melalui pemasaran langsung ialah sebesar 11.981 kotak pada tahun pertama dan kedua serta 14.976 kotak pada tahun ketiga hingga akhir umur usaha. Dengan demikian, market share yang diterima Elsari setelah adanya pengembangan usaha adalah 0,88 persen pada tahun pertama dan kedua serta 1,105 persen pada tahun ketiga hingga akhir umur usaha.

6.1.1.4. Hasil Analisis Aspek Pasar

Pemaparan di atas mengindikasikan bahwa Elsari Brownies and Bakery layak untuk dilaksanakan apabila ditinjau melalui aspek pasar. Kelayakan tersebut dapat dianalisis melalui potensi dan prospek pasar yang sangat potensial akan produk brownies Elsari.

Pembukaan gerai baru yang akan dilakukan oleh Elsari sangat layak untuk dikembangkan. Rencana ini diharapkan mampu menunjang sistem pemasaran langsung dari produsen ke konsumen. Peluang pasar yang masih sangat terbuka merupakan potensi pasar yang mendukung terlaksananya rencana pengembangan gerai baru Elsari Brownies and Bakery.

6.1.2. Aspek Teknis

Analisis kelayakan berdasarkan aspek teknis adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi, dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan (Kasmir dan Jakfar 2009). Aspek teknis yang akan dibahas meliputi lokasi usaha, skala usaha, proses produksi, layout, dan pemilihan jenis teknologi baik kondisi perusahaan saat ini maupun setelah dilakukan pengembangan usaha.

(15)

6.1.2.1. Lokasi usaha

Pemilihan lokasi usaha sebagai tempat pelaksanaan kegiatan produksi dan pemasaran sangat penting agar kegiatan usaha dapat berjalan dengan efektif serta efisien. Elsari Brownies and Bakery terletak di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Bangunan di lokasi tersebut selain digunakan sebagai pabrik guna melakukan kegiatan proses produksi juga digunakan sebagai mini counter yang dimanfaatkan untuk display produk.

Lokasi bisnis ini tidak terletak di jantung Kota Bogor sehingga cukup menyulitkan dalam mendukung kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran secara langsung hanya dilayani melalui mini counter yang menyatu dengan pabrik. Oleh karena itu, pelanggan luar daerah akan relatif sulit menjangkau lokasi pabrik Elsari Brownies and Bakery. Pelanggan yang melakukan pembelian secara langsung mayoritas ialah masyarakat yang berdomisili di sekitar Kota Bogor. Namun, lokasi ini relatif dekat dengan pasar tempat karyawan membeli berbagai macam bahan baku pembuatan aneka pastry produksi Elsari. Jarak tempuh yang pendek dapat dicapai dengan menggunakan motor sehingga proses pembelian bahan baku akan berlangsung lebih cepat.

1) Letak pasar yang dituju

Produk brownies panggang dipasarkan melalui toko oleh-oleh, toko roti, dan berbagai mitra penjualan seperti agen perorangan, retailer, dan instansi. Proses pemasaran dilakukan dengan menggunakan armada transportasi yang dimiliki perusahaan yaitu sepeda motor. Apabila lokasi pemasaran berada di luar Kota Bogor maka manajemen perusahaan akan mengalokasikan anggaran untuk menyewa mobil yang akan digunakan sebagai armada transportasi menuju pasar yang dituju.

2) Ketersediaan bahan baku

Proses produksi brownies panggang menggunakan bahan baku antara lain tepung terigu, gula, telur, minyak nabati, coklat bubuk, keju, dan aneka bahan topping. Bahan baku yang digunakan oleh Elsari merupakan bahan baku pilihan yang telah teruji kualitasnya. Tepung terigu dalam adonan brownies panggang produksi Elsari merupakan tepung terigu cap Cakra Kembar. Tepung terigu

(16)

tersebut memiliki kadar protein yang tepat sebagai bahan baku pembuatan brownies panggang. Selain itu, minyak goreng yang digunakan ialah minyak goreng merek Tropical. Kualitas minyak goreng Tropical tidak perlu diragukan lagi karena diproduksi melalui dua kali penyaringan sehingga tergolong minyak goreng yang sehat.

Pada awal berdirinya, Elsari memasok coklat bubuk dari Bandung. Namun, saat ini, bahan baku cokelat untuk memproduksi brownies panggang diperoleh dari pasar Anyar di Kota Bogor. Hal ini dikarenakan kualitas coklat dari Bogor yang tidak kalah dengan kualitas coklat dari Bandung. Perolehan bahan baku dari Bogor ini juga akan menghemat biaya transportasi sehingga akan lebih menekan biaya produksi. Lokasi pasar Anyar juga relatif dekat dengan pabrik sehingga memudahkan karyawan bagian produksi dalam pembelian bahan baku. Elsari memiliki pemasok khusus untuk bahan baku seperti tepung terigu, telur, dan gula. Bahan baku lain yang digunakan untuk memproduksi brownies panggang diperoleh melalui pembelian langsung di Pasar Anyar.

Bahan baku yang diperlukan dalam proses pembuatan kopi antara lain biji kopi, susu cair, gula, dan cokelat. Perolehan bahan baku tersebut tidak melalui pembelian langsung di pasar melainkan melalui penyalur khusus.

Biji kopi yang digunakan dalam proses pembuatan olahan minuman kopi adalah biji kopi merek Bel Canto dengan jenis espresso golden crema. Bel Canto menggunakan biji kopi arabika kualitas premium yang biasa diekspor. Bahan baku dipetik langsung dari daerah asalnya kemudian melalui proses roasting secara profesional oleh Bel Canto Roasteria. Biji kopi melalui proses roasting dengan warna agak gelap dan tanpa minyak yang berlebihan sehingga kualitasnya tetap terjaga. Bentuk biji kopi seragam, kecil, dan harum. Krim yang dihasilkannya pun berwarna kuning keemasan sehingga akan menggugah para penikmat kopi untuk mencicipinya. Keharuman aroma yang dihasilkan juga menjadi daya tarik tersendiri. Kemasan yang digunakan ialah valve satu arah untuk menjaga kualitas dan kesegaran kopi. Pengadaan bahan baku ini diperoleh melalui penyalur khusus di Malang sehingga proses pengiriman dilakukan melalui jasa titipan kilat.

(17)

Susu yang digunakan dalam campuran pembuatan cappuccino dan coffee latte adalah susu full cream yang memiliki kualitas unggul, yaitu Greenfields. Produk Greenfields diproses dengan menggunakan teknologi yang mematikan bakteri sehingga mampu mempertahankan kesegarannya. Produk ini dikemas dalam kemasan tetrapak aseptik 1000 ml dan dapat bertahan hingga sembilan bulan. Susu Greenfields tidak diberi tambahan zat pengawet apapun. Susu ini mengandung protein, vitamin, serta mineral seperti kalsium dan fosfor, yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Bahan baku ini diperoleh melalui penyalur khusus di Jakarta.

3) Tenaga listrik dan air

Perumahan Pondok Rumput merupakan kawasan yang telah memiliki fasilitas ketersediaan sumber air dan instalasi listrik. Hal ini membuat pemilik usaha tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pemasangan instalasi air dan listrik. Jaringan telepon pun telah terpasang dengan baik sehingga proses komunikasi tidak mengalami hambatan.

4) Suplai tenaga kerja

Pengadaan tenaga kerja bagi Elsari Brownies and Bakery tidak mengalami kendala yang berarti. Pada kondisi saat ini, Elsari memiliki 13 tenaga kerja yang terbagi menjadi tenaga kerja internal dan eksternal. Karyawan Elsari tidak memerlukan keahlian khusus, namun harus memiliki ketekunan dan komitmen yang tinggi dalam bekerja. Perekrutan karyawan berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik. Elsari tidak mengalami kendala dalam suplai tenaga kerja.

Rencana pengembangan usaha membutuhkan karyawan yang lebih banyak. Karyawan yang bekerja di Elsari menjadi berjumlah 17 orang. Dua orang akan dilatih menjadi barista yang handal melalui pelatihan khusus di Jakarta. Barista sangat diperlukan untuk menghasilkan racikan kopi yang nikmat dan menarik konsumen.

5) Hukum dan peraturan yang berlaku

Kegiatan produksi yang dilakukan oleh Elsari Brownies and Bakery tidak menyimpang dari hukum dan peraturan yang berlaku. Elsari juga tidak menentang hukum apabila ditinjau dari aspek sosial dan budaya masyarakat. Dengan

(18)

demikian, Elsari Brownies and Bakery masih berjalan pada koridor hukum yang berlaku sehingga tidak mengalami hambatan dalam kegiatan produksinya.

6) Fasilitas transportasi

Lokasi pabrik Elsari Brownies and Bakery berada di pinggir jalan utama wilayah perumahan Pondok Rumput di Kota Bogor. Kondisi jalan yang telah diaspal terbilang bagus dan terawat dengan baik. Suasana di sekitar lokasi pabrik Elsari cukup nyaman dan dikelilingi oleh pohon yang menambah asri kawasan tersebut. Transportasi umum pun tersedia dengan mudah karena lokasi Elsari dilewati oleh trayek angkutan umum Kota Bogor Jurusan Pondok Rumput-Pasar Anyar.

7) Rencana perluasan usaha

Pemilihan lokasi usaha pada awalnya didasarkan pada pertimbangan kedekatan pasar dan target sasaran yang dituju. Namun seiring dengan perkembangan wilayah pemasaran, lokasi usaha yang terletak di dalam perumahan menjadi kurang strategis untuk dijangkau oleh konsumen yang ingin melakukan pembelian secara langsung. Oleh sebab itu, di tahun 2012 ini, manajemen perusahaan memiliki rencana untuk melakukan pengembangan usaha dengan membuka lokasi pemasaran baru yang lebih strategis sehingga memudahkan akses konsumen dalam menjangkau produk Elsari.

Pemindahan lokasi pemasaran langsung dari pabrik Elsari ke wilayah yang lebih strategis dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk. Letak mini counter yang kurang strategis membuat konsumen relatif sulit untuk menjangkaunya. Rencana pembukaan gerai baru di wilayah yang lebih strategis menjadi sangat penting untuk dijalankan. Selain itu, inovasi lain yang akan dijalankan oleh Elsari adalah pembukaan counter penjualan kopi yang akan turut melengkapi gerai baru sehingga akan meningkatkan pelayanan perusahaan kepada konsumen.

Lokasi yang dipilih oleh manajemen Elsari untuk pengembangan usaha ialah Jalan Raya Padjadjaran Kota Bogor. Wilayah ini telah tumbuh menjadi salah satu pusat wisata kuliner dan wisata di Kota Bogor. Kawasan ini merupakan jalan utama Kota Bogor. Wisatawan domestik maupun mancanegara banyak yang

(19)

mengunjungi wilayah ini untuk mencicipi aneka panganan yang unik dan kreatif khas Kota Bogor.

Instalasi listrik di kawasan ini sudah terjamin dengan baik. Ketersediaan air bersih juga tidak mengalami kendala. Pilihan akses angkutan umum di sekitar Jalan Raya Padjajaran juga beragam sehingga memudahkan konsumen dalam menjangkau gerai baru Elsari. Kondisi sepanjang Jalan Raya Padjajaran juga tergolong baik dengan dua jalur berukuran lebar yang dilengkapi dengan pemisah atau badan jalan serta trotoar yang tersedia bagi pejalan kaki.

6.1.2.2. Skala Usaha

Skala usaha Elsari Brownies and Bakery tergolong kecil. Hal ini sesuai dengan kriteria pengusaha kecil yang diatur dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 yaitu: (a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,00; tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, (b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 Milyar, (c) Milik Warga Negara Indonesia (WNI), (d) Berdiri sendiri, tidak memiliki anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi, dan (e) Berbentuk usaha perorangan, atau badan usaha tidak berbadan hukum atau badan usaha berbadan hukum dalam bentuk koperasi.

6.1.2.3. Kapasitas Produksi

Elsari Brownies and Bakery melakukan kegiatan produksi berdasarkan jumlah adonan. Satu kocok adonan akan menghasilkan 16 loyang brownies. Setiap satu hari produksi, Elsari mampu menghasilkan 10 kocok adonan. Oleh karena itu, jumlah produksi yang dihasilkan adalah 160 loyang per hari. Karyawan yang bekerja di Elsari berjumlah 13 orang dengan 8 jam kerja per hari. Kegiatan produksi dilakukan setiap hari kecuali hari Jumat. Dengan demikian, Elsari dapat menghasilkan 4.160 boks brownies panggang dengan berat 500 gram per bulan atau 49.920 kotak brownies panggang per tahun.

Rencana pengembangan usaha yang akan dilakukan oleh Elsari memerlukan peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi target penjualan di gerai yang baru. Elsari akan meningkatkan produksi menjadi 12 kocok adonan per hari. Adanya penambahan investasi berupa mixer dan karyawan memungkinkan

(20)

terjadinya peningkatan produksi tersebut. Elsari mampu menghasilkan 192 kotak brownies panggang per hari. Dengan demikian, produksi brownies panggang Elsari di tahun pertama dan kedua pengembangan usaha adalah 59.904 kotak.

Pada tahun ketiga hingga akhir umur usaha, produksi kembali ditingkatkan guna pemenuhan kebutuhan produk di wilayah pemasaran yang baru. Hal ini dilakukan karena brownies panggang Elsari dianggap telah cukup dikenal oleh masyarakat. Produksi yang dilakukan pada tahun kedua hingga kesepuluh berjumlah 15 kocok adonan sehingga akan menghasilkan 240 kotak brownies panggang per hari. Dengan demikian, jumlah produksi Elsari setelah pengembangan usaha ialah 74.880 kotak brownies panggang per tahun.

Selain itu, pengembangan usaha Elsari akan dilengkapi dengan counter penjualan kopi di gerai barunya. Target penjualan kopi ini pada awal tahun pengembangannya ialah sebesar 25 cangkir per hari. Peningkatan target penjualan akan dilakukan pada tahun kedua hingga akhir umur usaha, yaitu sebesar 50 cangkir kopi per hari.

6.1.2.4. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu metode penciptaan produk melalui pemanfaatan sumberdaya yang tersedia. Proses produksi brownies panggang dilakukan melalui berbagai tahapan mulai dari persiapan bahan baku hingga proses pengemasan.

Persiapan bahan baku antara lain dengan membersihkan loyang yang akan digunakan. Loyang tersebut kemudian dioleskan mentega dan terigu agar adonan tidak lengket di loyang. Proses penimbangan bahan baku brownies panggang kemudian dilakukan agar sesuai dengan takaran yang telah ditetapkan. Bahan baku yang diperlukan adalah dua kg telur, 2,5 kg gula, vanili, dan soda kue. Campuran bahan baku tersebut kemudian diproses dengan menggunakan mixer selama 15 menit hingga adonan mengembang.

Adonan yang telah mengembang kemudian ditambahkan berbagai bahan baku lain, yaitu tepung terigu sebanyak 1,6 kg, cokelat 300 gr, susu bubuk, dan sedikit garam. Adonan diaduk kembali namun dengan menggunakan tangan hingga semua bahan baku tercampur sempurna. Setelah adonan merata, ditambahkan minyak sayur sebanyak satu liter.

(21)

Adonan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam loyang yang telah disiapkan sebelumnya. Satu adonan mampu menghasilkan 16 loyang brownies panggang. Adonan yang sudah terdapat di loyang kemudian diukur beratnya untuk menstandarisasikan produk. Berat brownies yang dijual ialah 500 gr per kemasan. Lapisan atas adonan lalu diratakan guna mempermudah proses pematangan. Tahapan selanjutnya ialah memberikan topping atau hiasan brownies sesuai dengan pesanan. Lapisan topping tersebut dapat berupa keju, coklat, choco chips, kacang mede, atau meises.

Proses selanjutnya adalah tahap pemanggangan. Adonan yang telah siap dipanggang kemudian dimasukkan ke dalam oven yang berkapasitas maksimum 8 loyang. Proses pemanggangan dilakukan selama 20 menit hingga brownies tersebut matang. Brownies yang telah matang dikeluarkan dari loyang dan didinginkan di rak pendinginan dan penyimpanan brownies. Brownies yang telah dingin kemudian dikemas ke dalam kemasan khusus. Daya tahan produk ini dapat mencapai 3 hari bahkan dapat mencapai 7 hari jika dimasukkan ke dalam kulkas. Tahapan proses pembuatan brownies panggang dapat dilihat di Gambar 4.

Gambar 4. Proses Pembuatan Brownies Panggang Elsari

Proses penentuan harga pokok brownies didasarkan pada biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku, gas, listrik, plastik, serta kemasan. Harga pokok satu kotak brownies panggang dengan berat 500 gram kurang lebih sebesar Rp 10.000,00. Penjelasan lebih lanjut mengenai harga pokok produksi brownies panggang Elsari dapat dilihat pada Tabel 10.

Persiapan peralatan dan bahan baku Penimbangan bahan baku Pengocokan bahan baku Pembagian adonan ke dalam loyang Pemanggangan Proses pendinginan di rak penyimpanan Pelukisan topping Pengemasan brownies panggang

(22)

Tabel 10. Harga Pokok Produksi Brownies Panggang Elsari per Satu Kocok Adonan

Bahan Baku Satuan Jumlah Harga per Satuan (Rp) Total (Rp)

Telur kg 2 15.000 30.000

Gula pasir kg 2,5 10.000 25.000

Tepung Terigu kg 1,6 7.000 11.200

Cokelat Bubuk gram 300 - 20.000

Vanili sdt 2 1.000 2.000

Soda Kue sdt 2 1.000 2.000

Garam sdt 2 1.000 2.000

Minyak Nabati liter 2 12.500 25.000

Plastik buah 16 1.175 18.800

Kemasan buah 16 1.500 24.000

Biaya Produksi Per Satu Kocok Adonan 160.000

Biaya Produksi per Loyang 10.000

Harga pokok produksi satu kotak brownies panggang ialah Rp 10.000,00. Biaya tersebut belum termasuk biaya gas, listrik, dan gaji karyawan. Apabila seluruh komponen tersebut dijumlahkan, maka total biaya pokok produksi untuk satu kotak brownies panggang menjadi kurang lebih sebesar Rp 20.000,00.

Proses pembuatan beragam kopi jauh lebih mudah karena Elsari menggunakan mesin pembuat kopi otomatis untuk menunjang kegiatan produksinya. Mesin pembuat kopi otomatis menggunakan biji kopi yang akan langsung digiling apabila tombol ditekan. Cita rasa kopi yang dihasilkan sangat bergantung pada kualitas biji kopi. Semakin tinggi kualitas biji kopi, maka racikan kopi akan semakin istimewa. Proses penyajian kopi dapat disesuaikan dengan selera konsmen. Kopi ini dapat ditambah dengan susu, krim, atau cokelat sesuai dengan keinginan konsumen.

Proses pembuatan espresso merupakan inti dari pembuatan variasi minuman espresso-based lain, yaitu cappuccino dan coffee latte. Proses pembuatan espresso dibagi menjadi empat tahapan, yaitu grinding, dosing, tamping dan brewing. Proses grinding atau menggiling biji kopi merupakan proses yang sangat penting karena akan menentukan kualitas espresso yang dihasilkan. Pengaturan yang tepat pada coffee grinder sangat penting untuk memastikan kadar kehalusan penggilingan biji kopi menjadi bubuk kopi yang siap diolah. Proses selanjutnya adalah menggunakan espresso machine semi otomatis.

(23)

Kopi yang telah digiling akan ditempatkan ke dalam portafilter atau disebut dosing. Sebelum melanjutkan ke proses berikutnya, harus dipastikan bahwa takaran bubuk kopi sudah tepat. Kemudian bubuk kopi yang telah berada di portafilter akan dipadatkan menggunakan alat. Proses ini dinamakan tamping. Tekanan yang digunakan untuk menghasilkan kepadatan espresso yang optimal kurang lebih adalah sebesar 12 kg. Proses selanjutnya adalah brewing. Proses ini merupakan proses pengolahan bubuk kopi menjadi secangkir minuman kopi. Secangkir espresso yang diekstrak dengan baik akan memenuhi kriteria yaitu satu shot yang dihasilkan selama 23 detik adalah 45 ml. Apabila dalam 23 detik espresso yang dihasilkan belum memenuhi cangkir maka artinya espresso tersebut over extracted atau terlalu kental. Namun apabila espresso telah memenuhi cangkir sebelum waktunya maka artinya espresso yang dihasilkan under extracted.

Proses pembuatan susu steam dilakukan dengan menggunakan teknologi, yaitu milk frother. Susu cair sebanyak 100 ml susu cair yang digunakan akan mampu menghasilkan susu steam untuk tiga cangkir minuman cappucino atau coffee latte. Proses pembuatannya adalah susu cair dituang ke dalam jar. Setelah tombol pengaturan dipilih, maka alat tersebut akan bekerja dan berhenti secara otomatis apabila proses frothing telah selesai. Apabila tombol yang dipilih adalah dingin, maka akan dihasilkan susu steam untuk minuman dingin. Namun apabila pengaturan yang dipilih adalah panas, maka akan dihasilkan foam susu sebagai campuran bagi cappucino. Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan susu steam dan foam susu adalah dua hingga tiga menit tergantung volume susu cair yang digunakan. Berikut ini merupakan alur yang menunjukkan proses pembuatan secangkir kopi dengan menggunakan coffee machine.

(24)

Gambar 5. Proses Pembuatan Kopi dengan Espresso Machine 6.1.2.5. Layout Usaha

Lay out merupakan gambaran penentuan letak dari berbagai macam teknologi dan peralatan yang dimiliki perusahaan yang disesuaikan dengan fungsi produksinya sehingga dapat berproduksi secara maksimal. Elsari menyewa bangunan seluas 200 m2 yang berdiri di atas lahan seluas 270 m2. Bangunan tersebut dimanfaatkan tidak hanya sebagai tempat melakukan kegiatan produksi namun juga dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran berupa mini counter yang terletak di bagian depan bangunan. Struktur ruangan ditata sesuai dengan alur proses produksi. Ruangan di dalam bangunan tersebut dibagi menjadi ruangan produksi bakery, ruangan produksi brownies, ruangan pemasaran dan distribusi, ruangan penyimpanan, dan ruangan pemilik usaha.

Kegiatan pencampuran bahan baku brownies panggang dilakukan di bagian belakang ruangan dimana ruangan tersebut merupakan ruang penyimpanan mixer. Adonan bahan baku yang telah siap kemudian diproses lebih lanjut di ruangan produksi brownies. Peralatan yang terdapat di ruang produksi brownies antara lain delapan buah oven, empat buah kompor gas, meja produksi, loyang, dan rak penyimpanan. Adonan brownies diletakkan di loyang ukuran 30 cmx10 cm kemudian dipanggang di oven selama 20 menit. Brownies yang telah matang tersebut kemudian disimpan di ruang penyimpanan. Brownies didinginkan di rak

Proses penggilingan biji kopi dengan

menggunakan grinder

Dosing atau proses

penempatan bubuk kopi ke dalam portafilter Pemadataan bubuk kopi menggunakan tamper dengan tekanan 12 kg Brewing atau proses penyeduhan bubuk kopi menjadi secangkir kopi dengan menggunakan espresso machine Frothing atau proses pembuatan susu steam dan

foam susu

Pencampuran susu

steam atau foam

susu sebagai komponen dalam

pembuatan

cappuccino dan coffee latte

(25)

pendinginan. Setelah brownies dingin kemudian dilakukan proses pengemasan. Brownies yang telah dikemas akan disimpan di ruang pemasaran untuk didistribusikan selanjutnya hingga sampai ke tangan konsumen.

Ruang utama merupakan ruang yang digunakan oleh koordinator kepala bagian dan kepala bagian keuangan untuk melakukan kewajibannya. Ruang utama dilengkapi dengan dua buah meja kerja, enam buah kursi, komputer, printer, televisi, kipas angin, dan telepon. Lemari dengan kaca transparan digunakan untuk menyimpan aneka penghargaan yang diterima oleh Elsari Brownies and Bakery. Ruang utama juga dimanfaatkan untuk menerima tamu dari berbagai instansi yang melakukan kunjungan kerja. Dua buah sofa disertai dengan meja tamu merupakan salah satu fasilitas yang menunjang kenyamanan tamu. Gambaran mengenai lay out pabrik Elsari dapat dilihat pada Lampiran 1.

Elsari akan menyewa bangunan berbentuk rumah toko (ruko) yang

memiliki 3 lantai dengan luas 4,5x16 m2. Konsep pengembangan usaha ini ialah

gerai penjualan produk Elsari yang dilengkapi dengan counter penjualan kopi. Kopi yang dijual dengan harga yang sangat terjangkau ini diperuntukkan sebagai jamuan pelengkap dalam menikmati brownies. Elsari akan melengkapi gerainya dengan berbagai fasilitas yang mampu menunjang kenyamanan pengunjung. Sofa dan meja telah disiapkan bagi konsumen yang ingin mengonsumsi produk Elsari langsung di dalam gerai. Fasilitas lain yang dimiliki Elsari di gerai barunya adalah koneksi wifi yang dapat dimanfaatkan pengunjung secara gratis. Beragam fasilitas ini digunakan untuk meningkatkan kepuasan konsumen sehingga loyalitas konsumen terhadap produk Elsari akan bertambah. Gambaran mengenai gerai baru Elsari dapat dilihat pada Lampiran 2.

6.1.2.6. Pemilihan Jenis Teknologi

Teknologi yang digunakan dalam proses produksi brownies panggang masih tergolong sederhana. Alat yang digunakan untuk mencampur seluruh bahan ialah mixer. Pada awalnya, proses pencampuran bahan baku dilakukan dengan cara manual yaitu mengaduk dengan menggunakan tangan. Cara ini dirasakan kurang efisien sehingga pada tahun 2005 Elsari mulai memanfaatkan mixer sebagai alat pencampur. Mixer ini memiliki kapasitas 10 baskom atau 16 loyang dalam satu kali periode produksi. Elsari juga memperoleh bantuan dari Dinas

(26)

Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor berupa mixer. Namun karena kapasitas produksinya yang terlalu kecil dan karyawan yang telah terbiasa menggunakan mixer yang lama, maka mixer tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal.

Selain itu, teknologi yang digunakan untuk memanggang brownies ialah oven. Oven yang dimiliki oleh Elsari Brownies and Bakery berjumlah delapan unit. Perawatan terhadap teknologi dilakukan secara berkala setiap hari Jumat. Perawatan tersebut meliputi pengontrolan terhadap setiap teknologi yang digunakan sehingga menimalisir risiko. Teknologi yang mengalami kerusakan akan mendapat perbaikan atau diganti sehingga tidak menghambat proses produksi.

Teknologi yang digunakan dalam pembuatan kopi ialah espresso machine untuk menunjang kegiatan produksi. Teknologi ini memungkinkan pegawai Elsari meracik berbagai pilihan kopi istimewa seperti espresso, coffee latte dan cappuccino dengan mudah karena sistem pengoperasian yang semi otomatis. Mesin ini dilengkapi dengan pompa elektrik untuk memompa dan menyemprotkan air panas melewati kopi dengan tekanan tinggi. Volume kopi yang diseduh pun bisa lebih banyak. Kopi yang dihasilkan tidak akan terasa terlalu pahit karena air melintasi kopi dengan cepat. Alat ini tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus karena relatif mudah dibersihkan. Desain alat yang elegan sangat cocok untuk digunakan di gerai Elsari.

Selain itu, teknologi lain yang digunakan dalam pembuatan kopi di Elsari adalah coffee grinder. Alat ini digunakan untuk menggiling biji kopi. Secangkir kopi akan terasa lebih nikmat apabila diracik dengan bahan baku biji kopi segar yang baru digiling. Oleh karena itu, penggunaan teknologi coffee grinder sangat penting untuk menjaga kualitas dan kesegaran kopi.

Teknologi lain yang diperlukan dalam menghasilkan minuman espresso based adalah milk frother. Milk frother merupakan alat yang berfungsi untuk menghasilkan foam susu dan susu steam sebagai salah satu bahan baku penunjang dalam produksi cappucino serta coffee latte. Alat ini mampu menampung sekitar 240 ml susu cair. Milk frother ini terdiri dari dua bagian yaitu jar dan bagian pemanas yang memerlukan daya listrik sebesar 600 watt. Di dalam jar terdapat

(27)

sebuah piringan yang berputar dengan kecepatan tinggi saat proses frothing dilakukan. Teknologi ini dilengkapi dengan tiga tombol pengaturan, yaitu dingin, panas, dan hangat.

6.1.2.7. Hasil Analisis Aspek Teknis

Pemaparan mengenai kriteria aspek teknis Elsari Brownies and Bakery secara keseluruhan, antara lain pemilihan lokasi usaha, skala usaha, proses produksi, layout, dan pemilihan teknologi, tidak mengalami kendala. Selain itu, aspek teknis tersebut juga turut mendukung adanya pengembangan usaha. Dengan demikian, Elsari Brownies and Bakery dapat dinyatakan layak untuk dijalankan apabila ditinjau dari aspek teknis.

6.1.3. Aspek Manajemen

Aspek Manajemen dianalisa untuk melihat apakah pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan sehingga rencana bisnis dapat dikatakan layak atau tidak layak (Umar 2005). Aspek manajemen mengkaji beberapa hal mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian struktur organisasi di dalam suatu perusahaan. Suatu bisnis dapat dikatakan layak secara manajemen apabila keempat unsur tersebut dapat terlaksana dengan baik sehingga program kerja perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan perencanaan perusahaan. Kelayakan suatu usaha ditinjau melalui aspek manajemen mencakup manajemen organisasi perusahaan dan manajemen sumberdaya manusia perusahaan.

6.1.3.1. Struktur organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu pondasi yang diperlukan bagi perusahaan untuk pengelolaan kegiatan operasionalnya. Struktur organisasi sebagai penunjuk informasi mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang diemban oleh setiap anggota. Elsari Brownies and Bakery telah memiliki struktur organisasi formal yang diterapkan perusahaan. Struktur organisasi tersebut menjadi pedoman bagi karyawan sehingga mampu menjalankan kewajibannya dengan baik. Struktur organisasi Elsari termasuk ke dalam tipe organisasi fungsional yaitu adanya pembagian kerja dalam kegiatan operasional

(28)

perusahaan. Struktur organisasi ini membuat setiap karyawan senantiasa fokus pada tanggung jawabnya karena telah terdapat pembagian kerja yang signifikan. Organisasi fungsional disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan. Masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Pucuk pimpinan mendelegasikan wewenang kepada manajer di bawahnya dan meneruskannya kepada pelaksana, hanya mengenai tugas tertentu (spesialisasinya) saja. Dengan demikian, para bawahan akan mendapat perintah dari beberapa atasan yang masing-masing menguasai suatu keahlian tertentu dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya masing-masing. Ciri-ciri organisasi fungsional adalah (1) Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan; (2) Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan secara optimal; (3) Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan; (4) Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup pada level manajemen atas; (5) Koordinasi antar karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya mudah karena masing-masing sudah mempunyai pengertian mendalam mengenai bidangnya (Kasmir dan Jakfar 2009). Struktur organisasi Elsari Brownies and Bakery dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Struktur Organisasi Elsari Brownies and Bakery

Struktur organisasi Elsari Brownies and Bakery terdiri atas pimpinan sekaligus pemilik Elsari, kepala bagian, bagian produksi brownies panggang, administrasi dan keuangan, serta pemasaran. Setiap bagian akan bertanggung

Pemilik sekaligus Pimpinan Elsari Kepala Bagian Produksi Administrasi dan Keuangan Pemasaran

(29)

jawab kepada kepala bagian Elsari. Kepala bagian memiliki tanggung jawab terhadap pemilik sekaligus pimpinan Elsari.

Struktur organisasi yang dimiliki Elsari telah cukup terorganisir dengan baik. Adanya spesialisasi pekerjaan turut membantu berjalannya kegiatan operasional perusahaan secara lebih efektif dan efisien. Namun, apabila dibutuhkan, masing-masing bagian akan membantu bagian lain sehingga koordinasi antar karyawan dapat lebih mudah terjalin. Apabila permintaan brownies sedang meningkat, maka staf di bagian keuangan seringkali membantu karyawan di bagian produksi untuk menghasilkan brownies yang lebih banyak. 6.1.3.2. Manajemen

Elsari Brownies and Bakery memiliki 13 orang karyawan yang terdiri atas dua orang top management, empat orang karyawan produksi brownies, dua orang karyawan di bagian administrasi dan keuangan, serta lima orang di bagian pemasaran. Tenaga kerja Elsari berasal dari lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal yang dimaksud adalah jabatan top management yaitu pimpinan dan pemilik Elsari serta kepala bagian yang merupakan anak kandung pemilik Elsari. Selain itu, salah satu karyawan yang bertugas di bagian keuangan juga merupakan istri dari anak pemilik Elsari sehingga pembukuan pendanaan perusahaan akan lebih terjamin dan terpercaya. Tenaga kerja eksternal berasal dari masyarakat sekitar. Perekrutan tenaga kerja tidak melalui proses yang rumit. Kriteria karyawan yang dibutuhkan antara lain disiplin, pekerja keras, dan memiliki komitmen tinggi. Mereka bertugas di bagian produksi brownies dan pemasaran. Tingkat pendidikan para karyawan beragam, dari tidak lulus SMA hingga Sarjana.

Adanya rencana pengembangan usaha pada skenario II dan III juga didukung oleh manajemen yang baik. Adanya tambahan karyawan sangat diperlukan guna menunjang kelancaran proses pemasaran di gerai tersebut. Peningkatan kapasitas produksi pun menuntut adanya penambahan karyawan yang bekerja di bidang produksi brownies. Karyawan Elsari yang bekerja di bagian produksi menjadi berjumlah lima orang. Karyawan yang diperlukan sebagai barista sekaligus pegawai gerai baru sebanyak dua orang. Karyawan bagian pemasaran juga memerlukan penambahan pegawai karena peningkatan

(30)

kapasitas produksi juga berdampak pada peningkatan pemasaran produk melalui mitra penjualan. Oleh karena itu, total karyawan yang diperlukan dalam pengembangan usaha Elsari berupa pembukaan gerai baru ialah sebanyak 17 orang.

Hubungan yang terjalin antara karyawan dengan kepala bagian maupun pemilik Elsari sangat baik. Atmosfer yang terbangun penuh dengan rasa saling menghormati dan kekeluargaan. Pemilik Elsari secara rutin memberikan ceramah keagamaan guna membangun kesadaran religi dan motivasi kerja setiap karyawannya. Pemilik Elsari juga memberi kebebasan waktu bagi karyawan untuk menunaikan ibadahnya. Apabila telah tiba saatnya menunaikan ibadah, maka semua kegiatan produksi akan dihentikan dan karyawan beserta kepala bagian akan bersama-sama menunaikan sholat berjamaah di mesjid.

Kedudukan tertinggi di Elsari dipegang oleh pemilik usaha. Pemilik memiliki kewenangan dalam menentukan keputusan strategis yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. Selain itu, pemilik juga akan mewakili Elsari apabila terdapat undangan terkait dengan pembinaan UKM yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor. Apabila terdapat kunjungan dari instansi baik di wilayah Kota Bogor maupun di luar Kota Bogor maka pemilik Elsari akan menyambut dan mendampingi tamu kehormatan tersebut. Pemilik juga selalu meninjau kegiatan produksi setiap pagi hingga pukul 10.00 WIB. Tanggung jawab selama proses produksi diserahkan kepada kepala bagian yang merupakan anak kandung pemilik Elsari. Kegiatan operasional perusahaan didasarkan pada pendekatan top down yaitu segala keputusan operasional organisasi mencakup kegiatan pra produksi, produksi dan pasca produksi dilakukan langsung oleh pemilik perusahaan. Karyawan hanya melakukan kewajibannya sesuai perencanaan organisasi.

Analisis kelayakan usaha berdasarkan aspek manajemen mencakup pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam melakukan kegiatan operasional di Elsari Brownies and Bakery. Fungsi-fungsi manajemen yang dimaksud adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.

Fungsi perencanaan dilakukan oleh pimpinan sekaligus pemilik Elsari. Perencanaan yang dimaksud meliputi teknik produksi yang efektif dan efisien,

(31)

inovasi rasa produk, rentang harga yang diterapkan terhadap produk, promosi dan pemasaran yang efektif, pemberlakukan tunjangan karyawan, dan perolehan modal.

Pelaksanaan fungsi pengorganisasian dilakukan oleh pemilik sekaligus pimpinan Elsari. Pimpinan Elsari telah membagi karyawan ke dalam unit-unit pekerjaan sesuai dengan kompetensi masing-masing. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar terdapat pembagian kerja yang jelas antar karyawan. Dengan demikian, hubungan kerja di antara karyawan akan terjalin lebih harmonis sesuai dengan masing-masing bidang.

Fungsi pelaksanaan atau actuating dilakukan oleh kepala bagian dan seluruh karyawan di masing-masing bidang. Kepala bagian memiliki tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan produksi brownies panggang. Oleh karena itu, kepala bagian Elsari harus mengontrol semua bagian dalam manajemen Elsari antara lain, bagian produksi, administrasi dan keuangan, serta pemasaran. Kepala bagian harus memastikan ketersediaan bahan baku untuk menunjang kegiatan produksi hingga memastikan kualitas produk sebelum dikemas dan didistribusikan kepada konsumen. Kepala bagian Elsari juga memiliki tugas meninjau laporan keuangan yang dihasilkan oleh bagian administrasi dan keuangan sebelum dilaporkan lebih lanjut ke pemilik Elsari. Selain itu, kepala bagian juga senantiasa melakukan koordinasi dengan agen dan retailer untuk menjamin kelancaran proses distribusi ke mitra penjualan.

Pelaksanaan kegiatan operasional Elsari dilakukan oleh masing-masing bagian yang telah diberi tanggung jawab sesuai spesialisasi pekerjaannya. Pelaksanaan kegiatan produksi meliputi pembelian bahan baku, penimbangan, pengadukan dan pencampuran bahan baku, pemanggangan adonan, hingga menjadi brownies panggang yang siap dikemas.

Bagian administrasi dan keuangan memiliki tugas untuk melakukan pembukuan terhadap aliran dana masuk dan keluar perusahaan serta melakukan pencatatan berkala mengenai perkembangan distribusi produk melalui mitra penjualan, yaitu agen dan retailer. Administrasi yang dilakukan oleh Elsari juga tergolong baik. Elsari memiliki perangkat komputer yang digunakan sebagai media penyimpanan data. Sistem pembukuan telah dijalankan sehingga informasi

(32)

yang tersimpan lebih akurat. Pembukuan mengenai volume penjualan dan arus keuangan dilakukan secara berkala. Pengeluaran dana perusahaan seperti pinjaman karyawan dicatat dengan baik. Pembayaran yang dilakukan oleh para agen perorangan dan counter telah dibukukan secara rutin sehingga menimimalisir adanya risiko.

Bagian pemasaran memiliki tanggung jawab untuk mendistribusikan produk hingga ke tangan mitra penjualan. Proses distribusi dilakukan dengan menggunakan motor atau menyewa mobil.

Fungsi pengendalian dilakukan oleh top management Elsari. Top management Elsari melakukan pengawasan untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas agar sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Apabila terdapat penyimpangan dalam pelaksanaannya maka diperlukan pengendalian. Pengendalian yang dimaksud berupa teguran bagi karyawan yang tidak bekerja secara optimal. Pengendalian ini pernah diterapkan kepada karyawan yang melakukan kecurangan melalui penggelapan dana sehingga merugikan perusahaan. Bentuk pengendalian yang diterapkan berupa teguran halus. Namun apabila tidak karyawan tidak mengindahkan teguran tersebut maka pihak top management akan memberikan pilihan terhadap karyawan yang bersangkutan, berupa kesadaran untuk mengundurkan diri dari pekerjaan atau membayar kerugian yang dialami perusahaan akibat perbuatannya. Selain itu, pencatatan dan pembukuan juga sudah dilakukan oleh manajemn Elsari walaupun sifatnya masih sederhana. Hal tersebut dapat membantu kegiatan pengendalian pengeluaran anggaran sehingga pengontrolan dapat dapat efektif dilakukan. Dengan demikian, pengendalian sangat diperlukan untuk mengawasi kinerja karyawan.

6.3.3. Hasil Analisis Aspek Manajemen

Elsari Brownies and Bakery telah memiliki struktur organisasi formal yang memperjelas cakupan pekerjaan dan tanggung jawab dari setiap karyawan. Rencana pengembangan usaha melalui skenario usaha II dan III pun tidak memiliki kendala yang berarti dari sisi manajemen sehingga layak untuk dikembangkan. Elsari Brownies and Bakery telah layak dijalankan jika ditinjau berdasarkan analisis aspek manajemen.

(33)

6.1.4. Aspek Hukum

Eksistensi suatu usaha akan lebih diakui oleh masyarakat dan pemerintah apabila telah mampu memenuhi berbagai administrasi hukum. Tingkat kepercayaan konsumen akan suatu produk akan mengalami peningkatan jika produk tersebut telah dilengkapi dengan sertifikasi dari institusi terkait. Sertifikasi tersebut merupakan jaminan akan kualitas dan kemanan produk terutama makanan jadi sehingga aman dikonsumsi oleh masyarakat.

6.1.4.1. Bentuk Badan Usaha

Bentuk badan usaha apabila ditinjau dari segi yuridisnya terdiri dari perusahaan perorangan, firma, Persekutuan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), perusahaan negara, perusahaan pemerintah, koperasi, dan yayasan. Elsari Brownies and Bakery memiliki bentuk badan usaha, yaitu badan usaha perseorangan.

Badan usaha perseorangan ialah perusahaan yang didirikan oleh dan dimiliki oleh satu orang. Pendiri badan usaha perseorangan merupakan warga negara Indonesia. Pendirian perusahaan perseorangan dapat didirikan tanpa Akta Pendirian atau dengan Akta Pendirian yang dibuat dihadapan Notaris. Risiko perusahaan termasuk kerugian dengan pihak ketiga harus ditanggung sendiri oleh pemiliknya termasuk dengan harta pribadinya. Keuntungan usaha pun semua menjadi milik pribadi, harta kekayaan perusahaan perseorangan tidak terpisahkan dengan harta pribadi pemiliknya. Sumber modal perusahaan perseorangan adalah dari pemilik atau dapat pula menggunakan modal pinjaman.

Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan (hanya seorang). Untuk mendirikan perusahaan perseorangan sangatlah sederhana dan tidak memerlukan persyaratan khusus, sebagaimana bentuk badan hukum lainnya. Di samping itu, pendirian perusahaan perseorangan tidak memerlukan modal besar. Kelebihan perusahaan jenis ini di samping pendiriannya mudah adalah tidak diperlukan organisasi yang besar, tetapi cukup dengan organisasi dan manajemen yang sederhana. Pimpinan perusahaan perseorangan biasanya pemilik usaha tersebutyang sekaligus menjadi penanggung jawab terhadap segala aktivitas perusahaan, termasuk kewajiban terhadap pihak luar. Artinya, jika terjadi sesuatu terhadap kewajiban pihak lain, misalnya dalam

Gambar

Tabel  10.  Harga  Pokok  Produksi  Brownies  Panggang  Elsari  per  Satu  Kocok  Adonan
Gambar 5.  Proses Pembuatan Kopi dengan Espresso Machine  6.1.2.5. Layout Usaha
Tabel 12.  Biaya Reinvestasi Elsari pada Skenario Usaha II dan III  Tahun
Tabel  16.  Rincian  Pokok  Pinjaman,  Biaya  Bunga,  dan  Sisa  Pokok  Pinjaman  (dalam Rp)
+3

Referensi

Dokumen terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... 58 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Menurut Peraturan Daerah Kota Surabaya No 2 Tahun 2004 Saluran Kalidami merupakan wilayah perairan dengan kualitas air kelas III dengan peruntukkan sungai sebagai

Handoko (2001:31) desain pekerjaan adalah fungsi penerapan kegiatan- kegiatan kerja seorang individu atau kelompok pegawai secara organisasional. Jadi yang dimaksud dengan

Dengan mengamati gambar dan model bangun ruang , siswa dapat menganalisis bangun ruang berdasarkan banyak rusuk, sisi, dan titik sudut secara

7 Tahun 1964 tentang Syarat-Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja Pasal 14 adalah sebagai berikut (Direktorat Pengawasan Norma

Tetapi pada hasil uji pengaruh parsial menunjukan bahwa variabel kuantitas air bersih tidak memiliki pengaruh sangat berarti ( non significant ) terhadap tingkat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 65 hari ternyata dosis dari serbuk daun yang paling efektif terhadap pengendalian G.rostochiensis pada tanaman tomat,

Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Gunungsitoli harus menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan faktor utama yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun, dalam