• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI ASSOCIATION RULE PADA MANAGEMENT INVENTORY MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi kasus : Toserba BORMA Cipadung Bandung) JURNAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI ASSOCIATION RULE PADA MANAGEMENT INVENTORY MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi kasus : Toserba BORMA Cipadung Bandung) JURNAL."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI ASSOCIATION RULE PADA MANAGEMENT INVENTORY MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

(Studi kasus : Toserba BORMA Cipadung Bandung)

JURNAL

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST) pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Oleh

SYIFA HUZAYMA 1209705135

BANDUNG 2014 M / 1435 H

(2)

1

IMPLEMENTASI ASSOCIATION RULE PADA MANAGEMENT INVENTORY MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

(Studi kasus : Toserba BORMA Cipadung Bandung) Syifa Huzayma

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Terus bertambahnya data transaksi yang dialami oleh Toserba BORMA Cipadung menyebabkan semakin menumpuknya data tersebut, namun pemanfaatannya belum maksimal, hanya digunakan sebagai laporan penjualan saja. Dengan menggunakan Data mining data tersebut dapat lebih dimaksimalkan pemanfaatannya yaitu dengan mencari informasi yang tersembunyi dalam data tersebut, yaitu pola beli konsumen dalam berbelanja berupa kebiasaan suatu produk dibeli bersama dengan produk apa. Informasi ini dapat dijadikan salah satu referensi bagi manajer dalam menentukan penyetokan barang yang optimal sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keunggulan dalam persaingan bisnis retail. Teknik Data Mining yang digunakan adalah Association Rule yang mempunyai 2 parameter yaitu support dan confident dengan menerapkan

Algoritma Apriori. Hasil pencarian informasi dalam data transaksi BORMA dari

bulan oktober dan November 2013 sebanyak 181.194 transaksi diperoleh informasi yaitu jika konsumen membeli Deterjen, maka akan membeli Mie dengan nilai support 661 dan confident tertinggi yaitu 47,8%.

Kata kunci : assosiation rule, support, confident, data mining, algoritma apriori. 1. PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi di Indonesia pada saat ini sangat pesat, hal ini terbukti dengan adanya bidang-bidang usaha yang bermunculan. Dengan adanya bidang usaha baru dapat mengatasi permasalahn negeri ini, yaitu pengangguran. Dampak dari kemunculan adanya usaha baru saat ini membuat setiap perusahaan melakukan perbaikan agar menjadi yang terbaik. Untuk melakukan upaya tersebut tentu sangat membutuhkan biaya yang cukup besar, karena itu mengatasinya memerlukan adanya sistem dari manual menjadi sistem yang terkomputerisasi.

Inventory (stock barang)

merupakan permasalahan operasional

yang sering dihadapi oleh toserba. Inventori bisa berupa jumlah barang yang diletakkan di etalase toserba atau bisa jumlah barang yang disimpan di dalam gudang. Jika jumlah inventory terlalu sedikit dan permintaan tidak dapat dipenuhi karena kekurangan persediaan, hal ini akan mengakibatkan konsumen akan kecewa dan ada kemungkinan konsumen tidak akan kembali lagi. Begitu juga jika inventori terlalu besar, hal ini akan mengakibatkan kerugian bagi toserba karena harus menyediakan tempat yang lebih besar, kemungkinan terjadinya penyusutan nilai guna barang, serta harus menyediakan biaya-biaya tambahan yang terkait dengan biaya

inventory seperti biaya pemeliharaan

dan biaya akuntansi. Karena itu, pihak manajemen harus bisa

(3)

1 memutuskan berapa banyak suatu barang harus disiapkan untuk keperluan toserba. Selain itu, pihak manajemen juga harus teliti dalam melihat kebutuhan konsumen sehingga mereka merasa puas karena mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

Toserba BORMA Cipadung yang berada di Bandung, sudah melakukan pencatatan dengan komputerisasi dalam setiap transaksi yang dilakukan, dengan tujuan efisiensi kerja dan tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Transaksi penjualan dicatat dan disimpan dalam sebuah mesin kasir (POS Sistem) kemudian secara berkala data tersebut direkap dan disimpan dalam sebuah basis data server. Basis data tersebut berisi rekapitulasi seluruh transaksi penjualan selama beberapa periode. Data inilah yang kemudian diolah sehingga dihasilkan laporan penjualan dan laporan laba rugi toserba. Salah satunya adalah untuk membantu manajemen menyediakan informasi guna memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan inventory toserba dan untuk menentukan strategi pemasaran. Seperti menentukan kapan harus melakukan reorder pembelian pada supplier, memutuskan untuk menghapus suatu barang dari

inventory, mengetahui pola

pembelian konsumen, dan menentukan model penataan barang yang efektif di toserba. Pengolahan data untuk menghasilkan informasi tersebut saat ini tidak bisa dilakukan karena basis data yang ada di server dirancang hanya untuk menghasilkan laporan penjualan dan laba rugi dengan merangkum dari data transaksi dari yang ada di mesin kasir dan data detail transaksi tetap

disimpan di masing-masing mesin kasir.

2. METODE PENELITIAN Dalam pembangunan sistem ini mengikuti tahapan-tahapan berdasarkan metode yang digunakan yaitu prototype. Berikut tahapan-tahapan pembangunan sistem menggunakan metode prototype: 1. Menentukan kebutuhan

Tahapan dimana requirement atau kebutuhan sistem didefinisikan sesuai data-data fungsi dan proses yang terjadi pada sistem sebelumnya. 2. Membuat prototype

Membangun prototype dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output). 3. Evaluasi prototipe

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototype yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototype direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototype yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan Black Box.

6. Evaluasi sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi

(4)

2 sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

3. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Mining

Data mining merupakan

ekstraksi informasi yang tersirat dalam sekumpulan data. Data mining juga dapat diartikan sebagai pengekstrakan informasi baru yang diambil dari bongkahan data besar yang membantu dalam pengambilan keputusan. Istilah Data mining kadang disebut juga knowledge

discovery (Prasetyo, 2012).

Data mining merupakan salah satu tahap dalam proses pencarian pengetahuan atau KDD (Knowledge

Discovery in Database), dapat dilihat

pada Gambar 1.

Gambar 1 Data mining sebagai salah satu tahap dalam pencarian pengetahuan (Sumber : Han, 2006)

Secara umum proses Knowledge

Discoery in Database dapat

dijelaskan sebagai berikut : 1. Data cleaning

Sebelum proses Data Mining dapat dilaksanakan, perlu dilakukan proses cleaning atau pembersihan pada data yang menjadi fokus KDD. Proses

cleaning meliputi antara lain

memeriksa data yang tidak lengkap atau missing value dan mengurangi kerancuan atau

noisy.

2. Data integration

Menggabungkan berbagai sumber data yang dibutuhkan atau integration, kualitas data yang dimiliki akan sangat menentukan kualitas dari hasil

Data Mining.

3. Data selection

Pemilihan atau seleksi data yang diperlukan dari sekumpulan sumber data sebelum tahap penggalian informasi dalam KDD dimulai. Data hasil seleksi inilah yang akan digunakan untuk proses

Data mining. Disimpan dalam

suatu berkas terpisah dari sumber data.

4. Transformation

Data-data yang telah melalui proses cleaning, integration, dan

selection tidak bisa langsung

digunakan, tahap ini merupakan proses kreatif untuk merubah bentuk data kedalam bentuk yang dapat dieksekusi oleh program. Bentuk yang dibuat sangat tergantung dari informasi apa yang akan dicari dalam data tersebut.

5. Data mining

Data mining adalah proses

mencari pola atau informasi menarik dalam data dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik, metode, atau algoritma dalam Data

(5)

3 Pemilihan metode atau algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan proses KDD secara keseluruhan.

6. Interpretaion atau Evaluation Pola-pola yang diidentifikasi oleh program kemudian diterjemahkan atau diinterpretasikan kedalam bentuk yang bisa dimengerti manusia untuk membantu dalam perencanaan strategi bisnis. 3.2 Association Rule

Aturan asosiasi (Association

rules) atau analisis afinitas (afinity analysis) berkenaan dengan studi

tentang ‘apa bersama apa’. Ini bisa berupa studi transaksi di supermarket, misalnya seseorang yang membeli shampo juga membeli sabun mandi. Disini berarti shampo bersama dengan sabun mandi. Karena awalnya berasal dari studi tentang database transaksi pelanggan untuk menentukan kebiasaan suatu produk dibeli bersama produk apa, maka aturan asosiasi juga sering dinamakan market basket analysis (Santoso, 2007).

Strategi umum yang diadopsi oleh banyak algoritma penggalian aturan asosiasi adalah memecah masalah kedalam dua pekerjaan utama (Prasetyo 2012), yaitu : a. Frequent itemset generation

Tujuannya adalah mencari semua itemset yang memenuhi ambang batas atau minimum support.

Itemset ini disebut frequent itemset

(itemset yang sering muncul). Nilai

support ini diperoleh dengan rumus

dapat dilihat pada Rumus 1. 𝑆𝑢𝑝𝑝𝑜𝑟𝑡 (𝐴)

= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑀𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝐴 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖

Rumus 1 Rumus mencari nilai

support (Sumber : Kusrini, 2009)

Rumus 1 menjelaskan bahwa nilai support diperoleh dengan cara membagi jumlah transaksi yang mengandung item A dengan jumlah seluruh transaksi.

b. Rule generation

Tujuannya adalah mencari aturan atau pola dengan confidence tinggi dari frequent itemset yang ditemukan dalam langkah itemset generation. Aturan ini kemudian disebut aturan yang kuat (strong rule). Rumus untuk menghitung confidence dapat dilihat pada Rumus 2

𝐶𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 = (𝐴 → 𝐵)

= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑀𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑀𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝐴

Rumus 2 Rumus mencari nilai

confidence (Sumber : Kusrini, 2009)

3.3 Algoritma Apriori

Algoritma Apriori adalah algoritma paling terkenal untuk menemukan pola frekuensi tinggi. Pola frekuensi tinggi adalah pola-pola item di dalam suatu database yang memiliki frekuensi atau support di atas ambang batas tertentu yang disebut dengan istilah minimum

support. Pola frekuensi tinggi ini

digunakan untuk menyusun aturan assosiatif dan juga beberapa teknik data mining lainnya.

3.4 Perhitungan Data Mining Pada tahap ini algoritma Apriori yang akan digunakan untuk menentukan frequent itemset. Pada penelitian ini akan diambil contoh data sebanyak 12 transaksi dapat dilihat pada Tabel 1. Batasan

minimum support yang diberikan

yaitu 20% atau 20 × 10010 yaitu 2 dan batasan confident yaitu 60 %.

(6)

4 Tabel 1 Contoh data transaksi

setelah tahap transformation Tanggal No Transaksi Item 1 Item 2 item 3 Item 4 Item 5 Item 6 10/1/2013 132359 J G I H 10/2/2013 132645 G H E 10/2/2013 132732 J I 10/26/2013 136796 O I H 10/26/2013 136807 G I K H E R 10/27/2013 136933 J I H E 11/30/2013 137002 G H E X 11/1/2013 137621 G I H E 11/3/2013 138071 F A K H U 11/10/2013 139068 D A I H 11/14/2013 139519 D H E 11/29/2013 140473 G W I H

Penelusuran database pertama digunakan untuk menghitung nilai

support masing-masing item dan

menghapus item yang nilai support nya kurang dari minimum support yang telah ditentukan yaitu 2. Hasil dari penelusuran pertama ini adalah diketahuinya jumlah frequensi kemunculan setiap item pada data transaksi dan digunakan untuk mengurutkan item berdasarkan frequensi kemuculan yang paling tinggi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Tabel frequensi setiap item

Dari hasil tersebut diperoleh

item yang memiliki frequensi diatas

minimum support > 2 yaitu

A,D,E,G,H,I,K dan J yang diberi nama Frequent List dapat dilihat

pada tabel 4. Frequent List inilah yang akan berpengaruh pada perhitungan selanjutnya, sedangkan

item yang nilai supportnya < 2 akan

dihapus yaitu F,O,R,W,X dan U. tabel dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Frequent List

Item Support Confident

A 2 122 = 0,16 D 2 122 = 0,16 E 6 126 = 0,5 G 6 126 = 0,5 H 11 1112 = 0,91 I 8 128= 0,67 K 2 122= 0,16 J 3 123= 0,25

Dari hasil tersebut diperoleh item kombinasi yang memiliki minimum

support <2, tabel kombinas per item

dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil kombinasi per item Item Frequensi A,D 2 A,E 2 A,G 2 A,H 2 A,I 2 A,K 2 A,J 2 D,E 2 D,G 2 D,H 2 D,1 2 D,K 2 D,J 2 E,G 6 E,H 6 E,I 6 E,K 6 E,J 6 G,H 6 G,I 6 G,K 6 Item Frequensi A 2 D 2 E 6 F 1 G 6 H 11 I 8 K 2 O 1 R 1 W 1 X 1 J 3 U 1

(7)

5 Tabel 4 Hasil kombinasi per item

(lanjutan) Item Frequensi G,J 6 H,I 11 H,K 11 H,J 11 I,K 8 I,J 8 K,J 2

Dari hasil tersebut diperoleh item kombinasi yang memiliki

minimum support >2 dan mencari minimum confident yaitu 50 %, tabel

dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Kombinasi item dengan

support dan confident

Item Support Confident A,D 2 12 ⁄ = 0,16 1⁄ X 100 = 50% 2 A,E 2 12 ⁄ = 0,16 0 A,G 2 12 ⁄ = 0,16 0 A,H 2 12 ⁄ = 0,16 2⁄ X 100 = 100% 2 A,I 2 12 ⁄ = 0,16 1⁄ X 100 = 50% 2 A,K 2 12 ⁄ = 0,16 1⁄ X 100 = 50% 2 A,J 2 12 ⁄ = 0,16 0 D,E 2 12 ⁄ = 0,16 1⁄ X 100 = 50% 2 D,G 2 12 ⁄ = 0,16 0 D,H 2 12 ⁄ = 0,16 2⁄ X 100 = 100% 2 D,1 2 12 ⁄ = 0,16 1⁄ X 100 = 50% 2 D,K 2 12 ⁄ = 0,16 0 D,J 2 12 ⁄ = 0,16 0 E,G 6 12 ⁄ = 0,5 4⁄ X 100 = 66,7% 6 E,H 6 12 ⁄ = 0,5 6⁄ X 100 = 100% 6 E,I 6 12 ⁄ = 0,5 3⁄ X 100 = 50% 6 E,K 6 12 ⁄ = 0,5 1⁄ X 100 = 16,7% 6 E,J 6 12 ⁄ = 0,5 1⁄ X 100 = 16,7% 6 G,H 6 12 ⁄ = 0,5 6⁄ X 100 = 100% 6 G,I 6 12 ⁄ = 0,5 4⁄ X 100 = 66,7% 6 G,K 6 12 ⁄ = 0,5 1⁄ X 100 = 16,7% 6 G,J 6 12 ⁄ = 0,5 1⁄ X 100 = 16,7% 6 H,I 11 12 ⁄ = 0,91 7⁄ X 100 = 63,6% 11 H,K 11 12 ⁄ = 0,91 2⁄ X 100 = 18,1% 11 H,J 11 12 ⁄ = 0,91 2⁄ X 100 = 18,1% 11 I,K 8 12 ⁄ = 0,67 1⁄ X 100 = 12,5% 8 I,J 8 12 ⁄ = 0,67 3⁄ X 100 = 37,5% 8 K,J 2 12 ⁄ = 0,16 0

Dari hasil tersebut diperoleh

item kombinasi yang memiliki

frequensi diatas minimum support > 2 dan memiliki confident 60 % yaitu A,D , A,H , A,I , A,K , D,E , D,H , D,I , E,G , E,H , E,I , G,H , G,I dan H,I dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Kombinasi item Item Support Confident A,H 2 12 ⁄ = 0,16 2⁄ X 100 = 100% 2 D,H 2 12 ⁄ = 0,16 2⁄ X 100 = 100% 2 E,G 6 12 ⁄ = 0,5 4⁄ X 100 = 66,7% 6 E,H 6 12 ⁄ = 0,5 6⁄ X 100 = 100% 6 E,I 6 12 ⁄ = 0,5 3⁄ X 100 = 50% 6 G,I 6 12 ⁄ = 0,5 4⁄ X 100 = 66,7% 6 H,I 11 12 ⁄ = 0,91 7⁄ X 100 = 63,6% 11

3.5 Analisis Kebutuhan Pengguna Rancangan sistem ini dituntut agar fleksibel, efektif dan efisien bagi pengguna aplikasi yaitu kepada user sebagai pengguna tunggal yang melakukan pencarian pola yang tersembunyi dalam data transaksi. Dengan karakteristik pengguna dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Karakteristik pengguna (User) No Nama Pengguna Kebutuhan 1 User atau pengguna tunggal Dapat melihat data transaksi sebelum maupun sesudah tahap preprocessing, data statistic pembelian bulan Oktober-Desember 2013, melakukan pencarian pola pada data transaksi dan menyimpan pola yang ditentukan. 4. IMPLEMENTASI

Implementasi antarmuka dibuat menggunakan tools Microsoft Visual

(8)

6

Basic.Net 2010 dan DotNetBar 10.3.0.2. Implementasi antarmuka

merupakan bagian dari pengolahan implementasi yang disajikan untuk pengguna, dalam hal ini pengguna adalah staff atau manager supermarket yang ingin melihat pola beli konsumen.

A. Form halaman utama

Form halaman utama

didalamnya terdapat beberapa button, diantaranya yaitu data mining, inventory, statistic, about, profile dan exit. User interface untuk halan

utama dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Form halaman utama Pada halaman utama terdapat 6 menu yaitu data mining, inventory, statistic, about, profile dan exit. Jika pengguna mengklik menu-menu yang terdapat pada halaman ini maka akan muncul berabgai form sebagai berikut:

a. Menu data mining akan diarahkan pada form 1

b. Menu inventory akan diarahkan pada form 4

c. Menu statistic akan diarahkan pada form 9

d. Menu about akan diarahkan pada form 10

e. Menu profile akan diarahkan pada form 11

B. Form data mining

Didalam form data mining

berisikan tentang data transaksi asli yang diolah dengan menggunakan

perhitungan algoritma apriori yang menghasilkan pola beli konsumen yang kemudian hasil dari penghitungan itu digunakan sebagai acuan managemen inventory. User

Interface data mining utama dapat

dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Form Data Utama Setelah meload data utama yang telah ditransform ke dalam bentuk binner kemudian data tersebut dihitung menggunakan algoritma apriori untuk menentukan support dan confident, seperti pada Gambar 3.

Gambar 3 Form Algoritma Apriori C. Form inventory

Didalam form inventory berisikan tentang sistem penyetokan pada toserba BORMA. User Interface

invetory utama dapat dilihat pada

(9)

7 Gambar 4 Form inventory

D. Form report stock barang

Didalam form report stock barang berisikan hasil print out sistem penyetokan pada toserba BORMA.

User Interface report stock barang

dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Form report stock barang E. Form detail item per merk

Didalam form detail item per

merk berisikan rincian item per merk

dengan jumlah safety stock untuk sistem penyetokan pada toserba BORMA. User Interface detail item

per merk dapat dilihat pada Gambar

6.

Gambar 6 Form detail per merk F. Form statistic detail per mek

Didaam form statistic berisikan tentang statistik penjualan barang per

merk pada tiap bulannya. User Interface untuk statistic dapat dilihat

pada Gambar 7.

Gambar 7 Form statistic per merk G. Form report detail per merk

Didalam form report per merk berisikan hasil print out sistem penyetokan per merk pada toserba BORMA. User Interface report dapat dilihat pada Gambar 8.

(10)

8 Gambar 8 Form report per merk H. Form statistic

Didaam form statistic berisikan tentang statistik penjualan barang yang berhubunga.. User Interface untuk statistic dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Form statistic 5. PENGUJIAN

Pada tabel data transaksi yang telah diurutkan sesuai dengan confident tiap barang dengan nilai support, hal ini akan sangan sulit dilakukan apabila menggunakan perhitungan manual karena sangan banyak. Kemudian algoritma Apriori dibangkitkan untuk melihat pola-pola pembelian konsumen yang hasilnya dapat dilihat pada tabel association

rule. Pola-pola yang dtemukan yang

memenuhi minimum confidence

yaitu sebesar dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.2 Hasil pengujian kebutuhan fungsional

Berdasarkan hasil pengujian dengan semua kasus uji yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pengujian terhadap Aplikasi Data Mining Algoritma Apriori sesuai dengan spesifikasi pengujian yang telah ditetapkan, dan untuk semua kasus uji yang dilakukan dinyatakan berhasil.

6. KESIMPULAN

Data transaksi yang tersimpan dapat lebih dimanfaatkan dengan menggunakan Aplikasi Data Mining Algoritma Apriori yang dapat mencari informasi yang tersembunyi dalam data transaksi yaitu pola beli konsumen. Informasi ini dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil sebuah kebijakan dan strategi bisnis seperti menentukan penyetokan barang yang optimal. Hasil dari pengolahan data transaksi 2 bulan Oktober dan November 2013 di BORMA Cipadung, dengan batasan minimum support 20% dan

confident sebesar 40%, ditemukan

pola beli konsumen tertinggi yaitu No

Deskripsi Kebutuh

an

Hasil

Reaksi Sistem Keterangan Sukses Gagal

1 Data

Mining

Tampil form data utama kemudian menghitung nilai support dan nilai confident dan diterjemahkan ke dalam pola pembelian

Untuk mencari pola yang tersembunyi dalam data transaksi 2 Inventory √ Tampil form inventory association barang dan juga tampil detail barang per merk Untuk melihat sistem penyetokan 3 Statistik pembelia n √

Tampil form statistic barang yang berhubungan dalam pembelian 2 bulan Untuk melihat data statistik pembelian 4 About √ Tampil sekilas informasi aplikasi Untuk melihat informasi aplikasi 5 Profil singkat BORMA √

Tampil sekilas profile BORMA Untuk melihat profil singkat BORMA

(11)

9 jika membeli Deterjen, maka akan membeli Mie dengan nilai support 661 dan nilai confident tertinggi yaitu 47,8%.

DAFTAR PUSTAKA

Erwin, 2009, Analisis Market Basket

dengan Algoritma Apriori

dan FP-Growth, Malang:

Fak. Ilmu Komp Univ. Brawijaya.

Gunadi, Goldie., Dana Indra S., 2012, Penerapan Metode

Data Mining Market Basket Analysis Terhadap Data

Penjualan Produk Buku

Dengan Menggunakan

Algoritma Apriori dan

Frequent Patern Growth (FP-GROWTH), Jakarta : Jur Ilmu

Komputer Universitas Indonesia.

Han, Jiawe, Micheline K., 2006,

Data Mining Concepts and Techniques Seconds Edition,

San Fransisco: Morgan Kaufmann Publisher.

Huda, Nuqson M., 2010, Aplikasi

Data Mining untuk

Menampilkan Informasi

Tingkat Kelulusan

Mahasiswa, Semarang:

FMIPA UNDIP.

Kusrini, Emha Taufiq L., 2009,

Algoritma Data Mining,

Yogyakarta : Penerbit ANDI. Kusumo, Dana S., Moch. Arief B,.

Dhinta D., 2003, Data

Mining Dengan Algoritma

Apriori Pada RDBMS

Oracle, Bandung :

Jur.Teknik Informatika STT Telkom.

Santosa, B., 2007, Data Minning

Teknik Pemanfaatan Data

untk Keperluan Bisnis,

Yogyakarta : Graha Ilmu. Syaifullah, M. A., 2010,

Implementasi Data Mining Algoritma Apriori Pada Sistem Penjualan, Yogyakarta :Jur Teknik Informatika AMIKOM. Prasetyo, E., 2012, Data Mining

Konsep dan Aplikasi

Menggunakan Matlab,

Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Presman, R. S., 2001, Software

Engineering Fifth Edition, Boston :

Gambar

Gambar 1 Data mining sebagai  salah satu tahap dalam pencarian  pengetahuan (Sumber : Han, 2006)
Tabel 2. Tabel frequensi setiap item
Tabel 5  Kombinasi item dengan  support dan confident
Gambar 1 Form halaman utama  Pada halaman utama terdapat 6  menu yaitu data mining, inventory,  statistic, about, profile dan exit
+3

Referensi

Dokumen terkait

Atas dasar diatas, dalam hal ini, sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat ialah dengan adanya bentuk pelayanan sosial bagi para generasi

Metode yang digunakan dalam analisis terhadap peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat adalah metode

Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4 siswa untuk melakukan analisa soal tentang percepatan, kecepatan, dan kelajuan dalam gerak lurus

Dalam tulisan ini akan digunakan Teorema Fundamental Calculus of Variations dan Lemma Fundamental Calculus of Variations untuk mencari extremal fungsional yang tergantung

1 SK Sungai Sayong Bahasa Melayu - SK GPK Kurikulum Ketua Panitia SK Inas Bahasa Melayu - SK GPK Kokurikulum SU Kelab/Sukan Permainan 2 SK Kulai Matematik - SK

Sesuai dengan telaah teoritis yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya tentang pengaruh variabel moderasi budaya organisasi dan komitmen organisasi pada hubungan

terjemah ke penerjemah tersumpah à legalisir Kemenkumham (terjemahan) à legalisir Kemenlu (terjemahan) à Legalisir Kedubes Austria (asli dan terjemahan).

Keuangan Syariah , (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h.173.. dilakukan dalam jangka waktu tertentu, dengan bagi hasil yang keun tungannya berdasarkan kesepakatan bersama.