• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE STORY READING PADA KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Story Reading Pada Kelompok B Di KBI-RA Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE STORY READING PADA KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Story Reading Pada Kelompok B Di KBI-RA Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE STORY READING PADA KELOMPOK B

DI KBI-RA TAQIYYA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Di Susun Oleh : PUJI ASTUTIK

A520100008

PROGAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos 1- Pabelan, Kartosura Telp. (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir :

Nama : Drs.Ilham Sunaryo,M.Pd

NIP/NIK : 354

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :

Nama : Puji Astutik

NIM : A520100008

Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Judul Skripsi :Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Story

Reading Pada Kelompok B Di Kbi-Ra Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 19 Februari 2014 Pembimbing

(3)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

BISMILLAHIRROKHMANIRROKHIM

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Puji Astutik

Nim : A 520100008

Fakultas / Jurusan : FKIP / Pendidikan Anak Usia Dini

Jenis : Skripsi

Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui

Metode Story Reading Pada Kelompok B Di KBI-RA

TAQIYYA Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.

Dengan ini menyatakan saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalita kepada Perpustakaan UMS atas penulisan

karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih manfaatkan atau mengalih formatkan

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendiskripsikannya, serta

menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada

Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melihatkan

pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atau

pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 19 Februari 2014

Yang menyatakan

(4)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI METODE STORY READING PADA KELOMPOK B

DI KBI-RA TAQIYYA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014.

Puji Astutik, A 520100008, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2014, XV+124 Halaman.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa melalui metode story reading pada kelompok B di Kbi-Ra Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013 / 2014. Subyek penelitian anak kelompok B dengan jumlah 15 anak terdiri dari 5 laki-laki dan 10 perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini bersifat kolaborasi antara peneliti dan guru. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan lebih sedikit dilaksanakan selama II siklus yang terdiri dari 6 pertemuan, dalam I siklus dilaksanakan 3 pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan adalah kemampuan bahasa dan metode story reading (membaca buku cerita). Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan teknik analisa komperatif dengan cara membandingkan kemampuan bahasa anak dengan indikator kinerja pada setiap siklus. Hasil penelitian dari kemampuan bahasa melalui metode story reading sebelum dilakukan tindakan pencapaian prosentase sebesar 37,2%, pada Siklus I prosentasenya mencapai 70,8%, yang artinya kemampuan bahasa anak mulai berkembang, karena peneliti menargetkan pada siklus I sebesar 70%. pada siklus II prosentasenya mencapai 91,5 % .

Kata Kunci : Kemampuan Bahasa, Metode Story Reading.

(5)

A. PENDAHULUAN

Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir hingga

berusia kurang lebih delapan (0-8) tahun. Dalam kelompok ini dicakup bayi hingga

anak kelas III SD. Pengertian ini didasarkan pada pandangan bahwa proses

pendidikan dan pendekatan pola asuh anak kelas I, II, dan III hampir sama dengan

pola asuh anak usia dini sebelumnya. Berdasarkan Permendiknas Undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 menyatakan bahwa

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan

jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

lanjut.

Berdasarkan Peratuan Pemerintah Pendidikan Nasional No.58 tahun 2009

tentang standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini meliputi bidang pengembangan

pembiasaan antara lain : (1) Aspek perkembangan nilai agama dan moral; (2) Aspek

perkembangan fisik; (3) Aspek perkembangan kognitif; (4) Aspek perkembangan

bahasa; dan (5) Aspek soaial emosional.

Metode Story Reading itu sangat penting karena dapat mengasah kecerdasan

dan perkembangan bahasa anak pada kelompok B Di KBI-RA Taqiyya Kartasura.

Aktivitas membaca tidak terbatas pada buku pelajaran. Tetapi, aktivitas membaca

memiliki cakupan yang luas. Hal ini karena bahan bacaan dapat meliputi majalah,

surat kabar, buku sains, buku cerita, atau komik.

Untuk membuat aktivitas membaca menjadi suatu kegemaran, hal yang harus

dimiliki oleh seseorang adalah minat membaca. Artinya ada anak yang mampu

berbahasa lisan dan ada yang sedang serta ada yang sulit untuk berbahasa lisan.

Padahal inti berbahasa lisan mengeluarkan ide, gagasan, atau pendapat kepada orang

lain. Oleh sebab itu seorang guru TK harus berusaha dengan berbagai cara untuk

meningkatkan keterampilan berbahasa lisan anak. Peningkatan kualitas pendidikan

di TK, ditentukan beberapa faktor penentu keberhasilan, yaitu melalui Metode Story

Reading Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Pada Kelompok B Di

Kbi-Ra Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014”.

Perkembangan Bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus

dimiliki anak, terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia dan karakteristik

(6)

hidup dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi. Bahasa adalah

suatu sistem simbol untuk berkomunikasi yang meliputi fonologi (unit suara),

sintaksis (tata bahasa), semantik (variasi arti), dan pragmatik (penggunaan) bahasa.

Dengan bahasa anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran, maupun

perasaannya pada orang lain. Dalam perkembangan bahasa anak usia dini meliputi

perkembangan berbicara, menulis, membaca, dan menyimak.

Membaca merupakan ketrampilan bahasa tulis yang bersifat reseptif.

Kemampuan membaca termasuk kegiatan yang kompleks dan melibatkan berbagai

ketrampilan. Jadi, kegiatan membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang

terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata,

menghubungkan dengan bunyi, maknanya serta menarik kesimpulan mengenai

maksud bacaan. Proses yang dialami dalam membaca adalah berupa penyajian

kembali dan penafsiran suatu kegiatan dimulai dari mengenali huruf, kata,

ungkapan, frase, kalimat, dan wacana serta menghubungkannya dengan bunyi dan

maknanya.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru Pada Kelompok B Di

Kbi-Ra Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa sebagian

besar anak masih rendah adalah keterampilan berbahasanya, terutama berbicaraya

hal ini terlihat anak belum mampu menyebutkan kembali 4-5 kata. Disamping itu

anak belum dapat menyebutkan benda-benda yang ada disekitarnya, selain itu anak

belum bisa menunjukkan keterampilan dalam bercerita, memimpin barisan, dan

berbicara dengan teman-temannya dan jika disuruh tampil di depan kelas, sangat

minim sekali anak yang berani menunjukkan keterampilan berbicara di depan

teman-temannya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca terkait dengan

(1) pengenalan huruf atau aksara, (2) bunyi dari huruf atau rangkaian huruf-huruf,

dan (3) makna atau maksud, dan (4) pemahaman terhadap makna atau maksud

berdasarkan konteks wacana.

Berdasarkan uraian diatas untuk melihat keefektifan dari berbagai macam

model kegiatan pembelajaran yang ada, kegiatan pembelajaran Anak Kelompok B

Di KBI-RA Taqiyya yang bervariasi, maka peneliti melakukan penelitian dengan

(7)

B. METODE PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan Pada Kelompok B Di

Kbi-Ra Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan

secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru kelas dan peneliti untuk

menyamakan pemahaman, kesepakatan, tentang permasalahan, pengambilan

keputusan yang melahirkan kesamaan tindakan (Action) bertujuan

meningkatkan keaktifan dan kreativitas anak.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada semester satu dari bulan November

sampai Februari Tahun Ajaran 2013/2014.

3. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Sukmadinata (2011 : 140) mengatakan penelitian tindakan merupakan suatu

pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam

kegiatannya sendiri (Dalam pendidikan dilaksanakan oleh guru, Dosen,

Kepala Sekolah, konselor ) dan mengumpulkan data tentang pelaksanaan

kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi, untuk kemudian

menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif.

Suatu penelitian yang bersifat proaktif situasional, kondisional dan kontekstual

berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran

sehari-hari di Kbi-Ra Taqiyya Kartasura.

4. Populasi/sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah Siswa kelompok B di Kbi-Ra Taqiyya

Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014. Jumlah siswa dikelompok B tersebut

adalah 15 anak, terdiri 5 siswa putra dan 10 siswi putri. Peneliti memilih

kelompok B karena kelompok ini akan segera menuju jenjang pendidikan

dasar.

5. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah Upaya Kemampuan Bahasa Melalui

Metode Story Reading Pada Kelompok B di Kbi-Ra Taqiyya Kartasura Tahun

Ajaran 2013/2014, dengan kata kunci: Kemampuan Bahasa, Metode Story

(8)

6. Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Alat dan Teknik Pengumpulan Data yang digunakan adalah Buku Cerita,

Observasi, Catatan Lapangan dan Dokumentasi.

7. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti teknik analisis data yang

digunakan diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan dari analisis data.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti sebanyak dua siklus, yang

masing-masing siklus dilakukan tiga kali pertemuan dengan kegiatan yang dilakukan

adalah Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalu Metode Story Reading. Prasiklus

dilaksanakan pada 8 januari 2014, Siklus 1 dilaksanakan pada 13, 15, 20 januari 2014,

adapun dalam kegiatan Story Reading yang dilakukan dalam empat tahapan, yaitu

tahap perencanaan, tahap tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum melakukan

kegiatan peneliti menyiapkan berbagai tahap perencanaan yang diantaranya membuat

RBP, lembar pedoman observasi dan mempersiapkan media pembelajaran.

Pertemuan pertama pada siklus 1 dilaksanakan pada hari senin 13 januari 2014

kegiatan berlangsung selama ± 60 menit, yaitu dari pukul 08.00 sampai pukul 09.00

dengan kegiatan Anak mampu menjawab huruf yang diperlihatkan guru dan cara

mengucapkan dengan jari yaitu Anak mengenal huruf vocal dan konsonan.

Sedangkan Pertemuan kedua pada siklus 1 dilaksanakan pada hari rabu 15 januari

2014 dengan kegiatan Anak mampu mengetahui alur cerita atau isi dalam buku cerita

yaitu Anak mengenal suku kata yang ada pada buku cerita tersebut. Sedangkan

Pertemuan ketiga pada siklus 1 dilaksanakan pada hari senin 20 januari 2014 dengan

kegiatan Anak mampu menghafal 4-5 urutan kata yaitu Menggunakan kata – kata

yang menunjukkan urutan dari isi cerita.

Sedangkan pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari senin 22

januari 2014 kegiatan berlangsung selama ± 60 menit, yaitu dari pukul 08.00 sampai

pukul 09.00 dengan kegiatan Anak mampu mengekspresikan perasaan yang dialami

dalam cerita tersebut yaitu anak maju kedepan dihadapan teman-teman dengan

mengekspresikan perasaan susah, sedih, dan senang. Sedangkan pertemuan kedua

siklus II dilaksanakan pada hari senin 27 januari 2014 dengan kegiatan Menceritakan

(9)

mengungkapkan pendapat tentang macam pekerjaan yang ada didalam buku cerita.

Sedangkan pertemuan ketiga pada siklus II dilaksanakan pada hari selasa 28 januari

2014 dengan kegiatan Anak disuruh maju satu-satu dihadapan guru untuk membaca

cerita didalam buku cerita dari awal sampai akhir.

Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa kemampuan bahasa anak sebelum

tindakan sampai siklus II menunjukkan peningkatan karena penerapan metode story

reading ini dapat membuat anak menjadi lebih bertindak eksploratif, sehingga anak

menjadi lebih aktif dan anak merasa senang dalam pembelajaran. Menurut Ferguson

(Solehuddin, 2000: 91) dalam penelitiannya pada tahun 1979 (dalam situs

http://malpalenisatriana.wordpress.com/2009/11/28/pengaruh

penggunaan-metode-bercerita-dengan-gambar-dalam-meningkatkan-kemampuan-membaca-dini/)

mengatakan bahwa metode bercerita dengan gambar dari gambar-gambar itu jelas

pesannya hingga tidak mudah disalahtafsirkan dan tradisi dapat dipertahankan untuk

waktu yang sangat lama dan hanya sedikit mengalami perubahan. Hal ini

menunjukkan manusia prasejarah yang menciptakan metode bercerita dengan gambar

gambar prasejarah hingga memungkinkan terjadinya komunikasi dengan metode

bercerita dengan gambar itu memiliki kemampuan berfikir abstrak dengan gambar

khususnya imaji konkrit indera lainnya umumnya: raba-rasa-gerak-dengar-rupa- dan

sebagainya. Kemudian berkembang tercipta lagi tulisan yang bermula sebagai

pictograph gambar yang disederhanakan menjadi tulisan yang terus berkembang.

Berpikir bukan hanya dengan bahasa kata, tetapi juga dengan bahasa rupa (bahasa

gambar), kedua kegiatan ini sebenarnya sekaligus bercerita atau membaca melalui

bahasa rupa (gambar) dan bahasa kata (tulisan). Membacakan cerita yang menarik

pada anak akan membuat anak menjadi tahu bahwa dalam cerita atau bacaan itu ada

sesuatu hal yang menarik baginya, sehingga anak ingin lebih mengetahui sendiri apa

yang terdapat dalam cerita tersebut. Hal ini sama artinya dengan menumbuhkan minat

membaca anak dan meningkatkan kegemaran membacanya semakin baik.

D. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti dilapangan dapat disimpulkan

bahwa Metode Story Reading dapat mengembangkan Kemampuan Bahasa

khususnya pada Anak Kelompok B di KBI-RA TAQIYYA Kartasura. Hal ini

(10)

anak, dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II, yakni sebelum tindakan

kemampuan bahasa anak sebesar 37,2% ini menunjukkan kemampuan bahasa

anak belum berkembang, pada siklus I kemampuan bahasa anak meningkat

menjadi 70,8% artinya kemampuan bahasa mulai berkembang dan pada siklus II

kemampuan bahasa anak sebesar 91,5% artinya kemampuan bahasa anak

berkembang sesuai harapan.

Kemampuan Bahasa yang dapat ditingkatkan dengan pembelajaran Metode

Story Reading pada penelitian ini adalah Kemampuan Bahasa Anak dalam

membaca buku cerita secara kritis antara lain anak dapat membedakan fakta dan

non fakta, anak dapat mengambil keputusan dalam hasil percobaan melakukannya

sendiri, anak mengambil kesimpulan, anak mampu menjelaskan sebab akibat dari

isi buku cerita tersebut.

2. Implikasi

Berkaitan dengan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat

dikemukaan implikasi hasil penelitian sebagai berikut :

1. Memberikan informasi kepada guru untuk dapat memberikan pembelajaran

yang menarik dengan melakukan kegiatan membaca buku cerita sederhana

sebagai salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan bahasa.

2. Memberikan motivasi kepada guru untuk menciptakan pembelajaran yang

menarik bagi anak. Dan dapat menggunakan alat atau media yang menarik dan

sesuai dengan apa yang akan dicapai untuk anak didiknya.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang berupaya meningkatkan

Kemampuan Bahasa Anak Melalui Metode Story Reading. Penelitian dengan

menggunakan pembelajaran Metode Story Reading dikarenakan dapat membuat

pembelajaran menjadi menarik dan membuat anak semakin bersemangat sehingga

anak dapat bereksplorasi dengan leluasa.

3. Saran

1. Kepada Kepala Sekolah

Kepala sekolah hendaknya menyediakan alat atau media story reading

yang lebih lengkap dan variatif, sehingga pembelajaran bahasa lebih

menyenangkan dan dapat berjalan lancar.

2. Kepada Guru Kelas

Guru hendaknya menerapkan metode story reading dalam proses

(11)

3. Kepada Peneliti Berikutnya

Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian yang memiliki judul sama

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Adrienne Katz. 1997. Membimbing Anak Belajar Membaca. Surakarta : Arcan.

Danar Santi. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini, Antara Teori Dan Praktik. Jakarta: PT.

Indeks.

Drs. S. Margono. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dwi Sunar Prasetyono. 2008. Gemar Membaca Pada Anak Sejak Dini. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Kurrien, Zakiya, 2004. Memberdayakan Anak Belajar. Surabaya: Plan Indonesia.

Maimunah Hasan, 2009. Pendidikan Anak Usia Dini.Yogyakarta: Diva Press.

Mary Leonhardt. 2001. 99 Cara Menjadi Anak Anda “Kerajingan” Membaca. Surakarta:

Kaifa.

Moeslichatoen R, 1996. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Rineka.

Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nurbiana Dhieni,dkk. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas terbuka.

. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Permendiknas. 2009. Standar Pendidikan Anak Usia. Jakarta: Depdiknas.

Prof. Dr. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta, cv.

Prof. Dr. Dp. Tampubolon. 1995. Kemampuan Membaca “Teknik Membaca Efektif Dan

Efisien. Bandung: Angkasa.

Prof Dr Nana Syaodih Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Rosda.

Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

(13)

. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sri Indarti. 2012.”Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercerita

Dengan Permainan Kartu Bergambar Pada Anak Tk Trisula Perwari Klaten Tahun

2011/2012”(Skripsi S-1 Progdi PG-PAUD). Surakarta: FKIP Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Sri Wahyu Pujiati. 2011.“Upaya Meningkatan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Story

Reading Pada Anak Kelompok B di Tk Aisyiyah Keprabon Surakarta Tahun Ajaran

2013 / 2014” (Skripsi S-1 Progdi PG-PAUD). Surakarta: FKIP Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Syamsuddin AR. Vismaja S. Damaianti. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Jakarta: Rosda.

Tadkiroatun Musfiroh, S.Pd, M. Hum. 2005. Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta:

indeks.

. 2008. Cerita Untuk Anak Usia Dini.

Yogyakarta: Tiara Wacana.

Umprodipaud, 2010.

http://umprodipaud.blogspot.com/2010/11/pengembangan-kemampuan-berbahasa-anak.html 12.46. (diunduh pada jam 12.46 Hari Sabtu, 23 November 2013).

Malpalenisatriana, 2009. http://malpalenisatriana.wordpress.com/2009/11/28/

pengaruh-penggunaan-metode-bercerita-dengan-gambar-dalam

meningkatkan-kemampuan-membaca-dini/ (diunduh pada jam 05.35 Hari Kamis, 06 Februari 2014).

Abyfarhan, 2011. http://www.abyfarhan.com/2011/12/faktor-faktor-pengaruh-

perkembangan.html#ixzz2uwRgJb5B (diunduh pada jam 05.32 Hari selasa, 04 Maret

Referensi

Dokumen terkait

Uji cepat atau deteksi cepat dengan pemanfaatan frekuensi bunyi diharapkan dapat menghasilkan metode pengujian terbaru untuk mengetahui mutu benih secara cepat, dengan

Ada tiga metode yang dilakukan dalam penelitian ini yakni : a) Metode Matematika untuk mencari fungsi massa peluang sebaran titik secara acak dalam ruang, yakni

Unsur yang amat penting dalam pembelajaran adalah metode mengajar dan media pengajaran, kedua aspek ini sangat berkaitan karena bila kedua unsur tersebut digabungkan atau dalam

Guna membatasi adanya berbagai macam masalah yang timbul dan untuk memecahkannya dengan baik, maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah sebagai

Berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, dalam perkara anak nakal, penuntut umum, penasehat hukum, pembimbing kemasyarakatan,

Indikator dalam penelitian ini adalah diharapkan dengan menggunakan metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak didik KBTKIT

Adaptasi tidak sukar, apabila selalu disa- dari bahwa suatu teknologi dikembangkan (le- bih lanjut) selalu berdasarkan suatu dorongan dan motivasi untuk mencapai sesuatu. Dorong an

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Status Ekonomi Keluarga terhadap Motif Menikah Dini di Perdesaan adalah benar karya saya dengan arahan dari