• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis faktor dan proses keputusan pembelian produk perwatan tubuh Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis faktor dan proses keputusan pembelian produk perwatan tubuh Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor"

Copied!
199
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR DAN PROSES KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK PERAWATAN TUBUH

Kendedes Princess Ritual

DI MARTHA TILAAR SALON DAY SPA BOGOR

SKRIPSI

ASTRI MIRANTI H34077008

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

i RINGKASAN

Astri Miranti. Analisis Faktor dan Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Dibawah bimbingan Rita Nurmalina)

Memanjakan, merawat dan mempercantik diri merupakan kebutuhan setiap wanita. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan adanya pengaruh dari budaya luar yang masuk dan diadopsi, kegiatan merawat tubuh dan mempercantik diri pun bergeser menjadi suatu gaya hidup (lifestyle) masyarakat. Terutama di kota-kota besar, konsumen rela mengeluarkan uang yang lebih banyak demi terpenuhinya kebutuhan tersebut. Kendedes Princess Ritual

merupakan salah satu perawatan tubuh yang favorit di Martha Tilaar Salon Day Spa karena merupakan perawatan tubuh yang lengkap. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual antara lain adalah membersihkan kotoran dan mengangkat sel-sel kulit mati, menghaluskan dan membersihkan kulit, mengurangi ketegangan otot, memperlancar peredaran darah, membuat rileks tubuh, membersihkan dan mengurangi bau tak sedap pada daerah kewanitaan, mengurangi cairan lendir yang berlebih, dan mencegah penumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan keputihan didaerah kewanitaan.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi karakteristik pengunjung yang datang ke Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor; (2) menganalisis proses keputusan pembelian produk perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual oleh konsumen Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor dan (3) mengelompokan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian produk perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor.

Penelitian dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor, tepatnya terletak dijalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011. Responden yang diambil sebanyak 80 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel convenience atau sesuai dengan kenyamanan dan kemudahan untuk dilakukan penelitian. Sebelum pembagian kuesioner dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap 10 pengunjung Martha Tilaar Salon Day Spa yang melakukan perawatan tubuh.

(3)

ii informasi yang diberikan sangat penting dan yang paling mempengaruhi pengunjung untuk melakukan perawatan tubuh adalah diri sendiri, yang menjadi pertimbangan pengunjung adalah pelayanan terapis dan proses yang digemari adalah ratus karena pada perawatan tubuh lain tidak ada. Pembelian dilakukan secara terencana, sebanyak 2-4 kali dalam sebulan dan pengunjung menyiapkan anggaran antara 400.000 rupiah sampai dengan 500.000 rupiah untuk melakukan perawatan tubuh. Setelah melakukan perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual

100 persen pengunjung merasa puas, jika Martha Tilaar salon sedang tutup maka pengunjung akan menunda melakukan perawatan tubuh sampai Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor buka kembali, jika harga perawatan mengalami kenaikan maka pengunjung akan tetap melakukan perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual dan pengunjung akan merekomendasikan perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar kepada teman atau keluarga.

(4)

ANALISIS FAKTOR DAN PROSES KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK PERAWATAN TUBUH

Kendedes Princess Ritual

DI MARTHA TILAAR SALON DAY SPA BOGOR

ASTRI MIRANTI H34077008

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

Judul Skripsi : Analisis Faktor dan Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual

di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor Nama : Astri Miranti

NIM : H34077008

Disetujui, Pembimbing

Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS NIP. 19550713 198703 2 001

Diketahui

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Managemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, Ms NIP. 19580908 198403 1 002

(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Faktor dan Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks yang tercantum dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juli 2011

Astri Miranti

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 16 Maret 1986. Penulis adalah anak kedua dari pasangan Bapak H. Paturochman dan Ibu Hj. R. Ade Sri Ratnawati, SPd.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN.Sempur Kaler pada tahun 1998 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2001 di SMPN 5 Bogor. Pendidikan lanjutan menengah atas di SMAN 6 Bogor diselesaikan pada tahun 2004 dan pendidikan Diploma tiga Ekowisata diselesaikan pada tahun 2007 di Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor dan Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor”

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik pengunjung Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor, menganalisis proses keputusan pembelian produk perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual dan mengelompokan faktor-faktor dalam pembelian produk perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual dan melihat kesesuaian antara keadaan aktual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor dan harapan pengunjung di Martha Tilaar salon Day Spa .

Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1.Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

2.Dr. Ir. Ratna Winandi, MS selaku dosen penguji pada ujian siding penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3.Arif Karyadi, SP yang telah menjadi pembimbing akademik dan seluruh dosen dan staf Departemen Agribisnis.

4.Orangtua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan cinta kasih dan doa yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan terbaik.

5.Pihak pengelola dan staf Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor atas waktu, kesempatan, informasi dan dukungan yang diberikan.

6.Teman-teman ekstensi Agribisnis atas semangat dan sharing selama penelitian hingga penulisan skripsi, serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas bantuannya.

(10)
(11)
(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Jenis Perawatan Tubuh di Martha Tilaar salon Day Spa ... 3

2. Jumlah Pengunjung yang Melakukan Perawatan Tubuh ... 4

3. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ... 12

4. Variabel Uji Validitas dan Reliabilitas ... 30

5. Hasil Uji Validitas ... 31

6. Data yang Dikumpulkan dan Prosedur Pengumpulan Data ... 34

7. Variabel Analisis Faktor ... 36

8. Bukti Fisik yang Terdapat di Martha Tilaar Salon Day Spa ... 47

(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman 1. Model Perilaku Pengambilan Keputusan dan

Faktor-faktor yang Mempengaruhinya ... 15

2. Tahap Pengambilan Keputusan Konsumen ... 19

3. Pengenalan Kebutuhan Konsumen ... 19

4. Proses Pencarian Informasi Konsumen ... 20

5. Proses Pemilihan Toko ... 23

6. Kerangka Pemikiran Operasional ... 28

7. Peta Lokasi Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor ... 40

8. Struktur Organisasi ... 41

9. Sebaran Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Umur ... 49

10. Sebaran Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Status Pernikahan ... 50

11. Sebaran Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Pendidikan ... 50

12. Sebaran Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Pekerjaan ... 51

13. Sebaran Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Pendapatan Rata-rata Perbulan ... 52

14. Sebaran Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Hobi ... 53

15. Sebaran Motivasi Pengunjung ... 54

16. Sebaran Manfaat yang dirasakan Pengunjung ... 54

17. Sebaran Waktu Perawatan Pengunjung ... 55

18. Sebaran pengaruh Media Promosi ... 56

19. Sebaran Sumber Informasi Pengunjung ... 57

20. Sebaran Orang yang mempengaruhi Pengunjung ... 58

21. Sebaran Pertimbangan Pengunjung ... 58

22. Sebaran Proses yang Digemari Pengunjung ... 59

23. Sebaran Jenis Pembelian Pengunjung ... 59

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kuesioner ... 77

2. Analisis Faktor ... 81

3. Denah Ruangan Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor ... 87

(15)

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Memanjakan, merawat dan mempercantik diri merupakan kebutuhan setiap wanita. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan adanya pengaruh dari budaya luar yang masuk dan diadopsi, kegiatan merawat tubuh dan mempercantik diri pun bergeser menjadi suatu gaya hidup (lifestyle) masyarakat. Terutama di kota-kota besar, konsumen rela mengeluarkan uang yang lebih banyak demi terpenuhinya kebutuhan tersebut. Sekarang ini kebutuhan untuk merawat dan memanjakan diri bukan hanya milik kaum wanita saja tetapi juga untuk pria, dengan alasan kesehatan atau tuntutan pekerjaan yang harus selalu menjaga penampilan. Menurut Engel et al (1994) gaya hidup berada di luar kepribadian. Gaya hidup adalah konsep yang lebih kontemporer, lebih komprehensif dan lebih berguna daripada kepribadian. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola di mana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang.

Perwatan tubuh sangat baik dilakukan karena dapat menunjang penampilan seseorang. Jenis perawatan tubuh yang sering dilakukan antara lain

adalah lulur, membersihkan tubuh atau mandi, penggunaan pelembab (body lotion), pemijatan dan rileksasi. Menurut Primadiati (2002), manfaat yang

(16)

Perusahan yang sudah terpercaya selama puluhan tahun dalam usaha kecantikan dan perawatan tubuh di Indonesia adalah Martha Tilaar Salon Day Spa yang didirikan oleh DR. Martha Tilaar. Martha Tilaar Salon Day Spa memiliki konsep perawatan tubuh yang terinspirasi dari perawatan tubuh secara tradisional namun dikemas secara modern dan higinis serta menggunakan bahan-bahan alami seperti beras, kencur, gula merah, jahe, rempah-rempah, dan buah-buahan sebagai bahan baku untuk perawatan dan produk yang terdapat di Martha Tilaar Salon Day Spa berasal dari konsep kecantikan total yang dikenal dengan nama ”rupasampat wahyabiantara” atau perawatan lengkap baik luar dan dalam (tubuh, jiwa dan pikiran).

Kendedes Princess Ritual merupakan salah satu perawatan tubuh yang favorit di Martha Tilaar Salon Day Spa karena merupakan perawatan tubuh yang lengkap. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual antara lain adalah membersihkan kotoran dan mengangkat sel-sel kulit mati, menghaluskan dan membersihkan kulit, mengurangi ketegangan otot, memperlancar peredaran darah, membuat rileks tubuh, membersihkan dan mengurangi bau tak sedap pada daerah kewanitaan, mengurangi cairan lendir yang berlebih, dan mencegah penumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan keputihan didaerah kewanitaan.

(17)

1.2. Perumusan Masalah

Martha Tilaar Salon Day Spa merupakan salon perawatan tubuh yang sudah ternama di Indonesia karena sudah ada sejak tahun 1970, memiliki strategi bauran pemasaran 7P yang baik dan selalu melakukan inovasi terhadap produknya serta menjaga kualitas pelayanan sehingga pengunjung sentiasa tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk-produk yang ada di Martha Tilaar Salon Day Spa.

Martha Tilaar Salon Day Spa menyediakan beberapa pilihan produk perawatan tubuh yang dapat dipilih oleh konsumen sesuai dengan kebutuhannya, seperti yang tersaji dalam Tabel 1.

Tabel 1. Jenis-Jenis Perawatan Tubuh yang Terdapat di Martha Tilaar Salon Day Spa

No. Jenis Perawatan Tubuh Manfaat

1. Kendedes Princess Ritual untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menstimulasi syaraf serta untuk menjaga kebersihan serta

menghilangkan bau tak sedap pada daerah kewanitaan .

2. Brown Sugar Treatment Menghaluskan kulit dan mengatasi gatal-gatal dan infeksi kulit serta meredakan ketegangan pada tubuh. 3. Dewi Sri Body Bliss Untuk mengatasi kelelahan pada tubuh 4. Ginger Gold Treatment, Pitaloka

Mangosteen

Membersihkan dan mencerahkan tubuh

5. Aromassage Body Wellness Meredakan kepenatan raga dan pikiran 6. Javanese Coin Terapi (kerokan) Untuk mengatasi masuk angin dan flu 7. Body Scrub Meluruhkan sel kulit mati dan

(18)

Jenis perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual merupakan jenis perawatan tubuh favorit di Martha Tilaar Salon Day Spa karena merupakan jenis perawatan tubuh yang paling lengkap dibanding dengan jenis perawatan tubuh lain yang ada di Martha Tilaar Salon Day Spa dan paling diminati oleh pengunjung. Adapun jumlah pengunjung yang melakukan perawatan tubuh di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tersaji pada Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Perawatan Tubuh Jenis

Sumber: Martha Tilaar salon Day Spa Bogor (2011)

Untuk mengetahui kesesuaian antara kondisi yang sebenarnya dengan harapan konsumen maka dilakukan penelitian tentang perilaku konsumen mengenai proses keputusan pembelian dan pengelompokan faktor-faktor dalam pembelian produk perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual. Selain itu, dianalisis juga karakteristik pengunjung yang melakukan perawatan tubuh

Kendedes Princess Ritual tersebut. Adapun karakteristik yang dianalisis adalah umur, status pernikahan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan pendapatan rata-rata. Selain itu pengelola juga harus menganalisis proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengunjung terhadap produk perawatan tubuh

(19)

Diharapkan dengan mengetahui kondisi aktual dan harapan yang diinginkan pengunjung , maka Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor dapat memberikan kepuasan yang maksimal bagi pengunjungnya.

Berdasarkan uraian tersebut maka timbul pertanyaan:

1.Bagaimana karakteristik pengunjung Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor yang melakukan perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual ?

2.Bagaimana proses keputusan pembelian produk perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual?

3.Bagaimana pengelompokan faktor-faktor pembelian produk perawatan tubuh

Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor?

4.Apakah kondisi aktual sesuai dan harapan pengunjung Martha Tilaar Salon Day Bogor?

1.3. Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini antara lain:

1. Mengidentifikasi karakteristik pengunjung yang melakukan perawatan tubuh.

Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor.

2. Menganalisis proses keputusan pembelian produk perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual. oleh pengunjung Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor.

3. Mengelompokan faktor-faktor pembelian produk perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor.

(20)

1.4. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Peneliti, dapat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan analisis dan mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh mengenai proses keputusan pembelian dan faktor-faktor dalam pembelian.

2. Tempat penelitian, diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan masukan dan yang berguna bagi Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor.

3. Pembaca, dapat memberikan pengetahuan dan sebagai sebagai literatur untuk penelitian selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

(21)

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

Perawatan tubuh adalah suatu hal yang tidak terpisahkan dari penampilan seseorang. Badan yang tidak terawat akan menghasilkan penampilan yang kurang baik. Masalah yang sering mengganggu penampilan wanita diantaranya: jerawat punggung, selulit, guratan hitam diarea ketiak, pangkal paha, dan lipatan pinggang; kulit badan tidak kencang, kulit kasar, bau badan yang tidak sedap dan kulit gatal atau alergi. Menurut dokter spesialis kulit dari Jakarta Skin Centre, dr. Aryani Sudharmono (2008)1 terdapat empat langkah perawatan kulit agar tetap bersih dan bersinar, yaitu:

1.Rutin melakukan exploating atau luluran. Luluran sebaiknya dilakukan 1-2 kali seminggu karena lulur berguna untuk meluruhkan sel-sel kulit mati pada permukaan kulit, dan mencegah kekeringan pada kulit.

2.Mandi. Berguna untuk menghilangkan kotoran dan keringat yang menempel dikulit sepanjang hari. Pemakaian busa atau spons mandi akan sangat membantu untuk meluruhkan kotoran dan minyak yang menempel.

3.Penggunaan pelembab (body lotion) agar kulit tetap halus dan lembut. Apabila sering berada diruang ber-AC maka penggunaan pelembab harus lebih sering. 4.Nutrisi dari dalam melalui konsumsi buah-buahan dan sayuran yang

mengandung vitamin A, C dan E. Vitamin A untuk mencegah kulit kering, vitamin C dan E sebagai anti oksidan.

Sedangkan menurut pakar estetika tubuh, Lena Bratschi (2008)2 pijat mempunyai manfaat yang besar yaitu dapat mengurangi ketegangan tubuh, membantu kekebalan dalam tubuh dan membuang racun dan sisa metabolisme yang tidak berguna dari tubuh. Dampak jika tidak pemijatan adalah ketegangan mempengaruhi banyak hal sepeti sirkulasi darah dan tempramen seseorang, jika dibiarkan akan mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang.

(22)

Menurut Dr. Rachmi Primadiati, spesialis kecantikan kulit-kosmetik, aromaterapi dan herbal. Penggunaan minyak aromaterapi sangat baik untuk perawatan tubuh karena indra penciuman akan mengaktifkan produksi sekresi biokimia melalui pemancar neuron diotak yang mempengaruhi suasana hati, perasaan dan emosi kita. Bila minyak aromatik tersebut dioleskan ke kulit, digunakan untuk mandi atau pijat, minyak itu akan menembus kulit, masuk kedalam pembuluh darah, mengantar ketenangan pada pikiran dan memperbaiki fungsi-fungsi tubuh.

2.2. Penelitian Terdahulu

Peneliti mengambil beberapa hasil penelitian dan jurnal yang terkait dengan topik penelitian yaitu perilaku konsumen, khususnya yang berkaitan dengan keputusan pembelian dan analisis faktor. Adapun kajian terdahulu yang terkait dalam penelitian “Analisis Faktor dan Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor” adalah sebagai berikut:

(23)

Variabel-variabel yang terdapat pada penelitian Rahmawati adalah: penataan desain interior dan eksterior (X1), fasilitas salon (WC, mushola, dan ruang tunggu (X2), ketersediaan peralatan salon (X3), kebersihan dan kerapihan salon (X4), lokasi salon (X5), kebersihan dan kerapihan karyawan (X6), adanya areal parkir (X7), suasana areal parkir (X8), adanya pendingin ruangan (AC) (X9), tarif/harga salon (X10), kualitas produk salon (X11), kualitas peralatan salon (X12), pelayanan yang cepat dan tepat (X13), karyawan yang cepat dalam merespon keluhan pelanggan (X14), dan kejujuran karyawan salon (X15)

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan Rahmawati adalah pada penelitian ini menggunakan beberapa variabel yang ada pada penelitian Rahmawati seperti: penataan desain interior, fasilitas salon, harga, lokasi dan pelayanan terapis.sedangkan perbedaannya adalah pada metode penelitian.

Mailiana (2007) dalam penelitian yang berjudul “Faktor Pertimbangan Konsumen dalam Memilih Salon Kecantikan di Banjarmasin” dengan tujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih salon kecantikan di Banjarmasin. Adapun faktor-faktornya adalah sebagai berikut: (1) faktor tarif jasa salon; (2) faktor lokasi; (3) faktor kualitas pelayanan; (4) faktor kelengkapan dan jasa salon; (5) faktor info person to person; dan (6) faktor iklan. Metode yang digunakan adalah uji validitasdan reliabilitas untuk menguji atribut-atribut dalam kuesioner dan analisis faktor untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen memilih salon kecantikan.

(24)

Pasla dan Dinata (2004), penelitiannya mengenai “Persepsi Masyarakat Surabaya terhadap Spa Sebagai Sarana Kesehatan, Kebugaran dan Kecantikan”. Metode yang digunakan adalah statistik deskriptif, Uji Tanda untuk Satu Sampel (One Sample Sign Test), Korelasi Spearman (Spearman Rank Correlation). Jumlah responden: Tussy Spa 50, Martha Tilaar 30, Puri Maharani 25, Lestari Ayu 25, La Beauty 20, Maria Elizabeth 25, Shendy Spa 20, Atlas Spa Le Salon 25, Acacia Putri 20, Kartika Spa 30, Elden House of Beauty 30 dengan cara pembagian kuesioner.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan Pasla dan Dinata adalah objek penelitian mengenai perilaku konsumen dan perawatan tubuh. Perbedaannya adalah kajian yang dibahas, pada penelitian Pasla dan Dinata membahas tentang persepsi masyarakat sedangkan pada penelitian ini membahas mengenai proses keputusan pembelian

Siringoringo (2004), dalam jurnal ilmiah ”Peran Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen”. Salah satu perilaku konsumen yang menarik bagi perusahaan adalah perilaku pembelian. Pembelian konsumen merupakan nafas bagi perusahaan. Perilaku pembelian berhubungan dengan menjawab pertanyaan apa yang dibeli, dimana akan dibeli, kapan akan dibeli, berapa banyak yang akan dibeli dan berapa sering akan melakukan pembelian. Mengetahui apa yang akan dibeli konsumen akan membantu manajemen merumuskan strategi produk yang akan mereka produksi dan lemparkan kepasar.

(25)

Perilaku pembelian konsumen dapat dipengaruhi menggunakan strategi bauran pemasaran. Strategi bauran pemasaran diteliti dapat mempegaruhi perilaku pembelian konsumen. Salah satu penelitian menyelidiki pengaruh komponen bauran pemasaran pada resiko sebelum pembelian yang dapat diterima dari produk inovatif. Pengaruh harga, garansi dan peningkatan kualitas merek juga diperkirakan pada resiko sebelum pembelian yang dapat diterima pada 2 kelompok berbeda dari konsumen terakhir. Penelitian lain menunjukkan bahwa evaluasi pasca pembelian konsumen adalah hasil dari proses kompleks yang digerakkan pengaruh kombinasi kinerja fungsional produk dan kemampuan produk untuk meningkatkan penggunaan.

Persamaannya dengan jurnal yang ditulis Siringoringo adalah membahas tentang perilaku pembelian konsumen sedangkan perbedaannya adalah pada penelitian tidak membahas bauran pemasaran tetapi membahas proses keputusan pembelian.

(26)

Perilaku konsumen meliputi pengalaman yang dirasakan maupun pemikiran seseorang dan tingkah laku mereka yang ditunjukan dalam proses konsumsi. Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni budaya dan sosial (sebagi faktor eksternal) serta kepribadian dan psikologi atau kejiwaan (sebagai faktor internal). Setiap komsumen mungkin akan melakukan pengambilan keputusan yang tidak sama, tergantung pada jenis keputusan pembelian.

Persamaannya dengan jurnal yang ditulis Rorlen adalah membahas tentang perilaku pembelian konsumen sedangkan perbedaannya adalah pada penelitian tidak membahas mengenai peran kelompok acuan dalam pembelian tetapi membahas proses keputusan pembelian.

Adapun persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya tersaji dalam Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

(27)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Definisi Konsumen dan Perilaku Konsumen

Menurut Sumarwan (2002), konsumen diartikan menjadi konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu dapat membeli barang atau jasa untuk digunakan sendiri atau membeli untuk digunakan oleh orang lain. Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli kemudian digunakan langsung oleh individu sering disebut sebagai ”konsumen akhir”. Jenis kedua adalah konsumen organisasi, meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah dan lembaga lainnya (sekolah, rumah sakit, perguruan tinggi). Terdapat juga konsumen yang membeli barang untuk dijual kembali dan digunakan oleh konsumen akhir atau disebut ”konsumen antara”.

(28)

Perilaku konsumen menurut Nesim (2002) merupakan suatu bagian dari aktivitas-aktivitas kehidupan manusia, termasuk segala sesuatu yang teringat oleh konsumen akan barang atau jasa yang dapat diupayakan sehingga ia menjadi konsumen. Menurut Schiffman dan kanuk (1994), perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan hidup. Sedangkan menurut Peter dan Olson (1996) Elemen utama dari perilaku konsumen terdiri dari: (1) afeksi dan kognisi (afection and cognition); (2) perilaku (behavior); (3) lingkungan (environtment)

Terdapat faktor-faktor yang mendasari pada perilaku konsumen yaitu: (1) pengaruh lingkungan; (2) perbedaan dan pengaruh individu; dan (3) proses

(29)
(30)

Faktor-1. Pengaruh Lingkungan

Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks sehingga memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap perilaku konsumen. Pengaruh lingkungan yang terdiri dari beberapa faktor berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian konsumen. Faktor-faktor lingkungan tersebut terdiri dari : a. Budaya, mengacu pada nilai, gagasan, artefak, dan simbol-simbol lain yang

bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat.

b. Kelas sosial, adalah pembagian didalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosioekonomi yang berjajar dari yang rendah hingga yang tinggi. Kelas sosial ditentukan oleh: (1) pekerjaan; (2) prestasi pribadi; (3) interaksi; (4) pemilikan; (5) orientasi nilai dan (6) kedasaran kelas.

c. Pengaruh pribadi, kerap memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan konsumen, khususnya bila ada tingkat keterlibatan yang tinggi dan resiko yang dirasakan dan produk atau jasa memiliki visibilitas publik. Variabel yang penting dalam pengaruh pribadi adalah keterlibatan. Peningkatan keterlibatan terjadi jika pilihan yang dibuat dapat mempengaruhi kelas sosial konsumen. Selain itu keterlibatan yang tinggi juga akan memunculkan informasi dari orang yang dipercaya.

(31)

e. Perubahan situasi, Perilaku akan berubah jika situasi berubah. Perubahan tersebut kadang tidak menentu dan tidak dapat diramalkan. Jenis-jenis situasi konsumen: (1) situasi komunikasi, dapat didefinisikan sebagai latar belakang di mana konsumen dihadapkan pada komunikasi pribadi atau nonpribadi; (2) situasi pembelian, mengacu pada latar dimana konsumen memperoleh produk dan jasa; (3) situasi pemakaian, yang mengacu pada latar di mana konsumsi terjadi.

2. Perbedaan Individu

Perubahan individu memiliki variabel sebagai berikut:

a. Sumberdaya konsumen, terdapat tiga sumberdaya yang dibawa oleh konsumen, yaitu waktu, uang dan perhatian. Sumberdaya konsumen memiliki kaitan dengan kelas sosial karena jika seseorang memiliki salah satu sumberdaya tersebut akan mengelompokan dirinya dengan orang yang memiliki sumberdaya yang sama.

b. Motivasi dan keterlibatan. Motivasi adalah dorongan yang terjadi pada diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan sesuatu karena adanya ketidakcocokan yang memadai antara keadaan aktual dan keadaan yang diinginkan. Keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus didalam situasi spesifik. c. Pengetahuan, merupakan informasi yang disimpan dalam ingatan.

Pengetahuan konsumen terdiri dari: (1) pengetahuan produk; (2) pengetahuan pembelian dan (3) pengetahuan pemakaian.

(32)

e. Kepribadian, gaya hidup dan demografi. Kepribadian didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Gaya hidup adalah pola dimana seseorang dalam menghabiskan waktu dan uangnya. Demografi adalah karakteristik konsumen yang dibedakan atas usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan.

3. Proses Psikologis

a. Pemprosesan informasi, mengacu pada proses suatu stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan dan akan diambil kembali. Pemrosesan informasi sangat membantu dalam kegiatan pemasaran.

b. Pembelajaran. Terdiri dari dua jenis yaitu: (1) pembelajaran kognitif (berhubungan dengan proses mental) dan (2) pembelajaran vicarious (pencontohan)

c. Perubahan sikap dan perilaku, dipengaruhi oleh persuasi melalui komunikasi (iklan, wiraniaga, brosur,pengemasan produk untuk membujuk konsumen) dan teknik modifikasi perilaku (dororangan dan teknik banyak permintaan) dapat menjadi alat efektif untuk membentuk perilaku.

Sedangkan menurut Loudon dan Della Bitta (1984), terdapat tiga variabel dalam prilaku konsumen, yaitu:

1. Variabel stimulus, yaitu variabel yang berada di luar individu (faktor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Contoh: merek barang,jenis barang, iklan,pramuniaga, penataan barang dan ruang toko. 2. Variabel respon,merupakan aktivitas individu sebagai reaksi dari variabel

stimulus. Variabel respon sangat bergantung pada faktor individual dan kekuatan stimulus. Contoh: keputusan membeli barang, pemberi penilaian terhadap barang, perubahan sikap terhadap suatu produk.

(33)

Faktor yang mendasari perilaku konsumen akan mempengaruhi pada proses pengambilan keputusan konsumen. Tahapan pengambilan keputusan dapat dilihat dari Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Tahapan Pengambilan Keputusan Konsumen

Sumber : Engel et al (1995)

Perilaku proses keputusan selalu dimulai dengan pengenalan kebutuhan, yang didefinisikan sebagai persepsi atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan situasi aktual yang memadai untuk mengguggah dan mengaktifkan proses keputusan. Ketika pengenalan kebutuhan terjadi, sistem manusia diberi energi dan perilaku berorientasi tujuanpun dimulai, dengan kata lain, sistemnya dihidupkan dan diaktifkan untuk terlibat dalam perilaku yang bertujuan. Proses pengenalan kebutuhan tersebut digambarkan secara sederhana seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Pengenalan Kebutuhan Konsumen

Sumber : Engel et al (1995)

(34)

Sesudah tahap pengenalan terjadi, tahap selanjutnya adalah pencarian informasi, didefinisikan sebagai aktivasi termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan didalam ingatan (pencarian informasi internal) atau pemerolehan informasi dari lingkungan (pencarian informasi eksternal). Proses pencarian informasi digambarkan seperti Gambar 4.

Gambar 4. Proses Pencarian Informasi

Sumber : Engel et al (1995)

Pengenalan kebutuhan

Pencarian internal

Pencarian

informasi berhasil?

Determinan dari pencarian internal

- Pengetahuan yang sudah ada

- Kemampuan untuk memperoleh kembali informasi

Ya, lanjutkan dengan keputusan

(35)

Tahap selanjutnya adalah evaluasi alternatif,dapat didefinisikan sebagai proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kriteria evaluasi adalah harga, dan merek. Setelah evaluasi alternatif, maka tahap selanjutya adalah proses pembelian, dimana konsumen harus mengambil tiga keputusan: (1) kapan membeli; (2) dimana membeli dan (3) bagaimana membayarnya. Pembelian dapat dilakukan secara terencana sepenuhnya (konsumen akan menginvestasikan waktu dan energi dalam berbelanja dan membeli) atau pembelian yang dilakukan secara tidak terencana.

Proses terakhir adalah evaluasi pascapembelian, dimana konsumen akan melakukan penilaian terhadap pembelian yang telah dilakukan tersebut. jika konsumen merasa puas maka evaluasi pascapembelian suatu alternatif yang dipilih memenuhi atau melebihi harapan tetapi jika terjadi ketidakpuasan maka alternatif yang dipilih tidak sesuai harapan. Atau dapat dijelaskan dengan model diskonfirmasi harapan yaitu: (1) diskonfirmasi positif (kinerja lebih baik daripada yang diharapkan); (2) diskonfirmasi sederhana (kinerja sama dengan harapan) dan (3) diskonfirmasi negatif (kinerja lebih buruk dari harapan)

Proses keputusan pembelian berpengaruh juga terhadap bauran pemasaran. Menurut Kotler (1997) bauran pemasaran adalah alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Secara tradisional, pemasaran berkenaan dengan 4P, yaitu product (produk), price

(36)

Menurut Griffin (2003), product (produk) merupakan suatu barang dan jasa atau gagasan yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan seseorang pelanggan. Sedangkan menurut Kotler (1997) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan. Price (harga) adalah suatu mekanisme dimana penjualan ditransformasikan atau diubah menjadi penerimaan. Menurut Engel et al (1995) harga adalah variabelpenuh risiko untuk dijadikan dasar dalam mengembangkan program pemasaran.

(37)

Menurut Engel et al (1995) place (tempat) atau dimana konsumen akan berbelanja memiliki beberapa isu, seperti seberapa jauh mereka akan menempuh perjalanan ke lokasi pengecer? Apakah mereka akan memiliki pusat perbelanjaan regional, pusat perbelanjaan terbuka dilingkungan mereka, atau kawasan perbelanjaan di pusat kota?. Proses pemilihan tempat atau toko digambarkan seperti Gambar 5.

Gambar 5. Proses Pemilihan Toko

Sumber : Engel et al (1995) Kriteria Evaluasi: - Lokasi (jarak) - Luas dan kedalaman

keragaman - Harga

- Iklan dan promosi - Personel toko - pelayanan

Karakteristik toko yang dirasakan (citra toko):

- Lokasi - Keragaman - Harga

- Iklan dan promosi - Personel toko - Pelayanan

Proses perbandingan

(38)

Dalam bauran pemasaran, people (personel) merupakan unsur yang memiliki peranpenting karena terlibat langsung dalam kegiatan penyampaian produk ke konsumen. Menurut Payne (2001), process (proses) adalah seluruh kegiatan kerja yang meliputi prosedur, tugas, jadwal, mekanisme dan rutinitas dimana suatu produk disampaikan kepada konsumen yang diatur dalam manajemen proses. Dan variabel lain yang mempengaruhi bauran pemasaran adalah physical evidence (bukti fisik) atau lingkungan fisik perusahaan dimana pelayanan diciptakan, penyedia dan konsumen berinteraksi. Strategi ini merupakan keputusan kunci mengenai desain, layout bangunan, suasana, kenyamanan, serta fasilitas pendukung lainnya.

3.1.2. Jasa

Jasa adalah semua tindakan atau kegiatan yang dapat tawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun. Beberapa hal berikut merupakan karakteristik dari jasa, yaitu intangible (tak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Jasa dapat berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. (Kotler, 1997)

Menurut Umar (2003), Sifat dan klasifikasi jasa penawaran jasa dibedakan dalam lima kategori, yaitu:

1. Penawaran barang berwujud murni, contohnya adalah sabun, shampo.

2. Penawaran barang berwujud disertai jasa, contohnya penjualan produk komputer dimana pelanggan membutuhkan instaasi atau servis komputer yang sudah dibelinya.

3. Campuran, dimana porsi antara produk dan jasanya seimbang, contohnya adalah penawaran makan direstaurant dimana pelanggan memesan makan disertai dengan kebutuhan pelayanan yang memuaskan.

4. Jasa Utama disertai barang tambahan, contohnya adalah perusahaan jasa travel yang menjual jasa transportasi disertai produk tambahan misalnya makanan yag disajikan dengan merek tertentu.

(39)

Menurut Lovelock (2002), yang membedakan antara jasa dan barang fisik adalah:

1. Jasa yang dikonsumsi tidak dapat dimiliki oleh konsumen sedangkan barang fisik dapat dimiliki oleh konsumen.

2. Produk jasa merupakan suatu kinerja yang sifatnya intangible sedangkan barang bersifat tangible.

3. Dalam proses produksi jasa, konsumen memiliki peran yang lebih besaruntuk turut serta pengolahannya dibanding barang fisik.

4. orang yang terlibat dalam proses jasa berperan sedikit-banyak dalam pembentukan atau desain jasa.

5. Dalam operasionalisasi masukan dan keluaran, produk jasa lebih bervariasi. 6. Produk jasa lebih sulit dievaluasi oleh konsumen.

7. Jasa tidak dapat disimpan

8. Faktor waktu dalam proses jasa dan konsumsi jasa relatif lebih diperhatikan. Tahapan pada proses keputusan pembelian jasa sama seperti pada proses keputusan pembelian barang. Menurut Umar (2003), proses pembelian jasa dimlai dari kesadaran akan adanya kebutuhan, lalu ditindak lanjuti dengan pencarian jasa yang dapat memenuhi kebutuhan itu. Selanjutnya, dilakukan proses evaluasi jasa atas alternatif jasa tersebut. tahapan ke empat adalah keputusan pembelian pada jasa yang dianggap cocok oleh konsumen tersebut dan tahap ke lima adalah tahap evaluasi atas jasa yang dikonsumsi.

Kualitas jasa dibagi menjadi lima, yaitu:

1. Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji.

2. Responsivness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelayanan yang cepat dan tanggap, meliputi kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan dalam menangani transasksi dan penanganan keluhan pelanggan.

(40)

4. Empati, perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan.

5. tangibles, meliputi fasilitas fisik, seperti gedung dan ruang front office, tersediannya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Martha Tilaar Salon Day Spa merupakan salon perawatan tubuh yang sudah ternama di Indonesia karena sudah ada sejak tahun 1970, memiliki strategi bauran pemasaran 7P yang baik dan selalu melakukan inovasi terhadap produknya serta menjaga kualitas pelayanan sehingga pengunjung tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk-produk yang ada di Martha Tilaar Salon Day Spa.

Jenis perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual merupakan jenis perawatan tubuh favorit di Martha Tilaar Salon Day Spa karena merupakan jenis perawatan tubuh yang paling lengkap dibanding dengan jenis perawatan tubuh lain yang ada di Martha Tilaar Salon Day Spa dan paling diminati oleh pengunjung.

Untuk mengetahui kesesuaian antara kondisi yang sebenarnya dengan harapan konsumen maka dilakukan penelitian tentang perilaku konsumen mengenai proses keputusan pembelian dan pengelompokan faktor-faktor dalam pembelian produk perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual. Selain itu, dianalisis juga karakteristik pengunjung yang melakukan perawatan tubuh

(41)

Karakteristik pengunjung yang dianalisis meliputi karakteristik demografi seperti usia, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rata-rata dan hobi pengunjung. Pada proses keputusan pembelian, pencarian informasi, evaluasi alternatif,pembelian dan evaluasi pascapembelian. Dalam proses keputusan pembelian terdapat beberapa faktor yang mendasari seperti pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis.

Dalam penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu analisis deskriptif untuk menganalisis karakteristik pengunjung, dan proses keputusan pembelian. Analisis faktor digunakan untuk mengelompokan faktor-faktor dalam pembelian perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor.

(42)

Keterangan.:

: Metode yang digunakan

Gambar 3. Bagan Alur Kerangka Pemikiran Operasional Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor memiliki strategi bauran pemasaran yang sudah baik

Analisis Faktor dan Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual Di

Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor

Karakteristik Pengunjung

Analisis Proses Keputusan

Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes

Pengelompokan Faktor Pembelian

Peningkatan Kinerja pada Faktor Pembelian.

Apakah kondisi aktual sesuai dengan harapan pengunjung?

Analisis Deskriptif

(43)

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

4.2. Metode Penentuan Responden

Metode penentuan responden yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik pengambilan sampel convenience atau sesuai dengan kenyamanan dan kemudahan untuk dilakukan penelitian. Responden yang diambil merupakan pengunjung Martha Tilaar Salon Day Spa cabang Bogor dengan wawancara langsung antara peneliti dan pengunjung, dengan kriteria responden adalah berjenis kelamin wanita, sudah berumur lebih atau sama dengan 20 tahun atau lebih dengan asumsi pada umur tersebut mampu mengambil keputusan untuk melakukan perawatan tubuh. Jumlah responden yang diambil berjumlah 80 orang.

4.3. Pengujian Kuesioner

Sebelum melakukan penyebaran kuesioner, peneliti akan melakukan pengujian terhadap atribut-atribut kuesioner kepada 10 responden. Hal ini bertujuan agar kuesioner yang akan disebar kepada responden memiliki nilai valid dan reliable yang baik. Kuesioner yang diuji ke 10 responden awal kemudian akan diolah dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Jika nilai validitas dan reliabilitasnya tinggi, maka kuesioner tersebut layak untuk dijadikan sebagai alat pengambilan responden

(44)

Terdapat dua syarat penting yang belaku pada sebuah angket, yaitu keharusan sebuah kuesioner untuk valid dan reliabel. Adapun variabel-variabel yang akan diuji tersaji dalam Tabel 4.

Tabel 4. Variabel dalam Uji Validitas dan Reliabilitas

No. Atribut

1. Suku (X1) 2. Pendapatan (X2) 3. Harga (X3)

4. Pelayanan Terapis (X4) 5. Promosi (X5)

6.. Lokasi salon (X6)

7. Penataan Desain Interior Nuansa Jawa (X7) 8. Hobi (X8)

9 Waktu Luang (X9)

10 Kemewahan Fasilitas salon (X10) 11. Nama Besar DR. Martha Tilaar (X11)

12. Pengetahuan Pengunjung Tentang Perawatan tubuh (X13) 13. Adanya Potongan Harga (X13)

14. Pekerjaan (X14) 15. Gaya Hidup (X15) 16. Pengalaman Pribadi (X16) 17. Keluarga (X17)

4.3.1. Uji Validitas

(45)

Perhitungan menggunakan rumus:

Dimana:

r = koefisien korelasi X = skor tiap pertanyaan Y = skor total

N = jumlah responden

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung > r tabel (uji dua sisi dengan signifikansi 0,05), maka instrumen pertanyaan dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. Hasil uji validitas terdapat pada Tabel 5

Tabel 5. Hasil Uji Validitas

No. Atribut R Hitung R Tabel Keterangan 10 Kemewahan Fasilitas salon

(X10)

1 0.632 Valid

11. Nama Besar DR. Martha Tilaar (X11)

1 0.632 Valid

(46)

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa keseluruhan atribut memiliki nilai R hitung lebih besar dari R tabel, maka tidak ada atribut yang harus dikeluarkan dari kuesioner.

4.3.2. Uji Reliabilitas (Keandalan)

Uji reliabilitas (reliability analysis) menggunakan metode Cronbach Alpha > 0,60. Suatu pengukuran dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha di atas 0,60 (Nugroho, 2005) yang berarti kuesioner tersebut memberikan hasil jawaban yang konsisten dari waktu ke waktu. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus:

Dimana:

= reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

= varians total

= jumlah varians total

(47)

4.4. Data dan Instrumentasi

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh pengunjung Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor dan hasil wawancara dengan pihak pengelola dari Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor. Kuesioner digunakan untuk mengetahui karakteristik pengunjung, proses keputusan pembelian produk perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual dan faktor-faktor dalam pembelian produk perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual. Data sekunder diperoleh dari laporan jumlah pengunjung perbulan Martha Tilaar Salon Day Spa, artikel, jurnal dan literatur dari internet dan literatur lainnya seperti penelitian terdahulu.

4.5. Metode Pengumpulan Data

(48)

Tabel 6. Data yang dikumpulkan dan Prosedur Pengambilan Data No. Data yang dikumpulkan Prosedur

Pengumpulan Data

Analisis Data 1. Karakteristik konsumen Data primer dengan

wawancara kepada sekunder melalui studi pustaka, literatur

Metode Deskriptif

3. Faktor-faktor dalam pembelian oleh konsumen

Data primer dengan wawancara kepada pengunjung. Dan data sekunder melalui studi pustaka, literatur

Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif, dan

analisis faktor. Analisis data dibantu dengan SPSS 16. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

4.6.1. Analisis Deskriptif

(49)

4.6.2. Analisis Faktor

Langkah-langkah dalam analisis faktor antara lain adalah:

1. Langkah pertama dalam analisis faktor adalah menghitung matriks korelasi untuk mengetahui syarat kecukupan data. Syarat pertama adalah dari KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) dan Barlett’test. Jika nilai KMO ≥ 0,5 maka memenuhi syarat kecukupan data untuk analisis faktor. Selanjutnya melihat indikator mana yang layak untuk analisis faktor. Jika nilai MSA ≥ maka indikator tersebut layak untuk analisis faktor.

2. Langkah ke dua adalah ekstraksi faktor yang digunakan untuk mereduksi data dari beberapa indikator untuk menghasilkan faktor yang lebih sedikit. Metode yang banyak digunakan adalah Principal Component Analysis (PCA).

3. Setelah melakukan ekstraksi faktor, langkah selanjutnya adalah rotasi faktor jika ekstraksi faktor belum menghasilkan komponen faktor utama yang jelas dengan metode varimax. Faktor-faktor yang diguga setuju keputusan konsumen dalam pembelian jasa spa akan dianalisis menggunakan software

komputer SPSS versi 16.

(50)

Tabel 7. Variabel dalam Analisis Faktor

No. Faktor Pembelian Atribut

1. Faktor Lingkungan - Suku (X1)

- Penataan desain interior dengan nuansa Jawa (X7)

- Kemewahan fasilitas salon (X10)

- Nama besar DR. Martha Tilaar (X11)

- Adanya potongan harga (X13) - Pengalaman pribadi (X16) - Keluarga (X17)

2. Faktor Perbedaan Individu - Pendapatan (X2) - Hobi (X8)

- Waktu luang (X9) - Pekerjaan (X14) - Gaya Hidup (X15)

- Pengetahuan tentang perawatan tubuh (X12)

3. Faktor Psikografis - Harga (X3)

- Pelayanan terapis (X4) - Promosi (X5)

- Lokasi salon (X6)

(51)

4.7. Skala

Skala Likert digunakan sebagai ukuran kuantitatif untuk penilaian tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan terhadap atribut produk. Skala likert menggunakan skor tertentu untuk tiap jawaban (Rangkuti 1997). Pada penelitian ini, skala Likert yang digunakan terdiri dari jawaban yang diberi skor sesuai dengan tingkat kinerja. Skala Likert yang digunakan untuk mengukur tingkat pelaksanaan atau kinerja suatu atribut di Martha Tilaar Salon Day Spa dapat dilihat pada Tabel 9. Skor yang digunakan pada skala Likert dimulai dengan skor 1,2,3,4,5

4.8. Definisi Operasional

1. Responden adalah orang yang mengunjungi Martha Tilaar salon Day Spa Bogor yang berusia 17 tahun atau lebih dan bersedia untuk mengisi kuesioner. 2. Karakteristik pengunjung meliputi asal daerah, umur, status pernikahan,

pendidikan tertinggi, pekerjaan, pendapatan rata-rata perbulan dan hobi. 3. Day Spa = Kegiatan spa yang dilakukan kurang dari 1 hari (biasanya 2-2,5

jam) yang bertujuan untuk kebugaran tubuh.

4. Terapis = orang yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan spa.

5. Lifestyle (gaya hidup) = perilaku seseorang, bagaimana dia hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimiliki.

6. Uji Validitas = Validitas menunjukkan sejauh mana skor/ nilai/ ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran/ pengamatan yang ingin diukur

7. Uji Reliabilitas = Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan

8. Cronbach Alpha = Nilai yang dihasilkan dari uji reliabilitas, suatu pengukuran dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha di atas 0,60

(52)

10.Nilai communality = total proporsi keragaman variabel yang bersangkutan yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

11.Eigenvalue = nilai yang menunjukan kepentingan relatif faktor dalam menghitung keragaman seluruh variabel yang dianalisis.

12.Factor Loading = korelasi antara indikator dengan faktor yang terbentuk. 13.Varimax = metode rotasi untuk meminimalisasi jumlah indikator yang

mempunyai factor loading tinggi pada tiap faktor.

14.KMO (Kaiser Meyer Olkin) = metode yang digunakan untuk melihat syarat kecukupan data untuk analisis faktor.

15.MSA (Measure of Sampling Adequacy) = metode untuk melihat indikator-indikator mana yang layak untuk analisis faktor.

16.Convenience Sampling = metode pengambilan sampel dengan tujuan untuk kemudahan, kenyamanan penelitian.

(53)

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah Martha Tilaar Salon Day Spa

Perusahaan Martha Tilaar Group (MTG) mulai dirintis oleh DR. Martha Tilaar pada tahun 1970, awalnya ia membuka sebuah salon kecantikan yang bernama Martha Salon dirumah orang tuanya, di Jalan Kusuma Atmaja No. 47 Menteng, Jakarta Pusat. Hanya dalam waktu singkat, Martha Salon sudah memiliki cukup banyak pelanggan. Karena sudah tidak dapat menampung pelanggan, maka pada tahun 1972 dibuka salon kedua di Jalan Jawa 2A, Menteng dengan nama Martha Giya Salon. Pada Martha Griya Salon mulai diproduksi jamu dan kosmetik dengan skala home industry. Pada tahun 1977 DR. Martha Tilaar bekerja sama dengan Theresia Harsini Setiady, pemilik Kalbe Group untuk membuat perusahaan kosmetik dan jamu.

(54)

5.2. Letak dan Aksesibilitas

Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor terletak di Jalan Pemuda No. 7 Kecamatan Tanah Sareal Bogor. Sebelumnya telah dilakukan riset lokasi untuk melihat potensi market dari lokasi tersebut oleh pihak Martha Tilaar pusat. Untuk dapat mencapai lokasi tersebut dapat ditempuh melalui beberapa pilihan arah seperti yang tertera pada Gambar 7. peta lokasi Martha Tilaar salon Day Spa Bogor. Lokasi ini juga dilalui oleh beberapa jurusan angkutan kota seperti 07 (Warung Jambu-Ciparigi-Merdeka), 08 (Pasar Anyar-Citeureup/Cibinong), 16 (Pasar Anyar-Salabenda).

Gambar 7. Peta Lokasi Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor

(55)

5.3. Struktur Organisasi

Gambar 8. Struktur Organisasi Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor

Sumber: Pengelola Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor (2010)

5.4. Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia yang terdapat di Martha tilaar Salon Day Spa Bogor sebanyak 16 orang, terdiri dari: 12 orang perempuan dan 4 orang laki-laki, dengan

pembagian sebagai berikut: 1 orang direktur, 1 orang manager, 2 orang kasir, 6 orang terapis, 2 orang stylelist, 2 orang satpam dan 2 orang OB. Usia karyawan

sekitar 25-40 tahun.

Klasifikasi pegawai berdasarkan pendidikan yaitu perguruan tinggi sebanyak 2 orang, SMA sebanyak 10 orang, SMP sebanyak 4 orang. Penambahan dan pengurangan pegawai langsung dilakukan oleh pihak dari Martha Tilaar Salon Day Spa yang berada dipusat.

Direktur

Manager

Kasir Terapis

Stylelist

(56)

Semua terapis dan stylelist merupakan lulusan dari sekolah Martha Tilaar yang terdapat di Bali sehingga SOP disemua cabang Martha Tilaar Salon Day Spa adalah sama. Hal tersebut dilakukan agar pengunjung mendapatkan pelayanan yang terbaik.

Setiap karyawan memiliki tugas yang berbeda, yaitu:

1. Manager : Bertanggungjawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan

dengan Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor. 2. Kasir : Bertanggungjawab terhadap transaksi-transaksi keuangan yang

terjadi di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor. 3. Terapis : Bertanggungjawab terhadap semua perawatan.

4. Stylelist : Bertanggungjawab terhadap penataan rambut dan tata rias wajah. 5. Satpam : Bertanggungjawab terhadap keamanan di Martha Tilaar

Salon Day Spa Bogor.

6. OB : Bertanggungjawab terhadap kebersihan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor.

5.5. Produk

Produk-produk yang terdapat di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor berasal dari konsep total beauty yang dikenal dengan istilah “Rupasampat Wahyabiantara” yaitu perawatan lengkap baik perawatan luar maupun dalam (tubuh, jiwa dan pikiran) mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, termasuk juga tata rias wajah, rambut, tangan dan kaki.

(57)

Perawatan wajah terdiri dari: a. Aromatic Facial (aromatic acnomore, aromatic classic facial, aromatic spot whitening facial) dan b. Bio Natural Facial (bio revitalizing facial, bio rejuvenating facial, bio white N clear facial, dan bio classic facial. Sedangkan perawatan tubuh terdiri dari: a. Classic delights (javanese golden lulur, spice island ritual, silky radiant ritual, floral blossom ritual (terdiri dari 3 pilihan: mawar, kenanga dan melati), tropical fruit ritual

(terdiri dari 3 pilihan: apel, alpukat dan wortel)); b. Martha Tilaar Signatures Favorit (Kendedes princess ritual, dewi sri body bliss (yang terdiri dari 5 pilihan: body countering, radiant white, calming & anti stress, reviving & energizing and

sensual rejuvenate); c. Quick Body Assortments (traditional body wellness,

aromassege body wellness, javanese coin therapy/kerokan dan back massage) Selain perawatan rambut, wajah dan tubuh, di Martha Tilaar Salon Day Spa juga terdapat rias wajah (make up essential/ natural look (regular, top, professional) dan make up professional/ glamour look (regular, top, professional)) dan perawatan tangan dan kaki (joyful hand treatment (traditional, aromatic, medicated, luxurious) dan joyful foot treatment (traditional, aromatic, medicated, luxurious).

5.6. Harga

(58)

5.7. Promosi

Target dari Martha Tilaar Salon Day Spa adalah wanita baik yang belum menikah, akan menikah, setelah melahirkan. Namun Martha Tilaar Salon Day Spa bukan hanya untuk wanita saja tetapi juga untuk pria. Bentuk promosi yang dilakukan adalah dengan pembuatan website khusus Martha Tilaar Salon Day Spa yang dapat diakses di www.marthatilaarspa.com ; pembuatan brosur, pembuatan banner, blog, tabloid; melalui jejaring sosial facebook yang dapat di akses di marthatilaaroutletbogor@yahoo.com. Selain itu nama besar DR. Martha Tilaar juga telah menjadi alat promosi tersendiri.

5.8. Proses

Pengunjung yang datang memilih jenis perawatan yang akan dilakukan di meja kasir, setelah selesai memilih jenis perawatan, pengunjung menunggu diruang tunggu sambil menikmati minuman selamat datang berupa air sereh dingin yang ditambah dengan gula batu dan jeruk nipis. Adapun proses perawatan tubuh Kendedes Ritual Princess Treatment adalah sebagai berikut, tahap pertama adalah peluluran pada seluruh tubuh dengan menggunakan lulur kuning yang berasal dari kunyit.

(59)

Jika penguapan telah dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah pemijatan dengan menggunakan minyak zaitun dan minyak kenanga yang bermanfaat untuk mengurangi ketegangan otot, stress fisik, memperlancar peredaran darah, dan membuat rileks tubuh. Proses pemijatan dilakukan untuk seluruh tubuh termasuk payudara dan sekitar vagina. Perawatan kemudian dilanjutkan dengan mandi rempah tradisional yang bertujuan untuk membersihkan tubuh, mengharumkan tubuh, serta rilaksasi. Setelah itu dilakukan ratus selama 15-20 menit untuk menjaga kebersihan dan menghilangkan bau tak sedap, mengurangi cairan lendir yang berlebih, dan mencegah penumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan keputihan.didaerah kewanitaan. Setelah selesai melakukan perawatan, pengunjung akan diberi air jahe hangat untuk mengembalikan kesegaran tubuh.

Secara keseluruhan perawatan tubuh Kendedes Ritual Princess Treatment

sangat baik tubuh karena selain untuk membersihkan tubuh, perawatan ini juga dapat memberikan ketenangan untuk pikiran dan jiwa.

5.9. Bukti Fisik

Bukti fisik adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan diraba, meliputi tampilan luar dan dalam Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor. Dihalaman luar Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor terdapat papan nama yang dapat dilihat oleh pengunjung, pos satpam dan tempat parkir yang dapat memuat sampai 10 mobil. Bentuk arsitektur seperti rumah jaman dahulu yang memberikan kesan nyaman, penataan interior menggunakan nuansa Jawa yang terlihat di pemilihan keramik yang bermotif batik berwarna coklat dan kuning, pemilihan kursi yang terbuat dari kayu dan pemilihan hiasan yang kental dengan nuansa Jawa namun dipadukan dengan unsur modern.

(60)

Didalam ruangan terdapat salon yang dibagi dua yaitu untuk laki-laki dan wanita sebanyak 6 kursi yang terletak didepan. Martha Tilaar Salon Day Spa juga menyediakan ruangan khusus untuk wanita yang berjilbab sebanyak 2 kursi, tertelak dibelakang ruang pencuci rambut dan ruangannya lebih tertutup. Disebelah salon terdapat ruang perawatan wajah (facial) yang terdiri dari 4 tempat tidur dan dilengkapi dengan alat-alat facial yang modern dan dilakukan sterilisasi agar selalu higinis.

Terdapat 1 ruangan untuk perawatan tangan dan kaki didalamnya terdapat 4 kursi yang dapat digunakan untuk perawatan tangan dan kaki serta terdapat kolam kecil yang dilengkapi dengan air mancur dan tungku untuk membakar aromaterapi sehingga membuat pengunjung tenang. Ditengah ruangan terdapat ruang tunggu yang dilengkapi dengan TV dan majalah-majalah dan terdapat herbal bar, yaitu tempat yang menyediakan minuman yang berasal dari herbal seperti lemon grass, berupa air sereh dingin yang ditambah dengan gula batu dan jeruk nipis. Dan ginger berupa air jahe hangat.

Dibagian belakang ruangan terdapat 2 ruang perawatan tubuh untuk pasangan, 4 ruang perawatan tubuh untuk perorangan. Disetiap ruangan terdapat alat steam tubuh, kamar mandi, bathtub dan alat ratus sehingga pengunjung tidak perlu berpindah tempat saat melakukan perawatan tubuh. Ruang perawatan tubuh untuk pasangan dan untuk perorangan letaknya berseberangan dan ditengahnya adalah kolam ikan dan taman. Terdapat 2 toilet yang dapat digunakan oleh pengunjung dan terdapat 1 ruang mushola.

(61)

Tabel 8. Bukti Fisik yang Terdapat di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor

No. Bukti Fisik Jumlah (buah)

1. Kursi tamu 8

2. Tempat tidur 11

3. Kursi salon 8

4. Tempat cuci rambut 2

5. TV 1

6. Alat steam 7

7. Bathtub 7

8. Alat ratus 7

9. Jamu bar 1

10. Kursi jamu bar 4

11. Bantal 11

12. Selimut 11

13. Kaca salon 8

14. Komputer 1

15. AC 13

16. Meja kasir 1

17. Meja ruang tunggu 2

18. Kursi perawatan tangan dan kaki

4

19. Mushola 1

20. Kamar mandi 2

(62)

um ur

69% 31%

25-40

41-60

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Karakteristik Konsumen

Karakteristik pengunjung yang dianalisis meliputi umur, status pernikahan, pendidikan tertinggi, pekerjaan, pendapatan rata-rata perbulan dan hobi. Karakteristik pengunjung yang melakukan perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa adalah sebagai berikut:

Karakteristik konsumen berdasarkan umur dianalisis untuk mengetahui tingkat umur pengunjung yang melakukan perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor. Gambar 9 memberikan informasi bahwa paling banyak pengunjung yang datang ke Martha Tilaar Salon Day Spa berumur 25-40 tahun sebanyak 69 persen.

Menurut Qalbinur (2008) Umur 25-40 tahun tergolong kedalam fase dewasa muda, dimana penampilan fisiknya benar-benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan mempunyai anak. Pada fase ini juga mereka memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif, enerjik, cepat, dan proaktif. Agar tubuh tetap sehat dapat menunjang penampilan maka harus melakukan aktivitas secara seimbang antara kegiatan bekerja/belajar dengan kegiatan olahraga dan perawatan tubuh.

(63)

status Pe rnik ahan

80% 20%

Status Pernikahan Menikah

Status Pernikahan Belum Menikah

Berdasarkan Gambar 10. diketahui bahwa bahwa 80 persen pengunjung yang datang ke Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor memiliki status sudah menikah. Hal ini disebabkan karena perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual

diperuntukan untuk wanita dewasa, khususnya dalam masa perkawinan dan pascamelahirkan maupun sehabis menstruasi. Bukan hanya wanita dewasa, tetapi remaja putri pun diperbolehkan melakukan perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual.

(64)

Pendidikan Tertinggi

0%

28%

72%

Pendidikan Tertinggi SMP

Pendidikan Tertinggi SMA

Pendidikan Tertinggi Perguruan Tinggi

Pada karakteristik pendidikan tertinggi, dapat diketahui bahwa 72 persen pendidikan pengunjung adalah perguruan tinggi yang berarti bahwa pengunjung sangat responsif terhadap informasi dan pengunjung sudah dapat berfikir secara logis bahwa jika sering melakukan perawatan tubuh maka akan berdampak baik pada tubuhnya. Sebaran pendidikan tertinggi pengunjung tersaji pada Gambar 11.

Gambar 11. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Tertinggi

Karakteristik konsumen berdasarkan pekerjaan dianalisis untuk mengetahui jenis pekerjaan dari pengunjung yang melakukan perawatan tubuh

(65)

Pekerjaan

10%

26%

50% 14%

Peg. Negeri/BUMN

Pengusaha

Peg. Sw asta

Ibu rumah tangga

pe ndapatan

72 % 2 8 %

Rp . 2 .0 0 0 .0 0 0 0 -5.0 0 0 .0 0 0 ≥ Rp . 5.0 0 0 .0 0 0

Gambar 12. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan.

Sebanyak 72 persen pengunjung yang datang memiliki pendapatan rata-rata perbulan dua juta sampai dengan lima juta rupiah. Adapun sebaran

pendapatan rata-rata pengunjung tersaji pada gambar 13.

(66)

Hobi

36%

13% 21%

22%

8%

Jalan-jalan Belanja

Peraw atan tubuh Memasak/membuat kue Lainnya

Karakteristik pengunjung berdasarkan hobi dianalisis untuk mengetahui hobi dari pengunjung yang melakukan perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual

di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor. Menurut Sumarwan (2002) hobi merupakan salah satu faktor dalam psikografi atau suatu instrumen untuk mengukur gaya hidup. Gambar 14 memberikan informasi bahwa hobi pengunjung terbanyak adalah jalan-jalan (travelling) sebanyak 36 persen, biasanya untuk mengembalikan kesegaran tubuh setelah melakukan perjalanan, menghilangkan pegal-pegal pada kaki dan badan, serta mengobati masuk angin maka pengunjung melakukan perawatan tubuh Kendedes Princess Ritual.

Gambar

Gambar 2. Tahapan Pengambilan Keputusan Konsumen
Gambar 4. Proses Pencarian Informasi
Gambar 5. Proses Pemilihan Toko
Gambar 3. Bagan Alur Kerangka Pemikiran Operasional
+7

Referensi

Dokumen terkait

kesempatan- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “ DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL, FRAKSI ETIL ASETAT, DAN PERASAN DAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria

Dalam mengangkut kayu dari tempat penimbunan hingga tempat penyimpanan perusahaan pada umumnya telah menggunakan teknik yang canggih, dan pada umumnya alat-alat yang digunakan

Implementasi Integrated Marketing Communication dalam Meningkatkan Jumlah Penonton pada Event Developmental Basketball League PT. DBL Indonesia

23 / 426 Laporan digenerate secara otomatis melalui aplikasi SSCN Pengolahan Data, © 2019 Badan Kepegawaian Negara..

Metode Simple Additive Weighting (SAW) ini dipilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan

Namun setelah diadakan penelitian terlihat pada siklus I etos kerja guru sudah ada perubahan walapun belum maksimal, hasil yang diperoleh sesuai dengan instrumen penelitian

Dalam membuat modul pembelajaran dibutuhkan evaluasi modul yang baik untuk mengukur kelayakan modul dari segi materi dan media dengan mempertimbangkan berbagai aspek

(1) Subbidang Industri Minyak Bumi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan data bagi penyusunan pedoman, analisis, bimbingan teknis, pengawasan penaatan, pemantauan dan