• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN IMPLEMENTASI PROGRAM HIBAH KOMPETISI. (PHK PKPD) Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN IMPLEMENTASI PROGRAM HIBAH KOMPETISI. (PHK PKPD) Tahun 2013"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

1

Skema

:

Skema B

Jenis Laporan: Tengah Tahunan

LAPORAN IMPLEMENTASI

PROGRAM HIBAH KOMPETISI

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER

(PHK PKPD)

Tahun 2013

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

JAKARTA

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN IMPLEMENTASI PHK-PKPD

Periode Anggaran 2013

1.

Nama Perguruan Tinggi

: Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

2.

Fakultas

: Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan

3.

Penanggung Jawab

:

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.

Direktur Eksekutif

N a m a

: dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed

Alamat

: Jl. Kertamukti Pisangan Ciputat

Telepon Kantor

: 021-74716718

Telepon

Cellular

: 081289123832

Fax

: 021-7411356

e-mail

:

fikaekayanti@uinjkt.ac.id

;

fikaekayanti@yahoo.com

4.

Skema

:

Skema A

,

Skema B

,

Skema C

5.

Jenis Laporan

Tengah Tahunan,

Tahunan

6.

Institusi Mitra

: Universitas Padjadjaran (UNPAD)

Jakarta, 31 Juli 2013

Menyetujui,

Mengesahkan,

Dekan FKIK

Direktur Eksekutif PHK-PKPD

UIN Syarif Hidayatullah

Prof.Dr(Hc).dr. M.K. Tadjudin, Sp.And

dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed

(3)

ii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ... iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... 1

1. Program I SEE (Improving Selection system and Empowering Quality of New Students) ... 1

2. Program I CARE (Improving Academic Capability in Assessment and Restructuring Educational Evaluation) ... 2

3. Program DEVELOP (Developing Quality of Competence Based Curriculum (CBC) Implementation Integrated to Local Content on Preclinical Program) ... 2

4. Program BETTER (Basic Clinical Skills Excellence Targeted To Enhance Clinical Requirement) .. 4

5. Program EDUCATION (Empowering and Developing Clinical Education System)... 5

BAB 1 ... 7

PENDAHULUAN ... 7

BAB 2 ... 24

IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN PROGRAM ... 24

BAB 3 ... 26

HASIL YANG DICAPAI ... 26

BAB 4 ... 31

RENCANA SELANJUTNYA ... 31

BAB 5 ... 32

EVALUASI TERHADAP DESAIN DAN IMPLEMENTASI AKTIVITAS ... 32

(4)

iii

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

PSPD = Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK = Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN-SH = Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

I SEE = Improving Selection system and Empowering quality of nEw students

I CARE = Improving academic Capability in Assessment and Restucturing educational Evaluation

DEVELOP = DEVEloping quality of CBC (Competence Based Curriculum) implementation integrated to Local content On Preclinical program

BETTER = Basic clinical skills Excellence Targeted To Enhance clinical Requirement EDUCATION = Empowering and Developing clinical edUCATION system

RTCU = Research Teaching Clinical Unit

SAQ BC = Strengthening Assessment Quality Based on Competency DEEP = Developing Educational Evaluation Procedures

I2PBL = Improving Implementation of PBL

I BLOC B = Improving Biomedical Laboratory practice Based On student Competence with Biosafety standard

Unit P3K2 = Unit Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Kedokteran dan Kesehatan MEU/UPK = Medical Education Unit/Unit Pendidikan Kedokteran

PMDK = Penelusuran Minat dan Bakat UKDI = Uji Kompetensi Dokter Indonesia

OSCE = Objective Structured Clinical Examination MCQ = Multiple Choice Question

KBK = Kurikulum Berbasis Kompetensi KKD = Ketrampilan Klinik Dasar Preceptorship = Dosen pengajar tahap klinik IHT = In House Training

DNDT = Dalam Negeri Degree Training NDT = Non Degree Training

ONDT = Overseas Non Degree Training TA = Technical Assistance

(5)

1

RINGKASAN EKSEKUTIF

Kegiatan PHK PKPD UIN Syarif Hidayatullah yang dilaksanakan mulai tahun 2011 telah berjalan di tahun terakhirnya. Kegiatan PHK PKPD UIN terdiri dari 5 program, yaitu:

1. Program I SEE (Improving Selection system and Empowering Quality of New Students) 2. Program I CARE (Improving Academic Capability in Assessment and Restructuring

Educational Evaluation)

3. Program DEVELOP (Developing Quality of Competence Based Curriculum (CBC) Implementation Integrated to Local Content on Preclinical Program)

4. Program BETTER (Basic Clinical Skills Excellence Targeted To Enhance Clinical Requirement) 5. Program EDUCATION (Empowering and Developing Clinical Education System)

Kelima program tersebut secara ringkas menjadi motto kegiatan PHK PKPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut:

I SEE, I CARE to DEVELOP BETTER EDUCATION

PHK PKPD UIN telah melaksanakan kegiatan yang disesuaikan dengan Rencana Implementasi Program (RIP) setiap tahunnya. Kegiatan dirancang dengan menentukan sasaran kegiatan setiap tahunnya. Pada tahun 2011, sasaran kegiatan adalah untuk mempersiapkan perubahan kurikulum, suasana akademik, sistem penilaian, sistem IT, hingga pelaksanaan kegiatan kerjasama dengan RS. Pada tahun 2012, sasarannya adalah implementasi perubahan yang dapat dilaksanakan, dan di akhir tahun rangkaian kegiatan PHK PKPD adalah evaluasi dari implementasi dan diseminasi kegiatan ke dalam struktur di Program Studi dan Fakultas. Dari sasaran tersebut, ternyata tidak dapat berjalan seperti yang direncanakan karena adanya keterlambatan terutama dalam pengadaan barang dan jasa. Hal ini memang mempengaruhi hasil yang diharapkan, namun hingga akhir tahun 2013, diperkirakan target kegiatan dapat tercapai. Hingga tengah tahun anggaran 2013, pencapaian kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1.

Program I SEE (

Improving Selection system and Empowering Quality of New

Students

)

Program I SEE merupakan rangkaian aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas seleksi masuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) melalui menyusun standarisasi penerimaan mahasiswa PSPD di seluruh jalur seleksi dan menyusun sistem matrikulasi yang baik. Program ini disusun hanya untuk dilaksanakan pada tahun 2011-2012.

Pada tahun 2011, kegiatan berfokus pada pembentukan standarisasi penerimaan mahasiswa di seluruh jalur seleksi melalui 2 kegiatan lokakarya dan 1 kegiatan In House Training (IHT). Kegiatan lokakarya I SEE menghasilkan rekomendasi bagi pihak fakultas mengenai standar metode seleksi untuk setiap jalur seleksi dan rekomendasi bentuk blueprint ujian tulis untuk seleksi masuk mandiri mahasiswa PSPD. Sedangkan kegiatan IHT dilaksanakan untuk merancang metode pelaksanaan matrikulasi.

Kegiatan pada tahun 2012 terutama berfokus pada kegiatan matrikulasi melalui hibah pengajaran untuk menyusun model pelaksanaan matrikulasi. Hibah pengajaran telah terlaksana pada kegiatan matrikulasi Juni-Juli 2012. Matrikulasi merupakan bentuk penyetaraan pendidikan yang disyaratkan oleh FKIK sehingga calon mahasiswa yang berasal dari MA dan SMA lebih siap untuk dapat mengikuti proses pendidikan di FKIK, tidak hanya sebatas peningkatan pengetahuan, namun juga softskills dalam pembelajaran di Perguruan Tinggi.

Kelemahan pada pelaksanaan program ini terutama adalah rekomendasi perubahan standar metode seleksi maupun blueprint ujian tulis belum tentu dapat dilaksanakan, karena hal tersebut bergantung pada penentu kebijakan di tingkat fakultas maupun rektorat. Namun, sesuai dengan kebijakan pemerintah tentang penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2012, proporsi seleksi masuk mahasiswa berubah yaitu dari 100 orang total jumlah mahasiswa baru, 60% berasal dari jalur

(6)

2

SMNPTN, 20% dari jalur beasiswa kemenag, dan selebihnya dari jalur PMDK, mandiri dan beasiswa PEMDA.

Program ini selesai di tahun 2012 dan hasil kegiatan ditindaklanjuti oleh Fakultas serta Program Studi. Penyerapan keuangan menyesuaikan dengan kegiatan yang berlangsung melalui koordinasi dengan koordinator keuangan HPEQ UIN-SH.

2.

Program I CARE (

Improving Academic Capability in Assessment and

Restructuring Educational Evaluation

)

Program I CARE berfokus pada perbaikan sistem dan proses penilaian hasil belajar dan evaluasi pendidikan baik pada tingkat preklinik maupun klinik. Pada tahun 2011, program ini merencanakan 5 kegiatan, 2 pengadaan jasa (Technical Assistance/TA pengembangan portfolio dari dalam dan luar negeri), serta 1 pengadaan barang (buku-buku tentang pendidikan kedokteran). Dari kegiatan yang direncanakan tersebut, terlaksana kegiatan lokakarya Penulisan MCQ Sesuai Standar UKDI, pengembangan sistem Penilaian Pendidikan, Overseas Non Degree Training (ONDT) Penilaian Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan yang dilaksanakan di Maastricht University, dan IHT Metode Penilaian dalam Pendidikan Klinik. Kegiatan pengadaan barang dan jasa tidak dapat terlaksana karena No Objection Letter (NOL) procurement plan World Bank baru diterima pada bulan Agustus, sehingga kegiatan ini tidak sempat terlaksana hingga akhir tahun 2011.

Pada tahun 2012, program ini merencanakan 10 kegiatan, 2 kegiatan IHT, 2 kegiatan ONDT, 1 kegiatan lokakarya, 1 kegiatan pengembangan sistem dan 4 kegiatan pengadaan TA, termasuk kegiatan luncuran dari tahun 2011. Kegiatan lainnya adalah pengadaan barang untuk Computer Based Testing (CBT) center, ruang penilaian dan buku untuk Medical Education Unit (MEU).

Hingga akhir tahun 2012, kegiatan yang belum terlaksana adalah kegiatan TA luar negeri portfolio (luncuran 2011). Kegiatan ini belum terlaksana karena belum berhasilnya tim untuk mendapatkan konsultan yang akan diundang sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan kegiatan pengadaan, karena lelang untuk first prior baru dimulai pada bulan November-Desember 2012, maka kegiatan pengadaan untuk program I CARE baru dapat dilangsungkan pada awal tahun 2013.

Hingga 31 Juli 2013, tim berhasil menjalankan kegiatan berupa TA luar negeri untuk pelaksanaan portfolio di trimester pertama 2013 dan kegiatan baru yang diusulkan RIP 2013 karena adanya efisiensi kegiatan NDT, yaitu NDT untuk tim penjaminan mutu sebagai auditor internal di Universitas Brawijaya pada bulan Juni 2013. Kegiatan I CARE yang akan berjalan hingga akhir tahun 2013 adalah lokakarya sistem penjaminan mutu, IHT clinical assessment, dan TA IT software penjaminan mutu. Pengadaan barang yang merupakan luncuran dari tahun 2012, telah berhasil dilaksanakan pada semester awal 2013, sedangkan pengadaan baru di tahun 2013 baru terlaksana pada pertengahan tahun. Penyerapan keuangan menyesuaikan dengan kegiatan yang berlangsung melalui koordinasi dengan koordinator keuangan HPEQ UIN-SH.

3.

Program DEVELOP (

Developing Quality of Competence Based Curriculum (CBC)

Implementation Integrated to Local Content on Preclinical Program

)

Program DEVELOP merupakan kegiatan terbesar dalam program HPEQ UIN Syarif HIdayatullah. Hal ini terjadi karena program Utilization of Information and Communication Technology for

Nurturing Educational Environment (UIN) yang dirancang pada proposal lengkap dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas teknologi informasi dalam proses pendidikan dokter di FKIK UIN diintegrasikan ke dalam kegiatan DEVELOP setelah review proposal lengkap oleh reviewer di tahun 2010. Program ini memiliki 2 fokus kegiatan yaitu pengembangan pendidikan preklinik dan pengembangan laboratorium.

Pada tahun 2011, terdapat tiga kegiatan utama dari aktivitas DEVELOP, yaitu pengembangan kurikulum sesuai visi misi PSPD FKIK UIN-SH Jakarta yang dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan

(7)

3

untuk persiapan implementasi kurikulum tersebut dan diakhiri dengan penguatan atmosfer akademik untuk mendukung kurikulum.

Implementasi pengembangan kurikulum berupa policy study kurikulum untuk menyusun kurikulum sesuai dengan visi misi PSPD FKIK UIN-SH Jakarta. Kemudian rancangan kurikulum disosialisasikan dan didiskusikan dalam lokakarya kurikulum. Penyempurnaan modul sebagai penjabaran kurikulum dilakukan melalui hibah pengajaran inovasi modul yang menjadi pedoman modul lainnya, dan pedoman pemicu yang menjadi pedoman bagi pembuatan pemicu. Penyempurnaan kurikulum tersebut dibantu dengan adanya TA dalam negeri yang berasal dari institusi mitra yaitu FK Unpad Bandung. Kegiatan TA dari Unpad ini tidak dapat berjalan dengan lancar karena mekanisme TA detasering tidak dapat dilakukan untuk staf Unpad, sehingga bentuknya lebih sebagai narasumber yang ikut mereview penyusunan kurikulum PSPD.

Persiapan implementasi kurikulum dilakukan dengan kegiatan antara lain: ONDT bagi dua orang dosen untuk mempelajari proses PBL di Mastricht University, Belanda, NDT staf pengelola sistem informasi akademik, magang pustakawan ke FK Unpad, IHT tutor Diskusi Kelompok (DK), IHT family medicine, IHT pembuatan buku panduan modul dan IHT penulisan ilmiah, dan Degree Training (DT) bagi 3 orang staf dalam bidang S2 biomedik dan S3 bidang manajemen pendidikan kedokteran.

Kegiatan selanjutnya adalah penguatan atmosfer akademik melalui pengembangan sistem. Tim yang terbentuk sejak Juli 2011 menyusun panduan penguatan atmosfer akademik berupa peraturan/tata tertib preklinik dan klinik, kegiatan ilmiah, peran dosen penasehat akademik, panduan kegiatan mahasiswa, serta media/sarana penunjang atmosfer akademik berupa poster, banner dan media lainnya yang dipasang di lingkungan PSPD.

Hasil kegiatan pada tahun 2011 baik mengenai kurikulum maupun atmosfer akademik menjadi landasan utama pada tahap implementasi kurikulum di tahun 2012. Kurikulum yang disepakati harus selesai dijabarkan dalam bentuk modul dan perangkat penunjang lainnya sebelum mulainya tahun ajaran 2012.

Pada tahun 2012, kegiatan program DEVELOP yang terlaksana antara lain adalah lokakarya implementasi kurikulum untuk mensosialisasikan kurikulum baru 2012 yang diikuti dengan penyempurnaan modul melalui kegiatan TA dalam negeri pembuatan modul dan pemicu sesuai visi misi PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah, TA luar negeri pembuatan modul dengan implementasi clinical reasoning, dan hibah pengajaran modul unggulan yang dilaksanakan pada bulan Juli hingga Desember 2012. Hibah ini terdiri dari 6 modul preklinik yang 3 diantaranya dilakukan melalui proses penunjukan. Hibah pengajaran dengan penunjukan adalah modul Dokter Muslim, Studi Islam dan Riset. Sedangkan 3 hibah lainnya dilakukan dengan seleksi murni (3 proposal yang masuk), yaitu modul Pengenalan Praktek Klinik (PPK), modul Bahasa dan modul Inovasi Pelaksanaan Praktikum di Laboratorium. Selain itu, untuk menunjang pelaksanaan kurikulum, pengembangan sistem atmosfer akademik yang telah disusun sejak 2011 disosialisasikan melalui lokakarya Penguatan Atmosfer Akademik.

Pengembangan staf tetap terus dilakukan untuk menunjang kualitas pelaksanaan kurikulum melalui kegiatan antara lain: pelatihan bagi pengelola sistem manajemen informasi terintegrasi, IHT tutor DK, IHT Family Medicine, magang Pustakawan FKIK di FK Unpad, kursus e-learning di ITB Bandung, IHT penggunaan e-learning, IHT softskills bagi staf pengajar, IHT penulisan ilmiah, dan DT S2 dan S3. Pada tahun 2012 ini, staf yang mendapat beasiswa S2 telah lengkap sesuai dengan proposal lengkap yaitu 3 orang dalam bidang Patologi Anatomi, Anatomi dan Fisiologi.

Persiapan penggunaan IT dalam sistem pembelajaran PSPD tidak dapat berjalan sesuai rencana, karena proses pembangunan sistem IT di PSPD yang seharusnya dimulai dari pembentukan sistem informasi akademik melalui konsultan pembuatan sistem informasi manajemen pendidikan, tidak dapat terealisasi terlebih dahulu karena berhubungan dengan bentuk pengadaan Consultant Qualification Selection (CQS) yang prosesnya panjang. Kegiatan pembangunan sistem IT ini akhirnya dilanjutkan dengan TA dalam negeri pembuatan e-learning PSPD pada Desember 2012 hingga Maret 2013.

(8)

4

Kegiatan DEVELOP untuk kualitas laboratorium di tahun 2012 antara lain magang laboran praktikum di laboratorium bagi 10 orang laboran di laboratorium yang berbeda-beda, yaitu: farmakologi, anatomi, mikrobiologi, biologi, biokimia, riset, parasitologi, fisiologi, histology dan animal house, dan pelatihan dan magang bagi dosen terkait kegiatan laboratorium. Pelatihan dan magang dosen ini mempunyai efisiensi anggaran yang kemudian diajukan untuk penambahan kegiatan pada program yang lain.

Pada tahun 2013, kegiatan yang telah terlaksana hingga tengah tahun adalah selesainya 2 kegiatan S2 biomedik bidang Patologi Anatomi dan Anatomi dan beberapa kegiatan IHT, seperti IHT Family Medicine, softskill bagi staf pengajar, penggunaan e-learning, penulisan ilmiah dan kegiatan beberapa NDT bagi staf dosen dan laboran dalam negeri, lokakarya pembelajaran di laboratorium, ONDT di Singapura, kegiatan konsultan pembuatan sistem informasi akademik serta konsultan SOP dan pengelolaan laboratorium.

Kegiatan yang akan dilaksanakan hingga akhir tahun 2013 adalah kegiatan pendidikan tidak bergelar untuk pengelola sistem manajemen dan e-learning, pelatihan bagi staf dosen dan laboran lainnya, lokakarya evaluasi atmosfer akademik, lokakarya evaluasi kurikulum 2012, IHT tutor DK serta konsultan-konsultan antara lain tentang pengelolaan administrasi akademik, integrasi sistem IT di lahan praktek kedokteran, pembuatan media pembelajaran elektronik, dan standar biaya pendidikan. Pengadaan barang yang berasal dari luncuran pengadaan tahun 2012 telah berhasil diselesaikan di semester awal 2013, antara lain pengadaan alat IT, alat medis, buku dan furnitur untuk kelas, sedangkan semester kedua 2013 dilanjutkan dengan pengadaan baru di tahun 2013. Penyerapan keuangan menyesuaikan dengan kegiatan yang berlangsung melalui koordinasi dengan koordinator keuangan HPEQ UIN-SH.

4.

Program BETTER (

Basic Clinical Skills Excellence Targeted To Enhance Clinical

Requirement

)

Kegiatan BETTER bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan KKD agar mampu meningkatkan kemampuan reasoning dan kelulusan OSCE mahasiswa. Pada tahun 2011, terdapat lima kegiatan BETTER yang terdiri atas lokakarya pemetaan Ketrampilan Klinis Dasar (KKD) dan review checklist, IHT Tutor Keterampilan Klinis Dasar (KKD) dan pelatih pasien simulasi, magang dosen pengelola KKD ke UNPAD dan pengadaan jasa konsultan. Hingga akhir tahun 2011, kegiatan telah berhasil dilaksanakan kecuali pengadaan TA luar negeri untuk OSCE center yang terkendala karena NOL procurement plan World Bank yang baru diperoleh pada awal Agustus 2011 dan proses tindak lanjut tim HPEQ yang terlambat karena belum mendapat calon TA OSCE Center tersebut. Pada tahun 2011, pengadaan barang juga tidak berjalan dengan baik karena panjangnya proses pengadaan program HPEQ.

Pada tahun 2012, kegiatan BETTER dapat dilaksanakan dengan lebih baik, yaitu: ONDT pasien simulasi yang terintegrasi dalam kegiatan APMEC Singapura, lokakarya sosialisasi checklist dan standard setting, magang dosen pengelola KKD ke FK UGM, magang laboran KKD di FK Unpad, In House Training (IHT) pelatih pasien simulasi, IHT bagi Tutor KKD, dan TA dalam negeri untuk persiapan OSCE sesuai standar UKDI, serta TA luar negeri OSCE Center dan Pengembangan Skills Training yang merupakan kegiatan luncuran dari tahun 2011.

Hingga tengah tahun 2013, program BETTER telah melaksanakan kegiatan hibah pengajaran yang dimulai sejak 1 Juli hingga 31 Desember 2013. Hibah terdiri dari pembuatan panduan KKD, pembuatan video untuk pemeriksaan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Kegiatan yang belum terlaksana hanya IHT pasien simulasi dan jasa konsultan bagi pembentukan pasien simulasi.

Pengadaan barang berupa buku, peralatan KKD dan renovasi gedung untuk OSCE Center telah dimulai pada akhir tahun 2012 dan selesai pada semester awal 2013. Pembangunan OSCE Center dilakukan untuk pelaksanaan kegiatan ujian OSCE dan pelatihan KKD mahasiswa. Pengadaan barang tahun 2013 telah mulai dilakukan sejak bulan Juli. Anggaran pengadaan barang yang merupakan efisiensi, diajukan kembali dalam procurement plan untuk melengkapi kekurangan dari gedung OSCE

(9)

5

Center. Penyerapan keuangan menyesuaikan dengan kegiatan yang berlangsung melalui koordinasi dengan koordinator keuangan HPEQ UIN-SH.

5.

Program EDUCATION (

Empowering and Developing Clinical Education System

)

Program EDUCATION berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran tahap klinik di RS pendidikan dan Puskesmas yang digunakan sebagai sarana pendidikan tahap klinik. Pada tahun 2011, kegiatan program EDUCATION terutama dilaksanakan pada semester kedua tahun 2011 karena pada semester pertama terlebih dahulu dilakukan sosialisasi kegiatan-kegiatan ke rumah sakit pendidikan. Implementasi kegiatan pada tahun 2011 yaitu: In House Training (IHT) bagi dosen klinik sebagai preceptor yang dilaksanakan 2 kali dengan peserta yang berbeda pada setiap pelaksanaannya, NDT bagi staf pengajar, policy study Pengembangan Kerjasama RS Pendidikan dan TA untuk Pengajaran Klinik (Clinical Teaching).

Kegiatan NDT yang direncanakan untuk 5 kegiatan, ternyata realisasi tahun 2011 hanya 2 kegiatan yang mendapat persetujuan TOR dari CPCU. Tim HPEQ telah mengirimkan 3 orang dosen untuk mengikuti NDT mengenai infeksi neurologi yang dapat dijinkan untuk dilaksanakan sebagai bagian kegiatan HPEQ ternyata ditolak CPCU karena kegiatan tersebut hanya dilaksanakan 1 hari. Akhirnya kegiatan ini menggunakan counter budget Fakultas.

Untuk kegiatan policy study, terdapat kesulitan pada pembentukan tim yang terlibat karena kurangnya sumber daya staf tetap yang terlibat pada tahap klinik, sehingga tim baru memulai kegiatan pada bulan Oktober 2011. Kegiatan ini menjadi mundur dari jadwal yang telah ditentukan. Namun karena kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap untuk dilanjutkan pada tahun 2012, target kegiatan berhasil diselesaikan yaitu mengidentifikasi masalah bagi tindak lanjut pembentukan sistem kerja sama RS dan PSPD FKIK UIN-SH yang lebih baik.

Kegiatan TA juga menemui kendala, yaitu karena pelaksanaan kegiatan yang direncanakan selama 2 bulan menjadi hanya 1 bulan sehingga hasil pelaksanaan menjadi kurang maksimal, ditambah lagi dengan adanya masalah administrasi bentuk kemitraan dengan FK Unpad, yang menimbulkan ketidaknyamanan proses pembinaan oleh TA yang bersangkutan dengan pihak UIN. Pada akhir kegiatan, masalah ini dapat diatasi dengan baik.

Pada tahun 2012, kegiatan program EDUCATION terutama adalah hibah pengajaran dan lanjutan policy study 2011. Program ini memiliki 7 hibah pengajaran yang terdiri dari hibah modul klinik mayor (IPD, Bedah, Anak dan Obsgin), modul IKK Klinik, modul RTCU dan modul elektif. Kegiatan policy study dilaksanakan secara intensif antara tim penyusun draft MOU dan SOP tahap klinik dengan bagian diklit RSF dan RS jejaring serta pimpinan sebagai bentuk sosialisasi hasil. Selain itu dilaksanakan 2 kegiatan IHT preceptorship dan pelatihan 10 orang dosen yang terlibat dalam kegiatan tahap klinik baik untuk pengembangan bidang ilmu, maupun untuk pengembangan pendidikan tahap klinik. Kegiatan yang tidak terlaksana pada tahun 2012 adalah TA untuk clinical teaching. Hal ini terjadi karena sulitnya mencari dosen yang terlibat dengan pembelajaran klinik dan memiliki waktu luang untuk melakukan pelayanan kesehatan. Kegiatan ini akan diganti dengan TA manajemen tahap klinik pada tahun 2013. Sedangkan pengadaan barang, telah ada yang terlaksana pada akhir tahun 2012, sehingga barang baru mulai diterima pada trimester awal 2013.

Hingga tengah tahun 2013, kegiatan EDUCATION belum ada yang terlaksana, namun proses penawaran TA telah dilakukan, direncanakan kegiatan ini dapat dimulai pada bulan September. Sedangkan untuk NDT tahap klinik untuk 15 kegiatan, pelaksanaan diusahakan untuk dapat dimulai sejak September 2013.

Secara keseluruhan, pelaksanaan beberapa kegiatan mundur dari jadwal yang telah ditetapkan, terutama di tahun pertama dan kedua pelaksanaan HPEQ, sehingga tampak kegiatan sangat padat di semester kedua tahun 2011 maupun 2012. Hal ini terjadi karena persetujuan TOR baru diperoleh tim HPEQ pada pertengahan tahun (Juli-Agustus), selain itu juga SDM di PSPD belum bertambah sesuai yang diharapkan oleh tim HPEQ, sehingga beban kerja akademik setiap dosen cukup berat apalagi

(10)

6

jika ditambahkan dengan kegiatan dari HPEQ. Pada tahun 2013, hal ini sudah dapat diperbaiki karena TOR kegiatan dan procurement plan pun telah sejak awal tahun 2013 diterima, sehingga kegiatan dapat direalisasikan sejak dini. Selain itu, kegiatan tahun 2013 pun tidak lagi terdapat kegiatan policy study atau pengembangan sistem yang memang membutuhkan waktu dan pikiran lebih besar.

Aktivitas program HPEQ UIN-SH tahun 2011 sangat minimal, hanya 28% capaian fisik yang dapat dilaksanakan. Hal ini terjadi karena kegiatan pengadaan baik barang maupun jasa tidak ada yang berhasil dilaksanakan hingga akhir tahun 2011. Aktivitas program HPEQ UIN-SH 2012 menunjukkan peningkatan capaian fisik, yaitu 49%. Peningkatan capaian fisik terjadi terutama karena proses pengadaan telah berjalan. Pengadaan jasa konsultan yang tidak dapat terlaksana hanya TA clinical teaching, serta konsultan untuk sistem informasi akademik. Pengadaan barang terlaksana 3 proses pengadaan barang (medical equipment, IT for class, dan buku) dan 1 proses pekerjaan sipil untuk renovasi gedung OSCE. Proses pengadaan ini baru selesai dilaksanakan di trimester awal 2013.

Hingga tengah tahun 2013, pengadaan barang luncuran 2012 telah dilaksanakan seluruhnya, mulai bulan Mei 2013, tim HPEQ telah mulai lelang pengadaan medical equipment 2013, IT 2013, buku 2013, furniture dan pekerjaan sipil 2013. Beberapa pengadaan luncuran yang telah selesai dilaksanakan belum dapat diselesaikan pembayarannya kepada penyedia barang hingga minggu keempat Juli, karena anggaran dari CPCU baru diterima pada akhir Juli 2013, sementara anggaran yang ada dari sisa anggaran 2012 telah digunakan. Dengan anggaran yang diberikan oleh CPCU pada semester awal ini, kemungkinan besar pengajuan dilakukan kembali pada bulan Oktober 2013 karena proses pengadaan 2013 telah dilaksanakan kecuali medical equipment yang harus rebidding di September 2013.

Target capaian di tahun 2011-2012 hampir mencapai seluruh target capaian. Indikator kinerja sebagian besar mencapai target yang diharapkan, namun pada progress test, target yang diharapkan belum tercapai. Untuk indikator antara yang belum mencapai perkiraan capaian, adalah: nilai post-test matrikulasi, nilai kelulusan OSCE first taker, ujian portfolio tahap klinik, dan jumlah mahasiswa yang terdaftar dalam database. Tahun 2013 adalah tahun terakhir dari pelaksanaan HPEQ UIN dan pada tahun ini juga PSPD FKIK UIN menjalani reakreditasi program studi, diharapkan pada akhir tahun 2013, indikator kinerja untuk peningkatan akreditasi dapat berhasil dicapai.

Kekuatan dari implementasi program ini adalah bahwa sistem yang telah direncanakan untuk dibentuk dan hasil yang diharapkan untuk dicapai hampir seluruhnya dapat dilaksanakan sesuai dengan target ditentukan. Kegiatan kemitraan pada tahun ini berjalan cukup lancar. Sesuai dengan target yang disepakati, semakin bertambahnya tahun kegiatan, kemandirian dari institusi mitra semakin besar. Maka, di tahun 2013 ini, kegiatan kemitraan telah menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan kelemahan dari implementasi program adalah kurangnya respon dari Wakil Dekan maupun struktur prodi untuk menindaklanjuti kegiatan yang telah dilaksanakan oleh HPEQ UIN. Kendala seperti kurangnya SDM dan tingginya beban kerja staf pengajar yang aktif dalam kegiatan Prodi, staf yang sulit mengikuti kegiatan lokakarya atau IHT karena kegiatan akademik tidak dapat ditiadakan pada saat kegiatan dilaksanakan, dukungan yang kurang untuk menindaklanjuti rekomendasi TA dari HPEQ (termasuk IT yang saat ini sedang berjalan), serta penerimaan barang dan proses serah terima barang dari HPEQ kepada pihak Fakultas yang masih belum terselesaikan karena birokrasi yang tidak jelas, mempengaruhi kinerja dan internalisasi program HPEQ ke setiap unit dan bidang. Kelemahan ini diusahakan untuk diatasi dengan mengoptimalkan kerja tim HPEQ dengan lebih proaktif melakukan pendekatan dan koordinasi di Fakultas dan Prodi, baik melalui pertemuan informal, email hingga undangan rapat kepada pimpinan.

Adapun rencana kegiatan selanjutnya adalah memfokuskan pada kegiatan yang belum terlaksana, internalisasi program HPEQ ke setiap unit dan bidang dengan mempersiapkan staf yang akan menindaklanjuti program HPEQ, mempersiapkan untuk serah terima barang dan rekomendasi yang harus ditindaklanjuti oleh Fakultas dan Prodi.

(11)

7

BAB 1

PENDAHULUAN

Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK PKPD) UIN Syarif Hidayatullah memiliki lima program kegiatan yang harus diimplementasikan selama periode tahun 2011-2013. Setelah tahun ketiga berjalan, tim pelaksana PHK PKPD menyusun laporan tengah tahun untuk memberikan gambaran kemajuan dan hasil dari kelima program serta menyampaikan hambatan dan rencana yang akan dilakukan hingga akhir tahun 2013 nanti.

Kelima program PHK PKPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dijadikan motto kegiatan HPEQ, yaitu:

“I SEE, I CARE to DEVELOP BETTER EDUCATION”

Dengan masing-masing memiliki tujuan, yaitu:

1. Program I SEE (Improving Selection system and Empowering Quality of New Students) bertujuan untuk membentuk standarisasi penerimaan mahasiswa diseluruh jalur seleksi.dan menyusun sistem matrikulasi bagi mahasiswa baru yang baik.

2. Program I CARE (Improving Academic Capability in Assessment and Restructuring Educational Evaluation) bertujuan untuk membentuk sistem penilaian yang tepat dan terstandar dengan validitas dan reliabilitas yang terpercaya dan membentuk sistem penjaminan mutu prodi melalui penguatan metode evaluasi diri internal.

3. Program DEVELOP (Developing Quality of Competence Based Curriculum (CBC) Implementation Integrated to Local Content on Preclinical Program) bertujuan untuk mewujudkan implementasi KBK yang sesuai visi dan misi PSPD FKIK UIN-SH, meningkatkan kualitas proses pembelajaran dengan suasana akademik dan ditunjang dengan dukungan ICT, meningkatkan pelayanan administrasi akademik dengan adanya sistem yang terintegrasi (sistem administrasi, keuangan dan pembelajaran) yang mendukung proses manajemen akademik fakultas, dan meningkatkan kualitas proses dan hasil evaluasi praktikum di laboratorium sesuai dengan Good Laboratory Practice.

4. Program BETTER (Basic Clinical Skills Excellence Targeted To Enhance Clinical Requirement) bertujuan untuk membentuk kurikulum KKD yang dapat mewujudkan kualitas kompetensi ketrampilan klinik mahasiswa yang sesuai standard kompetensi dokter, serta meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan KKD dari aspek sumber daya manusia (staf pengajar, laboran) dan sarana penunjang kegiatan KKD.

a. Program EDUCATION (Empowering and Developing Clinical Education System) bertujuan untuk meningkatkan implementasi KBK pada tahap klinik dengan kurikulum yang sesuai dengan visi misi UIN, pemberdayaan RTCU dan penguatan sistem pengelolaan kerjasama dengan RS pendidikan, serta meningkatkan kualitas proses pembelajaran tahap klinik dengan meningkatnya kualitas staf pengajar dan adanya pedoman pembelajaran bagi mahasiswa dan dosen.

Berdasarkan proposal lengkap pada tahun 2010 yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Implementasi Program (RIP) setiap tahunnya, maka kegiatan PHK PKPD UIN dapat dinyatakan telah dilaksanakan dengan baik. Program pertama PHK PKPD UIN Syarif Hidayatullah adalah I SEE (Improving Selection system and Empowering Quality of New Students. Kegiatan I SEE terbagi dalam penyusunan standar metode seleksi bagi semua jalur, serta penguatan bentuk dan metode pelaksanaan matrikulasi. Gambaran umum kegiatan pada tahun 2011-2012, adalah:

1. Pada tahun 2011, kegiatan penyusunan standar metode seleksi bagi semua jalur dilakukan dengan sumber daya:

(12)

8

- Lokakarya pengembangan dan regulasi sistem seleksi mahasiswa. Hasil lokakarya adalah rekomendasi kepada pimpinan fakultas mengenai standarisasi metode seleksi bagi setiap jalur seleksi.

- Lokakarya pembuatan kisi-kisi ujian seleksi mahasiswa. Rencana kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9-10 Agustus 2011, namun karena bertepatan dengan bulan Ramadhan, maka kegiatan diundur hingga September 2011. Hasil dari lokakarya ini adalah kisi-kisi bagi soal untuk seleksi mahasiswa pada jalur mandiri dan ujian dari seleksi beasiswa kerjasama Pemda, karena jalur lain tidak dapat diintervensi untuk seleksi tertulisnya.

Kegiatan untuk penguatan bentuk dan metode pelaksanaan matrikulasi dilakukan dengan sumber daya:

- IHT Modul Matrikulasi. Hasil kegiatan IHT adalah kisi-kisi modul matrikulasi umum. Pelaksanaan kegiatan ini diundur dari jadwal sebelumnya (September menjadi November 2011). Kisi-kisi ini menjadi acuan dalam hibah pembuatan modul matrikulasi yang dilaksanakan di tahun 2012.

Kendala pelaksanaan kegiatan adalah pada belum adanya hasil review TOR dan penyesuaian waktu dengan narasumber. Dari kegiatan ini, terdapat efisiensi keuangan karena narasumber UNPAD tidak dibayarkan. Selain itu, terdapat kelebihan penganggaran transportasi peserta karena peserta dinyatakan tidak dapat diberikan transportasi kegiatan, kecuali peserta berasal dari luar institusi.

2. Pada tahun 2012, kegiatan I SEE hanya berupa hibah pengajaran untuk model matrikulasi bagi mahasiswa baru. Hibah ini telah diimplementasikan di tahun 2012 dan masih terus dilanjutkan pada kegiatan matrikulasi di tahun 2013.

Selama pelaksanaan kegiatan I SEE di tahun 2012, telah dilakukan pendekatan informal kepada pimpinan fakultas dan rektorat sebagai tindak lanjut hasil rekomendasi. Proporsi seleksi mahasiswa baru adalah 60% mahasiswa berasal dari SMNPTN, sedangkan 20% adalah beasiswa kemenag dan sisanya adalah jalur PMDK, beasiswa PEMDA dan mandiri.

Program kedua PHK PKPD UIN Syarif Hidayatullah adalah I CARE (Improving Academic Capability in Assessment and Restructuring Educational Evaluation). Program ini dikembangkan dalam 2 subaktivitas yaitu Strenghtening Assessment Quality Based on Competency (SAQ-BC) yang lebih ditekankan kepada peningkatan kemampuan staf dalam mengembangkan instrumen penilaian yang tepat untuk menilai kompetensi sebagaimana diamanatkan dalam KBK dan Developing

Educational Evaluation Procedures (DEEP) yang aktivitasnya dengan melakukan perbaikan sistem evaluasi modul yang sudah ada dan perbaikan instrumen evaluasi sehingga sesuai dengan penjaminan mutu prodi pendidikan dokter.. Gambaran umum program ini sejak 2011 hingga sekarang adalah:

1. Pada tahun 2011, program ini lebih terpusat pada pengembangan sistem penilaian yang tepat dan terstandar dengan validitas dan reliabilitas yang terpercaya. Sumber daya yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:

- Pengembangan sistem Penilaian Hasil Belajar Pendidikan Kedokteran. Tim terdiri dari 4 orang dan berhasil menyelesaikan:

1. Dokumen evaluasi sistem penilaian yang telah ada sebelum proyek HPEQ berjalan. 2. Buku panduan penilaian pendidikan di PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Buku petunjuk pengisian nilai akhir modul preklinik beserta program komputer yang

digunakan.

4. Buku petunjuk penulisan soal ujian sumatif pada modul preklinik.

Kendala pelaksanaan pengembangan sistem ini adalah sulitnya untuk mengumpulkan staf dari setiap modul, sehingga solusi dari kendala ini adalah dengan mengundang perwakilan dari tim modul.

- Lokakarya penulisan soal berbasis UKDI. Hasil kegiatan ini adalah tercapainya keluaran berupa 30 soal dan kenaikan hasil posttest 26%.

(13)

9

- Pengembangan Staf: ONDT 2 orang staf dosen ke Universitas Maastricht Belanda tentang penilaian pendidikan dan quality assurance. Kegiatan ini disebut dengan summer course dan dilaksanakan selama 2 minggu yaitu mulai tanggal 20 Juni – 1 Juli 2011. Kegiatan minggu pertama diisi dengan pemantapan pemahaman mengenai PBL sedangkan minggu selanjutnya mengenai peminatan dari peserta sesuai dengan fokusnya masing-masing. Untuk itu, staf yang dikirim (PIC sistem penilaian yang juga menjadi ketua pengembangan sistem penilaian dan ketua Pusat Pengembangan Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan/P3K2) memfokuskan pada sistem penilaian dan penjaminan mutu.

- IHT metode penilaian dalam pendidikan klinik. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 14-15 November 2011. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas staf pengajar di klinik dalam melakukan penilaian yang tepat dan sesuai. Target keluaran telah tercapai dengan baik yang dapat dilihat dari adanya kenaikan nilai postest sebesar 29%. Evaluasi dari seluruh peserta menunjukkan bahwa mayoritas departemen mampu melaksanakan mini cex sebagai alternatif penilaian dibandingkan menggunakan OSCE, portfolio ataupun 360 multiple feedback.

- TA dalam negeri untuk pengembangan instrumen portfolio dalam pendidikan klinik. Tenaga TA berasal dari FK UNPAD sebagai institusi mitra. Kegiatan ini direncanakan untuk 2 bulan, namun realisasi 2011 hanya satu bulan. Pekerjaan dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober dan November 2011. Dalam rentang waktu November 2011 – Januari 2012 dilakukan uji coba instrumen yang dikembangkan di SMF Anak RSUP Fatmawati Jakarta. Kegiatan yang tidak berjalan adalah pengadaan konsultan portfolio luar negeri. Hal ini terjadi karena sulitnya memperoleh jawaban dari undangan kepada konsultan di luar negeri yang menjawab mengenai kebutuhan konsultan tersebut, dari beberapa undangan yang telah disebarkan, hanya satu orang yang menjawab undangan yang diberikan, sehingga kegiatan tidak berhasil terlaksana dan menghambat proses pembuatan portfolio. Kegiatan ini diluncurkan di tahun 2012.

2. Pada tahun 2012, kegiatan I CARE terdiri dari:

- Lokakarya Penguatan Telaah Soal MCQ sesuai standar UKDI telah terselenggara pada tanggal 6 Juli dan 19 Desember 2012. Tujuan lokakarya ini adalah untuk melakukan review soal sesuai dengan standar UKDI yang menggunakan soal berskenario (vignette). Pada lokakarya Juli, peserta yang hadir hanyalah 60%, undangan yang tidak hadir terutama adalah dari RS Fatmawati. Kegiatan lokakarya kedua jauh lebih sedikit dibandingkan yang pertama, yaitu 40% dari undangan. Walaupun kehadiran peserta rendah, namun target soal berhasil terkumpul sejumlah peserta, bahkan di lokakarya kedua setiap peserta memberikan 2-3 soal yang telah direview sehingga soal yang direview lebih banyak dibandingkan pelatihan pertama.

- IHT Pengembangan Sistem Penilaian Pendidikan Klinik dilaksanakan pada tanggal 4 dan 6 Desember 2012. Peserta terdiri dari staf pengajar PSPD yang terlibat dalam pembuatan modul klinik dan staf pengajar di RS pendidikan yang belum pernah mendapatkan pelatihan mengenai penilaian dalam pendidikan klinik. Peserta yang hadir mencapai 60% dari undangan, ketidakhadiran staf PSPD terutama karena kegiatan bersamaan dengan kegiatan DK dan KKD mahasiswa, sedangkan dari RS pendidikan, hanya 1 orang yang tidak hadir karena ada kasus emergensi. Narasumber yang diundang berasal dari FK Unpad sebagai institusi mitra.

Metode penilaian yang layak laksana pada tahap klinik adalah Mini CEX, OSCE, portfolio dan 360 multiple feedback. Namun sebagian besar departemen merasa sedikit kesulitan melaksanakan portfolio karena membutuhkan banyak waktu untuk melalukan penilaian. Hasil pretest terhadap posttest menunjukkan peningkatan sebesar 28.89%.

- TA dalam negeri pengembangan portfolio dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober- 30 November 2012 yang dinegosiasikan sebagai 1 bulan kegiatan. Konsultan adalah seorang ahli pendidikan yang berasal dari FK UGM yaitu dr. Widyandana, MHPE, PhD. Beliau memiliki

(14)

10

pengalaman mengelola pendidikan di Puskesmas. Kegiatan pengembangan portfolio ini dilakukan pada modul IKK klinik. Kegiatan ini sejalan dengan hibah pengajaran modul IKK Klinik sehingga proses implementasi portfolio ini saling melengkapi antara pelaksana modul (penerima hibah) dan konsultan. Portfolio yang dikembangkan dibuat ke dalam buku panduan dan dievaluasi kembali setelah pelaksanaan.

- TA dalam negeri pengembangan Computer Based Testing (CBT) center dilaksanakan pada bulan 3-31 Desember 2012. Konsultan adalah seorang dokter yang mengelola CBT di institusinya yaitu dr. Nawanto A. Prastowo, SpKO dari FK Atmajaya. Beliau juga menjadi salah seorang anggota yang terlibat dalam CBT nasional. Hasil dari kegiatan ini yaitu SOP dan rekomendasi dari konsultan untuk persiapan pelaksanaan CBT yang rencananya akan diikuti oleh PSPD FKIK UIN pada bulan Februari 2013 serta perlunya komitmen pimpinan untuk mendukung penyelenggaraan CBT center ini. Untuk ikut sebgai salah satu tempat pelaksanaan CBT, PSPD FKIK UIN perlu mengirimkan surat permohonan visitasi ke KB-UKDI untuk menilai kesiapan dan kesanggupan menjadi CBT center.

- IHT portfolio dan mini Cex dilaksanakan karena sistem penilaian yang dikembangkan pada modul klinik di Puskesmas menggunakan portfolio dan mini Cex, namun pembimbing di Puskesmas pada umumnya belum pernah mengetahui tentang instrumen tersebut dan bagaimana prinsip pembelajaran tahap klinik dilaksanakan. Kegiatan dilaksanakan pada 4-5 Oktober 2012. Peserta adalah dokter di Puskesmas Kota Tangerang Selatan dan Puskesmas Kabupaten Tangerang. Narasumber yang diundang berasal dari RS Fatmawati untuk mini Cex dan FK UGM untuk portfolio. Kehadiran dokter Puskesmas ini cukup baik, dari 30 orang yang diundang, 90% (27 orang) peserta hadir pada pelaksanaan kegiatan. Dari proses pelaksanaan modul, dokter Puskesmas yang mengikuti pelatihan dan membimbing mahasiswa di Puskesmasnya menyatakan pelatihan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas bimbingan mereka kepada mahasiswa.

- ONDT sistem penilaian telah dilaksanakan pada tanggal 9-12 Maret 2012. Kegiatan ini diikuti oleh 2 orang staf pengajar yang terlibat dalam sistem penilaian, khususnya dalam pengembangan portfolio, SOCA dan OSCE, yaitu dr. Witri Ardini, SPGK, M.Gizi dan dr. Alyya Shiddiq, SpFK. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk FAME course yang terdapat pada rangkaian kegiatan Association of Medical Education in Europe (AMEE) Conference yang diadakan di Malaysia. Materi pelatihan ini meliputi penilaian validitas dan reliabilitas instrument ujian, standard setting, penilaian tahap klinis, persiapan ujian akhir mahasiswa dan portfolio.

- Pengembangan sistem penjaminan mutu telah dilaksanakan mulai bulan Juli hingga Desember 2012. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan konsultan penjaminan mutu yang menghasilkan dokumen Manual Mutu, SOP dan dokumen akreditasi prodi yang harus dilakukan reakreditasi pada bulan Juni 2013. Anggota tim penjaminan mutu ini terdiri dari ketua P3K2, ketua MEU, koordinator riset dan sekretaris akreditasi Prodi. Pelaksanaan kegiatan pengembangan sistem penjaminan mutu dimulai dengan melakukan need assessment dengan membentuk kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa dan dosen, selanjutnya melakukan FGD kepada stakeholder yaitu pimpinan, perwakilan dosen, bagian administrasi dan mahasiswa dan sebelum memulai pembentukan rancangan Manual Mutu dan SOP, dilakukan visitasi ke 3 tempat, yaitu FK Unpad, FK Unibraw dan FK Unair untuk melihat peran dan implementasi sistem penjaminan mutu di institusi tersebut.

Pengembangan draft Manual Mutu dan SOP dilakukan dengan mengumpulkan berbagai pihak terkait dengan implementasi proses-proses kegiatan dalam institusi PSPD, seperti Ka dan Sekprodi, PJ preklinik dan Klinik, dan tim penjaminan mutu yang masing-masing telah berperan dalam prodi dan fakultas yaitu dekan, PD I-III dan Kepala TU. Kegiatan ini berjalan tidak seperti yang diharapkan, karena ternyata sangat banyak hal yang perlu dibenahi. Selain itu, komitmen pimpinan perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas mutu program yang dilaksanakan di PSPD. Karena hal-hal penting terutama kebijakan dan arah sasaran serta

(15)

11

struktur prodi harus disepakati oleh pimpinan. Demikian pula mengenai proses pembuatan dokumen borang dan evaluasi diri akreditasi prodi yang dikerjakan bersama dengan prodi, hingga Januari 2013 masih belum didaftarkan ke BAN PT, tim penjaminan mutu yang ikut berperan dalam menstimulasi penyiapan borang ini terus berusaha untuk menstimulasi tim di prodi untuk segera mengirimkan dokumen tersebut ke BAN PT. Tugas tim pengembangan sistem penjaminan mutu harus dilanjutkan hingga tahun 2013, karena dibutuhkan koordinasi dengan prodi yang lebih intensif sehingga sistem penjaminan mutu dapat terwujud sesuai yang diharapkan.

Dengan keterbatasan yang dimiliki oleh tim, draft manual mutu, SOP dan borang serta evaluasi diri dapat diselesaikan, namun masih dibutuhkan penyempurnaan dan review dari pimpinan agar dapat meningkatkan mutu pendidikan di PSPD.

- ONDT academic leadership dilaksanakan pada tanggal 16-20 April di IMU Malaysia. Kegiatan ini diikuti oleh 2 orang staf PSPD yang menjadi ketua pengembangan sistem penjaminan mutu dan ketua laboratorium Anatomi PSPD.

- TA penjaminan mutu telah dilaksanakan selama 2 bulan, sejak 25 Oktober hingga 28 Desember 2012. Pelaksanaan kegiatan ini sejalan dengan kegiatan pengembangan sistem. Tim pengembangan sistem mulai menyusun Manual Mutu, SOP dan borang akreditasi dengan bantuan konsultan. Konsultan adalah Dr. Zakiyah, yang dipilih berdasarkan pengalamannya dalam menjadi konsultan bagi penjaminan mutu institusi pendidikan. Beliau mengambil Doktor mengenai manajemen mutu dan bekerja pada Badan Standarisasi Nasional (BSN). Pendampingan pembuatan dokumen ini dilakukan dengan tim penjaminan mutu dan berbagai pihak terkait kebijakan, struktur dan peraturan yang ada di PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah.

Konsultan merasakan kendala dalam pelaksanaan penyusunan dokumen Manual Mutu, SOP dan borang akreditasi, antara lain yaitu dokumen yang dimiliki PSPD sangat scattered (tersebar), sehingga sulit menyusun landasan bagi penyusunan dokumen mutu, struktur PSPD yang belum jelas, sehingga sulit juga menentukan tupoksi dan wewenang dari struktur, sulitnya mengumpulkan pihak yang terkait dengan kebijakan dalam satu waktu tanpa interupsi oleh jadwal kegiatan lainnya. Hal ini menyebabkan hasil draft yang terbentuk belum sempurna dan harus berlanjut di tahun 2013.

Rekomendasi dari konsultan adalah adanya terutama komitmen pimpinan untuk terhadap mutu pendidikan sehingga dokumen dapat direview dan implementasi terhadap sistem penjaminan mutu dapat dilaksanakan.

- Kegiatan lainnya adalah pengadaan barang untuk kebutuhan persyaratan CBT center (renovasi gedung digabungkan bersama kegiatan OSCE center program BETTER) dan perangkat sistem penilaian di Medical Education Unit (MEU). Kegiatan yang telah berjalan adalah renovasi minor, sedangkan perangkat sistem penilaian berupa peralatan elektronik dan IT baru dapat dilaksanakan pada trimester pertama 2013. Kebutuhan untuk CBT dan sistem penilaian ini terutama adalah peralatan elektronik dan IT seperti scanner, mesin fotokopi, dan computer.

Kegiatan yang tidak dapat terlaksana pada tahun 2012 adalah kegiatan luncuran 2011 yaitu konsultan luar negeri portfolio

3. Pada tahun 2013, program I CARE lebih menekankan pada implementasi sistem penjaminan mutu prodi dan penguatan kualitas staf dalam hal penilaian dan mutu. Hingga 31 Juli 2013, beberapa program telah dilaksanakan, antara lain lokakarya penjaminan mutu yang jadwalnya diundur hingga bulan September, sedangkan pelatihan tentang penjaminan mutu maju dari jadwal yang direncanakan (Oktober menjadi Juni). Kegiatan lain adalah kegiatan konsultan Luar Negeri portfolio yang diadakan pada bulan Maret 2013 yang memberikan masukan dan perbaikan bagi pelaksanaan portfolio di PSPD UIN.

(16)

12

Program ketiga yaitu DEVELOP (Developing Quality of Curriculum Based Competence Implementation Integrated to Local Content on Preclinical Program) merupakan program terbesar yang dilaksanakan oleh PHK PKPD UIN-SH Jakarta. Program ini terdiri dari dua subaktivitas berupa I2PBL (Improving Implementation of Problem Based Learning) dan I BLOC B (Improving Biomedical Laboratory practice based on student competence with biosafety standard). Subaktivitas pertama (I2PBL) memiliki sasaran untuk pengembangan kurikulum sesuai dengan visi misi UIN, pengembangan sistem informasi terintegrasi, serta peningkatan kualitas diskusi kelompok dan situasi akademik, sedangkan I BLOC B memiliki sasaran kepada peningkatan kualitas kegiatan di laboratorium. Gambaran umum program ini sejak 2011 hingga sekarang adalah:

1. Pada tahun 2011, sumber daya yang digunakan adalah:

- Policy Study Pengembangan Kurikulum. Kegiatan ini dilaksanakan oleh suatu tim yang terdiri dari 4 orang. Ketua tim adalah ketua MEU dan anggotanya adalah anggota MEU. Tim bekerja sejak bulan Maret hingga Desember 2011 dengan mengadakan koordinasi awal bersama PIC DEVELOP. Tim policy study yang ditunjang oleh surveyor yang mengumpulkan data dari kuesioner, FGD dan survey kunjungan ke FK Unpad, FK UGM, FK UMY dan FK UII. Data-data tersebut menjadi dasar penetapan rancangan pengembangan kurikulum sesuai visi misi PSPD FKIK UIN-SH. Hasil rancangan kurikulum telah disosialisaikan dan didiskusikan dalam bentuk lokakarya pada tanggal 5-6 Oktober 2011.

- Lokakarya Pengembangan Kurikulum sesuai Visi Misi UIN. Setelah lokakarya, ternyata cukup banyak masukan dari staf pengajar untuk kemudian dilakukan perbaikan kembali dari kurikulum yang telah dibentuk. Karena ketua tim kurikulum saat ini menjalani program beasiswa HPEQ untuk manajemen pendidikan, maka kegiatan penyempurnaan selanjutnya dilakukan oleh anggota tambahan. Tim baru kemudian memulai kembali perancangan kurikulum dan memetakan learning objective untuk setiap modul. Rancangan kurikulum yang telah tersusun kemudian akan dipaparkan lagi pada pertemuan dengan Prodi dan dekanat. Setelah draft kurikulum disetujui, kemudian dikukuhkan menjadi SK kurikulum 2012 PSPD.

- Pengembangan Staf melalui Pendidikan Bergelar dan Tidak Bergelar

PIC DEVELOP telah menyelenggarakan seleksi beasiswa berupa staf untuk pendidikan bergelar S3dengan hasil terpilih 1 orang staf untuk S3 manajemen pendidikan di UGM dan 2 orang staf untuk S2 biomedik, yaitu Anatomi di FK UNPAD dan Patologi Anatomi di FK UI. Masih terdapat 1 tempat bagi beasiswa S2 biomedik yang belum terlaksana karena staf yang dipilih mengundurkan diri. Tempat untuk beasiswa ini masih dapat diluncurkan pada tahun 2012.

Kegiatan pendidikan staf tidak bergelar, antara lain: ONDT berlangsung ke Belanda pada tanggal 20 Juni – 1 Juli 2011, hasil pelatihan dipaparkan pada lokakarya sosialisasi kurikulum, magang pustakawan berlangsung di FK UNPAD Bandung selama 1 minggu dan kursus bagi staf pengelola informasi dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2011.

- IHT dalam program DEVELOP terdiri dari 4 kegiatan. Seluruh IHT yang direncanakan telah berhasil dilaksanakan, namun pelaksanaannya mundur dari jadwal yang telah direncanakan sebelumnya. IHT tersebut antara lain adalah IHT Pembuatan Buku Panduan Modul, IHT Fasilitator DK, IHT Family Medicine dan IHT Penulisan Ilmiah. Dari pelaksanaan kegiatan IHT, terlihat bahwa jadwal kegiatan menumpuk pada akhir tahun 2011 sehingga kehadiran peserta tidaklah maksimal. Hal ini telah dievaluasi oleh tim HPEQ UIN-SH, sehingga pada tahun 2012 kegiatan disebar mulai dari awal tahun 2012.

- Konsultan/TA dalam negeri pada program DEVELOP seharusnya terdiri dari tiga kegiatan, yaitu:

o TA kemitraan untuk pembuatan modul dan pembuatan pemicu sesuai visi misi UIN. TA ini hanya berhasil dilaksanakan untuk 1 bulan penyelenggaraan dari 2 bulan rancangan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena lamanya hasil review CPCU bahwa TA menggunakan staf dari FK UNPAD (mitra) dilakukan secara langsung tanpa melalui

(17)

13

bidding konsultan. Pelaksanaan baru dimulai pada bulan Oktober dan mekanisme pelaksanaannya tidak sesuai dengan TOR yang diberikan kepada mitra. Hal ini juga menjadi catatan tim HPEQ. Tim telah mendiskusikan hal ini dan dibahas pada rapat kemitraan bulan November 2012, namun masih belum menghasilkan keputusan tertulis mengenai mekanisme TA kemitraan sehingga akhirnya tim HPEQ UIN memutuskan agar kegiatan konsultan dilakukan dengan lelang umum melalui proses seleksi dalam procurement plan.

o Konsultan Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Penunjang Layanan Administrasi Akademik. Konsultan ini sebagai pembuat sistem informasi manajemen pendidikan di FKIK. Pelaksanaan konsultan ini dalam bentuk tim dan dengan besarnya anggaran, proses pengadaan termasuk dalam CQS (bidding nasional). Pelaksanaan terhambat karena terlambatnya proses di internal UIN untuk membentuk dokumen lelang bagi pelaksanaan konsultan ini, sehingga kegiatan diluncurkan di tahun 2012.

o Konsultan pembuatan modul dengan implementasi clinical reasoning. Konsultan ini pada akhirnya tidak masuk dalam procurement plan 2011, karena ketidaktelitian tim saat mengeluarkan TA kemitraan dari list procurement pengadaan, konsultan ini ikut keluar dari procurement plan, sehingga kegiatan ini dimasukkan pada procurement plan 2012. - Hibah Pengajaran pada tahun 2011 terdiri dari 2 hibah untuk pembentukan panduan bagi

penerapan proses pembelajaran dalam modul. Hasil hibah pengajaran tersebut adalah pedoman pelaksanaan modul dan pedoman pembuatan pemicu. Penentuan pelaksana kedua hibah pengajaran diseleksi dari masing-masing 3 tim calon penerima hibah.

Hibah pengajaran diimplementasikan pada modul metabolik endoktrin yang dilaksanakan bagi mahasiswa semester 5. Sistem inovasi ini cukup menarik karena pada awalnya terdapat resistensi dari mahasiswa yang kegiatan perkuliahan dan pleno menjadi diminimalisir, sedangkan DK ditambah menjadi 3 kali pelaksanaan dalam 1 minggu. Namun ternyata, setelah mereka mulai masuk ke modul lain dengan metode pembelajaran yang serupa dengan sebelumnya, mereka menyatakan bahwa metode yang diujicobakan lebih menyenangkan dan mereka dapat lebih memahami sasaran pembelajaran modul.

- Pengembangan Sistem Penguatan Suasana/Atmosfer Akademik dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari 4 orang. Tim mulai bekerja pada bulan Juli 2011. Sebelum melakukan penguatan bagi atmosfer akademik, tim terlebih dahulu melakukan need assessment. Data berhasil dikumpulkan melalui beberapa metode. Kegiatan pertama adalah mengumpulkan data yang berasal dari FGD dan juga kunjungan survey ke FK UMJ, FK UPH dan FK UMY.

Data tersebut menjadi bahan dalam menyusun panduan penguatan atmosfer akademik yang memuat tentang peraturan preklinik dan klinik, penasehat akademik, kegiatan ilmiah dan kegiatan mahasiswa. Hingga saat ini, panduan-panduan tersebut masih berupa draft, dan rancangan panduan tersebut akan disampaikan saat lokakarya pada awal tahun 2012. Apabila panduan tersebut telah disetujui dan disahkan, maka panduan tersebut akan diimplementasi, sejalan dengan kurikulum yang telah dibentuk. Selain itu, disediakan sarana/media penunjang suasana akademik misalnya berupa poster dan banner telah dipasang di lingkungan PSPD.

Dilihat dari indikator kinerja utama program DEVELOP secara umum dapat dikatakan berjalan sesuai target, namun untuk indikator tambahan masih ada beberapa indikator yang belum tercapai, karena tertundanya rencana pengembangan teknologi berupa pengadaan barang dan jasa konsultan. Efisiensi dana hibah terjadi karena UNPAD menanggung semua pengeluaran dari staf FK UNPAD yang terlibat dalam proses kemitraan, sehingga biaya narasumber UNPAD tidak terserap.

2. Pada tahun 2012, sumber daya yang digunakan yaitu:

- Konsultan dalam negeri pembuatan modul dan pemicu sesuai visi misi UIN dilaksanakan pada bulan 23 November - 21 Desember 2012. Konsultan dipilih berdasarkan latar belakang pendidikan, lamanya terlibat dalam pendidikan kedokteran dan pengalaman menjadi

(18)

14

detasering serta MEU. Konsultan adalah dr. Muhammad Bakhriansyah, M.Med.Ed, MSc dan berasal dari Universitas Lambung Mangkurat. Konsultan membahas modul bersama dengan tim modul yang berbeda setiap hari selama 2 minggu waktu on site. Modul yang diutamakan adalah modul-modul baru dari modifikasi kurikulum 2012 dan review modul secara menyeluruh dengan melihat keterkaitan antar modul dalam kurikulum 2012 tersebut. Hasil evaluasi konsultan dituangkan ke dalam laporan. Pelaksanaan evaluasi modul seharusnya tetap dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga kualitas mutu pelaksanaan modul menjadi semakin baik.

- Konsultan luar negeri pembuatan modul dengan implementasi clinical reasoning dilaksanakan pada tanggal 5-12 Desember 2012. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari on site dan 4 hari off site. Konsultan adalah Hirotaka Onishi, ahli medical education yang mengembangkan riset pendidikan kedokteran di institusinya yaitu Tokyo University, Jepang. Rekomendasi untuk pengembangan clinical reasoning antara lain meningkatkan ketrampilan komunikasi di tahap preklinik, meningkatkan kualitas pembentukan pemicu, dan melatih berpikir kritis mahasiswa untuk melihat hubungan antara basic sciences dengan clinical context.

- Konsultan dalam negeri pembuatan e-learning PSPD telah dilaksanakan mulai tanggal 18 Desember 2012 hingga 22 Maret 2013. Kegiatan ini melalui proses pengadaan konsultan. Konsultan yang ditunjuk adalah dr. Kinik Darsono, M.Pd.Ked dari RSUD Sragen, Solo. Beliau memiliki pengalaman untuk mengelola e-learning. Karena proses pembuatan e-learning ini perlu dilakukan ujicoba, terutama untuk membangun budaya online serta pelatihan penggunaan bagi dosen dan mahasiswa, maka akan dilakukan ujicoba terlebih dahulu mulai tanggal 28 Januari 2013 pada modul penginderaan semester 5 PSPD. Setelah ujicoba, pelaksanaan dievaluasi kembali dan dibentuk pengelola e-learning yang dibimbing oleh konsultan.

- Hibah Pengajaran dilaksanakan pada modul unggulan. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juli-Desember 2012. Waktu pelaksanaan modul berbeda-beda, namun jangka waktu pengembangan, implementasi hingga laporan adalah 6 bulan. Tim hibah pengajaran dibentuk melalui proses penunjukan (3 hibah) dan seleksi murni (3 hibah) dengan reviewer 1 orang dari PSPD, 1 orang dari FKIK dan 1 orang koordinator pengampuan dari FKUI. Modul yang dilakukan hibah dengan metode seleksi adalah modul bahasa, modul panduan praktikum, dan modul Pengenalan Praktik Klinik (PPK), sedangkan yang melalui penunjukan adalah modul dokter muslim, modul studi islam dan modul riset.

o Modul Bahasa dilaksanakan bagi peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Arab dan bahasa Inggris. Proses modul ini dilaksanakan selama 1 semester. Strategi yang digunakan untuk bahasa Inggris diutamakan adalah reading dan academic writing skills, sedangkan untuk bahasa Arab ditekankan penggunaan kosakata dan percakapan sederhana terkait kedokteran/kesehatan.

o Modul Pengembangan Praktek Klinik dilaksanakan terutama dengan standarisasi narasumber, tutor dan dokter pembimbing di Puskesmas, kemudian membuat media pembelajaran video untuk kasus diskusi dan mengembangkan instrument penilaian untuk Clinical Reasoning yang tepat.

o Modul Pelaksanaan Praktikum Laboratorium dilaksanakan dengan membuat blueprint panduan praktikum terintegrasi, keterlibatan laboratorium mulai dari jumlah praktikum, pokok bahasan, lingkup bahasan dan sasaran pembelajaran praktikum serta bentuk ujian terintegrasi dan format buku praktikum.

o Modul riset dilakukan dengan memberikan pengayaan materi riset laboratorium dan komunitas lewat tutorial singkat dan poster riset untuk mahasiswa, sedangkan untuk pembimbing, dilakukan pelatihan pembimbing riset dan pengayaan materi metodologi riset melalui lokakarya dan buku saku riset.

(19)

15

o Modul Studi Islam dikembangkan dengan integrasi kedokteran dan keislaman. Pembuatan modul dimulai kembali dari tujuan, sasaran pembelajaran, lingkup bahasan hingga pembuatan pemicu. Rekomendasi dari modul ini adalah perlunya pertemuan antara pakar agama dan kesehatan sehingga sasaran pembelajaran lebih komprehensif. o Modul Dokter Muslim disusun berdasarkan tahun ajaran, karena modul ini secara

horizontal dilaksanakan di setiap semester. Pada semester pertama terdapat modul studi Islam dan dilanjutkan dengan integrasi dokter muslim dan bioetik. Ujicoba modul dokter muslim saat ini dilakukan pada modul reproduksi.

- Pengembangan staf melalui pendidikan bergelar dan tidak bergelar, yaitu: Pendidikan bergelar:

o Pendidikan bergelar pada tahun 2012 ini adalah melanjutkan S3 pendidikan kedokteran di FK UGM yang telah masuk semester kedua dan ketiga (dr. Fransisca A.Tj, SpGK). Dari pelaksanaan pendidikan ini, diperhitungkan bahwa peserta tidak dapat menyelesaikan tugas belajarnya hingga akhir tahun 2013. Untuk itu, berdasarkan kontrak beasiswa, peserta wajib melanjutkan dengan biaya mandiri.

o Pendidikan bergelar S2 biomedik telah berjalan bagi 2 orang staf. Masih tersisa satu beasiswa bagi staf yang diikuti oleh staf muda, calon dosen yang merupakan alumni PSPD yang tertarik untuk menjadi dosen dan berminat untuk masuk bagian preklinik fisiologi dan mulai pendidikan pada bulan Agustus 2012 di bagian Fisiologi FKUI. Kedua staf pengajar lainnya yang mengikuti pendidikan di FKUI untuk Patologi Anatomi (PA), yang pada semester ganjil 2012-2013 telah memasuki semester keempatnya, dan di FK Unpad untuk Anatomi. Staf yang mengikuti S2 PA akan selesai pada semester ganjil 2012-2013 ini, sedangkan staf yang belajar di FK Unpad akan selesai semester genap 2012-2013. Staf ketiga diharapkan dapat selesai pada semester ganjil 2013-2014.

Pendidikan tidak bergelar:

o Pelatihan pengelola sistem manajemen telah dilaksanakan bagi 3 orang staf FKIK UIN mulai bulan Oktober hingga Desember 2012. Kegiatan ini diikuti oleh 2 orang staf administrasi yang menjadi tim IT Fakultas dan seorang staf pengajar. Kegiatan ini bertujuan melatih staf untuk mampu mengelola sistem informasi akademik dan e-learning di Fakultas. Staf diberikan pelatihan web design dan web programming with PHP. Pelatihan dilaksanakan di Binus Center Bintaro. Dari peserta pelatihan ini diharapkan dapat mengelola sistem IT yang akan dijalankan di FKIK UIN.

o Magang pustakawan ke FK Unpad dilaksanakan pada tanggal 9-13 Juli 2012. Kegiatan ini diikuti oleh 2 orang staf perpustakaan, yaitu Imas Fatonah, S.IP dan Lolytasari, M.Si, M.Hum. Dari kegiatan ini, dari laporan peserta magang, terdapat beberapa masukan antara lain: penyediaan koleksi e-book dan e-journal, pembentukan e-library, adanya SOP yang dapat diimplementasikan di perpustakaan, dst.

o Pelatihan e-learning dilaksanakan mulai bulan November hingga Desember 2012. Kursus ini dilaksanakan di ITB Bandung dan diikuti oleh 2 orang dosen PSPD yang tertarik dengan IT dan akan mengelola e-learning PSPD. Penunjukan staf dilakukan oleh prodi. Kegiatan kursus berlangsung selama 1 bulan dengan materi IT yaitu pembuatan bahan ajar menggunakan SCORM, flash, dsb. Peserta menjadi fasilitator pada pelatihan e-learning di PSPD dan bersama dengan konsultan menyusun program untuk e-learning. o Magang laboran praktikum di laboratorium terlaksana bagi 10 orang laboran di

laboratorium yang berbeda-beda. Kegiatan diatur pelaksanaannya dengan dibagi dalam beberapa kelompok waktu yang berbeda. Laboran yang mengikuti kegiatan magang ini berasal dari laboratorium sebagai berikut: farmakologi, anatomi, mikrobiologi, biologi, biokimia, riset, parasitologi, fisiologi, histology dan animal house. Target magang adalah laboran dapat mengetahui bagaimana tugas dan tanggung jawab laboran dan spesifik bagi praktikum di masing-masing laboratorium terutama pada proses pembelajaran.

(20)

16

o Pelatihan atau magang bagi dosen terkait kegiatan laboratorium dapat terlaksana dengan baik. Waktu pelaksanaan kegiatan terbagi-bagi sesuai dengan kegiatan yang dijadwalkan oleh institusi pelaksana. Kegiatan ini diikuti oleh 7 orang staf PSPD antara lain dari bagian Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Parasitologi, Farmakologi, Fisiologi dan Lab Riset. Pada umumnya pelatihan lebih mengarah kepada pengembangan biomolekuler dan optimalisasi peralatan laboratorium yang telah tersedia di FKIK. - Lokakarya implementasi kurikulum telah dilaksanakan pada tanggal 3-4 Juli 2012. Kegiatan

sosialisasi kurikulum baru ini diharapkan juga dapat mengantisipasi kendala serta membuat komitmen bersama dalam pelaksanaan kurikulum. Kehadiran pada lokakarya ini tidak berjalan seperti yang diharapkan, pimpinan tidak dapat hadir terutama di saat penting kegiatan lokakarya, demikian pula dengan staf pengajar. Walaupun demikian, kegiatan dapat menyusun hasil sesuai dengan yang diharapkan. Tindak lanjut kegiatan ini adalah pelaksanaan kurikulum di tahun ajaran baru dan dievaluasi pada tahun 2013 melalui lokakarya evaluasi kurikulum 2012.

- Lokakarya Penguatan Atmosfer Akademik dilaksanakan pada tanggal 18-19 September 2012. Kegiatan ini untuk sosialisasi hasil pengembangan sistem atmosfer akademik yang telah menghasilkan panduan penguatan atmosfer akademik. Kegiatan ini menghasilkan rekomendasi bagi peningkatan kualitas atmosfer akademik yang akan dilaksanakan di PSPD. - IHT program DEVELOP terdiri dari:

o IHT tutor DK dilaksanakan pada 10-11 Juli 2012. Kegiatan ini diikuti oleh 13 orang tutor baru dan selebihnya adalah staf yang pernah mengikuti pelatihan serupa. Pemateri berasal dari FK UIN, FK Unpad dan FK UI. Hambatan kegiatan adalah untuk dapat membuat staf mengikuti kegiatan pelatihan secara penuh. Pelatihan ini perlu dilanjutkan oleh PSPD untuk penyegaran tutor dan advance training.

o IHT Family Medicinedilaksanakan pada tanggal 16-17 Oktober 2012. Peserta adalah staf PSPD terutama yang berprofesi sebagai dokter. Narasumber berasal dari FK UI dan FK UGM. Pelatihan hanya diikuti oleh sedikit peserta sehingga sebagai rencana perbaikan, pelatihan harus dibuat pada waktu yang lebih kondusif untuk melakukan kegiatan pelatihan (tidak bersamaan dengan jadwal pembelajaran).

o IHT penggunaan e-learning telah dilaksanakan pada tanggal 18-19 Desember 2012. Kegiatan ini mengundang narasumber dari FK Unpad, konsultan e-learning dan narasumber dari ITB. Peserta dilatih mengenai penggunaan e-learning dan langsung hands-on pada hari kedua pelatihan di ruang laboratorium komputer di FKIK UIN. Selain didampingi oleh staf yang mengikuti e-learning, kegiatan ini juga mengajak tim IT Fakultas untuk ikut terlibat untuk membantu proses pelatihan di hari kedua.

o IHT softskills staf pengajar telah dilaksanakan pada tanggal 29-30 Mei 2012. Kegiatan diikuti oleh 31 peserta (undangan 30 peserta). Pemateri berasal dari Fak. Psikologi UI dan FK Unpad. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagi staf pengajar dalam mengajarkan perilaku professional bagi mahasiswa. Kehadiran peserta cukup baik dan tanggapan peserta sangat positif untuk mendukung proses pembelajaran, sehingga akan dilaksanakan kembali pada tahun 2013.

o IHT penulisan ilmiah dilaksanakan 2 kali dalam tahun 2012 dengan tema yang berbeda. Tema penulisan ilmiah pertama adalah mengenai penulisan ilmiah bagi pembimbing skripsi pada tanggal 20-21 November 2012, sedangkan tema kedua adalah mengenai penulisan ilmiah dan penelitian klinis yang dilaksanakan pada tanggal 11-12 Desember 2012.

Pelatihan penulisan ilmiah pertama, pemateri berasal dari FKUI mengenai etika penelitian, penulisan karya ilmiah, review metodologi penelitian serta sosialisasi hak dan kewajiban pembimbing skripsi. Sedangkan pelatihan penulisan ilmiah kedua adalah mengenai penulisan buku ajar dan laporan ilmiah dan jurnal, pemateri berasal dari FKUI

Gambar

Tabel 3.1. Pencapaian Indikator Kinerja Utama

Referensi

Dokumen terkait

Susu steril adalah susu segar atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang dipanaskan pada suhu tidak kurang dari 10 o C selama waktu yang cukup untuk mencapai keadaan steril

berhak melakukan usaha dibidang pengeboran air tanah sesuai dengan izin yang diberikan.. (2) Pemegang izin pengeboran eksplorasi air tanah berhak

Dari pembahasan tersebut dapat ditarik simpulan bahwa dalam memahami makna, amanat atau pesan teks kedua bahasa ini, penerjemah dituntut untuk menguasai dan memahami unsur-unsur

Graf pada Gambar 8.19 di bawah ini mempunyai dua buah komponen terhubung kuat, yaitu upagraf dengan simpul 1, 2, 3 dan upagraf yang hanya mempunyai satu

Mekanisme peningkatan replikasi virus HCV dan akselerasi proses fi brosis hati pada koinfeksi HIV/HCV dapat dijelaskan dengan adanya supresi sistem imun karena berkurangnya sel

Salovey (Goleman, 2000: 57) membagi kecerdasan emosional ini menjadi lima wilayah utama sebagaimana dijelaskan berikut ini. Kesadaran diri mengenali perasaan waktu perasaan

Sistem politik yang diterapkan di Indonesia adalah sistem politik demokrasi berdasarkan Pancasila, bercirikan: kedaulatan rakyat, pelaksanaan kedaulatan melalui sistem

meningkatnya kepemilikan manajerial menunjukkan pengaruh positif pada nilai perusahaan karena dengan bertambahnya kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan maka