• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sosiologi Perubahan Sosial Budaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Sosiologi Perubahan Sosial Budaya"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Sosiologi Perubahan Sosial Budaya

MAKALAH IPS

“Perubahan Sosial Budaya dan Perilaku Masyarakat Terhadapnya”

Disusun Oleh Deden Dani Saputra IX-6

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BANDUNG 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1

(2)

1.2 Rumusan

Masalah ... 3

1.3

Tujuan dan manfaat penulisan BAB II

ISI4

A. Proses Perubahan Sosial Budaya ...…...

………...4 2.1

Definisi Perubahan Sosial :

2.2 Hubungan antara Perubahan Sosial dan Perubahan Budaya ... ………6

2.3 Ciri-Ciri Perubahan

Sosial ...8

2.4 Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial ...……….... ………...8

2.5 Pengaruh Perubahan Sosial...

………11

B. Faktor-Faktor Perubahan...

………...12

C. Dampak Perubahan Sosial Budaya Terhadap

Masyarakat ...18 BAB III... PENUTUP 4.1 Penutupan……….. . 23 DAFTAR PUSTAKA………25 BAB I PENDAHULUAN

(3)

1.1

Latar Belakang Masalah

Manusia dikenal sebagai homo socius dan homo sapiens. Manusia sebagai makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri dan senantiasa berpikir telah melahirkan beragam perilaku. Perlaku masyarakat yang disesuaikan dengan perubahan sosial budaya yang ada. Perilaku terhadap terjadinya perubahan sosial budaya dan usaha meyikapinya sangatlah beragam. Selain itu peristiwa-peristiwa di bidang politik dan ekonomi yang telah terjadi dari dulu hingga sekarang, tidak terjadi secara tersendiri.Akan tetapi, peristiwa-peristiwa tersebut terkait erat dengan perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat.

Kata perubahan merupakan kata yang tidak asing di telinga kita. Mengapa sesuatu harus berubah? Salah satu tujuannya, yaitu menuju ke arah yang lebih baik. Perubahan (change) merupakan sebuah dimensi budaya yang pada umumnya menyertai perubahan bentuk lain juga. Sampai saat ini, belum ada definisi khusus yang menjelaskan konsep perubahan, apakah perubahan tersebut timbul karena kejenuhan terhadapat suatu hal atau karena timbulnya faktor lain. Hal yang pasti kita tahu, perubahan tersebut bersifat dinamis. Artinya, perubahan akan terus terjadi sesuai dengan arah kebutuhan manusia.

Perubahan yang dilakukan seseorang atau kelompok menuju ke suatu arah atau bentuk yang berbeda. Kondisi tersebut dapat memperbaiki keadaan atau bahkan semakin memperburuk keadaan. Jenis perubahan yang dilakukan seseorang atau kelompok bergantung pada tujuan perubahan tersebut.

Selain itu karena adanya perubahan pasti akan menimbulkan akibat, salah satunya apabila yang terjadi adalah perubahan sosial budaya, pasti yang akan terkena dampaknya adalah masyarakat. Pada umumnya, masyarakat lebih menyukai kehidupan yang biasa, Namun, sebagian dari mereka menolak hal-hal yang baru karena dapat menimbulkan perubahan. Walaupun demikian, pada akhirnya ada beberapa perubahan yang diterima secara langsung maupun diam-diam.

Terjadinya perubahan sosial sebenernya memiliki dua bentuk, yaitu keharmonisan masyarakat (social equilibrium), dan disorganisasi (disorganization). Keharmonisan masyarakat akan terjadi ketika perubahan sosial sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Adapun disorganisasi terjadi ketika perubahan sosia sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Adapun disorganisasi terjadi ketika perubahan sosial tidak memberikan manfaat bagi masyarakat yang bersangkutan. 1.2

Rumusan Masalah

Berkaitan dengan judul makalah saya “Perubahan Sosial Budaya dan Perilaku Masyarakat Terhadapnya”, maka rumusan masalahnya sebagai berikut

1. Apa yang disebut dengan perubahan sosial budaya ? 2. Bagaimana proses perubahan tersebut terjadi ?

3. Apa faktor yang menyebabkan perubahan tersebut terjadi? 4. Apa akibat perubahan sosial budaya terhadap masyarakat ?

(4)

5. Bagaimana sikap masyarakat terhadap perubahan sosial budaya ? 1.3

Tujuan dan manfaat penulisan

Dengan dibuatnya makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPS. Selain itu, dengan dibuatnya makalah ini bertujuan agar saya sendiri dapat memahami proses perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial budaya di masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan tingkah laku masyarakat sebagai penyikapan diri terhadap perubahan-perubahan sosial yang terjadi.

BAB II ISI

1) Proses Perubahan Sosial Budaya

2.1 Definisi Perubahan Sosial

Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli (Sumber : Wikipedia)

Definisi dan pengertian tentang perubahan sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut :

Gillin

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

Emile Durkheim

Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.

Kingsley Davis

Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat

(5)

Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial

William F. Ogburn

Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur-unsur-unsur immaterial

Sementara definisi perubahan sosial dalam buku Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas IX adalah : Suatu proses perubahan menuju pada keadaan yang baru yang berbeda dengan keadaan sebelumnya di lingkungan masyarakat. Perubahan dapat terjadi secara individu maupun kelompok. Perubahan sosial terjadi pada beberapa bagian dalam masyarakat, seperti nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, interaksi sosial perilaku, dan organisasi sosial.

Perubahan sosial adalah dampak munculnya unsur-unsur yang dapat mengubah nilai, norma, dan kebudayaan masyarakat. Perubahan tersebut ada yang diharapkan dan ada pula yang tidak diharapkan. Secara individu, perubahan dilakukan untuk meningkatkan taraf dan derajat kehidupannya, baik secara moril maupun material. Bentuk perubahannya disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masing-masing. Misalnya, untuk menunjang penampilan, banyak artis yang melakukan operasi plastik. Contoh perubahan lainnya misalnya bencana alam. Gambar 1.1 Sumber: iberita.com

Salah satu contoh perubahan sosial diantaranya adalah artis yang melakukan operasi plastik untuk menunjang penampilannya.

2.2 Hubungan antara Perubahan Sosial dan Perubahan Budaya

Perubahan sosial tidak terlepas dari perubahan kebudayaan. Kingsley Davis mengatakan bahwa “ perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan”. Teori perubahan sosial dan budaya Karl Marx yang merumuskan bahwa perubahan sosial dan budaya sebagai produk dari sebuah produksi (materialism), sedangkan Max Weber lebih pada sistem gagasan, sistem pengetahuan, sistem kepercayaan yang justru menjadi sebab perubahan. Perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama, yaitu berhubungan dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau perbaikan didalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Hubungan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayan sangat erat.

Meskipun dalam kenyataan dapat kita lihat bahwa perubahan kebudayaan tidak selamanya diikuti oleh perubahan sosial. Namun sukar untuk menentukan garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan, dan sulit

(6)

dibayangkan jika terjadinya perubahan sosial tanpa didahului oleh suatu perubahan kebudayaan. Walaupun perubahan sosial dibedakan dari perubahan kebudayaan, tetapi pembahasan-pembahasan mengenai perubahan sosial tidak akan mencapai suatu pengertian yang benar jika tidak mengkaitkannya dengan perubahan kebudayaan yang terwujud dalam masyarakat yang bersangkutan. Hal yang sama juga berlaku dalam pembahasan-pembahasan mengenai perubahan kebudayaan. Akibat perubahan sosial tanpa dibarengi perubahan kebudayaan :

1. Timbulnya masalah sosial

2. Timbulnya perubahan sikap hidup

3.Timbulnya krisis

masyarakat Perubahan sosial melekat pada diri suatu masyarakat dengan kebudayaan, karena untuk :

a. menghadapi masalah-masalah baru.

b. Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris c. Lingkungan yang berubah

Contoh, masyarakat desa yang tadinya memiliki rasa solidaritas tinggi terhadap lingkungan seperti rajin gotong royong sekarang nilai-nilai itu telah hilang, mereka menggantikan keberadaan mereka saat gotong royong dengan uang.

Perubahan sosial dan perubahan budaya, mana yang lebih dulu terjadi?

Antara perubahan sosial dengan perubahan budaya saling berkaitan, ketika perubahan sosial itu ada, maka perubahan budaya juga ada dan begitu sebaliknya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun dalam praktek di lapangan kedua jenis perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan. Perubahan kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat tersebut dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolik dan bukan warisan karena keturunan. Apabila diambil definisi kebudayaan menurut Taylor dalam Soekanto (1990), kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat. Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya berhubungan dengan suatu cara penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi tidak ada yang lebih dahulu ada atau muncul antara perubahan sosial dengan perubahan budaya. Keduanya muncul bersamaan, karena diantara keduanya tidak bisa dipisahkan dan saling ketergantungan.

(7)

Perubahan sosial dan budaya pada dasarnya memiliki aspek yang sama, yaitu keduanya berkaitan dengan proses penerimaan cara-cara baru dalam masyarakat untuk memenuhi aneka kebutuhannya.

Contoh, ketika teknologi semakin maju, banyak masyarakat menggunakan HP. Perubahan sosial terjadi karena globalisasi, maka perubahan kebudayaan juga terjadi dari menggunakan surat untu berkomunikasi jarak jauh, kini menggunakan HP.

2.3 Ciri-Ciri Perubahan Sosial

Ciri-ciri perubahan sosial, yaitu sebagai berikut.

Ø Setiap Masyarakat akan mengalami perubahan yang berkesinambungan

Ø Perubahan yang terjadi diikuti perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya

Ø Perubahan berlangsung cepat diikuti timbulnya disorganisasi, akomodasi, dan penyesesuaian diri

Ø Perubahan sosial akan membawa perubahan di bidang material dan non-material (ide)

Ø Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti karena setiap masyarakat mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat hal ini antara lain dapat dilihat dari sejarah manusia dimana manusia mengalami proses evolusi(perubahan lambat) dan proses revolusi(perubahan cepat)

Ø Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan kekacauan sementara. Hal ini terjadi karena orang harus belajar menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

2.4 Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

Pada umumnya, perubahan dikatakan berlangsung cepat jika perubahan tersebut mebuahkan hasil dengan cepat pula. Demikian sebaliknya jika hasik perubahan berlangsung lamban, dapat dikatakan proses perubahan tersebut berlangsung lamban.

Perubahan yang cepat disebut revolusi (revolution) sedangkan perubahan yang lambat disebut evolusi (evolution). Proses revolusi dan evolusi merupakan usaha manusia menyesuaikan kepentingan, keinginan, dan kondisi pertumbuhan masyarakat.

Bentuk-bentuk perubahan sosial di masyarakat dapat dilihan dari beberapa aspek berikut.

(8)

2.4.1 Perubahan Cepat (Revolusi/Revolution)

Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, dimana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.

Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi, suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain adalah:

Ø Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.

Ø Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.

Ø Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program dan arah bagi geraknya masyarakat.

Ø Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideologi tersebut.

Ø Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan dan faktor adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat gagal.

Contoh dari Perubahan Revolusi adalah : Revolusi Prancis. Gambar 1.2 Sumber : rumahnarasi.blogspot.com

Revolusi Perancis

2.4.2 Perubahan Lambat (Evolusi/Evolution)

Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat

(9)

pada waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu.

Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang evolusi, yaitu:

Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.

Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.

Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.

Contoh evolusi adalah : Penggunaan pesawat terbang, perkembangan mesing industri, pembangunan.

2.5 Tingkat Pengaruh Perubahan Sosial

Perubahan sosial budaya terdiri atas perubahan yang pengaruhnya besar dan perubahan yang pengaruhnya kecil. Besar kecilnya pengaruh dapat dilihat dari sumbangan perubahan tersebut kepada masyarakat. Apakah perubahan itu menguntungkan atau merugikan, dalam mengubah struktur masyarakat?

2.5.1 Pengaruh Besar Dalam Perubahan Sosial

Sebagai negara agraris, agar sebagian besar rakyat Indonesia hidup dari bidang pertanian. Akan tetapi, dengan berkembangnya industri telah mengubah arah ekonomi ke bidang industri. Perubahan masyarakat agraris ke masyarakat industri memberikan pengaruh besar kepada kehidupan masyarakat.

Perubahan yang tampak terjadi pada pola hubungan antar sesama. Misalnya, dalam kehidupan masyarakat agraris, pola-pola hubungan kekerabatan seperti silaturahmi akan banyak ditemukan. Namun, masyarakat industri telah terjadi perubahan. Setiap proses hubungan antarindividu atau masyarakat lebih banyak didasarkan pada pertimbangan untung bagi individu/kelompok.

(10)

Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sebagaimana tampak pada perubahan masyarakat agraris menjadi industrialisasi, pada perubahan ini memberi pengaruh secara besar-besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya perubahan mata pencaharian.

Gambar 1.3 Sumber : link-geo.blogspot.com Perubahan sosial budaya dari agraris ke industri

2.5.2 Pengaruh Kecil dalam Perubahan Sosial

Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan pada unsur-unsur sosial budaya. Perubahan ini tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat. Misalnya, mode rambut tidak akan membawa pengaruh berarti bagi masyarakat secara kesuluruhan.Perubahan-perubahan tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan homolis.

Bentuk Perubahan pada tingkatan ini hanya dilakukan oleh sekelompok orang dengan motif-motif tertentu. Motif tersebut timbul karena adanya keinginan individu meniru dan sama dengan orang lain.

B. Faktor-Faktor Perubahan Sosial Budaya

Faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya, diantara faktor yang berasal dari dalam masyarakat atau faktor internal dan faktor yang datang dari luar masyarakat atau eksternal. Pihak-pihak yang mengadakan perubahan disebut agent of change.

(11)

1. Faktor Internal

Faktor internal didasarkan pada kesadaran masyarakat pendukungnya. Ada beberapa jenis faktor internal, yaitu sebagai berikut.

a. Penemuan-Penemuan Baru

Manusia dengan kemampuan akal pikiran memiliki dorongan-dorongan yang kuat untuk mengadakan kegiatan penelitian sehingga menghasilkan penemuan-penemuan baru yang dikenal dengan istilah discovery. Penemuan-penemuan-penemuan baru tersebut didorong oleh beberapa hal, yakni,

kesadaran manusia akan adanya beberapa kekurangan dalam kebudayaannya, munculnya beberapa ahli yang memiliki kualifikasi tertentu sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya, dan

adanya beberapa motivasi tertentu untuk melakukan kegiatan penelitian dan sebagai upaya untuk memperoleh penemuan baru.

Penemuan-penemuan baru tersebut tidak berhenti begitu saja.

Para ahli akan selalu melakukan langkah-langkah pengembangan yang dikenal dengan istilah inovasi, sehingga kebudayaan akan mengalami proses penyempurnaan. Adanya berbagai penemuan tersebut membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat, di antaranya adalah kehidupan masyarakat akan semakin mudah dan berlangsung secara cepat. Bahkan, dewasa ini penemuan-penemuan baru telah menciptakan era globalisasi dan era informasi sehingga segala sistem nilai dan sistem norma yang ada di seluruh dunia akan segera diketahui oleh seluruh penduduk dunia.

b. Terjadinya Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk, baik yang berupa urbanisasi, bedol desa, transmigrasi, imigrasi, emigrasi, maupun remigrasi telah menyebabkan terjadinya pengurangan penduduk di suatu daerah tertentu dan sekaligus penambahan penduduk di daerah lainnya. Keadaan tersebut telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan struktur dan lembaga kemasyarakatan.

c. Konflik dan Perubahan

Mobilitas penduduk dengan segala macam dinamika yang terjadi juga dapat menyebabkan terjadinya konflik-konflik sosial, baik yang melibatkan antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok. Konflik-konflik yang berkembang tersebut tidak selalu bersifat

(12)

negatif. Seringkali konflik yang terjadi dalam kehidupan masyarakat diikuti dengan suatu proses akomodasi yang pada gilirannya justru akan menguatkan ikatan sosial.

d. Terjadinya Revolusi atau Pemberontakan

Sejarah telah mencatat berbagai macam revolusi, yakni suatu perubahan yang terjadi secara besar-besaran dan berlangsung dalam waktu yang sangat cepat. Pada abad ke-18 di Inggris telah terjadi revolusi pertanian dan revolusi industri yang membawa akibat terjadinya perubahan dalam tata kehidupan manusia di seluruh dunia. Pada abad ke-18 itu pula telah terjadi revolusi politik di Amerika Serikat dan di Perancis yang membawa akibat berkembangnya isu demokratisasi dan penegakan hak-hak asasi manusia dalam kehidupan politik di seluruh dunia.

Pada abad ke-20 di Rusia juga terjadi revolusi politik yang mengakibatkan terjadinya perubahan besar terhadap tata kehidupan masyarakat Rusia baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Banyak sekali revolusi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, termasuk di Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945, di Indonesia telah terjadi revolusi fisik yang berupa pendobrakan kekuatan kolonial oleh kekuatan nasional yang melahirkan negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Revolusi fisik tersebut telah mengangkat derajat dan martabat dan sekaligus merubah tata kehidupan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang bebas dari belenggu penjajahan.

2. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat tersebut. Diantaranya adalah :

a. Peperangan

Peperangan dapat menyebabkan perubahan mendasar, baik seluruh wujud budaya maupun sebagian unsur budaya. Misalnya, kemenangan Amerika Serikat (USA) menyebabkan Irak tidak berdaya. Budaya yang dibawa pasukan USA di Irak sudah pasti membekas di masyarakat Irak.

(13)

Gambar 1.4 Sumber : Hizbut-tahrir.or.id

Peperangan dapat menjadi faktor perubahan sosial budaya

b. Lingkungan Alam

Lingkungan alam adalah keadaan tanah, iklim, dan fauna di sekitar individu. Keserasian hubungan manusia dan alam dapat terjadi karena kedudukan alam sebagai tempat hidup. Begitu pentingnya lingkungan alam bagi manusia dibuktikan dengan timbulna reaksi jika lingkungan alam disuatu tempat rusak.

Ada tujuh pokok makna lingkungan bagi manusia yaitu sebagai berikut: 1) Manusia memiliki ikatan kuat dengan alam yang bersifat religius 2) Nilai estetika mendasari kecintaan manusia pada alam

3) Alam memberi kehidupan bagi manusia

4) Bermanfaat berupa penyediaan sandang, pangan, dan papan 5) Sumber penghasil tanaman dan ternak

6) Bernilai bagi pendidikan dan ilmu pengetahuan 7) Sumber kesehatan, keindahan, dan hiburan

Perubahan lingkungan alam dapat mendorong terjadinya perubahan sosial budaya. Misalnya, perubahan hidup berburu dan mengumpulkan makanan berubah menjadi bertani dan menetap karena sumber alam berkurang atau terjadi bencana alam.

Gambar 1.5 Sumber : bloggeranyar.blogspot.com Alam sebagai faktor eksternal perubahan sosial budaya 3. Pengaruh Budaya Masyarakat Lain

(14)

2) Difusi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa difusi adalah proses penyebaran atau perembesan kebudayaan dari satu pihak ke pihak lain.Pengertian dari pihak ke satu pihak yang lain dalam hal ini adalah dari kebudayaan yang satu ke kebudayaan yang lainnya.

Defenisi difusi tersebut sejalan dengan defenisi yang dikemukakan oleh William A.Haviland.Ia menyatakan difusi sebagai penyebaraan adat atau kebiasaan dari kebudayaan yang satu kepada kebudayaan yang kainnya.Proses difusi bisa terjadi dalam beberapa cara,antara lain sebagai berikut

1) Melalui Migrasi atau perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.Pada saat perpindahan itulah unsur-unsur kebudayaan yang bersangkutan “ikut pindah” dan berdifusi kepada kebudayaan setempat.Contohnya,ketika sebagian penduduk dari pulau Jawa ditransmigrasikan ke Pulau Kalimantan dan Irian Jaya,keterampilan bertani dengan sistem sawah menyebar atau berdifusi kepada kebudayaan setempat.

2) Unsur-unsur kebudayaan tertentu bisa menyebar terlepas dari masyarakat pendukungnya.Unsur-unsur dibawa orang lain di tempat yang satu ke tempat-tempat yang lain secara beruntun,sampai ke tempat-tempat-tempat-tempat yang jauh.Contohnya,beberapa jenis makanan pokok seperti kentang,jagung dan ketela yang oleh para ahli diketahui berasal dari orang-orang Indian di Amerika Tengah,sekarang ini sudah menyebar ke seluruh dunia.Demikian juga bahan perangsang seperti tembakau dan gula tebu.

Orang-orang yang besar sekali peranannya dalam proses difusi antara lain para Pedagang,penyebar agama,dan para penjelajah atau pelancong yang “menemukan” benua-benua baru seperti Columbus,Magelhaens dan Marcopolo.

b.Akulturasi

Akulturasi adalah perubahan besar yang terjadi dalam kebudayaan sebagai akibat adanya kontak antar kebudayaan yang berlangsung lama.Hal ini terjadi apabila ada kelompok-kelompok individu yang memiliki kebudayaan berbeda saling berhubungan secara langsung dan intensif.Hal tersebut mengakibatkan timbulnya perubahan-perubahan besar pada pola kebudayaan pada salah satu atau kedua kebudayaan yang bersangkutan.Perubahan kebudayaan akibat adanya proses akultrasi tidak mengakibatkan terjadinyan perubahan total pada kebudayaan yang bersangkutan.Hal ini disebabkan kerana adanya unsur-unsur kebudayaan yang masih bertahan,menerima sebagian atau mengadakan penyesuaian dengan unsur-unsur kebudayaan yang baru.

Para ahli antropologi mempergunakan istilah-istilah berikut,untuk menganalisa apa yang terjadi dalam suatu proses akultrasi.

(15)

1) Substitusi.Unsur atau kompleks unsur kebudayaan yang lama diganti dengan unsur baru yang lebih memberikan kegunaan bagi keperluan hidup masyarakatnya.Contohnya,sistem komunikasi tradisional yang dulu dilaksanakan melalui kentongan,genderang,atau bedug diganti oleh telepon,radio,atau pengeras suara.

2) Sinkretisme.Unsur-unsur lama masih berfungsi dan bercampur dengan unsur baru sehingga membentuk sistem yang baru.Contoh sinkretisme banyak terjadi dalam unsur keagamaan.Tradisi-tradisi lama masih bertahan,bercampur dengan unsur keagamaan yang baru.

3) Adisi.Ditambahkannya unsur-unsur baru kepada unsur-unsur lama yang masih berlaku.Contohnya,untuk meningkatkan produksi pertanian Rakyat,jenis-jenis pupuk kimia di perkenalkan kepada para petani.Sementara itu jenis pupuk Hijau,pupuk kandang,dan pupuk kompos yang tradisional masih terpakai.

4) Dekultrasi.Adanya suatu unsur tertentu yang hilang dan diganti dengan unsur yang baru.Contohnya,dengan adanya Mesin Penggilingan padi,mengakibatkan hilangnya tradisi menumbuk padi dengan lesung dan Alu.Hilangnya tradisi itu,hilang pula mata pencarian buruh kecil sebagai menumbuk padi,yang umumnya perempuan.

5)Originasi.Masuknya unsur budaya yang sama sekali baru sehingga menimbulkan perubahan besar.Contohnya,proyek Listrik masuk desa menimbulkan situasi baru di daerah pedesaan.Listrik tidak hanya mengakibatkan perubahan lampu “cempor” menjadi lampu listrik,tapi masuk juga unsur-unsur telekomunikasi seperti: Radio,Televisi dan tape recorder.Media serupa itu banyak memberikan informasi dan potensi perubahan di bidang pembangunan masyarakat desa seperti di bidang pendidikan,kesehatan,dan perekonomian.

6) Penolakan (rejection). Proses akultrasi yang terlalu cepat atau terlalu dipaksakan sehingga banyak anggota masyarakat tidak siap menerima perubahan.Akibatnya,mereka menolak terjadinya perubahan,baik secara terang-terangan (misalnya memberontak) atau secara diam-diam (misalnya melalui gerakan “kebangkitan”).Contohnya,pemberontakan bersenjata di zaman penjajahan 7) Penetrasi atau penerobosan Kebudayaan.Suatu unsur atau kompleks unsur kebudayaan asing mempengaruhi kebudayaan setempat sedemikian rupa intensifnya sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan besar pada kebudayaan setempat.

Penetrasi kebudayaan ada yang berlangsung secara damai,ada pula yang berlangsung secara paksa melalui kekerasan.Penetrasi secara damai yang disebut penetration pacifigue,biasanya dilakukan oleh para pedagang dan penyebar agama.Contohnya,masuknya pengaruh Hindu dan Islam ke Indonesia.Adapun penetrasi secara paksa yang disebut penetration violente dilakukan melalui penaklukan atau penjajah.Contohnya,Penjajah orang-orang Eropa di Afrika dan Asia termasuk di Indonesia.

(16)

Gambar 1.6 Sumber : www.kompas.com

Mesjid menara kudus merupakan akulurasi budaya Hindu-Buddha dan Islam

c.Asimilasi

Asimilasi adalah proses perubahan kebudayaan yang terjadi akibat membaurnya (berintegrasi) dua kebudayaan atau lebih sehingga ciri-ciri kebudayaan yang lama menjadi hilang

Bagi Indonesia,sebagai negara Kesatuan,proses asimilasi sangat penting untuk dilaksanakan.Hal ini didasarkan sebagai berikut:

1) Banyaknya unsur-unsur kebudayaan daerah dari suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.

2) Adanya unsur-unsur kebudayaan golongan”minoritas” dari keturunan Tionghoa dan Arab yang rawan mengundang pertentangan ras.

Proses asimilasi dapat berjalan cepat atau lambar tergantung dari beberapa faktor.

Gambar 1.7 Sumber : amelhamzah.wordpress.com

Perkawinan campuran merupakan salah satu bentuk asimilasi

C. Akibat Perubahan Sosial Budaya terhadap Masyarakat Apa dampak perubahan sosial bagi kehidupan masyarakat?

(17)

Masyarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok yang membentuk organisasi sosial yang bersifat kompleks. Dalam organisasi sosial tersebut terdapat nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berfungsi sebagai aturan-aturan untuk bertingkah laku dan berinteraksi dalam kehidupan masvarakat.Adanya suatu perubahan dalam masyarakat akibat perubahan sosial bergantung pada keadaan masyarakat itu sendiri yang mengalami perubahan sosial. Dengan kata lain, perubahan sosial yang terjadi tidak selamanya suatu kemajuan (progress). Bahkan, dapat pula sebagai suatu kemunduran masyarakat.

Kecepatan perubahan tiap daerah berbeda-beda bergantung pada dukungan dan kesiapan masyarakat untuk berubah. Perbedaan perubahan tersebut dapat mengakibatkan munculnya kecemburuan sosial, yang harus dihindari.

Dampak Perubahan Sosial bagi Kehidupan Sosial

Terdapat beberapa tanggapan masyarakat sebagai dampak perubahan sosial yang menimbulkan suatu ketidakpuasan, penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau ketidaktahuan adanya perubahan, yaitu sebagai berikut.

Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka anggap baik sehingga perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam-macam, sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki.

Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa yang diterima dari masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga perubahan dianggapnya akan mengancangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegahnya, setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak sesuai kepentingan kelompok masyarakat tertentu.

Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti tanpa dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Pembahan juga dianggap membawa nilai-nilai baru yang modern.

Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengakibatkan seseorang ketinggalan informasi tentang perkembangan dunia. Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan sosial yang terjadi dianggap tidak akan menimbulkan pengaruh bagi dirinya.

Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan seseorang terbatas, dampak perubahan sosial yang terjadi ia tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

Masalah yang muncul atau dampak perubahan sosial

Perubahan sosial mengakibatkan terjadinya masalah-masalah sosial seperti kejahatan, atau kenakalan remaja. Meskipun begitu, tidak setiap masalah yang terjadi pada masyarakat disebut masalah sosial. Menurut Merton (dalam Soekanto), suatu masalah disebut masalah sosial jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut:

(18)

Tidak adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial.Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak. Dalam hal ini, urutannya sangat relatif.

Adanya masalah-masalah sosial yang terbuka dan masalah-masalah sosial yang tertutup. Masalah sosial tersebut timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan masyarakat karena tidak sesuainya tindakan-tindakan dengan norma-norma dan nilai-nilai masyarakat. Akibat hal tersebut, masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang dan berlawanan dengan nilai-nilai yang berlaku.

Masalah sosial merupakan proses terjadinya ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam kebudayaan suatu masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok-kelompok sosial. Dengan kata lain, masalah sosial menyebabkan terjadinya hambatan dalam pemenuhan kebutuhan warga masyarakat. Hal itu berakibat terjadi disintegrasi sosial atau rusaknya ikatan sosial.

Proses disintegrasi sebagai akibat atau dampak perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat berbentuk antara lain sebagai berikut :

1. Pergolakan dan Pemberontakan

Proklamasi dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia dapat diterima di berbagai daerah walaupun tidak secara bersamaan. Rakyat menyambut dan mendukungnya. Oleh karena itu, segera dibentuk suatu tatanan dan kehidupan sosial baru. Rangkaian peristiwa itu disebut revolusi. Adanya pergolakan dan pemberontakan di berbagai daerah pascakemerdekaan, berlujuan untuk menjatuhkan kedudukan penguasa pada saat itu, sekaligus menyatakan kelidaksetujuan mereka terhadap ideologi pemerintah.

2. Aksi Protes dan Demonstrasi

Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu terjadi karena setiap orang memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda. Protes dapat terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya, individu atau kelompok tersebut tidak puas dan melakukan tindakan penyelesaian.

Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak langsung sebagai rasa solidaritas antarsesama karena kesewenang-wenangan pihak tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan bagi orang lain.

(19)

3. Kriminalitas

Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang bagi setiap orang untuk berubah, tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang dicita-citakan. Hal ini berakibat terjadinya perbedaan sosial berdasarkan kekayaan, pengetahuan, perilaku, ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut dapat membawa seseorang atau kelompok ke arah tindakan yang menyimpang karena dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan dalam kehidupannya.

Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan kesenjangan kehidupan atau jauhnya ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak semua orang mendapat kebahagiaan yang sama. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda terhadap hak dan kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak disesuaikan dengan kewajiban yang dilakukan.

4. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Bangsa Indonesia yang sedang membangun perlu memiliki sistem administrasi yang bersih dan berwibawa, bebas dari segala korupsi, kolusi, dan nepotisme. Masalah korupsi menyangkut berbagai aspek sosial dan budaya maka Bung Hatta (dalam Mubyarto) mengatakan bahwa korupsi adalah masalah budaya. Apabila hal ini sudah membudaya di kalangan bangsa Indonesia atau sudah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa akan sulit untuk diberantas. Akibatnya, ha! tersebut akan menghambat proses pembangunan nasional. Untuk memberantas korupsi, tidak hanya satu atau beberapa lembaga pemerintahan saja yang harus berperan, tetapi seluruh rakyat Indonesia harus bertekad untuk menghilangkan korupsi.

5. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja merupakan disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu karena tindakan yang mereka lakukan dapat meresahkan masyarakat Oleh karena itu, kenakalan remaja disebut sebagai masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja merupakan gejolak kehidupan yang disebabkan adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat, seperti pergeseran fungsi keluarga karena kedua orangtua bekerja sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi berkurang.

Selain itu, pergeseran nilai dan norma masyarakat mengakibatkan berkembangnya sifat individualisme. Juga pergeseran struktur masyarakat mengakibatkan masyarakat lebih menyerahkan setiap permasalahan kepada yang berwenang. Perubahan sosial, ekonomi, budaya, dan unsur budaya lainnya dapat mengakibatkan disintegrasi.

(20)

Gambar 1.8 Sumber :anwariyants.wordpress.com

Kenakalan remaja sebagai dampak dari perubahan sosial

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, dalam hal ini masyarakat akan berkembang. Sebaliknya, perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat mengalami kemunduran.

Banyak ahli yang mengungkapkan pendapatnya mengenai perubahan sosial. Diantaranya William F. Ogburn, Selo Soemardjan, Ferdinand Toennies, Gillin dan Gillin, dan masih banyak ahli lainnya. Salah satu pandangan yang paling dikenal

(21)

oleh masyarakat yaitu pendapat Selo Soemardjan yang merumuskan perubahan sosial sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Ada tiga (3) bentuk atau tipe perubahan sosial. Tipe-tipe tersebut adalah : perubahan lambat dan perubahan cepat, perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki, dan perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang pengaruhnya besar.

Perubahan sosial yang terjadi di lingkungan saya adalah sebagai berikut : perubahan jumlah penduduk, perubahan gaya hidup, perubahan mata pencaharian, perubahan kualitas penduduk, perubahan peraturan, perubahan karena adanya teknologi, dan perubahan budaya.

DAFTAR PUSTAKA

Perubahan Sosial, Wikipedia Ensiklopedia Bebas 2014, Diambil dari:http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial

Oktavia, Nur, 2013,”Hubungan perubahan sosial dan perubahan budaya”, Diambil dari : http://nuroktaviya.blogspot.com/2013/01/hubungan-antara-perubahan-sosial-dengan.html

Rahmasari, Nur, 2012,”Ciri-ciri perubahan sosial” Diambil dari :http://sari9jssociology.blogspot.com/2012/11/ciri-ciri-perubahan-sosial.html Filbret, Alexander, 2011 “Contoh-contoh perubahan sosial” Diambil dari :http://fbarea.blogspot.com/2011/08/contoh-contoh-perubahan-sosial-di.html Natalia, Juli 2013,”Faktor-faktor penyebab perubahan sosial budaya” Diambil dari :http://pendididi.blogspot.com/2013/10/faktor-faktor-yang-menyebabkan.html Sobarudin, Arif. 2012 “Faktor penyebab perubahan sosial budaya” Diambil dari : http://www.bisosial.com/2012/10/faktor-penyebab-perubahan-sosial.html? m=0

(22)

Anonym, 2012 “ Faktor internal dan eksternal perubahan sosial budaya” Diambil dari :

http://bangkusekolah-id.blogspot.com/2012/11/Terjadinya-Perubahan-Sosial-Karena-Faktor-Intern-Faktor-Ekstern-Faktor-Komunikasi-Dan-Virus-N-Ach.html

2014, “Dampak perubahan sosial budaya” Diambil dari :

http://ssbelajar.blogspot.com/2014/01/dampak-perubahan-sosial-budaya.html

2012, “ Makalah dampak perubahan sosial budaya” Diambil dari : http://belajarpsikologi.com/makalah-dampak-perubahan-sosial/

Nurhadi, Budi dkk, 2006, “Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas IX”, Bandung, PT.Karsa Mandiri Persada

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan kecil diartikan perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat1. Contohnya perubahan model

Perubahan sosial juga terjadi antara lain dalam segi distribusi kelompok umur, tingkat pendidikan rata-rata, dan tingkat

Akulturasi terjadi bila kelompok-¬kelompok individu yang memiliki (berasal dari) kebudayaan yang berbeda saling berhubungan secara langsung dengan intensif, dengan timbulnya

Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar

Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya

Akulturasi adalah proses sosial yang apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan kepada unsur kebudayaan asing sehingga unsur kebudayaan

Suatu perubahan yang dikehendaki dapat timbul sebagai reaksii (yang direncanakan) terhadap perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi sebelumnya, baik

Perbandingan Dengan Tokoh Lain Redfield, Linton,dan Herskovits 1936 dalam salah satu definisinya menyatakan bahwa : Akulturasi memahami fenomena-fenomena yang terjadi ketika