RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) (RPP) Sekolah
Sekolah : : MTs MTs N N 1 1 SemarangSemarang Mata
Mata Pelajaran Pelajaran : : Seni Seni Budaya Budaya (Seni (Seni Rupa)Rupa) Kelas/Semester
Kelas/Semester : : IX IX (Sembian) (Sembian) / / I I (Satu)(Satu) Alokasi
Alokasi Waktu Waktu : : 2 2 x x 40 40 menit menit (Dua (Dua Kali Kali Pertemuan)Pertemuan) Pokok
Pokok Bahasan Bahasan : : Berkarya Berkarya Seni Seni Lukis Lukis Teknik Teknik AquarelAquarel
A.
A. Standar Standar KompetensiKompetensi 1.
1. Menghargai dan Menghargai dan menghayati ajaran menghayati ajaran agama yagama yang ang dianutnya.dianutnya. 2.
2. Menunjukkan Menunjukkan perilaku juperilaku jujur, disjur, disiplin, tanggung iplin, tanggung jawab, pedulijawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
pergaulan dan keberadaannya. 3.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
yang tampak mata. 4.
4. Mengolah, menyaji dan Mengolah, menyaji dan menalar dalam menalar dalam ranah koranah konkret (menggunakan,nkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
B.
B. Kompetensi Kompetensi DasarDasar
3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik, dan prosedur berkarya seni lukis 3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik, dan prosedur berkarya seni lukis
dengan berbagai bahan. dengan berbagai bahan.
4.1 Membuat karya seni lukis dengan berbagai bahan dan teknik. 4.1 Membuat karya seni lukis dengan berbagai bahan dan teknik.
▸ Baca selengkapnya: proposal kegiatan seni lukis
(2)Indikator Pengetahuan : Indikator Pengetahuan :
3.1.1 Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur karya seni lukis. 3.1.1 Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur karya seni lukis. 3.1.2 Siswa mampu menganalisis prinsip-prinsip karya seni lukis. 3.1.2 Siswa mampu menganalisis prinsip-prinsip karya seni lukis. 3.1.3 Siswa mampu mengklasifikasi teknik berkarya seni lukis. 3.1.3 Siswa mampu mengklasifikasi teknik berkarya seni lukis. 3.1.4 Siswa mampu menjelaskan prosedur berkarya seni lukis. 3.1.4 Siswa mampu menjelaskan prosedur berkarya seni lukis. Indikator Psikomotorik:
Indikator Psikomotorik:
4.1.1 Siswa mampu berkarya seni lukis sesuai dengan tema yang 4.1.1 Siswa mampu berkarya seni lukis sesuai dengan tema yang
ditentukan. ditentukan.
4.1.2 Siswa mampu menerapkan prinsip komposisi dalam 4.1.2 Siswa mampu menerapkan prinsip komposisi dalam
berkarya seni lukis. berkarya seni lukis.
4.1.3 Siswa mampu menerapkan teknik Aquarel dalam berkarya 4.1.3 Siswa mampu menerapkan teknik Aquarel dalam berkarya
seni lukis. seni lukis.
C.
C. Tujuan Tujuan PembelajaranPembelajaran
Berdasarkan indikator diatas rumusan tujuannya adalah: Berdasarkan indikator diatas rumusan tujuannya adalah:
1. Setelah berdiskusi, tanya jawab dan menggali informasi, siswa 1. Setelah berdiskusi, tanya jawab dan menggali informasi, siswa
dapat mengidentifikasi unsur-unsur berkarya seni lukis. dapat mengidentifikasi unsur-unsur berkarya seni lukis.
2. Setelah berdiskusi, tanya jawab dan menggali informasi, siswa 2. Setelah berdiskusi, tanya jawab dan menggali informasi, siswa
dapat menganalisis prinsip-prinsip berkarya seni lukis. dapat menganalisis prinsip-prinsip berkarya seni lukis.
3. Setelah berdiskusi, tanya jawab dan menggali informasi, siswa 3. Setelah berdiskusi, tanya jawab dan menggali informasi, siswa
dapat mengklasifikasi minimal 2 teknik dalam berkarya seni lukis. dapat mengklasifikasi minimal 2 teknik dalam berkarya seni lukis. 4. Setelah berdiskusi, tanya jawab dan menggali informasi, siswa 4. Setelah berdiskusi, tanya jawab dan menggali informasi, siswa
dapat menjelaskan prosedur berkarya seni lukis dengan baik. dapat menjelaskan prosedur berkarya seni lukis dengan baik. 5.
5. Setelah mengikuti pembelajaran pada Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama, siswapertemuan pertama, siswa dapat berkarya seni lukis sesuai dengan tema yang ditentukan. dapat berkarya seni lukis sesuai dengan tema yang ditentukan. 6.
6. Setelah mengikuti pembelajaran pada Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama, siswapertemuan pertama, siswa dapat menerapkan prinsip komposisi dalam berkarya seni lukis. dapat menerapkan prinsip komposisi dalam berkarya seni lukis.
▸ Baca selengkapnya: rpp seni budaya kelas 5
(3)7. Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama, siswa dapat berkarya seni lukis teknik Aquarel dengan baik.
D. Materi Pembelajaran
Berikut rincian materi yang dikembangkan:
Penjelasan tentang pengertian seni lukis
Penjelasan tentang unsur, prinsip dan teknik berkarya seni lukis Penjelasan tentang prosedur berkarya seni lukis
E. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Tanya jawab, Diskusi, Penugasan
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Setelah menjelaskan rincian indikator dan tujuan pembelajaran, siswa menggali informasi mengenai kagiatan berkarya seni lukis dengan berbagai bahan dan teknik.
Selama proses pembelajaran dilakukan penilaian dengan menerapkan pembelajaran yang bersifat Indirect Learning .
Pertemuan Pertama
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
Apersepsi: (Siswa dan guru mengawali pembelajaran dengan berdo’a menurut agama dan keyakinan masing -masing yang kemudian dilanjutkan dengan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran)
Orientasi: (Guru bertanya kepada siswa “apakah sudah mengetahui apa itu seni lukis atau melukis dan apa
RINCIAN KEGIATAN WAKTU bedanya dengan menggambar?”)
Motivasi: (Siswa diberi contoh tentang manfaat mempelajari materi tentang seni lukis)
Pemberian Acuan: (Siswa diberi garis besar materi tentang berkarya seni lukis)
Pembentukan Kelompok diskusi Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati: (Siswa mengamati beberapa hasil karya seni lukis yang disiapkan oleh guru)
Menanya: (Guru memberi stimulus kepada siswa secara menyeluruh untuk menanyakan hal-hal terkait materi tentang unsur-unsur karya seni lukis, prinsip-prinsip karya seni lukis, teknik berkarya seni lukis dan prosedur berkarya seni lukis)
Mencoba: (Siswa berdiskusi dan menggali informasi melalui membaca buku bahan ajar atau dari perpustakaan, tanya jawab pada guru sebagai fasilitator atau narasumber dan memperhatikan demonstrasi guru untuk mencari penjelasan tentang unsur-unsur, prinsip-prinsip, teknik, dan prosedur berkarya seni lukis)
Menalar : (Siswa membuat peta konsep atau rambu-rambu materi dan deskripsinya berdasarkan hasil temuannya dari menggali informasi melalui berdiskusi, membaca buku bahan ajar atau dari perpustakaan, tanya jawab pada guru sebagai fasilitator atau narasumber dan
demonstrasi guru)
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Mengkomunikasikan: (Tiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi berdasarkan informasi yang telah didapatkan dari kegiatan berdiskusi, membaca buku bahan ajar atau dari perpustakaan, tanya jawab pada guru sebagai fasilitator atau narasumber dan demonstrasi guru mengenai unsur-unsur, prinsip-prinsip, teknik, dan prosedur berkarya seni lukis baik secara langsung didepan kelas atau secara tertulis)
Penutup
Siswa bersama guru mengevaluasi dan menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan pertama. Dilanjutkan dengan pemberian tugas siswa secara individu untuk membuat rangkuman materi. Guru memberikan penjelasan mengenai tugas untuk pertemuan selanjutnya/ kedua yakni terkait kegiatan praktikum berkarya seni lukis.
5 menit
Pertemuan Kedua
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
Apersepsi (Siswa dan guru mengawali pembelajaran dengan berdo’a menurut agama dan keyakinan masing -masing yang kemudian dilanjutkan dengan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran)
Merefleksi hasil pembelajaran pertemuan sebelumnya Menagih tugas individu untuk membuat rangkuman
materi pada pertemuan sebelumnya
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Mengingatkan tugas untuk pertemuan kedua Menyampaikan tujuan pembelajaran
Melaksanakan tanya jawab mengenai kegiatan berkarya seni lukis dan mengkondisikan kelengkapan media berkarya yang akan digunakan
Kegiatan Inti
Mengamati: (Siswa mengamati beberapa hasil karya seni lukis yang disiapkan oleh guru untuk memberikan gambaran tugas praktikum yang akan diselesaikan).
Menanya: (Guru memberi stimulus kepada siswa secara menyeluruh untuk menanyakan hal-hal terkait tema lukisan yang akan dibuat, prinsip komposisi yang harus diterapkan, dan teknik Aquarel dalam berkarya seni lukis).
Mencoba: (Guru menugaskan siswa berkarya seni lukis sesuai dengan tema lukisan yang telah ditentukan, prinsip komposisi yang harus diterapkan, dan teknik Aquarel yang digunakan dalam berkarya seni lukis).
Menalar : (Siswa memahami tema yang ditentukan, mampu memahami dan menerapkan prinsip komposisi, dan teknik Aquarel dalam berkarya lukis melalui prosedur berkarya seni lukis teknik Aquarel yang dilakukan).
Mengkomunikasikan: (Tiap individu secara bergantian menyampaikan deskripsi hasil karya yang diciptakan berkaitan dengan tema lukisan, prinsip komposisi, dan teknik Aquarel yang digunakan dalam membuat karya lukis tersebut didepan kelas secara langsung atau deskripsi yang dibuat secara tertulis)
RINCIAN KEGIATAN WAKTU Penutup
Guru bersama siswa mengevaluasi dan mengapresiasi hasil karya seni lukis yang diciptakan siswa dari kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua.
5 menit
G. Sumber belajar
a. Media Pembelajaran : Contoh karya lukisan, media papan tulis. b. Alat Pembelajaran : Alat dan bahan berkarya seni lukis.
c. Sumber Pembelajaran : Buku teks atau bahan ajar seni rupa, informasi dari buku perpustakaan dan sumber lain yang relevan, Pameran karya seni lukis kelas.
H. Penilaian
a. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1) Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk instrumen
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Tulis 1. Jelaskan pengertian seni lukis!
2. Jelaskan unsur apa saja yang ada pada seni lukis!
3. Jelaskan prinsip dalam seni lukis ! 4. Sebutkan teknik apa saja yang ada
dalam melukis!
5. Sebutkan langkah – langkah dalam membuat karya seni lukis teknik aquarel!
Tes Unjuk Kerja Buatlah karya seni lukis teknik plakat dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Media pada kertas A4 2. Tema (terserah pada guru) 3. Media berupa cat air
2) Instrumen Penilaian
a. Instrumen penilaian tes tertulis.
LEMBAR PENILAIAN TES TERTULIS
No Kriteria Skor
1 Mampu menyebutkan, menjelaskan, dan jawaban tepat.
100
2 Mampu menyebutkan saja dan jawaban tepat.
85
3 Mampu menyebutkan, menjelaskan, dan jawaban kurang tepat.
70
4 Mampu menyebutkan saja dan jawaban kurang tepat.
65
Bobot penilaian: 15 %
b. Instrumen penilaian tes unjuk kerja/keterampilan. LEMBAR PENILAIAN
TES UNJUK KERJA/KETERAMPILAN
No. Aspek Skor
1 Keunikan/orisinalitas gagasan/ide 50 2 Kesesuaian ide dengan tema 20
3 Proporsi 20
4 Teknik pembuatan 10
Rubrik penilaian unjuk kerja Aspek Orisinalitas :
No. Kriteria Skor
1 Karya unik dan berasal dari ide sendiri
20
2 Karya unik namun berasal dari referensi internet atu sumber lain
15
3 karya biasa saja namun berasal dari ide sendiri
10
4 Karya biasa saja dan berasal dari internet atau sumber lain
5
Jumlah 50
Aspek kemiripan objek
No Kriteria Skor
1 Objek dapat dikenali dan menarik 8 2 Objek dapat dikenali namun
kurang menarik
5
3 Objek tidak dapat dikenali namun menarik
4
4 Objek tidak dapat dikenali dan kurang menarik
3
Jumlah 20
Aspek proporsi:
No Kriteria Skor
1 Ideal (keseimbangan objek dengan background yang dibuat)
10
2 Terlalu besar 7
Jumlah 20
Aspek Teknik
No Kriteria Skor
1 Karya menggunakan warna yang serasi dan rapi
5
2 Karya menggunakan warna yang kurang serasi namun rapi
3
3 Menggunakan warna yang kurang serasi dan tidak rapi
2
Jumlah 10
Bobot penilaian tes unjuk kerja/keterampilan:45 %
c. Pengamatan Sikap dan Proses
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
No . Nama Siswa Kesungguhan Ant usias Pe rcaya diri Te pat waktu 1 2 3 4 1. 2. ….
Rubrik penilaian sikap Kesungguhan
Rubrik Skor
tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan
25-54
menunjukkan sudah ada usaha dalam melakukan kegiatan tetapi masih sedikit dan belum konsisten
55-74
menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup sering dan mulai konsisten
75-84
menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara terus-menerus dan konsisten
85-100
Keantusiasan
Rubrik Skor
tidak menunjukkan ketertarikan dalam melakukan kegiatan
25-54
Menunjukkan ketertarikan / antusias belajar tetapi masih sedikit dan belum konsisten
55-74
Semangat dalam mengerjakan tugas dan mulai konsisten
75-84
Semangat dalam mengerjakan tugas secara terus-menerus dan konsisten
85-100
Percaya Diri
Rubrik Skor
tidak menunjukkan sikap percaya diri terhadap karyanya
25-54
dan belum konsisten
Percaya diri pada karya yang dibuat dan mulai konsisten
75-84
Percaya diri dan berani mengkomunikasikan karyanya serta konsisten
85-100
Tepat Waktu
Rubrik Skor
Karya dikumpulkan pada 6 hari setelah hari H 25-54 Karya dikumpulkan pada 4 hari setelah hari H 55-74 Karya dikumpulkan pada 2 hari setelah hari H 75-84 Karya dikumpulkan pada hari yang telah disepakati 85-100
K eterang an S kor:
1=25-54
2=55-74
3=75-84
4=85-100
Bobot penilaian sikap : 40 %
NILAI AKHIR = Tes tertulis + Tes Keterampilan + Tes penilaian sikap
LAMPIRAN MATERI A. Pengertian, Fungsi dan Tujua
n Pa
(Lukisan pada Kanvas) (Lukisan pada Kertas)
(Lukisan pada Batu Marmer)
Pengertian Seni Lukis
Menurut sumber dari bahan ajar seni budaya kelas 9 oleh Nyuwito Bagus, dkk. menyatakan bahwa seni lukis merupakan hasil karya 2 dimensi dengan media kertas, kain, kanvas, tripleks, hardboard, dinding ataupun bidang datar lain dengan menggunakan cat air, cat akrilik, cat poster, cat minyak, pastel krayon dan pensil arang.
Sedangkan menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas menyatakan bahwa seni lukis adalah salah satu cabang seni rupa yang merupakan pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja dan alat yang digunakan juga beragam.
Menurut Soedarso Sp (1990:11) dalam bahan ajar seni budaya kelas IX oleh Kemendikbud menjelaskan bahwa seni lukis merupakan cabang dari seni rupa yang cara pengungkapannya diwujudkan melalui karya dua dimensional dimana unsur-unsur pokok dalam karya dua dimensional adalah garis dan warna yang kegiatannya dilakukan dengan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa seni lukis adalah kegiatan berkesenian yang merupakan cabang dari seni rupa dan proses perwujudannya diciptakan dengan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi menggunakan unsur warna sebagai karakter utamanya dan sangat melibatkan aspek ekspresi atau emosi dengan memanfaatkan berbagai media yang dapat menyalurkan gagasan pribadi. Teknik yang digunakan
akan bergantung pula terhadap jenis alat dan bahan yang digunakan seperti cat minyak pada kanvas, cat air pada kertas dan sebagainya.
Unsur, Prinsip, dan Teknik Berkarya Seni Lukis
Pembahasan unsur dan prinsip dalam seni lukis sebenarnya masih erat kaitannya dengan unsur dan prinsip yang ada dalam seni rupa. Berikut ini beberapa unsur, prinsip dan teknik seni lukis yang dapat dijelaskan:
1. Unsur-Unsur Seni Lukis A. Unsur Visual
Unsur visual yaitu unsur yang ada pada seni lukis yang mengandung aspek visual dan dapat dilihat atau dibuat sesuai keinginan dari sang pelukis. Unsur visual terbagi menjadi beberapa poin penting, antara lain :
1. Titik (point)
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Titik merupakan penggambaran yang paling mendasar. Titik merupakan elemen paling utama yang ada pada seni lukis atau seni rupa. Hampir setiap lukisan atau gambar dimulai dari titik. Beberapa lukisan bahkan menjadikan titik sebagai unsur utama sampai terwujud atau terbentuknya sebuah lukisan. Dengan unsur ini dapat menciptakan sebuah lukisan yangmana biasa disebut dengan lukisan pointilis jika hanya dengan menerapkan teknik titik atau pointilis.
2. Garis (Line)
Garis atau line merupakan elemen dasar kedua setelah titik. Dimana garis bisa dibentuk dari dua titik yang berjauhan. Garis juga sering difungsikan sebagai pembatas antara beberapa jenis atau bentuk lukisan. Garis dibagi menjadi dua yaitu garis alamiah dan garis buatan. Garis alamiah misalnya terdapat gambar yang memang realita objeknya berbatas, misalnya gunung dan pantai atau langit dan juga laut. Sedangkan garis buatan, misalnya bentuk kontur wajah atau bentuk bujur sangkar dari sebuah rumah. Dalam seni lukis garis bisa tercipta secara semu melalui perpaduan dua warna yang berbeda.
3. Bidang (field)
Bidang merupakan elemen selanjutnya yang tidak hanya berbentuk dua dimensi dan menggabungkan titik maupun garis. Namun bidang sudah menggunakan lebih dari dua sisi dan membentuk sebuah ruang yang tidak hidup. Umumnya bidang diidentifikasikan sebagai dua sisi yang memiliki sisi lebar dan panjang saja.
Ruang merupakan elemen yang memberikan kesan isi objek pada lukisan. Ruang memperlihatkan berbagai sisi. Ruang bisa digunakan untuk menggambarkan berbagai objek sehingga terkesan memiliki volume.
5. Warna (color)
Warna merupakan elemen yang cukup penting dalam seni lukis karena menjadi salah satu bahan pokok dalam melukis. Warna sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yakni ada warna primer yang merupakan warna dasar tanpa campuran seperti kuning, merah dan biru, sedangkan warna sekunder terdiri dari warna campuran tingkat pertama yaitu hijau, jingga dan ungu. Untuk warna lainnya ada warna analogus yang misalnya gradasi antara hijau ke kuning.
B. Unsur Non Visual
Unsur non visual sebenarnya lebih kepada pengembangan seorang pelukis. Unsur non visual bisa saja dipelajari namun akan berbeda setiap orangnya. Unsur non visual terdiri dari beberapa poin, diantaranya :
1. Imajinasi
Dalam melukis, tidak hanya objek yang dibutuhkan melainkan imajinasi. Sedangkan imajinasi setiap masing-masing orang akan berkembang secara berbeda. Imajinasi bisa dianggap khayalan dan gambaran yang dibuat oleh pikiran yang bisa saja penggambaran baik yang pernah dilihat atau yang belum pernah dilihat oleh pelukis tersebut.
2. Pengalaman Seni
Penggambaran objek oleh orang yang satu dengan lainnya akan berbeda bergantung pada pengalaman yang dimilikinya yang kemudian diungkapkan dalam bentuk lukisan.
3. Konsep
Konsep merupakan sketsa awal atau peta awal dalam menggambarkan lukisan yang akan diungkapkan dalam media lukis sehingga dapat mencapai hasil lukisan yang matang.
2. Prinsip-Prinsip Seni Lukis
Berdasarkan pernyataan dari Ni Nyoman Dinna Arwati, menjelaskan beberapa prinsip yang diterapkan dalam seni lukis antara lain disamping peranan aspek ideoplastis berupa ide, pendapat atau gagasan, terwujudnya sebuah karya seni lukis juga tidak lepas dari peranan unsur keindahan yang lainnya seperti komposisi meliputi kesatuan, irama, dominasi, keseimbangan dan harmoni.
Komposisi adalah penyusunan atau pengorganisasian dari unsur-unsur seni rupa. (Sidik, 1981 : 44) Komposisi merupakan suatu cara pengorganisasian untuk menyusun bagian keseluruhan dalam mendapatkan suatu wujud. (Poerwadarminta, 1976 : 17). Komposisi terdiri dari:
a. Kesatuan
Kesatuan atau unity adalah penyusunan atau pengorganisasian dari elemen-elemen seni demikian rupa sehingga menjadi kesatuan organik dan
harmoni antara bagian-bagian dengan keseluruhan. (Sidik, 1981 : 47) Jadi kesatuan merupakan penyusunan dari elemen-elemen seni rupa sehingga tiap-tiap bagian-bagian yang tersusun tidak terlepas dengan bagian lainnya.
b. Irama
Irama adalah perubahan-perubahan bunyi, warna, gerak dan bentuk tertentu secara teratur yang terjadi. (Bastomi, 1992 : 72) Dalam seni rupa, irama adalah aturan atau pengulangan yang teratur dari suatu bentuk atau unsur-unsur. Bentuk-bentuk pokok irama adalah berulang-ulang (repetitive),
berganti-ganti (alternative), berselang-seling (progressive), dan mengalir (flowing).
c. Dominasi
Dominasi adalah faktor atau unsur seni yang paling kuat. Dominasi dimaksud untuk menonjolkan inti atau bentuk objek utama, oleh karena itu dominasi seni disebut pula klimaks seni. (Bastomi, 1992 : 70).Pusat perhatian juga disebut dominasi yang merupakan focus dari susunan. Pusat perhatian
ini dibuat dengan perbedaan bentuk, kontras, warna melalui tempat dan sebagainya sehingga pengamat ketika pertama kali melihat lukisan penglihatannya jatuh pada pusat perhatian tersebut.
d. Keseimbangan ( balance )
Dengan singkat dapat dikatakan balance adalah seimbang atau tidak berat sebelah. Keseimbangan adalah suatu perasaan akan adanya kesejajaran, kestabilan, ketenangan dari kekuatan suatu susunan.
(Suryahadi, 1994 : 11) Keseimbangan dapat bersifat simetris maupun asimetris. Dalam hal seni rupa, berat yang dimaksud lebih cenderung pada berat visual dari pada berat arti fisik. Unsur-unsur visual yang berpengaruh pada berat visual ialah ukuran, warna, serta penempatannya (lokasi).
e. Harmoni
Harmoni atau keserasian adalah timbul dengan adanya kesamaan, kesesuaian dan tidak adanya pertentangan. Dalam seni rupa prinsip keselarasan dapat dibuat dengan cara menata unsur-unsur yang mungkin sama, sesuai dan tidak ada yang berbeda secara mencolok.
Sumber : isi-dps.ac.id
(Contoh Lukisan Teknik Aquarel dan Teknik Plakat)
Dalam menentukan teknik yang digunakan dalam berkarya seni lukis sudah barang tentu akan bergantung pada penggunaan alat dan bahan dan jenis lukisan yang akan diciptakan. Adapun beberapa teknik yang dapat
digunakan dalam melukis diantaranya adalah: 1. Teknik Aquarel (Warna Transparan) 2. Teknik Plakat (Warna Tebal)
3. Teknik Goresan Ekspresif dengan menggunakan jari, kuas atau pisau palet
4. Teknik Tebal dan Bertekstur (Bertekstur Warna) 5. Teknik Timbul (Mozaik)
Prosedur Berkarya Seni Lukis
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam kegiatan melukis. Pada pembahasan ini akan dijelaskan prosedur berkarya seni lukis dengan menggunakan teknik Aquarel, sehingga tahapan berkarya seni lukis akan dijabarkan berdasarkan penggunaan media yang sesuai dengan lukisan yang dibuat dengan teknik Aquarel. Secara garis besar tahapan tersebut yaitu:
a. Memunculkan Gagasan, tahap ini dapat ditempuh dengan mengembangkn imajinasi berdasarkan tema yang telah disepakati dalam hal ini ditentukan sebuah tema “Lingkungan Sekitar” yangmana objeknya bisa mengambil dari bentuk flora, fauna maupun aktivitas manusia dengan lingkungannya yang ada di sekitar kita. Gagasan tersebut dapat didukung dengan melihat objek secara langsung untuk memudahkan apa yang ingin diungkapkan dalam bentuk lukisan.
b. Pemilihan Alat dan Bahan, tahap ini ditempuh dengan memperhatikan rencana pembelajaran atau kegiatan seni lukis yang akan dilaksanakan yangmana bergantung pada jenis lukisan seperti apa yang akan dibuat, untuk itu pemilihan alat dan bahan menyesuaikan dengan ketentuan tersebut. Dalam hal ini menggunakan cat air dan kuas pada kertas ataupun alternatif lain yang memiliki karakter sama untuk menciptakan lukisan Aquarel.
c. Menentukan Teknik, sesuai pembahasan pada tahap sebelumnya bahwa dalam hal ini proses berkarya seni lukis ditempuh untuk menciptakan karya seni lukis dengan warna menggunakan cat air pada kertas maka teknik yang sesuai digunakan yaitu teknik Aquarel yangmana teknik ini dicapai untuk menghasilkan warna yang terkesan transparan.
d. Membuat Sketsa, setelah selesai menentukan tema dan media berkarya maka selanjutnya proses melukis pada kertas diawali dengan
membuat sketsa secara menyeluruh untuk mendapatkan bentuk dari objek yang ingin dilukis menggunakan pensil secara halus.
e. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan, setelah sketsa telah selesai dibuat maka tahap selanjutnya dilakukan pemberian warna pada objek dengan cat air. Ada dua cara yang dapat ditempuh dalam melukis dengan teknik Aquarel yakni Wet On Dry dan Wet On Wet . Istilah tersebut merujuk pada cara bagaimana menguaskan warna pada kertas baik dengan cara basah kedalam kertas kering maupun cara basah kedalam kertas yang telah dibasahi terlebih dahulu. Sentuhan terakhir dalam melukis yakni menyempurnakan bentuk dengan memberi penegasan pada bagian objek tertentu dengan menggunakan warna yang lebih gelap maupun warna terang untuk menciptakan kesan terang.
Mengetahui Mahasiswi Praktikan
Guru Pamong
Agus Prapto Sukoco, S Pd Qoimatun Najah