Disusun oleh :
Disusun oleh :
An
Anatomi
Fisiologi dan Sistem Konduksi Jantung Fisiologi dan Sistem Konduksi Jantung
Atrial Fibrilas Atrial Fibrilasii
Atrial fibrilasi adalah
Atrial fibrilasi adalah suatu gsuatu gangguan angguan pada jantung (aritmia) pada jantung (aritmia) yang yang ditandai denganditandai dengan ketidakteraturan irama denyut jantung dan peningkatan frekuensi denyut jantung, ketidakteraturan irama denyut jantung dan peningkatan frekuensi denyut jantung, yaitu
Fibrilasi atrial (FA) dapat timbul dari fokus ektopik ganda
Fibrilasi atrial (FA) dapat timbul dari fokus ektopik ganda
atau daerah
atau daerah
reentri multiple
reentri multiple
.
.
Aktivitas
Aktivitas
atrium
atrium
sangat
sangat
cepat,
cepat,
namun
namun
setiap
setiap
rangsangan
rangsangan
listrik itu hanya mampu sedikit mendepolarisasi miokardium
listrik itu hanya mampu sedikit mendepolarisasi miokardium
atrium, sehingga sebenarnya tidak ada kontraksi atrium
atrium, sehingga sebenarnya tidak ada kontraksi atrium
secara menyeluruh.
secara menyeluruh.
Karena tidak ada depolarisasi yang menyeluruh, tidak
Karena tidak ada depolarisasi yang menyeluruh, tidak
terbentuk gambaran gelombang P, melainkan defleksi yang
terbentuk gambaran gelombang P, melainkan defleksi yang
disebut gelombang
disebut gelombang
“f
“f
”
”
yang bentuk dan iramanya sangat tidak
yang bentuk dan iramanya sangat tidak
teratur.
teratur.
Hantaran melalui nodus AV berlangsung sangat acak dan
Hantaran melalui nodus AV berlangsung sangat acak dan
sebagian tidak dapat melalui nodus AV sehingga irama QRS
sebagian tidak dapat melalui nodus AV sehingga irama QRS
yang
Epidemiologi
Epidemiologi
Pada umur dibawah 50 tahun prevalensi FA kurang dari 1%
Pada umur dibawah 50 tahun prevalensi FA kurang dari 1%
dan meningkat lebih dari 9% pada usia 80 tahun.
dan meningkat lebih dari 9% pada usia 80 tahun.
Lebih banyak dijumpai pada laki-laki dibandingkan wanita.
Lebih banyak dijumpai pada laki-laki dibandingkan wanita.
F
F
A
A
merupaka
merupakan
n
faktor
faktor
resiko
resiko
indepen
indepen
den
den
yang
yang
kuat
kuat
terhadap kejadian stroke emboli.
terhadap kejadian stroke emboli.
Kejadian stroke iskemik pada pasien FA non valvular
Kejadian stroke iskemik pada pasien FA non valvular
ditemukan sebanyak 5% per tahun, 2-7 kali lebih banyak
ditemukan sebanyak 5% per tahun, 2-7 kali lebih banyak
dibanding pasien tanpa FA.
dibanding pasien tanpa FA.
Pada studi Framingham resiko terjadinya stroke emboli 5,6
Pada studi Framingham resiko terjadinya stroke emboli 5,6
kali lebih banyak pada FA non valvular dan 17,6 kali lebih
kali lebih banyak pada FA non valvular dan 17,6 kali lebih
banyak pada FA
Klasifikasi Klasifikasi Menurut AHA (
Menurut AHA ( American H American Heart Asseart Associationociation), klasifikasi dari atrial fibrilasi), klasifikasi dari atrial fibrilasi dibedakan menjadi 4
dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :jenis, yaitu : a.
a. AF AF dedettekeksi si pepertrtamamaa b.
b. PPararokoksisissmamal l AFAF c
c.. PPeerrssiisstteen n AAFF d.
Etiologi Etiologi
Peningkatan tekanan/resistensi atriumPeningkatan tekanan/resistensi atrium 0Penyakit katup jantung
0Penyakit katup jantung o
o Aritmia jantung : tak Aritmia jantung : takikardia ikardia atrial, fatrial, fluter luter atrial, Aatrial, AVNRTVNRT, sindrom , sindrom WPWWPW, sick, sick sinus syndrome
sinus syndrome o
oHipertrofi jantungHipertrofi jantung o
oKardiomiopati hipertrofikKardiomiopati hipertrofik o
oKardiomiopati DilatasiKardiomiopati Dilatasi o
oHipertensi pulmo (Hipertensi pulmo (chronic obstructive pulmonary diseasechronic obstructive pulmonary disease dandan cor pulmonal cor pulmonal chronic
chronic)) o
oTumor intracardiacTumor intracardiac
Proses infiltratif dan inflamasiProses infiltratif dan inflamasi o
oPericarditis/miocarditisPericarditis/miocarditis o
o Amiloidosis Amiloidosis dan sarcdan sarcoidosisoidosis o
oFaktor peningkatan usiaFaktor peningkatan usia
Proses infeksiProses infeksi o
Penyakit paruPenyakit paru o
oPenyakit paru obstruktif kronikPenyakit paru obstruktif kronik o
oHipertensi pulmonalHipertensi pulmonal primerprimer o
oEmboli paru akutEmboli paru akut
Kelainan EndokrinKelainan Endokrin o
oHipertiroidHipertiroid o
oFeokromositomaFeokromositoma o
oDiabetes mellitusDiabetes mellitus
NeurogenikNeurogenik o
oStrokeStroke o
oPerdarahan subarachnoidPerdarahan subarachnoid o
osistem saraf autonom dapat mencetuskan AF padasistem saraf autonom dapat mencetuskan AF pada pasien yang sensitive melaluipasien yang sensitive melalui peniggian tonus vagal atau
peniggian tonus vagal atau adrenergik.adrenergik.
Iskemik AtriumIskemik Atrium o
oInfark miocardialInfark miocardial Obat-obatanObat-obatan o o Alkohol Alkohol o oKafeinKafein Keturunan/genetikKeturunan/genetik
T
Tanda dan Gejanda dan Gejalaala
Pada dasarnya AF, tidak memberikan tanda dan gejala yang khas pada perjalananPada dasarnya AF, tidak memberikan tanda dan gejala yang khas pada perjalanan penyakitnya.
penyakitnya.
Umumnya gejala dari AF adalah peningkatan denyut jantung, ketidakteraturanUmumnya gejala dari AF adalah peningkatan denyut jantung, ketidakteraturan irama jantung dan ketidakstabilan hemodinamik.
irama jantung dan ketidakstabilan hemodinamik.
Disamping itu, AF juga memberikan gejala lain yang diakibatkan olehDisamping itu, AF juga memberikan gejala lain yang diakibatkan oleh penurunan oksigenisasi darah ke jaringan, seperti pusing, kelemahan, kelelahan, penurunan oksigenisasi darah ke jaringan, seperti pusing, kelemahan, kelelahan, sesak nafas dan nyeri dada. Tetapi, lebih dari 90% episode dari AF tidak sesak nafas dan nyeri dada. Tetapi, lebih dari 90% episode dari AF tidak menimbulkan gejala-gejala tersebut
Faktor Resiko Faktor Resiko
Beberapa orang mempunyai faktor resiko terjadinya AF, diantaranya adalah : Beberapa orang mempunyai faktor resiko terjadinya AF, diantaranya adalah :
1
1.. DDiiaabbeettees s MMeelliittuuss 2.
2. GaGagagal l JaJantntunung g KoKongngesestitif f 3
3.. HHiippeerrtteennssii 4.
4. PPenenyayakikit Jt Janantutung Kng Kororononerer 5.
5. PPenenyayakikit Jt Janantutung Rng Reueumamatitikk 6.
6. PPenenyayakikit t KaKatutup Mp Mititrarall 7.
7. PPenenyyakakit it TTiriroioidd 8.
8. PPenenyayakikit Pt Paruaru-P-Paru Karu Kroroninikk 9.
9. PPosost. Ot. Opeperarasi jsi janantutungng 10.
10. RiwayRiwayat strokat stroke sebelumne sebelumnya atau ya atau TIA ( TTIA ( Transient Ischemic ransient Ischemic Attack )Attack ) 11.
11. TTerdapaerdapat gat gambarmbaran konan kontras tras echo echo spontaspontan di atriun di atrium kirim kiri 12.
12. Left atLeft atrial appenrial appendagdage vie vilowlowcity < 20 cm/city < 20 cm/dtdt 13.
13. AthAtheroeroma ama aortortic kic kompompleklekss 1
144.. UUssiiaa ≥ 60≥ 60 tahuntahun 15
Patofisiologi Patofisiologi
Mekanisme AF terdiri dari 2 proses, yaitu : Mekanisme AF terdiri dari 2 proses, yaitu : 1.
1. prprososes es akaktitivvasasi li lokokalal 2.
2. multiple wavmultiple wavelet reeelet reentryntry.. proses aktivasi lokal
proses aktivasi lokal •
• Proses aktivasi lokal bisa melibatkan proses depolarisasi tunggal atauProses aktivasi lokal bisa melibatkan proses depolarisasi tunggal atau depolarisasi ber
depolarisasi berulangulang.. •
• Pada proses aktivasi lokal, fokus ektopik yang dominan adalah berasal dariPada proses aktivasi lokal, fokus ektopik yang dominan adalah berasal dari vena
vena pulmonalis pulmonalis superiorsuperior.. •
• Selain itu, fokus ektopik bisa juga berasal dari atrium kanan, vena cavaSelain itu, fokus ektopik bisa juga berasal dari atrium kanan, vena cava superior dan sinus coronarius.
superior dan sinus coronarius. •
• Fokus ektopik ini menimbulkan sinyal elektrik yang mempengaruhiFokus ektopik ini menimbulkan sinyal elektrik yang mempengaruhi potensial aksi pada atrium dan menggangu potensial aksi yang dicetuskan potensial aksi pada atrium dan menggangu potensial aksi yang dicetuskan oleh nodus SA
multiple wavelet reentry multiple wavelet reentry •
• MekanismeMekanisme multiple wavelet reentrymultiple wavelet reentry tidak tergantung pada adanya fokustidak tergantung pada adanya fokus
ektopik seperti pada proses aktivasi lokal, tetapi lebih tergantung pada sedikit ektopik seperti pada proses aktivasi lokal, tetapi lebih tergantung pada sedikit banyakny
banyaknya sinyal elektrik yang a sinyal elektrik yang mempengaruhi depolarisasi.mempengaruhi depolarisasi.
•
• PadaPada multiple wavelet reentrymultiple wavelet reentry, sedikit banyaknya sinyal elektrik dipengaruhi, sedikit banyaknya sinyal elektrik dipengaruhi
oleh 3 faktor, yaitu periode
oleh 3 faktor, yaitu periode refractoryrefractory, besarnya ruang atrium dan kecepatan, besarnya ruang atrium dan kecepatan konduksi. Hal ini bisa dianalogikan, bahwa pada pembesaran atrium biasanya konduksi. Hal ini bisa dianalogikan, bahwa pada pembesaran atrium biasanya akan disertai dengan pemendekan periode
akan disertai dengan pemendekan perioderefractoryrefractory dan penurunan kecepatandan penurunan kecepatan konduksi.
konduksi.
•
• Ketiga faktor tersebutlah yang akan meningkatkan sinyal elektrik danKetiga faktor tersebutlah yang akan meningkatkan sinyal elektrik dan
menimbulkan peningkatan depolarisasi serta mencetuskan terjadinya AF menimbulkan peningkatan depolarisasi serta mencetuskan terjadinya AF
Penegakan diagnosis Fibrilasi Atrial Penegakan diagnosis Fibrilasi Atrial Anamnesis :
Anamnesis : •
• Dapat diketahui tipe FA dengan mengetahui lamanya timbulnya ( episodeDapat diketahui tipe FA dengan mengetahui lamanya timbulnya ( episode pertama, paroksismal, persisten, permanen )
pertama, paroksismal, persisten, permanen ) •
• Menentukan beratnya gejala yang menyertai : berdebardebar, lemah, sesakMenentukan beratnya gejala yang menyertai : berdebardebar, lemah, sesak nafas terutama saat beraktivitas, pusing, gejala yang menunjukkan adanya nafas terutama saat beraktivitas, pusing, gejala yang menunjukkan adanya iskemia atau gagal jantung kongestif
iskemia atau gagal jantung kongestif •
• Penyakit jantung yang mendasari, penyebab lain dari FA misalnya hipertiroid.Penyakit jantung yang mendasari, penyebab lain dari FA misalnya hipertiroid. Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan Fisik : •
• Tanda vital : denyut nadi berupa kecepatan dengan regularitasnya, tekananTanda vital : denyut nadi berupa kecepatan dengan regularitasnya, tekanan darah
darah •
• TTekanan vena jugulekanan vena jugularisaris •
• Ronki pada paru menunjukkan kemungkinan terdapat gagal jantung kongestif Ronki pada paru menunjukkan kemungkinan terdapat gagal jantung kongestif •
• Irama gallop S3 pada auskultasi jantung menunjukan kemungkinan terdapatIrama gallop S3 pada auskultasi jantung menunjukan kemungkinan terdapat gagal jantung kongestif, terdapat bising pada auskultasi kemungkinan adanya gagal jantung kongestif, terdapat bising pada auskultasi kemungkinan adanya penyakit katup jantung
penyakit katup jantung •
• Hepatomegali : kemungkinan terdapat gagal jantung kananHepatomegali : kemungkinan terdapat gagal jantung kanan •
Laboratorium : Laboratorium : •
• hematokrit ( anemia ), TSH ( penyakit gondok ), enzim jantung bila dicurigaihematokrit ( anemia ), TSH ( penyakit gondok ), enzim jantung bila dicurigai terdapat iskemia jantung.
terdapat iskemia jantung. Pemeriksaan EKG :
Pemeriksaan EKG : •
• dapat diketahui antara lain irama ( verifikasi FA ), hipertrofi ventrikel kiri. Pre-dapat diketahui antara lain irama ( verifikasi FA ), hipertrofi ventrikel kiri. Pre-eksitasi ventrikel kiri, sindroma prePre-eksitasi ( sindroma WPW ), identifikasi eksitasi ventrikel kiri, sindroma preeksitasi ( sindroma WPW ), identifikasi adanya iskemia.
adanya iskemia.5,65,6
Foto Rontgen Toraks : Foto Rontgen Toraks : •
• Gambaran emboli paru, pneumonia, Gambaran emboli paru, pneumonia, PPOK, kor pulmonal.PPOK, kor pulmonal. Ekokardiogr
Ekokardiografi afi :: •
• untuk melihat antara lain kelainan katup, ukuran dari atrium dan ventrikel,untuk melihat antara lain kelainan katup, ukuran dari atrium dan ventrikel, hipertrofi ventrikel kiri, fungsi ventrik
hipertrofi ventrikel kiri, fungsi ventrikel kiri, obstruksi outfel kiri, obstruksi outflow dan TEE (low dan TEE (TransTrans Esophago
Esophago EchocardiograpEchocardiographyhy ) untuk melihat trombus di atrium kiri) untuk melihat trombus di atrium kiri Pemeriksaan fungsi tiroid
Pemeriksaan fungsi tiroid :: •
• Pada FA episode pertama bila laju irama ventrikel sulit dikontrol.Pada FA episode pertama bila laju irama ventrikel sulit dikontrol. Uji latih :
Uji latih : •
• identifikasi iskemia jantung, menentukan adekuasi dari kontrol laju iramaidentifikasi iskemia jantung, menentukan adekuasi dari kontrol laju irama jantung
jantung.. •
• Pemeriksaan lain yang mungkin diperlukan adalah holter monitoring studiPemeriksaan lain yang mungkin diperlukan adalah holter monitoring studi elektrofisiolagi.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
•
• Sasaran utama pada penatalaksanaan AF adalah mengontrol ketidakteraturanSasaran utama pada penatalaksanaan AF adalah mengontrol ketidakteraturan
irama jantung, menurunkan peningkatan denyut jantung dan
irama jantung, menurunkan peningkatan denyut jantung dan
menghindari/mencegah adanya komplikasi
menghindari/mencegah adanya komplikasi tromboembolismetromboembolisme •
• dibagi menjadi 2, yaitu pengobatan farmakologi (dibagi menjadi 2, yaitu pengobatan farmakologi (Pharmacological Pharmacological Cardioversion
Cardioversion) dan pengobatan elektrik () dan pengobatan elektrik (Electrical CardioversionElectrical Cardioversion))
Mencegah pembekuan darah (
Mencegah pembekuan darah (tromboembolismetromboembolisme))
1
1.. WWaarrffaarriinn
2
2.. AAssppiirriinn
Mengurangi denyut jantung
Mengurangi denyut jantung
1 1.. DDiiggiittaalliiss 2. 2. ββ-blocker-blocker 3 3.. AnAntataggononiis Ks Kalalssiuiumm
Mengembalikan irama jantung
Mengembalikan irama jantung 1.
Electrical
Electrical CardiovCardioversionersion •
• Suatu teknik memberikan arus listrik ke jantung melalui dua pelat logamSuatu teknik memberikan arus listrik ke jantung melalui dua pelat logam (bantalan) ditempatkan pada dada.
(bantalan) ditempatkan pada dada. •
• Fungsi dari terapi listrik ini adalah mengembalikan irama jantung kembaliFungsi dari terapi listrik ini adalah mengembalikan irama jantung kembali normal atau sesuai dengan NSR (
normal atau sesuai dengan NSR (nodus sinus rhythmnodus sinus rhythm).). •
• Pasien FA dengan hemodinamik yang stabil akibat laju irama ventrikel yangPasien FA dengan hemodinamik yang stabil akibat laju irama ventrikel yang cepat disertai tanda iskemia, hipotensi, sinkop perlu segera dilakukan cepat disertai tanda iskemia, hipotensi, sinkop perlu segera dilakukan kardiov
kardioversi ersi elektrik.elektrik. •
• KardiovKardioversi elektrik dimulai dengan ersi elektrik dimulai dengan 200 Joule.200 Joule. •
• Bila tidak berhasil dapat dinaikkan menjadi 300 Joule. Pasien dipuasakan danBila tidak berhasil dapat dinaikkan menjadi 300 Joule. Pasien dipuasakan dan dilakukan anestesi dengan obat anestesi kerja pendek.
Operatif Operatif
•
• CathetCatheter er ablationablation •
• Maze oper Maze operationation •
• Artificial pacemake Artificial pacemake
Pengobatan Profilaktik dengan Obat Antiaritmia Untuk Mencegah Rekurensi Pengobatan Profilaktik dengan Obat Antiaritmia Untuk Mencegah Rekurensi
•
• FA yang berlangsung lebih dari 3 bulan merupakan salah satu prediktorFA yang berlangsung lebih dari 3 bulan merupakan salah satu prediktor
terjadinya rekurensi. terjadinya rekurensi.
•
• Obat antiartimia yang sering dipergunakan untuk Obat antiartimia yang sering dipergunakan untuk mempertahankan iramamempertahankan irama
sinus. sinus.
Pengontrolan Laju Irama Ventrikel Pengontrolan Laju Irama Ventrikel •
• Obat-obat yang sering dipergunakan untuk mengontrol laju irama ventrikelObat-obat yang sering dipergunakan untuk mengontrol laju irama ventrikel adalah digoksin, antagonis kalsium ( verapamil, diltiazem ) dan penyekat beta. adalah digoksin, antagonis kalsium ( verapamil, diltiazem ) dan penyekat beta. •
• Laju irama yang dianggap terkontrol adalah di antara 60- 80 x/menit pada saatLaju irama yang dianggap terkontrol adalah di antara 60- 80 x/menit pada saat istirahat dan 90-115 x/menit pada saat aktivitas.
Algoritma
Algoritma Penatalaksanaan Penatalaksanaan Fibrilasi AtrialFibrilasi Atrial
1.
2.
3.
Pencegahan terjadinya tromboemboli Pencegahan terjadinya tromboemboli
Prognosis Atrial Fibrilasi
Prognosis Atrial Fibrilasi
•
• Penelitian epidemiologi telah menunjukan bahwa pasien dengan irama sinusPenelitian epidemiologi telah menunjukan bahwa pasien dengan irama sinus
hidup lebih lama dibandingkan dengan seseorang kelainan atrium.
hidup lebih lama dibandingkan dengan seseorang kelainan atrium.
•
• Penelitian juga menunjukkan penggunaan antikoagulan dan pengontrolanPenelitian juga menunjukkan penggunaan antikoagulan dan pengontrolan
secara rutin bertujuan untuk asimtomatik pada pasien usia lanjut.
secara rutin bertujuan untuk asimtomatik pada pasien usia lanjut.
•
• Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terapi medis yang ditujukanHasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terapi medis yang ditujukan
untuk mengendalikan irama jantung tidak menghasilkan keuntungan
untuk mengendalikan irama jantung tidak menghasilkan keuntungan
keberhasilan dibandingkan dengan terapi kontrol rate dan antikoagulan.
keberhasilan dibandingkan dengan terapi kontrol rate dan antikoagulan.
•
• Terapi AF secara keseluruhan memberikan prognosis yang lebih baik padaTerapi AF secara keseluruhan memberikan prognosis yang lebih baik pada
kejadian tromboemboli terutama stroke.
kejadian tromboemboli terutama stroke.
•
• AF AF dapat dapat mencetuskan mencetuskan takikardi takikardi cardiomiopati cardiomiopati bila bila tidak tidak terkontrterkontrol ol dengandengan
baik.
baik.
•
• Terbentuknya AF dapat menyebabkan gagal jantung pada individu yangTerbentuknya AF dapat menyebabkan gagal jantung pada individu yang
bergantung pada komponen atrium dari
bergantung pada komponen atrium dari cardiac outputcardiac output dimana pasien dengandimana pasien dengan
penyakit jantung hipertensi dan pada pasien dengan penyakit katup jantung
penyakit jantung hipertensi dan pada pasien dengan penyakit katup jantung
termasuk dalam resiko tinggi akan terjadinya gagal jantung saat terjadi AF.