• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan 1. Jumlah Peraturan Perundang-undangan dan Kebijakan Pemenuhan

Hak dan Perlindungan Anak Ukuran: Ada dan diimplementasikan Pertanyaan:

1a. Apakah tersedia peraturan perundang-undangan atau kebijakan pemenuhan hak dan perlindungan anak di bidang:

Hak Sipil dan Kebebasan

Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan

Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya Perlindungan Khusus Anak

Jika ada, dalam bentuk apa peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemenuhan hak dan perlindungan anak tersebut:

Peraturan Daerah;

Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota; Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota; Instruksi Gubernur/Bupati/Walikota;dan Lainya : Peraturan/Keputusan Kepala SKPD.

Sebutkan Nomor, Tanggal Terbit dan Perihalnya. Lampirkan! Jawaban:

Kebijakan pemenuhan hak dan perlindungan anak yang mencakup 5 (lima) klaster di Kabupaten Malang diatur dalam bentuk 11 peraturan daerah, 12 peraturan bupati dan 13 keputusan kepala daerah serta petunjuk teknis dan pelaksanaan dari SKPD di Kabupaten Malang. Implementasi peraturan diwujudkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Malang sebagai wujud komitmen eksekutif dan legislatif dan dilaksanakan melalui berbagai rangkaian proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan yang integral, serasi dan berkelanjutan sejak tahun 2008 sampai dengan saat ini, berupa kebijakan program, kegiatan dan bentuk implementasi melalui penyerasian kebijakan pusat.

Sejalan dengan program pemerintah pusat, inisiatif Pemerintah Kabupaten Malang untuk mewujudkan pembangunan melalui strategi Pengarusutamaan Hak Anak diawali dengan inisiatif mencanangkan Kabupaten Malang Layak Anak melalui Penandatanganan Komitmen Pimpinan Daerah dan 19 SKPD di tahun 2009, Kebijakan Kabupaten Layak Anak dan diimplementasikan secara bertahap meliputi: Tahapan Komitmen Daerah, tahapan Penyerasian Kebijakan KLA, Pembentukan Gugus Tugas, Pengumpulan Data Basis, Penyusunan Rencana Aksi Daerah, dan Mobilisasi Sumber Daya.

(2)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

Komitmen Pemerintah Daerah membangun Kabupaten Malang Menuju Layak Anak dengan strategi pengarusutamaan hak-hak anak yang mengintegrasikan pelaksanaan program dan kegiatan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah dan membangun kerjasama lintas sektoral, lintas lembaga, akademisi, kontribusi dunia usaha dan peran orang tua keluarga, untuk kepentingan terbaik bagi anak.

Peran eksekutif, legislatif bersama masyarakat melalui organisasi/lembaga swadaya masyarakat pemerhati perempuan dan anak, menginsiasi kebijakan penyelenggaraan pemenuhan hak, berhasil merumuskan 4 (empat) peraturan di bidang kesehatan khususnya untuk layanan kesehatan primer, kesehatan ibu, anak, bayi baru lahir di tahun 2008, yaitu Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang KIBBLA, komitmen dan kepedulian sinergi pemangku kepentingan diapresiasi oleh pemerintah pusat, dengan telah ditetapkannya Pemerintah Kabupaten Malang, sebagai salah satu dari 10 (sepuluh) besar Kabupaten/Kota di Indonesia yang telah menginisiasi Pelaksanaan Kabupaten/Kota Layak Anak dan pada tahun 2009.

Dalam rangka penguatan kelembagaan, penyelenggaraaan pemenuhan hak anak dilaksanakan dalam rangkaian proses perencanaan pembangunan daerah melalui integrasi kebijakan dokumen perencanaan strategis dan operasional, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahunan, serta Rencana Strategis SKPD yang melaksanakan urusan sesuai bidang/klaster hak anak. Mengacu pada kebijakan pemerintah pusat, maka untuk mensinkronisasikan sumber daya, wewenang dan tanggung jawab yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, dilaksanakan penguatan kebijakan dengan perumusan kebijakan dalam bentuk peraturan daerah, peraturan bupati, keputusan bupati dan bentuk petunjuk pelaksanaan dan teknis operasional seperti Roadmap Pelaksanaan (Rencana Aksi Daerah) RAD KLA, Surat Edaran, Standar Operasional Prosedur (SOP), Surat Keputusan SKPD dan berbagai bentuk penguatan kelembagaan melalui gugus tugas dan kerja sama dengan mitra jejaring, pengembangan materi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) untuk sosialisasi, meningkatkan sistem informasi dan pengembangan data gender dan anak, diseminasi informasi terkait Hukum dan HAM, penguatan SDM dan pelatih Konvensi Hak Anak (KHA), serta mengembangkan inovasi yang mendorong pengembangan kebijakan layak anak.

Daftar kebijakan dan petunjuk untuk pelaksanaan kebijakan pemenuhan hak anak di Pemerintah Kabupaten Malang sampai dengan tahun 2015 saat ini adalah sebagaimana Tabel.1a.1 berikut, dengan salinan dokumen kebijakan sebagaimana terlampir:

(3)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

Tabel. 1a.1

KEBIJAKAN TERKAIT PENYELENGGARAAN PEMENUHAN HAK ANAK I. PENGUATAN KELEMBAGAAN

No PERATURAN /KEBIJAKAN /PETUNJUK TANGGAL

TERBIT I Penguatan Kelembagaan

1. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pemenuhan Hak Anak

1 Agustus 2013

2. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Perempuan Kelompok Rentan

1 Agustus 2013

3. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

18 Januari 2013

4. Peraturan Bupati Malang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Kebijakan Kabupaten Malang Layak Anak dan Rencana Aksi Daerah KLA Tahun 2011-2015

22 Maret 2012

5. Peraturan Bupati Malang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 atas Implementasi dan Pencapaian Visi Misi Kabupaten Malang “MADEP MANTEB” Paruh Waktu.

14 Maret 2014

6. Peraturan Bupati Malang Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG)

20 September 2012

7. Peraturan Bupati Malang Nomor 34 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG)

20 September 2012

8. Peraturan Bupati Malang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pembentukan Pusat Data Daerah (PD2)

12 Maret 2015

9. Keputusan Bupati Malang Nomor 180/489/KEP/ 421.013/2011 Tentang Gugus Tugas KLA

25 Juli 2011

10. Keputusan Bupati Malang Nomor 188.45/251/KEP/ 421.013/2014 tentang Pembentukan Laskar Anak Kabupaten Malang.

23 April 2014

Sumber: Dokumentasi Bagian Hukum Setda Kab. Malang Tahun 2015

Implementasi beberapa kebijakan terkait Pemenuhan Hak Anak dalam Pengembangan Kebupaten Layak Anak dilaksanakan dalam format berdasarkan RAD KLA Tahun 2011-2015, sebagaimana uraian berikut ini:

a. Monitoring Pengembangan KLA sebagai bahan penyusunan RKPD tahunan dan Monitoring paruh waktu pelaksanaan Renstra tahun 2010-2015, berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor 5Tahun 2014

b. Penyusunan Data Terpilah Gender dan Anak setiap tahun sejak Tahun 2009, Profil Data Terpilah Gender dan Anak Kabupaten Malang yang telah dimulai sejak Tahun 2010 dan terus diupdate baik proses,format dan validitasnya, bekerjasama dengan

(4)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

pusat studi gender di Malang Raya, antara lain Universitas Brawijaya Malang dan Pusat Studi Gender Universitas Islam Negeri Malik Ibrahim Malang.

c. Pembentukan dan penguatan berbagai forum masyarakat peduli, berbasis komunitas baik di tingkat kabupaten, di Sekolah, lembaga sosial, lingkungan puskesmas, kecamatan, desa, RW dan RT serta Forum Pelaksana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

d. Peningkatan komitmen DPRD dan Eksekutif dalam penyusunan kebijakan umum anggaran/Penetapan Plafon Anggaran Sementara (KUA/PPAS) dan definitif alokasi anggaran untuk kesejahteraan anak. Dari tahun 2011 s/d 2015 alokasi anggaran terkait KLA diwujudkan melalui program/kegiatan SKPD dengan belanja langsung dan pola hibah, bantuan sosial dan keuangan.

e. Pelaksanaan aksi daerah oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha , Peran CSR (Corporate Sosial Responsibility) sebagaimana Peraturan daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk gerakan kepedulian dunia usaha, bantuan dan aksi sosial serta wadah kreatifitas untuk kesejahteraan anak.

f. Pemantauan pelaksanaan RAD KLA, untuk memastikan efektifitas pencapaian komitmen, implementasi kebijakan dan outcome/dampak pengembangan KLA, tergambar dalam setiap tahunnya.

g. Evaluasi RAD KLA dan penajaman capaian indikator pelaksanaan pemenuhan hak anak /KLA, dari tahun ke tahun dan diharapkan di tahun mendatang capaian indikator Tingkat Madya yang telah diraih secara berturut-turut sejak tahun 2009, akan meningkat ke tingkat yang lebih tinggi.

Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pemenuhan hak anak sebagai produk inisiatif eksekutif disusun sebagai upaya pemerintah dalam memenuhi hak anak-anak agar hak anak tersebut terjamin dan terlindungi sehingga dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal, tanpa ada pengecualian dan diskriminasi. Proses legislasi daerah pada tahun yang sama juga berhasil menyelesaikan 1 perda terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan kelompok rentan yang diatur dalam Perda Nomor 12 Tahun 2013, sebagai produk inisiatif dari parlemen (legislatif).

Beberapa poin utama dalam substansi perda, adalah bahwa sesuai pasal 14 dan 15, “bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan tanpa terkecuali, termasuk anak yang sedang berhadapan dengan hukum, penyelenggara satuan pendidikan dilarang mengeluarkan anak dari lembaga pendidikan dan wajib berkoordinasi dengan instansi terkait perlindungan anak”, serta apabila mendapati anak putus sekolah karena menjadi

(5)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

korban kekerasan Penyelenggaraan pemenuhan hak anak ini wajib didukung oleh seluruh lapisan masyarakat yaitu orang tua, keluarga, lingkungan masyarakat, dan Pemerintah Daerah.

Untuk menindaklanjuti perubahan kebijakan tingkat pusat dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Pemerintah Kabupaten Malang menindaklanjuti dengan mengharmonisasikan berbagai kebijakan, sehingga secara aktual dan responsif mendorong penyelenggaraan pemenuhan hak anak, memperluas model kelembagaan layak anak di tempat layanan pendidikan, kesehatan, pemerintahan sebagaimana Peraturan Bupati Malang No. 15 Tahun 2012 tentang Kebijakan Kabupaten Layak Anak.

Kebijakan pada Klaster Hak Sipil dan Kebebasan, terdiri dari upaya memastikan hak anak untuk mendapat hak pencatatan sipilnya dan memiliki hak partisipasi menyatakan pendapat, sebagaimana harkat dan martabatnya. Model partisipasi yang bottom up dan top down melalui forum SKPD, Musrenbang dan Kegiatan Rembug warga, melibatkan anak agar mampu mengakomodasi kebutuhan dan pandangan anak yang bercirikhas.

Tabel. 1a.2

KEBIJAKAN TERKAIT PENYELENGGARAAN PEMENUHAN HAK ANAK HAK SIPIL DAN KEBEBASAN

No PERATURAN/ KEBIJAKAN/PETUNJUK TANGGAL

TERBIT II Hak Sipil dan Kebebasan

1. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

9 Februari 2009

2 Peraturan Bupati Malang Nomor 23 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013

31 Mei 2012

3. Peraturan Bupati Malang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014

29 Mei 2013

4. Keputusan Bupati Nomor 180/645/KEP/421.013/2013 Tahun tentang Tim Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Tahun 2013

26 Juni 2013

5. Surat Sekretaris Daerah Nomor 478.2/953/421.213/2015 tentang Penjelasan UU Nomor 35 Tahun 2014 terkait Identitas Diri Anak.

13 Februari 2015

Sumber: Dokumentasi Bagian Hukum Setda. Kab. Malang Tahun 2015

Penguatan Kebijakan pada Klaster Hak Sipil dan Kebebasan, sebagaimana Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 mengatur bahwa Pemberian Akta Kelahiran telah dibebaskan dari biaya sejak dikeluarkannya Perda Nomor 2 Tahun 2009 sebagaimana

(6)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

tertuang dalam BAB XVII, pasal 129 yang berbunyi “struktur dan besarnya tarif retribusi ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan daerah Nomor 2 Tahun 2009”. bahwa untuk Pelayanan Catatan Sipil dapat dijelaskan dalam beberapa poin berikut :

1. Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Kelahiran Baru (dibawah 5 tahun) retribusi adalah Nol;

2. Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran yang melebihi jangka waktu pelaporannya (lebih dari 5 tahun) retribusi adalah Nol;

3. Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Kelahiran anak Temuan anak yang tidak diketahui Asal-usulnya retribusi adalah Nol;

4. Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran Anak dan Warga Negara Indonesia atau orang Asing tinggal terbatas dan tinggal tetap yang dilahirkan di luar Negeri retribusi adalah Nol;

5. Kutipan Akta Kedua dan seterusnya retribusi adalah Nol; 6. Salinan Akta Kelahiran retribusi adalah Nol

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 maka Setiap warga Kabupaten Malang yang belum mempunyai akte kelahiran dan yang akan mengurus akte kelahiran tidak dikenakan biaya mulai dari saat pelaporan hingga diberikannya Kutipan Akta Kelahiran. Tidak diperkenankan pembayaran sekecil apapun mulai dari pengambilan formulir, pengisian, pencatatan dalam buku register hingga diberikannya Kutipan Akta Kelahiran tersebut kepada yang bersangkutan dan yang berhak. Yang dimaksud dengan komponen biaya adalah termasuk administrasi, biaya cetak, retribusi, materai, pungutan ataupun biaya lain tidak dapat dikenakan kepada pelapor/penerima Akta.

Implementasi penguatan hak sipil dilakukan dengan peningkatan pelayanan publik yang cepat dan tanpa adanya pembiayaan (gratis), dilaksanakan dengan pendekatan jangkauan layanan menggunakan mobil pelayanan keliling dan kesederhanaan prosedur berbasis teknologi untuk keamanan dan validasi data melalui modernisasi dan penerapan sistem kependudukan berbasis elektronik.

Pendekatan penguatan hak kebebasan bagi anak, ditinjau dari 4 (empat) hal yaitu: anak sebagai individu/pribadi, anak sebagai penduduk, anak sebagai warga negara dan anak sebagai bagian dari komunitas masyarakat. Anak memiliki hak pastisipasi, baik untuk kepentingan terbaik tumbuh kembang dan kehidupan sosialnya. Anak memiliki kebebasan untuk mengapresiasikan kebutuhan dan kreatifitasnya baik di lingkungan tempat tinggal, di rumah tangga dan sekolah serta lingkungan bermainnya, oleh karena

(7)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

itu pemerintah berkewajiban menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kelangsungan hidup, tumbuh kembang, berpartisipasi dan melindungi dari tindak kekerasan dan diskriminasi.

Partisipasi anak dalam berbagai upaya penyampaian pendapat dan aspirasi anak juga telah difasilitasi dalam beragam forum dan kesempatan. Forum Musrenbang atau Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Desa, Kecamatan dan Tingkat Kabupaten yang dilaksanakan untuk menjaring aspirasi dan komunikasi secara bottom up dan top down bagi setiap unsur pemangku kepentingan, di tiap jenjang dan wilayah wajib diikuti oleh perwakilan anak atau forum anak. Fasilitasi kebebasan berpendapat dan berpartisipasi dalam pembangunan akan mendorong anak untuk belajar bersosialisasi, berinteraksi, menentukan pilihan dan bertanggungjawab atas pilihannya. Forum anak atau yang disebut Laskar Anak Kabupaten Malang secara periodik, akan melakukan pengorganisasian dan melaksanakan program kerja yang ditetapkan dalam forum penguatan dan pelatihan menyusun program kerja tahunan.

Penguatan hak sipil dan kebebasan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan keluarga dan pola asuh, serta pengaruh melalui kelompok atau forum di tempat belajar atau di sekolah, kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler yang seimbang akan memacu kreatifitas sosial anak dan mendorong kemampuan inovatif untuk bekal di usia dewasa. Dalam rangka penguatan pada klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, beberapa kebijakan dan program sebagaimana tabel 1a.3 berikut ini:

Tabel. 1a.3

KEBIJAKAN TERKAIT PENYELENGGARAAN PEMENUHAN HAK ANAK LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN ALTERNATIF

No PERATURAN/ KEBIJAKAN/PETUNJUK TANGGAL

TERBIT III Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif

1. Peraturan Bupati Malang Nomor 32 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Badan Keluarga Berencana Kabupaten Malang

1 Agustus 2008

2. Keputusan Bupati Malang Nomor 180/413/KEP/421.013/2010 tentang Susunan Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Masa Bakti tahun 2010-2015

23 Desember 2010

3 Keputusan Bupati Malang Nomor 180/484/KEP/421.013/2012 Tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Malang Nomor 180/254/KEP/421.013/2010 tentang Penetapan Desa dan Kecamatan Lokasi Penyelenggaraan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).

8 Agustus 2012

4 Keputusan Bupati Malang Nomor: 188.45/186/KEP/421.013/2015 tentang Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera Tahun 2015-2017

26 Februari 2015

(8)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

Mewujudkan lingkungan keluarga dan pengasuhan melalui pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang telah diamanatkan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Pusat, telah dilanjuti oleh pemerintah daerah dengan mengutamakan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam pola asuh yang sehat untuk anak serta menciptakan lingkungan keluarga dan masyarakat yang sehat sejahtera.

Bimbingan dan tanggungjawab orang tua memastikan agar anak diasuh dan dirawat oleh orang tuanya. Oleh karena itu perlu penguatan kapasitas orang tua untuk memenuhi tanggung jawab melalui berbagai bentuk kegiatan penguatan baik bagi tenaga pendamping/pelatih maupun sasaran keluarga atau orang tua tentang bimbingan dan konsultasi keluarga serta bentuk lingkungan pengasuhan alternatif bagi anak yang tidak memiliki orang tua kandung yaitu:

1. Mengembangkan forum–forum di masyarakat untuk mengembangkan lingkungan pengasuhan kondusif untuk anak misalnya Forum Orang Tua Peduli, Kegiatan Parenting Skill, Bina Keluarga Lansia, Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, yang difasilitasi oleh Badan Keluarga Berencana Kabupaten Malang.

2. Memastikan anak untuk dipertemukan kembali dengan orang tua karena akibat bencana, konflik dan keberadaan di luar negeri, melalui kegiatan rehabilitasi dan reintegrasi sosial yang difasilitasi oleh Dinas Sosial dan P2TP2A

3. Memastikan dukungan kesejahteraan bagi anak, walaupun orang tuanya tidak mampu, untuk memberikan perawatan dengan menjadi kewajiban komunitas lingkungan terdekatnya, memastikan pengangkatan adopsi anak harus memenuhi ketentuan, dipantau dan dievaluasi tumbuh kembangnya agar memenuhi kepentingan terbaik anak, meninjau penempatan anak secara berkala di lembaga/panti asuhan/LKSA serta memastikan anak tidak mendapatkan perlakuan kejam dan tidak manusiawi serta merendahkan martabat manusia difasilitasi oleh Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat, Bagian Administrasi Kemasyarakatan dan Bina Mental Sekretariat Daerah, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A), P2TP2A dan mitra jejaringnya.

Penguatan kebijakan di klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan meliputi kebijakan terkait pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak dari berbagai jenjang usia. Upaya peningkatan layanan baik di fasilitas kesehatan primer dan skunder serta pemberdayaan dan partisipasi masyarakat untuk secara mandiri dan sadar memelihara kesehatannya. Adapun kebijakan terkait penyelenggaraan pemenuhan hak anak untuk klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan adalah sebagai berikut:

(9)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

Tabel. 1a.4

KEBIJAKAN TERKAIT PENYELENGGARAAN PEMENUHAN HAK ANAK KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN

NO PERATURAN/ KEBIJAKAN/PETUNJUK TANGGAL

TERBIT III

Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan

1 Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA)

30 Oktober 2008

2 Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2008 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Malang

30 Oktober 2008

3 Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)

30 Oktober 2008

4 Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayanan Perizinan di Bidang Kesehatan

30 Oktober 2008

5 Keputusan Bupati Malang Nomor 180/322/KEP/421.013/2009 tentang Kelompok Kerja Tetap Gerakan Sayang Ibu Tingkat Kabupaten Malang

31 Maret 2009

6 Keputusan Bupati Malang Nomor 180/149/KEP/421.013/2012 tentang Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL) Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) Kabupaten Malang.

1 Sepetember 2012

Sumber: Dokumentasi Bagian Hukum Setda Kab. Malang

Penguatan Kelembagaan Klaster Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan dilaksanakan secara intensif dan bertahap sejak ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) yang diinisiasi oleh Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama para pemangku kepentingan dan dukungan legislatif. KIBBLA sebagai rangkaian sistem pengendalian kesehatan melalui Ibu, Bayi Baru Lahir dan anak memberi perhatian terhadap pelayanan kesehatan, meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan, serta prevalensi gisi kurang pada balita. Ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya secara berturut-turut peraturan daerah untuk Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit Daerah dan Pengaturan Perizinan Bidang Kesehatan melengkapi kebijakan klaster kesehatan.

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan tersedianya akses, sarana dan tenaga kesehatan yang memadai, kesehatan ibu menjadi perhatian penting, dimana seorang perempuan memiliki peran hak untuk menerima akses, kesempatan, manfaat dan berpartisipasi yang sama dalam pembangunan. Maka perempuan harus menyiapkan diri dengan baik untuk dapat mencetak dan memelihara anak-anak yang sehat dan berkualitas.

Berkaitan dengan penegasan komitmen pemerintah daerah untuk bidang/klaster kesehatan dalam Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pemenuhan Hak Anak pada pasal 11 ditegaskan bahwa: “penyelenggaraan pemenuhan

(10)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan hak anak di bidang kesehatan dilaksanakan dengan menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan layanan kesehatan yang komprehensif bagi anak, agar anak memperoleh derajat kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan, didukung oleh peran serta masyarakat”.

Jenis layanan kesehatan komprehensif meliputi:

1. Upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk pelayanan kesehatan dasar. 2. Pembebasan dari beban biaya bagi anak gizi buruk, penderita thalasemia mayor

yang menjalani cuci darah, gagal ginjal, penyandang disabilitas, anak berkebutuhan khusus dan anak anak yang penderita, anak jalanan, anak yang terinfeksi virus HIV/AIDS, pekerja anak, anak korban penyalahgunaan naskotika, alkohol, psikotropika, dan zat aditif lainnya, anak korban kekerasan, penelantaran, tereksploitasi dan korban perdagangan orang sesuai dengan ketentuan program pembiayaan yang ditetapkan pemerintah

3. Pemerintah daerah, masyarakat, keluarga dan orang tua wajib mengusahakan agar anak yang lahir terhindar dari penyakit yang mengancam kelangsungan hidup dan atau menimbulkan kecacatan.

Selain klaster kesehatan yang menjadi hak dasar anak adalah pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya. Kebijakan Pemerintah Daerah terkait upaya pemenuhan layanan pendidikan di Kabupaten Malang adalah sebagaimana tabel 1a.5 berikut ini:

Tabel. 1a.5

KEBIJAKAN TERKAIT PENYELENGGARAAN PEMENUHAN HAK ANAK PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG DAN KEGIATAN BUDAYA

No PERATURAN/ KEBIJAKAN/PETUNJUK TANGGAL

TERBIT V. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya

1. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Malang

24 Agustus

2009 2. Peraturan Bupati Malang Nomor 17 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Usaha Warung Internet dan Game Online di Kabupaten Malang

21 April 2015

Sumber: Dokumentasi Bagian Hukum Setda Kab. Malang

Penguatan kebijakan dan kelembagan terkait pengembangan klaster pendidikan dititik beratkan kepada pemenuhan kewajiban pemerintah daerah dalam menentukan alokasi anggaran untuk pendidikan, di tahun 2014 anggaran pendidikan meningkat secara signifikan dari tahun 2013, yaitu realisasi belanja Rp. 2.385.080.523.449 telah direalisasikan untuk pendidikan sebesar Rp. 772.772.715.260,- meningkat sebesar Rp.

(11)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

1.188.836.460.459 dari anggaran belanja dalam APBD Rp. 2.834.457.250.160 yaitu sekitar 32,40% meningkat menjadi 41,94%.

Peningkatan alokasi anggaran, berimplikasi pada peningkatan fasilitas, kompetensi, dan mutu pendidikan. Kebijakan anggaran sebagai produk dan komitmen legislatif dan eksekutif sangat berpengaruh bagi kualitas layanan pendidikan di Kabupeten Malang. Dalam rangka pengembangan Kabupaten Malang Layak Anak, lembaga pendidikan yang telah memperoleh sumber daya yang mencukupi bagi opersional pendidikan, diwajibkan untuk menciptakan ruang dan lingkup pendidikan yang ramah anak. Upaya membangun Sekolah Ramah Anak disosialisasikan dan diinisiasi kepada lembaga sekolah melalui Kepala UPTD TK/SD, Kepala Sekolah SMP/SMA dan Kepala Sekolah Madrasah (MI, MTS, MA).

Pada tahun 2014 dilakukan assesmen mandiri oleh lembaga sekolah terkait pemenuhan indikator sekolah ramah anak, sebagaimana Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak oleh KP3A dan Dinas Pendidikan.

Sekolah ramah anak dibangun dengan pengembangan nilai-nilai satuan pendidikan yang mengupayakan, memenuhi, menjamin dan melindungi hak anak dengan prinsip nondiskriminasi, kepentingan terbaik untuk anak, hidup dan kelangsungan hidup, penghormatan terhadap pandangan anak, pengelolaan yang baik yaitu transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan informasi dan supremasi hukum di satuan pendidikan.

Mengembangkan sekolah ramah anak dilakukan dengan mengintegrasikan kebijakan, program, dan kegiatan seperti Sekolah Adiwiyata atau UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dengan berbagai upaya menciptakan lingkungan dan ruang pendidikan yang ramah bagi anak, menciptakan pembelajaran yang bebas dari tindak kekerasan fisik ataupun psikis, membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan, mempraktekan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai bentuk pembelajaran bagi anak untuk memenuhi kebutuhan kesehatan melalui usaha kesehatan sekolah.

Berdasarkan assesmen mandiri yang difasilitasi oleh KP3A bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, diperoleh rekapitulasi hasil self assesment sebagaimana dapat dijelaskan dengan data tabel dibawah ini:

(12)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

Tabel.1a.6

HASIL SELF ASSESSMENT SEKOLAH RAMAH ANAK TINGKAT SD, SMP,SMA/SMK DI KABUPATEN MALANG

TAHUN 2015 NO KOMPONEN PROSENTASE (%) SMP SMA SMK NE G ERI SWASTA NE G ERI SWASTA NE G ERI SWASTA

UMUM ISLAM UMUM ISLAM UMUM ISLAM 1 Kebijakan Sekolah Ramah Anak 90,4 79 72 90 73 73 94 38 63 2 Pelaksanaan Kurikulum 32,4 94 89 92 92 88 98 47 77 3 Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Terlatih Hak Anak

91 84 92 90 77 79 87 40 24 4 Sarana Dan Prasarana Sekolah

Ramah Anak 90 65 87 90 80 78 90 76 68 5 Partisipasi Anak 74 47 49 94 55 54 92 61 53 6 Partisipasi Orang Tua/Wali, Lembaga

Masyarakat, Dunia Usaha, Pemangku Kepentingan Lainnya, dan Alumni

82 58 63 84 45 46 86 46 43

Rata-rata 76,6 71,2 75,3 90,0 70,3 69,7 91,2 51,3 54,7 Sumber: Diolah dari Data Kuisioner Assesmen Sekolah Ramah Anak Tahun 2014

Pada tabel di atas dapat disimpul bahwa tingkat partisipasi sekolah dalam membangun sekolah ramah anak, berdasarkan indikator kebijakan SRA, Pelaksanaan Kurikulum, Tenaga Kependidikan, Sarana Prasarana, Partisipasi Anak dan Orang Tua/Lembaga Masyarakat adalah mencapai nilai 76,6% untuk SMP Negeri dan untuk SMP Swasta sebesar 74,9%. Tingkat SMA Negeri, diperoleh nilai 90%, dan 80% untuk SMA Swasta. Sedangkan SMK Negeri diperoleh nilai 91,2% dan 72,1% untuk SMK Swasta.

Tabel. 1a. 7

KEBIJAKAN TERKAIT PENYELENGGARAAN PEMENUHAN HAK ANAK PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK

No PERATURAN/ KEBIJAKAN/PETUNJUK TANGGAL

TERBIT VI. Perlindungan Khusus Anak

1. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban kekerasan

16 Maret 2009

2. Peraturan Bupati Malang Nomor 19 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.

28 September 2010

3 Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja P2TP2A

(13)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

4 Keputusan Nomor: 180/291/KEP/421.013/2009 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang di Kab. Malang.

7 Mei 2009

5. Keputusan Bupati Nomor 180/645/KEP/421.013/2013 Tahun tentang Tim Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Tahun 2013

26 Juni 2013

6 Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Penanggulangan Bencana

20 Juni 2011

Sumber: Dokumentasi Bagian Hukum Setda Kab. Malang Tahun 2015

Kebijakan Pemerintah daerah untuk memberikan perlindungan khusus bagi anak korban kekerasan dan anak membutuhkan perlindungan khusus, secara khusus diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perlindungan Anak Korban Kekerasan. Bentuk Perlindungan khusus lainnya juga telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pemenuhan Hak anak yaitu pada BAB VI Bagian Ke empat Pasal 19 bahwa “Pemerintah Daerah Wajib menyelenggarakan kesejahteraan sosial bagi anak yang berhadapan dengan hukum, korban kekerasan dan eksploitasi, korban penyalahgunaan psikotropika dan zat aditif, HIV AIDS, anak yang tidak mempunyai orang tua atau keluarga tidak mampu, anak jalanan, korban bencana dan anak dari buruh migran, penyandang disabilitas dan anak korban akibat perlakuan salah, termasuk anak-anak yang terpaksa harus melakukan pekerjaan pada sektor infomal”.

Penguatan Kebijakan terkait perlindungan khusus dilaksanakan melalui beberapa hal sebagai berikut:

1) Memperkuat dan meningkatkan kapasitas kelembagaan PUG, PP dan PA. 2) Mengembangkan kerjasama dan jaringan kelembagaan PUG, PP dan PA.

3) Membentuk dan mengoptimalkan forum data kekerasan yang melibatkan lintas sektor/lembaga terkait antara lain Polres Malang, Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, Dinas Sosial, Kementerian Agama, RSPA Batu

4) Mengoptimalkan pelaksanaan SPM Bidang Layanan Terpadu Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, sesuai Keputusan Bupati Nomor 180/645/KEP/421.013/2013 Tahun tentang Tim Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Tahun 2013, sebagaimana SK terlampir.

5) Meningkatkan kualitas bahan-bahan advokasi dan pengembangan materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) untuk optimalisasi pelaksanaan PUG,PP dan PA.

6) Mengembangkan kelembagaan P2TP2A berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja P2TP2A. P2TP2A sebagai wahana operasional pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan organisasi fungsional yang dikelola oleh masyarakat bersama Pemerintah Daerah dengan tugas

(14)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

antara lain: pelayanan fisik, psikis, pendampingan hukum, rehabilitasi sosial, reintegrasi, fasilitasi, pemberdayaan ekonomi, pusat informasi, rujukan, konsultasi, advokasi, pendidikan dan pelatihan, serta membantu penyelesaian permasalahan kekerasan pada perempuan dan anak, dengan pola hibah yang dikelola oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang beranggotakan multi jaringan dengan tugas pokok yaitu:

1. Meningkatkan upaya perlindungan perempuan dan anak melalui peningkatan kualitas fasilitator layanan pengaduan.

2. Meningkatkan koordinasi penanganan pengaduan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan instansi vertical dan leading sector penyelenggara Standar Pelayanan Minimal.

3. Meningkatkan fasilitasi pelaksanaan layanan pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

4. Meningkatkan sinkronisasi upaya percepatan capaian SPM bidang Perlindungan perempuan dan anak.

Kebijakan Daerah terkait penyelenggaraan pemenuhan hak anak untuk keserasian dan penguatan kelembagaan dan 5 (lima) klaster hak anak dalam bentuk Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Surat Keputusan digunakan sebagai acuan operasional pelaksanaan pembangunan Kabupaten Malang Layak Anak, sampai dengan tahun 2014, terdapat beberapa produk kebijakan adalah sebagaimana daftar tabel berikut ini:

Tabel. 1a.8

PERATURAN DAERAH TERKAIT PEMENUHAN HAK ANAK No. Peraturan

Daerah Tentang

1. 13 Tahun 2008 Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) 2. 14 Tahun 2008 Penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Malang 3. 16 Tahun 2008 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Pusat

Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) 4. 17 Tahun 2008 Pelayanan Perizinan di Bidang Kesehatan 5. 2 Tahun 2009 Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan

6. 3 Tahun 2009 Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan 7. 7 Tahun 2009 Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Malang 8. 7 Tahun 2010 Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 9. 11 Tahun 2013 Penyelenggaraan Pemenuhan Hak Anak

10 1 Tahun 2013 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

11. 5 Tahun 2014 Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan Kepanjen Tahun 2014 – 2034

Sumber: Rekap Produk Hukum Bagian Hukum Setda Kabupaten Malang Tahun 2013-2014

(15)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

Salah satu dari sekian upaya dan komitmen Pemerintah Kabupaten Malang dalam menjamin dan melindungi hak-hak anak adalah melalui Peraturan Bupati Malang No. 15 Tahun 2012 tentang Kebijakan Kabupaten Layak Anak yang terdiri dari 14 pasal. Pelaksanaan KLA ini dimulai dari tingkat pemerintahan paling bawah, yaitu desa/kelurahan layak anak, kemudian kecamatan layak anak, sampai dengan menjadi Kabupaten Layak Anak, di bidang pendidikan yang diwujudkan dengan membangun sekolah ramah anak, di bidang kesehatan dengan membangun Puskesmas Ramah Anak. Agar lebih efektif, dibentuk pula Gugus Tugas KLA yang beranggotakan unsur penyelenggara pemerintah daerah, yudikatif yang membidangi anak, perguruan tinggi, LSM dan mitra jejaring.

Bentuk perlindungan terhadap hak anak salah satunya dapat diwujudkan dengan penghapusan segala bentuk pekerjaan terburuk untuk anak. Aksi ini juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang, melalui Peraturan Bupati Malang Nomor 30 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Daerah dalam Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak di Kabupaten Malang Tahun 2011-2016. Rencana ini menugaskan Komite Aksi Daerah sebagai bagian dari Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak untuk melakukan upaya pencegahan, penarikan dan pengintegrasian dalam rangka penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak di wilayah Kabupaten Malang.

Dalam rangka mencegah sedini mungkin terjadinya tindak pidana perdagangan orang, Bupati Malang mengeluarkan Keputusan Nomor: 180/291/KEP/421.013/2009 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Gugus tugas ini memiliki tugas untuk mengkoordinasikan upaya pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang, melaksanakan sosialisasi, advokasi, pelatihan dan kerjasama dalam pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang, memantau perkembangan pelaksanaan perlindungan korban dan perkembangan pelaksanaan penegakan hukum, serta mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Selain mengeluarkan Perda No. 3 Tahun 2009 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, Pemerintah Kabupaten Malang juga mengeluarkan Peraturan Bupati No. 19 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Peraturan ini guna mendukung pelaksanaan Perda No. 3 Tahun 2009, juga untuk memberikan penyelenggaraan layanan terpadu pada anak korban kekerasan sehingga mendapatkan layanan minimal yang dibutuhkan. Pelayanan minimal tersebut meliputi

(16)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap anak, pelayanan kesehatan dan rehabilitasi sosial pada anak korban kekerasan, serta penegakan dan bantuan hukum bagi anak korban kekerasan. Pemerintah mendukung dalam segi pendanaan, yaitu dengan mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal bagi anak korban kekerasan.

Tabel. 1a.9.

PERATURAN BUPATI TERKAIT PEMENUHAN HAK ANAK No. Peraturan

Bupati Tentang

1. 2 Tahun 2009 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Malang

2. 13 Tahun 2009 Pengendalian Merokok di Tempat Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang

3. 7 Tahun 2010 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2011 4. 13 Tahun

2010

Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA)

5. 19 Tahun 2010

Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuandan Anak Korban Kekerasan

6. 24 Tahun 2010 Pedoman Penanaman dan Penghijauan Lingkungan

7. 8 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Malang

8. 14 Tahun 2011

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelayanan Kebersihan, Pertamanan, Pengawasan, Pengendalian Ruang dan Bangunan pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang

9. 15 Tahun 2012 Kabupaten Malang Layak Anak 10. 18 Tahun

2013

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014

11. 11 Tahun 2014 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015

12. 17 Tahun 2014 Penyelenggaraan Usaha Warung Internet dan Game Online di Kabupaten Malang

Sumber: Rekap Produk Hukum Bagian Hukum Setda Kabupaten Malang Tahun 2013-2014

Tabel. 1a.10

SURAT KEPUTUSAN BUPATI No. Peraturan

Bupati Tentang

1. 2 Tahun 2009 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Malang

2. 13 Tahun 2009 Pengendalian Merokok di Tempat Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang

(17)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

4. 13 Tahun 2010 Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA)

5. 19 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

6. 24 Tahun 2010 Pedoman Penanaman dan Penghijauan Lingkungan 7. 8 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Malang

8. 14 Tahun 2011 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelayanan Kebersihan, Pertamanan, Pengawasan, Pengendalian Ruang dan Bangunan pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang

9. 15 Tahun 2012 Kabupaten Malang Layak Anak

10. 17 Tahun 2014 Penyelenggaraan Usaha Warung Internet dan Game Online di Kabupaten Malang

11. 18 Tahun 2013 29 Mei 2013

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014

12. 11 Tahun 2014 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 13. 180/ 133

/KEP/421.013/2013 22 Pebruari 2013

Tim Surveilans Epidemiologi Terpadu Berbasis Masyarakat Kabupaten Malang

14. 180/

141/KEP/421.013 /2013 27 Pebruari

2013

Penetapan Lokasi SDN / MI dan Jumlah Siswa Penerima Bantuan Serta Petugas Pelaksana Kegiatan Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Tahun Anggaran 2013

Sumber: Rekap Produk Hukum Bagian Hukum Setda Kabupaten Malang Tahun 2013-2014

1b. Apakah pada proses penyusunan peraturan perundang-undangan atau kebijakan tersebut sudah memperhatikan pandangan anak?

Dalam proses penyusunan dan pembahasan suatu draft perundang-undangan melibatkan forum anak baik secara langsung maupun tidak langsung, masukan dan pendapat dari forum anak dan kelompok anak juga menjadi bahan masukan sebagai bahan untuk menyusun dan membahas suatu peraturan perundang-undangan.

Peraturan/rumusan kebijakan yang memperhatikan pandangan anak dalam rangkaian penyusunan dan proses legislasi, mengikutsertakan partisipasi anak sebagai peserta aktif, menampung dan menindaklanjuti masukan atau pandangan anak, sebagaimana daftar tabel di bawah ini:

(18)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

DAFTAR PERATURAN YANG MEMPERHATIKAN PANDANGAN ANAK Nama Peraturan

Perundang-undangan atau Kebijakan

Masukan Anak Masukan Anak yang

Ditindaklanjuti Tahun Anak yang terlibat Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pemenuhan Hak Anak

- Perlakuan tertentu bagi anak bermasalah di sekolah

- Penertiban Internet dari situs yang membahayakan anak dan ruang yang ramah bagi anak.

Sinergi peran bersama Dinas Perhubungan Infokom terkait layanan internet yang ramah anak

2013 9 orang dalam proses rumusan, 3 orang dalam uji publik Perda Nomor 5 tahun 2014 Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan Kepanjen Tahun 2014 - 2034

Usulan fasilitas taman Bermain dan pendidikan anak di Kota Kepanjen

Rancangan Penyusunan Detail Tata Ruang Wilayah Kepanjen meliputi, detail wilayah pendidikan, fasilitas umum dan hiburan/kreatifitas untu anak. 2014 3 orang dalam tahapan workshop perda Peraturan Bupati tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014

Usulan Kegiatan terkait laskar anak di tingkat kecamatan dapat diakomodir dalam rapat musyawarah musrenbang setiap desa, kecamatan dan tingkat kabupaten

Perwakilan anak sebagai peserta untuk mengikuti dan berperan aktif dalam proses musyawarah yang berlangsung. 2011-2014 109 orang anak Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2012 tentang Kabupaten Layak Anak

Masukan Perwakilan Anak dalam acara Peringatan Hari Anak Nasional Bulan April tahun 2012 tentang kegiatan kreatif laskar anak.

Monitoring

Perkembangan Capaian KLA setiap tahun, dan rapat penyusunan dan pelaksanaan program kerja Laskar anak

2011-2015 45 orang dalam fasilitasi rapat forum anak Surat Keputusan Bupati Malang tentang Kepengurusan Laskar Anak se Kabupaten Malang

Usulan kegiatan kreatifitas forum anak dapat didukung oleh Pemerintah Kabupaten Malang Pengajuan Forum Anak Kecamatan untuk dapat ditetepkan dengan SK Bupati Malang

Kegiatan Forum Anak Diakomodir baik dalam program dan kegiatan dan bantuan pemerintah daerah untuk kegiatan kreatif. Surat Keputusan Bupati Malang Nomor 180/489/KEP/421.013/20 11 2011-2014 641 orang berasal dari forum anak kecamatan dan tingkat kabupaten .

Sumber Data: Bagian Hukum Setda Kabupaten Malang, BAPPEDA, Dinas Perhubungan dan Kominfo, KP3A dan Dinas Cipta Karya., SKPD terkait.

Aspirasi yang muncul dalam proses penyusunan peraturan kebijakan dalam forum anak antara lain terkait layanan pendidikan dengan mudah, biaya sekolah yang murah dan terjangkau, sekolah gratis bagi anak dari keluarga miskin, tenaga guru yang professional di bidangnya, sekolah yang bersih, nyaman, aman dan terjaga, pilihan kegiatan ektrakurikuler yang menunjang, metode pembelajaran yang menyenangkan, kurikulum yang disesuaikan dengan kemampuan anak, penghargaan bagi siswa yang berprestasi, proses belajar mengajar dengan model bermain sambil belajar yang menyenangkan dan tidak membuat anak menjadi jenuh, model pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan Tehnologi, tidak ada anak yang putus sekolah (DO), diskriminasi terhadap siswa, dan tidak ada kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap

(19)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

siswa, tata tertib sekolah dibuat secara partisipatif (bersama-sama antara guru, siswa dan orang tua), ketersediaan rumah pintar / rumah belajar, fasilitas Perpustakaan Sekolah dan perpustakaan keliling, pendidikan ketrampilan (life skill) bagi anak, jam wajib belajar dan ketersediaan ZOSS (zona selamat sekolah), fasilitas kesehatan untuk anak penyandang cacat (difabel), kawasan/area bebas asap rokok, khususnya kawasan yang dijangkau oleh anak-anak dan ibu-ibu, pencegahan tindak kekerasan baik terjadi dilingkungan sekolah, rumah/keluarga dan masyarakat, ekploitasi dan diskriminasi, bahaya NAPSA HIV-AIDS dan traficking serta pengetahuan kesehatan reproduksi, wadah pentas seni dan kreatifitas dan fasilitas sanggar kreatifitas anak, rekreasi, bermain & olahraga yang ramah anak dan dapat diakses oleh semua anak dan usulan layanan warnet dan playstation yang aman bagi anak.

1c. Apakah sudah terbentuk Gugus Tugas (GT) KLA/sejenisnya?

Sudah terbentuk dan berfungsi? Apa dasar hukum pembentukan Gugus Tugas KLA? Berapa kali GT melakukan rapat koordinasi dalam 1 tahun?

Sudah terbentuk dan tidak berfungsi, mengapa (tidak berfungsi)?

Belum terbentuk, mengapa? Kapan rencana pembentukannya? (lampirkan draft keputusannya)

Jawaban

Dalam rangka implementasi pengembangan kebijakan KLA menuju Kabupaten Layak Anak telah di bentuk Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak dengan Surat Keputusan Bupati Malang No. 180/489/KEP/421.013/2011 sebagai ketua Gugus Tugas adalah Asisten Kesejahteraan Rakyat dan Wakil Ketua Kepala Badan Perencanaan Daerah .Gugus Tugas ini beranggotakan unsur dari eksekutif, legeslatif, yudikatif yang membidangi anak, Perguruan Tinggi, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Media dan Forum Anak.

Gugus Tugas KLA melaksanakan rapat koordinasi 4 kali dalam setahun, secara rutin dan apabila ada hal-hal yang perlu dikoordinasikan akan dilakukan rapat di luar jadual yang sudah ditentukan. Selain itu juga telah di tetapkan Gugus Tugas Gerakan Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak (GN AKSA) di Kabupaten Malang yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Malang Nomor: 188.45/624/KEP/421.013/2014. Lampiran SK Gugus Tugas Layak Anak sebagaimana terlampir.

1d. Apakah ada Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan KLA?

Ada, dan apakah sudah terintegrasi dengan RPJMD, Renstrada, Renstra SKPD, RKPD, program organisasi masyarakat, dan program dunia usaha?

(20)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan Ada, dan belum terintegrasi dengan RPJMD, Renstrada, Renstra SKPD, RKPD,

program organisasi masyarakat, dan program dunia usaha?

Kapan pelaksanaannya dan siapa penanggung jawabnya? Jelaskan dasar hukum yang mengaturnya.

Jawaban

Rencana Aksi Daerah KLA, sebagaimana Peraturan Bupati Malang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Kebijakan Kabupaten Malang Layak Anak meliputi roadmap pelaksanaan RAD dari tahun 2010- 2015 yang didahului dengan: Pembentukan Gugus Tugas, Pengumpulan Data Basis, Penyusunan Rencana Aksi Daerah , dan Mobilisasi Sumber Daya. Sampai dengan Tahun 2015 ini, penyerasian dan perubahan atas kebijakan /peraturan daerah terhadap kebijakan pusat yang telah ada, dilaksanakan secara bertahap/gradual. Kebijakan yang telah dibentuk oleh pemerintah daerah (eksekutif dan legislatif), perlu menyesuaikan perubahan-perubahan dan kebijakan pusat, dengan percepatan pelaksanaan petunjuk teknis dan pelaksanaan melakukan implementasi di lini terdepan oleh setiap sektor/instansi (SKPD) Kabupaten Malang. Integrasi Kebijakan Layak Anak dalam dokumen perencanaan, terwujud dalam Substansi Arah Kebijakan Pembangunan Daerah dalam RPJMD Tahun 2010-2015 yang dioperasionalisasikan dalam RKPD Tahunan. Proses penyusunan sesuaian siklus perencanaan dan penganggaran, didukung dengan mekanisme perencanaan yang partisipatif melalui wadah penjaringan aspirasi pemangku kepentingan dalam Musrenbang. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dilaksanakan setiap tahun serta dilaporkan dalam setiap capaian pelaksanaan pembangunan, melalui Laporan Kinerja, Laporan Pelaksanaan Pemerintah Daerah dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah, serta Pelaporan ke Pemerintah Provinsi dan Kementerian Teknis dalam bentuk Laporan Pelaksanaan Pengembangann Kebijakan Kabupaten Layak Anak.

Adapun Capaian tahapan pelaksanaan RAD KLA adalah sebagaimana Lampiran Klaster Penguatan kebijakan.

1e. Apakah sudah tersusun Profil Anak yang mencerminkan 31 indikator KLA? Jika sudah, apakah diperbaharui setiap tahun? Lampirkan!

Jawaban

Penyusunan data terpilah dalam bentuk Profil Gender dan Anak, telah disusun sejak tahun 2009 sampai dengan saat ini. Urgensi ketersediaan data melalui data terpilah digunakan dalam rangka proses analisa dalam penyusunan perencanaan dan

(21)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

penganggaran responsif gender. Sistematika penyusunan Data Terpilah disusun dalam setiap tahunnya, dengan mempedomani Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI No. 06 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Data Gender dan Anak.

Pada Tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Malang telah menginisiasi pembentukan suatu pusat data daerah, yang bertujuan untuk memberikan akses dan penerapan sistem pengumpulan data dan informasi pembangunan dengan sumber dari data primer unit kerja dan pengolah data lintas bidang dan diharapkan akan menjadi sumber data valid dan akurat yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun Buku Kabupaten Malang Dalam Angka (KMDA) yang disusun bersama Biro Pusat Statistik (BPS). Kebijakan Pusat Data Daerah diatur dalam Peraturan Bupati Malang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pusat Data Daerah.

Sumber data profil data terpilah terdiri dari data primer yang dikumpulkan dari Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Kasi Ekobang) dan Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB) dari tiap kecamatan dan data dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Polres, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2), Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial, Pengadilan Agama, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Malang.

Data sekunder diperoleh dari data/informasi yang diperoleh melalui wawancara pada sejumlah pejabat instansi tingkat kecamatan dan kabupaten untuk melengkapi kekurangan data primer dan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, lengkap dan spesifik tentang data terpilah menurut jenis kelamin yang tersedia pada SKPD terkait.

Sistem dan mekanisme pengumpulan data melalui sistem pengumpulan data primer dan sekunder, digunakan sebagai dasar untuk menyusun Buku Profil Gender dan Anak yang terpilah, data yang sudah terkumpul ditabulasikan dan diinterprestasikan, pada saat interprestasi data dikelompokkan menjadi beberapa bidang Demografi, pendidikan, kesehatan,ekonomi, hukum/HAM, sosial dan politik, disertai dengan analisis disparitas( mengetahui tingkat kesenjangan).

Buku Profil Gender dan Anak Kabupaten Malang yang telah tersusun tersebut dipergunakan sebagai salah satu dasar dan elemen pokok untuk dalam proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dalam penyelenggaraan PUG dan PUHA (terkait pemenuhan Hak Anak) untuk mencapai kesejahteraan dan perlindungan Anak

(22)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan 2. Persentase Anggaran Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak

Ukuran Meningkat setiap tahun Pertanyaan :

Apakah tersedia anggaran untuk pelaksanaan kebijakan/program/kegiatan terkait: Penguatan Kelembagaan

Hak Sipil dan Kebebasan

Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan.

Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya Perlindungan Khusus Anak

Jawaban:

Anggaran Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak terkait hak Sipil dan Kebebasan, Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif, Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya, Perlindungan khusus Anak, dalam rangka penyelenggaraan pemenuhan hak anak dan pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), meningkat dalam bentuk besaran prosentase, jenis program/kegiatan dan cakupan/skala sasaran sebagaimana penjelasan sebagai berikut:

1. Alokasi anggaran belanja langsung dalam APBD Tahun 2013 sebesar Rp. 1.063.445.022.637,00 diformulasikan ke dalam DPA 34 SKPD yang terdiri dari SKPD Kesehatan, Pendidikan, Catatan Sipil dan Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana, Sosial, Penanggulangan Bencana, Infrastruktur, Perencanan dan pemeriksa serta untuk Hibah dan Bantuan Sosial sebesar 215.708.046.112 atau sebesar 20,28% yang terbagi atas Belanja Langsung terkait penyelenggaraan pemenuhan hak anak sebesar Rp. 126.540.487.112,00 dengan prosentase sebesar 15,18% serta berupa bantuan sosial dan hibah sebesar 89.167.559. 000,00 atau sebesar 38,76% dari total belanja hibah yaitu sebesar Rp. 230.026.162.337.

2. Alokasi belanja langsung APBD Tahun 2014 untuk penyelenggaraan pemenuhan hak anak meningkat dari tahun 2013 yaitu sebesar 29,50 % atau senilai Rp. 207.406.305.541 dan belanja dalam bentuk hibah dan bantuan sosial dengan total anggaran sebesar 212.949.588.430 untuk penguatan lembaga P2TP2A, PKK, Insentif

(23)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

Posyandu, Bantuan Kesejahteraan Sosial, Bantuan Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial, Hibah Pendidikan dan Bantuan Kesehatan. Sehingga terakumulasi alokasi anggaran untuk penyelenggaraan pemenuhan hak anak dan program dan kegiatan sejenisnya mencapai 38,81% atau sebesar Rp. 420.355.893.971 dari total anggaran belanja langsung untuk belanja barang jasa dan barang modal sebesar Rp. 1.083.000.000.000.000,-

3. Sejalan dengan kebijakan pusat untuk meningkatkan alokasi anggaran untuk pendidikan dan fokus pemerintah daerah untuk mendorong pengembangan kabupaten layak anak utamanya mendorong penyelenggaraan pemenuhan hak anak sebagaimana Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pemenuhan Hak Anak, maka prosentase realisasi anggaran untuk pendidikan meningkat secara signifikan dari tahun 2013, yaitu realisasi belanja Rp. 2.385.080.523.449 telah direalisasikan untuk pendidikan sebesar Rp. 772.772.715.260,- meningkat di tahun 2014 sebesar Rp. 1.188.836.460.459 dari anggaran belanja dalam APBD Rp. 2.834.457.250.160 yaitu sekitar 32,40% meningkat menjadi 41,94%.

4. Sesuai Kebijakan Pemerintah Daerah terkait penggunaan Alokasi Dana Desa Polarisasi penganggaran untuk bantuan keuangan desa yang di berikan kepada 378 desa besaran setiap desa bervariasi disesuaikan dengan jumlah penduduk, luas wilayah, potensi lokal, jarak dengan ibukota kabupaten, rumah tangga miskin dengan total Rp. 104.867.848.000 di Tahun 2013 dan 101.615.848.000 di Tahun 2014. Anggaran ADD tersebut yang diperuntukan untuk penyelenggaraan kesejahteraan dan pemenuhan hak anak sebesar 20 % dari 70 % anggaran ADD untuk pemberdayaan masyarakat.

5. Sejalan dengan Kebijakan Pemerintah Pusat sebagaimana Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014, maka adaptasi perubahan kebijakan daerah perlu mengutamankan keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat di wilayah terdepan yaitu desa. Oleh karena itu kebijakan mengalokasikan anggaran untuk penyelenggaraan pemenuhan hak anak melalui berbagai program dan kegiatan di tiap sektor/SKPD dan tingkatan penyelenggaraan birokrasi, merupakan wujud dari pemenuhan hak Desa untuk menyelenggarakan otonominya agar tumbuh dan berkembang mengikuti pertumbuhan dari Desa itu sendiri berdasarkan keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat, menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Malang.

(24)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

hak anak, dilaksanakan oleh SKPD dan lembaga melalui beberapa program dan kegiatan, sebagaimana format dalam lampiran, yang dirangkum sebagaimana penjelasan tabel berikut ini:

Tabel 2.1

ANGGARAN PEMENUHAN HAK DAN PERLINDUNGAN ANAK

No

Anggaran untuk Pelaksanaan Kebijakan/Program/Kegiatan Terkait Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak

SKPD dan Lembaga Terkait Jumlah Anggaran Tahun 2013 (juta Rp) Tahun 2014 (juta Rp)

I Penguatan Kelembagaan KLA 1.202.426.900 1.021.256.000

1 Pengembangan Materi KIE Badan KB 94.210.500 34.630.000 2 Perumusan kebijakan dan Penguatan

Kelembagaan

KP3A 535.836.300 348.476.000

3 Peningkatan Kapasitas Perencanaan dan Pengembangan Partisipasi

Bappeda 174.862.000 186.178.000 4 Peningkatan jejaringdan peran aktif

masyarakat

Dinas Sosial 311.767.900 376.972.000

5 Fasilitasi Perumusan dan Sosialisasi Perundangan Penyelenggaraan pemenuhan Hak Anak

Bagian Hukum

85.750.000 75.000.000

II Hak Sipil dan Kebebasan 416.501.600 459.478.000

1 Sosialisasi Kebijakan Kependudukann Dispendukca pil

110.000.000 125.000000 2 Sosialisasi Kesetaraan Gender dan

Pengarusutamaan Hak Anak

KP3A 80.671.000 145.931.000

3 Peningkatan Kesadaran Masyarakat terhadap Nilai Luhur

Bakesbangpo l

98.968.600 62.000.000

4. Pengembangan Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Program dan Kegiatan

Balitbang 126.862.000 126547.000

III Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan

Alternatif 2.505.845.500 2.385.329.500

1 Hibah/Bantuan Sosial/Insentif Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan, perlindungan Anak

PPKD 1.117.000.000 1.117.000.000

2 Pengembangan Bahan Informasi Pengasuhan dan Pembinaan Remaja

Badan KB 512.302.500 296.597.000

3 Fasilitasi Manajemen Usaha bagi Keluarga miskin

Bagian Kesra 781.658.000 899.505.000

IV Kesehatan dasar dan Kesejahteraan 51.455.809.425 101.396.214.874 1 Bantuan Sosial/Hibah Insentif Posyansu,

Yayasan Jantung, PMI dan KPA

PPKD 5.330.740.000 5.719.600.000

2 Pemberdayaan Masyarakat dan keluar Sadar Gizi

Bagian Kesra 52.895.000 40./754.000

3 Upya Perbaikan Gizi Masyarakat dan Lingkungan Sehat

Dinas Kesehatan

44.618.358.937 72.284.402.174

4 Pengadaan Praarana Rumah Sehat Badan Perumahan

1.438.815.488. 23.336.458.700

5 Pengaekaragaman Konsumdi Pangan BLH 15.000.000 15.000.000 V. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan

Kegaiatan Budaya

155.995.261.087 311.495.631.297 1 Bantuan Sosial untuk Guru terpencil, TK,

PAUD, pendidikan Swasta, Seni dan Budaya

Dinas Pendidikan

147.870.715.207 299.567.665.997

2 Pemasyarakat Minat Budaya Baca, dan bahan Perpustakaan

Badan Perpustakaan

269.000.000 191.667.300 3 Peningkatan Peran Serta Pengolahan

Persampahan

(25)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

4 Edukasi dan Komunikasi Masyarakat dan Pengelolaan RTH

BLH 139.000.000 112.000.000

5 Pemassalan Olahraga bagi Pelajar dan Pengembangan Olahraga Kreasi

Dispora 981.140.000 467.000.000

6 Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar bagi anak terlantar

Bagian Kesra 66.228.200 -

7 Fasilitasi Pengembangan Festifal Budaya dan Pariwisata

Disparbud 6.511.727.680 11.091.514

VI Perlindungan Khusus 4.132.201.600 3.597.984.300

1 Penanganan Rehabiltasi dan Pembinaan Bakat Anak terlantar dan Panti Asuhan

Dinas Sosial 4.042.501.600 3.512.994.000 2 Sosialisasi Penanggulangan Bencana di

Sekolah

BPBD 89.700.000 84.990.300

3 Sosialisasi dan Fasilitsi Perlindungan Anak Korban Kekerasan

KP3A 94.885.000 72.227.500

J U M L A H 215.708.046.112 420.355.893.971

Sumber Data: Bappeda dan PPKD, Tahun 2013-2014

3. Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Terlatih KHA

Ukuran: Meningkat setiap tahun, terutama bagi tenaga/petugas pemberi layanan, di bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan penegak hukum.

Pertanyaan:

Apakah telah dilakukan pelatihan Konvensi Hak Anak (KHA), terutama bagi: Gugus Tugas KLA: Perencana Program dan Kegiatan;

Tenaga medis dan para medis; Pendidik dan tenaga kependidikan; Pekerja sosial;

Aparat penegak hukum;

Forum anak atau kelompok anak;

Masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dll;

Pengelola, pengasuh, dan pendidik di Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), Bustanul Athfal (BA), Taman Kanak-kanak Al-Quran (TKQ), Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB),Taman Anak Sejahtera (TAS) Pos PAUD atau Satuan PAUD Sejenis, asrama anak, dll.

Jawaban

Beberapa pelatihan KHA tahun pada tahun 2013-2014, diselenggarakan oleh SKPD/Dinas/Organisasi Masyarakat yaitu P2TP2A dan PKK yang dilaksanakan setiap tahun diikuti oleh tenaga pendidikan, kesehatan, pekerja sosial, dan penegak hukum (polisi, jaksa, dan hakim) dan mitra jejaring antara lain:

(26)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

kader tentang pola asuh anak dan kembang tumbuh anak balita.

2. Pelatihan Konselor Sebaya untuk guru BP dan Laskar Anak serta perwakilan OSIS SMA/sederajat sebanyak 33 orang;

3. Pelatihan Konselor pendamping korban untuk pencegahan dan penanganan tindak kekerasan perempuan dan anak 66 orang;

4. Pelatihan managemen Posyandu dan Dasawisma oleh Dinas Kesehatan sebanyak 170 orang;

5. Pelatihan KRR (Kesahatan Reproduksi Remaja) oleh Badan KB dan Dinas Kesehatan yang diikuti 150 orang kader.

6. Acara Parenting Skill anak usia sekolah dan Pola komunikasi orang tua dan remaja bagi pengurus Komite Sekolah, Guru BP/BK dan orang tua murid sebanyak 600 orang; 7. Pelatihan kader BKB, BKR oleh badan KB yang diikuti oleh peserta dari PLKB dan

stakeholder pemerhati anak sebanyak 250 orang

8. Pelatihan manajemen Posyandu dan Dasawisma bagi kader Posyandu dan kader desa oleh TP PKK Kabupaten Malang sebanyak 450 orang;

9. Penguatan Kader GSI yang dihadiri oleh Kader GSI se Kabupaten Malang, sebanyak 600 orang;

10. Kelas Kader Tumbuh Aktif dan Tanggap yang diikuti oleh kader posyandu sebanyak 390 orang,

11. Pelatihan Bijak menggunakan Internet yang diikuti oleh 250 orang peserta dari OSIS Sekolah yang diselenggarakan oleh Laskar Anak bekerjasama dengan P2TP2A

12. Pelatihan Ketahanan Keluarga oleh Badan Keluarga Berencana Kab. Malang yang diikuti oleh 150 kader;

Selain pelatihan SDM terkait penguatan kelembagaan dan 5 klaster indikator Kabupaten Malang Layak Anak di atas, berikut ini adalah daftar Jenis Pelatihan terkait Konvensi Hak Anak (KHA) yang dilaksanakan selama tahun 2013-2014, sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 3.1.

SDM TERLATIH KHA TAHUN 2013 S.D 2014

NO Nama Kegiatan Jumlah Peserta Instansi/ Lembaga Penyelenggara Fasilitator Keterangan Peserta & Waktu Penyelenggaraan I Tahun 2014

1 Pelatihan KHA (Konvensi Hak Anak) 300 orang Pemerintah Kabupaten Malang

KP3A Bagi Laskar Anak Kabupaten Malang Bulan Mei 2014 2 Tehcnical Assistance Penyusunan Rencana 54 SKPD Pemerintah Kabupaten

(27)

Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

Kerja Malang

3 Tehcnical assistance Integrasi SPM ke dalam Dokumen Perencanaan

54 SKPD BAPPEDA AIPD Bulan April 2014

4 Workshop PPRG Bagi

SKPD Penyedia

Infrastruktur, Sanitasi dan Penyedia Air Bersih

12 SKPD KP3A IUWASH-AUSAIUD Bulan Mei 2014 5 Pelatihan Penyusunan GBS dan TOR SKPD 54 SKPD BAPPEDA/KP3A/I NSPEKTORAT AIPD Perencana SKPD dan Pokja PUG dan Gender Focal Point SKPD

6 Workshop Penelaahan Lembar Anggaran Responsif Gender 2014

13 orang IUWASH KP3A Bagi SKPD Driver (PPKD, Pemeriksa, Perencana dan KP3A

7 Pelatihan Monitoring dan Evaluasi PPRG

14 orang IUWASH USAID P2TP2A Bagi SKPD Driver (PPKD, Pemeriksa, Perencana dan KP3A

8 Lokakarya Nasional Integrasi gender dalam Program Sektor Air Minum dan Sanitasi menuju pencapaian akses Universal sanitasi 2019

10 orang IUWASH-USAID KP3A Perencana SKPD Infrastruktur dan Badan Usaha Milik Daerah 9 Pelatihan Konseling Remaja Sebaya 150 Pemerintah Kabupaten Malang

P2TP2A bagi Pelajar SMP/SMP di 4 kec.

10 Pelatihan Problem Solving bagi Remaja

80 Pemerintah Kabupaten Malang KP3A-P2TP2A Remaja 11 Konseling Remaja Berbasis Sekolah 16 lembaga Pemerintah Kabupaten Malang P2TP2A dan Diknas Kader Pendamping korban/koselor 12 Pelatihan Konselor Pendamping Korban

33 TKSK P2TP2A P2TP2A Kader Pendamping korban/koselor 13 Pelatihan Pencegahan

Kejahatan Seksual Anak bagi Guru BK dan Lembaga 33 sekolah/ 12 lembaga Pemerintah Kabupaten Malang KP3A/ UUPA Tahun 2014 14 Fasilitasi Membangun Sekolah Ramah Anak

354 sekolah

Dinas Pendidikan KP3A/ Diknas Tahun 2013-2014 15 Fasilitasi Puskesmas Ramah Anak 39 Kepala Puskesm as Pemerintah Kabupaten Malang KP3A/ Dinkes Tahun 2013-2014 16 Fasilitasi Sekolah berbasis Madrasah/Tsanawiyah/Ali yah Kasek/le mbaga MI/MTS/ MA Pemerintah Kabupaten Malang Kemenag/ KP3A Kepala Sekolah MI/MTS/MA

17 Kegiatan Forum anak dan pemilihan Duta Anak

45 anak Pemprov Jatim Di Secta Batu

Perwakilan Duta anak dan forum

Gambar

Tabel 6. Pernikahan Usia Anak
Tabel 8. PenyebabUtama Kematian Bayi pada Tahun Berjalan dan Tahun Sebelumnya  No.  Penyebab Utama Kematian Bayi  Jumlah Kematian Bayi
Tabel 11. Jumlah Bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif dan Jumlah Konselor ASI  No.  Kecamata
Tabel 16. Lembaga Layanan Anak Korban NAPZA  No.  Lembaga Layanan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal terlambatnya dosen dalam membuat soal dan keputusan kampus untuk mengadakan ujian susulan, aplikasi ini dapat mengurangi kesulitan Bagian Soal dalam membuat soal untuk

INTAN FH, dick. Model ini memberi struktur matriks massa yang cukup rumit sehingga tidak mudah memperoleh sudut baur neutrino dari komponen-komponen model seesaw

Berdasarkan indikator keberhasilan yang di tentukan, ternyata melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

Adapun faktor pendukung pembentukan karakter anak di Desa Pandes Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten disekitarnya; dukungan dari keluarga dan masyarakat dalam

Setelah mengenal alat dan bahan menggambar, siswa dapat menentukan ide/gagasan, tema, dan obyek untuk membuat karya cetak dua dimensi dengan tehnik cetakD. Dengan

Berdasarkan hasil pembahasan data penelitian mengenai kemampuan memproduksi teks eksplanasi berdasarkan isi, struktur dan ciri kebahasaan oleh siswa kelas XI SMK Multi Karya

besar dari pada investasi dalam bentuk financial assets selain saham. Pemegang saham memiliki beberapa keuntungan dengan memiliki atau. membeli saham,

Namun apabila kita tertarik untuk lebih mengembangkan media pengajaran dengan merancang sebuah video animasi, kita dapat menggunakan software yang mensupport hal