• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Koko Syah Putro NRP Dosen Pembimbing: Ir. A. Holil Noor Ali, M.kom Anisah Herdiyanti S.Kom. M.Sc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Koko Syah Putro NRP Dosen Pembimbing: Ir. A. Holil Noor Ali, M.kom Anisah Herdiyanti S.Kom. M.Sc"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:  

Koko Syah Putro 

NRP 5209 100 078 

Dosen Pembimbing: 

Ir. A. Holil Noor Ali, M.kom 

Anisah Herdiyanti S.Kom. M.Sc 

 

(2)

Outline

1. Pendahuluan

1.2 Latar Belakang 1.3 Rumusan Masalah 1.4 Batasan Masalah

1.5 Tujuan Tugas Akhir 1.6 Manfaat Tugas Akhir

2. Metode Penelitian

3. Analisa data dan hasil penelitian

3.1 Analisis kondisi perusahaan sebelum implementasi 3.2 Analisis kondisi perusahaan setelah implementasi 3.3 Analisa Biaya

3.4 Analisa Manfaat 3.5 Analisis Finansial

4. Kesimpulan dan Saran

(3)

Permasalahan Akutansi Pencatatan: 1. Pembelian 2. Penjualan 3. Bahan baku 4. Penggajian 5. Produksi

1.1 Latar Belakang

Produk:

1. Hasil Percetakan (Digital printing)

(4)

1.2 Rumusan Masalah

• “

Bagaimanakah hasil analisis investasi Accurate

pada Amanah Digital printing?

1. Apa saja biaya langsung dan tidak langsung yang

ditanggung oleh perusahaan?

2. Berapa besar nilai biaya langsung dan tidak langsung

tersebut?

3. Apa saja manfaat langsung dan tidak langsung yang

diterima oleh perusahaan?

4. Berapa besar nilai manfaat langsung dan tidak langsung

tersebut?

5. Berapa nilai PI, NPV, IRR, PP dan ROI untuk hasil analisis

tersebut?

(5)

Outline

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah

1.4 Tujuan Tugas Akhir 1.5 Manfaat Tugas Akhir

2. Metode Penelitian

3. Analisa data dan hasil penelitian

3.1 Analisis kondisi perusahaan sebelum implementasi 3.2 Analisis kondisi perusahaan setelah implementasi 3.3 Analisa Biaya

3.4 Analisa Manfaat 3.5 Analisis Finansial

4. Kesimpulan dan Saran

(6)

1.3 Batasan Masalah

1.

Hanya menggunakan Accurate 4 Standard Edition dan semua

perangkat pendukungnya.

2.

Tidak membahas masalah arsitektur jaringan.

3.

Jangka waktu 4 tahun sesuai dengan trend IT yaitu pada tahun

2014 sampai dengan 2018.

4.

Discount rate periode februari 2012 – Mei 2013 adalah 5,75%

dan nilai inflasi sebesar 5%.

(7)

1.4 Tujuan

1. Menghasilkan analisis investasi Accurate dari segi manfaat.

2. Menghasilkan analisis investasi Accurate dari segi biaya.

3. Mengetahui hasil perhitungan finansial menggunakan cost

benefit analisis sebagai masukan pertimbangan manfaat dan

biaya kelayakan invesatai Accurate 4.

(8)

1.5 Manfaat

• Bagi perusahaan, dapat mengetahui jenis-jenis manfaat dan

biaya secara langsung ataupun tidak langsung dalam

implementasi Accurate beserta dengan alasan finansialnya.

• Bagi peneliti, dapat mengetahui kinerja metode

cost benefit

analysis

yang digunakan di dalam analis kelayakan investasi

TI apabila digunakan dalam unit UKM.

(9)

M e t o d e P e n e l i t i a n

(10)

3.1 Analisis kondisi perusahaan

sebelum implementasi

3.1.1 Siklus Pengeluaran (Pemesanan barang kepada

supplier)

3.1.2 Siklus Pendapatan

3.1.3 Siklus Penggajian

(11)

3.1.1 Siklus Pengeluaran (Pemesanan barang

kepada supplier)

(12)
(13)
(14)
(15)

3.2 Analisis kondisi perusahaan

setelah implementasi

3.2.1 Siklus Pengeluaran (Pemesanan barang kepada

supplier)

3.2.2 Siklus Pendapatan

3.2.3 Siklus Penggajian

(16)

3.2.1 Siklus Pengeluaran (Pemesanan barang

kepada supplier)

(17)
(18)
(19)
(20)

3.4 Analisis Biaya

3.4.1 Analisi

Biaya Langsung

3.4.2 Analisis

Biaya Tidak

Langsung

• Procurement Cost • Start up Cost

• Project Related cost

• Ongoing and Maintenance Cost

• Development • Implementation

• Training and Operation • Risk Cost

(21)

3.4.1 Analisi Biaya Langsung:

Procurement Cost

No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total Harga Perangkat Hardware 1. Processor 2 Buah Rp 825.000 Rp. 1.650.000 2. RAM 2 Buah Rp 202.000 Rp. 404.000

3. Hard disk 2 Buah Rp 290.000 Rp. 480.000

4. VGA 2 Buah Rp 342.125 Rp. 684.250 5. Casing 2 Buah Rp 185.000 Rp. 370.000 6. Stavolt 2 Buah Rp 150.000 Rp. 300.000 7. Monitor 2 Buah Rp 750.000 Rp. 1.500.000 8. Mouse 2 Buah Rp 50.000 Rp. 100.000 9 Printer Canon Ip 3600 2 Buah Rp 875.000 Rp. 2.100.000 Perangkat Jaringan

1 Kabel Lan 10M 2 Buah Rp. 20.000 Rp. 40.000 2 SW Hub TP-Link

TL-SF1008

1 Buah Rp. 89.500 Rp. 89.000

Perlengkapan pendukung

1 Meja komputer 2 set Rp. 315.000 Rp. 630.000 Biaya Personalia

1 Konsumsi 3 Org Rp. 15.000 Rp. 45.000

2 Transportasi 2motor Rp. 15.000 Rp. 30.000

(22)

3.4.1 Analisi Biaya Langsung:

Start Up Cost

No Nama Barang Jumlah Harga Satuan

Total Harga Keterangan 1. Accurate 4 Standar Edition 2 Lisensi - Rp. 8.0000.000 Sesuai dengan harga resmi Accurate 2. Instalasi Accurate 0 - 0 Pihak manajemen telah memahami dengan buku panduan 3 Instalasi jaringan 1 Orang - Rp 75.000 Instalasi yang dilakukan oleh teknisi rekanan perusahaan Total Rp. 8.075.000

(23)

3.4.1 Analisi Biaya Langsung:

Start Up Cost

No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total Harga Keterangan 1. Biaya Pengumpulan Data 0 0 0 Pengumpulan data ditangani oleh pihak keuanngan ADP 2. Biaya analis sistem 0 0 0 Dibantu oleh konsultan Accurate 3. Biaya Konversi Data 0 0 0 Tidak ada biaya koversi data 4. Biaya Pelatihan 0 0 0 Tidak ada biaya Pelatihan langsung menghubungi support dari Accurate

(24)

Biaya Berjalan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 A. Aplikasi Penyempurnaan Sistem Accurate 4 0 0 0 0 Update lisensi Antivi 0 0 0 0 B. Hardware Tinta 4 warna Printer Rp 100.000 Rp 105.000 Rp 110.250 Rp 115.762 Catrid Printer Rp 275.000 Rp 288.750 Rp 303.186 Rp 318.346 C. Personalia Admin Rp 650.000 Rp 682.500 Rp 716.625 Rp 752.456 Total Rp. 1.025.000,-Rp 1.076.250 Rp 1.130.063 Rp 1.186.566

3.4.1 Analisi Biaya Langsung: Ongoing

and Maintenance Cost

(25)

3.4.2 Analisi Biaya Tidak Langsung:

Development

1. Integration of new system into curent situation

Pengaplikasian sistem ini tidak membutuhkan biaya

untuk mengintegrasikan atau perpindahan data. Proses

tersebut mungkin terjadi pada perusahaan yang telah

mengaplikasikan sistem yang kemudian diganti dengan

sistem yang baru yang kemungkinan akan memakan

biaya.

(26)

3.4.2 Analisi Biaya Tidak Langsung:

Implementation

1. Resistance to change

Sebagai contoh adalah ketika implementasi sistem ini berlawanan dengan error reduction yang akan mungkin membuat pelanggan menunggu. Penggunaan poin ini tidak cocok dengan analisis investasi ini karena pihak manajemen belum mengetahui bagaimana respon pelanggan terhadap sistem baru ini.

2. Orgnizational Restucture and Re-design business process

Biaya perubahan organisasi dan proses bisnis merupakan biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh pihak manajemen dengan mengeluarkan biaya konsultan.

(27)

3.4.2 Analisi Biaya Tidak Langsung:

Implementation (Con’t)

3. Implementation Effort

Pada tahapan ini akan muncul tentang biaya teknisi dan jasa tenaga kerja yang akan membangun sistem tersebut. Sebagai contoh perusahaan membutuhkan tenaga teknisi untuk melakukan instalasi jaringan atau hardware.

4. Legal necessity

Dari pernyataan tersebut maka harus diperhatikan untuk implementasi sebuah sistem harus juga menaati peraturan perundang-undangan. Sebagai contoh untuk perusahaan apakah harus mencermati apakah harus membayar suatu ijin tertentu untuk implementasi sistem informasi tersebut. Untuk studi kasus implementasi sistem ini tidak membutuhkan ijin tertentu untuk perusahaan.

(28)

3.4.2 Analisi Biaya Tidak Langsung:

Training and Operation Cost

1. Formulation of IT policy and control

Biaya yang terkait dengan policy dan control adalah pengadaaan bagian tata kelola untuk operasional accurate. Pada proses ini perusahaan telah menganggarkan tentang pembuatan aturan tersebut pada tahapan implementasi dari proyek ini.

No Pengeluaran

Jumlah

Harga Satuan

(Rp)

Total Harga

(Rp)

1.

Konsumsi

10 Orang

15.000

150.000

2. Kertas

1

rim

27.500

27.500

3. Poster

5

Buah

2000

10.000

Total

187.500

(29)

2. Employee motivation

Contoh lain dari adanya biaya tersebut adalah biaya yang dikeluarkan terkait dengan reward yang akan diberikan oleh perusahaan kepada pegawai yang dapat beradaptasi dengan cepat kepada sistem yang baru tersebut.

3. Employee training and time

Analisis komponen biaya yang dapat dimunculakan dari analisis ini adalah waktu training untuk pegawai. Untuk waktu training tersebut dapat menjadi komponene biaya apabila dilaksanakan pada waktu aktif pegawai. Tetapi setelah dibicarakan dengan pihak manajemen tentang komponen biaya yang akan muncul tersebut maka pihak

manajemen memilih waktu libur pegawai untuk melaksanakan pelatihan tersebut.

3.4.2 Analisi Biaya Tidak Langsung:

Training and Operation Cost (Con’t)

No Pengeluaran Jumlah Harga Satuan (Rp) Total Harga (Rp) 1. Konsumsi 10 Orang 15.000 150.000

(30)

3.4.2 Analisi Biaya Tidak Langsung:

Risk Cost

1. Disruption to normal work practices (Downtime)

Analisis biaya yang akan muncul pada komponen biaya ini adalah waktu downtime yang akan mempengaruhi proses produksi dari perusahaan. Komponen biaya tersebut akan muncul apabila perusahaan tersebut menggunakan It sebagai bagian utama untuk melaksanakan bisnis. Sebagai

contoh adalah perusahaan penjualan online, perusahaan penerbangan, perusahaan pertambangan dll.

2. Technological risk

Komponen biaya yang dapat muncul teori tersebut adalah biaya mengenai pembayaran untuk melakukan asuransi, atau untuk mendapatkan garansi sparepart yang diharuskan untuk membayar biaya tambahan. Selain biaya tersebut adalah biaya mengenai support yang akan

menangani troubleshooting. Biaya untuk melakukan troubleshooting tersebut oleh Accurate diberikan tanpa biaya sebagai salah satu pelayanan tambahan kepada pelanggan.

No Jenis Barang Jumlah Harga satuan (Rp) Total biaya (Rp) Keterangan 1 Antivirus 2 Lisensi 375.000 Lisensi

sepanjang 4 tahun

2 UPS 2 Buah 440.000 880.000

(31)

Kesimpulan biaya langsung dan tidak

langsung

Biaya langsung:

Procurement Cost = Rp. 8.422.250 Start Up Cost = Rp. 8.075.000 Project Related Cost = Rp. 0

Ongoing and maintenance cost

Tahun ke 1 = Rp. 1.025.000

Tahun ke 2 = Rp. 1.076.250 Tahun ke 3 = Rp. 1.130.063 Tahun ke 4 = Rp. 1.186.566

Biaya Tak Langsung

Development = Rp. 0 Implementation = Rp. 0 Training and Operations = Rp. 337.500

Mantenance = Rp. 1.255.500

(32)

3.5 Analisis Manfaat

3.5.1 Analisi

Manfaat

Langsung

3.5.2 Analisis

Manfaat Tidak

Langsung

• Cost Reduction

• Cost Avoidance

• Value Linking

• Value Acceleration

• Value Restructuring

• Innovation Value

(33)

3.5 Analisis Manfaat Langsung: Cost

Reduction

No. Manfaat Sistem Lama Sistem Baru

1 Pengurangan biaya

bolpoin

Untuk

masing-masing proses bisnis bagian keuangan harus mencatat pengeluaran, pemasukan dan pergudangan dengan pencatatan manual.

Proses bisnis bagian keuangan telah tersedia dalam sistem, sehingga pencatatan manual dapat dihindari.. 2 Pengurangan biaya kertas faktur penjualan Kertas faktur penjualan diberikan kepada pelanggan sebagai bukti penjualan. Kertas faktur penjualan dikirim melalui email pembeli. Hanya beberapa saja yang ingin faktur dalam bentuk cetak.

(34)

3.5 Analisis Manfaat Langsung: Cost

Avoidance

No

Manfaat

Sistem lama

Sistem baru

1. Penghilangan

biaya buku untuk

mencatat

pembukuan.

Pembukuan siklus

transaksi

dilakukan secara

manual.

Pembukuan

siklus transaksi

menggunakan

sistem Accurate..

2. Penghilangan

biaya insentif

perhitungan

bahan baku di

gudang.

Laporan

pencatatan bahan

baku dilakukan

oleh dua orang

karena beragam

barang yang harus

dicatat.

Laporan

pencatatan bahan

baku hanya perlu

dilakukan oleh

satu orang saja

karena telah

secara otomatis

tercatat di

(35)

3.5 Analisis Manfaat Langsung:

Kesimpulan

Jadi manfaat langsung yang dapat terlihat oleh perusahaan adalah Rp. 253.000,- dari cost reduction dan Rp. 633.000,- dari cost avoidance. Jadi total manfaat langsung yang didapat oleh perusahaan yaitu sebesar

(36)

Rp.886.000,-3.5 Analisis Manfaat Tidak Langsung: Siklus

Penerimaan

2. Siklus penerimaan (Penjualan). Penawaran Penjualan  Penawaran penjualan yang dibuat oleh manajemen tidak terintegrasi langsung dengan penugasan tiap tenaga penjual.  Penawaran penjualan yang dibuat oleh pihak manajemen langsung terintegrasi dengan masing-masing tenaga penjualan  Value Linking untuk review masing-masing tenaga penjual  Data pelanggan pada sistem lama sulit untuk dilakukan review karena harus mengecek pembelian per pelanggan.  Terdapat fitur sorting yang dapat dilakukan bagian keuangan untuk melihat pola pembelian per pelanggan.  Value Linking Review per-pelanggan Pesanan Penjualan  Spesifikasi pesanan tidak terulis dengan detai pada faktur penjualan.  Spesifikasi barang telah terintegrasi dengan modul persediaan barang sehingga kesalahan ketidakjelasan spesifikasi akan dihindari. Value Lingking untuk tingkat akurasi data sesuai dengan pesanan pejualan. Penerimaan Penjualan  Penerimaan pelanggan digunakan faktur manual dan piutang pelanggan dicatat pada buku pembukuan oleh  Sistem terintegrasi dengan pembayaran pesanan sehingga apabila terdapat piutang  Value Linking peringatan piutang pelanggan.

(37)

3.5 Analisis Manfaat Tidak Langsung: Siklus

Penggajian

3.

Siklus

Penggajian

Pencatatan

pengeluaran

pembayaran

gaji

Tidak terdapat

sistem yang

digunakan untuk

melakukan

review

masing-masing tenaga

penjual.

Dalam sistem

Accurate

terdapat tiga

tahapan dalam

proses

penjualan

barang sehingga

memungkin

melihat laporan

progress setiap

tenaga penjual.

Value linking

review

masing-masing tenaga

penjual

(38)

No Value Manfaat Jumlah 1. Value lingking 1. Penambahan tingkat akurasi data Rp. 1.110.000,-2. Pengingat piutang pelanggan dan pemasok Rp. 1.017.000,-3. Review masing-masing tenaga penjual Rp. 420.000,-4. Review pelanggan Rp. 2.056.800,-2. Value Acceleration 1. Percepatan dalam pemesanan bahan baku Rp. 900.000,-2. Percepatan dalam proses pembuatan laporan laba rugi

Rp. 600.000,-3 Value Restructuring - 0 4. Innovation value - 0 Total Manfaat Rp

6.103.800,-3.5 Analisis Manfaat Tidak Langsung:

Kesimpulan

(39)

3.5 Analisis Finansial: NPV

Dari hasil perhitungan NPV yang telah dilakukan dengan memperhatikan inflasi sebesar

5% setiap tahunnya maka diperoleh NPV sebesar -Rp.13.698.993 (Lihat lampiran B). Jika

dimasukkan kedalam kelayakan investasi menurut perhitungan NPV maka proyek implementasi Accurate ini dikatakan tidak layak untuk diimplementasikan.

Melihat dari jangka waktu yang digunakan yang dalam jangka waktu 4 tahun dengan nilai

total manfaat setalah mengalami diskon sebesar  Rp 6.609.704 setiap tahunnya, maka

dari segi NPV investasi ini dapat disimpulkan sama sekali tidak menguntungkan. Menurut teori NPV investasi yang layak untuk dilaksanakan adalah apabila hasil dari perhitungan NPV lebih besar dari 0 rupiah.

(40)

3.5 Analisis Finansial: ROI

Dari perhitungan telah diperoleh bahwa ROI yang dihasilkan adalah sebesar -52,37% dari present value untuk mengetahui nilai uang saat ini. Nilai tersebut didapatkan dari perhitungan nilai total investasi yang telah ditarik pada present value berdasarkan lampiran B sebesar Rp 21.917.613,- dan total manfaat sebesar Rp 26.159.022,- pada tahun keempat sehingga memperoleh keuntungan sebesar Rp 4.241.409,- .

(41)

3.5 Analisis Finansial: IRR

Tahun

Discount 

Rate 

Bunga 

Rendah Cash Flow

Discount 

Rate 

Bunga 

Tinggi Present  Value Present Value

  0,057   0,12 0,057 0,12 1 0,946 ‐Rp13.155.707 0,89 ‐ Rp12.440.385 ‐ Rp11.746.167 2 0,894 ‐Rp7.648.868 0,80 ‐Rp6.839.690 ‐Rp6.097.631 3 0,712 ‐Rp1.511.701 0,71 ‐Rp1.075.999 ‐Rp1.075.999 4 0,636 Rp5.307.284 0,64 Rp3.372.875 Rp3.372.875       Total ‐ Rp16.983.199 ‐ Rp15.546.922 IRR ‐3%        

Tingkat suku bunga rendah sebesar 0.057 dimana PV sama dengan 0 dan tingkat suku bunga tinggi dipilih 0.12 dimana dimana nilai PV sama dengan positif.

Dengan hasil nilai IRR sebesar -3% dan berdasarkan dengan perhitungan tingkat suku bunga bank(Lampiran E) sebesar 5.75% maka investasi ini tidak dapat

(42)
(43)
(44)

4. Kesimpulan dan Saran

1. Untuk memunculkan biaya langsung menggunakan pendekatan 4 tahapan biaya pada

manajemen proyek yaitu procurement cost, start up cost, project related cost dan Ongoing

and maintenance cost.

2. Untuk memunculkan biaya tidak langsung menggunakan pendekatan beberapa pendapat para ahli diantaranya, Marc J. Schiederjans et al, 2004, Kusters and Renkema (1996), Anandarajan and Wen (1999) dan Irani(2002) dari paper yang berjudul ”Evaluating cost taxonomies for information systems management” (Irani zahir, et al. 2005). Pendapat tersebut kemudian dikelompokkan menjadi beberapa bagian berikut:

1. Development : Integration of new system into curent situation.

2. Implementation : Resistance to change, Orgnizational Restucture and Re-design business 3. proces, Implementation Effort, Legal necessity.

4. Training and operation: Formulation of IT policy and control, Employee motivation, Employee training and time

(45)

3. Biaya langsung dan tidak langsung yang diperoleh perusahaan adalah:

 Biaya langsung:

 Procurement Cost = Rp. 8.422.250

 Start Up Cost = Rp. 8.075.000

 Project Related Cost = Rp. 0

 Ongoing and maintenance cost

Tahun ke 1 = Rp. 1.025.000

Tahun ke 2 = Rp. 1.076.250

Tahun ke 3 = Rp. 1.130.063

Tahun ke 4 = Rp. 1.186.566

 Biaya Tak Langsung

 Development = Rp. 0

 Implementation = Rp. 0

 Training and Operations = Rp. 187.500

 Mantenance = Rp. 1.255.500

Total biaya = Rp. 17.939.750

(46)

4. Kesimpulan dan Saran

4. Untuk memunculkan manfaat langsung menggunakan dua pendekatan yaitu cost

reduction dan cost avoidance.

5. Untuk memunculkan manfaat tidak langsung menggunakan pendekatan value

analysis.

6. Manfaat langsung dan tidak langsung yang diperoleh oleh perusahaan adalah

sebesar: No Pendekatan Jumlah

1. Cost Reduction Rp. 253.000,- 2. Cost Avoidance Rp 633.000,- 3. Value linking Rp. 1.110.000,- Rp. 1.017.000,- Rp. 420.000,- Rp. 2.056.800,- 4. Value Acceleration Rp. 900.000,- Rp. 600.000,- 5. Value Restructuring 0 6. Innovation value 0 Total Manfaat Rp

(47)

4. Kesimpulan dan Saran

7. Dilihat dari segi finansial yang diukur maka investasi tersebut sangat tidak layak untuk dijalankan apabila mengacu pada batas waktu investasi selama 4 tahun.

Metode Perhitungan

Hasil

NPV

-Rp.17.008.993

ROI

-79,71%

IRR

-3%

PP

2.88 Tahun

(48)

4. Kesimpulan dan Saran

1.

Analisis investasi yang telah dilakukan ini memiliki

kendala untuk mendefinisikan pendekatan biaya-biaya

yang mungkin muncul. Untuk penelitian selanjutnya

diharapakan terdapat klasifikasi pemunculan komponen

biaya manfaat langsung dan tidak sesuai dengan ruang

lingkup proyek yang akan diinvestasikan.

2.

Pada analisis ini terkendala dengan waktu investasi yang

sangat terbatas sehingga diharapkan akan terdapat

analisis waktu investasi yang cocok sesuai dengan ukuran

cash flow perusahaan sehingga akan mempermudah

inisiasi awal perusahaan.

(49)

“ You can see the

computer age everywhere

but in the productivity

Referensi

Dokumen terkait

Kelima, Hiponimi dapat diartikan sebagai suatu bahasa (kata, frasa, atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain.

S w a s t a/P r i v a t e Jenis/Kinds Sekolah/ Kelas/ Murid Seluruhnya/ Ruang Belajar Milik Sendiri/ Ruang Belajar Seluruhnya/ Seluruhnya/ Guru Pegawai

Selain memiliki makna bersih, dan konservatif seperti yang sudah penulis sebutkan sebelumnya pada hasil penelitian, biru, selama ini cenderung diidentikkan sebagai

Suatu studi yang mengambil sampel sebanyak 123 orang anak penderita infeksi SSP diperoleh 37 (30%) anak mengalami gangguan fungsi tiroid, hasil rata-rata nilai T3, T4

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan sekam padi sebagai adsorben zat warna reaktif Cibacron Red, yaitu dengan menentukan kondisi optimum dan jenis isoterm

Abnes Oktora Ginting, “Hubungan Empati Dengan Cooperative Learning Pada Proses Belajar Siswa Di SMP Negeri 10 Medan” (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009),

Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara langsung dengan pimpinan dan karyawan guna memperoleh data yang akurat, untuk menganalisis data dalam penelitian ini,

Untuk memberikan gambaran yang jelas kepada pihak perusahaan berkaitan dengan masalah penggantian koinponen jarum ini, maka penulis mendapatkan ijin dari perusahaan untuk