• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI JATI LANDA ART SHOP SIDOARJO JAWA TIMUR. Oleh: MUHAMMAD NAZERI NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI JATI LANDA ART SHOP SIDOARJO JAWA TIMUR. Oleh: MUHAMMAD NAZERI NIM"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

MUHAMMAD NAZERI

NIM. 130 500 057

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

2016

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah

: Kajian Produksi Kayu Bulat IUPHHK-HA di Kabupaten

Kutai Timur dan Kabupaten Kutai Kartanegara

Nama

: Muhammad Nazeri

N I M

: 130500057

Program Studi

: Teknologi Hasil Hutan

Jurusan

: TeknologiPertanian

Pembimbing,

Penguji I,

Penguji II,

Ir. Andi Yusuf, MP.

Dr. Ita Merni Patulak, SE, MP.

.

NIP.

NIP.

NIP.

Menyetujui,

Mengesahkan,

Ketua Program Studi Teknologi Hasil Hutan

Ketua Jurusan Teknologi Pertanian

PoliteknikPertanianNegeriSamarinda

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Hj. Eva Nurmarini, S.Hut, MP

Hamka.S.TP,M.Sc

NIP. 197508081999032002

NIP. 197604082008121002

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur patut penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

atas nikmat dan ramat serta kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya ilmiah ini serta menyusunnya dalam bentuk buku karya

ilmiah.

Maka dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Ir. Andi Yusuf, MP. selaku dosen pembimbing.

2. Dosen Penguji I Ibu Ita Merni Patulak, SE, MP. dan Dosen Penguji II Bapak

3. Ibu Hj. Eva Nurmarini, S.Hut, MP. selaku Ketua Program Studi Teknologi

Hasil Hutan

4. Ketua Jurusan Teknologi Pertanian Bapak Hamka, S.TP., MP., M.Sc.

5. Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, yaitu Bapak Ir. Hasanudin,

MP.

6. Para staf pengajar, administrasi dan PLP di Program Studi Teknologi Hasil

Hutan

7. Seluruh anggota keluarga atas dukungannya serta semua pihak yang tidak

disebutkan satu-persatu

8. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan ini yang

tak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu berbagai saran beserta kritik akan sangat membantu dalam

menyempurnakan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan

sedikit manfaat, umumnya bagi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan

khususnya Program Studi Teknologi Hasil Hutan.

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN

...

ii

ABSTRAK

...

iii

RIWAYAT HIDUP

...

iv

KATA PENGANTAR

...

v

DAFTAR ISI ...

vi

DAFTAR TABEL

...

vii

DAFTAR GAMBAR

...

viii

I. PENDAHULUAN ...

1

A. Latar Belakang ...

1

B. Tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) ...

3

C. Hasil yang Diharapkan ...

4

II. TINJAUAN PUSTAKA ...

5

A. TinjauanUmum Perusahaan ...

5

B. Manajemen Perusahaan ...

7

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL...

9

III. METODE PENELITIAN ...

10

A.TinjauanUmum Perusahaan ...

5

B. Manajemen Perusahaan ...

7

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL...

9

IV. KESIMPULAN DAN SARAN ...

23

A.

Kesimpulan ...

23

B.

Saran ...

23

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...

23

A.

Kesimpulan ...

23

B.

Saran ...

23

DAFTAR PUSTAKA ...

24

(5)

DAFTAR TABEL

Nomor

Tubuh Utama

Halaman

1. Struktur Organisasi Jati Landa Art Shop ...

7

2. Bahan Baku Kayu Kemiri ...

8

3. Produk Kerajinan Kaligrafi ...

8

Lampiran

4. Bahan Baku Kayu Kemiri ...

25

5. Mesin Ketam (Planer) ...

25

6. Mesin Circular Saw ...

26

7. Mesin Scroll Saw ...

26

8. Mesin Bor ...

27

9. Mesin Gurinda ...

27

10. Alat Bakar Semprot

...

28

11. Pembelian Papan Pinus ...

28

12. Potongan Papan yang Akan Dijadikan sebagai Kelopak Bunga ...

29

13. Plywood Alas Tulisan Kaligrafi ...

29

14. Proses Pemberian Lem Fox pada Papan Alas Tulisan ...

30

15. Proses Pemasangan Papan Berbentuk Kelopak ...

30

16. Proses Penjemuran ...

31

17. Proses Pembersihan Papan Setelah Dibakar ...

31

18. Proses Penempelan Huruf ...

32

19. Proses Pemboran ...

32

20. Proses Penyemprotan (Spraying) ...

33

(6)

22. Proses Pengemasan ...

34

23. Contoh Produk Lain Jati Landa Art Shop ...

34

(7)

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Tubuh Utama

Halaman

1. Struktur Organisasi Jati Landa Art Shop ...

7

2. Bahan Baku Kayu Kemiri ...

8

3. Produk Kerajinan Kaligrafi ...

8

Lampiran

4. Bahan Baku Kayu Kemiri ...

25

5. Mesin Ketam (Planer) ...

25

6. Mesin Circular Saw ...

26

7. Mesin Scroll Saw ...

26

8. Mesin Bor ...

27

9. Mesin Gurinda ...

27

10. Alat Bakar Semprot

...

28

11. Pembelian Papan Pinus ...

28

12. Potongan Papan yang Akan Dijadikan sebagai Kelopak Bunga ...

29

13. Plywood Alas Tulisan Kaligrafi ...

29

14. Proses Pemberian Lem Fox pada Papan Alas Tulisan ...

30

15. Proses Pemasangan Papan Berbentuk Kelopak ...

30

16. Proses Penjemuran ...

31

17. Proses Pembersihan Papan Setelah Dibakar ...

31

18. Proses Penempelan Huruf ...

32

19. Proses Pemboran ...

32

20. Proses Penyemprotan (Spraying) ...

33

(8)

22. Proses Pengemasan ...

34

23. Contoh Produk Lain Jati Landa Art Shop ...

34

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dianugerahkan oleh

Tuhan, oleh karena itu hutan harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar dapat

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan di bumi ini. Bagi

Indonesia hutan merupakan sumber daya alam yang penting, karena sekitar 74%

dari luas daratannya diliputi oleh hutan, dimana dalam kenyataannya hutan

mempunyai peranan yang sangat besar dalam mempertahankan keseimbangan

lingkungan. Disamping itu, tidak seperti sumber-sumber alam lainnya, hutan

merupakan sumber daya alam yang dapat diremajakan kembali. Luas kawasan

hutan Indonesia diperkirakan 143 juta hektar, terdiri dari sekitar 4.000 jenis pohon

yang tumbuh tersebar pada 13.000 pulau di Indonesia, baik itu pulau besar

maupun kecil.

Hingga saat ini Indonesia masih mengandalkan produksi hutan alam untuk

memenuhi kebutuhan industri pengolahan kayu dalam negeri maupun ekspor.

Tetapi dengan dilarangnya ekspor log (kayu bulat) maka pertumbuhan industri

pengolahan kayu dalam negeri berkembang cukup pesat, sehingga produksi

hutan alam diperkirakan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan bahan baku

dimasa yang akan datang. (Dumanauw, 1982)

Kalimantan Timur dikenal sebagai salah satu provinsi penghasil produk

kayu olahan utama di Indonesia. Beberapa jenis produk kayu olahan yang

dihasilkan oleh industri pengolahan kayu antara lain adalah kayu lapis, papan

partikel, papan serat, kayu gergajian, kayu lamina dan produk moulding kayu

lainnya.

(10)

Kayu bulat sebagai bahan baku utama pembuatan produk kayu olahan

yang berasal dari hutan alam, ketersediaannya terus berkurang dan letaknya

semakin jauh di dalam hutan. Hal ini yang menyebabkan kayu bulat tersebut

semakin langka dan mahal harganya, sementara itu di lain pihak kebutuhan

manusia akan barang-barang produk yang terbuat dari kayu justru cenderung

semakin meningkat. Fenomena ini disebabkan oleh barang-barang produk yang

berasal dari kayu memiliki sifat khas dan kelebihan tersendiri misalnya memiliki

corak serat kayu yang indah, tahan panas, tidak beracun, cukup tahan lama dan

sebagainya, sehingga tidak dapat digantikan oleh barang-barang produk dari

bahan lainnya (plastik, logam, melamin, tanah liat dan sebagainya). Sebagaimana

diketahui bahwa hampir semua industri pengolahan kayu saat ini menghadapi

kendala yang sama yaitu kelengkapan bahan baku. Hal ini disebabkan oleh

kegiatan eksploitasi hutan yang tidak bijaksana, penebangan liar, kebakaran

hutan dan faktor-faktor degradasi dan deforestasi hutan lainnya. (Anonim, 1983)

Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan pada semester

akhir merupakan salah satu rangkaian utama pelaksanaan pendidikan di

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Kegiatan PKL dimaksudkan agar para

mahasiswa mendapatkan pengalaman yang lebih nyata dalam dunia kerja

bahkan boleh jadi memberi wawasan baru dalam dunia wirausaha untuk bekal

menciptakan dunia kerja setelah mahasiswa menyelesaikan kuliahnya.

Untuk membekali mahasiswa agar mendapatkan keterampilan yang cukup

dan pemahaman mengenai wirausaha yang tepat maka mahasiswa diberikan

tugas PKL, salah satu subyek di industri produk kerajinan kayu dimana produk

kerajinan kayu ini merupakan salah satu peluang usaha yang menjanjikan dan

berkembang pesat dewasa ini, sehingga pengetahuan tentang proses pembuatan

(11)

produk-produk kerajinan kayu menjadi begitu penting dan menarik untuk dipelajari

dengan tetap disesuaikan dengan disiplin ilmu yang sedang dijalani sehingga

mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengertian sesuai dengan bidang

keahliannya.

Jati Landa Art Shop yang bertempat di Kecamatan Porong, Kabupaten

Sidoarjo, Jawa Timur adalah sebuah industri rumahan yang mengerjakan produk

kerajinan berupa kaligrafi yang bahan bakunya menggunakan kayu gergajian dan

limbah kayu peti kemas. Adapun pemasaran produk kerajinan kaligrafi ini selain

dibeberapa kota di Indonesia juga sudah mencapai ke negara Malaysia.

Dengan pengalaman praktik di Jati Landa Art Shop ini diharapkan para

mahasiswa mampu mengkombinasikan antara pengetahuan akademik yang

didapatkan dari bangk u kuliah dengan pengetahuan praktis dilapangan tentang

pembuatan produk kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kayu

B. Tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL)

Tujuan dari pelaksanaan ini adalah:

1. Mengetahui teknik dasar tentang pembuatan produk kerajinan kaligrafi yang

berbahan dasar dari kayu

2. Pengenalan jenis-jenis kayu yang digunakan untuk membuat kerajinan

sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut

3. Mengetahui dan memahami proses pembuatan kerajinan kaligrafi yang

berbahan dasar dari kayu

C. Hasil yang Diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja

Lapang di Jati Landa Art Shop Porong Sidoarjo adalah:

(12)

dari bahan baku kayu

2. Dapat mengembangkan ide dan wawasan yang lebih luas dalam

pemanfaatan bahan baku kayu untuk pembuatan produk kerajinan

khususnya kaligrafi

3. Mampu membuat kreasi produk-produk kerajinan sendiri yang nantinya bisa

membuka peluang usaha baru

4. Memberikan pengalaman serta keterampilan kepada mahasiswa sebagai

tenaga terampil, sehingga membentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri

serta tidak terjadi ketergantungan terhadap peluang kerja tapi mampu

membuka lapangan kerja yang baru

(13)

BAB II

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Jati Landa Art Shop didirikan oleh Bapak Sugeng Sumedi sejak tahun

1991 hingga sekarang, awal mulanya Bapak Sugeng Sumedi mencoba

keterampilan yang pernah didapat dari salah seorang pamannya yang tinggal

di Jakarta. Saat itu setelah lulus dari bangku SMA, Bapak Sugeng Sumedi

berangkat ke Jakarta ingin mencari pekerjaan untuk persiapan masa

depannya kelak, dan saat di Jakarta Bapak Sugeng Sumedi tinggal di rumah

pamannya, yang waktu itu pamannya sudah mengelola pekerjan handcraft

kayu, salah satunya adalah membuat tulisan kaligrafi dari bahan baku kayu.

Dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun bekerja di Jakarta kembalilah

Bapak Sugeng Sumedi ke daerah asal yaitu Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Dan mulai saat itulah Bapak Sugeng Sumedi mencoba membuat

kerajian sendiri dengan bermodalkan gergaji triplek (plywood), ketam tangan,

bor tangan, dan manfaat bahan limbah yang ada disekitar rumahnya seperti

kayu limbah peti kemas. Produk kerajinan pertama yang dibuat saat itu

adalah gantungan kunci dan dijual ke lingkungan sekitar seperti teman dan

tetangganya. Setelah mendapat respon yang baik dan menghasilkan uang,

maka ditekunilah pekerjaan itu sambil terus belajar dan mengembangkan diri

hingga akhirnya bisa seperti sekarang ini dapat menciptakan produk

kerajinan kaligrafi berkualitas tinggi yang terbuat dari bahan kayu yang

pemasarannya sudah sampai ke negara tetangga.

Disamping itu Bapak Sugeng Sumedi ini adalah seorang yang religius,

berjiwa sosial, suka menolong dan juga membantu, peduli terhadap keadaan

(14)

sekitar serta suka berbagi terhadap siapa saja. Tujuan didirikannya industri

rumahan ini adalah terinspirasi dari keinginan untuk menolong anak-anak

jalanan yang tidak punya pekerj aan yang suka mabuk-mabukan disekitar

rumah dan lingkungannya, timbullah keinginan membuat bengkel kerja

kerajinan dari kayu untuk merangkul, menampung dan mengajari

keterampilan sekaligus pelan-pelan memberi pencerahan spiritual untuk

membawa kembali mereka menjadi orang yang bermanfaat dalam hidup dan

dalam kehidupan.

2. Ketenagakerjaan dan Struktur Organisasi

a. Tenaga kerja

Usaha pada Jati Landa Art Shop ini merupakan industri rumahan,

jadi karyawan yang bekerja di dalamnya pun hanya sebanyak 8 orang saja,

sedangkan untuk pemasarannya ditangani langsung oleh pimpinan, hari

kerja pada industri tersebut adalah hari Senin sampai Sabtu dari pukul

08.00 - 17.00 WIB, adapun waktu istirahat mulai pukul 12.00 - 13.00 WIB.

b. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada Jati Landa Art Shop sangat sederhana,

yaitu terdiri dari:

1) Pimpinan

2) Quality Control

3) Pengawas Bengkel Kerja

4) Karyawan

(15)

Struktur organisasi dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Struktur Organisasi Jati Landa Art Shop

B. Manajemen Perusahaan

1. Bahan Baku

Bahan baku untuk pembuatan kerajinan kaligrafi diperoleh dari pohon

tanaman rakyat di daerah Bangil dan sekitarnya. Bahan baku diperoleh

dengan cara membeli di tempat penggergajian, khususnya pohon kemiri

yang diperuntukkan sebagai bahan tulisan kaligrafi, karena kayu kemiri ini

termasuk kayu ringan, mudah pengerjaannya, kerapatannya rendah dan

warna kayunya putih kekuning-kuningan. Sedangkan untuk alas tulisan

kaligrafi, perusahaan ini membeli limbah kayu pinus dari bekas packing

papan peti kemas alat -alat industri yang dikirim dari negara Eropa.

Pimpinan

Desain

Pengawas

Lapangan

Quality

Control

Pemasaran

Bengkel

Kerja

Bahan

Baku

Tata Usaha

(16)

Gambar 2. Bahan Baku Kayu Kemiri

2. Produk yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan oleh Jati Landa Art Shop adalah berupa

kerajinan kaligrafi dan produk kerajinan lainnya seperti gantungan kunci,

aksesoris gantungan mobil, peralatan lab dan lain-lain.

(17)

3. Pemasaran

Produk kerajinan yang dihasilkan di Jati Landa Art Shop ini dipasarkan

di daerah Surabaya, Blora, Malang, Jakarta dan dipasarkan juga di luar

negeri seperti negara Malaysia.

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL

1. Lokasi

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang dilaksanakan di Jati Landa Art

Shop Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.

2. Waktu

Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan pada tanggal 07

Maret 2016 sampai dengan tanggal 04 Mei 2016 dengan waktu kerja mulai

pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB, waktu istirahat 1 jam dengan

jumlah hari kerja 6 hari dalam 1 minggu.

(18)

BAB III

HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

A. Pembuatan Kerajinan Kaligrafi dari Kayu

1. Tujuan

Membuat kerajinan kaligrafi berbahan dasar kayu dan menampilkan

karya seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat khususnya pecinta seni.

2. Dasar teori

Untuk membuat atau mengerjakan kerajinan kaligrafi dari kayu

diperlukan pengetahuan dasar moulding terlebih dahulu agar dalam

penggunaan kayu yang nantinya digunakan dapat tepat dan benar sesuai

peruntukannya yang membawa dampak akan tingkat efisiensi kayu dan

efektifitas pengerjaannya.

Kaligrafi adalah ilmu yang mempelajari bermacam-macam bentuk

huruf tunggal (mufrad) dan tata letaknya serta metode merangkainya menjadi

susunan kata atau cara menuliskannya diatas kertas atau media lainnya.

3. Alat dan Bahan

a. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan produk kaligrafi antara

lain:

1) Ketam Meja (Planner)

Alat ketam meja yang terdapat di Jati Landa Art Shop adalah

mesin buatan lokal (hasil rakitan Sendiri), alat ini terdiri dari kerangka

besi yang ukurannya 5 x 7 cm, dengan ukuran lebar meja 40 cm,

dengan roler blade tiga mata pisau dan digerakkan oleh mesin Yanmar

berkekuatan 2 PK dengan putaran 2800 rpm. Alat ini berfingsi untuk

menyerut atau menghaluskan permukaan papan.

(19)

2) Circular Saw

Mesin gergaji belah/potong yang terdapat di Jati Landa Art Shop

adalah buatan lokal (hasil rakitan sendiri), alat ini terdiri dari kerangka

meja yang terbuat dari besi bulat padat diameter 1.5 inch, ukuran meja

120 x 200 cm dan diameter gergaji 500 mm, digerakkan dengan mesin

Yanmar berkekuatan 2 PK mempunyai putaran 2800 rpm. Alat ini

berfungsi untuk memotong dan membelah kayu.

3) Scroll Saw

Alat ini berfungsi untuk memotong papan yang sudah diberi pola

tulisan kaligrafi, dengan ukuran panjang gergaji 15 cm dengan ketebalan

1 mm dan lebar 2 mm, mempunyai kecepatan putaran yang bisa diatur

dari 8000 - 2000 rpm dan mampu memotong kayu dengan ketebalan 2,5 -

3,5 cm.

4) Mesin Amplas

Mesin amplas yang terdapat di Jati Landa Art Shop adalah buatan

lokal (hasil rakitan sendiri), alat ini adalah hasil modifikasi gurinda merk

Makita yang bagian plat gurindanya diambil kemudian diganti dengan plat

besi bulat dengan diameter 10 cm yang permukaan platnya dilapisi kertas

amplas. Alat ini berfungsi untuk menghaluskan permukaan kayu.

5) Mesin Bor

Alat ini berfungsi untuk melobangi bagian-bagian kayu dengan

mata bor berdiameter dari 2 - 10 mm dengan kecepatan putaran 1200

rpm. Lobang yang dimaksudkan yaitu lobang untuk tempat memasang

(20)

manik-manik dan untuk tempat menggantung di dinding.

6) Mesin Router

Mesin router tangan listrik berfungsi untuk membuat profil dan

menghias benda kerja kayu, selain itu mesin ini juga dapat membentuk

sisi tebal kayu, membuat alur, membuat sponing dan masih banyak lagi

kegunaan yang lain. Di Jati Landa Art Shop, mesin ini dimodifikasi

menjadi mesin router meja, sehingga dapat lebih memudahkan dalam

pekerjaan membuat alur. Mesin router ini memakai daya motor 1 HP

(Horse Power) dengan alat tambahan beupa pengantar sisi tebal untuk

pembuatan profil atau sisi melengkung.

7) Alat Bakar Semprot

Alat ini berfungsi untuk membakar lapisan atas dari kayu untuk

mendapatkan kesan serat kayu menjadi timbul serta dekorasi menjadi

unik. Alat ini modifikasi dari alat las karbit yang dimodifikasi sedemikian

rupa dengan tabung gas 3 kg dan selang yang terhubung ke ujung alat

tersebut.

8) Gun Spray

Alat ini berfungsi untuk menyemprot produk kaligrafi yang

dihasilkan dengan dibantu oleh kompresor ½ PK.

9) Mal

Mal atau cetakan adalah alat yang digunakan untuk menggambar

pola pada kayu.

(21)

membersihkan produk setelah proses pembakaran.

b. Bahan

Adapun bahan yang digunakan untuk tulisan dalam pembuatan

produk kaligrafi adalah kayu kemiri, sedang untuk alas tulisan berupa papan

buatan berasal dari kayu pinus. Berikut adalah penjelasannya:

1) Kayu Kemiri

Kayu kemiri (Aleurites moluccana Willd) memiliki karakteristik

antara lain warna kayu putih kekuning-kuningan, tidak dapat dibedakan

antar kayu gubal dan teras, tekstur agak kasar, arah serat lurus, kesan

raba agak kesat, permukaan agak mengkilap, pori berbentuk lonjong dan

tersebar tata baur, bidang perforasi sederhana, parenkim dua tipe yaitu

paratrakeal selubung tidak lengkap dan apotrakeal berbentuk garis-garis

tangensial pendek, serta jari-jari heteroseluler berseri satu sampai dua.

Tumbuhan ini menyebar luas mulai dari India dan Cina melewati

Asia Tenggara. Di Indonesia, kemiri dikenal dengan banyak nama

diantaranya, kembiri, gambiri, hambiri, kemili, kemiling, buah kereh,

keminting, juga muncang, pidekan, miri, dan lain-lain.

Kemiri sekarang tersebar luas di daerah-daerah tropis. Tanaman

ini adalah tumbuhan resmi negara bagian Hawaii. Pohonnya besar,

dengan tinggi mencapai 40 m dan gemang hingga 1,5 m. Pepegan

abu-abu, sedikit kasar berlentisel. Daun muda, ranting, dan karangan

bunga dihiasi dengan rambut bintang yang rapat, pendek dan berwarna

perak mentega, dari kejauhan tajuk pohon ini nampak keputihan atau

(22)

keperakan. (Dumanauw, 1982)

Untuk sifat fisiknya kayu kemiri dalam keadaan basah

mengandung kadar air rata-rata 109,82%. Berat jenis nominal basah

rata-rata 0,33 dan adapun berat jenis kering udara rata-rata 0,39 serta

berat jnis kering tanur rata-rata 0,38. Berdasarkan klasifikasinya, kayu

kemiri merupakan kayu yang tergolong kayu ringan yang berat jenisnya

lebih kecil dari 0,60.

Untuk sifat mekaniknya, kayu kemiri mempunyai keteguhan lentur

pada batas proporsi rata-rata 414,21 kg/cm

2

, keteguhan lentur pada

batas patah 534,63 kg/cm

2

, modulus elastisitas 17.888 kg/cm

2

, keteguhan

tekan sejajar serat 215,66 kg/cm

2

, keteguhan tekan tegak lurus serat

48,08 kg/cm

2

dan keteguhan pukul 0,47 kg/cm

2

. Berdasarkan nilai-nilai

tersebut maka kemiri tergolong kayu kelas kuat IV-III. (Asdar dan

Lempang, 2006)

2) Kayu Pinus

Pinus (Pinus Merkusii Jungh.&De Vr) adalah sebuah tanaman

yang bisa tumbuh di tempat dengan suhu yang agak dingin hingga

ekstrim dingin. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik pada

tempat-tempat yang subur dengan drainase yang baik dan curah hujan

tahunan sebesar 1000-3000 mm. Pinus juga bisa tumbuh di tempat yang

mempunyai suhu berubah setiap bulan sekali. Di alam pohon pinus bisa

mencapai ketinggian 25 - 35 m bahkan ada beberapa literatur yang

mengatakan dan mengakui bahwa tinggi pohon ini bisa mencapai 60 m.

(23)

(Dumanauw, 1982)

Kerapatan kayu pinus berkisar antara 0,36 - 0,85 dengan rata-rata

0,57. Kadar air basah antara 43,96 - 222,88 % dengan rata-rata 103,53 %,

sedangkan kadar air kering udara berkisar antara 9,84 - 18, 68 % dengan

rata-rata 12,99 %.

Batang pohon pinus juga mengandung minyak yang bisa disadap

dan dijadikan sebagai pengencer cat kayu ataupun bisa langsung

dipergunakan sebagai vernis. (Anonim, 2006)

3) Kertas pola, lem fox, lem korea, lem kanji, plywood, dempul kayu, bingkai

yang terbuat dari fiber cetakan, impra sanding saler, melamin lack, clear

gloss dan thiner.

4. Prosedur Kerja

Pada prosedur kerja ini akan dijelaskan prosedur pembuatan kerajinan

kaligrafi kayu maupun kerajinan lain dari kayu yang kami buat selama

melaksanakan kegiatan praktek kerja lapang.

a. Prosedur Pembuatan Produk Kerajinan Kaligrafi Kayu Lafadz

Allah-Muhammad

1) Kayu kemiri berbentuk papan ukuran 0,8 x 17 x 100 cm dan papan dari

kayu pinus yang berukuran 1 x 10 x 100 cm dikeringkan secara alami

dengan cara dijemur di panas matahari di ruang terbuka selama 10 hari.

2) Papan kayu kemiri kemudian diketam (dihaluskan) di kedua sisinya hingga

mencapai ketebalan 0,5 cm.

3) Papan kayu kemiri dibelah-belah lagi menjadi ukuran 0,5 x 5 x 100 cm

menggunakan mesin circular saw.

(24)

4) Papan kayu kemiri yang berukuran 0,5 x 5 x 100 cm ditempeli kertas pola

bertuliskan huruf Allah dan Muhammad.

5) Potong papan yang telah diberi pola sesuai dengan ukuran panjang tulisan

menggunakan mesin circular saw.

6) Gergaji papan mengikuti pola dengan menggunakan alat scroll saw.

7) Setelah berbentuk tulisan, kayu tersebut di amplas permukaanya, selain

untuk menghilangkan kertas pola, pengamplasan juga bertujuan untuk

lebih menghaluskan permukaan kayu yang sudah berbentuk tulisan lafadz

Allah dan Muhammad.

8) Kayu pinus ukuran 1 x 10 x 100 cm yang sudah dikeringkan secara alami

langsung digambar dengan pulpen di salah satu permukaannya

menggunakan mal yang berbentuk seperti kelopak dari bunga matahari

sebanyak 16 buah.

9) Potong kayu pinus yang telah digambar tersebut menggunakan mesin

scroll saw. Pemotongan harus benar-benar mengikuti pola yang telah

digambar agar pada saat potongan kayu ini disatukan tidak terdapat celah.

10) Alas untuk tulisan kaligrafi adalah berupa lingkaran yang berbahan

plywood (limbah papan peti kemas) atau wood wool. Gambar terlebih

dahulu plywood atau wood wool menggunakan cetakan/mal berbentuk

lingkaran dengan diameter 18 cm sebanyak dua buah.

11) Salah satu sisi dari plywood atau wood wool tersebut diberi profil dengan

mesin router agar terlihat lebih rapi dan bagus.

(25)

bunga matahari dibagian plywood atau wood wool berbentuk lingkaran

yang sisinya tidak diprofil menggunakan lem fox.

13) Tempel kedelapan potongan kayu kemiri tersebut sampai membentuk

lingkaran.

14) Selanjutnya dilakukan penjemuran pada papan tersebut dibawah sinar

matahari selama 1 jam agar lem nya kering dan supaya lem benar-benar

merekat maka saat penjemuran, papan tersebut harus ditindih dengan

pemberat.

15) Setelah penjemuran selesai papan untuk alas tulisan kaligrafi Allah dan

Muhammad tersebut dibakar permukaanya dengan alat semprot bakar

yang bertujuan untuk mendapatkan permukaan papan yang berdekorasi

unik dan pemberian warna coklat tua pada permukaan dan belakang

papan untuk alas tersebut.

16) Bersihkan produk yang sudah dibakar menggunakan sikat kawat dengan

gerakan maju mundur dan terakhir dibersihkan menggunakan kuas.

17) Kemudian di salah satu potongan kayu berbentuk kelopak di bagian atas

dibor sebagai tempat paku untuk memasang di dinding.

18) Tempel dan susun tulisan ke atas playwood atau wood wool dengan

menggunakan lem fox.

19) Tidak perlu menunggu sampai kering, papan yang sudah di tempel tulisan

langsung disemprot atau dicat dengan menggunakan impra melamin

sanding saler dengan perbandingan 1:1 (1 ltr impra : 1 ltr thiner).

(26)

ketiga dengan impra melamin lack clear gloss perbandingan 1:1 (1 ltr

impra : 1 ltr thiner). Penyemprotan/pengecatan tidak boleh terlalu tebal,

agar tidak terjadi penumpukan cat.

21) Produk siap dikemas ke dalam kardus dan kemudian dikirim kepada

pemesan atau agen penjualan.

b. Prosedur Pembuatan Produk Kerajinan Gantungan Kunci dan Papan

Nama

1) Penjemuran papan kayu kemiri maupun penjemuran papan kayu pinus

dilakukan secara alami di bawah sinar matahari langsung, penjemuran ini

dilakukan selama 10 hari.

2) Papan kayu kemiri yang digunakan untuk tulisan kaligrafi atau tulisan abjad

diketam sampai mencapai ketebalan 0,5 cm.

3) Papan kayu kemiri kemudian dibelah-belah menjadi ukuran 0,5 x 5 x 100

cm menggunakan mesin circular saw.

4) Pemberian pola pada papan kayu kemiri dengan kertas pola untuk tulisan

dan pemberian pola pada papan kayu pinus dengan digambar

menggunakan mal untuk alas tulisan.

5) Potong papan dengan mesin scroll saw mengikuti pola yang telah dibuat.

6) Bagaian alas tulisan dari kayu pinus setelah terpotong akan menjadi dua

bagian yaitu bagian bingkai dan bagian tengah.

7) Semua papan yang sudah dipotong menjadi tulisan maupun alas tulisan

kemudian diamplas agar lebih halus. Khusus untuk alas tulisan yang

bagian tengah di amplas sampai mencapai ketebalan 0,5 cm.

(27)

8) Alas tulisan yang terpisah antara bagian tengah dengan bagian bingkainya

disatukan kembali menggunakan lem korea.

9) Alas tulisan kemudian dibakar secara merata untuk mendapatkan corak

unik dan warna coklat tua dengan alat semprot bakar.

10) Bersihkan alas tulisan menggunakan sikat kawat dengan gerakan maju

mundur dan yang terakhir dibersihkan dengan kuas.

11) Papan yang sudah menjadi tulisan dilem menggunakan lem fox ke alas

tulisan.

12) Tidak perlu menunggu sampai kering, papan yang sudah di tempel tulisan

langsung disemprot atau dicat dengan menggunakan impra melamin

sanding saler dengan perbandingan 1:1 ( 1 ltr impra : 1 ltr thiner).

13) Produk dijemur selama 1 jam dan dilanjutkan penyemprotan kedua dan

ketiga dengan impra melamin lack clear gloss perbandingan 1:1 (1 ltr

impra : 1 ltr thiner). Penyemprotan/pengecatan tidak boleh terlalu tebal,

agar tidak terjadi penumpukan cat.

14) Produk siap dikemas ke dalam kardus dan kemudian dikirim kepada

pemesan atau agen penjualan.

5. Hasil yang Dicapai

Hasil yang dicapai dari praktek kerja lapangan pembuatan kerajinan

kaligrafi berbahan dasar kayu ini berupa kaligrafi sebagai hiasan dinding yang

bertuliskan lafadz Allah-Muhammad dengan alas papan yang berbentuk seperti

bunga Matahari, gantungan kunci berbentuk lumba-lumba dan papan nama.

(28)

Muhammad ini tidak ada ketentuan produksi setiap bulannya karena pembuatan

produk berdasarkan pesanan dari konsumen, biasanya perusahan ini

memproduksi 50 sampai 100 produk dengan harga penjualan Rp.50.000,- dan

dikerjakan dalam kurun waktu 1 minggu.

Begitupula untuk produk gantungan kunci, Jati Landa Art Shop hanya

akan memproduksi jika ada pesanan dari konsumen atau agen penjualan.

Sehingga tidak ada ketentuan produksi selama sebulan. Biasanya agen

penjualan memesan 1000 sampai 2000 produk gantungan kunci dalam sekali

pesan. Produk gantungan kunci ini dijual dengan harga Rp. 5.000,-/produk.

Sedangkan untuk papan nama yang kami buat merupakan hasil kreasi

kami sendiri dengan membuat pola tulisan dan alas tulisan yang belum pernah

diproduksi oleh Jati Landa Art Shop. Adapun proses pembuatan papan nama ini

sama dengan proses pembuatan produk gantungan kunci, perbedaannya yaitu

hanya dari ukuran dan bentuk polanya saja.

Jumlah penggunaan kayu kemiri setiap bulan diperkirakan volumenya

mencapai 2,5 m

3

, dengan harga Rp.1.800.000,-/m

3

dalam kondisi basah yang

langsung dikirim dari tempat penggergajian. Adapun untuk limbah kayu dari

produksi Jati Landa Art Shop ini diberikan ke Pondok Pesantren untuk

dimanfaatkan menjadi kayu bakar.

Sebagai perbandingan produk kaligrafi yang dijual di online shop melalui

internet yang juga berbahan baku kayu dijual dengan harga bermacam-macam.

Mulai dari harga Rp. 50.000,-/produk sampai dengan harga Rp. 550.000,-/produk,

bahkan jika bahan kaligrafi tersebut dari jati, kaligrafi bertuliskan

(29)

Allah-Muhammad ini harganya bisa mencapai Rp. 1.000.000,-. Dengan harga

yang relatif murah, produk kaligrafi kayu tulisan Allah-Muhammad dan gantungan

kunci yang unik di Jati Landa Art Shop ini sudah bisa menampilkan keindahan

yang bisa dinikmati oleh pecinta seni.

6. Pembahasan

Dari hasil praktik kerja lapang pada Jati Landa Art Shop Sidoarjo, Jawa

Timur adalah membuat produk kerajinan kaligrafi tulisan Allah-Muhammad

dengan alas berbentuk bunga matahari dari papan plywood yang berbentuk

lingkaran dan papan kayu pinus sebagai kelopaknya, gantungan kunci berbentuk

lumba-lumba dan papan nama mengunakan kayu kemiri untuk dijadikan

tulisannya dan sebagai alasnya menggunakan kayu pinus.

Adapun alat yang digunakan dalam proses pembuatan produk kerajinan

ini seperti mesin ketam meja, circular saw, mesin router, mesin amplas meja dan

alat semprot bakar yang semua meja kerjanya merupakan hasil rakitan sendri.

Sedangkan untuk memotong huruf digunakan mesin scroll saw, dan sebagai

proses akhir disemprot menggunakan dengan alat gun spray dengan bahannya

berupa sanding saler, melamin lack dan clear gloss.

Tidak hanya produk kaligrafi dari kayu yang telah diproduksi Jati Landa

Art Shop, berbagai macam gantungan kunci, gantungan untuk mobil, tembat

tabung lab, papan informasi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sedangkan untuk pemasaran dari hasil produk kerajinan ini dipasarkan di

daerah Surabaya dan sekitarnya, Malang, Blora, Jakarta bahkan sudah

mencapai ke negara tetangga seperti Malaysia. Bapak Sugeng Sumedi selaku

(30)

pimpinan di Jati Landa Art Shop inilah yang melakukan sendiri pengiriman

produk. Jika produk dapat ditempuh dengan mobil pribadinya, maka produk akan

langsung diantar ke tempat konsumen. Namun jika sangat jauh, maka

perusahaan ini mengandalkan jasa pengiriman barang di Pelabuhan Tanjung

Perak, Surabaya.

Produk yang dihasilkan adalah hasil pesanan dari konsumen atau agen

penjualan, adapun omset penjualan dalam satu bulan mencapai Rp.30 juta

dengan memperkerjakan 8 karyawan. Kendala yang pernah dihadapi yaitu jika

perusahaan ini sepi pesanan, maka beberapa karyawan akan diliburkan.

Kendala yang lain yaitu jika musim penghujan datang, karena akan

mengganggu proses pengeringan kayu. Akibat dari proses pengeringan yang

terganggu yaitu ikut terganggunya proses produksi. Dan juga minimnya tenaga

terampil yang dapat mengoperasikan mesin scroll saw juga menjadi kendala,

dalam menanggulangi kendala ini pihak industri melatih tenaga kerjanya terus

menerus khususnya operator mesin scroll saw.

Selain itu untuk kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi karyawan

Jati Landa Art Shop ini harus disosialisasikan lagi. Hal ini penting karena kami

menjumpai beberapa karyawan saat bekerja tidak memperhatikan K3, salah satu

contohnya yaitu saat karyawan melakukan pengamplasan dan pengecatan

produk, mereka tidak menggunakan masker. Padahal baik saat mengamplas

maupun saat menyemprot produk, akan ada partikel-partikel yang sangat kecil

yang bisa masuk ke dalam tubuh melalui hidung saat bernafas. Yang mana jika

hal ini dilakukan setiap hari, dan partikel-partikel tersebut terus masuk ke dalam

(31)

tubuh karyawan, ini akan sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh. Dan jika

sakit bisa mengakibatkan kurangnya jumlah karyawan yang bisa menghambat

proses produksi.

(32)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil kegiatan praktik kerja lapang pada Jati Landa Art Shop Sidoarjo, Jawa

Timur adalah kerajinan kaligrafi tulisan huruf Arab berupa lafaz

Allah-Muhammad sebagai hiasan dinding, gantungan kunci berbentuk

lumba-lumba dan papan nama hasil kreasi kami yang bahan bakunya dari

kayu kemiri dan pinus serta menggunakan plywood atau wood wool.

2. Hiasan dinding ukiran kaligrafi lafaz Allah dan Muhammad dijual dengan

harga Rp.100.000,-. Sedangkan untuk gantungan kunci dijual ke konsumen

atau agen penjualan dengan harga Rp. 5.000,-.

3. Bahan baku yang digunakan adalah kayu kemiri untuk membuat tulisan

kaligrafi, kayu pinus dan plywood sebagai alas dari tulisan kaligrafi tersebut.

4. Pemasaran kerajinan kaligrafi selain di Surabaya, Malang, Blora dan Jakarta

juga sudah diekspor ke Malaysia.

5. Selain kerajinan kaligrafi, Jati Landa Art Shop juga memproduksi kerajinan

tangan lain seperti gantungan kunci, gantungan di dalam mobil, tempat

tabung lab, papan informasi, dan lain-lain.

B. Saran

1. Untuk menghindari serangan jamur pada kayu kemiri dan pinus, kayu yang

baru datang dari tempat penggergajian harus segera dikeringkan.

2. Dianjurkan untuk menggunakan kiln dry dalam proses pengeringan, agar

proses pengeringannya lebih cepat dari pengeringan alami.

(33)

3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) karyawan harus mendapat perhatian

lebih agar dapat mengurangi penyebab munculnya penyakit.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1983. Daftar Nama Pohon Kalimantan Timur. Departemen Kehutanan.

Jakarta.

Asdar, M. dan Lempang, M. 2006. Karakteristik Anatomi, Fisik Mekanik

Pengeringan dan Keawetan Kayu Kemiri.

Dumanauw, J.F. 1982. Mengenal Kayu. PT Gramedia. Jakarta.

Haygreen, J.G. Dan J.L. Bowyer, 1993. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Suatu

Pengantar (Terjemahan). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Lensufiie, T. 2009. Teknik Pengeringan.

Mandang, Y.I. dan IKN. Pandit. 1997. Pedoman Identifikasi Jenis Kayu

Dilapangan. Seri Manual. Yayasan Prosea dan Pusdiklat Pegawai dan

SDM Kehutanan, Bogor.

Martawijaya, A., I. Karatsujana, K. Kadir. dan S.a. Prawira. 2005. Atlas Kayu

Indonesia jilid II. Edisi Revisi. Badan Litbang Kehutanan. Dep. Kehutanan

Bogor.

PIKA, 2006. Mengenal Sifat-Sifat Kayu Indonesia dan Penggunaannya.

Semarang.

(35)

Gambar 4. Bahan Baku Kayu Kemiri

Gambar 5. Mesin Ketam (Planner)

(36)

Gambar 7. Mesin Scroll Saw

Gambar 8. Mesin Bor

(37)

Gambar 10. Alat Bakar Semprot

Gambar 11. Pembelian Papan Pinus

(38)

Gambar 13. Plywood Alas Tulisan Kaligrafi

(39)

Gambar 15. Proses Pemasangan Papan Berbentuk Kelopak

(40)

Gambar 17. Proses Pembersihan Papan Setelah Dibakar

Gambar 18. Proses Penempelan Huruf

(41)

Gambar 20. Proses Penyemprotan (Spraying)

(42)

Gambar 22. Proses Pengemasan

Gambar

Gambar 2. Bahan Baku Kayu Kemiri  2.  Produk yang Dihasilkan
Gambar 5. Mesin Ketam (Planner)
Gambar 8. Mesin Bor
Gambar 10. Alat Bakar Semprot
+6

Referensi

Dokumen terkait

 Memiliki konsesi jalan tol selama 45 tahun untuk 3 jalan tol baru sejak 2006 (Bogor Outer Ring Road, Semarang-Solo dan Gempol-Pasuruan); konsesi 35 tahun untuk 2 jalan tol baru

Tersedia informasi untuk pasien dan keluarga tentang asuhan dan pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit, dalam bentuk 0ebsite atau brosur.. !ukti tersedia ebsite(brosur yang

Magma asal dalam proses pembentukannya bergerak naik ke permukaan bumi akan mengalami penurunan temperatur secara perlahan- lahan/normal yang akhirnya akan

Nilai parameter yang digunakan pada perancangan ini sesuai dengan nilai yang digunakan oleh Yuval Fisher yaitu, nilai toleransi jarak domain dan range adalah delapan, dengan

Kegiatan pencegahan penyebaran wabah covid -19 telah dilakukan pada Desa Midang abupaten Lombok Barat melalaui berbagai program kegiatan antara lain ; sosialisasi

Jika peningkatan pengeluaran pemerintah digunakan untuk fasilitas publik yang mendorong perekonomian seperti jalan, jembatan, kilang minyak, pelabuhan, dan infrastruktur

Nyeri dapat terlokalisasi pada satu daerah kecil atau menjadi lebih umum sakit di punggung bawah.Intensitas rasa sakit dapat bervariasi dengan waktu, meningkat dengan gerakan,

Kelembaban udara dan curah hujan mempunyai hubungan bermakna de- ngan kepadatan nyamuk Anopheles, sedangkan kepadatan nyamuk Ano- pheles mempunyai hubungan ber- makna