• Tidak ada hasil yang ditemukan

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Journal of Physical Education, Sport,

Health and Recreations

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr

IDENTIFIKASI RUANG TERBUKA OLAHRAGA

DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

1Ipang Setiawan, 2Endro Puji Purwono, 3Cahyo Yuwono, 4Dhimas Bagus Dharmawan

1.2.3Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

4Program Studi Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk identifikasi dan mengkaji mengenai ruang ter-buka olahraga yang dimiliki oleh Unnes dalam menunjang konservasi kualitas fisik civitas akademika. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif yang ditinjau dari Sport Develop-ment Index (SDI). Sumber data penelitian ini diperoleh dari sampel dan informan penelitian, teknik yang dipakai adalah teknik Puposive dan Snowball Sampling dan instrument penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara, se-lanjutnya Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pen-dekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis SDI dari dimensi ruang terbuka. Hasil penelitian ini adalah berupa data jumlah ruang terbuka olahraga yang ada di Unnes adalah 24 buah dengan total luas 31.161,72 m2, sedangkan jumlah popu-lasi civitas akademika berjumlah 37.700 jiwa, selanjutnya didapatlah indeks ruang terbuka olahraga di Unnes adalah 0,236. Dapat disimpulkan nilai indeks ruang terbuka yang didapat menunjukkan bahwa jika di tinjau dari norma SDI (Sport Development Index) ketersediaan ruang terbuka olahraga di Unnes masih dalam kategori rendah.

Abstract

The purpose of this research is to identify and review about open space sport owned by the Unnes support the conservation of the physical quality of the civitas academica. In this study the method used is descriptive survey method with a quantitative approach in terms of Sport Development Index (SDI). The source of this research data obtained from the sample and re-search the informant, the technique used is the Puposive and Snowball Sampling and rere-search instrument used is the interview, observation and data analysis used in this research is quan-titative approach with the use of SDI analysis dimension of open space. The results of this research data is a number of open spaces sports that are on the Unnes is 24 temples with a total area of 31,161.72 m2, while the total population of civitas academica totaled 37,700 souls, next in the index could open space sport in Unnes is 0.236. The index values can be summed up open space obtained shows that if in the review of the norms of SDI (Sport Development Index) the availability of open space at Unnes is still in the low category.

© 2017 Universitas Negeri Semarang ISSN 2252-6773 (online) ISSN 2460-724X (cetak) Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima May 2017 Disetujui May 2017 Dipublikasikan June 2017 Keywords:

Open Space Area Sport; Civitas Academicians; Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi:

Gd. F1, Lt. 2, Kampus FIK Unnes, Sekaran, Gunungpati, 50229 E-mail: Ipang_setiawan@mail.unnes.ac.id / 082134717574

(2)

PENDAHULUAN

Olahraga dapat memberikan kontribu-si nyata yang sangat berharga dan memberikan inspirasi bagi kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia dari aspek jasmani, rohani dan sosial. Makna yang terkandung dalam aktivitas olahraga ini tidak sekedar pendidikan dan pres-tasi yang bersifat fisik, tetapi lebih luas terkait dengan tujuan secara menyeluruh, serta dapat memberikan kontribusi terhadap kehidupan bagi setiap individu dalam aspek fisik, mental dan so-sial.

Olahraga saat ini sudah menjadi sebuah trend atau gaya hidup bagi sebagian orang, bah-kan untuk sebagian orang yang lain olahraga menjadi sebuah kebutuhan mendasar dalam hi-dupnya. Olahraga yang sebelumnya dipandang sebelah mata dan merupakan sebuah aktivitas rekreasi semata, seiring perkembangan jaman dan kemajuan ilmu pengetahuan olahraga men-jelma menjadi sesuatu yang memiliki nilai vital dalam kehidupan seharihari umat manusia.

Olahraga menjadi sangat penting karena tidak terlepas dari kebutuhan mendasar manusia itu sendiri yang pada prinsipnya selalu bergerak. Olahraga itu sendiri merupakan serangkaian ge-rak raga yang teratur dan terencana untuk meme-lihara dan meningkatkan kemampuan gerak yang bertujuan untuk mempertahankan hidup serta meningkatkan kualitas hidup seseorang. Adalah sebuah keniscayaan apabila kita, Bangsa Indone-sia, menaruh perhatian besar terhadap olahraga dan mengakui pentingnya nilai nilai olahraga.

Keyakinan tersebut pada dasarnya ber-sandar pada kesepakatan yang universal, seperti tertuang dalam butir butir mukadimah Piagam Internasional tentang Pendidikan Jasmani dan Olahraga (The International Charter Of Physical Education and Sport) yang dideklarasikan oleh UNESCO tahun 1978, hasil pertemuan antara menteri menteri dan pejabat senior dalam pendi-dikan jasmani dan olahraga di Paris.

Butir ke-1 dan ke-3 dalam mukadimah pia-gam tersebut menyatakan bahwa “Satu kegiatan untuk mengaktualisasikan hak-hak asasi manusia adalah kesempatan untuk mengembangkan dan mempertahankan kemampuan fisik, mental dan moral; dank arena itu, setiap orang harus memi-liki akses terhadap pendidikan jasmani dan olah-raga” “Pendidikan Jasmani dan Olahraga dapat memberikan sumbangan bagi penguasaan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar yang men-jadi landasan bagi perkembangan sepenuhnya pada setiap makluk manusia” (sumber: http:// www.unesco.org/education/nfsunesco/pdf / SPORT_E.PDF/ diunduh pada 09/02 /2017. 11.58)

Untuk dapat melakukan aktivitas olahra-ga denolahra-gan optimal maka dibutuhkan sarana dan prasarana olahraga termasuk diantaranya yaitu

ruang terbuka yang bisa diakses untuk berolah-raga agar dapat leluasa dengan gerak tanpa ada hambatan. Ruang terbuka dalam olahraga meru-pakan kebutuhan dasar untuk melakukan aktivi-tas olahraga. Tanpa adanya ruang terbuka yang memadai dan sempit sulit untuk mengharapkan partisipasi seseorang dalam melakukan aktivitas olahraga.

Menurut Ali Maksum (2004, p. 66) bah-wa semakin banyak sarana dan prasarana olah-raga publik yang tersedia, semakin mudah ma-syarakat menggunakan dan memanfaatkan-nya untuk kegiatan olahraga. Sebaliknya, semakin terbatas sarana dan prasarana olahraga publik yang tersedia, semakin terbatas pula kesempatan masyarakat menggunakan dan memanfaatkan untuk kegiatan olahraga. Dengan demikian, ke-tersediaan sarana dan prasarana olahraga publik akan mempengaruhi tingkat dan pola partisipasi masyarakat dalam berolahraga.

Kesadaran para civitas akademika Unnes terhadap pola aktivitasnya yang semakin hari kian relatif meningkat, membuat aktivitas jasma-ni di area kampus Unnes Sekaran, Gunungpati saat ini kian hari semakin terjadi perkembangan dan peningkatan populasi yang cukup pesat, ke-sejukan dan kenyamanan membuat para civitas akademika ingin meluangkan waktunya untuk berolahraga demi menjaga kebugaran tubuhnya agar tetap bisa melakukan aktivitas di jam kerja maupun di jam perkuliahan dengan optimal.

Pola aktivitas civitas akademika yang sta-bil di perguruan tinggi mempunyai peran yang sangat penting dalam mewujudkan visi dan misi yang telah dibuat. Unnes kian hari selalu berusaha melakukan terobosan untuk mewujudkan visinya sebagai universitas yang berwawasan konservasi dan bereputasi internasional dari mulai memban-gun dan mengevaluasi sistem perkuliahan, sistem kerja dan sistem kinerja bagi mahasiswa, dosen dan tendik/karyawan serta mendirikan dan men-gembangkan gedung-gedung untuk menunjang sistem manajemen yang lebih optimal.

Saat ini rasio jumlah civitas akademika di Unnes termasuk dosen, karyawan dan mahasis-wa ada 36.082 orang yang diantaranya adalah dosen berjumlah 1.114 orang, tendik/karyawan 885 orang, dan mahasiswa 34.083 orang (laporan data dosen, tendik, dan mahasiswa tahun 2016, Sumber: http://data. unnes.ac.id/ diakses pada tanggal 23/02/2017/ 19.30).

Dengan jumlah rasio kuantitas civitas aka-demika yang relatif cukup banyak dalam mela-kukan aktivitas olahraga dan agar memberikan kenyamanan untuk bisa menjaga budaya berolah-raga pada civitas akademika, maka memerlukan ketersediaan ruang terbuka yang dapat diakses untuk bisa berolahraga dengan keleluasaan ge-rak tanpa ada hambatan, serta harapan netralitas kecukupan oksigen tanpa polusi yang diperlukan oleh para pelaku dalam melaksanakan aktivitas

(3)

olahraga sehingga dapat tercukupi. Disamping itu juga menjaga ekologi lingkungan yang men-jamin lingkungan dapat memberi kontribusi ter-hadap civitas akademika dalam kehidupannya. Tidak menuntut kemungkinan jumlah rasio ter-sebut akan terus bertambah pada tiap tahunnya seiring dengan kebutuhan demi menunjang ter-laksananya visi dan misi Unnes kedepan.

Namun walaupun demikian keadaan tata ruang terbuka yang ada di Unnes pengelolaan-nya sudah cukup baik, pada tahun 2017 yang me-rupakan tahun reputasi bagi Universitas Negeri Semarang (Unnes), untuk mengawali tahun ini menurut Rektor Unnes masih sangat diperlukan penataan kembali sarana dan prasarana di selu-ruh lingkungan kampus Unnes (Sumber: http:// unnes.ac.id/ berita/rektor-meng-awali-tahun-reputasi-perlu-penataan-lingkungan- kampus/ diakses pada tanggal 25/02/2017/ 21.05).

Hal tersebut juga ditegaskan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Moch Fahmi, dkk (2016), bahwa berdasarkan wawancara dengan beberapa responden juga ada sebagian responden yang menyampaikan potensi lingkungan yang di-akses untuk aktivitas olahraga pada sore hari di sekitar area Taman Sutera Unnes menurut res-ponden area terbukanya masih kurang luas dan belum ada Ruang Terbuka Olahraga (RTO) yang mempunyai fasilitas khusus olahraga yang men-jadi pilihan.

Menurut Agus Kristiyanto (2012, p.189) korelasi antara ruang terbuka publik dengan ak-tivitas olahraga di masyarakat adalah secara tim-bal tim-balik dan saling memperkuat. Bisa diartikan bahwa tersedianya ruang terbuka publik dapat memicu motivasi berolahraga bagi masyarakat, sebaliknya antusiasme masyarakat yang tinggi untuk beraktivitas olahraga akan melahirkan kre-ativitas dalam pemanfaatan ruang terbuka.

Berdasarkan fakta yang terungkap di la-pangan maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk identifikasi dan mengkaji mengenai ruang terbuka yang dimiliki oleh Unnes dalam menun-jang konservasi kualitas fisik civitas akademika yang dapat diukur berdasarkan rasio luas ruang terbuka yang ada dengan jumlah populasi yang ada berusia 7 tahun keatas, karena angka standar ruang terbuka yang diadopsi oleh Komite Olym-piade adalah 3,5 m2/orang.

METODE

Dalam penelitian ini metode yang digu-nakan adalah metode survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif yang ditinjau dari Sport Development Index (SDI). Metode penelitian deskriptif kuantitatif dipilih karena sesuai den-gan substansi dan fokus dalam penelitian ini, yaitu kajian tentang indeks ruang terbuka olah-raga yang ada di Universitas Negeri Semarang, dimana hasil dari ketersedian ruang terbuka dan

populasi yang ada diungkapkan melalui indeks yang sajian datanya berupa angka kemudian di deskripsikan.

Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian ini diperoleh dari sampel dan informan penelitian. Sampel dalam penelitian ini merupakan pusat perhatian atau sasaran peneliti. Sampel penelitian dalam pene-litian ini diperoleh dengan menggunakan teknik sendiri. Teknik yang dipakai adalah teknik Pupo-sive dan Snowball Sampling. Peneliti hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaian-nya bisa dijadikan sampel, karena peneliti men-ginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepa-da sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan subjek. Perolehan sampel penelitian dalam penelitian ini adalah terhadap pelaku yang memanfaatkan ruang ter-buka untuk aktivitas olahraga yaitu para civitas akademika Unnes, karena merekalah yang meng-gunakan, memanfaatkan serta merasakan ruang-ruang terbuka di Unnes untuk melakukan aktivi-tas olahraga sehingga penentuan sampel tersebut dirasa cocok dan tepat sebagai sumber data.

Sedangkan informan adalah individu-individu tertentu yang diwawancarai untuk ke-perluan informasi. Dalam penelitian ini adalah pegawai UPT Pengembangan Konservasi Unnes bagian Arsitektur Hijau, UPT Kearsipan Unnes, Unit Informasi dan Manajemen Rumah Tangga Unnes, Bagian Hukum Kepegawaian Unnes, dan Bagian Kemahasiswaan.

Instrumen Pengumpulan Data

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah informasi tentang ruang terbuka olahraga dan jumlah populasi yang ada di Universitas Ne-geri Semarang. Menurut Mutohir dan Maksum (2007: p.62) data SDI menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah data ruang terbuka olahraga, sedang-kan data sekunder diantaranya adalah jumlah populasi, luas wilayah, dan potensi keolahra-gaan. Menurut Sugiyono (2015: p.62) sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misal-nya lewat orang lain atau lewat dokumen. Maka teknik atau cara yang dilakukan untuk mengum-pulkan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen sebagai berikut:

1. Observasi, data yang akan dikumpulkan melalui observasi adalah data sekunder yaitu tentang luas wilayah, jumlah popula-si, dan potensi keolahragaan sebagai data kontrol, sedangkan data primer yaitu data tentang ruang terbuka yang tersedia.

2. Interview/wawancara, digunakan untuk menggali informasi dari para narasumber

(4)

yang kredibel sebagai data penguat dari data yang diobservasi sumber data dalam penilain ini diperoleh dari informan.

Kedua teknik pengumpulan data yang di-gunakan mempunyai instrumen masing-masing. Instrumen pengumpulan data di atas akan di-perkuat dengan hasil wawancara dari beberapa para narasumber yang dapat dipercaya sebagai tambahan informasi. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data memiliki validitas yang tinggi karena alat ukur yang digunakan me-rupakan standar yang telah dipatenkan dalam Sport Development Index (SDI) yang tercantum dalam kuesioner versi SDI tahun 2007 SDI KK-OR 2006. (dalam Mutohir dan Maksum, 2007: p.171-183).

Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan da-lam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis SDI dari dimensi ruang terbuka. Yang menurut Mutohir dan Mak-sum (2007: p.88) rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

Penjelasan analisis data dalam penelitian ini adalah ketika ingin menghitung indeks ruang terbuka, maka yang pertama dilakukan adalah menghitung rasio luas ruang terbuka olahraga di-bagi dengan jumlah penduduk yang berusia 7 ta-hun keatas untuk mendapatkan nilai aktual. Ang-ka standar ruang terbuAng-ka adalah 3,5m2/orang seperti yang sudah dijelaskan di atas. Artinya ni-lai maksimum dimensi ruang terbuka adalah 3,5 dan nilai minimum adalah 0. selanjutnya setelah mendapatkan nilai indeks maka tahap terakhir adalah menentukan kategori atau norma dari ni-lai indeks yang didapat untuk memberikan justifi-kasi. Norma SDI yang digunakan adalah:

Index Open Space Area Sport =

(Nilai Aktual-Nilai Minimum)

Tabel 1. Norma indeks pembangunan olahraga

Angka Indeks Norma/Kategori

0.800 – 1.000 Tinggi 0.500 – 0.799 Menengah 0.000 – 0.499 Rendah

Sumber : Mutohir dan Maksum, 2007:p. 67

HASIL DAN PEMBAHASAN

Secara administratif Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sekaran, Gunungpati memiliki luas wilayah 1.251.416 m2. Data men-genai luas ruang terbuka olahraga yang berada di Unnes tersebar di beberapa tempat yaitu di 8 fakultas, rektorat, auditorium, dan perpustakaan. Berikut data ruang terbuka olahraga yang bera-da di Unnes yang sering di manfaat para civitas akademika sebagai aktivitas olahraga di waktu luang:

Dari hasil observasi lapangan yang dilaku-kan tentang jumlah dan luas ruang terbuka olah-raga, didapatkan bahwa ada 24 ruang terbuka olahraga dengan jumlah luas keseluruhan ruang terbuka olahraga di Unnes yaitu seluas 31.161,72 m2 yang dapat diakses oleh para civitas akade-mika dalam melakukan aktivitas olahraga setiap harinya dan ruang terbuka yang terluas berada di Kawasan Lapangan Softball/Baseball dan Hoki (Lab. Prof. Dumadi).

Kedua selanjutnya data yang diperlukan untuk mengetahui indeks ruang terbuka olahraga adalah jumlah populasi, dalam hal ini pupulasi yang diambil adalah data civitas akademika di Unnes yaitu mahasiswa, dosen serta karyawan

Tabel 2. Ruang Terbuka Olahraga di Unnes

No. Nama Lapangan

Jenis (Terbuka/

Tertutup)

Lokasi Luas (m2) 1. Lapangan Voli Terbuka FIP 170 m2 2. Lapangan Tonnis dan Futsal Terbuka FIP 653 m2 3. Lapangan Futsal Terbuka FBS 1.075 m2 4. Lapangan Tonnis Terbuka FBS 81,74 m2 5. Lapangan Basket mini Terbuka FBS 375 m2 6. Lapangan Voli Terbuka FE, FHFIS, 175 m2 7. Lapangan Voli Terbuka FE, FHFIS, 175 m2 8. Lapangan Terbuka Upacara Terbuka FE, FHFIS, 2.596 m2 9. Lapangan Tonnis Terbuka FE, FHFIS, 81,74 m2

(5)

10. Lapangan Basket Mini Terbuka FMIPA 165 m2 11. Lapangan Tonnis Terbuka FMIPA 81,74 m2 12. Lapangan Voli Terbuka FT 170 m2 13. Kawasan Lapangan Atletik dan Sepak Bola (Lab. Prof. Dirham) Terbuka FIK 3.600 m2 14. Kawasan Lapangan Tenis (Lab. Prof. M. Sanjoto)

Terbuka dan

Tertu-tup

FIK 3.000 m2 15. Kawasan Lapangan Tonnis depan Lab. Prof. Soegi-jono Terbuka FIK 500 m2 16. Kawasan Lapangan Voli depan Lab. Prof. Soegijono Terbuka FIK 350 m2 17. Kawasan Lapangan Basket, Voli, Futsal, Takraw, Bulutangkis (Lab. Prof. Soegijono) Tertutup FIK 1.100 m2 18. Kawasan Lapangan Mini Golf Terbuka FIK 4.000 m2 19. Kawasan Lapangan Voli, Basket, Futsal dan Hoki (Lab. Prof. Kamiso) Terbuka FIK 510 m2 20. Kawasan Lapangan Softball/Baseball, Hoki (Lab. Prof. Dumadi) Terbuka FIK 4.800 m2 21. Kawasan Kolam Renang Tirta Sekar Terbuka FIK 3.700 m2 22. Lapangan Terbuka Upacara Terbuka Rek-torat 3.272,5 m2 23. Kawasan Lapangan Tonnis Terbuka Rek-torat 190 m2 24. Kawasan Lapangan Tonnis Terbuka Audito-rium 340 m2

Jumlah 31.161,72 m2

Sumber: Data Penelitian

karena dalam hal ini penelitian ini dilakukan un-tuk mengeidentifikasi apakah rasio ruang terbuka olahraga dan populasi yang ada di Unnes seban-ding atau tidak. Berikut data populasi civitas aka-demika di Unnes.

Tabel 3. Data Jumlah Populasi Civitas Akademika di

Unnes

No. Jenis Populasi Jumlah (Jiwa)

1. Mahasiswa 35.701

2. Dosen 1.114

3. Karyawan 885

Jumlah 37.700

Sumber: Laporan Data Mahasiswa, Dosen, dan Kary-awan tahun 2017, diakses melalui laman http://data. unnes.ac.id/)

Selanjutnya hasil observasi ruang terbuka olahraga kemudian akan dibagi dengan jumlah populasi civitas akademika yang berada di Unnes untuk mendapatkan nilai aktual. Setelah nilai ak-tual didapatkan kemudian baru dapat diketahui indeks ruang terbukanya.

Nilai maksimum ruang terbuka adalah 3,5 sedangkan nilai minimumnya adalah 0. Nilai aktual akan didapatkan dari jumlah luas ruang terbuka olahraga di Unnes dibagi jumlah jumlah populasi civitas akademika yang ada di wilayah. Jumlah luas ruang terbuka olahraga di Unnes

adalah 31.161,72 m2, sedangkan jumlah populasi civitas akademikanya adalah 37.700 jiwa. Maka nilai aktual yang didapat adalah :

Actual Value = 31.161,72 = 0,826 37.700

Setelah mendapatkan nilai aktual selan-jutnya adalah menghitung indeks ruang terbuka olahraga di Unnes dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan pada penjelasan di metode penelitian, maka indeks ruang terbuka olahrag di Unnes adalah sebagai berikut:

Maka didapatlah indeks ruang terbuka olahraga di Unnes adalah 0,236. Nilai indeks ru-ang terbuka yru-ang didapat menunjukkan bahwa jika di tinjau dari norma SDI (Sport Develop-ment Index) ketersediaan ruang terbuka olahraga di Unnes masih dalam kategori rendah. Dengan wilayah yang sangat luas, Unnes bisa berpotensi untuk pengembangan dan pembangunan ruang terbuka olahraga untuk memfasilitasi para civitas akademika dalam melakukan aktivitas olahra-ga aolahra-gar dapat memenuhi standar ruang terbuka Index Open Space Sport (0,826-0) =0,236 (3,5-0)

(6)

yang ditetapkan oleh Komite Olympiade yaitu 3,5 per orang.

Selanjutnya berdasarkan pengamatan peneliti bentuk aktivitas olahraga yang menjadi pilihan civitas akademik adalah seperti jogging untuk laki-laki dan perempuan, aktivitas jalan untuk laki-laki dan perempuan, aktivitas berse-peda untuk laki-laki dan perempuan, sepatu roda untuk laki-laki dan perempuan, skateboard un-tuk laki-laki, sepak bola unun-tuk laki-laki, bola voli untuk laki-laki dan perempuan, beladiri (pencak silat) untuk laki-laki dan perempuan, bulutangkis untuk mahasiswa laki-laki dan perempuan, dan tonnis untuk laki-laki.

Para civitas akademika dalam melakukan aktivitas olahraga di Unnes ini biasa dilakukan secara kelompok dan individu. Kelompok bisa bersama komunitas, teman dan koleka, terdapat nilai kesenangan, kegembiraan terpancar dalam raut wajah, karena harapan tetap sehat, bugar dan rasa aman serta nyaman melakukan aktivitas olahraga selalu tergiang hingga tetap semangat.

Pembahasan yang dapat dikaji dan disam-paikan berdasarkan dari hasil penelitian di atas adalah bahwa Unnes masih perlu untuk men-gembangkan pembangunan ruang terbuka olah-raga mengingat potensi luas wilayah yang masih cukup luas.

Namun, sejauh ini langkah Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang mempunyai visi menjadi Universitas berwawasan konservasi dan bereputasi internasional sudah cukup baik untuk tata pengelolaan ruangnya dan pelestarian ling-kungannya, dimana pada setiap area ruang yang ada di sekitarnya terdapat ruang-ruang terbu-ka, tata pengelolaan ruang dan pelestarian ling-kungan yang cukup baik membuat ruang-ruang terbuka di sekitar area kampus Unnes Sekaran, Gunungpati menjadi mayoritas sebagai pusat ak-tivitas jasmani yang cukupnya nyaman dan baik bagi publik di hari libur saat pagi dan sore hari untuk mengisi waktu luangnya terutama bagi ci-vitas akademika Unnes seperti mahasiswa, dosen dan tendik/karyawan yang telah selesai melaku-kan rutinitas di jam kerja maupun perkuliahan.

Gagasan Unnes dalam mewujudkan kebi-jakan bagi para civitas akademika untuk mem-budayakan gerak berolahraga saat ini dengan adanya jogging track yang bisa digunakan den-gan berjalan kaki atau bersepeda, lapanden-gan ton-nis serta menciptakan tata ruang terbuka yang sesuai dengan konstitusi Unnes, semua kebijakan tersebut dibuat demi mewujudkan konservasi lingkungan dan konservasi fisik. Dengan meman-faatkan prasarana olahraga disela kesibukannya para civitas akademika Unnes bisa tetap sehat dan bugar dan dampak yang diperoleh adalah ki-nerja serta aktivitas civitas akademika yang akan semakin efektif, terkontrol dan optimal, sehingga mampu mempertahankan optimalisasi langkah

Unnes sebagai Universitas berwawasan konser-vasi dan bereputasi internasional.

Kebijakan Unnes tersebut disambut den-gan tanggapan positif oleh para civitas akademi-ka akademi-karena dengan fasilitasi Unnes tersebut selu-ruh civitas akademika yang mayoritas bertempat tinggal di sekitar kampus Unnes dapat menyalur-kan aktivitas olahraga dengan mudah.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fah-mi, Bagus, dan Putri (2016) mengenai studi moti-vasi mahasiswa terhadap aktivitas olahraga pada sore hari di sekitar area Taman Sutera Universi-tas Negeri Semarang menunjukan bahwa hasil penelitian yang dihimpun menggunakan kuesio-ner terhadap 150 orang mahasiswa yang sedang melakukan aktivitas olahraga pada sore hari di sekitar area Taman Sutera Unnes 87,61% motiva-sinya karena kebutuhan rasa aman saat melaku-kan olahraga, kebutuhan rasa aman ini ditandai bahwa di sekitar area Taman Sutera Unnes untuk melakukan aktivitas olahraga tempatnya aman karena adanya partisipasi pihak yang berwajib, lokasinya dekat, cuacanya sejuk, dan suasana yang rindang.

Potensi lingkungan di Unnes yang mem-berikan nuansa sehat dari ketersediaan O2 (oksi-gen), sinar matahari, lingkungan yang hijau dan bersih, membuat para civitas akademika termoti-vasi untuk melakukan aktivitas olahraga agar da-pat mempertahankan kondisi fisiknya, sekaligus menjaga konsistensi mental dan sosialnya.

Namun walaupun demikian keadaan tata ruang terbuka yang ada di Unnes pengelolaan-nya sudah cukup baik, pada tahun 2017 yang me-rupakan tahun reputasi bagi Universitas Negeri Semarang (Unnes), untuk mengawali tahun ini menurut Rektor Unnes masih sangat diperlukan penataan kembali sarana dan prasarana di selu-ruh lingkungan kampus Unnes (Sumber: http:// unnes.ac.id/ berita/rektor-mengawali-tahun-re-putasi-perlu-penataan-lingkungan-kampus.html. Diakses pada tanggal 25 Febuari 2017).

Hal tersebut juga ditegaskan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Fahmi, Bagus, dan Putri (2016), bahwa berdasarkan wawancara dengan beberapa responden sebagian responden menyampaikan potensi lingkungan yang diakses untuk aktivitas olahraga pada sore hari di sekitar area Taman Sutera Unnes menurut responden area terbukanya masih kurang luas dan belum ada Ruang Terbuka Olahraga (RTO) yang mem-punyai fasilitas khusus olahraga yang menjadi pilihan.

Menurut Agus Kristiyanto (2012: p.189) korelasi antara ruang terbuka publik dengan ak-tivitas olahraga di masyarakat adalah secara tim-bal tim-balik dan saling memperkuat. Bisa diartikan bahwa tersedianya ruang terbuka publik dapat memicu motivasi berolahraga bagi masyarakat, sebaliknya antusiasme masyarakat yang tinggi

(7)

untuk beraktivitas olahraga akan melahirkan kre-ativitas dalam pemanfaatan ruang terbuka.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pemba-hasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan tinjauan dari SDI (Sport Develop-ment Index) ketersediaan ruang terbuka olahraga di Unnes masih dalam kategori rendah. Dengan wilayah yang sangat luas, Unnes bisa berpotensi untuk pengembangan dan pembangunan ruang terbuka olahraga untuk memfasilitasi para civitas akademika dalam melakukan aktivitas olahra-ga aolahra-gar dapat memenuhi standar ruang terbuka yang ditetapkan oleh Komite Olympiade yaitu 3,5 per orang.

Namun demikian apabila akses ruang untuk berolahraga berkurang hendaknya para civitas akademika baik di Unnes maupun di se-luruh perguruan tinggi harus dapat mengambil tindakan alernatif untuk dapat berolahraga. Ka-rena berolahraga dapat menstabilkan kebugaran tubuh.

Pola kerja civitas akademika yang stabil di perguruan tinggi mempunyai peran yang pen-ting dalam mewujudkan visi dan misi yang telah dibuat. Dengan pengelolaan pola kerja di setiap perguruan tinggi yang semakin efektif, dimana di setiap elemenya mempunyai peran masing-ma-sing, baik yang memimpin dan yang dipimpin. Oleh sebab itu situasi ini membutuhkan dosen dan karyawan yang tangguh, sehat dan bugar dalam bekerja untuk selalu mengembangkan setiap perguruan tinggi, dengan memanfaatkan keterampilan dan pengetahuannya, dengan ritme kerja yang tinggi, dipandu dengan karakter baik dan wawasan yang luas. Maka para sumber daya manusia di perguruan tinggi harus memiliki kon-disi fisik yang sehat dan bugar.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulaziz, M. F., Dharmawan, D. B., & Putri, D. T.

(2016). Motivasi Mahasiswa terhadap Aktivi-tas Olahraga pada Sore Hari di Sekitar Area Taman Sutera Universitas Negeri Semarang. Journal of Physical Education Health and Sport, 3(2).

Agus Kristiyanto. 2012. Pembangunan Olahraga un-tuk Kesejahteraan Rakyat dan Kejayaan Bang-sa. Yuma Pressindo.

Ali Maksum, et all. 2004. Pengkajian Sport Develop-ment Index (SDI), Proyek Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Olahraga Dirjen Olah-raga Depdiknas dan Pusat Studi OlahOlah-raga lem-baga Penelitian Universitas Surabaya : Jakarta. Diego Satriawan. 2015. Survei Minat Masyarakat Ter-hadap Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Sebagai Tempat Berolahraga Di Kota Salatiga Tahun 2013. Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations. Vol. 4, No. 3, pp. 1666-1672. From: https://journal.unnes. ac.id/sju/index.php/peshr/article/view/4674 http://unnes.ac.id/berita/rektor-mengawali-tahun-reputasi-perlu-penataan-lingkungan-kampus/ accessed 21.05. 25/02/2017

Laporan data dosen, tendik, dan mahasiswa tahun 2016/diakses melalui laman http://data. unnes.ac.id/ accessed 19.30. 23/02/2017) Moch Fahmi Abdulaziz, Dhimas Bagus Dharmawan,

Dwi Tiga Putri. (2016). Motivasi Mahasiswa Terhadap Aktivitas Olahraga pada Sore Hari di Sekitar Area Taman Sutera Universitas Neg-eri Semarang. Journal of Physical Education, Health and Sport. Vol. 3, No. 2. pp. 113 - 120. From: https://journal.unnes.ac.id/nju/index. php/jpehs/article/view/7594

Ristanto, B. A. (2014). SURVEI MOTIVASI MA-SYARAKAT BERAKTIVITAS GERAK OLAHRAGA MENYONGSONG KEBI-JAKAN CAR FREE DAY. ACTIVE: Journal of Physical Education, Sport, Health and Rec-reation, 3(6).

The International Charter Of Physical Education and Sport. Accessed on http://www.unesco.org/ education/nfsunesco/pdf/SPORT_E.PDF/ diunduh pada 09/02 /2017. 11.58

Toho Cholik Mutohir. (2011). Dimensi Pedagogi Olah-raga. Wineka Media. Malang

Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum. (2007). Sport Development Index. Jakarta : PT. Indeks

Gambar 1. Aktivitas Olahraga yang di Lakukan Oleh Civitas Akademika di Kawasan Ruang Terbuka Olahraga

Gambar

Tabel 1. Norma indeks pembangunan olahraga Angka Indeks Norma/Kategori
Tabel 3. Data Jumlah Populasi Civitas Akademika di  Unnes
Gambar 1. Aktivitas Olahraga yang di Lakukan Oleh Civitas Akademika di Kawasan Ruang Terbuka Olahraga  di Unnes

Referensi

Dokumen terkait

NEGERI DEWAN RAKYAT KOD DUN NAMA KAWASAN NAMA CALON PARTI BIL UNDI NEGERI SEMBILAN P.128 SEREMBAN N.10 NILAI S.. NEGERI DEWAN RAKYAT KOD DUN NAMA KAWASAN NAMA CALON PARTI

Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PPNS adalah Pegawai Negeri Sipil tertentu sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum

Ditambah lagi dengan surat Leonhard yang mengatakan bahwa dia tidak bisa bersama Klara karena Klara adalah saudara dari seorang pencuri, dan itu akan merusak reputasinya

Spektrum infra merah suatu molekul poliatom sangat rumit untuk dianalisis, setiap absorbsi gugus fungsional suatu molekul tampak pada daerah yang agak spesifik

Kriteria pengetahuan agama akan diambil dari nilai rata-rata dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang mencakup pelajaran-pelajaran materi khas pesantren. 1)

Tradisi yang telah dijalankan oleh masyarakat Kecamatan Wonosalam selama 3 tahun ini memiliki makna untuk mengucap rasa syukur atas panen raya buah durian, selain itu

Unit-unit Pusat dan Kantor Wilayah mengirimkan nama-nama calon peserta dan persyaratannya kepada panitia ujian penyesuaian ijazah dalam hal ini adalah Bagian

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RS.H Adam Malik, RSUD. Pirngadi dan beberapa RS swasta di Medan selama kurun waktu April 2002 sampai dengan Februari 2003 didapatkan