• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA UNTUK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN IMAM SYUHODO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA UNTUK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN IMAM SYUHODO"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA UNTUK SANTRI

DI PONDOK PESANTREN MODERN IMAM SYUHODO

Naskah Publikasi

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika

Disusun Oleh :

Mutsani Kusumaningrum Hernawan Sulistyanto, S.T,.M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA UNTUK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN IMAM SYUHODO

Mutsani Kusumaningrum, Hernawan Sulistyanto Jurusan Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika

Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: mutsani.kn@gmail.com

ABSTRAKSI

Mendapatkan penerima beasiswa yang tepat dan tidak salah sasaran adalah tujuan diadakan program beasiswa. Namun proses yang mampu menangani proses seleksi dan belum ada aturan baku yang mengatur tentang penerima beasiswa menyebabkan hasil yang didapat kurang sesuai dengan yang diharapkan. Sistem Pengambil Keputusan penerima beasiswa untuk santri dibuat untuk membantu pengelola di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo untuk mengetahui santri mana yang tepat untuk mendapat kan rekomendasi beasiswa.

Sistem pengambil keputusan penerima beasiswa menggunakan pengembangan konsep dasar dari Analytical Hierarchy Process (AHP) yang akan digunakan sebagai teori dasar untuk melakukan perhitungan pembobotan dari tiap kriteria yang digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan beasiswa di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo. Sistem dibuat dengan bahasa PHP dan basis data MySQL.

Sistem berhasil dibangun dan diujikan di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo dari pihak pengelola dan santri menyatakan dari segi kelengkapan 70% sudah sesuai dan dari segi tampilan, manfaat dan tujuan 80% sesuai dengan kebutuhan. Hal ini menunjukkan sistem dapat memenuhi kebutuhan calon pengguna sistem pengambil keputusan.

(6)

Pendahuluan

Pendidikan merupakan aspek yang wajib didapatkan oleh setiap individu. Termasuk didalamnya pendidikan formal dan non formal. Namun, pada kenyataannya tidak setiap orang mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal karena permasalahan ekonomi. Beasiswa yaitu pemberian bantuan keuangan kepada seseorang yang dimaksudkan untuk kelangsungan pendidikannya.

Proses seleksi penerima adalah ujung tombak dan tahap paling penting yang membutuhkan ketelitian supaya tidak salah sasaran. Proses seleksi beasiswa di Ponpes Modern Imam Syuhodo masih dilakukan secara manual dan belum mampu menghasilkan penerima yang cocok dan tepat. Kurangnya nilai pembobotan pada kriteria yang digunakan sebagai syarat penerima mengakibatkan hasil seleksi tidak memenuhi kriteria persyaratan yang ada di Ponpes Modern Imam Syuhodo.

Sistem pengambil keputusan penerima beasiswa dirasa perlu untuk dirancang guna meningkatkan kualitas keputusan sebagai solusi dari sistem lama yang masih terdapat kelemahan didalamnya diantaranya pengolahan data yang memakan waktu lama serta kurang akurat.

Tinjauan Pustaka

Wibowo, dkk (2009) dalam penelitiannya menjelaskan untuk menentukan penerima beasiswa berdasarkan kriteria dan bobot yang telah ditentukan, semakin banyak sampel yang dimiliki maka akan semakin naik tingkat validitasnya. Dan hasil yang didapat adalah alternatif terbaik dari yang alternatif yang ada.

Metode Penelitian

1. Analisis Kebutuhan Hardware

Analisis kebutuhan yang berupa spesifikasi komputer yang digunakan untuk membuat sistem yaitu :

2. Analisis Kebutuhan Software

Analisis kebutuhan yang meliputi program aplikasi yang dipakai untuk membangun sistem, diantaranya :

a. Notepad++.

Notepad++ adalah sebuah perangkat lunak bebas untuk menyunting teks dan berbagai macam bahasa pemrograman. Salah satunya adalah HTML code. Notepad++ juga sudah memiliki kemampuan untuk mengedit kode Javascript, XML, dan dokumen teks lain secara langsung.

(7)

b. Adobe Photoshop

Adobe Photoshop adalah perangkat lunak pengolah citra yang sudah cukup populer. Kegunaan dari software diantaranya mendesain gambar, mengedit image grafis, dan mengolah foto digital. Program Adobe Photoshop banyak digunakan oleh pengguna komputer dibidang komputer grafis dan pengembang web.

c. Appserve

Appserve merupakan aplikasi web server, didalamnya terdapat apache sebagai web server, dan phpmyadmin untuk mengolah basis data MySQL.

d. Google chrome

Google Chrome adalah web browser yang digunakan untuk menampilkan konten website baik dalam bentuk html maupun php.

3. Metode Pengambilan Keputusan Metode Penilaian kelayakan penerima rekomendasi sebagai berikut:

a) Pengetahuan umum

Kriteria pengetahuan umum akan diambil dari nilai rata-rata dari mata pelajaran umum yaitu selain pendidikan agama islam. Kriteria pengetahuan umum dibagi menjadi 2, yakni ≤69 dan ≥70.

1) Nilai rata-rata ≥70 (bobot = 4) Nilai rata-rata ≥70 mempunyai bobot tertinggi karena santri dengan nilai rata-rata tinggi atau berprestasi lebih

diutamakan daripada yang memiliki nilai rata-rata rendah.

2) Nilai rata-rata ≤69 ( bobot= 1) Kriteria nilai rata-rata mempunyai nilai yang rendah karena santri tidak berprestasi tidak akan terpilih kecuali jika mempunyai nilai lebih banyak pada kriteria peghasilan orang tua rendah atau baban pembiayaan banyak.

b) Pengetahuan agama

Kriteria pengetahuan agama akan diambil dari nilai rata-rata dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang mencakup pelajaran-pelajaran materi khas pesantren. Kriteria pengetahuan umum dibagi menjadi 2, yakni ≤74 dan ≥75.

1) Nilai rata-rata ≥75 (bobot = 4) Nilai rata-rata ≥75 mempunyai bobot tertinggi karena santri dengan nilai rata-rata tinggi atau berprestasi lebih diutamakan daripada yang memiliki nilai rata-rata rendah.

2) Nilai rata-rata ≤74 ( bobot= 1) Kriteria nilai rata-rata mempunyai nilai yang rendah karena santri tidak berprestasi tidak akan terpilih kecuali jika mempunyai nilai lebih banyak pada kriteria peghasilan orang tua rendah atau baban pembiayaan banyak.

c) Penghasilan orang tua

Kriteria penghasilan orang tua dibagi menjadi 3 range, yakni penghasilan

(8)

dibawah 1 juta rupiah per bulan, antara 1-2 juta rupiah per bulan, dan diatas 2 juta rupiah per bulan.

1) Penghasilan ≤1 juta rupiah (bobot = 4)

Penghasilan ≤1 juta rupiah mempunyai bobot tertinggi karena santri tidak mampu dengan penghasilan orang tua rendah lebih layak mendapatkan beasiswa.

2) 1 juta ˂ Penghasilan ≤ 2 juta (bobot =2)

Penghasilan orang tua cukupan mendapat nilai tengah karena santri yang memiliki orang tua berpenghasilan tengah yang masih memiliki beban pembiayaan banyak juga layak mendapatkan beasiswa. 3) Penghasilan ≥ 2 juta perbulan

(bobot = 0)

Penghasilan orang tua diatas 2 juta rupiah per bulan mendapat nilai terendah karena sedikit dari orang tua yang merasa keberatan untuk membayar uang pendidikan, sehingga sub kriteria penghasilan tinggi tidak disarankan untuk dipilih menjadi penerima beasiswa.

d) Jumlah beban pembiayaan

Kriteria jumlah beban pembiayaan dibagi menjadi 3 range, yakni jumlah ≤ 2, jumlah 3-5, dan jumlah ≥6.

1) Jumlah beban ≥6 orang (bobot = 4)

Sub kriteria jumlah beban ≥6 orang mempunyai bobot tertinggi karena santri yang mempunyai saudara-saudara yang sebagian besar masih duduk dibangku sekolah lebih layak mendapatkan beasiswa.

2) Jumlah beban 3-5 orang (bobot = 2)

Jumlah beban pembiayaan antara 3-5 orang mendapat nilai tengah karena santri yang memiliki saudara kandung berjumlah cukup banyak yang harus dibiayai orang tuanya cukup layak mendapatkan beasiswa.

3) Jumlah beban ≤ 2 orang (bobot = 0)

Jumlah beban pembiayaan ≤ 2 mendapat nilai terendah karena sedikit orang tua yang merasa keberatan untuk membayar uang pendidikan, sehingga sub kriteria jumlah beban biaya sedikit tidak disarankan untuk dipilih menjadi penerima beasiswa. e) Akhlaq

Kriteria akhlaq akan dibagi menjadi 2 sub kriteria, yakni baik dan kurang baik. Penilaian berdasarkan dari data pelanggaran yang dilakukan santri. Santri yang berakhlaq baik memiliki bobot = 4 atau bobot tertinggi. Sedangkan santri berakhlaq kurang mendapat bobot terendah yaitu 0.

(9)

f) Keaktifan dalam organisasi

Kriteria keaktifan dalam organisasi akan dibagi menjadi 2 range, yakni aktif dan tidak aktif. Santri yang aktif dalam organisasi memiliki bobot = 4 atau bobot tertinggi. Sedangkan santri tidak aktif mendapat bobot terendah yaitu 0.

g) Pernah mendapat beasiswa lain

Kriteria pernah mendapat beasiswa lain dibagi menjadi 2 sub kriteria yaitu pernah dan tidak pernah. Sub kriteria tidak pernah mendapat beasiswa lain mendapat bobot tertinggi yaitu 4. Santri yang sudah atau sedang menerima beasiswa lain mendapat bobot terendah yaitu 0.

h) Kelas

Kriteria kelas dibagi menjadi 3 sub kriteria yaitu santri yang duduk di tahun awal, tahun pertengahan dan tahun akhir.

1) Tahun ˂ 2 (bobot = 0)

Santri yang berada pada tahun pertama mendapat bobot terendah karena tahun pertama merupakan masa penjajagan untuk mengetahui kualitas santri dan sebagian besar santri keluar adalah pada tahun pertama sehingga tidak disarankan untuk mendapat beasiswa.

2) Tahun 2-5 (bobot = 4)

Santri yang berada di tahun ke-2 sampai ke-5 mendapat bobit tertinggi karena diharapkan dengan beasiswa

dapat meningkatkan semangat belajar dan aktif dalam organisasi.

3) Tahun 6 (bobot = 2)

Santri pada tahun akhir mempunyai bobot tengah karena masih memiliki beban biaya untuk ujian akhir sedangkan sudah tidak dapat aktif dalam organisasikarena harus konsentrasi pada ujian akhir, sehingga cukup layak untuk mendapatkan beasiswa.

Setiap sub kriteria memiliki nilai bobot, untuk bisa mendapatkan hasil semua kriteria harus diberi nilai dengan cara menjawab pertanyaan, setelah itu nilai dari masing masing kriteria akan dijumlahkan dan didapatkan hasil. Total nilai yang didapatkan jika semua kriteria penilaian terpenuhi adalah 32, namun dalam sistem pengambil keputusan ini telah ditentukan batas mendapatkan rekomendasi adalah total nilai lebih dari atau sama dengan 30 (tiga puluh) jika hasil penjumlahan mencapai 30 maka mendapat rekomendasi namun jika kurang dari 30 maka tidak dapat rekomendasi.

Hasil dan Pembahasan

Tahap pengujian adalah tahap yang sangat penting untuk dilakukan. Hal ini digunakan untuk memeriksa dan memastikan bahwa sistem yang dibangun sudah berjalan dengan baik dan sesuai

(10)

dengan kriteria yang telah ditetapkan pada perancangan sistem. Form login akan muncul pada saat aplikasi dijalankan pertama kali.

Jika login berhasil maka akan tampil halaman utama. Tampilan halaman utama jika belum login.

Untuk dapat menggunakan sistem santri harus didaftarkan oleh admin untuk bisa login. Setelah login maka santri harus mengisi beberapa form.

Kriteria yang diisikan akan dijumlahkan bobotnya dan jika mencapai nilai 30 maka santri akan mendapatkan rekomendasi beasiswa, namun jika tidak mencapai maka tidak dapat rekomendasi.

Laporan dari pendaftar juga dapat dicetak.

(11)

Analisis dan Pembahasan

Pengembangan Aplikasi Sistem Pengambil Keputusan Penerima Beasiswa di Pondok Pesantren Imam Syuhodo telah diuji menggunakan kuisioner dan mendapatkan perolehan suara seperti digambarkan pada grafik.

Berdasarkan dari pernyataan dari pengelola Pondok Pesantren Imam Syuhodo dan Santri Pondok Pesantren Imam Syuhodo dapat disimpulkn bahwa sistem pengambil keputusan mudah

digunakan dan dipelajari, punya tampilan menarik, membantu mengambil keputusan, menu cukup jelas, membantu pengolahan data, dan telah berjalan dengan lancar dan baik. Ini ditunjukkan oleh presentasi tertinggi pada kedua grafik hasil responden pengelola Pondok Pesantren Imam Syuhodo dan Santri Pondok Pesantren Imam Syuhodo pada gambar 5 dan 6 dengan presentase lebih dari 80 %. Presentase terendah pada perbandingan kedua responden terletak pada menu yang cukup lengkap, walaupun presentase paling rendah diantara yang lainnya tetapi kedua responden setuju bahwa sistem ini memiliki menu yang cukup lengkap ditunjukkan dengan presentase diatas 70%.

Kesimpulan

Dari hasil pengujian Pengembangan Aplikasi Sistem Pengambil Keputusan Penerima Beasiswa di Ponpes Imam Syuhodo menggunakan metode AHP, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem ini mampu memberikan pertimbangan kepada pengelola untuk menentukan prioritas terpilih dari seleksi beasiswa berdasarkan persepsi pengelola. Sehingga dapat membantu proses seleksi beasiswa.

(12)

Daftar Pustaka

1. Amborowati, Armadyah, 2011. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilian Karyawan Berprestasi Berdasarkan Kinerja (Studi Kasus Pada Stmik AmikomYogyakarta)”http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1667/1449 . Diakses tanggal 2 Oktober 2013 pukul 10:30.

2. Hamzah, dkk 2010.”Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Dosen Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus: Universitas RespatiYogyakarta)”.http://repository.upnyk.ac.id/424/1/E10_SISTEM_PENDUKUNG

_KEPUTUSAN_PENILAIAN_KINERJA_DOSEN_DENGAN_METODE_BALANCED_ SCORECARD.pdf. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2013 pukul 11.50.

3. Jumadi. “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN SISWA

PENERIMA BEASISWA”. http:// jumadi.files.wordpress.com/2011/06/spk-dss-beasiswa.doc. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2013 pukul 06.30.

4. Kirom, Dali Nuzul dkk.2012.Sistem Informasi Manajemen Beasiswa ITS Berbasis Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Analytical Hierarchy Process. Jurnal

Teknik ITS, ISSN: 2301-9271.

5. Salengke, 2011. “DRAF BUKU AJAR MATAKULIAH EKONOMI TEKNIK. http://www.unhas.ac.id/lkpp/tani/Bahan%20Ajar%20Salengke.pdf . diaksespada tanggal 2 Oktober 2013 pukul 13.15.

6. Sunarto, 2011. “Sistem Pendukung Keptusan pemilihan Handphone Metode Analytical Hierarchy Process berbasis PHP”. http://repo.eepis-its.edu/229/1/740603020. Diakses tanggal 3 Oktober 2013 pukul 05:25.

7. Wibowo, dkk, 2009. “Sistem Pendukung Keputusan Untuk menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI menggunakan FMADM (Studi kasus: Mahasiswa Fakultas

Teknlogi Industri Universitas Islam Indonesia)”.

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1073/998. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2013 pukul 05:20.

(13)

BIODATA PENULIS

Nama : Mutsani Kusumaningrum

NIM : L200100007

TTL : Sukoharjo, 7 Juli 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : S1

Jurusan/Fakultas : Teknik Informatika/ Komunikasi dan Informatika Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Alamat Rumah : Wonorejo RT 04 RW 02 Polokarto Sukoharjo Jawa Tengah

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini menunjukkan dari keempat faktor risiko yang diteliti yaitu usia, kebiasaan merokok, higiene personal dan lama perawatan praoperatif tidak

PedsQL Generic Core Scales assessment showed significant differences in physical segment of QoL (P < 0.05) in children age 13-18 years, while there were no significant

Penelitian ini ingin menguji pengaruh kualitas audit yang diproksikan dengan spesialisasi industri KAP terhadap manajemen laba transaksi real dalam bentuk pengakuan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dengan media audio visual dapat meningkatkan

PRINSIP KESANTUNAN DIALOG BERDASARKAN MAXIM LEECH DALAM KUMPULAN NASKAH DRAMA GENG TOILET KARYA SOSIAWAN LEAK SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR TEKS DRAMA DI

[r]

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan, penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan minat dan

Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.. Field guide for fishery purposes: The marine fishery resources