• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Skripsi

Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh: Rosyid Ridlo NIM : A11300936

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Gombong, Juni 2017

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun Oleh: Rosyid Ridlo NIM : A11300936

Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.

Pembimbing I Pembimbing II

(Isma Yuniar, M.Kep) (Sarwono, S.KM, M.Kes)

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun Oleh: Rosyid Ridlo NIM : A11300936

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 16 Juni 2017

Susunan Dewan Penguji:

1. Marsito, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom (Penguji I) ...

2. Isma Yuniar, M.Kep (Penguji II) ...

3. Sarwono, S.KM, M.Kes (Penguji III) ...

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Hubungan dukungan sosial perawat dengan mekanisme koping keluarga pasien thalassemia di Bangsal Melati RSUD DR. Soedirman Kebumen”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

3. Sarwono, S.KM, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Gombong, Juni 2017

(6)

vi PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, Juni 2017

Rosyid Ridlo1) Isma Yuniar2) Sarwono3)

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

ABSTRAK

Latar Belakang : Merawat anak dalam kondisi sakit merupakan pengalaman yang menantang. Orangtua mempunyai kewajiban yang luar biasa untuk melakukan yang terbaik buat anak. Dalam masa krisis tersebut dukungan sosial perawat dalam hal komunikasi antara perawat dan orangtua menjadi hal yang penting dalam perawatan. Dukungan sosial perawat akan sangat membantu keluarga pasien untuk melakukan penyesuaian atau perilaku koping yang positif.pemahaman orangtua mengenai kompleksitas diagnosis dan kondisi anak dapat menjadi mekanisme koping dalam mengurangi kecemasan. Studi pendahuluan di RSUD Dr. Soedirman Kebumen pada 5 keluarga pasien Thalassemia menunjukan 3 orang (60%) menyatakan dukungan sosial dalam bentuk motivasi, 2 orang (40%) menyatakan dukungan sosial dalam bentuk informasi. Sedangkan mekanisme koping keluarga dari kelima (100%) menyebutkan lebih bersifat kepasrahan terhadap kondisi anaknya.

Tujuan : Mengetahui hubungan dukungan sosial perawat dengan mekanisme koping keluarga pasien Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Hasil : Sebagian besar responden (72.0%) di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen memiliki dukungan sosial perawat kategori baik. Sebagian besar responden (54.0%) di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen memiliki mekanisme koping kategori baik.

Kesimpulan : Ada hubungan dukungan sosial perawat dengan mekanisme koping keluarga pasien Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0.490 dengan nilai p=0,000 (<0,05).

(7)

vii S1 PROGRAM OF NURSING DEPT

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Mini thesis, June 2017

Rosyid Ridlo1) Isma Yuniar2) Sarwono3)

THE RELATIONSHIP BETWEEN NURSE SOCIAL SUPPORT ANDCOPING MECHANISM OF THE FAMILY OF THALASSEMIA

PATIENT IN MELATI WARD OF DR. SOEDIRMAN HOSPITAL KEBUMEN

ABSTRACT

Background :Caring for sick children is a challenging experience. Parents have a greatresposibility to do the best for their children. The social support of a nurse in terms of communication between nurses and parents becomes an important point in the treatment. Nurse social support will greatly help the patient’s family to make positive adjustments or coping behaviors. Parental understanding of the complexity of the diagnosis and the condition of the child can be a coping mechanism in reducing anxiety. Based on the previous study of Dr. Soedirman Hospital in Kebumen on 5 families of thalassemia patients,there were 3 persons (60%) expressed social support in the form of motivation, 2 persons (40%) expressed social support in the form of information. The fifth family coping mechanism (100%) mentions more resignation to the condition of their children. Objective:To know the relationship between social support of a nurse andcoping mechanism of the family of Thalassemia patients in Melati ward in Dr. Soedirman Hospital of Kebumen.

Metode: This study uses correlational method with cross sectional approach. The sample is 50 families of Thalassemia patients taken by total sampling. Data were analyzed using descriptive and the correlative analysis was done by using Kendal Tau test.

Result:Most of respondents (72.0%) in Melati ward of Dr. Soedirman Hospital in Kebumen have good nurse social support. Most respondents (54.0%) in Melati ward of Dr.Soedirman Hospital in Kebumen havea good category of coping mechanism.

Conclusion: There is a relationship between nurse social support and the coping mechanism of fmily of Thalassemia patients in Melati ward ofDr. Soedirman Hospital in Kebumen with a correlation coefficient (r) of 0,490 having p=0,000 (<0,05).

(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

5. Koping Keluarga dengan Anak yang Menderita Penyakit Kronis (Thalassemia) ... 21

B. Kerangka Teori ... 24

C. Kerangka Konsep... 25

D. Hipotesis ... 25

(9)

ix

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 26

C. Variabel Penelitian ... 27

D. Definisi Operasional ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 29

F. Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 30

G. Teknik Pengumpulan Data ... 32

H. Etika Penelitian ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

B. Pembahasan ... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 41

A. Kesimpulan ... 41

B. Saran ... 41 DAFTAR PUSTAKA

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 28 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Sosial Perawat ... 30 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Mekanisme Koping Keluarga Pasien

Thalassemia. ... 30 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial Perawat Pada Keluarga

Pasien Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman

Kebumen ... 36 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Keluarga Pasien

Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen ... 36 Tabel 4.3. Hubungan Dukungan Sosial Perawat Dengan Mekanisme Koping

Keluarga Pasien Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr.

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

Lampiran 4. Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 5. Hasil Uji Statistik

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan kesehatan di zaman modern semakin hari semakin beragam. Berbagai jenis faktor seperti lingkungan, situasi dan kondisi saat ini sangat berpengaruh bagi mudahnya berbagai penyakit berbahaya mengintai. Suatu penyakit dapat menyerang siapa saja, baik laki-laki, perempuan, tua, muda, bahkan anak-anak sekalipun. Setiap orangtua mendambakan memiliki anak-anak yang sehat baik secara fisik dan psikis, mampu melewati tahapan perkembangan yang normal, bermain, dan menikmati setiap alur kehidupan yang lazimnya dijalani oleh anak-anak lainnya tetapi tidak semua orangtua dikaruniakan anak yang sehat, beberapa diantaranya merupakan penyakit-penyakit yang serius, seperti penyakit-penyakit kelainan darah Thalassemia (Kusumawardani, 2010).

National Academy of Sciences, terdapat lebih dari 100.000 bayi diseluruh dunia yang lahir dengan keadaan dan kondisi yang berat dari Thalassemia seperti, kulit pucat kekuningan, muka Thalassemia dan

sebagainya (Cooley’s Anemia Foundation, 2011). Di Indonesia, diperkirakan jumlah pembawa sifat Talasemia sekitar 5-6 persen dari jumlah populasi (Tamam, 2013). Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan (Riskesdas) 2015 menunjukkan, penderita thalasemia di Indonesia ada 7.029 kasus. Data ini meningkat dari tahun 2014 dengan 6.647 kasus. Jumlah kasus thalasemia memang meningkat, dari hasil pantauan di RSCM tahun 2016, ada 1.637 pasien thalasemia, bahkan pasien baru mencapai 50 sampai 60 pasien per tahunnya.

Sebagian besar orangtua yang mempunyai anak penderita Thalassemia merasakan beban yang berat baik beban moral maupun material. Hal ini disebabkan selain harus terus memonitor tumbuh kembang si anak, biaya yang dibutuhkan untuk transfusi darah juga tergolong mahal. Selain biaya yang menjadi masalah, yang menjadi persoalan lainnya adalah penyakit ini

(14)

2

adalah penyakit yang diidap seumur hidup, artinya penyakit ini merupakan penyakit yang tidak dapat sembuh. Tindakan medis yang dilakukan selama ini bukan menyembuhkan akan tetapi sebagai supportif dan bersifat sementara untuk mempertahankan hidup (Lanni, 2010).

Keluarga telah lama diketahui sebagai sumber utama pola perilaku sehat. Banyak studi yang telah menguji peran keluarga dalam berbagai perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, seperti aktivitas fisik, pola-pola nutrisi, dan penggunaan substansi, dimana masing-masing perilaku tersebut memiliki hubungan yang kuat dengan perkembangan dan pemeliharaan penyakit kronis sangat membutuhkan perhatian yang serius, komitmen dan perjuangan yang berat bagi anggota keluarga untuk merawatnya. Tidak semua anggota keluarga dapat menerima dan menyesuaikan diri dengan cepat. Keluarga mungkin akan merasa bersalah, marah, lelah dan stress menghadapi kondisi tersebut. Oleh karena itu, penyakit kronis yang diderita anak juga memberi dampak pada kehidupan keluarga dalam hal psikologis, ekonomi, emosi dan sosial sehingga membutuhkan penyesuaian (Musatto, 2012).

Keluarga yang merawat anak dalam kondisi sakit merupakan pengalaman yang menantang. Tanggung jawab perawatan meliputi tugas fisik dan medis yang kompleks, keuangan, advokasi pasien, pengambilan keputusan, dukungan emosial dan koordinasi perawatan (Cohen, 2009). Hal tersebut juga dipaparkan oleh Long el al. (2013) yang menyatakan kondisi kesehatan yang serius pada anak mempunyai pengaruh yang besar terhadap sistem keluarga, kondisi tersebut merupakan tantangan untuk seluruh anggota keluarga. Keluarga juga membutuhkan sumber daya yang lebih dalam hal keungan, fisik dan emosional.

(15)

3

mempunyai anak yang dirawat di rumah sakit mempunyai pengalaman kompleks yang melibatkan berbagai macam emosi. Orangtua juga berkeinginan untuk berpartisipasi dalam perawatan dan ingin tinggal bersama anak mereka (Lennox, 2009).

Menurut Seimun (2010) perubahan kesehatan pada anggota keluarga merupakan salah satu peristiwa kehidupan yang dapat menyebabkan stres. Stres adalah hubungan spesifik antara individu dengan lingkungan yang dinilai oleh individu sebagai tuntutan atau melebihi sumber dayanya dan membahayakan kesejahteraanya (Lazarus & Folkman, 2008). Anggota keluarga mengeluarkan banyak upaya untuk mendapatkan kembali keseimbangan dalam keluarga. Akan tetapi, jika upaya awal menyelesaikan masalah atau memenuhi tuntutan mengalami kegagalan, stres akan meningkat. Jika tidak ditemukan solusi untuk mengurangi stres, maka akan mencapai batasnya untuk berespon secara adaptif, mencapai suatu titik jenuh.

Dalam masa krisis tersebut dukungan sosial perawat dalam hal komunikasi antara perawat dan orangtua menjadi poin penting dalam perawatan. Pemahanan orangtua mengenai kompleksitas diagnosis dan kondisi anak dapat menjadi mekanisme koping dalam mengurangi kecemasan (Lennox, 2009). Kemampuan mekanisme koping dan adaptasi terhadap stres merupakan faktor penentu yang penting dalam kesejahteraan manusia. Individu dapat menanggulangi stres dengan menggunakan atau mengambil sumber koping baik sosial, interpersonal, dan intrapersonal (Suliswati, 2006).

(16)

4

Stres pada keluarga juga bisa dipengaruhi oleh dukungan sosial. Menurut Richard & Baum (2011) menyimpulkan bahwa dukungan sosial sebagai efek-efek penyangga atau dukungan sosial menahan efek-efek negatif dari stres terhadap kesehatan. Efek-efek utama dari dukungan sosial secara bersama berfungsi untuk kesejahteraan kesehatan. Secara lebih spesifik keberadaan dukungan sosial yang adekuat terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas, dan lebih mudah sembuh dari penyakit. Pengaruh positif dari dukungan sosial banyak ditemukan dalam kehidupan terhadap kejadian stres.

Sarason (2008) menambahkan bahwa dukungan sosial akan sangat membantu individu untuk melakukan penyesuaian atau perilaku koping yang positif serta pengembangan kepribadian dan dapat berfungsi sebagai penahan untuk mencegah dampak psikologis yang bersifat gangguan. Bentuk dukungan sosial yang diberikan oleh lingkungan sosial dapat berupa kesempatan untuk bercerita, meminta pertimbangan, bantuan nasehat, atau bahkan tempat untuk mengeluh. Selain itu lingkungan dapat memberikan dukungan sosialnya berupa perhatian emosional, bantuan instrumental, pemberian informasi, pemberian penghargaan atau bentuk penilaian kepada individu yang berupa penghargaan dari lingkungan sosialnya.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Bangsal Melati RSUD Kebumen bulan Oktober 2016, tercatat jumlah pasien Thalassemia yang melakukan transfusi darah rutin tiap bulan sejumlah 50 pasien. Hasil komunikasi terhadap 5 keluarga pasien Thalassemia menunjukkan 3 orang (6%) diantaranya menyatakan dukungan sosial yang dilakukan perawat dalam bentuk motivasi, 2 orang (4%) lainnya menyatakan dukungan perawat dalam bentuk informasi yang berkaitan dengan talasemia dan proses pengobatan yang harus dijalani sedangkan mekanisme koping keluarga kelimanya (10%) menyebutkan lebih bersifat kepasrahan terhadap kondisi yang dialami anak. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik

(17)

5

dengan mekanisme koping keluarga pasien Thalassemia di Bangsal Melati

RSUD Dr. Soedirman Kebumen”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan dukungan sosial perawat dengan mekanisme koping keluarga pasien Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen ?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan dukungan sosial perawat dengan mekanisme koping keluarga pasien Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui dukungan sosial perawat pada keluarga pasien Thalassemia di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen. b. Mengetahui mekanisme koping keluarga pasien Thalassemia di

Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain. 1. Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dalam ilmu keperawatan khususnya bidang keperawatan keluarga tentang mekanisme koping keluarga pasien Thalassemia.

2. Praktik Pelayanan Keperawatan

(18)

6

3. Penelitian Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang berharga bagi peneliti selanjutnya, dan sebagai data tambahan untuk memperkaya pengetahuan khususnya mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan anak yang menderita penyakit Thalassemia.

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian oleh Wahyuni (2011) dengan judul “Perbandingan Kualitas Hidup Anak Penderita Talasemia dengan Saudara Penderita Talasemia

yang Normal di RSUP Haji Adam Malik Medan”. Tujuan penelitian ini

guna menilai perbedaan kualitas hidup anak penderita Talasemia dibanding saudara penderita Talasemia yang normal. Metode penelitian menggunakan studi cross sectional. Besar sampel pada kelompok anak penderita Talasemia dan saudaranya yang normal masing-masing 59 anak, dibagi menjadi dua kelompok yakni: kelompok kasus dan kontrol. Hasil penilaian kualitas hidup yang diperoleh menunjukkan perbedaan yang bermakna antara anak penderita Talasemia dengan saudaranya yang normal dimana kualitas hidup anak penderita Talasemia terbukti lebih rendah dibanding saudaranya yang normal. Persamaan dengan penelitian ini adalah pada sasaran penelitian yaitu keluarga penderita thalasemia sedangkan perbedaannya pada tempat, waktu penelitian

2. Penelitian oleh Zaki (2012) dengan judul “Karakteristik Pasien Thalassemia Rawat Inap di RSUP H Adam Malik Medan dari Tahun 2009

sampai 2010”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik

(19)

7

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E.T. & McFarlane, J. (2006). Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktek. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anggoro, F. (2006). Hubungan antara Dukungan Sosial dan Kecenderungan Berfikir Positif dengan Daya Tahan Terhadap Stress pada Wanita Karier.

Surakarta : UMS

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Cohen, S. (2009). Social support measurement and interventions: Guide for health and social scientist. New York: Oxford University Press.

Eleftheriou, Androulla. (2011). About Thalassaemia. Nicosia, Cyprus.

Friedman, M. Marilyn.(2011). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC.

Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta: Salemba medika.

Hidayat. (2009). Model Konsep Dan Teori Keperawatan. Jakarta: EGC.

Herawani, N. (2009). Mekanisme Koping. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan UI.

Kusumawardhani, Endah. (2010). Waspada Penyakit Darah Mengintai Anda. Yogyakarta. Hanggar Kreator

Kuntjoro, S.Z. (2012). Dukungan sosial pada lansia. http://www.e-psikologi.com/epsi/lanjutusia_detail.asp?id=183

Latief A, (2011). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid ke-2. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI, Infomedika, Jakarta

Lanni. F. (2010). Heterogenitas Molekular Gen Globin –β di Indonesia: Kaitannya dengan pola Penyebaran Thalassemia –β dan Afinitas Genetik antarpopulasi di Indonesia. Disertasi Doktor Bidang Ilmu Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

(21)

Lennox, S.S. (2009). Hand Book For Communication & Problem Solving Skills Training/ A Cognitive Behavioral Approach. Brisebane: John Wiley & Sons. Inc.

Long, C. B. (2013). Keperawatan Kritis. Jakarta : EGC

Prayetni. (2009). Konsep Koping Dalam Pelayanan Keperawatan. Majalah Keperawatan Bina Sehat

Mu’tadin, Z. (2012). Remaja dan Strategi Koping, Jakarta. Tersedia di <http://www.e-psikologi.com/remaja/250402.htm>.

Mussatto, K. (2012). Adaptation of the child and family to life with a chronic illness. Cambridge University

Nasrul Effendy. (2010). Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Riwidikdo. (2007). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka.

Salvicion & Celis. (2009). Psikologi keluarga: Families psychology. Jakarta: Libri.

Sarafino, E.P. (2009). Health psychology: Biopsychosocial Interaction. United States of America: John Wiley & Sons.

Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Sudiharto.(2010). Asuhan Keperawatan keluarga dengan pendekatan keperawatan transkultural ; editor, Esty Whayuningsih – Jakarta : EGC

Sarason, I. G. (2008). Abnormal Psychology. New Jersey: Pentice Hall.

Stuart, G.W. dan S.J. Sundeen. (2008). Principle & Practices of Psychiatric Nursing. St.Louis Washington D.C: Mosby Company.

Suliswati, dkk., (2006). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV. Alfabeta: Bandung

(22)

Taylor, S.E. (2009). Health psychology. New York: McGraw Hill.

Yaish, H.M. (2010). Thalassemia. Department of Pediatries. Primary Childern’s

Medical Centre. University of Utah

Wahyuni (2011). Perbandingan Kualitas Hidup Anak Penderita Talasemia dengan Saudara Penderita Talasemia yang Normal di RSUP Haji Adam Malik Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

(23)

1

(24)

0

Hasil Uji Validitas Dukungan Sosial Perawat

Correlations

Total

Item1 Pearson Correlation .721(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 15

Item2 Pearson Correlation .935(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item3 Pearson Correlation .891(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item4 Pearson Correlation .578(*)

Sig. (2-tailed) .024

N 15

Item5 Pearson Correlation .810(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item6 Pearson Correlation .834(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item7 Pearson Correlation .578(*)

Sig. (2-tailed) .024

N 15

Item8 Pearson Correlation .743(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 15

Item9 Pearson Correlation .743(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 15

Item10 Pearson Correlation .694(**)

Sig. (2-tailed) .004

N 15

Item11 Pearson Correlation .935(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item12 Pearson Correlation .891(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item13 Pearson Correlation .847(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item14 Pearson Correlation .810(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item15 Pearson Correlation .832(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item16 Pearson Correlation .680(**)

Sig. (2-tailed) .005

N 15

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 15

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(25)

1

Hasil Uji Validitas Mekanisme Koping Keluarga Pasien Talasemia

Correlations

Total

Item1 Pearson Correlation .898(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item2 Pearson Correlation .576(*)

Sig. (2-tailed) .025

N 15

Item3 Pearson Correlation .751(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item4 Pearson Correlation .935(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item5 Pearson Correlation .716(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 15

Item6 Pearson Correlation .834(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item7 Pearson Correlation .884(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item8 Pearson Correlation .851(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item9 Pearson Correlation .583(*)

Sig. (2-tailed) .022

N 15

Item10 Pearson Correlation .917(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item11 Pearson Correlation .740(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 15

Item12 Pearson Correlation .865(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item13 Pearson Correlation .784(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item14 Pearson Correlation .935(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item15 Pearson Correlation .768(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item16 Pearson Correlation .865(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 15

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(26)

0

Hasil Uji Reliabilitas Mekanisme Koping Keluarga Pasien Talasemia

Reliability

Warni ngs

The space sav er method is used. That is, the cov ariance matrix is not calculated or used in the analy sis.

Case Processing Summary

(27)

1

Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Sosial Perawat Reliability

Warni ngs

The space sav er method is used. That is, the cov ariance matrix is not calculated or used in the analy sis.

Case Processing Summary

(28)

2

Dukungan Sosial Perawat Pada Keluarga Pasi en Talasemia

3 6.0 6.0 6.0

Mekanisme Koping Keluarga Pasien Talasemia

(29)

3

N Percent N Percent N Percent Valid Missing Total

Cases

(30)

4

N Minimum Maximum Mean St d. Dev iation

Nonparametric Correlations

(31)
(32)
(33)
(34)
(35)

9

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT DENGAN MEKANISME KOPING KELUARGA PASIEN THALASSEMIA DI BANGSAL MELATI

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN Kuesioner

2. Dukungan Sosial Perawat

Tanggapilah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut ini, dengan cara

memberi tanda “” pada kolom tanggapan pada kolom yang sudah disediakan

sesuai dengan keadaan anda.

No Pernyataan Tanggapan

Ya Tidak Dukungan Informasional

1 Perawat memberikan informasi tentang apa yang akan dilakukan kepada anak saya (tes, pengobatan, prosedur). 2 Perawat menjawab pertanyaan saya dengan baik

3 Perawat memberikan informasi tentang perubahan atau perbaikan kondisi anak saya

4 Jawaban perawat membuat saya tenang Dukungan Pengharapan

5 Perawat mendengarkan setiap perkataan saya dengan empati/ perhatian.

(36)

10

No Pernyataan Tanggapan

Ya Tidak 7 Ketika saya stres, takut, dan cemas, mereka memberikan

solusi untuk saya

8 Perawat mempercayai setiap perkataan saya Dukungan Nyata

9 Perawat menyediakan tempat untuk saya dapat mendampingi anak saya di rumah sakit.

10 Perawat mendampingi saya ketika dokter memberikan keterangan tentang anak saya

11 Perawat memfasilitasi saya untuk melakukan konseling dengan dokter yang mengobati anak saya.

12 Perawat menjadi sumber utama saya untuk bertanya tentang anak saya

Dukungan Emosional

13 Perawat menyertakan saya pada diskusi ketika akan mengambil keputusan tentang perawatan anak saya 14 Perawat membantu saya mengerti perilaku dan reaksi

anak saya

15 Perawat memperlihatkan perhatian kepada kesejahteraan saya (contoh: makan, tidur)

(37)

11

3. Mekanisme Koping Keluarga Pasien Thalassemia

Isilah kuesioner ini dengan memberi tanda () pada kolom yang sudah disediakan sesuai dengan keadaan anda.

Selalu (SL) : Dilakukan 5 - 7 x dalam seminggu Sering (SR) : Dilakukan 1- 4 x dalam seminggu Kadang-Kadang (KK) : Dilakukan 2- 2 x dalam seminggu Tidak pernah (TP) : Tidak pernah dilakukan

No Pernyataan SL SR KK TP

Koping Berfokus Pada Masalah (Problem focuses coping)

1 Saya merencanakan masa depan anak saya 2 Saya optimis menjalani hidup dengan anak

Thalassemia

3 Saya sabar dan menerima keadaan anak yang mengalami Thalassemia

4 Saya merasa lebih positif dengan memiliki anak Thalassemia

5 Saya berkonsultasi dengan dokter terkait anak yang mengalami Thalassemia 6 Saya mencari informasi terkait anak

Thalassemia

7 Saya tidak melampiaskan amarah kepada anak saya ketika terjadi masalah

kepada orang lain

8 Saya berkomunikasi dengan para keluarga yang memiliki anak Thalassemia guna berbagi informasi.

Koping Berfokus Pada Emosi (Emotion focused emotion)

(38)

12

10 Saya mencoba untuk melupakan masalah yang saya alami

11 Saya merasa masalah akan teratasi seiring dengan waktu berjalan

12 Saya mengangap masalah yang dialami mudah untuk di atasi

13 Saya mendekatkan diri pada tuhan sejak memiliki anak Thalassemia

14 Saya berharap tuhan akan memberikan solusi untuk masalah yang saya alami 15 Saya merasa menjadi pribadi yang lebih

baik walaupun mempunyai anak Thalassemia

(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................
Tabel  3.1 Definisi Operasional  .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti melakukan wawancara bermaksud untuk mengungkap data dan informasi dari sumber langsung yang sifat datanya berhubungan dengan makna-makna yang berada dibalik

Dalam tarif di perusahaan total semua biaya yang dikenakan jumlahnya lebih kecil sedangkan dalam teori biaya yang dikenakan dalam sebuah paket perjalanan wisata jumlahnya besar

Ridwan, Pengakuan dan Keabsaan Digital Signature dalam Perspektif Hukum Pembuktian, Jakarta, Rineka Cipta, 2002. Witso Keny, Internet Isu, Pustaka, Citra Aditama,

Select object to offset or &lt;exit&gt;:Pilih garis atas dari kotak sebelah bawah Specify point on side to offset: Klik bagian atas dari garis kotak sebelah atas Maka akan

Perkembangan kehidupan kelamin yang tidak wajar ini akan menimbulkan pengaruh pada anak laki-laki dan juga pada anak perempuan, bahkan pengaruh itu tidak hanya terjadi di masa

Hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti didapatkan sebagian besar responden pola pemberian ASInya masih dalam kategori cukup, yaitu 17 (42,5%) ibu menyusui, menyusui

Percobaan yang ttlah dilckukan dlmakendkan untnk meaqparoleh sedlklt gaabaran tentang adanya kentinRklnan kenalkan kadar Pb dalam air sent dari subyek yang sa- ring kontak

Aplikasi pembayaran ini meliputi dua aplikasi yaitu aplikasi kampus dan aplikasi bank, aplikasi kampus untuk menginputkan data yang harus dibayarkan oleh