• Tidak ada hasil yang ditemukan

REGULASI TURNAMEN PIALA PRESIDEN PASAL 1 NAMA TURNAMEN. Nama turnamen adalah PIALA PRESIDEN 2017 (Turnamen). PASAL 2 PENYELENGGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REGULASI TURNAMEN PIALA PRESIDEN PASAL 1 NAMA TURNAMEN. Nama turnamen adalah PIALA PRESIDEN 2017 (Turnamen). PASAL 2 PENYELENGGARA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PASAL 1

NAMA TURNAMEN

Nama turnamen adalah “PIALA PRESIDEN 2017” (Turnamen).

PASAL 2

PENYELENGGARA

1. Penyelenggara Turnamen adalah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia

(PSSI).

2. PSSI menetapkan kota penyelenggaraan Turnamen yaitu:

a. Soreang; b. Gianyar; c. Malang; d. Pamekasan; e. Sleman;

f. 2 kota yang akan ditetapkan sebelum babak perempatfinal

g. Semifinal (home-away); dan

h. Cibinong (babak final). PASAL 3

KLUB PESERTA

1. Klub peserta Turnamen sebagai berikut:

§ Semen Padang; § Sriwijaya FC; § PERSIB Bandung; § PERSIJA Jakarta; § PS TNI; § Madura United; § PERSELA Lamongan; § Bhayangkara FC; § Arema FC;

§ PERSEGRES Gresik United;

§ Bali United; § PERSIBA Balikpapan; § Mitra Kukar; § Pusamania Borneo FC; § Barito Putera; § PSM Makassar; § PERSERU Serui; § PERSIPURA Jayapura; § PSCS Cilacap; dan § PSS Sleman

(2)

2. Setiap klub peserta setuju dan menjamin untuk :

a. memahami dan mematuhi seluruh regulasi, kebijakan, keputusan, panduan, himbauan dan edaran yang dibuat oleh penyelenggara;

b. memahami dan mematuhi Laws of the Game 2016/17;

c. menghormati asas-asas fair play;

d. bertanding dan memainkan tim terkuat selama berlangsungnya Turnamen; e. bertanding di seluruh pertandingan sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan;

f. bertanggung jawab terhadap tingkah laku Pemain, Ofisial, personil, penonton serta setiap orang dalam tugasnya di pelaksanaan Turnamen;

g. menandatangani surat persetujuan keikutsertaan Turnamen. PASAL 4

JADWAL PERTANDINGAN

Jadwal Pertandingan dibuat dan ditetapkan oleh PSSI sebagaimana terlampir dalam regulasi ini.

PASAL 5

SISTEM TURNAMEN

1. Turnamen terdiri dari 4 babak yaitu:

a. Babak penyisihan grup (group stage);

b. Babak perempat final; c. Babak semifinal;

d. Babak 3rd place play-off dan final.

2. Babak penyisihan grup (group stage) :

a. Diikuti oleh 20 klub terbagi dalam 5 grup sebagai berikut:

GRUP A GRUP B

A1 PSS Sleman B1 Arema FC

A2 PERSIPURA Jayapura B2 Bhayangkara FC

A3 Mitra Kukar B3 Persija Jakarta

A4 PERSEGRES Gresik United B4 PS TNI

GRUP C GRUP D

C1 PERSIB Bandung D1 Bali United

C2 PSM Makassar D2 Sriwijaya FC

C3 PERSIBA Balikpapan D3 Pusamania Borneo FC

(3)

GRUP E

E1 Madura United

E2 Semen Padang

E3 PERSERU Serui

E4 PSCS Cilacap

b. Dimainkan dengan sistem setengah kompetisi (round robin) dimana setiap

klub akan bermain 1 kali melawan klub lainnya di grup masing-masing sesuai dengan jadwal Pertandingan.

c. Perolehan nilai Klub didapat dari hasil pertandingan sebagai berikut:

i. menang, mendapat nilai 3;

ii. seri, mendapat nilai 1;

iii. kalah, tidak mendapat nilai.

d. Penentuan peringkat di setiap grup ditentukan sebagai berikut :

i. jumlah nilai yang diperoleh Klub dari hasil Pertandingan yang

dimainkan;

ii. apabila terdapat 2 Klub atau lebih memiliki jumlah nilai yang sama,

maka penentuan peringkat ditentukan sebagai berikut:

§ pertemuan kedua Klub (head-to-head);

§ selisih gol;

§ jumlah gol memasukkan;

§ undian.

e. Penentuan 3 runner-up terbaik di fase grup ditentukan sebagai berikut :

iii. jumlah nilai yang diperoleh Klub dari hasil Pertandingan yang

dimainkan (poin);

iv. apabila terdapat 2 Klub atau lebih memiliki jumlah nilai yang sama,

maka penentuan peringkat ditentukan sebagai berikut:

§ jumlah kemenangan;

§ selisih gol;

§ jumlah gol memasukkan;

§ undian.

f. Durasi pertandingan sesuai diatur dalam pasal 7. 3. Babak perempat final:

(4)

a. Diikuti oleh 8 Klub yang lolos dari babak penyisihan grup.

b. Dimainkan dengan sistem gugur (knock-outsystem) sebanyak 1 kali

pertandingan.

c. Penentuan pertandingan di babak perempat final dilakukan melalui undian yang dilakukan PSSI.

d. Durasi pertandingan sesuai diatur dalam pasal 7. 4. Babak semifinal:

a. Diikuti oleh 4 Klub yang lolos dari perempat final.

b. Dimainkan dengan sistem kandang dan tandang (home and away).

c. Penentuan pertandingan di babak semi final dilakukan melalui undian yang

dilakukan oleh PSSI.

d. Durasi pertandingan sesuai diatur dalam pasal 7.

5. 3rd place play-off dan babak final:

a. Klub yang menjadi pemenang dalam babak semifinal berhak lolos ke babak final.

b. Klub yang kalah dalam babak semifinal akan bertanding dalam pertandingan

3rd place play-off.

c. Durasi pertandingan 3rd place play-off dan babak final sesuai diatur dalam

pasal 7. PASAL 6

PERTANDINGAN

1. Seluruh pertandingan turnamen dimainkan sesuai dengan Laws of the Game

2016/17 yang dibuat oleh International Football Association Board dan diterbitkan

oleh FIFA.

2. Dalam hal perbedaan penafsiran dari Laws of the Game, maka yang berlaku

adalah versi bahasa Inggris (English).

3. Diperbolehkan sebanyak-banyaknya 6 pemain cadangan yang terdaftar dalam Daftar Susunan Pemain dapat bermain dalam Pertandingan. Dalam proses pergantian Pemain, wasit cadangan harus menggunakan papan pergantian pemain dimana terdapat nomor di kedua sisinya.

4. Mekanisme pergantian pemain hanya dapat melakukan 3 kali waktu pergantian pemain dengan maksimal setiap pergantian terhadap 2 pemain.

5. Apabila terdapat kurang dari 7 pemain dari salah satu tim dalam Pertandingan, maka pertandingan akan dihentikan.

(5)

PASAL 7

DURASI PERTANDINGAN

1. Durasi Pertandingan dalam babak penyisihan sebagai berikut:

a. Pertandingan berlangsung selama 90 menit yang terbagi atas 2 babak masing-masing berlangsung 45 menit (waktu normal). Pertandingan dimulai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

b. Interval waktu jeda selama 15 menit dihitung dari peluit akhir babak pertama sampai dengan peluit awal babak kedua.

c. Dalam Pertandingan dilakukan water break pada menit ke 30 selama 3 menit

setiap babak di waktu normal. Wasit akan menghentikan waktu pada saat

water break (tidak berjalan selama 3 menit) dan memulai kembali

Pertandingan dari menit dimana waktu dihentikan.

2. Durasi Pertandingan dalam babak perempat final sebagai berikut:

a. Pertandingan berlangsung selama 90 menit yang terbagi atas 2 babak masing-masing berlangsung 45 menit (waktu normal). Pertandingan dimulai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

b. Interval waktu jeda selama 15 menit dihitung dari peluit akhir babak pertama sampai dengan peluit awal babak kedua.

c. Dalam Pertandingan dilakukan water break pada menit ke 30 selama 3 menit

setiap babak di waktu normal. Wasit akan menghentikan waktu pada saat

water break (tidak berjalan selama 3 menit) dan memulai kembali

Pertandingan dari menit dimana waktu dihentikan.

d. Apabila dalam waktu normal, Pertandingan berakhir imbang maka dilanjutkan dilanjutkan dengan adu tendangan pinalti.

3. Durasi Pertandingan dalam babak semifinal sebagai berikut:

a. Pertandingan berlangsung selama 90 menit yang terbagi atas 2 babak masing-masing berlangsung 45 menit (waktu normal). Pertandingan dimulai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

b. Interval waktu jeda selama 15 menit dihitung dari peluit akhir babak pertama sampai dengan peluit awal babak kedua.

c. Dalam Pertandingan dilakukan water break pada menit ke 30 selama 3 menit

setiap babak di waktu normal. Wasit akan menghentikan waktu pada saat

water break (tidak berjalan selama 3 menit) dan memulai kembali

Pertandingan dari menit dimana waktu dihentikan.

e. Apabila dua tim yang bertanding di babak semifinal mencetak skor akhir yang sama setelah bermain di 2 pertandingan (mis. 1-1, 2-2, dan seterusnya), tim yang mencetak gol tandang lebih banyak berhak lolos ke babak selanjutnya. Jika hal tersebut tidak terjadi (misalnya dua tim mencetak jumlah gol yang sama di setiap pertandingan yang dijalankan di babak semifinal), maka

(6)

Pertandingan dilanjutkan dengan extra time dengan durasi diatur dalam pasal

8. Jika dua tim mencetak jumlah gol yang sama di babak extra time, maka gol

tandang dihitung ganda (double) dan tim tamu lolos ke babak selanjutnya.

Jika tidak ada gol tercipta di babak extra time maka pertandingan dilanjutkan

dengan adu tendangan pinalti.

4. Durasi Pertandingan dalam babak final dan 3rd place play-off sebagai berikut:

a. Pertandingan berlangsung selama 90 menit yang terbagi atas 2 babak masing-masing berlangsung 45 menit (waktu normal). Pertandingan dimulai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

b. Interval waktu jeda selama 15 menit dihitung dari peluit akhir babak pertama sampai dengan peluit awal babak kedua.

c. Dalam Pertandingan dilakukan water break pada menit ke 30 selama 3 menit

setiap babak di waktu normal. Wasit akan menghentikan waktu pada saat

water break (tidak berjalan selama 3 menit) dan memulai kembali

Pertandingan dari menit dimana waktu dihentikan.

d. Untuk Pertandingan 3rd place play-off apabila dalam waktu normal,

Pertandingan berakhir imbang maka dilanjutkan dengan adu tendangan pinalti.

e. Untuk Pertandingan babak final apabila dalam waktu normal, Pertandingan

berakhir imbang maka dilanjutkan dengan extra time dengan durasi diatur

dalam pasal 8. Apabila setelah extra time, Pertandingan masih berakhir

imbang maka dilanjutkan dengan adu tendangan pinalti. PASAL 8

EXTRA TIME

Apabila sebagaimana diatur dalam regulasi, terdapat Pertandingan yang

memerlukan extra time, maka durasi extra time berlangsung selama 30 menit yang

terbagi atas 2 babak masing-masing berlangsung 15 menit dengan interval waktu jeda selama 5 menit dihitung dari peluit akhir babak kedua serta tidak ada interval

waktu jeda antara babak pertama dan babak kedua extra time.

PASAL 9

ADU TENDANGAN PENALTI

1. Apabila setelah extra time berakhir hasil Pertandingan masih imbang, untuk

menentukan pemenang dilakukan melalui adu tendangan pinalti dengan

mengikuti ketentuan yang diatur dalam Laws of the Game 2016/17.

2. Apabila adu tendangan pinalti tidak dapat diselesaikan karena kondisi cuaca atau alasan lain diluar kemampuan, maka penentuan pemenang akan diputuskan melalui undian oleh wasit dengan dihadiri oleh pengawas pertandingan dan kapten dari 2 tim yang bertanding.

(7)

PASAL 10

PEMBATALAN PERTANDINGAN

1. Apabila pertandingan tidak dapat dimulai sesuai waktu yang telah ditetapkan

karena alasanforce majeure dan alasan lain termasuk tetapi tidak terbatas pada

lapangan permainan yang tidak layak digunakan, kondisi cuaca, lampu Stadion padam dan lainnya, maka berlaku prosedur sebagai berikut:

a. Pertandingan ditunda selama durasi sekurang-kurangnya 30 menit. Selama waktu penundaan ini, wasit dapat memutuskan Pertandingan dapat dimulai sebelum waktu penundaan tersebut berakhir.

b. Setelah penundaan selama 30 menit pertama, dapat dilakukan penambahan penundaan waktu selama 30 menit berikutnya apabila menurut penilaian wasit penundaan kedua ini akan membuat Pertandingan dapat dimulai atau wasit dapat menyatakan Pertandingan dibatalkan. Selama waktu penundaan ini, wasit dapat memutuskan Pertandingan dapat dimulai sebelum waktu penundaan tersebut berakhir.

c. Setelah penundaan selama 30 menit kedua berakhir, maka wasit harus menyatakan Pertandingan dibatalkan.

d. Sekurang-kurangnya 2 jam terhitung sejak keputusan wasit terhadap penundaan Pertandingan tersebut, PSSI harus memutuskan, dengan mempertimbangkan seluruh aspek, dengan pilihan dilakukan penjadwalan

ulang (reschedule) atau keputusan lainnya. Seluruh sanksi disiplin yang

terdapat dalam Pertandingan tersebut tetap berlaku.

2. Keputusan yang dibuat sesuai dengan pasal 10 ayat 1 huruf d bersifat final dan mengikat dan tidak dapat dilakukan banding.

PASAL 11

PERTANDINGAN TERHENTI

1. Apabila pertandingan dihentikan oleh wasit sebelum berakhirnya durasi normal

Pertandingan karena alasan force majeure dan alasan lain termasuk tetapi tidak

terbatas pada lapangan permainan yang tidak layak digunakan, kondisi cuaca, lampu Stadion padam dan lainnya kecuali yang diatur dalam pasal 6 ayat 5, maka berlaku prosedur sebagai berikut:

a. Pertandingan dihentikan selama durasi 30 menit. Selama waktu dihentikan ini, wasit dapat memutuskan Pertandingan dapat dilanjutkan sebelum waktu penghentian tersebut berakhir.

b. Setelah dihentikan selama 30 menit pertama, dapat dilakukan penambahan penghentian waktu selama 30 menit berikutnya apabila menurut penilaian wasit penghentian kedua ini akan membuat Pertandingan dapat dilanjutkan atau wasit dapat menyatakan Pertandingan dihentikan. Selama waktu penundaan ini, wasit dapat memutuskan Pertandingan dapat dimulai sebelum waktu penundaan tersebut berakhir.

(8)

c. Setelah penghentian selama 30 menit kedua berakhir, maka wasit harus menyatakan Pertandingan dihentikan.

d. Sekurang-kurangnya 2 jam terhitung sejak keputusan wasit terhadap penghentian Pertandingan tersebut, PSSI harus memutuskan, dengan mempertimbangkan seluruh aspek, dengan pilihan status Pertandingan

dinyatakan sah, dilakukan penjadwalan ulang (reschedule) dan dijalankan

sampai selesai atau keputusan lainnya.

2. Apabila sesuai dengan pasal 11 ayat 1 huruf d, PSSI memutuskan Pertandingan

untuk dilakukan penjadwalan ulang (reschedule) dan dijalankan sampai selesai,

maka berlaku hal-hal sebagai berikut:

a. Pertandingan dimulai kembali dengan hasil yang sama dengan pada saat menit dimana Pertandingan dihentikan. Jika pertandingan dihentikan pada

saat waktu normal sedang berjalan maka dropped ball di tempat dimana

pertandingan diputuskan ditunda akan digunakan untuk memulai kembali pertandingan;

b. Pertandingan dimulai kembali dengan Pemain yang sama baik yang berada di lapangan maupun yang berstatus Pemain cadangan;

c. tidak diperbolehkan melakukan penambahan Pemain cadangan;

d. jumlah pergantian Pemain harus sesuai dengan kondisi pada saat pertandingan dihentikan;

e. Pemain yang terkena kartu merah dalam Pertandingan tersebut tidak dapat digantikan dengan Pemain lainnya;

f. seluruh kartu yang diberikan sebelum Pertandingan diputuskan ditunda tetap berlaku untuk sisa waktu pertandingan yang dilanjutkan;

g. waktu kick-off, tanggal dan tempat Pertandingan diputuskan PSSI.

5. Apabila Pertandingan ditetapkan untuk dilanjutkan yang pelaksanaannya disela oleh jadwal Pertandingan berikutnya, maka seluruh kartu kuning yang diperoleh pada pertandingan yang terhenti tersebut ditangguhkan, sedangkan kartu merah dinyatakan tetap berlaku.

6. Apabila Pertandingan ditetapkan selesai, maka seluruh kartu kuning dinyatakan tetap berlaku.

7. Apabila Pertandingan dihentikan karena alasan Klub bermain dengan kurang dari 7 Pemain, Pertandingan harus dihentikan dan Klub lawan dinyatakan menang 3-0 atau dengan hasil pada saat pertandingan dihentikan (mana yang lebih tinggi). 8. Keputusan yang dibuat sesuai dengan pasal 11 ayat 1 huruf d bersifat final dan

(9)

PASAL 12

LAPANGAN PERMAINAN

1. Klub tuan rumah harus memastikan lapangan permainan dalam kondisi yang siap dan layak untuk pelaksanaan Pertandingan.

2. Pengawas Pertandingan akan melakukan inspeksi terhadap Stadion sebelum

hari pertandingan dan memastikan seluruh hal telah sesuai dengan Laws of the

Game 2016/17. Jika kondisi lapangan permainan termasuk ukuran gawang dan

lapangan tidak sesuai dengan Laws of the Game 2016/17, Pengawas

Pertandingan akan memberikan instruksi kepada Klub tuan rumah untuk melakukan perbaikan atau penggantian.

3. Seluruh Pertandingan dimainkan di lapangan permainan yang sesuai dengan

Laws of the Game 2016/17.

4. Apabila terdapat keraguan terkait dengan kondisi lapangan permainan sebelum Pertandingan, wasit akan memutuskan apakah lapangan permainan dapat digunakan atau tidak. Dalam hal wasit memutuskan Pertandingan tidak dapat dimulai sesuai dengan waktu yang ditetapkan, maka berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 10.

5. PSSI menetapkan Stadion yang digunakan dalam Turnamen sebagai berikut:

§ Stadion Maguwoharjo, Sleman;

§ Stadion Kanjuruhan, Malang;

§ Stadion Si Jalak Harupat, Soreang;

§ Stadion I Kapten Wayan Dipta, Gianyar;

§ Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan;

§ Stadion yang akan ditetapkan sebelum babak perempat final dan semifinal;

dan

§ Stadion Pakansari, Cibinong

Dalam hal terjadi hal-hal yang mengakibatkan salah satu dari Stadion tersebut tidak dapat dipergunakan, maka PSSI berhak untuk menetapkan Stadion pengganti dengan memperhatikan aspek kualitas serta keamanan.

PASAL 13

TEAM BENCH DAN TECHNICAL AREA

1. Hanya 7 Ofisial dan 7 Pemain cadangan yang diperbolehkan duduk di team

bench. Nama-nama dari personil tersebut dan fungsinya harus terdaftar di

formulir Pertandingan dan mendapatkan pengesahan dari pengawas pertandingan. Pengawas pertandingan dapat melakukan pengusiran terhadap

personil yang tidak berhak berada di team bench serta memastikan personil yang

berada di team benchbukan personil atau orang yang tidak berkompeten.

2. Ofisial yang wajib duduk di team bench adalah manajer tim, pelatih kepala dan

dokter tim.

3. Ofisial yang berada team bench harus memakai akreditasi tim yang telah

(10)

4. Seluruh personil yang duduk di team bench harus menggunakan pakaian yang kontras dengan seragam Klub yang bertanding serta seragam wasit dan telah

diputuskan dalam match coordination meeting.

5. Klub tuan rumah akan menempati bangku cadangan sebelah kiri (dilihat dari tribun barat Stadion).

6. Hanya 1 orang (pelatih kepala atau ofisial lain yang terdaftar dalam formulir pertandingan) dapat memberikan instruksi kepada Pemain selama pertandingan

berlangsung di dalam technical area) dan segera setelah memberikan instruksi

kembali duduk ke team bench.

PASAL 14 WARMING UP

1. Setiap Klub berhak mendapatkan kesempatan untuk melakukan warming up di

lapangan permainan sebelum dimulainya Pertandingan kecuali karena alasan

cuaca yang tidak memungkinkan untuk dilakukan warming up dengan

memperhatikan kondisi sebagai berikut:

a. setiap tim menggunakan setengah luas lapangan permainan yang

berdekatan dengan team bench yang bersangkutan;

b. warming up dilakukan pada 50 menit sebelum kick-off;

c. Durasi warming up adalah 30 menit;

2. Selama pertandingan berlangsung, maksimum 6 Pemain cadangan dari masing-masing tim diperbolehkan melakukan pemanasan pada saat yang bersamaan tetapi tidak diperbolehkan menggunakan bola (kecuali untuk penjaga gawang).

Tempat warming up berada di tempat yang telah ditentukan oleh pengawas

pertandingan. Pemain dapat didampingi oleh maksimum 2 Ofisial yang terdaftar di formulir pertandingan.

PASAL 15

LATIHAN RESMI DI STADION

1. Klub peserta hanya diperbolehkan untuk melakukan latihan resmi di Stadion tempat pertandingan akan dimainkan pada 1 hari sebelum pertandingan pertama di setiap babak dengan memperhatikan kondisi cuaca dan lapangan. Waktu latihan tidak boleh berlangsung lebih dari 1 jam kecuali diputuskan lain dan disetujui oleh Klub tuan rumah dan dilakukan di waktu yang sama dengan waktu

kick-off atau waktu lain yang disepakati.

2. Klub tuan rumah wajib menyediakan Stadion untuk latihan resmi sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh tim peserta.

3. Lapangan permainan harus disiapkan sesuai dengan kondisi seperti pertandingan dalam sesi latihan resmi ini. Dalam hal lapangan permainan tidak dalam kondisi baik, pengawas pertandingan dapat memerintahkan kedua tim

(11)

4. Jika kedua tim atau salah satu tim memilih untuk tidak melakukan latihan resmi di Stadion wajib memberitahukan kepada pengawas pertandingan tentang waktu latihan resmi di lapangan latihan yang disetujui oleh PSSI. Latihan ini akan dianggap sebagai latihan resmi.

5. Perangkat pertandingan diperbolehkan melakukan latihan di Stadion tempat pertandingan pada 1 hari sebelum pertandingan dengan waktu yang berbeda dengan waktu latihan kedua tim yang akan bertanding.

PASAL 16 BOLA RESMI

1. Setiap Pertandingan wajib menggunakan bola resmi Turnamen.

2. Bola resmi disediakan oleh PSSI dan akan didistribusikan kepada setiap Klub sebelum Turnamen dimulai. Setiap tim akan mendapatkan 3 bola resmi. Khusus klub tuan rumah akan mendapatkan 15 bola resmi.

PASAL 17 PEMAIN

1. Klub hanya dapat melakukan pendaftaran Pemain minimal 18 pemain dan

maksimal 30 pemain serta harus menyiapkan nomor punggung antara nomor 1 sampai dengan nomor 99 untuk dipasang di kostum Pemain. Khusus untuk nomor punggung 1 wajib disediakan untuk penjaga gawang. Penggunaan nomor punggung 2 digit hanya diperbolehkan untuk nomor punggung 10 sampai dengan nomor punggung 99.

2. Periode pendaftaran Pemain dimulai dari tanggal 31 Januari 2017 dan berakhir

pada tanggal 19 Februari 2017 untuk pemain lokal dan 7 Februari 2017 untuk pemain asing

3. Batasan umur pemain lokal:

a. Umur pemain maksimal adalah 35 tahun (kelahiran 1 Januari 1982, dan setelahnya);

b. Klub diperbolehkan mendaftarkan pemain dengan usia diatas 35 tahun sesuai jumlah yang diinginkan, akan tetapi hanya diperbolehkan maksimal 2 (dua) pemain dengan usia diatas 35 tahun untuk dimainkan;

c. Klub wajib mendaftarkan pemain dengan usia dibawah 23 tahun (kelahiran 1 Januari 1995, dan setelahnya) sebanyak 5 pemain.

4. Dokumen yang disampaikan untuk pendaftaran Pemain:

a. Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau passport (yang masih berlaku)

untuk Pemain lokal;

(12)

c. Pas foto (berwarna dan terkini) ukuran 4 x 6 sebanyak 3 lembar.

d. Salinan Akta Kelahiran, untuk pemain berusia dibawah 23 tahun (U-23); e. Salinan ijazah terakhir, untuk pemain berusia dibawah 23 tahun (U-23).

5. Dokumen yang disampaikan untuk pendaftaran Pemain dibawah usia 23 tahun

(U-23), adalah sebagai berikut dengan bobot terurut

a. Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau passport (yang masih berlaku)

untuk Pemain lokal;

b. Pas foto (berwarna dan terkini) ukuran 4 x 6 sebanyak 3 lembar.

c. Salinan ijazah terakhir, untuk pemain berusia dibawah 23 tahun (U-23); d. Salinan Akta Kelahiran, untuk pemain berusia dibawah 23 tahun (U-23) 6. Selama berlangsungnya turnamen dan setiap Pertandingan yang dijalani,

Pemain wajib menggunakan nomor punggung yang sama sesuai dengan yang terdaftar. Pemain yang sama tidak diperbolehkan menggunakan nomor punggung yang berbeda dalam setiap Pertandingan.

7. Seorang Pemain dinyatakan tidak sah jika: a. sedang terikat kontrak dengan klub lain;

b. bermain dalam Pertandingan yang bertentangan dengan Regulasi, keputusan panitia disiplin; atau

c. PSSI menemukan adanya dokumen yang tidak sah atau keliru yang disampaikan selama pendaftaran.

8. Klub dan Pemain yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap penggunaan

pemain tidak sah akan dijatuhi sanksi diskualifikasi dari turnamen dan mengembalikan seluruh kontribusi yang telah diterima.

9. Klub diperbolehkan mendaftarkan pemain asing sesuai jumlah yang diinginkan.

Akan tetapi, jumlah maksimum pemain asing yang dapat dimainkan dalam 1

pertandingan adalah sebanyak 3 pemain asing (2 pemain asing dan 1 pemain asing tambahan (additional) yang merupakan warga negara anggota AFC). 10. Pemain asing yang didaftarkan, sekurang-kurangnya wajib menyertakan bukti

bahwa sedang menjalankan proses Visa Kunjungan Usaha berupa surat rekomendasi klub ke kedutaan. Dan/atau Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) yang masih berlaku sampai dengan berakhirnya pelaksanaan Turnamen.

11. Setiap Klub wajib mendaftarkan 5 pemain dengan usia dibawah 23 tahun (kelahiran 1 Januari 1995 dan setelahnya) dan wajib memainkan sekurang-kurangnya 3 pemain U-23 tersebut dengan durasi bermain selama 45 menit babak pertama.

a. Apabila pemain U-23 mengalami cedera dalam 45 menit babak pertama, maka wajib digantikan oleh pemain U-23 lain.

(13)

non U-23

c. Dalam hal terdapat pemain U-23 yang mengalami cedera berat dan berkepanjangan, maka harus disampaikan surat keterangan dari dokter

tim yang valid dan PSSI berhak untuk mendapatkan second opinion

terhadap hasil pemeriksaan dokter terhadap cidera pemain yang bersangkutan

12. Pengesahan pemain akan dilakukan pada saat match coordination meeting yang dilakukan sebelum pertandingan pertama babak penyisihan grup.

13. Setiap Klub wajib untuk memperhatikan aspek legal dalam dokumen pendaftaran

pemain termasuk kontrak kerja yang berlaku dan dalam hal terdapat sengketa karena hal tersebut maka PSSI memiliki hak dan wewenang untuk memutuskan hal tersebut

PASAL 18 OFISIAL

1. Klub hanya dapat melakukan pendaftaran Ofisial sebanyak 10 ofisial.

2. Periode pendaftaran Ofisial dimulai dari tanggal 31 Januari 2017 dan berakhir pada 1 hari sebelum pertandingan pertama di babak penyisihan grup yang bersangkutan.

3. Dokumen yang disampaikan untuk pendaftaran Ofisial:

a. Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau passport (yang masih berlaku)

untuk Ofisial lokal;

b. Salinan passport (yang masih berlaku) untuk Ofisial asing;

c. Pas foto (berwarna dan terkini) ukuran 4 x 6 sebanyak 3 lembar. d. Salinan sertifikat pelatih kepala yang berlaku;

4. Setiap Klub wajib untuk mendaftarkan Ofisial dengan jabatan sebagai berikut: a. manajer tim;

b. pelatih kepala; c. asisten pelatih;

d. media officer;

e. dokter tim.

Terhadap Klub yang tidak memenuhi ketentuan ini, PSSI berhak untuk tidak melakukan pengesahan terhadap seluruh Ofisial yang didaftarkan.

(14)

5. Setiap Klub hanya dapat mendaftarkan 7 Ofisial yang dimasukkan dalam formulir Pertandingan dan diperbolehkan duduk di bangku cadangan selama Pertandingan berlangsung.

6. Dari 7 orang Ofisial yang diperbolehkan duduk di bangku cadangan, 3 diantaranya wajib berada di bangku cadangan dalam setiap Pertandingan dengan jabatan sebagai berikut:

a. manajer tim; b. pelatih kepala; c. dokter tim;

Sementara 4 orang Ofisial lainnya dengan salah satu jabatan sebagai berikut: a. asisten pelatih 1;

b. asisten pelatih 2;

c. pelatih penjaga gawang;

d. media officer;

e. direktur teknik; f. fisioterapis;

g. kit man.

7. Pengesahan Ofisial akan dilakukan pada saat match coordination meeting

sebelum pertandingan pertama babak pendahuluan di babak penyisihan grup. 8. Ofisial asing yang didaftarkan, sekurang-kurangnya wajib menyertakan bukti

bahwa sedang menjalankan proses Visa Kunjungan Usaha berupa surat rekomendasi klub ke kedutaan. Dan/atau Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) yang masih berlaku sampai dengan berakhirnya pelaksanaan Turnamen

PASAL 19

FORMULIR PERTANDINGAN

1. Sebelum Pertandingan dimulai, setiap tim akan menerima formulir Pertandingan yang harus diisi dengan sebenarnya serta ditandatangani oleh pelatih kepala dan manajer tim yang bersangkutan.

2. Klub menentukan 11 Pemain utama dan 7 Pemain cadangan. Nomor punggung yang digunakan harus sesuai dengan yang tertera di formulir pertandingan. Khusus untuk penjaga gawang dan kapten harus diberikan tanda khusus.

3. Formulir Pertandingan diterima oleh pengawas pertandingan

selambat-lambatnya 90 menit sebelum kick-off yang ditandatangani oleh manajer dan

(15)

pertandingan kepada masing-masing manajer tim selambat-lambatnya 85 menit

sebelum kick-off.

5. Setelah kedua tim mengisi, melengkapi, menandatangani dan mengembalikan formulir pertandingan kepada pengawas pertandingan dan pertandingan belum dimulai, tidak diperbolehkan adanya perubahan/pergantian Pemain dalam formulir Pertandingan kecuali terhadap hal-hal sebagai berikut:

a. jika terdapat salah satu dari 11 Pemain utama yang terdaftar di formulir Pertandingan tidak dapat bermain karena cidera, maka hanya dapat digantikan oleh salah satu diantara 7 Pemain cadangan yang terdaftar di formulir Pertandingan.

b. Manajer tim (tidak dapat diwakilkan melalui Ofisial atau personil lain) segera menyampaikan perubahan tersebut kepada wasit dan Pengawas Pertandingan.

c. Pemain yang digantikan tersebut tidak diperbolehkan untuk bermain. Klub diperbolehkan untuk melakukan 3 pergantian pemain selama Pertandingan. d. Pemain yang terdaftar sebagai cadangan dalam formulir Pertandingan tidak

dapat digantikan. Dalam hal terdapat Pemain cadangan yang tidak dapat bermain karena alasan apapun, maka akan mengurangi jumlah Pemain cadangan yang terdaftar dalam formulir Pertandingan.

e. Jika semua penjaga gawang yang terdaftar di formulir Pertandingan tidak dapat bermain karena cidera, maka hanya dapat digantikan oleh penjaga gawang yang namanya tidak terdaftar di formulir Pertandingan.

6. Terhadap kondisi diatas, Pemain yang bersangkutan hanya dapat digantikan setelah pengawas pertandingan menerima bukti medis secara tertulis dari dokter tim atau dokter Panpel dan mendapatkan persetujuan dari pengawas pertandingan.

7. Pengawas pertandingan harus memberitahukan perubahan formulir

Pertandingan kepada masing-masing tim yang bertanding segera setelah persetujuan terhadap perubahan/pergantian tersebut dilakukan.

PASAL 20

KETENTUAN LOGISTIK

1. Seluruh biaya penyelenggaraan Pertandingan menjadi tanggungan dan

kewajibanklub tuan rumah kecuali untuk pertandingan babak Final yang menjadi

tanggungan dan kewajiban PSSI.

2. Setiap Klub berhak mendapatkan match fee untuk babak penyisihan grup dan

babak perempat final yang nilainya sebagai berikut:

§ tim yang menang mendapatkan Rp. 125.000.000,-;

(16)

§ tim yang seri masing-masing mendapatkan Rp. 100.000.000,- (khusus untuk babak penyisihan grup).

3. Setiap Klub tiba di kota tempat Pertandingan selambat-lambatnya 2 hari sebelum Pertandingan.

4. Klub peserta tidak diperbolehkan menginap di hotel yang sama dengan perangkat pertandingan.

5. PSSI bertanggung jawab terhadap akomodasi dan konsumsi perangkat pertandingan selama pelaksanaan Turnamen.

6. Klub tuan rumah akan mendapatkan subsidi sebagai penyelenggara pertandingan sebesar Rp. 800.000.000,- di babak penyisihan grup.

7. Subsidi klub tuan rumah akan dibayarkan setelah seluruh kondisi dan persyaratan terkait penyelenggaraan Pertandingan telah dipenuhi oleh klub tuan rumah.

8. Klub tuan rumah untuk babak penyisihan grup memiliki kewajiban mulai dari 2 hari sebelum pelaksanaan pertandingan di masing-masing grup dimulai sampai dengan 1 hari setelah berakhirnya pertandingan terakhir dari Klub yang bersangkutan di babak penyisihan grup sebagai berikut:

a. Menanggung biaya dan menyediakan akomodasi lokal untuk klub peserta di grup masing-masing dengan kuota sebanyak 30 orang;

b. Menanggung biaya dan menyediakan lapangan latihan untuk klub peserta di grup masing-masing (minimal 3 kali);

c. Menanggung biaya dan menyediakan transportasi lokal untuk klub peserta di grup masing-masing (1 mobil dan 1 bus);

d. Menanggung biaya dan menyediakan transportasi lokal untuk perangkat pertandingan.

9. Biaya laundry selama pelaksanaan Turnamen menjadi tanggungan dari Klub

peserta (bukan menjadi tanggungan dari PSSI).

10. Setiap Klub tamu (selain klub tuan rumah) berhak mendapatkan biaya transportasi yang diberikan pada saat Klub sudah sampai di kota tuan rumah sebagai berikut:

a. sebesar Rp.100.000.000,- untuk tiap klub tamu;

b. sebesar Rp. 125.000.000,- khusus untuk Persipura Jayapura dan Perseru Serui

11. Masing-masing Klub peserta bertanggung jawab terhadap akomodasi dan transportasi Klub pada semifinal dan final.

PASAL 21 MEDIA

(17)

PSSI bertanggung jawab untuk memastikan seluruh persyaratan dan fasilitas media di Stadion.

PASAL 22 AKSES MEDIA

1. Wartawan tulis, radio dan televisi non right holder tidak diperbolehkan berada di

area lapangan Pertandingan ataupun area antara batas lapangan dan penonton, pada saat sebelum, selama dan setelah Pertandingan.

2. Hanya fotografer yang terakreditasi, kru televisi dan personel teknik dari Host

Broadcaster yang boleh berada di area di antara penonton dan batas lapangan

pertandingan, di mana mereka akan melakukan pekerjaannya di area yang sudah diatur secara spesifik, dan tercantum di akreditasi.

3. Area ruang ganti pemain dan perangkat pertandingan, baik itu di lorong depan

maupun di dalamnya, tidak boleh dimasuki media, termasuk Host Broadcaster

pada saat sebelum, selama dan sesudah Pertandingan.

4. PSSI harus memastikan bahwa Host Broadcaster memiliki akses secara bebas

ke Stadion sejak tiga 3 hari sebelum Pertandingan sampai 1 hari setelah Pertandingan, untuk kepentingan teknis pemasangan fasilitas pendukung siaran langsung Pertandingan.

5. PSSI bertanggungjawab untuk memastikan hak dan kepentingan Host

Broadcaster terproteksi, sehingga tidak ada non right holder TV yang melakukan

pengambilan gambar di Stadion, tanpa ada izin atau persetujuan PSSI. PASAL 23

PELIPUTAN LATIHAN RESMI DI STADION

Sesi latihan resmi di Stadion harus terbuka untuk media. Jika ada permintaan dari salah satu Klub untuk tertutup dari media, setidaknya tetap harus ada kesempatan kepada media untuk meliput selama 15 menit awal. Klub tuan rumah harus memastikan media peliput latihan resmi yang memasuki area Stadion telah terakreditasi.

PASAL 24

PRESS CONFERENCE

1. Klub tuan rumah wajib menyelenggarakan konferensi pers sebelum Pertandingan

(pre-match press conference) pada 1 hari sebelum Pertandingan. Jika

dibutuhkan, Klub tuan rumah harus menyediakan penerjemah untuk konferensi pers yang melibatkan narasumber asing. Hal ini tidak berlaku untuk pertandingan babak final yang menjadi kewajiban PSSI.

2. Pelatih kepala dan 1 orang pemain yang masuk dalam starting player dari

masing-masing tim yang bertanding wajib hadir dan berpartisipasi dalam

(18)

memastikan kehadiran pelatih kepala dan pemain dalam pre-match press

conference.

3. Konferensi pers setelah pertandingan (post-match press conference) wajib

diselenggarakan di Stadion dan dimulai selambat-lambatnya 15 menit setelah

Pertandingan berakhir. Media officer dari kedua Klub yang bertanding, harus

memastikan kehadiran pelatih kepala dan salah satu pemain. PASAL 25

MIXED ZONE

1. Mixed zone wajib dioperasikan 15 menit setelah pertandingan berakhir.

2. Media officer tim bertanggungjawab untuk memberitahukan kepada semua

Pemain dan Ofisial tim sebelum Pertandingan tentang area mixed zone,

sehingga mereka mengerti tentang area tersebut yang merupakan salah satu area resmi bagi media untuk melakukan wawancara dengan pemain dan pelatih. PASAL 26

INTERVIEWS

1. Jika diminta PSSI, kedua tim yang bertanding harus bersedia mengizinkan

pelatih kepala dan/atau salah satu pemainnya untuk diwawancarai (interviewed)

oleh Host Broadcaster pada saat sebelum Pertandingan.

2. Di seluruh area Stadion, baik sebelum, selama dan setelah Pertandingan, media

(termasuk Host Broadcaster) tidak diperbolehkan melakukan wawancara

terhadap perangkat pertandingan yang bertugas.

3. Flash interviews dengan durasi maksimal 90 detik dapat dilaksanakan setelah

Pertandingan berakhir, setelah sebelumnya dikoordinasikan dan mendapat persetujuan dari pengawas pertandingan pada saat pertemuan teknik.

4. 5 menit sebelum Pertandingan berakhir, Host Broadcaster harus

menginformasikan kepada local media officer untuk memberitahukan kepada

Pemain dan/atau pelatih yang dipilih untuk diwawancarai.

5. Pelatih kepala dan/atau pemain yang diminta oleh Host Broadcaster untuk

melakukan flash interview wajib memenuhi dan melaksanakan permintaan

tersebut. PASAL 27

PERLENGKAPAN TIM

1. Penggunaan perlengkapan tim harus mengikuti ketentuan sebagaimana diatur

(19)

Pemain dan penjaga gawang selambat-lambatnya pada saat match coordination

meeting.

3. Setiap Klub wajib mengirimkan contoh seragam kandang dan tandang baik untuk

Pemain dan penjaga gawang selambat-lambatnya pada saat match coordination

meeting.

4. Setiap Klub wajib memiliki dan mendaftarkan perlengkapan tim sebagai berikut: a. seragam kandang dan tandang yang akan digunakan oleh Pemain dan

penjaga gawang dalam Pertandingan yang terdiri dari baju, celana pendek dan kaos kaki;

b. seragam Ofisial;

c. rompi (bibs).

5. Persetujuan untuk penggunaan seragam dalam Pertandingan diputuskan dalam

match coordination meeting di setiap grup dalam babak penyisihan grup.

6. Klub dapat memiliki dan mendaftarkan seragam ke 3 sebagai tambahan dari kostum kandang dan tandang.

7. Setiap Pemain dalam bermain di Pertandingan wajib menggunakan seragam dimana di bagian punggungnya tercantum nama dan nomor yang terdaftar dan

disahkan oleh PSSI. Jika hal ini tidak dapat dipenuhi, maka Pemain yang

bersangkutan tidak dapat bermain dalam Pertandingan

8. Inisial untuk nama Pemain yang dipasang pada seragam tidak diperbolehkan. Jika hal ini dilakukan, maka Pemain yang bersangkutan tidak dapat bermain dalam Pertandingan.

9. Nomor punggung Pemain tersebut juga wajib dipasang pada bagian depan sebelah kiri celana Pemain.

10. Logo Turnamen wajib dipasang pada bagian kanan lengan seragam Pemain. 11. Warna dan jenis Seragam yang digunakan oleh penjaga gawang dalam

Pertandingan harus berbeda dengan warna yang digunakan Pemain lainnya dan wasit.

12. Setiap Ofisial yang terdaftar dalam formulir Pertandingan wajib menggunakan seragam yang sama sesuai dengan yang didaftarkan dan tidak menggunakan warna yang sama dengan warna seragam Pemain yang bertanding dan seragam wasit.

13. Setiap kapten dari setiap Klub wajib menggunakan tanda khusus yang menunjukkan statusnya sebagai kapten pada seragam yang digunakan pada saat Pertandingan.

PASAL 28

KETENTUAN TIKET

1. Klub tuan rumah bertanggung jawab terhadap produksi, distribusi dan penjualan

(20)

2. Setiap tiket wajib mencantumkan logo turnamen dan logo PSSI.

3. Kuota tiket complimentary untuk klub tamu dan sponsor/VVIP akan ditetapkan

tersendiri oleh PSSI. PASAL 29

AKREDITASI

Seluruh personil yang terlibat dalam pelaksanaan Turnamen wajib menggunakan akreditasi pada setiap saat khususnya dalam pelaksanaan Pertandingan.

PASAL 30 MEDIS

1. Klub tuan rumah wajib menyiapkan fasilitas medis terkait dengan pelaksanaan Pertandingan mulai dari 2 hari sebelum Pertandingan sampai dengan 1 hari setelah Pertandingan berakhir sebagai berikut:

a. rumah sakit rujukan untuk kepentingan emergency;

b. ruang medis di Stadion untuk kepentingan emergency yang dilengkapi

dengan fasilitas medis; c. dokter dan paramedis;

d. 2 ambulance.

2. Setiap Klub bertanggung jawab terhadap biaya dari tindakan medis yang dilakukan kepada anggota dari Klub tersebut termasuk perawatan dan operasi yang terkait dengan Pertandingan.

3. Klub peserta wajib menanggung sendiri biaya perawatan medis bagi para pemainnya.

4. Klub tuan rumah, dengan biaya sendiri wajib menyiapkan dalam setiap pelaksanaan Pertandingan ruang medis yang berdekatan dengan ruang ganti dan lapangan dan dilengkapi dengan peralatan medis sebagai berikut:

i. oksigen;

ii. splints;

iii. stretchers;

iv. suction machine;

v. I/V dripsets with emergency injections and medication;

(21)

Pertandingan sebagai berikut:

a. 1 orang medical officer;

b. 8 orang awak tandu;

c. 2 ambulance.

PASAL 31

PROSEDUR DISIPLIN

1. Prosedur disiplin dalam Turnamen mengacu kepada Kode Disiplin Turnamen yang dibuat oleh PSSI.

2. PSSI berwenang untuk membentuk Panitia Disiplin yang memiliki tugas dan

tanggung jawab untuk menyelesaikan seluruh sengketa dan pelanggaran yang timbul dalam turnamen. Struktur dan personil Panitia Disiplin diatur dalam Kode Disiplin Turnamen.

PASAL 32

KARTU KUNING DAN KARTU MERAH

1. Pemain yang memperoleh akumulasi 2 kartu kuning dalam 2 Pertandingan yang berbeda, tidak diperkenankan untuk bermain 1 kali Pertandingan pada pertandingan berikutnya.

2. Pemain yang memperoleh akumulasi 2 kartu kuning dalam suatu Pertandingan yang mengakibatkan Pemain yang bersangkutan mendapat kartu merah tidak langsung, tidak diperkenankan untuk bermain 1 kali Pertandingan pada Pertandingan berikutnya.

3. Pemain yang memperoleh kartu merah langsung tidak diperkenankan untuk bermain 1 kali Pertandingan pada Pertandingan berikutnya.

4. Pemain yang memperoleh kartu kuning dan kemudian mendapat kartu merah langsung pada pertandingan yang sama, tidak diperkenankan untuk bermain 1 kali Pertandingan pada Pertandingan berikutnya.

5. Pemain yang memperoleh 1 kali kartu kuning kemudian pada Pertandingan yang sama pemain yang bersangkutan mendapat kartu merah, maka kartu kuning sebelumnya yang diberikan kepada Pemain tersebut tetap berlaku dan kepadanya dihukum berdasarkan kartu merah yang diterima

6. Pemain dan/atau Ofisial yang diusir dari lapangan oleh wasit tidak diperkenankan berada di area pertandingan dan harus berada di tribun penonton.

7. Pemutihan untuk kartu hanya terhadap kartu kuning dan berlaku untuk pertandingan final dalam pelaksanaan Turnamen.

8. Ketentuan tentang kartu kuning dan kartu merah mengikuti aturan yang ditetapkan dalam Kode Disiplin Turnamen.

(22)

9. Klub bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap kartu kuning dan/atau kartu merah yang diterima oleh Pemain dan Ofisial masing-masing dan memastikan semua Pemain dan Ofisal tersebut terdaftar dan berhak untuk terlibat dalam Pertandingan.

PASAL 33 PROTES

1. Protes adalah keberatan terhadap setiap hal yang memiliki akibat langsung terhadap Pertandingan (ukuran dan kondisi lapangan, aksesoris Pemain, perlengkapan Pertandingan, status Pemain, bola Pertandingan, perbaikan Stadion, dan lain-lain) dan terkait dengan pelanggaran regulasi.

2. Klub berhak untuk mengajukan protes yang disampaikan secara tertulis kepada pengawas pertandingan selambat-lambatnya 2 jam setelah Pertandingan berakhir dan segera ditindaklanjuti dengan menyampaikan laporan lengkap secara tertulis termasuk bukti pengajuan protes PSSI selambat-lambatnya 2 hari setelah Pertandingan dimana protes diajukan.

3. Protes tidak dapat disampaikan terkait dengan keputusan wasit dalam Pertandingan, kecuali dijelaskan lain sesuai dengan Kode Disiplin Turnamen. 4. Dalam hal protes yang disampaikan tidak sesuai dengan kondisi dan fakta

sebagaimana diatur dalam Regulasi, maka protes tersebut dianggap tidak ada. PASAL 34

PERANGKAT PERTANDINGAN

1. Perangkat pertandingan terdiri dari wasit, 2 asisten wasit, wasit cadangan dan pengawas pertandingan.

2. Tugas, wewenang dan tanggung jawab perangkat pertandingan merujuk kepada

Laws of the Game 2016/17.

3. Penunjukan dan penugasan perangkat pertandingan dilakukan oleh PSSI.

4. Seluruh biaya yang terkait dengan penugasan perangkat pertandingan menjadi tanggung PSSI.

PASAL 35

PIALA, MEDALI DAN PENGHARGAAN

1. Klub pemenang turnamen akan mendapatkan Piala Presiden 2017.

2. PSSI akan memberikan penghargaan dalam bentuk piala untuk kategori sebagai berikut:

a. Fair Play Award untuk tim fair play;

(23)

c. Supporter terbaik;

3. PSSI bertanggung jawab untuk menyediakan medali dalam upacara resmi

penyerahan hadiah (official presentation ceremony) sebagai berikut:

a. 40 medali emas untuk Klub pemenang Turnamen; dan b. 40 medali perak untuk Klub peringkat 2.

c. 40 medali perunggu untuk Klub peringkat 3. PASAL 36

HADIAH UANG

PSSI akan memberikan hadiah uang kepada Klub dan top scorer berdasarkan hasil

akhir turnamen dengan nilai:

a. Juara : Rp. 3.000.000.000,- b. Peringkat 2 : Rp. 2.000.000.000,- c. Peringkat 3 : Rp. 1.000.000.000,- d. Peringkat 4 : Rp. 500.000.000,- e. Top Scorer : Rp. 100.000.000,- f. Pemain Terbaik : Rp. 150.000.000,-

g. Pemain Muda Terbaik : Rp. 50.000.000,-

PASAL 37 KOMERSIAL

1. PSSI dan official sponsor berhak atas seluruh hak komersial Turnamen termasuk

hak siar televisi dan seluruh materi promosi di Stadion.

2. PSSI berhak untuk melakukan kerjasama dengan klub tuan rumah di kota tempat berlangsungnya Pertandingan terkait pelaksanaan Pertandingan dan komersial. 3. Tidak diperbolehkan adanya second layer A board, third layer A board ataupun A

board dengan bentuk lain selain pada layer pertama dan booth sponsor selain

milik official sponsor Turnamen.

PASAL 38 FINANSIAL

1. PSSI memiliki kewajiban secara finansial terhadap Klub atas hal-hal sebagai

(24)

a. pembayaran match fee;

b. pembayaran biaya transportasi; c. pembayaran hadiah;

2. Setiap Klub diwajibkan untuk memberikan 1 nomor rekening resmi yang akan

digunakan untuk keperluan pembayaran hak Klub.

3. Seluruh pajak yang timbul dari pembayaran match fee dan hadiah mengikuti

ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. PASAL 39

TECHNICAL STUDY GROUP

1. PSSI menetapkan Technical Study Group (TSG) yang bertugas untuk melakukan

penilaian terhadap calon pemain terbaik dan pemain muda terbaik.

2. Seluruh biaya yang timbul dari TSG menjadi tanggung PSSI.

PASAL 40 PENUTUP

1. Regulasi ini dibuat untuk dilaksanakan sepenuhnya dan berlaku pada turnamen PIALA PRESIDEN 2017.

2. Apabila terdapat kekeliruan yang nyata serta da hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam regulasi ini, akan ditetapkan dan disesuaikan kemudian oleh PSSI.

3. Regulasi ini ditetapkan pada tanggal 31 Januari 2017 dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

PANITIA PENYELENGGARA (

ORGANIZING COMMITTEE

)

PIALA PRESIDEN 2017

Iwan Budianto

Ketua

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa pihak PT.PLN (Persero) Rayon Rote Ndao telah melaksanakan tinjauan ulang terhadap implementasi SMK3 di

terlihat di setiap kegiatan Al Khidmah. Penelitian ini membahas tentang tentang konstruksi sosial dakwah Pengurus Jama’ah Al Khidmah Surabaya. Keseluruhan proses

Dari hasil pengamatan didapat lama penyimpanan telur ayam merawang (Gallusgallus) menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P<0.05) terhadap berat tetas, hal ini

Berangkat dari view point di atas, dalam artikel ini penulis mencoba melacak otentitas kesejarahan hadis dengan menggali sejarah perekaman hadis dari generasi Nabi hingga

Berdasarkan hasil analisis data, siswa kreatif atau tidak dalam memberikan penyelesaian atau jawaban dari suatu soal dapat diketahui dengan melakukan

Program Studi Tadris Matematika IAIN Tulungagung. Kata Kunci: Media Pembelajaran Alat Peraga, Hasil Belajar, Kubus Dan Balok. Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini bagi Kepala MI Miftahul Ulum Kademangan Blitar, dapat dipergunakan sebagai masukan dalam merumuskan kebijakan dalam upaya