• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Triputra Group, salah satu perusahaan sukses yang bergerak di bidang. PT. BINA BUSANA INTERNUSA mulai didirikan pada tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Triputra Group, salah satu perusahaan sukses yang bergerak di bidang. PT. BINA BUSANA INTERNUSA mulai didirikan pada tahun"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. BINA BUSANA INTERNUSA merupakan anak perusahaan dari Triputra Group, salah satu perusahaan sukses yang bergerak di bidang garmen. PT. BINA BUSANA INTERNUSA mulai didirikan pada tahun 1989. Perusahaan ini dibangun berdasarkan pengalaman dan pengetahuan profesional dari personel industri di bidang garmen. Dengan jangkauan Internasional dari bisnis dan kesepakatan dengan banyak negara Asia maupun Eropa, maka PT. BINA BUSANA INTERNUSA tampil untuk dalam partisipasi global khususnya dalam industri garmen.

PT. BINA BUSANA INTERNUSA bergerak secara khusus untuk memproduksi pakaian kantoran untuk pria dan wanita yang khusus dipasarkan di Indonesia, dengan memproduksi 720.000 buah per tahun. Sedangkan untuk import, perusahaan ini memproduksi pakaian pria, wanita, seragam rumah sakit dengan jumlah produksi 1.700.000 buah per tahun. Adapun negara-negara yang menjadi segmen pasarnya antara lain : Malaysia, Singapore, Jepang, Inggris dan Amerika.

Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi sesuai dengan keinginan konsumen diperlukan sumber daya yang baik , seperti sumber daya

(2)

manusia yang ahli dan disiplin, material yang berkualitas tinggi, mesin-mesin yang dapat beroperasi dengan baik, dan sebagainya. Dengan adanya sumber daya yang baik dalam suatu perusahaan dan pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien, maka akan dihasilkan suatu produk yang berkualitas, hasil kerja yang optimal dan produktivitas yang tinggi juga.

Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang berperan penting bagi kelangsungan dan keberhasilan sebuah perusahaan. Agar mereka dapat bekerja lebih optimal, maka faktor yang mempengaruhi kenyamanan mereka dalam bekerja perlu untuk diperhatikan dan diperbaiki oleh sebuah perusahaan. Faktor – faktor yang mempengaruhi seperti lingkungan kerja yang dapat membuat para pekerja merasa tidak nyaman dalam bekerja, sistem kerja yang kurang baik ataupun peralatan yang tidak mendukung kerja dari para pekerja tersebut.

PT. Bina Busana Interusa menyadari bahwa kondisi lingkungan kerja fisik perusahaan saat ini kurang ergonomis. Dalam artian bahwa kondisi sekarang yang ada menciptakan suatu kondisi kerja yang kurang nyaman bagi para pekerja. Kondisi kerja yang kurang nyaman inilah yang membuat para pekerja menghasilkan kinerja yang menurun. Telah dijelaskan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi baik buruknya kinerja dari para pekerja. Akan tetapi faktor yang lebih utama untuk dilakukan perbaikan adalah faktor lingkungan kerja karena sebagai tempat dimana kegiatan para pekerja berlangsung. Kondisi lingkungan yang kurang baik akan menuntut tenaga dan

(3)

waktu yang lebih banyak yang tentunya tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien dan produktif, demikian pula sebaliknya.

Faktor lingkungan kerja fisik yang merupakan bagian dari ergonomi memiliki pengertian kondisi lingkunan kerja, yaitu semua keadaan yang terdapat di sekitar tempat kerja seperti temperatur, kelembaban udara, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau-bauan, warna dan lain-lain, yang dalam hal ini akan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil kerja manusia tersebut (Sritomo Wignjosoebroto, 2003).

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa produktivitas pekerja merupakan salah satu kunci suksesnya suatu perusahaan. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pekerja, sehingga dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan di kemudian hari.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Setelah dilakukan pengamatan dan wawancara langsung dengan manajer produksi di PT. Bina Busana Internusa, pokok permasalahan yang diperoleh adalah perusahaan belum mencapai target produksi yang diharapkan dimana produksi perhari lebih rendah dari kapasitas produksi yang ditetapkan yaitu 1500 unit/line produksi pada 6 line yang memproduksi pakaian pria. Sedangkan berdasarkan data historis selama tahun 2007, para pekerja hanya mampu menghasilkan 1100-1200 unit/line/hari. Hal ini disebabkan oleh

(4)

rendahnya produktivitas pada pekerja lingkungan kerja yang kurang baik, metode kerja yang kurang efisien, kelelahan fisik yang terjadi pada operator, kebosanan, kebijakan perusahaan dan kurang terjaminnya kesehatan dan keselamatan kerja terhadap pekerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk memperbaiki kondisi yang kurang ergonomis terutama lingkungan kerjanya, sebab lingkungan kerja yang efektif, aman, nyaman, sehat dan efisien dapat mendukung peningkatan produktivitas kerja.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Agar pembahasan yang dilakukan oleh peneliti tetap fokus dan tidak melenceng dari tujuan yang ingin dicapai maka dilakukan pembatasan masalah, yaitu :

1. Pengamatan dilakukan mulai dari bulan Maret 2008 setiap hari Senin – Jumat.

2. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah thermometer, lux meter, sound level

3. Produk yang diamati adalah produk pakaian pria

4. Penelitian dilakukan didalam pabrik pada departemen sewing 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai adalah peningkatan produktivitas, melalui tahapan-tahapan :

(5)

1. Mengidentifikasi faktor – faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi produktivitas pekerja sehingga dapat diketahui variabel yang paling berpengaruh terhadap produktivitas pekerja.

2. Melakukan analisa terhadap faktor – faktor lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap produktivitas pekerja.

3. Melakukan usulan perbaikan kondisi lingkungan kerja berdasarkan hasil identifikasi faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi produktivitas pekerja.

4. Membandingkan produktivitas operator sebelum dan sesudah uji coba usulan perbaikan lingkungan kerja.

Adapun manfaat dari penelitian tersebut antara lain :

1. Memberikan masukkan kepada pihak perusahaan tentang kondisi lingkungan kerja yang harus diperbaharui, sehingga produktivitas perusahaan dapat meningkat.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Sejarah Perusahaan

PT. BINA BUSANA INTERNUSA adalah salah satu dari perusahaan manufaktur terkemuka yang menitikberatkan pada proses dengan memperhatikan lingkungan dan penggunaan bahan baku yang

(6)

bisa diperbaharui. Dimana perusahaan ini terdiri dari kira-kira 3100 tenaga kerja (dengan 800 orang sebagai tenaga penjual).

PT. BINA BUSANA INTERNUSA mulai didirikan pada tahun 1989. Perusahaan ini di bangun berdasarkan pengalaman dan pengetahuan profesional dari personel industri di bidang garment. PT. BINA BUSANA INTERNUSA merupakan anak perusahaan dari Triputra Group, salah satu perusahaan sukses yang bergerak di bidang garment. Dengan jangkauan Internasioanl dari bisnis dan kesepakatan dengan banyak negara Asia maupun Eropa, maka PT. BINA BUSANA INTERNUSA tampil untuk dalam partisipasi global khususnya dalam industri garment.

PT. BINA BUSANA INTERNUSA bergerak secara khusus untuk memproduksi pakaian kantoran untuk pria dan wanita yang khusus dipasarkan di Indonesia, dengan memproduksi 720.000 buah per tahun. Sedangkan untuk import, perusahaan ini memproduksi pakaian pria, wanita, seragam rumah sakit dengan jumlah produksi 1.700.000 buah per tahun. Adapun negara-negara yang menjadi segmen pasarnya antara lain : Malaysia, Singapore, Jepang (Nagai Leben), Inggris (Cosalt Ballyclare, Carrington, Cookson dan Clegg) dan Amerika.

PT. BINA BUSANA INTERNUSA saat ini memiliki dua buah pabrik yang masing-masing terletak di Jl. Pulo Buaran 2 Blok Q No. 1

(7)

– Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, dengan luas mencapai 4.200 m3. Pabrik yang terletak di kawasan ini adalah pabrik yang hasil produksinya hanya khusus dipasarkan di wilayah Indonesia saja. Lokasi ini dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam dari Jakarta Barat. Sedangkan pabrik yang hasil produksinya khusus untuk diekspor terletak di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Jl. Madura Blok D No. 19A Cakung, Jakarta dengan luas mencapai 5.400 m3.

1.5.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan arah perkembangan dan tujuan perusahaan yang harus ditetapkan perusahaan sejak awal. Adapun visi dan misi dari PT Bina Busana Internusa adalah :

Visi :

“To Be a World Class and Leading Brand Company through Innovation and Life Time Partnership”

Misi :

“A Company of Caring People To Make Customer Happy and Feel Great”

(8)

1.5.3 Strategic Intent

PT. BINA BUSANA INTERNUSA mempunyai strategi sebagai berikut :

WBAWI:

“Global Manufacturing, Private Labeling and Retailing of Apparel”

Strategi:

1. High Efficiency

2. Equal Value to Customer, Employee and Shareholder 3. Trend Setter supported by Best Global Sourcing 4. Flexible and Quick response with Reliable IT 5. Best Talents and Leaders

VALUE:

“Integrity, Caring, Teamwork, Dynamic”

1.5.4 Produk – Produk PT. BINA BUSANA INTERNUSA

PT. BINA BUSANA INTERNUSA memiliki spesialisasi di bidang pakaian kantoran untuk pria dan wanita. Bahan utamanya adalah kain fabric, interlining yang disupplai dari berbagai macam supplier terkemuka di Indonesia. Peluncuran produk pakaian kerja ini

(9)

bertujuan untuk memenuhi hasrat konsumen (menengah ke atas) akan adanya perubahan pada gaya dan penampilan seorang pekerja kantor. Dimana dengan aktivitas dan lingkup pergaulannya yang tinggi hal itu kini bukan sekedar angan-angan karena dengan budget yang bersaing, konsumen dapat memilih dan memperoleh model pakaian kerja manapun yang diinginkan mulai dari kemeja, blazer, stola, blus dan aksesoris-aksesoris padanan lain dengan cara yang mudah.

PT. BINA BUSANA INTERNUSA memiliki beberapa merek, baik yang berupa merek sendiri maupun membeli licenced dari luar. Merek-merek yang merupakan merek sendiri antara lain : Valino, Christian Kent, Harry Martin, Sierra Morena, Valino Donna, Lyla dan Creative Gear. Sedangkan merek-merek yang dibeli secara licenced antara lain : VanHuesen danArnold Palmer.

Merek-merek yang digunakan untuk pakaian pria antara lain :

Valino (Milan, Napoli, Grande, Gold Slim, Gold Regular, Shanghai)

Christian Kent (Custom Fit, Loose Fit, Straight Fit)

Sierra Morena (Verano, Slim, Galante)

VanHuesen (White, Black, Platinum)

Harry Martin (Premier, Classic, Active)

(10)

Creative Gear

Gambar 1.1 Brandpakaian pria

Sedangkan merek-merek yang digunakan untuk pakaian wanita antara lain :

Lyla

Valino Donna

(11)

Pakaian kerja yang ditawarkan memiliki kelebihan dibanding pakaian-pakaian sejenis dari merek lain, dimana point utama terletak pada desain, ukuran, pemilihan bahan dan warna yang ditawarkan. Untuk produk ini, desain mengalami perombakan dan perkembangan dari bentuk basis/dasarnya selama ini. Perombakan ini antara lain dari bentuk kerah, jumlah kancing, penambahan renda, tali dan lipatan di sekitar dada, sisi pinggang dan punggung, perubahan cara pengkaitan kancing dari belakang ke depan menjadi atas ke bawah atau bahkan menyilang seperti pakaian tradisional jepang.

Selain keunikan di atas produk ini juga memproduksi pakaian padanan untuk kemeja seperti: Blazer, Cardigan formal, rompi kancing, blus dan stola untuk menunjang kesanstylist dan elite yang diinginkan. Ukuran dan Warna untuk semua jenis pakaian ini tersedia dalam bermacam-macam pilihan, sehingga bagi orang yang memiliki bobot lebih besar tak perlu repot dan susah lagi untuk mencari pakaian kerja yang sesuai untuk ukuran tubuhnya.

(12)

Gambar 1.3 Produk PT BINA BUSANA INTERNUSA

1.5.5 Sertifikat

PT. BINA BUSANA INTERNUSA telah terbukti kemampuannya untuk menjaga keefisienan perusahaannya yakni mampu mengirimkan produk yang berkualitas baik, harga bersaing, karyawan yang sangat menguasai bidang pekerjaannya, dan distribusi produk yang tepat waktu. Karakteristik organisasi ini membuat perusahaan ini mendapatkan pengakuan internasional sertifikat ISO 9001 : 2000 dari Inggris pada tahun 2003.

(13)

Gambar 1.4 Certification

1.5.6 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dapat menjelaskan susunan-susunan dalam suatu perusahaan secara garis besar dan dapat menggambarkan hubungan antar bagian dalam perusahaan tersebut secara umum. Struktur organisasi menunjukkan wewenang dari tiap-tiap bagian dari perushaan.

Struktur organisasi yang ada pada PT. BINA BUSANA INTERNUSA merupakan jenis struktur organisasi fungsional yaitu

(14)

struktur organisasi yang tiap departemennya dikelompokkan berdasarkan fungsinya. Kelebihan struktur organisasi ini antara lain :

 Memudahkan pengendalian dan pengawasan kinerja karyawan.

 Pembagian tugas antar departemen lebih jelas.

 Adanya potensi untuk meningkatkan keterampilan karyawan agar lebih ahli dibidangnya.

 Komunikasi lebih cepat

(15)

1.5.7 Job Description

Tanggung jawab dan wewenang pada Departemen dalam PT Bina Busana Internusa yang melaksanakan sistem manajemen mutu serta uraian tugas masing-masing fungsi yang ada, dijelaskan di bawah ini :

1. Departemen Marketing

Departemen ini bergerak di bidang pemasaran produk. Mulai dari penawaran produk hasil produksi PT. BINA BUSANA INTERNUSA sampai pada segala proses lainnya seperti pembayaran dan pengiriman. Departemen ini akan bertanggung jawab dalam target penjualan perperiode.

2. Departemen PPIC

Departemen ini bergerak di bidang pemesanan dan pembelian segala jenis barang / perangkat yang dibutuhkan oleh perusahaan. Bertanggung jawab dalam mengenai order dan pembelian barang berdasarkan informasi data persediaan barang dari departemen lain yang membutuhkan, serta bertanggung jawab akan ketelitian input data oleh operator.

(16)

Departemen ini bergerak dalam penyediaan bahan baku sumber produksi yang ada di pabrik. Departemen ini bertugas memonitor persediaan bahan baku sehingga proses produksi dapat selalu berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan (dijadwalkan)

4. Departemen Finance dan Accounting

Departemen ini bergerak di bidang keuangan. Bertugas menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, antara lain : penerimaan kas dari hasil penjualan tunai, pelunasan piutang dan klaim serta penyetoran kas harian ke bank. Departemen ini terdiri dari bagian administrasi keuangan, bagian penentuan jumlah budget yang harus dikeluarkan, bagian akuntansi. Departemen ini bertanggung jawab atas keuangan perusahaan yang didukung oleh data-data yang bisa dipercaya kebenarannya.

5. Departemen IT

Departemen ini bergerak dalam mengelola komputerisasi di PT. BINA BUSANA INTERNUSA. Departemen ini bertanggung jawab atas semua pengadaan alat dan sarana dalam bidang Teknologi dan Informasi

(17)

Departemen ini bergerak di bidang produksi dalam lingkungan manufaktur. Departemen ini bertanggung jawab dalam mengelola proses-proses produksi seperti penjadwalan, pencapaian target dan bagian quality control.

7. Departemen Engineering

Departemen ini bergerak dalam mengelola mesin-mesin yang digunakan didalam manufaktur. Bertanggung jawab dalam perawatan dan pengoperasiaan mesin-mesin tersebut sehingga proses produksi menjadi lancar.

8. Departemen Design

Departemen ini bertanggung jawab dalam hal design produk PT. BINA BUSANA INTERNUSA. Bertanggung jawab dalam hal penggunaan jenis fabric, aksesoris, warna, motif dan model yang akan digunakan.

Gambar

Gambar 1.1 Brand pakaian pria
Gambar 1.3 Produk PT BINA BUSANA INTERNUSA
Gambar 1.4 Certification
Gambar 1.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti telah terbukti bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan karir dan kepuasan kerja terhadap

Dalam penelitian Pudji dan Ilma (2012) menyatakan bahwa suatu mesin pada perusahaan mempunyai peran penting dalam proses produksi, yaitu untuk mempermudah serta

Hal ini di karenakan kepuasan yang diberikan kepada karyawan cenderung kurang dan karyawan tidak memiliki kepuasan kerja, bahkan terkadang karyawan harus lembur

belajar siswa, 2)Mengetahui pengaruh motivasi berprestasi dalam pembelajaran matematika terhadap prestasi belajar siswa, 3) Mengetahuiinteraksiantarametodepembelajara n

Bertitik tolak dari pemahaman teologis yang diberikan Karman, penulis merefleksikannya pada berbagai peristiwa perang yang terjadi diberbagai belahan bumi ini,

Selanjutnya hasil penelitian Farida EstyPurwasih (2014), menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang signifikan pembelajaran menggunakan model NHT dan STAD terhadap hasil

Ciri dari domba priangan ini antara lain: berat domba jantan hidup dapat mencapai 60-80 kg dan berat domba betina sekitar 30-40 kg, domba betina tidak bertanduk sementara

Beberapa faktor yang dapat menentukan penggunaan femtocell untuk jaringan indoor adalah karena femtocell dapat mencakup dalam ruangan di mana macrocell tidak dapat mencakupnya,