SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh
VITA NURHAYATI
NIM. 21311057
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
pernah berfikir dirimulah yang terbaik
(Benjamin Franklin)
Simpan kekuatanmu untuk dirimu sendiri dan
keberanianmu untuk orang lain
(James M Barrie)
Hidupalh untuk sesuatu daripada mati tidak untuk
apa-apa
(Jendral George Patton)
Suatu kesalahan mungkin saja membuat kita jatuh, tapi
setiap kesalahan akan punya makna yang berarti ketika
Bapak dan ibu ( Bapak Hadi Tachlis dan ibu Mut Rofiah) yangtidak henti-hentinya memberikan do’a, kasih sayang, dukungan
dan semangat. Terima kasih atas semua pengorbanan dan
kesabaran yang diberikan.
Kakak-kakakku tersayang: M. Chasan Lutfi, Budi Astuti, DwiFitriana, Edy Kasyanto, yang selalu membantu dalam segala hal
dan sering direpotkan.
Adik-adikku tersayang: Laely Nahdliyah, Ismira Ani Masruroh,Khusnul Azizatunnishak, yang selalu membantu dalam segala hal
dan sering direpotkan.
Keluarga besar semuanya yang sudah banyak membantu danmendukung serta memberikan semangat.
Teman-temanku tersayang: Umi Amrita Ningsih, Atik Suharwati,Assalamualaikum Wr.Wb
Untaian puji dan syukur semata-mata bagi Allah Sang Pemilik Alam
Semesta subhanahu wa ta’ala, atas segala anugerah yang Dia limpahkan kepada
penulis sehingga pada akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa,
shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di Yaumul Kiyamah nanti.
Bahagia yang penulis rasakan,sungguh tidaklah mudah untuk diungkapkan
dengan kata-kata. Atas rahmat, hidayah, taufik dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PENGARUH KUALITAS
PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP MINAT
MENJADI NASABAH DI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARI’AH”.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin mengucapkan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya, terutama kepada :
1. Bapak Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
5. Seluruh staf pengajar Program Studi Perbankan Syariah atas semua ilmu
yang telah diberikan.
6. Bapak Hadi Tachlis dan Ibu Mut Rofiah tercinta atas segala do’a, kasih
sayang, perhatian, semangat, ilmu, motivasi, bekal hidup, bimbingan
serta semua hal yang menjadikan saya menjadi pribadi yang mandiri.
Semoga skripsi ini bisa menjadi hadiah terindah untuk Bapak dan Ibu.
kalian adalah segaanya bagiku, kalian penyemangatku, inspirasiku
terimakasih buat semuanya.
7. Kakak’ku tersayang, M. Chasan Lutfi, Budi Astuti, Dwi Fitriana, Edy
Kasyanto yang selalu memberikan do’a dan dukungan serta perhatian.
8. Adikku tersayang, Laely Nahdliyah, Ismira Ani Masruroh, Khusnul
Azizatunnishak yang selalu memberikan do’a dan dukungan serta
perhatian.
9. Semua teman-temanku: Umi Amrita Ningsih, Atik Suharwati, Siti
Rondiyah, Isnaeni Maulida, Iva Lutfiana, Latifatul Auliana, Hadits Arif,
dan masih banyak yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan semua,
terima kasih sudah menjadi bagian hidup dari kalian dan sudah banyak
yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
kritik, saran dan koreksi sangat bermanfaat dalam menyempurnakan penelitian
ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi siapa
saja yang ingin mengkaji dan meneliti lebih lanjut lagi.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Salatiga, 17 Februari 2016 Penulis
Vita Nurhayati
Terhdap Minat Menjadi Nasabah di Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah.
Program Studi Perbankan Syariah Jurusan Falkutas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen pebimbing: H. Achmad Mifdlol M., Lc., M.Si. Penelitian ini berjudul
“Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelaynan dan Lokasi Terhadap Minat Nasabah”.
Kata Kunci :Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Lokasi dan Minat nasabah, KJKS BMT Anda Cabang Karanggede.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi terhadap minat nasabah di KJKS BMT Anda Cabang Karanggede. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada nasabah KJKS BMT Anda Cabang Karanggede.
Sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan teknik accidental sampling.
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 21. Analisis ini meliputi uji valditas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi
linier berganda, uji statistik melalui uji Ttest, Ftest serta koefisien determinan (R2).
Hasil uji regresi linirer berganda dan Ttest menunjukan bahwa kualitas produk
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Kegunaan Penelitian ... 7
E. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ... 10
B. Kerangka Teori ... 18
5. Lokasi ... 35
C. Kerangka Pemikiran ... 38
D. Hipotesis ... 40
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 45
B. Lokasi Waktu Penelitian ... 45
C. Populasi dan Sampel ... 45
1. Populasi ... 45
2. Sampel ... 46
D. Metode Pengumpulan Data ... 48
E. Skala Pengukuran Data ... 49
F. Definisi Konsep dan Operasional ... 50
G. Instrumen Penelitian... 57
H. Uji Instrumen Penelitian ... 58
I. Alat Analisis ... 65
BAB IV ANALISIS DATA A.Diskripsi Objek Penelitian ... 66
2. Uji Reliabilitas ... 89
b. Uji Hipotesis ... 89
1. Uji Regresi Linier Berganda ... 89
2. Uji Statistik ... 91
a. Uji TTest (Uji Parsial) ... 91
b. Uji FTest (Uji Simulasi) ... 93
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)... 94
c. Uji Asumsi Klasik ... 95
1. Uji Multikolinearitas... 95
2. Uji Heteroskedastisitas ... 96
3. Uji Normalitas ... 97
4. Uji Linearitas ... 100
C.Pembahasan ... 101
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 106
B. Saran ... 107
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tabel 3.1 Skala dalam tingkatan dan skor nilai ... 50
Tabel 3.2 Konsep Operasional Variabel ... 54
Tabel 4.1 Responden Jenis Kelamin ... 82
Tabel 4.2 Responden Umur ... 82
Tabel 4.3 Responden Status ... 83
Tabel 4.4 Responden Pendidikan ... 84
Tabel 4.5 Responden Pekerjaan ... 85
Tabel 4.6 Responden Pendapatan ... 86
Tabel 4.7 Uji Regresi Linier Berganda ... 87
Tabel 4.8 Uji Validitas .. ... 89
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas ... 90
Tabel 4.10 Uji Ttest ... ... 92
Tabel 4.11 Uji Ftest ... ... 93
Tabel 4.12 Uji R2(koefisien Determinasi) ... 94
Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas ... 96
Tabel 4.14 Uji Heterokidastisitas ... 97
Tabel 4.15 Uji Normalitas ... 100
Tabel 4.16 Uji Linearitas . ... 101
Gambar 4.1 Grafik Struktur Organisasi ... 71
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot ... 98
A.Latar Belakang
Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam
memajukan suatu Negara sangatlah besar, hampir semua sektor yang
berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa
perbankan. Oleh karena itu, saat ini dan masa mendatang kita tidak akan lepas
dari dunia perbankan, jika hendak menjalankan aktifitas keuangan, baik
perorangan ataupun suatu perusahaan (Kasmir, 2002: 2).
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama
islam. Kondisi ini membuka peluang bagi unit bisnis maupun instansi dengan
menggunakan prinsip syariah, hal ini tercermin semakin berkembangnya
lembaga-lembaga keuangan yang berbasiskan nama syariah, seperti Bank
Muamalat Indonesia (BMI), BNI Syari’ah, BPRS, dan Baitul Maal Wat
Tamwil (BMT) (Sumiyanto, 2008 : 15).
Perkembangan lembaga keuangan yang semakin pesat menyebabkan
terjadinya fenomena yang menjadi terbalik, jika dahulu nasabah yang
mencari-cari bank, maka sekarang banklah yang menmencari-cari nasabah. Sehingga bank
dituntut harus bisa bersaing untuk menawarkan produk dan jasa yang
dimilikinya sesuai kebutuhan, dan harus merebut perhatian nasabah atau calon
nasabah agar mereka tertarik dan minat dengan produk dan jasa yang telah
Bagaimanapun, lembaga keuangan bank memiliki sistem dan prosedur
yang baku, sehingga tidak mampu menjangkau masyarakat lapis bawah dan
kelompok mikro. Dengan prosedur panjang dan rumit, pengusaha mikro dan
sektor informal tidak dapat mengakses sumber pendanaan dari bank. Sehingga
sektor yang dimilki oleh sektor mikro tidak berkembang. PINBUK (Pusat
Inkubasi Usaha Kecil) yang keberadaaannya menyebar di semua propinsi di
Indonesia, merasa prihatin terhadap kondisi usaha mikro. Melalui berbagai
pengkajian yang panjang dan mendalam, maka dirumuskanlah sistem
keuangan yang lebih sesuai dengan kondisi usaha mikro dan sesuai dengan
syari’ah. Alternatif tersebut adalah KJKS BMT (Baitul Maal Wa Tamwil)
(Ridwan, 2004).
KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah) merupakan lembaga
keuangan yang beroperasi seperti koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di
bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai dengan pola bagi hasil
(syari’ah), sehingga berbadan hukum koperasi. Sedangkan BMT merupakan
lembaga keuangan mikro yang berlandaskan syari’ah dan berbadan hukum
Koperasi, maka secara otomatis di bawah pembinaan Departmen Koperasi dan
Usaha Kecil menengah. Dengan demikian yang mengikat KJKS BMT juga
Departemen tersebut. KJKS juga diatur secara khusus dengan Keputusan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No.
91/Kep/M.KUKM/IX/2009 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha
dengan pendirian pengawasan KJKS BMT berada di bawah Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Sumiyanto, 2008: 15-16).
Secara etimologis, KJKS BMT merupakan gabungan dari Baitul maal
(non komersil) dan Baitut tamwil (komersil). Baitul maal merupakan kegiatan
yang bergerak pada bidang sosial, dengan arti bahwa BMT mempunyai
kegiatan pengelolaan nirlaba yang dananya berasal dari zakat, infaq,
shodaqoh, dan dana-dana sosial lainnya (Sudarsono, 2003: 85). Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mampu menjangkau lapisan masyarakat yang paling
bawah yang tidak mungkin disentuh dengan dana-dana komersil. Dari sumber
dana zakat, infaq, shodaqoh, tugas BMT kemudian adalah menyalurkan
sumber dana tersebut kepada mustahiq atau yang berhak, dengan itu BMT
akan mampu memberdayakan kelompok fakir miskin, sebagai bantuan untuk
mendirikan usaha. Sedangkan Baitut tamwil (komersil) sebagai usaha
pengumpulan dan penyaluran dana komersil yang bersifat mencari keuntungan
(Sudarsono, 2003: 96). Kegiatan menghimpun atau penggalangan dana yang
dimaksudkan adalah kegiatan dalam bentuk simpanan (tabungan, dan
deposito) sedangkan menyalurkan dana adalah dalam bentuk pembiayaan
usaha mikro dengan sistem jual beli, bagi hasil, maupun jasa.
Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa BMT mempunyai misi
yaitu membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur
masyarakat madani yang adil dan makmur berlandaskan syari’ah dan di ridhoi
banyak memfokuskan menarik dan menyalurkan dana dari dan kepada
masyarakat.
Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) mempunyai tujuan untuk
memfokuskan dan meningkatkan kualitas usaha ekonomi dan sektor mikro
untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
melalui pemberian pinjaman modal dengan cepat dan mudah sesuai dengan
prinsip syari’ah sehingga terhindar dari larangan riba atau rentenir (Ridwan,
2004).
Sebagaimana Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Anda adalah lembaga
keuangan mikro syari’ah yang harus mampu bersaing secara kompetitif untuk
mendapatkan perhatian calon nasabah agar berminat menjadi nasabah di KJKS
BMT Anda. Hal ini mendukung pengertian minat yang dikemukakan oleh
Shaleh dan Wahab dalam Machmudah (2009: 43), yang mendefinisikan bahwa
minat merupakan suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian kepada
orang dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek
dari minat itu sendiri dengan disertai perasaan senang. Sehingga hal tersebut
dapat memotivasi KJKS BMT Anda agar bisa meningkatkan faktor-faktor
yang kemungkinan mempengaruhi minat nasabah terhadap KJKS BMT Anda.
Faktor yang kemungkinan mempengaruhi minat menjadi nasabah di
KJKS BMT Anda adalah faktor produk, karena produk merupakan sesuatu
yang pokok yang dimiliki bank untuk di tawarkan kepada masyarakat agar
mendapatkan perhatian, untuk di beli, untuk digunakan sesuai dengan
kualitas pelayanan sangat berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan.
Kualitas pelayanan akan memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk
menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan untuk memahami
dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan
demikian, perusahaan dapat meningkatkan kualitas pelayanan agar menarik
minat atau perhatian calon nasabah, karena apabila calon nasabah berminat
maka akan memperhatikan bank tersebut dan akan menimbulkan minat untuk
menjadi nasabah. Selain itu, lokasi juga sering dipermasalahkan karena lokasi
yang strategis akan lebih memudahkan nasabah untuk menjangkaunya,
sehingga akan mempengaruhi minat calon nasabah. faktor kualitas produk,
kualitas pelayanan, dan lokasi merupakan faktor yang paling banyak diteliti di
penelitian terdahulu dan kemungkinan paling dominan berpengaruh terhadap
minat nasabah.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi terhadap
minat nasabah. Oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian skripsi
dengan judul “PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS
B.Rumusan Masalah
Rumusan masalah (research problem) dalam penelitian ini adalah
adanya perbedaan hasil penelitian terkait dengan pengaruh dan tidaknya 3
faktor (Kualitas produk, kualitaas pelayanan, dan lokasi) terhadap minat
menjadi nasabah sehingga menarik untuk diteliti karena fenomena tersebut
berbeda dengan kondisi biasanya. Maka perlu dilakukan penelitian terhadap 3
faktor (kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi) yang mempengaruhi
minat nasabah KJKS BMT Anda agar jumlah nasabahnya terus meningkat.
Dari pemaparan kesenjangan penelitian (research gap) dan research problem
tersebut, maka penulis membuat pertanyaan penelitian (research question),
sebagai berikut:
1. Apakah kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menjadi nasabah di KJKS BMT Anda cabang Karanggede?
2. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menjadi nasabah di KJKS BMT Anda cabang Karanggede?
3. Apakah lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi
nasabah KJKS BMT Anda cabang Karanggede?
4. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap minat
menjadi nasabah di KJKS BMT Anda cabang Karanggede?
C.Tujuan penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penelitian ini mempunyai
dengan berdasarkan masalah-masalah yang tercantum dalam identifikasi
masalah adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap minat menjadi
nasabah di KJKS BMT Anda cabang Karanggede.
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat menjadi
nasabah di KJKS BMT Anda cabang Karanggede.
3. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap minat menjadi nasabah di
KJKS BMT Anda cabang Karanggede.
4. Untuk mengetahui variabel apakah yang paling dominan berpengaruh
terhadap minat nasabah di KJKS BMT Anda cabang Karanggede?
D.Kegunaan penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis
Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk mengaplikasikan berbagai
teori yang diperoleh di bangku kuliah, untuk menambah wawasan dan
pengetahuan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
minat nasabah.
2. Bagi KJKS BMT Anda Cabang Karanggede
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan
bagi perusahaan / BMT dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan
sosialisasi, kegiatan pemasaran, dan kinerja lainnya yang dapat menambah
3. Bagi IAIN Salatiga
Merupakan bahan referensi dan tambahan informasi mengenai KJKS BMT
Anda dan sebagai bahan acuan atau sumbangan pemikiran bagi peneliti lain
pada kajian yang sama khususnya untuk mahasiswa IAIN Salatiga jurusan
Perbankan Syariah.
E.Sistematika Penulisan
Penelitian disusun ke dalam lima bab dengan sistematika pembahasan
sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan,
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan
sistematika penulisan. Pembahasan ini ditempatkan di bab
pendahuluan karena pembahasan ini menjadi titik tolak untuk
melakukan penelititan atau pnulisan selanjutnya.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini berisi 4 hal yaitu telaaah pustaka yang membahas
tentang ringkasan penelitian terdahulu, memberikan gambaran
posisi yang peneliti lakukan terhadap penelitian yang lain. Kerangka
teori yang membahas konsep yang akan digunakan untuk
menganalisis, konsep-konsep yang terkait dan penting untuk dikaji
sebagai landasan dalam menulis bab analisis dan mengambil
bentuk gambar dan atau persamaan. Hipotesis subbab ini berisi
hepotesis yang diajukan.
BAB III : Metodelogi penelitian
Dalam bab ini berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan
operasional, instrument penelitian, uji instrumen penelitian, dan alat
analisis.
BAB IV : Analisa Data
Bab ini terdiri dari deskripsi obyek penelitian dan analisis data.
BAB V : Kesimpulan dan saran
Merupakan bab yang penting dalam skripsi ini, yang berisi tentang
simpulan dan saran yang berkenaan dengan hasil pembahasan
skripsi.
Bagian akhir dari skripsi ini berisi daftar pustaka, riwayat hidup penulis
A.Telaah Pustaka
Dalam skripsi ini, penulis bukanlah yang pertama membahas penelitian
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah. Ada beberapa
refrensi dari hasil penelitian terdahulu yang ditemukan antara lain:
Rahayu Istiqomah (2015) dalam skripsinya yang berjudul
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Perbankan Syari’ah
STAIN Salatiga untuk Menjadi Nasabah di Perbankan Syari’ah, dari hasil
penelitian tersebut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan
untuk menjadi nasabah di antarnya faktor nilai syariah, produk, promosi dan
pelayanan. Dari hasil estimasi penelitian dengan menggunakan 87 responden
tersebut menyatakan bahwa semua faktor berpengaruh signifikan dan
keterkaitan positif dengan keputusan mahasiswa perbankan syari’ah STAIN
Salatiga untuk menjadi nasabah di perbankan syari’ah. Termasuk didalamnya
terdapat faktor pelayanan dan produk, masing-masing dengan nilai signifikan
sebesar 0,003 dan 0,002 yang berarti bahwa pelayanan dan produk mempunyai
pengaruh signifikan. Hal tersebut berarti bahwa dengan meningkatkan kualitas
pelayanan dan produk yang dimiliki perbankan syari’ah, maka akan
mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk menjadi nasabah di perbankan
syari’ah, sehingga dapat menambah jumlah nasabah di perbankan syari’ah.
Penelitian Rizqa Ramadhaning Tyas (2015) dalam skripsinya yang
dan Citra Perusahaan terhadap Keputusan Nasabah untuk Menggunakan Jasa
Keuangan Syari’ah di BMT Bina Usaha Karang Jati, hasil dari penelitiannya
dengan 100 responden terdapat beberapa faktor yang telah diteliti dan
disimpulkan bahwa keragaman produk, kualitas pelayanan, etika bisnis islam
dan citra perusahaan, secara bersamaan memiliki pengaruh yang signifikan
tetapi faktor kualitas pelayanan adalah faktor dominan yang paling
berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa keuangan
syari’ah di BMT Bina Usaha Karang Jati dengan nilai signifikan sebesar
0,001, sedangkan faktor produk mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,003.
Sehingga keempat faktor tersebut harus lebih ditingkatkan terutama faktor
kualitas pelayanan yang paling besar pengaruhnya, agar semakin banyak
nasabah atau calon nasabahnya untuk menggunakan jasa keuangan syari’ah di
BMT Bina Usaha Karang Jati.
Penelitiannya Chusnul Chotimah (2014) dalam naskah publikasinya
yang berjudul “Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi dan Lokasi Terhadap
Masyarakat Memilih Bank Syari’ah di Surakarta”. Adapun tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh produk, pelayanan, promosi, dan lokasi
terhadap masyarakat memilih bank syariah. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini
adalah nasabah Bank Mandiri Syariah Cabang Surakarta dan BTN Syariah
Cabang Surakarta. Sampel penelitian ini adalah beberapa nasabah Bank
Mandiri Syariah Cabang Surakarta dan BTN Syariah Cabang Surakarta.
yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara langsung melalui
kuesioner nasabah Bank Mandiri Syariah Cabang Surakarta dan BTN Syariah
Cabang Surakarta. Metode yang dignakan untuk menguji hipotesis adalah
dengan regresi linier berganda, uji t, uji f, dan koefisien determinasi (R2).
Secara parsial hasil penelitian menunjukkn faktor produk mempunyai nilai
signifikan sebesar 1,394 sedangkan besarnya nilai dengan tingkat keyakinan
95% atau (0,05) adalah 1,660 sehingga disimpulakn bahwa produk tidak
berpengaruh terhadap keputusan masyarakat memilih bank syari’ah di
Surakarta.
Ayu Nurtika Dewi (2014) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat untuk Menabung (Studi
Kasus pada PD BPR BKK Kendal Cabang Patean)”. Adapun tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
minat masyarakat untuk menabung pada PD BPR BKK Kendal Cabang
Patean. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode
deskriptif. Sampel penelitian ini sebanyak 42 responden dari total responden
yang ada. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung
melalui kuesioner nasabah dari PD BPR dan BKK Kendal Cabang Patean.
Metode yang digunakan untuk menguji hepotesis adalah dengan uji t, uji f, dan
koefisien determinasi (R2). Secara parsial dapat disimpulkan hasil dari
penelitiannya dewi bahwa terdapat 3 faktor yang mempengaruhi minat
masyarakat untuk menabung, yaitu faktor pelyanan dengan nilai signifikan
1000 lebih besar dari 0,05, dan lokasi yang mempunyai pengaruh signifikan
sebesar 0,003. Dari hasil penelitiannya dapat disimpulan bahwa faktor yang
berpengaruh signifikan adalah lokasi sedangkan faktor pelayanan dan produk
hanya berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat masyarakat
untuk menabung pada PD. BPR BKK Kendal Cabang Patean.
Hasil penelitian Rahmat Yuli Setiawan (2015) dalam skripsinya yang
berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk dan Kepuasan
Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Kasus pada KJKS BMT Barokah
Tegalrejo). Dalam hasil penelitiannya terdapat faktor kualitas produk, kualitas
pelayanan dan kepuasan nasabah, dari ketiga faktor tersebut disimpulkan
mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah pada KJKS BMT
Barokah Tegalrejo, dengan nilai signifikansi masing-masing produk sebesar
0,023, kualitas pelayanan sebesar 0,021.
Sedangkan dalam penelitiannya Puji Lestari (2009) dalam skripsinya
yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi
Nasabah Tabungan Shar-E di BMI Cabang Solo, disimpulkan bahwa faktor
tempat/lokasi dan faktor pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan calon nasabah tabungan Shar-E di BMI Cabang Solo karena
menunjukkan hasil signifikan yang lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,384 untuk
lokasi dan 0,619 untuk pelayanan.
Dari penelitiannya Rizqa Ramadhaning Tyas (2012) dalam tugas
akhirnya yang berjudul “Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas
pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty,
dan tangibles serta lokasi BMT terhadap keputusan nasabah untuk menabung
di BMT Sumber Mulia dan variabel manakah yang berpengaruh paling
signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber
Mulia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, dengan jumlah populasi 300 nasabah yang merupakan jumlah
keseluruhan nasabah yang menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang selama
tahun 2012 sampai dengan bulan juni. Sedangkan sampelnya ada 30
responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling.
Alat analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda dimana
sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa faktor lokasi dan kualitas pelayanan
sama-sama berpengaruh signifikansi positif terhadap keputusan nasabah menabung
di BMT Sumber Mulia Tutang, dengan nilai signifikan untuk lokasi sebesar
0,002 yang kurang dari 0,05 dan dalam kualitas pelayanan terdapat 5 variabel
yaitu reliability (0,001), responsiveness (0,043), assurance (0,05), emphaty
(0,000), dan tangible (0,003). Semakin meningkat kedua faktor tersebut akan
meningkat pula keputusan nasabah menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang.
Penelitian dari Monang Ranto Tambunan dan Inggrita Gusti Sari
Nasution (2013) dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang
mempengaruhi Keputusan nasabah Menabung di Bank BCA Kota Medan
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah menabung di
Bank BCA Kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan metode deskriptif. Sampel penelitian ini sebanyak 100 responden dari
total responden yang ada. Data yang digunakan adalah data primer yang
diperoleh langsung melalui kuesioner nasabah dari PD BPR dan BKK Kendal
Cabang Patean. Metode yang digunakan untuk menguji hepotesis adalah
dengan uji t, uji f, dan koefisien determinasi (R2). Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah
untuk menabung yaitu faktor produk, pelayanan, kredibilitas, promosi dan
lokasi. Secara parsial faktor produk berpengaruh postif dan signifikan dengan
nilai signifikan (0) nol, faktor pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
dengan nilai (0) nol, faktor kredibilitas berpengaruh positif dan signifikan
dengan nilai (0,10) promosi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan dengan
nilai 0,555 yang lebih besar dari 0,05 dan faktor lokasi berpengaruh positif
tidak signifikan dengan nilai 0,934. Sehingga dengan meningkatkan faktor
produk, pelayanan dan kredibilitas yang berpengaruh signifikan, maka akan
meningkatkan keputusan nasabah untuk menabung di Bank BCA Kota Medan.
Penelitian dari Rifa’atul Machmudah (2009) yang berjudul “Faktor
-faktor yang Mempengaruhi minat nasabah non muslim menjadi nasabah di
Bank Syari’ah (Studi Kasus Pada Bank CIMB Niaga Syari’ah Cabang
Semarang)”. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor lokasi, pelayanan, religius stimuli, reputasi, profit sharing, dan
Sampel penelitian ini sebanya 30 responden. Metode yang digunakan untuk
menguji hepotesis yaitu regresi linier berganda, asumsi klasik, uji t dan uji f.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara parsial keenam
faktor tersebut berpengaruh positif dan signifikan, secara simultan disimpulkan
bahwa ke enam faktor tersebut berpengaruh secara bersama-sama terhadap
minat nasabah non muslim menjadi nasabah bank syari’ah (Bank CIMB Niaga
Syari’ah Cabang Semarang). Hasil uji koefisien determinasi sebesar 95,4% di
pengaruhi faktor lokasi, pelayanan, religius stimuli, reputasi, profit sharing,
dan promosi, sedangkan 4,6% di pengaruhi oleh faktor lain yang dalam
penelitian ini tidak menjadi bahan oleh penulis.
Table 2.1 Research Gap
No Peneliti Faktor-faktor yang mempengaruhi
minat
Signifikansi
1. Rahayu Istiqomah
(2015)
Kualitas Produk Berpengaruh positif
dan signifikan
Kualitas pelayanan Berpengaruh positif
dan signifikan
2. Rizqa Ramadhaning
Tyas (2015)
Kualitas Produk Berpengaruh positif
dan signifikan
Kualitas pelayanan Dominan berpengaruh
positif dan signifikan 3. Chusnul Chotimah
(2014)
Kualitas Produk Berpengaruh positif
dan tidak signifikan
4. Rahmat Yuli
Setiawan (2015)
Kualitas pelayanan Berpengaruh positif
dan signifikan
Produk Berpengaruh positif
dan signifikan
5. Ayu Nurtika Dewi
(2014)
Kualitas pelayanan Berpengaruh Positif
dan tidak signifikan
Kualitas Produk Berpengaruh positif
6. Puji Lestari (2009) Kualits pelayanan Berpengaruh positif
Pelayanan Berpengaruh positif
dan signifikan
Sumber: Rahayu Istiqomah (2015), Rizka Ramadhaning Tyas (2015), Chusnul
Chotimah (2014), Rahmat Yuli Setiawan (2015), Ayu Nurtika Dewi (2014),
Puji Lestari (2009), Monang Ranto Tambunan dan Inggrita Gusti Sari
Nasution (2013), Rizqa Ramadhaning Tyas (2012), Rifa’tul Machmudah
(2009).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelum-sebelumnya
terletak pada objek maupun variabel-variabel penelitian yakni selain
menggunakan variabel kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi sebagai
variabel independen, peneliti juga menggunakan minat sebagai variabel
dependen. Objek penelitian ini yaitu nasabah KJKS BMT Anda cabang
Karanggede. Pemilihan KJKS BMT Anda cabang Karanggede oleh peneliti
dikarenakan KJKS BMT Anda cabang Karanggede berada di lingkungan yang
banyak lembaga keuangan berdiri di sekitarnya, sehingga terjadi persaingan
yang kompetitif antar lembaga keuangan baik konvensional maupun syari’ah
yang terdapat di Karanggede. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
B.Kerangka Teori 1. BMT
a. Pengertian BMT
BMT merupakan gabungan dari Baitul maal (non komersil) dan
Baitut tamwil (komersil). Baitul maal merupakan kegiatan yang
bergerak pada bidang sosial, dengan arti bahwa BMT mempunyai
kegiatan pengelolaan nirlaba yang dananya berasal dari zakat, infaq,
shodaqoh, dan dana-dana sosial lainnya. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk mampu menjangkau lapisan masyarakat yang paling bawah yang
tidak mungkin disentuh dengan dana-dana komersil. Dari sumber dana
zakat, infaq, shodaqoh, tugas BMT kemudian adalah menyalurkan
sumber dana tersebut kepada mustahiq atau yang berhak, dengan itu
BMT akan mampu memberdayakan kelompok fakir miskin, sebagai
bantuan untuk mendirikan usaha. Sedangkan Baitut tamwil (komersil)
sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersil yang
bersifat mencari keuntungan (Sudarsono, 2003: 85). Kegiatan
menghimpun atau penggalangan dana yang dimaksudkan adalah
kegiatan dalam bentuk simpanan (tabungan, dan deposito) sedangkan
menyalurkan dana adalah dalam bentuk pembiayaan usaha mikro
dengan sistem jual beli, bagi hasil, maupun jasa (Ridwan, 2004).
Peran BMT yang dilakukan adalah melakukan pembinaan yang
berdasarkan sistem syari’ah. Peran ini menegaskan arti penting prinsip
lembaga keuangan syari’ah bersentuhan langsung dengan kehidupan
masyarakat kecil yang serba cukup ilmu pengetahuan maupun materi.
b. Prinsip Operasi BMT
Dalam menjalankan usahanya BMT tidak jauh dengan BPR
syariah, yakni menggunakan 3 prinsip:
1. Prinsip Bagi Hasil
Dengan prinsip ini ada pembagian hasil dari pemberi
peminjam dengan BMT.
a. Al-Mudharabah
b. Al-Musyarakah
c. Al-Muzara’ah
d. Al-Musaqah
2. Sistem Jual Beli
Sistem ini merupakan suatu tatacara jual beli yang dalam
pelaksanaannya BMT mengangkat nasabah sebagai agen yang
diberi kuasa melakukann pembelian barang atas nama BMT, dan
kemudian bertindak sebagai penjual, dengan menjual barang yang
telah dibelinya tersebut dengan ditambah mark-up. Keuntungan
BMT nantinya akan dibagi kepada penyedia dana.
a. Bai’al-Murabahah
b. Bai’as-Salam
c. Bai’al-Istishna
3. Sistem Nonprofit
Sistem yang sering disebut sebagai pembiayaan kebajikan
ini merupakan pembiayaan yang bersifat sosial dan non komersial.
Nasabah cukup mengembalikan pokok pinjamannya saja.
a. Al-Qordhul Hasan
4. Akad Bersyarikat
Adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih dan
masing-masing pihak mengikutsertakan modal (dalam berbagai bentuk)
dengan perjanjian pembagian keuntungan / kerugian yang
disepakati
a. Al-Musyarakah
b. Al-Mudharabah
5. Produk Pembiayaan
Penyediaan uang dan tagihan berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam diantara BMT dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang beserta
bagi hasil setelah jangka waktu tertentu.
a. Pembiayaan al-Murabaha (MBA)
b. Pembiayaan al-Bai’Bitsaman Ajil (BBA)
c. Pembiayaan al-Mudharabah (MDA)
Untuk meningkatkan peran BMT dalam kehidupan
ekonomi masyarakat maka BMT terbuka untuk menciptakan
produk baru. Tetapi produk tersebut harus memenuhi syarat:
a. Sesuai dengan syariat dan disetujui oleh Dewan Syari’ah
b. Dapat ditagani oleh sistem operasi BMT bersangkutan
c. Membawa kemaslahatan bagi masyarakat.
c. Badan Hukum BMT
BMT dapat didirikan dalam bentuk Kelompok Swadaya
Masyarakat atau koperasi.
1. KSM adalah Kelompok Swadaya Masyarakat dengan mendapat
Surat Keterangan Operasional dan PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis
Usaha Kecil).
2. Koperasi serba usaha atau koperasi syariah.
3. Koperasi simpan pinjam syariah (KSP-S).
d. Karakteristik BMT Sebagai Lembaga Keuangan
Sebagai suatu lembaga, karakteristik BMT di pengaruhi oleh
falsafah lembaga tersebut. Sebagaimana halnya falsafah setiap lembaga
keuangan syari’ah, falsafah BMT adalah mencari keridhaan Allah
untuk memperoleh kebajikan di dunia dan di akhirat. Selain itu
operasional BMT harus sesuai dengan prinsip bisnis antara lain:
1. Pelarangan riba
2. Pencegahan gharar dalam perjanjian.
4. Praktik jual beli atau dagang.
5. Pelarangan perdagangan komoditas terlarang.
e. Peran BMT
1. Menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi non syari’ah. Aktif
melakukan sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti penting
sistem ekonomi islam. Hal ini bisa dilakukan degan
pelatihan-pelatihan mengenai cara-cara bertransaksi yang islami, misalnya:
supaya ada bukti dalam transaksi, dilarang curang dalam
menimbang barang, jujur terhadap konsumen dan sebagainya.
2. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT harus
bersikap aktif menjalankan fungsi sebagai lembaga keuanagan
mikro, misalnya dengan jalan pendampingan, pembinaan,
penyuluhan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha nasabah atau
masyarakat umum.
3. Melepaskan ketergantungan terhadap rentinir, masyarakat yang
masih tergantung rentenir disebabkan rentenir mampu memenuhi
keinginan masyarakat dalam memenuhi dana dengan segera. Maka
BMT harus mampu melayani masyarakat lebih baik, misalnya selalu
tersedia dana setiap saat, birokrasi yang sederhana dan lain
sebagainya.
4. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang
merata. Fungsi BMT langsung berhadapan dengan masyarakat yang
langkah-langkah untuk melakukan evaluasi dalam rangka pemetaan skala
prioritas yang harus diperhatikan, misalnya dalam masalah
pembiayaan, BMT harus memperhatikan kelayakan nasabah dalam
hal golongan nasabah dan jenis pembiayaan.
f. Penyaluran Zakat, Infaq dan Shodaqah (ZIS)
1. Penggalangan dana zakat:
a. ZIS masyarakat
b. Lewat kerjasama antara BMT dengan lembaga Badan Amil
Zakat, infaq, shodaqoh (BAZIS).
2. Dalam penyaluran dana ZIS
a. Digunakan untuk pemberian pembiayaan yang sifatnya hanya
membantu.
b. Pemberian beasiswa bagi peserta yang berprestasi atau kurang
mampu dalam membayar SPP.
c. Penutupan terhadap pembiayaan yang macet karena faktor
kesulitn pelunasan (Sudarsono, 2003).
2. Minat
a. Pengertian Minat
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, minat adalah
kesukaan (kecenderungan hati) yang tinggi terhadap sesuatu, gairah
Menurut Shaleh dan Wahab dalam Machmudah (2009: 43)
mendefinisikan minat itu dapat diartikan suatu kecenderungan untuk
memberikan perhatian kepada orang, aktivitas, atau situasi yang
menjadi objek dari minat itu sendiri dengan disertai perasaan senang.
Sedangkan menurut Mappiare dalam Nurul (2011) minat
adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari satu campuran
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu
kepada suatu pilihan tertentu.
Dari pengertian di atas dapat diambil beberapa pengertian
sebagai berikut:
1. Perasaan sadar dari individu terhadap suatu objek atau aktivitas,
karena adanya anggapan bahwa objek dan aktivitas tersebut
bermanfaat bagi dirinya.
2. Perasaaan senang terhadap subjek atau objek ataupun juga
aktivitas.
3. Perasaan sadar dan suka tersebut akan menimbulkan rasa untuk
memperhatikan suatu objek, subjek atau aktivitas.
4. Dorongan tersebut akan berlangsung secara terus menerus untuk
selalu melakukan aktivitas yang berhubungan dengan subjek,
objek, yang diminati.
5. Kuatnya kecenderungan individu untuk memberikan perhatian
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Minat
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, secara
garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Dari dalam diri individu, yang bersangkutan (missal: bobot, umur,
jenis kelamin, pengalaman, perasaaan mampu, kepribadian).
2. Berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
Sedangkan menurut Crow dan Crow dalam Nurul (2011: 21)
yang menyatakan bahwa minat dapat merupakan sebab atau akibat
dari suatu pengalaman. Oleh karena itu minat berhubungan dengan
dorongan, motif-motif dan respon-respon manusia. Crow dan Crow
berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu:
1. Faktor dorongan atau keinginan dari dalam (inner urges), yaitu
dorongan atau keinginan yang berasal dari dalam diri seseorang
merupakan rasa ingin tahu, atau dorongan untuk menghasilkan
sesuatu yang baru atau berbeda yang akan menimbulkan minat
tertentu. Termasuk di dalamnya berkaitan dengan faktor-faktor
biologis yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan
kebutuhan-kebutuhan fisik yang mendasar.
2. Faktor motif sosial (social motive), yaitu motif yang dikarenakan
adanya hasrat yang berhubungan dengan faktor dari diri seseorang
sehingga menimbulkan minat tertentu. Faktor ini menimbulkan
diterima atau diakui oleh lingkungan termasuk di dalamnya faktor
status sosial, prestise (kehormatan/kedudukan/harga diri/pamor.
3. Faktor emosional (emotional motive), yaitu motif yang berkaitan
dengan perasaan emosi yang berupa dorongan-dorongan,
motif-motif, respon-respon emosional dan pengalaman-pengalaman yang
diperoleh individu.
c. Beberapa Kondisi yang Mempengaruhi Minat
Menurut Shaleh dalam Nurul (2011: 41) minat dapat
dipengaruhi oleh beberapa kondisi diantaranya yaitu:
1. Status Ekonomi
Jika status ekonomi seseorang membaik, maka orang itu
akan cenderung memperluas minat mereka untuk mencapai hal
yang sebelumnya belum mampu ia laksanakan. Dan sebaliknya
jika status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung
jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang akan
cenderung mempersempit minat mereka.
2. Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang
maka akan semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang
dilakukan. Seperti yang dikatakan L.W. Green yang dikutip
Notoatmojo, 1997 “Jika ada seseorang yang mempunyai
pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih
3. Tempat Tinggal
Dimana orang tinggal banyak di pengaruhi oleh keinginan
yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih
dapat dilakukan atau tidak.
d. Macam-macam minat
Menurut Poerwadaminta dalam Chamidun (2015: 39) minat dibagi
menjadi bermacam-macam diantaranya yaitu:
1. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi minat
primitif dan minat kultural. Minat primitif adalah minat yang
timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh,
misalnya kebutuhan akan makanan. Sedangkan minat kultural
adalah minat yang timbul karena proses belajar.
2. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi minat
intrinsik dan ekstrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang
langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan
minat yang lebih mendasar ata minat asli. Minat ekstrinsik adalah
minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan
tersebut.
3. Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat di bedakan
menjadi empat yaitu: ekspressed interst, manifiset interest, tested
3. Kualitas Produk
a. Pengertian Kualitas (Quality)
Menurut Heizer dan Render (2001: 171) kualitas merupakan
kemampuan produk atau jasa memenuhi kebutuhan pelanggan.
Menurut Russell dan Taylor (2000: 78) kualitas dikatakan pula
sebagai totalitas tampilan dan karakteristik produk atau jasa yang
berusaha keras dengan segenap kemampuannya memuaskan
kebutuhan tertentu (Wibowo, 2010: 137-138).
b. Pengertian Produk
Menurut kasmir (2014: 216) produk secara umum diartikan
sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Artinya, apapun wujudnya selama itu dapat memenuhi
keinginan pelanggan dan kebutuhan kita katakan sebagai produk.
Dalam praktiknya produk terdiri dari dua jenis, yaitu yang
berkaitan dengan fisik atau benda berwujud dan tidak berwujud. Benda
berwujud merupakan produk yang dapat dilihat, diraba, atau dirasakan.
Contohnya, buku, meja, kursi, rumah, mobil, dan lain-lain, sedangkan
produk yang tidak berwujud biasanya disebut jasa. Jasa dapat
disediakan dalam berbagai wahana seperti pribadi, tempat, kegiatan,
organisasi dan ide-ide.
Sedangkan Kotler (2007: 4) mendefinisikan produk sebagai
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian
keinginan dan kebutuhan. Sehingga agar produk yang dibuat laku
dipasaran, maka penciptaan produk harus memperhatikan tingkat
kualitas yang sesuai dengan keinginan nasabah.
c. Dimensi Kualitas Produk
Bagian dari kualitas produk adalah perihal kualitas produk.
Kualitas suatu produk baik berupa barang maupun jasa perlu
ditentukan melalui dimensinya. Berikut ini adalah dimensi kualitas
produk yang akan mempengaruhi konsumen menurut David Garvin
dalam Tjiptono dan Diana (2001: 38) memiliki 8 dimensi:
1. Performance, merupakan hal yang berkaitan dengan aspek
fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan dalam membeli suatu barang.
2. Realibility, merupakan hal yang berkaitan dengan probabilitas atau
kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap
kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi
tertentu.
3. Features, merupakan aspek performansi yang berguna untuk
menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk
dan pengembangannya.
4. Conformance, merupakan hal yang berkaitan dengan tingkat
kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya
ketetapan antara karakteristik desain produk dengan karakteristik
kualitas standar yang telah ditetapkan.
5. Durability, merupakan suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran
daya tahan atau masa pakai.
6. Serviceability, merupakan karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan
layanan untuk perbaikan produk.
7. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif
mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan
pribadi dan refleksi dan prefrensi individual.
8. Fit and finish, merupakan sifat subyektif yang berkaitan dengan
perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai
produk berkualitas.
d. Jenis-Jenis Produk Bank
Menurut Kasmir (2014: 219), kelengkapan jenis produk yang
ditawarkan sangat tergantung dari kemampuan bank itu sendiri.
Semakin lengkap produk yang ditawarkan akan semakin baik, sehingga
untuk memperoleh produk bank nasabah cukup mendatangi satu bank
saja.
Produk bank tersebut meliputi:
1. Menghimpun dana (funding) dalam bentuk:
c. Rekening Deposito
2. Menyalurkan dana (lending) dalam bentuk:
a. Kredit Investasi
b. Kredit Modal Kerja
3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (service) seperti:
a. Menerima setoran-setoran
b. Melayani pembayaran
c. Berperan dalam pasar modal
d. Transfer
e. Inkaso (collection)
f. Kliring (Clearing)
g. Safe deposit box
h. Bank Card.
4. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Pelayanan (Service)
Menurut Kotler dan Keller (2007: 42) pelayanan (service)
adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan sesuatu.
Sedangkan menurut Payne (2007: 8) pelayanan adalah suatu
kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketakberwujudan
atau dengan property dalam kepemilikannya, dan tidak menghasilkan
transfer kepemilikan.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa service adalah seluruh aktivitas, tindakan, kinerja yang pada
dasarnya tidak berwujud, yang dapat diberikan dari satu pihak kepada
pihak lain, dan tidak mengakibatkan kepemilikan akan sesuatu atau
apapun.
b. Pengertian Kualitas Pelayanan
Pengertian kualitas pelayanan telah banyak dikemukakan oleh
para peneliti, antara lain pendapat Olsen dan Wyckof dalam Tho’in
(2011: 78), bahwa kualitas pelayanan jasa dapat dilihat dari
perbandingan antara harapan konsumen dengan kinerja kualitas
pelayanan jasa. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dilihat
dari seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelayanan
atas layanan yang mereka terima atau peroleh.
Menurut Payne (2007: 275) kualitas pelayanan berkaitan
dengan kemampuan sebuah organisasi untuk memenuhi atau melebihi
harapan pelanggan.
Sedangkan menurut Tho’in (2011: 78) menyimpulkan bahwa
kualitas pelayanan lebih menitik beratkan pada kepuasan pelanggan,
dimana kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan
dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk
Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
kualitas pelayanan merupakan sebuah jasa yang ditawarkan produsen
kepada konsumen guna memenuhi kebutuhan konsumen dengan
penilaian apakah jasa tersebut sesuai dengan kebutuhan atau harapan
konsumen.
c. Kualitas Pelayanan dalam Perspektif Islam
Dalam agama Islam selalu diajarkan untuk berbuat kebaikan
kepada sesama, sehingga dalam memberikan pelayanan haruslah
dengan kualitas yang baik sesuai dengan syariat islam yang sudah di
ajarkan kepada kita sebagai umat muslim, tidak semata-mata untuk
mendapatkan kepuasan saja, tetapi sebagai bagian dari nilai ibadah
untuk mewujudkan ketakwaan.
Allah telah berfirman dalam Alqur’an surah Al-Isra’ ayat 7:
ِ
yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan
muka-muka kamu dan mereka masuk kedalam masjid, sebagaimana
musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk
membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai” (QS.
Al-Isra’: 7).
Kaitannya dengan berbisnis yaitu ketika kita memberikan
kualitas pelayanan dengan baik maka apa yang kita lakukan akan
sangat menguntungkan perusahaan karena konsumen/pelanggan akan
merasa nyaman, senang, dan puas sehingga tidak kecewa dengan
pelayanan kita, dan tidak segan untuk menjadi pelanggan yang setia
(loyal). Tetapi sebaliknya jika kita memberikan pelayanan yang
kualitasnya buruk, maka pelanggan akan merasa kecewa sehingga
pelanggan tersebut kabur (Tho’in, 2011: 79).
d. Dimensi Kualitas Pelayanan
Berdasarkan berbagai penelitian terhadap beberapa jenis
jasa/pelayanan, Zeithaml, Berry, dan Parasuraman (1985) dalam
Tjiptono dan Diana (2001: 27-28) berhasil mengidentifikasikan lima
kelompok karakteristik yang digunakan oleh para pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayanan. Terdapat 5 dimensi kualitas
pelayanan:
1. Reliability (keandalan) yaitu kemampuan untuk memberikan jasa
dengan segera sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan
2. Responsiveness (tanggap), yaitu kemampuan untuk memberikan
jasa dengan cepat, dan tepat, dan memberikan informasi yang
jelas.
3. Assurance, yaitu jaminan pengetahuan dan perilaku untuk
membangun kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya
yang dimiliki oleh para staf, bebas dari bahaya, resiko dan
keragu-raguan.
4. Emphaty, yaitu perhatian yang tulus dan bersifat individu/ pribadi
yang diberikan kepada pelanggan agar memberikan kemudahan
dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami
kebutuhan pelanggan.
5. Tangibles, yaitu fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan
pegawai, gedung, gudang, dan sarana komunikasi.
5. Lokasi
a. Pengertian Lokasi
Lokasi menurut Tarigan (2006: 122) adalah ilmu yang
menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu
yang menyelidiki alokasi geografis dari sember-sumber yang
potensial, serta hubungannya dan pengaruhnya terhadap keberadaan
berbagai macam usaha / kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial.
Agar mempermudah penyampaian produk ke konsumen maka
menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah
menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana dan
prasarana harus memberikan rasa nyaman dan aman kepada seluruh
nasabah yang berhubungan dengan bank.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan
penentuan lokasi suatu bank adalah dengan pertimbangan sebagai
berikut:
1. Dekat dengan kawasan industry atau pabrik
2. Dekat dengan lokasi perkantoran
3. Dekat dengan lokasi pasar
4. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat
5. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.
Setelah lokasi diperoleh maka selanjutnya adalah menentukan
lay out gedung. Penentuan lay out gedung dilakukan untuk dua
macam, yaitu lay out gedung dan ruangan. Kedua lay out ini saling
mendukung kenyamanan nasabah serta keamanan nasabah dalam
berurusan dengan bank.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk lay out gedung dan
ruangan adalah sebagai berikut:
1. Bentuk gedung yang memberikan kesan bonafid atau moderen
atau mungkin tradisional tergantung wilayah di mana yang akan
dibuka.
3. Keamanan di sekitar gedung.
4. Tersedia tempat ibadah.
5. Tersedia telepon umum atau fasilitas lainnya khusus untuk
nasabah.
6. Suasana ruangan terkesan las dan lega.
7. Ruangan yang sejuk dan nyaman.
8. Tata letak kursi dan meja yang apik dan teratur.
9. Hiasan dalam ruangan yang membuat ruangan menjadi hidup.
10.Sarana hiburan seperti music sebagai alat untuk mengusir
kebosanan.
b. Pertimbangan Penentuan Lokasi Cabang
Bagi perusahaan non bank penentuan lokasi biasanya
digunakan untuk lokasi pabrik atau cabang, sedangkan penentuan
lokasi bagi industri perbankan lebih ditekankan kepada lokasi cabang.
Penentuan lokasi kantor cabang bank dilakukan untuk cabang utama,
cabang pembantu atau kantor jasa. Lokasi bank merupakan tempat
dimana diperjual belikannya produk perbankan dan pusat
pengendalian perbankan. Bank yang terletak dalam lokasi yang
strategis sangat memudahkan nasabah dalam urusan dengan bank.
Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah
dalam menganalisis akan berakibat biaya yang akan dikeluarkan
nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah
dari keperluan lokasi tersebut. Secara umum pertimbangan dalam
menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut:
1. Jenis usaha yang dijalankan
2. Dekat dengan Pasar
3. Dekat dengan Bahan Baku
4. Dekat Tenaga Kerja
5. Tersedia Sarana Prasarana (transportasi, listrik dan air)
6. Deka Pemerintahan
7. Dekat Lembaga Keuangan
8. Di kawasan Industri
9. Kemudahan untuk Ekspansi
10.Adat istiadat/budaya/sikap masyarakat
11.Hukum yang berlaku (Kasmir, 2014).
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pada teori dan penelitian terdahulu, peneliti
mengkategorikan faktor yang mempengaruhi minat menjadi nasabah di
BMT Anda cabang Karanggede adalah faktor kualitas produk, kualitas
pelayanan, dan lokasi.
Dari faktor kualitas produk dimensi yang digunakan adalah
perfomance, reliability, features, conformance, durability, serviceability,
aesthetics, fit and finish. Dalam penelitian ini terdapat pertanyaan tentang
keinginan nasabah, ketahanan, kecepatan, kemudahan, nilai-nilai estetika,
dan penilaian pelanggan (Tjiptono dan Diana, 2001: 38). Logika berfikir
adalah produk yang berkualitas akan menambah minat menjadi nasabah di
BMT. Karena nasabah akan tertarik kepada produk yang berkualitas
(sesuai kebutuhan dan berjalan sesuai fungsi produk tersebut).
Dari kualitas pelayanan dimensi yang digunakan adalah reliability,
Responsiveness, Assurance, emphaty, dan tangible. Dalam penelitian ini
terdapat pertanyaan tentang layanan keandalan, tanggap, jaminan
pengetahuan, perhatian yang tulus, dan bukti langsung (Tjiptono dan
Diana, 2001: 27-28). Logka berfikir adalah pelayanan yang optimal,
sigap, akan menambah minat menjadi nasabah di BMT. Karena apabila
pelayanan yang diberikan BMT berkualitas sesuai dengan keinginan
nasabah maka nasabah akan merasa puas dan akan menambah minat
untuk menjadi nasabah di BMT.
Dari lokasi penulis mengambil lima dimensi yaitu lokasi yang
strategis, bentuk gedung, lokasi parkir, keamanan dan fasilitas umum
(Kasmir, 2014). Logika berfikir adalah jarak dan keberadaan bank yang
strategis sangat berpengaruh terhadap minat menjadi nasabah di BMT
tersebut. Karena memudahkan nasabah untuk menjangkaunya.
Minat dalam penelitian ini menggunakan kerangka pikir yaitu
dengan memperhatikan beberapa variabel yang ada dan pemberian saran
kepada orang lain atau teman agar menjadi nasabah di BMT. Sehingga
sederhana kerangka pemikiran di tuangkan dalam bentuk gambar sebagai
berikut:
H1
H2
H3
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran empiris
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban permasalahan sementara yang
bersifat dugaan dari suatu penelitian. Dugaan ini harus dibuktikan
kebenarannya melalui data empiris (fakta lapangan). Hipotesis dapat
benar terbukti dan tidak terbukti setelah didukung oleh fakta-fakta dari
hasil penelitian lapangan. Hipotesis penelitian tidak sendirinya harus
terbukti kebenarannya, akan tetapi apapun hasilnya yang lebih penting
adalah kemampuan peneliti untuk mencari jawaban dengan data, fakta
lapangan yang sebenarnya (Supardi, 2005: 69).
Atas dasar kerangka pemikiran di atas maka hipotesis yang akan di
uji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel
Lokasi
Kualitas
Pelayanan
Minat
bebas (independen) kualitas produk, kualitas pelayanan dan lokasi
terhadap variabel tidak bebas (dependen) minat nasabah sebagai berikut:
1. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Menjadi Nasabah
Penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah (2015) dapat
disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan mahasiswa perbankan syari’ah STAIN Salatiga
untuk menjadi nasabah di perbankan syari’ah. Penelitian yang
dilakukan oleh Tyas (2015) dapat disimpulkan bahwa kualitas produk
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah untuk menggunakan jasa keuangan syari’ah di BMT Bina
Usaha Karangjati. Penelitian yang dilakukan oleh Chotimah dapat
disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap masyarakat memilih bank syari’ah di Surakarta.
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2014) dapat disimpulkan bahwa
kualitas produk berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
minat masyarakat untuk menabung (studi kasus pada PD, BPR, BKK
Kendal cabang Patean). Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan
(2015) dapat disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah (Studi kasus pada
KJKS BMT Barokah tegalrejo). Hasil dari penelitian terdahulu diatas
dapat disimpulkan bahwa kualitas produk lebih dominan berpengaruh
positif dan signifikan hal ini dikarenakan apabila tingkat kualitas
signifikan, sehingga akan meningkatkan minat menjadi nasabah di
BMT Anda cabang Karanggede. Berdasarkan hasil temuan diatas
maka diajukan hepotesis sebagi berikut:
H1 = Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menjadi nasabah di KJKS BMT Anda cabang
Karanggede.
2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menjadi Nasabah
Penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah (2015) dapat
disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keptusan mahasiswa perbankan syari’ah STAIN
Salatiga untuk menjadi nasabah di perbankan syari’ah. Penelitian
yang dilakukan oleh Tyas (2015) dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan nasabah untuk menggunakan jasa keuangan syari’ah di
BMT Bina Usaha Karangjati. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi
(2014) dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap minat masyarakat menabung
(Studi Kasus Pada PD, BPR, BKK, Kendal cabang Patean). Dari
penelitian Setiawan (2015) dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah (Studi Kasus Pada KJKS BMT Barokah Tegalrejo). Dari
penelitiannya Lestari (2009) dapat disimpulkan bahwa kualitas
menjadi nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo. Dari
penelitian Machmudah (2009) dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah
non muslim menjadi nasabah di bank syari’ah (Studi Kasus Pada Bank
CIMB Niaga Syari’ah cabang Semarang). Dari hasil penelitian
terdahulu diatas dapat disimplkan bahwa kualitas pelayanan lebih
dominan berpengaruh hal ini dikarenakan apabila tingkat kualitas
pelayanan meningkat maka akan semakin berpengaruh positif dan
signifikan, sehingga akan meningkatkan minat menjadi nasabah di
BMT Anda cabang Karanggede. Berdasarkan hasil temuan diatas
maka diajukan hepotesis sebagi berikut:
H2 = Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menjadi nasabah di KJKS BMT Anda cabang
karanggede.
3. Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Menjadi Nasabah
Dari penelitiannya Lestari (2009) dapat disimpulkan bahwa
lokasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan
menjadi nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo. Penelitian
yang dilakukan oleh Tambunan dan Nasution dapat disimpulkan
bahwa lokasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
keputusan nasabah etnis cina menabung di Bank BCA kota Medan.
Penelitian Tyas (2012)dapat disimpulkan bahwa lokasi berpengaruh
Smber Mulia Tuntang. Dari penelitian Machmudah (2009) dapat
disimpulkan bahwa lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat nasabah non muslim menjadi nasabah di bank syari’ah (Studi
Kasus Pada Bank CIMB Niaga Syari’ah cabang Semarang). Dari hasil
penelitian terdahulu diatas dapat disimplkan bahwa lokasi lebih
dominan berpengaruh hal ini dikarenakan apabila tingkat lokasi
semakin strategis maka akan semakin berpengaruh positif dan
signifikan, sehingga akan meningkatkan minat menjadi nasabah di
BMT Anda cabang Karanggede. Berdasarkan hasil temuan diatas
maka diajukan hepotesis sebagi berikut:
H3 = Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat