• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH DI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARI’AH SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH DI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARI’AH SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh

VITA NURHAYATI

NIM. 21311057

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)

pernah berfikir dirimulah yang terbaik

(Benjamin Franklin)

Simpan kekuatanmu untuk dirimu sendiri dan

keberanianmu untuk orang lain

(James M Barrie)

Hidupalh untuk sesuatu daripada mati tidak untuk

apa-apa

(Jendral George Patton)

Suatu kesalahan mungkin saja membuat kita jatuh, tapi

setiap kesalahan akan punya makna yang berarti ketika

(6)

Bapak dan ibu ( Bapak Hadi Tachlis dan ibu Mut Rofiah) yang

tidak henti-hentinya memberikan do’a, kasih sayang, dukungan

dan semangat. Terima kasih atas semua pengorbanan dan

kesabaran yang diberikan.

Kakak-kakakku tersayang: M. Chasan Lutfi, Budi Astuti, Dwi

Fitriana, Edy Kasyanto, yang selalu membantu dalam segala hal

dan sering direpotkan.

Adik-adikku tersayang: Laely Nahdliyah, Ismira Ani Masruroh,

Khusnul Azizatunnishak, yang selalu membantu dalam segala hal

dan sering direpotkan.

Keluarga besar semuanya yang sudah banyak membantu dan

mendukung serta memberikan semangat.

Teman-temanku tersayang: Umi Amrita Ningsih, Atik Suharwati,

(7)

Assalamualaikum Wr.Wb

Untaian puji dan syukur semata-mata bagi Allah Sang Pemilik Alam

Semesta subhanahu wa ta’ala, atas segala anugerah yang Dia limpahkan kepada

penulis sehingga pada akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa,

shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar

Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di Yaumul Kiyamah nanti.

Bahagia yang penulis rasakan,sungguh tidaklah mudah untuk diungkapkan

dengan kata-kata. Atas rahmat, hidayah, taufik dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PENGARUH KUALITAS

PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP MINAT

MENJADI NASABAH DI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARI’AH”.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin mengucapkan terima kasih

dan penghargaan setinggi-tingginya, terutama kepada :

1. Bapak Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah

(8)

5. Seluruh staf pengajar Program Studi Perbankan Syariah atas semua ilmu

yang telah diberikan.

6. Bapak Hadi Tachlis dan Ibu Mut Rofiah tercinta atas segala do’a, kasih

sayang, perhatian, semangat, ilmu, motivasi, bekal hidup, bimbingan

serta semua hal yang menjadikan saya menjadi pribadi yang mandiri.

Semoga skripsi ini bisa menjadi hadiah terindah untuk Bapak dan Ibu.

kalian adalah segaanya bagiku, kalian penyemangatku, inspirasiku

terimakasih buat semuanya.

7. Kakak’ku tersayang, M. Chasan Lutfi, Budi Astuti, Dwi Fitriana, Edy

Kasyanto yang selalu memberikan do’a dan dukungan serta perhatian.

8. Adikku tersayang, Laely Nahdliyah, Ismira Ani Masruroh, Khusnul

Azizatunnishak yang selalu memberikan do’a dan dukungan serta

perhatian.

9. Semua teman-temanku: Umi Amrita Ningsih, Atik Suharwati, Siti

Rondiyah, Isnaeni Maulida, Iva Lutfiana, Latifatul Auliana, Hadits Arif,

dan masih banyak yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan semua,

terima kasih sudah menjadi bagian hidup dari kalian dan sudah banyak

(9)

yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

kritik, saran dan koreksi sangat bermanfaat dalam menyempurnakan penelitian

ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi siapa

saja yang ingin mengkaji dan meneliti lebih lanjut lagi.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Salatiga, 17 Februari 2016 Penulis

Vita Nurhayati

(10)

Terhdap Minat Menjadi Nasabah di Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah.

Program Studi Perbankan Syariah Jurusan Falkutas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen pebimbing: H. Achmad Mifdlol M., Lc., M.Si. Penelitian ini berjudul

“Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelaynan dan Lokasi Terhadap Minat Nasabah”.

Kata Kunci :Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Lokasi dan Minat nasabah, KJKS BMT Anda Cabang Karanggede.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi terhadap minat nasabah di KJKS BMT Anda Cabang Karanggede. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada nasabah KJKS BMT Anda Cabang Karanggede.

Sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan teknik accidental sampling.

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 21. Analisis ini meliputi uji valditas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi

linier berganda, uji statistik melalui uji Ttest, Ftest serta koefisien determinan (R2).

Hasil uji regresi linirer berganda dan Ttest menunjukan bahwa kualitas produk

(11)

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Kegunaan Penelitian ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ... 10

B. Kerangka Teori ... 18

(12)

5. Lokasi ... 35

C. Kerangka Pemikiran ... 38

D. Hipotesis ... 40

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 45

B. Lokasi Waktu Penelitian ... 45

C. Populasi dan Sampel ... 45

1. Populasi ... 45

2. Sampel ... 46

D. Metode Pengumpulan Data ... 48

E. Skala Pengukuran Data ... 49

F. Definisi Konsep dan Operasional ... 50

G. Instrumen Penelitian... 57

H. Uji Instrumen Penelitian ... 58

I. Alat Analisis ... 65

BAB IV ANALISIS DATA A.Diskripsi Objek Penelitian ... 66

(13)

2. Uji Reliabilitas ... 89

b. Uji Hipotesis ... 89

1. Uji Regresi Linier Berganda ... 89

2. Uji Statistik ... 91

a. Uji TTest (Uji Parsial) ... 91

b. Uji FTest (Uji Simulasi) ... 93

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)... 94

c. Uji Asumsi Klasik ... 95

1. Uji Multikolinearitas... 95

2. Uji Heteroskedastisitas ... 96

3. Uji Normalitas ... 97

4. Uji Linearitas ... 100

C.Pembahasan ... 101

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 106

B. Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

Tabel 3.1 Skala dalam tingkatan dan skor nilai ... 50

Tabel 3.2 Konsep Operasional Variabel ... 54

Tabel 4.1 Responden Jenis Kelamin ... 82

Tabel 4.2 Responden Umur ... 82

Tabel 4.3 Responden Status ... 83

Tabel 4.4 Responden Pendidikan ... 84

Tabel 4.5 Responden Pekerjaan ... 85

Tabel 4.6 Responden Pendapatan ... 86

Tabel 4.7 Uji Regresi Linier Berganda ... 87

Tabel 4.8 Uji Validitas .. ... 89

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas ... 90

Tabel 4.10 Uji Ttest ... ... 92

Tabel 4.11 Uji Ftest ... ... 93

Tabel 4.12 Uji R2(koefisien Determinasi) ... 94

Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas ... 96

Tabel 4.14 Uji Heterokidastisitas ... 97

Tabel 4.15 Uji Normalitas ... 100

Tabel 4.16 Uji Linearitas . ... 101

(15)

Gambar 4.1 Grafik Struktur Organisasi ... 71

Gambar 4.2 Grafik Normal Plot ... 98

(16)

A.Latar Belakang

Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam

memajukan suatu Negara sangatlah besar, hampir semua sektor yang

berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa

perbankan. Oleh karena itu, saat ini dan masa mendatang kita tidak akan lepas

dari dunia perbankan, jika hendak menjalankan aktifitas keuangan, baik

perorangan ataupun suatu perusahaan (Kasmir, 2002: 2).

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama

islam. Kondisi ini membuka peluang bagi unit bisnis maupun instansi dengan

menggunakan prinsip syariah, hal ini tercermin semakin berkembangnya

lembaga-lembaga keuangan yang berbasiskan nama syariah, seperti Bank

Muamalat Indonesia (BMI), BNI Syari’ah, BPRS, dan Baitul Maal Wat

Tamwil (BMT) (Sumiyanto, 2008 : 15).

Perkembangan lembaga keuangan yang semakin pesat menyebabkan

terjadinya fenomena yang menjadi terbalik, jika dahulu nasabah yang

mencari-cari bank, maka sekarang banklah yang menmencari-cari nasabah. Sehingga bank

dituntut harus bisa bersaing untuk menawarkan produk dan jasa yang

dimilikinya sesuai kebutuhan, dan harus merebut perhatian nasabah atau calon

nasabah agar mereka tertarik dan minat dengan produk dan jasa yang telah

(17)

Bagaimanapun, lembaga keuangan bank memiliki sistem dan prosedur

yang baku, sehingga tidak mampu menjangkau masyarakat lapis bawah dan

kelompok mikro. Dengan prosedur panjang dan rumit, pengusaha mikro dan

sektor informal tidak dapat mengakses sumber pendanaan dari bank. Sehingga

sektor yang dimilki oleh sektor mikro tidak berkembang. PINBUK (Pusat

Inkubasi Usaha Kecil) yang keberadaaannya menyebar di semua propinsi di

Indonesia, merasa prihatin terhadap kondisi usaha mikro. Melalui berbagai

pengkajian yang panjang dan mendalam, maka dirumuskanlah sistem

keuangan yang lebih sesuai dengan kondisi usaha mikro dan sesuai dengan

syari’ah. Alternatif tersebut adalah KJKS BMT (Baitul Maal Wa Tamwil)

(Ridwan, 2004).

KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah) merupakan lembaga

keuangan yang beroperasi seperti koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di

bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai dengan pola bagi hasil

(syari’ah), sehingga berbadan hukum koperasi. Sedangkan BMT merupakan

lembaga keuangan mikro yang berlandaskan syari’ah dan berbadan hukum

Koperasi, maka secara otomatis di bawah pembinaan Departmen Koperasi dan

Usaha Kecil menengah. Dengan demikian yang mengikat KJKS BMT juga

Departemen tersebut. KJKS juga diatur secara khusus dengan Keputusan

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No.

91/Kep/M.KUKM/IX/2009 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha

(18)

dengan pendirian pengawasan KJKS BMT berada di bawah Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Sumiyanto, 2008: 15-16).

Secara etimologis, KJKS BMT merupakan gabungan dari Baitul maal

(non komersil) dan Baitut tamwil (komersil). Baitul maal merupakan kegiatan

yang bergerak pada bidang sosial, dengan arti bahwa BMT mempunyai

kegiatan pengelolaan nirlaba yang dananya berasal dari zakat, infaq,

shodaqoh, dan dana-dana sosial lainnya (Sudarsono, 2003: 85). Kegiatan ini

dimaksudkan untuk mampu menjangkau lapisan masyarakat yang paling

bawah yang tidak mungkin disentuh dengan dana-dana komersil. Dari sumber

dana zakat, infaq, shodaqoh, tugas BMT kemudian adalah menyalurkan

sumber dana tersebut kepada mustahiq atau yang berhak, dengan itu BMT

akan mampu memberdayakan kelompok fakir miskin, sebagai bantuan untuk

mendirikan usaha. Sedangkan Baitut tamwil (komersil) sebagai usaha

pengumpulan dan penyaluran dana komersil yang bersifat mencari keuntungan

(Sudarsono, 2003: 96). Kegiatan menghimpun atau penggalangan dana yang

dimaksudkan adalah kegiatan dalam bentuk simpanan (tabungan, dan

deposito) sedangkan menyalurkan dana adalah dalam bentuk pembiayaan

usaha mikro dengan sistem jual beli, bagi hasil, maupun jasa.

Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa BMT mempunyai misi

yaitu membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur

masyarakat madani yang adil dan makmur berlandaskan syari’ah dan di ridhoi

(19)

banyak memfokuskan menarik dan menyalurkan dana dari dan kepada

masyarakat.

Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) mempunyai tujuan untuk

memfokuskan dan meningkatkan kualitas usaha ekonomi dan sektor mikro

untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya

melalui pemberian pinjaman modal dengan cepat dan mudah sesuai dengan

prinsip syari’ah sehingga terhindar dari larangan riba atau rentenir (Ridwan,

2004).

Sebagaimana Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Anda adalah lembaga

keuangan mikro syari’ah yang harus mampu bersaing secara kompetitif untuk

mendapatkan perhatian calon nasabah agar berminat menjadi nasabah di KJKS

BMT Anda. Hal ini mendukung pengertian minat yang dikemukakan oleh

Shaleh dan Wahab dalam Machmudah (2009: 43), yang mendefinisikan bahwa

minat merupakan suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian kepada

orang dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek

dari minat itu sendiri dengan disertai perasaan senang. Sehingga hal tersebut

dapat memotivasi KJKS BMT Anda agar bisa meningkatkan faktor-faktor

yang kemungkinan mempengaruhi minat nasabah terhadap KJKS BMT Anda.

Faktor yang kemungkinan mempengaruhi minat menjadi nasabah di

KJKS BMT Anda adalah faktor produk, karena produk merupakan sesuatu

yang pokok yang dimiliki bank untuk di tawarkan kepada masyarakat agar

mendapatkan perhatian, untuk di beli, untuk digunakan sesuai dengan

(20)

kualitas pelayanan sangat berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan.

Kualitas pelayanan akan memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk

menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan untuk memahami

dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan

demikian, perusahaan dapat meningkatkan kualitas pelayanan agar menarik

minat atau perhatian calon nasabah, karena apabila calon nasabah berminat

maka akan memperhatikan bank tersebut dan akan menimbulkan minat untuk

menjadi nasabah. Selain itu, lokasi juga sering dipermasalahkan karena lokasi

yang strategis akan lebih memudahkan nasabah untuk menjangkaunya,

sehingga akan mempengaruhi minat calon nasabah. faktor kualitas produk,

kualitas pelayanan, dan lokasi merupakan faktor yang paling banyak diteliti di

penelitian terdahulu dan kemungkinan paling dominan berpengaruh terhadap

minat nasabah.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti

tentang pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi terhadap

minat nasabah. Oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian skripsi

dengan judul “PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS

(21)

B.Rumusan Masalah

Rumusan masalah (research problem) dalam penelitian ini adalah

adanya perbedaan hasil penelitian terkait dengan pengaruh dan tidaknya 3

faktor (Kualitas produk, kualitaas pelayanan, dan lokasi) terhadap minat

menjadi nasabah sehingga menarik untuk diteliti karena fenomena tersebut

berbeda dengan kondisi biasanya. Maka perlu dilakukan penelitian terhadap 3

faktor (kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi) yang mempengaruhi

minat nasabah KJKS BMT Anda agar jumlah nasabahnya terus meningkat.

Dari pemaparan kesenjangan penelitian (research gap) dan research problem

tersebut, maka penulis membuat pertanyaan penelitian (research question),

sebagai berikut:

1. Apakah kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

menjadi nasabah di KJKS BMT Anda cabang Karanggede?

2. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat menjadi nasabah di KJKS BMT Anda cabang Karanggede?

3. Apakah lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi

nasabah KJKS BMT Anda cabang Karanggede?

4. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap minat

menjadi nasabah di KJKS BMT Anda cabang Karanggede?

C.Tujuan penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penelitian ini mempunyai

(22)

dengan berdasarkan masalah-masalah yang tercantum dalam identifikasi

masalah adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap minat menjadi

nasabah di KJKS BMT Anda cabang Karanggede.

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat menjadi

nasabah di KJKS BMT Anda cabang Karanggede.

3. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap minat menjadi nasabah di

KJKS BMT Anda cabang Karanggede.

4. Untuk mengetahui variabel apakah yang paling dominan berpengaruh

terhadap minat nasabah di KJKS BMT Anda cabang Karanggede?

D.Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis

Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk mengaplikasikan berbagai

teori yang diperoleh di bangku kuliah, untuk menambah wawasan dan

pengetahuan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

minat nasabah.

2. Bagi KJKS BMT Anda Cabang Karanggede

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan

bagi perusahaan / BMT dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan

sosialisasi, kegiatan pemasaran, dan kinerja lainnya yang dapat menambah

(23)

3. Bagi IAIN Salatiga

Merupakan bahan referensi dan tambahan informasi mengenai KJKS BMT

Anda dan sebagai bahan acuan atau sumbangan pemikiran bagi peneliti lain

pada kajian yang sama khususnya untuk mahasiswa IAIN Salatiga jurusan

Perbankan Syariah.

E.Sistematika Penulisan

Penelitian disusun ke dalam lima bab dengan sistematika pembahasan

sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan,

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan

sistematika penulisan. Pembahasan ini ditempatkan di bab

pendahuluan karena pembahasan ini menjadi titik tolak untuk

melakukan penelititan atau pnulisan selanjutnya.

BAB II : Landasan Teori

Dalam bab ini berisi 4 hal yaitu telaaah pustaka yang membahas

tentang ringkasan penelitian terdahulu, memberikan gambaran

posisi yang peneliti lakukan terhadap penelitian yang lain. Kerangka

teori yang membahas konsep yang akan digunakan untuk

menganalisis, konsep-konsep yang terkait dan penting untuk dikaji

sebagai landasan dalam menulis bab analisis dan mengambil

(24)

bentuk gambar dan atau persamaan. Hipotesis subbab ini berisi

hepotesis yang diajukan.

BAB III : Metodelogi penelitian

Dalam bab ini berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,

teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan

operasional, instrument penelitian, uji instrumen penelitian, dan alat

analisis.

BAB IV : Analisa Data

Bab ini terdiri dari deskripsi obyek penelitian dan analisis data.

BAB V : Kesimpulan dan saran

Merupakan bab yang penting dalam skripsi ini, yang berisi tentang

simpulan dan saran yang berkenaan dengan hasil pembahasan

skripsi.

Bagian akhir dari skripsi ini berisi daftar pustaka, riwayat hidup penulis

(25)

A.Telaah Pustaka

Dalam skripsi ini, penulis bukanlah yang pertama membahas penelitian

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah. Ada beberapa

refrensi dari hasil penelitian terdahulu yang ditemukan antara lain:

Rahayu Istiqomah (2015) dalam skripsinya yang berjudul

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Perbankan Syari’ah

STAIN Salatiga untuk Menjadi Nasabah di Perbankan Syari’ah, dari hasil

penelitian tersebut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan

untuk menjadi nasabah di antarnya faktor nilai syariah, produk, promosi dan

pelayanan. Dari hasil estimasi penelitian dengan menggunakan 87 responden

tersebut menyatakan bahwa semua faktor berpengaruh signifikan dan

keterkaitan positif dengan keputusan mahasiswa perbankan syari’ah STAIN

Salatiga untuk menjadi nasabah di perbankan syari’ah. Termasuk didalamnya

terdapat faktor pelayanan dan produk, masing-masing dengan nilai signifikan

sebesar 0,003 dan 0,002 yang berarti bahwa pelayanan dan produk mempunyai

pengaruh signifikan. Hal tersebut berarti bahwa dengan meningkatkan kualitas

pelayanan dan produk yang dimiliki perbankan syari’ah, maka akan

mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk menjadi nasabah di perbankan

syari’ah, sehingga dapat menambah jumlah nasabah di perbankan syari’ah.

Penelitian Rizqa Ramadhaning Tyas (2015) dalam skripsinya yang

(26)

dan Citra Perusahaan terhadap Keputusan Nasabah untuk Menggunakan Jasa

Keuangan Syari’ah di BMT Bina Usaha Karang Jati, hasil dari penelitiannya

dengan 100 responden terdapat beberapa faktor yang telah diteliti dan

disimpulkan bahwa keragaman produk, kualitas pelayanan, etika bisnis islam

dan citra perusahaan, secara bersamaan memiliki pengaruh yang signifikan

tetapi faktor kualitas pelayanan adalah faktor dominan yang paling

berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa keuangan

syari’ah di BMT Bina Usaha Karang Jati dengan nilai signifikan sebesar

0,001, sedangkan faktor produk mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,003.

Sehingga keempat faktor tersebut harus lebih ditingkatkan terutama faktor

kualitas pelayanan yang paling besar pengaruhnya, agar semakin banyak

nasabah atau calon nasabahnya untuk menggunakan jasa keuangan syari’ah di

BMT Bina Usaha Karang Jati.

Penelitiannya Chusnul Chotimah (2014) dalam naskah publikasinya

yang berjudul “Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi dan Lokasi Terhadap

Masyarakat Memilih Bank Syari’ah di Surakarta”. Adapun tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui pengaruh produk, pelayanan, promosi, dan lokasi

terhadap masyarakat memilih bank syariah. Penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini

adalah nasabah Bank Mandiri Syariah Cabang Surakarta dan BTN Syariah

Cabang Surakarta. Sampel penelitian ini adalah beberapa nasabah Bank

Mandiri Syariah Cabang Surakarta dan BTN Syariah Cabang Surakarta.

(27)

yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara langsung melalui

kuesioner nasabah Bank Mandiri Syariah Cabang Surakarta dan BTN Syariah

Cabang Surakarta. Metode yang dignakan untuk menguji hipotesis adalah

dengan regresi linier berganda, uji t, uji f, dan koefisien determinasi (R2).

Secara parsial hasil penelitian menunjukkn faktor produk mempunyai nilai

signifikan sebesar 1,394 sedangkan besarnya nilai dengan tingkat keyakinan

95% atau (0,05) adalah 1,660 sehingga disimpulakn bahwa produk tidak

berpengaruh terhadap keputusan masyarakat memilih bank syari’ah di

Surakarta.

Ayu Nurtika Dewi (2014) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat untuk Menabung (Studi

Kasus pada PD BPR BKK Kendal Cabang Patean)”. Adapun tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

minat masyarakat untuk menabung pada PD BPR BKK Kendal Cabang

Patean. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode

deskriptif. Sampel penelitian ini sebanyak 42 responden dari total responden

yang ada. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung

melalui kuesioner nasabah dari PD BPR dan BKK Kendal Cabang Patean.

Metode yang digunakan untuk menguji hepotesis adalah dengan uji t, uji f, dan

koefisien determinasi (R2). Secara parsial dapat disimpulkan hasil dari

penelitiannya dewi bahwa terdapat 3 faktor yang mempengaruhi minat

masyarakat untuk menabung, yaitu faktor pelyanan dengan nilai signifikan

(28)

1000 lebih besar dari 0,05, dan lokasi yang mempunyai pengaruh signifikan

sebesar 0,003. Dari hasil penelitiannya dapat disimpulan bahwa faktor yang

berpengaruh signifikan adalah lokasi sedangkan faktor pelayanan dan produk

hanya berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat masyarakat

untuk menabung pada PD. BPR BKK Kendal Cabang Patean.

Hasil penelitian Rahmat Yuli Setiawan (2015) dalam skripsinya yang

berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk dan Kepuasan

Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Kasus pada KJKS BMT Barokah

Tegalrejo). Dalam hasil penelitiannya terdapat faktor kualitas produk, kualitas

pelayanan dan kepuasan nasabah, dari ketiga faktor tersebut disimpulkan

mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah pada KJKS BMT

Barokah Tegalrejo, dengan nilai signifikansi masing-masing produk sebesar

0,023, kualitas pelayanan sebesar 0,021.

Sedangkan dalam penelitiannya Puji Lestari (2009) dalam skripsinya

yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi

Nasabah Tabungan Shar-E di BMI Cabang Solo, disimpulkan bahwa faktor

tempat/lokasi dan faktor pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan calon nasabah tabungan Shar-E di BMI Cabang Solo karena

menunjukkan hasil signifikan yang lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,384 untuk

lokasi dan 0,619 untuk pelayanan.

Dari penelitiannya Rizqa Ramadhaning Tyas (2012) dalam tugas

akhirnya yang berjudul “Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap

(29)

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas

pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty,

dan tangibles serta lokasi BMT terhadap keputusan nasabah untuk menabung

di BMT Sumber Mulia dan variabel manakah yang berpengaruh paling

signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber

Mulia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, dengan jumlah populasi 300 nasabah yang merupakan jumlah

keseluruhan nasabah yang menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang selama

tahun 2012 sampai dengan bulan juni. Sedangkan sampelnya ada 30

responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling.

Alat analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda dimana

sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil

penelitian menunjukkan bahwa faktor lokasi dan kualitas pelayanan

sama-sama berpengaruh signifikansi positif terhadap keputusan nasabah menabung

di BMT Sumber Mulia Tutang, dengan nilai signifikan untuk lokasi sebesar

0,002 yang kurang dari 0,05 dan dalam kualitas pelayanan terdapat 5 variabel

yaitu reliability (0,001), responsiveness (0,043), assurance (0,05), emphaty

(0,000), dan tangible (0,003). Semakin meningkat kedua faktor tersebut akan

meningkat pula keputusan nasabah menabung di BMT Sumber Mulia Tuntang.

Penelitian dari Monang Ranto Tambunan dan Inggrita Gusti Sari

Nasution (2013) dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang

mempengaruhi Keputusan nasabah Menabung di Bank BCA Kota Medan

(30)

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah menabung di

Bank BCA Kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

dengan metode deskriptif. Sampel penelitian ini sebanyak 100 responden dari

total responden yang ada. Data yang digunakan adalah data primer yang

diperoleh langsung melalui kuesioner nasabah dari PD BPR dan BKK Kendal

Cabang Patean. Metode yang digunakan untuk menguji hepotesis adalah

dengan uji t, uji f, dan koefisien determinasi (R2). Dari hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah

untuk menabung yaitu faktor produk, pelayanan, kredibilitas, promosi dan

lokasi. Secara parsial faktor produk berpengaruh postif dan signifikan dengan

nilai signifikan (0) nol, faktor pelayanan berpengaruh positif dan signifikan

dengan nilai (0) nol, faktor kredibilitas berpengaruh positif dan signifikan

dengan nilai (0,10) promosi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan dengan

nilai 0,555 yang lebih besar dari 0,05 dan faktor lokasi berpengaruh positif

tidak signifikan dengan nilai 0,934. Sehingga dengan meningkatkan faktor

produk, pelayanan dan kredibilitas yang berpengaruh signifikan, maka akan

meningkatkan keputusan nasabah untuk menabung di Bank BCA Kota Medan.

Penelitian dari Rifa’atul Machmudah (2009) yang berjudul “Faktor

-faktor yang Mempengaruhi minat nasabah non muslim menjadi nasabah di

Bank Syari’ah (Studi Kasus Pada Bank CIMB Niaga Syari’ah Cabang

Semarang)”. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

faktor-faktor lokasi, pelayanan, religius stimuli, reputasi, profit sharing, dan

(31)

Sampel penelitian ini sebanya 30 responden. Metode yang digunakan untuk

menguji hepotesis yaitu regresi linier berganda, asumsi klasik, uji t dan uji f.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara parsial keenam

faktor tersebut berpengaruh positif dan signifikan, secara simultan disimpulkan

bahwa ke enam faktor tersebut berpengaruh secara bersama-sama terhadap

minat nasabah non muslim menjadi nasabah bank syari’ah (Bank CIMB Niaga

Syari’ah Cabang Semarang). Hasil uji koefisien determinasi sebesar 95,4% di

pengaruhi faktor lokasi, pelayanan, religius stimuli, reputasi, profit sharing,

dan promosi, sedangkan 4,6% di pengaruhi oleh faktor lain yang dalam

penelitian ini tidak menjadi bahan oleh penulis.

Table 2.1 Research Gap

No Peneliti Faktor-faktor yang mempengaruhi

minat

Signifikansi

1. Rahayu Istiqomah

(2015)

Kualitas Produk Berpengaruh positif

dan signifikan

Kualitas pelayanan Berpengaruh positif

dan signifikan

2. Rizqa Ramadhaning

Tyas (2015)

Kualitas Produk Berpengaruh positif

dan signifikan

Kualitas pelayanan Dominan berpengaruh

positif dan signifikan 3. Chusnul Chotimah

(2014)

Kualitas Produk Berpengaruh positif

dan tidak signifikan

4. Rahmat Yuli

Setiawan (2015)

Kualitas pelayanan Berpengaruh positif

dan signifikan

Produk Berpengaruh positif

dan signifikan

5. Ayu Nurtika Dewi

(2014)

Kualitas pelayanan Berpengaruh Positif

dan tidak signifikan

Kualitas Produk Berpengaruh positif

(32)

6. Puji Lestari (2009) Kualits pelayanan Berpengaruh positif

Pelayanan Berpengaruh positif

dan signifikan

Sumber: Rahayu Istiqomah (2015), Rizka Ramadhaning Tyas (2015), Chusnul

Chotimah (2014), Rahmat Yuli Setiawan (2015), Ayu Nurtika Dewi (2014),

Puji Lestari (2009), Monang Ranto Tambunan dan Inggrita Gusti Sari

Nasution (2013), Rizqa Ramadhaning Tyas (2012), Rifa’tul Machmudah

(2009).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelum-sebelumnya

terletak pada objek maupun variabel-variabel penelitian yakni selain

menggunakan variabel kualitas produk, kualitas pelayanan, dan lokasi sebagai

variabel independen, peneliti juga menggunakan minat sebagai variabel

dependen. Objek penelitian ini yaitu nasabah KJKS BMT Anda cabang

Karanggede. Pemilihan KJKS BMT Anda cabang Karanggede oleh peneliti

dikarenakan KJKS BMT Anda cabang Karanggede berada di lingkungan yang

banyak lembaga keuangan berdiri di sekitarnya, sehingga terjadi persaingan

yang kompetitif antar lembaga keuangan baik konvensional maupun syari’ah

yang terdapat di Karanggede. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

(33)

B.Kerangka Teori 1. BMT

a. Pengertian BMT

BMT merupakan gabungan dari Baitul maal (non komersil) dan

Baitut tamwil (komersil). Baitul maal merupakan kegiatan yang

bergerak pada bidang sosial, dengan arti bahwa BMT mempunyai

kegiatan pengelolaan nirlaba yang dananya berasal dari zakat, infaq,

shodaqoh, dan dana-dana sosial lainnya. Kegiatan ini dimaksudkan

untuk mampu menjangkau lapisan masyarakat yang paling bawah yang

tidak mungkin disentuh dengan dana-dana komersil. Dari sumber dana

zakat, infaq, shodaqoh, tugas BMT kemudian adalah menyalurkan

sumber dana tersebut kepada mustahiq atau yang berhak, dengan itu

BMT akan mampu memberdayakan kelompok fakir miskin, sebagai

bantuan untuk mendirikan usaha. Sedangkan Baitut tamwil (komersil)

sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersil yang

bersifat mencari keuntungan (Sudarsono, 2003: 85). Kegiatan

menghimpun atau penggalangan dana yang dimaksudkan adalah

kegiatan dalam bentuk simpanan (tabungan, dan deposito) sedangkan

menyalurkan dana adalah dalam bentuk pembiayaan usaha mikro

dengan sistem jual beli, bagi hasil, maupun jasa (Ridwan, 2004).

Peran BMT yang dilakukan adalah melakukan pembinaan yang

berdasarkan sistem syari’ah. Peran ini menegaskan arti penting prinsip

(34)

lembaga keuangan syari’ah bersentuhan langsung dengan kehidupan

masyarakat kecil yang serba cukup ilmu pengetahuan maupun materi.

b. Prinsip Operasi BMT

Dalam menjalankan usahanya BMT tidak jauh dengan BPR

syariah, yakni menggunakan 3 prinsip:

1. Prinsip Bagi Hasil

Dengan prinsip ini ada pembagian hasil dari pemberi

peminjam dengan BMT.

a. Al-Mudharabah

b. Al-Musyarakah

c. Al-Muzara’ah

d. Al-Musaqah

2. Sistem Jual Beli

Sistem ini merupakan suatu tatacara jual beli yang dalam

pelaksanaannya BMT mengangkat nasabah sebagai agen yang

diberi kuasa melakukann pembelian barang atas nama BMT, dan

kemudian bertindak sebagai penjual, dengan menjual barang yang

telah dibelinya tersebut dengan ditambah mark-up. Keuntungan

BMT nantinya akan dibagi kepada penyedia dana.

a. Bai’al-Murabahah

b. Bai’as-Salam

c. Bai’al-Istishna

(35)

3. Sistem Nonprofit

Sistem yang sering disebut sebagai pembiayaan kebajikan

ini merupakan pembiayaan yang bersifat sosial dan non komersial.

Nasabah cukup mengembalikan pokok pinjamannya saja.

a. Al-Qordhul Hasan

4. Akad Bersyarikat

Adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih dan

masing-masing pihak mengikutsertakan modal (dalam berbagai bentuk)

dengan perjanjian pembagian keuntungan / kerugian yang

disepakati

a. Al-Musyarakah

b. Al-Mudharabah

5. Produk Pembiayaan

Penyediaan uang dan tagihan berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam meminjam diantara BMT dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang beserta

bagi hasil setelah jangka waktu tertentu.

a. Pembiayaan al-Murabaha (MBA)

b. Pembiayaan al-Bai’Bitsaman Ajil (BBA)

c. Pembiayaan al-Mudharabah (MDA)

(36)

Untuk meningkatkan peran BMT dalam kehidupan

ekonomi masyarakat maka BMT terbuka untuk menciptakan

produk baru. Tetapi produk tersebut harus memenuhi syarat:

a. Sesuai dengan syariat dan disetujui oleh Dewan Syari’ah

b. Dapat ditagani oleh sistem operasi BMT bersangkutan

c. Membawa kemaslahatan bagi masyarakat.

c. Badan Hukum BMT

BMT dapat didirikan dalam bentuk Kelompok Swadaya

Masyarakat atau koperasi.

1. KSM adalah Kelompok Swadaya Masyarakat dengan mendapat

Surat Keterangan Operasional dan PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis

Usaha Kecil).

2. Koperasi serba usaha atau koperasi syariah.

3. Koperasi simpan pinjam syariah (KSP-S).

d. Karakteristik BMT Sebagai Lembaga Keuangan

Sebagai suatu lembaga, karakteristik BMT di pengaruhi oleh

falsafah lembaga tersebut. Sebagaimana halnya falsafah setiap lembaga

keuangan syari’ah, falsafah BMT adalah mencari keridhaan Allah

untuk memperoleh kebajikan di dunia dan di akhirat. Selain itu

operasional BMT harus sesuai dengan prinsip bisnis antara lain:

1. Pelarangan riba

2. Pencegahan gharar dalam perjanjian.

(37)

4. Praktik jual beli atau dagang.

5. Pelarangan perdagangan komoditas terlarang.

e. Peran BMT

1. Menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi non syari’ah. Aktif

melakukan sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti penting

sistem ekonomi islam. Hal ini bisa dilakukan degan

pelatihan-pelatihan mengenai cara-cara bertransaksi yang islami, misalnya:

supaya ada bukti dalam transaksi, dilarang curang dalam

menimbang barang, jujur terhadap konsumen dan sebagainya.

2. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT harus

bersikap aktif menjalankan fungsi sebagai lembaga keuanagan

mikro, misalnya dengan jalan pendampingan, pembinaan,

penyuluhan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha nasabah atau

masyarakat umum.

3. Melepaskan ketergantungan terhadap rentinir, masyarakat yang

masih tergantung rentenir disebabkan rentenir mampu memenuhi

keinginan masyarakat dalam memenuhi dana dengan segera. Maka

BMT harus mampu melayani masyarakat lebih baik, misalnya selalu

tersedia dana setiap saat, birokrasi yang sederhana dan lain

sebagainya.

4. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang

merata. Fungsi BMT langsung berhadapan dengan masyarakat yang

(38)

langkah-langkah untuk melakukan evaluasi dalam rangka pemetaan skala

prioritas yang harus diperhatikan, misalnya dalam masalah

pembiayaan, BMT harus memperhatikan kelayakan nasabah dalam

hal golongan nasabah dan jenis pembiayaan.

f. Penyaluran Zakat, Infaq dan Shodaqah (ZIS)

1. Penggalangan dana zakat:

a. ZIS masyarakat

b. Lewat kerjasama antara BMT dengan lembaga Badan Amil

Zakat, infaq, shodaqoh (BAZIS).

2. Dalam penyaluran dana ZIS

a. Digunakan untuk pemberian pembiayaan yang sifatnya hanya

membantu.

b. Pemberian beasiswa bagi peserta yang berprestasi atau kurang

mampu dalam membayar SPP.

c. Penutupan terhadap pembiayaan yang macet karena faktor

kesulitn pelunasan (Sudarsono, 2003).

2. Minat

a. Pengertian Minat

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, minat adalah

kesukaan (kecenderungan hati) yang tinggi terhadap sesuatu, gairah

(39)

Menurut Shaleh dan Wahab dalam Machmudah (2009: 43)

mendefinisikan minat itu dapat diartikan suatu kecenderungan untuk

memberikan perhatian kepada orang, aktivitas, atau situasi yang

menjadi objek dari minat itu sendiri dengan disertai perasaan senang.

Sedangkan menurut Mappiare dalam Nurul (2011) minat

adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari satu campuran

perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau

kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu

kepada suatu pilihan tertentu.

Dari pengertian di atas dapat diambil beberapa pengertian

sebagai berikut:

1. Perasaan sadar dari individu terhadap suatu objek atau aktivitas,

karena adanya anggapan bahwa objek dan aktivitas tersebut

bermanfaat bagi dirinya.

2. Perasaaan senang terhadap subjek atau objek ataupun juga

aktivitas.

3. Perasaan sadar dan suka tersebut akan menimbulkan rasa untuk

memperhatikan suatu objek, subjek atau aktivitas.

4. Dorongan tersebut akan berlangsung secara terus menerus untuk

selalu melakukan aktivitas yang berhubungan dengan subjek,

objek, yang diminati.

5. Kuatnya kecenderungan individu untuk memberikan perhatian

(40)

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Minat

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, secara

garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Dari dalam diri individu, yang bersangkutan (missal: bobot, umur,

jenis kelamin, pengalaman, perasaaan mampu, kepribadian).

2. Berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

Sedangkan menurut Crow dan Crow dalam Nurul (2011: 21)

yang menyatakan bahwa minat dapat merupakan sebab atau akibat

dari suatu pengalaman. Oleh karena itu minat berhubungan dengan

dorongan, motif-motif dan respon-respon manusia. Crow dan Crow

berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu:

1. Faktor dorongan atau keinginan dari dalam (inner urges), yaitu

dorongan atau keinginan yang berasal dari dalam diri seseorang

merupakan rasa ingin tahu, atau dorongan untuk menghasilkan

sesuatu yang baru atau berbeda yang akan menimbulkan minat

tertentu. Termasuk di dalamnya berkaitan dengan faktor-faktor

biologis yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan

kebutuhan-kebutuhan fisik yang mendasar.

2. Faktor motif sosial (social motive), yaitu motif yang dikarenakan

adanya hasrat yang berhubungan dengan faktor dari diri seseorang

sehingga menimbulkan minat tertentu. Faktor ini menimbulkan

(41)

diterima atau diakui oleh lingkungan termasuk di dalamnya faktor

status sosial, prestise (kehormatan/kedudukan/harga diri/pamor.

3. Faktor emosional (emotional motive), yaitu motif yang berkaitan

dengan perasaan emosi yang berupa dorongan-dorongan,

motif-motif, respon-respon emosional dan pengalaman-pengalaman yang

diperoleh individu.

c. Beberapa Kondisi yang Mempengaruhi Minat

Menurut Shaleh dalam Nurul (2011: 41) minat dapat

dipengaruhi oleh beberapa kondisi diantaranya yaitu:

1. Status Ekonomi

Jika status ekonomi seseorang membaik, maka orang itu

akan cenderung memperluas minat mereka untuk mencapai hal

yang sebelumnya belum mampu ia laksanakan. Dan sebaliknya

jika status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung

jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang akan

cenderung mempersempit minat mereka.

2. Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang

maka akan semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang

dilakukan. Seperti yang dikatakan L.W. Green yang dikutip

Notoatmojo, 1997 “Jika ada seseorang yang mempunyai

pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih

(42)

3. Tempat Tinggal

Dimana orang tinggal banyak di pengaruhi oleh keinginan

yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih

dapat dilakukan atau tidak.

d. Macam-macam minat

Menurut Poerwadaminta dalam Chamidun (2015: 39) minat dibagi

menjadi bermacam-macam diantaranya yaitu:

1. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi minat

primitif dan minat kultural. Minat primitif adalah minat yang

timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh,

misalnya kebutuhan akan makanan. Sedangkan minat kultural

adalah minat yang timbul karena proses belajar.

2. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi minat

intrinsik dan ekstrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang

langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan

minat yang lebih mendasar ata minat asli. Minat ekstrinsik adalah

minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan

tersebut.

3. Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat di bedakan

menjadi empat yaitu: ekspressed interst, manifiset interest, tested

(43)

3. Kualitas Produk

a. Pengertian Kualitas (Quality)

Menurut Heizer dan Render (2001: 171) kualitas merupakan

kemampuan produk atau jasa memenuhi kebutuhan pelanggan.

Menurut Russell dan Taylor (2000: 78) kualitas dikatakan pula

sebagai totalitas tampilan dan karakteristik produk atau jasa yang

berusaha keras dengan segenap kemampuannya memuaskan

kebutuhan tertentu (Wibowo, 2010: 137-138).

b. Pengertian Produk

Menurut kasmir (2014: 216) produk secara umum diartikan

sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Artinya, apapun wujudnya selama itu dapat memenuhi

keinginan pelanggan dan kebutuhan kita katakan sebagai produk.

Dalam praktiknya produk terdiri dari dua jenis, yaitu yang

berkaitan dengan fisik atau benda berwujud dan tidak berwujud. Benda

berwujud merupakan produk yang dapat dilihat, diraba, atau dirasakan.

Contohnya, buku, meja, kursi, rumah, mobil, dan lain-lain, sedangkan

produk yang tidak berwujud biasanya disebut jasa. Jasa dapat

disediakan dalam berbagai wahana seperti pribadi, tempat, kegiatan,

organisasi dan ide-ide.

Sedangkan Kotler (2007: 4) mendefinisikan produk sebagai

sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian

(44)

keinginan dan kebutuhan. Sehingga agar produk yang dibuat laku

dipasaran, maka penciptaan produk harus memperhatikan tingkat

kualitas yang sesuai dengan keinginan nasabah.

c. Dimensi Kualitas Produk

Bagian dari kualitas produk adalah perihal kualitas produk.

Kualitas suatu produk baik berupa barang maupun jasa perlu

ditentukan melalui dimensinya. Berikut ini adalah dimensi kualitas

produk yang akan mempengaruhi konsumen menurut David Garvin

dalam Tjiptono dan Diana (2001: 38) memiliki 8 dimensi:

1. Performance, merupakan hal yang berkaitan dengan aspek

fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang

dipertimbangkan pelanggan dalam membeli suatu barang.

2. Realibility, merupakan hal yang berkaitan dengan probabilitas atau

kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap

kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi

tertentu.

3. Features, merupakan aspek performansi yang berguna untuk

menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk

dan pengembangannya.

4. Conformance, merupakan hal yang berkaitan dengan tingkat

kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya

(45)

ketetapan antara karakteristik desain produk dengan karakteristik

kualitas standar yang telah ditetapkan.

5. Durability, merupakan suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran

daya tahan atau masa pakai.

6. Serviceability, merupakan karakteristik yang berkaitan dengan

kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan

layanan untuk perbaikan produk.

7. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif

mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan

pribadi dan refleksi dan prefrensi individual.

8. Fit and finish, merupakan sifat subyektif yang berkaitan dengan

perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai

produk berkualitas.

d. Jenis-Jenis Produk Bank

Menurut Kasmir (2014: 219), kelengkapan jenis produk yang

ditawarkan sangat tergantung dari kemampuan bank itu sendiri.

Semakin lengkap produk yang ditawarkan akan semakin baik, sehingga

untuk memperoleh produk bank nasabah cukup mendatangi satu bank

saja.

Produk bank tersebut meliputi:

1. Menghimpun dana (funding) dalam bentuk:

(46)

c. Rekening Deposito

2. Menyalurkan dana (lending) dalam bentuk:

a. Kredit Investasi

b. Kredit Modal Kerja

3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (service) seperti:

a. Menerima setoran-setoran

b. Melayani pembayaran

c. Berperan dalam pasar modal

d. Transfer

e. Inkaso (collection)

f. Kliring (Clearing)

g. Safe deposit box

h. Bank Card.

4. Kualitas Pelayanan

a. Pengertian Pelayanan (Service)

Menurut Kotler dan Keller (2007: 42) pelayanan (service)

adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak

kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikan sesuatu.

Sedangkan menurut Payne (2007: 8) pelayanan adalah suatu

kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketakberwujudan

(47)

atau dengan property dalam kepemilikannya, dan tidak menghasilkan

transfer kepemilikan.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan

bahwa service adalah seluruh aktivitas, tindakan, kinerja yang pada

dasarnya tidak berwujud, yang dapat diberikan dari satu pihak kepada

pihak lain, dan tidak mengakibatkan kepemilikan akan sesuatu atau

apapun.

b. Pengertian Kualitas Pelayanan

Pengertian kualitas pelayanan telah banyak dikemukakan oleh

para peneliti, antara lain pendapat Olsen dan Wyckof dalam Tho’in

(2011: 78), bahwa kualitas pelayanan jasa dapat dilihat dari

perbandingan antara harapan konsumen dengan kinerja kualitas

pelayanan jasa. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dilihat

dari seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelayanan

atas layanan yang mereka terima atau peroleh.

Menurut Payne (2007: 275) kualitas pelayanan berkaitan

dengan kemampuan sebuah organisasi untuk memenuhi atau melebihi

harapan pelanggan.

Sedangkan menurut Tho’in (2011: 78) menyimpulkan bahwa

kualitas pelayanan lebih menitik beratkan pada kepuasan pelanggan,

dimana kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan

dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk

(48)

Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

kualitas pelayanan merupakan sebuah jasa yang ditawarkan produsen

kepada konsumen guna memenuhi kebutuhan konsumen dengan

penilaian apakah jasa tersebut sesuai dengan kebutuhan atau harapan

konsumen.

c. Kualitas Pelayanan dalam Perspektif Islam

Dalam agama Islam selalu diajarkan untuk berbuat kebaikan

kepada sesama, sehingga dalam memberikan pelayanan haruslah

dengan kualitas yang baik sesuai dengan syariat islam yang sudah di

ajarkan kepada kita sebagai umat muslim, tidak semata-mata untuk

mendapatkan kepuasan saja, tetapi sebagai bagian dari nilai ibadah

untuk mewujudkan ketakwaan.

Allah telah berfirman dalam Alqur’an surah Al-Isra’ ayat 7:

ِ

(49)

yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan

muka-muka kamu dan mereka masuk kedalam masjid, sebagaimana

musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk

membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai” (QS.

Al-Isra’: 7).

Kaitannya dengan berbisnis yaitu ketika kita memberikan

kualitas pelayanan dengan baik maka apa yang kita lakukan akan

sangat menguntungkan perusahaan karena konsumen/pelanggan akan

merasa nyaman, senang, dan puas sehingga tidak kecewa dengan

pelayanan kita, dan tidak segan untuk menjadi pelanggan yang setia

(loyal). Tetapi sebaliknya jika kita memberikan pelayanan yang

kualitasnya buruk, maka pelanggan akan merasa kecewa sehingga

pelanggan tersebut kabur (Tho’in, 2011: 79).

d. Dimensi Kualitas Pelayanan

Berdasarkan berbagai penelitian terhadap beberapa jenis

jasa/pelayanan, Zeithaml, Berry, dan Parasuraman (1985) dalam

Tjiptono dan Diana (2001: 27-28) berhasil mengidentifikasikan lima

kelompok karakteristik yang digunakan oleh para pelanggan dalam

mengevaluasi kualitas pelayanan. Terdapat 5 dimensi kualitas

pelayanan:

1. Reliability (keandalan) yaitu kemampuan untuk memberikan jasa

dengan segera sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan

(50)

2. Responsiveness (tanggap), yaitu kemampuan untuk memberikan

jasa dengan cepat, dan tepat, dan memberikan informasi yang

jelas.

3. Assurance, yaitu jaminan pengetahuan dan perilaku untuk

membangun kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya

yang dimiliki oleh para staf, bebas dari bahaya, resiko dan

keragu-raguan.

4. Emphaty, yaitu perhatian yang tulus dan bersifat individu/ pribadi

yang diberikan kepada pelanggan agar memberikan kemudahan

dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami

kebutuhan pelanggan.

5. Tangibles, yaitu fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan

pegawai, gedung, gudang, dan sarana komunikasi.

5. Lokasi

a. Pengertian Lokasi

Lokasi menurut Tarigan (2006: 122) adalah ilmu yang

menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu

yang menyelidiki alokasi geografis dari sember-sumber yang

potensial, serta hubungannya dan pengaruhnya terhadap keberadaan

berbagai macam usaha / kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial.

Agar mempermudah penyampaian produk ke konsumen maka

(51)

menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah

menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana dan

prasarana harus memberikan rasa nyaman dan aman kepada seluruh

nasabah yang berhubungan dengan bank.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan

penentuan lokasi suatu bank adalah dengan pertimbangan sebagai

berikut:

1. Dekat dengan kawasan industry atau pabrik

2. Dekat dengan lokasi perkantoran

3. Dekat dengan lokasi pasar

4. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat

5. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.

Setelah lokasi diperoleh maka selanjutnya adalah menentukan

lay out gedung. Penentuan lay out gedung dilakukan untuk dua

macam, yaitu lay out gedung dan ruangan. Kedua lay out ini saling

mendukung kenyamanan nasabah serta keamanan nasabah dalam

berurusan dengan bank.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk lay out gedung dan

ruangan adalah sebagai berikut:

1. Bentuk gedung yang memberikan kesan bonafid atau moderen

atau mungkin tradisional tergantung wilayah di mana yang akan

dibuka.

(52)

3. Keamanan di sekitar gedung.

4. Tersedia tempat ibadah.

5. Tersedia telepon umum atau fasilitas lainnya khusus untuk

nasabah.

6. Suasana ruangan terkesan las dan lega.

7. Ruangan yang sejuk dan nyaman.

8. Tata letak kursi dan meja yang apik dan teratur.

9. Hiasan dalam ruangan yang membuat ruangan menjadi hidup.

10.Sarana hiburan seperti music sebagai alat untuk mengusir

kebosanan.

b. Pertimbangan Penentuan Lokasi Cabang

Bagi perusahaan non bank penentuan lokasi biasanya

digunakan untuk lokasi pabrik atau cabang, sedangkan penentuan

lokasi bagi industri perbankan lebih ditekankan kepada lokasi cabang.

Penentuan lokasi kantor cabang bank dilakukan untuk cabang utama,

cabang pembantu atau kantor jasa. Lokasi bank merupakan tempat

dimana diperjual belikannya produk perbankan dan pusat

pengendalian perbankan. Bank yang terletak dalam lokasi yang

strategis sangat memudahkan nasabah dalam urusan dengan bank.

Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah

dalam menganalisis akan berakibat biaya yang akan dikeluarkan

nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah

(53)

dari keperluan lokasi tersebut. Secara umum pertimbangan dalam

menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut:

1. Jenis usaha yang dijalankan

2. Dekat dengan Pasar

3. Dekat dengan Bahan Baku

4. Dekat Tenaga Kerja

5. Tersedia Sarana Prasarana (transportasi, listrik dan air)

6. Deka Pemerintahan

7. Dekat Lembaga Keuangan

8. Di kawasan Industri

9. Kemudahan untuk Ekspansi

10.Adat istiadat/budaya/sikap masyarakat

11.Hukum yang berlaku (Kasmir, 2014).

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan pada teori dan penelitian terdahulu, peneliti

mengkategorikan faktor yang mempengaruhi minat menjadi nasabah di

BMT Anda cabang Karanggede adalah faktor kualitas produk, kualitas

pelayanan, dan lokasi.

Dari faktor kualitas produk dimensi yang digunakan adalah

perfomance, reliability, features, conformance, durability, serviceability,

aesthetics, fit and finish. Dalam penelitian ini terdapat pertanyaan tentang

(54)

keinginan nasabah, ketahanan, kecepatan, kemudahan, nilai-nilai estetika,

dan penilaian pelanggan (Tjiptono dan Diana, 2001: 38). Logika berfikir

adalah produk yang berkualitas akan menambah minat menjadi nasabah di

BMT. Karena nasabah akan tertarik kepada produk yang berkualitas

(sesuai kebutuhan dan berjalan sesuai fungsi produk tersebut).

Dari kualitas pelayanan dimensi yang digunakan adalah reliability,

Responsiveness, Assurance, emphaty, dan tangible. Dalam penelitian ini

terdapat pertanyaan tentang layanan keandalan, tanggap, jaminan

pengetahuan, perhatian yang tulus, dan bukti langsung (Tjiptono dan

Diana, 2001: 27-28). Logka berfikir adalah pelayanan yang optimal,

sigap, akan menambah minat menjadi nasabah di BMT. Karena apabila

pelayanan yang diberikan BMT berkualitas sesuai dengan keinginan

nasabah maka nasabah akan merasa puas dan akan menambah minat

untuk menjadi nasabah di BMT.

Dari lokasi penulis mengambil lima dimensi yaitu lokasi yang

strategis, bentuk gedung, lokasi parkir, keamanan dan fasilitas umum

(Kasmir, 2014). Logika berfikir adalah jarak dan keberadaan bank yang

strategis sangat berpengaruh terhadap minat menjadi nasabah di BMT

tersebut. Karena memudahkan nasabah untuk menjangkaunya.

Minat dalam penelitian ini menggunakan kerangka pikir yaitu

dengan memperhatikan beberapa variabel yang ada dan pemberian saran

kepada orang lain atau teman agar menjadi nasabah di BMT. Sehingga

(55)

sederhana kerangka pemikiran di tuangkan dalam bentuk gambar sebagai

berikut:

H1

H2

H3

Gambar 2.1 Kerangka pemikiran empiris

D. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban permasalahan sementara yang

bersifat dugaan dari suatu penelitian. Dugaan ini harus dibuktikan

kebenarannya melalui data empiris (fakta lapangan). Hipotesis dapat

benar terbukti dan tidak terbukti setelah didukung oleh fakta-fakta dari

hasil penelitian lapangan. Hipotesis penelitian tidak sendirinya harus

terbukti kebenarannya, akan tetapi apapun hasilnya yang lebih penting

adalah kemampuan peneliti untuk mencari jawaban dengan data, fakta

lapangan yang sebenarnya (Supardi, 2005: 69).

Atas dasar kerangka pemikiran di atas maka hipotesis yang akan di

uji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel

Lokasi

Kualitas

Pelayanan

Minat

(56)

bebas (independen) kualitas produk, kualitas pelayanan dan lokasi

terhadap variabel tidak bebas (dependen) minat nasabah sebagai berikut:

1. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Menjadi Nasabah

Penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah (2015) dapat

disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan mahasiswa perbankan syari’ah STAIN Salatiga

untuk menjadi nasabah di perbankan syari’ah. Penelitian yang

dilakukan oleh Tyas (2015) dapat disimpulkan bahwa kualitas produk

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

nasabah untuk menggunakan jasa keuangan syari’ah di BMT Bina

Usaha Karangjati. Penelitian yang dilakukan oleh Chotimah dapat

disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap masyarakat memilih bank syari’ah di Surakarta.

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2014) dapat disimpulkan bahwa

kualitas produk berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

minat masyarakat untuk menabung (studi kasus pada PD, BPR, BKK

Kendal cabang Patean). Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan

(2015) dapat disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah (Studi kasus pada

KJKS BMT Barokah tegalrejo). Hasil dari penelitian terdahulu diatas

dapat disimpulkan bahwa kualitas produk lebih dominan berpengaruh

positif dan signifikan hal ini dikarenakan apabila tingkat kualitas

(57)

signifikan, sehingga akan meningkatkan minat menjadi nasabah di

BMT Anda cabang Karanggede. Berdasarkan hasil temuan diatas

maka diajukan hepotesis sebagi berikut:

H1 = Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat menjadi nasabah di KJKS BMT Anda cabang

Karanggede.

2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menjadi Nasabah

Penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah (2015) dapat

disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keptusan mahasiswa perbankan syari’ah STAIN

Salatiga untuk menjadi nasabah di perbankan syari’ah. Penelitian

yang dilakukan oleh Tyas (2015) dapat disimpulkan bahwa kualitas

pelayanan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan nasabah untuk menggunakan jasa keuangan syari’ah di

BMT Bina Usaha Karangjati. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi

(2014) dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap minat masyarakat menabung

(Studi Kasus Pada PD, BPR, BKK, Kendal cabang Patean). Dari

penelitian Setiawan (2015) dapat disimpulkan bahwa kualitas

pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

nasabah (Studi Kasus Pada KJKS BMT Barokah Tegalrejo). Dari

penelitiannya Lestari (2009) dapat disimpulkan bahwa kualitas

(58)

menjadi nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo. Dari

penelitian Machmudah (2009) dapat disimpulkan bahwa kualitas

pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah

non muslim menjadi nasabah di bank syari’ah (Studi Kasus Pada Bank

CIMB Niaga Syari’ah cabang Semarang). Dari hasil penelitian

terdahulu diatas dapat disimplkan bahwa kualitas pelayanan lebih

dominan berpengaruh hal ini dikarenakan apabila tingkat kualitas

pelayanan meningkat maka akan semakin berpengaruh positif dan

signifikan, sehingga akan meningkatkan minat menjadi nasabah di

BMT Anda cabang Karanggede. Berdasarkan hasil temuan diatas

maka diajukan hepotesis sebagi berikut:

H2 = Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat menjadi nasabah di KJKS BMT Anda cabang

karanggede.

3. Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Menjadi Nasabah

Dari penelitiannya Lestari (2009) dapat disimpulkan bahwa

lokasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan

menjadi nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo. Penelitian

yang dilakukan oleh Tambunan dan Nasution dapat disimpulkan

bahwa lokasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

keputusan nasabah etnis cina menabung di Bank BCA kota Medan.

Penelitian Tyas (2012)dapat disimpulkan bahwa lokasi berpengaruh

(59)

Smber Mulia Tuntang. Dari penelitian Machmudah (2009) dapat

disimpulkan bahwa lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat nasabah non muslim menjadi nasabah di bank syari’ah (Studi

Kasus Pada Bank CIMB Niaga Syari’ah cabang Semarang). Dari hasil

penelitian terdahulu diatas dapat disimplkan bahwa lokasi lebih

dominan berpengaruh hal ini dikarenakan apabila tingkat lokasi

semakin strategis maka akan semakin berpengaruh positif dan

signifikan, sehingga akan meningkatkan minat menjadi nasabah di

BMT Anda cabang Karanggede. Berdasarkan hasil temuan diatas

maka diajukan hepotesis sebagi berikut:

H3 = Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

Gambar

 Table 2.1 Research Gap
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran empiris
Tabel 3.1
Gambar 4.1 Struktur Organsasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sekolah ini memiliki area yang di khususkan untuk boleh merokok, tetapi masih saja terdapat guru yang merokok di sembarang tempat, oleh karena itu penulis tertarik

ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Kasus di SD IT Insan Cendikia Kab.. Sukabumi Tahun

Oleh karena probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan PT BPR

5) Pengumpul dan Pengolah Data Ketatalaksanaan 6) Pengumpul dan Pengolah Data Barang Milik Negara 7) Bendahara Penerimaan 8) Pengadministrasi Keuangan 9)

Investasi dengan imbal hasil memenuhi standar kelayakan investasi namun dipandang relatif kurang menarik atau berisiko sehingga diperlukan intervensi Pemerintah. Investasi

Perkembangan pengguna media sosial yang signifikan mempengaruhi strategi komunikasi pada media sosial berbasis gambar yaitu Instagram. Untuk mengkomunikasikan brand value

Melihat potensi, peluang pasar dan permasalahan lada tersebut maka salah satu solusinya adalah melakukan rehabilitasi tanaman lada, yaitu untuk tanaman lada yang tingkat kerusakannya

Keadaan sinyal yang dihasilkan kembali ke aslinya tidak akan sama dengan sinyal yang dikirimkan.perbedaan antara sinyal output decoder engan sinyal input encoder