• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISERTASI MODEL PERAN KELUARGA DALAM UPAYA MENCEGAH TINGKAT CACAT PADA PENDERITA KUSTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DISERTASI MODEL PERAN KELUARGA DALAM UPAYA MENCEGAH TINGKAT CACAT PADA PENDERITA KUSTA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

CACAT PADA PENDERITA KUSTA

MUHAMMAD SAJIDIN NIM. 101217087308

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM DOKTOR

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN SURABAYA

(2)

i DISERTASI

MODEL PERAN KELUARGA DALAM UPAYA MENCEGAH TINGKAT CACAT PADA PENDERITA KUSTA

MUHAMMAD SAJIDIN NIM. 101217087308

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM DOKTOR

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN SURABAYA

(3)

MODEL PERAN KELUARGA DALAM UPAYA MENCEGAH TINGKAT CACAT PADA PENDERITA KUSTA

DISERTASI

Untuk memperoleh Gelar Doktor Dalam Program Studi Ilmu Kesehatan

Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Telah dipertahankan di hadapan

Panitia Ujian Doktor Terbuka Pada hari :Rabu

Tanggal :25 November 2015 Pukul :10.00 – 12.00 WIB

Oleh:

(4)

iii

PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Tim Penguji Ujian Disertasi Tahap I (Tertutup) Program Studi Ilmu Kesehatan

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Dan diterima untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Doktor (Dr.) Pada Tanggal 10 Agustus 2015

Mengesahkan

Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

(5)

PERSETUJUAN

DISERTASI INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 31 Desember 2015

Oleh Promotor

Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons) NIP. 19661225 1989031004

Ko-Promotor I Ko-Promotor II

Dr. M. Yulianto Listiawan, dr., Sp.KK (K).,FINS-DV Dr. Santi Martini, dr., M.Kes NIP. 19610722 1987031006 NIP.19660927 199702 2001

Mengetahui

KPS Program Doktor Ilmu Kesehatan

(6)

v Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Disertasi saya ini adalah asli dan benar-benar hasil karya sendiri, dan bukan hasil karya orang lain dengan mengatas namakan saya, serta bukan merupakan hasil peniruan atau penjiplakan (Plagiarism) dari hasil karya orang lain. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Airlangga, maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Di dalam disertasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar kepustakaan.

3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar saya yang telah diperoleh karena karya tulis Disertasi ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Surabaya, 17 November 2015 Yang membuat pernyataan,

(7)

PANITIA PENGUJI DISERTASI

Telah diuji pada Ujian Doktor Tahap 1 (Tertutup) Tanggal 10 Agustus 2015

Ketua : Prof. Kuntoro, dr.,MPH., Dr.PH

Anggota :1. Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs (Hons)

2. Dr. M. Yulianto Listiawan, dr., Sp.KK (K)., FINS-DV 3. Dr. Santi Martini, dr., M.Kes

4. Dr. A. Yusuf, SKp., M.Kes 5. Dr. Sri Andarini, dr.,M.Kes

Ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga Nomor: 81/UN3.1.10/2015

(8)

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rakhmat dan karunia-Nya sehingga disertasi yang berjudul“Model Peran Keluarga dalam Upaya Mencegah Tingkat Cacat padaPenderita Kustadi Kabupaten Gresik.”sebagai salah satu persyaratan akademik dalam rangka menyelesaikan Program Doktor Ilmu Kesehatan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Univeritas Airlangga dapat diselesaikan.

Terima kasih tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepadaProf. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)selaku Promotor yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, bimbingan dan saranserta dukungan mulai dari perencanaan penelitian sampai dengan penyelesaian disertasi ini.

Terima kasih tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dr. M.Yulianto Listiawan, dr., Sp.KK(K).,FINS-DV selaku Ko-Promotor I dan Dr. Santi Martini, dr., M.KesselakuKo-Promotor IIyang telah memberikan bimbingandengan penuh kesabaran, perhatian, dan keteladanan memberikan arahan, bimbingan dan saran serta dukungan sampai dengan penyelesaian disertasi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada:

1. Prof. Dr. M. Nasich, SE, MT, CMA.CA, selaku Rektor Unair, yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menuntut ilmu di Universitas Airlangga

2. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., MS., sebagai Dekan, Dr. Santi Martini, dr. M Kes, selaku Wakil Dekan I, Dr. Thinni Nurul R., Dra.Ec., M.Kes, selaku Wakil Dekan II, Ira Nurmala, SKM., MPH., PhD, selaku Wakil Dekan III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

3. Dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., MS., selaku Ketua Program Studi Program Doktor Ilmu Kesehatan yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi mulai dari awal studi sampai tahap penyelesaian studi kami.

(9)

Prof. H. Kuntoro, dr., MPH., DrPH, Prof. Soedjajadi Keman, dr., MS., PhD., Prof. Dr. Stefanus Supriyanto, dr., MS, Prof. Dr. J. Mukono, dr., MS., MPH, Prof. Dr. Chatarina Umbul Wahyuni, dr., MS., MPH, Dr. Nyoman Anita D, drg., MS., Oedojo Soedirham, dr., MA., MPH., PhD, Dr. Hari Basuki Notobroto, dr., M Kes, Dr. Sunarjo, dr., MS., MSc., Dr. Arief Wibowo, dr., MS., Dr. Windhu Purnomo, dr., MS.

5. Oedojo Soedirham, dr., MA., MPH., PhD, Dr. A. Yusuf, SKp., M.Kes., Prof.Dr. I Ketut Sudiana, MSi, sebagai dosen MKPD yang telah memberi arahan dan bimbingan sehingga disertasi ini bisa diselesaikan dengan baik.

6. Prof.Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons), Prof. Kuntoro, dr., M.PH,. Dr.PH, Dr. M. Yulianto Listiawan, dr.Sp.KK(K).,FINS-DV, Dr. Santi Martini, dr., M.Kes, Dr. A. Yusuf, SKp, M.Kes, Dr. Sri Andarini, dr., M.Kes dan Prof. Dr. I Ketut Sudiana, MSi yang telah bersedia dan menjadi tim penguji disertasi.

7. Staf Administrasi S3 Ilmu Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya: Bapak Umbar Djarwi, dan ibu Dian Fristyawati, SKM yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi sehingga disertasi ini dapat diselesaikan dengan baik.

8. Responden dalam penelitian disertasi ini yaitu keluarga dan penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas (Ujungpangkah, Panceng, Dukun, Sidayu, Bungah, Manyar, Duduk Sampeyan, Cerme, Benjeng, dan Balongpanggang) Kabupaten Gresik Jawa Timur, yang sudah bersedia menjadi responden.

9. Keluarga: istriku tercinta Ismaria Astutik, anak-anakku (M. Faiqul Ilmi A, M. Idul Akbar R, dan H.M. Al Amin) serta teman-temanku sekalian yang telah banyak mengorban waktu dan tenaganya demi kelancaran penyusunan disertasi ini.

(10)

ix

Sholih.Akhirnya penulis sadari bahwa disertasi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis berharap kritik dan saran yang lebih bermanfaat demi kesempurnaan disertasi ini.

Surabaya, Desember 2015

(11)

RINGKASAN

MODEL PERAN KELUARGA DALAM UPAYA MENCEGAH TINGKAT CACAT PADA PENDERITA KUSTA

Keterlibatan keluarga sangat dibutuhkan dalam membantu mencegah kecacatan, mengingat keluarga berperan sebagai pengambil keputusan untuk mencegah masalah kesehatan dan memelihara atau meningkatkan status kesehatan anggota keluarga, karena apabila salah satu anggota keluarga memiliki masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya serta dapat mempengaruhi produktivitas keluarga (Friedman, 2003; Setiadi, 2008).Jumlah kasus penderita kusta di Kabupaten Gresik tahun 2011 sebanyak 156 penderita dan proporsi cacat 12,8% sedangkan tahun 2012 sebanyak 110 penderita tetapi proporsi cacat meningkat menjadi 22,7%, kondisi ini melebihi program pemerintah proporsi cacat tidak boleh lebih dari 5%.

Keterlibatan keluarga menjadi makin besar, ketika salah satu anggota keluarga memerlukan bantuan terus menerus karena masalah kesehatannya bersifat kronik, seperti pada penderita kusta. Praktek keluarga sebagai pusat keperawatan (

family-centered nursing), didasarkan pada perspektif bahwa keluarga unit dasar untuk

keperawatan individu dari anggota keluarga.Penerapan asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan family-centerednursing, salah satunya menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan fokus pada keluarga sebagai klien yang didasarkan pada Friedman model (Friedman, 2003).Berdasarkan beberapa studi keluarga digunakan asuhan keperawatan dengan pendekatan Friedman model dan model sistem sosial yang terletak pada stres keluarga (ABC-X model). Bentuk dari integrasi ke dua model tersebut adalah model peran keluarga dalam pencegahan diharapkan dapat meningkatkan perawatan bagi penderita kusta dengan baik, hal ini juga berfungsi sebagai strategi pencegahan cacat pada anggota keluarga yang sakit kusta.

Hipotesis penelitian ini adalah:pengaruh faktor keluarga (persepsi, stigma, koping, struktur & fungsi, spiritual), faktor penderita kusta (lama sakit, status gizi, konsep diri, koping, ADL),faktor pelayanan kesehatan (akses layanan, petugas, program pengobatan), faktor sumber daya keluarga (ekonomi, fasilitas) terhadapstres keluarga dalam merawat penderita kusta, pengaruh stres keluarga terhadap peran keluarga dalam upaya mencegah tingkat cacat pada penderita kusta.Penelitan ini pada tahap pertama menggunakan desain eksplanasi. Desain eksplanasi dengan tujuan untuk menyusun model peran keluarga dalam mencegah tingkat cacat penderita kusta.

Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional.Tahap kedua menggunakan quasi

(12)

xi

sehat yang mandiri. Responden dalam penelitian ini adalahkeluarga yang mempunyai anggota keluarga sakit kusta di wilayah puskesmas Kabupaten Gresik tahun 2014.Variabel bebas yang diteliti antara lain faktor keluarga, faktor penderita kusta, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor sumber daya keluarga. variabel terikatnya adalah stres keluarga, sedangkan yang kedua variabel bebasnya stres keluarga dan variabel terikatnya peran keluarga. Instrument yang digunakan adalah kuesioner.

Variabel faktor keluarga (X1)ada dua indikatoryang memiliki nilai loading faktor kurang dari 0,5 dan nilai T-statistik kurang dari T-tabel = 1.96, yaitu indikator persepsi keluarga (X1.1) dan struktur dan fungsi keluarga (X1.4) tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak signifikan, maka indikator dikeluarkan dari model, sehingga indikator yang dapat digunakan untuk mengukur faktor keluarga (X1) yaitu stigma keluarga (X1.2), koping keluarga (X1.3) dan spiritual keluarga (X1.5).

Variabel faktor individu penderita kusta (X2)ada dua indikatoryang memiliki nilai loading faktor kurang dari 0,5 dan nilai T-statistik kurang dari T-tabel = 1.96 yaitu indikator lama sakit (X2.1), status gizi individu (X2.2) tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak signifikan, maka indikator dikeluarkan dari model, sehingga indikator yang dapat digunakan untuk mengukur faktor individu penderita kusta (X2) yaitu konsep diri (X2.3), koping (X2.4) dan ADL (X2.5).

Variabel faktor pelayanan kesehatan (X3),indikator yang dapat digunakan untuk mengukur faktor pelayanan kesehatan (X3) yaitu akses layanan (X3.1) dan petugas kesehatan (X3.2).

Variabel faktor sumber daya keluarga (X4)setiap indikator memiliki nilai loading faktor > 0,5. Artinya bahwa semua indikator tersebut dinyatakan valid yaituekonomi keluarga (X4.1) dan fasilitas keluarga (X4.2).

Variabel peran keluarga (Y2)ada dua indikatoryang memiliki nilai loading faktor kurang dari 0,5 dan nilai T-statistik kurang dari T-tabel = 1.96 yaitu indikator mengenal masalah (Y2.1), merawat anggota (Y2.3) tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak signifikan, maka indikator dikeluarkan dari model, sehingga indikator yang valid yaitu memutuskan (Y2.2), memodifikasi lingkungan (Y2.4) dan Memanfaatkan fasilitas (Y2.5).

Faktor keluarga (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya tahan stress keluarga(Y1),faktor individu penderita kusta (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya tahan stres keluarga(Y1),faktor pelayanan kesehatan (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya tahan stress keluarga(Y1),faktor sumber daya keluarga (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya tahan stress keluarga(Y1),daya tahan stress keluarga(Y1)berpengaruh positif dan signifikan terhadap peran keluarga(Y2) serta adanya peningkatan peran keluarga dalam upaya mencegah tingkat cacat penderita kusta.

(13)

SUMMARY

FAMILY ROLE MODEL IN EFFORT TO PREVENT DISABILITY LEVEL AT LEPROSY PATIENTS

Family involvement is badly needed in helping prevent impairment, considering family has a role as decision maker to prevent health problem and maintain or increase family member health status, because if one of the family member has health problem, he/she could influence other members and influence family productivity (Friedman, 2003; Setiadi, 2008). Leprosy patient case in Gresik Regency at 2011 is 156 and the impairment proportion is 12,8%, while in 2012 the case is 110 but the impairment proportion rises to 22,7%; this condition exceeded government program that the impairment proportion should not exceed 5%.

Family involvement increases when one of the family members needs constant help because his/her health problem is chronic, like leprosy patient.

Family-centered nursing practice is based at the perspective that family is basic unit for

individual treatment of the family member. One of the implementations of family nursing care with family-centered nursing approach is using nursing process approach that focuses at family as client which is based at Friedman model (Friedman, 2003). Based on several family studies, nursing care with Friedman model and social system model approaches that is situated at family stress (ABC-X model). Integration of the two models is family role model at prevention, hoped to increase treatment to leprosy patient, and also has function as impairment prevention strategy to any family member that suffers from leprosy.

Hypothesis of the study is: influence of family factor (perception, stigma, coping, structure & function, spiritual), leprosy patient factor (duration of illness, nutrition status, self-concept, coping, ADL), health service factor (service access, officer, medication program), family resource factor (economy, facility) to family stress at treating impairment level of leprosy patient, influence of family stress to family role at impairment level prevention of leprosy patient. First stage of the study uses explanation design. The explanation design purpose is to arrange family role model at prevention effort of impairment level at leprosy patient. Cross sectional

(14)

xiii

family resource factor. Dependent factors are family stress, while the second is family stress as independent variable and family role as dependent factor. Instrument used is questionnaire.

For family factor variable (X1), there are two indicators that have loading factor value less than 0.5 and T-statistic value less than T-table = 1.96, that is the family perception indicator (X1.1) and structure and function of the family (X1.4) are found to be invalid and insignificant, so the indicator is taken out, and the indicators that can be used to measure the family factor are family stigma (X1.2), coping with the family (X1.3), and spirit of the family (X1.5)

Variable of factor of leprosy sufferer individual (X2) has two indicators which have loading factor less than 0.5 and T-Statistic value lower than T-table=1.96; the indicators of sickness duration (X2.1) and nutrition status of the individual (X2.2) are said to be invalid and insignificant, so the indicators are taken out of the model, and the indicators that can be used to assess the factor of leprosy sufferer individual (X2) are self concept (X2.3), coping (X2.4), and ADL (X2.5).

For variable of health service factor (X3), the indicators that can be used to assess the health service factor (X3) are service access (X3.1) and health staff (X3.2)

Each indicator of the variable of the family resource factor has loading factor of > 0.5, meaning that all of the indicators are valid – those are family economic (X4.1) and family facilities (X4.2)

For variable of family role (Y2), two indicators having loading factor less than 0.5 and T-Statistic less than T-Table =1.96 are indicators of identifying problem (Y2.1) and caring other members (Y2.3) which are found to be invalid and insignificant, and therefore taken out of the model, so the valid indicators are deciding (Y2.2), modifying environment (Y2.4), and making use of facilities (Y2.5).

Family factor (X1) has positive and significant influence on the family stress resistance (Y1); factor of leprosy sufferer individual (X2) has positive and significant influence on the family stress resistance (Y1); factor of health service (X3) has positive and significant influence on the family stress resistance (Y1); factor of family resources (X4) has positive and significant influence on the family stress resistance (Y1); the family stress resistance (Y1) has positive and significant influence on the family role (Y2) and the increase in family role in the efforts to prevent the level of impairments of the leprosy sufferer.

(15)

ABSTRAK

Pendahuluan: Peran keluarga sangat penting disetiap aspek pelayanan kesehatan anggotanya dari mulai tahap promosi sampai rehabilitasi. Tujuan penelitianmenyusun model peran keluarga dalam upaya mencegah tingkat cacat pada penderita kusta.Metode: Penelitan tahap pertama menggunakan desain eksplanasi, dengan pendekatan cross sectional.Tahap kedua menggunakan quasi

eksperimen.Sampel penelitian adalah keluarga yang mempunyai anggota keluarga sakit kusta di wilayah puskesmas Kabupaten Gresik tahun 2014.Variabelbebas adalah faktor keluarga, faktor penderita kusta, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor sumber daya keluarga. variabel terikatnya adalah stres keluarga, sedangkan yang kedua variabel bebasnya stres keluarga dan variabel terikatnya peran keluarga,instrument yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data inferensial dengan Smart PLS. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daya tahan stres keluarga tergantung kepada keluarga, individu, pelayanan kesehatan yang tersedia, dan sumber daya keluarga sebagai faktor yang berkontribusi. Daya tahan stres keluarga memiliki dampak yang signifikan terhadap peran keluarga dengan T statistik> 1,96. Peran keluarga yang signfikan adalah peran dalam membuat keputusan yang tepat, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia untuk mencegah kecacatan lebih lanjut pada penderita kusta. Temuan ini menambah bukti baru pada pengetahuan yang tersedia dengan menunjukkan bahwa tiga peran keluarga tersebut signifikan untuk menentukan dalam mencegah kecacatan penderita kusta.Kesimpulan: Peran Keluarga Pencegahan Cacat (RFDP) dikembangkan dariFamily Centered Nursing dan model ABC-X. Ini dapat disarankan sebagai model baru dalam mencegah kecacatan lebih lanjut untuk penderita kusta.

(16)

xv ABSTRACT

Introduction: Family role is very important in every aspect of health service to its member, from promotion to rehabilitation stage. The objective of this research was to design family role model in effort to prevent disability level at leprosy patients. Method: First stage of the research used explanation design, with cross sectional

approach. Second stage of the research used quasi experiment. The research sample was family who had leprosy patient in theterritory ofthe districthealth centersGresik 2014. The Independent variables were family factor, leprosy patient factor, health service factor, and family resource factor. The dependent variable wasfamily stress, while the second wasthe independent variableandthe dependent variablefamilystressthe role ofthe family, the instrumentuseda questionnaire.Data were analizedby Partial Linear Square (PLS) and independent t-test.Result: The results of this study showed that family stress resistance was dependent to family, individual, the available health services, and health human-resource as the contributing factors. Family stress resistance had a significant impact to family roles with T statistic > 1.96. Family roles in making firm decision, modifying the environment, and accessing the available health services were significant to prevent further disability to leprosy patients. This finding adds new evidence to the available knowledge by showing that the three aforementioned family roles were significant to determine for preventing disability of leprosy patients. Conclusion: The Role of Family Disability Prevention (RFDP) is developed from Family Centered Nursing Care and ABC-X model. These can be suggested as new model in preventing further disability to leprosy patients.

(17)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PRASYARAT GELAR DOKTOR ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN iv

SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS v

HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI vi

UCAPAN TERIMA KASIH vii

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH xxii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 73

3.1 Kerangka Konseptual 73

3.2 Hipotesis Penelitian 78

BAB 4 METODE PENELITIAN 80

4.1 Desain Penelitian 80

(18)

xvii

5.2 Dekripsi Variabel Penelitian . 106

5.3 Pengujian Hipotesis 116

5.4 Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) 126 5.5 Pengembangan Model Peran Keluarga 132

5.6 Hasil Tahap 2 (Uji Coba) 132

BAB 6 PMBAHASAN 135

6.1 Pengaruh Faktor Keluarga terhadap Stres Keluarga 135 6.2 Pengaruh Faktor Penderita Kusta terhadap Stres Keluarga 140 6.3 Pengaruh Faktor Pelayanan Kesehatan terhadap Stres Keluarga 143 6.4 Pengaruh Faktor Sumber Daya Keluarga terhadap Stres Keluarga 145 6.5 Pengaruh Stres Keluarga terhadap Peran Keluarga 148

6.6 Penelitian Tahap 2 150

6.7 Temuan Penelitian 152

6.8 Kontribusi Penelitian 153

6.9 Keterbatasan Penelitian 157

BAB 7 PENUTUP 158

7.1 Simpulan 158

7.2 Saran 159

DAFTAR PUSTAKA 161

(19)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

____________________________________________________________________

Tabel 1.1 Jumlah Kejadian tiap tahun penderita kusta dan kecacatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Gresik 3 Tabel 2.1 Klasifikasi Kelainan Kulit dan Hasil Pemeriksaan Bakteriologi

Kusta Tipe PB dan MB 22

Tabel 4.1 Variabel dan Indikator Penelitian 85 Tabel 4.2 Definisi operasional penelitian model peran keluarga dalam upaya

mencegah cacatpadapenderita kusta dengan berbasis teori family

centered nursingdan ABC-X Model 85

Tabel 4.3Blue print kuesioner persepsi keluarga tentang kusta 91 Tabel 4.4 Blue print kuesioner koping keluarga tentang penderita kusta 91 Tabel 4.5Blue print kuesioner keluarga tentang spiritual 92 Tabel 4.6 Blueprint kuesioner individu tentang konsep diri 93 Tabel 4.7Blue print kuesioner individu tentang ADL 94 Tabel 4.8 Blue print kuesioner keluarga tentang peran keluarga 96 Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian 98 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Variabel Faktor keluarga, Persepsi Keluarga

di Kabupaten Gresik tahun 2014 106 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Variabel Faktor Keluarga, Stigma Keluarga

di Kabupaten Gresik tahun 2014 107

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Variabel Faktor Keluarga, KopingKeluarga

di Kabupaten Gresik tahun 2014 107

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Variabel Faktor Keluarga, Struktur & Fungsi Keluarga

di Kabupaten Gresik 2014 108

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Variabel Faktor Keluarga, Spiritual Keluarga

di Kabupaten Gresik tahun 2014 108

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi variabel Faktor Individu Penderita

Kusta,Lama Sakit di Kabupaten Gresik tahun 2014 109 Tabel 5.7 Distribusi frekuensi variabel Faktor Individu

Penderita Kusta, Status Gzi di Kabupaten Gresik 2014 109 Tabel 5.8 Distribusi frekuensi variabel Faktor Individu Penderita Kusta,

Konsep Diri di Kabupaten Gresik tahun 2014 110 Tabel 5.9 Distribusi frekuensi variabel Faktor Individu Penderita Kusta,Koping di

Kabupaten Gresik tahun 2014 111

Tabel 5.10 Distribusi frekuensi variabel Faktor Individu Penderita Kusta, ADL di

Kabupaten Gresik tahun 2014 112

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Variabel Faktor Pelayanan Kesehatan,

(20)

xix

Nomor Judul Tabel Halaman

____________________________________________________________________ Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Variabel Faktor Pelayanan Kesehatan,

Petugas Kesehatan di Kabupaten Gresik tahun 2014 113 Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Variabel Faktor Pelayanan Kesehatan,

ProgramPengobatan di Kabupaten Gresik tahun 2014 113 Tabel5.14 Distribusi frekuensi variabel Faktor Sumber Daya Keluarga,

Penghasilan Keluarga di Kabupaten Gresik tahun 2014 114 Tabel 5.15 Distribusi frekuensi variabel Faktor Sumber Daya Keluarga,

Fasilitas keluarga di Kabupaten Gresik tahun 2014 114 Tabel 5.16 Distribusi frekuensi variabel Stres Keluarga di Kabupaten

Gresik tahun 2014 115

Tabel 5.17 Distribusi frekuensi variabel Peran Keluarga di Kabupaten Gresik

tahun 2014 115

Tabel 5.18 Indikator dari Variabel Model Peran Keluarga 117

Tabel 5.19 Composite reliability 118

Tabel 5.20 Nilai Ave 118

Tabel 5.21: Uji Inner WeightPadaPeran KeluargaDengan Bootstrap 120 Tabel 5.22 Goodness of Fit dari R-Square 121 Tabel 5.23: Hasil Pengujian Koefisien Jalur Model Peran Keluarga 123 Tabel 5.24 Hasil Diskusi Kelompok Terfokus dengan Petugas, keluarga dan

pnderita Terkait Peran Keluarga dalam Mencegah Tingkat

Cacat Penderita Kusta di Kabupaten Gresik Tahun 2014 127 Tabel 5.25 Pengembangan Berdasarkan Peran Keluarga dalam Upaya Mencegah

Tingkat Cacat pada Penderita Kusta 132 Tabel 5.26 Hasil DeskripsiPeran Keluarga Pada Kelompok Perlakuan dan

Kelompok Kontrol Penderita Kusta 2014 133 Tabel 5.27 Hasil Uji t test Peran Keluarga dalam Upaya Mencegah Tingkat Cacat

pada Penderita Kusta 134

(21)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman ____________________________________________________________________

Gambar 1.1 Kajian masalah 7

Gambar 2.1 Perjalanan Penyakit Kusta 14

Gambar 2.2 Cara Penularan Penyakit Kusta 19 Gambar 2.3Model family-centered nursing, (Friedman dkk, 2003) 41 Gambar 3.1Modelperan keluarga dalam upaya mencegah tingkat cacat pada

penderita kusta 73

Gambar 4.1 Strukturpengambilan sampel penelitian 84 Gambar 4.2 Bagan kerangka operasional penelitian 101 Gambar 4.3 Kerangka analisis model hubungan antar variabel 103

Gambar 5.1 Analisis Model Peran Keluarga dalam Upaya Mencegah Tingkat

(22)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

____________________________________________________________________

Lampiran 1 Ijin Penelitian 166

Lampiarn 2 Lembar Permintaan Menjadi Responden Penelitian 168 Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi responden 170 Lampiran 4 Kuesioner Data Demografi 171 Lampiran 5 Kuesioner Faktor Keluarga 172 Lampiran 6 Kuesioner Faktor Penderita 178 Lampiran 7 Kuesioner Pelayanan Kesehatan 183 Lampiran 8 Kuesioner Sumber Daya Keluarga 185

Lampiran 9 Kuesioner Stres Keluarga 185

Lampiran 10 Kuesioner Peran Keluarga 187 Lampiran 11 Hasil Uji Statistik PLS 188

(23)

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH Daftar Lambang:

& = dan % = persen

r = correlation coefficient

Daftar Singkatan:

ADL : Activity Daily Living

BB : Boderline Borderline

BCG : Bacillus Calmette Guerin

BT : Borderline Tuberculoid

BL : Boderline Lepromatous

BTA : Basil Tahan Asam

DDS : Diamino Diphenyl Sulfone

Depkes : Departemen Kesehatan ENL : Eritema Nodosom Leprosum

FLD : Flexibel line of Defense

I : Indeterminate

KPD : Kelompok Perawatan Diri

LR : Line of Resistance

LL : Lepromatosa

MDT : Multi Drug Therapy

MB : Multi Basiler

NLD : Normal Line of Defense

POD : Prevention of Disability

PB : Pausi Basiler

PR : Prevalensi Rate

RFT : Release From Treatment

TT : Tuberkuloida

VMT : Voluntary Muscle Test

Gambar

Gambar 1.1 Kajian masalah

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perawatan Diri Dalam Upaya Pencegahan Kecacatan Penderita Kusta Di Puskesmas Kalinyamatan Kabupaten Jepara. Semarang:

Untuk mengetahui pengaruh kecukupan zat gizi (tingkat kecukupan energi, protein, zat besi, dan vitamin C) terhadap kejadian anemia pada eks penderita kusta di UPT Rumah Sakit

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan didapatkan bahwa pekerjaan yang terbanyak dari masing-masing penderita kusta adalah URT dengan jumlah 14 (51,9%)

Menurut peneliti penderita kusta harus mengerti bahwa pengobatan MDT dapat membunuh kuman kusta, tetapi cacat pada mata, tangan atau kaki yang terlanjur terjadi akan tetap ada

Sedangkan penderita kusta tipe ENL yang mengalami stress juga terjadi penurunan, yaitu sesudah pemberian ceramah spiritual (Islam) sebanyak 8 orang (80%) tingkat stress

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul hubungan motivasi keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pada Penderita

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan peran keluarga dengan harga diri pada penderita penyakit kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Kecamatan

Diagram4 Gambaran Tingkat Kecacatan Penderita Kusta n:52 Dari hasil analisis bla.ri'at didapatkan hasil, terdapat hubungan yang signifikan ar$ara dukungan keluarga dengan tingkat