• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPRESI WAJAH REINTERPRETASI VISUAL DI BALIK KARAKTER DEWATA NAWA SANGGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EKSPRESI WAJAH REINTERPRETASI VISUAL DI BALIK KARAKTER DEWATA NAWA SANGGA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPRESI

WAJAH

REINTERPRETASI VISUAL DI BALIK KARAKTER

DEWATA NAWA

SANGGA

I NengahWirakesuma

Fakultas SeniRupa dan Desain,ISI,Denpasar Jin.Drupadi XV,No.29,SumertaKelod Denpasar, Bali Email: wirakesuma_galeri@yahoo.comMobile Phone 08123649894

Abstrak

Ekspresi wajah manusia dengan berbagai karakter dan dinamikanya tampak menuniukkan ekspresi yang bermacam

-

macam,adayang sedih,gembira,senang,takut

.

marah, danmasih banyak misteri

tain

yang ada pada karakter wajah manusia

.

Wajah banyak saya temui di tempat

-

tempat umum,di terminal,dirumah sakit,dipasar, di sekolah,

di

kantordan sering pula wajah manusia tampakpada layar kaca elektonik TV, koran, majalah,

buku

-buku.Ekspresi wajah manusia dalam ikon visualDewata NawaSangga, Hindu Bali, yang dilukiskan dalam bentuk wayang, menjadi stimulasi dalampenciptaan karya seni lukis.Transformasi ekspresi wajah yang muncul dalam karakter visual wayang DewataNawa Sangga tersebut berpotensi mampu menjadi stimulasi dalam menciptakan berbagai kary>asenilukis baru dengan bahan mixedmedia.Reinterprestasi visual di balik karakter

Dewata Nawa Sangga, yang memiliki atribut, karakter, bentuk, warna, senjata, kendaraan, mempunyaipesan moral terhadap umat manusia agar selalu berpikir, berkata, berbuat baikterhadap sesamamanusia,hewan dan tumbuh-tumbuhan,dimanapun mereka berada

.

Esensinyaadalah nilai -nilai luhuragama harm dipahami,diresapi, dan dimengerti untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari

-

hari sebagai wujud dari perilaku dharma

.

Perilaku dharma manusia akan tercermin pada watakdansifat antara lain, satwan,rajas,tamas

.

Sifatdan watak itu,sebagai karakteryang tercermin pada ekspresi wajah manusia,yang kemudian direinterpretasikan sesuai dengan konsep penciptaan, konsep bentuk, penggunaan media dan teknikyang sesuai dengan kebutuhan kreatifitas

.

Katakunci :ekspresi wajah,Dewata NawaSangga, reinterpretasi visual

FACIAL EXPRESSION

VISUAL REINTERPRETATION BEHIND

THE

CHARACTER OF

DEWATA

NAWA SANGGA

Abstract

Human facial expressions with its characters and dynamics show different expressions; sad, happy, fun,

afraid

,angry, and many other mysteries on the

human

facial character.I see manyfaces in public area, bus station, hospital, market, school, office, and human face is also shown on the television,newspaper, magazines, and books

.

Human

facial

expressioninvisualicon DewataNawa Sangga,Balinese Hinduism, whichisdepictedintheform shadow puppets, becomes the stimulationin thecreationof painting arts

.

The facial expression transformations

that

appearinthe visual character of the shadow puppetsnavethe potential to become stimulationisthecreationofnewpaintingartswith mixed media

.

The visual reinterpretation of the character of Dewata Nawa Sangga which has attribute,character,form,colour,weapon, and vehicle,has moralmessage for human to alwavs have positive thinking, good talking,and be kind to other humans,animals, and plants,wherevertheyare

.

The point is that the noble values ofreligion should be known,impregnated,understoodand be carried out indailylifeas a part

of

Dharma behavior.Human Dharmabehavior is reflected in the qualities and traits

such

as Satwan,Rajas, and Tamas

.

The qualities and traits, as the characters reflected in human faceexpression, which is then reinterpreted in the creation concept, form concept, media use, and techniques as needed by the creativity.

Keywords:facial expression,Dewata NawaSangga,visual reinterpretation

I. PENDAHULUAN

Berbagai peristiwa dan kejadian di sekitar kita pada dasarnyadapat menjadi sumber

(2)

gembira, senang,takut, marah dan masih banyak misteri lain yang adapadakarakterekspresi

wajah manusia. Ekspresi wajah manusia banyak ditemui pada tempat

-

tempat umum, di

terminal,di rumah sakit, dipasar,di sekolah, di kantor dan seringpula wajahmanusiatampak

padalayarkaca elektonikTV,koran, majalah,buku

-

buku sejarah dan buku bacaan lainya.

Ekspresiwajahmanusia dalamsimbol Dewata Nawa Sanggayang dilukiskandalambentuk wayang menjadistimulasi dalamprosespenciptaan karyasenilukis.Transformasiekspresi wajahmanusiadilakukan untuk mendapatkan karakteryangkhassesuai dengan kebutuhan kreativitas dalampenciptaankaryasenilukis. Penciptakankaryasenilukis pada umumnya diciptakandiataskainkanvas yangtelahdibentangsesuai ukuranyang diinginkan. Bahandan

teknik penciptaankarya seni lukis menggunakanberbagai media dan diolahsesuai dengan

ide,gagasan dan konsep penciptaan karyaseni,proses dan teknikpenciptaan berkembang

sesuaidengankemajuanilmupengetahuan teknologidan seni.

Pembacaan gestur danekspresiwajahmanusiadapatdilakukan dengan cara mengamati

ekspresi wajah, konstruksi tulang, profil wajah, dan pertumbuhan tubuh. Ekspresi wajah

memberipetunjuk tentangapa yang dirasakannya,perasaansenang, susah,sedih, gembira

atau marah dapat dilihat dari profil wajah. Profil wajah seseorang memberikan banyak

informasi yang berharga mengenai manusia,termasuk sifat dasar,karakter, kesehatan dan

bahkan peruntunganya (Sunarprasetyo, 2010:6).Sedemikian pentingnya peranan ekspresi wajahdalamkehidupanmanusiamemberikaninspirasikepada sayauntuk menjadikantema pokok pada proses penciptaan karya seni lukis. Penggambaran karakter ekspresi wajah

manusia dalam berbagai bentuk sketsa

-

sketsa ekspresi wajah sebagai dasar dalam

menvisualisasikan bentuk ekspresi wajah wayang Dewata Nawa Sangga. Dewata Nawa

Sangga adalah sembilan Dewa utama dalam agama Hindu. Mereka memiliki peran yang

sangatpenting diduniaini seperti menjadi gurudewa yangtelah menurunkanberbagai ilmu

pengetahuan kepada manusia serta akan menuntun kita mencapai moksa, Sembilandewa

diyakini sebagaipelindungsertamemberikan vibrasi kesucian disetiaphari.Dewata Nawa

Sangga terdiri dari 3 kata yaitu: Dewa yang berarti sinar suci Tuhan, Nawa yang berarti

Sembilan, dan Sangga yang berarti kumpulan sembilan dewa utama dalam agama Hindu

(Pekandelan,2009:5).

MaknaekspresiwajahwayangDewata NawaSangga, yangmemilikiatribut,karakter,

bentuk, wama, senjata, kendaraan, serta mengandung nilai

-

nilai luhur, mempunyai pesan moral terhadap umat manusia agar selalu berpikir,berkata dan berbuat baik terhadapsesama

manusia, serta menyayangi hewan dan tumbuh

-

tumbuhan, di mana pun mereka berada.

Esensinya adalah nilai

-

nilai luhur agama harus dipahami, diresapi, dan dimengerti untuk

dilaksanakan dalamkehidupansehari

-

harisebagai wujuddariperilakudharma. Dalamajaran

agama Hindu perilaku dharma dikenal dengan ajaran susila yaitu ajaran tentang apa yang

benar dan apa yang baik dalam perilaku. Ilmu susila menunjukan jalan bagimanusia agar

berkelakuan baik terhadap satu sama lain, demikian pula terhadap ciptaan yang lain yang

mengandung prinsip

-

prinsip sistematis sebagaimana seseorang seharusnya bertindak

(Subagiasta, 2006:46).Perilaku dharma manusia akan tercerminpadawatak dan sifat antara

lain,satwan,rajas,dantamas

.

Sifatsatwanterserminpada ketenangan,kesantunan bertutur

kata yang menimbulkan kebaikan dan kemumiaan pengetahuan dan kebijaksanaan. Sifat

rajastercermin pada egois,bertanggung jawab terhadapsegalayanggelap,jahatdan tidak

mumi kebodohan dan kebingungan.Kemudian sifattamastercerminpadasifatlambanyang

menjagakeseimbanganyangselaras antaraduakekuatanyangbertentangan keraksasaan dan

kerakusandalam kekuasaan

.

Ajaranagama Hindutelahmenyumbangkannilai

-

nilaivalues

dan keutamaan

-

keutamaan virtues bagi peradaban manusia. Nilai

-

nilai dan keutamaan itu

misalnya,penghargaan terhadap pluralisme,toleransipengayoman terhadapminoritas, nilai

(3)

menciptakan kreasi, di bidang seni tari, seni ukir, seni lukis dan seni patung, yangmampu mencapaikualitas tertinggi (Ngakan, 2010:72).

Pengamatanterhadapgesturdanekspresiwajahmanusiapadamasakinisudahmelampui

batas kewajaran, mendorong terjadinya kerusuhan yang dilatarbelakangi oleh berbagai

penyimpangan sosial,seperti pelanggarannorma

-

norma agama,aturan

-

aturanhukum,yang berdampak padaruntuhnyamoralitas manusia.Berkaitandenganfenomena tersebutdiatas makamenarik untuk dilakukanpengamatanlebih mendalam terhadap ekspresi wajahmanusia

pada masa kinidenganmengupas berbagai misteri visual di balikkarakter ekspresi wajah wayangDewata NawaSanggayang dipercayadandiyakinisebagai cerminperadaban jaman

dan pedoman kehidupan beragama bagi umat Hindu Bali. Dengan demikian dapat

dimanfaatkan maknanya untuk menjalin toleransi, rasa kebersamaandalam berbangsa dan bemegara.

Berbagai fenomena peradaban manusia pada masa kini menimbulkan stimulasi dan

pemikiran untuk dapat menginterpretasikanmakna visual di balik karakterekspresi wajah

wayangDewata NawaSangga

.

Reinterpretasivisual di balik karakterekspresi wajahwayang

Dewata Nawa Sangga sebagai sumber ide dalam penciptaan karya seni lukis dengan

menggunakanbahanmix media,mentransformasikan konsep,ide

-

idedangagasan baru yang

muncul berdasarkan pengamatan di lapangan, pendalaman data dokumentasi, observasi

terhadap beberapa tokoh kebudayaan, ilmuwan seni, sastrawan dan seniman, sehingga

mendapatkanhasilciptaansesuai dengan konsep yang dibangun dalam rangkainenggali nilai

-nilai seniyangmemilikinuansabaru,wama baru,karakteristik danidentitasbaru padakarya

seni.Dalampenciptaankarya senilukis yangmenggunakan bahandasarnyiru

,

tampah

,

dan

tambirmerupakanmedia baruyangbelumpemahdilakukanolehpara pelukis sebelumnya.

Bahan dasar nyiru

,

tampah

,

dan tambir adalah tempat untuk membersihkan beras dari

kotoran, tempat jajanan pasar, tempatbahan

-

bahan kebutuhan pokok beras, sayur

-

sayuran,

buah

-

buahan,tempat sesajidalamupacaraagamahindu di Bali. Nyiru

,

tampah

,

dantambir

terbuat darianyamanbambu yang memiliki bentuk unik dan bervariasi. Karakter anyaman

dari bambu yang munculpadabentuknyiru

,

tampah

,

dan tambirpada umumnyamemiliki

serat yangsamatergantungdari besar kecilnya bentukseratanyaman yang diciptakan. Serat

anyaman bambu menjadi altematif mediumbaru dalam penciptaan karya senilukis.Karakter

yangdimunculkanpada anyamanbambuyangberbentuknyiru,tampah

,

dantambirmemiliki

nilaiartistik dan teksturkasar yang luar biasasetelahdilapisidenganlemfoxdan kain kanvas.

Munculnya teksturkasar padapennukaankain kanvasdisebabkanolehanyaman bambu yang berserat tersusun menyilang dan bergelombang. Kain kanvas yang ditempelkan pada permukaan serat anyaman bambu itu kemudian dilukis dengan menggunakan berbagai

macam alat

-

alat melukis yang konvensional maupun alat melukis yang inkonvensional.

Bahan cat yang digunakan adalah bahan cat mix media sehingga memungkinkan untuk

melakukan berbagai inovasi dalam menciptakan karya seni lukis yang mengolah ekspresi

wajahmanusia ke dalam karakterekspresiwajah wayangDewata NawaSangga.

Dengan latar belakang penciptaan tersebut di atas, maka dapat dirumuskan terlebih

dahulu permasalahan yang menjadi landasan penciptaan karya seni adalah: Bagaimana

karakter masing

-

masingekspresi wajah wayang Dewata NawaSanggadan simbol

-

simbol

yang terungkap lewat bentukfigurmaupun atribut

-

atributyang menyertainya. Bagaimana

reinterpretasi masing

-

masing karakter Dewata Nawa Sangga dalam ekspresi wajah yang

khas, di bidangkeahlian seni lukis. Bagaimana caramewujudkan ekspresi wajahwayang

Dewata Nawa Sangga lewat penyusunan konseppenciptaan, konsep bentuk, penggunaan

media dan teknikyang sesuai dengan kebutuhan kreativitas.

(4)

karya seni. Tujuan ini ada yang bersifat praktis dan ada pula yang bersifat teoretik yang

diuraikan berupateori danpenjelasansebagaiilmupengetahuan. Kedua tujuaninimenjadi

satudalam seluruh kegiatan manusia.Tujuan yang bersifatpraktis,bagi saya menciptakan

karyasenidapat dianggapsebagaisebuah kebutuhan rohani. Kebutuhan untukberekspresiini

dapat digunakan sebagai katarsisbagi emosiyang mengendap dalam diri.Hal lainnyaadalah

kewajiban dan kesenangan untuk menghasilkan bentuk

-

bentuk artistik atau menciptakan

karya seniyangmenggunakanmixmediasebagaimediumnya.Pemakaian alat

-

alatmixmedia

memudahkan prosesperwujudankarya seni dan dapat menghasilkan berbagai teknikyang

unikdanmenarik dalam perwujudannya.

Beberapa manfaat yang diharapkan dari penciptaan karya seni lukis ini di antaranya

adalah sumbangan bagikhasanah senilukis di Indonesia,dalamhaliniinstitusipendidikan

seni, ProgramPascasarjana ISI YogyakartadanProgram PascasarjanaISIDenpasar.Teknik

dan tema yang digunakan diharapkan dapat digunakan bagi peneliti masalah seni untuk

mencoba dan mengkajinya sebagaipenciptaan karya seni. Kajian yang seksama terhadap

penciptaan ini dapat menjadi masukan yang berarti bagi diri pelukis secara pribadi untuk

meningkatkan kualitas karyanya, dan bagi masyarakat tentunya memberimanfaat menambah

perbendaharaan apresiasi karya senilukis.Manfaat yanglainyanginginditawarkandalam

karya penciptaan ini adalah muatanpesanmoral ingindisampaikannya.Walaupun pesandan

nilai ini tidak dinyatakan secara verbal, tetapi setidaknya pelukis boleh berharap getaran emosi yang dinyatakan lewat karya cipta inidapat memberikan stimulus bagi orang yang mengapresiasinya terhadap persoalan yang menjadi tema pokok penciptaan karya

-

karya

lukisan ini.

II.EKSPRESIWAJAH,DEWATANAWASANGGA, REINTERPRETASI VISUAL

A.FisiognomiEskpresiWajah

Untuk menambah pengayaan terhadap proses penciptaan karya seni lukis yang

mengambil tema ekspresi wajah manusia kiranya penelitian tentang berbagai dinamika

ekspresiwajahmanusiadapat dipelajari lewat berbagai buku

-

buku yang membedahmisteri di

balik wajah, Bukalah Topengmu , dalam buku emosi dan ekspresi wajah. Proses

pengamatan dan pendalaman tentang makna ekspresi wajah berkembang secara terns

menerus sesuai dengan perkembangan jamannya. Buku

-

buku yangberkaitandengangestur

dan ekspresi wajah manusia dalam berbagai ekspresinya disebut Fisiognomi

.

Fisiognomi

adalah sebuah seni dan ilmu pembacaan atau penafsiran ekspresi wajah yang telah

berkembang sejak ribuan tahun yang lalu. Fisiognomi adalah sebuah seni dan ilmu yang digunakanuntukmengenalkarakterseseorang denganmudah,hanya denganmelihatwajah,

karena wajah merupakan anggota tubuh yangbiasanya menjadi titik perhatianseseorang,

dengan wajah orang bisa mengenal identitas seseorang.

Seni membaca wajah diperkenalkan pertama kali oleh filsufGue

-

Gu Tzeyanghidup di

sekitartahun 481

-

221 SM. Bukunya,Xiang Bian WeiMang,sampai sekarangmasih tetap

digunakandandipelajarisecaraseriusolehpara penelitifisiognomi

,

dalam praktiknyaseni

membacaekspresi wajahala cina cukup rumit, karena mengklasifikasikan bentuk ekspresi

wajah,secara individual denganmenilai wama,ukuran,karakter,kecacatan,atautanda

-

tanda

tertentu pada area wajah. Seorang psikolog Amerika bemama Paul Ekman, sekitar tahun 1960

-

an,mulai mengembangkanseni membaca wajah,dia menemukan bahwa wajahadalah

instrument penting,yangsangat efisien untuk komunikasi(Sunarprasetyono, 2008:99).

Riset yang dilakukan pada laboratorium kami memainkan peranan sentral dalam

(5)

masing

-

masing budaya. Dalam sebuah eksperimen, beberapa film yang membuat stress diputardihadapan beberapamahasiswa di Amerika danparamahasiswa diJepang.Pada satu

bagian, masing

-

masing orang menyaksikan film tersebut sendirian dan pada bagian lain

mereka menyaksikannya sambil membicarakan tentang pengalaman tersebut bersama

seorang asisten riset dari budaya mereka masing

-

masing. Pengukuran terhadap gerakan

-gerakan ototwajah aktual direkamdalam video,yangmenunjukkan bahwa ketika mereka

sendirian,orangJepangdanAmerikamenunjukkanekspresi wajah yangidentiksecaranyata.

Namundemikian,ketikasedang berada di hadapan oranglain,budayaakanmemainkan peran terhadap manajementampilan wajah, aturan

-

aturanpenampilan diterapkan, hanya ada sedikit

kesamaan antaraekspresiwajah orangJepangdanAmerika. Orang Jepanglebihmenutup

-nutupi ekspresi wajah mereka yang berhubungan dengan perasaan

-

perasaan yang tidak menyenangkan daripada orangAmerika(Ekman danWallace,2009:45).

Berkaitan denganpenjelasan tersebut diatasmaka dalampenelitiandanpenciptaankarya

seni lukis yang mengangkat temaEkspresi Wajah,ReinterprestasiVisual di Balik Karakter

Dewata NawaSangga, diperlukanstudi tentang berbagai macam sketsa

-

sketsaekspresiwajah

manusia yang didukung oleh pengamatan terhadap gestur wajah manusia. Penulis

menekankan pada objek studi yaitu mengamati, dan memvisualisasikan karakter ekspresi wajahmanusiakemudian mewujudkannya ke dalam bentukkarya senilukis.Identifikasidan

investigasi ilmiah bisamenjawab pertanyaan ini secara meyakinkan.Dengankeberhasilan

memperlihatkan tampilan ekspresiwajahsetidaknyauntukbeberapamacam emosi,maka hal

itumeyakinkan saya untuk dapat lebihdalammenggali tentang emosi atauekspresi wajah

manusia dalamperadaban jamanmasa kini yangditransformasikankedalamekspresi wajah

wayang Dewata NawaSanggadiatasmedianyiru

,

tampah,dantambirmenjadisebuahkarya

seni lukis.

B.Dewata NawaSangga

Secaraumumdi Bali kita mengenal 3Dewautama yang seringdisebutDewa TriMurti atau Dewa Tri Sakti yaitu Dewa Brahma yang disebut Dewa Utpatti karena mampu menumbuhkan, membangun dan membentuk dan melahirkan sesuatu. Dewa Siwa

mempunyai tugas untuk menghancurkan, memusnahkan atau mengembalikan kebentuk

asalnyasegalasesuatuyang sudah tidak diperlukan lagi,DewaSiwadisebutsebagaiDewa

Pralina yaitu Dewayang ditakuti karena kekuasaanya menghancurkan dan memusnakan.

Dewa Wisnu mempunyai fungsi memelihara dan melindungi segala sesuatu yang telah

ditimbulkan atau dilahirkan oleh Dewa Brahma, Dewa Wisnubertugas untuk memelihara

kesejahteraan, keselamatan dan kedamaian dunia. Pada hakekatnya adalah 5 Dewa yang

menjagalimapenjurumataangin,dan8Dewa yang disebutDewata NawaSanggamerupakan

8 Dewa yang mengelilingi8penjuru mata angin dengan Dewa Siwa sebagai poros tengah

yang memberikan sinar suci kepada 8 Dewa untuk menjaga alam semesta beserta isinya

(Suhardana,2008: 71).

Dewa NawaSanggatersebut memiliki atribut sesuai dengan arah mata anginmempunyai simbol

-

simbol, wama, senjata, kendaraan serta kedudukanya, adapun atribut para Dewa

tersebutdapatdijelaskan sebagaiberikut:DewaBrahmaberkedudukan diSelatan,lambang

wamanya merah,disimbolkansebagaiapi,senjatanyadandaataugada,kendaraanya angsa.

DewaWisnu berkedudukan di Utara, lambang wamanya hitam, disimbolkan sebagai air,

senjatanya cakra dan kendaraanya burung garuda. Dewa Siwa berkedudukan di Tengah

-tengah, lambang warnanya panca warna, disimbolkan sebagai udara, senjatanya padma

trisuladan kendaraanya Lembu Nandini, Dewa Iswara berkedudukan di Timur, lambang

(6)

jingga,senjatanyamoksalaberbentuk gada dengan dua ujung yangtajam.DewaMahadewa

berkedudukan diBarat,lambang wamanya kuning,senjatanyanagapasaberupaanakpanah

dililit ular.DewaSangkara berkedudukan diBaratlaut lambang wamanyahijau,senjatanya

angkusbempaanak panah.Dewa Sambuberkedudukan di Timur laut, lambang wamanya

abu

-

abu, senjatanyatrisula.

Karakter Dewcita NawaSanggasebagai simbulyangdiyakini memilikikekuatan dan

sebagaipenguasa8delapan penjurumataangin,dandiyakinimemilikikekuatan vibrasidi

setiap stanaNya di pura

-

pura kayangan jagat di Bali. Seperti kita ketahui bersama, berdasarkan hasil Keputusan Seminar KesatuanTafsir Aspek

-

aspekAgamaHindu ,yang berlangsung bulanMaret1981,dihubungkandengankonsepsi Padma Buwana,maka terdapat

Sembilan Kayangan Jagat Pura di Bali yang kemudian menjadi kedudukan (stanaNya)

DewataNawa Sanggayaitu, Pura LempuyangdiTimur sebagai kedudukan Dewa Iswara,

PuraAndakasa di Selatan sebagai kedudukanDewaBrahma,PuraBatukam diBaratsebagai

kedudukan Dewa Mahadewa, Pura Ulun Danu Batur di Utara sebagai kedudukan Dewa

Wisnu, PuraBesakih di TimurLautsebagai kedudukanDewaSambu, Pura GoaLawah di

Tenggara sebagai kedudukan Dewa Mahesora, Pura Uluwatu di Barat daya sebagai

kedudukan Dewa Rudra, Pura Puncak Mangu di Barat laut sebagai kedudukan Dewa Sangkara,PuraPuseringJagat di Tengah sebagaikedudukan DewaSiwa(Jendra,2009:8).

Sebagai perbandingan perlu dikemukan bahwa hubungan antarateorinawa rasadengan

atribut Dewata Nawa Sangga dan konsep Pengider

-

ider arah mata angin dengan Dewa

sebagaipenguasamasing

-

masingyang dikenalsecaraluasdiBalipadadasamyapengider

-ider merupakan perkembangan Ongkare simbol Sang Hyang Widhi dengan ciptaanNya.

Meskipuntidaksecarakeselumhansama,tetapiada indikasibahwa diantara kedua konsep

memilikihubungan misalnya padaunsurDewa dan wama.Pengider-iderbahkanmelangkah

lebihjauh, disampingmenjelaskanparaDewadengan wama, jugasenjatadan kedudukanNya

dalam arahmataangin. (KuthaRatna,2007).

Tabel1.Atribut DiagramNawa Rasa Dasar

Hubungannya denganwamaDewata NawaSangga

Rasa Dasar Rasa Dewa/Arah Wama

Rati Smgara Visnu/Utara Bimtua

Hasa Hasya Pramantha/Timur Putih

Soka Kamna Yama/Utara Bumngmerpati

Krodha Raudra Rudra/Barat laut Merah/Oranye

Utsaha Vira Mahendra/Tenggara Kekuning

-

kuningan Bhaya Bhayanaka Kala/Utara Hitam

Jugupsha Vibhatsa Mahakala/Baratdaya Bim

Vismaya Adbhuta Brahma/Selatan Kuning/Merah

Nirveda (sama) Santa Ciwa/Tengah Wamagabungan

(7)

Tabel2.Atribut DewataNawaSangga

Hubungan denganarahmataanginMakrokosmos dan Mikrokosmos

No Dewa-Sakti Arah Senjata Warna Aksara Badan

Manusia

1. Iswara

-Umadewi

Purwa/Timur Bajra Putih Sang Jantung

2. Maheswara

-Laksmi

Ganeya/ Tenggara

Dupa Merahmuda Nang Paru

-

paru

3. Brahma

-Saraswati

Daksina/

Selatan

Gada Merah Bang Hati

4. Rudra

-

Santani Neriti/

BaratDaya

Moksala Jingga Mang Usus

5. Mahadewa

-Sacidewi

Pascima/Barat Nagapasa Kuning Tang Ungsilan/

Buah Pinggang

6. Sangkara

-Rodri

Wayabiya/

BaratLaut

Angkus Hijau Sing Limpa

7. Wisnu

-Dewi Sri

Uttara/Utara Cakra Hitarn Ang Empedu

8. Sambu

-Mahadewi

Ersania/

TimurLaut

Trisula Biru Wang Ineban/

kerongkongan

9. Siwa/Guru

-Durga & Parwati

Madya/Tengah Padma Ungu

keemasan/

Pancawama

Ing & Yang

Pertengahan Hati/susunan r a n g k a i a n tiati

Sumber:KearifanBaliBicaraMelaluiTindakan,(2014:106).

C.ReinterpretasiVisual

Menginterpretasikan kembalikarya

-

karya yangtelah ada dimasa lalu untuk dikuatkan

ataudisangatkankembaliagar mendapatkanmaknabarn yang terkandungdi balik karakter

Dewata NawaSangga.Maknabarn yang dimaksud dalam karyasenilukis yang saya ciptakan

adalah bentuk visual dan ekspresi wajah tokoh Dewata Nawa Sangga. Visualisasi dan

karakteristik tentangekspresi wajahdi balik karakterDewata NawaSanggadimasa lalu, di

munculkan kembali dengan membuat sketsa alternative barn sesuai dengan konteks jaman

manusia masa kini, yang mewakili tokoh Dewata Nawa Sangga sesuai arah jarum jam

mengitariDewaSiwayangberada dipusatnya. Penggambarankarakter tokoh

-

tokohDewata

Nawa Sangga diharapkan dapat ditafsirkan lebih bersifat universal. Kecendrungan untuk

menafsirkansimbolkearah yanglebih bersifat universal dan bermaknasesuaikontekjaman

dapatpuladifahami dari proses penyadaran akanarti penting simbolSaraswatidanRambut Sedhana

,

Saraswatipadaawalnya sebagai simbol yanghanya berlakudalam hubunganguru

dan murid (pasiyan aguron

-

guron) yang diaktifkan pada lingkungan terbatas, terutama di

lingkungan tempat tinggal Pedanda yang memilki

sisva

.

Simbol yang bersifat fungsional

terbatas dalam hubungan aguron-guron kemudian dimekarkan dan dimaknai sebagai hari

turunnya ilmu Pengetahuan. Hari raya Saraswati kemudian dipuja oleh orang yang cinta

kepada pengetahuan praktis, sastra, pengetahuan agama sampai yang bersifat gnosis

.

Akhimya, Saraswati merupakan kebutuhan kaum intelektual, cendekiawan, praktisi dan

(8)

Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan sebagaisaktidariDewaBrahma diyakini

oleh umat Hindu Dharma di Bali sebagaipenciptaalamsemestabeserta isinya. Visualisasi

tokohDewaBrahma seringdijumpaisebagai sosokBrahmana yangberkepala4(empat)catur

muka, adalah sosok Pendeta yangberjenggot panjang,kumistebal denganekspresi wajah

manisyangpenuhkedamaian.Visualisasi tokohDewata NawaSanggasarat denganmakna

-makna yang terkaitajaran

-

ajaranagarna,kandungan nilai ajaranmoralitaskemanusiaan,dan

ajaran

-

ajaran dharma (kebenaran).Namun karakter, bentuk visual, yang ditampilkan pada simbol DewataNawaSangga tampakbelum memiliki karakter yang jelas, sehingga saya

tertarikuntuk membongkarkembali,kemudian menyusun,dan menatamenjadisebuah karya

seni lukis barnsebagai ungkapan ekspresidalamberkaryaseni.

Dalam kaitan dengan fenomena kehidupan berkesenian pada masa kini, maka dalam

proses penciptaan karya seni, kreatifitas merupakan landasan dasar untuk membongkar

stmktur lama yang telah ada. Proses mempelajari, mengamati, dan meneliti ikonografi

merupakan suatu proses pembelajaran dalam membedahnya sebagai karya seni. Dalam

membedah simbolDewata NawaSangga,sayaberusahauntukmengamatisecaracermatdan

mendalam,menstilirisasi,mendistorsi,mengelaborasibentuk

-

bentukyangtelah adadengan

berbagaimacamteknik,penyederhanaan bentuk,meminimaliskanbentuk

-

bentukornament

dengan perekayasaan pola

-

pola global, serta menggunakan nilai

-

nilai estetik agar

mendapatkanbentuk danperujudanekspresiwajahyangharmoni selaras dan serasisehingga

memiliki nilai

-

nilai komunikatif, indah dan menarik. Prosespenciptaan dilakukan dengan

merekayasa bentuk, memanipulasi media kain kanvas dengan kertas daur ulang yang ditempelkan diatasnyint yang kemudian menjadi dasar untukmelukis.Selanjutnya sketsa

alternative ekspresi wajahDewata NawaSanggaditransformasikan ke atasnyiru,tampahdan

tambir yang telah dilapisi kain kanvas. Perwujudannya diharapkansesuai dengan karakter

ekspresiwajahmanusia yang muncul berdasarkanpengamatansecaracermat,mendalam dan

teliti, agar mendapatkan sketsa ekspresi wajah yang cepat dan tepat guna dalam rangka

penciptaankaryaseni.

III.METODEDANPROSES PENCIPTAAN

A.MetodePenciptan

1.Eksplorasi

Berbagai metode penciptaan seni telah dilakukan banyak seniman di dunia, karena

benda

-

benda seni adalah produk budaya yang mencerminkan peradaban suatu Bangsa.

Produk seni budaya tersebut tumbuh berkembang sesuai peradaban jaman danperkembangan

peradaban moralitas manusia dalam menyikapi tuntutan dan kebutuhan akan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Cara berpikir manusia semakin kreatif dan inovatif, selalu saja dapat menggali metode barn dalam penciptaanseni,diataranyaadalah melalui proses

kreativitas.

Kreativitasdapat diekspresikan dalamberbagai pekerjaandan aspek kehidupan. Artinya,

kreativitas bisa menciptakan suatu hukum baru, ataucarabarudalam mengisihidup.Atau

menciptakanhal

-

hal baru,ataualtematif baru dalammemecahkan masalah

-

masalah klasik.

Misalnya,mencoba sesuatuyang tidaklazim,dengantujuanmenciptakan sesuatu yangbaru

.

Itupasti bagus,karena akanbelajardari kesalahan itu,supaya langkahselanjutkan akan lebih

baik. Bayangkan seorang pelukis yang memiliki buku sketsa yang tebal. Pasti dia telah

(9)

berbagai macamkesalahan dalam proses penciptaanseni, terutama yang berkaitan dengan

ekspresi wajah, reinterpretasi visual, karakter, perangai Dewata NawaSangga, maka saya

mencoba menggali berbagai macam metode yang mendukung proses penciptaan. Metode

yang dilakukan dalam penciptaankarya seni sesuai pedoman penulisan proposal Program

PascasarjanalSIYogyakartaadalahsebagaiberikut:

Eksplorasi yaitu tahapan pengumpulan informasi dan gagasan. Dalam tahapan ini

pelukismengadakanpengamatanterhadap berbagai persoalandi sekelilingnyadariberbagai sumberpula,yang dianggap paling menarik dan menggugahperasaannya. Kecenderungan

atauminatterhadap persoalan yangdiamatiinisangat perlu untukmemberikanmotifyang

dapat menguatkan motivasi dalam menciptakan karya seni. Dalam eksplorasi yang menyangkutrisetdata lapangan,diperlukan suatu pendekatan untuk mendapatinformasiyang akurattentangkeberadaan objek.Pendekatanyang saya gunakanadalahmetode pendekatan

Fenomenologi. Fenomologi adalahpendekatanyangdirumuskan oleh Edmund Husserlpada

awal abad ke

-

20 (Hardiman, 2003 :21).Mengungkapberbagaiperistiwasosial masyarakat

dengan berbagai fenomena yang muncultampaknya haruspula dilakukan dengan metode

pendekatan yaitu metode observasi. Observasi merupakan gambaran sistematis mengenai

suatu peristiwa, tingkah laku, benda atau karya seni yang dihasilkan atau peralatan yang digunakan dalampenciptaanseni. Kemudiandalam prosesekplorasi penciptaankaryaseni

lukisinidilakukanpengamatanterhadapkarya

-

karyadimasa lalu hingga sekarangbagaimana

perkembangannya hingga saat ini.

2

.

Improvisasi/Perencanaan

.

Improvisasi yaitu tahapan penyaringan berbagai informasi dan gagasan yang telah

diperoleh pada tahap sebelumnya.Informasi dangagasan

-

gagasan ini kemudian dikaji dan

dianalisis. Hasilkajiantersebut kemudian dirumuskandalam sebuahjuduldan tema pokok

untuk diwujudkan dalam sebuahkonsep.Identifikasi dilakukan untuk melakukanpendataan

ulang terhadap karakteristik simbolDewata NawaSangga,atribut, karakter dan perangainya

serta sifat harfiah yang digambarkanNya. Kemudian pendataan terhadap sketsa

-

sketsa

ekspresi wajahmanusiayang mewakili karakteristik tokoh dalam sembilan(9)Dewata Nawa

Sangga. Setelah mendapatkan karakteristik tokoh

-

tokoh yang sesuai dengan makna

penokohanDewata Nawa Sangga,barulah dipindahkan ke kain kanvas, kertas daur ulang

yang telahditempelkan padatampah,atautambir(bahasa Jawa) dantempeh(bahasaBali).

Untuk menghindari kejenuhan dalam berkarya seni atau melukis, saya juga menyiapkan

berbagai bahanaltematifyangsiapdilukisi dengan berbagai ekspresitokoh

-

tokoh manusia masakini.

Eksperimen terhadapwama terns dilakukan di atas kertas, agar mendapatkanwama

-wama yangkhas dan memiliki nilai

-

nilai religiusitassesuai dengan simbol Dewata Nawa

Sangga, karena karakter yang ditokohkan tersebut telah memiliki wama tersendiri sesuai

dengan LingkaranWamaDewata NawaSanggadan tidak menutupkemungkinan eksperimen

tentangwama juga dikaitkan denganeksperimenmembuat,mengekspresikanwajahtokoh

-tokohmanusia denganberbagai karaktemya padamasakini dan identik dengan perilaku,dan

perangainya dalamberkehidupan berbangsadan bemegara.

3

.

Pembentukan(Forming)

Penyelesaiankedalam bentuk,adalah tahap visualisasiakliir,ketika hasil pematangan

dan uji coba teknik diaplikasikan diatas nyiru(tampahatau tempeh) dengan dilapisikain

kanvasdankertasdaur ulang,maka barulah tahap merealisasikanrancangan yang sebelumnya

dibuat dalambentuksketsa.Sampai dengan tahap penyelesaiankedalam bentuk sesuai model

(10)

Walaupundemikian, dalamproses penciptaankaryasani lukis di atasnyiru Tampah(bahasa

Jawa), Tempeh (bahasa Bali) ini dapat ditambahkan tahapan lanjutan yaitu tahapan

pembobotan karya . Rangkaian tahapan ini dimulai dengan kegiatan otokritik terhadap

karya

-

karya yang telah dihasilkan. Beberapa persoalan yang dikritisi di antaranya adalah

kesesuaian tema,konsepdengan karya yangdihasilkan dananalisisteknik terhadap bentuk

-bentuk artistik yang dihasilkannya. Pada tahapan ini pelukis mencoba mendeskripsikan perubahan

-

perubahanyangterjadi sejakperancanganhinggaperwujudanakhimya.Apabila

dimungkinkanpadatahapaninidicoba untukmenghimpuntanggapanterbatas dari pihaklain

terhadap karya yang dihasilkan. Setelah semua kegiatan ini, kemudian dilakukan seleksi terhadap karya

-

karya yangtelahdihasilkan.Seleksi inidibutuhkan untuk menentukan karya

-karyaterbaikyangakandipresentasikan dan dipamerkansecaraterbukakepada publik.Yaitu tahapan penetapan konsep berkaryasetelah menafsirkan tema pokok yang diperoleh pada tahapan sebelumnya.Pada tahapan ini dilakukan juga penetapan konsepteknik yangakan

digunakan dalamperwujudan atau visualisasi karya.

Pembentukan adalah proses penterjemahan sket/sketsa ke dalam wujud karya seni.

Visualisasi diwujudkan dalam bentuk dua dimensi.Kesatuandicapaimelaluikomposisiunsur

seni rupa, aplikasi material mix media yang berbeda untuk mendapatkan karakter yang diinginkan. Memberikan bobotseni. Kerumitan,kesederhanaan,dan intensitas,ditentukan dari membuat detailrancangan. Finishing adalah finalisasi atau proses akhir penyelesaian

karya seni lukis. Bentuk karya seni merupakan variasi dari bentuk

-

bentuk piguratip,

menstilirisasi bentuk,garis

-

garis,wama,ruang diatas kainkanvas,kertas daur ulang,yang

melekat pada motifgedegbambu.Motifornamenyang melambangkan simbol

-

simbol pada

ikon Dewata Nawa Sangga, distilirisasi dengan ketajaman pengamatan objek, dengan

melakukanpenyederhanaanmotifsehinggatidakmenghilangkankesanaslinya.

4.Presentasi

Presentasi adalah tahapanperwujudansub

-

sub tema ke dalam bentuk sketsaataurencana

bentuk. Realisasi konsep berupa sketsa di atas kertas yang berisi altematif

-

altematif

pengorganisasian objek lukisan. Pada tahap ini pertimbangan

-

pertimbangan komposisi

sangat menentukan. Pematangan atau penguasaan teknik yang akan digunakan dalam

berkarya diujicobakanpuladalam tahapaninidenganmengacu pada sketsa

-

sketsayangtelah

dibuat sebelumnya.

5. Evaluasi

Evaluasi terhadaphasil

-

hasileksperimenperlu dilakukan. Hal ini sangat menentukan

dalam menjawabtantanganpencapaian integritasdan kesatuandalamkarya.Hasilevaluasi

menentukan berhasil atau tidaknya sebuah eksperimen sehingga bisa ditindaklanjuti atau

diaplikasidalam karya seni.

6. Penyajian

Dalam penyajian karya seni yang mengambil Tema Ekspresi Wajah, Reinterprestasi

Visual, di Balik Karakter Dewata Nawa Sangga

,

secara keseluruhan karya seni lukis 2 dimensional dipajang pada ruang pameran atau gallery Seni Rupa, karya seni lukis 2

dimensional dan karyasenirupa3dimensional yangdiciptakandiataskainkanvasdan di atas

Nyiru

,

tempeh(bahasa Bali),dikomposisikansesuai luasdari ruang pameran yang ada,dan

karya senihasil seleksiteampengujidipamerkan dan dipresentasikankepadakhalayakluas

sebagai bentuk pertanggungjawaban studi program Doktor penciptaan seni program Pascasarjana ISI Yogyakarta.ApabiladalamperjalananstudiprogramDoktorpenciptaanseni

ada sponsorship yang membantu demikelancaranproses penciptaan karyaseni lukis, maka

(11)

seni lukis. Untuk menghindari kesan kejenuhandalam mengamati karya seni dalam ruang

pameran,maka suasana ruangpamerandisertai dengan penataan lukisan secaraprofesional,

sesuai bentuk dan wama lukisan,serta diiringi denganalunan musikspiritualreligius yang

sesuai dengan tema

-

temalukisan yangdiciptakan.

B. ProsesPenciptaan

Proses penciptaan karya seni lukis yang mengambil tema Ekspresi Wajah, Reinterprestasi Visual di Balik Karakter Dewata Nawa Sangga, terlebih dahulu saya mempersiapkan beberapakertas sketsauntukmengulangi membuatsketsa

-

sketsaaltematif

tentang ekspresi wajah dalam jumlah yang banyak agar mendapatkan hasil sketsa yang

memenuhikriteriaekspresi yangkhasyangmampu menggugah perasaan oranglain. Dalam

pertualangan membuat sketsa

-

sketsa altematif sering kali berhadapan dengan kerumunan orang yang begitu banyak, sehingga sulit mendapatkan momentum yang tepat dalam

membuat sketsa ekspresi wajah manusia. Kadang

-

kadang dalam suasana ribut, ramai dan

banyak orang lalu lalang dipasarada momentum yang menarikantara pedagangdanpembeli,

terjadi tawar menawar untuk mendapatkan barang yang paling murah, senyum pedagang

begitu manis dan ramah, sementara pembeli tidak mempedulikan senyuman manis si

pedagang.Dari raut muka pembelitadi tampak tergesa

-

gesaseolah

-

olah adayang diburu.

Sketsa

-

sketsa yang dihasilkan diidentifikasi untuk mendapatkan sketsa ekspresi wajah

manusiayang khas dantepatsesuaidengankebutuhan kreativitasseni.

Proseskreativitasitukebanyakan dilakukan atasdasar minat, sepertidikatakan tidak ada

halyangbesaryangdapattercipta,bilatidak ada antusiasme.Untukhal

-

haltertentubahkan, dilakukan hanyaberdasarkan iman,untuk menciptakanhal

-

halyangbesar, kita tidakhanya

hams bemsaha, tetapi hams juga bermimpi. Tidak hanya harus berjuang tetapi juga harus

beriman. Tidak banyak di antara kitayang mampu meramalkan apa yang akan dilakukan

bahkan mau dilakukan 5 atau 10 tahun yang akan datang. Meskipun demikian kegiatan

-kegiatan pada saatini,terutama kegiatanilmiah,membaca dan studi, penelitian akanmenjadi

latar belakang untuk memecahkan masalah masadepan yangbelum diketahui. (Camphell,

disadur olehMangunhardjana,1986:19).

Atasdasarminat dankemauan yangtinggiprosesmempersiapkan peralatandanbahan

-bahan melukisbiasanya disertai denganketulusandemi terciptanyasebuahkarya seni.Penulis

yang sekaligus juga pencipta karyasenimempersiapkan peralatan berupa kuasbesar,kuas

kecil,pisaupalet,rol karet,dan mediadasarmelukis sepertinyiru

,

tampahdantambirdengan berbagai macam bentuk dan ukuran. Penulis memesan kepada seseorang pembuat tambir

yangberasal dariDesa Sidodadi SewonBantulYogyakarta.Karakterbentuk

-

bentuknyiru

,

tampah

,

dantambirmenarik untukdijadikandasar melukis karena serat

-

seratanyamangedeg

bambu memiliki karakteryangunik untukdieksplorasi menjadisebuahkaryaseni lukisyang

mengambil tema ekspresi wajah manusia dan visualisasi karakter Dewata Nawa Sangga.

Karya Seni yang dihasilkan dalamproses penciptaanadalah karya seni karikatural,seni lukis

abstrak ekspresi wajah Panca Muka, 3 buah karya seni lukis kontemporer ekspresi wajah

Dewa Siwa, Dewa Wisnu, Dewa Brahma dan atributnya. Karya seni karikatural yang

dihasilkan berkaitan denganfenomenaekspresiwajahpara pejabat politik pada masa kini.

Ekspresi wajahpejabatyang berwajahgandamenunjukanekspresiyang santun,ramah dan

sopan ketika melayanirakyatnya.Namundisisilain adaekspresi wajahmanusiayang sangar,

galak, begis dan kejam yang seoalah

-

olah menunjukan ekspresi kemarahan kepada staf

karyawanbawahannya

.

Ekspresi wajahsering kalisebagaicemiindankarakterseseorangdi

dalam pergaulan hidup bermasyarakat. Salah satu nilai kebaruan dalam karya seni lukis

(12)

IV. PENUTUP

A

.

Kesimpulan

Penciptaan karyasenilukisdi atasnyiru

,

tampah

,

dantambirmengacu pada konsorsium

seni untukmenghasilkan karyasenilukisyangbemuansakebaruan,danberkualitas dilakukan

dengan penjelajahan dalam pematangan konsep penciptaan, konsep bentuk, penggunaan media danteknikdisesuaikan dengan kebutuhan kreatifitas.Pemanfaatantenikpemulangan warna dengan menggunakan berbagai macam ukuran kuas dan pisau palet dapat

menghasilkan berbagai macam variasi goresan ekspresif dan spontanitas yang kemudian goresanwarnatersebutdikerok(grattage)dengan menggunakan pisaupaletsecaraberulang

-ulang untuk mendapatkan kesan tekstur yang nyata dan semu. Dalam proses penciptaan diperlukan kreatifitas dan minat yang tinggi serta melakukan berbagai eksperimen

-eksperimenwarnauntukmendapatkanteknik yang tepat.Wama

-

wamayangdipakaiadalah

warna cat minyak wintonoil colours yang dikombinasikan dengan konsep warna Dewata

Nawa Sangga. Realisasi konsep penciptaan menjadi penting untuk mendapatkan wujud

ekspresiwajahmanusia yang tepat sesuaipenokohan karakter Dewata NawaSangga.

Karakter masing

-

masing Dewata Nawa Sangga dan simbol

-

simbol yang terungkap

lewat bentuk figurmaupunatribut

-

atribut yangmenyertainya,memilikiidentitas tersendiri

sesuai dengan kedudukan Dewata NawaSangga

.

Karakter ekspresimasing

-

masingwajah

Dewata NawaSanggayang dijadikanacuan dalam proses penciptaansenilukis masih bersifat

klasik, tradisional, dan dekoratif sesuai dengan lingkungan daerah serta situasi kondisi

dimana lukisan Dewata NawaSanggaitu diciptakan. Sebagai seorang penulis dan pelukis keberadaan karya

-

kaiya seni lukis klasik, tradisional danmodem yang mengangkat tema

-tema tentang Wayang Dewata Nawa Sangga sangatlah banyak jumlahnya. Tetapi

penggambaran karakter wayangDewata NawaSanggasecarautuh masih didominasi oleh lukisan

-

lukisan klasik dan tradisional. Melihat kenyataansepertiitu,makapenulismenggali

secara mendalam agar mendapatkan karya

-

karya Dewata Nawa Sangga yang bemuansa

karikatural,abstrak ekspresif dan kontemporer.

Mengidentifikasikembali karakter danciri

-

ciri yangmelekatpada masing

-

masing figur

Dewata NawaSanga. Sehinggamendapatkan karakter wayangyangspesifikasisesuaidengan hasilpengamatandi lapangan.Kemudianpenulismerekayasa hasil identifikasi agar menjadi

karya senilukis wayangDewata NawaSanggayang khassesuai denganinterpretasi wajah

manusia pada masa kini. Penciptaan karya seni lukis dengan tema ekspresi wajah.

Reinterpretasidi balik karakterDewata NawaSanggatelah berhasildiwujudkan sebanyak18 buahkaryaseni,yang terdiridari7(tujuh)buahkaryasenikarikaturaltentangekspresi wajah

manusia pada masa kini yang dikatagorikan sebagai pejabat publik atau penguasa yang

menggunakan kewenangannya dalam membela rakyatnya, 1(satu) buah karya seni lukis 3

dimensional yang mengambil judul Manunggaling Idep ,terdiri dari36buahtampahdengan

ukuran bervariasi. 1 (satu)buah karya seni lukis yang berjudul :EkspresiWajahPancaMukha,

di atas kain kanvas yang dapat dikatagorikan sebagai karya seni lukis abstrak, dan 9 (sembilan) buah karya seni lukisdi atas nyiru,tampah, dantambiryang dirangkai dengan bahan

-

bahan besiyang dilas danmenggunakanberbagaimacamkain,kainkanvas,kain blacu,

kain tetoron, yang dikombinasikan dengan menggunakan benda

-

benda lain yang

berhubungan dengan konsep penciptaan karya seni. 3 (tiga) buah karya seni lukis

kontemporeryang disusun sedemikian rupa berkaitan dengan atributDewata NawaSangga.

B.Saran

(13)

Visual Dibalik Karakter Dewata Nawa Sangga

,

sebaiknya dilakukan dengan penuh

keyakinan serta belajar dari pengalaman bergaul dengan para sulinggih

,

pemangku,

budayawan dan rohaniawan yang berkopentensi dengan bidang ilrnu yang dimiliki.

Memperhatikan dan mengamati secara serius dan mendalam, membaca literatur

-

literatur,

buku

-

buku agamayang berkaitan dengan ketokohan para Dewata.Dalam mempelajari buku

-buku tentangketokohanparaDewata hendaknyadicermatisecara mendalam karakterpara

tokoh

-

tokoh wayang yang telah digolongkanparaDewata,karenamasing

-

masingkarakter

penokohanwayang mempunyai kesamaandengan tokoh

-

tokoh wayang yanglainnya.

Dalamprosespenciptaan karyaseni lukis yang berangkatdari pengamatansayatentang

karakterekspresiwajahwayangDewataNawaSanggayang belum mempunyaikarakteryang

khas sesuaidengan penokohannya.Makasayaselakupencipta karyaseni lukismemandang

sangatperlumelakukan revitalisasi,pembongkaran,dan mengembangkankembalimcnjadi

makna baru tanpamenghilangkan identitas aslinya. Karakterpenokohanwayang sejatinya

haruslah sesuai dengan watak dan perilakunya, kedudukannya, wamanya, senjatanya, dan

kendaraannya. Sehinggapenokohankarakter wayangpara Dewatamenjadilebih komunikatif

dan mudahdipahamioleh orang lain.Unsur

-

unsur wama yang digunakandisesuaikan dengan

konsep wamaDewata NawaSangga

.

Konsep wamaDewata NawaSanggaadalahwama

-wama yangtelahadasesuaidenganarahmataangindan kedudukan paratokohDewata.Jika

ingin melakukan perubahan

-

perubahan tentang komposisi wama maka hams dilakukan

dengancermat dan telitiagar tidak mengurangiarti danmakna yang terkandung didalamnya.

DAFTARRUJUKAN

Alit Pekandelan, M., (2009). Kanda Empat Dewa

,

Manusia Setengah Dewa Sakti

Manderaguna

,

Penerbit Paramita Surabaya.

Camphell, D., disadur oleh Mangunwijaya, AM., (1986). Mengembangkan Kreativitas,

Penerbit Kanisius Yogyakarta (AnggotaIKAPI).

Ekman,P.,(2010). Membaca Emosi,Mengenal Berhagai EkspresiWajah danPerasaanuntuk

MeningkatkanKomunikasidanKehidupanEmosional,Yogyakarta

-

Surabaya.

Ekman,P

.

, dan Wallace V

.

F

.

,(2009)

.

Bukadulu Topengmu, PanduanMembaca Emosi dari Ekspresi Wajah,Putaka Baca,Yogyakarta.

Gunasta, I Md

.

, (2014)

.

Kecirifan Bali Bicara Melaui Tindakan, Ringkasan dan Ulasan Dharma Talk

,

PenerbitYayasanKryastaGuna.

Hardiman, (2003)

.

Ruangdan DimensiKeragamanSeniRupa Bali, Pengantar Kuratorial

PameranGrowingEkspression Painting,Penerbit (SUARDI)SuaraDuniaSeni

DenpasarBali.

Jendra. I.W., (2009). Kanda Empat Dewa, Manusia Setengah Dewa Sakti Mandraguna

,

Penerbit Paramita Surabaya.

KuthaR.,I.N., (2010).MetodologiPenelitian,Kajian BudayaIlmu SosialHumaniorapada

Umumnya

.

Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta.

Kutha R.,I.N.,(2007).Estetika Sastra dan Budaya,PenerbitPustakaPelajarYogyakarta.

NgakanM.,M.,(2010),Tuhan Agama dan Negara,Penerbit MediaFlindu Yogyakarta.

Sunarprasetyo, D., (2010). Membaca Wajah Orang, Menafsirkan Karakter Orang

-

orang

disekitar Kita, Melaui Metode Pembacaan Profit Wajah

,

Penerbit Diva Press,

BanguntapanYogyakarta.

Suharsana, K.M., (2008)

.

Tri Murti, Tiga Perwujudan Utama Tuhan, Penerbit Paramita Surabaya.

Subagiasta,I.K.,(2006).Shiva Shiddhantadi India dan Bali, Penerbit ParamitaSurabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghitung kadar N, K, P dapat dihit11ng dengan metode relatif dengan membandingkan unsur standar yang telah diketahui kadarnya dan sampel sludge dengan menggunakan

Menurut J.D Culcasi dkk [11], penambahan titanium (Ti) pada bak logam seng cair akan menyebabkan Ti akan berfungsi sebagai katalis pada reaksi antara Fe-Al, yang diikuti

Setelah membaca bahan pembelajaran, siswa kelas VIII dapat menganalisis latar belakang munculnya semangat nasionalisme dalam memperjuangkan kemerdekaan dalam bidang

Sedangkan koefisien keterkaitan ke belakang total menunjukkan bahwa sektor peralatan elektronik komputasi Indonesia akan secara langsung dan tidak langsung

Perubahan wujud musik patrol dari fungsi awal sebagai musik yang dimainkan pada saat menjelang waktu sahur pada bulan Ramadhan menjadi pertunjukan telah membuktikan bahwa

Operating theatre performance often described as utilization which means optimum utilization that may achieved will result in more efficient operating theatres.5,6 In general,

Produksi susu hasil penelitian menunjukkan rata-rata produksi harian selama 305 hari untuk sapi 1020 adalah 5,33 kg dengan nilai produksi susu maksimum 9,20 kg

The aim of this article is to present the results of treatment in patients with high-energy pilon fractures with poor soft tissue condition treated with external fixation,