ABSTRACT
The selling price which determined by company depend on production cost which are cost of direct material, cost of direct labor and cost of manufacture overhead. The global crisis caused the production cost increased. The implication is the company has to determine the change of selling price. Because of those problems, writers interested to make some research about the influence of production cost to selling price in Mie Basah Bali Super Company. This company used traditional method to determine the production cost.In this final project, writers used the activity based costing (ABC) method to determine the production cost. With this method, the company becomes smarter to determine the production cost. The research method which been used in this final project is descriptive method. The research been done deeply on the noodle production. The data mining techniques which used are interview, direct observation to the company and library survey.The result of the research based on the change of direct material cost and the manufacture overhead which happen in two month on December 2008 and February 2009. It has been shown that with ABC method, the owner of the company is able to determine the selling price smarter.
ABSTRAK
Harga jual yang ditetapkan suatu perusahaan bergantung kepada biaya produksi, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Adanya krisis global menyebabkan kenaikan biaya produksi ini. Hal ini menyebabkan perusahaan harus memutuskan perubahan harga jual. Dengan adanya permasalahan seperti di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh perubahan biaya produksi terhadap penentuan harga jual di Perusahaan Mie Basah Bali Super. Perusahaan ini menggunakan metode tradisional untuk menentukan biaya produksi. Pada skripsi ini, penulis menggunakan metode Activity-based costing dalam menentukan biaya produksi. Dengan metode tersebut, maka perusahaan akan lebih cermat dalam menentukan biaya produksi. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan secara mendalam terhadap produksi mie basah. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini dengan cara wawancara, observasi langsung ke perusahaan dan survei pustaka. Hasil penelitian berdasarkan perubahan harga bahan baku dan biaya overhead yang terjadi dalam 2 bulan yaitu Desember 2008 dan Februari 2009. Dari hasil analisis dengan metode ABC, pemilik perusahaan dapat menentukan harga jual dengan lebih cermat.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii
KATA PENGANTAR iv
ABSTRAK viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR GAMBAR xvii
DAFTAR LAMPIRAN xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Pustaka 6
2.1.1 Akuntansi Biaya 6
2.1.1.1 Biaya 7
2.1.1.2 Pengertian Biaya 7
2.1.1.3 Objek Biaya 8
2.1.1.4 Klasifikasi Biaya 9
2.1.2 Biaya Produksi 14
2.1.2.1 Biaya Bahan Baku Langsung 15
2.1.2.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung 15
2.1.2.3 Biaya Overhead Pabrik 15
2.1.2.4 Harga Pokok Produksi 16
2.1.2.5 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi 17
2.1.3 Harga Jual dengan Metode ABC (Activity Based Costing) 21
2.1.3.1 Pengertian ABC system 21
2.1.3.3 Empat Model Tingkatan Activity Based Costing System 22
2.1.3.4 Langkah Mendesain Activity Based Costing System 24
2.1.3.5 Perbedaan ABC system dan Tradisional System 26
2.1.3.6 Keunggulan dan Kelemahan Activity Based Costing System 27
2.1.3.7 Pemicu Biaya (Cost driver) 28
2.1.3.8 Prosedur Pembebanan Dua Tahap Metode
Activity Based Costing system 29
2.1.3.9 Penentuan Harga Jual Produk 29
2.1.4 Pengaruh Perubahan Biaya Produksi terhadap
Harga Jual Produk dengan Metode ABC 31
2.2 Kerangka Pemikiran 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian 37
3.2 Gambaran Umum Perusahaan 37
3.2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 37
3.2.3 Uraian Tugas 39
3.3 Metode Penelitian 41
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data 42
3.3.2 Variabel Penelitian 43
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Biaya Produksi Perusahaan Mie Basah Bali Super 44
4.1.1 Klasifikasi Biaya pada Perusahaan Mie Basah Bali Super 45
4.1.2 Biaya Bahan Baku 46
4.1.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung 47
4.1.4 Biaya Overhead Pabrik 48
4.2 Perhitungan Biaya Produksi dengan Metode Tradisional 50
4.3 Penentuan Biaya Produksi dengan Metode Activity Based Costing 51
4.3.1 Identifikasi Aktivitas Perusahaan 52
4.3.2 Pengalokasian Biaya Overhead pada Aktivitas Perusahaan 53
4.3.4 Alokasi Biaya Overhead pada Produk 61
4.3.5 Perhitungan Biaya Produksi dengan Metode ABC 62
4.3.6 Penentuan Harga Jual dengan Metode ABC 64
4.4 Perbandingan Harga Jual Metode Tradisional dengan Metode ABC 65
4.5 Pengaruh Perubahan Biaya Produksi terhadap Harga Jual
Produk dengan Metode ABC 67
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan 68
5.2 Saran 70
DAFTAR PUSTAKA 71
LAMPIRAN 72
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Klasifikasi Biaya Perusahaan Mie Basah
Bali Super 45
Tabel II Harga Biaya Bahan Baku Per 1 Adonan
Sebelum dan Sesudah Kenaikan Harga 46
Tabel III Total Biaya Bahan Baku Per Bulan 47
Tabel IV Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Per Bulan 48
Tabel V Total Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Per Bulan 49
Tabel VI Total Biaya Overhead Pabrik Per Bulan 49
Tabel VII Perhitungan Biaya Produksi/Kg dengan Metode Tradisional 50
Tabel VIII Perhitungan Harga Jual/Kg dengan Metode Tradisional 51
Tabel IX Presentase Laba trehadap Biaya Produksi 51
Tabel X Alokasi Aktivitas Pembelian Bahan Baku 53
Tabel XI Alokasi Aktivitas Pengadonan 54
Tabel XII Alokasi Aktivitas Penggilingan 54
Tabel XIII Alokasi Aktivitas Pemotongan 55
Tabel XIV Alokasi Aktivitas Pemasakan 55
Tabel XV Alokasi Aktivitas Pendinginan 56
Tabel XVI Alokasi Aktivitas Quality Control 56
Tabel XVII Alokasi Aktivitas Pengemasan 57
 Â
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Krisis keuangan yang terjadi di Amerika beberapa waktu yang lalu
berdampak langsung bagi perekomomian dunia yang menghantam semua sendi
ekonomi dunia dan mendorong terjadinya inflasi di berbagai belahan dunia termasuk
Indonesia juga tidak terlepas dari kondisi krisis ini. Pada tahun 2008, perekonomian
Indonesia sempat anjlok dan mengakibatkan terjadinya krisis moneter di beberapa
sektor yang menopang perekonomian Indonesia.
Sektor-sektor penopang ekonomi yang terkena imbas dari krisis global
tersebut antara lain adalah sektor pertanian, sektor industri pangan,dll. Dengan
adanya inflasi yang terjadi sebagai akibat dari krisis tersebut, maka harga kebutuhan
bahan pokok seperti beras, telur, tepung terigu, minyak, daging, dll mengalami
kenaikan harga yang cukup tinggi. Seperti yang dijelaskan oleh Departemen
Perdagangan mengenai harga rata-rata tepung terigu nasional selama tahun lalu
hingga awal 2008 terus naik. Hingga 8 Januari 2008, harga rata-rata nasional untuk
tepung terigu mencapai Rp 6.485,- atau naik dibanding per Januari tahun lalu yang
sebesar Rp 4.343,- per kilogram. Dengan adanya kenaikan harga tepung yang terjadi,
maka berdampak besar bagi perusahaan-perusahaan pangan yang menggunakan
bahan baku utamanya adalah tepung terigu. (sumber : www.tempointeraktif.com)
Dengan adanya permasalahan yang terjadi dalam beberapa periode ini
mengenai kenaikan bahan baku yang telah dijabarkan di atas, penulis termotivasi
untuk meneliti dan menganalisis pengaruh perubahan biaya bahan baku yang
2 BAB I PENDAHULUAN
dari suatu produk perusahaan pangan. Karena dengan adanya kenaikan harga bahan
pokok tersebut yang cukup signifikan, maka biaya produksi akan berubah
menyesuaikan dengan adanya kenaikan harga bahan pokok tersebut. Apabila biaya
produksi mengalami kenaikan, maka hal tersebut berdampak besar terhadap harga
pokok dan harga jual. Karena apabila harga pokok produk naik sedangkan harga jual
tetap, laba yang dihasilkan perusahaan akan menurun atau akan mencapai break even
point atau bahkan dapat mengalami kerugian. Oleh karena itu, ada kemungkinan
perusahaan akan menaikkan harga jual produk tersebut.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan survey di perusahaan pangan yaitu
Perusahaan Mie Basah Bali Super yang memproduksi makanan berupa mie basah
yang dibagi dalam 3 jenis, yaitu mie 1mm, 2mm, dan 3mm. Perusahaan ini
menggunakan bahan pokok utamanya antara lain adalah tepung terigu dan tepung
tapioka. Perusahaan ini menghasilkan produk dalam sehari sebesar 3.610 Kg yang
membutuhkan rata-rata 950 Kg tepung terigu per hari. Dengan adanya kenaikan
harga bahan baku, maka perusahaan kesulitan dalam menentukan harga jual.
Perusahaan ini sampai saat ini masih menggunakan metode tradisional dalam
menentukan harga pokok produksi, maka penulis ingin mencoba untuk membantu
perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi dan harga jual menggunakan
metode Activity Based Costing (ABC).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian berjudul
“Analisis Pengaruh Perubahan Biaya Produksi terhadap Harga Jual
Produk dengan Metode ABC (Studi Kasus Perusahaan Mie Basah Bali Super)”.
3 BAB I PENDAHULUAN
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, masalah dalam penelitian ini
-dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Berapa besar perubahan biaya produksi sebelum dan sesudah kenaikan harga
pokok bahan baku?
2. Berapa besar perubahan harga jual setelah terjadinya perubahan biaya
produksi dengan metode tradisional?
3. Berapa besar pengaruh perubahan biaya produksi terhadap harga jual produk
dengan menggunakan metode ABC?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah penelitian yang telah diuraikan
sebelumnya, maka tujuan untuk melakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perubahan biaya produksi sebelum dan sesudah kenaikan
harga pokok bahan baku.
2. Untuk mengetahui perubahan harga jual sebelum dan sesudah kenaikan harga
pokok bahan baku dengan metode tradisional.
3. Untuk mengetahui pengaruh perubahan biaya produksi terhadap harga jual
4 BAB I PENDAHULUAN
1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap permasalahan ini. Adapun kegunaan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Akademisi
a. Bagi ilmu pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dan
masukan bagi ilmu pengetahuan di bidang akuntansi, khususnya
mengenai pengaruh perubahan biaya produksi terhadap harga jual produk
dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan antara teori-teori yang
ada dengan penerapannya di dunia usaha.
b. Bagi penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat lebih mendorong penelitian atau
pengkajian yang lebih kompleks (luas dan mendalam).
2. Bagi Praktisi Bisnis
a. Bagi penulis
Dalam penelitian ini penulis mendapatkan pengalaman selama
melakukan penelitian, serta dapat mengetahui pengaruh perubahan biaya
produksi terhadap harga jual pada perusahaan yang penulis teliti. Juga
sebagai salah satu syarat akhir dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
b. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan berupa
5 BAB I PENDAHULUAN
perusahaan mengenai penetapan harga jual pada saat terjadi perubahan
biaya produksi dengan menggunakan metode ABC sehingga perusahaan
tersebut dapat bersaing dengan perusahaan sejenis di tengah perdagangan
bebas saat ini.
c. Bagi peneliti lanjutan
Hasil dari penelitian ini diharapkan juga memberikan sumbangan pikiran
terutama bagi peneliti lanjutan untuk bisa lebih mengembangkan ilmu
pengetahuannya secara lebih umum dan mendalam sebagai referensi
68Â BAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, perhitungan serta analisis yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, penulis mengambil beberapa simpulan sebagai
berikut :
a. Dengan adanya perubahan biaya bahan baku yang terjadi akibat krisis global
di Amerika, maka biaya produksi di Perusahaan Mie Basah Bali Super
mengalami perubahan juga. Berdasarkan hasil perhitungan, biaya produksi
perusahaan ini berubah dari Rp. 2.677,- (bulan Desember 2008) menjadi Rp.
3.181,- (bulan Februari 2009). Besarnya perubahan biaya produksi adalah
Rp. 504,-.
b. Perusahaan Mie Basah Bali Super selama ini menggunakan metode
tradisional dalam menentukan harga jual produk. Penentuan harga jual
sangat bergantung pada biaya produksi. Oleh karena terdapat perubahan
biaya produksi, perusahaan mengambil kebijakan untuk menaikkan harga
jual dari Rp. 3.500,- pada bulan Desember 2008 menjadi Rp. 4.500,- pada
bulan Februari 2009. Perubahan harga jual ini adalah sebesar Rp. 1000,- dari
sebelum terjadinya kenaikan harga.
c. Hasil perhitungan dengan metode ABC menyatakan bahwa penentuan harga
69Â BAB V SIMPULAN DAN SARAN
pada bulan Desember 2008 serta 0.9 % pada bulan Februari 2009. Sementara
untuk mie 2 mm, penentuan harga jual oleh perusahaan overcosted sebesar
0.85 % pada bulan Desember 2008 dan 0.67 %.pada bulan Februari 2009.
Dengan hasil perhitungan harga jual masing-masing produk dengan metode
ABC ini, dapat terlihat bahwa perubahan biaya produksi mempengaruhi
penentuan harga jual produk. Biaya produksi mengalami perubahan yang
disebabkan kenaikan harga bahan baku serta perubahan biaya overhead.
Dengan metode ABC, perusahaan Mie Basah Bali Super dapat dengan lebih
cermat mengambil keputusan yang berkaitan dengan harga pokok produksi
apabila perusahaan tersebut memperluas produksinya.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, penulis
mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
perkembangan perusahaan di masa yang akan datang, sebagai berikut :
a. Perusahaan Mie Basah Bali Super dapat menerapkan Metode ABC agar
lebih rinci dalam menentukan harga pokok produksi sehingga dapat
menetapkan harga jual yang sesuai dan dapat bersaing dengan perusahaan
pangan lain yang bergerak di bidang yang sama.
b. Perusahaan Mie Bali Super sebaiknya menentukan harga jual sesuai dengan
produk yang dihasilkan, sehingga tidak disamaratakan menjadi 1 harga jual.
Hal ini disebabkan karena biaya produksi masing-masing produk memiliki
70Â BAB V SIMPULAN DAN SARAN
c. Dalam penentuan laba, perusahaan sebaiknya memiliki ketentuan tersendiri
yang bisa dijadikan pedoman dalam menentukan harga jual (misalnya : Laba
yang ditetapkan 20% dari biaya produksi) sehingga pimpinan perusahaan
tidak kesulitan dalam memutuskan harga jual disaat terjadi perubahan biaya
71Â DAFTAR PUSTAKA
Â
DAFTAR PUSTAKA
Garrison, Ray H, Eric w. Noreen, Peter C. Brewer. (2003). Managerial Accounting. Terjemahan : Nuri Hinduan. Jakarta : PT. Salemba Empat.
Hansen, Don R., and Maryanne M. Mowen. (2004). Management Accounting. Seventh Edition. South Western Publishing Co, Cincinnati.
Hansen, Don R.& Maryanne M. Mowen. (2006). Management Accounting 7th Edition. Terjemahan : Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta :PT. Salemba Empat.
Hariadi, Bambang. (2002). Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang edisi pertama. Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA.
Harnanto. (2000). Akuntansi Biaya Perhitungan Harga Pokok Produksi.
Horngren, Charles T., George Foster, and Srikant M. Datar. (2003). Cost Accounting A Managerial Emphasis. Eleventh Edition. Prentice Hall, Inc, New Jersey.
Horngren, Datar, Foster. (2005). Akuntansi Biaya yang diterjemahkan oleh Desi Andhariani. PT. Indeks, Jakarta.
Mulyadi. (2000). Akuntansi Biaya. Edisi Keenam. Bagian Penelitian Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Mulyadi, (2005). Akuntansi Biaya. Edisi kelima, Cetakan Ketujuh, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.
Supriyono, R.A. (2001). Manajemen Biaya Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis buku 1. Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA.
Usry, William K., Carter. (2004). Akuntansi Biaya. Edisi Ketiga Belas yang diterjemahkan oleh Krista. Salemba Empat, Jakarta.