• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

Oleh : MIRAWATI

Jurusan Akuntansi Universitas Riau

Mirawati@yahoo.com

Drs. Zirman, MM. AK Nur Azlina, SE, M.Si, Ak

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of motivation on student interest in accounting for choosing the profession as a public accountant. The research was conducted by taking a sample of 95 people from the Faculty of Economics, University Accounting Students Riau Islamic University and the Islamic University of Riau class of 2009 and 2010, sampling was based on a purposive sampling method. Data from this study are then processed using multiple regression analysis through SPSS 17 statistical applications. Results of this study indicate that the labor market motivations, economic motivations and personality of the individual work environment significantly affect student interest in career choice of accounting as a public accountant. Coefficient of determination (R2) in this study was 0.585. This suggests that the effect of the independent variable on the dependent 58.50% and the remaining 41.50% is influenced by other variables. Keywords: Motivation Labour Market, Economic Motivation, Motivation Work Environment, individual personality and interest to Vote For Public Accounting Profession.

A. PENDAHULUAN

Di era globalisasi kita dituntut untuk dapat bersaing dengan Negara-Negara lain dalam segala bidang termasuk pekerjaan. Dan kita ketahui bahwa untuk mendapatkan suatu pekerjaan bukanlah hal yang mudah, apalagi dalam era perdagangan bebas. Kita harus mempersiapkan diri agar dapat bersaing dengan ribuan pencari kerja baik yang di dalam negeri maupun yang di luar negeri. Perguruan Tinggi merupakan salah satu institusi yang menghasilkan lulusan yang berkualitas di bidangnya, diharapkan untuk lebih memperhatikan mutu dan kualitas dari kurikulum pendidikannya sehingga lulusannya dapat bersaing di dunia kerja, dan tidak hanya di tingkat regional saja namun juga bisa bersaing di tingkat internasional.

Dunia bisnis yang berkembang secara tidak langsung memberikan peluang atau kesempatan lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja. Dalam hal ini, misalnya yang termasuk sebagai salah satu angkatan kerja yaitu sarjana ekonomi khususnya dari jurusan akuntansi baik dari

(2)

2

universitas negeri maupun universitas swasta. Dalam perkembangan dunia bisnis harus selalu didukung dengan pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan lulusan sarjana yang berkualitas dan siap untuk bersaing di dunia kerja, oleh karena itu diperlukan desain pendidikan akuntansi yang relevan terhadap dunia kerja, dalam hal ini dunia kerja bagi sarjana akuntansi.

Secara umum, mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan jenjang S1-nya dapat memilih pilihan alternatif pada karirS1-nya. Pertama, mereka (lulusan sarjana S1) dapat langsung bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan ataupun instansi pemerintah. Kedua, mereka dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya yaitu S2 atau pilihan alternatif ketiga yaitu menjadi seorang akuntan publik. Bagi mereka yang memilih menjadi seorang akuntan publik, harus terlebih dahulu melanjutkan ke Pendidikan Profesi Akuntansi dan meraih gelar akuntan, selanjutnya mereka dapat memilih karir sebagai akuntan, baik sebagai akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pemerintah maupun akuntan pendidik. Berdasarkan dari jenis karir yang dipilih oleh sarjana akuntansi menunjukkan semua sarjana akuntansi bebas memilih jenis karir yang diinginkan dan yang akan dijalaninya.

Dalam pemilihan karir di dunia kerja terdapat beberapa profesi yang dipilih oleh sarjana akuntansi misalnya profesi akutan publik atau profesi non akuntan publik. Profesi akuntan publik merupakan pihak yang menjembatani hubungan antara pihak manajemen dan pemilik atau pihak manajemen yang mengelola suatu unit usaha (Jensen Meekling,1976). Kegiatan utama dari profesi akuntan publik terutama pada kegiatan audit yang bertujuan untuk memberikan pendapat kewajaran terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen (Baridwan,2002). Pendapat akuntan publik ini berguna bagi pihak - pihak yang terkait dengan laporan keuangan, yaitu pihak perusahaan (manajemen) maupun pihak luar perusahaan (investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat) dalam pengambilan keputusan.

Akuntan publik merupakan profesi yang sangat dibutuhkan di Indonesi dan juga dipandang menjanjikan prospek dunia kerja yang cerah karena profesi ini memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tidak ternilai (Wheeler,1983 dalam Lara, 2011). Profesi ini juga memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan di berbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda. Profesi akuntan publik termasuk dalam profesi-profesi termahal. Menurut Bachtiar (2002) dalam Lara (2011), profesi akuntan public bisa termasuk profesi termahal karena sumber pendapatan terbesar dari akuntan publik telah bergeser dari jasa audit ke jasa konsultasi manajemen. Profesi akuntan publik juga termasuk profesi prestisius di Indonesia. Selain harus mempunyai gelar sarjana akuntansi, calon akuntan diharuskan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan terdaftar di Departemen Keuangan untuk bisa berpraktek sebagai akuntan (Dilmy,2002 dalam Lara, 2011).

Dalam memilih karir yang akan dijalaninya, mahasiswa akuntansi memiliki berbagai macam motivasi yang melatar belakanginya. Diantara motivasi tersebut yaitu motivasi pasar kerja, motivasi ekonomi, lingkungan kerja serta kepribadian individu untuk memilih karir sebagai akuntan publik.

Dari hasil penelitian-penelitian terdahulu masih terdapat banyak perbedaan hasil antara penelitian satu dengan lainnya. Penelitian ini merupakan

(3)

3

pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Nurahma (2011) tentang pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi sebagai akuntan publik dimana variabel motivasi yang digunakan adalah motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi sosial, motivasi pasar kerja. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh moivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi sebagai akuntan publik dengan variabel motivasi meliputi motivasi pasar kerja, motivasi ekonomi, lingkungan kerja dan kepribadian individu. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Nurahma (2011) yaitu pada penelitian ini penulis mengagantikan variabel motivasi karir dan motivasi sosial dengan motivasi lingkungan kerja yang mengacu pada penelitian Rasmini (2007), dan kepribadian individu yang mengacu pada penelitian Anggara (2010) dengan asumsi bahwa tiap individu memiliki perbedaan karakter yang mendasar yang diperngaruhi oleh personalitas. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk melihat apakah fenomena yang telah terjadi pada penelitian sebelumnya juga akan terjadi pada penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini diberi judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Sebagai Akuntan Publik “.

A.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah motivasi pasar kerja, dan motivasi ekonomi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik?

2. Apakah motivasi lingkungan kerja dan kepribadian individu

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik?

A.2 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi pasar kerja, motivasi ekonomi terhadap minat pemilihan karir sebagai akuntan publik.

2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan kepribadian

individu terhadap minat pemilihan karir sebagai akuntan publik. 1.3.2. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan dan atau pengetahuan serta bahan acuan dan tambahan informasi bagi peneliti selanjutnya.

2. Bagi mahasiswa

Sebagai bahan pertimbangan mengenai seberapa besar minat mahasiswa dalam memilih karir sebagai akuntan public terutama mahasiswa akuntansi.

(4)

4 3. Bagi pihak pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk dijadikan sebagai masukan dalam penerimaan mahasiswa baru dan sebagai bahan pertimbangan bagi perguruan tinggi dalam hal peningkatan minat dan motivasi mahasiswa jurusan akuntansi.

B. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Pengertian Karir

Karir didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan kerja yang terpisah tetapi berkaitan, yang memberikan kesinambungan , ketenteraman, dan arti dalam hidup seseorang. Karir disadari secara individual, dan dibatasi secara social. Manusaia tidak hanya meniti atau mencetak karir dari pengalaman-pengalaman khusus mereka, tetapi kesempatan-kesempatan karir yang diberikan dalam masyarakat juga mempengaruhi dan membentuk manusia.

Karir adalah perjalanan yang dilalui seseorang dalam hidupnya. Menurut Handoko (2000) dalam Rivo karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang. Menurut Soeprihanto (2000) karir atau career adalah perkembangan para karyawan secara individu dalam jenjang jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sedangkan menurut Gomes (2000) Career is the sequence of a person’s wor relate activities and behavior and associated attitudes, values, and aspirations over the span of one’s life.

Keberhasilan dalam karir merupakan suatu motivasi yang sangat menonjol, mendorong seseorang untuk berpartisipasi aktif dalam suatu organisasi. Karir merupakan suatu akumulasi dan pengetahuan yang tertanam pada skill, expertice dan jaringan hubungan kerja yang diperoleh melalui serangkaian pengembangan pengalaman kerja yang lebih luas (Bird, 1994 dalam Rahayu 2003). Karir juga dapat dilihat sebagai posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan disuatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

2.1.2. Pengertian Profesi Akuntansi

Istilah profesi berasal dari bahasa Yunani, professues berarti suatu kegiatan atau pekerjaan yang dihubungkan dengan sumpah atau janji yang bersifat religius, sehingga ada ikatan batin bagi seseorang yang memiliki profesi tersebut untuk tidak melanggar dan memelihara kesucian profesinya. Menurut International Federation of Accountants, yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi. Keahlian tersebut mencakup bidang akuntan publik, akuntan internal yang bekerja pada perusahaan, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.

Dalam arti sempit, Profesi Akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Akuntan sebagai Akuntan Publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen. Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi menurut Harahap (1991) adalah sebagai berikut :

(5)

5

1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan

pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya.

2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu.

3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat / pemerintah.

4. Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.

5. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepaada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.

1.1.5. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata latin movere, yang berarti “bergerak, Fred Luthans (2006). Arti ini adalah bukti dari definisi komprehensif berikut ini: motivasi adalah proses yang dimulai dengan defisiensi fisiologis atau psikologis yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditujukan untuk tujuan atau insentif. Dengan demikian, kunci untuk memahami proses motivasi bergantung pada pengertian dan hubungan antara kebutuhan, dorongan, dan insentif. Kebutuhan membentuk dorongan yang bertujuan pada insentif; begitulah proses dasar motivasi.

Motivasi ialah sesuatu yang menggerakkan orang bertindak dengan penuh semangat. Motivasi adalah factor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu. Proses timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan dan imbalan. Proses motivasi terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya:

a. Munculnya suatu kebutuhan yang belum terpenuhi menyebabkan

adanya ketidakseimbangan dalam diri seseorang dan berusaha untuk menguranginya dengan perilaku tertentu.

b. Seseorang kemudian mencari cara untuk memuaskan keinginan

tersebut.

c. Seseorang mengarahkan perilakunya kearah pencapaian tujuan atau prestasi dengan cara yang telah dipilihnya dengan didukung oleh kemampuan, keterampilan maupun pengalamannya.

d. Penilaian prestasi dilakukan oleh diri sediri atau orang lain tentan keberhasilannya dalam mencapai tujuan.

e. Imbalan atau hukuman yang diterima atau dirasakan tergantung kepada evaluasi atas prestasi yang dilakukan.

f. Akhirnya seseorang menilai sejauh mana perilaku dan imbalan telah memuaskan kebutuhannya.

(6)

6 1. Motivasi Pasar kerja

Secara umum pangsa pasar dapat dikatakan sebagai suatu lingkungan dimana orang-orang yang menjadi bagiannya ikut serta dalam menciptakan suatu usaha atau kegiatan untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi orang lain.

Hasil penelitian Felton et al (1994) dalam Lara Absara Aprilyan (2011) menjelaskan bahwa pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk memilih berprofesi sebagai akuntan publik. Akan tetapi pertimbangan pasar kerja bukan merupakan faktor yang mempengaruhi mahasiswa yang memilih berprofesi pada non akunan publik.

Menurut Wheeler (1983) dalam Lara (2011), pertimbangan pasar kerja meliputi, tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir,dan kesempatan promosi. Akuntan publik sebagai salah satu jenis profesi yang mampu memberikan peluang dalam dunia kerja. Profesi akuntan publik terus berkembang seiring dengan berkembangnya dunia usaha dan pasar modal di Indonesia. Walaupun masih banyak kritikan-kritikan yang dilontarkan oleh para usahawaan,pemakai jasa akuntan publik maupun masyarakat. Namun, keberadaan profesi akuntan tetap diakui oleh pemerintah sebagai sebuah profesi kepercayaan masyarakat. Di samping adanya dukungan dari pemerintah, perkembangan profesi akuntan publik juga sangat ditentukan ditentukan oleh perkembangan ekonomi dan kesadaran masyarakat akan manfaat jasa akuntan publik.

2. Motivasi Ekonomi

Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk system pengedalian manajemen dalam memastikan bahwa semua karyawan dapat mengarahkan tindakannya terhadap pencapaian tujuan perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau reward dalam berbagai bentuk, termasuk didalamnya financial reward dalam samiaji (2004) dalam Iqbal (2011). Penghargaan financial ini teridiri atas 2 penghargaan yaitu pengahrgaan langsung dan penghargaan tidak langsung. Penghargaan langsung dapat berupa upah atau gaji pokok, gaji lembur dan pembagian dari laba. Sedangkan penghargaan tidak langsung dapat berupa asuransi jiwa, tunjangan biaya sakit, program pension dan lain-lain.

Penghasilan atau penghargaan finansial/ gaji yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawanya. Kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi kepuasan kerja. Penelitian sebelumnya menegaskan bahwa dalam melakukan pertimbangan pemilihan karir, para mahasiswa lulusan jurusan akuntansi menemppatkan penghargaan finansial/ gaji sebagai alasan utama.

3. Motivasi lingkungan kerja

Stolle dalam Lara, 2011 mengungkapkan bahwa profesi akuntan perusahaan menurut persepsi mahasiswa akuntansi lebih bersifat rutin dan banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan di belakang meja, sedangkan pekerjaan sebagai akuntan publik lebih atraktif, lebih banyak membutuhkan waktu, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih baik. Sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan merupakan faktor lingkungan pekerjaan. Lara (2011) menunjukkan bahwa lingkungan kerja dipertimbangkan dalam pemilihan profesi mahasiswa terutama pada sifat pekerjaan rutin dan pekerjaan cepat diselesaikan. Menurut hasil penelitian Rasmini (2007) menunjukkan bahwa semua mahasiswa menganggap profesi

(7)

7

akuntan perusahaan akan menghadapi pekerjaan yang rutin dan dapat diselesaikan di belakang meja, sedangkan profesi akuntan publik akan menghadapi stress dan tuntutan waktu yang tidak sesuai dengan tujuan atau gaya hidup jangka panjang. 4. Kepribadian Individu (Personality)

Kepribadian adalah keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain (Robbin, 1994). Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukan oleh seseorang. Setiap individu dalam organisasi memiliki kepribadian yang berbeda. Dalam kenyataannya berorganisasi akan dijumpai adanya individu yang mudah dihubungi, ramah, sopan, terbuka dan senang menolong, begitu juga sebaliknya.

Pada penelitian terdahulu hanya ada satu elemen dalam personalitas yaitu: mencerminkan personalitas seseorang yang bekerja secara profesional, sementara disini hanya ada penambahan elemen yaitu personalitas berpengaruh terhadap perilaku seseorang yang sesuai antara pekerjaan dengan kepribadian seseorang. Lebih memotivasi diri untuk menjadi yang lebih baik, pekerjaan lebih bergengsi dibandingkan dengan karir yang lain, lebih menekankan pada etika kejujuran seseorang, memberikan gaji awal yang tinggi dan kenaikan gaji yang lebih cepat. C. Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

1.3. Pengembangan Hipotesis

1.3.1. Pengaruh motivasi pasar kerja terhadap pemilihan karir akuntan publik

Secara umum pasar kerja dapat dikatakan sebagai suatu lingkungan dimana orang-orang yang menjadi bagiannya ikut serta dalam menciptakan suatu usaha atau kegiatan untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Akuntan Publik merupakan pasar kerja yang luas dan banyak diminati juga banyak dibutuhkan dikalangan dunia bisnis dan pemerintah di Indonesia.

Pertimbangan pasar kerja dalam profesi ini yaitu meliputi luasnya lapangan kerja, keamanan kerja lebih terjamin, mudahnya mengakses lowongan kerja, mudahnya memperoleh pekerjaan, pasar tenaga kerja sangat menjanjikan di era globalisasi terutama di sektor publik, dan memiliki prospek dunia kerja yang bagus. Suatu pekerjaan yang memiliki keamanan kerja yang terjamin, merupakan factor yang diharapkan seseorang dalam memilih karir agar dapat bertahan lama dalam jangka waktu yang panjang. Dengan adanya kemudahan dalam mengakses lowongan kerja sangat membantu seseorang untuk memilih pekerjaan yang ditawarkan. Lara Absara Aprilyan (2011) menjelaskan bahwa pertimbangan pasar kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk memilih berprofesi sebagai akuntan publik.

Berdasarkan uraian diatas dan peneliti terdahulu maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berkut :

H1 : motivasi pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.

1.3.2. Pengaruh motivasi ekonomi terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik

Penghasilan atau penghargaan finansial/ gaji yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Kantor akuntan publik memiliki cara sendiri dalam memberikan penghargaan finansial/ gaji kepada seorang akuntan publik.

(8)

8

Akuntan publik dalam kenyataannya mengaudit tidak hanya satu perusahaan saja, biasanya dua atau lebih perusahaan dalam sekali tempo. Klien atau pengguna jasa yang merasa puas dan cocok dengan cara kerja auditor dan kantor akuntan publik akan menggunakan jasanya kembali. Hal ini bermanfaat untuk menjaga hubungan relasi atau bahkan menambah relasi dengan klien yang berbeda otomatis akan menambah penghasilan. Semakin besar perusahaan atau klien yang menggunakan jasa akuntan publik, pendapatan yang diterima akan semakin tinggi.

Dari uraian diatas dan penelitian terdahulu yang mendukung dapat di rumuskan hipotesis yaitu:

H2: Motivasi ekonomi berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi

1.3.3. Pengaruh lingkungan kerja terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik

Mahasiswa akuntansi yang memiliki jiwa kompetensi yang tinggi biasanya cenderung memilih lingkungan pekerjaan yang bisa memberikan tantangan sehingga mahasiswa akan mendapatkan kepuasan tersendiri ketika dapat menyelesaikan tantangan yang diberikan dengan baik. Stolle dalam Lara, 2011 mengungkapkan bahwa profesi akuntan perusahaan menurut persepsi mahasiswa akuntansi lebih bersifat rutin dan banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan di belakang meja, sedangkan pekerjaan sebagai akuntan publik lebih atraktif, lebih banyak membutuhkan waktu, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih baik. Sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan merupakan factor lingkungan pekerjaan. Lingkungan pekerjaan ini juga merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan karir mahasiswa (Carpenter dan Strawser,1970; Ryan dan Hise,1976). Berdasarkan uraian diatas dan peneliti terdahulu maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berkut :

H3: Lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.

1.3.4. Pengaruh kepribadian individu terhadap minat pemilihan karir sebagai akuntan publik.

Personalitas berarti karakteristik psikologi dari dalam yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang merespon lingkungannya. Personalitas berpengaruh terhadap perilaku individu tersebut. Setiap individu mempunyai kepribadian atau karakter yang berbeda yang akan dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir yang sesuai dengan kepribadiannya. Hal ini dikarenakan seseorang akan senang dengan pekerjaannya bila sesuai dengan pribadinya sendiri. Anggara (2010) menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karir akuntan publik, akuntan perusahaan dan akuntan pendidik ditinjau dari faktor kepribadian. Pada Rahayu (2003) dalam Yuanita (2010) mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan dan akuntan pendidik menganggap karir yang dipilihnya tidak mencerminkan kepribadian yang dimilikinya.

H4: Kepribadian individu berpengaruh terhadap minat pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.

(9)

9 D. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Pekanbaru. Diantaranya yaitu Universitas Riau (UR), Universitas Islam Negeri (UIN), dan Universitas Islam Riau (UIR).

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Pekanbaru yaitu Universitas Riau, Universitas Islam Negeri dan Universitas Islam Riau mulai angkatan 2009 sampai 2010.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena keterbatasan waktu dan biaya maka, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling berupa purposive sampling dan convenience sampling. Non probability sampling merupakan metode pangambilan sampel yang setiap anggota populasinya tidak mengetahui akan dipilih sebagai subyek atau probabilitasnya tidak diketahui. Purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentu. Purposive sampling adalah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya (sekaran, 2006). Sedangkan convenience sampling merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia memberikannya. Dari tabel diatas diketahui bahwa seluruh populasi dalam penelitian berjumlah 1.883 orang. Data diambil pada bulan maret 2013.

Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini didasarkan pada formula yang dikemukakan oleh Yamane (Januari, 2002 dalam Maulita Eka Hapsari, 2009 dalam Yuanita Widyasari, 2010).

n = N

N(d)2 + 1Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d = tingkat presisi yang diharapkan tidak menyimpang, 10%

n = 1883 = 94,95 = 95

1883 (0,1)2 + 1

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 95 orang. 3.2. Variable Penelitian

Operasional variable dimaksudkan untuk memudahkan variable yang diteliti secara jelas dapat ditetapkan dan apa yang menjadi sub variable serta indikator-indikator yang akan diukur dalam penelitian. Dalam penelitian ini variabel bebas atau variabel independennya adalah motivasi pasar kerja (X1), motivasi ekonomi (X2), lingkungan kerja (X3) dan kepribadian individu (X4). Dan variabel terikat atau variabel dependennya adalah minat pemilihan karir akuntan publik (Y).

(10)

10 3.3. Jenis dan Sumber Data

3.3.1. Jenis Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari data primer yaitu informasi yang didapat secara langsung oleh peneliti dari responden yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Kuisioner ini dimodifikasi dari penelitian Embun Gusmita, Rasmini, Nur Aini, dan Rivo.

3.3.2. Sumber atau Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner secara langsung kepada respoden bersangkutan dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah kuesioner yang dikembalikan oleh respoden. Penyebaran kuesioner yang berisi daftar yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Kuesioner disusun berdasarkan item-item, dan mentode pengukurannya menggunakan skala likert. E. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS

a. Pengaruh motivasi pasar kerja terhadap pemilihan karir akuntan publik Hipotesis yang pertama diajukan adalah untuk menguji pengaruh motivasi pasar kerja terhadap minat pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Jika nilai thitung > t tabel dan p-value (sign) < dari 0,05 maka Ha1 diterima, sebaliknya apabila thitung < ttabel p value (sign) > 0,05 maka Ha1 ditolak. Dalam penelitian ini, nilai t hitung sebesar 5.477dan t tabel sebesar 1.986 dan p value (sign) 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini berhasil menerima hipotesis pertama yang menyatakan bahwa motivasi pasar kerja berpengaruh terhadap minat pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Lara Absara Aprilyan (2011) menjelaskan bahwa pertimbangan pasar kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk memilih berprofesi sebagai akuntan publik. Namun berbeda dengan penelitian Nurahma (2011) yang menyatakan bahwa pertimbangan pasar kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi sebagai akuntan publik.

b. Pengaruh motivasi ekonomi terhadap minat pemilihan karir sebagai akuntan publik.

Hipotesis kedua yang diajukan adalah untuk menguji pengaruh Motivasi ekonomi terhadap minat pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Jika nilai thitung > ttabel dan p-value (sign) < dari 0,05 maka Ha1 diterima, sebaliknya apabila thitung < ttabel p value (sign) > 0,05 maka Ha1 ditolak. Dalam penelitian ini, nilai t hitung sebesar 2.065 dan t tabel sebesar 1.986 dan p value (sign) 0,042 yang artinya lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini berhasil menerima hipotesis kedua yang menyatakan bahwa motivasi eknomomi berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rasmini (2007) mengungkapkan bahwa penghargaan finansial merupakan salah satu variabel yang dipertibangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi. Nur Azlina (2008) menyatakan bahwa seseorang dalam memilih karir juga mempertimbangkan faktor finansial atau gaji. Berbeda dengan penelitian Nurahma (2011) menyatakan bahwa motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi sebagai akuntan public.

(11)

11

c. Pengaruh lingkungan kerja terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik

Hipotesis ketiga yang diajukan adalah untuk menguji pengaruh Lingkungan kerja terhadap minat pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Jika nilai thitung > t tabel dan p-value (sign) < dari 0,05 maka Ha1 diterima, sebaliknya apabila thitung < ttabel p value (sign) > 0,05 maka Ha1 ditolak. Dalam penelitian ini, nilai t hitung sebesar 2.651 dan t tabel sebesar 1.986 dan p value (sign) 0,010 yang artinya lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini menyatakan bahwa Lingkungan kerja berpengaruh terhadap minat pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rasmini (2007) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada factor lingkungan kerja yang mempengaruhi pemilihan profesi sebagai akuntan public oleh mahasiswa akuntansi. Namun berbeda dengan penelitian Lara (2011) yang menyatakan bahwa secara parsial lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik.

d. Pengaruh kepribadian individu terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik

Hipotesis keempat yang diajukan adalah untuk menguji pengaruh kepribadian individu terhadap minat pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Jika nilai thitung > t tabel dan p-value (sign) < dari 0,05 maka Ha1 diterima, sebaliknya apabila thitung < ttabel p value (sign) > 0,05 maka Ha1 ditolak. Dalam penelitian ini, nilai t hitung sebesar 3.656 dan t tabel sebesar 1.986 dan p value (sign) 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini menyatakan bahwa kepribadian individu berpengaruh terhadap minat pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.

Anggara (2010) menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yang memilih karir akuntan publik, akuntan perusahaan dan akuntan pendidik ditinjau dari faktor kepribadian. Pada Rahayu (2003) dalam Yuanita (2010) mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan dan akuntan pendidik menganggap karir yang dipilihnya tidak mencerminkan kepribadian yang dimilikinya.

4.1. Koefisien Determinan

Berdasarkan perhitungan nilai koefesien determinasi (R2) diperoleh nilai sebesar 0.585. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kepribadian Individu, Motivasi Ekonomi, Motivasi Pasar Kerja, Lingkungan Kerja memberikan pengaruh sebesar 58.50% terhadap Minat mahasiswa dan sisanya sebesar 41.50% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.

F. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN F.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa motivasi pasar

kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Pengujian ini berhasil membuktikan hipotesis pertama yang menyatakan bahwa motivasi pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.

(12)

12

2. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa Motivasi ekonomi berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi, artinya hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa Lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. artinya hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima.

4. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa kepribadian

individu berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Pengujian ini berhasil membuktikan hipotesis keempat yang menyatakan bahwa kepribadian individu berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.

5. Berdasarkan perhitungan nilai koefesien determinasi (R2) diperoleh nilai sebesar 0.585. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen memberikan pengaruh sebesar 58.50% terhadap dependen dan sisanya sebesar 41.50% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.

5.1. Keterbatasan

1. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak memiliki

keterbatasan. Jumlah sampel dalam penelitian ini masih terlalu sedikit, sehingga gambaran hasil penelitian ini tidak mempresentasikan keadaan secara umum di UN, UIN, dan UIR. Sedikitnya jumlah sampel yang menjadi objek dalam penelitian ini, dikarenakan mahasiswa yang mendapat nilai A pada mata kuliah konsentrasi audit hanya sedikit.

2. Tentang periode pengamatan dalam penelitian ini terlalu singkat, sehingga penelitian yang telah dilakukan belum memberikan gambaran yang maksimal. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian.

3. Keterbatasan variabel yang digunakan dalam penelitian sehingga

menyebabkan rendahnya kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Hal ini disebabkan penulis hanya menggunakan 4 variabel independen yang diprediksi berpengaruh dan bisa menjelaskan variabel dependen. Bila dilihat dari nilai koefisien determinasi yang hanya 58.50%. Mengindikasikan bahwa masih terdapat variabel lain yang dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh motivasi terhadap minat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.

5.2. Saran

1. Penelitian ini hanya mengambil variabel Motivasi Pasar Kerja, Motivasi Ekonomi, Lingkungan Kerja dan Kepribadian Individu terhadap Minat Pemilihan Karir Akuntan Publik. Oleh karena itu, perlu dikembangkan untuk penelitian selanjutnya dengan memasukkan variabel lainnya.

2. Selain itu, penelitian ini hanya dilakukan pada 3 Universitas. Oleh karena itu, diharapkan pada penelitian selanjutnya dilakukan lebih dari 3 universitas yang lebih kompleks dengan lingkup wilayah yang lebih luas.

(13)

13 DAFTAR PUSTAKA

Aprilyan, Lara Absara. 2011. “Factor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Karir Menjadi Akuntan Public”.

Elviyanti, Embun Gusmita. 2009. “Pengaruh Motivasi Mahasiswa Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Memilih Karir Sebagai Akuntan Publik”, skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Khasim Riau.

Handika, Anggara Yuda. 2010. “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap

Factor-Faktor Pemilihan Karir Akuntan Public dan Non Akuntan Public”, skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

Iqbal, Muhammad. 2011. “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa

Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan PPAk”, skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang.

Jacobus Deddy & Prabantini Dwi. 2000. Perilaku Organisasi. Penerbit Andi. Jakarta.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi sepuluh, Penerbit Andi, Jakarta. Sari, Kartika Ludhira. 2012. “Pengaruhi Motivasi Terhadap Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Akuntansi Di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi”, skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jawa Timur.

Referensi

Dokumen terkait

Mewujudkan Indonesia asri dan lestari dengan memperbaiki pengelolaan pembangunan untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan, keberlanjutan, keberadaan, dan kegunaan

Metode spektrometri gamma dilakukan dengan menganalisis cuplikan air pen- dingin primer dari ruang purifikasi secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan

Replika beam pattern (garis hijau) hampir saling berhimpit dengan beam pattern yang ada pada kolom kedua, sehingga dapat disimpulkan bahwa LIM yang ditemukan

Dengan adanya materi perang sebagai salah satu cara dakwah penyebaran agama, secara tidak langsung akan menggiring siswa pada sebuah pemahaman bahwa perang adalah tindakan yang

Jaringan tumbuhan yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun adalah .... tikus dan burung kecil

Dapat dikatakan bahwa Randai merupakan salah satu bentuk kesenian Minangkabau didukung oleh penari yang menghasilkan musik internal yang dibangun oleh penari itu sendiri,

(2) Bagi Peneliti Selanjutnya Penerapan model pembelajaran sentra seni memberikan hasil terhadap keterampilan motorik halus anak kelompok B TK Tarbiyatul Wathon

Sehingga penulis ingin melihat bagaimana kehidupan mereka pada media sosial instagram yang penulis asumsikan sebagai pangguang depan (front stage), peneliti juga